bab i pendahuluan perkembangan industri di indonesia …
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan industri di Indonesia saat ini berlangsung sangat pesat
seiring kemajuan zaman teknologi dengan berdirinya perusahaan-perusahaan besar
dengan memiliki peralatan yang sangat canggih dan mengalami terus peningkatan
dari berberapa sektor, seperti sektor pertanian, pendidikan, properti, kerajinan
tangan dan tenun. Industri dapat diartikan sebagai salah satu kegiatan ekonomi yang
mengelolah bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang dengan
memiliki nilai yang lebih tinggi.
Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang direncanakan
sebagai salah satu upaya manusia dalam meningkatkan kualitas hidupnya. Begitu
pun dengan pembangunan secara nasional yang erat berkaitannya dengan
kemampuan negara dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki baik dengan
mengunakan bantuan teknologi ataupun tanpa bantuan teknologi. Pembangunan
nasional hakikatnya bersifat multidimensi dengan melibatkan dengan berbagai
sektor seperti, sektor pendidikan, pertanian, kesehatan, industri dan sebagainya.
Proses Industrialisasi adalah suatu proses perubahan sosial ekonomi yang
merubah sistem pencaharian masyarakat agraris menjadi masyarakat industri.
Industrialisasi juga bisa diartikan sebagai suatu keadaan dimana masyarakat
berfokus pada ekonomi yang meliputi pekerjaan yang semakin beragam
(spesialisasi), gaji, dan penghasilan yang semakin tinggi. Industrialisasi adalah
bagian dari proses modernisasi dimana perubahan sosial dan perkembangan
ekonomi erat hubungannya dengan inovasi teknologi.
2
Menurut Arsyad (1992: 31) bahwa dalam Proses industrialisasi merupakan
satu jalur kegiatan dalam rangka meningkatan kesejahteraan rakyat dalam arti
tingkat hidup yang lebih maju maupun taraf hidup yang lebih bermutu. Sehingga
konsep pembangunan sering kali dikaitkan dengan proses industrialisasi. Salah satu
pembangunan nasional yang sedang mendapatkan perhatian pemerintah adalah
pembangunan di bidang ekonomi.
Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang mengupayakan
perkembangan ekonomi melalui industrialisasi. Sektor industri sering disebut juga
sebagai sektor pemimpin (leading sector), karena dengan pembangunan industri
akan memicu dan mengangkat pembangunan sektor-sektor lainnya seperti sektor
jasa. Sehingga sektor industri dapat dikatakan sebagai tulang punggung
pembangunan nasional. Selain itu proses industrialisasi akan dapat menjadi
penggerak utama laju pertumbuhan ekonomi dan perluasan lapangan kerja. Di
Indonesia sektor industrialisasi diarahkan untuk mendorong peningkatan
kesempatan usaha, peningkatan investasi, pengembangan teknologi, peningkatan
pemanfaatan sumber daya ekonomi secara optimal sehingga menghasilkan produk
yang berkualitas dan bisa bersaing dengan produk luar negeri.
Salah satu tujuan dari adanya pembangunan industri itu diantaranya untuk
memperluas lapangan pekerjaan, menujang pemerataan pembangunan sehingga
ketimpangan antar wilayah dapat diminimalisir, dan menciptakan daerah yang
mandiri sehingga dapat membantu perekonomian negara. sehingga pembangunan
industri yang diharapkan dapat membatu perkembangan ekonomi dan tentunya
pembangunan nasional, serta dapat mempercepat terciptanya kesejahteraan
masyarakat yang makmur, adil dan merata.
3
Adapun sektor industri menjadi salah satu solusi bagi sebagian kalangan di
masyarakat dalam aspek mata pencaharian. Selama ini, tidak sedikit yang
beranggapan bahwa industrialisasi dapat berpengaruh dalam meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat yang lebih baik. Berdasarkan data dari Badan Penelitian
Statistik (BPS) sektor industri, selain memberi kontribusi ekonomi melalui nilai
tambah, lapangan kerja dan devisa, tetapi juga mampu memberi kontribusi menuju
transformasi kultural masyarakat kearah modernisasi yang menunjang daya saing
suatu wilayah.
