bab i pendahuluanpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup,...

87
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di Perguruan Tinggi, kurikulum perlu direncanakan, dikembangkan, dan dimutakhirkan secara berkala seperti terlihat dalam Gambar 1. Perencanaan, pengembangan dan pemutakhiran ini dilakukan dengan tetap mempertimbangkan perkembangan eksternal, seperti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kecenderungan perkembangan dunia industri, maupun perkembangan internal Perguruan Tinggi, Standar Nasional Pendidikan Tinggi, Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Sekolah Tinggi dan Program Studi agar lulusan mampu menjawab tantangan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan profesinya. Pengembangan kurikulum mencakup evaluasi dan pengembangan substansi materi pembelajaran, metode pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran sebagai satu kesatuan model pembelajaran sesuai dengan sistem penjaminan mutu Sekolah Tinggi. Kurikulum dirancang berdasarkan relevansinya dengan tujuan, cakupan dan kedalaman materi, pengorganisasian yang mendorong terbentuknya keterampilan berpengetahuan dan berpikir serta keterampilan kepribadian dan perilaku yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi. Subjek materi pembelajaran dalam kurikulum merupakan substansi keilmuan yang terus bertumbuh dan berkembang. Demikian pula, kebutuhan pengguna lulusan terhadap kompetensi lulusan juga mengalami perkembangan yang meminta respon dari profil lulusan yang dihasilkan dari suatu oleh suatu kurikulum pendidikan.

Upload: phungkhanh

Post on 16-Apr-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi

maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaian yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di

Perguruan Tinggi, kurikulum perlu direncanakan, dikembangkan, dan

dimutakhirkan secara berkala seperti terlihat dalam Gambar 1.

Perencanaan, pengembangan dan pemutakhiran ini dilakukan dengan tetap

mempertimbangkan perkembangan eksternal, seperti perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, serta kecenderungan perkembangan dunia industri,

maupun perkembangan internal Perguruan Tinggi, Standar Nasional

Pendidikan Tinggi, Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Sekolah Tinggi dan

Program Studi agar lulusan mampu menjawab tantangan yang dihadapi dalam

melaksanakan tugas dan pekerjaan profesinya. Pengembangan kurikulum

mencakup evaluasi dan pengembangan substansi materi pembelajaran, metode

pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran sebagai satu kesatuan model

pembelajaran sesuai dengan sistem penjaminan mutu Sekolah Tinggi.

Kurikulum dirancang berdasarkan relevansinya dengan tujuan, cakupan dan

kedalaman materi, pengorganisasian yang mendorong terbentuknya

keterampilan berpengetahuan dan berpikir serta keterampilan kepribadian dan

perilaku yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi. Subjek

materi pembelajaran dalam kurikulum merupakan substansi keilmuan yang

terus bertumbuh dan berkembang. Demikian pula, kebutuhan pengguna lulusan

terhadap kompetensi lulusan juga mengalami perkembangan yang meminta

respon dari profil lulusan yang dihasilkan dari suatu oleh suatu kurikulum

pendidikan.

Page 2: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 2

Sedangkan kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan oleh dosen bersama

para mahasiswa merupakan proses implementasi kurikulum yang bersifat

dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran

secara efektif. Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembelajaran,

penyusunan dan penyelenggaraan kurikulum tidak bisa dilepaskan dari

pemantauan dan evaluasi terhadap implementasi kurikulum yang dilakukan

terhadap proses dan hasil penyelenggaraan sebelumnya, kekhasan dan

kemampuan Program Studi, serta dihubungkan dengan kajian terhadap

kebutuhan di masa mendatang.

Gambar 1. Siklus pemutakhiran kurikulum

B. Dasar Pemikiran Penyusunan Kurikulum

Program Studi Pascasarjana Magister Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Musi Rawas (STIE – MURA Lubuklinggau) berperan sebagai

salah satu Program Studi, yang memiliki peran dalam mencerdaskan

kehidupan berbangsa dan membangun masyarakat yang sejahtera.

Sebagaimana tertuang dalam Undang Undang No. 14 Tahun 2005,

Perguruan Tinggi melalui Program Studinya mempunyai tugas untuk

menyelenggarakan program pendidikan, penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat. Dengan Visi Terwujudnya Sumber Daya Manusia

Page 3: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 3

bidang SDM, Pendidikan, Keuangan dan Pemerintahan yang

berintegritas dan professional yang mampu bersaing ditingkat nasional,

menguasai teknologi informasi pada tahun 2020.

Program Studi Pascasarjana Magister Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Musi Rawas (STIE – MURA Lubuklinggau) merupakan

Program Studi yang legal karena telah memiliki Izin dari Direktorat

Jendral Pendidikan Tinggi (Dirjen Tinggi) Nomor 123/E/O/2014 dengan

status “Terakreditasi” yang kemudian diresmikan langsung oleh Bapak

Walikota Lubuklinggau pada Tanggal `14 Agustus 2014. Seiring dengan

berjalannya waktu, tuntutan terhadap dunia pendidikan semakin tinggi

sehingga permintaan akan tenaga sumber daya manusia, maka Program

Studi Magister Manajemen ini muncul untuk melengkapi hal tersebut.

Sejarah tersebut menekankan peran penting Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Musi Rawas (STIE – MURA Lubuklinggau) khususnya Program Studi

Magister Manajemen dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi sebagai

penyelenggara Pendidikan dalam menghasilkan lulusan bidang

manajemen. Untuk menghasilkan lulusan baik bidang manajemen yang

berkualitas, kurikulum merupakan salah satu instrumen penting dalam

proses pendidikan. Sebagaimana tertuang dalam Undang Undang Nomor

12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, kurikulum pendidikan tinggi

merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan

bahan ajar serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi. Dengan

demikian tercapai tidaknya tujuan pendidikan akan sangat tergantung dari

kurikulum yang diterapkan.

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta

tuntutan ke depan yang makin bersaing, diperlukan suatu sistem

kurikulum yang mengikuti terhadap tuntutan zaman tapi tidak

Page 4: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 4

menghilangkan ciri khas Ilmu itu sendiri. Pada dasarnya penyiapan

kurikulum dosen meliputi dua komponen pokok yaitu: (i) komponen

kurikulum untuk memberikan bekal kompetensi kependidikan dan (ii)

komponen kurikulum untuk memberikan bekal kompetensi substansi

materi yang akan diajarkan.Proses Pengembangan kurikulum Program

Studi Magsiter Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas

(STIE – MURA Lubuklinggau) tidak terlepas dari upaya mengkaji sejarah

perjalanan kurikulum itu sendiri.

Perubahan kurikulum merupakan proses yang wajar terjadi dan memang

seharusnya terjadi sebagaimana pernyataan Oliva (2004) “Curriculum

change is inevitable and desireble”. Perkembangan Ipteks, kebutuhan

masyarakat, kemajuan zaman, dan kebijakan baru pemerintah

menyebabkan kurikulum harus berubah. Kehidupan di abad ini

menghendaki dilakukannya perubahan sistem pendidikan tinggi yang

bersifat mendasar. Bentuk perubahan-perubahan tersebut adalah: (i)

perubahan dari pandangan kehidupan masyarakat lokal ke masyarakat

dunia (global), (ii) perubahan dari kohesi sosial menjadi partisipasi

demokratis, utamanya dalam pendidikan dan praktek berkewarganegaraan

(Dikti, 2008).

Terkait perubahan tersebut, pemerintah, melalui Peraturan Presiden RI

Nomor 8 Tahun 2012 mengeluarkan Kerangka Kualifikasi Nasional

Indonesia (KKNI). Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)

adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat

menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang

pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam

rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur

pekerjaan di berbagai sektor (Perpres nomor 8 tahun 2012).

Page 5: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 5

KKNI yang terdiri atas sembilan jenjang memiliki implikasi terhadap

kurikulum Perguruan tinggi. Setiap lulusan Perguruan tinggi, termasuk

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas (STIE – MURA

Lubuklinggau) harus mencapai jenjang tertentu dari KKNI. Lulusan prodi

jenjang S1 harus mencapai KKNI level 6. Untuk itu, setiap prodi di

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas (STIE – MURA

Lubuklinggau) harus memperbaiki kurikulumnya disesuaikan dengan

KKNI. Di samping mengacu pada KKNI, kurikulum Perguruan tinggi

juga berbasis kompetensi (KBK). Konsep KBK dituangkan dalam

Kepmendiknas No. 232/U/2000 dan No. 045/U/2002, yang mengacu

kepada konsep pendidikan tinggi abad 21 UNESCO (1998), terdapat

perubahan yang mendasar dimana luaran hasil pendidikan tinggi yang

semula berupa kemampuan minimal penguasaan pengetahuan,

keterampilan, dan sikap sesuai dengan sasaran kurikulum suatu prodi,

diganti dengan kompetensi seseorang untuk dapat melakukan seperangkat

tindakan cerdas, penuh tanggung jawab sebagai syarat untuk dianggap

mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang

pekerjaan tertentu. Luaran hasil pendidikan tinggi ini yang semula

penilaiannya dilakukan oleh penyelenggara pendidikan tinggi sendiri,

dalam konsep yang baru penilaian selain oleh Perguruan tinggi juga

dilakukan oleh masyarakat pemangku kepentingan (Dikti, 2008).

Esensi KBK dan KKNI memiliki beberapa persamaan dalam sistem

sertifikasi dan penghargaan. Orang yang memiliki sertifikasi kompetensi

memiliki standar penghargaan. Sertifikasi kompetensi dilakukan oleh

lembaga sertifikasi atau oleh pengguna. KKNI memiliki deskripsi generik

yang menentukan kemampuan lulusan, apakah tingkat operator,

teknisi/analis, atau jabatan ahli yang juga terkait dengan sistem

penghargaan. KBK menggunakan istilah kompetensi, sedangkan KKNI

menggunakan istilah capaian pembelajaran atau learning outcome (LO).

Capaian pembelajaran adalah kemampuan yang diperoleh melalui

Page 6: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 6

internalisasi pengetahuan, sikap, ketrampilan, kompetensi, dan akumulasi

pengalaman kerja (Perpres Nomor 8, 2012).

Terkait dengan adanya KKNI dan KBK Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Musi Rawas (STIE – MURA Lubuklinggau) memandang perlu adanya

perbaikan kurikulum di Program Studi Magister Manajemen STIE

MURA. Pengembangan kurikulum merupakan proses yang kompleks,

multidimensi dan multilevel dimulai dari kurikulum yang ada. Selain

mengacu pada tiga hal di atas, perbaikan kurikulum perlu didasari atas

analisis past, present, dan future terhadap berbagai dimensi kehidupan.

Demikian pula analisis SWOT terhadap kurikulum yang ada dan hasil

tracer study terhadap kinerja lulusan. Selanjutnya, Program Studi

Magister Manajemen STIE MURA perlu menetapkan kembali profil

lulusan, learning outcome (LO), mata kuliah dan bobotnya, struktur

kurikulum dan program semester, standar pembelajaran, dan penilaiannya.

Perbaikan kurikulum perlu dilakukan secara sistemik dan menyeluruh.

C. Tujuan

Tujuan Penyusunan kurikulum Program Studi Magister Manajemen adalah:

1) Amanat statuta untuk melakukan pemutakhiran

2) Kurikulum 2016, merupakan kurikulum perubahan Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Musi Rawas (STIE MURA) yang pertama, mengikuti KKNI

(Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia);

3) Pemutakhiran standar isi kurikulum dilakukan untuk merespon

Perkembangan kebutuhan masyarakat, keilmuan, regulasi, dan kemampuan

sumberdaya;

4) Penguatan isi dan penyederhanaan struktur kurikulum dilakukan agar sesuai

dengan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi Magister Manajemen

Page 7: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 7

5) Mendefinisikan ulang standar isi kurikulum sebagai acuan bagi standar

proses dan standar penilaian pembelajaran yang lebih kokoh dan sederhana;

dan

6) Sebagai standar isi bagi pengembangan courseware (bahan ajar) untuk

berbagai program pendidikan dan pengayaan konten terbuka pada Program

Studi Magsiter Manajemen STIE MURA Lubuklinggau

7) Menetapkan kualifikasi lulusan di Program Studi Magister Manajemen

8) Menyusun Learning Outcome sesuai dengan deskripsi generik KKNI

D. Landasan

1) Landasan Yuridis

a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan

Nasional

b. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

c. Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

d. Peraturan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka

Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)

e. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan

f. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Dosen

g. Peraturan Pemerintah nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan

h. Peraturan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka

Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)

i. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang

Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Dosen

j. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang

Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor

Page 8: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 8

k. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 16 tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional

Dosen dan Angka Kreditnya.

2) Landasan Filosofis

Pengembangan kurikulum prodi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi

Rawas (STIE – MURA Lubuklinggau) didasarkan atas berbagai filosofi

seperti humanisme, esensialisme, parenialisme, idealisme, dan

rekonstruktivisme sosial dengan pemikiran sebagai berikut.

a. Manusia Indonesia sebagai makhluk Tuhan memiliki fitrah ilahi yang

baik; mampu untuk belajar dan berlatih untuk memperoleh

pengetahuan, keterampilan, dan membentuk sikap cerdas, cendekia,

dan mandiri.

b. Pendidikan membangun manusia Indonesia seutuhnya yang

Pancasilais; bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berperikemanusiaan, bermartabat, berkeadilan, demokratis, dan

menjujung tinggi nilai-nilai sosial.

c. Pendidikan membekali mahasiswa dengan pengetahuan, keterampilan,

dan sikap yang progresif agar dapat eksis dan berjaya dalam

kehidupannya.

d. Pendidikan memperhatikan karakteristik dan kebutuhan mahasiswa,

kebutuhan masyarakat, kemajuan IPTEKS, dan kultur budaya bangsa

Indonesia.

e. Pendidik memiliki kompetensi profesional yang meliputi kompetensi

kepribadian, sosial, pedagogis, dan keahlian yang sesuai dengan

bidang keilmuannya dan bekerja secara profesional dengan prinsip

ibadah, ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, dan tut

wuri handayani.

Page 9: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 9

f. Lembaga pendidikan merupakan suatu sistem yang mandiri,

berwibawa, bermartabat dan penuh tanggungjawab untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa.

3) Landasan Teoritis

Pengembangan kurikulum prodi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi

Rawas (STIE – MURA Lubuklinggau) didasarkan atas ilmu dan prinsip-

prinsip pengembangan kurikulum sebagai berikut.

a. Relevansi; kurikulum dan pembelajaran harus relevan dengan

perkembangan IPTEKS, kebutuhan masyarakat, dan perkembangan

zaman.

b. Kontinuitas; kurikulum S1, S2, dan S3 harus bersifat kontinu, terdapat

keterkaitan dan penjenjangan yang jelas.

c. Fleksibilitas; kurikulum hendaknya memiliki fleksibilitas horizontal

dan vertikal baik dari segi isi maupun proses implementasinya.

d. Efektivitas dan efisiensi; kurikulum didesain sedemikian rupa agar

efektif dan efisien di dalam implementasinya untuk mencapai learning

outcome yang telah ditetapkan. Untuk level S1, misalnya, harus dapat

diselesaikan dalam waktu empat tahun.

e. Pragmatis; kurikulum yang telah disusun hendaknya dapat

dilaksanakan atau diimplementasikan dengan baik sesuai dengan

berbagai kondisi yang ada di prodi.

E. Kebijakan Pengembangan Kurikulum di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Musi Rawas (STIE – MURA Lubuklinggau)

Penyusunan kurikulum termasuk kurikulum pendidikan tinggi tidak lepas

dari rujukan berbagai kebijakan maupun standar nasional yang

disesuaikan dengan karakteristik pendidikan tinggi yang wajib

Page 10: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 10

menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi meliputi pendidikan,

penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Cakupan standar

pendidikan tinggi lebih luas dari delapan standar yang ditetapkan dalam

Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan.

Dengan terbitnya Peraturan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2012 tentang

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), kurikulum pendidikan

tinggi juga sudah harus merujuk kepada cakupan capaian pembelajaran

yang ditunjukkan oleh seorang lulusan. Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2013 mengamanatkan

penerapan KKNI dalam lingkup pendidikan tinggi. Lebih jelas

dikemukakan dalam Pasal 10 ayat 4 bahwa dalam lingkup Perguruan

tinggi:

1. Setiap program studi wajib menyusun deskripsi capaian pembelajaran

minimal mengacu pada KKNI bidang pendidikan tinggi sesuai dengan

jenjang

2. Setiap program studi wajib menyusun kurikulum, melaksanakan, dan

mengevaluasi pelaksanaan kurikulum mengacu pada KKNI bidang

pendidikan tinggi sesuai dengan kebijakan, regulasi, dan panduan

tentang penyusunan kurikulum progrm studi

3. Setiap program studi wajib mengembangkan sistem penjaminan mutu

internal untuk memastikan terpenuhinya capaian pembelajaran

program studi.

