bab. i pendahuluan - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/rencana dan...

38
Rencana Strategis Balai Besar Karantina Pertanian Belawan 2015-2019 1 BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Kondisi Umum Rencana Strategis (Renstra) merupakan dokumen perencanaan lima tahunan yang berisi visi, misi, nilai-nilai, tujuan dan strategi yang disusun sesuai sistematika paket pedoman reformasi birokrasi dibidang perencanaan, pelayanan dan penganggaran yang dikeluarkan pemerintah dengan mempertimbangkan aspek-aspek internal dan eksternal akan mempengaruhi keberhasilan mencapai tujuan yang ditetapkan. Renstra Balai Besar Karantina Pertanian Belawan merupakan salah satu wujud operasional dari Visi, Misi dan Strategis Badan Karantina Pertanian. Oleh karena itu Renstra BBKP Belawan merupakan satu kesatuan dari Renstra Barantan dalam rangka mewujudkan amanat yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Nasional. Melalui Peraturan Menteri Pertanian Nomor 22 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja UPT Karantina Pertanian, bahwa tugas UPT Karantina Pertanian adalah melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati. Agar pelaksanaan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati terlaksana sesuai koridor aturan yang akhirnya dapat mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance) dibidang perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati, maka dibuatlah dokumen perencanaan jangka menengah yaitu Renstra BBKP Belawan. Pada RPJMN tahap-3 (2015-2019), sektor pertanian masih menjadi sektor penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Peran strategis sektor pertanian tersebut digambarkan dalam kontribusi nyata pada penyediaan bahan pangan dan bahan baku industri kecil dan menengah, penyumbang nyata Produk Domestik Bruto (PDB), penghasil devisa negara, penyerap tenaga kerja, sumber utama pendapatan

Upload: hadung

Post on 08-Aug-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB. I PENDAHULUAN - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA DAN STRATEGIS.pdf · banyak faktor yang berhubungan dengan ancaman resiko hama dan penyakit pada

Rencana Strategis Balai Besar Karantina Pertanian Belawan 2015-2019 1

BAB. I

PENDAHULUAN

1.1. Kondisi Umum

Rencana Strategis (Renstra) merupakan dokumen perencanaan lima tahunan yang

berisi visi, misi, nilai-nilai, tujuan dan strategi yang disusun sesuai sistematika paket

pedoman reformasi birokrasi dibidang perencanaan, pelayanan dan penganggaran

yang dikeluarkan pemerintah dengan mempertimbangkan aspek-aspek internal dan

eksternal akan mempengaruhi keberhasilan mencapai tujuan yang ditetapkan.

Renstra Balai Besar Karantina Pertanian Belawan merupakan salah satu wujud

operasional dari Visi, Misi dan Strategis Badan Karantina Pertanian. Oleh karena itu

Renstra BBKP Belawan merupakan satu kesatuan dari Renstra Barantan dalam

rangka mewujudkan amanat yang tertuang dalam Rencana Pembangunan

Nasional.

Melalui Peraturan Menteri Pertanian Nomor 22 Tahun 2008 Tentang Organisasi

Dan Tata Kerja UPT Karantina Pertanian, bahwa tugas UPT Karantina Pertanian

adalah melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan,

serta pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati.

Agar pelaksanaan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta

pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati terlaksana sesuai koridor aturan

yang akhirnya dapat mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance)

dibidang perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati

hewani dan nabati, maka dibuatlah dokumen perencanaan jangka menengah yaitu

Renstra BBKP Belawan.

Pada RPJMN tahap-3 (2015-2019), sektor pertanian masih menjadi sektor penting

dalam pembangunan ekonomi nasional. Peran strategis sektor pertanian tersebut

digambarkan dalam kontribusi nyata pada penyediaan bahan pangan dan bahan

baku industri kecil dan menengah, penyumbang nyata Produk Domestik Bruto

(PDB), penghasil devisa negara, penyerap tenaga kerja, sumber utama pendapatan

Page 2: BAB. I PENDAHULUAN - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA DAN STRATEGIS.pdf · banyak faktor yang berhubungan dengan ancaman resiko hama dan penyakit pada

Rencana Strategis Balai Besar Karantina Pertanian Belawan 2015-2019 2

rumah tangga pedesaan, penyediaan bahan pakan dan bioenergi, serta berperan

dalam upaya penurunan emisi gas rumah kaca.

Sejalan dengan Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) 2015-2045,

pembangunan sektor pertanian dalam lima tahun ke depan (2015-2019) akan

mengacu pula pada paradigma pertanian untuk pembangunan (agriculture for

development) yang memposisikan sektor pertanian sebagai penggerak transformasi

pembangunan yang berimbang dan menyeluruh mencakup aspek demografi,

ekonomi, intersektoral, spasial, institusional, dan tata kelola pembangunan.

Sasaran pembangunan pertanian kedepan yang disesuaikan dengan cakupan

pembangunan pertanian yang lebih luas dan skala yang lebih besar guna

mengungkit peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani. Dengan

mencermati hasil evaluasi selama periode lima tahun terakhir dan perubahan

paradigma sebagaimana tertuang dalam SIPP, maka sasaran strategis Kementerian

Pertanian adalah: (1) peningkatan ketahanan atau kedaulatan pangan; (2)

peningkatan nilai tambah, daya saing, ekspor dan subtitusi impor ; (3) penyediaan

dan peningkatan bahan baku bioindustri dan bioenergi; serta (4) peningkatan

kesejahteraan petani.

Terkait dengan Sembilan Agenda Pembangunan Prioritas (NAWA CITA),

keberadaan tugas, fungsi, dan peran Karantina Pertanian memiliki keterkaitan erat

dengan agenda ke-6 “peningkatan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar

internasional” dan agenda ke-7 “mewujudkan kemandirian ekonomi dengan

menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik”. Dengan demikian,

keberadaan BBKP Belawan turut berkontribusi guna mendukung dan mewujudkan

visi kepemimpinan nasional untuk mewujudkan swasembada pangan nasional,

ketahanan pangan nasional dan kelestarian sumberdaya alam.

Salah satu fungsi utama Badan Karantina Pertanian yang diperankan oleh BBKP

Belawan adalah berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi dalam mencegah

masuk, menyebar dan keluarnya hama penyakit hewan karantina dan organisme

pengganggu tumbuhan, melalui kegiatan pengawasan dan sertifikasi impor dan

ekspor, verifikasi dan audit kesesuaian persyaratan teknis, dan sertifikasi karantina

antar area dalam rangka mewujudkan daya saing pasar internasional.

Page 3: BAB. I PENDAHULUAN - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA DAN STRATEGIS.pdf · banyak faktor yang berhubungan dengan ancaman resiko hama dan penyakit pada

Rencana Strategis Balai Besar Karantina Pertanian Belawan 2015-2019 3

1.2. Potensi dan Permasalahan

Balai Besar Karantina Pertanian Belawan merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Badan Karantina Pertanian di Propinsi Sumatera Utara, sebagai unsur

penyelenggara pemerintah yang melaksanakan tugas pokok dan fungsinya,

merupakan institusi yang sangat strategis di wilayah Sumatera Utara dalam

mendukung terwujudnya pertanian yang tangguh melalui upaya pencegahan masuk

dan tersebarnya hama dan penyakit hewan karantina dan organisme pengganggu

tumbuhan karantina serta pengawasan keamanan hayati hewani dan hayati nabati.

Pelabuhan Laut Belawan merupakan tempat pemasukan dan pengeluaran untuk

komoditas hewan dan produk hewan, tumbuhan dan hasil tumbuhan, sehingga

sangat besar kemungkinan untuk masuknya berbagai hama dan penyakit hewan

dan tumbuhan melalui aktivitas lalu lintas keluar masuknya produk pertanian, baik

dari luar negeri maupun antar area di dalam wilayah RI. Berkaitan dengan hal

tersebut maka keberadaan Balai Besar Karantina Pertanian Belawan menjadi

sangat penting dalam mencegah masuk/keluarnya hama penyakit hewan karantina

(HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) ke dalam/dari

wilayah Negara Republik Indonesia dan penyebarannya dari suatu area ke area

lain.

