bab i pendahuluan -...

102
1 BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Dalam rangka terselenggaranya Good Governance yang merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa bernegara diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme selain itu untuk mendukung komitmen pemerintah dalam mengimplementasikan Reformasi Birokrasi. Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Peternakan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 681/Kpts/OT.140/11/2004 tanggal 25 Nopember 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja BBIB Singosari dan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 54/KMK.05/2010 tentang Penetapan BBIB Singosari pada Kementerian Pertanian sebagai Instansi Pemerintah yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. Sebagai Satuan Kerja yang telah dibiayai dari anggaran APBN melalui DIPA BLU Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari Tahun Anggaran 2011 Nomor : 0830/018-06.2.16/15/2011 tanggal 20 Desember 2010 diperlukan pertanggungjawaban dalam bentuk laporan kegiatan BBIB Singosari Tahun 2011. b. Tujuan Tujuan daripada pembuatan Laporan Kegiatan BBIB Singosari Tahun 2011 adalah : 1. Untuk melaporkan rencana dan pelaksanaan kegiatan 2. Untuk melaporkan realisasi kegiatan yang telah dicapai baik produksi semen beku, distribusi semen beku, pengembangan inovasi melalui semen beku sexing dan semen beku ikan, kegiatan monitoring dan evaluasi semen beku, bimbingan teknis baik kelompok maupun perorangan serta kegiatan layanan lainnya. 3. Untuk melaporkan keberhasilan Balai tahun 2011 4. Untuk mengetahui permasalahan yang ada dan tindak lanjut pemecahan masalah

Upload: hanhi

Post on 22-Aug-2019

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

1

BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Dalam rangka terselenggaranya Good Governance yang merupakan

prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan

mencapai tujuan serta cita-cita bangsa bernegara diperlukan pengembangan dan

penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimate

sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung

secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari

korupsi, kolusi dan nepotisme selain itu untuk mendukung komitmen pemerintah

dalam mengimplementasikan Reformasi Birokrasi.

Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari merupakan salah satu Unit

Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Peternakan berdasarkan Surat

Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 681/Kpts/OT.140/11/2004 tanggal 25

Nopember 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja BBIB Singosari dan berdasarkan

Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 54/KMK.05/2010 tentang Penetapan

BBIB Singosari pada Kementerian Pertanian sebagai Instansi Pemerintah yang

menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.

Sebagai Satuan Kerja yang telah dibiayai dari anggaran APBN melalui DIPA

BLU Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari Tahun Anggaran 2011 Nomor :

0830/018-06.2.16/15/2011 tanggal 20 Desember 2010 diperlukan

pertanggungjawaban dalam bentuk laporan kegiatan BBIB Singosari Tahun 2011.

b. Tujuan

Tujuan daripada pembuatan Laporan Kegiatan BBIB Singosari Tahun 2011

adalah :

1. Untuk melaporkan rencana dan pelaksanaan kegiatan

2. Untuk melaporkan realisasi kegiatan yang telah dicapai baik produksi semen

beku, distribusi semen beku, pengembangan inovasi melalui semen beku sexing

dan semen beku ikan, kegiatan monitoring dan evaluasi semen beku, bimbingan

teknis baik kelompok maupun perorangan serta kegiatan layanan lainnya.

3. Untuk melaporkan keberhasilan Balai tahun 2011

4. Untuk mengetahui permasalahan yang ada dan tindak lanjut pemecahan masalah

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

2

c. Ruang Lingkup

BBIB Singosari dalam melaksanakan TUPOKSI berdasarkan Surat

Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 681/Kpts/OT.140/11/2004 tanggal 25

Nopember 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja BBIB Singosari dan Surat

Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 54/KMK.05/2010 tentang Penetapan BBIB

Singosari pada Kementerian Pertanian sebagai Instansi Pemerintah yang

menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum mempunyai mempunyai

Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) antara lain :

Tugas :

Melaksanakan produksi , pemasaran, dan pemantauan mutu semen unggul

ternak, serta pengembangan Inseminasi Buatan.

Fungsi :

a.Penyusunan program kegiatan produksi, pemasaran, dan pemantauan mutu

semen unggul ternak, serta pengembangan Inseminasi Buatan

b.Pelaksanaan pemeliharaan ternak pejantan unggul

c.Pelaksanaan pengujian keturunan dan fertilitas pejantan unggul

d.Pelaksanaan produksi dan penyimpanan semen unggul ternak

e.Pelaksanaan pemantauan dan pengawasan mutu semen unggul ternak yang

beredar

f.Pelaksanaan pengembangan teknik dan metoda Inseminasi Buatan

g.Pemberian saran teknik produksi semen unggul ternak

h.Pemberian pelayanan teknik kegiatan produksi dan pemantauan semen unggul

ternak dan pengembangan Inseminasi Buatan

i.Pelaksanaan pemasaran dan distribusi semen unggul ternak

j.Pemberian informasi dan pelaksanaan dokumentasi hasil kegiatan Inseminasi

Buatan

k.Pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga BBIB.

Didalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi BBIB Singosari mempunyai

Visi dan Misi sebagai berikut :

Visi : “ KOMERSIALISASI POTENSI SINGOSARI MENUJU PASAR

INTERNASIONAL ”

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

3

Misi :

a. Meningkatkan produksi semen beku, diversifikasi produk yang

berkualitas melalui pengujian yang akurat dan teknologi mutakhir.

b. Melaksanakan replacement pejantan dan produksi bibit unggul secara

berkesinambungan yang ditunjang oleh optimalisasi pakan ternak dan

biosecurity.

c. Meningkatkan profesionalisme SDM melalui pendidikan dan pelatihan

serta promosi dan penempatan berdasarkan kompetensi guna

tercapainya kesejahteraan.

d. Mengoptimalkan fasilitas serta meningkatkan nilai tambah aset fisik dan

intelektual dengan pengembangan teknologi dan pendaftaran hak paten -

merk.

e. Meningkatkan kualitas pelayanan, pemasaran dan penjualan produk,

monitoring dan evaluasi.

f. Meningkatkan tertib administrasi dan keuangan, efisiensi dan

akuntabilitas, koordinasi dan komunikasi serta pelayanan guna

mewujudkan manajemen bisnis modern.

Moto : ” SETETES MANI SEJUTA HARAPAN ”

Struktur Organisasi BBIB Singosari dapat dilihat pada Lampiran I.

Sedangkan susunan organisasi, tugas dan fungsi masing-masing

bidang/bagian/kelompok jabatan fungsional sebagai berikut :

Susunan organisasi BBIB Singosari terdiri dari :

A. Kepala Balai

B. Bagian Umum, terdiri atas :

1. Sub Bagian Kepegawaian dan Tata Usaha

2. Sub Bagian Program dan Keuangan

3. Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan

C. Bidang Pelayanan Teknik, terdiri atas :

1. Seksi Pelayanan Teknik Pemeliharaan Ternak

2. Seksi Pelayanan Teknik Produksi Semen

D. Bidang Pemasaran dan Informasi, terdiri atas :

1. Seksi Pemasaran

2. Seksi Informasi

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

4

E. Kelompok Jabatan Fungsional, terdiri atas :

1. Fungsional Pengawas Bibit Ternak

2. Fungsional Pengawas Mutu Pakan

3. Fungsional Medik Veteriner

4. Fungsional Paramedik Veteriner

Tugas dan Fungsi bagian / bidang / kelompok jabatan fungsional adalah

sebagai berikut :

A. Bagian Umum

Tugas : melaksanakan penyusunan program, pelaksanaan urusan keuangan,

kepegawaian, tata usaha, rumah tangga dan perlengkapan.

Fungsi : 1. Penyusunan program dan rencana kerja kegiatan produksi,

Pemasaran dan pemantauan semen unggul ternak serta

pengembangan inseminasi buatan.

2. Penyusunan anggaran kegiatan produksi, pemasaran dan

pemantauan semen unggul ternak serta pengembangan inseminasi

buatan.

3. Pelaksanaan urusan keuangan.

4. Penyiapan evaluasi dan laporan kegiatan produksi, pemasaran

dan pemantauan semen unggul ternak serta pengembangan

inseminasi buatan.

5. Pelaksanaan urusan kepegawaian dan tata usaha.

6. Pelaksanaan urusan perlengkapan dan rumah tangga.

Bagian Umum terdiri dari :

a. Subbagian Program dan Keuangan

Tugas : melakukan penyiapan bahan penyusunan program, rencana Kerja

dan anggaran kegiatan produksi, pemasaran, pemantauan semen

unggul ternak dan pengembangan inseminasi buatan serta

pelaksanaan urusan keuangan.

b. Subbagian Kepegawaian dan Tata Usaha

Tugas : melakukan urusan kepegawaian dan ketatausahaan serta penyiapan

bahan evaluasi dan laporan kegiatan produksi, pemasaran dan

pemantauan semen unggul ternak serta pengembangan inseminasi

buatan.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

5

c. Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan

Tugas : melakukan urusan rumah tangga dan perlengkapan.

B. Bidang Pelayanan Teknik

Tugas : melaksanakan pemberian pelayanan teknik kegiatan produksi dan

pemantauan mutu semen unggul ternak serta pengembangan

inseminasi buatan.

Fungsi : 1. Pemberian pelayanan teknik kegiatan pemeliharaan ternak.

2. Pemberian pelayanan teknik kegiatan pelayanan kesehatan ternak.

3. Pelaksanaan penyediaan pakan ternak.

4. Pemberian pelayanan teknik kegiatan produksi semen unggul

ternak.

