bab i pendahuluan - sma negeri 1 godong · pdf filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas...

49
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD tahun 1945 berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan Nasional memiliki tujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Peningkatan mutu pendidikan secara ideal haruslah dilakukan secara terus menerus dan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya. Peningkatan mutu pendidikan dilakukan melalui olah hati, olah rasa, dan olah raga agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan mutu pendidikan yang dilakukan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan. Memperhatikan kondisi riil SMA N 1 Godong yang berada di lingkungan pedesaan dan yang dipandang maju oleh masyarakat Kabupaten Grobogan dibandingkan dengan SMA yang lainnya, maka pengembangan kurikulum juga harus disesuaikan dengan kondisi tersebut. Pengembangan kurikulum SMA N 1 Godong tahun pelajaran 2016/2017 yang mencakup hal-hal sebagai berikut: 1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam pengembangan kurikulum SMA N 1 Godong; 2. Beban belajar bagi peserta didik pada SMA N 1 Godong yang didasarkan pada hasil analisis konteks, analisis keunggulan lokal serta potensi dan minat peserta didik; 3. Kurikulum SMA N 1 Godong dikembangkan berdasarkan hasil revisi kurikulum tahun 2016/2017, pemanfaatan hasil analisis kondisi riil sekolah, terutama tenaga pendidik dan sarana-prasarana, serta analisis terhadap kurikulum 2013.

Upload: lykhanh

Post on 01-Feb-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD tahun 1945

berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa. Pendidikan Nasional memiliki tujuan untuk mengembangkan potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Peningkatan mutu pendidikan secara ideal haruslah dilakukan secara terus

menerus dan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia

seutuhnya. Peningkatan mutu pendidikan dilakukan melalui olah hati, olah rasa,

dan olah raga agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global.

Peningkatan mutu pendidikan yang dilakukan dimaksudkan untuk menghasilkan

lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam

Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui

penerapan manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan

secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.

Memperhatikan kondisi riil SMA N 1 Godong yang berada di lingkungan

pedesaan dan yang dipandang maju oleh masyarakat Kabupaten Grobogan

dibandingkan dengan SMA yang lainnya, maka pengembangan kurikulum juga

harus disesuaikan dengan kondisi tersebut.

Pengembangan kurikulum SMA N 1 Godong tahun pelajaran 2016/2017

yang mencakup hal-hal sebagai berikut:

1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam

pengembangan kurikulum SMA N 1 Godong;

2. Beban belajar bagi peserta didik pada SMA N 1 Godong yang didasarkan pada

hasil analisis konteks, analisis keunggulan lokal serta potensi dan minat peserta

didik;

3. Kurikulum SMA N 1 Godong dikembangkan berdasarkan hasil revisi

kurikulum tahun 2016/2017, pemanfaatan hasil analisis kondisi riil sekolah,

terutama tenaga pendidik dan sarana-prasarana, serta analisis terhadap

kurikulum 2013.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

2

4. Kalender pendidikan SMA N 1 Godong disusun berdasarkan hasil perhitungan

minggu efektif untuk tahun pelajaran 2016/2017.

Kurikulum SMA N 1 Godong ini disusun dengan tujuan sebagai acuan

satuan pendidikan SMA N 1 Godong dengan mengedepankan prinsip

pengembangan kurikulum dan karakteristik kurikulum 2013 dengan penyesuaian

terhadap pemanfaatan analisis kondisi riil dan Analisis Kondisi Lingkungan

Sekolah.

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,

isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Pengembangan kurikulum secara rasional perlu dilakukan karena adanya

berbagai tantangan yang dihadapi, baik tantangan internal maupun tantangan

eksternal. Disamping itu, di dalam menghadapi tuntutan perkembangan zaman,

dirasa perlu adanya penyempurnaan pola pikir dan penguatan tata kelola

kurikulum serta pendalaman dan perluasan materi. Dan hal pembelajaran yang

tidak kalah pentingnya adalah perlunya penguatan proses pembelajaran dan

penyesuaian beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa yang

diinginkan dengan apa yang dihasilkan.

Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dengan

tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional

Pendidikan yang meliputi standar pengelolaan, standar biaya, standar sarana

prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar isi, standar proses,

standar penilaian, dan standar kompetensi lulusan. Tantangan internal lainnya

terkait dengan faktor perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan

penduduk usia produktif. Terkait dengan perkembangan penduduk, SDM usia

produktif yang melimpah apabila memiliki kompetensi dan keterampilan akan

menjadi modal pembangunan yang luar biasa besarnya. Namun, apabila tidak

memiliki kompetensi dan keterampilan tentunya akan menjadi beban

pembangunan. Oleh sebab itu, tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana

mengupayakan agar SDM usia produktif yang melimpah ini dapat

ditransformasikan menjadi SDM yang memiliki kompetensi dan keterampilan

melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.

Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan

dengan tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan,

persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai

fenomena negatif yang mengemuka.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

3

Tantangan masa depan antara lain terkait dengan arus globalisasi dan

berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi

dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan

pendidikan di tingkat internasional. Di era globalisasi juga akan terjadi perubahan-

perubahan yang cepat. Dunia akan semakin transparan, terasa sempit, dan seakan

tanpa batas.Hubungan komunikasi, informasi, dan transportasi menjadikan satu

sama lain menjadi dekat sebagai akibat dari revolusi industri dan hasil

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Arus globalisasi juga akan

menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi

masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di WTO,

ASEAN Community, APEC, dan AFTA.

Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir

sebagai berikut: 1) pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi

pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki

pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang

sama; 2) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi

pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan

alam, sumber/ media lainnya); 3) pola pembelajaran terisolasi menjadi

pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa

saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui

internet); 4) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari

(pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran

pendekatan sains); 5) pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis

tim); 6) pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat

multimedia; 7) pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan

pelanggan (users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang

dimiliki setiap peserta didik; 8) pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal

(monodiscipline) menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak

(multidisciplines); dan 9) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.

Penguatan tata kelola kurikulum pada Kurikulum 2013, penyusunan

kurikulum dimulai dengan menetapkan standar kompetensi lulusan berdasarkan

kesiapan peserta didik, tujuan pendidikan nasional, dan kebutuhan.Setelah

kompetensi ditetapkan kemudian ditentukan kurikulumnya yang terdiri dari

kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum.Satuan pendidikan dan guru

tidak diberikan kewenangan menyusun silabus, tetapi disusun pada tingkat

nasional. Guru lebih diberikan kesempatan mengembangkan proses pembelajaran

tanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

4

yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan yang sangat

memberatkan guru.

Karakteristik kurikulum 2013 dirancang sebagai berikut:

1) mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan

sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan

psikomotorik; 2) sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang

memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan

apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat

sebagai sumber belajar; 3) mengembangkan sikap, pengetahuan, dan

keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan

masyarakat; 4) memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan

berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan; 5) kompetensi dinyatakan dalam

bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar

matapelajaran; 6) kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi

(organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan

proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang

dinyatakan dalam kompetensi inti; dan 7) kompetensi dasar dikembangkan

didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan

memperkaya (enriched) antarmatapelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi

horizontal dan vertikal).

Tujuan kurikulum 2013 untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar

memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,

produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

B. Landasan

Dasar Hukum yang relevan dalam penyusunan Kurikulum 2013 untuk SMA:

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional

2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.

3. PP No 19 Tahun 2005 yang direvisi I dengan PP No. 32 Tahun 2013 dan

revisi II dengan PP No 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan

(SNP).

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang

Standar Pengelolaan Pendidikan.

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang

Standar Sarana Prasarana.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

5

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang

Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang

Standar Kepala Sekolah.

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang

Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah.

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang

SKL Kurikulum 2013.

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang

Standar Kompetensi Lulusan.

11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang

Standar Isi.

12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang

Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.

13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang

Kompetensi Inti dan kompetensi Dasar (KI-KD).

14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang

Standar Proses.

15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang

Standar Proses.

16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang

Standar Penilaian.

17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang

Standar Penilaian.

18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 Tahun 2016 tentang

Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Siswa Baru.

19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang

Kurikulum SMA/MA.

20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 tentang

Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP).

21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 tentang

Kegiatan Ekstrakurikuler.

22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 tentang

Ekstrakurikuler Wajib Pramuka.

23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2014 tentang

Peminatan Pendidikan Menengah.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

6

24. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 tentang

Muatan Lokal.

25. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014

tentang Pembelajaran.

26. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014

tentang Bimbingan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah.

27. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014

tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013.

28. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang

Penumbuhan Budi Pekerti.

29. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 tentang

Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan

Dasar dan Menengah.

Landasan Hukum untuk mulok untuk Provinsi Jawa Tengah:

1. Peraturan Daerah Jawa Nomor 9 tahun 2012 tentang bahasa, sastra, dan

Aksara Jawa.

2. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 57 Tahun 2013 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Perda No. 9 Tahun 2012.

3. Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah No. 424/13242 tgl. 23

Juli 2013 tentang Implementasi Mulok Bahasa Jawa pada Kurikulum 2013.

4. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nomor

423.5/14995 tanggal 4 Juni 2014 tentang Kurikulum mata pelajaran Mulok

Bahasa Jawa untuk jenjang pendidikan SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/M.Ts,

SMA/SMALB/MA, dan SMK/MAK Negeri dan Swasta di Provinsi Jawa

Tengah.

5. Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) SMA N 1 Godong tahun Pelajaran

2016/2017.

6. Surat Keputusan Kepala SMA N 1 Godong Nomor 423.5/007 tentang

Penunjukan Tim Pengembang Kurikulum SMA N 1 Godong Tahun

2016/2017.

C. Tujuan Penyusunan

Sesuai dengan UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 pasal 36 ayat 2 dan

pasal 38 ayat 2 ditegaskan bahwa Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan disusun dengan prinsip diversifikasi yang bertujuan untuk memberikan

pedoman pengelolaan kurikulum tingkat sekolah sesuai dengan relevansi atau

karakteristik satuan pendidikan, kekhasan daerah, dan potensi peserta didik.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

7

Pengembangan KTSP diarahkan untuk mencapai suatu pendidikan nasional dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat.

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sesuai dengan

Kurikulum 2013 selain untuk mencapai tujuan di atas, juga dimaksudkan untuk

lebih menitikberatkan pada pencapaian pendidikan karakter dan mempersiapkan

generasi emas Indonesia yang mampu bersaing dalam proses globalisasi, yakni

untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup

sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan

afektif, serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

bernegara, dan peradaban dunia.

Tujuan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini disusun

sebagai acuan pelaksanaan pendidikan, pembelajaran, dan penilaian di sekolah

serta secara terukur dan spesifik menghasilkan dokumen KTSP baik Dokumen I,

Dokumen II, dan dokumen III.

D. Acuan Konseptual

Acuan konseptual yang meliputi 12 poin seperti yang tercantum dalam

Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014 tentan KTSP:

1. Peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia

Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan

kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum yang disusun memungkinkan

semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta

akhlak mulia. Untuk peningkatan keimanan dan ketakwaan ini di SMA N 1

Godong dilaksanakan Kegiatan Rohis dimana dalam Rohis siswa dibimbing

untuk mendalamani agama Islam melalui kegiatan pengajian dan kegiatan

keagamaan lainnya untuk membentuk akhlak dan budi pekerti. Pada peringatan

hari-hari besar keagamaan dilaksanakan dengan mengundang penceramah

yang kompeten atau memanfaatkan warga sekolah juga melaksanakan qurban

dan bantuan sosial terhadap warga sekitar sekolah yang kurang mampu dengan

anggaran yang direncanakan.

2. Toleransi dan kerukunan umat beragama

Kurikulum SMA N 1 Godong dikembangkan untuk meningkatkan toleransi

dan kerukunan umat beragama, dan memperhatikan norma agama yang

berlaku di lingkungan sekolah sesuai dengan kompetensi Inti yang diharapkan.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

8

3. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan

Kurikulum SMA N 1 Godong dikembangkan dengan mengitegrasikan

persatuan nasional dan nilai-nilai karakter bangsa dalam dokumen dan

implementasinya baik dalam pembelajaran di kelas maupun dalam kehidupan

sekolah ataupun dalam lingkungan kehidupan di luar sekolah.

4. Peningkatan potensi, kecerdasan, bakat, dan minat sesuai dengan tingkat

perkembangan dan kemampuan peserta didik

Kurikulum SMA N 1 Godong dikembangkan untuk meningkatkan potensi,

kecerdasan, bakat, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan

kemampuan peserta didik.

5. Kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan bermutu

Kurikulum SMA N 1 Godong diarahkan kepada pendidikan yang berkeadilan

dan mendorong tumbuh kembangnya kesetaraan warga negara memperoleh

pendidikan bermutu.

6. Kebutuhan kompetensi masa depan

Kurikulum SMA N 1 Godong dikembangkan dengan memperhatikan

kebutuhan kompetensi masa depan.

7. Tuntutan dunia kerja

Kurikulum SMA N 1 Godong memuat kecakapan hidup untuk membekali

peserta didik memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat perkembangan

peserta didik dan kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi mereka yang tidak

melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi di antaranya ialah program Mulok

atau Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal yang terintegrasi dalam mata

pelajaran.

8. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

Kurikulum SMA N 1 Godong dikembangkan secara berkala dan

berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,

dan seni, serta perubahan kurikulum yang berlaku.

9. Keragaman potensi dan karakteristik daerah serta lingkungan

Daerah Godong memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan

keragaman karakteristik lingkungan, oleh karena itu kurikulum SMA N 1

Godong memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat

memberikan kontribusi bagi pengembangan daerah.

10. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional

Pengembangan kurikulum SMA N 1 Godong memperhatikan keseimbangan

tuntutan pembangunan daerah dan nasional yang ditunjukkan dengan adanya

Mulok Bahasa Daerah serta Seni dan Budaya Grobogan, merupakan kebutuhan

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

9

dan ciri khas Kabupaten Grobogan. Tetapi tidak melupakan kebutuhan

Nasional dan global yang ditandai dengan adanya pembinaan TIK yang lebih

ke arah praktis.

11. Dinamika perkembangan global

Kurikulum SMA N 1 Godong dikembangkan agar peserta didik mampu

bersaing secara global dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain

dengan membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan

sesuai dengan minatnya, agar mereka mampu mengembangkannya secara

mandiri di dunia nyata/kehidupan sehari-hari.

12. Karakteristik satuan pendidikan

Kurikulum SMA N 1 Godong dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan,

kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.

E. Prinsip Pengembangan

Prinsip-prinsip pengembangan KTSP seperti yang tercantum dalam Lampiran

Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014, meliputi 3 prinsip:

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta

didik dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang.

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik

memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung

pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik

disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta

didik, dan tuntutan lingkungan, serta budaya dan karakter bangsa. Memiliki

posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.

2. Belajar Sepanjang Hayat

Kurikulum SMA N 1 Godong diarahkan kepada proses

pengembangan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang

berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara

unsur-unsur pendidikan formal, informal dan non formal, dengan

memperhatikan kondisi dan lingkungan yang selalu berkembang serta arah

pengembangan manusia seutuhnya dengan memperhatikan dan

mengitegrasikan karakter bangsa. Oleh sebab itu di SMA N 1 Godong

dilaksanakan program peduli lingkungan, yang dilaksanakan melalui kerja

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

10

sama dengan berbagai instansi terkait, diantaranya Dinas Kehutanan dan

Perkebunan.

3. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhn dimensi kompetensi,

bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan

secara berkesinambungan antar semua jenjang tingkatan.

F. Prosedur Operasional

Prosedur operasional pengembangan KTSP meliputi:

1. Analisis mencakup: analisis ketentuan peraturan perundang-undangan

mengenai kurikulum; analisis kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan

lingkungan; dan analisis ketersediaan sumber daya pendidikan.

2. Penyusunan mencakup: perumusan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan;

pengorganisasian muatan kurikuler satuan pendidikan; pengaturan beban

belajar peserta didik dan beban kerja pendidik tingkat kelas; penyusunan

kalender pendidikan satuan pendidikan; penyusunan silabus muatan atau mata

pelajaran muatan lokal; dan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran

setiap muatan pembelajaran.

3. Penetapan dilakukan kepala sekolah berdasarkan hasil rapat dewan pendidik

satuan pendidikan dengan melibatkan komite sekolah.

4. Pengesahan dilakukan oleh pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

11

BAB II

VISI, MISI, DAN TUJUAN

A. Tujuan Pendidikan Menengah

Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri

dan mengikuti pendidikan lebih lanjut dengan memiliki keseimbangan sikap,

pengetahuan dan keterampilan yang terpadu dalam kehidupan sehari-hari

B. Visi SMA Negeri 1 Godong

”Unggul dalam Mutu, Santun dalam Prilaku, Cekatan dalam Tindakan”

C. Misi SMA Negeri 1 Godong

1. Membudayakan memulai pekerjaan dengan berdoa dan mengakhirinya dengan

bersyukur melalui berdoa di awal dan di akhir pelajaran.

2. Mengoptimalkan proses kegiatan belajar mengajar.

3. Meningkatkan fungsi perpustakaan dan laboratorium berbasis ICT.

4. Mengkondisikan sekolah yang nyaman dan menyenangkan.

5. Membudayakan salam, tegur, dan senyum sesama warga sekolah di lingkungan

sekolah.

6. Meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler.

D. Tujuan Sekolah

Tujuan Pendidikan SMA N 1 Godong:

1. Tujuan Jangka Menengah SMA N 1 Godong

a. Tercapainya tingkat pengetahuan dan ketrampilan siswa yang memadai sebagai

bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

b. Tercapainya idealisme segenap warga sekolah dalam memiliki motivasi yang

kuat untuk mencapai prestasi yang optimal.

c. Tercapainya tingkat penghayatan dan pengamalan ajaran agama yang dianut

yang dapat mendorong peserta didik mengenali potensi dirinya sehingga dapat

berkembang secara optimal.