Pada saat ini ancaman yang dapat mengganggu kelestarian sumberdaya alam,

ketenteraman dan kesehatan masyarakat, kesehatan pangan, gangguan terhadap

produksi sektor pertanian, serta lingkungan telah didefinisikan sebagai ancaman

yang perlu untuk dicegah masuk dan penyebarannya. Ancaman telah diidentifikasi

dapat dikendalikan secara efektif melalui penyelenggaraan perkarantinaan adalah

ancaman terhadap kesehatan hewan dan tumbuhan;

Satu satunya faktor yang didefinisikan sebagai hambatan teknis adalah

keberadaan/status hama dan penyakit hewan serta opt, yang berdasarkan

ketentuan berkaitan dengan prevalensi hama dan penyakit hewan serta organisme

penganggu tumbuhan di suatu area/kawasan, sistem surveilance yang dimiliki dan

dilaksanakan, dan sistem pengendalian yang dibangun.

Page 4: BAB. I PENDAHULUAN - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA DAN STRATEGIS.pdf · banyak faktor yang berhubungan dengan ancaman resiko hama dan penyakit pada

Rencana Strategis Balai Besar Karantina Pertanian Belawan 2015-2019 4

Berdasarkan Analisis SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman),

banyak faktor yang berhubungan dengan ancaman resiko hama dan penyakit pada

hewan dan tumbuhan, serta status hama dan penyakit di suatu area yang terkait

dengan fungsi Balai Besar Karantina Pertanian Belawan sebagai berikut :

Tabel 1. Faktor Internal

No Aspek Kekuatan (Strengths)

Kelemahan (Weaknesses)

1. Regulasi/ Kebijakan

a. Adanya landasan hukum UU No. 16 Tahun 1992, PP No. 80 Tahun 2000 dan PP No. 14 Tahun 2002 yang menjadi dasar kewenangan penyelenggaraan karantina.

b. Karantina pertanian merupakan salah satu unsur CIQS ( Custom, Imigration, Quarantine, Security ) yang harus ada di pintu masuk / keluar antar negara.

c. Memiliki kelengkapan fungsional yang mendukung penyelenggaraan perkarantinaan antara lain tersedianya pejabat fungsional Medik dan Paramedik Veteriner, POPT Ahli dan Terampil, PMHP, PPNS, Petugas Intelijen dan Polsus.

d. Memiliki tenaga pelaksana Skim Audit / Auditor Perusahaan Kemasan Kayu ISPM No. 15 dan Auditor IKH, Sistem Pelaporan EQVET, EPLAQ, SAI, SABMN dan Sistem Inaportnet dalam rangka mendukung penerapan NSW di Indonesia.

e. Telah memiliki berbagai

a. Kuantitas dan kualitas SDM ( teknis, administrasi ) belum dapat memenuhi seluruh kebutuhan BBKP Belawan dan wilayah kerja.

b. Komposisi dan alokasi pegawai belum sesuai dengan beban kerja dan jumlah pintu pemasukan / pengeluaran.

c.. Budaya kerja SDM belum sepenuhnya yang memadai sistem manajemen pelayanan prima.

d. Belum semua wilayah kerja didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai.

e. Belum semua ketentuan peraturan perundangan dijalankan diatas aturan pelaksanaan yang lebih operasional.

f. Eselonering wilayah kerja belum mendukung kesetaraan penyelenggaraan CIQS.

Page 5: BAB. I PENDAHULUAN - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA DAN STRATEGIS.pdf · banyak faktor yang berhubungan dengan ancaman resiko hama dan penyakit pada

Rencana Strategis Balai Besar Karantina Pertanian Belawan 2015-2019 5

No Aspek Kekuatan (Strengths)

Kelemahan (Weaknesses)

peraturan serta juklak dan juknis yang mendukung penyelenggaraan perkarantinaan.

f. SPS Measures merupakan isu perdagangan yang digunakan dalam proteksi promosi perdagangan.

2 Kelembagaan dan manajemen organisasi

a. Koordinasi dengan instansi terkait dalam pengawasan lalu lintas media pembawa

b. Sosialisai Peraturan Perkarantinaan

c. Sosialisasi di Pelabuhan yang belum ditetapkan

a. Perlu penyempurnaan dalam sistem pengendalian dan sistem pengukuran kinerja mengikuti perkembangan reformasi dibidang birokrasi.

b. Masih rendahnya pengetahunan masyarakat tentang perkarantinaan Pertanian.

3 Sumber daya manusia

a. BBKP Belawan telah memiliki SDM yang berkompeten dalam penyelenggaraan perkarantinaan dan pengawasan keamanan hayati, yang terdiri dari tenaga fungsional karantina hewan (Medik veteriner dan Paramedik Veteriner), fungsional karantina tumbuhan (Pengendali Organisme Penganggu Tumbuhan – POPT), Pengawas Mutu Hasil Pertanian (PMHP), Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS), POLSUS, dan Intelijen Karantina.

b. Kompetensi SDM BBKP Belawan semakin meningkat

a. Distribusi SDM dari pusat belum memperhitungkan analisis beban kerja di UPT.

b. Kualitas, kompetensi dan jumlah SDM masih memerlukan peningkatan mengikuti meningkatnya beban kerja operasional.

4 Sarana prasarana/infrastruktur

a. Mempunyai sarana dan prasarana operasional untuk mendukung

a. Sarana/prasarana operasional perlu penataan dan

Page 6: BAB. I PENDAHULUAN - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA DAN STRATEGIS.pdf · banyak faktor yang berhubungan dengan ancaman resiko hama dan penyakit pada

Rencana Strategis Balai Besar Karantina Pertanian Belawan 2015-2019 6

No Aspek Kekuatan (Strengths)

Kelemahan (Weaknesses)

terlaksananya operasional perkarantinaan.

peningkatan kualitas sesuai peruntukkannya dan standar.

b. Belum semua sarana pelayanan memenuhi standar.

c. Teknologi dan sistem informasi belum cukup memuaskan pemanfaatannya dalam meningkatkan. pelayanan.

d. Sarana dan Prasarana Operasional masih memerlukan penataan dan peningkatan kualitas mengikuti peningkatan beban operasional dan kepuasan masyarakat dalam pelayanan.

5 Pelayanan Publik

a. Adanya SPP (Standar Pelayanan Publik) dan Dumas (Pengelolaan Pengaduan Masyarakat) untuk pelayanan dan menampung pengaduan dari pengguna jasa.

b. Komitmen dari pimpinan dan pegawai BBKP Belawan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik semakin menguat

c. Telah adanya pengukuran IKM sebagai bagian dari sistem monev perbaikan pelayanan publik.

a. Sistem pelayanan dan pengawasan pelaksanaan perkarantinaan yang telah dituangkan dalam suatu produk hukum belum optimal penerapannya.

6 Pengelolaan Anggaran

a. Sumber anggaran, selain APBN Rupiah Murni dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

a. Alokasi anggaran operasional BBKP Belawan setiap tahun menurun.

Page 7: BAB. I PENDAHULUAN - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA DAN STRATEGIS.pdf · banyak faktor yang berhubungan dengan ancaman resiko hama dan penyakit pada

Rencana Strategis Balai Besar Karantina Pertanian Belawan 2015-2019 7

Tabel 2. Faktor Eksternal

No Aspek Peluang (Opportunities) Tantangan (Threats)

1 Layanan Sertifikasi Karantina Pertanian

a. Tuntutan masyarakat akan pangan yang sehat, utuh, aman dan halal.

2. Meningkatnya keinginan terbangunnya sistem informasi perkarantinaan.

3. Meningkatnya isu SPS Measures dalam menentukan akses pasar dalam perdagangan internasional.

4. Meningkatnya kerjasama antar instansi pemerintah / swasta melalui forum koordinasi dan komunikasi.

5. Meningkatnya dukungan policy pemerintah dalam melindungi pertanian dan ketahanan pangan.

a. Tuntutan atas perbaikan budaya kerja aparatur BBKP Belawan.

2. Meningkatnya tuntutan publik / masyarakat terhadap kinerja aparatur BBKP Belawan dan terwujudnya good governance.

3. Adanya tuntutan masyarakat atas ketersediaan pangan yang sehat, utuh, aman dan halal.

4. Tuntutan atas penyelenggaraan perkarantinaan yang sesuai dengan standar internasional dan dengan kemajuan teknologi serta globalisasi.

