bab i pendahuluan - digilib.uns.ac.id filepelajaran sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali...

52
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses untuk mengembangkan semua aspek kepribadian manusia, yang mencakup pengetahuan, nilai, sikap, dan keterampilannya. Pendidikan bertujuan untuk mencapai kepribadian suatu individu yang lebih baik. Dalam konteks pendidikan ada tiga hal utama yang perlu disoroti, yaitu perbaikan kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran, dan efektivitas metode pembelajaran. Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, membuka kemungkinan siswa tidak hanya belajar di dalam kelas yang dibimbing oleh guru saja, akan tetapi siswa dapat belajar dari luar kelas seperti dari lingkungan masyarakat, pakar atau ilmuwan, birokrat, media cetak, maupun media elektronik, serta sarana-sarana lain yang ada di sekitar kita. Dengan belajar seperti itu, siswa akan lebih leluasa menuangkan gagasan mereka yang dibangun berdasarkan informasi dari berbagai sumber. Suasana atau iklim belajar mengajar harus diciptakan dalam proses pembelajaran sehingga dapat memotivasi siswa untuk senantiasa belajar dengan baik dan bersemangat. Sebagaimana diketahui bahwa metode mengajar merupakan sarana interaksi guru dengan siswa di dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian, yang perlu diperhatikan adalah ketepatan metode mengajar yang dipilih dengan tujuan, jenis, dan sifat materi pelajaran dengan kemampuan guru dalam memahami dan melaksanakan metode tersebut (Usman dan Setyawati 1993:120). perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Upload: trinhbao

Post on 18-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu proses untuk mengembangkan semua

aspek kepribadian manusia, yang mencakup pengetahuan, nilai, sikap, dan

keterampilannya. Pendidikan bertujuan untuk mencapai kepribadian suatu

individu yang lebih baik. Dalam konteks pendidikan ada tiga hal utama

yang perlu disoroti, yaitu perbaikan kurikulum, peningkatan kualitas

pembelajaran, dan efektivitas metode pembelajaran.

Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,

membuka kemungkinan siswa tidak hanya belajar di dalam kelas yang dibimbing

oleh guru saja, akan tetapi siswa dapat belajar dari luar kelas seperti dari

lingkungan masyarakat, pakar atau ilmuwan, birokrat, media cetak, maupun

media elektronik, serta sarana-sarana lain yang ada di sekitar kita. Dengan

belajar seperti itu, siswa akan lebih leluasa menuangkan gagasan mereka

yang dibangun berdasarkan informasi dari berbagai sumber. Suasana atau iklim

belajar mengajar harus diciptakan dalam proses pembelajaran sehingga dapat

memotivasi siswa untuk senantiasa belajar dengan baik dan bersemangat.

Sebagaimana diketahui bahwa metode mengajar merupakan sarana interaksi guru

dengan siswa di dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian, yang

perlu diperhatikan adalah ketepatan metode mengajar yang dipilih dengan

tujuan, jenis, dan sifat materi pelajaran dengan kemampuan guru dalam

memahami dan melaksanakan metode tersebut (Usman dan Setyawati 1993:120).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

2

Mata pelajaran Sejarah sebagai ilmu sosial dapat dimanfaatkan untuk

memahami gejala-gejala sosial yang timbul di masyarakat dan sebagai

landasan pengembangan jiwa sosial siswa. Agar siswa dapat mencapai

kualitas yang optimal, pembelajaran Sejarah seharusnya bermakna dalam

membina segi intelektual, sikap, minat, dan kreativitas bagi siswa. Mata

pelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang

menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan

penjelasan bersifat abstrak yang memaksa siswa untuk memiliki gambaran

sama seperti yang dijelaskan guru, model serta teknik pengajarannya juga

kurang menarik. Apa yang terjadi di kelas, biasanya guru memulai pelajaran

bercerita, atau bahkan membacakan apa yang tertulis dalam buku ajar dan

akhirnya langsung menutup pelajaran begitu bel akhir pelajaran berbunyi,

tidak mengherankan jika mata pelajaran Sejarah dianggap tidak menarik.

