bab. i. pendahuluan -...

55
1 BAB. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh pemerintah daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah, adalah bagaimana melaksanakan pembangunan didaerah sesuai dengan kondisi “real” masyarakat dan wilayah tersebut. Untuk menjustifikasi hal ini terkadang pemerintah daerah kesulitan mendapatkan data dan informasi yang akurat. Oleh sebab itu dibutuhkan data dan informasi terkait potensi sumberdaya yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan agar perencanaan pembangunan yang dilaksanakan menjadi lebih efisien, optimal dan tepat sasaran. Salah satu sumber data dan informasi yang akurat dan faktual adalah melalui kegiatan penelitian dan pengembangan. Fakta menunjukkan bahwa data dan informasi dari hasil penelitian dan pengembangan memegang peranan yang sangat strategis dalam menunjang kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimanfaatkan bagi kemajuan dan peningkatan kesejahteraan masyarakatnya. Salah satu lembaga yang bisa menjadi acuan sumberdata yang valid tersebut adalah Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo yang ditetapkan berdasarkan Perda No 9 Tahun 2016 Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Gorontalo dan Peraturan Bupati Nomor 58 tahun 2016 Kedudukan, Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi, Tata Kerja Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP) Kabupaten Gorontalo Pentingnya peran lembaga litbang di daerah terangkum pada UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang tercantum pada Pasal 209 dan 219. Amanah tersebut menyebutkan, pentingnya pembentukan badan daerah untuk melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan yang meliputi perencanaan, keuangan, kepegawaian dan pendidikan, serta pelatihan dan penelitian pengembangan. Selain itu, pada Pasal 373 dan Pasal 374 menyatakan BPP (Badan Penelitian dan Pengembangan) juga berfungsi sebagai salah satu instrumen pembinaan penyelenggaraan pemerintahan daerah, yang selanjutnya pada Pasal 388 juga menyebutkan sebagai penilaian inovasi daerah. Peraturan pelaksanaan pada tingkat Peraturan Pemerintah yang juga mengatur tentang fungsi dan peran BPP daerah, hingga saat ini juga sedang dibahas menjelang penetapan RPP OPD (Organisasi Perangkat Daerah) berlandaskan UU No 23 Tahun 2014.

Upload: nguyencong

Post on 10-Aug-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

1

BAB. I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh pemerintah daerah dalam

pelaksanaan otonomi daerah, adalah bagaimana melaksanakan pembangunan didaerah

sesuai dengan kondisi “real” masyarakat dan wilayah tersebut. Untuk menjustifikasi hal

ini terkadang pemerintah daerah kesulitan mendapatkan data dan informasi yang akurat.

Oleh sebab itu dibutuhkan data dan informasi terkait potensi sumberdaya yang akurat dan

dapat dipertanggungjawabkan agar perencanaan pembangunan yang dilaksanakan

menjadi lebih efisien, optimal dan tepat sasaran. Salah satu sumber data dan informasi

yang akurat dan faktual adalah melalui kegiatan penelitian dan pengembangan. Fakta

menunjukkan bahwa data dan informasi dari hasil penelitian dan pengembangan

memegang peranan yang sangat strategis dalam menunjang kemajuan ilmu pengetahuan

dan teknologi yang dimanfaatkan bagi kemajuan dan peningkatan kesejahteraan

masyarakatnya. Salah satu lembaga yang bisa menjadi acuan sumberdata yang valid

tersebut adalah Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo yang

ditetapkan berdasarkan Perda No 9 Tahun 2016 Pembentukan dan Susunan Perangkat

Daerah Gorontalo dan Peraturan Bupati Nomor 58 tahun 2016 Kedudukan, Susunan

Organisasi Tugas dan Fungsi, Tata Kerja Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP)

Kabupaten Gorontalo

Pentingnya peran lembaga litbang di daerah terangkum pada UU No 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah yang tercantum pada Pasal 209 dan 219. Amanah tersebut

menyebutkan, pentingnya pembentukan badan daerah untuk melaksanakan fungsi

penunjang urusan pemerintahan yang meliputi perencanaan, keuangan, kepegawaian dan

pendidikan, serta pelatihan dan penelitian pengembangan. Selain itu, pada Pasal 373 dan

Pasal 374 menyatakan BPP (Badan Penelitian dan Pengembangan) juga berfungsi sebagai

salah satu instrumen pembinaan penyelenggaraan pemerintahan daerah, yang selanjutnya

pada Pasal 388 juga menyebutkan sebagai penilaian inovasi daerah. Peraturan

pelaksanaan pada tingkat Peraturan Pemerintah yang juga mengatur tentang fungsi dan

peran BPP daerah, hingga saat ini juga sedang dibahas menjelang penetapan RPP OPD

(Organisasi Perangkat Daerah) berlandaskan UU No 23 Tahun 2014.

Page 2: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

2

Pentingnya BPP juga berdasarkan alasan teoretikal. Berkaitan dengan fungsi

research & development dalam konsep manajemen strategis yaitu peran litbang dalam

melakukan scanning lingkungan internal dan eksternal sebagai dasar perencanaan

(planning by research), fungsi formulasi kebijakan (formulating policy), dan fungsi kontrol

(controlling). Dalam konteks manajemen pembangunan daerah, BPP berperan

menghasilkan berbagai proxy, model, dan pilihan kebijakan yang dapat digunakan oleh

pengambil kebijakan di pusat dan daerah. Baik itu untuk perencanaan, perumusan

kebijakan, serta pembinaan dan pengawasan pembangunan.

Di Kabupaten Gorontalo keberadaan kelembagaan litbang harus menjadi garda

terdepan sebagai lembaga think thank dalam merumuskan kebijakan pemerintah.

Lembaga litbang harus berperan dalam menghasilkan berbagai kajian dan penelitian,

namun konsep, model, dan pilihan kebijakan yang bisa langsung dimanfaatkan sebagai

dasar dalam formulasi dan penetapan kebijakan oleh para pengambil kebijakan.

Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan strategi

pembangunan di Kabupaten Gorontalo dilihat dari kebijakan dan langkah yang

diambil oleh SKPD.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka penguatan kelembagaan, sumberdaya manusia,

modal, serta sarana dan prasarana sangat dibutuhkan untuk meningkatkan penelitian dan

pengembangan sebagai pendukung utama perencanaan dan pelaksanaan pembangunan

agar akuntabel dan responsif serta sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sebagai sebuah

organisasi yang baru terbentuk Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo

membutuhkan sebuah panduan sebagai bagian dari penguatan kelembagaan Badan Litbang

Kabupaten Gorontalo.

Panduan Standar penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di perguruan tinggi

dapat dicapai, Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan (Ditjen Penguatan

Risbang), cq. Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) mendorong dan

memfasilitasi para dosen dalam melaksanakan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat guna mendukung peningkatan mutu pendidikan tinggi, daya saing bangsa, dan

kesejahteraan rakyat secara terprogram dan berkelanjutan. Program penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat pada DRPM Ditjen Risbang mencakup bidang/rumpun ilmu

sebagaimana dibutuhkan sebuah kelembagaan (organisasi dan aturan main) dalam

memaksimalkan riset-riset yang akan dilaksanakan oleh pemerintah daerah

Page 3: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

3

Kegiatan penelitian dan pengembangan untuk menunjang pembangunan di daerah

harus memanfaatkan seluruh potensi yang ada, agar potensi tersebut mempunyai nilai

jual yang tinggi maka Badan Litbang Kabupaten Gorontalo harus mampu menciptakan

inovasi dan teknolgi. Pengembagan inovasi dan teknologi harus mampu mendorong

berkembangnya nilai tambah produksi dan kawasan andalan, inkubator dan cluster

industri strategis, meningkatkan kerjasama antar Kabupaten/Kota, Regional Sulawesi dan

Indonesia Timur serta mendinamiskan sinergitas global. Pedoman yang dibuat oleh Badan

Litbang Kabupaten Gorontalo akan memformulasikan model-model penelitian yang sesuai

dengan kebutuhan daerah

B. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan panduan badan Litbang adalah untuk menciptakan

perencanaan dan pelaksanaan penelitian dan pengembangan yang terarah, terintegrasi,

akuntabel, transparan, serta menghasilkan litbang yang implementatif dalam mendukung

pencapaian tujuan pembangunan daerah melalui penelitian dan pengembangan.

Sedangkan tujuan penulisan pedoman ini adalah

1. Meningkatkan mutu penelitian dengan kualifikasi sangat memadai

2. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas peneliti

3. Memfasilitasi para peneliti dalam mengembangkan inovasi dan teknologi

C. Landasan Hukum

1. Undang-undang RI Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian,

Pengembangan dan Penerapan Iptek.

2. Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional.

3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terkahir dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011.

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54 tahun 2010 tentang

pelaksanaan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008

Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah.

Page 4: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

4

5. Perarturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2011 tentang

Pedoman Penelitian dan Pengembangan di Lingkungan Kemendagri dan Pemerintah

Daerah

Page 5: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

5

BAB. II. TATA KELOLA ORGANISASI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN GORONTALO

A. Majelis Pertimbangan (MP)

MP bertugas untuk:

1. Memberikan arah dan kebijakan umum kelitbangan;

2. Memberikan pertimbangan pemanfaatan kelitbangan; dan

3. Memberikan dukungan pelaksanaan kelitbangan.

MP beranggotakan, Bupati (Ketua), Sekretaris Daerah (Wakil Ketua), Kepala Badan

Litbang Kabupaten (Sekretaris), Pejabat Tinggi Pratama (Anggota), dan Tenaga

Ahli/Pakar/Praktisi (Anggota). Majelis Pertimbangan ditetapkan dengan Keputusan

Bupati/Walikota atau pejabat lain yang ditunjuk. MP ditetapkan dengan Bupati/Walikota.

Dalam melaksanakan tugasnya, MP mengadakan sidang sekurang-kurangnya setahun sekali

untuk menetapkan rencana seluruh kelitbangan.

Adapun uraian tugas masing-masing adalah sebagai berikut:

1. Ketua bertugas memimpin dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan MP;

2. Wakil Ketua bertugas membantu ketua dalam memimpin dan mengendalikan

pelaksanaan kegiatan MP;

3. Sekretaris bertugas mengelola dan menatausahakan pelaksanaan kegiatan MP;

4. Anggota bertugas melaksanakan kebijakan dan prosedur operasi kegiatan MP.

B. Tim Pengendali Mutu (TPM)

TPM bertugas untuk:

1. Memberikan penilaian atas rangkaian kelitbangan;

2. Melakukan pengendalian sesuai dengan tahapan kelitbangan;

3. Memberikan saran dan masukan kepada majelis pertimbangan guna

penyempurnaan kelitbangan; dan

4. Melaporkan hasil pengendalian mutu kelitbangan kepada majelis pertimbangan.

TPM dibentuk untuk setiap jenis kelitbangan yang beranggotakan Kepala Badan Litbang

Kabupaten Gorontalo (Penanggung jawab), Sekretaris Badan Litbang Kabupaten (Ketua),

dan Tenaga Ahli/Pakar/Praktisi dan Pimpinan/Administrator (Anggota). TPM ditetapkan

dengan Keputusan Bupati atau atau pejabat lain yang ditunjuk. Dalam melaksanakan

tugasnya, TPM mengadakan sidang sesuai dengan kebutuhan masing-masing kelitbangan.

