bab i pendahuluan - makassar.lan.go.id · revisi renstra 2019 1 bab i pendahuluan a. kondisi umum...
TRANSCRIPT
Revisi Renstra 2019
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Kondisi Umum
Lembaga Administrasi Negara (LAN) sebagai Lembaga Pemerintah Non
Kementerian (LPNK) yang mengemban amanat melaksanakan tugas
pemerintahan di bidang administrasi negara memegang peran strategis dalam
pelaksanaan reformasi birokrasi yang merupakan arah kebijakan
pendayagunaan aparatur negara sebagaimana disebutkan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025. Seiring terbitnya
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN),
peran LAN semakin nyata dengan tanggung jawab LAN atas pengaturan,
koordinasi, dan penyelenggaraan pengembangan kompetensi ASN (Pasal 219 PP
11/2017).
Lembaga Administrasi Negara (LAN) sebagai lembaga pemerintah non
kementerian (LPNK) yang bertanggung jawab menyelenggarakan tugas
pemerintahan di bidang administrasi negara tertentu sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan menjadi salah satu instansi yang berperan
penting dalam perbaikan situasi tersebut. Terkait dengan ASN, sebagaimana
diatur dalam Pasal 43 UU ASN, LAN memiliki fungsi:
1) Pengembangan standard kualitas pendidikan dan pelatihan pegawai ASN;
2) Pembinaan pendidikan dan pelatihan kompetensi manajerial pegawai ASN;
3) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kompetensi manajerial pegawai
ASN baik secara sendiri maupun bersama-sama lembaga pendidikan dan
pelatihan lainnya;
4) Pengkajian terkait dengan kebijakan dan manajemen ASN; dan
5) Melakukan akreditasi lembaga pendidikan dan pelatihan pegawai ASN, baik
sendiri maupun bersama lembaga pemerintah lainnya.
Lebih lanjut dalam bidang ASN, LAN sebagaimana diatur dalam Pasal 44
UU ASN bertugas:
1) Meneliti, mengkaji, dan melakukan inovasi manajemen ASN sesuai dengan
kebutuhan kebijakan;
2) Membina dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan pegawai ASN
berbasis kompetensi;
Revisi Renstra 2019
2
3) Merencanakan dan mengawasi kebutuhan pendidikan dan pelatihan
pegawai ASN secara nasional;
4) Menyusun standard dan pedoman penyelenggaraan dan pelaksanaan
pendidikan, pelatihan teknis fungsional dan penjenjangan tertentu, serta
pemberian akreditasi dan sertifikasi di bidangnya dengan melibatkan
kementerian dan lembaga terkait;
5) Memberikan sertifikasi kelulusan peserta pendidikan dan pelatihan
penjenjangan;
6) Membina dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan analis kebijakan
publik; dan
7) Membina jabatan fungsional di bidang pendidikan dan pelatihan.
Fungsi Lembaga Administrasi Negara (LAN) ini semakin kuat dengan
adanya penetapan struktur organisasi baru yang ditetapkan melalui Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 79 tahun 2018 tentang Lembaga
Administrasi Negara. Peraturan baru ini menguatkan tugas dan fungsi dalam
menyelenggarakan tugas pemerintahan di bidang administrasi negara. Pusat
Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Manajemen Pemerintahan
(PUSLATBANG KMP) yang sebelumnya bernama Pusat Kajian dan Pendidikan
dan Pelatihan Aparatur II, berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2019, merupakan unsur
pendukung pelaksanaan tugas dan fungsi LAN dituntut untuk memberikan
kontribusi nyata dan mengambil inisiatif dalam mengakselerasi pencapaian
program prioritas nasional yang menjadi tanggung jawab LAN baik dalam hal
penyelenggaraan pelatihan dan pengembangan maupun pengkajian di manajemen
pemerintahan.
Selanjutnya, agar harapan untuk memberikan kontribusi dapat
dilaksanakan secara optimal terutama karena adanya perubahan struktur
kelembagaan LAN yang berdampak pada perubahan fungsi, maka dinilai
penting bagi PUSLATBANG KMP LAN untuk mereviu rencana strategis 2014-
2019 yang mengakomodir dan mempertimbangkan aspek-aspek kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman baik dari sisi internal maupun eksternal
organisasi serta potensi yang dimiliki.
Analisa tersebut dilakukan dalam rangka pencapaian Indikator Kinerja
Utama (IKU) yang telah ditetapkan dalam Peraturan Kepala LAN. Sebagai unsur
pendukung, Puslatbang KMP melaksanakan dua core bisnis utama yakni
Revisi Renstra 2019
3
penyelenggaraan pelatihan dan pengembangan aparatur serta pengkajian
dalam bidang manajemen pemerintahan. Adapun capaian indikator kinerja
PUSLATBANG KMP tahun 2016 – 2018 adalah:
Tabel Capaian Indikator Kinerja Utama
Puslatbang KMP Tahun 2018 – 2016*
No
INDIKATOR
KINERJA UTAMA
2018 2017 2016
Target Realisasi Target Realisasi Targe
t Realisasi
1. Jumlah
rekomendasi kebijakan yang menjadi wacana publik
1 1 100% 1 1 100% 1 1 100%
2. Jumlah jurnal yang diterbitkan**
2 2 100% - - - 2 2 100%
3. Jumlah inovasi yang merupakan hasil co-creation
240 248 103.33% 100 112 110% - - -
4. Persentase peserta pelatihan kepemimpinan yang mengalami peningkatan pengetahuan
(knowledge improvement) sesuai sasaran pelatihan**
95 100 105.26% - - - 90 95.8% 127%
5. Persentase peserta pelatihan teknis, fungsional, dan sosial kultural
yang mengalami peningkatan pengetahuan (knowledge) sesuai sasaran pelatihan**
85 93.33 109.8% - - - - - -
6. Indeks tata kelola internal PKP2A II LAN
80 86.82 108.14% Baik Baik 100% - - -
Keterangan:
* Capaian Indikator kinerja merupakan capaian indikator kinerja
dari nomenklatur lama (PKP2A II LAN)
** Data yang kosong (-) muncul karena tidak diperjanjikan dalam pada tahun IKU.
Pencapaian kinerja organisasi Puslatbang KMP sesuai target yang
diperjanjikan dalam tiga tahun berturut-turut yaitu pada tahun 2016, 2017
dan tahun 2018 memperlihatkan pencapaian kinerja Puslatbang KMP
melebihi target yang ditetapkan. Hal ini terwujud karena adanya baiknya
budaya kerja pegawai serta kepercayaan dan kerjasama yang baik dari
stakeholder/shareholder. Adapun capaian kinerja dari dua core bisnis
utama Puslatbang KMP adalah:
Revisi Renstra 2019
4
1) Bidang Pelatihan dan pengembangan Aparatur
Penyelenggaraan pelatihan dan pengembangan dilakukan melalui 2
pembiayaan yaitu Rupiah Murni (RM) dan melalui Penerimaan Negara
Bukan Pajak (PNBP). Pembiayaan melalui RM difokuskan pada
penyelenggaraan pelatihan dan pengembangan yang sifatnya
mendukung kegiatan pembinaan yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel
Penyelenggaraan Pelatihan dan Pengembangan dalam rangka Pembinaan Puslatbang KMP Tahun 2015-2017
Program Pelatihan
dan pengembangan
Tahun
2015 2016 2017
Training of Trainers (TOT) - -
Training of Fasilitator (TOF)
- -
Management of Training MOT) - - -
Training of Course (TOC) - -
Analisis Kebutuhan Pelatihan dan pengembangan (AKD)
- - -
Sedangkan penyelenggaraan pelatihan yang dibiayai melalui skema
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dilakukan untuk memfasilitasi
kebutuhan Pelatihan dan pengembangan Daerah yang cukup tinggi. Baik
dalam bentuk Pelatihan Teknis, Pelatihan Dasar Kepemimpinan, dan
Pelatihan Kepemimpinan.