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) adalah salah satu

rujukan nasional untuk meningkatkan mutu dan daya saing bangsa

Indonesia di sektor sumberdaya manusia melalui pencapaian kualifikasi

sumberdaya manusia Indonesia yang dihasilkan oleh sistem pendidikan

dan sistem pelatihan kerja nasional, serta sistem penilaian kesetaraan

capaian pembelajaran. Peningkatan mutu dan daya saing bangsa akan

Page 11: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 11

sekaligus memperkuat jati diri bangsa Indonesia. Terdapat dua kata kunci

untuk mengkaitkan antara kurikulum dengan Kerangka Kualifikasi

Nasional Indonesia, yaitu capaian pembelajaran (learning outcomes) dan

kualifikasi. Pengemasan capaian pembelajaran ke dalam jenjang

kualifikasi KKNI sangat penting untuk keperluan penyandingan maupun

penyetaraan kualifikasi dan atau rekognisi antara tingkat pendidikan dan

atau tingkat pekerjaan. Di samping itu, pengemasan capaian pembelajaran

ke dalam KKNI juga penting untuk keperluan harmonisasi dan kerjasama

saling pengakuan kualifikasi dengan negara lain, baik secara bilateral

maupun secara multilateral.

Pengembangan kurikulum prodi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi

Rawas (STIE – MURA Lubuklinggau) didasarkan atas berbagai kebijakan

yang ada sebagai berikut.

1. Peraturan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka

Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Musi Rawas (STIE – MURA Lubuklinggau)

menetapkan seluruh prodi memperbaiki kurikulumnya sesuai

dengan jiwa KBK, KKNI, dan mengacu buku panduan ini.

2. Visi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas (STIE –

MURA Lubuklinggau) yaitu

3. Pemutakhiran kurikulum prodi. Semua prodi di Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi Musi Rawas (STIE – MURA Lubuklinggau)

wajib meninjau kembali kurikulumnya secara serentak terhitung

mulai bulan Januari 2014 dengan mengacu pada buku panduan

ini sesuai dengan jiwa KKNI, KBK, kemajuan IPTEKS,

kebutuhan masyarakat, serta visi-misi Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Musi Rawas (STIE – MURA Lubuklinggau)

Page 12: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 12

4. Penggunaan kurikulum baru. Kurikulum baru hendaknya mulai

diujicoba pada perkuliahan mahasiswa baru pada bulan

September tahun ajaran 2014-2015.

5. Penyediaan dana pemutakhiran kurikulum. Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Musi Rawas (STIE – MURA Lubuklinggau)

menyediakan dana bantuan kepada setiap prodi untuk

mengembangkan dan melaksanakan kurikulum baru tersebut.

G. Tim Penyusun Kurikulum

Penyusunan kurikulum melibatkan seluruh staf akademik dan stake holder yang

dilaksanakan oleh Tim yang dibentuk meliputi:

1. Tim Kurikulum Sekolah Tinggi

2. Tim Kurikulum Program Studi

Mengontrol kegiatan penyusunankeseluruhan, kebijakan kurikulum tingkatSekolah Tinggi

Mengontrol kegiatan penyusunan tingkatProdi

Menyusun buku kurikulum lengkap sesuaibidang keilmuan denganmempertimbangkan kebijakan Sekolah Tinggi

Gambar 2. Tugas umum dan mekanisme koordinasi Tim Kurikulum

Tugas dan mekanisme koordinasi antar Tim Kurikulum secara rinci disusun

dan disahkan dalam Surat Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Musi Rawas (STIE – MURA Lubuklinggau)

Tim Kurikulum

Perguruan Tinggi

Tim Kurikulum

Program Studi 1

Tim Kurikulum

Program Studi 2

Tim Kurikulum

Program Studi 3

Page 13: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 13

H. Luaran Penyusunan Kurikulum

Terdapat 4 buah luaran penyusunan kurikulum yaitu:

A) Buku Kurikulum Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas (STIE – MURA

Lubuklinggau), Struktur buku kurikulum sebagai berikut :

1) Justifikasi

a. Evaluasi kurikulum sebelumnya

b. Tracer Study Alumni dan Industri

c. Acuan

2) Standar Isi

a. Rumusan profil lulusan dan capaian pembelajaran

b. Pemilihan dan rangkaian Bahan Kajian

c. Penyusunan Mata Kuliah, Struktur kurikulum, dan SKS

d. Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan Metode Pembelajaran

3) Implementasi

a. Skema Ekuivalensi, Implementasi Transkip Ijazah

b. Berita Acara Review setiap tahap peyusunan.

Dalam Buku Kurikulum Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas (STIE

MURA Lubuklinggau) terdapat bagian yang disusun dalam satu bahasa

Bahasa Indonesia, yaitu : profil lulusan, capaian pembelajaran, struktur

kurikulum, dan rencana pembelajaran semester.

B) Ringkasan Kurikulum

Ringkasan Kurikulum terdiri dari :

1. Ringkasan Program Studi yang memuat Nama Program Studi, Kode

nomenklatur, dan gelar lulusan;

2. Deskripsi singkat program studi meliputi sejarah program studi dan

lingkup keilmuan;

3. Profil Lulusan dan Capaian Pembelajaran;

4. Struktur Kurikulum; dan

Page 14: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 14

5. Rancangan Pembelajaran Semester, termasuk di dalamnya adalah daftar

pustaka per mata kuliah.

6. Ringkasan Kurikulum disusun dalam satu bahasa, Bahasa Indonesia.

C) Konten Transkrip Akademik

Konten Transkrip Akademik adalah:

1. Ringkasan Program Studi meliputi Nama Program Studi, Kode

nomenklatur, dan gelar lulusan;

2. Struktur Kurikulum; dan

3. Rancangan Pembelajaran Semester termasuk didalamnya adalah

daftar pustaka per mata kuliah.

Page 15: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 15

BAB II

VISI DAN MISI

A. Visi STIE MURA Lubuklinggau

Menghasilkan lulusan Sarjana dan Magister dalam bidang Manajemen dan

Akuntansi yang memiliki kompetensi, mampu bersaing di tingkat Nasional dan

Internasional dapat memanfaatkan teknologi dan berakhlak mulia pada Tahun

2035.

B. Visi Program Studi Magister Manajemen STIE MURA Lubuklinggau

Terwujudnya Sumber Daya Manusia bidang SDM, Pendidikan, Keuangan dan

Pemerintahan yang berintegritas dan professional yang mampu bersaing

ditingkat nasional, menguasai teknologi informasi pada tahun 2020.

C. Misi Program Studi Magister Manajemen STIE MURA Lubuklinggau

Dengan berpedoman Visi di atas Program Studi Magister Manajemen

mempunyai misi sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan program pendidikan di bidang Manajemen Sumber

Daya Manusia, Manajemen Pendidikan, Manajemen Keuangan, dan

Manajemen Pemerintahan yang mempunyai nilai integritas, perluasan

pengetahuan dan pengembangan keterampilan yang mampu bersaing di

tingkat nasional pada tahun 2020.

2. Melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan manajemen, guna

memberikan kontribusi dalam pengembangan disiplin ilmu Manajemen

SDM, Manajemen Pendidikan, Manajemen Keuangan, dan Manajemen

Pemerintahan serta bermanfaat praktis bagi dunia bisnis, pendidikan,

keuangan dan pemerintahan ditingkat nasional.

3. Menyelenggarakan, membina dan mengembangkan pengabdian masyarakat

dengan menerapkan ilmu pengetahuan sebagai upaya memberikan

sumbangsih demi kemajuan masyarakat, khususnya bidang SDM,

Pendidikan, Keuangan dan Pemerintahan.

Page 16: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 16

4. Menjalin kerja sama yang sinergis dengan berbagai lembaga baik di dalam

negeri maupun luar negeri.

D. Tujuan Program Studi Magister Manajemen STIE MURA Lubuklinggau

Sesuai dengan Visi dan Misi di atas, tujuan Program Studi Magister

Manajemen adalah sebagai berikut :

1. Menghasilkan lulusan Magister Manajemen yang berintegritas tinggi dan

profesional, berpengetahuan luas, kompeten, terampil, berwawasan

kebangsaan, memiliki tingkat kepedulian.

2. Menghasilkan inovasi ilmiah berkelanjutan di bidang Manajemen Sumber

Daya Manusia, Manajemen Pendidikan, Manajemen Keuangan dan

Manajemen Pemerintahan di tingkat nasional.

3. Meningkatkan kegiatan pengabdian masyarakat dengan memanfaatkan

keilmuan manajemen khususnya di bidang SDM, Pendidikan, Keuangan,

dan Pemerintahan serta pengelolaan lembaga guna meningkatkan nilai

tambah bagi masyarakat.

4. Terjalin kerjasama sinergis yang saling menguntungkan antara Program

Studi Magister Manajemen dengan dunia usaha, pendidikan, keuangan,

pemerintahan dan asosiasi serta komunitas dalam masyarakat demi

tercapainya tingkat kesejahteraan yang lebih baik.

E. Profil Lulusan

Profil lulusan Prodi Magister Manajemen Pascasarjana STIE MURA

Lubuklinggau ditentukan melalui mekanisme penggabungan Visi akdemik

yang dilakukan dengan analisis SWOT dan analsis kebutuhan pasar melalui

tracer studi kepada alumni dan juga masukan dari asosiasi profesi, pihak

stakeholder dan masyarakat (wali mahasiswa). Sehingga lulusan Prodi

Magister Manajemen Pascasarjana STIE MURA Lubuklinggau diharapkan

akan menjadi:

a. Manajer

Lulusan yang dapat merencanakan, mengorganisasikan, menjalankan, dan

mengevaluasi berkaitan dengan fungsi manajemen yang sesuai dengan

Page 17: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 17

konsentrasi yang dipilihnya (Manajemen SDM, Managemen Keuangan,

Manajemen Pemerintahan, dan Manajemen Pendidikan) yang berintegritas

dan professional dengan menguasai teknologi informasi

b. Akademisi

Lulusan yang mampu melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan

menekankan pada kesesuaian dengan bidang ilmu yang dikuasainya

berdasarkan konsentrasi dengan konsentrasi yang dipilihnya (Manajemen

SDM, Managemen Keuangan, Manajemen Pemerintahan, dan Manajemen

Pendidikan) yang berintegritas dan professional dengan menguasai

teknologi informasi

c. Konsultan Manajemen

Lulusan yang mampu memahami dan memilih metode analisis yang tepat

dan dapat digunakan untuk mengidenfikasi masalah, memecahkan

permasalahan manajerial, mengembangan alternatif solusi, memilihan

solusi terbaik dan mengimplementasi rencana tindakan yang berintegritas

dan professional dengan menguasai teknologi informasi

Page 18: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 18

BAB III

KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI

A. Sistem Pendidikan Tinggi Indonesia

Pada dasarnya setiap satuan pendidikan memiliki sistem untuk menghasilkan

lulusan yang berkualitas. Sistem pendidikan tinggi di Indonesia memiliki empat

tahapan pokok, yaitu (1) Input; (2) Proses; (3) Output; dan (4) Outcomes. Input

Perguruan Tinggi (PT) adalah lulusan SMA, MA, dan SMK sederajat yang

mendaftarkan diri untuk berpartisipasi mendapatkan pengalaman belajar dalam

proses pembelajaran yang telah ditawarkan. Input yang baik memiliki beberapa

indikator, antara lain nilai kelulusan yang baik, namun yang lebih penting

adalah adanya sikap dan motivasi belajar yang memadai. Kualitas input sangat

tergantung pada pengalaman belajar dan capaian pembelajaran calon

mahasiswa.

Setelah mendaftarkan diri dan resmi menjadi mahasiswa, tahapan selanjutnya

adalah menjalani proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang baik memiliki

unsur yang baik dalam beberapa hal, yaitu: (1) capaian pembelajaran (learning

outcomes) yang jelas; (2) Organisasi PT yang sehat; (3) Pengelolaan PT yang

transparan dan akuntabel; (4) Ketersediaan rancangan pembelajaran PT dalam

bentuk dokumen kurikulum yang jelas dan sesuai kebutuhan pasar kerja; (5)

Kemampuan dan ketrampilan SDM akademik dan nonakademik yang handal

dan profesional; (6) Ketersediaan sarana- prasarana dan fasilitas belajar yang

memadai. Dengan memiliki keenam unsur tersebut, PT akan dapat

mengembangkan iklim akademik yang sehat, serta mengarah pada ketercapaian

masyarakat akademik yang professional

Dalam perkembangannya, ketercapaian iklim dan masyarakat akademik tersebut

dijamin secara internal oleh PT masing-masing. Namun, proses penjaminan

mutu secara internal tersebut hanya dilakukan oleh sebagian kecil PT saja. Oleh

karenanya, pemerintah melalui Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan

Tinggi (KEMRISTEK DIKTI), mensyaratkan bahwa PT harus melakukan

Page 19: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 19

proses penjaminan mutu secara konsisten dan benar agar dapat menghasilkan

lulusan yang baik. Setelah melalui proses pembelajaran yang baik, diharapkan

akan dihasilkan lulusan PT yang berkualitas. Beberapa indikator yang sering

digunakan untuk menilai keberhasilan lulusan PT adalah (1) IPK; (2) Lama

Studi dan (3) Predikat kelulusan yang disandang. Namun proses ini tidak hanya

berhenti disini. Untuk dapat mencapai keberhasilan, perguruan tinggi perlu

menjamin agar lulusannya dapat terserap di pasar kerja. Keberhasilan PT untuk

dapat mengantarkan lulusannya agar diserap dan diakui oleh pasar kerja dan

masyarakat inilah yang akan juga membawa nama dan kepercayaan PT di mata

calon pendaftar yang akhirnya bermuara pada peningkatan kualitas dan

kuantitas pendaftar (input). Siklus ini harus dievaluasi dan diperbaiki atau

dikembangkan secara berkelanjutan (Gambar1-1).

B. Landasan Pemikiran Kurikulum Pendidikan Tinggi

Sebelum tahun 2000 kurikulum disusun berdasarkan tradisi 5 tahunan (jenjang

S1) atau 3 tahunan (jenjang D3) yang selalu mengindikasikan berakhirnya tugas

satu perangkat kurikulum. Selain itu, berorientasi kepada rencana strategis PT

yang memuat visi dan misi PT juga telah berubah. Sebagian besar alasan

perubahan kurikulum berasal dari permasalahan internal PT sendiri. Apalagi

pada situasi global seperti saat ini, dimana percepatan perubahan terjadi di

segala sektor, maka akan sulit bagi masyarakat untuk menahan perkembangan

ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Pada masa sebelum tahun 1999 (pre-

millenium era) perubahan IPTEKS yang terjadi mungkin tidak sedahsyat pasca-

millenium. Jika dipahami secara mendalam berdasarkan sistem pendidikan yang

telah dijelaskan di atas, maka jika terjadi perubahan pada tuntutan dunia kerja

sudah sewajarnyalah proses di dalam PT perlu untuk beradaptasi. Alasan inilah

yang seharusnya dikembangkan untuk melakukan perubahan kurikulum PT di

Indonesia.

Page 20: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 20

Gambar 3: Alur Sistem Pendidikan Tinggi

Setelah diratifikasinya beberapa perjanjian dan komitmen global (AFTA, WTO,

GATTS) oleh Pemerintah RI, maka dunia semakin mencair dalam berhubungan

dan berinteraksi. Berbagai parameter kualitas akan dipasang untuk

menstandarkan mutu lulusan di berbagai belahan bumi. Berbagai kesepakatan

dan kesepahaman antar negara-negara di ASEAN mulai ditetapkan. Roadmap

atau peta pengembangan mobilitas bebas tenaga kerja professional antar Negara

di ASEAN telah dibentangkan. Perkembangan roadmap tersebut dimulai

semenjak tahun 2008 dengan melakukan harmonisasi berbagai peraturan dan

sistem untuk memperkuat institusi pengembang SDM. Kemudian pada tahun

2010 mulailah disepakati Mutual Recognition Agreement (MRA) untuk berbagai

profesi. Beberapa bidang profesi yang telah memiliki MRA adalah: (1)

engineers; (2) architect; (3) accountant; (4) land surveyors; (5) medical doctor;

(6) dentist; (7) nurses, dan (8) labor in tourism.

Atas dasar prinsip kesetaraan mutu serta kesepahaman tentang kualifikasi dari

berbagai bidang pekerjaan dan profesi di era global, maka diperlukanlah sebuah

parameter kualifikasi secara internasional dari lulusan pendidikan di Indonesia.

Page 21: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 21

Selain alasan tuntutan paradigma baru pendidikan global di atas, secara internal,

kualitas pendidikan di Indonesia sendiri, terutama pendidikan tinggi memiliki

disparitas yang sangat tinggi. Antara lulusan S1 program studi satu dengan yang

lain tidak memiliki kesetaraan kualifikasi, bahkan pada lulusan dari program

studi yang sama. Selain itu, juga sukar dibedakan antara lulusan pendidikan

jenis akademik, dengan vokasi dan profesi. Tidak adanya standar kualifikasi

pendidikan ini membuat akuntabilitas akademik lembaga pendidikan tinggi

semakin turun.

Melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, dorongan sekaligus dukungan untuk

mengembangkan sebuah ukuran kualifikasi lulusan pendidikan di Indonesia

dalam bentuk sebuah kerangka kualifikasi, yang kemudian dikenal dengan nama

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) menjadi sebuah tonggak

sejarah baru (milestone) bagi dunia pendidikan tinggi di Indonesia agar

menghasilkan sumber daya manusia berkualitas dan bersaing di tingkat global.

Pasal 1 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012

menyatakan:

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang selanjutnya disingkat

KKNI, adalah kerangka penjenjangan kualifiasi kompetensi yang dapat

menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang

pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam

rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur

pekerjaan di berbagai sektor.

