bab i pendahuluan perkembangan industri di indonesia …

21
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri di Indonesia saat ini berlangsung sangat pesat seiring kemajuan zaman teknologi dengan berdirinya perusahaan-perusahaan besar dengan memiliki peralatan yang sangat canggih dan mengalami terus peningkatan dari berberapa sektor, seperti sektor pertanian, pendidikan, properti, kerajinan tangan dan tenun. Industri dapat diartikan sebagai salah satu kegiatan ekonomi yang mengelolah bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang dengan memiliki nilai yang lebih tinggi. Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang direncanakan sebagai salah satu upaya manusia dalam meningkatkan kualitas hidupnya. Begitu pun dengan pembangunan secara nasional yang erat berkaitannya dengan kemampuan negara dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki baik dengan mengunakan bantuan teknologi ataupun tanpa bantuan teknologi. Pembangunan nasional hakikatnya bersifat multidimensi dengan melibatkan dengan berbagai sektor seperti, sektor pendidikan, pertanian, kesehatan, industri dan sebagainya. Proses Industrialisasi adalah suatu proses perubahan sosial ekonomi yang merubah sistem pencaharian masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Industrialisasi juga bisa diartikan sebagai suatu keadaan dimana masyarakat berfokus pada ekonomi yang meliputi pekerjaan yang semakin beragam (spesialisasi), gaji, dan penghasilan yang semakin tinggi. Industrialisasi adalah bagian dari proses modernisasi dimana perubahan sosial dan perkembangan ekonomi erat hubungannya dengan inovasi teknologi.

Upload: others

Post on 11-Nov-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN Perkembangan industri di Indonesia …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan industri di Indonesia saat ini berlangsung sangat pesat

seiring kemajuan zaman teknologi dengan berdirinya perusahaan-perusahaan besar

dengan memiliki peralatan yang sangat canggih dan mengalami terus peningkatan

dari berberapa sektor, seperti sektor pertanian, pendidikan, properti, kerajinan

tangan dan tenun. Industri dapat diartikan sebagai salah satu kegiatan ekonomi yang

mengelolah bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang dengan

memiliki nilai yang lebih tinggi.

Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang direncanakan

sebagai salah satu upaya manusia dalam meningkatkan kualitas hidupnya. Begitu

pun dengan pembangunan secara nasional yang erat berkaitannya dengan

kemampuan negara dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki baik dengan

mengunakan bantuan teknologi ataupun tanpa bantuan teknologi. Pembangunan

nasional hakikatnya bersifat multidimensi dengan melibatkan dengan berbagai

sektor seperti, sektor pendidikan, pertanian, kesehatan, industri dan sebagainya.

Proses Industrialisasi adalah suatu proses perubahan sosial ekonomi yang

merubah sistem pencaharian masyarakat agraris menjadi masyarakat industri.

Industrialisasi juga bisa diartikan sebagai suatu keadaan dimana masyarakat

berfokus pada ekonomi yang meliputi pekerjaan yang semakin beragam

(spesialisasi), gaji, dan penghasilan yang semakin tinggi. Industrialisasi adalah

bagian dari proses modernisasi dimana perubahan sosial dan perkembangan

ekonomi erat hubungannya dengan inovasi teknologi.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN Perkembangan industri di Indonesia …

2

Menurut Arsyad (1992: 31) bahwa dalam Proses industrialisasi merupakan

satu jalur kegiatan dalam rangka meningkatan kesejahteraan rakyat dalam arti

tingkat hidup yang lebih maju maupun taraf hidup yang lebih bermutu. Sehingga

konsep pembangunan sering kali dikaitkan dengan proses industrialisasi. Salah satu

pembangunan nasional yang sedang mendapatkan perhatian pemerintah adalah

pembangunan di bidang ekonomi.

Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang mengupayakan

perkembangan ekonomi melalui industrialisasi. Sektor industri sering disebut juga

sebagai sektor pemimpin (leading sector), karena dengan pembangunan industri

akan memicu dan mengangkat pembangunan sektor-sektor lainnya seperti sektor

jasa. Sehingga sektor industri dapat dikatakan sebagai tulang punggung

pembangunan nasional. Selain itu proses industrialisasi akan dapat menjadi

penggerak utama laju pertumbuhan ekonomi dan perluasan lapangan kerja. Di

Indonesia sektor industrialisasi diarahkan untuk mendorong peningkatan

kesempatan usaha, peningkatan investasi, pengembangan teknologi, peningkatan

pemanfaatan sumber daya ekonomi secara optimal sehingga menghasilkan produk

yang berkualitas dan bisa bersaing dengan produk luar negeri.