Adapun uraian tugas Tim Pengendali Mutu dijelaskan sebagai berikut:

Page 6: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

6

Tabel 1. Uraian Tugas Tim Pengendali Mutu Badan Litbang Kabupaten Gorontalo

No Jabatan Tugas Umum Uraian Tugas

1 Penanggung jawab (Kepala Badan Litbang)

Bertanggungjawab atas penetapan kebijakan atas kegiatan yang dilaksanakan oleh TPM

Mengarahkan agar kelitbangan yang dilaksanakan sesuai dengan RPJMD dan, Rencana Induk Kelitbangan, Renstra serta menunjang pencapaian Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Gorontalo

2 Ketua (Sekretaris Badan Litbang) Memberikan masukan dan arahan teknis atas kegiatan yang dilaksanakan oleh TPM

1. Mengarahkan agar kelitbangan yang dilaksanakan sesuai dengan Tupoksi, Renstra dan Renja Pemerintah Kabupaten Gorontalo.

2. Memimpin dan mengendalikan agar kelitbangan sesuai dengan harapan Majelis Pertimbangan.

3. Mendampingi Tim Pelaksana sampai dengan terselesaikannya tugas kelitbangan yang diemban.

4. Memastikan kelitbangan yang dilaksanakan memiliki standar mutu ilmiah, baik dari sisi Metodologi maupun Substansial.

5. Mengundang peserta Sidang TPM.

6. Menandatangani Daftar Hadir Sidang TPM.

7. Menandatangani Berita Acara Sidang TPM.

Page 7: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

7

8. Menandatangani Lembar Pengesahan Dokumen kegiatan kelitbangan

3 Anggota (Tenaga Ahli/Pakar/Praktisi dan Pimpinan/Administrator)

Melaksanakan kebijakan dan prosedur operasi kegiatan TPM

1. Membantu Ketua dalam mengendalikan agar kelitbangan sesuai dengan harapan Majelis Pertimbangan.

2. Membantu Ketua dalam mendampingi Tim Pelakana sampai dengan terselesaikannya tugas kelitbangan yang diemban.

3. Membantu Ketua dalam memastikan kelitbangan yang dilaksanakan memiliki standar mutu ilmiah, baik dari sisi metodologi maupun substansial.

4. Mengadministrasikan seluruh proses kegiatan TPM.

5. Mewakili Ketua bila berhalangan hadir pada Sidang TPM maupun dalam pendampingan pelaksanaan kelitbangan.

6. Memastikan kegiatan kelitbangan yang dilaksanakan memiliki standar mutu ilmiah, baik dari sisi metodologi maupun substansial.

7. Menandatangani Daftar Hadir Sidang TPM.

8. Menandatangani Berita Acara Sidang

Page 8: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

8

TPM. 9. Menandatangani

Lembar Pengesahan dokumen kelitbangan.

C. Sekretariat Tim Pengendali Mutu

Sekretariat TPM beranggotakan Administrator (Ketua/Kepala Bidang), Pengawas

(Kepala subbidang), dan Pelaksana (Anggota/staf)) di lingkungan Badan Litbang

Kabupaten Gorontalo. Sekretariat Tim Pengendali Mutu mempunyai tugas memberikan

dukungan administrasi terhadap kinerja Tim Pengendali Mutu dalam pengelolaan

kelitbangan di lingkungan Badan Litbang Kabupaten Gorontalo, yang ditetapkan dengan

Keputusan Bupati Gorontalo

Tabel

D. Tim Kelitbangan

Tim Kelitbangan ditetapkan dalam Keputusan Kepala Daerah (Kab/Kota) terdiri dari:

1. Unsur Pelaksana

Unsur Pelaksana bertugas untuk:

a. Melaksanakan kelitbangan sesuai dengan norma, standar, prosedur, dan

kriteria yang ditetapkan;

b. Melaporkan hasil pelaksanaan kelitbangan kepada Kepala Badan Litbang

Kabupaten/Kota atau lembaga yang menyelenggarakan fungsi kelitbangan.

Unsur Pelaksana beranggotakan:

c. Pengarah, adalah Pejabat Fungsional Keahlian tingkat Madya atau Pejabat

Tinggi Pratama/Pejabat Administrator;

2. Ketua, adalah Pejabat Fungsional Keahlian atau Pejabat Administrator/Pejabat

Pengawas yang ditugaskan; dan

3. Anggota, adalah Pejabat Fungsional Keahlian atau Pejabat

Administrator/Pejabat Pengawas, Ahli/Pakar/Praktisi, dan tenaga lainnya.

Adapun uraian tugas Unsur Pelaksana dijelaskan sebagai berikut:

Page 9: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

9

Tabel 2. Uraian tugas unsur pelaksana di lingkungan Badan Litbang pemerintah

No Jabatan Tugas Umum Uraian Tugas

1 Pengarah Menetapkan kebijakan, memberikan arahan dan masukan berkenaan dengan kelitbangan yang dilaksanakan

1. Menandatangani surat pernyataan sanggup menyelesaikan pekerjaan.

2. Mensupervisi tersusunnya idea concept paper (ICP).

3. Mensupervisi Draf ICP dipaparkan dalam Sidang TPM.

4. Mensupervisi tersusunnya Term of References (ToR).

5. Mensupervisi tersusunnya laporan hasil Forum Diskusi.

6. Mensupervisi tersusunnya Research Design (RD)/Instrument Research (IS).

7. Mensupervisi Draf ToR dan RD/IS dipaparkan dalam Sidang TPM.

8. Mensupervisi tersusunnya modul pelatihan surveyor.

9. Mensupervisi terlatihnya surveyor.

10. Mensupervisi peserta pelatihan surveyor dinilai dan ditentukan lulus atau tidaknya

11. Mensupervisi tersusunnya laporan pengumpulan data.

12. Mensupervisi tersusunnya hasil analisis data.

13. Mensupervisi tersusunnya makalah seminar.

14. Mensupervisi tersusunnya laporan hasil seminar.

Page 10: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

10

15. Mensupervisi tersusunnya laporan akhir.

16. Mensupervisi tersusunnya ringkasan eksekutif.

17. Mensupervisi tersusunnya naskah jurnal ilmiah.

18. Melaporkan setiap tahapan kegiatan kepada Pimpinan Unit.

2 Anggota Memimpin dan mengendalikan seluruh tahapan kelitbangan yang dilaksanakan.

1. Menandatangani surat pernyataan aktif sebagai peneliti/ perekayasa.

2. Menandatangani surat pernyataan sanggup menyelesaikan pekerjaan.

3. Menyusun ICP. 4. Memaparkan Draf ICP

dalam Sidang TPM. 5. Menyusun ToR. 6. Menyusun laporan hasil

Forum Diskusi. 7. Menyusun RD/IS. 8. Memaparkan Draf ToR

dan RD/IS dalam Sidang TPM.

9. Menyusun Modul pelatihan surveyor.

10. Melatih surveyor. 11. Menilai dan

memutuskan kelulusan peserta pelatihan surveyor

12. Menyusun laporan pengumpulan data.

13. Menganalisis data. 14. Menyusun makalah

seminar. 15. Menyusun laporan hasil

seminar. 16. Menyusun laporan

akhir.

Page 11: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

11

17. Menyusun ringkasan eksekutif.

18. Menyusun naskah jurnal ilmiah.

19. Melaporkan setiap tahapan

20. kegiatan kepada Penanggung Jawab.

3 Anggota Melaksanakan kebijakan dan prosedur operasi kelitbangan yang dilaksanakan.

1. Menandatangani surat pernyataan aktif sebagai peneliti/perekayasa.

2. Menandatangani surat pernyataan sanggup menyelesaikan pekerjaan.

3. Bersama Ketua menyusun ICP.

4. Bersama Ketua memaparkan draf ICP dalam Sidang TPM.

5. Bersama Ketua menyusun ToR.

6. Bersama Ketua menyusun laporan hasil Forum Diskusi.

7. Bersama Ketua menyusun RD/IS.

8. Bersama Ketua memaparkan draf ToR dan RD/IS dalam Sidang TPM.

9. Bersama Ketua menyusun modul pelatihan surveyor.

10. Bersama Ketua melatih surveyor.

11. Bersama Ketua menilai dan memutuskan kelulusan peserta pelatihan surveyor.

12. Bersama Ketua menyusun laporan pengumpulan data.

13. Bersama Ketua

Page 12: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

12

menganalisis data. 14. Bersama Ketua

menyusun makalah seminar.

15. Bersama Ketua menyusun laporan hasil seminar.

16. Bersama Ketua menyusun laporan akhir.

17. Bersama Ketua menyusun ringkasan eksekutif

18. Bersama Ketua menyusun naskah jurnal ilmiah.

19. Bersama Ketua melaporkan setiap tahapan kegiatan kepada Penanggung Jawab.

4. Unsur Penunjang

Unsur Penunjang bertugas untuk:

a. Memberikan dukungan percepatan penyelenggaraan tahapan kelitbangan;

b. Memberikan pelayanan administratif dan manajerial, bantuan, dan dorongan

demi kelancaran kelitbangan;

c. Memberikan peluang kemudahan, bantuan, dan dorongan kepada tim

pelaksana kelitbangan di lingkungan pusat litbang;

d. Memberikan peluang kemudahan, bantuan, dan dorongan kepada

pemerintahan daerah;

e. Menjaga penyelenggaraan kelitbangan agar dapat dilakukan secara efisien,

efektif, ekonomis, produktif, dan berkelanjutan sesuai kaidah ilmiah dan

peraturan perundang-undangan; dan

f. Melaporkan hasil fasilitasi kelitbangan kepada Kepala Badan

g. Litbang Kabupaten/Kota atau lembaga yang menyelenggarakan fungsi

kelitbangan.

Unsur Penunjang beranggotakan:

a. Penanggung Jawab, adalah Pejabat Administrator terkait;

Page 13: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

13

b. Sekretaris, adalah Pejabat Pengawas terkait;

c. Anggota, adalah Pejabat Fungsional Keahlian atau Pejabat

d. Administrator/Pejabat Pengawas, ahli/pakar/praktisi, dan tenaga lainnya.

Adapun uraian tugas Unsur Pelaksana dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 3. Uraian tugas unsur penunjang di lingkungan Badan Litbang Kabupaten Gorontalo

No Jabatan Tugas Umum Uraian Tugas

1 Penanggung jawab Bertanggungjawab, memimpin, dan mengendalikan atas pelaksanaan administrasi yang dilaksanakan oleh Unsur Penunjang.