2. Tujuan Jangka Pendek kurikulum SMA N 1 Godong (Tahun Pelajaran 2016/2017)

a. Tercapainya tingkat kelulusan yang diterima di Perguruan Tinggi sekurang-

kurangnya 50 persen ( PTN 10 % , PTS 40 %).

b. Menjuarai berbagai kompetiisi OSN, OOSN, OPSI tingkat kabupaten.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

12

c. Tercapainya tingkat kelulusan 100 persen dengan rata-rata nilai Ujian Nasional

65,0.

d. Meningkatkan program ekstrakurikuler dengan mewajibkan pramuka bagi

seluruh warga, agar lebih efektif dan efisien sesuai dengan bakat dan minat

peserta didik sebagai salah satu sarana pengembanmgan diri peserta didik.

e. Semua guru telah tersertifikasi.

f. Meningkatkan kualitas spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, dan

ketrampilan warga sekolah serta pembiasaan yang positif.

g. Kehadiran peserta didik, guru dan karyawan lebih dari 90 %.

h. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya.

i. Ektrakurikuler dapat menjuarai tingkat kabupaten.

j. Meningkatkan sarana prasarana pembelajaran untuk dapat mengembangkan

pengetahuan dan ketrampilan peserta didik.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

13

BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Standar Kompetensi Lulusan SMA

Standar Kompetensi Lulusan SMA yang tercantum dalam Permendikbud RI Nomor

54 Tahun 2013.

Dimensi Kualifikasi Kemampuan

Sikap

Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia,

berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Pengetahuan

Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak

fenomena dan kejadian.

Keterampilan

Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah

abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah

secara mandiri.

Standar Kompetensi Lulusan SMA yang tercantum dalam Permendikbud RI Nomor

20 Tahun 2016.

Dimensi Rumusan

Sikap

Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap : beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa; berkarakter, jujur, dan peduli; bertanggungjawab;

pembelajar sejati sepanjang hayat; dan sehat jasmani dan rohani sesuai dengan

perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan

lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional.

Pengetahuan

Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada

tingkat teknik, spesifik, detil, dan kompleks berkenaan dengan: ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora. Mampu mengaitkan

pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat

dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, serta kawasan regional dan

internasional.

Keterampilan

Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak: kreatif, produktif, kritis, mandiri,

kolaboratif, dan komunikatif melalui pendekatan ilmiah sebagai pengembangan

dari yang dipelajari di satuan pendidikan dan sumber lain secara mandiri.

B. Struktur Kurikulum SMA N 1 Godong

Berdasarkan Permendikbud No 69 tahun 2013 tentang Struktur Kurikulum

SMA. Meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang

pendidikan selama 3 (tiga) tahun mulai kelas X sampai dengan XII. Untuk kelas X,

XI, dan XII struktur kurikulum disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan

(SKL) dan Kompetensi Inti (KI), serta Kompetensi Dasar (KD) yang sesuai untuk

semua mata pelajaran.

Pengorganisasian kelas pada SMA N 1 Godong yang melaksanakan

kurikulum 2013 dengan peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

14

(MIPA), dan peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), serta lintas minat yang

didasarkan pada hasil pemilihan angket minat peserta didik.

STUKTUR KURIKULUM SMA N 1 GODONG

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Pengetahuan dan Keterampilan

No Mata Pelajaran *) KKM Beban/JP (B)

X

MIPA

X

IPS

XI

MIPA

XI

IPS

XII

MIPA

XII

IPS

Kelompok A (Umum)

1 Pendidikan Agama dan

Budi Pekerti 75 3 3 3 3 3 3

2 Pendidikan Pancasila

dan Kewarganegaraan 75 2 2 2 2 2 2

3 Bahasa Indonesia 75 4 4 4 4 4 4

4 Matematika 75 4 4 4 4 4 4

5 Sejarah Indonesia 75 2 2 2 2 2 2

6 Bahasa Inggris 75 2 2 2 2 2 2

Kelompok B

(Umum)

1 Seni Budaya 75 2 2 2 2 2 2

2

Pend. Jasmani, Olah

Raga, dan Kesehatan 75 3 3 3 3 3 3

3

Prakarya dan

Kewirausahaan 75 2 2 2 2 2 2

4 Bahasa Jawa 75 2 2 2 2 2 2

Kelompok C (Peminatan) MIPA

1 Matematika 2 75 3 4 4

2 Biologi 75 3 4 4 4 4

3 Fisika 75 3 3 4 4 4

4 Kimia 75 3 3 4 4

Kelompok C (Peminatan) IPS

1 Geografi 75 3 4 4 4

2 Sejarah 75 3 4 4

3 Sosiologi 75 3 4 4

4 Ekonomi 75 3 3 4 4 4 4

Kelompok C (Peminatan) LINTAS MINAT

5

Bahasa dan Sastra

inggris 75

3

4 4

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32

Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005

direvisi dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional

Pendidikan. Kompetensi Inti ini dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta

didik pada kelas tertentu Melalui Kompetensi Inti, integrasi vertikal berbagai

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

15

kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga. rumusan kompetensi inti

menggunakan notasi berikut :

1) Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;

2) Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;

3) Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti sikap pengetahuan; dan

4) Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti sikap ketrampilan.

Keempat rumusan kompetensi Inti tersebut dilaksanakan melalui muatan dan

atau kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam Peraturan Pemerintah Nomor

13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan. Kompetensi Inti kelas X mengacu

pada Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 dan Kompetensi Inti Kelas XI dan XII

mengacu pada Permendikbud Nomor 64 tahun 2013 tentang Standar Isi.

Tabel Kompetensi Inti Sekolah Menengah Atas

No Kompetensi Inti Kelas X Kompetensi Inti Kelas XI Kompetensi Inti Kelas XII

1. 1. Menghayati dan

mengamalkan ajaran

agama yang dianutnya.

1. Menghayati dan

mengamalkan ajaran

agama yang dianutnya.

1. Menghayati dan

mengamalkan ajaran agama

yang dianutnya.

2. 2. Menghayati dan

mengamalkan perilaku

jujur, disiplin, santun,

peduli (gotong royong,

kerjasama, toleran,

damai), tanggung-

jawab, responsive, dan

pro-aktif. Dalam

berinteraksi secara

efektif sesuai dengan

perkembangan anak di

lingkungan, keluarga,

sekolah, masyarakat,

dan lingkungan alam

sekitar, bangsa, negara,

kawasan regional, dan

kawasan internasional.

2. Menghayati dan

mengamalkan perilaku

jujur, disiplin, tanggung-

jawab, peduli (gotong

royong, kerjasama,

toleran, damai), santun,

responsif dan pro-aktif

dan menunjukan sikap

sebagai bagian dari solusi

atas berbagai

permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif

denganlingkungan sosial

dan alam serta dalam

menempatkan diri

sebagai cerminan bangsa

dalam pergaulan dunia

2. Menghayatidan

mengamalkan perilaku

jujur, disiplin, tanggung-

jawab, peduli (gotong

royong, kerjasama,

toleran, damai), santun,

responsif dan pro-aktif

dan menunjukan sikap

sebagai bagian dari solusi

atas berbagai

permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif

denganlingkungan sosial

dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia

3. 3. Memahami,

menerapkan,

menganalisis, dan

mengevaluasi

pengetahuan faktual,

konseptual, procedural,

dan metakognitif pada

tingkat teknis, spesifik,

detil, dan kompleks

berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi,

seni, budaya, dan

humaniora. Dengan

3. Memahami, menerapkan,

dan menganalisis

pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural,

dan metakognitif

berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi,

seni, budaya, dan

humaniora dalam

wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan,

dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan

3. Memahami, menerapkan,

menganalisis, dan

mengevaluasi pengetahuan

faktual, konseptual,

prosedural, dan

metakognitif dalam ilmu

pengetahuan, teknologi,

seni, budaya, dan humaniora

dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena

dan kejadian,serta

menerapkan pengetahuan

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

16

No Kompetensi Inti Kelas X Kompetensi Inti Kelas XI Kompetensi Inti Kelas XII

wawasan kemanusiaan,

kebangsaan,

kenegaraan, dan

peradaban terkait

penyebab fenomena dan

kejadian, serta

menerapkan

pengetahuan pada

bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan

bakat dan minatnya

untuk memecahkan

masalah

kejadian,serta

menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang

kajian yang spesifik

sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk

memecahkan masalah

prosedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya

untuk memecahkan

masalah.

4. 4.Menunjukkan

keterampilan menalar,

mengolah, dan menyaji

secara efektif, kreatif,

produktif, kritis, mandiri,

kolaboratif, komunikatif,

dan solutif.

Dalam ranah konkret dan

abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah,

serta mampu

menggunakan metoda

sesuai dengan kaidah

keilmuan.

4.Mengolah, menalar, dan

menyaji dalam ranah

konkret dan ranah abstrak

terkait dengan

pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah

secara mandiri, bertindak

secara efektif dan kreatif,

dan mampu menggunakan

metode sesuai kaidah

keilmuan.

4. Mengolah, menalar,

menyaji, dan mencipta

dalam ranah konkret dan

ranah abstrak terkait

dengan pengembangan

dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri,

dan mampu

menggunakan metode

sesuai kaidah keilmuan.

Kelas X, XI dan XII terdiri atas peminatan MIPA, IPS, dan Lintas Minat yang

didasarkan pada hasil angket pemilihan peminatan peserta didik dan disesuaikan dengan

kemampuan peserta didik, pengembangan diri melalui kegiatan ekstra dan BP/BK, serta

kegiatan pramuka sebagai ekstra wajib bagi semua peserta didik kelas X, XI, dan XII.