5. Pemberian pelayanan teknik kegiatan pengembangan Inseminasi

buatan.

6. Pemberian pelayanan teknik kegiatan pemantauan mutu semen

unggul ternak.

7. Pelaksanaan pencatatan (recording) hasil inseminasi buatan.

Bidang Pelayanan Teknik terdiri dari :

a. Seksi Pelayanan Teknik Pemeliharaan Ternak

Tugas : melakukan pemberian pelayanan teknik kegiatan pemeliharaan dan

pelayanan kesehatan ternak serta penyediaan pakan ternak.

b. Seksi Pelayanan Teknik Produksi Semen

Tugas : melakukan pemberian pelayanan teknik kegiatan produksi dan

pemantauan mutu semen unggul ternak dan pengembangan

inseminasi buatan serta pencatatan (recording) hasil inseminasi

buatan.

C. Bidang Pemasaran dan Informasi

Tugas : melaksanakan pemasaran dan distribusi semen unggul ternak,

pemberian informasi dan pelaksanaan dokumentasi hasil kegiatan

inseminasi buatan.

Fungsi : 1. Pelaksanaan pemasaran dan distribusi hasil produksi semen

Unggul ternak.

2. Pelayanan purna jual semen unggul ternak.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

6

3. Penyiapan kerjasama kegiatan produksi, pemasaran, pemantauan

mutu semen unggul ternak dan pengembangan inseminasi

buatan.

4. Penyiapan dan penyebarluasan informasi hasil kegiatan inseminasi

buatan.

5. Pelaksanaan dokumentasi hasil kegiatan inseminasi buatan.

Bidang Pemasaran dan Informasi terdiri dari :

a. Seksi Pemasaran

Tugas : melakukan urusan pemasaran, distribusi dan pelayanan purna jual

semen unggul ternak serta penyiapan bahan kerjasama kegiatan

produksi, pemasaran, pemantauan mutu semen unggul ternak dan

pengembangan inseminasi buatan.

b. Seksi Informasi

Tugas : melakukan penyiapan bahan, penyebarluasan informasi dan

pelaksanaan dokumentasi hasil kegiatan inseminasi buatan.

D. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari jabatan fungsional Pengawas Bibit

Ternak, Medik Veteriner, Paramedik Veteriner dan Pengawas Mutu Pakan serta

jabatan fungsional lain yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional

berdasarkan bidang masing-masing sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Kelompok jabatan fungsional yang ada di BBIB Singosari

adalah jabatan fungsional Pengawas Bibit Ternak.

Tugas : 1. Melakukan pemeliharaan ternak pejantan unggul.

2. Melakukan pengujian keturunan dan fertilitas pejantan unggul.

3. Melakukan produksi dan penyimpanan semen unggul ternak.

4. Melakukan pemantauan dan pengawasan mutu semen unggul

ternak yang beredar.

5. Melakukan pengembangan teknik dan metoda inseminasi buatan.

6. Melakukan pemberian saran teknik produksi semen unggul ternak.

7. Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

7

BAB II

PROGRAM/KEGIATAN DAN ANGGARAN TAHUN 2011

Program/Kegiatan dan Anggaran BBIB Singosari Tahun 2011 merupakan

penjabaran Program Anggaran dari DIPA BLU BBIB Singosari Tahun Anggaran 2011

Nomor : 0830/018-06.2.16/15/2011 tanggal 20 Desember 2010, Sasaran Mutu Balai

dan Sasaran Mutu Bagian/Bidang.

BBIB Singosari melalui Program Pencapaian Swasembada Daging Sapi dan

Peningkatan Penyediaan Pangan Hewani yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal

mendapatkan anggaran sebesar Rp. 42.501.882.000,- terdiri dari dua kegiatan yaitu :

1. Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Benih dan Bibit Dengan Mengoptimalkan

Sumber Daya Lokal mendapatkan anggaran sebesar Rp. 38.458.684.000,-

dengan output Peningkatan Kualitas Semen Beku sebanyak 3.052.600 dosis.

Pada kegiatan ini dibagi dalam 2 (dua) komponen yaitu :

a. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran dengan

anggaran sebesar Rp. 35.778.434.000,-

b. Kegiatan Bimbingan Teknis dengan anggaran sebesar Rp. 2.680.250.000,-

2. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Peternakan

mendapatkan anggaran sebesar Rp. 4.034.198.000,- dengan output

Penyelesaian Turunan UU No 18 Tahun 2009 sebanyak 13 Dokumen.

Komponen pada kegiatan ini adalah Pembayaran Gaji dan Tunjangan sebesar

Rp. 4.043.198.000,-

Sasaran Mutu BBIB Singosari tahun 2011 adalah sebagai berikut :

1. Produk Semen Beku

a. Target Produksi semen beku unsexing (sapi dan kambing) sebanyak

2.932.000 dosis/tahun.

b. Target Produksi semen beku untuk ekspor (sapi dan kambing) sebanyak

1.500 dosis/tahun.

c. Target Produksi semen beku sexing (sapi dan kambing) sebanyak 56.000

dosis/tahun.

d. Target Produksi semen beku ikan sebanyak 1.100 dosis/tahun.

2. Distribusi Semen Beku

a. Target Distribusi semen beku unsexing (sapi dan kambing) sebanyak

2.177.000 dosis/tahun.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

8

b. Target Distribusi semen beku untuk ekspor sebanyak 1.500 dosis/tahun.

c. Target Distribusi semen beku sexing (sapi dan kambing) sebanyak 6.000

dosis/tahun.

d. Target Distribusi semen beku ikan sebanyak 1.100 dosis/tahun.

3. Bimbingan Teknis:

A. Bimbingan Teknis yang bersifat kelompok

a. Bimbingan Teknis inseminator sapi/kerbau mencapai target sebanyak 150

orang/tahun.

b. Bimbingan Teknis inseminator kambing mencapai target sebanyak 20

orang/tahun.

c. Bimbingan Teknis Pemeriksaan Kebuntingan (PKB) mencapai target

sebanyak 30 orang/tahun.

d. Bimbingan Teknis Asistensi Teknik Reproduksi mencapai target sebanyak

30 orang/tahun.

e. Bimbingan Teknis Penanganan Semen Beku mencapai target sebanyak 10

orang/tahun.

B. Bimbingan Teknis yang bersifat perorangan

a. Bimbingan Teknis Bull Master mencapai target sebanyak 6 orang/tahun.

b. Bimbingan Teknis Laboran mencapai target sebanyak 6 orang/tahun.

c. Bimbingan Teknis Pembuatan Hay dan Silase mencapai target sebanyak 6

orang/tahun.

d. Bimbingan Teknis Potong Kuku dan Salon Pejantan mencapai target

sebanyak 6 orang/tahun.

4. Pelayanan Masyarakat mencapai target pengunjung sebanyak 3.600 orang/

tahun.

5. Jasa Pengujian Mutu Semen mencapai target sebanyak 600 kali

pengujian/tahun.

6. Indeks Kepuasan Masyarakat minimal mencapai nilai 4 dari skala 1,2, 4 dan 5.

7. Indeks Penetapan Nilai Budaya Kerja (IPNBK) minimal mencapai nilai 4 ditinjau

dari aspek organisasi, program, dan sumber daya manusia.

Sedangkan Sasaran Mutu Bagian/Bidang sebagaimana pada Lampiran II,

Lampiran III dan Lampiran IV.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

9

BAB III

PELAKSANAAN DAN PENCAPAIAN SASARAN

PROGRAM/KEGIATAN SERTA ANGGARAN TAHUN 2011

A. BAGIAN UMUM

1. Kepegawaian dan Tata Usaha

Jumlah pegawai BBIB Singosari Tahun 2011 sebanyak 101 (seratus satu)

orang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 90 (sembilan puluh) orang

dan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebanyak 11 (sebelas) orang.

Kegiatan kepegawaian Tahun 2011 meliputi Daftar Urut Kepangkatan (DUK)

Pegawai Negeri Sipil dapat dilihat pada Lampiran V, kenaikan gaji berkala kepada

49 orang pegawai dapat dilihat pada Lampiran VI, Kenaikan Pangkat satu tingkat

lebih tinggi kepada 9 orang pegawai dapat dilihat pada Lampiran VII, Daftar

Pegawai yang mengambil cuti sebanyak 105 orang dapat dilihat pada Lampiran VIII.

Daftar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2011 dapat dilihat pada

Tabel 1, terdapat 6 (enam) orang pegawai BBIB Singosari yang mendapatkan Kartu

Pegawai sebagaimana pada Tabel 2, sedangkan pegawai BBIB Singosari yang

mendapatkan Kartu Istri / Kartu Suami tahun 2011 sebanyak 5 (lima) orang

sebagaimana pada Tabel 3. Pegawai yang mendapatkan Kartu TASPEN tahun 2011

sebanyak 4 (empat) orang sebagaimana pada Tabel 4 dan terdapat 11 (sebelas)

orang CPNS BBIB Singosari yang mengikuti Diklat Prajabatan antara lain Diklat

Prajabatan Golongan III sebanyak 3 (tiga) orang dan Diklat Prajabatan Golongan II

sebanyak 8 (delapan) orang sebagaimana pada Tabel 5.

Tabel 1. Daftar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di BBIB Singosari Tahun 2011

No Nama / Nip Golongan T.M.T

1.

2.

3.

4.