1. Mengarahkan agar kegiatan fasilitasi berpedoman pada DIPA, dan Keuangan.

2. Memimpin penyusunan dan mengunggah SK Pelaksanaan Kegiatan.

3. Memimpin penyusunan dan mengunggah ST Unsur Pelaksana.

4. Memimpin penyusunan dan mengunggah ST Unsur Penunjang.

5. Memimpin penyusunan dan mengunggah ST TPM.

6. Memimpin pendistribusian, mengumpulkan, dan mengunggah Surat Pernyataan Aktif Sebagai Peneliti/ Perekayasa.

7. Memimpin pendistribusian, mengumpulkan, dan mengunggah Surat Pernyataan Peneliti/ Perekayasa Sanggup Menyelesaikan Pekerjaan.

8. Memimpin pendistribusian, mengumpulkan, dan

Page 14: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

14

mengunggah Surat Pernyataan Bersedia Sebagai Anggota TPM.

9. Memimpin penyusunan dan mengunggah Surat Permohonan Sidang TPM.

10. Memfasilitasi ditandatanganinya Lembar Persetujuan ICP, ToR, RD/IS, Hasil Pengumpulan Data, dan Laporan Akhir.

11. Mengunggah ICP, ToR, RD/IS, Hasil Pengumpulan Data, Laporan hasil Forum Diskusi, Laporan hasil Seminar, Makalah Seminar, Ringkasan Eksekutif, Naskah Jurnal, dan Laporan Akhir yang telah disetujui oleh TPM, Tanda Terima Hasil Kelitbangan.

12. Mencetak, menggandakan, dan mendistribusikan ICP, ToR, RD/IS, Hasil Pengumpulan Data, Laporan hasil forum diskusi, Laporan hasil Seminar, Makalah Seminar,

13. Ringkasan Eksekutif, Naskah Jurnal, dan Laporan Akhir.

14. Mengadministrasikan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan dan anggaran sesuai dengan DIPA, POK

Page 15: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

15

dan Pedoman Kelitbangan.

2 Sekretaris Mengelola dan menatausahakan pelaksanaan kegiatan administrasi pendukung TF

1. Mengadministrasikan penyusunan dan mengunggah SK Pelaksanaan Kegiatan.

2. Mengadministrasikan penyusunan dan mengunggah ST Unsur Pelaksana.

3. Mengadministrasikan penyusunan dan mengunggah ST Unsur Penunjang.

4. Mengadministrasikan penyusunan dan mengunggah ST TPM.

5. Mengadminstrasikan pendistribusian, mengumpulkan, dan mengunggah Surat Pernyataan Aktif Sebagai Peneliti/Perekayasa.

6. Mengadminstrasikan pendistribusian, mengumpulkan, dan mengunggah Surat Pernyataan Peneliti/ Perekayasa Sanggup Menyelesaikan Pekerjaan.

7. Mengadminstrasikan pendistribusian, mengumpulkan, dan mengunggah Surat Pernyataan Bersedia Sebagai Anggota TPM.

8. Mengadministrasikan penyusunan dan mengunggah Surat Permohonan Sidang TPM.

9. Memfasilitasi ditandatanganinya

Page 16: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

16

Lembar Persetujuan ICP, ToR, RD/IS, Hasil Pengumpulan Data, dan Laporan Akhir.

10. Mengunggah ICP, ToR, RD/IS, Hasil Pengumpulan Data, Laporan hasil Forum Diskusi, Laporan hasil Seminar, Makalah Seminar, Ringkasan Eksekutif, Naskah Jurnal, dan Laporan Akhir yang telah disetujui oleh TPM, Tanda Terima Hasil Kelitbangan.

11. Mencetak, menggandakan, dan mendistribusikan ICP, ToR, RD/IS, Hasil Pengumpulan Data, Laporan hasil forum diskusi, Laporan hasil Seminar, Makalah Seminar, Ringkasan Eksekutif, Naskah Jurnal, dan Laporan Akhir.

12. Mengadministrasikan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran sesuai dengan Keuangan.

3 Anggota Melaksanakan kebijakan dan prosedur operasi kegiatan administrasi pendukung Unsur Penunjang

1. Membantu menyusun dan mengunggah SK Pelaksanaan Kegiatan.

2. Membantu menyusun dan mengunggah ST Unsur Pelaksana.

3. Membantu menyusun dan mengunggah ST

Page 17: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

17

Unsur Penunjang. 4. Membantu

menyusun dan mengunggah ST TPM.

5. Membantu mendistribusikan, mengumpulkan, dan mengunggah Surat Pernyataan Aktif Sebagai Peneliti/Perekayasa.

6. Membantu mendistribusikan, mengumpulkan, dan mengunggah Surat Pernyataan Peneliti/ Perekayasa Sanggup Menyelesaikan Pekerjaan.

7. Membantu mendistribusikan, mengumpulkan, dan mengunggah Surat Pernyataan. Bersedia Sebagai Anggota TPM.

8. Membantu menyusun dan mengunggah Surat Permohonan Sidang TPM.

9. Membantu memfasilitasi ditandatanganinya Lembar Persetujuan ICP, ToR, RD/IS, Hasil Pengumpulan Data, dan Laporan Akhir.

10. Membantu mengunggah ICP, ToR, RD/IS, Hasil Pengumpulan Data, Laporan hasil forum diskusi, Laporan hasil Seminar, Makalah Seminar,

Page 18: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

18

Ringkasan Eksekutif, Naskah Jurnal, dan Laporan Akhir yang telah disetujui oleh TPM, Tanda Terima Hasil Kelitbangan.

11. Membantu mencetak, menggandakan, dan mendistribusikan ICP, ToR, RD/IS, Hasil Pengumpulan Data, Laporan hasil Forum Diskusi, Laporan hasil Seminar, Makalah Seminar, Ringkasan Eksekutif, Naskah Jurnal, dan Laporan Akhir.

12. Membantu mengadministrasikan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran sesuai dengan DIPA, Pedoman, Kelitbangan dan Keuangan

5. Surveyor

Surveyor adalah seseorang yang telah mengikuti pelatihan atau bimbingan teknis

pengumpulan data untuk setiap kelitbangan yang dilaksanakan dan dinyatakan lulus serta

memiliki sertifikat, bertugas mengumpulkan data dalam mendukung kelitbangan.

Surveyor terdiri dari Pejabat Fungsional Keahlian dan/atau tenaga PNS dan Non-PNS

lainnya yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan

Kabupaten Gorontalo

Page 19: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

19

Tabel 4. Uraian tugas surveyor di lingkungan Badan Litbang Kabupaten Gorontalo

No Jabatan Tugas Umum Uraian Tugas

1 Anggota Mengumpulkan data dalam mendukung kelitbangan

1. Mengumpulkan data sesuai yang diminta dalam RD/IS.

2. Menyusun laporan lokasi sesuai dengan Pedoman Kelitbangan.

3. Melengkapi data administrasi perjalanan dinas.

4. Menyerahkan laporan lokasi dan pertanggungjawaban perjalanan dinas beserta kelengkapannya

6. Narasumber

Narasumber adalah orang yang memberikan informasi berdasarkan kepakaran,

pengalaman atau kewenangan yang dimiliknya. Narasumber bisa berasal dari pakar,

praktisi, atau pejabat yang berkompeten. Pemilihan narasumber disesuaikan dengan topik

kelitbangan yang sedang dilaksanakan, yang ditetapkan dengan Kepala Badan Penelitian

dan Pengembangan

Page 20: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

20

BAB. III. PENGELOLAAN PENELITIAN

A. Ketentuan Penelitian

Secara umum ketentuan penelitian mengacu pada Undang-undang RI Nomor 18

Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Iptek,

sedangkan dalam aplikasinya pedoman litbang Kabupaten Gorontalo mengadopsi,

Permendagri No 17 Tahun 2016 tentang Pedoman Penelitian dan Pengembangan di

Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah dan Permenristekdikti Nomor 44

Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi terkait dengan ruang lingkup dan

penjelasan Standar Nasional Penelitian

1. Standar penelitian

a. Hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Badan Litbang Kabupaten Gorontalo baik

secara internal maupun kerjasama secara signifikan berdampak ke masyarakat

dan pemerintah daerah (high impact research).

b. Menghasilkan penelitian terapan (applied research) yang interdisiplin,

multidisiplin dan transdisiplin dengan output berupa inovasi, rekayasa teknologi

yang dapat dikomersialisasikan.

c. Menyebarluaskan sesuai dengan kesepakatan antara pihak yang terlibat.

d. Hasil penelitian diarahkan untuk menghasilkan: (1) karya ilmiah yang

terdiseminasi secara nasional dan internasional, (2) kekayaan intelektual berupa

hasil rekayasa teknologi, model, rekayasa sosial dan sistem (3) materi yang

dapat diekstrak untuk memberikan masukan terhadap kebijakan (model policy

brief)

2. Standar proses penelitian

a. Penelitian mengikuti perkembangan industri, kebutuhan pasar, dan

kecenderungan perkembangan teknologi terkini serta isu-isu strategis yang

terdapat di wilayah Kabupaten Gorontalo

b. Proses penelitian mengikuti metode ilmiah yang dilakukan secara sistematis.

c. Keterlibatan peneliti didasarkan pada kesesuaian kompetensi yang dibutuhkan

dalam penelitian dengan kompetensi peneliti.

d. Harus mengacu pada visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Gorontalo dan topik

turunannya dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten

Gorontalo

Page 21: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

21

e. Cakupan materi penelitian dapat berupa

1. Penelitian aktual (actual research) artinya penelitian di lakukan secara

singkat jika terdapat isu-isu strategis atau problem yang membutuhkan

rekomendasi yang bersifat mendesak dan urgen. Research actual dilakukan

atas inisiatif Badan Penelitian dan Pengembangan dan atau permintaan dari

Bupati dan Wakil Bupati dan atau SKPD lain terkait dengan problem yang

dihadapi. Hasil akhir dari actual research adalah rekomendasi kebijakan

yang dapat ditempuh oleh pemerintah daerah dalam menghadapi

problematika yang sedang dan atau yang akan dihadapi di masa yang akan

datang

2. Penelitian jangka pendek (short term research) untuk memberikan

penjelasan atau penemuan untuk mengantisipasi suatu gejala, fenomena,

kaidah, atau model.