Tabel
Penyelenggaraan Pelatihan Dan Pengembangan Tahun 2015-2017
Program Pelatihan dan
pengembangan
Tahun
2015 2016 2017
Pelatihan dan Pengembangan Teknis 3 1 5
Pelatihan Dasar (Prajabatan) Golongan III - - -
Pelatihan Kepemimpinan Pengawas 1 3 1
Pelatihan Kepemimpinan Administrator 2 2 2
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk. II 4 4 3
Tabel 1.9
Jumlah Penyelenggaraan Pelatihan dan Pengembangan
yang Difasilitasi Puslatbang KMP Tahun 2015-2017
Program Latbang Tahun
2015 2016 2017
Pelatihan Teknis 3 Angkatan 4 Angkatan 3 Angkatan
Pelatihan Dasar 89 Angkatan 110 Angkatan 64 Angkatan
Pelatihan Kepemimpinan Pengawas 2 Angkatan 4 Angkatan 6 Angkatan
Pelatihan Kepemimpinan Administrator 4 Angkatan 3 Angkatan 5 Angkatan
Revisi Renstra 2019
5
2) Bidang Kajian dan Inovasi Administrasi Negara
Pelaksanaan core bisnis di Bidang Kajian Dan Inovasi
Administrasi Ngara pada tahun 2015-2018 dilaksanakan melalui 2
kegiatan utama yaitu kajian dan advokasi. Kegiatan yang berupa kajian
dan Inovasi sepenuhnya dibiayai oleh APBN. Adapun nama-nama kajian
dan inovasi yang dilakukan oleh Puslatbang KMP LAN Tahun 2015-
2018 beserta anggarannya adalah:
Tabel
Kegiatan Bidang Kajian dan Inovasi Puslatbang KMP LAN
Tahun 2015-2018
No. Nama kajian Tahun Anggaran (Rp)
1. Kajian Perspektif Gender dalam skenario
pengembangan karier ASN
2015 217.484.000
2. Kajian Grand Desin Pengembangan
Kompetensi ASN
2015 281.642.000
3. Kajian Sustainibilitas Inovasi Alumni
Pelatihan dan pengembangan Kepemimpinan
Tingkat III dan IV Puslatbagng KMP
2016 205.793.000
4. Labolatorium Inovasi (Kota Baubau) 2016 178.170.000
5. Kajian Pemetaan Kebutuhan JFT Analis
Kebijakan di Kawasan Timur Indonesia
2017 161.812.000
6. Teras Inovasi (Inovasi Untuk Negeri) 2017 63.890.000
7. Kajian Pengembangan Model Manajemen
Talenta PNS di Intansi Pemerintah Daerah
2018 114.000.000
Sumber: Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara, 2017
Adapun kegiatan advokasi dilaksanakan dengan cara memberikan
bantuan konsultasi, dan technical assistance kepada pemerintah daerah
yang membutuhkan. Pembiayaan sepenuhnya disediakan dan dikelola
oleh pemerintah daerah dimana tim Puslatbang KMP hanya bertindak
sebagai narasumber atau tim ahli. Adapun kegiatan yang difasilitasi
antara lain:
Revisi Renstra 2019
6
Tabel 1.11
Kegiatan Fasilitasi Bidang Kajian tahun 2015-2017
Tahun Nama Daerah Nama Kegiatan
2015 Kabupaten Luwu Timur Pengembangan Budaya Kerja
Kabupaten Sinjai Penyusunan/Bimtek Analisa Jabatan(ANJAB)/Analisa Beban Kerja (ABK)
Kota Palopo Penyusunan/Bimtek Analisa Jabatan(ANJAB)/Analisa Beban Kerja (ABK)
Kabupaten Luwu Penyusunan/Bimtek Analisa Jabatan(ANJAB)/Analisa Beban Kerja (ABK)
Kabupaten Jeneponto Penyusunan/Bimtek Analisa Jabatan(ANJAB)/Analisa Beban Kerja (ABK)
Kabupaten Puncak Jaya Penyusunan/Bimtek Analisa Jabatan(ANJAB)/Analisa Beban Kerja (ABK)
Provinsi Sulawesi Selatan Penyusunan/Bimtek Evaluasi Jabatan
Kota Palopo Penyusunan/Bimtek Evaluasi Jabatan
Kabupaten Luwu Penyusunan/Bimtek Evaluasi Jabatan
Kabupaten Jeneponto Penyusunan/Bimtek Evaluasi Jabatan
Kota Buton Penyusunan/Bimtek Evaluasi Jabatan
Kabupaten Mamasa Penyusunan/Bimtek Evaluasi Jabatan
Kabupaten Mamuju Tengah Penyusunan/Bimtek Evaluasi Jabatan
Kabupaten Puncak Jaya Penyusunan/Bimtek Evaluasi Jabatan
Kota Tidore Kepulauan
Penyusunan/Bimtek Standar Operasional Prosedur (SOP)
Kabupaten Mamasa
Penyusunan/Bimtek Standar Operasional Prosedur (SOP)
Kabupaten Gowa
Penyusunan/Bimtek Standar Operasional Prosedur (SOP)
Kabupaten Puncak Jaya
Penyusunan/Bimtek Standar Operasional Prosedur (SOP)
Kabupaten Mamuju Tengah
Penyusunan/Bimtek Standar Operasional Prosedur (SOP)
Kabupaten Luwu Timur Penyusunan/Bimtek Standar Kompetensi Manajerial (SKM)
Kota Bau-bau Penyusunan Kajian Tunjangan Kinerja
Kota Makassar Penyusunan Kajian Tunjangan Kinerja
Kabupaten Mamuju Tengah Bimtek Penyusunan RENSTRA
Kabupaten Buton Bimtek Penyusunan RENSTRA
Kabupaten Mamuju Tengah Evaluasi Kelembagaan
Kabupaten Sinjai
Perencanaan Pembangunan Desa
Revisi Renstra 2019
7
2016 Kabupaten Barru Penyusunan Naskah Akademik Penataan
Kelembagaan
Kabupaten Soppeng Penyusunan Naskah Akademik Penataan
Kelembagaan
Kabupaten Luwu Utara Penyusunan Naskah Akademik Penataan
Kelembagaan
Kabupaten Luwu Timur Penyusunan Naskah Akademik Penataan
kelembagaan
Kabupaten Jeneponto Penyusunan Naskah Akademik Penataan Kelembagaan
Kabupaten Pangkep Penyusunan Naskah Akademik Penataan Kelembagaan
Kabupaten Wajo Penyusunan Uraian Tugas
Provinsi Sulawesi Selatan Penyusunan Standar Kompetensi Manajerial
Kabupaten Buton Bimtek Perencanaan Daerah
Kabupaten Buton Penyusunan Analisa Jabatan
Kota Palopo Penyusunan Analisa Jabatan
Kabupaten Luwu Timur Penyusunan Analisa Jabatan
Prov. Sulawesi Barat Penyusunan SOP
Kabupaten Mamuju Tengah Penyusunan SOP
Kabupaten Mamuju Utara Penyusunan SOP
Kabupaten Mappi Penyusunan SOP
Kabupaten Pinrang Pemetaan Kompetensi (assessment Center)
Kabupaten Sorong Pemetaan Kompetensi (assessment Center)
Kabupaten Wajo Pemetaan Kompetensi (assessment Center)
Kabupaten Konawe Selatan Pemetaan Kompetensi (assessment Center)
Kabupaten Mamuju Utara Pemetaan Kompetensi (assessment Center)
Kabupaten Sinjai Pemetaan Kompetensi (assessment Center)
Kota Kendari Pemetaan Kompetensi (assessment Center)
Kabupaten Morowali Utara Pemetaan Kompetensi (assessment Center)
Kabupaten Mamuju
Tengah
Pemetaan Kompetensi (assessment Center)
Badan Pelatihan dan pengembangan Agama
Provinsi Sulawesi
Selatan
Pemetaan Kompetensi (assessment Center)
2017 Provinsi Sulawesi Barat Bimtek dan Penyusunan Analisa Jabatan
Kabupaten Sidrap Bimtek dan Penyusunan Analisa Jabatan
Kabupaten Luwu Utara Bimtek dan Penyusunan Analisa Jabatan
Kabupaten Jeneponto Bimtek dan Penyusunan Analisa Jabatan
Kabupaten Luwu Timur Bimtek dan Penyusunan Analisa Jabatan
Kabupaten Sinjai Bimtek dan Penyusunan Analisa Jabatan
Kabupten Gowa Bimtek dan Penyusunan Analisa Jabatan
Kota Palopo Bimtek dan Penyusunan Analisa Jabatan
Revisi Renstra 2019
8
Provinsi Sulawesi Selatan Bimtek Penyusunan SKM
Kabupaten Gowa Penyusunan SOP
Kabupaten Pangkep Penyusunan SOP
Kota Makassar Narasumber Inovasi
Kota Parepare Narasumber Inovasi
Kabupaten Pangkep Narasumber Inovasi
Kabupaten Sorong Selatan Pemetaan Kompetensi (assessment Center)
Kabupaten Toraja Pemetaan Kompetensi (assessment Center)
Kabupaten Teluk Wondana Pemetaan Kompetensi (assessment Center)
Kabupaten Pangkep Pemetaan Kompetensi (assessment Center)
Kabupaten Sinjai Pemetaan Kompetensi (assessment Center)
Kabupaten Luwu Timur Pemetaan Kompetensi (assessment Center)
Kabupaten Mamasa Pemetaan Kompetensi (assessment Center)
Kabupaten Buton Pemetaan Kompetensi (assessment Center)
Kota Baubau Pemetaan Kompetensi (assessment Center)
B. Potensi dan Permasalahan
1. Kekuatan
a. Sumber Daya Manusia
Dalam menjalankan perannya sebagai unsur pendukung LAN, Puslatbang
KMP telah didukung oleh sumber daya manusia yang memadai yang
terdiri dari Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah Non Pegawai
Negeri (petugas keamanan, petugas kebersihan dan pengelola taman).
