bab i pendahuluanpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup,...
TRANSCRIPT
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi
maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaian yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di
Perguruan Tinggi, kurikulum perlu direncanakan, dikembangkan, dan
dimutakhirkan secara berkala seperti terlihat dalam Gambar 1.
Perencanaan, pengembangan dan pemutakhiran ini dilakukan dengan tetap
mempertimbangkan perkembangan eksternal, seperti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta kecenderungan perkembangan dunia industri,
maupun perkembangan internal Perguruan Tinggi, Standar Nasional
Pendidikan Tinggi, Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Sekolah Tinggi dan
Program Studi agar lulusan mampu menjawab tantangan yang dihadapi dalam
melaksanakan tugas dan pekerjaan profesinya. Pengembangan kurikulum
mencakup evaluasi dan pengembangan substansi materi pembelajaran, metode
pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran sebagai satu kesatuan model
pembelajaran sesuai dengan sistem penjaminan mutu Sekolah Tinggi.
Kurikulum dirancang berdasarkan relevansinya dengan tujuan, cakupan dan
kedalaman materi, pengorganisasian yang mendorong terbentuknya
keterampilan berpengetahuan dan berpikir serta keterampilan kepribadian dan
perilaku yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi. Subjek
materi pembelajaran dalam kurikulum merupakan substansi keilmuan yang
terus bertumbuh dan berkembang. Demikian pula, kebutuhan pengguna lulusan
terhadap kompetensi lulusan juga mengalami perkembangan yang meminta
respon dari profil lulusan yang dihasilkan dari suatu oleh suatu kurikulum
pendidikan.
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 2
Sedangkan kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan oleh dosen bersama
para mahasiswa merupakan proses implementasi kurikulum yang bersifat
dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran
secara efektif. Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembelajaran,
penyusunan dan penyelenggaraan kurikulum tidak bisa dilepaskan dari
pemantauan dan evaluasi terhadap implementasi kurikulum yang dilakukan
terhadap proses dan hasil penyelenggaraan sebelumnya, kekhasan dan
kemampuan Program Studi, serta dihubungkan dengan kajian terhadap
kebutuhan di masa mendatang.
Gambar 1. Siklus pemutakhiran kurikulum
B. Dasar Pemikiran Penyusunan Kurikulum
Program Studi Pascasarjana Magister Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Musi Rawas (STIE – MURA Lubuklinggau) berperan sebagai
salah satu Program Studi, yang memiliki peran dalam mencerdaskan
kehidupan berbangsa dan membangun masyarakat yang sejahtera.
Sebagaimana tertuang dalam Undang Undang No. 14 Tahun 2005,
Perguruan Tinggi melalui Program Studinya mempunyai tugas untuk
menyelenggarakan program pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat. Dengan Visi Terwujudnya Sumber Daya Manusia
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 3
bidang SDM, Pendidikan, Keuangan dan Pemerintahan yang
berintegritas dan professional yang mampu bersaing ditingkat nasional,
menguasai teknologi informasi pada tahun 2020.
Program Studi Pascasarjana Magister Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Musi Rawas (STIE – MURA Lubuklinggau) merupakan
Program Studi yang legal karena telah memiliki Izin dari Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi (Dirjen Tinggi) Nomor 123/E/O/2014 dengan
status “Terakreditasi” yang kemudian diresmikan langsung oleh Bapak
Walikota Lubuklinggau pada Tanggal `14 Agustus 2014. Seiring dengan
berjalannya waktu, tuntutan terhadap dunia pendidikan semakin tinggi
sehingga permintaan akan tenaga sumber daya manusia, maka Program
Studi Magister Manajemen ini muncul untuk melengkapi hal tersebut.
Sejarah tersebut menekankan peran penting Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Musi Rawas (STIE – MURA Lubuklinggau) khususnya Program Studi
Magister Manajemen dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi sebagai
penyelenggara Pendidikan dalam menghasilkan lulusan bidang
manajemen. Untuk menghasilkan lulusan baik bidang manajemen yang
berkualitas, kurikulum merupakan salah satu instrumen penting dalam
proses pendidikan. Sebagaimana tertuang dalam Undang Undang Nomor
12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, kurikulum pendidikan tinggi
merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan ajar serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi. Dengan
demikian tercapai tidaknya tujuan pendidikan akan sangat tergantung dari
kurikulum yang diterapkan.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta
tuntutan ke depan yang makin bersaing, diperlukan suatu sistem
kurikulum yang mengikuti terhadap tuntutan zaman tapi tidak
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 4
menghilangkan ciri khas Ilmu itu sendiri. Pada dasarnya penyiapan
kurikulum dosen meliputi dua komponen pokok yaitu: (i) komponen
kurikulum untuk memberikan bekal kompetensi kependidikan dan (ii)
komponen kurikulum untuk memberikan bekal kompetensi substansi
materi yang akan diajarkan.Proses Pengembangan kurikulum Program
Studi Magsiter Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas
(STIE – MURA Lubuklinggau) tidak terlepas dari upaya mengkaji sejarah
perjalanan kurikulum itu sendiri.
Perubahan kurikulum merupakan proses yang wajar terjadi dan memang
seharusnya terjadi sebagaimana pernyataan Oliva (2004) “Curriculum
change is inevitable and desireble”. Perkembangan Ipteks, kebutuhan
masyarakat, kemajuan zaman, dan kebijakan baru pemerintah
menyebabkan kurikulum harus berubah. Kehidupan di abad ini
menghendaki dilakukannya perubahan sistem pendidikan tinggi yang
bersifat mendasar. Bentuk perubahan-perubahan tersebut adalah: (i)
perubahan dari pandangan kehidupan masyarakat lokal ke masyarakat
dunia (global), (ii) perubahan dari kohesi sosial menjadi partisipasi
demokratis, utamanya dalam pendidikan dan praktek berkewarganegaraan
(Dikti, 2008).
Terkait perubahan tersebut, pemerintah, melalui Peraturan Presiden RI
Nomor 8 Tahun 2012 mengeluarkan Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI). Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat
menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang
pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam
rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur
pekerjaan di berbagai sektor (Perpres nomor 8 tahun 2012).
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 5
KKNI yang terdiri atas sembilan jenjang memiliki implikasi terhadap
kurikulum Perguruan tinggi. Setiap lulusan Perguruan tinggi, termasuk
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas (STIE – MURA
Lubuklinggau) harus mencapai jenjang tertentu dari KKNI. Lulusan prodi
jenjang S1 harus mencapai KKNI level 6. Untuk itu, setiap prodi di
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas (STIE – MURA
Lubuklinggau) harus memperbaiki kurikulumnya disesuaikan dengan
KKNI. Di samping mengacu pada KKNI, kurikulum Perguruan tinggi
juga berbasis kompetensi (KBK). Konsep KBK dituangkan dalam
Kepmendiknas No. 232/U/2000 dan No. 045/U/2002, yang mengacu
kepada konsep pendidikan tinggi abad 21 UNESCO (1998), terdapat
perubahan yang mendasar dimana luaran hasil pendidikan tinggi yang
semula berupa kemampuan minimal penguasaan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap sesuai dengan sasaran kurikulum suatu prodi,
diganti dengan kompetensi seseorang untuk dapat melakukan seperangkat
tindakan cerdas, penuh tanggung jawab sebagai syarat untuk dianggap
mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang
pekerjaan tertentu. Luaran hasil pendidikan tinggi ini yang semula
penilaiannya dilakukan oleh penyelenggara pendidikan tinggi sendiri,
dalam konsep yang baru penilaian selain oleh Perguruan tinggi juga
dilakukan oleh masyarakat pemangku kepentingan (Dikti, 2008).
Esensi KBK dan KKNI memiliki beberapa persamaan dalam sistem
sertifikasi dan penghargaan. Orang yang memiliki sertifikasi kompetensi
memiliki standar penghargaan. Sertifikasi kompetensi dilakukan oleh
lembaga sertifikasi atau oleh pengguna. KKNI memiliki deskripsi generik
yang menentukan kemampuan lulusan, apakah tingkat operator,
teknisi/analis, atau jabatan ahli yang juga terkait dengan sistem
penghargaan. KBK menggunakan istilah kompetensi, sedangkan KKNI
menggunakan istilah capaian pembelajaran atau learning outcome (LO).
Capaian pembelajaran adalah kemampuan yang diperoleh melalui
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 6
internalisasi pengetahuan, sikap, ketrampilan, kompetensi, dan akumulasi
pengalaman kerja (Perpres Nomor 8, 2012).
Terkait dengan adanya KKNI dan KBK Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Musi Rawas (STIE – MURA Lubuklinggau) memandang perlu adanya
perbaikan kurikulum di Program Studi Magister Manajemen STIE
MURA. Pengembangan kurikulum merupakan proses yang kompleks,
multidimensi dan multilevel dimulai dari kurikulum yang ada. Selain
mengacu pada tiga hal di atas, perbaikan kurikulum perlu didasari atas
analisis past, present, dan future terhadap berbagai dimensi kehidupan.
Demikian pula analisis SWOT terhadap kurikulum yang ada dan hasil
tracer study terhadap kinerja lulusan. Selanjutnya, Program Studi
Magister Manajemen STIE MURA perlu menetapkan kembali profil
lulusan, learning outcome (LO), mata kuliah dan bobotnya, struktur
kurikulum dan program semester, standar pembelajaran, dan penilaiannya.
Perbaikan kurikulum perlu dilakukan secara sistemik dan menyeluruh.
C. Tujuan
Tujuan Penyusunan kurikulum Program Studi Magister Manajemen adalah:
1) Amanat statuta untuk melakukan pemutakhiran
2) Kurikulum 2016, merupakan kurikulum perubahan Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Musi Rawas (STIE MURA) yang pertama, mengikuti KKNI
(Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia);
3) Pemutakhiran standar isi kurikulum dilakukan untuk merespon
Perkembangan kebutuhan masyarakat, keilmuan, regulasi, dan kemampuan
sumberdaya;
4) Penguatan isi dan penyederhanaan struktur kurikulum dilakukan agar sesuai
dengan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi Magister Manajemen
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 7
5) Mendefinisikan ulang standar isi kurikulum sebagai acuan bagi standar
proses dan standar penilaian pembelajaran yang lebih kokoh dan sederhana;
dan
6) Sebagai standar isi bagi pengembangan courseware (bahan ajar) untuk
berbagai program pendidikan dan pengayaan konten terbuka pada Program
Studi Magsiter Manajemen STIE MURA Lubuklinggau
7) Menetapkan kualifikasi lulusan di Program Studi Magister Manajemen
8) Menyusun Learning Outcome sesuai dengan deskripsi generik KKNI
D. Landasan
1) Landasan Yuridis
a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan
Nasional
b. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
c. Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
d. Peraturan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
e. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
f. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Dosen
g. Peraturan Pemerintah nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan
h. Peraturan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
i. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Dosen
j. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 8
k. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional
Dosen dan Angka Kreditnya.
2) Landasan Filosofis
Pengembangan kurikulum prodi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi
Rawas (STIE – MURA Lubuklinggau) didasarkan atas berbagai filosofi
seperti humanisme, esensialisme, parenialisme, idealisme, dan
rekonstruktivisme sosial dengan pemikiran sebagai berikut.
a. Manusia Indonesia sebagai makhluk Tuhan memiliki fitrah ilahi yang
baik; mampu untuk belajar dan berlatih untuk memperoleh
pengetahuan, keterampilan, dan membentuk sikap cerdas, cendekia,
dan mandiri.
b. Pendidikan membangun manusia Indonesia seutuhnya yang
Pancasilais; bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berperikemanusiaan, bermartabat, berkeadilan, demokratis, dan
menjujung tinggi nilai-nilai sosial.
c. Pendidikan membekali mahasiswa dengan pengetahuan, keterampilan,
dan sikap yang progresif agar dapat eksis dan berjaya dalam
kehidupannya.
d. Pendidikan memperhatikan karakteristik dan kebutuhan mahasiswa,
kebutuhan masyarakat, kemajuan IPTEKS, dan kultur budaya bangsa
Indonesia.
e. Pendidik memiliki kompetensi profesional yang meliputi kompetensi
kepribadian, sosial, pedagogis, dan keahlian yang sesuai dengan
bidang keilmuannya dan bekerja secara profesional dengan prinsip
ibadah, ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, dan tut
wuri handayani.
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 9
f. Lembaga pendidikan merupakan suatu sistem yang mandiri,
berwibawa, bermartabat dan penuh tanggungjawab untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa.
3) Landasan Teoritis
Pengembangan kurikulum prodi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi
Rawas (STIE – MURA Lubuklinggau) didasarkan atas ilmu dan prinsip-
prinsip pengembangan kurikulum sebagai berikut.
a. Relevansi; kurikulum dan pembelajaran harus relevan dengan
perkembangan IPTEKS, kebutuhan masyarakat, dan perkembangan
zaman.
b. Kontinuitas; kurikulum S1, S2, dan S3 harus bersifat kontinu, terdapat
keterkaitan dan penjenjangan yang jelas.
c. Fleksibilitas; kurikulum hendaknya memiliki fleksibilitas horizontal
dan vertikal baik dari segi isi maupun proses implementasinya.
d. Efektivitas dan efisiensi; kurikulum didesain sedemikian rupa agar
efektif dan efisien di dalam implementasinya untuk mencapai learning
outcome yang telah ditetapkan. Untuk level S1, misalnya, harus dapat
diselesaikan dalam waktu empat tahun.
e. Pragmatis; kurikulum yang telah disusun hendaknya dapat
dilaksanakan atau diimplementasikan dengan baik sesuai dengan
berbagai kondisi yang ada di prodi.
E. Kebijakan Pengembangan Kurikulum di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Musi Rawas (STIE – MURA Lubuklinggau)
Penyusunan kurikulum termasuk kurikulum pendidikan tinggi tidak lepas
dari rujukan berbagai kebijakan maupun standar nasional yang
disesuaikan dengan karakteristik pendidikan tinggi yang wajib
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 10
menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi meliputi pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Cakupan standar
pendidikan tinggi lebih luas dari delapan standar yang ditetapkan dalam
Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
Dengan terbitnya Peraturan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2012 tentang
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), kurikulum pendidikan
tinggi juga sudah harus merujuk kepada cakupan capaian pembelajaran
yang ditunjukkan oleh seorang lulusan. Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2013 mengamanatkan
penerapan KKNI dalam lingkup pendidikan tinggi. Lebih jelas
dikemukakan dalam Pasal 10 ayat 4 bahwa dalam lingkup Perguruan
tinggi:
1. Setiap program studi wajib menyusun deskripsi capaian pembelajaran
minimal mengacu pada KKNI bidang pendidikan tinggi sesuai dengan
jenjang
2. Setiap program studi wajib menyusun kurikulum, melaksanakan, dan
mengevaluasi pelaksanaan kurikulum mengacu pada KKNI bidang
pendidikan tinggi sesuai dengan kebijakan, regulasi, dan panduan
tentang penyusunan kurikulum progrm studi
3. Setiap program studi wajib mengembangkan sistem penjaminan mutu
internal untuk memastikan terpenuhinya capaian pembelajaran
program studi.
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) adalah salah satu
rujukan nasional untuk meningkatkan mutu dan daya saing bangsa
Indonesia di sektor sumberdaya manusia melalui pencapaian kualifikasi
sumberdaya manusia Indonesia yang dihasilkan oleh sistem pendidikan
dan sistem pelatihan kerja nasional, serta sistem penilaian kesetaraan
capaian pembelajaran. Peningkatan mutu dan daya saing bangsa akan
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 11
sekaligus memperkuat jati diri bangsa Indonesia. Terdapat dua kata kunci
untuk mengkaitkan antara kurikulum dengan Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia, yaitu capaian pembelajaran (learning outcomes) dan
kualifikasi. Pengemasan capaian pembelajaran ke dalam jenjang
kualifikasi KKNI sangat penting untuk keperluan penyandingan maupun
penyetaraan kualifikasi dan atau rekognisi antara tingkat pendidikan dan
atau tingkat pekerjaan. Di samping itu, pengemasan capaian pembelajaran
ke dalam KKNI juga penting untuk keperluan harmonisasi dan kerjasama
saling pengakuan kualifikasi dengan negara lain, baik secara bilateral
maupun secara multilateral.
Pengembangan kurikulum prodi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi
Rawas (STIE – MURA Lubuklinggau) didasarkan atas berbagai kebijakan
yang ada sebagai berikut.
1. Peraturan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Musi Rawas (STIE – MURA Lubuklinggau)
menetapkan seluruh prodi memperbaiki kurikulumnya sesuai
dengan jiwa KBK, KKNI, dan mengacu buku panduan ini.
2. Visi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas (STIE –
MURA Lubuklinggau) yaitu
3. Pemutakhiran kurikulum prodi. Semua prodi di Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi Musi Rawas (STIE – MURA Lubuklinggau)
wajib meninjau kembali kurikulumnya secara serentak terhitung
mulai bulan Januari 2014 dengan mengacu pada buku panduan
ini sesuai dengan jiwa KKNI, KBK, kemajuan IPTEKS,
kebutuhan masyarakat, serta visi-misi Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Musi Rawas (STIE – MURA Lubuklinggau)
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 12
4. Penggunaan kurikulum baru. Kurikulum baru hendaknya mulai
diujicoba pada perkuliahan mahasiswa baru pada bulan
September tahun ajaran 2014-2015.
