rencana strategis inspektorat perpustakaan...
TRANSCRIPT
RENCANA STRATEGIS
INSPEKTORAT
PERPUSTAKAAN NASIONAL RI
TAHUN 2015-2019
Edisi Revisi
Inspektorat Perpustakaan Nasional RI
2017
i
KATA PENGANTAR
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Rencana Strategis (RENSTRA) Inspektorat
Perpustakaan Nasional Edisi Revisi tahun 2015-2019 ini disusun sebagai
penyempurnaan dokumen perencanaan jangka menengah di lingkungan
Inspektorat Perpustakaan Nasional. Renstra Edisi Revisi ini disusun dalam rangka
menyempurnakan indikator dan target sasaran yang dipertajam sesuai dengan
fungsi Inspektorat sebagai pengawas internal dalam memberikan fungsi
penjaminan (assurance) dan fungsi konsultasi (consulting) sebagaimana
dimanatkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP).
Inspektorat Perpustakaan Nasional menyadari bahwa perencanaan strategis
bukanlah suatu yang statis, akan tetapi merupakan suatu proses yang dinamis
dan terus menerus dievaluasi dan disesuaikan dengan perkembangan yang ada.
Renstra Inspektorat disusun sebagai suatu siklus berkelanjutan, yang akan
mendasari kegiatan organisasi sehari-hai dan akan menjadi bahan komunikasi
antara organisasi Inspektorat dengan semua pihak yang berkepentingan
(stakeholders).
Diharapkan Renstra Inspektorat yang telah direvisi ini dapat dijadikan sebagai
bahan acuan bagi seluruh komponen Inspektorat dalam:
1. Penyusunan rencana kerja dan anggaran;
2. Penyusunan rencana kinerja;
3. Pelaksanaan kegiatan, pelaporan dan pengendalian; dan
4. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat.
Jakarta, 11 April 2017
Inspektur Perpustakaan Nasional,
Darmadi, SIP.MM NIP. 19620721 198203 1 002
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR BAGAN DAN TABEL iii
Bab I PENDAHULUAN 1
A. Kondisi Umum 1
B. Potensi dan Permasalahan 8
Bab II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
DAN NILAI ORGANISASI 10
A. Visi dan Misi Perpustakaan Nasional 10
B. Visi dan Misi Inspektorat 12
C. Tujuan dan Sasaran Strategis 11
D. Nilai-Nilai 14
Bab III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi dan
Kerangka Kelembagaan 16
A. Arah Kebijakan dan Strategi Pengawasan 16
B. Kerangka Regulasi 18
C. Kerangka Kelembagaan 19
Bab IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 20
A. Target Kinerja 20
B. Kerangka Pendanaan 21
Bab V PENUTUP 22
iii
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 1 Struktur Organisasi Inspektorat
Perpustakaan Nasional 6
Bagan 2 Peta Strategi Inspektorat 12
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 SDM Inspektorat Berdasarkan Pendidikan 7 Tabel 2 Target Kinerja 20 Tabel 3 Kerangka Pendanaan 21
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Kondisi Umum
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan
menjelaskan bahwa perpustakaan merupakan institusi pengelola rekaman
gagasan, pemikiran, pengalaman, dan pengetahuan umat manusia serta
mempunyai fungsi utama melestarikan hasil budaya umat manusia
khususnya yang berbentuk dokumen karya tulis, karya cetak dan/atau karya
rekam lainnya, dengan tujuan memberikan layanan kepada pemustaka,
meningkatkan kegemaran membaca dan wahana belajar sepanjang hayat.
Melalui keberadaan perpustakaan terjadi transformasi pengetahuan sehingga
terwujud manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta memiliki karakter
dalam berkebudayaan Indonesia.
Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) adalah Lembaga Pemerintah Non
Kementerian (LPNK) yang melaksanakan tugas pemerintahan dalam bidang
perpustakaan. Dalam mengembangan tugas, Perpusnas memliki fungsi
sebagai perpustakaan pembina, perpustakaan rujukan, perpustakaan deposit,
perpustakaan penelitian, perpustakaan pelestarian dan pusat jejaring
perpustakaan di Indonesia. Sebelumnya, Perpusnas telah mendapat amanat
Undang-undang Nomor 4 Tahun 1990, tentang Wajib Serah Simpan Karya
cetak dan Karya Rekam. Undang-undang ini mengamanatkan Perpusnas
bertugas dalam mengelola kewajiban serah-simpan karya cetak dan karya
rekam. Pengelolaan ini bertujuan untuk mewujudkan koleksi nasional dan
melestarikannya sebagai hasil budaya bangsa dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa. Sesuai tugas tersebut Perpusnas berfungsi sebagai
depositori khazanah pengetahuan dan kebudayaan Indonesia.