Salah satu tujuan dari adanya pembangunan industri itu diantaranya untuk

memperluas lapangan pekerjaan, menujang pemerataan pembangunan sehingga

ketimpangan antar wilayah dapat diminimalisir, dan menciptakan daerah yang

mandiri sehingga dapat membantu perekonomian negara. sehingga pembangunan

industri yang diharapkan dapat membatu perkembangan ekonomi dan tentunya

pembangunan nasional, serta dapat mempercepat terciptanya kesejahteraan

masyarakat yang makmur, adil dan merata.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN Perkembangan industri di Indonesia …

3

Adapun sektor industri menjadi salah satu solusi bagi sebagian kalangan di

masyarakat dalam aspek mata pencaharian. Selama ini, tidak sedikit yang

beranggapan bahwa industrialisasi dapat berpengaruh dalam meningkatkan taraf

kehidupan masyarakat yang lebih baik. Berdasarkan data dari Badan Penelitian

Statistik (BPS) sektor industri, selain memberi kontribusi ekonomi melalui nilai

tambah, lapangan kerja dan devisa, tetapi juga mampu memberi kontribusi menuju

transformasi kultural masyarakat kearah modernisasi yang menunjang daya saing

suatu wilayah.

Kondisi sosial dan ekonomi masyarakat Desa Pandean sebelum hadirnya

atas keberadaan industri kawasan PIER adalah selayaknya masyarakat desa pada

umumnya seperti yang di katakan oleh Koentjaraningrat (Herment, 2012),yaitu

mayoritas bermata pencaharian sebagai petani atau berkebunan, para warganya

saling mengenal dan bergaul secara intensif, karena kecil, maka setiap bagian dan

kelompok khusus yang ada di dalamnya tidak terlalu berbeda antara satu dan

lainnya, para warganya dapat menghayati lapangan kehidupan mereka dengan baik.

Perubahan akibat pembangunan yang berlangsung dengan pesat,selain

mendatangkan kemakmuran bagi masyarakat juga memberi pengaruh terhadap

lingkungan sosial, ekonomi setempat. Untuk itu setiap pembangunan industri harus

memperhitungkan dampak yang mungkin ditimbulkan. Dampak ini meliputi

dampak yang bersifat positif dan negatif.

Perubahan yang ditimbulkan dari adanya pembangunan industri dapat

menghasilkan dampak yang positif dan negatif. Dampak positif yang timbulkan

adanya pembangunan industri yang dilihat dari bidang ekonomi diantara

penyerapan tenaga kerja. Keberadaan industri disuatu wilayah tentu akan

Page 4: BAB I PENDAHULUAN Perkembangan industri di Indonesia …

4

membutuhkan tenaga kerja dan biasanya masyarakat sekitar industri akan banyak

memberikan kesempatan untuk terserap dan bekerja di dalam sektor industri

tersebut. Selain itu dengan adanya industri disuatu wilayah akan membuka lapangan

pekerjaan lain seperti adanya warung makan dan penyewaan rumah atau kontrakan

para pekerja dari luar wilayah tersebut dan harga jual tanah disekitar kawasan

industri pun sangat tinggi. Adanya pembangunan industri di suatu wilayah akan

memberikan sebuah perubahan yang amat berarti dalam struktur perekonomian bagi

masyarakat.

Dampak positif bidang sosial dari keberadaan industri diantaranya

bertambahnya dan beragamnya mata pencaharian. Keberhasilan dari industri akan

menyebabkan sebagian besar anggota masyarakat menggantungkan mata

pencahariannya pada sektor industri, dengan demikian penggangguran akan

semakin berkurang. Selain itu dampak positif dari adanya pembangunan industri

jika dilihat dari bidang budaya masyarakat diantaranya perubahan pola gaya hidup

yang positif seperti lebih menghargai waktu, masyarakat lebih berorientasi ke

depan, dan etos kerja tinggi, sebagaimana diketahui sebagaian besar masyarakat

pinggiran mempunyai etos kerja yang rendah karena tidak adanya saingannya.

Keberadaan industri selain membawa perubahan dan dampak yang positif

terhadap masyarakat maupun pekerja di sektor industri juga terdapat dampak

negatif yang ditimbulkan. Dampak negatif dari adanya industri jika dilihat dari

bidang sosial ekonomi seperti kehilangan mata pencaharian. Perubahan mata

pencaharian itu biasanya dari petani, karena sebagian besar industri dibangun

disuatu daerah yang menggusur banyak ladang pertanian sehingga masyarakat yang

bekerja sebagai petani menjadi kehilangan mata pencaharian seperti masyarakat

Page 5: BAB I PENDAHULUAN Perkembangan industri di Indonesia …

5

yang sudah tidak produktif dan tidak dapat bersaing untuk bekerja di sektor industri,

dan hal tersebut akan berpengaruh pada perekonomian masyarakat.