Berikut ini jumlah dan komposisi Pegawai Negeri Sipil di Puslatbang KMP
tahun 2019:
43
34
Laki-Laki
Perempuan
Pegawai Puslatbang KMP
Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2019
Revisi Renstra 2019
9
1 1
4 3
8
8
20
15
12 4
1 Pembina Utama Madya-IV/d
Pembina Utama Muda-IV/c
Pembina Tk. I- IV/b
Pembina-IV/a
Penata Tk. I-III/d
Penata-III/c
Penata Muda Tk.I-III/b
Penata Muda, III/a
Pengatur Tk.I-II/d
Pengatur, II/c
Pengatur Muda Tk. I-II/b
3
28
27
10
10 S3
S2
S1
D3
SMA
Pegawai Puslatbang KMP Berdasarkan Pendidikan Tahun 2019
1 7
10
2
2
3
2 1 1
Analis Kebijakan Pertama
Peneliti
Widyaiswara
Perawat
Pustakawan
Pranata Hubungan Masyarakat
Pengelola Pengadaan Barang/Jasa
Pranata Komputer
Arsiparis
Pegawai Puslatbang KMP Berdasarkan Pangkat & Golongan
Tahun 2019
Pegawai Puslatbang KMP Berdasarkan Jabatan Fungsional Tahun 2019
Revisi Renstra 2019
10
Secara garis besar, berdasarkan data sumberdaya manusia
Puslatbang KMP, dapat dikatakan bahwa komposisi SDM Puslatbang KMP
dilihat dari aspek kualitas telah berada dalam kondisi yang memadai. Hal
ini dapat tercapai karena adanya proses perekrutan pegawai di
lingkungan Puslatbang KMP yang telah mengadopsi sistem merit dan
dilaksanakan secara konsisten, sehingga input SDM Puslatbang KMP telah
memenuhi kualifikasi yang dikehendaki berdasarkan analisa kebutuhan.
Jika dilihat dari perbedaan generasi menurut Oblinge (2005), dari
total keseluruhan aparatur Puslatbang KMP saat ini di dominasi oleh
generasi X sebanyak 37 pegawai dan generasi Y atau sering disebut
generasi Milenial sebanyak 31 pegawai. Tambahan energi dan banyaknya
usia produktif (gen X & Y) ini akan semakin memperkuat kapasitas LAN
dalam mendorong keberhasilan reformasi birokrasi dan tata kelola.
b. Sarana dan Prasarana
Dari segi kuantitas, untuk menunjang pelaksanaan tugas dan
fungsi, sarana dan prasarana kampus Puslatbang KMP sudah cukup
memadai. Seiring perkembangan zaman, beban penggunaan sarana
prasarana ini, akan semakin berkurang dengan adanya pemanfaatan
teknologi informasi.
Berikut ini data sarana dan prasarana di Puslatbang KMP.
37
3
31
6
Gen Y (tahun 1981 - 1994)
Gen z (tahun 1995 - present)
Gen x (tahun 1965 - 1980)
Baby Boomers (tahun 1946 - 1964)
Pegawai Puslatbang KMP Berdasarkan Generasi Tahun 2019
Revisi Renstra 2019
11
No Jenis Ruangan Jumlah 1 Ruangan kapasitas 1000 pax berupa
Auditorium 1
2 Ruangan kapasitas 600 pax berupa Auditorium
1
3 Ruangan Kapasitas 200 pax 2
4 Ruangan Kapasitas 100 pax 3
5 Ruangan Kapasitas 50 pax 4
6 Ruangan Kapasitas 25 pax 8
7 Kamar Asrama VIP 6
8 Kamar Asrama Standar 152
9 Meeting Room 1
10 Sarana Olahraga (Lapangan Tennis dan Bulu Tangkis)
1
11 Ruang Assessment Centre 1
12 Mushollah 1
13 Perpustakaan 1
14 Klinik 1
15 Kafetaria 1
16 Tempat Parkir 1
17 Mini Market dan Toko Sovenir 1
c. Budaya Kerja
Budaya kerja merupakan soft dimension yang menggerakkan dan
melahirkan prilaku organisasi, yang menjadi citra dari organisasi
tersebut. Prilaku positif inilah yang kemudian akan mendorong
terwujudnya organisasi berkinerja tinggi. Untuk itu, sejak tahun 2010
PKP2A II LAN telah menetapkan 5 (lima) Nilai budaya kerja yang terdiri
dari Komitmen, Integritas, Inovasi, Profesional, dan Peduli (KIIPP).
Budaya kerja ini menjadi pedoman berprilaku bagi seluruh ASN di
Puslatbang KMP. Guna menguatkan budaya kerja yang mulai tumbuh di
lingkungan LAN, pada tahun 2014 LAN menetapkan nilai integritas,
professional, inovatif dan peduli (IPIP) sebagai nilai bagi yang harus
dimiliki oleh setiap ASN di lingkungan LAN. Adapun bentuk prilaku dari
setiap nilai budaya kerja ini adalah:
INTEGRITAS; Nilai integritas disimbolkan dengan ikon tangan saling
berjabatan dengan latar berwarna merah. Tangan yang bersalaman
melambangkan rasa tanggung jawab dan dedikasi yang tinggi. Warna
merah melambangkan keberanian, optimisme dan dinamis. Adapun
makna yang terkandung dalam nilai integritas yaitu:
1) Berkarya dan berbakti untuk organisasi dengan penuh tanggung
jawab dan dedikasi;
Revisi Renstra 2019
12
2) Menjunjung tinggi nilainilai etika publik dan norma sosial;
3) Kesesuaian antara perkataan dan perbuatan;
4) Mengedepankan kepentingan publik dan organisasi di atas
kepentingan pribadi ataupun golongan;
5) Menjunjung tinggi amanah.
PROFESIONAL; Nilai profesional disimbolkan dengan otak manusia
dengan latar berwarna biru. Otak manusia melambangkan keahlian
dan kompetensi yang selalu ditingkatkan. Warna biru melambangkan
kepercayaan, kecerdasan, dan tanggung jawab. Adapun makna yang
terkandung dalam nilai profesional yaitu:
1) Bekerja sesuai dengan keahlian dan kompetensinya;
2) Berorentasi pada kualitas hasil;
3) Menjunjung tinggi kode etik profesi;
4) Selalu melakukan pengembangan potensi diri;
5) Bekerja secara total dan bertanggungjawab;
6) Mampu mengambil keputusan secara mandiri maupun dalam tim.
INOVATIF; Nilai inovatif disimbolkan dengan bola lampu pijar
menyala dengan latar berwarna kuning. Lampu pijar menyala
melambangkan inovasi dan ide yang tak pernah padam. Warna kuning
melambangkan rasa percaya diri, kreativitas, dan antusiasme. Adapun
makna yang terkandung dalam nilai inovatif yaitu:
1) Berfikir dan bertindak di luar kebiasaan (Out of the Box);
2) Membangun kreativitas untuk menciptakan nilai tambah;
3) Melakukan pembenahan secara terus menerus (Continuous
Improvement) terhadap proses dan metode kerja;
4) Mampu beradaptasi dengan perkembangan iptek;
5) Berani mengambil risiko untuk sebuah keputusan.