5. Adanya eforia otonomi daerah dan transparansi publik.

6. Diperlukannya sistem perkarantinaan yang mampu mendorong dan meningkatkan daya saing produk agribisnis di pasar global.

7. Meningkatnya ancaman penyakit zoonosis dan penyakit eksotik lainnya.

8. Meningkatnya tuntutan masyarakat atas pelayanan prima.

9. Rendahnya pemahaman masyarakat mengenai arti pentingnya karantina pertanian.

10.Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat.

Page 8: BAB. I PENDAHULUAN - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA DAN STRATEGIS.pdf · banyak faktor yang berhubungan dengan ancaman resiko hama dan penyakit pada

Rencana Strategis Balai Besar Karantina Pertanian Belawan 2015-2019 8

BAB II

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

Dalam Undang – Undang No. 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan

Tumbuhan sebagai dasar hukum penyelenggaraan karantina, diamanahkan bahwa

tanah air dan Wilayah Negara Republik Indonesia yang kaya akan sumber daya

alam hayati perlu untuk dijaga, dilindungi dan dipelihara kelestariannya dari

ancaman dan gangguan HPHK dan OPTK. Ancaman kelestarian dan keamanan

hayati akan menimbulkan dampak yang sangat luas pada stabilitas ekonomi,

keberhasilan usaha agribisnis dan ketahanan pangan nasional.

Dalam upaya perlindungan sumber daya alam hayati tersebut, maka

diselenggarakan perkarantinaan dengan kebijakan operasional :

a. Pencegahan masuknya HPHK dan OPTK ke dalam Wilayah Negara

Republik Indonesia serta penyebarannya dari suatu area ke area lain di

dalam Wilayah Negara Republik Indonesia;

b. Pencegahan keluarnya HPHK ke luar negeri;

c. Pencegahan keluarnya OPT tertentu dari Wilayah Negara Republik

Indonesia ke luar negeri apabila dipersyaratkan negara tujuan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 22 Tahun 2008 tentang Organisasi

dan Tata Kerja UPT Karantina Pertanian menyatakan bahwa tugas pokok Unit

Pelaksana Teknis Karantina Pertanian adalah melaksanakan kegiatan operasional

perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati hewani

dan nabati.

2.1. V i s i

Visi merupakan gambaran tentang masa depan yang realistik dan ingin diwujudkan

dalam kurun waktu tertentu. Visi merupakan kondisi ideal tentang masa depan,

terjangkau, dipercaya, meyakinkan serta mengandung daya tarik, sekaligus

merupakan refleksi keadaan internal dan potensi kemampuan inti serta fleksibility

suatu organisasi dalam menghadapi hambatan dan tantangan masa depan.

Page 9: BAB. I PENDAHULUAN - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA DAN STRATEGIS.pdf · banyak faktor yang berhubungan dengan ancaman resiko hama dan penyakit pada

Rencana Strategis Balai Besar Karantina Pertanian Belawan 2015-2019 9

Oleh karena itu sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, maka Visi Balai Besar

Karantina Pertanian Belawan adalah :

Menjadi Unit Pelaksana Teknis yang Tangguh dan Terpercaya Dalam

Perlindungan Kelestarian Sumberdaya Alam Hayati, Hewan dan Tumbuhan,

Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati serta Keamanan Pangan di Provinsi

Sumatera Utara pada Tahun 2019”.

2.2. Misi

Untuk mewujudkan Visi Balai Besar karantina Pertanian Belawan tersebut, Balai

Besar karantina Pertanian Belawan mengemban Misi sebagai berikut :

1. Melindungi kelestarian sumberdaya alam hayati, hewan dan tumbuhan

dari serangan hama dan penyakit hewan karantina (HPHK), dan

Organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) di Provinsi

Sumatera Utara

2. Mendukung terwujudnya keamanan pangan di Provinsi Sumatera Utara.

3. Mendukung akselerasi eksport komoditas pertanian dari Provinsi

Sumatera Utara.

4. Memperkuat koordinasi dengan instasi terkait dan stakeholder di Provinsi

Sumatera Utara.

5. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik. .

2.3. TUJUAN

Untuk dapat mencapai visi dan melaksanakan misi organisasi selama kurun waktu 5

(lima) tahun ke depan, Balai Besar Karantina Pertanian Belawan merumuskan

sejumlah tujuan yang akan dicapai. Tujuan ini merupakan penjabaran dari

operasional proses pencapaian visi dan pelaksanaan misi organisasi yang telah

dibuat.

Tujuan Balai Besar Karantina Pertanian Belawan adalah sebagai berikut :

1. Terjaganya Sumber daya alam hayati, hewan dan tumbuhan dari

serangan hama penyakit hewan karantina dan organisme pengganggu

tumbuhan karantina.

Page 10: BAB. I PENDAHULUAN - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA DAN STRATEGIS.pdf · banyak faktor yang berhubungan dengan ancaman resiko hama dan penyakit pada

Rencana Strategis Balai Besar Karantina Pertanian Belawan 2015-2019 10

2. Terjaminnya keamanan produk pertanian yang berasal dari hewan dan

tumbuhan.

3. Pengendalian importasi dan percepatan eksportasi melalui pencegahan

masuk dan keluarnya media HPHK dan OPTK.

4. Memperkuat kemitraan dan penyelenggaraan perkarantinaan.

5. Mewujudkan Pelayanan Publik yang akuntabel dan transparan.

2.4. Sasaran Program

Sasaran program Balai Besar Karantina Pertanian Belawan adalah sebagai berikut :

1. Meningkatnya efektivitas pengendalian risiko masuk, tersebar dan

keluarnya HPHK dan OPTK di Provinsi Sumatera Utara.

2. Meningkatnya kualitas pelayanan tindakan karantina dan pengawasan

keamanan hayati terhadap ekspor Media Pembawa HPHK dan OPTK

dan keamanan hayati dari Provinsi Sumatera Utara..

3. Meningkatnya kepatuhan dan kepuasan pengguna jasa karantina

pertanian di Provinsi Sumatera Utara.

Page 11: BAB. I PENDAHULUAN - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA DAN STRATEGIS.pdf · banyak faktor yang berhubungan dengan ancaman resiko hama dan penyakit pada

Rencana Strategis Balai Besar Karantina Pertanian Belawan 2015-2019 11

BAB III

ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI

DAN KERANGKA KELEMBAGAAN

Searah dengan dukungan Badan Karantina Pertanian terhadap Visi dan Misi

Kementerian Pertanian maka Balai Besar Karantina Pertanian Belawan sebagai

Unit Pelaksana Teknis Badan Karantina Pertanian menjadi institusi yang

mempunyai peranan strategis dalam pencapaian visi dan misi Badan Karantina

Pertanian.

3.1 Arah Kebijakan dan Strategi

1. Memperkuat pelaksanaan operasional perkarantinaan pertanian dan

pengawasan keamanan hayati yang modern, tangguh dan terpercaya

melalui strategi :

a. Penyempurnaan standar pelayanan publik.

b. Meningkatkan efektivitas pemeriksaan karantina di lini I.

c. Meningkatkan kompetensi SDM.

d. Meningkatkan sarana dan prasarana operasional.

e. Penambahan ruang lingkup akreditasi laboratorium.

f. Meningkatkan efektivitas pengendalian internal.

2. Mengikutsertakan masyarakat dalam penyelenggaraan karantina melalui

strategi peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat tentang

perkarantinaan.

3.2 Kerangka Regulasi

Balai Besar Karantina Pertanian Belawan adalah merupakan pelaksana

regulasi yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian dan Badan Karantina

Pertanian.

Page 12: BAB. I PENDAHULUAN - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA DAN STRATEGIS.pdf · banyak faktor yang berhubungan dengan ancaman resiko hama dan penyakit pada

Rencana Strategis Balai Besar Karantina Pertanian Belawan 2015-2019 12

3.3 Kerangka Kelembagaan

Kerangka kelembagaan adalah perangkat institusional Badan Karantina Pertanian

(BARANTAN) berupa struktur organisasi, ketatalaksanaan, dan pengelolaan

aparatur sipil negara yang digunakan untuk mencapai visi, misi, tujuan, kebijakan,

strategi, program, dan kegiatan pembangunan.