Selain itu, dampak negatif yang ditimbulkan dari adanya pembangunan

industri yang banyak ditemui seperti pencemaran lingkungan, polusi udara, air

maupun tanah, meningkatnya migrasi dan bertambahnya penduduk serta

meningkatnya mobilitas penduduk yang menimbulkan keruwetan lalu lintas dan

tata kota. Selain itu banyaknya bangunan semi permanen atau bangunan liar, dan

biaya hidup meningkat terus. Dalam bidang budaya, keberadaan industri berdampak

negatif seperti melemah dan melunturnya budaya gotong royong diakibatkan dari

kesibukan dan banyaknya masyarakat yang menghabiskan waktu di tempat kerja.

Kesibukan itulah yang membuat masyarakat menjadi kurang perhatian terhadap

lingkungan sekitarnya yang menyebabkan melunturnya budaya gotong royong.

Adanya kawasan industri PIER yang berada dekatnya di desa pandean ini

telah mengakibatkan ketiga kecamatan (Rembang, Bangil dan Kraton) mengalami

peningkatan jumlah penduduk jika dibandingkan dengan sebelum adanya kawasan

PIER pada tahun 1991. Pada tahun tersebut jumlah penduduk dari masing-masing

kecamatan adalah 65.970 menjadi 85.169 pada tahun 2007 Kecamatan Bangil,

45.066 menjadi 57.878 pada tahun 2007 Kecamatan Rembang dan 60.341 menjadi

87.837 pada tahun 2007 Kecamatan Kraton (Kabupaten Pasuruan Dalam Angka,

1991 dan 2007).

Perkembangan industri di kabupaten pasuruan juga bisa dilihat pada jumlah

listrik masuk desa. Listrik masuk desa mulai dari listrik yang akan dibangkitkan,

didistribusikan, hingga jumlah pelanggan mulai tahun 1996 -2007 yang mengalami

peningkatan hal itu disebabkan karena adanya kawasan industri PIER, sehingga

Page 6: BAB I PENDAHULUAN Perkembangan industri di Indonesia …

6

yang banyak kita dibutuhkan oleh tenaga listrik untuk mendukung kawasan

industri tersebut. Peningkatkan jumlah pelanggan yang berjumlah 109,780, tahun

2002: 217.775 dan tahun 2007 kita mendapakan nilai 5.565.633 pelanggan ( BPS,

Tahun 1996,2002, dan 2007).

Pengaruh lain adanya kawasan industri PIER juga adalah perkembangan

fasilitas pelayanan kesehatan. Jumlah fasilitas kesehatan yang akan dimulai tahun

1991-2007 mengalami peningkatkan seperti rumah sakit, pukesmas dan posyandu.

Hal ini bisa dilihat dengan data dari tahun 1991 - 2007. Pada tahun 1991 terdapat 1

RS Pemda, 4 RS Swasta, Puskesmas dengan perawatan 8, Puskesmas Pembantu 31,

sementara tahun 2007 RS Pemda 1, Puskesmas dengan Perawatan 33, dan

Puskesmas Pembantu 72 ( BPS, 1991 dan 2007 ).

Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang berpotensi di

Indonesia baik dilihat dari tenaga kerja, potensi, bahan baku, jumlah industriya.

Apabila investasi di jawa timur meningkat maka akan meningkatkan kesejahteraan

masyarakatnya. Provinsi Jawa Timur mempunyai beberapa kabupaten yang

memiliki potensi dalam berbagai sektor. Keadaan ini dapat dilihat dari Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) per sektor di mana kontribusi yang terbesar

terdapat pada sektor industri. Perkembangan industri yang tercukup pesat

diharapkan mampu menjadikan suatu wilayah semakin berkembang, sehingga dapat

meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Berdasarkan yang dapat diperoleh

infomasi bahwa di Kabupaten pasuruan mempunyai jumlah industrinya adalah 658

unit industri, investasi senilai 10,41 dan tenaga kerja sekitar 10.353 lalu lebih sedikit

di bandingkan kabupeten Jember namun jumlah industri 1.572, investasinya senilai

10,41, dan terakhir tenaga kerja memperoleh 10.353. (BPS. Jawa Timur.2013).

Page 7: BAB I PENDAHULUAN Perkembangan industri di Indonesia …

7

Dari klasifikasi industri yang tertera diatas dapat dilihat banyaknya investasi

di pasuruan berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat dan pendapatan

daerah meningkat setiap tahunnya. Dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi

tidak terlepas dari kebutuhan akan penanaman modal investasi, karena investasi

adalah kebutuhan utama dalam pembangunan yang menghendaki adanya tingkat

pertumbuhan. Investasi atau penanaman modal adalah penggerak suatu

perekonomian yaitu banyaknya investasi yang direalisasikan di dalam suatu Negara

yang bersangkutan, sedangkan sedikitnya investasi yang akan menunjukkan

lambatnya laju pertumbuhan ekonomi ( Rosyidi 1995:147).