Bernad Winarto Lumbantobing, SPt. 19760728 201101 1 006 Danang Mahendra, S.Pt 19840719 201101 1 006 Indra Adie Setyawan, S.Pt 19840707 201101 1 006 Yusuf Mahdi, A.Md 19770904 201101 1 003

III a

III a

III a

II c

1 Januari 2011

1 Januari 2011

1 Januari 2011

1 Januari 2011

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

10

No Nama / Nip Golongan T.M.T

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Ika Wahyu Wijayanti, A.Md 19780903 201101 2 007 Siwi Setyowati, A.Md 19830909 201101 2 007 Iwan Kurniawan, A.Md 19830516 201101 1 008 Ira Nofilawati, A.Md 19861119 201101 2 015 Dhanis Fitriana, A.Md 19870628 201101 2 013 Ratna Fitri Hidayah 19841001 201101 2 015 Nur Hidayah 19921124 201101 2 001

II c

II c

II c

II c

II c

II a

II a

1 Januari 2011

1 Januari 2011

1 Januari 2011

1 Januari 2011

1 Januari 2011

1 Januari 2011

1 Januari 2011

Tabel 2. Pegawai Negeri Sipil (PNS) di BBIB Singosari Yang Mendapatkan Kartu Pegawai (KARPEG) Tahun 2011

No Nama / Nip Golongan Nomor KARPEG

1.

2.

3.

4.

5.

6.

drh. Jumaryoto 19840305 200912 1 002 Andi Hasan, S.Pt 19810322 200912 1 002 Ruthce Nirwani Hananda H, S.Pt 19821118 200912 2 003 Sukarmi, SE 19810107 200912 2 005 Taufiq Ridwan Musaffak, A.Md 19850226 200912 1 006 Era Fitrianingsih S. 19760404 200912 2 001

III b

III a

III a

III a

II c

II a

P 463998

P 463999

P 464001

P 464000

P 464002

P 464003

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

11

Tabel 3. Pegawai BBIB Singosari Yang Mendapatkan Kartu Istri (KARIS) / Kartu Suami (KARSU) Tahun 2011

No Nama / Nip Golongan KARIS / KARSU

Nomor KARIS / KARSU

1.

2.

3.

4.

5.

Ruthce Nirwani Hananda H, S.Pt 19821118 200912 2 003 Sukarmi, SE 19810107 200912 2 005 drh. Aris Sutomo 19800726 200604 1 001 Andi Hasan, S.Pt 19810322 200912 1 002 Sugeng 19570506 199703 1 002

III a

III a

III c

III a

II d

Karsu

Karsu

Karis

Karis

Karis

165594 MM

165593 MM

190204 L

190205 L

190206 L

Tabel 4. Pegawai BBIB Singosari Yang Mendapatkan Kartu TASPEN Tahun 2011

No Nama / Nip Golongan Nomor

1.

2.

3.

4.

drh. Jumaryoto 19840305 200912 1 002 Sukarmi, SE 19810107 200912 2 005 Taufiq Ridwan Musaffak, A.Md 19850226 200912 1 006 Era Fitrianingsih S. 19760404 200912 2 001

III b

III a

II c

II a

19840305 200912 1 002

19810107 200912 2 005

19850226 200912 1 006

19760404 200912 2 001

Tabel 5. Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di BBIB Singosari yang mengikuti Diklat Prajabatan Tahun 2011.

No Nama / Nip Golongan Tempat/Tanggal Pelaksanaan

1.

2.

3.

4.

Bernad Winarto Lumbantobing, SPt. 19760728 201101 1 006 Danang Mahendra, S.Pt 19840719 201101 1 006 Indra Adie Setyawan, S.Pt 19840707 201101 1 006 Yusuf Mahdi, A.Md 19770904 201101 1 003

III b

III a

III a

II c

Bogor / 25 Juli – 17 Agustus 2011 Bogor / 25 Juli – 17 Agustus 2011 Bogor / 25 Juli – 17 Agustus 2011 Bogor / 01–20 Agustus 2011

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

12

No Nama / Nip Golongan Tempat/Tanggal Pelaksanaan

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Ika Wahyu Wijayanti, A.Md 19780903 201101 2 007 Siwi Setyowati, A.Md 19830909 201101 2 007 Iwan Kurniawan, A.Md 19830516 201101 1 008 Ira Nofilawati, A.Md 19861119 201101 2 015 Dhanis Fitriana, A.Md 19870628 201101 2 013 Ratna Fitri Hidayah 19841001 201101 2 015 Nur Hidayah

19921124 201101 2 001

II c

II c

II c

II c

II c

II a

II a

Bogor / 01–20 Agustus 2011 Bogor / 01–20 Agustus 2011 Bogor / 01–20 Agustus 2011 Bogor / 01–20 Agustus 2011 Bogor / 01–20 Agustus 2011 Bogor / 12–30 September 2011 Bogor / 12–30 September 2011

Terdapat 26 (dua puluh enam) orang pegawai BBIB Singosari yang menerima

Kartu ASKES sebagaimana pada Lampiran IX.

Jabatan Struktural yang ada di BBIB Singosari berdasarkan Surat Keputusan

Menteri Pertanian Nomor 681/Kpts/OT.140/11/2004 tanggal 25 Nopember 2004

tentang Organisasi dan tata kerja BBIB Singosari. Susunan pejabat struktural pada

BBIB Singosari dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Jabatan Struktural pada BBIB Singosari tahun 2011

ESELON JABATAN STRUKTURAL KETERANGAN

II.b Kepala Balai Besar

Inseminasi Buatan Singosari

Sesuai Surat Keputusan Menteri

Pertanian Nomor 3752/Kpts/KP.330/

11/2010 tanggal 26 Nopember 2010

III.b

- Kepala Bagian Umum

- Kepala Bidang Pelayanan

Teknik

- Kepala Bidang Pemasaran

dan Informasi

Sesuai Surat Keputusan Menteri

Pertanian Nomor 4003/Kpts/KP.330/

12/2010 tanggal 29 Desember 2010

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

13

ESELON JABATAN STRUKTURAL KETERANGAN

IV.a - Kepala Sub Bagian

Kepegawaian dan Tata

Usaha

- Kepala Sub Bagian

Program dan Keuangan

- Kepala Sub Bagian

Rumah Tangga dan

Perlengkapan

- Kepala Seksi Pelayanan

Teknik Produksi Semen

- Kepala Seksi Pelayanan

Teknik Pemeliharaan

Ternak

- Kepala Seksi Pemasaran

- Kepala Seksi Informasi

Sesuai Surat Keputusan Menteri

Pertanian Nomor 4003/Kpts/KP.330/

12/2010 tanggal 29 Desember 2010

Pegawai mutasi antar bagian tahun 2011 sebanyak 1 orang sebagaimana

pada Tabel 7.

Tabel 7. Daftar Mutasi Pegawai Antar Bagian Tahun 2011

No Nama/Nip Pangkat/

Golongan

Jabatan/Lokasi Penempatan

Lama Baru

1. Zulchaidi, S.Pt

19710107 200003 1 002

Penata

Muda /

III-a

Pengadministrasi

Rumah Tangga dan

Perlengkapan/ Sub

Bagian Rumah

Tangga dan

Perlengkapan

Pengadministrasi

Pemasaran/Seksi

Pemasaran

Tahun 2011 BBIB Singosari mempunyai tenaga kontrak dan tenaga harian

sebanyak 37 (tiga puluh tujuh) orang yang pembayarannya diambilkan dari sumber

dana DIPA Badan Layanan Umum Tahun Anggaran 2011 Nomor : 0830/018-

06.2.16/15/2011 tanggal 20 Desember 2010 sebagaimana pada Tabel 8.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

14

Tabel 8. Daftar Tenaga Kontrak di BBIB Singosari Tahun 2011

No. N a m a Jumlah Honor/

Jam Kerja

TMT

I.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

Bagian Umum : - Sub Bagian Rumah Tangga

dan Perlengkapan FEMA TRIANTO (Pramu Bakti) DIYAH AGUSTINA (Pramu Bakti) SUMIKO (Pramu Bakti) HERU SULISTIYONO (Pramu Bakti) MAWAN SUGIONO (Pramu Bakti)

SUPRATMAN (Pengaman Lingkungan) AJIB (Pengaman Lingkungan) EKO PRIANTO (Pengaman Lingkungan) YUDHI ANWAR (Pengaman Lingkungan) BUDI PANJI SETIAWAN (Pengaman Lingkungan) ISWANTO (Pengaman Lingkungan) AGUS SLAMET (Pengaman Lingkungan) M.SULTON WIJAYA (Pengaman Lingkungan) AGUS WAHYUDI (Pengaman Lingkungan)

Rp. 900.000/bln. (8 jam kerja / hr) Rp. 900.000/bln. (8 jam kerja / hr) Rp. 475.000/ bln (4 jam kerja / hr) Rp. 900.000/bln. (8 jam kerja / hr) Rp. 900.000/bln. (8 jam kerja / hr) Rp. 1.000.000/bln. (8 jam kerja / hr) Rp. 1.000.000/bln. (8 jam kerja / hr) Rp. 1.000.000/bln. (8 jam kerja / hr) Rp. 1.000.000/bln. (8 jam kerja / hr) Rp. 1.000.000/bln. (8 jam kerja / hr) Rp. 1.000.000/bln. (8 jam kerja / hr) Rp. 1.000.000/bln. (8 jam kerja / hr) Rp. 1.000.000/bln. (8 jam kerja / hr) Rp. 1.000.000/bln. (8 jam kerja / hr)

1 Januari 2011 1 Januari 2011 1 Januari 2011 1 Januari 2011 1 Januari 2011 1 Januari 2011 1 Januari 2011 1 Januari 2011 1 Januari 2011 1 Januari 2011 1 Januari 2011 1 Januari 2011 1 Januari 2011 1 Januari 2011

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

15

No. N a m a Sumber Dana Ditempatkan

15.