3. Penelitian jangka panjang (long term research) yang bersifat Inovasi serta

pengembangan ilmu pengetahuan dan rekayasa teknologi yang bermanfaat

bagi masyarakat, dunia usaha, dan/atau industri

3. Proses pengajuan proposal penelitian

Perencanaan kegiatan penelitian di Badan Penelitian dan Pengembangan terdiri dari 2

standar, yaitu:

a. Standar Penyusunan dan pengajuan Proposal Penelitian

b. Standar Seleksi Proposal Penelitian

Proses penyusunan proposal penelitian:

a. Badan Penelitian dan Pengembangan memilih dan menentukan topik penelitian

dengan memperhatikan syarat pemilihan topik:

1. Sesuai dengan kebutuhan pemerintah daerah,

2. Sesuai dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Gorontalo

3. Sesuai dengan Rencana Induk Kelitbangan Kabupaten Gorontalo,

4. Tersedianya bahan atau data penelitian.

5. Sesuai dengan kebutuhan pasar (applied research)

b. Berdasarkan topik penelitian yang sudah ditentukan. Tim peneliti menyusun

proposal penelitian harus memperhatikan ketentuan format proposal yang baku.

c. Format proposal:

Page 22: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

22

1. Proposal penelitian dibuat dalam bahasa Indonesia.

2. Cover proposal berwarna biru.

3. Proposal penelitian maksimum berjumlah 20 halaman (tidak termasuk halaman

sampul, halaman pengesahan, dan lampiran).

4. Proposal ditulis menggunakan Tahoma ukuran 11 dengan jarak baris 1,5 spasi,

kecuali ringkasan 1 spasi dan ukuran kertas A4.

d. Alokasi biaya: anggaran penelitian yang dapat dibiayai Badan Penelitian dan

Pengembangan dalam usulan proposal terdiri dari:

1. Biaya survei

2. Biaya buku/jurnal, alat tulis

3. Publikasi Jurnal atau poster

4. Biaya diseminasi melalui seminar nasional maupun internasional bagi peneliti

internal Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo

5. Biaya seminar akhir

6. Biaya laporan, penyusunan dan penggandaan

7. Honor peneliti sesuai dengan ketentuan yang berlaku

8. Komponen peralatan yang diperoleh melalui pembiayaan penelitian sepenuhnya

akan menjadi aset dan atau milik Badan Penelitian dan Pengembangan

Kabupaten Gorontalo

e. Proposal penelitian dikumpulkan dalam bentuk:

1. Softcopy; dikirimkan ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten

Gorontalo melalui email atau media lainnya.

2. Hardcopy; dijilid dengan cover biru sebanyak 1 buah.

3. Sistematika dapat dilihat pada lampiran

4. Tata Cara Pengajuan Proposal Penelitian

a. Tim Kelitbangan menyusun TOR sesuai dengan permasalahan atau kebutuhan

pemerintah daerah

b. Peneliti internal (Balitbang) dan atau eksternal/swakelola/kerjasama (Peneliti

Balitbang dan institusi penelitian lain) mengajukan proposal penelitian (sesuai

pedoman) ke Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo

Page 23: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

23

c. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan melalui Ketua TPM (pejabat eselon

III) akan menyeleksi proposal penelitian apakah sesuai dengan standart

penelitian. Jika tidak sesuai tidak akan ditindaklanjuti

d. Tim Pengendali Mutu (pejabat eselon III) menyerahkan proposal penelitian yang

lolos seleksi ke Tim Penilai untuk diseleksi.

e. Tim Pengendali Mutu akan membuat rekap penerimaan proposal penelitian dan

dilaporkan ke Sekretariat TPM untuk selanjutnya dilaporkan kepada Kepala

Badan Penelitian dan Pengembangan

Gambar 1. Tata cara pengajuan proposal di Badan Penelitian dan pengembangan

5. Tata cara Seleksi Proposal Penelitian Internal dan Eksternal/kerjasama

Swakelola

a. Proposal yang lolos seleksi sesuai standart ke tahap desk evaluation melalui

Sekretariat TPM

b. Penilaian dalam tahap desk evaluation dilakukan oleh 2 orang tim pakar yang

sesuai dengan disiplin ilmu proposal yang diterima. Jika tim pakar tidak

tersedia di Tim Pengendali Mutu, maka TPM bisa meminta pakar yang berasal

dari luar TPM. Hasil penilaian tim pakar yang berasal dari luar TPM akan

menjadi bahan pertimbangan TPM untuk menentukan hasil penilaian akhir

c. Hasil review tahap desk evaluation direkap oleh Sekretariat TPM dan dijadikan

sebagai dasar dalam penentuan penelitian yang dibiayai.

d. Rekap hasil penilaian proposal diserahkan ke Kepala Badan Penelitian dan

Pengembangan untuk diputuskan sebagai penerima dana riset

e. Sekretariat TPM akan menginformasikan peneliti yang proposalnya diterima

untuk mempersiapkan diri mempresentasikan materi proposal kepada para

pihak terkait

f. Hasil review dan penilaian akhir terhadap materi proposal dan presentasi

proposal diserahkan oleh Tim Pengendali Mutu (TPM) kepada sekretriat TPM

g. Sekretariat TPM akan mengumumkan hasil penilaian akhir proposal yang

diterima dari Tim Penilai Proposal melalui pemberitahuan tertulis atau media

lain

Tim

Peneliti

TPM Badan

Litbang

Sektretariat

TPM Desk

Evaluation

TOR

Penelitian

Page 24: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

24

h. Peneliti memperbaiki proposal penelitian yang lolos seleksi sesuai dengan hasil

review saat seminar proposal harus menyerahkan kembali hasil perbaikan ke

Sekretariat TPM selambat-lambatnya 2 minggu setelah pengumuman.

Gambar 2. Proses penilaian proposal penelitian di Badan Litbang Kab. Gorontalo

Adapun kriteria penilaian dapat dilihat pada tabel berikut ini

Tabel 5. Format penilaian proposal penelitian internal dan kerjasama (swakelola)

No Kriteria Penilaian Bobot (%) Skor Nilai

1 Kesesuaian dengan visi dan misi Bupati 5

2 Kesesuaian dengan road map Badan Litbang

5

3 Kesesuaian bidang ilmu Ketua Tim dengan isi proposal 1. Kesesuaian pendidikan dan atau

jabatan peneliti (5%) 2. Kesesuaian bidang ilmu (5%) 3. Rekam jejak prestasi penelitian (jumlah

publikasi ilmiah, paten dan lainnya yang relevan) (5%)

15

4 Kesesuaian bidang ilmu Anggota Tim dengan isi proposal 1. Kesesuaian pendidikan dan atau

jabatan peneliti (5%) 2. Kesesuaian bidang ilmu (5%) 3. Rekam jejak prestasi penelitian (jumlah

publikasi ilmiah, paten dan lainnya yang relevan) (5%)

15

5 Mutu Penelitian (tujuan, metode dan luaran)

25

6 Kelayakan penelitian: 1. Mampu menjawab permasalahan 2. Bisa diimplementasikan segera 3. Mempunyai nilai jual tinggi 4. Mempunyai potensi paten 5. Formulasi pembiayaan 6. Tata waktu

35

Jumlah 100

Desk

Evaluation

Sekretariat

TPM TPM Presentasi

Proposal

Review TPM Sekretariat

TPM

Pengesahan

Badan Litbang

Pengumuman

Page 25: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

25

6. Prosedur Pelaksanaan dan Pengelolaan Penelitian Pelaksanaan penelitian

dilakukan selama 1 tahun fiskal

a. Sekretariat TPM mempersiapkan Surat Perjanjian penelitian sebanyak 2 rangkap

berdasarkan proposal penelitian yang lolos seleksi.

b. Surat Perjanjian penelitian yang sudah dicetak rapi dan ditandatangani oleh

peneliti yang lolos seleksi diserahkan ke Sekretariat TPM untuk ditandatangani

oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo

c. Satu rangkap surat perjanjian penelitian yang sudah ditandatangani peneliti

diserahkan ke Peneliti dan satu rangkap lagi menjadi arsip di Badan Penelitian

dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo.

d. Pencairan dana penelitian ke Bagian Keuangan melalui Sekretariat TPM

mengikuti mekanisme pengelolaan keuangan daerah yang berlaku

e. Peneliti dan anggota tim peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan surat

perjanjian yang sudah ditandatangani.

7. Prosedur Monitoring dan Evaluasi Penelitian Monitoring dan evaluasi penelitian

dilaksanakan sesuai waktu yang ditetapkan dalam surat perjanjian penelitian

dengan tujuan untuk menjamin penelitian sudah dilaksanakan sebagaimana

mestinya.

a. Monitoring dan evaluasi perkembangan Penelitian dilaksanakan oleh Sekretariat

TPM dibantu oleh pejabat eselon IV

b. Peneliti mempersiapkan laporan kemajuan pelaksanaan penelitian sebanyak 1

rangkap untuk diserahkan ke Sekretariat TPM.

c. Berdasarkan laporan kemajuan pelaksanaan penelitian, Sekretariat TPM

melakukan monitoring dan evaluasi dengan mengisi formulir Monitoring

Penelitian.

8. Pelaporan kegiatan penelitian :

a. Laporan akhir penelitian disampaikan oleh peneliti kepada Sekretariat TPM.

b. Bentuk pelaporan akhir penelitian sebagai berikut:

Page 26: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

26

i. Laporan Hasil Penelitian baik hardcopy (sampul warna kuning sebanyak 1

eksemplar dan disimpan di Bidang yang menangani penelitian tersebut)

beserta softcopy

ii. Bukti submit artikel ilmiah berupa softcopy

iii. Enrichment material berupa softcopy

c. Laporan Hasil Penelitian harus memenuhi ketentuan sesuai dengan panduan

penelitian yang berlaku.

d. Peneliti mengajukan pencairan dana penelitian tahap 2 sebesar 40% untuk

semua penelitian yang sudah melengkapi laporan akhir secara lengkap dan

membuat laporan akhir dari keseluruhan pelaksanaan penelitian dan

melaporkannya ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo

dengan catatan Hak Kekayaan Intelektual hasil temuan penelitian dimiliki oleh

Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo

B. Standart penilaian penelitian

Penilaian terhadap proses penelitian:

1. Penilaian proses penelitian dilakukan dengan melakukan monitoring dan

evaluasi penelitian sesuai dengan surat perjanjian yang sudah ditandatangani.

2. Kriteria penilaian disesuaikan dengan ketentuan kebutuhan daerah dan isu-isu

strategis dan atau permasalahan yang dihadapi oleh daerah

3. Sanksi untuk penelitian yang tidak mencapai target yang direncanakan

dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam surat perjanjian yang sudah

ditandatangani.

Penilaian terhadap hasil penelitian:

1. Penilaian hasil penelitian dilakukan berdasarkan hasil yang dijanjikan dalam

proposal yang disetujui serta surat perjanjian penelitian.