Upaya Perpustakaan Nasional dalam mewujudkan visi dan misi yang telah
ditetapkan, ditopang oleh adanya fungsi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengawasan yang efektif.
Peran Inspektorat sebaga Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP)
adalah melaksanakan fungsi sebagai auditor internal, sebagaimana definisi
auditor intern yang dikembangkan oleh organisasi auditor internasional-
5
(The Institute of Internal Auditors/IIA): “Internal auditing is an independent,
objective assurance and consulting activity designed to add value and improve
an organization’s. Its help an organization accomplish its objectives by bringing
systematic, diciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk
management, control and governance process”.
Pelaksanaan peran Inspektorat sebagai APIP yang efektif adalah membantu
manajemen di lingkungan Perpustakaan Nasional dalam mencapai tujuan
organisasi secara taat, hemat dan efisien, dengan memberikan nilai tambah
dan meningkatkan operasi organisasi. Karakter auditor intern adalah sebagai
penjamin (assurance) yang independen dan tidak berpihak (objective) dan
aktivitas konsultasi (consulting). Kegiatan Inspektorat secara sinergi antara
proses manajemen resiko, pengendalian dan tata kelola akan menghasilkan
lingkungan pengendalian yang kondusif.
Peran Inspektorat sebagai internal auditor tersebut sesuai dengan
maksud pasal 11 Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP
yang menyatakan perwujudan peran APIP yang efektif:
1. Memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan, efisiensi,
serta efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi
instansi pemerintah.
2. Memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas manajemen
resiko, dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah.
3. Memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas
dan fungsi instansi pemerintah.
Inspektorat sebagai unit pengawasan internal yang dibentuk melalui
Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Nomor 1 Tahun 2012 tentang
Perubahan atas Keputusan Kepala Perpustakaan, memiliki peran yang
strategis dalam mendukung keberhasilan pembangunan di bidang
perpustakaan. Inspektorat Perpustakaan Nasional secara efektif harus dapat
mewujudkan peran dan fungsinya dalam memberikan jaminan kualitas
(quality assurance) atas akuntabilitas pengelolaan keuangan negara dan
akuntabilitas kinerja kepada Pimpinan Perpustakaan Nasional, dan
memberikan keyakinan dan konsultasi kepada seluruh Unit di lingkungan
Perpustakaan Nasional.
6
Sebagai bentuk penjabaran tugas dan fungsi, Inspektorat menyusun
Rencana Strategis (Renstra) tahun 2015-2019 mengacu kepada Renstra
Perpustakaan Nasional 2015-2019 sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan
Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional RI Nomor 84 Tahun 2015 tentang
Renstra Perpustakaan Nasional Tahun 2015-2019 sebagaimana telah diubah
melalui Peraturan Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional RI Nomor 92
Tahun 2017 Tentang Rencana Strategis Perpustakaan Nasional Tahun 2015-
2019
Renstra ini merupakan pedoman bagi penyusunan perencanaan dan
pelaksanaan program serta kegiatan lingkup Inspektorat Perpustakaan
Nasional agar terdapat sinkronisasi dan sinergisme pengawasan, baik di Pusat,
Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
Perpustakaan Provinsi pelaksana Dekonsentrasi di bidang perpustakaan.
1. Struktur Organisasi dan Sumber Daya Manusia
Berdasarkan Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Nomor 1 Tahun 2012
tentang Perubahan atas Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional Nomor 3
Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perpustakaan, Inspektorat
Perpustakaan Nasional secara struktural berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Perpustakaan Nasional namun dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari dibina oleh Sekretaris Utama Perpustakaan
Nasional.
Struktur organisasi Inspektorat Perpustakaan Nasional terdiri dari
Inspektur, Sub Bagian Tata Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional
Auditor.
Adapun struktur kelembagaan organisasi Inspektorat Perpustakaan
Nasional digambarkan sebagai berikut:
Bagan 1. Struktur Organisasi Inspektorat Perpustakaan Nasional
SEKRETARIAT
UTAMA
INSPEKTUR
KEPALA
KASUBAG TATA
USAHA
JABATAN
FUNGSIONAL
7
Untuk mendukung tugas-tugas Inspektorat sesuai dengan peran dan
fungsinya, diperlukan SDM yang memiliki keahlian dan kompetensi yang
baik. SDM Inspektorat terdiri dari 23 orang pegawai, dengan profil pegawai
berdasarkan tingkat pendidikan adalah sebagai berikut:
Tabel 1. SDM Inspektorat Berdasarkan Pendidikan
NO PENDIDIKAN STRATA JUMLAH
1 Magister Strata 2 1
2 Perpustakaan Strata 1 2
3 Ekonomi Strata 1 10
4 Komputer Strata 1 dan Diploma 3 4
5 Adm. Negara Strata 1 2
6 Teknik Strata 1 1
7 Pertanian Strata 1 1
8 Komunikasi Strata 1 1
9 SLTA Kejuruan SMEA 1
Jumlah 23
Dari komposisi SDM sesuai dengan tabel di atas, dirasakan bahwa
untuk menghadapi perubahan lingkungan strategis yang semakin dinamis
dan semakin tingginya harapan stakeholder terhadap kinerja Inspektorat,
maka perlu dilakukan peningkatan kualitas SDM agar dapat mengantisipasi
perubahan lingkungan strategis tersebut sehingga bisa mewujudkan tujuan
organisasi dalam lima tahun ke depan.