Kabupaten Pasuruan yang disebut sebagai kabupaten yang memiliki industri

karena banyak anak perusahaan besar baik dari dalam maupun luar negeri selain itu

kabupaten ini memiliki salah satu kawasan industri utama dijawa timur yaitu

Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER), PT. AICA Indria yang bergerak di

jenis usaha industri Lem Fox (Adhesive), PT.CMWI yang bergerak di jenis usaha

untuk menjual produk industri Velg Aluminium dan terakhir ini PT.YMPI yang

bergerak di jenis usaha industri alat-alat musik. Bahwasannya perusahaan-

perusahaan yang ada dalam area kawasan industri di PIER ini yang berdekatan sama

dengan Desa Pandean ini salah satunya dapat memberikan dampak positif dalam

bidang sektor industri dan selain itu kita akan membaiknya perekonomian nasional

dan regional merupakan salah satu faktor pendorong pertumbuhan sektor industri,

hal ini bisa terbukti dengan adanya peningkatan sektor industri dikabupaten

pasuruan dari tahun ke tahun yang terus mengalami peningkatan dan keberadaannya

industri yang terus dikembangkan oleh masyarakat disekitarnya.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN Perkembangan industri di Indonesia …

8

Desa Pandean merupakan kawasan industri yang berada di Kecamatan

Rembang Kabupaten Pasuruan. Menurut Data Profil dan Kelurahan Desa Pandean

pada tahun 2014 dengan Jumlah penduduk desa Pandean sebanyak 2.455 jiwa yang

tersebar di 3 (Tiga) Dusun, 8 RW dan 18 RT, Dari jumlah tersebut, terdiri dari laki-

laki 1.045 jiwa dan perempuan 1.415 jiwa dengan tingkat pertumbuhan rata-rata

selama 6 (enam) tahun terakhir 10 %, dengan tingkat kepadatan sebesar 80

jiwa/km2.

Dampak negatif yang ditimbulkan dari adanya industri bagi kondisi

ekonomi di antaranya perubahan mata pencaharian dan daya serap tenaga kerja.

Dalam arti adanya industri yang didirikan di atas ladang pertanian atau persawahan

yang sebelumnya menjadi salah satu mata pencaharian masyarakat sekitar akan

tetapi dengan adanya pembangunan industri lahan mereka menjadi tergerus dan

berubah sehingga masyarakat yang sudah tua dan tidak produktif bekerja serta tidak

tersaring oleh adanya industri mengalami kerugian dan kehilangan mata

pencahariannya, sehingga akan berdampak negatif pula pada berkurangnya

pendapatan.

Pada dasarnya pembangunan industri atau industrialisasi akan selalu

menjanjikan penyediaan lapangan kerja, pendapatan asli daerah maupun

peningkatan kesejahteraan masyarakat, akan tetapi sebaliknya tidak jarang

industrialisasi menciptakan kerusakan maupun pencemaran lingkungan dan

marginalisasi masyarakat lokal. Tanpa bisa mengesampingkan dampak positif dari

adanya industri, dampak negatif dari industri di daerah Desa Pandean terdapat suatu

gejala kesenjangan antara harapan dan kenyataan, sebagaimana telah diungkapkan

bahwa tujuan utama dari pembangunan industri tersebut untuk kemajuan khususnya

Page 9: BAB I PENDAHULUAN Perkembangan industri di Indonesia …

9

dalam perekonomian akan tetapi masih ada masyarakat sekitar kawasan industri

yang belum semuanya bisa merasakan hal positif dari keberadaan industri tersebut.

Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti tentang

keberadaan industri di Desa Pandean kecamatan Rembang, terutama karena di desa

pandean itu merupakan wilayah yang lebih dekat dengan PIER yang berada di

kawasan industri sekitarnya. Oleh karena itu penelitian ini berjudul “Dampak

Keberadaan Kawasan Industri Rembang (PIER) terhadap Kehidupan Sosial

Ekonomi Masyarakat Desa Pandean Kecamatan Rembang Kabupaten

Pasuruan”.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang diuraikan diatas, maka rumusan masalah dapat

dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana Dampak keberadaan Kawasan Industri

PIER terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat Desa Pandean Kecamatan

Rembang Kabupaten Pasuruan ?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian sebagai berikut :

Untuk mengetahui dan memahami Dampak keberadaan Kawasan Industri

PIER terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat Desa Pandean Kecamatan

Rembang Kabupaten Pasuruan.