16.

17.

18.

19.

20.

II.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29.

S. JOKO SUJONO (Pengaman Lingkungan) ARIS AJI SURYO (Pengaman Lingkungan) SUDARSONO (Pengaman Lingkungan) MISBAKHUL ULUM (Pengaman Lingkungan) SLAMET SUWITO (Pengaman Lingkungan) SUWADJI (Pengemudi) Bidang Yantek - Seksi Yantek Produksi Semen

LILIK KUSMAWATI (Pramu Bakti) NOVAN ADITYA (Pramu Bakti) LUKMAN RIANTO (Pramu Bakti) SHOBIHATUL FITRIYAH, A.Md (Pramu Bakti) SISWANTO (Pramu Bakti) ARIS MAULANA (Pramu Bakti) SALIM BUDIANTO (Pramu Bakti) ADIK SUPRAPTO (Pramu Bakti) SARIATI (Pramu Bakti)

Rp. 1.000.000/bln. (8 jam kerja / hr) Rp. 1.000.000/bln. (8 jam kerja / hr) Rp. 1.000.000/bln. (8 jam kerja / hr) Rp. 1.000.000/bln. (8 jam kerja / hr) Rp. 1.000.000/bln. (8 jam kerja / hr) Rp. 1.500.000/bln. (8 jam kerja / hr) Rp. 900.000/bln. (8 jam kerja / hr) Rp. 475.000/ bln (4 jam kerja / hr) Rp. 900.000/bln. (8 jam kerja / hr) Rp. 900.000/bln. (8 jam kerja / hr) Rp. 475.000/ bln (4 jam kerja / hr) Rp. 475.000/ bln (4 jam kerja / hr) Rp. 475.000/ bln (4 jam kerja / hr) Rp. 475.000/ bln (4 jam kerja / hr) Rp. 475.000/ bln (4 jam kerja / hr)

1 Januari 2011 1 Januari 2011 1 Januari 2011

1 Januari 2011 1 Januari 2011

1 Januari 2011 1 Januari 2011 1 Januari 2011 1 Januari 2011 1 Januari 2011 1 Januari 2011 1 Januari 2011 1 Januari 2011 1 Januari 2011 1 Januari 2011

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

16

No. N a m a Sumber Dana Ditempatkan

III.

30.

31.

IV.

32.

33.

34.

35.

36.

37.

Bidang Pemasaran dan Informasi ADI SUSANTO (Pramu Bakti) FERRY ANGGRIAWAN (Pramu Bakti) Bidang Yantek - Seksi Yantek Pemeliharaan SUSANTO (Pramu Bakti) WAHYU AHMAD SISWANTO (Pramu Bakti) SUKARTO AGUS PRIONO (Pramu Bakti) SUJARWOTO WINARNO (Pramu Bakti) MUHAMMAD ISMAIL (Pramu Bakti) MOH. ROKIM (Pramu Bakti)

Rp. 900.000/bln. (8 jam kerja / hr) Rp. 900.000/bln. (8 jam kerja / hr) Rp. 900.000/bln. (8 jam kerja / hr) Rp. 900.000/bln. (8 jam kerja / hr) Rp. 900.000/bln. (8 jam kerja / hr) Rp. 475.000/ bln (4 jam kerja / hr) Rp. 900.000/bln. (8 jam kerja / hr) Rp. 475.000/ bln (4 jam kerja / hr)

1 Januari 2011 1 Maret 2011 1 Januari 2011 1 Januari 2011 1 Januari 2011 1 Januari 2011 1 Januari 2011 1 Maret 2011

Sumber Daya Manusia (SDM) pegawai BBIB Singosari Tahun 2011 menurut

tingkat pendidikan dan golongan dapat dilihat pada Lampiran X.

Dalam rangka peningkatan kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan

Pegawai dalam melaksanakan tugasnya (Sumber Daya Manusia), tahun 2011

pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan sebanyak 33 orang sebagaimana

pada Tabel 9, Pegawai yang mengikuti Seminar/Pertemuan/ Sosialisasi sebanyak

95 orang sebagaimana Tabel 10, Pegawai yang melaksanakan Supervisi/

Monitoring dan Evaluasi/Juri Kontes Ternak/Nara Sumber/Selektor/Pameran Tahun

2011 sebanyak 118 orang sebagaimana Tabel 11 dan Pegawai yang melaksanakan

Kunjungan ke Luar Negeri sebanyak 8 orang dapat dilihat pada Tabel 12.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

17

Tabel 9. Pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan tahun 2011 No. Jenis Pelatihan / Nama Peserta Tanggal Pelaksanaan Tempat

1. Pelatihan Dasar Fungsional Paramedik Veteriner

Miftahul Ashar, A.Md 06-03-2011 s/d 20-03-2011 Bogor

2. Pelatihan Dasar Fungsional Medik Veteriner

drh. Heni Sri Maryati 06-03-2011 s/d 18-03-2011 Bogor

3. Pelatihan Pembekalan Ketrampilan Wira Usaha Purna Bhakti Tahun 2011

Mujiono 02-05-2011 s/d 06-05-2011 Bogor

4. Diklat Dasar Pengawas Bibit Ternak Terampil

Susiana, A.Md Agustina Hendaryanti, A.Md

06-06-2011 s/d 19-06-2011 Kupang

5. Diklat Dasar Fungsional Paramedik Veteriner

Taufiq Ridwan Musaffak, A.Md 05-06-2011 s/d 19-06-2011 Bogor

6. Bimbingan Teknis PK-BLU

Ir. Nurkhayati Ruthce Nirwani Hananda H, S.Pt Ira Nofilawati, A.Md

23-06-2011 s/d 25-06-2011 Yogyakarta

7. Diklat Dasar Fungsional Medik Veteriner

drh. Ahmad Budi Purnawan drh. Koko Wisnu Prihatin drh. Dita Retnowulan drh. Ayu Mayandini Estika Meilansari drh. Denny Sulistyowati drh. Jumaryoto

21-06-2011 s/d 03-07-2011 Bogor

8. Diklat Prajabatan Golongan III Tahun 2011

Bernad Winarto L, S.Pt Danang Mahendra, S.Pt Indra Adie S, S.Pt

25-07-2011 s/d 17-08-2011 Bogor

9. Diklat Prajabatan Golongan II Tahun 2011

Yusuf Mahdi, A.Md Ika Wahyu Wijayanti, A.Md Siwi Setyowati, A.Md Iwan Kurniawan, A.Md Ira Nofilawati, A.Md Dhanis Fitriana, A.Md

01-08-2011 s/d 20-08-2011 Bogor

10. Diklat Prajabatan Golongan II Tahun 2011

Ratna Fitri Hidayah Nur Hidayah

11-09-2011 s/d 30-09-2011 Bogor

11. Diklat Dasar Pengawas Mutu Pakan Terampil

Mochamad Soleh 12-09-2011 s/d 26-09-2011 Batu

12. Bimbingan Teknis Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK)

Mokh. Sodiq Siwi Setyowati, A.Md

06-10-2011 Surabaya

13. In House Training Penyusunan Laporan Keuangan SAK Konvergensi IFRS

drh. Dita Retnowulan 02-11-2011 s/d 04-11-2011 Surabaya

14. Diklat Analis Kepegawaian

Siwi Setyowati, A.Md 10-11-2011 s/d 25-11-2011 Bogor

15. Bimbingan Teknis PPID

Arsdiana Devi P, S.Pt 21-11-2011 s/d 23-11-2011 Solo

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

18

16. Pelatihan PKB Pada Sapi/Kerbau Tingkat Nasional

drh. Aris Sutomo 25-11-2011 s/d 09-12-2011 Malang

Tabel 10. Pegawai BBIB Singosari yang mengikuti Seminar/Pertemuan/Sosialisasi/ Apresiasi Tahun 2011

No Jenis Kegiatan / Nama Peserta Tanggal Pelaksanaan Tempat

1. Pertemuan Koordinasi Penyampaian Rencana Kerja Perkawinan Pejantan Banteng dengan Betina Sapi Bali

drh. Herliantien, MP 05-01-2011 Surabaya

2. Workshop Penyusunan Laporan Keuangan

Subari Sailendra, SE Arief Mawardi

10-01-2011 s/d 16-01-2011 Surabaya

3. Pertemuan Evaluasi Kegiatan Tahun 2010 dan Informasi Kegiatan Peternakan Propinsi Jawa Timur Tahun 2011

drh. Herliantien, MP drh. Enniek Herwijanti, MP drh. Oloan Parlindungan, MP

12-01-2011 Surabaya

4. Pertemuan Koordinasi dan Sinkronisasi dalam rangka Pemetaan Profesi di Bidang Pertanian

Ir. Chandra Laksmi P, MP 04-02-2011 s/d 05-02-2011 Yogyakarta

5. Sosialisasi Pengisian Form Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dari KPK

drh. Herliantien, MP drh. Enniek Herwijanti, MP

04-02-2011 Jakarta

6. Rapat Koordinasi Teknis Nasional (RAKORTEKNAS)

drh. Herliantien, MP drh. Sarastina, MP

24-02-2011 s/d 25-02-2011 Bandung

7. Rapat Koordinasi Kerjasama Teknik Selatan-Selatan

drh. Herliantien, MP 03-03-2011 Jakarta

8. Pertemuan SIMPEG

Ir. Chandra Laksmi P, MP Suhartati Noviana, S.Pt

16-03-2011 s/d 18-03-2011 Bandar Lampung

9. Pertemuan Apresiasi Pengelola Anggaran Tahun 2011

Ir. Nurkhayati 06-04-2011 s/d 08-04-2011 Lombok

10. Apresiasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan Ujian Sertifikasi Keahlian Pengadaan Barang/Jasa

drh. Anny Amaliya drh. Ayu Mayandini Estika M. Wiwit Teguh Prakoso Agustina Hendaryanti, A.Md