Kondisi sosial dan ekonomi masyarakat Desa Pandean sebelum hadirnya
atas keberadaan industri kawasan PIER adalah selayaknya masyarakat desa pada
umumnya seperti yang di katakan oleh Koentjaraningrat (Herment, 2012),yaitu
mayoritas bermata pencaharian sebagai petani atau berkebunan, para warganya
saling mengenal dan bergaul secara intensif, karena kecil, maka setiap bagian dan
kelompok khusus yang ada di dalamnya tidak terlalu berbeda antara satu dan
lainnya, para warganya dapat menghayati lapangan kehidupan mereka dengan baik.
Perubahan akibat pembangunan yang berlangsung dengan pesat,selain
mendatangkan kemakmuran bagi masyarakat juga memberi pengaruh terhadap
lingkungan sosial, ekonomi setempat. Untuk itu setiap pembangunan industri harus
memperhitungkan dampak yang mungkin ditimbulkan. Dampak ini meliputi
dampak yang bersifat positif dan negatif.
Perubahan yang ditimbulkan dari adanya pembangunan industri dapat
menghasilkan dampak yang positif dan negatif. Dampak positif yang timbulkan
adanya pembangunan industri yang dilihat dari bidang ekonomi diantara
penyerapan tenaga kerja. Keberadaan industri disuatu wilayah tentu akan
4
membutuhkan tenaga kerja dan biasanya masyarakat sekitar industri akan banyak
memberikan kesempatan untuk terserap dan bekerja di dalam sektor industri
tersebut. Selain itu dengan adanya industri disuatu wilayah akan membuka lapangan
pekerjaan lain seperti adanya warung makan dan penyewaan rumah atau kontrakan
para pekerja dari luar wilayah tersebut dan harga jual tanah disekitar kawasan
industri pun sangat tinggi. Adanya pembangunan industri di suatu wilayah akan
memberikan sebuah perubahan yang amat berarti dalam struktur perekonomian bagi
masyarakat.
Dampak positif bidang sosial dari keberadaan industri diantaranya
bertambahnya dan beragamnya mata pencaharian. Keberhasilan dari industri akan
menyebabkan sebagian besar anggota masyarakat menggantungkan mata
pencahariannya pada sektor industri, dengan demikian penggangguran akan
semakin berkurang. Selain itu dampak positif dari adanya pembangunan industri
jika dilihat dari bidang budaya masyarakat diantaranya perubahan pola gaya hidup
yang positif seperti lebih menghargai waktu, masyarakat lebih berorientasi ke
depan, dan etos kerja tinggi, sebagaimana diketahui sebagaian besar masyarakat
pinggiran mempunyai etos kerja yang rendah karena tidak adanya saingannya.
Keberadaan industri selain membawa perubahan dan dampak yang positif
terhadap masyarakat maupun pekerja di sektor industri juga terdapat dampak
negatif yang ditimbulkan. Dampak negatif dari adanya industri jika dilihat dari
bidang sosial ekonomi seperti kehilangan mata pencaharian. Perubahan mata
pencaharian itu biasanya dari petani, karena sebagian besar industri dibangun
disuatu daerah yang menggusur banyak ladang pertanian sehingga masyarakat yang
bekerja sebagai petani menjadi kehilangan mata pencaharian seperti masyarakat
5
yang sudah tidak produktif dan tidak dapat bersaing untuk bekerja di sektor industri,
dan hal tersebut akan berpengaruh pada perekonomian masyarakat.
Selain itu, dampak negatif yang ditimbulkan dari adanya pembangunan
industri yang banyak ditemui seperti pencemaran lingkungan, polusi udara, air
maupun tanah, meningkatnya migrasi dan bertambahnya penduduk serta
meningkatnya mobilitas penduduk yang menimbulkan keruwetan lalu lintas dan
tata kota. Selain itu banyaknya bangunan semi permanen atau bangunan liar, dan
biaya hidup meningkat terus. Dalam bidang budaya, keberadaan industri berdampak
negatif seperti melemah dan melunturnya budaya gotong royong diakibatkan dari
kesibukan dan banyaknya masyarakat yang menghabiskan waktu di tempat kerja.
Kesibukan itulah yang membuat masyarakat menjadi kurang perhatian terhadap
lingkungan sekitarnya yang menyebabkan melunturnya budaya gotong royong.