5. Penyediaan dana pemutakhiran kurikulum. Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Musi Rawas (STIE – MURA Lubuklinggau)
menyediakan dana bantuan kepada setiap prodi untuk
mengembangkan dan melaksanakan kurikulum baru tersebut.
G. Tim Penyusun Kurikulum
Penyusunan kurikulum melibatkan seluruh staf akademik dan stake holder yang
dilaksanakan oleh Tim yang dibentuk meliputi:
1. Tim Kurikulum Sekolah Tinggi
2. Tim Kurikulum Program Studi
Mengontrol kegiatan penyusunankeseluruhan, kebijakan kurikulum tingkatSekolah Tinggi
Mengontrol kegiatan penyusunan tingkatProdi
Menyusun buku kurikulum lengkap sesuaibidang keilmuan denganmempertimbangkan kebijakan Sekolah Tinggi
Gambar 2. Tugas umum dan mekanisme koordinasi Tim Kurikulum
Tugas dan mekanisme koordinasi antar Tim Kurikulum secara rinci disusun
dan disahkan dalam Surat Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Musi Rawas (STIE – MURA Lubuklinggau)
Tim Kurikulum
Perguruan Tinggi
Tim Kurikulum
Program Studi 1
Tim Kurikulum
Program Studi 2
Tim Kurikulum
Program Studi 3
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 13
H. Luaran Penyusunan Kurikulum
Terdapat 4 buah luaran penyusunan kurikulum yaitu:
A) Buku Kurikulum Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas (STIE – MURA
Lubuklinggau), Struktur buku kurikulum sebagai berikut :
1) Justifikasi
a. Evaluasi kurikulum sebelumnya
b. Tracer Study Alumni dan Industri
c. Acuan
2) Standar Isi
a. Rumusan profil lulusan dan capaian pembelajaran
b. Pemilihan dan rangkaian Bahan Kajian
c. Penyusunan Mata Kuliah, Struktur kurikulum, dan SKS
d. Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan Metode Pembelajaran
3) Implementasi
a. Skema Ekuivalensi, Implementasi Transkip Ijazah
b. Berita Acara Review setiap tahap peyusunan.
Dalam Buku Kurikulum Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas (STIE
MURA Lubuklinggau) terdapat bagian yang disusun dalam satu bahasa
Bahasa Indonesia, yaitu : profil lulusan, capaian pembelajaran, struktur
kurikulum, dan rencana pembelajaran semester.
B) Ringkasan Kurikulum
Ringkasan Kurikulum terdiri dari :
1. Ringkasan Program Studi yang memuat Nama Program Studi, Kode
nomenklatur, dan gelar lulusan;
2. Deskripsi singkat program studi meliputi sejarah program studi dan
lingkup keilmuan;
3. Profil Lulusan dan Capaian Pembelajaran;
4. Struktur Kurikulum; dan
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 14
5. Rancangan Pembelajaran Semester, termasuk di dalamnya adalah daftar
pustaka per mata kuliah.
6. Ringkasan Kurikulum disusun dalam satu bahasa, Bahasa Indonesia.
C) Konten Transkrip Akademik
Konten Transkrip Akademik adalah:
1. Ringkasan Program Studi meliputi Nama Program Studi, Kode
nomenklatur, dan gelar lulusan;
2. Struktur Kurikulum; dan
3. Rancangan Pembelajaran Semester termasuk didalamnya adalah
daftar pustaka per mata kuliah.
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 15
BAB II
VISI DAN MISI
A. Visi STIE MURA Lubuklinggau
Menghasilkan lulusan Sarjana dan Magister dalam bidang Manajemen dan
Akuntansi yang memiliki kompetensi, mampu bersaing di tingkat Nasional dan
Internasional dapat memanfaatkan teknologi dan berakhlak mulia pada Tahun
2035.
B. Visi Program Studi Magister Manajemen STIE MURA Lubuklinggau
Terwujudnya Sumber Daya Manusia bidang SDM, Pendidikan, Keuangan dan
Pemerintahan yang berintegritas dan professional yang mampu bersaing
ditingkat nasional, menguasai teknologi informasi pada tahun 2020.
C. Misi Program Studi Magister Manajemen STIE MURA Lubuklinggau
Dengan berpedoman Visi di atas Program Studi Magister Manajemen
mempunyai misi sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan program pendidikan di bidang Manajemen Sumber
Daya Manusia, Manajemen Pendidikan, Manajemen Keuangan, dan
Manajemen Pemerintahan yang mempunyai nilai integritas, perluasan
pengetahuan dan pengembangan keterampilan yang mampu bersaing di
tingkat nasional pada tahun 2020.
2. Melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan manajemen, guna
memberikan kontribusi dalam pengembangan disiplin ilmu Manajemen
SDM, Manajemen Pendidikan, Manajemen Keuangan, dan Manajemen
Pemerintahan serta bermanfaat praktis bagi dunia bisnis, pendidikan,
keuangan dan pemerintahan ditingkat nasional.
3. Menyelenggarakan, membina dan mengembangkan pengabdian masyarakat
dengan menerapkan ilmu pengetahuan sebagai upaya memberikan
sumbangsih demi kemajuan masyarakat, khususnya bidang SDM,
Pendidikan, Keuangan dan Pemerintahan.
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 16
4. Menjalin kerja sama yang sinergis dengan berbagai lembaga baik di dalam
negeri maupun luar negeri.
D. Tujuan Program Studi Magister Manajemen STIE MURA Lubuklinggau
Sesuai dengan Visi dan Misi di atas, tujuan Program Studi Magister
Manajemen adalah sebagai berikut :
1. Menghasilkan lulusan Magister Manajemen yang berintegritas tinggi dan
profesional, berpengetahuan luas, kompeten, terampil, berwawasan
kebangsaan, memiliki tingkat kepedulian.
2. Menghasilkan inovasi ilmiah berkelanjutan di bidang Manajemen Sumber
Daya Manusia, Manajemen Pendidikan, Manajemen Keuangan dan
Manajemen Pemerintahan di tingkat nasional.
3. Meningkatkan kegiatan pengabdian masyarakat dengan memanfaatkan
keilmuan manajemen khususnya di bidang SDM, Pendidikan, Keuangan,
dan Pemerintahan serta pengelolaan lembaga guna meningkatkan nilai
tambah bagi masyarakat.
4. Terjalin kerjasama sinergis yang saling menguntungkan antara Program
Studi Magister Manajemen dengan dunia usaha, pendidikan, keuangan,
pemerintahan dan asosiasi serta komunitas dalam masyarakat demi
tercapainya tingkat kesejahteraan yang lebih baik.
E. Profil Lulusan
Profil lulusan Prodi Magister Manajemen Pascasarjana STIE MURA
Lubuklinggau ditentukan melalui mekanisme penggabungan Visi akdemik
yang dilakukan dengan analisis SWOT dan analsis kebutuhan pasar melalui
tracer studi kepada alumni dan juga masukan dari asosiasi profesi, pihak
stakeholder dan masyarakat (wali mahasiswa). Sehingga lulusan Prodi
Magister Manajemen Pascasarjana STIE MURA Lubuklinggau diharapkan
akan menjadi:
a. Manajer
Lulusan yang dapat merencanakan, mengorganisasikan, menjalankan, dan
mengevaluasi berkaitan dengan fungsi manajemen yang sesuai dengan
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 17
konsentrasi yang dipilihnya (Manajemen SDM, Managemen Keuangan,
Manajemen Pemerintahan, dan Manajemen Pendidikan) yang berintegritas
dan professional dengan menguasai teknologi informasi
b. Akademisi
Lulusan yang mampu melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan
menekankan pada kesesuaian dengan bidang ilmu yang dikuasainya
berdasarkan konsentrasi dengan konsentrasi yang dipilihnya (Manajemen
SDM, Managemen Keuangan, Manajemen Pemerintahan, dan Manajemen
Pendidikan) yang berintegritas dan professional dengan menguasai
teknologi informasi
c. Konsultan Manajemen
Lulusan yang mampu memahami dan memilih metode analisis yang tepat
dan dapat digunakan untuk mengidenfikasi masalah, memecahkan
permasalahan manajerial, mengembangan alternatif solusi, memilihan
solusi terbaik dan mengimplementasi rencana tindakan yang berintegritas
dan professional dengan menguasai teknologi informasi
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 18
BAB III
KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI
A. Sistem Pendidikan Tinggi Indonesia
Pada dasarnya setiap satuan pendidikan memiliki sistem untuk menghasilkan
lulusan yang berkualitas. Sistem pendidikan tinggi di Indonesia memiliki empat
tahapan pokok, yaitu (1) Input; (2) Proses; (3) Output; dan (4) Outcomes. Input
Perguruan Tinggi (PT) adalah lulusan SMA, MA, dan SMK sederajat yang
mendaftarkan diri untuk berpartisipasi mendapatkan pengalaman belajar dalam
proses pembelajaran yang telah ditawarkan. Input yang baik memiliki beberapa
indikator, antara lain nilai kelulusan yang baik, namun yang lebih penting
adalah adanya sikap dan motivasi belajar yang memadai. Kualitas input sangat
tergantung pada pengalaman belajar dan capaian pembelajaran calon
mahasiswa.
Setelah mendaftarkan diri dan resmi menjadi mahasiswa, tahapan selanjutnya
adalah menjalani proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang baik memiliki
unsur yang baik dalam beberapa hal, yaitu: (1) capaian pembelajaran (learning
outcomes) yang jelas; (2) Organisasi PT yang sehat; (3) Pengelolaan PT yang
transparan dan akuntabel; (4) Ketersediaan rancangan pembelajaran PT dalam
bentuk dokumen kurikulum yang jelas dan sesuai kebutuhan pasar kerja; (5)
Kemampuan dan ketrampilan SDM akademik dan nonakademik yang handal
dan profesional; (6) Ketersediaan sarana- prasarana dan fasilitas belajar yang
memadai. Dengan memiliki keenam unsur tersebut, PT akan dapat
mengembangkan iklim akademik yang sehat, serta mengarah pada ketercapaian
masyarakat akademik yang professional
Dalam perkembangannya, ketercapaian iklim dan masyarakat akademik tersebut
dijamin secara internal oleh PT masing-masing. Namun, proses penjaminan
mutu secara internal tersebut hanya dilakukan oleh sebagian kecil PT saja. Oleh
karenanya, pemerintah melalui Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan
Tinggi (KEMRISTEK DIKTI), mensyaratkan bahwa PT harus melakukan
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 19
proses penjaminan mutu secara konsisten dan benar agar dapat menghasilkan
lulusan yang baik. Setelah melalui proses pembelajaran yang baik, diharapkan
akan dihasilkan lulusan PT yang berkualitas. Beberapa indikator yang sering
digunakan untuk menilai keberhasilan lulusan PT adalah (1) IPK; (2) Lama
Studi dan (3) Predikat kelulusan yang disandang. Namun proses ini tidak hanya
berhenti disini. Untuk dapat mencapai keberhasilan, perguruan tinggi perlu
menjamin agar lulusannya dapat terserap di pasar kerja. Keberhasilan PT untuk
dapat mengantarkan lulusannya agar diserap dan diakui oleh pasar kerja dan
masyarakat inilah yang akan juga membawa nama dan kepercayaan PT di mata
calon pendaftar yang akhirnya bermuara pada peningkatan kualitas dan
kuantitas pendaftar (input). Siklus ini harus dievaluasi dan diperbaiki atau
dikembangkan secara berkelanjutan (Gambar1-1).
B. Landasan Pemikiran Kurikulum Pendidikan Tinggi
Sebelum tahun 2000 kurikulum disusun berdasarkan tradisi 5 tahunan (jenjang
S1) atau 3 tahunan (jenjang D3) yang selalu mengindikasikan berakhirnya tugas
satu perangkat kurikulum. Selain itu, berorientasi kepada rencana strategis PT
yang memuat visi dan misi PT juga telah berubah. Sebagian besar alasan
perubahan kurikulum berasal dari permasalahan internal PT sendiri. Apalagi
pada situasi global seperti saat ini, dimana percepatan perubahan terjadi di
segala sektor, maka akan sulit bagi masyarakat untuk menahan perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Pada masa sebelum tahun 1999 (pre-
millenium era) perubahan IPTEKS yang terjadi mungkin tidak sedahsyat pasca-
millenium. Jika dipahami secara mendalam berdasarkan sistem pendidikan yang
telah dijelaskan di atas, maka jika terjadi perubahan pada tuntutan dunia kerja
sudah sewajarnyalah proses di dalam PT perlu untuk beradaptasi. Alasan inilah
yang seharusnya dikembangkan untuk melakukan perubahan kurikulum PT di
Indonesia.
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 20
Gambar 3: Alur Sistem Pendidikan Tinggi
Setelah diratifikasinya beberapa perjanjian dan komitmen global (AFTA, WTO,
GATTS) oleh Pemerintah RI, maka dunia semakin mencair dalam berhubungan
dan berinteraksi. Berbagai parameter kualitas akan dipasang untuk
menstandarkan mutu lulusan di berbagai belahan bumi. Berbagai kesepakatan
dan kesepahaman antar negara-negara di ASEAN mulai ditetapkan. Roadmap
atau peta pengembangan mobilitas bebas tenaga kerja professional antar Negara
di ASEAN telah dibentangkan. Perkembangan roadmap tersebut dimulai
semenjak tahun 2008 dengan melakukan harmonisasi berbagai peraturan dan
sistem untuk memperkuat institusi pengembang SDM. Kemudian pada tahun
2010 mulailah disepakati Mutual Recognition Agreement (MRA) untuk berbagai
profesi. Beberapa bidang profesi yang telah memiliki MRA adalah: (1)
engineers; (2) architect; (3) accountant; (4) land surveyors; (5) medical doctor;
(6) dentist; (7) nurses, dan (8) labor in tourism.
Atas dasar prinsip kesetaraan mutu serta kesepahaman tentang kualifikasi dari
berbagai bidang pekerjaan dan profesi di era global, maka diperlukanlah sebuah
parameter kualifikasi secara internasional dari lulusan pendidikan di Indonesia.
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 21
Selain alasan tuntutan paradigma baru pendidikan global di atas, secara internal,
kualitas pendidikan di Indonesia sendiri, terutama pendidikan tinggi memiliki
disparitas yang sangat tinggi. Antara lulusan S1 program studi satu dengan yang
lain tidak memiliki kesetaraan kualifikasi, bahkan pada lulusan dari program
studi yang sama. Selain itu, juga sukar dibedakan antara lulusan pendidikan
jenis akademik, dengan vokasi dan profesi. Tidak adanya standar kualifikasi
pendidikan ini membuat akuntabilitas akademik lembaga pendidikan tinggi
semakin turun.
Melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, dorongan sekaligus dukungan untuk
mengembangkan sebuah ukuran kualifikasi lulusan pendidikan di Indonesia
dalam bentuk sebuah kerangka kualifikasi, yang kemudian dikenal dengan nama
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) menjadi sebuah tonggak
sejarah baru (milestone) bagi dunia pendidikan tinggi di Indonesia agar
menghasilkan sumber daya manusia berkualitas dan bersaing di tingkat global.
Pasal 1 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012
menyatakan:
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang selanjutnya disingkat
KKNI, adalah kerangka penjenjangan kualifiasi kompetensi yang dapat
menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang
pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam
rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur
pekerjaan di berbagai sektor.
KKNI juga disusun sebagai respon dari ratifikasi yang dilakukan Indonesia pada
tanggal 16 Desember 1983 dan diperbaharui tanggal 30 Januari 2008 terhadap
konvensi UNESCO tentang pengakuan pendidikan diploma dan pendidikan
tinggi (The International Convention on the Recognition of Studies, Diplomas
and Degrees in Higher Education in Asia and the Pasific). Dalam hal ini dengan
adanya KKNI maka negara- negara lain dapat menggunakannya sebagai
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 22
panduan untuk melakukan penilaian kesetaraan capaian pembelajaran serta
kualifikasi tenaga kerja baik yang akan belajar atau bekerja di Indonesia maupun
sebaliknya apabila akan menerima pelajar atau tenaga kerja dari Indonesia.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa perjalanan perubahan
kurikulum pendidikan tinggi di Indonesia diawali tahun 1994 melalui
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
056/U/1994 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Perguruan Tinggi dan
Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, dimana kurikulum yang mengutamakan
ketercapaian penguasaan IPTEKS, oleh karenanya disebut sebagai Kurikulum
Berbasis Isi. Model kurikulum ini, ditetapkan mata kuliah wajib nasional pada
program studi yang ada. Kemudian pada tahun 2000, atas amanah UNESCO
melalui concept the four pillars of education, yaitu learning to know, learning
to do, learning to be dan learning to live together (Dellors, 1998), Indonesia
merekonstruksi konsep kurikulumnya dari Kurikulum Berbasis Isi (KBI) ke
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).
Kurikulum era tahun 2000 dan 2002 ini mengutamakan pencapaian kompetensi,
sebagai wujud usaha untuk mendekatkan pendidikan pada kondisi pasar kerja
dan industri. KBK terdiri atas kurikulum inti dan institusional, mencakup
kompetensi utama, kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya.