21-03-2011 s/d 25-03-2011 Bogor

11. Apresiasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan Ujian Sertifikasi Keahlian Pengadaan Barang/Jasa

Nugro Menik Nurhayati, S.Pt 22-03-2011 s/d 24-03-2011 Bogor

Page 19: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

19

12. Sosialisasi Penetapan Peraturan MENPAN dan Reformasi Birokrasi No. 2 Tahun 2011 Tentang Jabatan Fungsional Pengawas Bibit Ternak dan Angka Kreditnya

Natalia Heni K, S.Pt Mudji Surono

06-04-2011 s/d 08-04-2011 Surabaya

13. Sosialisasi Aplikasi AFS Tahun 2011

Sutarto Sailendra, SE

13-04-2011 Malang

14. Workshop Konseptor Perumusan SNI

drh. Sarastina, MP 19-04-2011 s/d 20-04-2011 Surabaya

15. Sosialisasi HKI, Alih Teknologi, AKIL 2011

drh. Koko Wisnu Prihatin drh. Ahmad Budi Purnawan I Putu Eka Sentana, S.Pt

19-04-2011 Malang

16. Sosialisasi SIMONEV Tahun 2011

Sailendra, SE 28-04-2011 s/d 30-04-2011 Yogyakarta

17. Sosialisasi Pemahaman ASKES, TASPEN dan BAPERTARUM

Ir. Chandra Laksmi P, MP Suhartati Noviana, S.Pt

04-05-2011 s/d 06-05-2011 Surabaya

18. Pertemuan Koordinasi Ketatausahaan Lingkup Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan

Djanu Sugianto 19-05-2011 s/d 21-05-2011 Bandung

19. Pertemuan Penyusunan Juknis Pelaksanaan Jabfung Pengawas Bibit Ternak dan Tindak Lanjut Permentan No. 2 Tahun 2011 Tentang Jabatan Fungsional Pengawas Bibit Ternak dan Angka Kreditnya

Mudji Surono 11-05-2011 s/d 13-05-2011 Bogor

20. Apresiasi Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian

Misdrikah 18-05-2011 s/d 20-05-2011 Malang

21. Rapat Koordinasi dan Evaluasi Perkembangan Uji Performa Sapi Potong Tahun 2011

drh. Oloan PArlindungan, MP 27-05-2011 s/d 28-05-2011 Solo

22. Rapat Koordinasi Uji Zuriat dan Persiapan Launching Sapi Perah Hasil Uji Zuriat

drh. Oloan Parlindungan, MP 26-05-2011 s/d 27-05-2011 Solo

23. Pertemuan Teknis Laboratorium dan Lembaga Inspeksi

drh. Enniek Herwijanti, MP 09-06-2011 Jakarta

24. Dairy Workshop For Dairy Practitioner

drh. Koko Wisnu Prihatin drh. Jumaryoto

11-06-2011 Batu

25. Workshop Pra RKAKL Tahun 2012

Ir. Nurkhayati 09-06-2011 s/d 11-06-2011 Bali

26. Apresiasi Perencanaan Pembangunan Peternakan Tahun 2011

Ir. Nurkhayati 18-06-2011 s/d 19-06-2011 Samarinda

27.

Apresiasi Pengelola Penerimaan Negara Bukan Pajak Tahun 2011

Winarni 20-07-2011 s/d 22-07-2011 Solo

Page 20: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

20

28. Workshop Pejabat Fungsional Medik dan Paramedik Veteriner

drh. Aris Sutomo 30-06-2011 s/d 02-07-2011 Bogor

29. Workshop/Forum Pejabat Pengawas Mutu Pakan

Ir. Riyadi Asmara 06-07-2011 s/d 07-07-2011 Bandung

30. Pembinaan Percepatan Pemberantasan Korupsi dengan kegiatan Komitmen Anti Korupsi Menuju WBK

drh. Herliantien, MP drh. Enniek Herwijanti, MP Suharyanta, S.Pt Sutarto

05-07-2011 s/d 07-07-2011 Makasar

31. Workshop Penyusunan Laporan Keuangan/Barang Semester I Tahun Anggaran 2011 Tingkat UAPPA/UAPPB

Sailendra, SE Arif Mawardi

06-07-2011 s/d 08-07-2011 Bandung

32. Rapat Koordinasi dan Evaluasi Pelaksanaan IB

drh. Oloan Parlindungan, MP 08-07-2011 s/d 09-07-2011 Bali

33. Pertemuan Pemantapan Pra RKAKL Tahun 2012

Ir. Nurkhayati drh. Dita Retnowulan

12-07-2011 s/d 14-07-2011 Bandung

34. Pertemuan Sosialisasi dan Workshop Instrumen Monev 2011

Suhartati Noviana, S.Pt 24-07-2011 s/d 25-07-2011 Bogor

35. Workshop Kerja Sama Luar Negeri dan Pengelolaan PHLN

drh. Herliantien, MP Ir. Nurkhayati

26-07-2011 s/d 27-07-2011 Bogor

36. Pertemuan Koordinasi Sistem Pengendalian Intern (SPI)

Ir. Chandra Laksmi P, MP 23-07-2011 s/d 25-07-2011 Bogor

37. Lokakarya HARTEKNAS Tahun 2011

Andi Hasan, S.Pt 08-08-2011 Sidoarjo

38. Rapat Koordinasi Pengelolaan Arsip Vital

Djanu Sugianto 11-08-2011 Malang

39.

Rapat Koordinasi Pengembangan Kerjasama Selatan-Selatan

drh. Herliantien, MP 19-08-2011 s/d 20-08-2011 Bogor

40.

Pertemuan Koordinasi Kepegawaian Tahun 2011

Natalia Heni K, S.Pt 15-09-2011 s/d 17-09-2011 Banda Aceh

41. Pertemuan Teknis Pejabat Fungsional Pengawas Bibit Ternak

Mufid’z 16-09-2011 s/d 18-09-2011 Banda Aceh

42. Sosialisasi Kepegawaian

Natalia Heni K, S.Pt Mokh. Sodiq

21-09-2011 s/d 23-09-2011 Malang

43. Pendampingan PK BLU Kanwil Ditjen PBN dan Monev Satker BLU Tahun 2011

Winarni drh. Dita Retnowulan

14-09-2011 s/d 15-09-2011 Surabaya

44. Pertemuan Pendataan Akseptor dan Akurasi Data Kelahiran Pedet Hasil IB di Jawa Timur Tahun 2011

Arsdiana Devi P, S.Pt 15-09-2011 Surabaya

Page 21: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

21

45. Optimalisasi Fungsi Kelembagaan Pembibitan Dalam Penyediaan Bibit Unggul dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Transfer Embrio

Ir. Jack Pujianto 20-09-2011 s/d 21-09-2011 Bogor

46. Sosialisasi Keterbukaan Informasi Publik dan Bimbingan Teknis PPID

drh. Herliantien, MP 29-09-2011 s/d 30-09-2011 Jakarta

47. Workshop Finalisasi RKAKL Tahun 2012

Ir. Nurkhayati drh. Dita Retnowulan

05-10-2011 s/d 07-10-2011 Bandung

48. Apresiasi Petugas dan Pengelola Wisata Agro

drh. Enniek Herwijanti, MP 28-09-2011 s/d 30-09-2011 Bogor

49. Rapat Koordinasi Data Uji Zuriat dan Persiapan Launching Bull Sapi Perah Nasional

Ir. Jack Pujianto I Putu Eka Sentana, S.Pt

14-10-2011 s/d 15-10-2011 Baturaden

50. Pertemuan Teknis Fungsi-Fungsi Pembangunan Peternakan Tahun 2011

Ir. Chandra Laksmi P, MP 03-10-2011 s/d 05-10-2011 Bandung

51. Sosialisasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Lingkungan Kementerian Pertanian

Ir. Chandra Laksmi P, MP 20-10-2011 s/d 22-10-2011 Yogyakarta

52. Validasi Data MONEV 2011

Ir. Nurkhayati 28-10-2011 Bandung

53. Workshop Penerapan SAKIP

Suhartati Noviana, S.Pt 26-10-2011 s/d 28-10-2011 Yogyakarta

54. Apresiasi Penggunaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)

Ir. Nurkhayati 29-10-2011 s/d 30-10-2011 Bandung

55. Pertemuan Penyusunan Evaluasi Jabatan

Ir. Chandra Laksmi P, MP Natalia Heni K, S.Pt

26-10-2011 s/d 28-10-2011 Bogor

56. Invitation to Participate in Alindo Seminar 2011

Nugro Menik N, S.Pt Khairullah, S.Pt

26-10-2011 Surabaya

57 Apresiasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

drh. Ayumayandini Estika M. Aris Bachtiar, S.Pt Mashudi Kunthi Widhowati

26-10-2011 s/d 28-10-2011 Jakarta

58. Apresiasi SIM Ketatausahaan

Misdrikah 03-11-2011 s/d 05-11-2011 Yogyakarta

59. Apresiasi Pengelolaan Barang Milik Negara

Subari 24-11-2011 s/d 26-11-2011 Bali

60. Workshop Surveilens Penyakit Hewan Tahun 2011

drh. Herliantien, MP drh. Oloan Parlindungan, MP

17-11-2011 s/d 18-11-2011 Bogor

61. Forum Koordinasi UPT

drh. Herliantien, MP 11-11-2011 Surabaya

Page 22: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

22

62. Forum SPIP

drh. Herliantien, MP Ir. Chandra Laksmi P, MP

23-11-2011 s/d 25-11-2011 Bali

63. Pertemuan Finalisasi Pedoman Formasi Pengawas Bibit Ternak, Penyusunan Juknis Pengawas Bibit Ternak dan Perumusan Uji Kompetensi