Jumlah pelajaran kelas X adalah 17 mata pelajaran yang terdiri atas 6 mata pelajaran

umum A, 5 mata pelajaran umum B, 4 mata pelajaran Peminatan, dan 2 mata pelajaran

Lintas Minat. Jumlah pelajaran kelas XI adalah 15 mata pelajaran yang terdiri atas 6

mata pelajaran umum A, 4 mata pelajaran umum B, 4 mata pelajaran Peminatan, dan 1

mata pelajaran Lintas Minat. Jumlah pelajaran kelas XII adalah 15 mata pelajaran yang

terdiri atas 6 mata pelajaran umum A, 4 mata pelajaran umum B, 4 mata pelajaran

Peminatan, dan 1 mata pelajaran Lintas Minat.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

17

Struktur Kurikulum SMA N 1 Godong Kelas X, XI dan XII disajikan dalam

Tabel berikut:

Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)

Kelas X MIPA

Mata Pelajaran

Kelas X

Alokasi Waktu

Smt. 1 Smt.2

Kelompok A (Umum)

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4

4. Matematika 4 4

5. Sejarah Indonesia 2 2

6. Bahasa Inggris 2 2

Kelompok B (Umum)

7. Seni Budaya 2 2

8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan

Kesehatan 3 3

9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2

10. Bahasa Jawa 2 2

11 BK 1 1

12 TIK 1 1

Kelompok C (Peminatan)

11. Matematika 3 3

12. Biologi 3 3

13. Fisika 3 3

14. Kimia 3 3

Kelompok D (Lintas Minat)

15.

Dua/tiga mata pelajaran yang ada di

Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial

dan/atau Peminatan Ilmu Bahasa dan

Budaya

6 6

Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per

Minggu 46 46

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

18

Kelas XI MIPA

Mata Pelajaran

Kelas XI

Alokasi waktu

Smt. 1 Smt.2

Kelompok A (Umum)

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4

4. Matematika 4 4

5. Sejarah Indonesia 2 2

6. Bahasa Inggris 2 2

Kelompok B (Umum)

7. Seni Budaya 2 2

8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan

Kesehatan 3 3

9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2

10. Bahasa Jawa 2 2

Kelompok C (Peminatan)

11. Matematika 4 4

12. Biologi 4 4

13. Fisika 4 4

14. Kimia 4 4

Kelompok D (Lintas Minat)

15. Siswa memilih satu/dua mata pelajaran yang

menjadi lintas untuk kelas X 4 4

Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per

Minggu 46 46

Page 19: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

19

Kelas XII MIPA

Mata Pelajaran

Kelas XII

Alokasi waktu

Smt. 1 Smt.2

Kelompok A (Umum)

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4

4. Matematika 4 4

5. Sejarah Indonesia 2 2

6. Bahasa Inggris 2 2

Kelompok B (Umum)

7. Seni Budaya 2 2

8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan

Kesehatan 3 3

9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2

10. Bahasa Jawa 2 2

Kelompok C (Peminatan)

11. Matematika 4 4

12. Biologi 4 4

13. Fisika 4 4

14. Kimia 4 4

Kelompok D (Lintas Minat)

15. Siswa melanjutkan satu/dua mata pelajaran

yang menjadi lintas untuk kelas XI 4 4

Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per

Minggu 46 46

Page 20: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

20

Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS)

Kelas X IPS

Mata Pelajaran

Kelas X

Alokasi Waktu

Smt. 1 Smt.2

Kelompok A (Umum)

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4

4. Matematika 4 4

5. Sejarah Indonesia 2 2

6. Bahasa Inggris 2 2

Kelompok B (Umum)

7. Seni Budaya 2 2

8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3

9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2

10. Bahasa Jawa 2 2

11 BK 1 1

12 TIK 1 1

Kelompok C (Peminatan)

11. Geografi 3 3

12. Sejarah 3 3

13. Sosiologi 3 3

14. Ekonomi 3 3

Kelompok D (Lintas Minat)

15. Dua/tiga mata pelajaran yang ada di Peminatan

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam atau

Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya

6 6

Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per

Minggu 46 46

Page 21: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

21

Kelas XI IPS

Mata Pelajaran

Kelas XI

Alokasi Waktu

Smt. 1 Smt.2

Kelompok A (Umum)

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4

4. Matematika 4 4

5. Sejarah Indonesia 2 2

6. Bahasa Inggris 4 4

Kelompok B (Umum)

7. Seni Budaya 2 2

8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan

Kesehatan 3 3

9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2

10. Bahasa Jawa 2 2

Kelompok C (Peminatan)

11. Geografi 4 4

12. Sejarah 4 4

13. Sosiologi 4 4

14. Ekonomi 4 4

Kelompok D (Lintas Minat)

15. Siswa memilih satu/dua mata pelajaran yang

menjadi lintas untuk kelas X 4 4

Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh

per Minggu 46 46

Page 22: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

22

Kelas XII IPS

Mata Pelajaran

Kelas XII

Alokasi Waktu

Smt. 1 Smt.2

Kelompok A (Umum)

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4

4. Matematika 4 4

5. Sejarah Indonesia 2 2

6. Bahasa Inggris 4 4

Kelompok B (Umum)

7. Seni Budaya 2 2

8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan

Kesehatan 3 3

9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2

10. Bahasa Jawa 2 2

Kelompok C (Peminatan)

11. Geografi 4 4

12. Sejarah 4 4

13. Sosiologi 4 4

14. Ekonomi 4 4

Kelompok D (Lintas Minat)

15. Siswa melanjutkan satu/dua mata pelajaran

yang menjadi lintas untuk kelas XI 4 4

Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh

per Minggu 46 46

C. Muatan Kurikulum SMA Negeri 1 Godong

Muatan nasional seperti tercantum dalam Permendikbud nomor 59 tahun 2014

tentang kurikulum SMA. Struktur kurikulum telah disusun berdasarkan peminatan

secara terpisah yaitu kelas X MIPA, X IPS, XI MIPA, XI IPS, XII MIPA, XII IPS

memuat mapel umum A, umum B, peminatan dan lintas minat.

Program muatan lokal dasar hukumnya peraturan Gubernur Jawa Tengah No

57 Tahun 2013 tentang penunjukan pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 9 tahun

Page 23: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

23

2012 tentang bahasa, sastra, dan aksara jawa. Berdasarkan hasil analisis keunggulan

daerah Kabupaten Grobogan maka jenis muatan yang dilaksanakana di SMA N 1

Godong seperti terdapat dalam struktur kurikulum pada tabel di atas adalah Bahasa

Jawa.

Strategi pelaksanaan muatan lokal tersebut adalah sebagai berikut:

a. Untuk Bahasa Jawa muatan lokal titipan Provinsi yang harus dilaksanakan di

setiap sekolah di Propinsi Jawa Tengah dengan KI/KD sudah dibuat di provinsi,

khusus untuk kelas X, XI, dan XII menjadi mata pelajaran umum B.

b. Untuk TIK muatan lokal sekolah khusus kelas X menjadi mata pelajaran umum

B.

Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang dilaksanakan sesuai

dengan kebutuhan peserta didik dan karakteristik sekolah. Muatan lokan bahasa

jawa telah dimasukkan dalam struktur kurikulum kelas X, XI, dan XII dengan

alokasi waktu 2 jam pelajaran per minggu untuk semua kelas. SKL, KI, dan KD

Kurikulum 2013 Muatan Lokal Bahasa Jawa (Provinsi Jawa Tengah), Kabupaten

atau yang dikembangkan oleh sekolah (terlampir).

Pengaturan beban belajar berdasarkan Peraturan Mentri Pendidikan dan

Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kerangka Dasar dan Struktur

Kurikulum Sekolah Dasar dan Menengah di SMA N 1 Godong, beban belajar

menggunakan sistem Paket.

a. Alokasi waktu untuk tatap muka setiap jam pelajaran 45 menit, dengan

penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri maksimal 60 %.

b. Jumlah jam pelajaran perminggu adalah sebagai berikut:

1) Kelas X : 46 Jam pelajaran

2) Kelas XI : 46 Jam pelajaran

3) Kelas XII : 46 Jam pelajaran

Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun

pelajaran menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua) dengan waktu

pembelajaran sebagai berikut:

HARI WAKTU BELAJAR

Senin 07.15 – 14.45

Selasa 07.15 – 14.45

Rabu 07.15 – 13.45

Kamis 07.15 – 13.45

Jum’at 07.15 – 11.15

Sabtu 07.15 – 13.45

Page 24: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

24

Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, waktu pembelajaran efektif belajar

sebagai berikut:

Bulan Jumlah

Minggu

Minggu

Efektif Keterangan

Juli 2016 4 1

Libur Akhir Tahun Pelajaran,

pelaksanaan PLSBSB, dan Libur

Awal Ramadhan dan Idhul Fitri

Agustus 2016 4 4

September 2016 4 3 Penilaian Harian Bersama

Oktober 2016 4 4

November 2016 4 5

Desember 2016 5 1

Penilaian Akhir Semester,

Pengisian LHB dan Libur Akhir

Semester

Januari 2017 5 5

Pebruari 2017 4 3

Maret 2017 5 3 Ujian Sekolah Utama

April 2017 4 3 Perkiraan Ujian Nasional Utama

Mei 2017 4 4

Juni 2017 4 1

Penilaian Kenaikan Kelas,

Pengisian LHB dan Libur Akhir

Semester

Jumlah 51 37

Pemanfaatan 60 % dari jumlah waktu kegiatan tatap muka pada mata

pelajaran tertentu, untuk penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri (KM),

PT dan KM merupakan kegiatan yang dirancang oleh guru namun tidak

dicantumkan dalam jadwal pelajaran. Strategi pembelajaran yang digunakan

adalah discoveri inkuiri dengan metode seperti penugasan, observasi lingkungan,

proyek, dan problem solving.