Implementasi KBK memerlukan penetapan kompetensi utama melalui
kesepakatan bersama antara kalangan perguruan tinggi, masyarakat profesi, dan
pengguna lulusan. Sedangkan kompetensi pendukung dan kompetensi lain,
ditetapkan oleh perguruan tinggi sendiri. Dengan dorongan perkembangan
global yang saat ini dituntut adanya pengakuan atas capaian pembelajaran
yang telah disetarakan secara internasional, dan dikembangkannya KKNI, maka
kurikulum di perguruan tinggi sejak tahun 2012 mengalami sedikit pergeseran
dengan memberikan ukuran penyetaraan capaian pembelajarannya. Kurikulum
ini masih mendasarkan pada pencapaian kemampuan yang telah disetarakan
untuk menjaga mutu lulusannya. Kurikulum ini dikenal dengan
namaKurikulum Pendidikan Tinggi (KPT). Pada Tabel 1-1 di bawah ini
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 23
menjelaskan perbandingan Kurikulum Pendidikan Tinggi di Indonesia dari
waktu ke waktu.
Tabel 1.
Perbandingan Kurikulum Pendidikan Tinggi dari waktu ke waktu
KBI (1994) KBK (2000/2002) KPT (2012)Kurikulum Nasional(Kepmendikbud)
Kurikulum Inti dan Institusional
(Kepmendikbud)Kurikulum Pendidikan Tinggi(UUPT Nomor: 12/2012)
Mengutamakanpenguasaan ipteks
Tidak merumuskankemampuannya
Menetapkan MKwajib (100 – 110)dari 160 sks (S1)
Mengutamakanpencapaian kompetensi
Tidak ditetapkan batasankeilmuan yang harusdikuasai
Penetapan kompetensiutama dari hasilkesepakatan programstudi sejenis
Mengutamakan kesetaraancapaian pembelajaran
Terdiri dari sikap dan tatanilai, kemampuan kerja,pengembangan keilmuan,kewenangan dantanggungjawabnya.
Perumusan capaianpembelajaran minimaltercantum pada SNPT dan
Hasil kesepakatan prodisejenis.
C. Arah Kebijakan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE
MURA Lubuklinggau
Rujukan penyusunan kurikulum harus mengacu kepada berbagai kebijakan
maupun standar nasional yang disesuaikan dengan karakteristik pendidikan tinggi
yang wajib menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Cakupan standar
pendidikan tinggi lebih luas dari delapan standar yang ditetapkan dalam
Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 24
Penerbitan Peraturan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), menuntut kurikulum pendidikan tinggi
juga merujuk kepada cakupan capaian pembelajaran yang ditunjukkan oleh
seorang lulusan.
Kata kunci yang mengkaitkan antara kurikulum dengan KKNI adalah capaian
pembelajaran (CP) dan kualifikasi. Pengemasan CP ke dalam jenjang kualifikasi
KKNI sangat penting untuk keperluan penyetaraan kualifikasi dan rekognisi
antara tingkat pendidikan dan tingkat pekerjaan
Di samping itu, pengemasan CP ke dalam KKNI juga penting untuk keperluan
harmonisasi dan kerjasama saling pengakuan kualifikasi dengan negara lain,
baik secara regional maupun secara internasional.
Pengembangan kurikulum Program Studi Magister Manajemen STIE MURA
Lubuklinggau didasarkan atas berbagai kebijakan yang ada sebagai berikut ini.
1. Penyusunan kurikulum dilakukan dengan mempertimbangkan capaian
visi Program Studi Magister Manajemen STIE MURA Lubuklinggau
2. Penyusunan kurikulum dilakukan dengan berpedoman pada Dokumen Mutu
Program Studi Magister Manajemen STIE MURA Lubuklinggau yang terdiri
dari kebijakan mutu, standar mutu, dan manual mutu.
3. Kurikulum senantiasa dapat diperbaharui (living document) sesuai dengan
perubahan dan perkembangan paradigma pendidikan tinggi atas dasar telaah
kritis dengan didukung bukti ilmiah yang mengarah kepada kompetensi
KKNI.
4. Penyusunan kurikulum dilakukan dengan melibatkan Tenaga Ahli,
stakeholders (pemangku kepentingan), Assosiasi Bidang Studi, dan civitas
academika program studi untuk mendapatkan masukan.
5. Penyusunan dan perbaikan kurikulum dilakukan serentak di setiap Program
Studi dan diharapkan penerapannya juga dilakukan secara serentak.
6. Pengembangan kurikulum didukung oleh Landasan Yuridis,
Landasan Filosofi, dan Landasan Teoritis.
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 25
7. Pengembangan kurikulum atas dasar Landasan Yuridis dengan
mempertimbangkan peraturan-peraturan yang berlaku.
8. Pengembangan kurikulum atas dasar Landasan Filosofi seperti idealisme,
humanisme, esensialisme, parenialisme, dan rekonstruktivisme sosial.
9. Pengembangan kurikulum atas dasar Landasan Teoritis didasarkan atas ilmu
dan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum yang mencakup relevansi,
kontinuitas, fleksibilitas, efektivitas, efesiensi, dan pragmatis.
10. Program Studi Magister Manajemen STIE MURA Lubuklinggau
akanmenyediakan dana bantuan pemutakhiran kurikulum kepada setiap prodi
untuk mengembangkan dan melaksanakan kurikulum tersebut.
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 26
BAB IV
PARADIGMA KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI
A. KKNI Dalam Kurikulum Pendidikan Tinggi
KKNI merupakan kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat
menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan
dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian
pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai
sektor. Pernyataan ini ada dalam Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012
tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
Sangat penting untuk menyatakan juga bahwa KKNI merupakan perwujudan
mutu dan jati diri Bangsa Indonesia terkait dengan sistem pendidikan nasional
dan pelatihan yang dimiliki Negara Indonesia. Maknanya adalah, dengan KKNI
ini memungkinkan hasil pendidikan, khususnya pendidikan tinggi, dilengkapi
dengan perangkat ukur yang memudahkan dalam melakukan penyepadanan dan
penyejajaran dengan hasil pendidikan bangsa lain di dunia. KKNI juga menjadi
alat yang dapat menyaring hanya SDM yang berkualifikasi yang dapat masuk
dan bekerja ke Indonesia.
Fungsi komprehensif ini menjadikan KKNI berpengaruh pada hampir setiap
bidang dan sektor di mana sumber daya manusia dikelola, termasuk di
dalamnya pada sistem pendidikan tinggi, terutama pada kurikulum pendidikan
tinggi.
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 27
B. KKNI Sebagai Tolak Ukur
Pergeseran wacana penamaan kurikulum pendidikan tinggi dari KBK ke KPT
memiliki beberapa alasan yang penting, sebagai berikut :
a) Penamaan KBK tidak sepenuhnya didasari oleh ketetapan peraturan,
sehingga masih memungkinkan untuk terus berkembang. Hal ini sesuai
dengan kaidah dari kurikulum itu sendiri yang terus berkembang
menyesuaikan pada kondisi terkini dan masa mendatang.
b) KBK mendasarkan pengembangannya pada kesepakatan penyusunan
kompetensi lulusan oleh perwakilan penyelenggara program studi yang
akan disusun kurikulumnya. Kesepakatan ini umumnya tidak sepenuhnya
merujuk pada parameter ukur yang pasti, sehingga memungkinkan
pengembang kurikulum menyepakati kompetensi lulusan yang kedalaman
atau jenjang capaiannya berbeda dengan pengembang kurikulum lainnya
walaupun pada program studi yang sama pada jenjang yang sama pula.
c) Ketiadaan parameter ukur dalam sistem KBK menjadikan sulit untuk
menilai apakah program studi jenjang pendidikan yang satu lebih tinggi
atau lebih rendah dari yang lain. Artinya, tidak ada yang dapat menjamin
apakah kurikulum program D4 misalnya lebih tinggi dari program D3 pada
program studi yang sama jik a yang menyusun dari kelompok yang berbeda.
d) KKNI memberikan parameter ukur berupa jenjang kualifikasi dari jenjang 1
(terendah) sampai jenjang 9 (tertinggi). Setiap jenjang KKNI bersepadan
dengan jenjang Capaian Pembelajaran (CP) program studi pada jenjang
tertentu, yang mana kesepadanannya untuk pendidikan tinggi adalah
jenjang 3 untuk D1, jenjang 4 untuk D2, jenjang 5 untuk D3, jenjang 6
untuk D4/S1, jenjang 7 untuk profesi (setelah sarjana), jenjang 8 untuk S2,
dan jenjang 9 untuk S3. Kesepadanan ini diperlihatkan pada Gambar 3-1.
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 28
Gambar 4. Penataan Jenis dan Strata Pendidikan Tinggi
e) CP pada setiap jenjang KKNI diuraikan dalam diskripsi sikap dan tata
nilai, kemampuan, pengetahuan, tanggung jawab dan hak dengan
pernyataan yang ringkas yang disebut dengan deskriptor generik.
Masingmasing deskriptor mengindikasikan kedalaman dan jenjang dari CP
sesuai dengan jenjang program studi.
f) KPT merupakan bentuk pengembangan dari KBK, menggunakan jenjang
kualifikasi KKNI sebagai pengukur CP untuk bahan penyusun kurikulum
suatu program studi.
g) Perbedaan utama KPT dengan KBK terletak pada kepastian dari jenjang
program studi karena CP yang diperoleh memiliki ukuran yang pasti.
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 29
C. Capaian Pembelajaran Sebagai Bahan Utama Penyusunan KPT
Akuntabilitas penyusunan KPT dapat dipertanggung jawabkan dengan
adanya KKNI sebagai tolok ukur dalam penyusunan CP. Secara khusus
kewajiban menyusun CP yang menggunakan tolok ukur jenjang KKNI
dinyatakan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi pada pasal 10 ayat 4, yakni:
setiap program studi wajib menyusun deskripsi CP minimal mengacu pada
KKNI bidang pendidikan tinggi sesuai dengan jenjang. Bahkan pada ayat yang
sama juga dinyatakan bahwa setiap program studi wajib menyusun kurikulum,
melaksanakan, dan mengevaluasi pelaksanaan kurikulum mengacu pada KKNI
bidang pendidikan tinggi. Dengan demikian semua perguruan tinggi di
Indonesia yang menyelenggarakan program studi harus mengembangkan
kurikulum dan menyusun CP dengan menggunakan KKNI sebagai tolok
ukurnya.
Capaian pembelajaran dapat dipandang sebagai resultan dari hasil keseluruhan
proses belajar yang telah ditempuh oleh seorang mahasiswa selama
menempuh studinya pada satu program studi tertentu, dimana unsur CP
mencakup sikap dan tata nilai, kemampuan, pengetahuan, dan tanggung
jawab/hak. Seluruh unsur ini menjadi kesatuan yang saling terkait dan juga
membentuk relasi sebab akibat. Oleh karenanya, unsur CP dapat dinyatakan
bahwa siapapun orang di Indonesia, dalam perspektif sebagai SDM,
pertama-tama harus memiliki sikap dan tata nilai keIndonesiaan, padanya
harus dilengkapi dengan kemampuan yang tepat dan menguasai/didukung
oleh pengetahuan yang sesuai, maka padanya berlaku tanggung jawab
sebelum dapat menuntut/mendapat hak-nya. Kesatuan unsur CP tersebut
digambarkan seperti Gambar 5 :
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 30
Gambar 5. Capaian Pembelajaran Sesuai KKNI
Apabila unsur-unsur pada CP tersebut dijadikan bahan utama dalam
penyusunan kurikulum pada program studi, maka lulusannya akan dapat
mengkonstruksi dirinya menjadi pribadi yang utuh dan unggul dengan karakter
yang kuat dan bersih.
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 31
BAB V
TAHAP-TAHAP PENYUSUNAN KURIKULUM
PROGRAM STUDI
A. Penyusunan Struktur Program Studi
Pengaturan mata kuliah dalam tahapan semester sering dikenal sebagai struktur
kurikulum. Secara teoritis terdapat dua macam pendekatan penyusunan struktur
kurikulum, yaitu model serial dan model paralel. Pendekatan model serial
adalah pendekatan yang menyusun mata kuliah berdasarkan logika atau struktur
keilmuannya. Pada pendekatan serial ini, mata kuliah disusun dari yang paling
dasar (berdasarkan logika keilmuannya) sampai di semester akhir yang
merupakan mata kuliah lanjutan (advanced). Setiap mata kuliah yang saling
berhubungan ditunjukkan dengan adanya mata kuliah prasyarat. Mata kuliah
yang tersaji di semester awal akan menjadi syarat bagi mata kuliah di atasnya.
Permasalahan yang sering muncul adalah siapa yang harus membuat hubungan
antar mata kuliah antar semester. Jika mahasiswa, mereka belum memiliki
kompetensi untuk memahami keseluruhan kerangka keilmuan tersebut. Jika
dosen, tidak ada yang menjamin terjadinya kaitan tersebut mengingat
antara mata kuliah satu dengan yang lain diampu oleh dosen yang berbeda dan
sulit dijamin adanya komunikasi yang baik antara dosendosen yang terlibat.
Kelemahan inilah yang menyebabkan lulusan dengan model struktur serial ini
kurang memiliki kompetensi yang terintegrasi. Sisi lain dari adanya mata kuliah
prasyarat sering menjadi penyebab terlambatnya kelulusan mahasiswa karena
bila salah satu mata kuliah prasyarat tersebut gagal mereka harus mengulang
di tahun berikutnya.
Adapun pendekatan struktur kurikulum model paralel menyajikan mata
kuliah pada setiap semester sesuai dengan tujuan kompetensinya. Struktur
paralel ini secara ekstrim sering dijumpai dalam model BLOK di program studi
kedokteran. Model Blok adalah struktur kurikulum paralel yang tidak
berdasarkan pembelajaran semesteran, tetapi berdasarkan ketercapaian
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 32
kompetensi di setiap blok, sehingga sering pula disebut sebagai model
MODULAR, karena terdiri dari beberapa modul/blok. Tetapi, struktur
kurikulum paralel tidak hanya dilaksanakan dengan model Blok, tetapi dapat
juga dalam bentuk semesteran yaitu dengan mengelompokkan beberapa mata
kuliah berdasarkan kompetensi yang sejenis. Sehingga setiap semester akan
mengarah pada pencapaian kompetensi yang serupa dan tuntas pada semester
tersebut, tanpa harus menjadi syarat bagi mata kuliah di semester berikutnya.
Sebagai penutup dari rangkaian penyusunan kurikulum yang dilakukan oleh
setiap program studi, dapat digambarkan dalam diagram di bawah ini. Di dalam
gambar tersebut tampak bahwa pada awal pengembangan kurikulum, program
studi harus menetapkan capaian pembelajaran pendidikannya, yang dikenal
dengan profil (peran mahasiswa). Dari peran inilah, capaian pembelajaran di
setiap tahap pendidikan dapat diturunkan dengan lebih akuntabel dan reliabel.
Maknanya, tidak ada program studi yang terlewat dalam mencapai tujuan
pendidikan nasional yang dituangkan dalam KKNI. Ketentuan dari penetapan
capaian pembelajaran ini, diatur dalam standar kompetensi lulusan dalam
Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
Gambar 6. Tahapan Penyusunan Kurikulum
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 33
B. Tahap tahap Penyusunan Kurikulum
Tahap-tahap penyusunan kurikulum diperlihatkan pada Gambar 4.2. Dalam
gambar tersebut diperlihatkan 8 langkah penyusunan kurikulum 2016 yang akan
diuraikan pada subbab selanjutnya.
Gambar 7 Alur Penyusunan Kurikulum 2016 STIE MURA Lubuklinggau
Kurikulum 2016 disusun berbasis luaran (outcomes based).Langkah awal yang
harus dilakukan dalam menyusun kurikulum adalah dengan melakukan analisis
SWOT dan Tracer Study serta Market Signals. Ketiga kegiatan ini merupakan
bagian penting dalam keseluruhan kegiatan evaluasi pelaksanaan kurikulum
sebelumnya.
Perlu ditekankan bahwa selama proses penyusunan kurikulum, keterlibatan
seluruh staf program studi dan perwakilan (stake holder) Pemangku
Kepentingan harus dilakukan untuk menjamin konvergensi konstruksi dari
kurikulum program studi.
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 34
1) Alur Penentuan Profil Lulusan
Alur penentuan profil lulusan diperlihatkan dalam Gambar 4.3.
Pernyataan profil lulusan merupakan bukti akuntabilitas akademik
program studi. Selain itu, profil lulusan menjadi pembeda program
studi satu terhadap program studi lainnya.
Gambar 8. Alur Penentuan Profil Lulusan
Langkah-langkah menyusun Profil Lulusan seperti yang diilustrasikan
dalam Gambar 8. adalah sebagai berikut:
(a) Lakukan studi pelacakan (tracer study) kepada pengguna potensial
yang sesuai dengan bidang studi, ajukan pertanyaan berikut:
“berperan sebagai apa sajakah lulusan program studi setelah selesai
pendidikan?”. Jawaban dari pertanyaan ini menunjukkan sinyal
kebutuhan pasar atau Market Signal. Tracer study dan market signal
dapat dilakukan dengan metode kuesioner.