Mudji Surono 16-11-2011 s/d 19-11-2011 Bogor

64. Pertemuan Rakorteknas II Tahun 2011

drh. Herliantien, MP 29-11-2011 Bali

65. Pemahaman Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara No. 18 Tahun 2010 Tentang Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK) On Line

Natalia Heni K, S.Pt Mokh. Sodiq

20-11-2011 s/d 22-11-2011 Yogyakarta

66. Rapat Koordinasi Pengelolaan Keuangan BLU

drh. Herliantien, MP Ir. Nurkhayati

30-11-2011 s/d 02-12-2011 Jakarta

67. Workshop Wisata Agro 2011

drh. Ayumayandini Estika M. Era Fitrianingsih s. Ratna Fitri Hidayah

28-11-2011 s/d 30-11-2011 Malang

68. Sosialisasi Penerbitan DIPA 2012

drh. Herliantien, MP 28-11-2011 Bali

69. Sosialisasi Aplikasi Intradata BMN Tingkat Satker Lingkup Jawa Timur

Arif Mawardi 30-11-2011 Malang

70. Pertemuan Penataan Evaluasi Kelembagaan UPT Lingkup Dirjenak dan Keswan

Ir. Chandra Laksmi P, MP 07-12-2011 s/d 09-12-2011 Purwokerto

71. Workshop Penyusunan Pra Laporan Keuangan/Barang Tahun Anggaran 2011 Tingkat UAPPA/UAPPB

Subari Sailendra, SE

07-12-2011 s/d 09-12-2011 Surabaya

72. Rapat Koordinasi Jabatan Fungsional Rumpun Ilmu Hayat Pertanian (RIHP)

drh. Deny Sulistyowati 13-12-2011 s/d 16-12-2011 Bogor

73. Pertemuan Penyempurnaan/Revisi Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 97/1988 Tentang Pedoman Kerjasama Departemen Pertanian Dengan Pihak Ketiga

Ir. Nurkhayati 12-12-2011 s/d 13-12-2011 Bogor

74. Rapat Koordinasi dan Konsultasi Kebijakan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2011

drh. Herliantien, MP Ir. Chandra Laksmi P, MP

14-12-2011 s/d 16-12-2011 Surabaya

Page 23: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

23

Tabel 11. Pegawai BBIB Singosari yang melaksanakan Supervisi/Monitoring dan Evaluasi/Juri Kontes/Nara Sumber/Selektor/Pameran Tahun 2011

No Jenis Kegiatan / Nama Peserta Tanggal Pelaksanaan Tempat

1. Selektor Sapi Pejantan Mudji Surono drh. Anny Amaliya I Putu Eka Sentana, S.Pt Jianto

11-01-2011 Lamongan

2. Pameran Peternakan

Suharyanta, S.Pt Aris Bachtiar, S.Pt Moch. Yusuf

13-01-2011 s/d 14-01-2011 Sidoarjo

3. Nara Sumber pada Workshop Prospek dan Kiat Bisnis Sapi Potong dan Sapi Perah

drh. Herliantien, MP 20-01-2011 Batu

4. Pameran Teknologi dan Informasi Pertanian Serta Basar Agribisnis

Slamet Sutjipto Aris Bachtiar, S.Pt

26-02-2011 s/d 27-02-2011 Malang

5. Nara Sumber pada Apresiasi Petugas IB se-Propinsi Jambi

drh. Herliantien, MP 14-03-2011 s/d 15-03-2011 Jambi

6. Seleksi Sapi Pejantan Bali

Ir. Jack Pujianto I Putu Eka Sentana, S.Pt drh. Aris Sutomo Jamil

16-03-2011 s/d 18-03-2011 Bali

7. Nara Sumber pada Pelaksanaan Kegiatan Diklat Kelompok Minat Profesi Veteriner Ternak Besar (KMPV-TB)

drh. Oloan Parlindungan, MP 26-03-2011 Surabaya

8. Seleksi Sapi Pejantan Madura

Mufid’z drh. Jumaryoto Ahmad Nuryadin

04-04-2011 Madura

9. Nara Sumber pada Pertemuan Optimalisasi IB Tahun 2011

drh. Herliantien, MP drh. Enniek Herwijanti, MP

15-04-2011 Surabaya

10. Nara Sumber dengan materi Meningkatkan dan Me-review Pengetahuan Handling Semen Beku dan Upaya Meningkatkan Mutu Genetik Sapi Perah

drh. Herliantien, MP drh. Sarastina, MP Ir. Jack Pujianto

13-04-2011 s/d 14-04-2011 Jawa Barat

11. Supervisi Praktek Lapang Pelatihan Inseminator Sapi/Kerbau Tingkat Nasional Angkatan II Tahun 2011

Ir. Chandra Laksmi P, MP drh. Oloan Parlindungan, MP Jamil

27-04-2011 Situbondo

12. Monitoring dan Evaluasi IB

Kushariadi Mufid’z Susiana, A.Md Rini Hermawati

29-04-2011 s/d 30-04-2011 Situbondo, Bondowoso

Page 24: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

24

13.

Supervisi Praktek Lapang Pelatihan Inseminator Sapi/Kerbau Tingkat Nasional Angkatan II Tahun 2011

Ir. Nurkhayati drh. Ahmad Budi Purnawan Suwadji

28-04-2011 Probolinggo

14. Monitoring dan Evaluasi IB

drh. Denny Sulistyowati Wiwit Teguh Prakoso Agustina Hendaryanti, A.Md Suwadji

04-05-2011 s/d 05-05-2011 Mojokerto, Jombang

15. Nara Sumber dengan materi Motivasi dan Kinerja Organisasi Dalam Rangka Mewujudkan Tata Kelola Pemrintahan dan Meningkatkan Kinerja Pegawai STPP Malang

drh. Herliantien, MP 02-05-2011 Malang

16. Monitoring dan Evaluasi IB

Suharyanta, S.Pt drh. Koko Wisnu Prihatin Wiwied Sawitri, S.Pt Jamil

02-05-2011 s/d 03-05-2011 Pacitan, Ponorogo

17. Nara Sumber pada Pelatihan Petugas IB Propinsi Jawa Timur Tahun 2011

drh. Herliantien, MP drh. Sarastina, MP

05-05-2011 Malang

18. Monitoring dan Evaluasi IB

Ir. Riyadi asmara Sutarto Khairullah, S.Pt Waji

10-05-2011 s/d 11-05-2011 Sampang, Pamekasan

19. Monitoring dan Evaluasi IB

Nugro Menik N, S.Pt Mashudi Taufiq Ridwan M, A.Md Ahmad Nuryadin

18-05-2011 s/d 19-05-2011 Madiun, Magetan

20. Juri Kontes Ternak Sapi Potong Hasil IB Tahun 2011

drh. Aris Sutomo 13-07-2011 s/d 14-07-2011 Bondowoso

21. Nara Sumber dengan materi Peluang, Keuntungan, Kelemahan Teknik IB Pada Kambing Serta Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Tingkat Keberhasilan IB

drh. Aris Sutomo 28-06-2011 Bojonegoro

22. Monitoring dan Evaluasi IB

drh. Aris Sutomo Erna Munifah, S.Pt Mujiono Sumarto

23-05-2011 s/d 24-05-2011 Lamongan, Tuban

23. Monitoring dan Evaluasi IB

drh. Enniek Herwijanti, MP Aris Bachtiar, S.Pt Yeni Fitriantini, S.Pt Purwanto Jianto

25-05-2011 s/d 26-05-2011 Blitar, Kediri

24. Pameran Nasional (PENAS) Thn 2011

Drh. Herliantien, MP Ir. Chandra Laksmi P, MP Ir. Nurkhayati Natalia Heni K, S.Pt Aris Bachtiar, S.Pt