Peminatan diatur dalam Permendikbud Nomor 64 tahun 2014. Kelompok

mata pelajaran peminatan bertujuan 1) untuk memberikan kesempatan kepada

peserta didik mengembangkan minatnya dalam sekelompok mata pelajaran

sesuai dengan minat keilmuannya di perguruan tinggi, dan 2) untuk

mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau keterampilan

tertentu.

Pemilihan kelompok peminatan dilakukan sejak peserta didik mendaftar

ke SMA sesuai dengan minat, bakat dan/atau kemampuan akademik peserta

didik, didasarkan pada nilai rapor, nilai UN SMP/MTS, dan rekomendasi guru

BK SMP/MTS atau yang sederajat. Mata pelajaran lintas minat diambil dari luar

kelompok peminatan akademiknya, kecuali untuk kelompok peminatan bahasa

dan budaya dapat diambil dari luar dan/atau dari dalam kelompok peminatan

akademiknya pada satuan pendidikan yang sama. Peserta didik wajib mengambil

4 mata pelajaran peminatan yang tersedia setelah mendapat rekomendasi dari

Page 25: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

25

guru BK. Peserta didik dapat mengambil 2 mata pelajaran dari 4 mata pelajaran

peminatan yang tersedia setelah mendapat rekomendasi dari guru BK.

Program penelusuran bakat, minat, dan prestasi peserta didik kelas X

berdasarkan nilai UN SMP/MTS, nilai rapor, tes IQ, dan angket peminatan.

Berdasarkan penelusuran SMA N 1 Godong membuka peminatan MIPA dan IPS.

Lintas minat untuk kelas X sebanyak 2 mata pelajaran @ 3 jam pelajaran per

minggu dan dipilih dari mapel-mapel pada 2 peminatan lainnya. Lintas minat

untu kelas XI sebanyak 1 mata pelajaran @ 4 jam pelajaran per minggu dipilih

dari 2 mata pelajaran lintas minat di kelas X. Lintas minat untuk kelas XII

adalah melanjutkan dari kelas XII dengan alokasi waktu pelajaran @ 4 jam

pelajaran per minggu.

Di SMA N 1 Godong tidak dilaksanakan Pendalaman Minat tetapi

Pilihan Lintas Minat. Dengan melihat kondisi riil yang ada maka pilihan mata

pelajaran Lintas Minat untuk kelas X peserta di masing-masing peminatan dapat

memilih dua mata pelajaran di peminatan lain, untuk kelas XI, XII di masing-

masing peminatan dapat memilih satu mata pelajaran Lintas Minat dikelas X,

dengan ketentuan sebagai berikut:

Tabel Kelompok Mata Pelajaran Lintas Minat SMA N 1 Godong

No Kelas Mapel Lintas Minat

1 X MIPA 1-5 1. Ekonomi

2. Bahasa dan Sastra Inggris

X MIPA 6-7 1. Geografi

2. Ekonomi

2 X IPS 1-4 1. Fisika

2. Kimia

X IPS 5 2. Kimia

3. Bahasa dan Sastra Inggris

3 XI MIPA 1-2 dan 7 Ekonomi

4 XI MIPA 3-5 dan 6 Bahasa dan Sastra Inggris

5 XI IPS 1-2 dan 5 Biologi

6 XI IPS 3-4 Fisika

7 XII MIPA 1-2 Ekonomi

8 XII MIPA 3-5 dan 6-7 Geografi

9 XII IPS 1- 2 dan 5 Biologi

10 XII IPS 3- 4 Bahasa dan Sastra Inggris

Page 26: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

26

Bimbingan dan Konseling diatur dalam Permendikbub Nomor 111 Tahun

2014. Bimbingan dan Konseling mencakup 4 program layanan dan 4 bidang

layanan BK. Sebagaimana diisyaratkan dalam Pasal 6 ayat 1 yang menyebutkan

bahwa: “Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat)

program yang mencakup: 1) layanan dasar; 2) layanan peminatan dan

perencanaan individual; 3) layanan responsif; dan 4) layanan dukungan sistem”.

Melihat keempat komponen layanan yang dimaksud dalam pasal tersebut,

di sini tampak jelas bahwa konsep dan kerangka kerja layanan Bimbingan dan

Konseling yang dikehendaki oleh peraturan ini adalah Pola Bimbingan dan

Konseling Komprehensif, sebagaimana digagas oleh Gysber, dkk dan telah

digunakan di berbagai negara lain.

Komponen layanan BK dituangkan dalam program tahunan dan semester

dengan mempertimbangkan komposisi, proporsi, dan alokasi waktu layanan di

dalam dan di luar kelas. Layanan BK di dalam kelas dengan beban belajar 2 jam

per minggu. Layanan BK di luar kelas, setiap kegiatan disetarakan dengan beban

belajar 2 jam per minggu.

Pendidikan Kepramukaan diatur dalam Permendikbud Nomor 63 Tahun

2013. Model pendidikan yang akan dilaksanakan yaitu dengan blok, aktualisasi

dan reguler.

a. Sistem Blok

Penyelenggaraan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikuler pada

satuan pendidikan dengan menerapkan sistem blok adalah bentuk kegiatan

pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan pada awal peserta didik masuk

di satuan pendidikan. Sistem blok ini dilakukan dengan alokasi waktu 36 jam

pelajaran karena sifatnya baru pengenalan. Sistem blok ini merupakan

“Training Orientasi Kepramukaan bagi peserta didik” sesuai tingkatan dan

usianya.

Sistem penyelenggaraan pendidikan kepramukaan sistem blok dilakukan

dengan menggunakan modul, sehingga setiap pendidik dapat mengajarkan

pendidikan kepramukaan. Pendidik yang menyampaikan materi pada sistem

ini, sekurang-kurangnya telah mengikuti Orientasi Pendidikan Kepramukaan

(OPK), dan satuan pendidikan telah memiliki sarana dan prasarana yang

mendukung pelaksanaan kegiatan.

Tujuan pelaksanaan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikuler sistem

blok adalah:

Page 27: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

27

1) Pengenalan pendidikan kepramukaan yang menyenangkan dan

menantang kepada seluruh peserta didik pada awal masuk lembaga

pendidikan.

2) Meningkatkan kompetensi (sikap dan keterampilan) peserta didik yang

sejalan dan sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi, melalui:

- Aplikasi Dwi Satya dan Dwi Darma bagi peserta didik usia Siaga,

- Aplikasi Tri Satya dan Dasa Darma khususnya Darma ke-1 dan

Darma ke-2 bagi peserta didik usia Penggalang dan Penegak.

b. Sistem Aktualisasi

Penyelenggaraan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikuler

pada satuan pendidikan dengan menerapkan sistem Aktualisasi adalah

bentuk kegiatan pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan dengan

mengaktualisasikan kompetensi dasar mata pelajaran yang relevan dengan

metode dan prinsip dasar kepramukaan.

Sistem penyelenggaraan pendidikan kepramukaan sistem Aktualisasi

dilakukan dengan mengaktualisasikan kompetensi dasar mata pelajaran yang

relevan. Oleh karena itu pendidik harus terlebih dahulu melakukan pemetaan

terhadap kompetensi dasar mata pelajaran yang relevan untuk dapat

diaktualisasikan dalam kegiatan pendidikan kepramukaan. Pendidik yang

menyampaikan materi pada sistem ini, sekurang-kurangnya telah mengikuti

Orientasi Pendidikan Kepramukaan (OPK), dan satuan pendidikan telah

memiliki sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan kegiatan.

Aktivitas Sistem Aktualisasi : 1) Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali.

2) Setiap satu kali kegiatan dilaksanakan selama 120 menit. 3) Kegiatan

sistem Aktualisasi merupakan kegiatan Latihan Ekstrakurikuler Pramuka.

4) Pembina kegiatan dilakukan oleh Guru Kelas /Guru Mata pelajaran selaku

Pembina Pramuka dan/atau Pembina Pramuka serta dapat dibantu oleh

Pembantu Pembina (Instruktur Muda/Instruktur Pramuka)

Tujuan pelaksanaan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikuler sistem

Aktualisasi adalah: 1) Pengenalan pendidikan kepramukaan yang

menyenangkan dan menantang kepada seluruh peserta didik. 2) Media

Aktualisasi kompetensi dasar mata pelajaran yang relevan dengan metode

dan prinsip dasar kepramukaan. 3) Meningkatkan kompetensi (nilai-nilai dan

keterampilan) peserta didik yang sejalan dan sesuai dengan tuntutan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, melalui Aplikasi Dwi Satya

Page 28: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

28

dan Dwi Darma bagi peserta didik usia Siaga, dan Aplikasi Tri Satya dan

Dasa Darma bagi peserta didik usia Penggalang, dan Penegak

c. Sistem Reguler

Penyelenggaraan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikuler

pada satuan pendidikan dengan menerapkan sistem reguler adalah bentuk

kegiatan pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan pada Gugus depan

(Gudep) yang ada di satuan pendidikan dan merupakan kegiatan pendidikan

kepramukaan secara utuh. Oleh karena itu apabila satuan pendidikan

memilih sistem reguler dan belum memiliki Gudep, maka harus terlebih

dahulu menyiapkan sistem pengelolaan pendidikan kepramukaan melalui

Gudep.