PEDULI; Nilai peduli disimbolkan dengan dua telapak tangan
melindungi hati dengan latar berwarna hijau. Dua telapak tangan
melindungi hati melambangkan perhatian, saling mendukung dan
menguatkan. Warna hijau melambangkan kedamaian, harmoni, dan
persahabatan. Adapun makna yang terkandung dalam nilai peduli
yaitu:
1) Menjunjung tinggi sikap kebersamaan dan gotong royong;
2) Bersikap adil;
Revisi Renstra 2019
13
3) Merasakan apa yang dirasakan orang lain/ memahami orang lain;
4) Saling menguatkan antar sesama warga LAN;
5) Bersikap ramah, mengembangkan senyum, salam, sapa, serta
cepat tanggap terhadap persoalan orang lain;
6) Mau mendengar pendapat dan kritik orang lain
2. Kelemahan
Dari segi kuantitas, sarana kampus Puslatbang KMP LAN sudah
cukup memadai, namun guna menggalang potensi dimasa yang akan datang,
masih diperlukan penambahan sarana kampus. Penambahan tersebut
meliputi ruang ruang mini theather, dan lain-lain. Sedangkan dari segi
kualitas, ruangan yang ada di kampus Puslatbang KMP sebagian besar
dalam kondisi yang memerlukan perbaikan antara lain:
1) Perbaikan ruang perkantoran yang sering mengalami kebocoran akibat
pipanisasi yang lemah;
2) Perbaikan kamar asrama yang mengalami kerusakan;
3) Perbaikan konstruksi lantai 2 dan 3 yang mengalami getaran dan retakan
pada lantai yang mengakibatkan tidak maksimalnya pemakaian ruangan.
Untuk itu dimasa yang akan datang, Puslatbang KMP membutuhkan
penambahan anggaran guna perbaikan dan peningkatan sarana dan
prasarana yang diharapkan pada tahun 2019 terealisasi. Adapun kondisi
sarana dan prasarana yang diharapkan akan dicapai pada 5 tahun yang
akan datang adalah:
Tabel Proyeksi Kebutuhan Pengembangan Sarana dan Prasarana Puslatbang KMP
No. Jenis Sarana/Prasarana Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
Sarana Gedung
1. Ruang Assessment Centre
1
2. Ruang Kelas Theater Besar
1
3. Ruang Kelas Theater Kecil
1
4. Ruang Lab. Komputer 1
5. Interior Ruang Pimpinan 1
6. Interior Cafetaria 1
Peralatan Kantor/Gedung
1. Peralatan Assessment Centre
1 1
2. Lemari Arsip gandeng 1
3. LCD Wireless 2 3 3 6
4. Mesin Fotocopy 1
Revisi Renstra 2019
14
5. Printer Server Colour 1 1
6. Camera Video Professional
1 1
7. Laptop 1 1 6
8. Personal Computer 1 5
9. TV 40 40 40
10. Meja Cafetaria 30 30 30
11. CCTV 1 1 1
12. Server EDP 1 1
13. Hardisk Data CCTV 1 1
Penambahan tugas, kewenangan, dan SDM yang dimiliki LAN
belum diimbangi dengan ketersediaan anggaran yang memadai. Anggaran
yang dialokasikan kepada LAN relatif rendah jika dibandingkan dengan
K/L dengan ukuran serupa. Bahkan, kecenderungan pagu anggaran yang
diterima LAN dapat dikatakan mengalami penurunan inkremental dalam
beberapa tahun terakhir. Sebagai unsur penunjang dibawah LAN,
penurunan anggaran ini berdampak pula pada ketersediaan anggaran
Pusatbang KMP. Kendala anggaran juga menjadi salah satu faktor
penyebab masih banyaknya pegawai Puslatbang KMP yang menduduki
jabatan pelaksana dan minimnya pengiriman pegawai dalam kegiatan
pelatihan dan pengembangan yang sesuai dengan hasil analisa
kebutuhan. Akibatnya kualitas hasil kerja masih belum sesuai dengan
harapan. Di bidang kajian misalnya, para peneliti masih memerlukan
pengembangan kompetensi teknis dalam mengelola dan menganalisa data
kajian sehingga dapat menghasilkan rekomendasi kebijakan yang
bermanfaat.
Tabel 3.6
Anggaran Pengembangan Pegawai Tahun 2015-2018
Tahun Anggaran (Rp)
2015 145.089.000
2016 210.904.000
2017 161.354.000
2018 452.762.000
Jumlah 970.109.000
Revisi Renstra 2019
15
3. Peluang
Penataan kelembagaan LAN-RI yang telah menetapkan struktur dan
tugas baru, menetapkan bahwa fungsi Pusltbang KMP adalah sebagai unsur
pendukung yang ruang lingkup kerjanya tidak dibatasi oleh kewilayahan
namun oleh spesifikasi tanggungjawab yang sifatnya nasional. Hal ini
memberikan peluang bagi pengembangan tema dan spesialisasi pengkajian
sehingga rekomendasi kebijakan yang dihasilkan diharapkan lebih terfokus
dan berkualitas.
Peran Puslatbang KMP yang semakin dikenal dan dipercaya
integritasnya oleh para stakeholder, mendorong banyaknya Pemerintah
Daerah (Pemda) yang ingin menjalin kerjasama khususnya dalam
penyelenggaraan pelatihan dan pengembangan serta pelaksanaan
pengkajian manajemen pemerintahan. Baiknya integritas Puslatbang KMP,
juga terlihat dari kepercayaan KASN dan Pemda untuk menyelenggarakan
pemetaan dan penilaian kompetensi (assessment center) untuk pengisian
jabatan pimpinan tinggi, administrator, pengawas, maupun mutasi.
Minimnya anggaran pengembangan pegawai, saat juga masih dapat
diatasi karena adanya peluang berupa penawaran pengembangan pegawai
yang berbasis kerjasama dan tidak memerlukan biaya tinggi. Penawaran ini
dalam bentuk pendidikan seperti beasiswa dalam dan luar negeri, dan
pelatihan berupa soft course, bimbingan teknis, seminar, workshop dan lain-
lain.
4. Tantangan
Perubahan struktur Puslatbang KMP yang berdampak pada
penguatan tugas dan fungsi harus dibarengi dengan adanya sosialisasi
kepada stakeholder dan shareholder. Hal ini dibutuhkan untuk
mengantisipasi tingginya harapan terhadap Puslatbang KMP dan lingkungan
strategis yang juga ikut mengalami perubahan. Pengembangan kompetensi
pegawai ASN memiliki peran yang sangat krusial dalam kerangka kebijakan
dan manajemen ASN. Akan tetapi, pengembangan kompetensi tidak dapat
dilakukan dalam kerangka pikir tradisional yang semata-mata mengaitkan
kompetensi dengan informasi jabatan yang pada umumnya bersifat statis.
Pengembangan kompetensi haruslah mampu menjawab kebutuhan
perubahan lingkungan strategis yang semakin dinamis dan nirbatas.
Perkembangan TIK yang melaju sangat cepat memaksa kompetensi pasar
tenaga kerja, termasuk di sektor publik, untuk menguasai TIK di berbagai
bidang. Tidak jarang kebutuhan SDM digantikan oleh sistem informasi atau
Revisi Renstra 2019
16
bahkan robot. Puslatbang KMP LAN harus mampu mengantisipasi dan
merespons tantangan perubahan lingkungan yang dinamis ini dengan
kebijakan dan penyelenggaraan pengembangan kompetensi yang adaptif.
Keterbatasan anggaran bagi perbaikan dan penguatan sarana dan prasarana
Puslatbang KMP, dapat mendorong stakeholder untuk memilih
menggunakan instansi atau organisasi lain untuk bekerjasama.
Kompetitor sejenis dengan kemampuan dan fleksibiltas kebijakan
teknis juga dapat menjadi ancaman. Hal ini dikarenkan, Puslatbang KMP
bukanlah satu-satunya penyedia layanan dibidang pelatihan, pengembangan
dan pengkajian di bidang manajemen pemerintahan. Untuk itu Puslatbang
KMP harus terus berbenah diri untuk memenuhi harapan stakeholder dan
shareholder.