(b) Identifikasi peran lulusan berdasarkan tujuan diselenggarakannya
program studi sesuai dengan Visi dan Misi STIE MURA
Lubuklinggau. Ajukan pertanyaan berikut: “Lulusan yang dihasilkan
seperti apa?”.
(c) Lakukan benchmark dan positioning dengan program studi yang
sama/sebidang pada perguruan tinggi lain maupun yang
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 35
diselenggarakan dalam STIE MURA Lubuklinggau sehingga ada
penciri umum program studi.
(d) Referensi lain dapat dipertimbangkan meliputi : kriteria akreditasi
nasional dan internasional, hasil FGD (Focus Group Discussion)
dengan pakar-pakar sesuai bidang keilmuan program studi, dan
literatur lainnya.
(e) Semua data yang diperoleh dianalisis dengan metode SWOT.
Apabila diperlukan, metode analisis lain dapat digunakan.
(f) Pernyataan profil tidak boleh keluar dari bidang
keilmuan/keahlian dari program studinya. Contoh: Program Studi
Teknik Telekomunikasi tidak boleh memiliki profil lulusan sebagai
Medical Representative walaupun seandainya hasil tracer studi
mendapatkan data tersebut.
(g) Penting diingat bahwa profil merupakan peran dan fungsi
lulusan bukan jabatan ataupun jenis pekerjaan, namun dengan
mengidentifikasi jenis pekerjaan dan jabatan dapat membantu
menentukan profil lulusan.
Pernyataan profil lulusan merupakan sebuah kata benda. Deskripsi dari
setiap pernyataan profil lulusan dapat disertakan untuk memudahkan
dalam melaksanakan tahap pengembangan kurikulum berikutnya,
misalnya dalam menentukan CP (Capaian Pembelajaran).
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 36
2) Contoh Penentuan Profil Lulusan
Penentuan profil lulusan yang benar dan yang salah diberikan pada Tabel 2.
berikut :
Tabel 2.
Contoh Penentuan Profil Lulusan yang Benar dan yang Salah
Contoh Profil Benar Contoh Profil Salah
Komunikator Anggota DPR
Pengelolaan Proyek Pemasaran
Manajer Birokrat
Konsultan Sekolah Pegawai Negeri
Peneliti Staf HRD
B. Penentuan Kompetensi Lulusan (Capaian Pembelajaran)
1) Alur Penentuan Capaian Pembelajaran (CP)
Alur penentuan capaian pembelajaran diperlihatkan dalam Gambar 9.
Capaian pembelajaran merupakan jawaban atas pertanyaan: “apa saja
kemampuan yang harus dimiliki sesuai profil ?”. Rujukan untuk
menyusun CP adalah KKNI dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 37
Gambar 9. Alur Penentuan Capaian Pembelajaran
Ada beragam cara untuk menyusun CP, Gambar 9. memperlihatkan contoh
model penyusunan CP:
(a) Deskrisi CP unsur Sikap dan Keterampilan Umum diambil dari dari
SN DIKTI bagian lampiran sesuai dengan jenjang program studi.
Deskripsi yang tertera pada lampiran tersebut merupakan standar
minimal dan dapat dikembangkan maupun ditambah deskripsi
capaian lain atau baru sesuai dengan keunggulan dan kekhasan
program studi. (termasuk unsur tanggung jawab dan hak).
(b) Unsur Ketrampilan Khusus dan Pengetahuan dapat merujuk pada
Deskriptor KKNI unsur Kemampuan dan Pengetahuan sesuai
dengan jenjangnya. Misal: Jenjang S1 atau D4 sesuai dengan
jenjang 6 KKNI.
(c) Gunakan profil dengan deskripsinya untuk menurunkan CP. Ajukan
pertanyaan “agar dapat berperan seperti pernyatan dalam profil
tersebut, kemampuan dan pengetahuan apa yang harus dicapai dan
dikuasai?” jawabannya bisa hanya satu atau lebih.
(d) Capaian Pembelajaran harus menunjukkan keunggulan dan
kekhasan program studi. Oleh karena itu, hasil benchmark dan
positioning yang dilakukan pada saat menentukan profil lulusan
pada sub bab 2.2 digunakan kembali sebagai bahan pertimbangan.
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 38
Gambar 10. Model Penyusunan Capaian Pembelajaran
2) Penetapan Capaian Pembelajaraan
Deskripsi Capaian Pembelajaran (CP) menjadi komponen penting dalam
rangkaian penyusunan kurikulum pendidikan tinggi (KPT). Sebagaimana
telah diungkapkan di bab sebelumnya, CP dapat dipandang sebagai
resultan dari hasil keseluruhan proses belaja r yang telah ditempuh oleh
seorang pembelajar/ mahasiswa selama menempuh studinya pada satu
program studi tertentu. Unsur capaian pembelajaran mencakup: sikap
dan tata nilai, kemampuan, pengetahuan, dan tanggung jawab/hak.
Seluruh unsur ini menjadi kesatuan yang saling terkaitt dan juga
membentuk hubungan sebab akibat. Secara umum CP dapat memiliki
beragam fungsi, diantaranya :
a) Sebagai Penciri, Deskripsi, atau Spesifikasi dari Program Studi.
b) Sebagai ukuran, rujukan, pembanding pencapaian jenjang
pembelajaran dan pendidikan.
c) Sebagai komponen penyusun kurikulum dan pembelajaran.
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 39
Karena sifatnya yang multifungsi seperti di atas, maka sangat mungkin
format diskripsi CP beragam sesuai dengan kebutuhannya. Pada fungsi
tertentu CP dapat dideskripsikan secara ringkas, namun pada saat yang
lain perlu untuk menguraikan secara lebih rinci. Keberagaman format CP
sesuai dengan fungsinya tidak boleh menghilangkan unsur-unsur
utamanya, sehingga CP pada program studi yang sama akan tetap
memberikan pengertian dan makna yang sama walaupun dinyatakan
dengan format berbeda.
3) Unsur dalam Capaian Pembelajaran
Pengertian capaian pembelajaran menurut KKNI (Perpres RI No. 8
Tahun 2012) adalah: internasilisasi dan akumulasi ilmu pengetahuan,
pengetahuan, pengetahuan praktis, ketrampilan, afeksi, dan kompetensi
yang dicapai melalui proses pendidikan yang terstruktur dan mencakup
suatu bidang ilmu/keahlian tertentu atau melalui pengalaman kerja.
Dalam SN-DIKTI salah satu yang terkait dengan pengertian termuat
dalam salah satu standar yakni “standar kompetensi lulusan” yang tertera
pada pasal 5 ayat (1) Permenristek dikti No. 44 Tahun 2015 yang
dituliskan sebagai berikut : “Standar Kompetensi Lulusan merupakan
kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan, yang dinyatakan dalam rumusan
capaian pembelajaran lulusan”.
Dimana sikap diartikan sebagai perilaku benar dan berbudaya sebagai
hasil dari internalisasi nilai dan norma yang tercermin dalam kehidupan
spiritual, personal, maupun sosial melalui proses pembelajaran,
pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada
masyarakat yang terkait pembelajaran. Pengetahuan merupakan
penguasaan konsep, teori, metode, dan/atau falsafah bidang ilmu tertentu
secara sistematis yang diperoleh melalui penalaran dalam proses
pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau
pengabdian kepada masyarakat yang terkait pembelajaran.
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 40
Sedangkan Keterampilan merupakan kemampuan melakukan unjuk
kerja dengan menggunakan konsep, teori, metode, bahan, dan/atau
instrumen, yang diperoleh melalui pembelajaran, pengalaman
kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat
yang terkait pembelajaran.
Dalam SN Dikti, unsur ketrampilan dibagi menjadi dua yakni ketrampilan
umum dan ketrampilan khusus.
a) Keterampilan umum sebagai kemampuan kerja umum yang
wajib dimiliki oleh setiap lulusan dalam rangka menjamin
kesetaraan kemampuan lulusan sesuai tingkat program dan
jenis pendidikan tinggi; dan
b) Keterampilan khusus sebagai kemampuan kerja khusus yang
wajib dimiliki oleh setiap lulusan sesuai dengan bidang keilmuan
program studi.
Gambar 11. Penetapan Capaian Pembelajaran menurut SN-
DIKTI
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 41
Keterkaitan utama CP adalah pada diskriptor generik KKNI, hal ini
sangat jelas dikarenakan definisi CP dinyatakan pertama kali dalam
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang
KKNI. Dalam KKNI, CP merupakan penera (alat ukur) dari apa yang
diperoleh seseorang yang menyelesaikan suatu proses belajar baik
yang terstruktur maupun tidak terstruktur. CP, dengan demikian akan
mengidentifikasi unsur-unsur pencapaian belajar tersebut, sehingga
dapat diidentifikasi jenjang atau derajatnya.
4) Tahap Penyusunan Capaian Pembelajaran
Menurut SN-DIKTI CP lulusan terdiri dari unsur sikap, ketrampilan
umum, ketrampilan khusus, dan pengetahuan. Rumusan unsur sikap dan
ketrampilan umum yang merupakan bagian dari CP telah dirumuskan
dalam SN-DIKTI sebagai standar minimal yang harus dimiliki oleh
setiap lulusan sesuai jenis dan jenjang program pendidikannya.
Sedangkan unsur ketrampilan khusus dan pengetahuan yang merupakan
rumusan kemampuan minimal lulusan suatu program studi tertentu,
wajib disusun oleh forum program studi yang sejenis atau diinisiasi dan
diusulkan oleh suatu program studi. Hasil rumusan CP dari forum atau
program studi dikirim ke Direktorat Pembelajaran Kemristek-DIKTI, dan
setelah diverifikasi oleh tim pakar, hasil akhir rumusan CP bersama
rumusan CP program studi yang lain akan dimuat dalam laman DIKTI
untuk masa sanggah dalam waktu tertentu sebelum ditetapkan sebagai
standar kompetensi lulusan (SKL) oleh Dirjen Pembelajaran dan
Kemahasiswaan Kemristek- DIKTI. Penyusunan CP, secara substantif
dapat dilakukan melalui tahapan berikut:
1. Bagi program studi yang belum memiliki rumusan
“kemampuan lulusannya” dapat mencari referensi rumusan CP
lulusan dari program studi sejenis yang memiliki reputasi baik,
dan dari sumber lain yang pernah ditulis, misal dari: asosiasi profesi,
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 42
kolegium keilmuan, konsorsium keilmuan, jurnal pendidikan, atau
standar akreditasi dari negara lain.
2. Bagi program studi yang telah memiliki rumusan ‘kemampuan
lulusannya’ dapat mengkaji dengan membandingkan serta
menyandingkan rumusan tersebut terhadap rumusan CP pada KKNI
untuk melihat kelengkapan unsur deskripsi dan kesetaraan jenjang
kualifikasinya.
3. Menyesuaikan hasil rumusan dengan rumusan sikap dan ketrampilan
umum yang telah ditetapkan di SN-DIKTI sebagai salah satu bagian
kemampuan minimal yang harus dicapai.
5) Jenis Formulasi CP
Ragam formulasi deskripsi CP dimungkinkan dikarenakan pernyataannya
yang menyesuaikan dengan kefungsiannya. Pada saat dipergunakan
sebagai penciri atau pembeda program studi yang nantinya akan
dituliskan pada SKPI yang menyatakan ragam kemampuan yang dicapai
oleh lulusan, pernyataan CP cenderung ringkas namun mencakup semua
informasi penting yang dibutuhkan.
Sedangkan pada saat dipergunakan untuk mengembangkan kurikulum
pada program studi, pernyataan CP justru harus rinci sehingga dapat
menggambarkan kemampuan pada setiap profil yang dituju.
Sebagai penciri program studi, seringkali pernyataan CP dituntut untuk
seringkas mungkin sehingga dapat saja dinyatakan dalam satu paragraf
yang mencakup seluruh unsurnya. Pernyataan CP untuk kebutuhan
pengembangan kurikulum dapat dilakukan dengan menelusuri dari profil
yang dituju dan mengantisipasi bahan kajian yang akan disusun. CP pada
pengembangan kurikulum berpeluang lebih mudah dikembangkan.
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 43
Hasil penyusunan CP untuk mengembangkan kurikulum dapat
dipergunakan sebagai perantara dalam menyusun CP untuk penciri
program studi yang lebih ringkas. Polanya adalah dengan merekonstruksi
diskripsi rinci pada CP kurikulum dengan melakukan filterisasi untuk
mendapatkan substansi dari setiap pernyataan sehingga diperoleh kalimat
atau paragraf yang konvergen.
6) Alur Penyusunan CP
Pola atau alur penyusunan CP, utamanya untuk referansi dalam
menyusun dokumen kurikulum minimal mencakup :
a. Profil : postur yang diharapkan pada saat pembelajar lulus atau
menyelesaikan seluruh proses pembelajaran dengan kesesuaian jenjang
KKNI
b. CP (Capaian Pembelajaran): dapat menyesuaiakan dengan deskriptor
KKNI atau unsur CP pada SN-DIKTI.
c. Bahan Kajian: sebagai komponen/materi yang harus dipelajari /
diajarkan untuk mencapai CP yang direncanakan.
d. Mata kuliah: merupakan wadah sebagai konsekwensi adanya bahan
kajian yang dipelajari mahasiswa dan harus diajarkan oleh dosen.
e. Metoda Pembelajaran: merupakan strategi efektif dan efesien dalam
menyampaikan atau mengakuisisi bahan kajian selama proses
pembelajaran.
f. Metoda Penilaian: proses identifikasi dan penentuan tingkat penetrasi
maupun penguasaan bahan kajian oleh pembelajar melalui parameter
dan variabel ukur yang akuntabel.
g. Dosen/laboran/teknisi: SDM yang tepat dan kompeten pada bidangnya
sesuai dengan profil yang dituju yang harus ada dan siap.
h. Sarana Pembelajaran: yang membangun lingkungan dan suasana
belajar yang memberdayakan.
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 44
Penyusunan CP dengan pola di atas setidaknya membutuhkan langkah
penentuan atau identifikasi profil lulusan. Profil dapat disepadankan
dengan spesifikasi teknis dari hasil proses produksi, dalam hal ini adalah
proses pembelajaran pada institusi pendidikan. Dengan demikian,
pendeskripsian profil menjadi langkah utama yang harus dilakukan
dalam menyusun CP. Tidak akan ada CP yang dapat dihasilkan tanpa
mengetahui profil terlebih dahulu.
7) Langkah Menentukan Profil
Profil lulusan suatu program studi dapat disusun secara praktis dengan
mengikuti alur sebagai berikut :
Gambar 12. Langkah Penyusunan Profil Lulusan
Seyogyanya profil program studi disusun oleh kelompok program studi
sejenis/asosiasi program studi, sehingga terjadi kesepakatan yang dapat
diterima dan dijadikan rujukan secara nasional.
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 45
Dalam penyusunan profil keterlibatan dari stake holders juga akan
memberikan kontribusi untuk memperoleh konvergensi dan konektivitas
antara institusi pendidikan dengan pemangku kepentingan yang nantinya
akan menggunakan lulusannya. Hal ini menjamin mutu dari profil
lulusan.
Penentuan profil juga wajib merujuk pada jenjang kualifikasi lulusan
sesuai dengan KKNI. Aspek yang perlu menjadi pertimbangan
mencakup : sikap dan tata nilai, kemampuan, pengetahuan, tanggung
jawab dan hak yang akan diemban oleh seorang lulusan. Kesesuaian
tersebut dilakukan dengan membandingkan terhadap diskriptor generik
KKNI.
Untuk membangun kekhasan program studi, dianjurkan untuk
mengidentifikasi keunggulan atau kearifan lokal/daerahsehingga
rumusan profil akan memuat informasi mengenai kemampuan untuk
menjawab persoalan dan tantangan yang berkembang atau muncul di
daerah masingmasing.Bahkan jika perlu menjadi nilai unggul dari
program studi bersangkutan. Demikian halnya dengan perkembangan
berbagai sektor yang muncul di masyarakat harus dapat diakomodasikan,
sehingga turut dalam mewarnai profil.
Profil yang telah terdefinisi dengan jelas akan menjadi modal utama
dalam mengembangkan pernyataan CP program studi. Satu program
studi setidaknya memiliki satu profil, sangat umum bahwa satu program
studi memiliki lebih dari satu profil. Berapa jumlah profil maksimum
dapat diperkirakan dengan merujuk pada jenjang pendikan
diperbandingkan dengan diskripsi KKNI. Secara umum, semakin tinggi
jenjangnya, berpeluang untuk memiliki jumlah profil lebih banyak.
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 46
8) Alur Menyusun Pernyataan CP
Profil yang tersusun dengan cermat akan memudahkan dalam menyusun
pernyataan CP. Metode paling sederhana dalam menyusun profil adalah
dengan menguraikan setiap definisi profil menjadi unsur-unsur CP.
Tip sederhana dalam menyusun CP dari profil yang ada adalah
dengan pola fikir berikut: profil adalah indikasi apa yang dapat
diperankan oleh seorang lulusan, sedangkan CP adalah apa yang harus
dapat dilakukan oleh lulusan sesuai profil tersebut.