Adanya kawasan industri PIER yang berada dekatnya di desa pandean ini
telah mengakibatkan ketiga kecamatan (Rembang, Bangil dan Kraton) mengalami
peningkatan jumlah penduduk jika dibandingkan dengan sebelum adanya kawasan
PIER pada tahun 1991. Pada tahun tersebut jumlah penduduk dari masing-masing
kecamatan adalah 65.970 menjadi 85.169 pada tahun 2007 Kecamatan Bangil,
45.066 menjadi 57.878 pada tahun 2007 Kecamatan Rembang dan 60.341 menjadi
87.837 pada tahun 2007 Kecamatan Kraton (Kabupaten Pasuruan Dalam Angka,
1991 dan 2007).
Perkembangan industri di kabupaten pasuruan juga bisa dilihat pada jumlah
listrik masuk desa. Listrik masuk desa mulai dari listrik yang akan dibangkitkan,
didistribusikan, hingga jumlah pelanggan mulai tahun 1996 -2007 yang mengalami
peningkatan hal itu disebabkan karena adanya kawasan industri PIER, sehingga
6
yang banyak kita dibutuhkan oleh tenaga listrik untuk mendukung kawasan
industri tersebut. Peningkatkan jumlah pelanggan yang berjumlah 109,780, tahun
2002: 217.775 dan tahun 2007 kita mendapakan nilai 5.565.633 pelanggan ( BPS,
Tahun 1996,2002, dan 2007).
Pengaruh lain adanya kawasan industri PIER juga adalah perkembangan
fasilitas pelayanan kesehatan. Jumlah fasilitas kesehatan yang akan dimulai tahun
1991-2007 mengalami peningkatkan seperti rumah sakit, pukesmas dan posyandu.
Hal ini bisa dilihat dengan data dari tahun 1991 - 2007. Pada tahun 1991 terdapat 1
RS Pemda, 4 RS Swasta, Puskesmas dengan perawatan 8, Puskesmas Pembantu 31,
sementara tahun 2007 RS Pemda 1, Puskesmas dengan Perawatan 33, dan
Puskesmas Pembantu 72 ( BPS, 1991 dan 2007 ).
Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang berpotensi di
Indonesia baik dilihat dari tenaga kerja, potensi, bahan baku, jumlah industriya.
Apabila investasi di jawa timur meningkat maka akan meningkatkan kesejahteraan
masyarakatnya. Provinsi Jawa Timur mempunyai beberapa kabupaten yang
memiliki potensi dalam berbagai sektor. Keadaan ini dapat dilihat dari Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) per sektor di mana kontribusi yang terbesar
terdapat pada sektor industri. Perkembangan industri yang tercukup pesat
diharapkan mampu menjadikan suatu wilayah semakin berkembang, sehingga dapat
meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Berdasarkan yang dapat diperoleh
infomasi bahwa di Kabupaten pasuruan mempunyai jumlah industrinya adalah 658
unit industri, investasi senilai 10,41 dan tenaga kerja sekitar 10.353 lalu lebih sedikit
di bandingkan kabupeten Jember namun jumlah industri 1.572, investasinya senilai
10,41, dan terakhir tenaga kerja memperoleh 10.353. (BPS. Jawa Timur.2013).
7
Dari klasifikasi industri yang tertera diatas dapat dilihat banyaknya investasi
di pasuruan berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat dan pendapatan
daerah meningkat setiap tahunnya. Dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi
tidak terlepas dari kebutuhan akan penanaman modal investasi, karena investasi
adalah kebutuhan utama dalam pembangunan yang menghendaki adanya tingkat
pertumbuhan. Investasi atau penanaman modal adalah penggerak suatu
perekonomian yaitu banyaknya investasi yang direalisasikan di dalam suatu Negara
yang bersangkutan, sedangkan sedikitnya investasi yang akan menunjukkan
lambatnya laju pertumbuhan ekonomi ( Rosyidi 1995:147).
Kabupaten Pasuruan yang disebut sebagai kabupaten yang memiliki industri
karena banyak anak perusahaan besar baik dari dalam maupun luar negeri selain itu
kabupaten ini memiliki salah satu kawasan industri utama dijawa timur yaitu
Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER), PT. AICA Indria yang bergerak di
jenis usaha industri Lem Fox (Adhesive), PT.CMWI yang bergerak di jenis usaha
untuk menjual produk industri Velg Aluminium dan terakhir ini PT.YMPI yang
bergerak di jenis usaha industri alat-alat musik. Bahwasannya perusahaan-
perusahaan yang ada dalam area kawasan industri di PIER ini yang berdekatan sama
dengan Desa Pandean ini salah satunya dapat memberikan dampak positif dalam
bidang sektor industri dan selain itu kita akan membaiknya perekonomian nasional
dan regional merupakan salah satu faktor pendorong pertumbuhan sektor industri,
hal ini bisa terbukti dengan adanya peningkatan sektor industri dikabupaten
pasuruan dari tahun ke tahun yang terus mengalami peningkatan dan keberadaannya
industri yang terus dikembangkan oleh masyarakat disekitarnya.