Ikhtisar identifikasi faktor-faktor strategis LAN diilustrasikan pada gambar
berikut ini;
Weaknesses
Kualitas Sarpras
Anggaran
Kompetensi Pegawai
Threats
Perkembangan TIK
Harapan stakeholder dan shareholder
Kompetitor dari Instansi
dan Organisasi lain
dengan tugas dan fungsi
sejenis
Strengths
Jumlah dan
komposisi Pegawai
Kuantitas Sarpras
Budaya Kerja
Opportunities
Kepercayaan Stakeholder dan
shareholder
Penawaran
pengembangan
kompetensi berbasis kerjasama
Revisi Renstra 2019 17
BAB II
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
A. Visi dan Misi
1. Visi LAN
Visi LAN tidak dapat dilepaskan dari visi pembangunan nasional yang
tertuang dalam RPJMN 2015-2019. Dengan demikian, visi LAN diarahkan
pada bidang administrasi negara yaitu “Menjadi rujukan bangsa dalam
pembaharuan Administrasi Negara”.
Puslatbang KMP selaku unsur pendukung pelaksanaan tugas dan fungsi
LAN di daerah mengemban visi LAN. Puslatbang KMP mengejewantahkan
visi tersebut dengan berupaya menjadi institusi yang memiliki keunggulan
kompetitif dengan menekankan pada dua hal utama, yaitu menjadi
rujukan dan pembaharuan administrasi Negara dari daerah.
- Rujukan adalah suatu gambaran Puslatbang KMP LAN menjadi bahan
sumber/ referensi/ acuan untuk mendapatkan informasi administrasi
negara;
- Pembaharuan adalah proses, cara, perbuatan membaharui proses
dan/atau hasil pengembangan dan/atau pemanfaatan pengetahuan,
keterampilan, sikap, perilaku dan pengalaman untuk menciptakan
atau memperbaiki produk (barang dan jasa), proses/atau sistem yang
baru, sehingga memberikan nilai yang berarti bagi pengembangan
Sistem Administrasi Negara di daerah.
2. Misi LAN
Misi LAN adalah “Memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan
kapasitas aparatur Negara dan sistem administrasi Negara guna
mewujudkan tata pemerintahan yang baik”. Sebagai unsur pendukung
pelaksanaan tugas dan fungsi LAN, Puslatbang KMP LAN mengembangkan
misi tersebut.
Puslatbang KMP LAN sesuai ketentuan yang diatur dalam Peraturan LAN
Nomor 1 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja LAN merupakan
salah satu unsur pendukung pelaksanaan tugas dan fungsi LAN yang
berkedudukan di daerah, serta secara garis hirarki bertanggungjawab
kepada Kepala LAN melalui Sekretaris Utama yang secara substantif
dikoordinasikan oleh Deputi terkait.
Untuk mewujudkan Visi organisasi, upaya yang akan dilaksanakan pada
Revisi Renstra 2019 18
kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang adalah memberikan kontribusi
nyata yang inovatif dalam pengembangan kapasitas aparatur negara dan
sistem administrasi negara guna mewujudkan tata pemerintahan yang
baik, sehingga misi Puslatbang KMP LAN dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Menciptakan aparatur yang profesional melalui pelatihan dan
pengembangan yang berkualitas
2. Meningkatkan kualitas rekomendasi hasil kajian di bidang manajemen
pemerintahan
3. Meningkatkan hasil pemetaan kompetensi ASN yang berintegritas dan
profesional;
4. Menciptakan tata kelola yang baik di lingkungan Puslatbang KMP LAN
B. Tujuan dan Sasaran Strategis
Puslatbang KMP LAN selaku pelaksana sebagian tugas LAN, memiliki tujuan
organisasi yang tentu tidak terlepas dari tujuan LAN, meliputi:
T1 : Mewujudkan aparatur yang profesional melalui pelatihan dan
pengembangan yang berkualitas
T2 : Menghasilkan rekomendasi kajian di bidang manajemen pemerintahan
yang dapat dimanfaatkan oleh stakeholder
T3 : Mewujudkan pemetaan kompetensi ASN yang berintegritas dan
profesional;
T4 : Mewujudkan tata kelola yang baik di lingkungan Puslatbang KMP LAN
Untuk mendukung terwujudnya visi dan misi LAN, Puslatbang KMP LAN
berupaya menjadi rujukan bangsa dalam pembaharuan administrasi negara di
daerah. Upaya yang akan dilakukan pada kurun waktu 5 (lima) tahun
mendatang sejalan dengan misi Puslatbang KMP LAN untuk memberikan
kontribusi nyata yang inovatif dalam pengembangan kapasitas aparatur
negara dan sistem administrasi negara guna mewujudkan tata pemerintahan
yang baik di daerah, dengan sasaran strategis:
SS1 : Terwujudnya aparatur yang profesional melalui pelatihan dan
pengembangan ASN yang berkualitas
SS2 : Termanfaatkannya rekomendasi kajian kebijakan di bidang
manajemen pemerintahan
Revisi Renstra 2019 19
SS3 : Terwujudnya pemetaan kompetensi ASN yang berintegritas dan
profesional
SS4 : Terwujudnya tata kelola yang baik di Puslatbang KMP LAN
Pencapaian sasaran strategis tersebut dapat diukur melalui pencapaian
Indikator Kinerja Puslatbang KMP LAN tentang Indikator Kinerja Utama yang
dapat dilhat pada table 2.1. dibawah ini:
Tabel 2.1
Indikator Kinerja Utama Puslatbang KMP
No. Indikator Kinerja Utama
1. Persentase peserta pelatihan kepemimpinan nasional dan
manajerial pegawai ASN yang mengalami peningkatan pengetahuan
sesuai sasaran pelatihan
2. Persentase peserta pelatihan dasar CPNS yang mengalami
peningkatan pengetahuan sesuai sasaran pelatihan
3. Persentase peserta pelatihan teknis, fungsional, dan sosial kultural
yang mengalami peningkatan pengetahuan sesuai sasaran
pelatihan
4. Tingkat kemanfaatan rekomendasi hasil kajian kebijakan di bidang
manajemen pemerintahan
5. Persentase kemanfaatan advokasi kebijakan di bidang manajemen
pemerintahan
6. Jumlah publikasi Jurnal Administrasi Publik
7. Indeks tata kelola internal Satker LAN
8. Tingkat pemenuhan sarana dan prasarana di Pusat Pelatihan dan
Pengembangan dan Kajian Manajemen Pemerintahan
Revisi Renstra 2019 20
BAB III
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN KERANGKA KELEMBAGAAN
A. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional 1. Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Jangka Panjang
Dalam RPJPN 2005-2025, salah satu ukuran ketercapaian visi
Indonesia yang maju, mandiri, dan adil adalah tercapainya sasaran
“Terwujudnya Indonesia yang demokratis, berlandaskan hukum, dan
berkeadilan”, yang salah satunya ditunjukkan oleh birokrasi yang
profesional dan netral. Lebih lanjut, hal ini dielaborasi dalam arah
kebijakan Mewujudkan Bangsa yang Berdaya Saing, yaitu melalui
Reformasi Hukum dan Birokrasi. Di dalamnya, disebutkan bahwa
“Pembangunan aparatur negara dilakukan melalui reformasi birokrasi
untuk meningkatkan profesionalitas aparatur negara dan untuk
mewujudkan tata pemerintahan yang baik, di pusat maupun di
daerah agar mampu mendukung keberhasilan pembangunan di
bidang-bidang lainnya”. Selain itu, dalam arah kebijakan Mewujudkan
Indonesia yang Demokratis erlandaskan Hukum, salah satu strategi
yang dikedepankan adalah “Peningkatan etika birokrasi dan budaya
kerja serta pengetahuan dan pemahaman para penyelenggara negara
terhadap prinsip-prinsip ketatapemerintahan yang baik”.
Butir-butir arah kebijakan pembangunan jangka panjang
sebagaimana dikutip di atas menyiratkan bahwa profesionalitas
aparatur negara merupakan salah satu kunci untuk mewujudkan
Indonesia yang demokratis, berlandaskan hukum, dan berkeadilan.