Gambar 13. Alur Penyusunan CP
Diagram di atas menunjukkan alur penyusunan CP yang diturunkan dari
profil dengan menguraikan kedalam unsur-unsur deskripsi pada KKNI.
Perumusan CP dengan menguraikan kedalam unsur KKNI harus juga
memasukkan komponen lain yakni :
a. Indikator tingkat capaian: merupakan gradasi pernyataan deskripsi
sesuai dengan jenjang yang akan dicapai, hal ini tertera dalam deskripsi
generik KKNI;
b. Visi dan misi program studi: menjamin kekhasan dan cita-cita atau
tujuan dari program pendidikan dapat dicapai;
c. Bidang keilmuan: sangat penting untuk program studi jenis akademik
sesuai dengan nomenklatur;
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 47
d. Bidang keahlian: pendidikan jenis profesi dan vokasi wajib
mengidentikasi secara teliti;
e. Kemungkinan bahan kajian yang diperlukan untuk membangun dan
menyusun CP yang direncanakan;
f. Referensi prodi sejenis yang berkembang di negara lain sebagai
pembanding jika ada;
g. Peraturan yang ada;
h. Kesepakatan prodi dan juga profesi terkait.
9) Rujukan Penyusunan Capaian Pembelajaran
Pengembang kurikulum dapat menetapkan tujuan pembelajaran secara
lebih spesifik jika menggunakan taksonomi pembelajaran untuk
menyiapkan perencanaan desain pembelajaran sampai perlengkapan
evaluasinya. Selama dekadeini, telah dikenalkan 3 (tiga) model besar
taksonomi, yaitu mulai dari Bloom (1956), Anderson dan Krathwol
(2002) dan terakhir adalah taksonomi belajar Marzano (2009). Penyusun
kurikulum dan rancangan pembelajaran dapat memilih model taksonomi
yang ada. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekhasan.
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 48
C. KKNI DAN SNPT
Sebagai perwujudan mutu dan jati diri bangsa Indonesia terkait dengan sistem
pendidikan nasional, sistem pelatihan kerja nasional serta sistem penilaian
kesetaraan capaian pembelajaran nasional yang dimiliki Indonesia untuk
menghasilkan sumberdaya manusia nasional yang bermutu dan produktif, telah
disusun Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Sebagai perwujudan
mutu jati diri bangsa Indonesia dalam sistem pendidikan nasional, sistem
pelatihan kerja nasional serta sistem pengakuan kompetensi nasional, KKNI
dimaksudkan sebagai pedoman untuk:
a. Menetapkan kualifikasi capaian pembelajaran yang diperoleh melalui
pendidikan formal, nonformal, informal, pelatihan atau pengalaman kerja;
b. Menetapkan skema pengakuan kualifikasi capaian pembelajaran yang
diperoleh melalui pendidikan formal, nonformal, informal, pelatihan atau
pengalaman kerja;
c. Menyetarakan kualifikasi antara capaian pembelajaran yang diperoleh
melalui pendidikan formal, nonformal, informal, pelatihan atau pengalaman
kerja;
d. Mengembangkan metode dan sistem pengakuan kualifikasi sumberdaya
manusia dari negara lain yang akan bekerja di Indonesia.
Kesetaraan antara capaian pembelajaran setiap jenjang program pendidikan pada
ke‐3 jalur pendidikan tinggi dengan jenjang kualifikasi KKNI dapat dilihat pada
Gambar 14. Terlihat dalam gambar tersebut bahwa program diploma 3, diploma
4, sarjana dan magister adalah berada pada level 5, 6, dan 8.
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 49
Gambar 14. Diagram Level KKNI untuk Pendidikan Keilmuan, Keahlian,
Profesi dan Pengembangan Karir
Berdasarkan Perpres No. 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia, deskripsi lulusan pada level 5, 6, dan 8 adalah sebagai berikut: a.
Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan
tugasnya.
c. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta
Mendukung perdamaian dunia.
d. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi
terhadap masyarakat dan lingkungannya.
e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama
serta pendapat/temuan original orang lain.
f. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk
mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 50
Tabel 3
Level KKNI
Level 5 (Diploma 3) Level 6 (Diploma 4,Sarjana)
Level 8 (Magister)
Mampu menyelesaikanpekerjaan berlingkup luas,memilih metode yang sesuaidari beragam pilihan yangmaupun belum baku denganmenganalisis data, sertamampu menunjukkan kinerjadengan mutu dan kuantitasyang terukur.
Mampu mengaplikasikanbidang keahliannya danmemanfaatkan ilmupengetahuan, teknologi,dan/atau seni padabidangnya dalampenyelesaian masalah sertamampu beradaptasiterhadap situasi yangdihadapi.
Mampu mengembangkanpengatahuan teknologi,dan/atau seni di dalambidang keilmuannya atausudah praktekprofesionalnya melalui riset,hingga menghasilkan karyainovatif dan teruji.
Menguasai konsep teoritisbidang pengetahuan tertentusecara umum, serta mampumemformulasikanpenyelesaian masalahprocedural
Menguasai konsep teoritisbidang pengetahuantertentu secara umum dankonsep teoritis bagiankhusus dalam bidangpengetahuan tersebut secaramendalam, serta mampumemformulasikanpenyelesaian masalahprosedural.
Mampu memecahkanpermasalahan ilmu teknologi,dan/atau seni di dalambidang keilmuannya melaluipendekatan inter ataumultidisipliner.
Mampu mengelola kelompokkerja dan menyusun laporantertulis secara komprehensif
Mampu mengambilkeputusan yang tepatberdasarkan analisisinformasi dan data, danmampu memberikanpetunjuk memilihberbagai alternatif solusisecara mandiri dankelompok.
Mampu mengelola riset danpengembangan yangbermanfaat bagi masyarakatdan keilmuan, serta dalammampu mendapatpengakuan nasional daninternasional
Bertanggung jawab padapekerjaan sendiri dan dapattanggung jawab atas pencapaianhasil kerja kelompok
Bertanggung jawab padapekerjaan sendiri dan dapatdiberi diberi tanggungjawab atas pencapaian hasilorganisasi
Berdasarkan Permendikbud RI No. 49 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional
Perguruan Tinggi, Rumusan Sikap dan Keterampilan Umum untuk Level
Diploma, Sarjana, dan Magister adalah sebagai berikut:
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 51
1) Rumusan Sikap
Setiap lulusan program pendidikan akademik, vokasi, dan profesi harus
memiliki sikap sebagai berikut:
(a) Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan
sikap religius;
(b) Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas
berdasarkan agama,moral, dan etika;
(c) Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;
(d) Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air,
memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan
bangsa;
(e) Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan
kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;
(f) Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan;
(g) Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara;
(h) Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
(i) Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang
keahliannya secara mandiri;
(j) Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan
kewirausahaan.
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 52
2) Rumusan Keterampilan Umum
Tabel 4.
Rumusan Keterampilan Umum untuk program diploma 3 dan
diploma 4 adalah:
Lulusan Program Diploma Tigawajib memiliki keterampilan-umum sebagai berikut:
Lulusan Program Diploma Empat/Sarjana Terapan wajib memilikiketerampilan umum sebagai berikut:
Mampu menyelesaikan pekerjaanberlingkup luas dan menganalisis datadengan beragam metode yang sesuai,baik yang belum maupun yang sudahbaku;
Mampu menerapkan pemikian logis,kritis, inovatif, bermutu, dan terukurdalam melakukan pekerjaan yangspesifik di bidang keahliannya sertasesuai dengan standar kompetensi kerjabidang yang bersangkutan;
Mampu menunjukkan kinerja bermutudan terukur;
Mampu menunjukkan kinerja mandiri,bermutu dan terukur;
Mampu memecahkan masalahpekerjaan dengan sifat dan konteksyang sesuai dengan bidang keahlianterapannya didasarkan pada pemikiranlogis, inovatif, dan bertanggung jawabatas hasilnya secara mandiri;
Mampu mengkaji kasus penerapan ilmupengetahuan dan teknologi yangmemperhatikan dan menerapkan nilaihumaniora sesuai dengan bidangkeahliannya dalam rangka menghasilkanprototype, prosedur baku, desain ataukarya seni, menyusun hasil kajiannyadalam bentuk kertas kerja, spesifikasidesain, atau esai seni, danmengunggahnya dalam laman perguruantinggi;
Mampu menyusun laporan hasil danproses kerja secara akurat dan sahihserta mengomunikasikannya secarefektif kepada pihak lain yangmembutuhkan;
Mampu menyusun hasil kajian tersebut diatas dalam bentuk kertas kerja, spesifikasidesain, atau esai seni, danmengunggahnya dalam laman perguruantinggi;
Mampu bertanggungjawab ataspencapaian hasil kerja kelompok danmelakukan supervisi dan evaluasiterhadap penyelesaian pekerjaan yangditugaskan kepada pekerja yangberada di bawah tanggungjawabnya;
Mampu memelihara danmengembangkan jaringan kerja sama danhasil kerja sama didalam maupun di luarlembaganya;
Mampu melakukan proses evaluasidiri terhadap kelompok kerja yangberada dibawah tanggung jawabnya,dan mengelola pengembangankompetensi kerja secara mandiri;
Mampu bertanggungjawab ataspencapaian hasil kerja kelompok danmelakukan supervisi dan evaluasiterhadap penyelesaian pekerjaan yangditugaskan kepada pekerja yang beradadi bawah tanggungjawabnya;
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 53
Mampu mendokumentasikan,menyimpan, mengamankan, danmenemukan kembali data untukmenjamin kesahihan danmencegah plagiasi;
Mampu melakukan proses evaluasi diriterhadap kelompok kerja yang beradadibawah tanggung jawabnya, dan mampumengelola pembelajaran secara mandiri;
Mampu mendokumentasikan,menyimpan, mengamankan, danmenemukan kembali data untukmenjamin kesahihan dan mencegahplagiasi;
Tabel 5.Rumusan Keterampilan Umum untuk program sarjana
dan magister adalah :
Sarjana Magister
Lulusan Program Sarjana wajibmemiliki keterampilan umum sebagaiberikut:
Lulusan Program Magister wajibmemiliki keterampilan-umum sebagaiberikut:
Mampu menerapkan pemikiran logis,kritis, sistematis, dan inovatif dalamkonteks pengembangan atauimplementasi ilmu pengetahuan danteknologi yang memperhatikan danmenerapkan nilai humaniora yang sesuaidengan bidang keahliannya;
Mampu mengembangkan pemikiran logis,kritis, sistematis, dan kreatif melaluipenelitian ilmiah, penciptaan desain ataukarya seni dalam bidang ilmupengetahuan dan teknologi yangmemperhatikan dan menerapkan nilaihumaniora sesuai dengan bidangkeahliannya, menyusun konsepsi ilmiahdan hasil kajiannya berdasarkan kaidah,tata cara, dan etika ilmiah dalam bentuktesis, dan memublikasikan tulisan dalamjurnal ilmiah terakreditasi tingkat nasionaldan mendapatkan pengakuaninternasional berbentuk presentasi ilmiahatau yang setara;
Mampu menunjukkan kinerja mandiri,bermutu, dan terukur;
Mampu melakukan validasi akademikatau kajian sesuai bidang keahliannyadalam menyelesaikan masalah dimasyarakat atau industri yang relevanmelalui pengembangan pengetahuan dankeahliannya;
Mampu mengkaji implikasipengembangan atau implementasi ilmupengetahuan teknologi yangmemperhatikan dan menerapkan nilaihumaniora sesuai dengan keahliannyaberdasarkan kaidah, tata cara dan etikailmiah dalam rangka menghasilkansolusi, gagasan, desain atau kritik seni,menyusun deskripsi saintifik hasilkajiannya dalam bentuk skripsi ataulaporan tugas akhir, dan
Mampu mengkaji implikasipengembangan atau implementasi ilmupengetahuan teknologi yangmemperhatikan dan menerapkan nilaihumaniora sesuai dengan keahliannyaberdasarkan kaidah, tata cara dan etikailmiah dalam rangka menghasilkansolusi, gagasan, desain atau kritik seni,menyusun deskripsi saintifik hasilkajiannya dalam bentuk skripsi ataulaporan tugas akhir, dan
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 54
mengunggahnya dalam lamanperguruan tinggi;
mengunggahnya dalam laman perguruantinggi;
Mampu menyusun deskripsi saintifikhasil kajian tersebut di atas dalambentuk skripsi atau laporan tugas akhir,dan mengunggahnya dalam lamanperguruan tinggi;
Mampu menyusun deskripsi saintifikhasil kajian tersebut di atas dalam bentukskripsi atau laporan tugas akhir, danmengunggahnya dalam laman perguruantinggi;
Mampu mengambil keputusan secaratepat dalam konteks penyelesaianmasalah di bidang keahliannya,berdasarkan hasil analisis informasidan data;
Mampu mengambil keputusan secaratepat dalam konteks penyelesaianmasalah di bidang keahliannya,berdasarkan hasil analisis informasi dandata;
Mampu memelihara danmengembangkan jaringan kerja denganpembimbing, kolega, sejawat baik didalam maupun di luar lembaganya;
Mampu memelihara danmengembangkan jaringan kerja denganpembimbing, kolega, sejawat baik didalam maupun di luar lembaganya;
Mampu bertanggungjawab ataspencapaian hasil kerja kelompok danmelakukan supervisi dan evaluasiterhadap penyelesaian pekerjaan yangditugaskan kepada pekerja yang beradadi bawah tanggungjawabnya;
Mampu bertanggungjawab ataspencapaian hasil kerja kelompok danmelakukan supervisi dan evaluasiterhadap penyelesaian pekerjaan yangditugaskan kepada pekerja yang beradadi bawah tanggungjawabnya;
Mampu melakukan proses evaluasi diriterhadap kelompok kerja yang beradadibawah tanggung jawabnya, danmampu mengelola pembelajaran secaramandiri;
Mampu melakukan proses evaluasi diriterhadap kelompok kerja yang beradadibawah tanggung jawabnya, danmampu mengelola pembelajaran secaramandiri;
Mampu mendokumentasikan,menyimpan mengamankan, danmenemukan kembali data untukmenjamin kesahihan danmencegah plagiasi;
Mampu mendokumentasikan,menyimpan mengamankan, danmenemukan kembali data untukmenjamin kesahihan dan mencegahplagiasi;
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 55
BAB VI
CAPAIAN PEMBELAJARAN
A. Model Penyusunan Kurikulum
Sesuai dengan arahan dalam Buku Panduan Penyusunan Kurikulum
Program Studi, perumusan kurikulum didasarkan kepada sejumlah
pertimbangan yang sifatnya analisis lingkungan internal dan eksternal dalam
bentuk analisis SWOT dan tracer study. Berikut ini dilukiskan model
penyusunan kurikulum Program Studi Magister Manajemen Pascasarjana
STIE MURA Lubuklinggau berdasarkan KKNI :
Gambar 15. Model Perumusan Kurikulum Berbasis KKNI
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 56
B. Deskripsi Generik KKNI
Terdapat sejumlah sejumlah deskripsi generik dari kualifikasi yang harus dicapai
oleh Program Studi Magister Manajemen Pascasarjana STIE MURA
Lubuklinggau, seperti yang tertuang pada Lampiran Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia, yang terdiri dari deskripsi kompetensi yang harus dimiliki oleh semua
level dan deskripsi kompetensi yang terkait dengan level/jenjang pendidikan
yang disandang oleh lulusan Program Studi Magister Manajemen Pascasarjana
STIE MURA Lubuklinggau.
Uraian deskripsi umum yang harus ada pada semua tingkatan dalam KKNI
adalah sebagai berikut:
a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
b. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalammenyelesaikan
tugasnya,
c. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air
sertamendukung perdamaian dunia,
d. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang
tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya,
e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan,
danagama serta pendapat/temuan orisinal orang lain,
f. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat
untukmendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.
C. Kualifikasi Lulusan
Lulusan Program Studi Magister Manajemen Pascasarjana STIE MURA
Lubuklinggau dalam perspektif KKNI berada pada level 6 yang diharapkan
mencapai kualifikasi sebagai berikut:
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 57
a. Mampu mengaplikasikan bidang keahlian manajemen dan
memanfaatkan IPTEKS pada bidangnya dalam penyelesaian masalah
serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi
b. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum
dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut
secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah
prosedural.
c. Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi
dan data, dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai
alternatif solusi secara mandiri dan kelompok.
d. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung
jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.
D. Deskripsi Spesifik Program Studi Magister Manajemen
Terdapat sejumlah pertimbangan dalam perumusan deskripsi spesifik Program
Studi Magister Manajemen Pascasarjana STIE MURA Lubuklinggau, yaitu
uraian deskripsi generik KKNI untuk level 8, analisis SWOT, dan tracer study.