8
Desa Pandean merupakan kawasan industri yang berada di Kecamatan
Rembang Kabupaten Pasuruan. Menurut Data Profil dan Kelurahan Desa Pandean
pada tahun 2014 dengan Jumlah penduduk desa Pandean sebanyak 2.455 jiwa yang
tersebar di 3 (Tiga) Dusun, 8 RW dan 18 RT, Dari jumlah tersebut, terdiri dari laki-
laki 1.045 jiwa dan perempuan 1.415 jiwa dengan tingkat pertumbuhan rata-rata
selama 6 (enam) tahun terakhir 10 %, dengan tingkat kepadatan sebesar 80
jiwa/km2.
Dampak negatif yang ditimbulkan dari adanya industri bagi kondisi
ekonomi di antaranya perubahan mata pencaharian dan daya serap tenaga kerja.
Dalam arti adanya industri yang didirikan di atas ladang pertanian atau persawahan
yang sebelumnya menjadi salah satu mata pencaharian masyarakat sekitar akan
tetapi dengan adanya pembangunan industri lahan mereka menjadi tergerus dan
berubah sehingga masyarakat yang sudah tua dan tidak produktif bekerja serta tidak
tersaring oleh adanya industri mengalami kerugian dan kehilangan mata
pencahariannya, sehingga akan berdampak negatif pula pada berkurangnya
pendapatan.
Pada dasarnya pembangunan industri atau industrialisasi akan selalu
menjanjikan penyediaan lapangan kerja, pendapatan asli daerah maupun
peningkatan kesejahteraan masyarakat, akan tetapi sebaliknya tidak jarang
industrialisasi menciptakan kerusakan maupun pencemaran lingkungan dan
marginalisasi masyarakat lokal. Tanpa bisa mengesampingkan dampak positif dari
adanya industri, dampak negatif dari industri di daerah Desa Pandean terdapat suatu
gejala kesenjangan antara harapan dan kenyataan, sebagaimana telah diungkapkan
bahwa tujuan utama dari pembangunan industri tersebut untuk kemajuan khususnya
9
dalam perekonomian akan tetapi masih ada masyarakat sekitar kawasan industri
yang belum semuanya bisa merasakan hal positif dari keberadaan industri tersebut.
Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti tentang
keberadaan industri di Desa Pandean kecamatan Rembang, terutama karena di desa
pandean itu merupakan wilayah yang lebih dekat dengan PIER yang berada di
kawasan industri sekitarnya. Oleh karena itu penelitian ini berjudul “Dampak
Keberadaan Kawasan Industri Rembang (PIER) terhadap Kehidupan Sosial
Ekonomi Masyarakat Desa Pandean Kecamatan Rembang Kabupaten
Pasuruan”.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang diuraikan diatas, maka rumusan masalah dapat
dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana Dampak keberadaan Kawasan Industri
PIER terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat Desa Pandean Kecamatan
Rembang Kabupaten Pasuruan ?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian sebagai berikut :
Untuk mengetahui dan memahami Dampak keberadaan Kawasan Industri
PIER terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat Desa Pandean Kecamatan
Rembang Kabupaten Pasuruan.
1.4 Manfaat Penelitian
Setiap penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi pada kalangan
akademis pada khususnya dan masyarakat pada umumnya penelitian ini diharapkan
bermanfaat antara lain :
10
1. Manfaat Teoritis
Adapun manfaat secara teoritis pada penelitian ini yakni sebagai
berikut ini :
Secara teoritis yang diperoleh dari penelitian ini akan
memberikan wawasan keilmuan bagi penulis, memberikan sumbangan
konsep-konsep baru, yang diharapkan akan menunjang terhadap kajian
pengembangan sosiologi industri dan Perubahan sosial, serta khusunya
yang berkenaan dengan dampak keberadaan Kawasan Industri PIER
terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Desa Pandean
Kecamatan Rembang Kabupaten Pasuruan.