Lebih lanjut, profesionalitas aparatur negara diarahkan untuk
mewujudkan tata pemerintahan yang baik, yang pada akhirnya
diharapkan mampu mendukung keberhasilan pembangunan nasional
di berbagai bidang. Hal ini bermakna peningkatan profesionalitas,
yang salah satu komponennya adalah kompetensi aparatur, harus
diarahkan pada pencapaian tujuan pembangunan bidang. Selain itu,
profesionalitas juga mencakup peningkatan etika birokrasi dan budaya
kerja serta pengetahuan dan penerapan prinsip tata kelola
pemerintahan yang baik.
2. Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Jangka Menengah
Pembangunan jangka menengah 2015-2019 diarahkan pada
perwujudan Nawacita yang diusung oleh Presiden Joko Widodo dan
Wakil Presiden Jusuf Kalla, yaitu:
1) Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa
dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara;
Revisi Renstra 2019 21
2) Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya;
3) Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat
daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan;
4) Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan
penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan
terpercaya;
5) Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia;
6) Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar
internasional;
7) Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor
strategis ekonomi domestik;
8) Melakukan revolusi karakter bangsa; dan
9) Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial
Indonesia.
Dalam Subbidang Aparatur, arah kebijakan dan strategi
dikelompokkan ke dalam sasaran-sasaran sebagai berikut:
1) Terwujudnya birokrasi yang bersih dan akuntabel dengan arah
kebijakan dan strategi:
a. Penerapan sistem nilai dan integritas birokrasi yang efektif;
b. Penerapan pengawasan yang independen, profesional, dan
sinergis;
c. Peningkatan kualitas pelaksanaan dan integrasi antara sistem
akuntabilitas keuangan dan kinerja;
d. Peningkatan fairness, transparansi, dan profesionalitas dalam
pengadaan barang dan jasa.
2) Terwujudnya birokrasi yang efektif dan efisien dengan arah
kebijakan dan strategi:
a. Penguatan agenda reformasi birokrasi nasional dan
peningkatan kualitas implementasinya;
b. Penataan kelembagaan instansi pemerintah yang tepat
ukuran, tepat fungsi, dan sinergis;
c. Penataan bisnis proses yang sederhana, transparan,
partisipatif, dan berbasis e-government;
d. Penerapan manajemen ASN yang transparan, kompetitif, dan
berbasis merit untuk mewujudkan ASN yang profesional dan
bermartabat;
e. Penerapan sistem manajemen kinerja nasional yang efektif;
f. Peningkatan kualitas pelayanan publik;
g. Pengembangan kepemimpinan untuk perubahan dalam
Revisi Renstra 2019 22
birokrasi untuk mewujudkan kepemimpinan yang visioner,
berkomitmen tinggi, dan transformatif;
h. Peningkatan efisiensi (belanja aparatur) penyelenggaraan
birokrasi;
i. Penerapan manajemen kearsipan yang andal, komprehensif,
dan terpadu.
3) Birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas dengan
arah kebijakan dan strategi:
a. Penguatan kelembagaan dan manajemen pelayanan;
b. Penguatan kapasitas pengelolaan kinerja pelayanan publik.
Sebagai instansi yang bertanggung jawab dalam kajian
kebijakan dan inovasi administrasi negara, LAN berperan dalam
menyiapkan kajian dan mengembangan inovasi yang dibutuhkan
guna melaksanakan arah kebijakan dan strategi tersebut di atas.
Sementara itu, dalam kaitan dengan tugas LAN di bidang
pengembangan kompetensi aparatur, termasuk pembinaan analis
kebijakan, secara spesifik LAN memiliki peran dalam arah kebijakan
sebagai berikut.
No Arah Kebijakan Rincian
1 Penerapan sistem nilai dan
integritas birokrasi yang
efektif
Internalisasi nilai-nilai integritas
dalam birokrasi untuk membentuk
karakter dan kultur birokrasi yang
bersih
2 Penerapan manajemen ASN
yang transparan,
kompetitif, dan berbasis
merit untuk mewujudkan
ASN yang profesional dan
bermartabat
Sistem pengkaderan pejabat tinggi
ASN dikembangkan melalui
dukungan sistem informasi ASN,
termasuk pengembangan database
profil kompetensi calon dan
pejabat tinggi ASN
Profesionalisasi ASN dilakukan melalui peningkatan dan pengendalian diklat berbasis kompetensi yang mencakup standar kompetensi jabatan, sistem diklat dan kurikulum, metode pembelajaran, kualitas lembaga diklat, kualitas widyaiswara, kebijakan batas jam minimal mengikuti diklat, training plan setiap K/L/Pemda.
Revisi Renstra 2019 23
3 Peningkatan kualitas
kebijakan publik
Peningkatan kapasitas dan
kompetensi SDM perumusan
kebijakan
Penguatan evidence-based policy
4 Pengembangan
kepemimpinan untuk
perubahan dalam birokrasi
untuk mewujudkan
kepemimpinan yang
visioner, berkomitmen
tinggi, dan transformatif
Pembentukan dan pengembangan
jabatan pimpinan tinggi
Penyempurnaan sistem diklat
kepemimpinan untuk jabatan
pimpinan tinggi, yang meliputi:
penguatan Pelatihan
Kepemimpinan; pengembangan
konsep ASN Corporate University
dan pemantapan Diklat
Kepemimpinan Perubahan/Reform
Leaders Academy (RLA)
B. Arah Kebijakan dan Strategi LAN
Arah kebijakan dan strategi LAN RI hingga 2019 disusun dengan
mempertimbangkan arah kebijakan dan strategi pembangunan nasional yang
terkait dan analisis lingkungan strategis sebagaimana telah dijabarkan
sebelumnya. Sebagian dari amanat arah kebijakan dan strategi pembangunan
nasional yang disebutkan pada Tabel 3.1 telah dilaksanakan oleh LAN pada
kurun waktu 2015-2018 yang diturunkan kepada Puslatbang KMP, antara lain:
1. Internalisasi nilai-nilai integritas dalam birokrasi untuk membentuk karakter
dan kultur birokrasi yang bersih telah diwujudkan melalui implementasi
nilai-nilai integritas dalam penyelenggaraan Pelatihan Kepemimpinan Tk. II,
III, dan IV serta Pelatihan Dasar Calon PNS. Penguatan nilai-nilai integritas
juga dilakukan melelui penyelenggaraan Pelatihan Revolusi Mental untuk
Pelayanan Publik yang berorientasi pada perubahan cara pikir, cara pandang,
dan cara kerja pegawai ASN yang berperan dalam penyelenggaraan pelayanan
publik;
2. Peningkatan kualitas perumusan rekomendasi kebijakan telah dilakukan
Puslatbang KMP LAN dalam kapasitas sebagai unsur pendukung dalam
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi LAN
3. Peningkatan kualitas penyelenggaraan pelatihan manajerial, teknis
fungsional dan sosio kulltural sesuai dengan pedoman penyelenggaraan serta
modernisasi sarana dan prasarana pelatihan.
Berdasarkan hasil analisis lingkungan strategis, arah kebijakan dan
strategi yang dikembangkan oleh Puslatbang KMP LAN hingga tahun 2019
sebaiknya diarahkan pada optimalisasi kekuatan lingkungan strategis
Revisi Renstra 2019 24
internal guna memanfaatkan peluang pada lingkungan strategis eksternal
LAN (Strategi S-O). Hal ini tidak menegasikan potensi pemanfaatan jenis-jenis
strategi lainnya (S-T; W-O; dan W-T), namun lebih kepada pemfokusan arah
kebijakan kepada model strategi ekpansif yang dicirikan S-O.
Arah kebijakan dan strategi yang akan dilakukan LAN pada sisa periode
2015-2019 berfokus pada:
1) Peningkatan kapasitas kebijakan dan inovasi di bidang administrasi negara
dan manajemen ASN, dengan strategi:
a. Pengkajian kebijakan dengan rekomendasi yang memberi kemanfaatan
kepada pemangku kepentingan;
b. Pengembangan model inovasi administrasi negara dan manajemen ASN
yang dapat mendorong percepatan reformasi birokrasi dan
Pengembangan kompetensi SDM aparatur;
2) Perbaikan sistem pelatihan dan pengembangan aparatur, dengan strategi:
a. Optimalisasi pemanfaatan sistem informasi pengembangan kompetensi
aparatur (SIPKA) dalam manajemen pengembangan kompetensi;
b. Pengembangan kompetensi widyaiswara berbasis e-learning;
c. Peningkatan pembinaan dan penjaminan mutu lembaga penyelenggara
pengembangan kompetensi.