Sejak tahun 2008 BARANTAN telah melakukan penataan organisasi yang

merupakan salah satu bentuk implementasi dari reformasi birokrasi melalui

terbitnya Keputusan Menteri Pertanian Nomor 22/Permentan/OT.140/4/2008

Tentang Organisasi dan Tata Kerja UPT Karantina Pertanian dan Peraturan Menteri

Pertanian No. 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Pertanian, menyatakan bahwa tugas pokok Badan Karantina

Pertanian adalah melaksanakan perkarantinaan Pertanian.

Tujuan perkarantinaan Balai Besar Karantina Pertanian Belawan adalah:

a) Mencegah masuknya Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan

Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) ke dalam wilayah

Negara Republik Indonesia serta penyebarannya dari suatu area ke

area lain didalam wilayah Negara Republik Indonesia;

b) Mencegah keluarnya hama dan penyakit hewan karantina dari wilayah

negara RI ke luar negeri; dan

c) Mencegah keluarnya organisme penganggu tumbuhan tertentu dari

wilayah Negara Republik Indonesia ke luar negeri apabila di

persyaratkan oleh negara tujuan.

UPT Karantina Pertanian mempunyai tugas melaksanakan kegiatan operasional

perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati, hewani

dan nabati.

Dalam melaksanakan tugas pokok perkarantinaan pertanian tersebut di atas, Balai

Besar Karantina Pertanian Belawan menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan;

b. Pelaksanaan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan,

penahanan, penolakan, pemusnahan dan pembebasan media pembawa

Page 13: BAB. I PENDAHULUAN - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA DAN STRATEGIS.pdf · banyak faktor yang berhubungan dengan ancaman resiko hama dan penyakit pada

Rencana Strategis Balai Besar Karantina Pertanian Belawan 2015-2019 13

Hama Penyakit Hewan Karantina ( HPHK ) dan Organisme Pengganggu

Tumbuhan Karantina ( OPTK );

c. Pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK;

d. Pelaksanaan pembuatan koleksi HPHK dan OPTK;

e. Pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati;

f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan

tumbuhan;

g. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional pengawasan keamanan

hayati hewani dan nabati;

h. Pengelolaan sistem informasi, dokumentasi, dan sarana teknik karantina

hewan dan tumbuhan;

i. Pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan

perundang – undangan di bidang karantina hewan, karantina tumbuhan

dan keamanan hayati hewani dan nabati;

j. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut maka ditetapkan sturuktur

organisasi BBKP Belawan yang terdiri dari :

a. Kepala;

b. Bagian Umum;

c. Bidang Karantina Hewan;

d. Bidang Karantina Tumbuhan;

e. Bidang Pengawasan dan Penindakan;

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

Page 14: BAB. I PENDAHULUAN - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA DAN STRATEGIS.pdf · banyak faktor yang berhubungan dengan ancaman resiko hama dan penyakit pada

Rencana Strategis Balai Besar Karantina Pertanian Belawan 2015-2019 14

Gambar I : Struktur Organisasi Balai Besar Karantina Pertanian Belawan

KEPALA

BAGIAN UMUM

Subbagian Program

dan Evaluasi

Subbagian Kepegawaian

dan Tata Usaha

Subbagian Keuangan

dan Perlengkapan

BIDANG KARANTINA HEWAN

BIDANG KARANTINA TUMBUHAN

BIDANG PENGAWASAN

DAN PENINDAKAN

Seksi Informasi dan

Sarana Teknik

Karantina Hewan

Seksi Pelayanan

Operasional Karantina Hewan

Seksi Pelayanan

Operasional Karantina Tumbuhan

Seksi Informasi & Sarana

Teknik Karantina Tumbuhan

Seksi Pengawasan & Penindakan

Karantina Hewan

Seksi Pengawasan & Penindakan

Karantina Tumbuhan

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Page 15: BAB. I PENDAHULUAN - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA DAN STRATEGIS.pdf · banyak faktor yang berhubungan dengan ancaman resiko hama dan penyakit pada

Rencana Strategis Balai Besar Karantina Pertanian Belawan 2015-2019 15

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Karantina Pertanian adalah UPT di Lingkungan Badan

Karantina Pertanian, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala

Badan Karantina Pertanian, UPT Karantina Pertanian masing- masing dipimpin oleh

seorang Kepala.

Untuk melaksanakan tugas-tugas operasional maka sesuai Permentan No.

22/Permentan/OT.140/4/2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana

Teknis (UPT) Karantina Pertanian, Balai Besar Karantina Pertanian Belawan yang

terdiri dari Bagian Umum, Bidang Karantina Hewan, Bidang Karantina Tumbuhan,

Bidang Pengawasan dan Penindakan dan Kelompok Jabatan Fungsional.

A. BAGIAN UMUM

Bagian umum mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, evaluasi dan

pelaporan, serta urusan tata usaha dan rumah tangga.

Dalam melaksanakan tugas, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan penyusunan rencana, program, evaluasi dan pelaporan;

b. Pelaksanaan urusan kepegawaian dan tata usaha;

c. Pelaksanaan urusan keuangan, rumah tangga dan perlengkapan

Bagian umum terdiri dari:

1. Subbagian program dan evaluasi;

Subbagian Program dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan penyusunan rencana, program, evaluasi dan pelaporan

2. Subbagian kepegawaian dan tata usaha;

Subbagian Kepegawaian dan Tata Usaha amempunyai tugas melakukan

urusan kepegawaian dan tata usaha.

3. Subbagian keuangan dan perlengkapan.

Subbagian Keuangan dan Perlengkapan mempunyai tugas melakukan

urusan keuangan, rumah tangga dan perlengkapan

Page 16: BAB. I PENDAHULUAN - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA DAN STRATEGIS.pdf · banyak faktor yang berhubungan dengan ancaman resiko hama dan penyakit pada

Rencana Strategis Balai Besar Karantina Pertanian Belawan 2015-2019 16

B. BIDANG KARANTINA HEWAN

Bidang Karantina Hewan mempunyai tugas melaksanakan pemberian pelayanan

operasional karantina hewan, pengawasan keamanan hayati hewani, dan sarana

teknik, serta pengelolaan system informasi dan dokumentasi.

Dalam melaksanakan tugas Bidang Karantina Hewan menyelenggarakan fungsi :

a. Pemberian pelayanan operasional karantina hewan.

b. Pemberian pelayanan operasional pengawasan keamanan hayati hewani.

c. Pemberian pelayanan sarana teknik karantina hewan.

d. Pelaksanaan pengelolaan system informasi dan dokumentasi karantina

hewan.

Bidang Karantina Hewan terdiri dari:

1. Seksi Pelayanan Operasional Karantina Hewan

Seksi Pelayanan Operasional Karantina Hewan mempunyai tugas

melakukan pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan

pengawasan keamanan hayati hewani.

2. Seksi Informasi dan Sarana Teknik Karantina Hewan

Seksi Informasi dan Sarana Teknik Karantina Hewan mempunyai tugas

melakukan pengelolaan system informasi dan dokumentasi, serta pemberian

pelayanan sarana teknik karantina hewan.

C. BIDANG KARANTINA TUMBUHAN

Bidang Karantina Tumbuhan mempunyai tugas melaksanakan pemberian

pelayanan operasional karantina tumbuhan, pengawasan keamanan hayati nabati,

dan sarana teknik, serta pengelolaan sistem informasi dan dokumentasi.

Dalam melaksanakan tugas Bidang Karantina Tumbuhan menyelenggarakan fungsi:

a. Pemberian pelayanan operasional karantina tumbuhan;

b. Pemberian pelayanan operasional pengawasan keamanan hayati nabati;

c. Pemberian pelayanan sarana teknik karantina tumbuhan;

Page 17: BAB. I PENDAHULUAN - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA DAN STRATEGIS.pdf · banyak faktor yang berhubungan dengan ancaman resiko hama dan penyakit pada

Rencana Strategis Balai Besar Karantina Pertanian Belawan 2015-2019 17

d. Pelaksanaan pengelolaan sistem informasi dan dokumentasi karantina

tumbuhan.