KKNI juga disusun sebagai respon dari ratifikasi yang dilakukan Indonesia pada

tanggal 16 Desember 1983 dan diperbaharui tanggal 30 Januari 2008 terhadap

konvensi UNESCO tentang pengakuan pendidikan diploma dan pendidikan

tinggi (The International Convention on the Recognition of Studies, Diplomas

and Degrees in Higher Education in Asia and the Pasific). Dalam hal ini dengan

adanya KKNI maka negara- negara lain dapat menggunakannya sebagai

Page 22: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 22

panduan untuk melakukan penilaian kesetaraan capaian pembelajaran serta

kualifikasi tenaga kerja baik yang akan belajar atau bekerja di Indonesia maupun

sebaliknya apabila akan menerima pelajar atau tenaga kerja dari Indonesia.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa perjalanan perubahan

kurikulum pendidikan tinggi di Indonesia diawali tahun 1994 melalui

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

056/U/1994 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Perguruan Tinggi dan

Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, dimana kurikulum yang mengutamakan

ketercapaian penguasaan IPTEKS, oleh karenanya disebut sebagai Kurikulum

Berbasis Isi. Model kurikulum ini, ditetapkan mata kuliah wajib nasional pada

program studi yang ada. Kemudian pada tahun 2000, atas amanah UNESCO

melalui concept the four pillars of education, yaitu learning to know, learning

to do, learning to be dan learning to live together (Dellors, 1998), Indonesia

merekonstruksi konsep kurikulumnya dari Kurikulum Berbasis Isi (KBI) ke

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).

Kurikulum era tahun 2000 dan 2002 ini mengutamakan pencapaian kompetensi,

sebagai wujud usaha untuk mendekatkan pendidikan pada kondisi pasar kerja

dan industri. KBK terdiri atas kurikulum inti dan institusional, mencakup

kompetensi utama, kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya.

Implementasi KBK memerlukan penetapan kompetensi utama melalui

kesepakatan bersama antara kalangan perguruan tinggi, masyarakat profesi, dan

pengguna lulusan. Sedangkan kompetensi pendukung dan kompetensi lain,

ditetapkan oleh perguruan tinggi sendiri. Dengan dorongan perkembangan

global yang saat ini dituntut adanya pengakuan atas capaian pembelajaran

yang telah disetarakan secara internasional, dan dikembangkannya KKNI, maka

kurikulum di perguruan tinggi sejak tahun 2012 mengalami sedikit pergeseran

dengan memberikan ukuran penyetaraan capaian pembelajarannya. Kurikulum

ini masih mendasarkan pada pencapaian kemampuan yang telah disetarakan

untuk menjaga mutu lulusannya. Kurikulum ini dikenal dengan

namaKurikulum Pendidikan Tinggi (KPT). Pada Tabel 1-1 di bawah ini

Page 23: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 23

menjelaskan perbandingan Kurikulum Pendidikan Tinggi di Indonesia dari

waktu ke waktu.

Tabel 1.

Perbandingan Kurikulum Pendidikan Tinggi dari waktu ke waktu

KBI (1994) KBK (2000/2002) KPT (2012)Kurikulum Nasional(Kepmendikbud)

Kurikulum Inti dan Institusional

(Kepmendikbud)Kurikulum Pendidikan Tinggi(UUPT Nomor: 12/2012)

Mengutamakanpenguasaan ipteks

Tidak merumuskankemampuannya

Menetapkan MKwajib (100 – 110)dari 160 sks (S1)

Mengutamakanpencapaian kompetensi

Tidak ditetapkan batasankeilmuan yang harusdikuasai

Penetapan kompetensiutama dari hasilkesepakatan programstudi sejenis

Mengutamakan kesetaraancapaian pembelajaran

Terdiri dari sikap dan tatanilai, kemampuan kerja,pengembangan keilmuan,kewenangan dantanggungjawabnya.

Perumusan capaianpembelajaran minimaltercantum pada SNPT dan

Hasil kesepakatan prodisejenis.

C. Arah Kebijakan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE

MURA Lubuklinggau

Rujukan penyusunan kurikulum harus mengacu kepada berbagai kebijakan

maupun standar nasional yang disesuaikan dengan karakteristik pendidikan tinggi

yang wajib menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi

pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Cakupan standar

pendidikan tinggi lebih luas dari delapan standar yang ditetapkan dalam

Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan.

Page 24: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 24

Penerbitan Peraturan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka

Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), menuntut kurikulum pendidikan tinggi

juga merujuk kepada cakupan capaian pembelajaran yang ditunjukkan oleh

seorang lulusan.

Kata kunci yang mengkaitkan antara kurikulum dengan KKNI adalah capaian

pembelajaran (CP) dan kualifikasi. Pengemasan CP ke dalam jenjang kualifikasi

KKNI sangat penting untuk keperluan penyetaraan kualifikasi dan rekognisi

antara tingkat pendidikan dan tingkat pekerjaan

Di samping itu, pengemasan CP ke dalam KKNI juga penting untuk keperluan

harmonisasi dan kerjasama saling pengakuan kualifikasi dengan negara lain,

baik secara regional maupun secara internasional.

Pengembangan kurikulum Program Studi Magister Manajemen STIE MURA

Lubuklinggau didasarkan atas berbagai kebijakan yang ada sebagai berikut ini.

1. Penyusunan kurikulum dilakukan dengan mempertimbangkan capaian

visi Program Studi Magister Manajemen STIE MURA Lubuklinggau

2. Penyusunan kurikulum dilakukan dengan berpedoman pada Dokumen Mutu

Program Studi Magister Manajemen STIE MURA Lubuklinggau yang terdiri

dari kebijakan mutu, standar mutu, dan manual mutu.

3. Kurikulum senantiasa dapat diperbaharui (living document) sesuai dengan

perubahan dan perkembangan paradigma pendidikan tinggi atas dasar telaah

kritis dengan didukung bukti ilmiah yang mengarah kepada kompetensi

KKNI.

4. Penyusunan kurikulum dilakukan dengan melibatkan Tenaga Ahli,

stakeholders (pemangku kepentingan), Assosiasi Bidang Studi, dan civitas

academika program studi untuk mendapatkan masukan.

5. Penyusunan dan perbaikan kurikulum dilakukan serentak di setiap Program

Studi dan diharapkan penerapannya juga dilakukan secara serentak.

6. Pengembangan kurikulum didukung oleh Landasan Yuridis,

Landasan Filosofi, dan Landasan Teoritis.

Page 25: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 25

7. Pengembangan kurikulum atas dasar Landasan Yuridis dengan

mempertimbangkan peraturan-peraturan yang berlaku.

8. Pengembangan kurikulum atas dasar Landasan Filosofi seperti idealisme,

humanisme, esensialisme, parenialisme, dan rekonstruktivisme sosial.

9. Pengembangan kurikulum atas dasar Landasan Teoritis didasarkan atas ilmu

dan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum yang mencakup relevansi,

kontinuitas, fleksibilitas, efektivitas, efesiensi, dan pragmatis.

10. Program Studi Magister Manajemen STIE MURA Lubuklinggau

akanmenyediakan dana bantuan pemutakhiran kurikulum kepada setiap prodi

untuk mengembangkan dan melaksanakan kurikulum tersebut.

Page 26: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 26

BAB IV

PARADIGMA KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI

A. KKNI Dalam Kurikulum Pendidikan Tinggi

KKNI merupakan kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat

menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan

dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian

pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai

sektor. Pernyataan ini ada dalam Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012

tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.

Sangat penting untuk menyatakan juga bahwa KKNI merupakan perwujudan

mutu dan jati diri Bangsa Indonesia terkait dengan sistem pendidikan nasional

dan pelatihan yang dimiliki Negara Indonesia. Maknanya adalah, dengan KKNI

ini memungkinkan hasil pendidikan, khususnya pendidikan tinggi, dilengkapi

dengan perangkat ukur yang memudahkan dalam melakukan penyepadanan dan

penyejajaran dengan hasil pendidikan bangsa lain di dunia. KKNI juga menjadi

alat yang dapat menyaring hanya SDM yang berkualifikasi yang dapat masuk

dan bekerja ke Indonesia.

Fungsi komprehensif ini menjadikan KKNI berpengaruh pada hampir setiap

bidang dan sektor di mana sumber daya manusia dikelola, termasuk di

dalamnya pada sistem pendidikan tinggi, terutama pada kurikulum pendidikan

tinggi.

Page 27: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 27

B. KKNI Sebagai Tolak Ukur

Pergeseran wacana penamaan kurikulum pendidikan tinggi dari KBK ke KPT

memiliki beberapa alasan yang penting, sebagai berikut :

a) Penamaan KBK tidak sepenuhnya didasari oleh ketetapan peraturan,

sehingga masih memungkinkan untuk terus berkembang. Hal ini sesuai

dengan kaidah dari kurikulum itu sendiri yang terus berkembang

menyesuaikan pada kondisi terkini dan masa mendatang.

b) KBK mendasarkan pengembangannya pada kesepakatan penyusunan

kompetensi lulusan oleh perwakilan penyelenggara program studi yang

akan disusun kurikulumnya. Kesepakatan ini umumnya tidak sepenuhnya

merujuk pada parameter ukur yang pasti, sehingga memungkinkan

pengembang kurikulum menyepakati kompetensi lulusan yang kedalaman

atau jenjang capaiannya berbeda dengan pengembang kurikulum lainnya

walaupun pada program studi yang sama pada jenjang yang sama pula.

c) Ketiadaan parameter ukur dalam sistem KBK menjadikan sulit untuk

menilai apakah program studi jenjang pendidikan yang satu lebih tinggi

atau lebih rendah dari yang lain. Artinya, tidak ada yang dapat menjamin

apakah kurikulum program D4 misalnya lebih tinggi dari program D3 pada

program studi yang sama jik a yang menyusun dari kelompok yang berbeda.

d) KKNI memberikan parameter ukur berupa jenjang kualifikasi dari jenjang 1

(terendah) sampai jenjang 9 (tertinggi). Setiap jenjang KKNI bersepadan

dengan jenjang Capaian Pembelajaran (CP) program studi pada jenjang

tertentu, yang mana kesepadanannya untuk pendidikan tinggi adalah

jenjang 3 untuk D1, jenjang 4 untuk D2, jenjang 5 untuk D3, jenjang 6

untuk D4/S1, jenjang 7 untuk profesi (setelah sarjana), jenjang 8 untuk S2,

dan jenjang 9 untuk S3. Kesepadanan ini diperlihatkan pada Gambar 3-1.

Page 28: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 28

Gambar 4. Penataan Jenis dan Strata Pendidikan Tinggi

e) CP pada setiap jenjang KKNI diuraikan dalam diskripsi sikap dan tata

nilai, kemampuan, pengetahuan, tanggung jawab dan hak dengan

pernyataan yang ringkas yang disebut dengan deskriptor generik.

Masingmasing deskriptor mengindikasikan kedalaman dan jenjang dari CP

sesuai dengan jenjang program studi.

f) KPT merupakan bentuk pengembangan dari KBK, menggunakan jenjang

kualifikasi KKNI sebagai pengukur CP untuk bahan penyusun kurikulum

suatu program studi.

g) Perbedaan utama KPT dengan KBK terletak pada kepastian dari jenjang

program studi karena CP yang diperoleh memiliki ukuran yang pasti.

Page 29: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 29

C. Capaian Pembelajaran Sebagai Bahan Utama Penyusunan KPT

Akuntabilitas penyusunan KPT dapat dipertanggung jawabkan dengan

adanya KKNI sebagai tolok ukur dalam penyusunan CP. Secara khusus

kewajiban menyusun CP yang menggunakan tolok ukur jenjang KKNI

dinyatakan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi

Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi pada pasal 10 ayat 4, yakni:

setiap program studi wajib menyusun deskripsi CP minimal mengacu pada

KKNI bidang pendidikan tinggi sesuai dengan jenjang. Bahkan pada ayat yang

sama juga dinyatakan bahwa setiap program studi wajib menyusun kurikulum,

melaksanakan, dan mengevaluasi pelaksanaan kurikulum mengacu pada KKNI

bidang pendidikan tinggi. Dengan demikian semua perguruan tinggi di

Indonesia yang menyelenggarakan program studi harus mengembangkan

kurikulum dan menyusun CP dengan menggunakan KKNI sebagai tolok

ukurnya.

Capaian pembelajaran dapat dipandang sebagai resultan dari hasil keseluruhan

proses belajar yang telah ditempuh oleh seorang mahasiswa selama

menempuh studinya pada satu program studi tertentu, dimana unsur CP

mencakup sikap dan tata nilai, kemampuan, pengetahuan, dan tanggung

jawab/hak. Seluruh unsur ini menjadi kesatuan yang saling terkait dan juga

membentuk relasi sebab akibat. Oleh karenanya, unsur CP dapat dinyatakan

bahwa siapapun orang di Indonesia, dalam perspektif sebagai SDM,

pertama-tama harus memiliki sikap dan tata nilai keIndonesiaan, padanya

harus dilengkapi dengan kemampuan yang tepat dan menguasai/didukung

oleh pengetahuan yang sesuai, maka padanya berlaku tanggung jawab

sebelum dapat menuntut/mendapat hak-nya. Kesatuan unsur CP tersebut

digambarkan seperti Gambar 5 :

Page 30: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 30

Gambar 5. Capaian Pembelajaran Sesuai KKNI

Apabila unsur-unsur pada CP tersebut dijadikan bahan utama dalam

penyusunan kurikulum pada program studi, maka lulusannya akan dapat

mengkonstruksi dirinya menjadi pribadi yang utuh dan unggul dengan karakter

yang kuat dan bersih.

Page 31: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 31

BAB V

TAHAP-TAHAP PENYUSUNAN KURIKULUM

PROGRAM STUDI

A. Penyusunan Struktur Program Studi

Pengaturan mata kuliah dalam tahapan semester sering dikenal sebagai struktur

kurikulum. Secara teoritis terdapat dua macam pendekatan penyusunan struktur

kurikulum, yaitu model serial dan model paralel. Pendekatan model serial

adalah pendekatan yang menyusun mata kuliah berdasarkan logika atau struktur

keilmuannya. Pada pendekatan serial ini, mata kuliah disusun dari yang paling

dasar (berdasarkan logika keilmuannya) sampai di semester akhir yang

merupakan mata kuliah lanjutan (advanced). Setiap mata kuliah yang saling

berhubungan ditunjukkan dengan adanya mata kuliah prasyarat. Mata kuliah

yang tersaji di semester awal akan menjadi syarat bagi mata kuliah di atasnya.

Permasalahan yang sering muncul adalah siapa yang harus membuat hubungan

antar mata kuliah antar semester. Jika mahasiswa, mereka belum memiliki

kompetensi untuk memahami keseluruhan kerangka keilmuan tersebut. Jika

dosen, tidak ada yang menjamin terjadinya kaitan tersebut mengingat

antara mata kuliah satu dengan yang lain diampu oleh dosen yang berbeda dan

sulit dijamin adanya komunikasi yang baik antara dosendosen yang terlibat.

Kelemahan inilah yang menyebabkan lulusan dengan model struktur serial ini

kurang memiliki kompetensi yang terintegrasi. Sisi lain dari adanya mata kuliah

prasyarat sering menjadi penyebab terlambatnya kelulusan mahasiswa karena

bila salah satu mata kuliah prasyarat tersebut gagal mereka harus mengulang

di tahun berikutnya.

Adapun pendekatan struktur kurikulum model paralel menyajikan mata

kuliah pada setiap semester sesuai dengan tujuan kompetensinya. Struktur

paralel ini secara ekstrim sering dijumpai dalam model BLOK di program studi

kedokteran. Model Blok adalah struktur kurikulum paralel yang tidak

berdasarkan pembelajaran semesteran, tetapi berdasarkan ketercapaian

Page 32: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 32

kompetensi di setiap blok, sehingga sering pula disebut sebagai model

MODULAR, karena terdiri dari beberapa modul/blok. Tetapi, struktur

kurikulum paralel tidak hanya dilaksanakan dengan model Blok, tetapi dapat

juga dalam bentuk semesteran yaitu dengan mengelompokkan beberapa mata

kuliah berdasarkan kompetensi yang sejenis. Sehingga setiap semester akan

mengarah pada pencapaian kompetensi yang serupa dan tuntas pada semester

tersebut, tanpa harus menjadi syarat bagi mata kuliah di semester berikutnya.

Sebagai penutup dari rangkaian penyusunan kurikulum yang dilakukan oleh

setiap program studi, dapat digambarkan dalam diagram di bawah ini. Di dalam

gambar tersebut tampak bahwa pada awal pengembangan kurikulum, program

studi harus menetapkan capaian pembelajaran pendidikannya, yang dikenal

dengan profil (peran mahasiswa). Dari peran inilah, capaian pembelajaran di

setiap tahap pendidikan dapat diturunkan dengan lebih akuntabel dan reliabel.

Maknanya, tidak ada program studi yang terlewat dalam mencapai tujuan

pendidikan nasional yang dituangkan dalam KKNI. Ketentuan dari penetapan

capaian pembelajaran ini, diatur dalam standar kompetensi lulusan dalam

Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia

Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Gambar 6. Tahapan Penyusunan Kurikulum

Page 33: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 33

B. Tahap tahap Penyusunan Kurikulum

Tahap-tahap penyusunan kurikulum diperlihatkan pada Gambar 4.2. Dalam

gambar tersebut diperlihatkan 8 langkah penyusunan kurikulum 2016 yang akan

diuraikan pada subbab selanjutnya.