1.4 Manfaat Penelitian

Setiap penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi pada kalangan

akademis pada khususnya dan masyarakat pada umumnya penelitian ini diharapkan

bermanfaat antara lain :

Page 10: BAB I PENDAHULUAN Perkembangan industri di Indonesia …

10

1. Manfaat Teoritis

Adapun manfaat secara teoritis pada penelitian ini yakni sebagai

berikut ini :

Secara teoritis yang diperoleh dari penelitian ini akan

memberikan wawasan keilmuan bagi penulis, memberikan sumbangan

konsep-konsep baru, yang diharapkan akan menunjang terhadap kajian

pengembangan sosiologi industri dan Perubahan sosial, serta khusunya

yang berkenaan dengan dampak keberadaan Kawasan Industri PIER

terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Desa Pandean

Kecamatan Rembang Kabupaten Pasuruan.

2. Manfaat Praktis

Adapun manfaat secara praktis pada penelitian ini yakni sebagai

berikut ini :

a. Bagi Penulis, semoga semakin memperluas wawasan berfikir

dalam memahami dampak industrialisasi terhadap kehidupan

sosisl ekonomi masyarakat.

b. Bagi Masyarakat, penelitian ini diharapkan sebagai bahan

informasi yang mengenai kehidupan sosial ekonomi masyarakat

serta dapat memberikan informasi tentang dampak keberadaan

industri terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di desa

pandean kecamatan rembang kabupaten pasuruan.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN Perkembangan industri di Indonesia …

11

c. Bagi Industri atau Perusahaan, penelitian ini sebagai bahan

informasi yang padat dijadikan bahan pertimbangan dalam suatu

pengambilan kebijakan dari perusahaan.

d. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan bagi

peneliti yang selanjutnya untuk melakukan penelitian yang sejenis.

1.5 Definisi Konsep

Definisi konsep di gunakan untuk mengetahui pengertian serta batasan dari

setiap konsep yang ada di dalam penelitian. Konsep-konsep tersebut antara lain

yaitu:

1. Pengertian Dampak

Pengertian dampak adalah akibat yang di timbulkan dari adanya penerapan

suatu program atau kebijakan, yang dapat bersifat baik atau tidak baik terhadap

pihak-pihak yang menjadi sasaran pelaksanaan program atau kebijaksanaan

tersebut (Silalahi,2005:43).

Dampak secara sederhana bisa diartikan sebagai pengaruh atau akibat.

Dalam setiap keputusan yang diambil oleh seorang atasan, biasanya mempunyai

dampak itu tersendiri, baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Sedangkan

dampak juga bisa merupakan proses lanjutan dari sebuah pelaksanaan pengawasan

internal. Seorang pemimpin yang handal sudah selayaknya bisa memprediksi jenis

dampak yang terjadi atas sebuah keputusan atau kebijakan yang diambil.

2. Industri PIER

Industri PIER merupakan kawasan industri terbesar ke-2 setelah SIER.

Terdapat puluhan perusahaan yang berada di kawasan industri ini, baik perusahaan

modal asing (PMA) atau perusahaan lokal. Perusahaan yang pertama yang berdiri

Page 12: BAB I PENDAHULUAN Perkembangan industri di Indonesia …

12

di kawasan PIER adalah PT Welcome Nusantara. Sejak saat itu banyak pengusaha

atau pemodal yang mendirikan perusahaan di dalam kawasan industri PIER.

Berdasarkan data diatas Kawasan industri PIER dibuka mulai tahun

1992,Industri pertama yang bergabung dalam kawasan ini adalah PT Welcome

Nusantara yang memproduksi plastik. Industri ini milik pengusaha dari Hong Kong

dan mulai berproduksi pada tahun 1993. Sesuai dengan uraian sebelumnya, bahwa

pengembangan kawasan PIER menggunakan tanah dari beberapa Desa yang

letaknya tepat dengan rencana pembangunan kawasan industri tersebut.

3. Masyarakat

Menurut R. Linton (dalam Riyani, 2011:18) Mengemukakan bahwa

“Masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan

bekerja sama, sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya dan berfikir

tentang dirinya sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu”.

Masyarakat itu timbul dari setiap kumpulan individu, yang telah cukup lama hidup

dan bekerja sama dalam waktu yang lama. Kelompok-kelompok manusia yang

dimaksud di atas belum terorganisasikan dan mengalami proses yang fundamental

yaitu : (1) Adaptasi dan Organisasi dari tingkah laku para anggotanya. (2) Timbul

perasaan kelompok secara lambat .