2. Isu Strategis
a. Opini Wajar Dengan Pengecualaian (WDP) pengelolaan keuangan
Perpustakaan Nasional 3 (dua) tahun berturut-turut (2013, 2014 dan
2015).
b. Hasil penilaian SAKIP Perpustakaan Nasional pada kategori CC.
c. Hasil evaluasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Perpustakaan Nasional
yang belum optimal (57,01)
d. Adanya penambahan peran Inspektorat dalam mengawal terlaksananya
kebijakan pemerintah di lingkungan Perpustakaan Nasional seperti
program Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani, Penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB), pelaksanaan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah, evaluasi Laporan Harta Kekayaan
8
Aparatur Sipil Negara (LHKASN), dan evaluasi Pengadaan Barang/Jasa
(PBJ) dan Penyerapan APBN.
e. Berdasarkan assessment oleh BPKP atas kapabilitas APIP dengan
menggunakan model Internal Audit Capability Model (IA-CM), Inspektorat
Perpustakaan Nasional masih berada pada level 1 dari 5 level kapabilitas
APIP.
f. Hasil evaluasi maturity SPIP Perpustakaan Nasional pada tingkat
rintisan.
g. Kualitas sumber daya manusia dan perangkat pengawasan yang belum
memadai untuk melaksanakan fungsi pengawasan. Merupakan
tantangan bagi segenap personil Inspektorat Perpustakaan Nasional
untuk melengkapi perangkat pengawasan dan peningkatan kapasitas
auditor, pembagian tugas pada masing-masing kegiatan, optimalisasi
peran personil dan efisiensi waktu dalam pelaksanaan tugas.
B. Potensi dan Permasalahan
Identifikasi potensi dan permasalahan dalam bidang pengawasan oleh
Inspektorat Perpustakaan Nasional dilihat dari 2 (dua) aspek, yaitu aspek
lingkungan stratejik internal dan aspek lingkungan stratejik eksternal dengan
identifikasi adalah sebagai berikut :
1. Aspek Internal
a. Kekuatan (Strength)
1) SDM auditor telah mengikuti diklat Jabatan Fungsional Auditor
(JFA);
2) Struktur organisasi mendukung pelaksanaan tupoksi; dan
3) Dukungan peraturan perundang-undangan kebijakan dan prosedur
pengawasan.
b. Kelemahan (Weakness)
1) Kecakapan/kemampuan auditor belum merata;
2) Pelaksanaan pengawasan belum optimal;
3) Pedoman dan SOP yang ada belum sesuai kebutuhan;
4) Sarana dan prasarana kerja belum memadai.
2. Aspek Eksternal
a. Peluang (Opportunities)
1) Respons positif stakeholders terhadap aktivitas pengawasan;
9
2) Iklim keterbukaan mendukung peningkatan dan optimalisasi fungsi
Inspektorat Perpustakaan Nasional;
3) Komitmen Pemerintah dalam pemberantasan KKN; dan
4) Kerja sama dengan unit pengawasan eksternal dalam rangka
pemberantasan KKN.
b. Tantangan (Threats)
1) Opini WDP pengelolaan keuangan Perpustakaan Nasional;
2) Predikat CC evaluasi SAKIP Perpustakaan Nasional;
3) Nilai evaluasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Perpustakaan
Nasional yang belum optimal.
4) Penilaian maturity SPIP Perpustakaan Nasional pada level rintisan
(1,8).
5) Peringkat IACM Inspektorat masih pada level 1.
6) Stakeholders belum sepenuhnya memahami visi, misi dan paradigma
pengawasan;
7) Masih lambatnya penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan;
8) Masih terdapatnya tunggakan penyelesaian kerugian Negara;
9) Belum terbangunnya Zona Integritas Menuju WBK/WBBM di
Perpustakaan Nasional; dan
Dengan menganalisis faktor lingkungan stratejik internal dan eksternal,
maka faktor kunci keberhasilan pengawasan di lingkungan Perpustakaan
Nasional adalah :
1. Opini WTP Laporan Keuangan Perpustakaan Nasional.
2. Meningkatnya predikat evaluasi SAKIP Perpustakaan Nasional.
3. Meningkatnya Nilai evaluasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi di
Perpustakaan Nasional.