16-06-2011 s/d 23-06-2011 Kalimantan Timur

Page 25: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

25

25. Supervisi Praktek Lapang Pelatihan Inseminator Sapi/Kerbau Tingkat Nasional Angkatan III Tahun 2011

Ir. Chandra Laksmi P, MP drh. Ahmad Budi Purnawan Jamil

26-05-2011 Blitar

26. Juri Kontes Ternak

drh. Herliantien, MP Ir. Jack Pujianto Mochamad Nurcholis

30-05-2011 s/d 01-06-2011 Sumba Timur

27. Nara Sumber pada Diskusi Nasional

drh. Herliantien, MP 15-06-2011 Surabaya

28. Pameran Expo Agro Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian Kabupaten Tulungagung

Aris Bachtiar, S.Pt Pasgintoro

07-06-2011 s/d 09-06-2011 Tulungagung

29. Pameran INDO LIVESTOCK

Suharyanta, S.Pt drh. Koko Wisnu Prihatin Arsdiana Devi P, S.Pt

14-06-2011 s/d 17-06-2011 Surabaya

30. Supervisi Praktek Lapang Pelatihan Inseminator Sapi/Kerbau Tingkat Nasional Angkatan IV Tahun 2011

Ir. Chandra Laksmi P, MP Ir. Nurkhayati Suwadji

23-06-2011 Jombang

31. Nara Sumber pada Pelatihan Petugas IB di UPTD BIB Lampung

Khairullah, S.Pt 19-06-2011 Lampung

32. Nara Sumber pada Rapat Koordinasi IB Sapi Perah

drh. Sarastina, MP 19-07-2011 Pasuruan

33. Juri Kontes Ternak Hasil IB

drh. Oloan Parlindungan, MP 19-07-2011 Blitar

34. Supervisi Uji Zuriat

I Putu Eka Sentana, S.Pt Djoeri

21-07-2011 s/d 23-07-2011 Jawa Timur

35. Monitoring dan Evaluasi Semen Beku

drh. Sarastina, MP drh. Heni Sri Maryati Misnadi Jamil

26-07-2011 s/d 28-07-2011 Magelang, Purworejo, Kebumen

36. Monitoring dan Evaluasi Semen Beku

drh. Enniek Herwijanti, MP Akadi Drh. Deny Sulistyowati Suwadji

25-07-2011 s/d 28-07-2011 Purbalingga, Banyumas,

Banjarnegara

37. Monitoring dan Evaluasi Semen Beku

drh. Anny Amaliya Arsdiana Devi P, S.Pt Sunardi, S.Pt Jamil

23-08-2011 Bojonegoro

38. Monitoring dan Evaluasi Semen Beku

drh. Oloan Parlindungan, MP Suharyanta, S.Pt

18-08-2011 s/d 19-08-2011

Pontianak

39. Monitoring dan Evaluasi Semen Beku

drh. Herliantien, MP Ir. Nurkhayati Nugro Menik N, S.Pt

20-09-2011 s/d 22-09-2011 Palembang

Page 26: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

26

40. Monitoring dan Evaluasi Semen Beku

drh. Herliantien, MP Ir. Nurkhayati Nugro Menik N, S.Pt

13-09-2011 s/d 15-09-2011 Kupang

41. Monitoring dan Evaluasi Semen Beku

Ir. Chandra Laksmi P, MP drh. Sarastina, MP

19-09-2011 s/d 21-09-2011 Aceh

42. Monitoring dan Evaluasi Semen Beku

drh. Ahmad Budi Purnawan Mardiningsih Susiana, A.Md Marto Utomo

12-09-2011 s/d 13-09-2011

Probolinggo, Banyuwangi

43. Monitoring dan Evaluasi semen Beku

drh. Enniek Herwijanti, MP drh. Oloan Parlindungan, MP Suharyanta, S.Pt

13-09-2011 s/d 15-09-2011 Jambi

44. Monitoring dan Evaluasi Semen Beku

Mufid’z Aris Bachtiar, S.Pt Kunthi Widhowati Suparno

14-09-2011 Gresik, Sidoarjo

45. Monitoring dan Evaluasi Semen Beku

Ir. Chandra Laksmi P, MP drh. Sarastina, MP

22-09-2011 s/d 23-09-2011 Medan

46. Instruktur Lapang Peserta Bimbingan Teknis PKB dan ATR Tingkat Nasional Tahun 2011

drh. Koko Wisnu Prihatin 19-09-2011 s/d 20-09-2011 Blitar

47. Supervisi dan Evaluasi Peserta Bimbingan Teknis PKB dan ATR Tingkat Nasional Tahun 2011

drh. Oloan Parlindungan, MP Zunen

21-09-2011 Blitar

48. Instruktur Lapang Peserta Bimbingan Teknis PKB dan ATR Tingkat Nasional Tahun 2011

drh. Ahmad Budi Purnawan 21-09-2011 s/d 22-09-2011 Blitar

49. Supervisi Lapangan Pelatihan Inseminator Pada Sapi Perah Tingkat Internasional Tahun 2011

drh. Oloan Parlindungan, MP Arsdiana Devi P, S.Pt Mujiono

20-09-2011 KUD Jabung, KUD Batu,

KUD Ngantang

50. Monitoring dan Evaluasi Hasil Sexing Tahun 2010

drh. Aris Sutomo Purwanto Sumarto

30-09-2011 KUD Jabung, KUD Ngantang

51. Juri Kontes Tahun 2011

Suharyanta, S.Pt 16-10-2011 s/d 17-10-2011 Lumajang

52. Monitoring dan Evaluasi Hasil Sexing Tahun 2010

drh. Sarastina, MP Nugro Menik N, S.Pt Wiwit Teguh Prakoso

05-10-2011 KUD Kediri

53. Selektor Sapi Pejantan Bali

drh. Koko Wisnu Prihatin I Putu Eka Sentana, S.Pt drh. Aris Sutomo

08-10-2011 s/d 10-10-2011 Bali

Page 27: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

27

54. Pameran dan Pelayanan Purna Jual

drh. Herliantien, MP drh. Enniek Herwijanti, MP Ir. Jack Pujianto Djanu Sugianto

26-10-2011 s/d 28-10-2011 Kalimantan Selatan

55. Monitoring dan Evaluasi Semen Beku Sexing

Suharyanta, S.Pt Wiwied Sawitri, S.Pt

15-10-2011 KUD Probolinggo, KUD Lumajang

56. Monitoring dan Evaluasi Semen Beku

drh. Enniek Herwijanti, MP Nanik Sumarni Yeni Fitriantini, S.Pt Suwadji

10-10-2011 s/d 11-10-2011 Malang

57. Monitoring dan Evaluasi Semen Beku

drh. Herliantien, MP drh. Sarastina, MP Ir. Jack Pujianto

02-11-2011 s/d 03-11-2011 GKSI Jawa Barat

58. Nara Sumber Pada Pelatihan Petugas Inseminasi Buatan Kambing

drh. Aris Sutomo 16-11-2011 Lampung

59. Pameran pada Hari Ulang Tahun Kabupaten Malang ke 1251

Arsdiana Devi P, S.Pt Danang Mahendra, S.Pt Feri Angriawan

12-11-2011 s/d 13-11-2011 Malang

60. Monitoring dan Evaluasi Semen Beku

drh. Koko Wisnu Prihatin Khairullah, S.Pt Zunen M. Atiari

07-11-2011 s/d 08-11-2011 Bangkalan, Pamekasan,

Sumenep

61. Juri Kontes Ternak Bupati CUP dan Pameran Peternakan Tahun 2011

I Putu Eka Sentana, S.Pt 12-11-2011 s/d 13-11-2011 Malang

62. Supervisi Praktek Lapang Bimbingan Teknis IB pada Sapi/Kerbau Angkatan VI Tingkat Nasional

Ir. Chandra Laksmi P, MP Jamil

21-11-2011 Mojokerto

63. Supervisi Praktek Lapang Bimbingan Teknis IB pada Sapi/Kerbau Angkatan VI Tingkat Nasional

Ir. Nurkhayati Suwadji

19-11-2011 Nganjuk

64. Monitoring dan Evaluasi Semen Beku

drh. Herliantien, MP Ir. Nurkhayati Natalia Heni K, S.Pt

15-11-2011 s/d 17-11-2011 Menado

65. Juri Kontes Ternak

drh. Koko Wisnu Prihatin 23-11-2011 s/d 24-11-2011 Banyuwangi

66. Monitoring dan Evaluasi semen Beku

Ir. Jack Pujianto Djanu Sugianto Wiwied Sawitri, S.Pt

15-11-2011 s/d 17-11-2011 Kalimantan Timur

67. Selektor Sapi Pejantan Bali

Akadi Mashudi Taufiq Ridwan M, A.Md

19-11-2011 s/d 20-11-2011 Bali

Page 28: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

28

68. Supervisi Praktek Lapang Bimbingan Teknis IB pada Sapi/Kerbau Angkatan VI Tingkat Nasional

Ir. Nurkhayati Suwadji

19-11-2011 Nganjuk

69. Unjuk Kinerja pada Workshop Wisata Agro 2011

Arsdiana Devi P, S.Pt 29-11-2011 Malang

70. Ekspo Hasil Peternakan (EKSPONAK) Tahun 2011

Aris Bachtiar, S.Pt Pasgintoro

04-12-2011 s/d 05-12-2011 Probolinggo

71. Instruktur Penguji Bimbingan Teknis PKB Tingkat Nasional Angkatan II Tahun 2011

drh. Oloan Parlindungan, MP 06-12-2011 Blitar

72. Supervisi Bimbingan Teknis PKB Tingkat Nasional Angkatan II Tahun 2011

Ir. Chandra Laksmi P, MP Jamil

06-12-2011 Blitar

73. Pameran Optimalisasi UPT Perbibitan

drh. Herliantien, MP Ir. Jack Pujianto Djanu Sugianto Suharyanta, S.Pt Jamil

09-12-2011 s/d 12-12-2011 Purwokerto

Tabel 12. Pegawai yang melaksanakan kunjungan ke Luar Negeri tahun 2011 No. Jenis Pelatihan / Nama Peserta Tanggal Pelaksanaan Tempat

1. Selektor Sapi Pejantan Impor

drh. Herliantien, MP drh. Oloan Parlindungan, MP Suharyanta, S.Pt

20-06-2011 s/d 26-06-2011 Australia

2. Selektor Sapi Pejantan Impor

drh. Enniek Herwijanti, MP Ir. Jack Pujianto

27-06-2011 s/d 30-06-2011 Australia

3. Tim Pemeriksaan Kualitas Semen dan Fertilitas Pejantan Impor

Ir. Chandra Laksmi P, MP drh. Sarastina, MP Ir. Nurkhayati

05-08-2011 s/d 10-08-2011 Australia

Jumlah surat masuk dan surat keluar tahun 2011 sebanyak 8.243 buah terdiri

dari surat masuk 2.053 buah dan surat keluar 6.190 buah sebagaimana pada Tabel

13, secara rinci dapat dilihat pada Lampiran XI dan XII.