Akibatnya nilai-nilai yang terkandung dalam sejarah tidak dapat dipahami dan

diamalkan siswa (Soewarso 2000:1-2).

Berikut ini adalah studi kasus yang dialami oleh peneliti dalam

pembelajaran, pada hari Rabu tanggal 6 Agustus 2015, peneliti mengajar mata

pelajaran Sejarah jam ke 1-2 di kelas XI IPA-4. Siswa kelas XI IPA-4 berjumlah

38 orang dengan rincian 20 orang laki-laki dan 18 orang perempuan. Sebagai

guru, yang tentunya dalam banyak hal peneliti memiliki kedekatan dengan

mereka, peneliti berkesimpulan bahwa dalam konteks pembelajaran di kelas,

hampir semua siswa kelas XI ini cenderung diam. Ketika dihadapkan pada kondisi

menjawab pertanyaan atau diminta mengajukan pertanyaan, yang menjawab

hanya satu sampai dua siswa saja, sedangkan yang bertanya tidak ada bahkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

3

mereka cenderung menunjukkan sikap enggan dan malu.

Pada kegiatan pembelajaran tersebut peneliti mengajar mata pelajaran

Sejarah, Kompetensi Dasar (KD) 3.2. Menganalisis proses masuk dan

perkembangan penjajahan bangsa Barat (Portugis, Belanda dan Inggris) di

Indonesia, dengan Indikatornya Proses Masuk dan Perkembangan Penjajahan

Bangsa Barat di Indonesia, sedangkan tujuan pembelajarannya adalah siswa dapat

mendeskripsikan proses masuk dan perkembangan penjajahan Bangsa Barat di

Indonesia. Dalam pembelajaran tersebut, peneliti menerapkan metode

pembelajaran kerja kelompok.

Kegiatan awal yang peneliti lakukan adalah menayangkan peta pelayaran

bangsa Barat keliling dunia, kemudian menanyakan kepada beberapa siswa

tentang peta rute masuknya bangsa Eropa ke Indonesia, ternyata siswa banyak

yang belum paham terhadap peta pelayaran tersebut bahkan banyak yang tidak

pernah mengamati peta perjalanan bangsa Eropa mencari benua baru. Kemudian

peneliti menayangkan peta, siswa mengamati tentang peta rute masuknya bangsa

Barat ke Indonesia, terutama bangsa Portugis, Belanda, dan Inggris, ternyata

siswa menanggapi dengan cukup antusias.

Selanjutnya, peneliti membagi kelas menjadi tiga kelompok sehingga

masing-masing kelompok beranggotakan antara 12 – 13 siswa, kemudian

membagikan lembar soal kepada setiap kelompok untuk dijawab secara

kelompok, setelah itu peneliti menjelaskan materi secara umum tentang pelayaran

bangsa Barat mencari benua baru, seperti ke pelayaran ke Afrika, Asia, Australia,

dan Amerika.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

4

Setelah memberikan penjelasan, peneliti memperhatikan aktifitas siswa

sepertinya sudah memahami materi yang dijelaskan. Namun, peneliti belum yakin

karena masih melihat beberapa siswa berpura-pura memperhatikan dan menulis

penjelasan yang disampaikan peneliti. Selanjutnya peneliti memberikan perintah

kepada siswa dalam kelompok masing-masing, mencari jawaban untuk menjawab

pertanyaan dalam lembar soal tersebut.

Dari pengamatan peneliti sebagian siswa mencari sumber data dari internet

dengan menggunakan handphone dan tablet untuk menjawab soal tersebut.

Namun, ada juga beberapa siswa yang tampak serius mencermati dan mencari

jawaban di buku paketnya.