4. Meningkatnya kapasitas auditor pada pemahaman peraturan perundang-
undangan kebijakan dan prosedur pengawasan.
5. Meningkatnya kualitas hasil pengawasan sesuai peraturan perundang-
undangan kebijakan dan prosedur pengawasan.
6. Meningkatnya efektivitas penyelesaian tindak lanjut LHP.
7. Meningkatkan integritas di Perpusnas.
8. Meningkatnya kapasitas Inspektorat Perpusnas.
10
BAB II
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGIS
DAN NILAI ORGANISASI
Berdasarkan Inpres Nomor 7 Tahun 1999 disebutkan bahwa perencanaan
stratetgik merupakan suatu proses yang berorientasi padahasil yang ingin dicapai
selama kurun waktu 1 (satu) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun dengan
memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul.
Rencana strategik mengandug visi, misi, tujuan, sasaran, cara mencapai
tujuandan sasaran yang meliputi kebijakan, program, dan kegiatan yang realistis
dengan mengantisipasi perkembangan masa depan.
A. Visi, dan Misi Perpustakaan Nasional
Berdasarkan Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Nomor 84 Tahun 2015
tentang Rencana Strategis Perpustakaan Nasional RI Tahun 2015-2019, visi
Perpustakaan Nasional ditetapkan mengacu pada Visi dan Misi Pemerintah
Kabinet Kerja tahun 2015-2019, serta sembilan agenda prioritas atau NAWA
CITA.
Visi Perpustakaan Nasional tahun 2015-2019 adalah:
"Terwujudnya Indonesia Cerdas Melalui Gemar Membaca Dengan
Memberdayakan Perpustakaan"
Dalam upaya pencapaian visi tersebut, maka misi yang akan dicapai dalam
kurun waktu 2015-2019 adalah:
“Terwujudnya layanan prima, terwujudnya perpustakaan sebagai pelestari
khazanah budaya bangsa, terwujudnya perpustakaan sesuai standar
nasional perpustakaan”.
11
B. Visi, dan Misi Inspektorat
Visi
Mengacu pada Visi, Misi Perpustakaan Nasional tahun 2015-2019 serta
mencermati lingkungan dan tuntutan publik yang dinamis dalam mewujudkan
pemerintahan yang baik dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme khususnya
di sektor pembangunan perpustakaan, maka visi Inspektorat Perpustakaan
Nasional adalah:
“Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Yang Akuntabel di Lingkungan
Perpustakaan Nasional”.
Visi tersebut mengandung makna bahwa Inspektorat mendorong
terselenggaranya penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance)
melalui transparansi, partisipasi, bebas Korupsi, Korupsi dan Nepotisme (KKN)
serta akuntabilitas sebagai unsur utama.
Dengan visi ini diharapkan dapat tercipta penyelenggaraan pemerintahan
negara dan pembangunan di bidang perpustakaan yang akuntabel di setiap
unit kerja di lingkungan Perpustakaan Nasional dengan didukung oleh
penyelenggara negara yang produtif, transparan, bersih, bertanggung jawab
dan bebas dari KKN.
Misi
Terwujudnya visi yang ditetapkan, merupakan tantangan yang harus
dihadapi oleh segenap personel Inspektorat. Sebagai bentuk nyata dari
pencapaian visi tersebut, ditetapkanlah misi Inspektorat yang menggambarkan
hal yang seharusnya terlaksana, sehingga hal yang masih abstrak pada visi
akan menjadi lebih nyata pada misi tersebut. Pernyataan misi Inspektorat
memperlihatkan kebutuhan apa yang hendak dipenuhi oleh organisasi, siapa
yang memiliki kebutuhan tersebut dan bagaimana organisasi memenuhi
kebutuhan tersebut.
12
Untuk mencapai visi, maka misi Inspektorat adalah:
Mendorong Seluruh Aparat Sipil Pemerintah (ASN) Di Lingkungan
Perpustakaan Nasional Memahami Dan Mampu Mengimplementasikan
Semua Regulasi Tentang Tata Kelola Pemerintah Yang Akuntabel.
Misi tersebut menjabarkan target Inspektorat sebagai unit pengawasan intern
untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan ASN Perpustakaan
Nasional terhadap tata kelola pemerintah yang akuntabel melalui pelaksanaan
audit, reviu, pemantauan, evaluasi, asistensi, sosialisasi dan konsultasi
terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi Perpustakaan Nasional dalam
rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah
dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara secara
taat azas, hemat, efisien, dan akuntabel serta bebas dari KKN.