Masyarakat menurut Soekanto (1990) diartikan sebagai manusia yang hidup

bersama, mereka sadar sebagai satu kesatuan dan mereka merupakan suatu sistem

yang hidup bersama. Masyarakat Desa mempunyai hubungan yang lebih erat dari

pada masyarakat Kota, Sistem kehidupannya biasanya berkelompok atas dasar

kekeluargaan. Dalam masyarakat Desa biasanya tertuju pada keperluan kebutuhan

yang bersifat Primer seperti makanan, pakaian, dan rumah.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN Perkembangan industri di Indonesia …

13

4. Kehidupan Sosial Ekonomi

Sosial ekonomi adalah kondisi kependudukan yang ada dalam tingkat

Pendidikan, Pendapatan, Kesehatan, Konsumsi, Perumahan dan Lingkungan

masyarakat (Kusnadi,1993:6). Sedangkan menurut soekanto (2003) sosial ekonomi

adalah posisi seseorang dalam masyarakat berkaitan dengan orang lain dalam arti

lingkungan pergaulan, prestasinya, dan hak-hak serta kewajibannya dalam

hubungannya dengan sumber daya.

Berdasarkan pendapat diatas maka sosial ekonomi adalah posisi seseorang

atau kelompok orang dalam masyarakat yang kondisinya memungkinkan bagi

individu maupun kelompok untuk mengadakan usaha guna pemenuhan kebutuhan

hidupnya yang sebaik mungkin bagi diri sendiri, keluarga serta masyarakat dan

lingkungannya.

1.6 Metode Penelitian

Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, yang

bertujuan untuk memahami objek dan tidak untuk menemukan hukum-hukum

maupun membuat generalisasi, melainkan membuat ekstrapolasi atau gambaran

tentang masalah yang diteliti. Penelitian kualitatif bersifat eksploratif, sedangkan

strategi penelitian, menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dimana penelitian ini

diarahkan untuk menemukan gejala-gejala, fakta-fakta atau kejadian yang secara

sistematis dan akurat, tentang dampak keberadaan Kawasan Industri PIER terhadap

Page 14: BAB I PENDAHULUAN Perkembangan industri di Indonesia …

14

kehidupan sosial ekonomi masyarakat Desa Pandean Kecamatan Rembang

Kabupaten Pasuruan. (Creswell,John W : 167)

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dalam bentuk

deskriptif. Jenis penelitian ini bertujuan untuk mencari deskriptif secara sistematis,

factual dan akurat, mengenai situasi dan kondisi yang terjadi (Sumardi Suryabrata

: 15). Dalam melakukan penelitaian kualitatif yang menggunakan pendekatan

deskriptif ini berisi kutipan dari data dan fakta yang telah diungkap di lokasi

penelitian untuk selanjutnya peneliti memberikan dukungan terhadap apa yang

disajikan (Fauzan A, M. Djunaedi Ghony: 45). Deskriptif kualitatif merupakan

metode penelitian yang menghasilkan data dan mendeskripsikan berbagai kondisi,

situasi, realitas sosial yang ada di masyarakat yang menjadi objek penelitian yang

akan menghasilkan data deskriptif analisis. Sehingga dalam penelitian ini, peneliti

akan menggambarkan secara rinci dan mendalam tentang kondisi atau fenomena

yang terjadi di lokasi penelitian.

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di wilayah industri yang berada di Desa

Pandean, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, alasan dipilihnya lokasi ini

karena Kawasan Industri PIER yang menjadi salah satu lokasi strategis di wilayah

Kabupaten Pasuruan. Yang Kedua, Peneliti memilih lokasi ini karena lebih mudah

dalam memperoleh informasi dari masyarakat mengenai kehidupan ekonomi di

Desa Pandean Kecamatan Rembang Kabupaten Pasuruan.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN Perkembangan industri di Indonesia …

15

4. Teknik Penentuan Subjek Penelitian

Salah satu aktivitas dalam proses pengumpulan data adalah menentukan

subyek penelitiannya. Hal ini penting agar tidak terjadi kesalahan dalam

menentukan informan, sebab dari mereka diharapkan informasi dapat terkumpul

sebagai upaya menjawab pertanyaan peneliti yang diajukan. Subyek penelitian

menurut Amirin adalah seorang atau sesuatu yang mengenainya ingin diperoleh

keterangan. (Muhammad Idrus :36)

Penelitian informan dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik Purposive

Sampling yaitu atas dasar pertimbangan tertentu, kemudian menentukan kriteria

informan atau subjek penelitian yang dianggap memiliki kecakapan informasi.

Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data Purposive Sampling

agar tidak terjadi pelebaran atau dapat dikatakan agar pernyataan dan data yang

diberikan sesuai dengan tujuan peneliti. Adapun informan yang dipilih sebagai

berikut :

a) Penduduk asli Desa Pandean, dimaksudkan untuk memperoleh data

yang akurat dan untuk mengetahui dampak sosial ekonomi dari

tahun ke tahun dengan jumlah informan sebanyak 10 (Sepuluh)

orang atau lebih.

b) Tokoh Masyarakat dan Perangkat Desa

c) Masyarakat yang berprofesi sebagai Karyawan pabrik, agar

memperoleh data yang relevan dan sesuai fokus penelitian skripsi

ini.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN Perkembangan industri di Indonesia …

16

5. Sumber Data

a. Data Primer

Sumber Data Primer merupakan data yang didapatkan secara langsung oleh

peneliti langsung dari sumbernya. Data ini didapatkan melalui beberapa proses

diantarannya yaitu melakukan observasi dan wawancara langsung dengan sumber

terkait. Peneliti menggunakan sumber data primer untuk memperoleh informasi

secara langsung dan aktual, dalam hal ini peneliti mengambil data tersebut dari

sumber yang sudah ditentukan yaitu masyarakat di Desa Pandean Kecamatan

Rembang Kabupaten Pasuruan .

b. Data Sekunder

Sumber Data Sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari

literatur yang dipelajari serta dokumen-dokumen, atau arsip, dan beberapa literatur

dari internet. Hal ini bisa didapatkan seperti data yang sudah diperoleh dalam

pengamatan, serta data pendukung lainnya.

6. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini tentu memerlukan adanya data sebagai bahan yang akan

diteliti dan untuk memperolehnya perlu metode yang dipakai sebagai bahan

pendekatan. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Observasi

Pengamatan dalam metode observasi dapat diklasifikasikan melalui

tindakan dalam berperan serta dan yang tidak berperan serta. Pada pengamatan

tanpa peran serta pengamat atau peneliti hanya melakukan satu fungsi; yaitu

mengadakan pengamatan. Pengamat atau peneliti berperan serta melakukan dua

Page 17: BAB I PENDAHULUAN Perkembangan industri di Indonesia …

17

peranan sekaligus, yaitu; sebagai pengamat atau peneliti dan sekaligus menjadi

anggota resmi dari kelompok yang diamati. (Meleong, Lexy: 126).

Berdasarkan macam-macam metode pengamatan tersebut, metode observasi

yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu dilakukan secara terus terang, Dengan

kata lain, dari beberapa objek yang diteliti terutama tokoh masyarakat Desa,

mengetahui sejak awal bahwa peneliti melakukan kegiatan penelitian. Dalam

penelitian ini, langkah awal yang dilakukan peneliti adalah menemui Kepala Desa

maupun Masyarakat dan tokoh Desa Pandean untuk meminta izin melakukan

observasi awal terhadap kondisi desa dan jumlah penduduk di Desa Pandean. Maka

dari itu tujuan observasi ini untuk mendapatkan data informasi yang mengetahui

tentang dampak keberadaan Kawasan Industri PIER terhadap kehidupan sosial

ekonomi masyarakat di Desa Pandean Kecamatan Rembang Kabupaten Pasuruan.

b. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang diperoleh kutipan langsung

dari orang-orang yang berpengalaman, pendapat, gagasan, perasaan dan

pengetahuannya (Suryanto & Sutinah,2005:186). Kemudian wawancara yang

dilakukan adalah wawancara bebas dengan metode wawancara mendalam.

Wawancara mendalam adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara

dengan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif sama. Dengan

demikian, ciri khas wawancara mendalam adalah keterlibatannya dalam kehidupan

sosial.

Dalam wawancara tidak terstruktur, peneliti belum mengetahui secara pasti

data apa yang akan diperoleh, sehingga peneliti lebih banyak mendengarkan apa

Page 18: BAB I PENDAHULUAN Perkembangan industri di Indonesia …

18

yang diceritakan oleh informan. Berdasarkan analisis terhadap setiap jawaban dari

informan tersebut, maka peneliti dapat mengajukan berbagai pertanyaan-

pertanyaan yang mengalir pada penelitian dan topik pembicaraan yang telah

dilakukan. Dalam hal ini peneliti akan melakukan pendekatan kepada warga Desa

Pandean dan Tokoh Desa, seperti Kepala Desa untuk mendapatkan data dan

informasi yang terpercaya.

c. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan Dokumentasi adalah catatan peristiwa

yang sudah berlalu. Dokumen biasa berbentuk, tulisan, catatan harian, gambar foto,

dan sejarah kehidupan (Sugiono,2012:193). Dalam penelitian dokumentasi

diperoleh dari hasil berupa foto, video, rekaman suara, yang di dapatkan dari

penelitian dampak keberadaan Kawasan Industri PIER terhadap kehidupan sosial

ekonomi masyarakat Desa Pandean Kecamatan Rembang Kabupaten Pasuruan.