3) Peningkatan kompetensi pegawai ASN, dengan strategi:
a. Penyelenggaraan Pelatihan Kepemimpinan dan Manajerial Pegawai ASN
dengan orientasi pada peningkatan kinerja organisasi dan percepatan
pembangunan nasional;
b. Penyelenggaraan pelatihan teknis, fungsional, dan sosial kultural
berorientasi kinerja individu, unit kerja, dan instansi;
Sementara itu, dalam hal pembangunan kapasitas internal organisasi,
arah kebijakan dan strategi yang akan dibangun antara lain:
1) Peningkatan koordinasi perencanaan dan keuangan yang berkualitas,
dengan strategi:
a. Penyempurnaan proses bisnis dan SOP di lingkungan LAN RI di bidang
perencanaan kinerja dan anggaran serta pengelolaan keuangan;
b. Peningkatan kapasitas pengelola kinerja dan keuangan di lingkungan
LAN; dan
c. Pengembangan manajemen kinerja mulai dari tingkat organisasi hingga
individual.
2) Peningkatan koordinasi pengelolaan SDM dan umum, dengan strategi:
a. Perencanaan dan pemenuhan kebutuhan pengembangan kompetensi
pegawai ASN LAN RI minimal 20 JP/tahun;
Revisi Renstra 2019 25
b. Penerapan Integrated Human Resource Management (IHRM) terutama
pada penilaian kinerja, pola karier, dan manajemen talenta;
c. Peningkatan kualitas dan kuantitas jabatan fungsional;
d. Penguatan budaya inovasi di lingkungan LAN; dan
e. Peningkatan kapasitas learning organization LAN.
3) Peningkatan koordinasi hukum dan hubungan masyarakat, dengan strategi:
a. Pengimplementasian proses bisnis dan SOP di lingkungan LAN RI di
bidang keuangan, naskah hukum, pengelolaan barang milik negara,
pengadaan barang dan jasa pemerintah, dan lain-lain sebagai tindak
lanjut restrukturisasi LAN;
b. Optimalisasi SPBE di lingkungan LAN; dan
c. Penguatan pengelolaan layanan informasi publik.
4) Pengawasan internal LAN yang menjamin akuntabilitas kinerja dan
anggaran, dengan strategi:
a. Penguatan implementasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
LAN.
b. Pembentukan unit pengendali Gratifikasi
C. Arah Kebijakan dan Strategi Puslatbang KMP
Berdasarkan arah dan kebijakan LAN serta tujuan dan sasaran
Puslatbang KMP maka disusun kebijakan yang mengarah pada:
1. Peningkatan profesionalitas aparatur melalui pelatihan dan
pengembangan yang berkualitas
2. Peningkatan kualitas rekomendasi kajian kebijakan di bidang
manajemen pemerintahan
3. Peningkatan kualitas pemetaan kompetensi ASN yang berintegritas
dan professional
4. Peningkatan kualitas tata kelola yang baik di Puslatbang KMP LAN
Revisi Renstra 2019 26
Nilai Tambah
Nasional
Perspektif
Pemangku
Kepentingan
Proses
Internal
Pembelajaran
dan
Pertumbuhan
Berdasarkan Strategy Map di atas, strategi Puslatbang KMP 2014 - 2019
berfokus pada:
1. Peningkatan kompetensi ASN dengan strategi:
a. Mengembangkan sistem informasi manajemen latbang
b. Meningkatkan kapasitas widyaiswara
c. Modernisasi sarana-prasarana pelatihan
Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian
berdasarkan gotong royong
LAN sebagai rujukan bangsa dalam pembaharuan Administrasi
Negara
Rekomendasi
kebijakan di
bidang
manajemen
pemerintahan
yang
bermanfaat
Penguatan
advokasi di
bidang
manajemen
pemerintahan
Modernisasi
penyelengga
raan
pelatihan
dan
pengemban
gan aparatur
Penerapan
tata kelola
organisasi
yang efektif
Implementasi
nilai-nilai budaya
kerja organisasi
Perbaikan layanan umum
Peningkatan
kompetensi ASN
Peningkatan
Kualitas
rekomendasi hasil
kajian dan
advokasi di
bidang
manajemen
pemerintahan
Peningkatan
kompetensi
SDM
Implementasi ISO
9001:2015
Knowledge
management
system
Publikasi yang
variatif
Koordinasi
antar unit
internal
Koordinasi
dengan
stakeholder
Digitalisasi
pelayanan serta
pemanfaatan
teknlogi
Modernisasi
Sarana dan
Prasarana
Revisi Renstra 2019 27
d. Melakukan evaluasi pascadiklat
2. Peningkatan kualitas rekomendasi hasil kajian dan advokasi di
bidang manajemen pemerintahan, dengan strategi:
a. Menjaring isu-isu faktual di bidang Manajemen Pemerintahan
b. Rekomendasi kebijakan memberikan manfaat kepada pemangku
kepentingan
c. Meningkatkan kapasitas SDM di bidang kajian Manajemen
Pemerintahan
3. Perbaikan layanan umum, dengan strategi:
a. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana
b. Menguatkan peran pengawasan internal
c. Meningkatkan kualitas pelayanan internal
d. Membangun Integrated Human Resources Management (IHRM)
e. Meningkatkan kualitas informasi dan publikasi berbasis
elektronik
Arah kebijakan dan strategi ini akan dilaksanakan melalui program-
program sebagai berikut:
Program 01 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya Puslatbang KMP
Program 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Puslatbang KMP
Program 06 Program Pengkajian Administrasi Negara dan Diklat
Aparatur Negara
Kerangka logika perubahan yang diharapkan terjadi dari ketiga program
tersebut diilustrasikan melalui tabel berikut.
Program 01 Program 02 Program 06
Sasaran Program
Terselenggaranya tata kelola yang baik berbasis kinerja di lingkungan Puslatbang KMP LAN
Terpenuhinya sarana dan prasarana aparatur yang optimal di Puslatbang KMP LAN
Terwujudnya peningkatan kompetensi ASN dan termanfaatkannya rekomendasi kebijakan di bidang Manajemen Pemerintahan
Revisi Renstra 2019 28
Indikator
Kinerja
Sasaran
Program
Indeks tata kelola
internal
Puslatbang KMP
Tingkat
pemenuhan
sarana dan
prasarana di Puslatbang KMP
1. Persentase peserta
pelatihan
kepemimpinan
nasional dan manajerial pegawai
ASN yang pengalami
peningkatan
pengetahuan sesuai
sasaran pelatihan
2. Persentase peserta pelatihan dasar
CPNS yang
pengalami
peningkatan
pengetahuan sesuai sasaran pelatihan
3. Persentase peserta
pelatihan teknis
fungsional dan
sosio- kultural yang
pengalami peningkatan
pengetahuan sesuai
sasaran pelatihan
4. Tingkat
kemanfaatan rekomendasi hasil
kajian kebijakan di
bidang Manajemen
Pemerintahan
5. Persentase
kemanfaatan advokasi kebijakan
di bidang
Manajemen
Pemerintahan
6. Jumlah publikasi jurnal administrasi
publik.
Output
Program
&
Indikator
Output Program
1.1:
Peningkatan
koordinasi perencanaan dan
administrasi dan
pengelolaan
pelayanan
penunjang tugas Puslatbang KMP
Indikator:
Indeks tata kelola
internal
Puslatbang KMP
Output Program
2.1:
Pembangunan
sarana dan prasarana
aparatur
Puslatbang KMP
yang optimal
Indikator:
Tingkat
pemenuhan
sarana dan
prasarana
aparatur Puslatbang KMP
Output Program 6.1:
Program pelatihan
kepemimpinan
Indikator:
1. Persentase peserta
pelatihan
kepemimpinan
nasional dan manajerial pegawai
ASN yang
pengalami
peningkatan
pengetahuan
sesuai sasaran pelatihan
Revisi Renstra 2019 29
Output Program 6.2:
Program pelatihan
teknis sosio-kultural
Indikator:
1. Persentase peserta
pelatihan teknis
fungsional dan
sosio kultural yang
pengalami peningkatan
pengetahuan
sesuai sasaran
pelatihan
Output Program 6.3:
Program pelatihan
Dasar CPNS
Indikator:
1. Persentase peserta pelatihan dasar
CPNS yang
pengalami
peningkatan
pengetahuan sesuai sasaran
Output Program 6.4
Program Pengkajian
Kebijakan Manajemen
Pemerintahan
Indikator:
1. Tingkat
kemanfaatan
rekomendasi hasil kajian kebijakan di
bidang Manajemen
Pemerintahan
2. Persentase
kemanfaatan
advokasi kebijakan di bidang
Manajemen
Pemerintahan
3. Jumlah publikasi
jurnal administrasi publik
Revisi Renstra 2019 30
D. Kerangka Kelembagaan
Pelaksanaan strategi Puslatbang KMP sebagaimana telah dinyatakan
sebelumnya membutuhkan penguatan pada kelembagaan LAN.