2. Manfaat Praktis
Adapun manfaat secara praktis pada penelitian ini yakni sebagai
berikut ini :
a. Bagi Penulis, semoga semakin memperluas wawasan berfikir
dalam memahami dampak industrialisasi terhadap kehidupan
sosisl ekonomi masyarakat.
b. Bagi Masyarakat, penelitian ini diharapkan sebagai bahan
informasi yang mengenai kehidupan sosial ekonomi masyarakat
serta dapat memberikan informasi tentang dampak keberadaan
industri terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di desa
pandean kecamatan rembang kabupaten pasuruan.
11
c. Bagi Industri atau Perusahaan, penelitian ini sebagai bahan
informasi yang padat dijadikan bahan pertimbangan dalam suatu
pengambilan kebijakan dari perusahaan.
d. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan bagi
peneliti yang selanjutnya untuk melakukan penelitian yang sejenis.
1.5 Definisi Konsep
Definisi konsep di gunakan untuk mengetahui pengertian serta batasan dari
setiap konsep yang ada di dalam penelitian. Konsep-konsep tersebut antara lain
yaitu:
1. Pengertian Dampak
Pengertian dampak adalah akibat yang di timbulkan dari adanya penerapan
suatu program atau kebijakan, yang dapat bersifat baik atau tidak baik terhadap
pihak-pihak yang menjadi sasaran pelaksanaan program atau kebijaksanaan
tersebut (Silalahi,2005:43).
Dampak secara sederhana bisa diartikan sebagai pengaruh atau akibat.
Dalam setiap keputusan yang diambil oleh seorang atasan, biasanya mempunyai
dampak itu tersendiri, baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Sedangkan
dampak juga bisa merupakan proses lanjutan dari sebuah pelaksanaan pengawasan
internal. Seorang pemimpin yang handal sudah selayaknya bisa memprediksi jenis
dampak yang terjadi atas sebuah keputusan atau kebijakan yang diambil.
2. Industri PIER
Industri PIER merupakan kawasan industri terbesar ke-2 setelah SIER.
Terdapat puluhan perusahaan yang berada di kawasan industri ini, baik perusahaan
modal asing (PMA) atau perusahaan lokal. Perusahaan yang pertama yang berdiri
12
di kawasan PIER adalah PT Welcome Nusantara. Sejak saat itu banyak pengusaha
atau pemodal yang mendirikan perusahaan di dalam kawasan industri PIER.
Berdasarkan data diatas Kawasan industri PIER dibuka mulai tahun
1992,Industri pertama yang bergabung dalam kawasan ini adalah PT Welcome
Nusantara yang memproduksi plastik. Industri ini milik pengusaha dari Hong Kong
dan mulai berproduksi pada tahun 1993. Sesuai dengan uraian sebelumnya, bahwa
pengembangan kawasan PIER menggunakan tanah dari beberapa Desa yang
letaknya tepat dengan rencana pembangunan kawasan industri tersebut.
3. Masyarakat
Menurut R. Linton (dalam Riyani, 2011:18) Mengemukakan bahwa
“Masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan
bekerja sama, sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya dan berfikir
tentang dirinya sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu”.
Masyarakat itu timbul dari setiap kumpulan individu, yang telah cukup lama hidup
dan bekerja sama dalam waktu yang lama. Kelompok-kelompok manusia yang
dimaksud di atas belum terorganisasikan dan mengalami proses yang fundamental
yaitu : (1) Adaptasi dan Organisasi dari tingkah laku para anggotanya. (2) Timbul
perasaan kelompok secara lambat .
Masyarakat menurut Soekanto (1990) diartikan sebagai manusia yang hidup
bersama, mereka sadar sebagai satu kesatuan dan mereka merupakan suatu sistem
yang hidup bersama. Masyarakat Desa mempunyai hubungan yang lebih erat dari
pada masyarakat Kota, Sistem kehidupannya biasanya berkelompok atas dasar
kekeluargaan. Dalam masyarakat Desa biasanya tertuju pada keperluan kebutuhan
yang bersifat Primer seperti makanan, pakaian, dan rumah.