2. Sanksi untuk penelitian yang tidak mencapai target yang direncanakan

dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam surat perjanjian yang sudah

ditandatangani

Kriteria Tim Penilai Proposal/Reviewer:

1. Berpendidikan S3 yang relevan dengan proposal yang diajukan

2. Mempunyai publikasi hasil penelitian di jurnal dan atau poster baik skala

nasional maupun internasional

Page 27: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

27

3. Mempunyai pengalaman penelitian yang relevan dengan proposal yang diajukan

C. Standar Peneliti

Ketentuan Umum Penelitian:

1. Ketua Peneliti adalah telah memiliki jabatan fungsional peneliti minimal lektor

(desen) dan atau peneliti pertama (litbang) dan atau mempunyai gelar S2/S3

dan dipersyaratkan dalam kerangka acuan kerja penelitian.

2. Anggota peneliti telah memiliki jabatan fungsional peneliti minimal asisten ahli

dan atau peneliti muda dan atau mempunyai gelar minimal S1 dan

dipersyaratkan dalam kerangka acuan kerja penelitian.

3. Bidang penelitian bisa lintas keilmuan, dengan ketentuan relevan dengan isu

strategis dan atau program prioritas pemerintah Kabupaten Gorontalo

4. Penelitian harus merupakan bagian dari RIP Kelitbangan Kabupaten Gorontalo

serta sesuai dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati.

5. Penelitian harus orisinal (tidak plagiat).

6. Dalam hal penelitian kerjasama (swakelola), peneliti mitra wajib melibatkan

minimal 1 orang peneliti atau yang mempunyai kompetensi setara peneliti

pada Badan Penelitian dan Pengembangan

D. Standar Sarana dan Prasarana Penelitian

Kebijakan terkait Prasarana dan Sarana Penelitian:

1. Kebutuhan prasarana dan sarana penelitian seperti penggunaan laboratorium

di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gorontalo dan dituangkan dalam proposal

pengajuan penelitian harus mendapatkan persetujuan dari Kepala Badan

Penelitian dan Pengembangan dengan tetap mengacu pada ketentuan

penggunaan laboratorium

2. Kebijakan dalam pembangunan prasarana dan sarana sebagai hasil akhir dari

riset di pantau langsung oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan

Kabupaten Gorontalo.

3. Sarana yang berbentuk komoditi/produk, rekayasa teknologi dan teknologi

informasi serta sistem Informasi di pantau langsung oleh Badan Penelitian dan

Pengembangan Kabupaten Gorontalo.

Page 28: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

28

4. Pembangunanan prasarana dan sarana sebagai bagian dari rekomendasi riset

harus melalui pengajuan budget dan program kerja minimal 1 tahun

sebelumnya.

E. Standar Pengelolaan Penelitian

i. Perencanaan penelitian:

a. Judul penelitian selaras dengan Rencana Strategis dan Rencana Induk

Kelitbangan Kabupaten Gorontalo.

b. Tim peneliti memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan penelitian.

c. Penelitian harus bersifat multidisplin bidang keilmuan.

d. Keterlibatan peneliti di luar lembaga dapat dipertimbangkan sesuai

kebutuhan penelitian (penelitian swakelola)

e. Keterlibatan mahasiswa sebagai anggota dalam penelitian di Badan

Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo dapat

dipertimbangkan, jika mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa S2/S3

yang sedang melakukan penelitian untuk penyelesaian thesis/disertasi

dengan lokus penelitian berada di Kabupaten Gorontalo dan telah

mempunyai jabatan fungsional peneliti minimal peneliti muda dan atau

asisten ahli

ii. Pelaksanaan Penelitian:

a. Penelitian dilaksanakan sesuai jangka waktu yang disepakati antara tim

peneliti dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo

b. Penelitian harus dilaksanakan dengan memerhatikan luaran yang akan

dihasilkan.

c. Selama berlangsungnya penelitian, peneliti wajib mengikuti semua

ketentuan yang tercantum dalam surat kontrak penelitian.

d. Monitoring dan evaluasi penelitian: Monitoring dan evaluasi penelitian

dilakukan dengan tujuan memantau perkembangan penelitian yang sedang

berjalan.

e. Peneliti wajib melaporkan perkembangan penelitian baik melalui laporan

kemajuan penelitian maupun bentuk lainnya sesuai kesepakatan dengan

Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo

Page 29: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

29

f. Bagi peneliti yang tidak mengikuti proses monitoring dan evaluasi

penelitian maka akan dikenakan sanksi untuk penelitian selanjutnya tidak

diperkenankan terlibat dalam penelitian di Badan Penelitian dan

Pengembangan Kabupaten Gorontalo

g. Pelaporan Penelitian:

Pelaporan penelitian dilakukan di akhir waktu pelaksanaan penelitian

sesuai kesepakatan antara peneliti dan Badan Penelitian dan

Pengembangan Kabupaten Gorontalo

Peneliti wajib melaporkan hasil penelitiannya baik berupa laporan akhir

penelitian, produk, publikasi dan lainnya sesuai yang tercantum dalam

surat kontrak penelitian.

Bagi peneliti yang tidak melaporkan hasil penelitian, maka akan

dikenakan sanksi tidak diperkenankan terlibat dalam penelitian di Badan

Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo dan wajib

mengembalikan uang sejumlah uang yang diterima.

F. Standar Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian

Terdapat tiga sumber hibah penelitian, yaitu:

1. Hibah penelitian internal,

Kegiatan penelitian hibah Internal Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten

Gorontalo dilaksanakan sebagai salah satu model penelitian kelompok yang

diarahkan untuk menciptakan inovasi dan pengembangan keilmuan (penelitian

terapan). Penelitian ini terutama diperuntukkan bagi peneliti dan atau individu

ASN Badan Penelitian dan Pengembangan yang mempunyai kualifikasi bidang

keilmuan yang dibutuhkan dalam riset Tujuan dari kegiatan Penelitian Hibah

Internal:

a. Memberikan kesempatan melakukan penelitian bagi peneliti peneliti dan atau

individu ASN Badan Penelitian dan Pengembangan yang mempunyai kualifikasi

bidang keilmuan yang dibutuhkan dalam riset untuk meningkatkan skill dalam

bidang riset.

Page 30: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

30

b. Menghasilkan inovasi dan pengembangan keilmuan (penelitian terapan) yang

dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah Kabupaten Gorontalo, industri, maupun

masyarakat pada umumnya;

c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian di lingkungan Badan Penelitian

dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo

d. Mendorong munculnya hasil-hasil riset unggulan Bidang Penelitian dan

Pengembangan yang dapat dikontribusikan kepada pemecahan masalah

daerah, regional bahkan nasional

Sasaran Penelitian:

a. Karya ilmiah yang terdiseminasi secara nasional dan atau internasional,

b. Kekayaan intelektual yang berkontribusi terhadap pemecahan masalah di

tingkat nasional dan global

2. Hibah penelitian kerjasama (swakelola),

Untuk hibah penelitian internal dilakukan sendiri oleh ASN dilingkungan Badan

Penelitian dan Pengembangan yang mempunyai kualifikasi peneliti dan atau yang

mempunyai kompetensi keilmuan yang dibutuhkan dalam riset tersebut. Setelah

penelitian selesai, peneliti Badan Penelitian dan Pengembangan memberikan

laporan pelaksanaan penelitian yang ditandatangani oleh Koordinator Peneliti

(pejabat eselon III) ke kepala Badan Penelitian dan Pengembangan untuk keperluan

dokumentasi pelaporan kinerja.

Hibah Penelitian Internal dan kerjasama (swakelola) terdapat tiga skema:

1. Penelitian aktual, dengan ketua peneliti adalah peneliti dan atau individu yang

mempunyai kompetensi keilmuan yang sesuai dan jumlah anggota tim peneliti

(termasuk ketua) adalah 2–3 orang. Ketua peneliti minimal bergelar S2 dengan

pangkat minimal peneliti muda dan atau asisten ahli. Lama waktu penelitian

maksimal 1 bulan. Besar dana yang diberikan maksimal Rp 70.000.000,- per

proposal penelitian. Penelitian aktual adalah penelitian yang dilakukan

berdasarkan isu dan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah daerah

2. Penelitian strategis (termasuk naskah akademik, penelitian dasar, rekayasa

sosial dan blue print) dengan ketua peneliti adalah peneliti dan atau individu

yang mempunyai kompetensi keilmuan yang sesuai dan jumlah anggota tim

peneliti (termasuk ketua) adalah 2–3 orang. Ketua peneliti minimal bergelar S2

Page 31: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

31

dengan pangkat minimal peneliti muda dan atau asisten ahli. Lama waktu

penelitian maksimal 2 bulan. Besar dana yang diberikan maksimal Rp

100.000.000,- per proposal penelitian.

3. Penelitian evaluasi kebijakan adalah suatu proses penilaian yang sistematis

melalui pengumpulan, analisis dan interpretasi informasi untuk mengetahui

tingkat keberhasilan pelaksanaan kebijakan/program dengan menggunakan

kriteria/model tertentu untuk memperoleh rekomendasi dan

penyempurnaan yang terkait dengan penyelenggaraan. Ketua peneliti

minimal bergelar S2 dengan lama penelitian maksimal 2 bulan. Besaran

anggaran dana yang berikan maksimal Rp. 150.000.000

4. Penelitian inovasi dan rekayasa teknologi (model, prototipe, sistem dengan

ketua peneliti berpendidikan S3 dan jenjang kepangkatan minimal peneliti

pertama dan atau Lektor. Lama waktu penelitian adalah 3 bulan. Besaran hibah

yang diberikan maksimal Rp 226.000.000,- per proposal penelitian dengan

ketentuan:

By proposal, subject to approval;

Tidak sedang terlibat dalam penelitian lain;

Mempunyai pengalaman dalam menciptakan inovasi dan rekayasa

teknologi;

Penelitian yang belum pernah dilakukan dan mempunyai potensi untuk

mendapatkan paten

Penelitian harus dipublikasi baik dalam seminar dan atau jurnal

5. Seorang peneliti hanya diperbolehkan terlibat dalam 1 judul penelitian baik

penelitian internal maupun kerjasama sebagai ketua peneliti

6. Topik penelitian sesuai dengan program penelitian yang sudah ditetapkan

dalam Rencana Strategis Penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan

Kabupaten Gorontalo

7. Proposal dibuat sesuai dengan panduan yang telah ditentukan

8. Penelitian yang telah mendapatkan dana eksternal, tidak dapat diusulkan

kembali untuk penelitian hibah internal.