Inspektorat Perpustakaan Nasional sebagai bagian integral dari Perpustakaan
Nasional RI harus dapat memberikan masukan atas berbagai kelemahan yang
ditemukan dalam pelaksanan kebijakan Pimpinan. Masukan ini disampaikan
melalui saran perbaikan/rekomendasi yang dituangkan dalam produk
pengawasan yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja Perpustakaan
Nasional RI yang berorientasi pada pencapaian hasil atau manfaat yang
optimal.
C. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
1. Tujuan
Inspektorat
SDM ORGANISASI & PENGAWASAN INFRASTRUKTUR LAYANAN
SS1. Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan
Yang Akuntabel diLingkungan
Perpustakaan Nasional
ANGGARAN / KEUANGAN
CU
ST
OM
ER
S P
ER
SP
EC
VT
IVE
INT
ER
NA
L P
RO
CE
SS
PE
RS
PE
CT
IVE
LE
AR
N A
ND
GR
OW
TH
PE
RS
PE
CT
IVE
SS2.Tersedianya
Kebijakan
Pengawasan
Internal Berbasis
Resiko
SS4. Tersedianya
ASN di Inspektorat
yang Kompeten dan
Profesional
SS5. Terwujudnya
Birokrasi di
Inspektorat yang
Efektif dan Efisien
SS6. Tersedianya
Informasi Yang Valid,
Handal Dan Mudah
Diakses di Inspektorat
SS7.
Terkelolanya
Anggaran Inspektorat
Secara Optimal
PERUMUSAN KEBIJAKAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN PENGENDALIAN, PENGAWASAN
SS3. Terselenggaranya
Pengawasan Internal
Perpusnas yang Efektif
dan Efisien
Bagan 2. Peta Strategi Inspektorat
13
Berdasarkan peta strategi Inspektorat sebagaimana Gambar 1, maka
tujuan strategis Inspektorat pada tingkat Costumers Perspective adalah
Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Yang Akuntabel di Lingkungan
Perpustakaan Nasional. Indikator keberhasilan tujuan ini diukur melalui:
a. Nilai penerapan Reformasi Birokrasi Perpustakaan Nasional, dengan
nilai 75 pada tahun 2019.
b. Opini BPK atas Laporan Keuangan Perpustakaan Nasional, dengan
Opini WTP pada tahun 2019.
c. Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja Perpunas, dengan Nilai 80 pada
tahun 2019.
2. Sasaran Strategis
a. Sasaran Strategis pada tingkat Internal Process Perspective
1) Tersedianya Kebijakan Pengawasan Internal Berbasis Resiko, dengan
indikator keberhasilan:
- Tersusunnya dokumen kebijakan pengawasan internal, sebanyak
15 naskah pada tahun 2019.
2) Terselenggaranya Kebijakan Pengawasan Internal Perpusnas yang
Efektif dan Efisien, dengan indikator keberhasilan:
a) Persentase obyek pemeriksaan yang diaudit berbasis resiko, 45
auditan pada tahun 2019.
b) Persentase rekomentasi BPK dan BPKP yang ditindaklanjuti, 100 %
pada tahun 2019.
b. Sasaran Strategis pada tingkat Learn and Growth Perspective
1) Tersedianya ASN di Inspektorat yang Kompeten dan Profesional,
dengan indikator keberhasilan:
- Indeks kompetensi dan integritas ASN Inspektorat, nilai 87,1 pada
tahun 2019.
2) Terwujudnya birokrasi Perpusnas yang efektif dan efisien, dengan
indikator keberhasilan:
- Persepsi Inisiatif anti korupsi Perpusnas, skala 3,6 pada tahun
2019.
3) Tersedianya Manajemen Pengetahuan yang Handal dan Mudah
Diakses di Inspektorat, dengan indikator keberhasilan:
- Persepsi unit kerja terhadap kemudahan akses informasi di
Inspektorat, skala 3,6 pada tahun 2019.
14
4) Terkelolanya Anggaran Inspektorat Secara Optimal, dengan indikator
keberhasilan:
a) Persentase penyerapan Anggaran di Inspektorat, lebih dari 90%
pada tahun 2019.
b) Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja Inspektorat, nilai 80 pada
tahun 2019.