13
4. Kehidupan Sosial Ekonomi
Sosial ekonomi adalah kondisi kependudukan yang ada dalam tingkat
Pendidikan, Pendapatan, Kesehatan, Konsumsi, Perumahan dan Lingkungan
masyarakat (Kusnadi,1993:6). Sedangkan menurut soekanto (2003) sosial ekonomi
adalah posisi seseorang dalam masyarakat berkaitan dengan orang lain dalam arti
lingkungan pergaulan, prestasinya, dan hak-hak serta kewajibannya dalam
hubungannya dengan sumber daya.
Berdasarkan pendapat diatas maka sosial ekonomi adalah posisi seseorang
atau kelompok orang dalam masyarakat yang kondisinya memungkinkan bagi
individu maupun kelompok untuk mengadakan usaha guna pemenuhan kebutuhan
hidupnya yang sebaik mungkin bagi diri sendiri, keluarga serta masyarakat dan
lingkungannya.
1.6 Metode Penelitian
Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, yang
bertujuan untuk memahami objek dan tidak untuk menemukan hukum-hukum
maupun membuat generalisasi, melainkan membuat ekstrapolasi atau gambaran
tentang masalah yang diteliti. Penelitian kualitatif bersifat eksploratif, sedangkan
strategi penelitian, menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dimana penelitian ini
diarahkan untuk menemukan gejala-gejala, fakta-fakta atau kejadian yang secara
sistematis dan akurat, tentang dampak keberadaan Kawasan Industri PIER terhadap
14
kehidupan sosial ekonomi masyarakat Desa Pandean Kecamatan Rembang
Kabupaten Pasuruan. (Creswell,John W : 167)
2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dalam bentuk
deskriptif. Jenis penelitian ini bertujuan untuk mencari deskriptif secara sistematis,
factual dan akurat, mengenai situasi dan kondisi yang terjadi (Sumardi Suryabrata
: 15). Dalam melakukan penelitaian kualitatif yang menggunakan pendekatan
deskriptif ini berisi kutipan dari data dan fakta yang telah diungkap di lokasi
penelitian untuk selanjutnya peneliti memberikan dukungan terhadap apa yang
disajikan (Fauzan A, M. Djunaedi Ghony: 45). Deskriptif kualitatif merupakan
metode penelitian yang menghasilkan data dan mendeskripsikan berbagai kondisi,
situasi, realitas sosial yang ada di masyarakat yang menjadi objek penelitian yang
akan menghasilkan data deskriptif analisis. Sehingga dalam penelitian ini, peneliti
akan menggambarkan secara rinci dan mendalam tentang kondisi atau fenomena
yang terjadi di lokasi penelitian.
3. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di wilayah industri yang berada di Desa
Pandean, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, alasan dipilihnya lokasi ini
karena Kawasan Industri PIER yang menjadi salah satu lokasi strategis di wilayah
Kabupaten Pasuruan. Yang Kedua, Peneliti memilih lokasi ini karena lebih mudah
dalam memperoleh informasi dari masyarakat mengenai kehidupan ekonomi di
Desa Pandean Kecamatan Rembang Kabupaten Pasuruan.
15
4. Teknik Penentuan Subjek Penelitian
Salah satu aktivitas dalam proses pengumpulan data adalah menentukan
subyek penelitiannya. Hal ini penting agar tidak terjadi kesalahan dalam
menentukan informan, sebab dari mereka diharapkan informasi dapat terkumpul
sebagai upaya menjawab pertanyaan peneliti yang diajukan. Subyek penelitian
menurut Amirin adalah seorang atau sesuatu yang mengenainya ingin diperoleh
keterangan. (Muhammad Idrus :36)
Penelitian informan dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik Purposive
Sampling yaitu atas dasar pertimbangan tertentu, kemudian menentukan kriteria
informan atau subjek penelitian yang dianggap memiliki kecakapan informasi.
Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data Purposive Sampling
agar tidak terjadi pelebaran atau dapat dikatakan agar pernyataan dan data yang
diberikan sesuai dengan tujuan peneliti. Adapun informan yang dipilih sebagai
berikut :
a) Penduduk asli Desa Pandean, dimaksudkan untuk memperoleh data
yang akurat dan untuk mengetahui dampak sosial ekonomi dari
tahun ke tahun dengan jumlah informan sebanyak 10 (Sepuluh)
orang atau lebih.
b) Tokoh Masyarakat dan Perangkat Desa
c) Masyarakat yang berprofesi sebagai Karyawan pabrik, agar
memperoleh data yang relevan dan sesuai fokus penelitian skripsi
ini.