7. Teknik Analisa Data

Dalam penelitian ini teknik analisa data yang digunakan peneliti adalah

teknik analisa data secara kualitatif, yaitu dengan cara mengumpulkan beberapa

sumber informasi dan data kemudian digeneralisasikan. Analisa data merupakan

langkah terakhir sebelum didapatkan satu kesimpulan. Oleh karena itu teknik

analisa data diperlukan dalam penelitian guna memperoleh gambaran yang jelas dan

terperinci tentang objek yang diteliti. Dalam penelitian ini metode yang digunakan

adalah metode kualitatif dengan analisis diskriptif.

Setelah data analisis dengan metode deskriptif kualitatif selanjutnya akan

membahas permasalahan sampai pada penarikan kesimpulan. Dalam penelitian ini

menggunakan analisis kualitatif model tersebut interaktif yang dikemukakan oleh

Page 19: BAB I PENDAHULUAN Perkembangan industri di Indonesia …

19

Miles dan Hubermas melaui empat tahapan. Komponen-komponen Analisis Data

Model Interaktif.

Gambar 1. Model Analisa Interaktif dari Miles dan Huberman

Sumber : Miles dan Hubermas ( Sugiyono,

2010:183)

Miles dan Hubermas (1984) menyatakan bahwa aktivitas dalam analisis data

kualitatif dilakukan dengan cara interaktif dan berlangsung secara terus menerus

sampai tuntas, hingga sampai pada data yang jenuh. Aktivitas dalam analisis data

yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

1) Pengumpulan Data

Kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan data yang diperoleh

dari subyek penelitian yang ada revalasinya dengan perumusan masalah dan

tujuan penelitian. Dalam pengumpulan data ini peneliti mengumpulkan data

yang terkait dengan judul penelitian.

2) Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan,

perhatian, penyederhanaan, keabtrakan dan tranformasi data awal yang

muncul dari lapangan. Peneliti mengedit data dengan cara memilih bagian

Pengumpulan

Data

Reduksi Data Penarikan

Kesimpulan

Penyajian

Data

Page 20: BAB I PENDAHULUAN Perkembangan industri di Indonesia …

20

data untuk dicode, dan dipakai data yang diringkas serta dimasukkan dalam

kategori yang diteliti. Reduksi data dilakukan secara terus menerus selama

penelitian yang dilakukan.

3) Penyajian Data

Sekumpulan data yang diorganisir sehingga dapat memberi

deskripsi menuju penarikan kesimpulan. Penyajian dataharus mempunyai

relevansi yang kuat dengan perumusan masalah secara keseluruhan dan

dengan secara sistematis.

4) Penarikan Kesimpulan

Proses penarikan kesimpulan merupakan bagian penting dari

kegiatan penelitian dan merupakan dari kesimpulan proses penarikan

kesimpulan ini bermaksud untuk menganalisis, mencari makna dari data

yang ada sehingga dapat ditemukan permasalahan yang ada di dalam

penelitian yang telah dilakukan.

Dari penjelasan diatas peneliti akan menggunakan skema seperti

dalam melakukan penelitian, mengolah data, dan menarik kesimpulan pada

penelitian dampak keberadaan Kawasan Industri PIER terhadap kehidupan

ekonomi masyarakat di Desa Pandean Kecamatan Rembang Kabupaten

Pasuruan.

8. Uji Keabsahan Data

Mengacu pada Moleong ( 2005: 330), untuk pembuktian validitas data

penelitian ini ditentukan oleh kredibilitas temuan dan interprestasinya, dengan

mengupayakan temuan dan penafsiran yang dilakukan sesuai dengan kondisi yang

senyatanya dan disetujui oleh subyek penelitian. Kondisi diatas dapat dipenuhi

Page 21: BAB I PENDAHULUAN Perkembangan industri di Indonesia …

21

dengan cara memperpanjang observasi, pengamatan yang terus menerus, triagulasi,

membicarakan hasil temuan dengan orang lain, dan menggunakan bahan referensi,

sedangkan reabilitas dapat dilakukan dengan pengamatan sistematis, berulang dan

dalam situasi yang berbeda.

Penelitian ini digunakan triangulasi sumber yang artinya membandingkan

dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui

waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal itu dapat dicapai

dengan jalan, antara lain:

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil

wawancara

b. Membandingkan apa yang disampaikan orang di depan umum

dengan apa yang disampaikan secara pribadi.

c. Membandingkan apa yang disampaikan orang-orang setelah situasi

penelitian dengan apa yang disampaikannya sepanjang waktu.

d. Membandingkan keadaan dan perspektif seorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang

berpendidikan menengah atau tinggi, dan orang pemerintahan.

Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan (Meleong,2005:330).