Gambar 7 Alur Penyusunan Kurikulum 2016 STIE MURA Lubuklinggau

Kurikulum 2016 disusun berbasis luaran (outcomes based).Langkah awal yang

harus dilakukan dalam menyusun kurikulum adalah dengan melakukan analisis

SWOT dan Tracer Study serta Market Signals. Ketiga kegiatan ini merupakan

bagian penting dalam keseluruhan kegiatan evaluasi pelaksanaan kurikulum

sebelumnya.

Perlu ditekankan bahwa selama proses penyusunan kurikulum, keterlibatan

seluruh staf program studi dan perwakilan (stake holder) Pemangku

Kepentingan harus dilakukan untuk menjamin konvergensi konstruksi dari

kurikulum program studi.

Page 34: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 34

1) Alur Penentuan Profil Lulusan

Alur penentuan profil lulusan diperlihatkan dalam Gambar 4.3.

Pernyataan profil lulusan merupakan bukti akuntabilitas akademik

program studi. Selain itu, profil lulusan menjadi pembeda program

studi satu terhadap program studi lainnya.

Gambar 8. Alur Penentuan Profil Lulusan

Langkah-langkah menyusun Profil Lulusan seperti yang diilustrasikan

dalam Gambar 8. adalah sebagai berikut:

(a) Lakukan studi pelacakan (tracer study) kepada pengguna potensial

yang sesuai dengan bidang studi, ajukan pertanyaan berikut:

“berperan sebagai apa sajakah lulusan program studi setelah selesai

pendidikan?”. Jawaban dari pertanyaan ini menunjukkan sinyal

kebutuhan pasar atau Market Signal. Tracer study dan market signal

dapat dilakukan dengan metode kuesioner.

(b) Identifikasi peran lulusan berdasarkan tujuan diselenggarakannya

program studi sesuai dengan Visi dan Misi STIE MURA

Lubuklinggau. Ajukan pertanyaan berikut: “Lulusan yang dihasilkan

seperti apa?”.

(c) Lakukan benchmark dan positioning dengan program studi yang

sama/sebidang pada perguruan tinggi lain maupun yang

Page 35: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 35

diselenggarakan dalam STIE MURA Lubuklinggau sehingga ada

penciri umum program studi.

(d) Referensi lain dapat dipertimbangkan meliputi : kriteria akreditasi

nasional dan internasional, hasil FGD (Focus Group Discussion)

dengan pakar-pakar sesuai bidang keilmuan program studi, dan

literatur lainnya.

(e) Semua data yang diperoleh dianalisis dengan metode SWOT.

Apabila diperlukan, metode analisis lain dapat digunakan.

(f) Pernyataan profil tidak boleh keluar dari bidang

keilmuan/keahlian dari program studinya. Contoh: Program Studi

Teknik Telekomunikasi tidak boleh memiliki profil lulusan sebagai

Medical Representative walaupun seandainya hasil tracer studi

mendapatkan data tersebut.

(g) Penting diingat bahwa profil merupakan peran dan fungsi

lulusan bukan jabatan ataupun jenis pekerjaan, namun dengan

mengidentifikasi jenis pekerjaan dan jabatan dapat membantu

menentukan profil lulusan.

Pernyataan profil lulusan merupakan sebuah kata benda. Deskripsi dari

setiap pernyataan profil lulusan dapat disertakan untuk memudahkan

dalam melaksanakan tahap pengembangan kurikulum berikutnya,

misalnya dalam menentukan CP (Capaian Pembelajaran).

Page 36: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 36

2) Contoh Penentuan Profil Lulusan

Penentuan profil lulusan yang benar dan yang salah diberikan pada Tabel 2.

berikut :

Tabel 2.

Contoh Penentuan Profil Lulusan yang Benar dan yang Salah

Contoh Profil Benar Contoh Profil Salah

Komunikator Anggota DPR

Pengelolaan Proyek Pemasaran

Manajer Birokrat

Konsultan Sekolah Pegawai Negeri

Peneliti Staf HRD

B. Penentuan Kompetensi Lulusan (Capaian Pembelajaran)

1) Alur Penentuan Capaian Pembelajaran (CP)

Alur penentuan capaian pembelajaran diperlihatkan dalam Gambar 9.

Capaian pembelajaran merupakan jawaban atas pertanyaan: “apa saja

kemampuan yang harus dimiliki sesuai profil ?”. Rujukan untuk

menyusun CP adalah KKNI dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

Page 37: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 37

Gambar 9. Alur Penentuan Capaian Pembelajaran

Ada beragam cara untuk menyusun CP, Gambar 9. memperlihatkan contoh

model penyusunan CP:

(a) Deskrisi CP unsur Sikap dan Keterampilan Umum diambil dari dari

SN DIKTI bagian lampiran sesuai dengan jenjang program studi.

Deskripsi yang tertera pada lampiran tersebut merupakan standar

minimal dan dapat dikembangkan maupun ditambah deskripsi

capaian lain atau baru sesuai dengan keunggulan dan kekhasan

program studi. (termasuk unsur tanggung jawab dan hak).

(b) Unsur Ketrampilan Khusus dan Pengetahuan dapat merujuk pada

Deskriptor KKNI unsur Kemampuan dan Pengetahuan sesuai

dengan jenjangnya. Misal: Jenjang S1 atau D4 sesuai dengan

jenjang 6 KKNI.

(c) Gunakan profil dengan deskripsinya untuk menurunkan CP. Ajukan

pertanyaan “agar dapat berperan seperti pernyatan dalam profil

tersebut, kemampuan dan pengetahuan apa yang harus dicapai dan

dikuasai?” jawabannya bisa hanya satu atau lebih.

(d) Capaian Pembelajaran harus menunjukkan keunggulan dan

kekhasan program studi. Oleh karena itu, hasil benchmark dan

positioning yang dilakukan pada saat menentukan profil lulusan

pada sub bab 2.2 digunakan kembali sebagai bahan pertimbangan.

Page 38: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 38

Gambar 10. Model Penyusunan Capaian Pembelajaran

2) Penetapan Capaian Pembelajaraan

Deskripsi Capaian Pembelajaran (CP) menjadi komponen penting dalam

rangkaian penyusunan kurikulum pendidikan tinggi (KPT). Sebagaimana

telah diungkapkan di bab sebelumnya, CP dapat dipandang sebagai

resultan dari hasil keseluruhan proses belaja r yang telah ditempuh oleh

seorang pembelajar/ mahasiswa selama menempuh studinya pada satu

program studi tertentu. Unsur capaian pembelajaran mencakup: sikap

dan tata nilai, kemampuan, pengetahuan, dan tanggung jawab/hak.

Seluruh unsur ini menjadi kesatuan yang saling terkaitt dan juga

membentuk hubungan sebab akibat. Secara umum CP dapat memiliki

beragam fungsi, diantaranya :

a) Sebagai Penciri, Deskripsi, atau Spesifikasi dari Program Studi.

b) Sebagai ukuran, rujukan, pembanding pencapaian jenjang

pembelajaran dan pendidikan.

c) Sebagai komponen penyusun kurikulum dan pembelajaran.

Page 39: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 39

Karena sifatnya yang multifungsi seperti di atas, maka sangat mungkin

format diskripsi CP beragam sesuai dengan kebutuhannya. Pada fungsi

tertentu CP dapat dideskripsikan secara ringkas, namun pada saat yang

lain perlu untuk menguraikan secara lebih rinci. Keberagaman format CP

sesuai dengan fungsinya tidak boleh menghilangkan unsur-unsur

utamanya, sehingga CP pada program studi yang sama akan tetap

memberikan pengertian dan makna yang sama walaupun dinyatakan

dengan format berbeda.

3) Unsur dalam Capaian Pembelajaran

Pengertian capaian pembelajaran menurut KKNI (Perpres RI No. 8

Tahun 2012) adalah: internasilisasi dan akumulasi ilmu pengetahuan,

pengetahuan, pengetahuan praktis, ketrampilan, afeksi, dan kompetensi

yang dicapai melalui proses pendidikan yang terstruktur dan mencakup

suatu bidang ilmu/keahlian tertentu atau melalui pengalaman kerja.

Dalam SN-DIKTI salah satu yang terkait dengan pengertian termuat

dalam salah satu standar yakni “standar kompetensi lulusan” yang tertera

pada pasal 5 ayat (1) Permenristek dikti No. 44 Tahun 2015 yang

dituliskan sebagai berikut : “Standar Kompetensi Lulusan merupakan

kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup

sikap, pengetahuan, dan keterampilan, yang dinyatakan dalam rumusan

capaian pembelajaran lulusan”.

Dimana sikap diartikan sebagai perilaku benar dan berbudaya sebagai

hasil dari internalisasi nilai dan norma yang tercermin dalam kehidupan

spiritual, personal, maupun sosial melalui proses pembelajaran,

pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada

masyarakat yang terkait pembelajaran. Pengetahuan merupakan

penguasaan konsep, teori, metode, dan/atau falsafah bidang ilmu tertentu

secara sistematis yang diperoleh melalui penalaran dalam proses

pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau

pengabdian kepada masyarakat yang terkait pembelajaran.

Page 40: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 40

Sedangkan Keterampilan merupakan kemampuan melakukan unjuk

kerja dengan menggunakan konsep, teori, metode, bahan, dan/atau

instrumen, yang diperoleh melalui pembelajaran, pengalaman

kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat

yang terkait pembelajaran.

Dalam SN Dikti, unsur ketrampilan dibagi menjadi dua yakni ketrampilan

umum dan ketrampilan khusus.

a) Keterampilan umum sebagai kemampuan kerja umum yang

wajib dimiliki oleh setiap lulusan dalam rangka menjamin

kesetaraan kemampuan lulusan sesuai tingkat program dan

jenis pendidikan tinggi; dan

b) Keterampilan khusus sebagai kemampuan kerja khusus yang

wajib dimiliki oleh setiap lulusan sesuai dengan bidang keilmuan

program studi.

Gambar 11. Penetapan Capaian Pembelajaran menurut SN-

DIKTI

Page 41: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 41

Keterkaitan utama CP adalah pada diskriptor generik KKNI, hal ini

sangat jelas dikarenakan definisi CP dinyatakan pertama kali dalam

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang

KKNI. Dalam KKNI, CP merupakan penera (alat ukur) dari apa yang

diperoleh seseorang yang menyelesaikan suatu proses belajar baik

yang terstruktur maupun tidak terstruktur. CP, dengan demikian akan

mengidentifikasi unsur-unsur pencapaian belajar tersebut, sehingga

dapat diidentifikasi jenjang atau derajatnya.

4) Tahap Penyusunan Capaian Pembelajaran

Menurut SN-DIKTI CP lulusan terdiri dari unsur sikap, ketrampilan

umum, ketrampilan khusus, dan pengetahuan. Rumusan unsur sikap dan

ketrampilan umum yang merupakan bagian dari CP telah dirumuskan

dalam SN-DIKTI sebagai standar minimal yang harus dimiliki oleh

setiap lulusan sesuai jenis dan jenjang program pendidikannya.

Sedangkan unsur ketrampilan khusus dan pengetahuan yang merupakan

rumusan kemampuan minimal lulusan suatu program studi tertentu,

wajib disusun oleh forum program studi yang sejenis atau diinisiasi dan

diusulkan oleh suatu program studi. Hasil rumusan CP dari forum atau

program studi dikirim ke Direktorat Pembelajaran Kemristek-DIKTI, dan

setelah diverifikasi oleh tim pakar, hasil akhir rumusan CP bersama

rumusan CP program studi yang lain akan dimuat dalam laman DIKTI

untuk masa sanggah dalam waktu tertentu sebelum ditetapkan sebagai

standar kompetensi lulusan (SKL) oleh Dirjen Pembelajaran dan

Kemahasiswaan Kemristek- DIKTI. Penyusunan CP, secara substantif

dapat dilakukan melalui tahapan berikut:

1. Bagi program studi yang belum memiliki rumusan

“kemampuan lulusannya” dapat mencari referensi rumusan CP

lulusan dari program studi sejenis yang memiliki reputasi baik,

dan dari sumber lain yang pernah ditulis, misal dari: asosiasi profesi,

Page 42: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 42

kolegium keilmuan, konsorsium keilmuan, jurnal pendidikan, atau

standar akreditasi dari negara lain.

2. Bagi program studi yang telah memiliki rumusan ‘kemampuan

lulusannya’ dapat mengkaji dengan membandingkan serta

menyandingkan rumusan tersebut terhadap rumusan CP pada KKNI

untuk melihat kelengkapan unsur deskripsi dan kesetaraan jenjang

kualifikasinya.

3. Menyesuaikan hasil rumusan dengan rumusan sikap dan ketrampilan

umum yang telah ditetapkan di SN-DIKTI sebagai salah satu bagian

kemampuan minimal yang harus dicapai.

5) Jenis Formulasi CP

Ragam formulasi deskripsi CP dimungkinkan dikarenakan pernyataannya

yang menyesuaikan dengan kefungsiannya. Pada saat dipergunakan

sebagai penciri atau pembeda program studi yang nantinya akan

dituliskan pada SKPI yang menyatakan ragam kemampuan yang dicapai

oleh lulusan, pernyataan CP cenderung ringkas namun mencakup semua

informasi penting yang dibutuhkan.

Sedangkan pada saat dipergunakan untuk mengembangkan kurikulum

pada program studi, pernyataan CP justru harus rinci sehingga dapat

menggambarkan kemampuan pada setiap profil yang dituju.

Sebagai penciri program studi, seringkali pernyataan CP dituntut untuk

seringkas mungkin sehingga dapat saja dinyatakan dalam satu paragraf

yang mencakup seluruh unsurnya. Pernyataan CP untuk kebutuhan

pengembangan kurikulum dapat dilakukan dengan menelusuri dari profil

yang dituju dan mengantisipasi bahan kajian yang akan disusun. CP pada

pengembangan kurikulum berpeluang lebih mudah dikembangkan.

Page 43: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 43

Hasil penyusunan CP untuk mengembangkan kurikulum dapat

dipergunakan sebagai perantara dalam menyusun CP untuk penciri

program studi yang lebih ringkas. Polanya adalah dengan merekonstruksi

diskripsi rinci pada CP kurikulum dengan melakukan filterisasi untuk

mendapatkan substansi dari setiap pernyataan sehingga diperoleh kalimat

atau paragraf yang konvergen.

6) Alur Penyusunan CP

Pola atau alur penyusunan CP, utamanya untuk referansi dalam

menyusun dokumen kurikulum minimal mencakup :

a. Profil : postur yang diharapkan pada saat pembelajar lulus atau

menyelesaikan seluruh proses pembelajaran dengan kesesuaian jenjang

KKNI

b. CP (Capaian Pembelajaran): dapat menyesuaiakan dengan deskriptor

KKNI atau unsur CP pada SN-DIKTI.

c. Bahan Kajian: sebagai komponen/materi yang harus dipelajari /

diajarkan untuk mencapai CP yang direncanakan.

d. Mata kuliah: merupakan wadah sebagai konsekwensi adanya bahan

kajian yang dipelajari mahasiswa dan harus diajarkan oleh dosen.

e. Metoda Pembelajaran: merupakan strategi efektif dan efesien dalam

menyampaikan atau mengakuisisi bahan kajian selama proses

pembelajaran.

f. Metoda Penilaian: proses identifikasi dan penentuan tingkat penetrasi

maupun penguasaan bahan kajian oleh pembelajar melalui parameter

dan variabel ukur yang akuntabel.

g. Dosen/laboran/teknisi: SDM yang tepat dan kompeten pada bidangnya

sesuai dengan profil yang dituju yang harus ada dan siap.

h. Sarana Pembelajaran: yang membangun lingkungan dan suasana

belajar yang memberdayakan.

Page 44: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 44

Penyusunan CP dengan pola di atas setidaknya membutuhkan langkah

penentuan atau identifikasi profil lulusan. Profil dapat disepadankan

dengan spesifikasi teknis dari hasil proses produksi, dalam hal ini adalah

proses pembelajaran pada institusi pendidikan. Dengan demikian,

pendeskripsian profil menjadi langkah utama yang harus dilakukan

dalam menyusun CP. Tidak akan ada CP yang dapat dihasilkan tanpa

mengetahui profil terlebih dahulu.

7) Langkah Menentukan Profil

Profil lulusan suatu program studi dapat disusun secara praktis dengan

mengikuti alur sebagai berikut :

Gambar 12. Langkah Penyusunan Profil Lulusan

Seyogyanya profil program studi disusun oleh kelompok program studi

sejenis/asosiasi program studi, sehingga terjadi kesepakatan yang dapat

diterima dan dijadikan rujukan secara nasional.

Page 45: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 45

Dalam penyusunan profil keterlibatan dari stake holders juga akan

memberikan kontribusi untuk memperoleh konvergensi dan konektivitas

antara institusi pendidikan dengan pemangku kepentingan yang nantinya

akan menggunakan lulusannya. Hal ini menjamin mutu dari profil

lulusan.

Penentuan profil juga wajib merujuk pada jenjang kualifikasi lulusan

sesuai dengan KKNI. Aspek yang perlu menjadi pertimbangan

mencakup : sikap dan tata nilai, kemampuan, pengetahuan, tanggung

jawab dan hak yang akan diemban oleh seorang lulusan. Kesesuaian

tersebut dilakukan dengan membandingkan terhadap diskriptor generik

KKNI.