Berdasarkan masukan atas ketiga hal tersebut, Program Studi Magister
Manajemen Pascasarjana STIE MURA Lubuklinggau menetapkan deskripsi
spesifik program studi, yaitu:
Tabel 6Deskripsi Spesifik Program Studi Magister Manajemen
No DeskripsiGenerik
Unsur DeskripsiSpesifik
1
Mampumengaplikasikan bidangkeahlian manajemen danmemanfaatkan IPTEKSpada bidangnya dalampenyelesaian masalahserta mampu beradaptasiterhadap situasi yangdihadapi
KeterampilanUmum
(PengembanganBidang
Manajemen)
Mampu mengaplikasikan ilmumanajemen
Mampu memanfaatkan ilmupengetahuan dan teknologipada bidang manajemen
Mampu beradaptasi terhadapsituasi yang dihadapi
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 58
2
Menguasai konsepteoritis bidangpengetahuan tertentusecara umum dan konsepteoritis bagian khususdalam bidangpengetahuan tersebutsecara mendalam, sertamampumemformulasikanpenyelesaian masalahprosedural
UnsurPenguasaanPengetahuan(Kemampuan
Manajerial danKualitatif danKauntaitatifMaaajemen)
Menguasai konsep teoritisbidang ilmu Manajemensecara umumMenguasai konsep teoritismanajemen SDM, Keuangan,dan Pemasaran secaramendalam
memformulasikanpenyelesaian masalahprosedural secara manajerial
3
Mampu mengambilkeputusan yang tepatberdasarkan analisisinformasi dan data, danmampu memberikanpetunjuk dalam memilihberbagai alternatif solusisecara mandiri dankelompok
UnsurKeterampilan
Khusus(Kecakapandan Analisa
BidangManajemen)
Mampu mengambil keputusanyang tepat berdasarkan analisisinformasi dan data
Mampu memberikan petunjukdalam memilih berbagaialternatif solusi secara mandiri
4
Bertanggungjawab padapekerjaan sendiri dandapat diberitanggungjawab ataspencapaian hasil kerjaorganisasi
Unsur Sikap(Pembentukan
Karakter)
Bertanggung jawab secaraprofesional dan etik terhadappencapaian hasil kerja individu
Bertanggung jawab secaraprofesional dan etik terhadappencapaian hasil kelompokBersikap sesuai dengantuntutan spiritual
Bersikap sesuai dengantuntutan Sosial
Bersikap sesuai dengantuntutan Profesional
E. Capaian Pembelajaran
- Unsur Sikap
1 Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius.
2Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,moral dan etika.
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 59
3 Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik.
4Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secaramandiri.
5 Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kemampuan manajerial.
6Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, sertapendapat atau temuan orisinal orang lain.
7Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat danlingkungan.
8 Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
9Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalismeserta rasa tanggung jawab pada negara dan bangsa.
10Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,bernegara, dan peradaban berdasarkan Pancasila.
11 Menginternalisasi nilai-nilai Pascasarjana Magister Manajemen STIE MURA
- Unsur Penguasaan Pengetahuan
1Menguasai pengetahuan yang mendalam pada bidang Manajemen (SDM, Keuangan,Pemerintahan, dan Pendidikan)
2Menguasai konsep-konsep pengelolaan Manajemen (SDM, Keuangan, Pemerintahan,dan Pendidikan)
3Menguasai konsep-konsep analisis Manajemen (SDM, Keuangan, Pemerintahan, danPendidikan)
- Unsur Keterampilan Khusus
1
Mampu mengembangkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif melaluipenelitian ilmiah yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai denganbidang keahliannya, menyusun konsepsi ilmiah dan hasil kajiannya berdasarkan kaidah,tata cara, dan etika ilmiah dalam bentuk tesis, dan mempublikasikan tulisan dalamjurnal ilmiah
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 60
2Mampu melakukan validasi akademik atau kajian sesuai bidang keahliannya dalammenyelesaikan masalah di masyarakat atau industri yang relevan melaluipengembangan pengetahuan dan keahliannya.
3Mampu menyusun ide, hasil pemikiran, dan argumen saintifik secara bertanggungjawab dan berdasarkan etika akademik, serta mengkomunikasikannya melalui mediakepada masyarakat akademik dan masyarakat luas.
4Mampu mengidentifikasi bidang keilmuan yang menjadi obyek penelitiannya danmemposisikan ke dalam suatu peta penelitian yang dikembangkan
5Mampu mengambil keputusan dalam konteks menyelesaikan masalah pengembanganilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora
6Mampu mengelola, mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan kolega,sejawat di dalam lembaga dan komunitas penelitian yang lebih luas.
7 Mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri.
8Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembalidata hasil penelitian dalam rangka menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi.
- Unsur Keterampilan Umum
1Mampu memecahkan permasalahan manajemen dengan menganalisis danmengimplementasikan memformulasikan kajian kajian manajemen dan memperhatikanfaktor-faktor ekonomi, sosial, kultural, lingkungan, dan menghargai HAKI
2Mampu melakukan pendalaman atau perluasan keilmuan di bidang manajemen untukmemberikan kontribusi original dan teruji melalui riset secara mandiri
3Mampu memformulasikan ide-ide baru dari hasil riset yang dilaksanakan untukpengembangan teknologi informasi di bidang yang ditekuni
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 61
4Mampu memformulasikan ide-ide baru dari hasil riset yang dilaksanakan untukpengembangan teknologi di bidang yang ditekuni
5Mampu mengadaptasi perkembangan ilmu pengetahuan atau teknologi yang terjadi padaproses pelaksanaan dan substansi riset dibidang yang ditekuni
F. Penetapan Mata Kuliah
Tabel 7.Penetapan Mata Kuliah
DeskripsiCapaian
PembelajaranMK Ranah Topik Kode MK Mata Kuliah
Unsur SikapBahanKajian
I
PembentukanKarakter
MPK 301 Filsafat Ilmu
MPK 302Manajemen Etika danLayanan Publik
MPK 303Budaya Organisasi danKepemimpinan
MKK 306 Pendidikan Anti Korupsi
PenguasaanPengetahuan
BahanKajian
II
KemampuanManajerial
MPK 304Manajemen Sumber DayaManusia
MPK 307Manajemen Produksi danPemasaran
MPK 308Sistem Informasi danManajemen Strategi
BahanKajian
III
Kualitatif danKuantitatifManajemen
MKK 305 Metodologi Penelitian
KeterampilanKhusus
BahanKajian
IV
Kecakapan BidangManajemen SDM
MKB 309Perencanaan dan StrategiSDM
MKB 311Pembinaan, Promosi, danDemosi SDM
MKB 313 Seminar ManajemenKecakapan BidangManajemenKeuangan
MKB 314 Manajemen Resiko
MKB 315 Manajemen InvestasiMKB 318 Seminar Manajemen
Kecakapan BidangManajemenPendidikan
MKB 319 Manajemen Kurikulum
MKB 320 Manajemen Pendidikan
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 62
MKB 323 Seminar ManajemenKecakapan BidangManajemenPemerintahan
MKB 324Kebijakan Politik danUmum
MKB 327 Manajemen KonflikMKB 328 Seminar Manajemen
BahanKajian
V
Analisa BidangManajemen SDM
MKB 310 Evaluasi Kinerja
Analisa BidangManajemenKeuangan
MKB 317 Keuangan Publik
Analisa BidangManajemenPendidikan
MKB 322Evaluasi Pendidikan danManajemen Pengawasan
Analisa BidangManajemenPemerintahan
MKB 325 Manajemen Strategi Publik
KeterampilanUmum
BahanKajian
VI
PengembanganBidang ManajemenSDM
MKB 312Manajemen SDM BerbasisKompetensi
PengembanganBidang ManajemenKeuangan
MKB 316Peyimpanan dan PasarModal
PengembanganBidang ManajemenPendidikan
MKB 321Kebijakan PengembanganPendidikan
PengembanganBidang ManajemenPemerintahan
MKB 326Perencanaan danPengembangan Daerah
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 63
BAB VII
STRUKTUR KURIKULUM, SEBARAN MATA KULIAH,
DESKRIPSI MATA KULIAH, DAN SILABUS
Program Studi Magister Manajemen Pascasarjana STIE MURA Lubuklinggau,
mempunyai total SKS yang wajib ditempuh adalah 44 SKS dengan 4 Jenis
Konsentrasi (masing masing 13 SKS pilihan), hal tersebut tertuang kedalam
struktur kurikulum dan sebaran mata kuliah Tahun Akademik 2016/17 sebagai
berikut :
Tabel 8Struktru Kurikulum dan Sebaran Mata Kuliah
Semester Kode MK Mata Kuliah SKS
Matrikulasi
Pengantar Ekonomi 0Pengantar Akuntansi 0Pengantar Bisnis 0Pengantar Etika & Layanan Publik 0
Semester I
MPK 301 Filsafat Ilmu 3MPK 302 Manajemen Etika & Layanan Publik 3MPK 303 Budaya Organisasi dan Kepemimpinan 3MPK 304 Manajemen Sumber Daya Manusia 3
Semester II
MKK 305 Metodologi Penelitian 3MKK 306 Pendidikan Anti Korupsi 3MKK 307 Manajemen Produksi dan Pemasaran 3MKK 308 Sistem Informasi & Manajemen Strategi 3
Semester III
Konsentrasi Manajemen Sumber Daya ManusiaMKB 309 Perencanaan & Strategi Sumber Daya Manusia 3MKB 310 Evaluasi Kinerja 3MKB 311 Pembinaan, Promosi, dan Demosi SDM 3MKB 312 Manajemen SDM berbasis Kompetensi 3MKB 313 Seminar Manajemen 1Konsentrasi Manajemen KeuanganMKB 314 Manajemen Risiko 3MKB 315 Manajemen Investasi 3MKB 316 Penyimpanan Dan Pasar Modal 3MKB 317 Keuangan Publik 3MKB 318 Seminar Manajemen 1Konsentrasi Manajemen PendidikanMKB 319 Manajemen Kurikulum 3MKB 320 Manajemen Pendidikan 3
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 64
MKB 321 Kebijakan Pengembangan Pendidikan 3MKB 322 Evaluasi Pendidikan dan Manajemen Pengawasan 3MKB 323 Seminar Manajemen 1Konsentrasi Manajemen PemerintahanMKB 324 Kebijakan Politik dan Umum 3MKB 325 Manajemen Strategi Publik 3MKB 326 Perencanaan Pengembangan Daerah 3MKB 327 Manajemen Konplik 3MKB 328 Seminar Manajemen 1
Semester IVMBB 329 Seminar Proposal Tesis 1MBB 330 Tesis 6
Keterangan :MPK (Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian)MKK (Mata Kuliah Keahlian dan Keterampilan)MKB (Mata Kuliah Keahlian Berkarya)MPB (Mata Kuliah Perilaku Berkarya)MPB (Mata Kuliah Perilaku Berkarya)MBB (Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat)3 ( Menerangkan No Urut Prodi Di STIE-MURA)01 – 30 (Menerangkan Nomor Urut Mata Kuliah di Prodi Pascasarjana)
Tabel 9Deskripsi Mata Kuliah dan Silabus
SMT
Kode MK Mata Kuliah SKS
Matrikulasi
Pengantar Ekonomi 0Deskripsi Mata Kuliah :
Mata kuliah yang membahas tentang dasar-dasar teori danpenerapannya tentang permasalahan pokok ekonomi, cara kerjamekanisme pasar, pendapatan nasional, kebijaksanaan fiskal, ekonomimoneter, dan perdagangan luar negeri dengan aplikasinya padaproblem-problem kontemporer seperti inflasi dan resesi. Pembahasanpada mata kuliah ini bersifat makro dan dapat diselingi (apabilamemungkinkan) dengan analisa ekonomi mikro seperti konsep-konsepdasar pertumbuhan ekonomi serta kaitannya dengan indikator-indikatorekonomi lainnya.
Pengantar Akuntansi 0Deskripsi Mata Kuliah :
Mata kuliah yang membahas mengenai cara (seni) pencatatan,pengikut sertaan, pembuat analisis, dan interprestasi transaksikeuangan dalam suatu rumah tangga perusahaan sehingga dapat
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 65
tersusun laporan keuangan yang berupa posisi keuangan pada akhirtahun buku (berbentuk neraca atau balance sheet), aktivitas yangtercantum pada perhitungan rugi/laba atau income statement selamasatu tahun buku ( = 12 bulan ) dan laporan dana fund statement. Matakuliah ini juga memberikan pengertian yang lebih lanjut mengenaikonsep-konsep dan prinsip akuntansi serta proses akuntansi mulai daritransaksi sampai penyusunan laporan keuangan dikaitkan denganprinsip akuntansi serta proses keuangan dikaitkan dengan prinsipakuntansi Indonesia.
Pengantar Bisnis 0Deskripsi Mata Kuliah :
Mata kuliah yang memberikan pemahaman, pengertian lingkunganbisnis, fungsi dan bentuk-bentuk perusahaan, fungsi organisasi danmanajemen dalam bentuk perusahaan, fungsi manajemen sumber dayamanusia, manajemen produksi, pembelanjaan, pemasaran, perananakuntansi, manajemen resiko, dan peransuransian. Tekanan padapendekatan mata kuliah ini adalah pendekatan sistem dalammemahami berbagai masalah perusahaan. Mata kuliah ini jugamemberikan pengetahuan dasar tentang perusahaan sebagai suatulembaga yang dipandang dari berbagai aspek, termasuk pengaruhnyaterhadap perusahaan merupakan suatu sistem.
Pengantar Etika & Layanan Publik 0Deskripsi Mata Kuliah :
Mata kuliah ini memperkenalkan konsep-konsep dan teori etika danlayanan publik khususnya yang berkaitan dengan negara berkembang,termasuk Indonesia. Pendekatan yang digunakan menyangkutpendekatan Orthodox dan Heterodox, atau yang bersifat normatif dandeskriptif.
I
MPK 301 Filsafat Ilmu 3Deskripsi Mata Kuliah :Mata kuliah yang memberikan pemahaman mengenaipengertian filsafat, hubungan filsafat, ilmu pengetahuan,obyek filsafat, cabang filsafat, dan aliran-aliran filsafat.
Mata kuliah wajib ini meliputi : Pengertian Filsafat Pengertian Filsafat Ilmu Substansi Filsafat Ilmu Dimensi Kajian Filsafat Ilmu Pengembangan Dan Penerapan Teori
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 66
Referensi : Achmad Sanusi, 1998, Filsafat Ilmu, Teori
Keilmuan dan Metode Penelitian, Bandung:Program Pasca Sarjana IKIP Bandung.
Capra, Fritjop, 1998, Titik Balik Peradaban: SainsMasyarakat dan Kebangkitan .Kebudayaan,Terjemahan M. Thoyibi, Yogyakarta: YayasanBentang Budaya.
Endang Saefuddin Anshari, 1982, Ilmu, Filsafatdan Agama, Surabaya: Bina Ilmu.
Jammer, Max, 1999, Einsten and Religion: Physicsand Theology, New Jersey: Princeton University,Press.
Kuhn, Thomas S, 2000, The Structure of ScientificRevolution: Peran Paradigma dalam Revolusi Sains,Terjemahan Tjun Surjaman, Bandung: Rosda).
MPK 302 Manajemen Etika & Layanan Publik 3Deskripsi Mata Kuliah :Mata kuliah yang memperkenalkan konsep-konsep dan teorimanajemen etika khususnya yang berkaitan dengan negaraberkembang, termasuk Indonesia. Pendekatan yangdigunakan menyangkut pendekatan Orthodox danHeterodox, atau yang bersifat normatif dan deskriptif.Diharapkan mahasiswa dapat menerapkan konsep-konsepdan teori-teori yang ada dalam memahami Manajemen Etikadan Layanan Publik di Indonesia termasuk kekurangan-kekurangan dan kelebihan-kelebihannya. Diharapkan pulamahasiswa mampu memberikan kritikan terhadap perbaikanmanajemen etika dan layanan publik di Indonesia.
Mata kuliah wajib ini meliputi : Pengantar Konsep Dasar dan Hakikat Etika dan Layanan
Publik Pengukuran Kinerja Pelayanan Publik Budaya Birokrasi dan Etika Layanan Publik Optimalisasi Pelayanan Publik Kerjasama Antara Pemerintah dan swasta dalam
penyelengaraan pelayanan Publik
Referensi : Collins & McLaughin. 1996. Effective Management
(Second Edition). Sydney:CCH. Gibson, Donelly&Ivancevich. 1996. Manajemen (terjemahan olehZuhad Ichyaudin). Jakarta: Erlangga.
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 67
Zeithaml, V.A, A. Parasuraman dan L.L Barry, 1990.Delivering Quality Service: Balancing CustomerPerception and Expectations. New York: The FreePress (Bab 2 & 3)
Ivancevich, J.M.; P. Lorenzi; S.J. Skinner; P.B. Crosby.1997 Management Quality and Competitiveness(Second Edition). Chicago: Irwin.
Ratminto & Atik SW, Manajemen Pelayanan :Pengembangan Model Konseptual, PenerapanCitizen’s Charter dan Standar Pelayanan Minimal .2005. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Achmad Nurmandi, Manajemen Pelayanan Publik,2010, Sinergi Publishing, Yogyakarta
UU No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
MPK 303 Budaya Organisasi dan Kepemimpinan 3Deskripsi Mata Kuliah :
Mata kuliah yang membahas tentang budaya organisasi yangberkaitan dengan bagaimana karyawan memahamikarakteristik budaya suatu organisasi, dan tidak terkaitdengan apakah karyawan menyukai karakteristik itu atautidak. Budaya organisasi merupakan suatu sikap deskriptif,bukan seperti kepuasan kerja yang lebih bersifat evaluatif.