9. Dimungkinkan untuk keterlibatan mahasiswa S2/S3 dalam penelitian.

Luaran wajib dari Penelitian Hibah Internal ini, yaitu:

Page 32: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

32

1. Produk ipteks sosbud (metode, teknologi tepat guna, blueprint, prototipe,

sistem, kebijakan, model),

2. Publikasi

Hibah penelitian kerjasama (swakelola)

Tujuan utama dalam kerja sama penelitian adalah:

1. Untuk memperluas network (jejaring) penelitian dari para peneliti Badan

Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo dengan mitra di luar

lembaga Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo baik secara

nasional maupun internasional, sehingga akan tercipta pemanfaatan sumber

daya dan fasilitas bersama antarlembaga secara berkesinambungan;

2. Meningkatkan pengakuan keberadaan Badan Penelitian dan Pengembangan

Kabupaten Gorontalo baik secara lokal, nasional bahkan internasional

(international recognition) atas kinerja lembaga maupun penelitinya sendiri

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan kerja sama penelitian:

1. Untuk kerja sama penelitian yang melibatkan institusi di luar Badan Penelitian

dan Pengembangan, maka akan di dahului ole proses pembuatan dokumen kerja

sama (MOU)

2. Penelitian kerja sama dilaksanakan dengan ketentuan jika tema riset

membutuhkan tenaga peneliti dari luar Badan Penelitian dan Pengembangan

Kabupaten Gorontalo. Ketentuan penelitian kerjasama adalah

a) Ketua tim berpendidikan S3 dengan pangkat minimal peneliti pertama dan

atau lektor

b) Ketua tim bisa berasal dari universitas atau lembaga riset lain yang memiliki

badan hukum

c) Anggota tim peneliti merupakan gabungan dari peneliti badan penelitian

dan pengembangan Kabupaten Gorontalo dengan institusi riset lain

d) Minimal anggota tim peneliti berjumlah 3 orang

e) Fokus riset terdiri adalah riset kebijakan dan riset inovasi dan rekayasa

teknologi

f) Maksimal biaya penelitian adalah Rp 50.000.000 untuk riset kebijakan dan

Rp 200.000.000 untuk inovasi dan rekayasa teknologi

Page 33: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

33

g) Jangka waktu penelitian maksimal 2 bulan untuk riset kebijakan dan 3 bulan

untuk penelitian bersifat inovasi dan rekayasa teknologi

h) Penelitian harus dipublikasi baik dalam seminar dan atau jurnal nasional

i) Kegiatan penelitian harus berada di bawah kendali Badan Penelitian dan

Pengembangan melalui Sekretariat TPM (pejabat eselon III)

Luaran wajib dari Penelitian Hibah Eksternal:

1. Produk ipteks sosbud (metode, teknologi tepat guna, blueprint, prototipe,

sistem, kebijakan, model, rekayasa sosial),

2. Publikasi.

G. Ketentuan Publikasi

Penelitian tidak berakhir dengan pengumpulan laporan. Penelitian didorong untuk

menyebarkan hasil penelitiannya baik ke kalangan peneliti, akademisi maupun pemangku

kepentingan lain melalui jurnal maupun seminar baik pada tingkat nasional maupun

internasional. Penyebaran hasil penelitian melalui jurnal bisa memanfaatkan jurnal Badan

Penelitian dan Pengembangan, maupun jurnal nasional di luar Badan Penelitian dan

Pengembangan. Sedangkan pengiriman artikel hasil penelitian ke jurnal internasional

maupun seminar internasional diarahkan ke jurnal dan seminar internasional yang

terindeks SCOPUS.

Publikasi ilmiah adalah suatu penerbitan karya ilmiah yang dilakukan berdasarkan

peer review untuk mendapatkan tingkat objektivitas sesuai yang diharapkan. Terdapat 3

jenis publikasi, yaitu:

1. Publikasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo,

2. Publikasi Nasional,

3. Publikasi Internasional,

Publikasi Badan Penelitian dan Pengembangan adalah publikasi jurnal yang dikelola

oleh Sekretariat TPM (pejabat eselon III) dengan melibatkan reviewer eksternal maupun

penulis eksternal dalam rangka mendukung peningkatan kualitas maupun kuantitas

publikasi faculty member.

Publikasi nasional adalah publikasi di luar jurnal yang dikelola Sekretariat TPM.

Hasil penelitian internal maupun kerjasama bisa mempublikasikan artikel mereka ke

jurnal di lembaga penelitian lain, universitas lain ataupun asosiasi. Publikasi internasional

Page 34: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

34

adalah publikasi di seminar maupun jurnal internasional yang terindeks SCOPUS atau

lembaga pengindeks lainnya.

H. Ketentuan Hak Kekayaan Intelektual

HAKI merupakan hak eksklusif yang diberikan negara kepada seseorang, sekelompok

orang, maupun lembaga untuk memegang kuasa dalam menggunakan dan mendapatkan

manfaat dari kekayaan intelektual yang dimiliki atau diciptakan. Istilah HAKI merupakan

terjemahan dari Intellectual Property Right (IPR), sebagaimana diatur dalam undang-

undang No. 7 Tahun 1994 tentang pengesahan WTO (Agreement Establishing The World

Trade Organization). Pengertian Intellectual Property Right sendiri adalah pemahaman

mengenai hak atas kekayaan yang timbul dari kemampuan intelektual manusia, yang

mempunyai hubungan dengan hak seseorang secara pribadi yaitu hak asasi manusia

(human right).

Berdasarkan tipologi HAKI maka HAKI yang didorong adalah kategori PATEN. Definisi

PATEN adalah hak khusus yang diberikan negara kepada penemu atas hasil penemuannya

di bidang teknologi, untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri penemuannya

tersebut atau memberikan pesetujuannya kepada orang lain untuk melaksanakannya.

Ketentuan hak PATEN yang hak ekslusifnya dipegang oleh Badan Penelitian Pengembangan

Kabupaten Gorontalo

1. Dana hasil penelitian yang menghasil produk PATEN ditanggung oleh Badan

Penelitian dan Pengembangan

2. Usulan dan biaya pengurusan PATEN akan dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan

Pengembangan sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku

I. Pengembangan hasil riset bidang inovasi dan rekayasa teknologi

Tahapan kegiatan pegembangan produk target serta tahapan pemanfaatan produk

hasil pengembangannya adalah sebagai berikut:

1. Pada tahun pertama target pengembangannya adalah menghasilkan prototype

skala laboratorium

2. Pada tahun kedua target pengembangannya adalah menghasilkan prototype skala

industri.

3. Pada tahun ketiga target pengembangannya adalah menghasilkan prototype skala

industri yang telah teruji pada lingkungan sesungguhnya.

Page 35: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

35

4. Pada tahun keempat adalah fase komersialisasi yang didalamnya berisi kegiatan

sertifikasi produk, uji coba produksi skala terbatas, uji coba pasar dan produksi

massal. Komersialisasi ini dilakukan untuk pengadaan pemerintah atau jika usernya

adalah private/swasta maka melalui pengadaan langsung oleh pihak swasta/private

tersebut.

Pada tahap pengembangan produk teknologi, Pemerintah Daerah Kabupaten

Gorontalo melalui Badan Penelitian dan Pengembangan memberikan sharing anggaran

untuk melakukan pengembangan produk teknologi industri. Disisi lain, Industri juga harus

menyediakan sebagian anggaran untuk melakukan pengembangan produknya. Ilustrasi

skematis tahapan pelaksanaan kegiatan pengembangan dan tahap pemanfaatan produk

hasil litbang industri tergambar dalam diagram

Gambar 3. Tahapan pelaksanaan kegiatan pengembangan dan tahap pemanfaatan produk hasil litbang Kabupaten Gorontalo bekerjasama dengan industri

Page 36: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

36

BAB. IV MONITORING DAN EVALUASI

Evaluasi program kerja tahunan kelitbangan dilakukan pada setiap kegiatan

kelitbangan dengan periode waktu setiap berakhirnya kegiatan dalam satu tahun anggaran

dan setiap akhir tahun anggaran. Evaluasi pada program kerja tahunan kelitbangan

dilaksanakan secara langsung oleh unit kerja selaku pemangku kepentingan secara

sistemik dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi serta

pelaporan dengan mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja (Renja)

Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gorontalo. Evaluasi dilakukan dengan

maksud untuk mengetahui kepastian apakah pencapaian hasil, kemajuan dan kendala

yang dijumpai dalam pelaksanaan kegiatan kelitbangan dapat dinilai dan dipelajari untuk

perbaikan di masa yang akan datang. Evaluasi difokuskan kepada keluaran (outputs), hasil

(outcomes), dan dampak (impacts) kegiatan kelitbangan. Oleh karena itu, dalam

perencanaan yang transparan dan akuntabel, harus disertai dengan penyusunan indikator

kinerja pelaksanaan rencana, yang sekurang-kurangnya meliputi (i) indikator masukan, (ii)

indikator keluaran. dan ( i i i) indikator hasil/manfaat.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan evaluasi dapat dilakukan pada berbagai tahapan

yang berbeda, yaitu:

1. Evaluasi pada Tahap Perencanaan (ex-ante), yaitu evaluasi dilakukan sebelum

ditetapkannya rencana program dan kegiatan kelitbangan dengan tujuan untuk

memilih dan menentukan skala prioritas dari berbagai alternatif dan

kemungkinan cara mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya;

2. Evaluasi pada Tahap Pelaksanaan (on-going), yaitu evaluasi dilakukan pada saat

pelaksanaan program dan kegiatan kelitbangan untuk menentukan tingkat

kemajuan pelaksanaan rencana dibandingkan dengan rencana yang telah

ditentukan sebelumnya, dan

3. Evaluasi pada Tahap Pasca Pelaksanaan (ex-post), yaitu evaluasi yang

dilaksanakan setelah program dan kegiatan kelitbangan berakhir, yang

diarahkan untuk melihat apakah pencapaian (keluaran/hasil/dampak) program

mampu memberikan kebijakan yang lebih baik dan berkualitas dan dapat

Page 37: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

37

mengatasi masalah pembangunan yang ingin dipecahkan. Evaluasi ini digunakan

untuk mengukur relevansi (sejauhmana kegiatan kelitbangan sejalan dengan

prioritas dan kebijakan), menilai efisiensi (keluaran dan hasil dibandingkan

masukan), efektivitas (hasil dan dampak terhadap sasaran), nilai ekonomis

ataupun manfaat (dampak terhadap kebutuhan), dan produktivitas (mengukur

manfaat kegiatan agar dapat berkelanjutan pasca kegiatan kelitbangan) dari

suatu program.

A. Prinsip-Prinsip Pemantauan dan Evaluasi

Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi perlu didasarkan pada kejujuran, motivasi

dan keinginan yang kuat dari para pelaku. Prinsipprinsip dalam pelaksanaan pemantauan

dan evaluasi sebagai berikut:

1. Obyektif dan profesional. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi dilakukan secara

profesional berdasarkan analisis data yang lengkap dan akurat agar menghasilkan

penilaian secara obyektif dan masukan yang tepat terhadap pelaksanaan

kebijakan.

2. Transparan. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kelitbangan dilakukan secara

terbuka dan dimuat dalam berbagai media massa agar mudah diakses masyarakat.

3. Partisipatif. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kelitbangan dilakukan dengan

melibatkan secara aktif dan interaktif.

4. Akuntabel. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kelitbangan harus dapat

dipertanggungjawabkan.