Dalam pembelajaran kali ini, peneliti mencoba melakukan pembelajaran

yang dapat membangkitkan semangat belajar siswa, peneliti melaksanakan

pembelajaran dengan bentuk kerja kelompok. Harapan peneliti, dengan kerja

kelompok suasana kelas menjadi tampak lebih hidup. Siswa menjadi lebih

bersemangat, akan tetapi usaha peneliti tidak membuahkan hasil yang maksimal.

Suasana kelas tampak kaku dan jauh dari yang peneliti harapkan. Semua yang

peneliti lakukan tidak mengubah suasana kelas yang kaku tersebut menjadi hidup,

timbul pertanyaan dalam diri peneliti “apakah siswa bosan?”.

Lebih lanjut, peneliti meminta setiap kelompok

mempresentasikan/membacakan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. Setiap

kelompok yang selesai membacakan hasil kerja kelompoknya, peneliti

memberikan tepuk tangan. Peneliti memperhatikan bahwa hanya beberapa orang

siswa saja yang mengikuti bertepuk tangan, sebagian yang lain sepertinya

bertepuk tangan pun terlihat enggan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

5

Pada saat kelompok 3 membacakan hasil kerja kelompoknya, siswa yang

oleh kelompoknya ditunjuk sebagai pembaca, secara kebetulan salah dalam

membaca jawaban. Akibatnya, siswa tersebut ditertawakan oleh kelompok lain

sehingga suasana kelas menjadi gaduh. Peneliti menenangkan siswa agar kembali

fokus pada pelajaran dan tidak boleh mentertawakan teman yang salah membaca,

karena pasti tidak sengaja.

Setelah presentasi oleh wakil kelompok, kegiatan pembelajaran

dilanjutkan dengan diskusi klasikal. Dengan penjelasan secara umum dan disertai

tanya jawab peneliti membahas kembali materi pelajaran masuknya bangsa Barat

ke Indonesia, terutama bangsa Portugis, Belanda, dan Inggris. Setelah beberapa

saat, peneliti merasa senang dan cukup puas dengan pembelajaran yang sedang

berjalan karena melihat wajah siswa menunjukkan wajah yang telah menguasai

materi palajaran yang telah diikutinya. Selanjutnya siswa diberi PR untuk

menjawab soal-soal yang ada di LKS dan mempelajari lagi materi pelajaran yang

telah diterangkan, karena pekan depan diadakan kegiatan ulangan.

Minggu berikutnya hari Rabu tanggal 13 Agustus 2014, peneliti

membagikan soal ulangan Sejarah tentang proses masuk dan perkembangan

penjajahan bangsa Barat ke Indonesia. Alangkah terkejut dan kecewanya peneliti

melihat hasil ulangan yang telah dikoreksi, yaitu sebanyak 20 siswa atau 52,63%

(perolehan nilai < KKM), sedangkan yang tuntas belajar sebanyak 18 peserta

didik atau 47,36% (perolehan nilai ˃ KKM), berarti belum mencapai target

ketuntasan minimal sebesar 85 atau 85%. Ada ganjalan pada peneliti “mengapa

hasil ulangan siswa masih banyak belum mencapai target ketuntasan?, padahal

peneliti sudah berusaha sebaik mungkin untuk merancang kegiatan belajar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

6

mengajar dengan cara diskusi kelompok agar siswa bersemangat dalam mengikuti

pelajaran dan diharapkan hasil yang yang baik”.

Sehubungan dengan permasalahan tersebut, peneliti berusaha untuk

mengatasinya melalui pembelajaran yang menitikberatkan pada siswa agar dapat

belajar secara aktif, memiliki inovatif yang tinggi dengan dilakukan strategi

pembelajaran berbasis portofolio. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk

Penelitin Tindakan Kelas (PTK).

Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Waru Kabupaten Sidoarjo kelas

XI-IPA-4 dengan judul “Penerapan Pembelajaran Sejarah Berbasis Portofolio

untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar pada Siswa

Kelas XI IPA-4 SMA Negeri 1 Waru Kabupaten Sidoarjo”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan deskripsi singkat yang diuraikan dalam latar belakang di atas,

maka dapat dipaparkan bahwa menurunnya minat dan kemampuan siswa dalam

mempelajari dan memahami materi pembelajaran antara lain sebagai berikut :

1. Kurangnya pengetahuan guru tentang model dan metode pembelajaran yang

mampu mengembangkan potensi dan kreatifitas siswa secara maksimal.

2. Kurangnya kemampuan guru dalam mengimplementasikan teknik

mentransfer ilmu pengetahuan yang bervariasi dalam kegiatan pembelajaran

sehingga proses pembelajaran cenderung membosankan.

3. Sumber belajar yang dimiliki siswa masih belum memadai dan bersifat statis

dari waktu ke waktu sehingga berdampak terhadap kurangnya motivasi siswa

dalam mengikuti proses pembelajaran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

7

4. Guru jarang melatih siswa untuk berpikir kritis dengan memberikan

pertanyaan yang diawali dengan kata mengapa, bagaimana, apa sebab melalui

proses pembelajaran, sebaliknya masih mendominasi pertanyaan yang diawali

dengan kata siapa, kapan, dimana dalam proses pembelajaran.

5. Hasil belajar siswa yang masih rendah dan ini menandakan juga masih

rendahnya kualitas pembelajaran.

C. Pembatasan Masalah

Dari beberapa masalah yang sudah diidentifikasi tersebut di atas, perlu

adanya pembatasan agar pelaksanaan dan proses penelitian dapat lebih spesifik

dan terarah. Oleh karena itu pembahasan dalam penelitian ini adalah :

1. Materi pembelajaran menganalisis perubahan, dan keberlanjutan dalam

peristiwa sejarah pada masa penjajahan asing hingga proklamasi

kemerdekaan Indonesia dan menganalisis proses masuk dan perkembangan

penjajahan bangsa Barat (Portugis, Belanda, dan Inggris di Indonesia).

2. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode pembelajaran berbasis

portofolio.

3. Sikap berpikir kritis dalam mewujudkan prestasi belajar yang optimal.

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran sejarah berbasis

portofolio pada materi KD 3.2. proses masuk dan perkembangan

penjajahan bangsa Barat (Portugis, Belanda dan Inggris) di Indonesia

siswa kelas XI IPA-4 ?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

8

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran sejarah berbasis portofolio pada KD

3.2. proses masuk dan perkembangan penjajahan bangsa Barat (Portugis,

Belanda dan Inggris) di Indonesia dapat meningkatkan kemampuan

berpikir kritis ?

3. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran sejarah berbasis portofolio pada KD

3.2. proses masuk dan perkembangan penjajahan bangsa Barat (Portugis,

Belanda dan Inggris) di Indonesia dapat meningkatkan hasil belajar ?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah di atas maka penelitian ini

bertujuan untuk :

1. Mengetahui perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran sejarah berbasis

portofolio pada siswa kelas XI IPA-4.

2. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis melalui pembelajaran berbasis

portofolio

3. Meningkatkan hasil belajar melalui pembelajaran berbasis portofolio siswa

kelas XI IPA-4.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :

1. Teoritis :

Menambah wawasan pengetahuan dan pemahaman guru tentang

pembelajaran sejarah berbasis portofolio, yaitu merupakan salah satu

pembelajaran yang efektif dalam proses pembelajaran tingkat tinggi, karena

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

9

dapat membantu dan melatih siswa untuk memproses informasi yang sudah

ada dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang

dunia sosial dan lingkungan di sekitarnya.