Mata kuliah wajib ini meliputi : Pendahuluan dan Pengertian Budaya Organisasi dan
Kepemimpinan Tujuan dan Fungsi-Landasan Penerapannya Analisis Budaya Organisasi dan Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Kepemimpinan sebagai Input Budaya Organisasi dan Kepemimpinan sebagai
Output Pelaksanaan Budaya Organisasimdan Kepemimpinan Proses Sosialisasi Budaya Organisasi dan
Kepemimpinan Evaluasi Fungsi Budaya Organisasi dan
Kepemimpinan, Menggali Budaya Organisasi dan Kepemimpinan di
Perusahaan/Bisnis/Lembaga Mengembangkan dan Memodifikasi Budaya
Organisasi dan Kepemimpinan Seminar Kajian Budaya Organisasi dan
Kepemimpinan
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 68
Referensi : Gibson, James L., Ivanevich, Jhon M.,and Donnely,
Jr., James H. Organization: Behaviour, Structure,Processes. Tenth Edition, Mc Graw-Hill Companies,Inc.
Hofstede, G. Culture and Organizations. London: McGraw-Hill
Robbins, Stephen P and Judge, Thimoty A.Organizational Behaviour. Person Prenctice Hall.
Sutrisno, Edy. Budaya Organisasi. Jakarta : KencanaPrenada Media Group
Suwarto dan Koeshartono. Budaya Organisasi,Kajian Konsep dan Implementasi. Yogyakarta :Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
H. Hadari Nawawi, 2010, KepemimpinanMengefektifkan Organisasi, Gadjah Mada UniversityPress, Jogyakarta
Husaini Usman, 2011, Manajemen : Teori, Praktekdan Riset Pendidikan, Edisi Ke 3, Bumi Aksara,Jakart
Gary Yukl, 2009, Kepemimpinan Dalam Organisasi( Terjemahan ),Edisi kelima, Indeks, Jakarta
MPK 304 Manajemen Sumber Daya Manusia 3Deskripsi Mata Kuliah :Mata kuliah yang membahas konsep manajemen sumberdaya manusia (SDM) baik strategik maupun operasional,menjembatani keterpaduan antara sistem SDM dengansistem lain dalam organisasi, dan mengaplikasikanmanajemen SDM dalam perusahaan modern. Cakupannya1) Peranan SDM dalam manajemen strategik organisasimodern; 2) Struktur dan manajemen SDM; 3) Perencanaandan pengadaan SDM; 4) Pelatihan dan pengembangan; 5)Penilaian kinerja; 6) Evaluasi pekerjaan; 7) Karir; 8) Sistemimbal jasa; dan 7) Hubungan industry.
Mata kuliah wajib ini meliputi : Organizational Development Management Human Capital's Performance Managing Industrial Relation Strategic HR: Theory and Cases Talent Managemen Peran manajemen SDM dalam mendukung
keberhasilan strategi bisnis Strategi manajemen SDM dalam menghadapi
globalisasi
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 69
Manajemen SDM perusahaan global Pengadaan SDM perusahaan : Perencanaan SDM,
Rekrutmen, Seleksi dan Training Strategi Pengembangan SDM Strategi Kompensasi dan Sistem Balas Jasa Manajemen Kinerja
Referensi : Anthony, William P, Pamela LP, dan K Michele
Kacmar 1996 . Strategic Human ResourceManagement. Second edition. The Dryden Press.
Davis, K & Werther, Willian B 1996 . HumanResources and Personnel Management. McGraw-Hill,Inc.
Dessler, Gary. 2005 Manajemen SumberdayaManusia (terjemahan). PT Indeks Jakarta.
Ivancevich, JM 2001. Human ResourceManagement. Eighth ed., McGraw Hill, Inc.
Mathis, R. I. and J. H. Jackson 2003. HumanResource Management. South Western Pub.
Sjafri Mangkuprawira. 2004 ManajemenSumberdaya Manusia Strategik. PT Ghalia IndonesiaJakarta.Cetakan ke-tiga.
Sjafri Mangkuprawira dan Aida VS Hubeis 2006.Manajemen Mutu Sumberdaya Manusia. PT GhaliaIndonesia Jakarta
II
MKK 305 Metodologi Penelitian 3Deskripsi Mata Kuliah :
Mata kuliah yang mempelajari sebuah proses atau carailmiah untuk mendapatkan data yang akan digunakan untukkeperluan penelitian. Metodologi juga merupakan analisisteoretis mengenai suatu cara atau metode. Penelitianmerupakan suatu penyelidikan yang sistematis untukmeningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatuusaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidikimasalah tertentu yang memerlukan jawaban. Hakikatpenelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagaiaspek yang mendorong penelitian untuk melakukanpenelitian. Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda,di antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan penelitian secara umum padadasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakanrefleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untukmengetahui sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 70
mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasarmanusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukanpenelitian
Mata kuliah wajib ini meliputi : Penyusunan rumus masalah penelitian, Menentukan metode penelitian, Penggunakan landasan teori, dan Pernyataan secara deduktif/induktif, Membedakan berbagai jenis hipotesis beserta
pengujiannya, Teknik pengambilan data, dan Pengolahan data baik kualitatif maupun kuantitatif, Pengajuan Usulan/Proposal Penelitian, Presentasi ilmiah.
Referensi : Sekaran Uma, 2000. Research Methods for Business,
John Willey & Sons, Inc., USA. Zikmund, W.G. 2004. Business Research Method,
Harcourt, Foth Worth. Cooper. R Donald & Emory C. William, 2008,
Metode Penelitian Bisnis, Jilid I, Edisi Kelima, AlihBahasa Elen Gunawan & Imam Nurmawan, Penerbiterlangga, Jakarta, Hal 2 -33
Soeratno & Lincolin Arsyad, 2003, MetodologiPenelitian Untuk Ekonomi dan Bisnis. Edisi Revisi,UPP AMP YKPN, Yogyakarta
Masri Singarimbun & Sofyan Efendi, 2007, MetodePenelitian Survai, LP3ES, Jakarta
Indriantoro, Nur, dan Bambang Supomo, 1999,Metode Peneltian Bisnis, BPFE, Yogyakarta,
M. Nazir, 1989, Metode Penelitian, Erlangga, Jakarta Moleong, L.J., 2001. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung; Muhajir, Noeng. 2000. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Penerbit Rake Sarasin, Yogyakarta.
MKK 306 Pendidikan Anti Korupsi 3Deskripsi Mata Kuliah :
Mata kuliah yang mendidik agar mahasiswa tidakmelakukan penyalahgunaan jabatan resmi untuk keuntunganpribadi. Semua bentuk pemerintahan rentan korupsi dalampraktiknya, Beratnya korupsi berbeda-beda, dari yang palingringan dalam bentuk penggunaan pengaruh dan dukungan
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 71
untuk memberi dan menerima pertolongan, sampai dengankorupsi berat yang diresmikan, dan sebagainya. Titik ujungkorupsi adalah kleptokrasi, yang arti harafiahnyapemerintahan oleh para pencuri, di mana pura-purabertindak jujur pun tidak ada sama sekali. Korupsi yangmuncul di bidang politik dan birokrasi bisa berbentuk sepeleatau berat, terorganisasi atau tidak. Walau korupsi seringmemudahkan kegiatan kriminal seperti penjualan narkotika,pencucian uang, dan prostitusi, korupsi itu sendiri tidakterbatas dalam hal-hal ini saja. Untuk mempelajari masalahini dan membuat solusinya, sangat penting untukmembedakan antara korupsi dan kejahatan.
Mata kuliah wajib ini meliputi : Pengertian Korupsi, Ciri, dan Jenis Korupsi Korupsi dalam Berbagai Perspektif Faktor-Faktor Umum yang Menyebabkan Korupsi Faktor-Faktor Internal dan Eksternal Penyebab
Korupsi Dampak Ekonomi, Dampak Terhadap Pelayanan
Kesehatan, Dampak Sosial dan KemiskinanMasyarakat. Dampak Birokrasi Pemerintahan.Dampak Terhadap Politik dan Demokrasi, DampakTerhadap Penegakan Hukum, Dampak TerhadapPertahanan dan Keamanan, Dampak KerusakanLingkungan
Konsep Pemberantasan Korupsi Strategi Pemberantasan Upaya Penindakan dan Upaya Pencegahan Kerja Sama Internasional dalam Pemberantasan
Korupsi Reformasi Birokrasi Nilai-Nilai Antikorupsi dan Prinsip-Prinsip
Antikorupsi Korupsi Sejak Dahulu Sampai Sekarang Berdirinya Lembaga Penegak Hukum,
Pemberantasan, dan Pencegahan Korupsi Jenis-Jenis Korupsi Peraturan Perundang-undangan Terkait Korupsi
Referensi : Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2014 tentang Aksi
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2014 Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang
Percepatan Pemberantasan Korupsi.
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 72
Kalla, M. Jusuf. 2009. Korupsi, MengorupsiIndonesia, Sebab, Akibat, dan ProspekPemberantasan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Komisi Pemberantasan Korupsi. 2006. Memahamiuntuk Membasmi: Buku Saku untuk MemahamiTindak Pidana Korupsi. Jakarta: KomisiPemberantasan Korupsi.
Komisi Pemberantasan Korupsi. 2013. Semua BisaBeraksi. Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi.
Komisi Pemberantasan Korupsi. 2013. StrategiKomunikasi Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi.Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi.
Komisi Pemberantasan Korupsi. Tanpa tahun. AksiPencegahan dan Pemberantasan Korupsi:Sosialisasi Budaya Anti Korupsi. Jakarta: KomisiPemberantasan Korupsi.
Tim Pengkajian SPKN. 2002. Upaya Pencegahandan Penanggulangan Korupsi pada BUMN/BUMDdan Perbankan. Jakarta: Badan PengawasanKeuangan dan Pembangunan.
Tim Penulis Buku Pendidikan Anti Korupsi. 2011.Pendidikan Anti Korupsi untuk Perguruan Tinggi.Jakarta: Kementerian Pendidikan dan KebudayaanRI, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Tim Penulis KPK. 2010. Buku Saku MemahamiGratifikasi. Jakarta: Komisi Pemberantasan KorupsiRepublik Indonesia.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentangUrutan Perundangan-undangan.
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1980 tentangPidana Suap.
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentangKejaksaan Republik Indonesia.
Undang-Undang Nomor 2 tahun 2002 tentangKepolisian Republik Indonesia.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentangPenyelenggara Negara yang Bersih, Bebas Korupsi,Kolusi, dan Nepotisme.
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentangPemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Undang-Undang Nomor 30 tahun 2002 tentangKomisi Pemberantasan Korupsi.
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 junctoUndang-Un¬dang Nomor 20 Tahun 2001 tentangPemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Undang-Undang Nomor 46 Tahun 2009 tentang
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 73
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak PidanaPencucian Uang.
Wattimena, Reza A.A. 2012. Filsafat Anti Korupsi.Jogjakarta: Kanisius.
MKK 307 Manajemen Produksi dan Pemasaran 3Deskripsi Mata Kuliah :
Mata kuliah yang membahas perangkat analisis untukmemecahkan masalah, kemampuan untuk mengatur kegiatanproduksi dan memasarkannya, mulai dari perencangan,penggunaan input tenaga kerja, model, mesin, material daninformasi; serta meningkatkan produktivitas dan efektivitasproduksi dalam manufakturing modern. Cakupannya : 1)Perancangan produksi; 2) Strategi proses; 3) Kurva belanja(learing kurva); 4) Analisis dan perancangan kerja; 5)Peramalan; 6) Perencanaan agregat; 7) Penjadwalan; 8)Manajemen persediaan; dan 9) Manajemen proyek.
Mata kuliah wajib ini meliputi : Operations management for Competitive Advantage Logistics and Supply Chain Management Business Enterprise Systems Operations Strategy for Global Competitiveness Modeling for Systems Dynamics Quality Improvement Effective Project management Value Creation and Innovation Management Global Service Operations Business Process Improvement
Referensi : Eddy Herjanto, 2003. Manajemen Produksi dan
Operasi, Edisi Kedua Grasindo. Jakarta Indrio Gitosudarmo, 2002. Manajemen Operasi.
BPFE-Yogyakarta Indrajid, Richardus Eko & Richardus Djokopranoto.
2002. Konsep Supply Chain, Cara Baru MemandangMata Tantai Persediaan. Widiasarana Indonesia,Jakarta,
Heizer. J & Render B, 2004. OperationsManagement, Seventh Edition (IE) Prentice Hall.USA.
Hani Handoko, 2005. Dasar-Dasar Manajemen
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 74
Produksi dan Operasi. BPFE-Yogyakarta George S. Day (2007), The Market-Driven
Organization: Understanding, Attracting andKeeping Valuable Customers, New York: Free Press.
Duncan, T. (2005), Principles of Advertising andIMC, 2nd Ed, McGraw-Hill, New York.
Zeithaml Valerie A, Bitner. Mari Jo, Gremier.Dwayne D (2006), Service Marketing, IntegratingCustomer Focus Across the Firm,4 th edition,McGraw-Hill International Edition.
MKK 308 Sistem Informasi & Manajemen Strategi 3Deskripsi Mata Kuliah :
Mata kuliah yang mempelajari pengertian sistem informasidan pengembangan sistem informasi dalam organisasi, alatbantu dan metode analisa serta pengembangan sisteminformasi. Pengambilan keputusan dan kerangkapengembangan sistem informasi untuk menunjangpengambilan keputusan, beberapa isu pengambilankeputusan ditinju dari kacamata pengembangan sisteminformasi.
Mata kuliah wajib ini meliputi : Basic Concepts of Strategic Management Internal Scructiny-Corporate Analysis, Environmental Scanning and Industry Analysis, Vision-Mission and Objectives, Strategy
Formulation, Strategy Implementation and Control The Balance Score-card Managing Intenational Strategic Alliances Risk Management Competence Based Competition, Management of
Change.
Referensi : J.H. Powell, 2003, Game Theory in Strategy, chapter
29, The Oxford Handbook of Strategy (editors:Faulkner & Campbell), Oxford University Press.
Martin Osborn, 2004, An Introduction to GameTheory, Oxford University Press.
Robert Pitkethly, 2003, Analysing The Environment,Chapter 9, The Oxford
Handbook of Strategy (editors: Faulkner &Campbell), Oxford University Press.
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 75
Veronique Ambrosini (2007), Advanced StrategicManagement: A Multi- Perspective Approach .
III
Konsentrasi Manajemen Sumber Daya ManusiaDeskripsi :
Dalam memilih konsentrasi ini mahasiswa diharapkan dapat memberikankontribusi kepada pembangunan bidang ekonomi seiring denganpembangunan sumber daya manusia merupakan ciri masa depanpembangunan. Sumberdaya manusia pelaku pembangunan merupakan asetpenentu perkembangan harkat dan martabat bangsa dan negara. Penerapanproduk ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi harus diimbangioleh kecerdikan sumber daya manusia yang mampu menterjemahkan ide daninformasi sehingga menghasilkan nilai tambah dalam peningkatankesejahteraan dan memperkaya kebudayaan nasional. Sumber daya manusiapelaku masa depan pembangunan adalah manusia manajer, yang memilikiwawasan entrepreneur, mampu mengoptimasikan pemberdayaan sumberdaya,dan keberanian mengambil keputusan secara tepat dan teliti. Pemahamantentang manajemen sumberdaya manusia, yang menjadi motor penggerakpembangunan, yang meliputi aspek teknik analis fisik, psikologis, danmotivasi pada setiap fungsi memerlukan pendekatan multidisiplin, dalamrangka membina etos kerja, disiplin, dan semangat berkarya. Program Studidengan konsentrasi manajemen sumberdaya manusia ini diselenggarkan untukmengantisipasi tantangan keperluan sumberdaya manajer yang meliputiperingkat strategis, taktis, dan operasional.
MKB 309 Perencanaan & Strategi Sumber Daya Manusia 3Deskripsi Mata Kuliah :
Mata kuliah yang mempelajari tentang kemampuan dalamperencanaan dan pengendalian manajemen SDM untukmemenuhi kebutuhan pertumbuhan organisasi danpengembangan SDM untuk meningkatkan kapabilitasorganisasi. Cakupannya : 1) Prakiraan ekonomi; 2)Prakiraan pasar tenaga kerja; 3) Strategi bisnis perusahaandan rencana organisasi; 4) Prakiraan dan metodeperencanaan SDM: 5) Kebijaksanaan SDM; 6) Staffing; 7)Rekrutmen; 8) Seleksi; 9) Penempatan; 10) Promosi; 11)Transfer; 12) Pengembangan SDM; 13) Pelatihan; 14)Perencanaan kinerja; 15) Evaluasi kerja; 16) Konseling; 17)Persediaan SDM; 18) Analisis dan evaluasi rencana versushasil serta mutu rencana dan mutu evaluasi kinerja.