16
5. Sumber Data
a. Data Primer
Sumber Data Primer merupakan data yang didapatkan secara langsung oleh
peneliti langsung dari sumbernya. Data ini didapatkan melalui beberapa proses
diantarannya yaitu melakukan observasi dan wawancara langsung dengan sumber
terkait. Peneliti menggunakan sumber data primer untuk memperoleh informasi
secara langsung dan aktual, dalam hal ini peneliti mengambil data tersebut dari
sumber yang sudah ditentukan yaitu masyarakat di Desa Pandean Kecamatan
Rembang Kabupaten Pasuruan .
b. Data Sekunder
Sumber Data Sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari
literatur yang dipelajari serta dokumen-dokumen, atau arsip, dan beberapa literatur
dari internet. Hal ini bisa didapatkan seperti data yang sudah diperoleh dalam
pengamatan, serta data pendukung lainnya.
6. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini tentu memerlukan adanya data sebagai bahan yang akan
diteliti dan untuk memperolehnya perlu metode yang dipakai sebagai bahan
pendekatan. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Observasi
Pengamatan dalam metode observasi dapat diklasifikasikan melalui
tindakan dalam berperan serta dan yang tidak berperan serta. Pada pengamatan
tanpa peran serta pengamat atau peneliti hanya melakukan satu fungsi; yaitu
mengadakan pengamatan. Pengamat atau peneliti berperan serta melakukan dua
17
peranan sekaligus, yaitu; sebagai pengamat atau peneliti dan sekaligus menjadi
anggota resmi dari kelompok yang diamati. (Meleong, Lexy: 126).
Berdasarkan macam-macam metode pengamatan tersebut, metode observasi
yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu dilakukan secara terus terang, Dengan
kata lain, dari beberapa objek yang diteliti terutama tokoh masyarakat Desa,
mengetahui sejak awal bahwa peneliti melakukan kegiatan penelitian. Dalam
penelitian ini, langkah awal yang dilakukan peneliti adalah menemui Kepala Desa
maupun Masyarakat dan tokoh Desa Pandean untuk meminta izin melakukan
observasi awal terhadap kondisi desa dan jumlah penduduk di Desa Pandean. Maka
dari itu tujuan observasi ini untuk mendapatkan data informasi yang mengetahui
tentang dampak keberadaan Kawasan Industri PIER terhadap kehidupan sosial
ekonomi masyarakat di Desa Pandean Kecamatan Rembang Kabupaten Pasuruan.
b. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang diperoleh kutipan langsung
dari orang-orang yang berpengalaman, pendapat, gagasan, perasaan dan
pengetahuannya (Suryanto & Sutinah,2005:186). Kemudian wawancara yang
dilakukan adalah wawancara bebas dengan metode wawancara mendalam.
Wawancara mendalam adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara
dengan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif sama. Dengan
demikian, ciri khas wawancara mendalam adalah keterlibatannya dalam kehidupan
sosial.
Dalam wawancara tidak terstruktur, peneliti belum mengetahui secara pasti
data apa yang akan diperoleh, sehingga peneliti lebih banyak mendengarkan apa
18
yang diceritakan oleh informan. Berdasarkan analisis terhadap setiap jawaban dari
informan tersebut, maka peneliti dapat mengajukan berbagai pertanyaan-
pertanyaan yang mengalir pada penelitian dan topik pembicaraan yang telah
dilakukan. Dalam hal ini peneliti akan melakukan pendekatan kepada warga Desa
Pandean dan Tokoh Desa, seperti Kepala Desa untuk mendapatkan data dan
informasi yang terpercaya.
c. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan Dokumentasi adalah catatan peristiwa
yang sudah berlalu. Dokumen biasa berbentuk, tulisan, catatan harian, gambar foto,
dan sejarah kehidupan (Sugiono,2012:193). Dalam penelitian dokumentasi
diperoleh dari hasil berupa foto, video, rekaman suara, yang di dapatkan dari
penelitian dampak keberadaan Kawasan Industri PIER terhadap kehidupan sosial
ekonomi masyarakat Desa Pandean Kecamatan Rembang Kabupaten Pasuruan.