Untuk membangun kekhasan program studi, dianjurkan untuk

mengidentifikasi keunggulan atau kearifan lokal/daerahsehingga

rumusan profil akan memuat informasi mengenai kemampuan untuk

menjawab persoalan dan tantangan yang berkembang atau muncul di

daerah masingmasing.Bahkan jika perlu menjadi nilai unggul dari

program studi bersangkutan. Demikian halnya dengan perkembangan

berbagai sektor yang muncul di masyarakat harus dapat diakomodasikan,

sehingga turut dalam mewarnai profil.

Profil yang telah terdefinisi dengan jelas akan menjadi modal utama

dalam mengembangkan pernyataan CP program studi. Satu program

studi setidaknya memiliki satu profil, sangat umum bahwa satu program

studi memiliki lebih dari satu profil. Berapa jumlah profil maksimum

dapat diperkirakan dengan merujuk pada jenjang pendikan

diperbandingkan dengan diskripsi KKNI. Secara umum, semakin tinggi

jenjangnya, berpeluang untuk memiliki jumlah profil lebih banyak.

Page 46: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 46

8) Alur Menyusun Pernyataan CP

Profil yang tersusun dengan cermat akan memudahkan dalam menyusun

pernyataan CP. Metode paling sederhana dalam menyusun profil adalah

dengan menguraikan setiap definisi profil menjadi unsur-unsur CP.

Tip sederhana dalam menyusun CP dari profil yang ada adalah

dengan pola fikir berikut: profil adalah indikasi apa yang dapat

diperankan oleh seorang lulusan, sedangkan CP adalah apa yang harus

dapat dilakukan oleh lulusan sesuai profil tersebut.

Gambar 13. Alur Penyusunan CP

Diagram di atas menunjukkan alur penyusunan CP yang diturunkan dari

profil dengan menguraikan kedalam unsur-unsur deskripsi pada KKNI.

Perumusan CP dengan menguraikan kedalam unsur KKNI harus juga

memasukkan komponen lain yakni :

a. Indikator tingkat capaian: merupakan gradasi pernyataan deskripsi

sesuai dengan jenjang yang akan dicapai, hal ini tertera dalam deskripsi

generik KKNI;

b. Visi dan misi program studi: menjamin kekhasan dan cita-cita atau

tujuan dari program pendidikan dapat dicapai;

c. Bidang keilmuan: sangat penting untuk program studi jenis akademik

sesuai dengan nomenklatur;

Page 47: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 47

d. Bidang keahlian: pendidikan jenis profesi dan vokasi wajib

mengidentikasi secara teliti;

e. Kemungkinan bahan kajian yang diperlukan untuk membangun dan

menyusun CP yang direncanakan;

f. Referensi prodi sejenis yang berkembang di negara lain sebagai

pembanding jika ada;

g. Peraturan yang ada;

h. Kesepakatan prodi dan juga profesi terkait.

9) Rujukan Penyusunan Capaian Pembelajaran

Pengembang kurikulum dapat menetapkan tujuan pembelajaran secara

lebih spesifik jika menggunakan taksonomi pembelajaran untuk

menyiapkan perencanaan desain pembelajaran sampai perlengkapan

evaluasinya. Selama dekadeini, telah dikenalkan 3 (tiga) model besar

taksonomi, yaitu mulai dari Bloom (1956), Anderson dan Krathwol

(2002) dan terakhir adalah taksonomi belajar Marzano (2009). Penyusun

kurikulum dan rancangan pembelajaran dapat memilih model taksonomi

yang ada. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekhasan.

Page 48: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 48

C. KKNI DAN SNPT

Sebagai perwujudan mutu dan jati diri bangsa Indonesia terkait dengan sistem

pendidikan nasional, sistem pelatihan kerja nasional serta sistem penilaian

kesetaraan capaian pembelajaran nasional yang dimiliki Indonesia untuk

menghasilkan sumberdaya manusia nasional yang bermutu dan produktif, telah

disusun Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Sebagai perwujudan

mutu jati diri bangsa Indonesia dalam sistem pendidikan nasional, sistem

pelatihan kerja nasional serta sistem pengakuan kompetensi nasional, KKNI

dimaksudkan sebagai pedoman untuk:

a. Menetapkan kualifikasi capaian pembelajaran yang diperoleh melalui

pendidikan formal, nonformal, informal, pelatihan atau pengalaman kerja;

b. Menetapkan skema pengakuan kualifikasi capaian pembelajaran yang

diperoleh melalui pendidikan formal, nonformal, informal, pelatihan atau

pengalaman kerja;

c. Menyetarakan kualifikasi antara capaian pembelajaran yang diperoleh

melalui pendidikan formal, nonformal, informal, pelatihan atau pengalaman

kerja;

d. Mengembangkan metode dan sistem pengakuan kualifikasi sumberdaya

manusia dari negara lain yang akan bekerja di Indonesia.

Kesetaraan antara capaian pembelajaran setiap jenjang program pendidikan pada

ke‐3 jalur pendidikan tinggi dengan jenjang kualifikasi KKNI dapat dilihat pada

Gambar 14. Terlihat dalam gambar tersebut bahwa program diploma 3, diploma

4, sarjana dan magister adalah berada pada level 5, 6, dan 8.

Page 49: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 49

Gambar 14. Diagram Level KKNI untuk Pendidikan Keilmuan, Keahlian,

Profesi dan Pengembangan Karir

Berdasarkan Perpres No. 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional

Indonesia, deskripsi lulusan pada level 5, 6, dan 8 adalah sebagai berikut: a.

Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan

tugasnya.

c. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta

Mendukung perdamaian dunia.

d. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi

terhadap masyarakat dan lingkungannya.

e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama

serta pendapat/temuan original orang lain.

f. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk

mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.

Page 50: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 50

Tabel 3

Level KKNI

Level 5 (Diploma 3) Level 6 (Diploma 4,Sarjana)

Level 8 (Magister)

Mampu menyelesaikanpekerjaan berlingkup luas,memilih metode yang sesuaidari beragam pilihan yangmaupun belum baku denganmenganalisis data, sertamampu menunjukkan kinerjadengan mutu dan kuantitasyang terukur.

Mampu mengaplikasikanbidang keahliannya danmemanfaatkan ilmupengetahuan, teknologi,dan/atau seni padabidangnya dalampenyelesaian masalah sertamampu beradaptasiterhadap situasi yangdihadapi.

Mampu mengembangkanpengatahuan teknologi,dan/atau seni di dalambidang keilmuannya atausudah praktekprofesionalnya melalui riset,hingga menghasilkan karyainovatif dan teruji.

Menguasai konsep teoritisbidang pengetahuan tertentusecara umum, serta mampumemformulasikanpenyelesaian masalahprocedural

Menguasai konsep teoritisbidang pengetahuantertentu secara umum dankonsep teoritis bagiankhusus dalam bidangpengetahuan tersebut secaramendalam, serta mampumemformulasikanpenyelesaian masalahprosedural.

Mampu memecahkanpermasalahan ilmu teknologi,dan/atau seni di dalambidang keilmuannya melaluipendekatan inter ataumultidisipliner.

Mampu mengelola kelompokkerja dan menyusun laporantertulis secara komprehensif

Mampu mengambilkeputusan yang tepatberdasarkan analisisinformasi dan data, danmampu memberikanpetunjuk memilihberbagai alternatif solusisecara mandiri dankelompok.

Mampu mengelola riset danpengembangan yangbermanfaat bagi masyarakatdan keilmuan, serta dalammampu mendapatpengakuan nasional daninternasional

Bertanggung jawab padapekerjaan sendiri dan dapattanggung jawab atas pencapaianhasil kerja kelompok

Bertanggung jawab padapekerjaan sendiri dan dapatdiberi diberi tanggungjawab atas pencapaian hasilorganisasi

Berdasarkan Permendikbud RI No. 49 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional

Perguruan Tinggi, Rumusan Sikap dan Keterampilan Umum untuk Level

Diploma, Sarjana, dan Magister adalah sebagai berikut:

Page 51: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 51

1) Rumusan Sikap

Setiap lulusan program pendidikan akademik, vokasi, dan profesi harus

memiliki sikap sebagai berikut:

(a) Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan

sikap religius;

(b) Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas

berdasarkan agama,moral, dan etika;

(c) Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;

(d) Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air,

memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan

bangsa;

(e) Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan

kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;

(f) Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap

masyarakat dan lingkungan;

(g) Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan

bernegara;

(h) Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;

(i) Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang

keahliannya secara mandiri;

(j) Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan

kewirausahaan.

Page 52: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 52

2) Rumusan Keterampilan Umum

Tabel 4.

Rumusan Keterampilan Umum untuk program diploma 3 dan

diploma 4 adalah:

Lulusan Program Diploma Tigawajib memiliki keterampilan-umum sebagai berikut:

Lulusan Program Diploma Empat/Sarjana Terapan wajib memilikiketerampilan umum sebagai berikut:

Mampu menyelesaikan pekerjaanberlingkup luas dan menganalisis datadengan beragam metode yang sesuai,baik yang belum maupun yang sudahbaku;

Mampu menerapkan pemikian logis,kritis, inovatif, bermutu, dan terukurdalam melakukan pekerjaan yangspesifik di bidang keahliannya sertasesuai dengan standar kompetensi kerjabidang yang bersangkutan;

Mampu menunjukkan kinerja bermutudan terukur;

Mampu menunjukkan kinerja mandiri,bermutu dan terukur;

Mampu memecahkan masalahpekerjaan dengan sifat dan konteksyang sesuai dengan bidang keahlianterapannya didasarkan pada pemikiranlogis, inovatif, dan bertanggung jawabatas hasilnya secara mandiri;

Mampu mengkaji kasus penerapan ilmupengetahuan dan teknologi yangmemperhatikan dan menerapkan nilaihumaniora sesuai dengan bidangkeahliannya dalam rangka menghasilkanprototype, prosedur baku, desain ataukarya seni, menyusun hasil kajiannyadalam bentuk kertas kerja, spesifikasidesain, atau esai seni, danmengunggahnya dalam laman perguruantinggi;

Mampu menyusun laporan hasil danproses kerja secara akurat dan sahihserta mengomunikasikannya secarefektif kepada pihak lain yangmembutuhkan;

Mampu menyusun hasil kajian tersebut diatas dalam bentuk kertas kerja, spesifikasidesain, atau esai seni, danmengunggahnya dalam laman perguruantinggi;

Mampu bertanggungjawab ataspencapaian hasil kerja kelompok danmelakukan supervisi dan evaluasiterhadap penyelesaian pekerjaan yangditugaskan kepada pekerja yangberada di bawah tanggungjawabnya;

Mampu memelihara danmengembangkan jaringan kerja sama danhasil kerja sama didalam maupun di luarlembaganya;

Mampu melakukan proses evaluasidiri terhadap kelompok kerja yangberada dibawah tanggung jawabnya,dan mengelola pengembangankompetensi kerja secara mandiri;

Mampu bertanggungjawab ataspencapaian hasil kerja kelompok danmelakukan supervisi dan evaluasiterhadap penyelesaian pekerjaan yangditugaskan kepada pekerja yang beradadi bawah tanggungjawabnya;

Page 53: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 53

Mampu mendokumentasikan,menyimpan, mengamankan, danmenemukan kembali data untukmenjamin kesahihan danmencegah plagiasi;

Mampu melakukan proses evaluasi diriterhadap kelompok kerja yang beradadibawah tanggung jawabnya, dan mampumengelola pembelajaran secara mandiri;

Mampu mendokumentasikan,menyimpan, mengamankan, danmenemukan kembali data untukmenjamin kesahihan dan mencegahplagiasi;

Tabel 5.Rumusan Keterampilan Umum untuk program sarjana

dan magister adalah :

Sarjana Magister

Lulusan Program Sarjana wajibmemiliki keterampilan umum sebagaiberikut:

Lulusan Program Magister wajibmemiliki keterampilan-umum sebagaiberikut:

Mampu menerapkan pemikiran logis,kritis, sistematis, dan inovatif dalamkonteks pengembangan atauimplementasi ilmu pengetahuan danteknologi yang memperhatikan danmenerapkan nilai humaniora yang sesuaidengan bidang keahliannya;

Mampu mengembangkan pemikiran logis,kritis, sistematis, dan kreatif melaluipenelitian ilmiah, penciptaan desain ataukarya seni dalam bidang ilmupengetahuan dan teknologi yangmemperhatikan dan menerapkan nilaihumaniora sesuai dengan bidangkeahliannya, menyusun konsepsi ilmiahdan hasil kajiannya berdasarkan kaidah,tata cara, dan etika ilmiah dalam bentuktesis, dan memublikasikan tulisan dalamjurnal ilmiah terakreditasi tingkat nasionaldan mendapatkan pengakuaninternasional berbentuk presentasi ilmiahatau yang setara;

Mampu menunjukkan kinerja mandiri,bermutu, dan terukur;

Mampu melakukan validasi akademikatau kajian sesuai bidang keahliannyadalam menyelesaikan masalah dimasyarakat atau industri yang relevanmelalui pengembangan pengetahuan dankeahliannya;

Mampu mengkaji implikasipengembangan atau implementasi ilmupengetahuan teknologi yangmemperhatikan dan menerapkan nilaihumaniora sesuai dengan keahliannyaberdasarkan kaidah, tata cara dan etikailmiah dalam rangka menghasilkansolusi, gagasan, desain atau kritik seni,menyusun deskripsi saintifik hasilkajiannya dalam bentuk skripsi ataulaporan tugas akhir, dan

Mampu mengkaji implikasipengembangan atau implementasi ilmupengetahuan teknologi yangmemperhatikan dan menerapkan nilaihumaniora sesuai dengan keahliannyaberdasarkan kaidah, tata cara dan etikailmiah dalam rangka menghasilkansolusi, gagasan, desain atau kritik seni,menyusun deskripsi saintifik hasilkajiannya dalam bentuk skripsi ataulaporan tugas akhir, dan

Page 54: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 54

mengunggahnya dalam lamanperguruan tinggi;

mengunggahnya dalam laman perguruantinggi;

Mampu menyusun deskripsi saintifikhasil kajian tersebut di atas dalambentuk skripsi atau laporan tugas akhir,dan mengunggahnya dalam lamanperguruan tinggi;

Mampu menyusun deskripsi saintifikhasil kajian tersebut di atas dalam bentukskripsi atau laporan tugas akhir, danmengunggahnya dalam laman perguruantinggi;

Mampu mengambil keputusan secaratepat dalam konteks penyelesaianmasalah di bidang keahliannya,berdasarkan hasil analisis informasidan data;

Mampu mengambil keputusan secaratepat dalam konteks penyelesaianmasalah di bidang keahliannya,berdasarkan hasil analisis informasi dandata;

Mampu memelihara danmengembangkan jaringan kerja denganpembimbing, kolega, sejawat baik didalam maupun di luar lembaganya;

Mampu memelihara danmengembangkan jaringan kerja denganpembimbing, kolega, sejawat baik didalam maupun di luar lembaganya;

Mampu bertanggungjawab ataspencapaian hasil kerja kelompok danmelakukan supervisi dan evaluasiterhadap penyelesaian pekerjaan yangditugaskan kepada pekerja yang beradadi bawah tanggungjawabnya;

Mampu bertanggungjawab ataspencapaian hasil kerja kelompok danmelakukan supervisi dan evaluasiterhadap penyelesaian pekerjaan yangditugaskan kepada pekerja yang beradadi bawah tanggungjawabnya;

Mampu melakukan proses evaluasi diriterhadap kelompok kerja yang beradadibawah tanggung jawabnya, danmampu mengelola pembelajaran secaramandiri;

Mampu melakukan proses evaluasi diriterhadap kelompok kerja yang beradadibawah tanggung jawabnya, danmampu mengelola pembelajaran secaramandiri;

Mampu mendokumentasikan,menyimpan mengamankan, danmenemukan kembali data untukmenjamin kesahihan danmencegah plagiasi;

Mampu mendokumentasikan,menyimpan mengamankan, danmenemukan kembali data untukmenjamin kesahihan dan mencegahplagiasi;

Page 55: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 55

BAB VI

CAPAIAN PEMBELAJARAN

A. Model Penyusunan Kurikulum

Sesuai dengan arahan dalam Buku Panduan Penyusunan Kurikulum

Program Studi, perumusan kurikulum didasarkan kepada sejumlah

pertimbangan yang sifatnya analisis lingkungan internal dan eksternal dalam

bentuk analisis SWOT dan tracer study. Berikut ini dilukiskan model

penyusunan kurikulum Program Studi Magister Manajemen Pascasarjana

STIE MURA Lubuklinggau berdasarkan KKNI :

Gambar 15. Model Perumusan Kurikulum Berbasis KKNI

Page 56: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 56

B. Deskripsi Generik KKNI

Terdapat sejumlah sejumlah deskripsi generik dari kualifikasi yang harus dicapai

oleh Program Studi Magister Manajemen Pascasarjana STIE MURA

Lubuklinggau, seperti yang tertuang pada Lampiran Peraturan Presiden Republik

Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional

Indonesia, yang terdiri dari deskripsi kompetensi yang harus dimiliki oleh semua

level dan deskripsi kompetensi yang terkait dengan level/jenjang pendidikan

yang disandang oleh lulusan Program Studi Magister Manajemen Pascasarjana

STIE MURA Lubuklinggau.

Uraian deskripsi umum yang harus ada pada semua tingkatan dalam KKNI

adalah sebagai berikut:

a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

b. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalammenyelesaikan

tugasnya,

c. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air

sertamendukung perdamaian dunia,

d. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang

tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya,

e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan,

danagama serta pendapat/temuan orisinal orang lain,

f. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat

untukmendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.