Bidang Karantina Tumbuhan terdiri dari:

1. Seksi Pelayanan Operasional Karantina Tumbuhan

Seksi Pelayanan Operasional Karantina Tumbuhan mempunyai tugas

melakukan pemberian pelayanan operasional karantina tumbuhan dan

pengawasan keamanan hayati nabati.

2. Seksi Informasi dan Sarana Teknik Karantina Tumbuhan.

Seksi Informasi dan Sarana Teknik Karantina Tumbuhan mempunyai tugas

melakukan pengelolaan sistem informasi dan dokumentasi, serta pemberian

pelayanan sarana teknik karantina tumbuhan.

D. BIDANG PENGAWASAN DAN PENINDAKAN

Bidang pengawasan dan penindakan mempunyai tugas melaksanakan pengawasan

dan penindakan pelanggaran peraturan perundang- undangan dibidang karantina

hewan dan karantina tumbuhan, serta keamanan hayati hewani dan nabati.

Dalam melaksanakan tugas Bidang Pengawasan dan Penindakan

menyelenggarakan fungsi :

a. Pelaksanaan urusan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan

perundang- undangan dibidang karantina hewan;

b. Pelaksanaan urusan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan

perundang- undangan dibidang karantina tumbuhan;

c. Pelaksanaan urusan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan

perundang- undangan dibidang keamanan hayati hewani dan nabati.

Bidang Pengawasan dan Penindakan terdiri dari :

1. Seksi Pengawasan dan Penindakan Karantina Hewan

Seksi pengawasan dan penindakan karantina hewan mempunyai tugas

melakukan urusan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan

perundang- undangan dibidang karantina hewan dan keamanan hayati

hewani.

2. Seksi Pengawasan dan Penindakan Karantina Tumbuhan.

Page 18: BAB. I PENDAHULUAN - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA DAN STRATEGIS.pdf · banyak faktor yang berhubungan dengan ancaman resiko hama dan penyakit pada

Rencana Strategis Balai Besar Karantina Pertanian Belawan 2015-2019 18

Seksi pengawasan dan penindakan karantina tumbuhan mempunyai tugas

melakukan urusan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan

perundang- undangan dibidang karantina tumbuhan dan keamanan hayati

nabati.

E. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Kelompok jabatan fungsional terdiri dari Jabatan Fungsional Medik Veteriner,

Jabatan Fungsional Paramedik Veteriner, dan Jabatan Fungsional Pengendali

Organisme Pengganggu Tumbuhan, serta Jabatan Fungsional lain, yang terbagi

dalam berbagai Kelompok Jabatan Fungsional berdasarkan bidang keahlian

masing- masing sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

1. Kelompok Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Jabatan Fungsional

Paramedik Veteriner mempunyai tugas :

a. Melakukan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan,

penahanan, penolakan, pemusnahan dan pembebasan media pembawa

hama penyakit hewan karantina (HPHK);

b. Melakukan pemantauan daerah sebar HPHK;

c. Melakukan pembuatan koleksi HPHK;

d. Melakukan pengawasan keamanan hayati hewani;

e. Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

2. Kelompok Jabatan Fungsional Pengendali Organisme Pengganggu

Tumbuhan mempunyai tugas :

a. Melakukan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan,

penolakan, pemusnahan, dan pembebasan media pembawa organisme

pengganggu tumbuhan karantina (OPTK);

b. Melakukan pemantauan daerah sebar OPTK;

c. Melakukan pembuatan koleksi OPTK;

d. Melakukan pengawasan keamanan hayati nabati;

e. Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan

perundang- undangan yang berlaku.

Page 19: BAB. I PENDAHULUAN - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA DAN STRATEGIS.pdf · banyak faktor yang berhubungan dengan ancaman resiko hama dan penyakit pada

Rencana Strategis Balai Besar Karantina Pertanian Belawan 2015-2019 19

3. Kelompok jabatan fungsional lainnya mempunyai tugas melakukan kegiatan

fungsional sesuai dengan jabatan fungsional masing - masing berdasarkan

peraturan perundang- undangan yang berlaku.

Page 20: BAB. I PENDAHULUAN - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA DAN STRATEGIS.pdf · banyak faktor yang berhubungan dengan ancaman resiko hama dan penyakit pada

Rencana Strategis Balai Besar Karantina Pertanian Belawan 2015-2019 20

BAB IV

TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

4.1 Target Kinerja

Sebagai tolok ukur keberhasilan kinerja pembangunan perkarantinaan hewan dan

tumbuhan, maka indikator kinerja dalam rangka pencapaian sasaran strategis

pembangunan karantina pertanian adalah sebagai berikut :

Tabel 3. Sasaran Program dan Indikator Kinerja BBKP Belawan 2015-2019

SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI

1 STAKEHOLDER PERSPECTIVE

1. Meningkatnya efektifitas pengendalian resiko masuk, tersebar dan keluarnya HPHK dan OPTK

IKU.001 Presentase media pembawa yang memenuhi sistem jaminan kesehatan melalui sertifikasi karantina impor di tempat pemasukan yang telah ditetapkan.

100%

IKU.002 Presentase media pembawa yang memenuhi sistem jaminan kesehatan melalui sertifikasi karantina antar area di tempat pemasukan yang telah ditetapkan.

100%

IKU.003 Presentase media pembawa yang memenuhi sistem jaminan kesehatan melalui sertifikasi karantina antar area di tempat pengeluaran yang telah ditetapkan.

100%

2 CUSTOMER PERSPECTIVE

2 Meningkatnya kepuasan pengguna jasa karantina pertanian

IKU.004 Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) BBKP Belawan.

88 %

3 Meningkatnya efektivitas pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang- undangan dibidang karantina hewan dan karantina tumbuhan, serta keamanan hayati hewani dan nabati.

IKU.005 Penurunan prosentase pemasukan komoditas pertanian illegal.

20 %

Page 21: BAB. I PENDAHULUAN - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA DAN STRATEGIS.pdf · banyak faktor yang berhubungan dengan ancaman resiko hama dan penyakit pada

Rencana Strategis Balai Besar Karantina Pertanian Belawan 2015-2019 21

SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI

4 Meningkatnya kepatuhan pengguna jasa

IKU.006 Penurunan prosentase kasus pelanggaran perkarantinaan dibanding tahun sebelumnya.

10%

3 INTERNAL PROCESS PPERSPECTIVE

5 Meningkatnya Kualitas Laboratorium Karantina Hewan dan Tumbuhan BBKP Belawan

IKK. 001 Jumlah ruang lingkup pengujian laboratorium.

10

6 Meningkatnya kualitas koordinasi dengan instansi terkait

IKK. 002 Jumlah jejaring kerja dengan instansi terkait.

10

7 Meningkatnya sosialisasi peraturan perundangan perkarantinaan dengan stakeholder dan instansi terkait

IKK. 003 Jumlah sosialisasi. 5

4 LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE

8 Meningkatnya kualitas/kompetensi SDM bidang KH dan KT BBKP Belawan .

IKK. 004 Jumlah Kegiatan Magang yang diselenggarakan (KEG).

5

IKK. 005 Jumlah Kegiatan Pelatihan/ In House Training yang diselenggarakan (KEG).

6

9 Tersedianya sarana dan prasarana perkarantinaan yang memadai di BBKP Belawan.

IKK. 006 Jumlah dan jenis sarana, infrastruktur, teknologi informasi yang sesuai kebutuhan dan memadai (UNIT).

3

10 Meningkatnya efektifitas tindakan karantina.

IKK. 007 Jumlah sertifikasi karantina Impor, ekspor dan Antar Area terhadap media pembawa HPHK melalui pelaksanaan tindakan karantina di BBKP Belawan (LAPORAN).

2.3470

IKK. 008 Dukungan Internal Administrasi pengelolaan Sertifikasi Karantina Pertanian (BULAN).

12

11 Pemantauan HPHK dan OPT/OPTK, Monitoring PSAH dan PSAT.

IKK. 009 Jumlah lokasi/Kabupaten daerah yang di pantau

7

IKK. 010 Jumlah jenis media pembawa/negara yang di monitoring.