Aktivitas Sistem Reguler: 1) Bersifat sukarela sesuai dengan bakat

dan minat peserta didik; 2) Setiap satu kali kegiatan dilaksanakan selama 2

jam pelajaran; 3) Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali; 4) Sepenuhnya

dikelola oleh Gugus Depan Pramuka pada satuan atau gugus satuan

pendidikan; dan 5) Pembina kegiatan adalah Guru Kelas/Guru Mata

pelajaran selaku Pembina Pramuka dan/atau Pembina Pramuka serta dapat

dibantu oleh Pembantu Pembina (Instruktur Muda/Instruktur Pramuka) yang

telah mengikuti Kursus Mahir Dasar (KMD).

Tujuan pelaksanaan pendidikan kepramukaan melalui ekstrakurikuler

sistem reguler adalah meningkatkan kompetensi (nilai-nilai dan

keterampilan) peserta didik yang sejalan dan sesuai dengan tuntutan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang memiliki minat dan

ketertarikan sebagai anggota pramuka, melalui: aplikasi Dwi Satya dan Dwi

Darma bagi peserta didik usia Siaga, dan aplikasi Tri Satya dan Dasa Darma

bagi peserta didik usia Penggalang dan Penegak.

Kegiatan Ekstrakurikuler diatur dalam Permendikbud Nomor 62 Tahun

2014. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan pengembangan diri.

Pengembangan diri bukan merupakan suatu pelajaran yang harus diasuh oleh

tenaga pendidik. Pengembangan diri bertujuan memberi kesempatan kepada

peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan

kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik untuk mengembangkan dan

mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta

didik yangs sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri

difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, tenaga pendidik atau tenaga

kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.

Page 29: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

29

Kegiatan yang dilaksanakan adalah:

No Ekstrakurikuler Nama Pembina Hari

Pelaksa

naan

Waktu

1 Pramuka 1. Wahyu T.S., S.Pd.

2. Abas, S.Pd.

3. Jasman, S.Pd.

4. Wakhid R.N.Y., S.Kom.

5. Sony Hermawan, S.Pt.

6. H. Kholik, S.Kom.

7. Dra. Maryam

8. Peni M., S.Pd.

9. Rina R., S.Pd.

10. Setyadi A., S.Pd.

Jum’at 13.30-15.30

2 OSN

1. Matematika

2. Fisika

3. Kimia

4. Biologi

5. Geografi

6. Astronomi

7. Kebumian

8. Ekonomi

9. Komputer

Nur Shofiati, S.Pd.

Drs. H. Hadi P., M.Pd.

Tithing S., S.Pd.

Suryati, M.Pd.

H.Busono,S.Pd.

Umi Q., S.Pd.

Tri Adi S., S.Pd.

Hj. Sri Eko D., S.Pd.

Rika Noor L., S.Pd.

Jum’at

Rabu

11.30-13.00

14.00-15.30

3 Paskibra Yuni Riyanti, S.Pd. Rabu 14.00-15.30

4 PMR Asa, W.K., S.Pd. Kamis 14.00-15.30

5 Basket Drs. Kabul Sarjono Kamis 14.00-15.30

6 Tenis Meja Drs. Kabul Sarjono Rabu 14.00-15.30

7 Bola Volley Lilik Marsudi, S.Pd. Rabu 14.00-15.30

8 Bulu Tangkis Setyadi A., S.Pd. Rabu 14.00-15.30

9 Renang Lilik Marsudi, S.Pd. Kamis 14.30-16.00

10 Sepak Bola 1. Eko Supriyanto

2. Jasman, S.Pd.

Rabu 14.00-15.30

11 Futsal 1. Setyadi A., S.Pd.

2. Masrian

Sabtu 14.00-15.30

12 Rohis Dra. Hj. Maemunah Sabtu 14.00-15.30

13 Sablon Drs. Prayitno Slamet Sabtu 14.00-15.30

14 Paduan Suara 1. Yayuk Yudiastuti, S.Pd.

2. Dian I. L., S.Pd.

Sabtu 14.00-15.30

15 Seni Tari Yayuk Yudiastuti, S.Pd. Rabu 14.00-15.30

16 English Study

Club

Suparjan, M.M., M.Pd. Kamis 14.00-15.30

17 Multi Media dan

Grafis

H.Kholik, S.Kom. Kamis 14.00-15.30

18 Seni Baca Al

Qur’an

KH. Mughis, A.H. Sabtu 14.00-15.30

19 Jurnalistik Wahyu Tri S., S.Pd. Sabtu 14.00-15.30

20 KIR 1. H. Thithing S., S.Pd.

2. Suryati, S.Pd., M.Pd.

Kamis 14.00-15.30

Page 30: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

30

Sistem penilaian ekstrakurikuler berdasarkan pada absen kehadiran peserta

didik dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Jika kehadiran 60 % s.d 70 % tatap muka dalam satu semester nilai CUKUP

(C).

b. Jika kehadiran 71 % s.d 85 % tatap muka dalam satu semester nilai BAIK (B).

c. Jika kehadiran 86 % s.d 100 % tatap muka dalam satu semester nilai AMAT

BAIK (A).

Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan SMA N 1 Godong, mengacu

pada peraturan mentri pendidikan dan kebudayaan No. 53 Tahun 2015 tentang

Penilaian. Kurikulum 2013 menggunakan skala skor penilaian 0 – 100. Di SMA

N 1 Godong penilaian meliputi 3 ranah yaitu: Pengetahuan, Ketrampilan dan

Sikap.

Tabel. Konversi Kompetensi Pengetahuan, Ketrampilan danSikap

Ketuntasan belajar dituangkan dalam Ketuntasan Belajar, yang indikator

dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi

dasar. Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal di SMA N 1 Godong dengan

mempertimbangkan:

a. Karakter mapel

b. Karakter peserta didik

c. Kondisi sekolah

Kriteria Ketuntasan Minimal secara bertahap dan berkelanjutan selalu

diusahakan peningkatannya untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. Ketuntasan

Belajar minimal SMA N 1 Godong ditetapkan sebagai berikut:

PENGETAHUAN KETRAMPILAN SIKAP

SKOR

RATA-RATA PREDIKAT

CAPAIAN

OPTIMUM PREDIKAT PREDIKAT

90-100 A 90-100 A

SB

(SANGAT

BAIK)

80-89 B 80-89 B B (BAIK)

70-79 C 70-79 C C (CUKUP)

< 70 D < 70 D K

(KURANG)

Page 31: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

31

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL KELAS X MIPA

SMA N 1 Godong

Tahun Pelajaran 2016/2017

NO MATA PELAJARAN

ASPEK

S P K

KELOMPOK A (UMUM)

1 Pend. Agama dan Budi Pekerti B 75 75

2 PPKn B 75 75

3 Bahasa Indonesia B 75 75

4 Matematika B 75 75

5 Sejarah Indonesia B 75 75

6 Bahasa Inggris B 75 75

KELOMPOK B (UMUM)

7 Seni Budaya B 75 75

8 Penjasorkes B 75 75

9 Prakarya dan Kewirausahaan B 75 75

10 BahasaJawa B 75 75

KELOMPOK C ( PEMINATAN )

I Peminatan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam

1. Matematika B 75 75

2. Biologi B 75 75

3. Fisika B 75 75

4. Kimia B 75 75

Lintas Minat

1. Ekonomi B 75 75

2. Bahasa dan Sastra Inggris B 75 75

3. Geografi B 75 75

Page 32: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

32

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL KELAS X IPS

SMA N 1 Godong

Tahun Pelajaran 2016/2017

NO MATA PELAJARAN

ASPEK

S P K

KELOMPOK A (UMUM)

1 Pend. Agama dan Budi Pekerti B 75 75

2 PPKn B 75 75

3 Bahasa Indonesia B 75 75

4 Matematika B 75 75

5 Sejarah Indonesia B 75 75

6 Bahasa Inggris B 75 75

KELOMPOK B (UMUM)

7 Seni Budaya B 75 75

8 Penjasorkes B 75 75

9 Prakarya dan Kewirausahaan B 75 75

10 BahasaJawa B 75 75

KELOMPOK C ( PEMINATAN )

II Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial

1. Geografi B 75 75

2. Sejarah B 75 75

3. Sosiologi B 75 75

4. Ekonomi B 75 75

Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman

Lintas Minat

1. Fisika B 75 75

2. Kimia B 75 75

3. Bahasa dan Sastra Inggris B 75 75

Page 33: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

33

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL KELAS XI MIPA

SMA N 1 Godong

Tahun Pelajaran 2016/2017

NO MATA PELAJARAN

ASPEK

S P K

KELOMPOK A (UMUM)