Penguatan kelembagaan ini pada dasarnya telah dimulai dengan
terbitnya Perpres 79/2018 yang dilanjutkan dengan penerbitan PerLAN
1/2019. Tahun 2019 merupakan tahun pertama LAN dengan struktur
organisasi baru sesuai dengan ketentuan kedua peraturan perundang-
undangan tersebut. Dibutuhkan penyesuaian dalam hal penataan tata
laksana di seluruh unit kerja termasuk di Puslatbang KMP.
Perubahan pendekatan dalam pelaksanaan kajian kebijakan di unit-unit
kerja eks Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur (PKP2A),
yang sebelumnya tidak dibatasi dengan rumpun tema tertentu, kini
menjadi terfokus pada rumpun tema- tema kajian tertentu, yaitu
manajemen pemerintahan, desentralisasi dan otonomi daerah, dan
hukum administrasi negara.
Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan maka disusunlah peta
kebutuhan SDM di lingkup Puslatbang KMP sebagai berikut.
Peta Kebutuhan SDM
Revisi Renstra 2018
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, Puslatbang KMP
didukung oleh 77 orang pegawai yang terdiri dari 34 orang pegawai laki-
laki dan 43 orang pegawai perempuan.
Secara kuantitas dan kualitas dengan wilayah kerja yang tidak lagi
hanya di Kawasan Timur Indonesia, namun mencakup seluruh wilayah
Indonesia sumber daya aparatur Puslatbang KMP masih dirasa kurang
memadai. Secara kuantitas, berdasarkan peta jabatan per Maret 2019
Puslatbang KMP mendapatkan penambahan 3 orang CPNS, masih
kekurangan … orang pegawai.
Kekurangan pegawai secara tidak langsung memengaruhi beban
kerja yang harus ditanggung oleh seorang pegawai dan berakibat adanya
kebijakan dimana seorang pegawai terpaksa harus melakukan pekerjaan
rangkap dan mengalami penempatan yang tidak sesuai dengan pola karir,
pendidikan, dan minat yang dimiliki terutama pegawai yang menduduki
jabatan fungsional tertentu (misalnya arsiparis, perawat, dan humas).
Secara kualitas, dari komposisi latar belakang pendidikan
sebagaimana terlihat pada tabel sebelumnya dianggap telah memadai.
Namun dinamika pekerjaan yang dihadapi di Puslatbang KMP menuntut
kapasitas lebih. Sehingga pegawai harus terus-menerus meningkatkan
dan memperbaharui pengetahuan dan keterampilannya melalui pelatihan
dan pengembangan.
Namun kebutuhan pengembangan pegawai tidak sebanding
dengan kemampuan pembiayaan Puslatbang KMP dimana anggaran
pengembangan pegawai dirasakan jauh dari analisis kebutuhan yang
sesungguhnya.
Revisi Renstra 2018
BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
Perubahan misi, tujuan, sasaran strategis, sasaran program, output
program, hingga sasaran kegiatan sebagai bagian penajaman strategi dan kinerja
Puslatbang KMP. Kerangka Pendanaan dan target kinerja Puslatbang KMP pada
tahun 2019 telah mengalami perubahan untuk penyesuaian dengan kondisi pada
tahun 2019 ini.
A. Target Kinerja
Pada tahun 2019 PUSLATBANG KMP telah menetapkan target kinerja.
Target tersebut ditetapkan dari setiap indikator masing-masing sasaran
strategis. Adapun target-target yang ditetapkan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1
Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Puslatbang Tahun 2019
No Kegiatan Sasaran Kegiatan Indikator kinerja Target Kinerja
1.
Peningkatan Koordinasi Perencanaan,
Pembinaan Administrasi
dan Pengelolaan
Pelayanan Penunjang Pelaksanaan Tugas
Pusat Pelatihan dan
Pengembangan dan
Kajian Manajemen
Pemerintahan
Terselenggaranya tata kelola yang baik
berbasis kinerja di
Pusat Pelatihan dan
Pengembangan Kompetensi dan
Kajian Manajemen
Pemerintahan
Indeks tata kelola internal Satker LAN
85
2.
Pembangunan Sarana dan Prasarana Aparatur
Pusat Pelatihan dan
Pengembangan dan
Kajian Manajemen
Aparatur
Terpenuhinya sarana dan
prasarana di Pusat
Pelatihan dan
Pengembangan dan
Kajian Manajemen
Pemerintahan
Tingkat pemenuhan sarana dan prasarana
di Puslatbang KMP
Memadai
3.
Pelatihan dan Pengembangan dan
Kajian Manajemen
Pemerintahan
Terwujudnya peningkatan
kompetensi pegawai
Aparatur Sipil
Negara
Persentase peserta pelatihan
kepemimpinan nasional
dan manajerial pegawai
ASN yang mengalami
peningkatan pengetahuan sesuai
sasaran pelatihan
95 %
Persentase peserta
pelatihan dasar CPNS
yang mengalami
peningkatan pengetahuan sesuai
sasaran pelatihan
90 %
Revisi Renstra 2018
Persentase peserta
pelatihan teknis,
fungsional, dan sosial
kultural yang mengalami
peningkatan
pengetahuan sesuai
sasaran pelatihan
85 %
Termanfaatkannya
rekomendasi kebijakan di bidang
manajemen
pemerintahan
Tingkat kemanfaatan
rekomendasi hasil kajian kebijakan di
bidang manajemen
pemerintahan
Bermanfaat
Jumlah publikasi
Jurnal Administrasi
Publik
2 Terbitan
B. Kerangka Pendanaan
Kebutuhan pendanaan Puslatbang KMP secara keseluruhan untuk mencapai
sasaran strategis pada tahun 2019 tertuang dalam Matriks Kerangka Pendanaan
Jangka Menengah berikut.
Tabel 4.2
Kerangka Pendanaan Tahun 2019
No Program Alokasi Anggaran
1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya LAN
11.587.075.000
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur LAN
1.185.500.000
3. Program Pengkajian Administrasi Negara dan Diklat Aparatur Negara
6.805.070.000
Total 25.17
Revisi Renstra 2018
BAB V
PENUTUP
Revisi Renstra Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Manajemen
Pemerintahan tahun 2019 merupakan review tahun terakhir Periode Renstra
Puslatbang KMP 2014-2019. Revisi Renstra ini disusun sebagai acuan dan
pedoman Puslatbang KMP dalam melaksanakan Program dan Kegiatannya pada
tahun 2019. Perubahan dinamika lingkungan yang mempengaruhi arah kebijakan
LAN pada tahun 2019 telah diakomodir di dalam Revisi Renstra Puslatbang KMP
tahun 2019. Selain itu Renstra ini disusun untuk mendukung pencapaian Visi dan
Misi Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Sesuai dengan tugas dan fungsinya Puslatbang KMP akan terus berupaya
memberikan kontribusi untuk mendukung pencapain visi, tujuan dan sasaran
strategis Lembaga Administrasi Negara. Puslatbang KMP akan senantiasa
merespon perubahan kebijakan, baik yang berkaitan dengan kebijakan Lembaga
Administrasi Negara maupun kebijakan nasional lainnya.
Diharapkan dengan adanya Revisi Renstra ini, kinerja Puslatbang KMP lebih
terarah dan fokus dalam mencapai target kinerja yang telah ditetapkan.
Pencapaian target kinerja tersebut dapat berkonstribusi dalam pencapaian Visi
dan Misi Puslatbang KMP.