100

12 Terwujudnya good governance & clean government.

IKK. 011 Dukungan Aparatur Pegawai & Layanan Perkantoran (BULAN LAYANAN).

12

Page 22: BAB. I PENDAHULUAN - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA DAN STRATEGIS.pdf · banyak faktor yang berhubungan dengan ancaman resiko hama dan penyakit pada

Rencana Strategis Balai Besar Karantina Pertanian Belawan 2015-2019 22

4.2 Kerangka Pendanaan

Kerangka pendanaan unit kerja instansi pemerintah sebagaimana diatur dalam UU

No. 17 Tahun 2003 tentang keuangan Negara, tidak dapat dipisahkan dari landasan

perencanaan pembangunan yang diatur dalam UU No. 25 Tahun 2004 tentang

sistem perencanaan pembangunan nasional.

Page 23: BAB. I PENDAHULUAN - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA DAN STRATEGIS.pdf · banyak faktor yang berhubungan dengan ancaman resiko hama dan penyakit pada

Rencana Strategis Balai Besar Karantina Pertanian Belawan 2015-2019 23

BAB V

PENUTUP

Rencana Strategis Balai Besar Karantina Pertanian Belawan 2015-2019

merupakan suatu dokumen yang disusun sesuai dengan amanat Undang Undang

No. 25 Tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

Dengan adanya penyesuaian terhadap visi, misi, tujuan, sasaran strategis,

dan Indikator Kinerja Utama (IKU), arah kebijakan dan strategi pembangunan

perkarantinaa hewan dan tumbuhan yang tertuang dalam dokumen Renstra BBKP

Belawan 2015-2019, maka dokumen ini menjadi acuan bagi penyusunan Rencana

Kerja (Renja) BBKP Belawan dan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) BBKP

Belawan tahun 2015-2019.

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan perkarantinaan memerlukan

adanya dukungan dan kerjasama antar Instansi terkait, serta partisipasi masyarakat.

Komitmen dan kerja keras dari pimpinan dan seluruh pegawai ASN (Aparatur Sipil

Negara) BBKP Belawan, serta sinergitas dengan semua pihak terkait sangat

diperlukan dalam rangka mewujudkan harapan menjadikan pembangunan karantina

hewan dan tumbuhan yang berdaya saing dan berkelanjutan untuk kesejahteraan

masyarakat.

Page 24: BAB. I PENDAHULUAN - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA DAN STRATEGIS.pdf · banyak faktor yang berhubungan dengan ancaman resiko hama dan penyakit pada

Rencana Strategis Balai Besar Karantina Pertanian Belawan 2015-2019 24

LAMPIRAN

RENCANA STRATEGIS BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN BELAWAN

2015 - 2019

Page 25: BAB. I PENDAHULUAN - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA DAN STRATEGIS.pdf · banyak faktor yang berhubungan dengan ancaman resiko hama dan penyakit pada

Rencana Strategis Balai Besar Karantina Pertanian Belawan 2015-2019 25

Lampiran 1. Matrik Keterkaitan Visi Dengan Strategi dan Program Tahun 2015 – 2019

VISI MISI TUJUAN SASARAN PROGRAM

IKU ARAH

KEBIJAKAN STRATEGI PROGRAM

“Menjadi Unit Pelaksana Teknis yang Tangguh dan Terpercaya Dalam Perlindungan Kelestarian Sumberdaya Alam Hayati Hewan dan Tumbuhan, Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati serta Keamanan Pangan di Provinsi Sumatera Utara pada Tahun 2019”.

1. Melindungi kelestarian sumberdaya alam hayati, hewan dan tumbuhan dari serangan hama dan penyakit hewan karantina (HPHK), dan organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) di Provinsi Sumatera Utara.

2. Mendukung terwujudnya keamanan pangan di Provinsi Sumatera Utara.

3. Mendukung akselerasi eksport komoditas pertanian dari Provinsi Sumatera Utara.

4. Memperkuat koordinasi dengan instasi terkait dan stakeholder di

1. Terjaganya Sumber daya alam hayati, hewan dan tumbuhan dari serangan hama penyakit hewan karantina dan organisme pengganggu tumbuhan karantina.

2. Terjaminnya keamanan produk pertanian yang berasal dari hewan dan tumbuhan.

6. Pengendalian importasi dan percepatan eksportasi melalui pencegahan masuk dan keluarnya media HPHK dan OPTK.

7. Memperkuat kemitraan dan penyelenggaraan perkarantinaan.

5. Mewujudkan Pelayanan Publik

1. Meningkatnya efektivitas pengendalian risiko masuk, tersebar dan keluarnya HPHK dan OPTK di Provinsi Sumatera Utara.

2. Meningkatnya kualitas pelayanan tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati terhadap ekspor Media Pembawa HPHK dan OPTK dan keamanan hayati dari Provinsi Sumatera Utara..

3. Meningkatnya kepatuhan dan kepuasan pengguna jasa karantina pertanian di Provinsi

1. Presentase media pembawa yang memenuhi sistem jaminan kesehatan melalui sertifikasi karantina impor di tempat pemasukan yang telah ditetapkan.

2. Presentase media pembawa yang memenuhi sistem jaminan kesehatan melalui sertifikasi karantina antar area di tempat pemasukan yang telah ditetapkan

3. Presentase media pembawa yang memenuhi sistem jaminan kesehatan melalui sertifikasi karantina antar area di tempat pengeluaran

1. Memperkuat sistem Perkarantinaan Pertanian dan pengawasan keamanan hayati berlandaskan analisa resiko.

2. Mengikutsertakan masyarakat dalam penyelenggara-an karantina

1. Penyempurna-an standar pelayanan publik.

2. Meningkatkan efektivitas pemeriksaan karantina dilini I.

3. Meningkatkan kompetensi SDM.

4. Meningkatkan sarana dan prasarana operasional.

5. Penambahan ruang lingkup akreditasi laboratorium.

6. Meningkatkan efektivitas pengendalian internal.

Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati.

Page 26: BAB. I PENDAHULUAN - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA DAN STRATEGIS.pdf · banyak faktor yang berhubungan dengan ancaman resiko hama dan penyakit pada

Rencana Strategis Balai Besar Karantina Pertanian Belawan 2015-2019 26

VISI MISI TUJUAN SASARAN PROGRAM

IKU ARAH

KEBIJAKAN STRATEGI PROGRAM

Provinsi Sumatera Utara

5. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik .

yang akuntabel dan transparan.

Sumatera Utara.

yang telah ditetapkan.

4. Penurunan prosentase pemasukan komoditas pertanian illegal.

5. Penurunan prosentase kasus pelanggaran perkarantinaan dibanding tahun sebelumnya.

6. Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) BBKP Belawan.

Page 27: BAB. I PENDAHULUAN - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA DAN STRATEGIS.pdf · banyak faktor yang berhubungan dengan ancaman resiko hama dan penyakit pada

Rencana Strategis Balai Besar Karantina Pertanian Belawan 2015-2019 27

Lampiran 2. Matrik Kinerja dan Pendanaan

PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR KINERJA LOKA

SI

TARGET

2015 2016 2017 2018 2019

1 2 3 4 5 6 7 8 9

PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERKARANTINAAN PERTANIAN DAN PENGAWASAN KEAMANAN HAYATI DI BBKP BELAWAN

SASARAN PROGRAM 1: Meningkatnya efektifitas pengendalian resiko masuk, tersebar dan keluarnya HPHK dan OPTK.

IKU.1 Persentase media pembawa yang memenuhi sistem jaminan kesehatan melalui sertifikasi karantina impor di tempat pemasukan yang telah ditetapkan.

100% 100% 100% 100% 100%

IKU.2 Persentase media pembawa yang memenuhi sistem jaminan kesehatan melalui sertifikasi karantina antar area di tempat pemasukan yang telah ditetapkan.

100% 100% 100% 100% 100%

IKU.3 Persentase media pembawa yang memenuhi sistem jaminan kesehatan melalui sertifikasi karantina antar area di tempat pengeluaran yang telah ditetapkan.

100% 100% 100% 100% 100%

SASARAN PROGRAM 2:

Meningkatnya kepuasan pengguna jasa karantina pertanian.