2. Praktis :

a. Siswa

1) Penggunaan pembelajaran sejarah berbasis portofolio dapat menggali

dan mengembangkan pengetahuan tentang peristiwa masa lampau

yang dapat menjadi tolok ukur dalam menentukan sikap dan

pemikirannya pada masa sekarang maupun akan datang.

2) Penggunaan pembelajaran sejarah berbasis portofolio dapat menggali

dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa sehingga dapat

sebagai modal untuk meningkatkan kualitas diri di lingkungan sekitar.

3) Penggunaan pembelajaran sejarah berbasis portofolio dapat

meningkatkan hasil belajar.

b. Guru

1) Untuk meningkatkan kemampuan dan kreatifitas guru dalam

menyusun rancangan program pembelajaran, melaksanakan kegiatan

belajar mengajar dan melaksanakan evaluasi proses pembelajaran agar

seluruh domain pembelajaran dapat dikuasai secara maksimal dan

menyeluruh.

2) Dapat memilih dan mengembangkan metode pembelajaran yang

sesuai dengan materi dan karakteristik, sehingga mampu menggali dan

mengembangkan sikap untuk meningkatkan kemampuan berpikir

kritis siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

10

3) Untuk mengukur kemampuan hasil belajar siswa.

c. Sekolah

1) Untuk dijadikan tolok ukur bagi peningkatan kualitas dan eksistensi

lembaga/institusi sekolah.

2) Untuk memberi masukan kepada sekolah tentang metode

pembelajaran konstruktive yang sesuai dengan kondisi sekolah dan

juga siswa, sehingga dapat ditularkan kepada guru lain di sekolah

tersebut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

11

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

12

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

13

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

14

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

15

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

16

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

17

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

18

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

19

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

20

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

21

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

22

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

23

BAB II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

24

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Pembelajaran Sejarah

1. Pengertian Belajar

a. Teori Belajar Kognitif

b. Teori Belajar Konstruktif

2. Sejarah

a. Ruang Lingkup Pembelajaran Sejarah

b. Tujuan Sasaran Pembelajaran Sejarah

B. Pembelajaran Berbasis Portofolio

1. Pengertian Pembelajaran

2. Tujuan Pembelajaran

3. Prinsip-prinsip Pembelajaran Sejarah

4. Langkah Pembelajaran Berbasis Portofolio

5. Sintak Pembelajaran Berbasis Portofolio

6. Penilaian Pembelajaran Berbasis Portofolio

C. Berpikir Kritis

1. Pengertian Berpikir Kritis

2. Ciri-ciri Berpikir Kritis

3. Kemampuan Berpikir Kritis

D. Nilai Karakter

E. Penelitian Yang Relevan

F. Hipotesis Tindakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

B. Rencana Tindakan

1. Rencana Tindakan Siklus I

2. Rencana Tindakan Siklus II

3. Rencana Tindakan Siklus III

C. Fokus Penelitian

D. Tolok Ukur Keberhasilan

E. Sumber Data

F. Teknik Pengumpulan Data

G. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

H. Teknik Analisis Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

26

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Setting Lokasi Penelitian

B. Hasil Penelitian

C. Pembahasan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

27

BAB V

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

28

KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

B. Implikasi

C. Saran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

29

http://untuksebuahhasilbutuhproses.blogspot.com/2013/03/analisis-pengembangan-

kurikulum-2013.html diunduh tanggal 12 Desember 2013 pukul 08.53 WIB.

http://sditphbatang.blogspot.com/2013/02/wawancara-mendiknas-tentang-

kurikulum.html diunduh tanggal 12 Desember 2013 pukul 12.23 WIB.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

30

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

31

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

32

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

33

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

34

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

35

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

36

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

37

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

38

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

39

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

40

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

41

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

42

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

43

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

44

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

46

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

47

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

48

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

49

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

50

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uns.ac.id filepelajaran Sejarah yang diajarkan di sekolah seringkali terkesan kurang menarik bahkan membosankan. Guru lebih cenderung memberikan penjelasan

52

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user