D. Nilai-Nilai
Sebagai landasan berfikir, bersikap, bertindak, dan pengambilan
keputusan dalam upaya pencapaian visi dan misi yang ditetapkan, Inspektorat
Perpustakaan Nasional menganut nilai-nilai "Profesional, Akuntabilitas,
Sinergi, Transparan, Integritas, dan Independen (PASTII)"
1. Profesional
Auditor harus profesional yaitu bekerja maksimal dan bertanggung
jawab sesuai dengan kompetensinya dengan menjunjung tinggi kode etik
profesi dengan terus berusaha mengembangkan potensi diri sehingga
mampu mengambil keputusan baik secara mandiri maupun dalam tim.
2. Akuntabilitas
Auditor wajib memberikan pertanggung jawaban atau menjawab dan
menerangkan kinerja dan tindakannya kepada pihak yang memiliki hak
atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau
pertanggungjawaban.
3. Sinergi
Auditor harus berkomitmen untuk melaksanakan tugas-tugas
pengawasan dengan bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan
dalam upaya mewujudkan visi dan misi yang ditetapkan.
4. Transparan
Auditor harus transparan yaitu bersikap terbuka terhadap kinerja
yang dihasilkan.
5. Integritas
Auditor harus berintegritas yaitu berkarya dan berbakti untuk
organisasi dengan jujur, disiplin, penuh tanggung jawab dan dedikasi,
menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan norma sosial, kesesuaian antara
perkataan dan perbuatan, mengedepankan kepentingan publik dan
organisasi di atas kepentingan pribadi ataupun golongan, dan menjunjung
tinggi amanah.
15
6. Independen
Auditor harus independen yaitu tidak memihak, secara hati-hati
menggunakan dan menjaga segala informasi yang diperoleh dalam audit,
dan tidak akan menggunakan informasi yang diperoleh untuk kepentingan
pribadi/golongan di luar kepentingan negara atau dengan cara yang
bertentangan dengan peraturan perundangan.
16
BAB III
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI
DAN KERANGKA KELEMBAGAAN
A. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGAWASAN
Peran Inspektorat sebagai APIP yang efektif adalah membantu
manajemen di lingkungan Perpustakaan Nasional dalam mencapai tujuan
organisasi secara taat, hemat dan efisien, dengan memberikan nilai tambah
dan meningkatkan operasi organisasi. Inspektorat dengan suatu pendekatan
keilmuan yang sistematis melakukan evaluasi, meningkatkan efektifitas
manajemen resiko, pengendalian serta proses tata kelola yang baik di
lingkungan Perpustakaan Nasional.
Dalam mewujudkan peran dan fungsinya secara efektif, Inspektorat dituntut
dapat memberikan jaminan kualitas (quality assurance) atas akuntabilitas
pengelolaan keuangan negara dan akuntabilitas kinerja kepada Pimpinan
Perpustakaan Nasional. Untuk itu Inspektorat akan lebih meningkatnya
perannya sebagai penjamin (assurance) yang independen dan tidak berpihak
(objective) dan aktivitas konsultasi (consulting), maka arah kebijakan dan
strategi pengawasan tahun 2015-2019 adalah:
1. Mendorong opini WTP Laporan Keuangan Perpustakaan Nasional, dengan
strategi:
a. Memastikan penyelesaian tindak lanjut temuan/rekomendasi hasil
pengawasan eksternal (BPK) maupun hasil pengawasan internal (APIP).
b. Melakukan pendampingan penyusunan Laporan Keuangan Perpustakaan
Nasional.
c. Melakukan reviu Laporan Keuangan Perpustakaan Nasional.
2. Meningkatkan predikat evaluasi SAKIP Perpustakaan Nasional, dengan
strategi:
a. Melakukan bimbingan dan konsultasi teknis penerapan SAKIP di
Perpustakaan Nasional.
b. Melakukan pendampingan penyusunan LAKIP Perpustakaan Nasional.
c. Mereviu Laporan LAKIP Perpustakaan Nasional.
d. Mengevaluasi LAKIP Unit Kerja Eselon I, II dan UPT di lingkungan
Perpustakaan Nasional.
17
3. Meningkatnya nilai evaluasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi di
Perpustakaan Nasional, dengan strategi:
a. Memastikan target tahunan sesuai Road Map Reformasi Birokrasi
dilaksanakan oleh masing-masing Kelompok Kerja Area Perubahan dan
Unit Kerja yang terkait.
b. Menginventarisasi dan mendokumentasikan hasil-hasil fisik dan
implementasi pelaksanaan kegiatan dari seluruh Kelompok Kerja Area
Perubahan.
c. Melakukan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB)
di Perpustakaan Nasional.