1 Pend. Agama dan Budi Pekerti B 75 75

2 PPKn B 75 75

3 Bahasa Indonesia B 75 75

4 Matematika B 75 75

5 Sejarah Indonesia B 75 75

6 Bahasa Inggris B 75 75

KELOMPOK B (UMUM)

7 Seni Budaya B 75 75

8 Penjasorkes B 75 75

9 Prakarya dan Kewirausahaan B 75 75

10 BahasaJawa B 75 75

KELOMPOK C ( PEMINATAN )

I Peminatan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam

1. Matematika B 75 75

2. Biologi B 75 75

3. Fisika B 75 75

4. Kimia B 75 75

Lintas Minat

1. Ekonomi atau Bahasa dan Sastra Inggris B 75 75

Page 34: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

34

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL KELAS XI IPS

SMA N 1 Godong

Tahun Pelajaran 2016/2017

NO MATA PELAJARAN

ASPEK

S P K

KELOMPOK A (UMUM)

1 Pend. Agama dan Budi Pekerti B 75 75

2 PPKn B 75 75

3 Bahasa Indonesia B 75 75

4 Matematika B 75 75

5 Sejarah Indonesia B 75 75

6 Bahasa Inggris B 75 75

KELOMPOK B (UMUM)

7 Seni Budaya B 75 75

8 Penjasorkes B 75 75

9 Prakarya dan Kewirausahaan B 75 75

10 BahasaJawa B 75 75

KELOMPOK C ( PEMINATAN )

II Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial

1. Geografi B 75 75

2. Sejarah B 75 75

3. Sosiologi B 75 75

4. Ekonomi B 75 75

Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman

Lintas Minat

1. Biologi atau Fisika B 75 75

Page 35: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

35

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL KELAS XII MIPA

SMA N 1 Godong

Tahun Pelajaran 2016/2017

NO MATA PELAJARAN

ASPEK

S P K

KELOMPOK A (UMUM)

1 Pend. Agama dan Budi Pekerti B 75 75

2 PPKn B 75 75

3 Bahasa Indonesia B 75 75

4 Matematika B 75 75

5 Sejarah Indonesia B 75 75

6 Bahasa Inggris B 75 75

KELOMPOK B (UMUM)

7 Seni Budaya B 75 75

8 Penjasorkes B 75 75

9 Prakarya dan Kewirausahaan B 75 75

10 Bahasa Jawa B 75 75

KELOMPOK C ( PEMINATAN )

I Peminatan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam

1. Matematika B 75 75

2. Biologi B 75 75

3. Fisika B 75 75

4. Kimia B 75 75

Lintas Minat

1. Geografi atau Ekonomi B 75 75

Page 36: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

36

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL KELAS XII IPS

SMA N 1 Godong

Tahun Pelajaran 2016/2017

NO MATA PELAJARAN

ASPEK

S P K

KELOMPOK A (UMUM)

1 Pend. Agama dan Budi Pekerti B 75 75

2 PPKn B 75 75

3 Bahasa Indonesia B 75 75

4 Matematika B 75 75

5 Sejarah Indonesia B 75 75

6 Bahasa Inggris B 75 75

KELOMPOK B (UMUM)

7 Seni Budaya B 75 75

8 Penjasorkes B 75 75

9 Prakarya dan Kewirausahaan B 75 75

10 Bahasa Jawa B 75 75

KELOMPOK C ( PEMINATAN )

II Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial

1. Geografi B 75 75

2. Sejarah B 75 75

3. Sosiologi B 75 75

4. Ekonomi B 75 75

Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman

Lintas Minat

1. Biologi atau Bahasa dan Sastra Inggris

B

75 75

Pembelajaran tuntas adalah pola pembelajaran yang menggunakan prinsip

ketuntasan secara individual. Dalam hal pemberian kebebasan belajar, serta untuk

mengurangi kegagalan peserta didik dalam belajar, strategi belajar tuntas

menganut pendekatan individual, dalam arti meskipun kegiatan belajar ditujukan

kepada sekelompok peserta didik (klasikal), tetapi mengakui dan melayani

perbedaan-perbedaan perorangan peserta didik sedemikian rupa sehingga dengan

penerapan pembelajaran tuntas memungkinkan berkembangnya potensi masing-

masing peserta didik secara optimal. Dasar pemikiran dari belajar tuntas dengan

pendekatan individual ialah adanya pengakuan tehadap perbedaan individual

Page 37: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

37

masing-masing peserta didik. Untuk mencapai ketuntasan ideal sekolah

mengoptimalkan peran guru dalam hal-hal berikut :

a. Menjabarkan/memecah KD (KompetensiDasar) ke dalam satuan-satuan (unit-

unit) yang lebih kecil dengan memperhatikan pengetahuan prasaratnya.

b. Mengembangkan indikator berdasarkan KI/KD.

c. Menyajikan materi pembelajaran dalam bentuk yang bervariasi.

d. Memonitor seluruh pekerjaan peserta didik.

e. Menilai perkembangan peserta didik dalam mencapai kompetensi

(pengetahuan, keterampilan, dan sikap).

f. Menyediakan sejumlah alternatif strategi pembelajaran bagi peserta didik yang

mengalami kesulitan.

Kenaikan Kelas di SMA N 1 Godong ditentukan antara lain dengan

penilaian. Penilaian setiap mata pelajaran meliputi kompetensi pengetahuan,

kompetensi ketrampilan, dan kompetensi sikap. Kompetensi pengetahuan dan

kompetensi ketrampilan menggunakan skala 0-100, sedangkan kompetensi sikap

menggunakan skala sangat (SB), Baik (B), Cukup (C), dan kurang (K).

Berdasarkan permendikbud No 53 tahun 2015 tentang penilaian.

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kenaikan kelas

mengacu pada hasil belajar siswa pada semester genap dengan

mempertimbangkan hasil belajar mereka pada semester ganjil.

Peserta didik kelas X dinyatakan naik ke kelas XI dan kelas XI

dinyatakan naik ke kelas XII apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun

pelajaran yang diikuti.

2) Deskripsi sikap sekurang-kurangnya minimal baik, yaitu memenuhi indikator

kompetensi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.

3) Deskripsi kegiatan ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan minimal baik,

sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.

4) Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing nilai

pengetahuan dan/atau keterampilan di bawah KKM dengan KKM 75 per mata

pelajaran. Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai ketuntasan belajar

pada semester ganjil dan/atau semester genap, nilai akhir diambil dari rerata

semester ganjil dan genap pada mata pelajaran yang sama pada tahun

pelajaran tersebut.

5) Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas yang lebih tinggi jika

ketidakhadiran tanpa keterangan (alpa) lebih atau sama dengan 10 % dari hari

efektif pembelajaran dalam satu tahun pelajaran (21 hari).

Page 38: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

38

Kelulusan berdasarkan permendikbud No 144 tahun 2014. Kelulusan

peserta didik SMA N 1 Godong berdasarkan rapat Dewan Guru dengan

menggunakan kriteria sebagai berikut :

1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.

2) Memperoleh nilai sikap minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata

pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata

pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika,

dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.

3) Peserta didik dinyatakan lulus apabila rata-rata Nilai Sekolah mencapai paling

rendah 77. Dengan pembobotan Nilai Sekolah adalah 50% rata-rata nilai raport

semester III, IV dan V dan 50% Ujian Sekolah.

4) Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan oleh setiap satuan

pendidikan melalui Dewan Guru.

5) Pembulatan Nilai Sekolah yang merupakan gabungan dari nilai Ujian Sekolah

dan nilai rata-rata raport dinyatakan dalam rentang 0 sampai dengan 100

dengan ketelitian satu angka dibelakang koma.

6) Mengikuti Ujian Nasional.

Ujian sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta

didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas

prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan

pendidikan. Mata pelajaran yang diujikan adalah mata pelajaran kelompok mata

pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dan aspek, sedangkan dalam aspek

ketrampilan akan diatur dalam POS Ujian Sekolah.

Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran

pencapaian kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam

kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka menilai

pencapaian Standart Nasional Pendidikan.

Untuk tahun pelajaran 2016/2017 sekolah mentargetkan peserta didik lulus

100 %. Untuk mencapai kelulusan 100 % usaha yang dilakukan sekolah adalah

melakukan 7 strategi sukses Ujian Nasional yang meliputi :

1) Efektifitas kegiatan pembelajaran

2) Diklat guru mata pelajaran UN kelas XII

3) Menciptakan lingkungan sekolah yang menyenangkan

4) Bimbingan belajar intensif mata pelajaran UN (pengayaan)

5) Try Out Ujian Nasioanl

6) Pelatihan motivasi UN

7) Istigosah menjelang UN

Page 39: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

39

Pendidikan kecakapan hidup yang dikembangkan di sekolah SMA N 1

Godong, telah terintegrasi dalam setiap kegiatan pembelajaran untuk setiap

kegiatan pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran, muatan lokal dan

pengembangan diri baik layanan BK maupun kegiatan ekstrakuler. Misalnya :

Kegiatan membatik masuk dalam kewirausahaan, Pembuatan telur asin,

pembuatan tape masuk dalam pembelajaran biologi, Kegiatan tari yang sudah

dilaksanakan dalam pengembangan diri.