5. Berkesinambungan. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kelitbangan dilakukan

secara berkesinambungan agar dapat dimanfaatkan sebagai umpan balik bagi

penyempurnaan kebijakan

6. Berbasis indikator kinerja. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kelitbangan

dilakukan berdasarkan kriteria atau indikator kinerja meliputi masukan, proses,

keluaran, manfaat maupun dampak

B. Mekanisme Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi Kelitbangan

Dengan melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kelitbangan maka

penggunaan sumber daya dapat dikontrol dan kinerja dapat terjaga. Rancangan

mekanisme pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kelitbangan bersifat partisipatif dan

Page 38: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

38

berdasarkan tugas pokok dan fungsi kelitbangan Pemerintahan Daerah. Pokok perhatian

dalam mekanisme pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kelitbangan adalah:

1. Kualitas tahapan kegiatan penelitian, pengkajian, pengembangan, perekayasaan,

penerapan dan pengoperasian;

2. Penerapan dan pengunaan Standar Operasional Prosedural (SOP) yang baik dan

benar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

3. Memastikan peran dan pelaku serta mekanisme pengambilan keputusan

kelitbangan telah dilaksanakan sesuai petunjuk teknisnya; dan

4. Pertanggungjawaban kelitbangan yang transparan, berdasarkan tugas pokok dan

fungsi serta kepakaran pelaku kelitbangan.

C. Bentuk Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi

Kelitbangan menggunakan model pemantauan dan evaluasi partisipatif yaitu dengan

melibatkan kolaborasi antara internal dan eksternal yang secara bersama-sama

mengamati dan menilai kemajuan program/kegiatan untuk ditindaklanjuti dengan

perumusan tindak lanjut dan langkah perbaikannya, yaitu:

1. Pemantauan dan Evaluasi Internal. Pemantauan dan evaluasi internal adalah

kegiatan pemantauan dan evaluasi yang dilakukan oleh para pelaku kelitbangan

Pemerintahan Kabupaten yang terlibat secara langsung dalam pelaksanaan

kelitbangan, yang terdiri dari:

a) Pemantauan dan Evaluasi oleh MP.

MP bertanggungjawab untuk memastikan dukungan dan pemanfaatan Badan

Penelitian dan Pengembangan sesuai dengan kebijakan umum Pemerintahan

Daerah

b) Pemantauan dan Evaluasi oleh TPM,

TPM bertanggung jawab untuk memastikan bahwa Badan Penelitian dan

Pengembangan telah berjalan sesuai rencana dengan kualitas yang diharapkan.

c) Pemantauan dan Evaluasi oleh Sekretariat TPM

Sekretariat TPM bertanggung jawab untuk memastikan Badan Penelitian dan

Pengembangan telah memperoleh dukungan administrasi yang dibutuhkan.

d) Pemantauan dan Evaluasi oleh Unsur Penunjang

Page 39: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

39

Unsur Penunjang bertanggung jawab untuk memastikan kelitbangan telah

memperoleh dukungan pelayanan administratif dan manajerial, bantuan, dan

dorongan.

e) Pemantauan dan Evaluasi oleh Unsur Pelaksana. Unsur Pelaksana bertanggung

jawab untuk memastikan Badan Penelitian dan Pengembangan telah sesuai

dengan norma, standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan.

f) Pemantauan dan Evaluasi oleh Peneliti

Peneliti bertanggung jawab untuk memastikan Badan Penelitian dan

Pengembangan yang dilaksanakannya sesuai dengan prinsip-prinsip, etika dan

standar operasional prosedur peneliti.

g) Pemantauan dan Evaluasi oleh Perekayasa

Perekayasa bertanggung jawab untuk memastikan Badan Penelitian dan

Pengembangan yang dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip, etika dan

standar operasional prosedur perekayasa.

2. Pemantauan dan Evaluasi Eksternal

Kegiatan pemantauan dan evaluasi yang dilakukan secara independen oleh

lembaga/organisasi lain di luar para pelaku Badan Penelitian dan Pengembangan

seperti lembaga swadaya masyarakat, media massa, auditor dan lainnya

D. Indikator Pemantauan dan Evaluasi

Indikator pemantauan dan evaluasi dalam Badan Penelitian dan Pengembangan

dilakukan untuk menilai hasil pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan oleh Unsur

Pelaksana dan Unsur Penunjang, dan kinerja dari para pelaku di Badan Penelitian dan

Pengembangan lainnya. Hasil dari pemantauan pemeriksaan dan pengawasan dapat

dijadikan dasar dalam evaluasi pelaksanaan Badan Penelitian dan Pengembangan dan

sebagai dasar perbaikan terhadap kelemahan dan hambatan yang terjadi. Indikator yang

digunakan dalam Badan Penelitian dan Pengembangan adalah:

1. Indikator Input, digunakan untuk mengukur jumlah sumberdaya (dana/anggaran,

SDM, peralatan/sarana-prasarana, material lainnya) yang digunakan untuk

mencapai tujuan program.

2. Indikator Proses, untuk menggambarkan perkembangan/aktivitas yang

dilakukan/terjadi dalam pelaksanaan kegiatan.

Page 40: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

40

3. Indikator Keluaran (Output), untuk mengukur keluaran yang dihasilkan dari suatu

kegiatan, sejauhmana terlaksana sesuai rencana.

4. Indikator Hasil (Outcome), untuk menggambarkan hasil nyata dari keluaran suatu

kegiatan.

5. Indikator Dampak (Impact), digunakan untuk mengetahui sejauh mana pencapaian

tujuan umum dari program.

Kegiatan pemantauan dan evaluasi dilakukan pada tahapan perencanaan, persiapan,

pelaksanaan atau evaluasi hasil atau pada akhir pelaksanaan kegiatan. Pemantauan dan

evaluasi didasarkan atas pencapaian terhadap tujuan dari Badan Penelitian dan

Pengembangan. Indikator implementasi yang dipakai dalam pemantauan dan evaluasi

sebagai berikut :

1. Kehadiran /keterlibatan pelaku Badan Penelitian dan Pengembangan dalam setiap

tahapan kegiatan;

2. Kehadiran/keterlibatan pengambil keputusan dalam setiap tahapan kegiatan;

3. Kualitas kinerja peneliti/perekayasa;

4. Dukungan pemerintahan lokal dalam setiap tahapan Badan Penelitian dan

Pengembangan;

5. Tingkat pemanfaatan SDM, sarana dan prasarana, dukungan alat kerja yang

memadai efektif efisien, dan produktif;

6. Keberlanjutan pengembangan dan pemanfaatan hasil Badan Penelitian dan

Pengembangan;

7. Tanggung jawab dan pertanggungjawaban yang transparan;

8. Mekanisme dan prosedural yang dijalankan; dan

9. Pemecahan masalah dan saran tindaklanjut

Page 41: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

41

LAMPIRAN

Page 42: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

42

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Penelitian :

Rumpun Ilmu :

Ketua Peneliti a. Nama Lengkap :

b. NIP :

c. Jabatan Fungsional :

e. Nomor HP :

f. Alamat surel (email) :

Anggota Peneliti (1) a. Nama Lengkap :

b. NIP :

Lama Penelitian Keseluruhan : Tahun

Penelitian tahun ke :

Biaya Penelitian Keseluruhan : Rp.

Limboto, 2017

Penilai Sekretariat Tim Pengendali Mutu Ketua Tim Peneliti Ketua (ENDI TRIYANTO MANYO’E, S.Pi) ( ) NIP NIP

Menyetujui Tim Pengendali Mutu Ketua

(Drs ASRI TUNA) NIP.

Page 43: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

43

FORMULIR RIWAYAT HIDUP KETUA DAN ANGGOTA PENELITI

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar)

2 Jenis Kelamin

3 Jabatan Fungsional

4 NIP

5 Tempat dan Tanggal Lahir

6 Email

7 Nomor Telepon/Faks/ HP

8 Alamat Kantor

9 Nomor Telepon/Faks

B. Pendidikan

No Riwayat Pendidikan S1

S2 S3

1 Nama Perguruan Tinggi

2 Bidang Ilmu

3 Tahun Lulus

4 Judul Skripsi/Thesis/Disertasi

5 Nama Pembimbing/Promotor

C. Pengalaman Penelitian 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi Thesis dan Disertasi)

No Tahun Judul Penelitian

Pendanaan

Sumber Jumlah

Page 44: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

44

D. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Artikel Ilmiah Volume/no/tahun Nama Jurnal

E. Penyampaian makalah secara oral dan atau poster dalam seminar

No Nama seminar Judul artikel ilmiah/poster Waktu dan Tempat

F. Penulisan Buku dalam 5 tahun terakhir

No Judul Buku Tahun Jumlah halaman Penerbit

G. Perolehan HKI dalam 5-10 tahun terakhir

No Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID

H. Pengalaman menulis policy brief 5 tahun terakhir

No Judul Artikel Tahun Lokasi penerapan Respon masyarakat

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian.

Limboto, 2017 (Nama Peneliti) NIP

Page 45: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

45

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI

Surat Pernyataan Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : NIP/NIDN : Pangkat/Golongan : Jabatan Fungsional : Alamat : Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian saya dengan judul << ………………..>>

yang diusulkan dalam skimp penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten

Gorontalo untuk tahun anggaran << …..>> bersifat original dan belum pernah dibiayai

oleh lembaga/sumber dana lain. Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian

dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan

ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah

diterima ke kas negara. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan

dengan sebenar-benarnya.

Limboto, 2017

Mengetahui, Yang menyatakan, Ketua Tim Pengendali Mutu (Drs. ASRI TUNA) (KETUA TIM PENELITI) NIP NIP

Page 46: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

46

SISTEMATIKA LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN

Halaman Pengesahan

Ringkasan

Prakata

Daftar Isi

Daftar Tabel

Daftar Gambar

Lampiran

Bab 1 Pendahuluan

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab 3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Bab 4 Metode Penelitian

Bab 5 Hasil yang dicapai

Bab 6 Rencana Tahapan Berikutnya

Bab 7 Kesimpulan dan Saran Daftar Pustaka Lampiran :

• Artikel ilmiah (draft, bukti status submission atau reprint), jika ada.

• Produk penelitian

Page 47: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

47

SISTEMATIKA PROPOSAL PENELITIAN

i. Halaman Sampul

ii. Halaman Pengesahan

iii. Daftar Isi

iv. Ringkasan (termasuk kata kunci dan maksimum satu halaman)

Kemukakan masalah dan tujuan yang ingin dicapai serta target khusus yang ingin

dicapai serta metode yang akan dipakai dalam pencapaian tujuan tersebut.