4. Meningkatkan kapasitas auditor pada pemahaman peraturan perundang-
undangan kebijakan dan prosedur pengawasan, dengan strategi:
a. Menyertakan auditor pada pelatihan substantif di bidang pengawasan
melalui penyertaan pelatihan di Pusdiklat BPKP dan pelatihan keuangan.
b. Meningkatkan mutu dan wasasan auditor melalui penyelenggaraan
workshop, bimbingan teknis, dan praktek kerja sendiri (PKS).
c. Meningkatkan jabatan fungsional auditor melalui operasional Tim Penilai
Jabatan Fungsional Auditor.
5. Meningkatkan kualitas hasil pengawasan sesuai peraturan perundang-
undangan kebijakan dan prosedur pengawasan, dengan strategi:
a. Menyusun kebijakan pengawasan internal melalui penyusunan pedoman
dan SOP pengawasan internal.
b. Melaksanakan pemeriksaan internal melalui penugasan pemeriksaan
operasional, evaluasi kinerja, dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu
(PDTT).
c. Mengoptimalkan hasil penilaian eksternal melalui reviu Laporan
Keuangan, reviu/evaluasi LAKIP, evaluasi pelaksanaan Reformasi
Birokrasi, evaluasi LHKASN, reviu pengelolaan PBJ dan penyerapan
anggaran, serta reviu RKA-KL.
6. Meningkatkan efektivitas penyelesaian tindak lanjut LHP, dengan strategi:
a. Meningkatkan koordinasi internal dan eksternal melalui rapat teknis, dan
kunjungan ke auditan.
b. Meningkatkan akurasi data penyelesaian tindak lanjut melalui
konfirmasi, verifikasi dan validasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
18
7. Meningkatkan integritas di Perpusnas, dengan strategi:
a. Membangun zona integritas menuju WBK/WBBM di Perpusnas melalui
pencanangan zona integritas, mengembangan Unit Kerja menuju WBK
dan WBBM, pengembangan WBS, penanganan dan pengendalian
gratifikasi, penanganan pengaduan masyarakat, dan penanganan
benturan kepentingan.
b. Meningkatkan integritas ASN Perpusnas melalui sosialisasi, workshop,
serta survey integritas dan nilai inisiatif anti korupsi Satker/Unit Kerja.
8. Meningkatkan kapasitas Inspektorat Perpusnas, dengan strategi:
- Meningkatkan citra positif Inspektorat melalui peningkatan kemudahan
akses informasi di Inspektorat, sosialisasi peran pengawasan, bimtek
etika pengawasan, peningkatan pengelolaan kegiatan anggaran, dan
peningkatan sarana dan prasarana pengawasan.
B. Kerangka Regulasi
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Inspektorat selaku Aparat
Pengawas Intern Pemerintah (APIP) melaksanakan fungsi pengawasan internal
melalui audit, evaluasi, analisis, review dan fungsi konsultasi atas seluruh
aktifitas dan program yang telah dirancang dan dilaksanakan oleh
Kementerian/ Lembaga.
Berbagai peraturan dan perundangan di bidang pengelolaan sumber SDM,
APBN dan kekayaan Negara (man, money material) dan bidang pengawasan
telah diterbitkan oleh Kementerian/Lembaga teknis terkait, antara lain melalui
pedoman pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN), pelaksanaan APBN,
pengelolaan aset, pedoman audit operasional, evaluasi kinerja, review RKAKL,
review atas laporan keuangan, evaluasi PMPRB, evaluasi LHKASN, dan
evaluasi SAKIP serta peraturan/pedoman lainnya.
Sebagai unit pengawas internal, Inspektorat berkewajiban
meningkatkan sosialisasi dan menerapkan berbagai peraturan dan ketentuan
yang diterbitkan oleh Kementerian/Lembaga teknis tersebut dalam rangka
meningkatkan pemahaman ASN dan mempercepat terwujudnya good
governance dan clean government di Perpustakaan Nasional. Disamping itu,
sebagai Unit Pengawasan yang masih relatif baru terbentuk, masih
19
memerlukan berbagai pedoman pengawasan internal yang disesuaikan dengan
regulasi di bidang pengawasan.
C. Kerangka Kelembagaan
Mengacu kepada Peraturan Kepala BPKP Nomor: PER-1633/K/JF/2011
tentang Pedoman Teknis Peningkatan Kapabilitas Aparat Pengawas Intern
Pemerintah, kapabilitas APIP merupakan kemampuan untuk melaksanakan
tugas-tugas pengawasan yang terdiri dari tiga unsur yang saling terkait yaitu
kapasitas, kewenangan, dan kompetensi SDM APIP yang harus dimiliki APIP
agar dapat mewujudkan peran APIP secara efektif.