C. Kualifikasi Lulusan

Lulusan Program Studi Magister Manajemen Pascasarjana STIE MURA

Lubuklinggau dalam perspektif KKNI berada pada level 6 yang diharapkan

mencapai kualifikasi sebagai berikut:

Page 57: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 57

a. Mampu mengaplikasikan bidang keahlian manajemen dan

memanfaatkan IPTEKS pada bidangnya dalam penyelesaian masalah

serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi

b. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum

dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut

secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah

prosedural.

c. Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi

dan data, dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai

alternatif solusi secara mandiri dan kelompok.

d. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung

jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.

D. Deskripsi Spesifik Program Studi Magister Manajemen

Terdapat sejumlah pertimbangan dalam perumusan deskripsi spesifik Program

Studi Magister Manajemen Pascasarjana STIE MURA Lubuklinggau, yaitu

uraian deskripsi generik KKNI untuk level 8, analisis SWOT, dan tracer study.

Berdasarkan masukan atas ketiga hal tersebut, Program Studi Magister

Manajemen Pascasarjana STIE MURA Lubuklinggau menetapkan deskripsi

spesifik program studi, yaitu:

Tabel 6Deskripsi Spesifik Program Studi Magister Manajemen

No DeskripsiGenerik

Unsur DeskripsiSpesifik

1

Mampumengaplikasikan bidangkeahlian manajemen danmemanfaatkan IPTEKSpada bidangnya dalampenyelesaian masalahserta mampu beradaptasiterhadap situasi yangdihadapi

KeterampilanUmum

(PengembanganBidang

Manajemen)

Mampu mengaplikasikan ilmumanajemen

Mampu memanfaatkan ilmupengetahuan dan teknologipada bidang manajemen

Mampu beradaptasi terhadapsituasi yang dihadapi

Page 58: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 58

2

Menguasai konsepteoritis bidangpengetahuan tertentusecara umum dan konsepteoritis bagian khususdalam bidangpengetahuan tersebutsecara mendalam, sertamampumemformulasikanpenyelesaian masalahprosedural

UnsurPenguasaanPengetahuan(Kemampuan

Manajerial danKualitatif danKauntaitatifMaaajemen)

Menguasai konsep teoritisbidang ilmu Manajemensecara umumMenguasai konsep teoritismanajemen SDM, Keuangan,dan Pemasaran secaramendalam

memformulasikanpenyelesaian masalahprosedural secara manajerial

3

Mampu mengambilkeputusan yang tepatberdasarkan analisisinformasi dan data, danmampu memberikanpetunjuk dalam memilihberbagai alternatif solusisecara mandiri dankelompok

UnsurKeterampilan

Khusus(Kecakapandan Analisa

BidangManajemen)

Mampu mengambil keputusanyang tepat berdasarkan analisisinformasi dan data

Mampu memberikan petunjukdalam memilih berbagaialternatif solusi secara mandiri

4

Bertanggungjawab padapekerjaan sendiri dandapat diberitanggungjawab ataspencapaian hasil kerjaorganisasi

Unsur Sikap(Pembentukan

Karakter)

Bertanggung jawab secaraprofesional dan etik terhadappencapaian hasil kerja individu

Bertanggung jawab secaraprofesional dan etik terhadappencapaian hasil kelompokBersikap sesuai dengantuntutan spiritual

Bersikap sesuai dengantuntutan Sosial

Bersikap sesuai dengantuntutan Profesional

E. Capaian Pembelajaran

- Unsur Sikap

1 Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius.

2Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,moral dan etika.

Page 59: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 59

3 Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik.

4Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secaramandiri.

5 Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kemampuan manajerial.

6Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, sertapendapat atau temuan orisinal orang lain.

7Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat danlingkungan.

8 Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

9Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalismeserta rasa tanggung jawab pada negara dan bangsa.

10Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,bernegara, dan peradaban berdasarkan Pancasila.

11 Menginternalisasi nilai-nilai Pascasarjana Magister Manajemen STIE MURA

- Unsur Penguasaan Pengetahuan

1Menguasai pengetahuan yang mendalam pada bidang Manajemen (SDM, Keuangan,Pemerintahan, dan Pendidikan)

2Menguasai konsep-konsep pengelolaan Manajemen (SDM, Keuangan, Pemerintahan,dan Pendidikan)

3Menguasai konsep-konsep analisis Manajemen (SDM, Keuangan, Pemerintahan, danPendidikan)

- Unsur Keterampilan Khusus

1

Mampu mengembangkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif melaluipenelitian ilmiah yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai denganbidang keahliannya, menyusun konsepsi ilmiah dan hasil kajiannya berdasarkan kaidah,tata cara, dan etika ilmiah dalam bentuk tesis, dan mempublikasikan tulisan dalamjurnal ilmiah

Page 60: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 60

2Mampu melakukan validasi akademik atau kajian sesuai bidang keahliannya dalammenyelesaikan masalah di masyarakat atau industri yang relevan melaluipengembangan pengetahuan dan keahliannya.

3Mampu menyusun ide, hasil pemikiran, dan argumen saintifik secara bertanggungjawab dan berdasarkan etika akademik, serta mengkomunikasikannya melalui mediakepada masyarakat akademik dan masyarakat luas.

4Mampu mengidentifikasi bidang keilmuan yang menjadi obyek penelitiannya danmemposisikan ke dalam suatu peta penelitian yang dikembangkan

5Mampu mengambil keputusan dalam konteks menyelesaikan masalah pengembanganilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora

6Mampu mengelola, mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan kolega,sejawat di dalam lembaga dan komunitas penelitian yang lebih luas.

7 Mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri.

8Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembalidata hasil penelitian dalam rangka menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi.

- Unsur Keterampilan Umum

1Mampu memecahkan permasalahan manajemen dengan menganalisis danmengimplementasikan memformulasikan kajian kajian manajemen dan memperhatikanfaktor-faktor ekonomi, sosial, kultural, lingkungan, dan menghargai HAKI

2Mampu melakukan pendalaman atau perluasan keilmuan di bidang manajemen untukmemberikan kontribusi original dan teruji melalui riset secara mandiri

3Mampu memformulasikan ide-ide baru dari hasil riset yang dilaksanakan untukpengembangan teknologi informasi di bidang yang ditekuni

Page 61: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 61

4Mampu memformulasikan ide-ide baru dari hasil riset yang dilaksanakan untukpengembangan teknologi di bidang yang ditekuni

5Mampu mengadaptasi perkembangan ilmu pengetahuan atau teknologi yang terjadi padaproses pelaksanaan dan substansi riset dibidang yang ditekuni

F. Penetapan Mata Kuliah

Tabel 7.Penetapan Mata Kuliah

DeskripsiCapaian

PembelajaranMK Ranah Topik Kode MK Mata Kuliah

Unsur SikapBahanKajian

I

PembentukanKarakter

MPK 301 Filsafat Ilmu

MPK 302Manajemen Etika danLayanan Publik

MPK 303Budaya Organisasi danKepemimpinan

MKK 306 Pendidikan Anti Korupsi

PenguasaanPengetahuan

BahanKajian

II

KemampuanManajerial

MPK 304Manajemen Sumber DayaManusia

MPK 307Manajemen Produksi danPemasaran

MPK 308Sistem Informasi danManajemen Strategi

BahanKajian

III

Kualitatif danKuantitatifManajemen

MKK 305 Metodologi Penelitian

KeterampilanKhusus

BahanKajian

IV

Kecakapan BidangManajemen SDM

MKB 309Perencanaan dan StrategiSDM

MKB 311Pembinaan, Promosi, danDemosi SDM

MKB 313 Seminar ManajemenKecakapan BidangManajemenKeuangan

MKB 314 Manajemen Resiko

MKB 315 Manajemen InvestasiMKB 318 Seminar Manajemen

Kecakapan BidangManajemenPendidikan

MKB 319 Manajemen Kurikulum

MKB 320 Manajemen Pendidikan

Page 62: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 62

MKB 323 Seminar ManajemenKecakapan BidangManajemenPemerintahan

MKB 324Kebijakan Politik danUmum

MKB 327 Manajemen KonflikMKB 328 Seminar Manajemen

BahanKajian

V

Analisa BidangManajemen SDM

MKB 310 Evaluasi Kinerja

Analisa BidangManajemenKeuangan

MKB 317 Keuangan Publik

Analisa BidangManajemenPendidikan

MKB 322Evaluasi Pendidikan danManajemen Pengawasan

Analisa BidangManajemenPemerintahan

MKB 325 Manajemen Strategi Publik

KeterampilanUmum

BahanKajian

VI

PengembanganBidang ManajemenSDM

MKB 312Manajemen SDM BerbasisKompetensi

PengembanganBidang ManajemenKeuangan

MKB 316Peyimpanan dan PasarModal

PengembanganBidang ManajemenPendidikan

MKB 321Kebijakan PengembanganPendidikan

PengembanganBidang ManajemenPemerintahan

MKB 326Perencanaan danPengembangan Daerah

Page 63: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 63

BAB VII

STRUKTUR KURIKULUM, SEBARAN MATA KULIAH,

DESKRIPSI MATA KULIAH, DAN SILABUS

Program Studi Magister Manajemen Pascasarjana STIE MURA Lubuklinggau,

mempunyai total SKS yang wajib ditempuh adalah 44 SKS dengan 4 Jenis

Konsentrasi (masing masing 13 SKS pilihan), hal tersebut tertuang kedalam

struktur kurikulum dan sebaran mata kuliah Tahun Akademik 2016/17 sebagai

berikut :

Tabel 8Struktru Kurikulum dan Sebaran Mata Kuliah

Semester Kode MK Mata Kuliah SKS

Matrikulasi

Pengantar Ekonomi 0Pengantar Akuntansi 0Pengantar Bisnis 0Pengantar Etika & Layanan Publik 0

Semester I

MPK 301 Filsafat Ilmu 3MPK 302 Manajemen Etika & Layanan Publik 3MPK 303 Budaya Organisasi dan Kepemimpinan 3MPK 304 Manajemen Sumber Daya Manusia 3

Semester II

MKK 305 Metodologi Penelitian 3MKK 306 Pendidikan Anti Korupsi 3MKK 307 Manajemen Produksi dan Pemasaran 3MKK 308 Sistem Informasi & Manajemen Strategi 3

Semester III

Konsentrasi Manajemen Sumber Daya ManusiaMKB 309 Perencanaan & Strategi Sumber Daya Manusia 3MKB 310 Evaluasi Kinerja 3MKB 311 Pembinaan, Promosi, dan Demosi SDM 3MKB 312 Manajemen SDM berbasis Kompetensi 3MKB 313 Seminar Manajemen 1Konsentrasi Manajemen KeuanganMKB 314 Manajemen Risiko 3MKB 315 Manajemen Investasi 3MKB 316 Penyimpanan Dan Pasar Modal 3MKB 317 Keuangan Publik 3MKB 318 Seminar Manajemen 1Konsentrasi Manajemen PendidikanMKB 319 Manajemen Kurikulum 3MKB 320 Manajemen Pendidikan 3

Page 64: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 64

MKB 321 Kebijakan Pengembangan Pendidikan 3MKB 322 Evaluasi Pendidikan dan Manajemen Pengawasan 3MKB 323 Seminar Manajemen 1Konsentrasi Manajemen PemerintahanMKB 324 Kebijakan Politik dan Umum 3MKB 325 Manajemen Strategi Publik 3MKB 326 Perencanaan Pengembangan Daerah 3MKB 327 Manajemen Konplik 3MKB 328 Seminar Manajemen 1

Semester IVMBB 329 Seminar Proposal Tesis 1MBB 330 Tesis 6

Keterangan :MPK (Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian)MKK (Mata Kuliah Keahlian dan Keterampilan)MKB (Mata Kuliah Keahlian Berkarya)MPB (Mata Kuliah Perilaku Berkarya)MPB (Mata Kuliah Perilaku Berkarya)MBB (Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat)3 ( Menerangkan No Urut Prodi Di STIE-MURA)01 – 30 (Menerangkan Nomor Urut Mata Kuliah di Prodi Pascasarjana)

Tabel 9Deskripsi Mata Kuliah dan Silabus

SMT

Kode MK Mata Kuliah SKS

Matrikulasi

Pengantar Ekonomi 0Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah yang membahas tentang dasar-dasar teori danpenerapannya tentang permasalahan pokok ekonomi, cara kerjamekanisme pasar, pendapatan nasional, kebijaksanaan fiskal, ekonomimoneter, dan perdagangan luar negeri dengan aplikasinya padaproblem-problem kontemporer seperti inflasi dan resesi. Pembahasanpada mata kuliah ini bersifat makro dan dapat diselingi (apabilamemungkinkan) dengan analisa ekonomi mikro seperti konsep-konsepdasar pertumbuhan ekonomi serta kaitannya dengan indikator-indikatorekonomi lainnya.

Pengantar Akuntansi 0Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah yang membahas mengenai cara (seni) pencatatan,pengikut sertaan, pembuat analisis, dan interprestasi transaksikeuangan dalam suatu rumah tangga perusahaan sehingga dapat

Page 65: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 65

tersusun laporan keuangan yang berupa posisi keuangan pada akhirtahun buku (berbentuk neraca atau balance sheet), aktivitas yangtercantum pada perhitungan rugi/laba atau income statement selamasatu tahun buku ( = 12 bulan ) dan laporan dana fund statement. Matakuliah ini juga memberikan pengertian yang lebih lanjut mengenaikonsep-konsep dan prinsip akuntansi serta proses akuntansi mulai daritransaksi sampai penyusunan laporan keuangan dikaitkan denganprinsip akuntansi serta proses keuangan dikaitkan dengan prinsipakuntansi Indonesia.

Pengantar Bisnis 0Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah yang memberikan pemahaman, pengertian lingkunganbisnis, fungsi dan bentuk-bentuk perusahaan, fungsi organisasi danmanajemen dalam bentuk perusahaan, fungsi manajemen sumber dayamanusia, manajemen produksi, pembelanjaan, pemasaran, perananakuntansi, manajemen resiko, dan peransuransian. Tekanan padapendekatan mata kuliah ini adalah pendekatan sistem dalammemahami berbagai masalah perusahaan. Mata kuliah ini jugamemberikan pengetahuan dasar tentang perusahaan sebagai suatulembaga yang dipandang dari berbagai aspek, termasuk pengaruhnyaterhadap perusahaan merupakan suatu sistem.

Pengantar Etika & Layanan Publik 0Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah ini memperkenalkan konsep-konsep dan teori etika danlayanan publik khususnya yang berkaitan dengan negara berkembang,termasuk Indonesia. Pendekatan yang digunakan menyangkutpendekatan Orthodox dan Heterodox, atau yang bersifat normatif dandeskriptif.

I

MPK 301 Filsafat Ilmu 3Deskripsi Mata Kuliah :Mata kuliah yang memberikan pemahaman mengenaipengertian filsafat, hubungan filsafat, ilmu pengetahuan,obyek filsafat, cabang filsafat, dan aliran-aliran filsafat.

Mata kuliah wajib ini meliputi : Pengertian Filsafat Pengertian Filsafat Ilmu Substansi Filsafat Ilmu Dimensi Kajian Filsafat Ilmu Pengembangan Dan Penerapan Teori

Page 66: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 66

Referensi : Achmad Sanusi, 1998, Filsafat Ilmu, Teori

Keilmuan dan Metode Penelitian, Bandung:Program Pasca Sarjana IKIP Bandung.

Capra, Fritjop, 1998, Titik Balik Peradaban: SainsMasyarakat dan Kebangkitan .Kebudayaan,Terjemahan M. Thoyibi, Yogyakarta: YayasanBentang Budaya.

Endang Saefuddin Anshari, 1982, Ilmu, Filsafatdan Agama, Surabaya: Bina Ilmu.

Jammer, Max, 1999, Einsten and Religion: Physicsand Theology, New Jersey: Princeton University,Press.

Kuhn, Thomas S, 2000, The Structure of ScientificRevolution: Peran Paradigma dalam Revolusi Sains,Terjemahan Tjun Surjaman, Bandung: Rosda).

MPK 302 Manajemen Etika & Layanan Publik 3Deskripsi Mata Kuliah :Mata kuliah yang memperkenalkan konsep-konsep dan teorimanajemen etika khususnya yang berkaitan dengan negaraberkembang, termasuk Indonesia. Pendekatan yangdigunakan menyangkut pendekatan Orthodox danHeterodox, atau yang bersifat normatif dan deskriptif.Diharapkan mahasiswa dapat menerapkan konsep-konsepdan teori-teori yang ada dalam memahami Manajemen Etikadan Layanan Publik di Indonesia termasuk kekurangan-kekurangan dan kelebihan-kelebihannya. Diharapkan pulamahasiswa mampu memberikan kritikan terhadap perbaikanmanajemen etika dan layanan publik di Indonesia.

Mata kuliah wajib ini meliputi : Pengantar Konsep Dasar dan Hakikat Etika dan Layanan

Publik Pengukuran Kinerja Pelayanan Publik Budaya Birokrasi dan Etika Layanan Publik Optimalisasi Pelayanan Publik Kerjasama Antara Pemerintah dan swasta dalam

penyelengaraan pelayanan Publik

Referensi : Collins & McLaughin. 1996. Effective Management

(Second Edition). Sydney:CCH. Gibson, Donelly&Ivancevich. 1996. Manajemen (terjemahan olehZuhad Ichyaudin). Jakarta: Erlangga.