Ringkasan harus mampu menguraikan secara cermat dan singkat tentang rencana

kegiatan yang diusulkan.

v. BAB 1. PENDAHULUAN

Uraikan latar belakang dan permasalahan yang akan diteliti, tujuan khusus, dan

urgensi (keutamaan) penelitian. Jelaskan juga temuan/inovasi apa yang ditargetkan

serta penerapannya dalam rangka menunjang pembangunan dan pengembangan

ipteks sosbud.

vi. BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Kemukakan state of the art dalam bidang yang diteliti, gunakan pustaka acuan

primer (jurnal dan HKI) yang relevan dan terkini dengan mengutamakan hasil

penelitian pada jurnal ilmiah. Jelaskan juga studi pendahuluan yang telah

dilaksanakan dan hasil yang sudah dicapai, termasuk peta jalan penelitian.

vii. BAB 3. METODE PENELITIAN

Dilengkapi dengan bagan alir penelitian yang menggambarkan apa yang sudah

dilaksanakan dan apa yang akan dikerjakan. Bagan penelitian harus dibuat secara

utuh dengan pentahapan yang jelas, mulai dari mana, bagaimana luaran, lokasi

penelitian, dan indikator capaian yang terukur.

viii. BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

Anggaran Biaya Berisi ringkasan anggaran biaya dan Jadwal Penelitian. Jadwal

Penelitian disusun dalam bentuk bar chart untuk rencana penelitian yang diajukan.

ix. DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka disusun berdasarkan sistem nama dan tahun, dengan urutan abjad

nama pengarang, tahun, judul tulisan, dan sumber. Hanya pustaka yang dikutip

dalam usulan penelitian yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka. (apakah pakai in

note atau end note, atau foot note)

Page 48: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

48

Contoh:

Dwipoyono, B. (2009). Kebijakan Pengendalian Penyakit Kanker di Indonesia. Indonesian Journal of Cancer 3 (Vol.3), 109–116.

Rochaety,E., Rahayuningsih,P., & Yanti,P.G. (2005). Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta, Bumi Aksara. Wijayakusumah,A., & Pardamean,B. (2011). Design of 3D Virtual World as a media of E-learning. Proceeding of WSEAS International Conference on E-Activities.

x. Lampiran:

Lampiran 1. Susunan organisasi tim peneliti dan pembagian tugas. (format terdapat

dalam lampiran)

Lampiran 2. Biodata ketua dan anggota

Page 49: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

49

SISTEMATIKA LAPORAN AKHIR PENELITIAN Merupakan salah satu produk akhir hasil kegiatan penelitian dan pengkajian dengan sistematika sebagai berikut: Halaman Sampul Halaman Judul Halaman Hak Cipta Lembar Persetujuan/Pengesahan Ringkasan Summary (English) Prakata Daftar Isi Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Singkatan, Daftar Lampiran Bab 1: Pendahuluan

a. Latar Belakang b. Rumusan Masalah c. Maksud dan Tujuan d. Sasaran e. Ruang Lingkup

Bab 2: Tinjauan Pustaka Bab 3: Metodologi

a. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan b. Metode Pengumpulan Data c. Metode Analisis Data d. Analisis Data

Bab 5: Hasil dan Pembahasan Bab 6: Kesimpulan dan Saran Daftar Pustaka Lampiran

Page 50: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

50

SISTEMATIKA MAKALAH SEMINAR

Merupakan karya ilmiah yang ditulis dari hasil penelitian atau dari hasil kajian pustaka, suatu review, atau opini tentang topik tertentu yang disajikan atau dipresentasikan pada suatu seminar. Panjang makalah biasanya antara 4000 – 5000 kata atau tidak lebih dari 12 halaman (tanpa halaman sampul).

1. Judul Makalah 2. Nama Penulis 3. Lembaga/Unit kerja institusi penulis. Apabila terdapat dua atau lebih penulis,

maka penulis utama disebutkan pertama diikuti oleh nama lembaga, dilanjutkan dengan penulis kedua diikuti nama lembaga, dan seterusnya.

4. Abstract (english) 5. Abstrak 6. Isi Makalah 7. Pendahuluan

Berisi uraian singkat tentang latar belakang, permasalahan, tujuan dan ruang lingkup penelitian.

8. Metodologi 9. Pembahasan/Analisis

Berisi penjelasan singkat tentang tinjauan pustaka yang digunakan serta hasil dan pembahasan.

10. Kesimpulan dan Saran 11. Daftar Pustaka

Memuat sumber refernsi untuk penulisan makalah, baik dari buku, artikel ilmiah, majalah, ataupun website.

Page 51: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

51

SISTEMATIKA PROSIDING

Prosiding adalah kumpulan karya tulis ilmiah yang diterbitkan sebagai hasil suatu pertemuan ilmiah (LIPI, 2012), yang disusun dengan sistematika sebagai berikut:

1. Halaman Sampul 2. Halaman Judul 3. Halaman Hak Cipta 4. Kata Pengantar 5. Daftar Isi 6. Laporan Panitia Penyelenggara 7. Kata Sambutan 8. Makalah Pendahuluan

Berisi makalah utama yang dipaparkan pada pembukaan ataU awal seminar/pertemuan ilmiah

9. Kumpulan makalah yang dipaparkan, terdiri dari: a. Makalah Utama b. Makalah Pendamping

10. Kesimpulan

Page 52: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

52

SISTEMATIKA PENULISAN KERTAS KEBIJAKAN (Policy Brief) Policy brief dapat disusun dengan sistematika sebagai berikut: 2) Judul 3) Ringkasan

Bagian ini terdiri dari ±150 kata yang berisi tujuan dan rekomendasi singkat. Diawali dengan pernyataan pendek yang diharapkan dapat menarik minat pembaca untuk melangkah lebih lanjut.

4) Pendahuluan Bagian ini diharapkan mampu menjelaskan arti dan urgensi masalah yang disampaikan dan berisi tujuan penelitian serta memberikan gambaran tentang temuan dan kesimpulan.

5) Metodologi Menyajikan ringkasan fakta-fakta, menjelaskan masalah dan konteks, menjelaskan metode penelitian dan analisis. Dalam penulisannya, sebaiknya tidak diharapkan membahas terlalu teknis dan focus pada menfaat yang akan didapatkan dan peluang yang tersedia.

6) Hasil/Temuan 7) Implikasi dan Rekomendasi

Tulisan pada bagian ini berisi apa yang bisa terjadi dan apa yang harus terjadi. 8) Daftar Pustaka

Page 53: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

53

SISTEMATIKA PENULISAN JURNAL ILMIAH Merupakan terbitan berkala yang berisi bahan ilmiah membahas suatu topik tertentu. Secara umum jurnal ilmiah panjangnya tidak lebih dari 25 halaman dengan font 12 spasi 1 (satu) dengan sistematika sebagai berikut:

1) Judul 2) Nama Penulis 3) Instansi/Lembaga Penulis 4) Abstract and Keywords (English) 5) Abstrak dan Kata Kunci 6) Pendahuluan

Berisi latar belakang, tujuan penelitian dan sekilas ulasan tentang penelitian sejenis yang sudah dilakukan, yang dituliskan dalam bentuk paragraf-paragraf, bukan dalam bentuk subbab.

7) Metode Penelitian 8) Hasil dan Pembahasan

Bagian ini memuat data, analisis data, dan interpretasi terhadap hasil. Jika dilihat dari proporsi tulisan, bagian ini harusnya mengambil proporsi terbanyak, bisa mencapai 50% atau lebih.

9) Simpulan Simpulan dan saran dapat dibuat dalam sub bagian yang terpisah. Simpulan menjawab tujuan, berarti menyatakan hasil penelitian secara ringkas.

10) Daftar Pustaka

Page 54: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

54

SISTEMATIKA PENULISAN NASKAH AKADEMIK

Sistematika naskah akademik adalah sebagai berikut: 1) Halaman Sampul 2) Halaman Judul 3) Halaman Hak Cipta 4) Halaman Persetujuan 5) Prakata 6) Daftar Isi 7) Bab 1: Pendahuluan

a. Latar Belakang Berisi latar belakang pemikiran mengenai alasan atau landasan filosofis, sosiologis, yuridis yang mendasari pentingnya materi hukum yang bersangkutan segera diatur dalam peraturan perundang-undangan.

b. Identifikasi masalah Memuat permasalahan apa saja yang akan dituangkan dalam ruang lingkup naskah akademik.

c. Tujuan dan Kegunaan Berisi uraian tentang maksud/tujuan dan kegunaan penyusunan naskah akademik. Tujuan memuat sasaran utama dibuatnya naskah akademik peraturan perundang-undangan, sedangkan kegunaan memuat pernyataan tentang manfaat disusunnya naskah akademik tersebut.

d. Metode Penelitian Berisi uraian tentang metode penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian sebagai bahan penunjang penyusunan naskah akademik, terdiri dari metode pendekatan dan metode analisis data. Metode penelitian di bidang hukum dilakukan melalui pendekatan yuridis normative maupun yuridis empiris dengan menggunakan data sekunder maupun data primer.

8) Bab 2: Asas-asas yang digunakan dalam penyusunan norma Memuat elaborasi berbagai teori, gagasan, pendapat ahli dan konsepsi yang digunakan sebagai pisau analisis dalam menentukan asas-asas yang akan dipakai dalam peraturan perundang-undangan dengan memperhatikan berbagai aspek bidang kehidupan terkait dengan peraturan perundang-undangan yang akan dibuat.

9) Bab 3: Materi Muatan RUU dan keterkaitannya dengan hukum Positif Berisi materi muatan yang akan diatur dalam peraturan perundang-undangan dan kajian/analisis keterkaitan materi dimaksud dengan hukum positif sehingga peraturan perundangundangan yang dibuat tidak tumpang tindih dengan hukum positif. a. Kajian/analisis tentang keterkaitan dengan hukum positif terkait dapat

disajikan dalam bentuk matriks atau secara deskriptif. b. Materi muatan peraturan perundang-undangan, mencakup:

- Ketentuan umum - Ketentuan asas dan tujuan rumusan akademik - Materi pengaturan - Ketentuan sanksi - Ketentuan peralihan

10) Bab 4: Penutup

Page 55: BAB. I. PENDAHULUAN - litbang.gorontalokab.go.idlitbang.gorontalokab.go.id/po-content/uploads/BUKU_PEDOMAN_PENELITIAN...Kuatnya peran lembaga litbang diharapkan menentukan arah dan

55

Berisi kesimpulan jawaban terhadap identifikasi masalah yang telah ditetapkan yang menjadi pertimbangan penyusunan materi muatan dan rekomendasi terkait dengan pentingnya penyusunan regulasi dimaksud. Kesimpulan memuat rangkuman pokok isi naskah akademik dan bentuk pengaturan. Saran memuat apakah materi naskah akademik diatur dalam bentuk undang-undang atau ada sebagaian materi yang diatur dalam peraturan pelaksana, rekomendasi skala prioritas penyusunan RUU/Perda dalam prolegnas/prolegda, dan kegiatan-kegiatan lain yang diperlukan untuk mendukung penyempurnaan penyusunan naskah akademik lebih lanjut.

Lampiran konsep awal rancangan undang-undang.