Selain itu juga dilakukan pembiasan yang meliputi kegiatan:

a. Upacara bendera setiap hari Senin, dan hari besar nasional.

b. Membaca Asmaul Husnah dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu

kebangsaan Indonesia Raya setiap awal pelajaran.

c. Peringatan hari besar keagamaan.

d. Kebersihan kelas dan lingkungan (Piket regu kerja, kebersihan bersama di

setiap hari jumat sebelum jam pelajaran).

e. Memulai dan mengakhiri pelajaran dengan doa bersama.

f. Membudayakan Salam, Sapa, Senyum (3S) di lingkungan Sekolah.

g. Membudayakan tertib Waktu, tetib berpakaian, dan tertib belajar.

h. Membudayakan untuk berkunjung dan memanfaatkan perpustakaan sekolah.

Page 40: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

40

BAB IV

KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran

peserta didik selama satu tahun efektif, efektif fakultatif dan hari libur. Kalender

pendidikan disusun dan disesuaikan setiap tahun oleh sekolah untuk mengatur waktu

kegiatan pembelajaran. Pengaturan waktu belajar mengacu kepada Standar Isi dan

disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik

dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah. Pengaturan waktu

untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran adalah sebagai

berikut:

A. Permulaan Tahun Pelajaran

Awal tahun ajaran baru dimulai tanggal 18 Juli 2016. Untuk kelas X melaksanakan

Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Siswa baru (PLSBSB) selama 3 hari mulai

tanggal 18 sampai dengan 20 Juli 2016. Sedangkan pembelajaran efektif untuk

semua kelas dimulai pada hari Senin tanggal 25 Juli 2016.

B. Pengaturan Waktu Belajar Efektif

Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran

menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua) dengan waktu pembelajaran sebagai

berikut:

HARI WAKTU BELAJAR

Senin 07.15 – 14.45

Selasa 07.15 – 14.45

Rabu 07.15 – 13.45

Kamis 07.15 – 13.45

Jum’at 07.15 – 11.15

Sabtu 07.15 – 13.45

Page 41: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

41

Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, waktu pembelajaran efektif belajar

sebagai berikut:

Bulan Jumlah

Minggu

Minggu

Efektif Keterangan

Juli 2016 4 1

Libur Akhir Tahun

Pelajaran, pelaksanaan

PLSBSB, dan Libur Awal

Ramadhan dan Idhul Fitri

Agustus 2016 5 5

September 2016 4 2 Penilaian Harian Bersama

Oktober 2016 4 4

November 2016 4 5

Desember 2016 5 1

Penilaian Akhir Semester,

Pengisian LHB dan Libur

Akhir Semester

Januari 2017 5 5

Pebruari 2017 4 3

Maret 2017 5 3 Ujian Sekolah Utama

April 2017 4 3 Perkiraan Ujian Nasional

Utama

Mei 2017 4 4

Juni 2017 4 1

Penilaian Kenaikan Kelas,

Pengisian LHB dan Libur

Akhir Semester

Jumlah 51 37

C. Pengaturan Waktu Libur SMA N 1 Godong

Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah pusat,

provinsi, dan kabupaten untuk tidak diadakan proses pembelajaran di sekolah.

Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini.:

1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan/atau Menteri Agama

dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan.

2. Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten dalam hal penentuan hari

libur umum/nasional atau penetapan hari libur serentak untuk setiap jenjang

dan jenis Pendidikan.

Hari libur yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah:

1. Libur Semester Gasal: 19 Dersember 2015 – 31 Desember 2016

2. Libur Semester Genap: 19 Juni 2016 – 15 Juli 2017

Hari libur yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah Pusat antara lain:

1. Tahun Baru

2. Idul Fitri dan Cuti Bersama

3. Idul Adha

4. Tahun Baru Imlek

Page 42: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

42

5. Tahun Baru Hijriah

6. Hari Raya Nyepi

7. Maulid Nabi Muhammad saw.

8. Tahun Baru Imlek

9. Wafat Isa Al masih

10. Hari Raya Waisak

11. Kenaikan Isa Al Masih

12. Hari Kemerdekaan RI

13. Isra Mi’raj Nabi Muhammad saw.

14. Hari Raya Natal

D. Tabel Kalender Kegiatan SMA N 1 Godong

Rencana kegiatan sekolah tahun pelajaran 2016-2017 adalah sebagaimana tertera

pada tabel kalender kegiatan SMA Negeri 1 Godong berikut ini.

TABEL KALENDER KEGIATAN SMA N 1 GODONG

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

NO TANGGAL URAIAN KEGIATAN

1 18-20 Juli 2016 Hari-hari Pertama Masuk Satuan Pendidikan (Kegiatan PLSBSB, KBM).

2 17 Agustus 2016 Mengikuti Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-71

3 9 September 2016 Memperingati Hari Olah Raga Nasional

4 12 September 2016 Libur Umum (Hari Raya Idul Adha 1437 H)

5 19-24 September 2016 Penilaian Harian Bersama

6 26-29 September 2016 Kegiatan Jeda Semester Gasal

7 1 Oktober 2016 Mengikuti Upacara Hari Kesaktian Pancasila

8 2 Oktober 2016 Libur Umum (Tahun Baru Hijriyah/1 Muharam 1438 H)

9 28 Oktober 2016 Mengikuti Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda

10 10 November 2016 Mengikuti Upacara Peringatan Hari Pahlawan

111 5-10 Desember 2016 Penilaian Akhir Semester Gasal

12 12 Desember 2016 Libur Umum (Peringatan Maulid Nabi SAW 1438 H)

13 13-16 Desember 2016 Penilaian Susulan dan Persiapan Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar

Semester Gasal

14 17 Desember 2016 Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar (BLHP) Semester Gasal

15 19-31 Desember 2016 Libur Akhir Semester Gasal

Page 43: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

43

16 25-26 Desember 2016 Libur Umum (Hari Raya Natal) dan cuti bersama

18 1 Januari 2017 Libur Umum (Tahun Baru Masehi 2017)

19 28 Januari 2017 Libur Umum (Tahun Baru Imlek 2567)

20 2 – 4 Pebruari 2017 Try Out I

21 27 Pebruari –

7 Maret 2017

Ujian Sekolah

22 20 – 22 Maret 2017 Try Out II

23 28 Maret 2017 Libur Umum (Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka1939)

24 3-8 April 2017 Ujian Nasional SMA/MA (Utama)

25 10-17 April 2017 Ujian Nasional SMA/MA (Susulan)

26 14 April 2017 Libur Umum (Wafat Isa Al-Masih)

27 21 April 2017 Mengikuti Upacara Peringatan Hari Kartini

28 24 April 2017 Libur Umum (Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1438 H)

29 1 Mei 2017 Libur Umum (Hari Buruh Internasional)

30 2 Mei 2017 Mengikuti Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional

31 11 Mei 2017 Libur Umum (Hari Raya Waisak Tahun 2561)

32 20 Mei 2017 Mengikuti Upacara Hari Kebangkitan Nasional

33 25 Mei 2017 Libur Umum (Kenaikan Isa Al Masih)

34 26-27 Mei 2017 Libur awal Ramadhan 1438 H

35 5-10 Juni 2017 Penilaian Akhir Semester Genap/Kenaikan Kelas

36 12-16 Juni 2017 Persiapan Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar Semester Genap

37 17 Juni 2017 Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar Semester Genap

38 19 Juni- 15 Juli 2017 Libur Akhir semester Genap/Libur Akhir Tahun Pelajaran 2016/2017

39 25-26 Juni 2017 Libur Hari Raya Idul Fitri 1438 H (1 Syawal 1438 H)

40 1,3,4,5 Juli 2017 Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2017/2018

41 17 Juli 2017 Permulaan Tahun Pelajaran 2017/2018

Page 44: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

44

BAB V

PENUTUP

Kurikulum SMA Negeri 1 Godong bertujuan untuk mempersiapkan dan

menciptakan lulusan yang kompeten agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi

dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu

berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban

dunia. Kurikulum ini merupakan suatu sistem kurikulum yang mengakomodasikan

berbagai kebutuhan tingkat nasional, daerah, dan sekolah, serta dapat diperkaya untuk

kepentingan global.

Keberhasilan pelaksanaan Kurikulum SMA Negeri 1 Godong ditandai dengan

perwujudan kebiasaan berpikir dan bertindak peserta didik dalam kehidupan sehari-hari

di keluarga, di sekolah, dan di masyarakat. Kurikulum perlu dinilai secara berencana

dan berkala untuk mengetahui efektifitas dan efisiensi dalam pelaksanaannya. Berkenaan

dengan hal tersebut, penilaian kurikulum dilakukan oleh berbagai komponen yang

terkait.

Kurikulum SMA Negeri 1 Godong ini berlaku selama 1 (satu) tahun pelajaran,

yaitu tahun pelajaran 2016/2017. Oleh karena itu, pada akhir tahun pelajaran 2016/2017

nanti akan dilakukan evaluasi dan revisi seperlunya oleh Tim Pengembang Kurikulum

sekolah.

Godong, Juli 2016

Kepala SMA N 1 Godong

Drs. MARDANI, M.M.

NIP. 19620306 198703 1 007

Page 45: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

45

Page 46: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

46

Page 47: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

47

Page 48: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

48

Page 49: BAB I PENDAHULUAN - SMA Negeri 1 Godong · PDF filetanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu . 4 yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan

49