IKU.4 Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) BBKP Belawan.

81 83 85 87 88

Page 28: BAB. I PENDAHULUAN - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA DAN STRATEGIS.pdf · banyak faktor yang berhubungan dengan ancaman resiko hama dan penyakit pada

Rencana Strategis Balai Besar Karantina Pertanian Belawan 2015-2019 28

PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR KINERJA LOKA

SI

TARGET

2015 2016 2017 2018 2019

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Peningkatan Pengawasan Pelanggaran Peraturan Perundangan Perkarantinaan

SASARAN KEGIATAN 1: Meingkatnya kualitas pelaksanaan pengawasan pelanggaran peraturan perundangan perkarantinaan

IKK.012 Efektifitas pencegahan masuk dan tersebarnya HPHK/OPTK/PSAT/PSAH yang tidak sesuai dengan peraturan perundangan perkarantinaan dan standar keamanan pangan serta tidak adanya NNC

75% 80% 85% 90% 95%

SASARAN KEGIATAN 2: Meningkatnya jejaring kerja dengan instansi terkait dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi dan penegakan hukum

IKK.013 Frekuensi kegiatan Patroli dan Intelijen.

50 50 50 50 50

SASARAN KEGIATAN 3: Meningkatnya kepatuhan pengguna jasa karantina pertanian

IKK.006 Penurunan presentase kasus pelanggaran perkarantinaan dibanding tahun sebelumnya.

10% 10% 10% 10% 10%

SASARAN KEGIATAN 4: Meningkatnya pengetahuan, kesadaran dan kepatuhan masyarakat akan peraturan perundangan perkarantinaan.

IKK.003 Jumlah kegiatan sosialiasi. 4 4 4 4 4

2 Peningkatan Sistem Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani

Page 29: BAB. I PENDAHULUAN - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA DAN STRATEGIS.pdf · banyak faktor yang berhubungan dengan ancaman resiko hama dan penyakit pada

Rencana Strategis Balai Besar Karantina Pertanian Belawan 2015-2019 29

PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR KINERJA LOKA

SI

TARGET

2015 2016 2017 2018 2019

1 2 3 4 5 6 7 8 9

SASARAN KEGIATAN 5 :

Meningkatnya Kualitas Laboratorium Karantina Hewan BBKP Belawan.

IKK. 001 Jumlah ruang lingkup pengujian laboratorium KH.

0 1 2 3 4

3 Peningkatan Sistem Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati

SASARAN KEGIATAN 6 : Meningkatnya Kualitas Laboratorium KarantinaTumbuhan BBKP Belawan.

IKK. 001 Jumlah ruang lingkup pengujian laboratorium KT.

2 4 6 8 10

4 Dukungan Manajemen

dan Dukungan Teknis Lainnya pada BBKP Belawan

SASARAN KEGIATAN 7:

Meningkatnya kualitas/kompetensi SDM bidang KH BBKP Belawan

IKK. 004 Jumlah Kegiatan Magang yang diselenggarakan (KEG).

0 3 5 5 5

IKK. 005 Jumlah Kegiatan Pelatihan/ In House Training yang diselenggarakan (KEG).

0 2 2 2 2

SASARAN KEGIATAN 8 : Tersedianya sarana dan prasarana perkarantinaan hewan yang memadai di BBKP Belawan

IKK. 006 Jumlah dan jenis sarana, infrastruktur, teknologi informasi yang sesuai kebutuhan dan memadai (UNIT).

0 0 2 2 2

Page 30: BAB. I PENDAHULUAN - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA DAN STRATEGIS.pdf · banyak faktor yang berhubungan dengan ancaman resiko hama dan penyakit pada

Rencana Strategis Balai Besar Karantina Pertanian Belawan 2015-2019 30

PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR KINERJA LOKA

SI

TARGET

2015 2016 2017 2018 2019

1 2 3 4 5 6 7 8 9

5 Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati

SASARAN KEGIATAN 9 :

Meningkatnya efektifitas tindakan karantina.

IKK. 007 Jumlah sertifikasi karantina Impor, ekspor dan Antar Area terhadap media pembawa HPHK melalui pelaksanaan tindakan karantina di BBKP Belawan (LAPORAN)

2.642 2.600 2.600 2.600 2.600

IKK. 008 Dukungan Internal Administrasi pengelolaan Sertifikasi Karantina Pertanian (BULAN).

12 12 12 12 12

IKK. 009 Jumlah lokasi/Kabupaten daerah yang dipantau.

7 7 7 7 7

IKK. 010 Jumlah jenis media pembawa/negara yang dimonitoring

100 100 100 100 100

SASARAN KEGIATAN 10 :

Terwujudnya good governance & clean government.

IKK. 011 Dukungan Aparatur Pegawai & Layanan Perkantoran (BULAN LAYANAN).

12 12 12 12 12

Page 31: BAB. I PENDAHULUAN - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA DAN STRATEGIS.pdf · banyak faktor yang berhubungan dengan ancaman resiko hama dan penyakit pada

Rencana Strategis Balai Besar Karantina Pertanian Belawan 2015-2019 31

Lampiran 3. Matrik Kegiatan, Target dan Alokasi Anggaran

PROGRAM/KEGIATAN

SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET ALOKASI (Rp Miliar)

TOTAL ALOKA

SI 2015-2019

LOKASI

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 (Rp

Miliar)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERKARANTINAAN PERTANIAN DAN PENGAWASAN KEAMANAN HAYATI

21,545 22,157 30,000 35,000 40,000

SASARAN PROGRAM 1:

Meningkatnya efektifitas pengendalian resiko masuk, tersebar dan keluarnya HPHK dan OPTK

IKU.1 Persentase media pembawa yang memenuhi sistem jaminan kesehatan melalui sertifikasi karantina impor di tempat pemasukan yang telah ditetapkan

100% 100% 100% 100% 100%

IKU.2 Persentase media pembawa yang memenuhi sistem jaminan kesehatan melalui sertifikasi karantina antar area di tempat pemasukan yang telah ditetapkan

100% 100% 100% 100% 100%

Page 32: BAB. I PENDAHULUAN - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA DAN STRATEGIS.pdf · banyak faktor yang berhubungan dengan ancaman resiko hama dan penyakit pada

Rencana Strategis Balai Besar Karantina Pertanian Belawan 2015-2019 32

IKU.3 Persentase media pembawa yang memenuhi sistem jaminan kesehatan melalui sertifikasi karantina antar area di tempat pengeluaran yang telah ditetapkan

100% 100% 100% 100% 100%

SASARAN PROGRAM 2:

Meningkatnya kepatuhan dan kepuasan pengguna jasa karantina pertanian

IKU.4 Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

81 83 85 87 88

1 Peningkatan Kepatuhan, Kerja Sama dan Pengembangan Sistem Informasi Perkarantinaan

1,0 1,0 1,0 1,0

1,0

Meningkatnya kualitas pelaksanaan pengawasan pelanggaran peraturan perundangan perkarantinaan

IKK.012 Efektifitas pencegahan masuk dan tersebarnya HPHK/OPTK/PSAT/PSAH yang tidak sesuai dengan peraturan perundangan perkarantinaan dan standar keamanan pangan serta tidak adanya NNC

75% 80% 85% 90% 95%

Page 33: BAB. I PENDAHULUAN - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA DAN STRATEGIS.pdf · banyak faktor yang berhubungan dengan ancaman resiko hama dan penyakit pada

Rencana Strategis Balai Besar Karantina Pertanian Belawan 2015-2019 33

Meningkatnya jejaring kerja dengan instansi terkait dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi dan penegakan hukum

IKK.013 Frekuensi kegiatan Patroli dan Intelijen

50 50 50 50 50 0,103 0,150 0,200 0,250 0,300

Meningkatnya kepatuhan pengguna jasa karantina pertanian

IKK.006 Penurunan presentase kasus pelanggaran perkarantinaan dibanding tahun sebelumnya

10% 10% 10% 10% 10%

Meningkatnya pengetahuan, kesadaran dan kepatuhan masyarakat akan peraturan perundangan perkarantinaan.