7. Teknik Analisa Data
Dalam penelitian ini teknik analisa data yang digunakan peneliti adalah
teknik analisa data secara kualitatif, yaitu dengan cara mengumpulkan beberapa
sumber informasi dan data kemudian digeneralisasikan. Analisa data merupakan
langkah terakhir sebelum didapatkan satu kesimpulan. Oleh karena itu teknik
analisa data diperlukan dalam penelitian guna memperoleh gambaran yang jelas dan
terperinci tentang objek yang diteliti. Dalam penelitian ini metode yang digunakan
adalah metode kualitatif dengan analisis diskriptif.
Setelah data analisis dengan metode deskriptif kualitatif selanjutnya akan
membahas permasalahan sampai pada penarikan kesimpulan. Dalam penelitian ini
menggunakan analisis kualitatif model tersebut interaktif yang dikemukakan oleh
19
Miles dan Hubermas melaui empat tahapan. Komponen-komponen Analisis Data
Model Interaktif.
Gambar 1. Model Analisa Interaktif dari Miles dan Huberman
Sumber : Miles dan Hubermas ( Sugiyono,
2010:183)
Miles dan Hubermas (1984) menyatakan bahwa aktivitas dalam analisis data
kualitatif dilakukan dengan cara interaktif dan berlangsung secara terus menerus
sampai tuntas, hingga sampai pada data yang jenuh. Aktivitas dalam analisis data
yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
1) Pengumpulan Data
Kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan data yang diperoleh
dari subyek penelitian yang ada revalasinya dengan perumusan masalah dan
tujuan penelitian. Dalam pengumpulan data ini peneliti mengumpulkan data
yang terkait dengan judul penelitian.
2) Reduksi Data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan,
perhatian, penyederhanaan, keabtrakan dan tranformasi data awal yang
muncul dari lapangan. Peneliti mengedit data dengan cara memilih bagian
Pengumpulan
Data
Reduksi Data Penarikan
Kesimpulan
Penyajian
Data
20
data untuk dicode, dan dipakai data yang diringkas serta dimasukkan dalam
kategori yang diteliti. Reduksi data dilakukan secara terus menerus selama
penelitian yang dilakukan.
3) Penyajian Data
Sekumpulan data yang diorganisir sehingga dapat memberi
deskripsi menuju penarikan kesimpulan. Penyajian dataharus mempunyai
relevansi yang kuat dengan perumusan masalah secara keseluruhan dan
dengan secara sistematis.
4) Penarikan Kesimpulan
Proses penarikan kesimpulan merupakan bagian penting dari
kegiatan penelitian dan merupakan dari kesimpulan proses penarikan
kesimpulan ini bermaksud untuk menganalisis, mencari makna dari data
yang ada sehingga dapat ditemukan permasalahan yang ada di dalam
penelitian yang telah dilakukan.
Dari penjelasan diatas peneliti akan menggunakan skema seperti
dalam melakukan penelitian, mengolah data, dan menarik kesimpulan pada
penelitian dampak keberadaan Kawasan Industri PIER terhadap kehidupan
ekonomi masyarakat di Desa Pandean Kecamatan Rembang Kabupaten
Pasuruan.
8. Uji Keabsahan Data
Mengacu pada Moleong ( 2005: 330), untuk pembuktian validitas data
penelitian ini ditentukan oleh kredibilitas temuan dan interprestasinya, dengan
mengupayakan temuan dan penafsiran yang dilakukan sesuai dengan kondisi yang
senyatanya dan disetujui oleh subyek penelitian. Kondisi diatas dapat dipenuhi
21
dengan cara memperpanjang observasi, pengamatan yang terus menerus, triagulasi,
membicarakan hasil temuan dengan orang lain, dan menggunakan bahan referensi,
sedangkan reabilitas dapat dilakukan dengan pengamatan sistematis, berulang dan
dalam situasi yang berbeda.
Penelitian ini digunakan triangulasi sumber yang artinya membandingkan
dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui
waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal itu dapat dicapai
dengan jalan, antara lain:
a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil
wawancara
b. Membandingkan apa yang disampaikan orang di depan umum
dengan apa yang disampaikan secara pribadi.
c. Membandingkan apa yang disampaikan orang-orang setelah situasi
penelitian dengan apa yang disampaikannya sepanjang waktu.
d. Membandingkan keadaan dan perspektif seorang dengan berbagai
pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang
berpendidikan menengah atau tinggi, dan orang pemerintahan.
Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan (Meleong,2005:330).