Page 67: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 67

Zeithaml, V.A, A. Parasuraman dan L.L Barry, 1990.Delivering Quality Service: Balancing CustomerPerception and Expectations. New York: The FreePress (Bab 2 & 3)

Ivancevich, J.M.; P. Lorenzi; S.J. Skinner; P.B. Crosby.1997 Management Quality and Competitiveness(Second Edition). Chicago: Irwin.

Ratminto & Atik SW, Manajemen Pelayanan :Pengembangan Model Konseptual, PenerapanCitizen’s Charter dan Standar Pelayanan Minimal .2005. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Achmad Nurmandi, Manajemen Pelayanan Publik,2010, Sinergi Publishing, Yogyakarta

UU No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik

MPK 303 Budaya Organisasi dan Kepemimpinan 3Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah yang membahas tentang budaya organisasi yangberkaitan dengan bagaimana karyawan memahamikarakteristik budaya suatu organisasi, dan tidak terkaitdengan apakah karyawan menyukai karakteristik itu atautidak. Budaya organisasi merupakan suatu sikap deskriptif,bukan seperti kepuasan kerja yang lebih bersifat evaluatif.

Mata kuliah wajib ini meliputi : Pendahuluan dan Pengertian Budaya Organisasi dan

Kepemimpinan Tujuan dan Fungsi-Landasan Penerapannya Analisis Budaya Organisasi dan Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Kepemimpinan sebagai Input Budaya Organisasi dan Kepemimpinan sebagai

Output Pelaksanaan Budaya Organisasimdan Kepemimpinan Proses Sosialisasi Budaya Organisasi dan

Kepemimpinan Evaluasi Fungsi Budaya Organisasi dan

Kepemimpinan, Menggali Budaya Organisasi dan Kepemimpinan di

Perusahaan/Bisnis/Lembaga Mengembangkan dan Memodifikasi Budaya

Organisasi dan Kepemimpinan Seminar Kajian Budaya Organisasi dan

Kepemimpinan

Page 68: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 68

Referensi : Gibson, James L., Ivanevich, Jhon M.,and Donnely,

Jr., James H. Organization: Behaviour, Structure,Processes. Tenth Edition, Mc Graw-Hill Companies,Inc.

Hofstede, G. Culture and Organizations. London: McGraw-Hill

Robbins, Stephen P and Judge, Thimoty A.Organizational Behaviour. Person Prenctice Hall.

Sutrisno, Edy. Budaya Organisasi. Jakarta : KencanaPrenada Media Group

Suwarto dan Koeshartono. Budaya Organisasi,Kajian Konsep dan Implementasi. Yogyakarta :Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

H. Hadari Nawawi, 2010, KepemimpinanMengefektifkan Organisasi, Gadjah Mada UniversityPress, Jogyakarta

Husaini Usman, 2011, Manajemen : Teori, Praktekdan Riset Pendidikan, Edisi Ke 3, Bumi Aksara,Jakart

Gary Yukl, 2009, Kepemimpinan Dalam Organisasi( Terjemahan ),Edisi kelima, Indeks, Jakarta

MPK 304 Manajemen Sumber Daya Manusia 3Deskripsi Mata Kuliah :Mata kuliah yang membahas konsep manajemen sumberdaya manusia (SDM) baik strategik maupun operasional,menjembatani keterpaduan antara sistem SDM dengansistem lain dalam organisasi, dan mengaplikasikanmanajemen SDM dalam perusahaan modern. Cakupannya1) Peranan SDM dalam manajemen strategik organisasimodern; 2) Struktur dan manajemen SDM; 3) Perencanaandan pengadaan SDM; 4) Pelatihan dan pengembangan; 5)Penilaian kinerja; 6) Evaluasi pekerjaan; 7) Karir; 8) Sistemimbal jasa; dan 7) Hubungan industry.

Mata kuliah wajib ini meliputi : Organizational Development Management Human Capital's Performance Managing Industrial Relation Strategic HR: Theory and Cases Talent Managemen Peran manajemen SDM dalam mendukung

keberhasilan strategi bisnis Strategi manajemen SDM dalam menghadapi

globalisasi

Page 69: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 69

Manajemen SDM perusahaan global Pengadaan SDM perusahaan : Perencanaan SDM,

Rekrutmen, Seleksi dan Training Strategi Pengembangan SDM Strategi Kompensasi dan Sistem Balas Jasa Manajemen Kinerja

Referensi : Anthony, William P, Pamela LP, dan K Michele

Kacmar 1996 . Strategic Human ResourceManagement. Second edition. The Dryden Press.

Davis, K & Werther, Willian B 1996 . HumanResources and Personnel Management. McGraw-Hill,Inc.

Dessler, Gary. 2005 Manajemen SumberdayaManusia (terjemahan). PT Indeks Jakarta.

Ivancevich, JM 2001. Human ResourceManagement. Eighth ed., McGraw Hill, Inc.

Mathis, R. I. and J. H. Jackson 2003. HumanResource Management. South Western Pub.

Sjafri Mangkuprawira. 2004 ManajemenSumberdaya Manusia Strategik. PT Ghalia IndonesiaJakarta.Cetakan ke-tiga.

Sjafri Mangkuprawira dan Aida VS Hubeis 2006.Manajemen Mutu Sumberdaya Manusia. PT GhaliaIndonesia Jakarta

II

MKK 305 Metodologi Penelitian 3Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah yang mempelajari sebuah proses atau carailmiah untuk mendapatkan data yang akan digunakan untukkeperluan penelitian. Metodologi juga merupakan analisisteoretis mengenai suatu cara atau metode. Penelitianmerupakan suatu penyelidikan yang sistematis untukmeningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatuusaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidikimasalah tertentu yang memerlukan jawaban. Hakikatpenelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagaiaspek yang mendorong penelitian untuk melakukanpenelitian. Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda,di antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan penelitian secara umum padadasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakanrefleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untukmengetahui sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan

Page 70: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 70

mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasarmanusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukanpenelitian

Mata kuliah wajib ini meliputi : Penyusunan rumus masalah penelitian, Menentukan metode penelitian, Penggunakan landasan teori, dan Pernyataan secara deduktif/induktif, Membedakan berbagai jenis hipotesis beserta

pengujiannya, Teknik pengambilan data, dan Pengolahan data baik kualitatif maupun kuantitatif, Pengajuan Usulan/Proposal Penelitian, Presentasi ilmiah.

Referensi : Sekaran Uma, 2000. Research Methods for Business,

John Willey & Sons, Inc., USA. Zikmund, W.G. 2004. Business Research Method,

Harcourt, Foth Worth. Cooper. R Donald & Emory C. William, 2008,

Metode Penelitian Bisnis, Jilid I, Edisi Kelima, AlihBahasa Elen Gunawan & Imam Nurmawan, Penerbiterlangga, Jakarta, Hal 2 -33

Soeratno & Lincolin Arsyad, 2003, MetodologiPenelitian Untuk Ekonomi dan Bisnis. Edisi Revisi,UPP AMP YKPN, Yogyakarta

Masri Singarimbun & Sofyan Efendi, 2007, MetodePenelitian Survai, LP3ES, Jakarta

Indriantoro, Nur, dan Bambang Supomo, 1999,Metode Peneltian Bisnis, BPFE, Yogyakarta,

M. Nazir, 1989, Metode Penelitian, Erlangga, Jakarta Moleong, L.J., 2001. Metodologi Penelitian

Kualitatif. Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung; Muhajir, Noeng. 2000. Metodologi Penelitian

Kualitatif. Penerbit Rake Sarasin, Yogyakarta.

MKK 306 Pendidikan Anti Korupsi 3Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah yang mendidik agar mahasiswa tidakmelakukan penyalahgunaan jabatan resmi untuk keuntunganpribadi. Semua bentuk pemerintahan rentan korupsi dalampraktiknya, Beratnya korupsi berbeda-beda, dari yang palingringan dalam bentuk penggunaan pengaruh dan dukungan

Page 71: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 71

untuk memberi dan menerima pertolongan, sampai dengankorupsi berat yang diresmikan, dan sebagainya. Titik ujungkorupsi adalah kleptokrasi, yang arti harafiahnyapemerintahan oleh para pencuri, di mana pura-purabertindak jujur pun tidak ada sama sekali. Korupsi yangmuncul di bidang politik dan birokrasi bisa berbentuk sepeleatau berat, terorganisasi atau tidak. Walau korupsi seringmemudahkan kegiatan kriminal seperti penjualan narkotika,pencucian uang, dan prostitusi, korupsi itu sendiri tidakterbatas dalam hal-hal ini saja. Untuk mempelajari masalahini dan membuat solusinya, sangat penting untukmembedakan antara korupsi dan kejahatan.

Mata kuliah wajib ini meliputi : Pengertian Korupsi, Ciri, dan Jenis Korupsi Korupsi dalam Berbagai Perspektif Faktor-Faktor Umum yang Menyebabkan Korupsi Faktor-Faktor Internal dan Eksternal Penyebab

Korupsi Dampak Ekonomi, Dampak Terhadap Pelayanan

Kesehatan, Dampak Sosial dan KemiskinanMasyarakat. Dampak Birokrasi Pemerintahan.Dampak Terhadap Politik dan Demokrasi, DampakTerhadap Penegakan Hukum, Dampak TerhadapPertahanan dan Keamanan, Dampak KerusakanLingkungan

Konsep Pemberantasan Korupsi Strategi Pemberantasan Upaya Penindakan dan Upaya Pencegahan Kerja Sama Internasional dalam Pemberantasan

Korupsi Reformasi Birokrasi Nilai-Nilai Antikorupsi dan Prinsip-Prinsip

Antikorupsi Korupsi Sejak Dahulu Sampai Sekarang Berdirinya Lembaga Penegak Hukum,

Pemberantasan, dan Pencegahan Korupsi Jenis-Jenis Korupsi Peraturan Perundang-undangan Terkait Korupsi

Referensi : Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2014 tentang Aksi

Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2014 Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang

Percepatan Pemberantasan Korupsi.

Page 72: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 72

Kalla, M. Jusuf. 2009. Korupsi, MengorupsiIndonesia, Sebab, Akibat, dan ProspekPemberantasan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Komisi Pemberantasan Korupsi. 2006. Memahamiuntuk Membasmi: Buku Saku untuk MemahamiTindak Pidana Korupsi. Jakarta: KomisiPemberantasan Korupsi.

Komisi Pemberantasan Korupsi. 2013. Semua BisaBeraksi. Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi.

Komisi Pemberantasan Korupsi. 2013. StrategiKomunikasi Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi.Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi.

Komisi Pemberantasan Korupsi. Tanpa tahun. AksiPencegahan dan Pemberantasan Korupsi:Sosialisasi Budaya Anti Korupsi. Jakarta: KomisiPemberantasan Korupsi.

Tim Pengkajian SPKN. 2002. Upaya Pencegahandan Penanggulangan Korupsi pada BUMN/BUMDdan Perbankan. Jakarta: Badan PengawasanKeuangan dan Pembangunan.

Tim Penulis Buku Pendidikan Anti Korupsi. 2011.Pendidikan Anti Korupsi untuk Perguruan Tinggi.Jakarta: Kementerian Pendidikan dan KebudayaanRI, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Tim Penulis KPK. 2010. Buku Saku MemahamiGratifikasi. Jakarta: Komisi Pemberantasan KorupsiRepublik Indonesia.

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentangUrutan Perundangan-undangan.

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1980 tentangPidana Suap.

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentangKejaksaan Republik Indonesia.

Undang-Undang Nomor 2 tahun 2002 tentangKepolisian Republik Indonesia.

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentangPenyelenggara Negara yang Bersih, Bebas Korupsi,Kolusi, dan Nepotisme.

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentangPemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Undang-Undang Nomor 30 tahun 2002 tentangKomisi Pemberantasan Korupsi.

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 junctoUndang-Un¬dang Nomor 20 Tahun 2001 tentangPemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Undang-Undang Nomor 46 Tahun 2009 tentang

Page 73: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 73

Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang

Pencegahan dan Pemberantasan Tindak PidanaPencucian Uang.

Wattimena, Reza A.A. 2012. Filsafat Anti Korupsi.Jogjakarta: Kanisius.

MKK 307 Manajemen Produksi dan Pemasaran 3Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah yang membahas perangkat analisis untukmemecahkan masalah, kemampuan untuk mengatur kegiatanproduksi dan memasarkannya, mulai dari perencangan,penggunaan input tenaga kerja, model, mesin, material daninformasi; serta meningkatkan produktivitas dan efektivitasproduksi dalam manufakturing modern. Cakupannya : 1)Perancangan produksi; 2) Strategi proses; 3) Kurva belanja(learing kurva); 4) Analisis dan perancangan kerja; 5)Peramalan; 6) Perencanaan agregat; 7) Penjadwalan; 8)Manajemen persediaan; dan 9) Manajemen proyek.

Mata kuliah wajib ini meliputi : Operations management for Competitive Advantage Logistics and Supply Chain Management Business Enterprise Systems Operations Strategy for Global Competitiveness Modeling for Systems Dynamics Quality Improvement Effective Project management Value Creation and Innovation Management Global Service Operations Business Process Improvement

Referensi : Eddy Herjanto, 2003. Manajemen Produksi dan

Operasi, Edisi Kedua Grasindo. Jakarta Indrio Gitosudarmo, 2002. Manajemen Operasi.

BPFE-Yogyakarta Indrajid, Richardus Eko & Richardus Djokopranoto.

2002. Konsep Supply Chain, Cara Baru MemandangMata Tantai Persediaan. Widiasarana Indonesia,Jakarta,

Heizer. J & Render B, 2004. OperationsManagement, Seventh Edition (IE) Prentice Hall.USA.

Hani Handoko, 2005. Dasar-Dasar Manajemen

Page 74: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 74

Produksi dan Operasi. BPFE-Yogyakarta George S. Day (2007), The Market-Driven

Organization: Understanding, Attracting andKeeping Valuable Customers, New York: Free Press.

Duncan, T. (2005), Principles of Advertising andIMC, 2nd Ed, McGraw-Hill, New York.

Zeithaml Valerie A, Bitner. Mari Jo, Gremier.Dwayne D (2006), Service Marketing, IntegratingCustomer Focus Across the Firm,4 th edition,McGraw-Hill International Edition.

MKK 308 Sistem Informasi & Manajemen Strategi 3Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah yang mempelajari pengertian sistem informasidan pengembangan sistem informasi dalam organisasi, alatbantu dan metode analisa serta pengembangan sisteminformasi. Pengambilan keputusan dan kerangkapengembangan sistem informasi untuk menunjangpengambilan keputusan, beberapa isu pengambilankeputusan ditinju dari kacamata pengembangan sisteminformasi.

Mata kuliah wajib ini meliputi : Basic Concepts of Strategic Management Internal Scructiny-Corporate Analysis, Environmental Scanning and Industry Analysis, Vision-Mission and Objectives, Strategy

Formulation, Strategy Implementation and Control The Balance Score-card Managing Intenational Strategic Alliances Risk Management Competence Based Competition, Management of

Change.

Referensi : J.H. Powell, 2003, Game Theory in Strategy, chapter

29, The Oxford Handbook of Strategy (editors:Faulkner & Campbell), Oxford University Press.

Martin Osborn, 2004, An Introduction to GameTheory, Oxford University Press.

Robert Pitkethly, 2003, Analysing The Environment,Chapter 9, The Oxford

Handbook of Strategy (editors: Faulkner &Campbell), Oxford University Press.

Page 75: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 75

Veronique Ambrosini (2007), Advanced StrategicManagement: A Multi- Perspective Approach .

III

Konsentrasi Manajemen Sumber Daya ManusiaDeskripsi :

Dalam memilih konsentrasi ini mahasiswa diharapkan dapat memberikankontribusi kepada pembangunan bidang ekonomi seiring denganpembangunan sumber daya manusia merupakan ciri masa depanpembangunan. Sumberdaya manusia pelaku pembangunan merupakan asetpenentu perkembangan harkat dan martabat bangsa dan negara. Penerapanproduk ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi harus diimbangioleh kecerdikan sumber daya manusia yang mampu menterjemahkan ide daninformasi sehingga menghasilkan nilai tambah dalam peningkatankesejahteraan dan memperkaya kebudayaan nasional. Sumber daya manusiapelaku masa depan pembangunan adalah manusia manajer, yang memilikiwawasan entrepreneur, mampu mengoptimasikan pemberdayaan sumberdaya,dan keberanian mengambil keputusan secara tepat dan teliti. Pemahamantentang manajemen sumberdaya manusia, yang menjadi motor penggerakpembangunan, yang meliputi aspek teknik analis fisik, psikologis, danmotivasi pada setiap fungsi memerlukan pendekatan multidisiplin, dalamrangka membina etos kerja, disiplin, dan semangat berkarya. Program Studidengan konsentrasi manajemen sumberdaya manusia ini diselenggarkan untukmengantisipasi tantangan keperluan sumberdaya manajer yang meliputiperingkat strategis, taktis, dan operasional.