Mata kuliah wajib ini meliputi :
Referensi
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 76
MKB 310 Evaluasi Kinerja 3Deskripsi Mata Kuliah :
Mata kuliah yang mempelajari pengetahuan sertaketerampilan dalam perencanaan evaluasi kinerja danpenerapan sistem imbal jasa untuk memotivasi karyawan,dan meningkatkan kemampuan serta pertumbuhanorganisasi. Cakupannya : 1) Proses perancangan evaluasikinerja; 2) Bentuk-bentuk evaluasi kinerja masa lalu danmasa kini; 3) Kriteria evaluasi; 4) Penafsiran data evaluasikinerja, aspek hokum, dan evaluasi kinerja; 5) Evaluasikinerja berdasarkan insentif, pengukuran kinerja danproduktivitas.Mata kuliah wajib ini meliputi :
Referensi
MKB 311 Pembinaan, Promosi, dan Demosi SDM 3Deskripsi Mata Kuliah :
Mata kuliah yang membaha tentang pembinaan, promosi,dan demosi SDM mulai dari proses menarik, skrining, danmemilih orang yang memenuhi syarat pekerjaan. Semuaperusahaan dalam industri apa pun bisa mendapatkankeuntungan dari kontingensi atau mempertahankan perekrutprofesional atau proses alih daya untuk agen perekrutan,mahasiswa diharapkan memahami hal ini.
Mata kuliah wajib ini meliputi :
Referensi
MKB 312 Manajemen SDM berbasis Kompetensi 3Deskripsi Mata Kuliah :
Mata kuliah yang mempelajari manajemen SDM berbasiskompetensi yang merupakan suatu konsep manajemen untukmelakukan pembelajaran kolektif di dalam organisasi,terutama untuk mengoordinasikan beragam keterampilanproduksi serta mengintegrasikan aneka jalur teknologi.Kompetensi inti harus memenuhi tiga kriteria, yaitu 1)Menyediakan akses potensial kepada berbagai pasar yangluas; 2) Memberikan kontribusi signifikan terhadap manfaatproduk akhir yang diterima pelanggan, serta; 3) Sulit ditiruoleh pesaing.
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 77
Mata kuliah wajib ini meliputi :
Referensi
MKB 313 Seminar Manajemen 1Deskripsi Mata Kuliah :
Mata kuliah yang bertujuan agar mahasiswa mengetahuipenerapan manajemen dalam kondisi sebenarnya serta dapatmengkaitkannya dengan teori-teori dasar manajemen yangtelah dipelajari. Sistem perkuliahan adalah denganpembahasan kasus-kasus khusus, ceramah ahli dan praktisi,forum diskusi, riset kasus manajemen, dan kertas kerjamahasiswa.Mata kuliah wajib ini meliputi :
Referensi
Konsentrasi Manajemen KeuanganDeskripsi :
Konsentrasi dalam manajemen keuangan dikembangkan untukmempersiapkan keperluan sumberdaya manusia yang memiliki daya analisis,selain peringkat strategis, taktis, juga operasional dalam pelaksanaan tugas dibidangnya masing-masing, seperti penggalian dana lokal, internasional, danpengerahan dana investasi fisik dan non fisik secara efektif dan efisien. Begitupula kemampuan strategis dan adaptif dalam pengembangan bisnis. Kekuatandaya analisis tersebut diperkaya dengan dukungan mata kuliah dasar danfungsional agar mampu mengelola aktivitas bisnis secara keseluruhan, baikperusahaan maupun organisasi nirlaba.
MKB 314 Manajemen Risiko 3Deskripsi Mata Kuliah :
Mata kuliah yang mempelajari secara konsepsional tentangstrategi dan teknik investasi dalam surat berharga dengankemampuan untuk memperhitungkan risiko dan imbalan(return) yang sesuai dengan tujuan perusahaan, kemampuandalam perencanaan keuangan dan peningkatan nilaiperusahaan. Cakupannya : 1) Prinsip dan teknik analisis danpemilik portofolio surat berharga; 2) Hubungan antara risikodan imbalan; 3) Evaluasi kinerja investasi; 4) Teori pasarmodal dan efisiensi pasar; 5) Capital asset modal danefisiensi pasar; 6) Capital asset pricing model; 7) arbitragepricing theory; 8) Pasar obligasi; 9) Inflasi; 10) Deviden danpajak; 11) options dan futures.
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 78
Mata kuliah wajib ini meliputi :
Referensi
MKB 315 Manajemen Investasi 3Deskripsi Mata Kuliah :
Mata kuliah yang membahas tentang pengelolaan beragamsekuritas atau surat berharga seperti saham, obligasi dan asetlainnya seperti properti dengan tujuan untuk mencapai targetinvestasi yang menguntungkan bagi investor. Investortersebut dapat berupa institusi ( perusahaan asuransi, danapensiun, perusahaan dll) ataupun dapat juga merupakaninvestor perorangan, dimana sarana yang digunakanbiasanya berupa kontrak investasi atau yang umumnyadigunakan adalah berupa kontrak investasi kolektif (KIK)seperti reksadana. Lingkup jasa pelayanan manajemeninvestasi adalah termasuk melakukan analisis keuangan,pemilihan aset, pemilihan saham, implementasi perencanaanserta melakukan pemantauan terhadap investasi.Mata kuliah wajib ini meliputi :
Referensi
MKB 316 Penyimpanan Dan Pasar Modal 3Deskripsi Mata Kuliah :
Mata kuliah yang mempelajari kegiatan yang berhubungandengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaanpublik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, sertalembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. PasarModal menyediakan berbagai alternatif bagi para investorselain alternatif investasi lainnya, seperti: menabung di bank,membeli emas, asuransi, tanah dan bangunan, dansebagainya. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung.Pasar Modal bertindak sebagai penghubung antara parainvestor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintahmelalui perdagangan instrumen melalui jangka panjangseperti obligasi, saham, dan lainnya. Berlangsungnya fungsipasar modal (Bruce Lliyd, 1976), adalah meningkatkan danmenghubungkan aliran dana jangka panjang dengan "kriteriapasarnya" secara efisien yang akan menunjang pertumbuhanriil ekonomi secara keseluruhan.Mata kuliah wajib ini meliputi :
Referensi
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 79
MKB 317 Keuangan Publik 3Deskripsi Mata Kuliah :
Mata kuliah yang mempelajari tentang pemahamankeuangan sektor publik yang membahas “utang sektorpublik” dan “permintaan pinjaman sektor publik” untuksuatu tahun tertentu. Artikulasi ini dampak dari sudutpandang ekonomi dan politik yang selama ini mendominasiperdebatan sektor publik. Dari sisi kebijakan publik, sektorpublik dipahami sebagai tuntutan pajak, birokrasi yangberlebihan, pemerintahan yang besar dan nasionalisasiversus privatisasi. Terlihat jelas, dalam artian luas, sektorpublik disebut bidang yang membicarakan metodemanajemen negara. Sedangkan dalam arti sempit, diartikansebagai pembahasan pajak dan kebijakan perpajakan.Mata kuliah wajib ini meliputi :
Referensi
MKB 318 Seminar Manajemen 1Deskripsi Mata Kuliah :
Mata kuliah yang bertujuan agar mahasiswa mengetahuipenerapan manajemen dalam kondisi sebenarnya serta dapatmengkaitkannya dengan teori-teori dasar manajemen yangtelah dipelajari. Sistem perkuliahan adalah denganpembahasan kasus-kasus khusus, ceramah ahli dan praktisi,forum diskusi, riset kasus manajemen, dan kertas kerjamahasiswa.Mata kuliah wajib ini meliputi :
Referensi
Konsentrasi Manajemen PendidikanDeskripsi :
Pada konsentrasi Manajemen Pendidikan ini dikembangkan untukmempersiapkan sumber daya manusia yang mampu melakukan analisisterhadap proses pendidikan, merencanakan dan mengevaluasi fasilitaspendidikan dengan menggunakan berbagai pendekatan/ metode yang berbasiskepada komputerisasi dalam pengolahan data. Mampu mengembangkanstrategi pengoperasian perusahaan menghadapi tantangan lingkungan yangpenuh ketidakpastian dan global
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 80
MKB 319 Manajemen Kurikulum 3Deskripsi Mata Kuliah :
Mata kuliah yang mempelajari tentang suatu sistempengelolaan kurikulum yang kooperatif, komperhensif,sistemik, dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuankurikulum. Dalam pelaksanaannya, manajemen berbasissekolah (MBS) dan kurikulum tingkat satuan pendidikan(KTSP). Oleh karena itu, otonomi yang diberikan padalembaga pendidikan dalam mengelola kurikulum secaramandiri dengan memprioritaskan kebutuhan danketercapaian sasaran dalam visi dan misi lembagapendidikan tidak mengabaikan kebijaksanaan nasional yangtelah ditetapkan.Mata kuliah wajib ini meliputi :
Referensi
MKB 320 Manajemen Pendidikan 3Deskripsi Mata Kuliah :
Mata kuliah yang mempelajari proses perencanaan,pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dalammengelola sumber daya yang berupa man, money, materials,method, machines, market, minute dan information untukmencapai tujuan yang efektif dan efisien dalam bidangpendidikan.
MKB 321 Kebijakan Pengembangan Pendidikan 3Deskripsi Mata Kuliah :
Mata kuliah yang memberikan pemahaman kepadaMahasiswa agar dapat melaksanakan kebijakanpengembangan pendidikan dengan konsep konsep yangrelevan untuk digunakan dalam karakteristik budaya daerahtertentu dengan prinsip prinsip manajemenMata kuliah wajib ini meliputi :
Referensi
MKB 322 Evaluasi Pendidikan dan Manajemen Pengawasan 3Deskripsi Mata Kuliah :
Mata kuliah yang membahas tentang proses pengamatanpelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjaminagar semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan berjalansesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Pengawasan
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 81
adalah tanggung jawab pimpinan , tapi karena tidak mungkinpimpinan melakukan semuanya maka pengawasandilimpahkan kepada unit pengawasan. Jenis-jenispengawasan: 1). Pengawasan Intern dan Ekstern; 2).Pengawasan Preventif; 3). Pengawasan Aktif (dekat) danPasif; 4) Pengawasan kebenaran formil menurut hak(rechtmatigheid) dan kebenaran materiil mengenai maksud& tujuan pengeluaran (doelmatigheid)Mata kuliah wajib ini meliputi :
Referensi
MKB 323 Seminar Manajemen 1Deskripsi Mata Kuliah :
Mata kuliah yang bertujuan agar mahasiswa mengetahuipenerapan manajemen dalam kondisi sebenarnya serta dapatmengkaitkannya dengan teori-teori dasar manajemen yangtelah dipelajari. Sistem perkuliahan adalah denganpembahasan kasus-kasus khusus, ceramah ahli dan praktisi,forum diskusi, riset kasus manajemen, dan kertas kerjamahasiswa.Mata kuliah wajib ini meliputi :
Referensi
Konsentrasi Manajemen PemerintahanDeskripsi :
Pada konsentrasi manajemen pemerintahan diharapkan ilmu manajemenpemerintahan sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk mencapai tujuan negaradengan menggunakan berbagai sumber yang dikuasai oleh negara. intimanajemen pemerintahan, terletak pada proses penggerakan untuk mencapaitujuan negara, dimana terkait erat apa yang kita kenal dengan fungsikepamongprajaan
MKB 324 Kebijakan Politik dan Umum 3Deskripsi Mata Kuliah :
Mata kuliah yang membahas tentang serangkaiantindakan/kegiatan yang diusulkan seseorang, kelompok, ataupemerintah dalam suatu lingkungan tertentu dimana terdapathambatan-hambatan dan kesempatan-kesempatan terhadappelaksanaan usulan kebijaksanaan tersebut dalam rangkamencapai tujuan tertentu. Pendapat ini juga menunjukanbahwa ide kebijakan melibatkan perilaku yang memiliki
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 82
maksud dan tujuan merupakan bagian yang penting daridefinisi kebijakan, karena bagaimanapun kebijakan harusmenunjukan apa yang sesungguhnya dikerjakan daripada apayang diusulkan dalam beberapa kegiatan pada suatumasalah.Mata kuliah wajib ini meliputi :
Referensi
MKB 325 Manajemen Strategi Publik 3Deskripsi Mata Kuliah :
Mata kuliah yang membahas tentang manajemen strategisberhubungan dengan bagaimana memperkuat viabilitas danefektivitas organisasi sektor publik baik dari segi kebijakansubstantif dan kapasitas pengelolaan jangka panjang.Manajemen strategis ini mengintegrasikan semua prosesmanajemen lainnya untuk menyediakan pendekatan yangsistematis, koherendan efektif untuk membangun, mencapai,memantau, dan memperbarui tujuan strategis sebuahinstansi. Manajemen strategis terintegrasi dengan tindakan:1) Memusatkan perhatian di seluruh divisi fungsional danseluruh berbagai tingkatan organisasi pada tujuanbersama,tema dan masalah; 2) Proses manajemen internalmengikat dan pembuatan program untuk hasil yangdiinginkan di lingkungan eksternal; dan 3) Menghubungkanoperasional, taktis, pengambilan keputusan untuk tujuanjangka panjang yang strategis.Mata kuliah wajib ini meliputi :
Referensi
MKB 326 Perencanaan Pengembangan Daerah 3Deskripsi Mata Kuliah :
Mata kuliah yang mempelajari tentang perencanaanpembangunan daerah dengan tetap memperhatikan potensidan sumber daya yang dimiliki untuk menentukan tindakanmasa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, denganmemperhitungkan sumber daya yang tersedia untukpeningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baikdalam aspek pendapatan, kesempatan kerja maupunlapangan berusaha.
MKB 327 Manajemen Konflik 3Deskripsi Mata Kuliah :
Mata kuliah yang mempelajari tentang membangun sebuah
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 83
manajemen yang mengatur agar meminimalisir kondisiterjadinya ketidakcocokan antar nilai atau tujuan-tujuan yangingin dicapai, baik yang ada dalam diri individu maupundalam hubungannya dengan orang lain. Kondisi yang telahdikemukakan tersebut dapat mengganggu bahkanmenghambat tercapainya emosi atau stres yangmempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja.Mata kuliah wajib ini meliputi :
Referensi
MKB 328 Seminar Manajemen 1Deskripsi Mata Kuliah :
Mata Kuliah ini bertujuan agar mahasiswa mengetahuipenerapan manajemen dalam kondisi sebenarnya serta dapatmengkaitkannya dengan teori-teori dasar manajemen yangtelah dipelajari. Sistem perkuliahan adalah denganpembahasan kasus-kasus khusus, ceramah ahli dan praktisi,forum diskusi, riset kasus manajemen, dan kertas kerjamahasiswa.Mata kuliah wajib ini meliputi :
Referensi
IV
MBB 329 Seminar Proposal Tesis 1Deskripsi Mata Kuliah :
Merupakan rencana atau rancangan karya ilmiah tertulissesuai dengan latar belakang konsentrasinya, disusun olehmahasiswa berdasarkan observasi awal dengan data primerdan atau data sekunder sebagai tugas akhir bagi mahasiswa.
MBB 330 Tesis 6Deskripsi Mata Kuliah :
Merupakan karya ilmiah tertulis sesuai dengan latarbelakang konsentrasinya, disusun oleh mahasiswaberdasarkan hasil penelitian dan analisis data primer danatau data sekunder sebagai tugas akhir bagi mahasiswa untukmenempuh ujian tesis.
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 84
KURIKULUM PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
BERBASIS KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA
(KKNI)
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
STIE MURA LUBUKLINGGAU
T.A. 2016/17
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 85
Daftar Isi
Halaman
Bab I Pendahuluan 01
Bab II Visi dan Misi 15
Bab III Kurikulum Pendidikan Tinggi 18
Bab IV Paradigma Kurikulum Pendidikan Tinggi 26
Bab V Tahap tahap Penyusunan Kurikulum Program Studi 31
Bab VI Capaian Pembelajaran 55
Bab VII Struktur Kurikulum, Sebaran Mata Kuliah, Deskripsi Mata Kuliah, dan Silabus 63
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 86
Kata Pengantar
Segala Puji kami ucapkan bagi Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya,sehingga buku Kurikulum Program Studi Magister Manajemen STIE MURALubuklinggau dapat terselesaikan. Buku ini disusun untuk dapat digunakan sebagaiacuan penyelenggaraan perkuliahan yang berisikan Kurikulum, Tahap tahap PenyusunanKurikulum, Struktur Mata Kuliah, Sebaran Mata Kuliah, dan Deskripsi Mata KuliahMenyadari bahwa keberhasilan pembelajaran dan penilaian hasil belajar terkait denganbanyak aspek, maka diperlukan suatu acuan yang terstandar di berbagai aspek tersebut.Dengan tetap menyadari kekurangannya, buku panduan ini diharap dapat menjadi salahsatu sumber acuan yang minimal dapat dipakai di dalam keseluruhan rangkaian aktivitasperkuliahan
Buku pedoman ini disusun dengan melibatkan seluruh unsur yang terkait denganpelaksanaan kurikulum. Oleh karena itu dengan telah disahkannya buku ini, diharapkansemua pihak yang terkait seperti dosen, mahasiswa, dan karyawan mempunyai komitmenuntuk melaksanakan aturan-aturan yang terdapat dibuku ini.
Apresiasi dan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yangtelah turut berpartisipasi dalam penyusunan dan penyempurnaan buku ini.
Lubuklinggau, 2016
Tim Penyusun
87