IKK.003 Jumlah kegiatan sosialiasi

4 4 4 4 4 0,406 0,430 0,480 0,500 0,550

2 Peningkatan Sistem Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani

0,914 1,692 2,000 2,000 2,200

Meningkatnya Kualitas Laboratorium Karantina Hewan BBKP Belawan

IKK. 001 Jumlah ruang lingkup pengujian laboratorium KH

0 1 2 3 4 0,130 0,145 0,250 0,300 0,350

Page 34: BAB. I PENDAHULUAN - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA DAN STRATEGIS.pdf · banyak faktor yang berhubungan dengan ancaman resiko hama dan penyakit pada

Rencana Strategis Balai Besar Karantina Pertanian Belawan 2015-2019 34

3 Peningkatan Sistem Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati

1,158 2,000 2,250

2,350 2,500

Meningkatnya Kualitas Laboratorium KarantinaTumbuhan BBKP Belawan

IKK. 001 Jumlah ruang lingkup pengujian laboratorium KT

2 4 6 8 10 0,200 0,450 0,600 0,800 1,000

4 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya

Meningkatnya kualitas/kompetensi SDM BBKP Belawan

IKK. 004 Jumlah Kegiatan Magang yang diselenggarakan (KEG)

0 3 5 5 5 0,060 0,080 0,100 0,150 0,200

IKK. 005 Jumlah Kegiatan Pelatihan/ In House Training yang diselenggarakan (KEG)

0 2 2 2 2 0,100 0,120 0,150 0,200 0,250

Terkelolanya anggaran secara optimal

Opini BPK terhadap Laporan Keuangan BBKP Belawan.

WTP WTP WTP WTP WTP 0,250 0,275 0,300 0,325 0,350

Terwujudnya good governance & clean gevern ment

Jumlah dokumen perencanaan, evaluasi

dan pelaporan (Dokumen).

7 7 7 7 7 0,10 0,11 0,12 0,12 0,13

Page 35: BAB. I PENDAHULUAN - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA DAN STRATEGIS.pdf · banyak faktor yang berhubungan dengan ancaman resiko hama dan penyakit pada

Rencana Strategis Balai Besar Karantina Pertanian Belawan 2015-2019 35

Jumlah dokumen rencana kinerja & penyusunan anggaran

2

2

2

2

2

0,220

0,250

0,275

0,300

,325

Tersedianya sarana dan prasarana perkarantinaan yang memadai di BBKP Belawan

IKK. 006 Jumlah dan jenis sarana, infrastruktur, teknologi informasi yang sesuai kebutuhan dan memadai (UNIT)

0 0 2 2 2 0,600 1,050 1,200 1,300 1,500

5 Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati

Meningkatnya efektifitas tindakan karantina

IKK. 007 Jumlah sertifikasi karantina Impor, ekspor dan Antar Area terhadap media pembawa HPHK melalui pelaksanaan tindakan karantina di BBKP Belawan (LAPORAN)

2642 2600 2600 2600 2600 0,943 1,056 1,150 1,250 1,350

Page 36: BAB. I PENDAHULUAN - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA DAN STRATEGIS.pdf · banyak faktor yang berhubungan dengan ancaman resiko hama dan penyakit pada

Rencana Strategis Balai Besar Karantina Pertanian Belawan 2015-2019 36

IKK. 008 Dukungan Internal Administrasi pengelolaan Sertifikasi Karantina Pertanian (BULAN)

12 12 12 12 12 1,267 1,420 1,580 1,640 1,800

IKK. 009 Jumlah lokasi/Kabupaten daerah yang di pantau

7 7 7 7 7 0,130 0,128 0,150 0,175 0,200

IKK. 010 Jumlah jenis media pembawa/negara yang di monitoring

100 100 100 100 100 1,000 1,100 1,200 1,250 1,300

Terwujudnya good governance & clean government

IKK. 011 Dukungan Aparatur Pegawai & Layanan Perkantoran (BULAN LAYANAN)

12 12 12 12 12 16,256 18,000 20,000

22,000 24,000

Page 37: BAB. I PENDAHULUAN - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA DAN STRATEGIS.pdf · banyak faktor yang berhubungan dengan ancaman resiko hama dan penyakit pada

Rencana Strategis Balai Besar Karantina Pertanian Belawan 2015-2019 37

Lampiran4. Matrik Kata Kunci Visi

No Kata Kunci Visi BARANTAN Makna/Arti

1 Instansi yang tangguh Menjadikan BBKP BELAWAN sebagai institusi yang senantiasa mampu menyesuaikan diri (adaptif) terhadap berbagai tantangan dan dinamika/perubahan lingkungan organisasi secara multidimensional (lingkungan alam, politik, sosial, ekonomi, teknologi, sistem hukum dan regulasi), baik dari dalam maupun luar negeri, serta

2 Instansi yang terpercaya Menjadikan BBBKP BELAWAN sebagai institusi yang memegang teguh prinsip-prinsip profesionalisme dan integritas dalam menjalankan tugas dan fungsi melalui penerapan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) di bidang karantina hewan dan tumbuhan.

3 Perlindungan Kelestarian Sumberdaya alam hayati hewan dan tumbuhan, Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati

BBKP BELAWAN memiliki komitmen yang tinggi dalam mendukung Visi dan Misi Kementerian Pertanian guna mewujudkan perlindungan kelestarian sumberdaya alam hayati hewan dan tumbuhan guna mendukung upaya pemerintah dalam menjaga kelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati di Indonesia.

4 Keamanan pangan BBKP BELAWAN melaksanakan standar kebijakan di bidang karantina hewan dan tumbuhan guna meningkatkan standar keamanan mutu pangan yang berasal dari produk pertanian yang layak konsumsi sehingga mampu memberikan perlindungan pada masyarakat, serta mendukung perwujudan swasembada pangan nasional.

Page 38: BAB. I PENDAHULUAN - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA DAN STRATEGIS.pdf · banyak faktor yang berhubungan dengan ancaman resiko hama dan penyakit pada

38

Lampiran 5. Matrik Kerangka Regulasi

No Arah Kerangka Regulasi dan/atau Kebutuhan Regulasi

Urgensi Pembentukan Berdasarkan Evaluasi

Regulasi Eksisting, Kajian dan Penelitian

Unit Penanggung

Jawab

Unit Terkait/Instans

i

Target Penyelesaian

1 Revisi Undang Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Karantina Ikan dan Karantina Tumbuhan

2 Menyiapkan Pulau Karantina dan Menyusun Konsep Rancangan PP tentang Pulau Karantina

3 Harmonisasi dan Sinergi Terhadap Berbagai Peraturan Lalu Lintas Hewan dan Produk Hewan Pada Tingkat Pusat Dengan Tingkat Daerah

4 Menyusun kebijakan operasional tentang tindakan karantina hewan antar area, tindakan karantina di pelabuhan penyeberangan, dan tindakan karantina terhadap media pembawa eks. impor

5 Penilaian/Analisis Risiko MP OPTK di Negara Asal (PSI,PFA, PSPS, Rekognisi Keamanan Pangan

6 Verifikasi serta registrasi laboratorium PSAT dalam ruang lingkup jenis pestisida yang digunakan negara pengekspor

7 Pengendalian impor dengan pemanfaatan Codex Standar terhadap buah segar (aturan buah bertangkai/bercampur daun)

8 Dukungan akselerasi ekspor (penguatan in line inspection, pembuatan standard prosedur sertifikasi phytosanitary berbasis komoditas (mangga ke Korea, Salak Ke Australia dan New Zealand, pembinaan thd rumah produksi SBW ke Cina dan beberapa calon negara tujuan lainnya)

9 Implementasi TPFT (rancangan Permentan SLA MP HPHK/OPTK disesuaikan dg hasil revisi Permentan 88/2011, memonitor perkembangan replikasi TPFT di 5 UPT)

10 Senantiasa Korlap melakukan monev tindakan perlakuan fumigasi/kemasan kayu sesuai standar sehingga tidak berdampak NNC di negara tujuan

11 Penguatan pengawasan MP HPHK/OPTK di Zona-Zona Pemasukan ilegal

12 Penyusunan Kebijakan Karantina Wilayah Perbatasan

13 Kebijakan Tindakan Karantina Terhadap Media Pembawa di TDK