MKB 309 Perencanaan & Strategi Sumber Daya Manusia 3Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah yang mempelajari tentang kemampuan dalamperencanaan dan pengendalian manajemen SDM untukmemenuhi kebutuhan pertumbuhan organisasi danpengembangan SDM untuk meningkatkan kapabilitasorganisasi. Cakupannya : 1) Prakiraan ekonomi; 2)Prakiraan pasar tenaga kerja; 3) Strategi bisnis perusahaandan rencana organisasi; 4) Prakiraan dan metodeperencanaan SDM: 5) Kebijaksanaan SDM; 6) Staffing; 7)Rekrutmen; 8) Seleksi; 9) Penempatan; 10) Promosi; 11)Transfer; 12) Pengembangan SDM; 13) Pelatihan; 14)Perencanaan kinerja; 15) Evaluasi kerja; 16) Konseling; 17)Persediaan SDM; 18) Analisis dan evaluasi rencana versushasil serta mutu rencana dan mutu evaluasi kinerja.

Mata kuliah wajib ini meliputi :

Referensi

Page 76: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 76

MKB 310 Evaluasi Kinerja 3Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah yang mempelajari pengetahuan sertaketerampilan dalam perencanaan evaluasi kinerja danpenerapan sistem imbal jasa untuk memotivasi karyawan,dan meningkatkan kemampuan serta pertumbuhanorganisasi. Cakupannya : 1) Proses perancangan evaluasikinerja; 2) Bentuk-bentuk evaluasi kinerja masa lalu danmasa kini; 3) Kriteria evaluasi; 4) Penafsiran data evaluasikinerja, aspek hokum, dan evaluasi kinerja; 5) Evaluasikinerja berdasarkan insentif, pengukuran kinerja danproduktivitas.Mata kuliah wajib ini meliputi :

Referensi

MKB 311 Pembinaan, Promosi, dan Demosi SDM 3Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah yang membaha tentang pembinaan, promosi,dan demosi SDM mulai dari proses menarik, skrining, danmemilih orang yang memenuhi syarat pekerjaan. Semuaperusahaan dalam industri apa pun bisa mendapatkankeuntungan dari kontingensi atau mempertahankan perekrutprofesional atau proses alih daya untuk agen perekrutan,mahasiswa diharapkan memahami hal ini.

Mata kuliah wajib ini meliputi :

Referensi

MKB 312 Manajemen SDM berbasis Kompetensi 3Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah yang mempelajari manajemen SDM berbasiskompetensi yang merupakan suatu konsep manajemen untukmelakukan pembelajaran kolektif di dalam organisasi,terutama untuk mengoordinasikan beragam keterampilanproduksi serta mengintegrasikan aneka jalur teknologi.Kompetensi inti harus memenuhi tiga kriteria, yaitu 1)Menyediakan akses potensial kepada berbagai pasar yangluas; 2) Memberikan kontribusi signifikan terhadap manfaatproduk akhir yang diterima pelanggan, serta; 3) Sulit ditiruoleh pesaing.

Page 77: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 77

Mata kuliah wajib ini meliputi :

Referensi

MKB 313 Seminar Manajemen 1Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah yang bertujuan agar mahasiswa mengetahuipenerapan manajemen dalam kondisi sebenarnya serta dapatmengkaitkannya dengan teori-teori dasar manajemen yangtelah dipelajari. Sistem perkuliahan adalah denganpembahasan kasus-kasus khusus, ceramah ahli dan praktisi,forum diskusi, riset kasus manajemen, dan kertas kerjamahasiswa.Mata kuliah wajib ini meliputi :

Referensi

Konsentrasi Manajemen KeuanganDeskripsi :

Konsentrasi dalam manajemen keuangan dikembangkan untukmempersiapkan keperluan sumberdaya manusia yang memiliki daya analisis,selain peringkat strategis, taktis, juga operasional dalam pelaksanaan tugas dibidangnya masing-masing, seperti penggalian dana lokal, internasional, danpengerahan dana investasi fisik dan non fisik secara efektif dan efisien. Begitupula kemampuan strategis dan adaptif dalam pengembangan bisnis. Kekuatandaya analisis tersebut diperkaya dengan dukungan mata kuliah dasar danfungsional agar mampu mengelola aktivitas bisnis secara keseluruhan, baikperusahaan maupun organisasi nirlaba.

MKB 314 Manajemen Risiko 3Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah yang mempelajari secara konsepsional tentangstrategi dan teknik investasi dalam surat berharga dengankemampuan untuk memperhitungkan risiko dan imbalan(return) yang sesuai dengan tujuan perusahaan, kemampuandalam perencanaan keuangan dan peningkatan nilaiperusahaan. Cakupannya : 1) Prinsip dan teknik analisis danpemilik portofolio surat berharga; 2) Hubungan antara risikodan imbalan; 3) Evaluasi kinerja investasi; 4) Teori pasarmodal dan efisiensi pasar; 5) Capital asset modal danefisiensi pasar; 6) Capital asset pricing model; 7) arbitragepricing theory; 8) Pasar obligasi; 9) Inflasi; 10) Deviden danpajak; 11) options dan futures.

Page 78: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 78

Mata kuliah wajib ini meliputi :

Referensi

MKB 315 Manajemen Investasi 3Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah yang membahas tentang pengelolaan beragamsekuritas atau surat berharga seperti saham, obligasi dan asetlainnya seperti properti dengan tujuan untuk mencapai targetinvestasi yang menguntungkan bagi investor. Investortersebut dapat berupa institusi ( perusahaan asuransi, danapensiun, perusahaan dll) ataupun dapat juga merupakaninvestor perorangan, dimana sarana yang digunakanbiasanya berupa kontrak investasi atau yang umumnyadigunakan adalah berupa kontrak investasi kolektif (KIK)seperti reksadana. Lingkup jasa pelayanan manajemeninvestasi adalah termasuk melakukan analisis keuangan,pemilihan aset, pemilihan saham, implementasi perencanaanserta melakukan pemantauan terhadap investasi.Mata kuliah wajib ini meliputi :

Referensi

MKB 316 Penyimpanan Dan Pasar Modal 3Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah yang mempelajari kegiatan yang berhubungandengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaanpublik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, sertalembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. PasarModal menyediakan berbagai alternatif bagi para investorselain alternatif investasi lainnya, seperti: menabung di bank,membeli emas, asuransi, tanah dan bangunan, dansebagainya. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung.Pasar Modal bertindak sebagai penghubung antara parainvestor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintahmelalui perdagangan instrumen melalui jangka panjangseperti obligasi, saham, dan lainnya. Berlangsungnya fungsipasar modal (Bruce Lliyd, 1976), adalah meningkatkan danmenghubungkan aliran dana jangka panjang dengan "kriteriapasarnya" secara efisien yang akan menunjang pertumbuhanriil ekonomi secara keseluruhan.Mata kuliah wajib ini meliputi :

Referensi

Page 79: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 79

MKB 317 Keuangan Publik 3Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah yang mempelajari tentang pemahamankeuangan sektor publik yang membahas “utang sektorpublik” dan “permintaan pinjaman sektor publik” untuksuatu tahun tertentu. Artikulasi ini dampak dari sudutpandang ekonomi dan politik yang selama ini mendominasiperdebatan sektor publik. Dari sisi kebijakan publik, sektorpublik dipahami sebagai tuntutan pajak, birokrasi yangberlebihan, pemerintahan yang besar dan nasionalisasiversus privatisasi. Terlihat jelas, dalam artian luas, sektorpublik disebut bidang yang membicarakan metodemanajemen negara. Sedangkan dalam arti sempit, diartikansebagai pembahasan pajak dan kebijakan perpajakan.Mata kuliah wajib ini meliputi :

Referensi

MKB 318 Seminar Manajemen 1Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah yang bertujuan agar mahasiswa mengetahuipenerapan manajemen dalam kondisi sebenarnya serta dapatmengkaitkannya dengan teori-teori dasar manajemen yangtelah dipelajari. Sistem perkuliahan adalah denganpembahasan kasus-kasus khusus, ceramah ahli dan praktisi,forum diskusi, riset kasus manajemen, dan kertas kerjamahasiswa.Mata kuliah wajib ini meliputi :

Referensi

Konsentrasi Manajemen PendidikanDeskripsi :

Pada konsentrasi Manajemen Pendidikan ini dikembangkan untukmempersiapkan sumber daya manusia yang mampu melakukan analisisterhadap proses pendidikan, merencanakan dan mengevaluasi fasilitaspendidikan dengan menggunakan berbagai pendekatan/ metode yang berbasiskepada komputerisasi dalam pengolahan data. Mampu mengembangkanstrategi pengoperasian perusahaan menghadapi tantangan lingkungan yangpenuh ketidakpastian dan global

Page 80: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 80

MKB 319 Manajemen Kurikulum 3Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah yang mempelajari tentang suatu sistempengelolaan kurikulum yang kooperatif, komperhensif,sistemik, dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuankurikulum. Dalam pelaksanaannya, manajemen berbasissekolah (MBS) dan kurikulum tingkat satuan pendidikan(KTSP). Oleh karena itu, otonomi yang diberikan padalembaga pendidikan dalam mengelola kurikulum secaramandiri dengan memprioritaskan kebutuhan danketercapaian sasaran dalam visi dan misi lembagapendidikan tidak mengabaikan kebijaksanaan nasional yangtelah ditetapkan.Mata kuliah wajib ini meliputi :

Referensi

MKB 320 Manajemen Pendidikan 3Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah yang mempelajari proses perencanaan,pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dalammengelola sumber daya yang berupa man, money, materials,method, machines, market, minute dan information untukmencapai tujuan yang efektif dan efisien dalam bidangpendidikan.

MKB 321 Kebijakan Pengembangan Pendidikan 3Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah yang memberikan pemahaman kepadaMahasiswa agar dapat melaksanakan kebijakanpengembangan pendidikan dengan konsep konsep yangrelevan untuk digunakan dalam karakteristik budaya daerahtertentu dengan prinsip prinsip manajemenMata kuliah wajib ini meliputi :

Referensi

MKB 322 Evaluasi Pendidikan dan Manajemen Pengawasan 3Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah yang membahas tentang proses pengamatanpelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjaminagar semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan berjalansesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Pengawasan

Page 81: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 81

adalah tanggung jawab pimpinan , tapi karena tidak mungkinpimpinan melakukan semuanya maka pengawasandilimpahkan kepada unit pengawasan. Jenis-jenispengawasan: 1). Pengawasan Intern dan Ekstern; 2).Pengawasan Preventif; 3). Pengawasan Aktif (dekat) danPasif; 4) Pengawasan kebenaran formil menurut hak(rechtmatigheid) dan kebenaran materiil mengenai maksud& tujuan pengeluaran (doelmatigheid)Mata kuliah wajib ini meliputi :

Referensi

MKB 323 Seminar Manajemen 1Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah yang bertujuan agar mahasiswa mengetahuipenerapan manajemen dalam kondisi sebenarnya serta dapatmengkaitkannya dengan teori-teori dasar manajemen yangtelah dipelajari. Sistem perkuliahan adalah denganpembahasan kasus-kasus khusus, ceramah ahli dan praktisi,forum diskusi, riset kasus manajemen, dan kertas kerjamahasiswa.Mata kuliah wajib ini meliputi :

Referensi

Konsentrasi Manajemen PemerintahanDeskripsi :

Pada konsentrasi manajemen pemerintahan diharapkan ilmu manajemenpemerintahan sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk mencapai tujuan negaradengan menggunakan berbagai sumber yang dikuasai oleh negara. intimanajemen pemerintahan, terletak pada proses penggerakan untuk mencapaitujuan negara, dimana terkait erat apa yang kita kenal dengan fungsikepamongprajaan

MKB 324 Kebijakan Politik dan Umum 3Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah yang membahas tentang serangkaiantindakan/kegiatan yang diusulkan seseorang, kelompok, ataupemerintah dalam suatu lingkungan tertentu dimana terdapathambatan-hambatan dan kesempatan-kesempatan terhadappelaksanaan usulan kebijaksanaan tersebut dalam rangkamencapai tujuan tertentu. Pendapat ini juga menunjukanbahwa ide kebijakan melibatkan perilaku yang memiliki

Page 82: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 82

maksud dan tujuan merupakan bagian yang penting daridefinisi kebijakan, karena bagaimanapun kebijakan harusmenunjukan apa yang sesungguhnya dikerjakan daripada apayang diusulkan dalam beberapa kegiatan pada suatumasalah.Mata kuliah wajib ini meliputi :

Referensi

MKB 325 Manajemen Strategi Publik 3Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah yang membahas tentang manajemen strategisberhubungan dengan bagaimana memperkuat viabilitas danefektivitas organisasi sektor publik baik dari segi kebijakansubstantif dan kapasitas pengelolaan jangka panjang.Manajemen strategis ini mengintegrasikan semua prosesmanajemen lainnya untuk menyediakan pendekatan yangsistematis, koherendan efektif untuk membangun, mencapai,memantau, dan memperbarui tujuan strategis sebuahinstansi. Manajemen strategis terintegrasi dengan tindakan:1) Memusatkan perhatian di seluruh divisi fungsional danseluruh berbagai tingkatan organisasi pada tujuanbersama,tema dan masalah; 2) Proses manajemen internalmengikat dan pembuatan program untuk hasil yangdiinginkan di lingkungan eksternal; dan 3) Menghubungkanoperasional, taktis, pengambilan keputusan untuk tujuanjangka panjang yang strategis.Mata kuliah wajib ini meliputi :

Referensi

MKB 326 Perencanaan Pengembangan Daerah 3Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah yang mempelajari tentang perencanaanpembangunan daerah dengan tetap memperhatikan potensidan sumber daya yang dimiliki untuk menentukan tindakanmasa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, denganmemperhitungkan sumber daya yang tersedia untukpeningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baikdalam aspek pendapatan, kesempatan kerja maupunlapangan berusaha.

MKB 327 Manajemen Konflik 3Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah yang mempelajari tentang membangun sebuah

Page 83: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 83

manajemen yang mengatur agar meminimalisir kondisiterjadinya ketidakcocokan antar nilai atau tujuan-tujuan yangingin dicapai, baik yang ada dalam diri individu maupundalam hubungannya dengan orang lain. Kondisi yang telahdikemukakan tersebut dapat mengganggu bahkanmenghambat tercapainya emosi atau stres yangmempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja.Mata kuliah wajib ini meliputi :

Referensi

MKB 328 Seminar Manajemen 1Deskripsi Mata Kuliah :

Mata Kuliah ini bertujuan agar mahasiswa mengetahuipenerapan manajemen dalam kondisi sebenarnya serta dapatmengkaitkannya dengan teori-teori dasar manajemen yangtelah dipelajari. Sistem perkuliahan adalah denganpembahasan kasus-kasus khusus, ceramah ahli dan praktisi,forum diskusi, riset kasus manajemen, dan kertas kerjamahasiswa.Mata kuliah wajib ini meliputi :

Referensi

IV

MBB 329 Seminar Proposal Tesis 1Deskripsi Mata Kuliah :

Merupakan rencana atau rancangan karya ilmiah tertulissesuai dengan latar belakang konsentrasinya, disusun olehmahasiswa berdasarkan observasi awal dengan data primerdan atau data sekunder sebagai tugas akhir bagi mahasiswa.

MBB 330 Tesis 6Deskripsi Mata Kuliah :

Merupakan karya ilmiah tertulis sesuai dengan latarbelakang konsentrasinya, disusun oleh mahasiswaberdasarkan hasil penelitian dan analisis data primer danatau data sekunder sebagai tugas akhir bagi mahasiswa untukmenempuh ujian tesis.

Page 84: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 84

KURIKULUM PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

BERBASIS KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA

(KKNI)

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

STIE MURA LUBUKLINGGAU

T.A. 2016/17

Page 85: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 85

Daftar Isi

Halaman

Bab I Pendahuluan 01

Bab II Visi dan Misi 15

Bab III Kurikulum Pendidikan Tinggi 18

Bab IV Paradigma Kurikulum Pendidikan Tinggi 26

Bab V Tahap tahap Penyusunan Kurikulum Program Studi 31

Bab VI Capaian Pembelajaran 55

Bab VII Struktur Kurikulum, Sebaran Mata Kuliah, Deskripsi Mata Kuliah, dan Silabus 63

Page 86: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Magsiter Manajemen STIE MURA 86

Kata Pengantar

Segala Puji kami ucapkan bagi Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya,sehingga buku Kurikulum Program Studi Magister Manajemen STIE MURALubuklinggau dapat terselesaikan. Buku ini disusun untuk dapat digunakan sebagaiacuan penyelenggaraan perkuliahan yang berisikan Kurikulum, Tahap tahap PenyusunanKurikulum, Struktur Mata Kuliah, Sebaran Mata Kuliah, dan Deskripsi Mata KuliahMenyadari bahwa keberhasilan pembelajaran dan penilaian hasil belajar terkait denganbanyak aspek, maka diperlukan suatu acuan yang terstandar di berbagai aspek tersebut.Dengan tetap menyadari kekurangannya, buku panduan ini diharap dapat menjadi salahsatu sumber acuan yang minimal dapat dipakai di dalam keseluruhan rangkaian aktivitasperkuliahan

Buku pedoman ini disusun dengan melibatkan seluruh unsur yang terkait denganpelaksanaan kurikulum. Oleh karena itu dengan telah disahkannya buku ini, diharapkansemua pihak yang terkait seperti dosen, mahasiswa, dan karyawan mempunyai komitmenuntuk melaksanakan aturan-aturan yang terdapat dibuku ini.

Apresiasi dan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yangtelah turut berpartisipasi dalam penyusunan dan penyempurnaan buku ini.

Lubuklinggau, 2016

Tim Penyusun

Page 87: BAB I PENDAHULUANpasca-stie.muralinggau.ac.id/files/akademik/kurikulum-program...dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan

87