Peningkatan kapabilitas merupakan upaya terstruktur untuk memperkuat,
meningkatkan, mengembangkan kelembagaan, tata laksana/proses bisnis/
manajemen dan sumber daya manusia APIP agar dapat melaksanakan peran
dan fungsi APIP yang efektif. Untuk dapat menjalankan tugas tersebut, maka
unit APIP harus memiliki kapabilitas yang memadai, baik dari aspek
kelembagaan, proses bisnis/tata kelola pengawasan, maupun SDM.
Berdasarkan assessment atas kapabilitas APIP dengan menggunakan
model Internal Audit Capability Model (IA-CM) oleh BPKP, Inspektorat
Perpustakaan Nasional masih berada pada level 1 dari 5 level kapabilitas APIP.
Untuk itu, Inspektorat mertargetkan kapabilitas APIP Perpustakaan Nasional
menjadi level 3 pada tahun 2019.
20
BAB IV
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
A. TARGET KINERJA
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja SATUAN
TARGET
Target Kinerja
2015 2016 2017 2018 2019
I Costumers Perspective
SS-1 Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Yang Akuntabel di Lingkungan Perpustakaan Nasional
Nilai penerapan Reformasi Birokrasi Perpusnas
Nilai 57 62 65 70 75
Opini BPK atas Laporan Keuangan Perpusnas
Opini WTP WTP WTP WTP WTP
Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja Perpunas
Nilai 60 65 70 75 80
II Internal Process Perspective
SS-2 Tersedianya Kebijakan Pengawasan Internal Berbasis Resiko
Tersusunnya dokumen kebijakan pengawasan internal
Naskah 3 3 3 3 3
SS-3 Terselenggaranya Kebijakan Pengawasan Internal Perpusnas
yang Efektif dan Efisien
Persentase obyek pemeriksaan yang diaudit berbasis resiko
Auditan 35 40 45
Persentase rekomentasi BPK dan BPKP yang ditindaklanjuti
Persen 100% 100% 100% 100% 100%
Tingkat maturitas kepatuhan Perpusnas terhadap PP 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
Level (1-5) 1,6 1,8 2 2,5 3
Tingkat kapabilitas APIP Perpusnas
Level (1-5) 1 1 2 2 3
III Learn and Growth Perspective
SS-4 Tersedianya ASN di Inspektorat yang Kompeten dan Profesional
Indeks kompetensi dan integritas ASN Inspektora
Nilai 86,2 86,2 86,7 86,9 87,1
SS-5 Terwujudnya Birokrasi Perpusnas yang Efektif dan Efisien
Persepsi Inisiatif anti korupsi Perpusnas
Skala(1-4) 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6
SS-6 Tersedianya Manajemen Pengetahuan yang Handal dan Mudah Diakses di Inspektorat
Persepsi unit kerja terhadap kemudahan akses informasi di Inspektorat
Skala(1-4) 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6
SS-7 Terkelolanya Anggaran Inspektorat Secara Optimal
Persentase penyerapan Anggaran di Inspektorat
Persen >90%
>90%
>90%
>90%
>90%
21
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja SATUAN
TARGET
Target Kinerja
2015 2016 2017 2018 2019
Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja Inspektorat
Nilai 60 65 70 75 80
Tabel 2. Target Kinerja Inspektorat 2015-2019
B. KERANGKA PENDANAAN
NO PROGRAM/KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 JUMLAH
57.01.01 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Perpustakaan Nasional
5204 Pengawasan Intern Perpustakaan Nasional
4.650,40 3.332,83 3.800,00 5.858,16 6.033,90 23.675,29
Tabel 3. Kerangka Pendanaan Inspektorat 2015-2019
22
BAB V
PENUTUP
Renstra Inspektorat Perpustakaan Nasional Edisi Revisi ini disusun dalam rangka
menyempurnakan indikator dan target sesuai dengan tugas dan fungsi Inspektorat
sebagai penjamin (assurance) dan konsultasi (consulting) menindaklanjuti Renstra
Perpustakaan Nasional tahun 2015-2019. Renstra Inspektorat Edisi Revisi disusun
dengan melibatkan seluruh komponen Unit Kerja Inspektorat dengan
mempertimbangkan analisis internal, analisis eksternal dan isu strategis.
Renstra ini merupakan arah dan pedoman bagi perencanaan dan pelaksanaan
program dan kegiatan Inspektorat Perpustakaan Nasional dalam kurun waktu 5
(lima) tahun, yaitu tahun 2015-2019. Renstra ini juga memuat visi, misi, tujuan,
sasaran dan kegiatan yang menjadi tolok ukur atau indikator pencapaian kegiatan
di bidang pengawasan internal Perpustakaan Nasional.
Renstra Inspektorat ini dalam pelaksanaannya akan disesuaikan dengan dinamika
perkembangan yang terkait dengan kebijakan pembangunan di bidang
perpustakaan dan kebijakan di bidang pengawasan.