Page 29: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

29

Tabel 13. Surat Masuk dan Surat Keluar BBIB Singosari tahun 2011

No Kode Surat Jumlah Surat (buah)

Keluar Masuk

1 Bidang Hukum (HK) - 4

2 Bidang Hubungan Kemasyarakatan (HM) 4 104

3 Bidang Kerjasama Luar Negeri (KL) 2 13

4 Bidang Kepegawaian (KP) 965 238

5 Bidang Keuangan (KU) 262 135

6 Bidang Ketatausahaan (TU) 985 724

7 Bidang Organisasi Tata Laksana (OT) 15 12

8 Bidang Perencanaan (RC) 21 19

9 Bidang Perlengkapan (PL) 2.166 262

10 Bidang Penelitian dan Pengembangan (LB) - 1

12. Bidang Pengolahan Pasca Panen (PP) 2 32

13. Bidang Produksi Pertanian (PD) 41 84

14. Bidang Sarana Pertanian (SR) 504 217

15. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (SM)

1.223 208

JUMLAH 6.190 2.053

2. Rumah Tangga dan Perlengkapan

Tamu yang berkunjung ke BBIB Singosari selama Tahun Anggaran 2011

sebanyak 5.912 orang dari dalam negeri dan luar negeri sebagaimana pada Tabel

14, secara rinci dapat dilihat pada Lampiran XIII.

Tabel 14. Tamu yang berkunjung ke BBIB Singosari Tahun 2011

No. Uraian Jumlah (Orang)

1. Taman Kanak Kanak 103

2 Sekolah Dasar (SD) 83

3 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) -

4 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) 1751

5 Perguruan Tinggi 815

6 Pasca Sarjana -

7 Pejabat Negara 15

8 Instansi Terkait 1325

9 Koperasi 108

10 Kelompok Tani 232

11 Peserta Bimbingan Teknis /Seminar 235

12 Pembinaan/Pengendalian 4

13 Pemeriksaan / Pengawasan 6

14 Dari Luar Negeri 3

15 Umum 1232

Jumlah 5912

Page 30: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

30

Kunjungan dari instansi lain tahun 2011 sebagaimana berikut :

a. Kunjungan Tim Penilai dari Excellent Custemers Service Award 2011 yang

dilaksanakan pada tanggal 30 Nopember 2011 di Gedung workshop BBIB

Singosari. Kegiatan ini bertujuan melihat pelayanan-pelayanan dan fasilitas

yang ada di BBIB Singosari. Acara Penilan ini diantaranya Peninjauan

Lapangan, Tanggapan dan diskusi melalui presentasi oleh Kepala BBIB

Singosari atau yang mewakili

b. Kunjungan Lapangan Tim Reformasi Birokrasi yang dilaksanakan pada tanggal

27 Desember 2011 di Gedung Auditorium BBIB Singosari yang dihadiri oleh

Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara, Biro Organisasi Kepegawaian

Kementerian Pertanian dan Tim Independent dari Universitas Indonesia, tujuan

Kegiatan ini menilai berjalannya Reformasi Birokrasi yang telah berjalan di BBIB

Singosari. Penerimaan Kunjungan ini di lanjutkan oleh Presentasi Kepala Balai

yang berkaitan dengan aktifitas BBIB Singosari yang mengarah kepada kegiatan

Reformasi Birokrasi yang telah berjalan selama tahun 2011 dan dilanjutkan

dengan diskusi.

c. Kegiatan Pelayanan Pelanggan melalui Rapat Koordinasi Teknis yang

diselengarakan pada tanggal 7 Juni 2011 dan tanggal 4-5 Juli 2011 di Gedung

Auditorium BBIB Singosari.

d. Kegiatan Workshop Asosiasi Wisata Agro Indonesia (AWAI) dari Biro Humas

Kementerian pertanian yang dilaksanakan pada tanggal 28 Nopember 2011 dan

dilanjutkan kunjungan di BBIB Singosari.

Kegiatan keagamaan / peringatan hari besar yang dilaksanakan di lingkup

BBIB Singosari Tahun 2011 antara lain :

a. Peringatan Maulud Nabi Muhamad SAW 1432 H / 2011 M Hari Jum’at 18

Februari 2011 di Masjid Al-Iklas BBIB Singosari

b. Buka Puasa Bersama di Bulan Ramadhan 1432 H, acara di Bulan Ramadhan

bersamaan dengan Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke 66 di

Gedung Auditorium sehingga sebelum pelaksanaan Buka Puasa Ramadhan

dimeriahkan degan lomba, dilanjutkan dengan adanya Siraman rohani, sholat

Magrib berjamaah dan makan bersama dan dilanjutkan dengan Sholat tarawih.

c. Halal Bihalal Keluarga besar BBIB Singosari dilaksanakan pada tanggal 12

September 2011 dalam Rangka Idul Fitri 1432 H di Gedung Auditorium BBIB

Singosari.

Page 31: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

31

Perpustakaan dioperasionalkan pada setiap hari Senin s/d Jumat Jam 11.00

s/d 13.00 WIB dan dibuka untuk umum, namun demikian jumlah koleksi buku masih

terbatas dan perlanggan sebagian besar adalah Mahasiswa yang sedang Praktek

Kerja Lapang (PKL) di BBIB.Singosari.

Daftar Inventaris Barang / Perlengkapan BBIB Singosari keadaan sampai

dengan Tahun Anggaran 2011 dapat dilihat sebagaimana pada Lampiran XIV.

Pengurangan dan Penamabahan Barang inventaris tahun 2011 dapat dilihat pada

Lampiran XV. Daftar aset tetap yang tidak digunakan dalam operasional kegiatan

Tahun 2011 dapat dilihat pada Lampiran XVI. Struktur Organisasi tentang Sistem

Akutansi Barang Milik Negara Lampiran XVII dan Uraian tugas Petugas SAKPA

dapat dilihat pada Lampiran XVIII.

Sebagai realisasi pelaksanaan Surat Keputusan Direktur Jenderal Peternakan

No. 52/OT.210/Kpts/0896 tanggal 29 Agustus 1996 tentang Tata cara dan syarat-

syarat Pelatihan Inseminasi Buatan dan Surat Keputusan Direktur Bina Perbibitan

Peternakan No. TN.120/95/A/III-E/1096 tanggal 8 Oktober 1996 tentang Ketentuan

Teknis Pelatihan Inseminasi Buatan, maka selama tahun 2011 di BBIB Singosari

telah diselenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis sebagai berikut :

1. Development Country Training Course AI

on dairy cattle

: 1 (satu) Angkatan

2. Bimbingan Teknis Inseminator Sapi / Kerbau

: 6 (enam) Angkatan

3. Bimbingan Teknis Inseminator Kambing / Domba

: - -

4. Bimbingan Teknis Pemeriksa Kebuntingan (PKB)

: 2 (dua) Angkatan

5. Bimbingan Teknis Asisten Teknis Reproduksi (ATR)

: 1 (satu) angkatan

Jumlah peserta dan jadwal pelaksanaan Bimbingan Teknis Tahun 1986/1987

sampai dengan Tahun 2011 dapat dilihat pada Tabel 15.

Page 32: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

32

Tabel 15. Jumlah Peserta dan Jadwal Pelaksanaan Bimbingan Teknis Tahun1986/ 1987 sampai dengan Tahun 2011.

No Jenis Bimbingan Teknis

Jumlah peserta (orang)

Angkatan Tanggal Pelaksanaan

Jml Hari 2011 DI

BBIB Singosari

86/87 s/d

2011

1. Inseminator Sapi/Kerbau Kerjasama Fakultas Peternakan UB

33 I CII 16 Februari s.d 8 Maret 2011

21 Hr

2. Inseminator Sapi/Kerbau

30 II CIII 10 s.d 30 April 2011

21 Hr

3 Inseminator Sapi/Kerbau

30 III CIV 8 s.d 28 Mei 2011 21 Hr

4 Inseminator Sapi/Kerbau

24 IV CV 5 s.d 25 Juni 2011 21 Hr

5 Pemeriksa Kebuntingan (PKB)

19 I XXIV

9 s.d 23 Sept 2011 15 Hr

6 Asistem Teknik Reproduksi ATR)

12 I XXXI 9 s.d 23 Sept 2011 15 Hr

7. Development Country Training Course AI on dairy cattle

19 I V 26Sept s.d 23 okt 2011

28 Hr

8 Inseminator Sapi/Kerbau

37 V CVI

12 Okt s.d Nop 2011

21 Hr

9 Inseminator Sapi/Kerbau

34 VI CVI 3 s.d 23 Nop 2011 21 Hr

10 Pemeriksa Kebuntingan (PKB)

49 II XXV

25 Nop s.d 9 Des 2011

15 Hr

Jumlah Nasional

268 - - - -

Jumlah Internasional

19 - - - -

TOTAL (orang)

287

- - - -

Seluruh biaya Bimbingan Teknis ditanggung oleh instansi pengirim peserta

baik melalui dana APBN, APBD I, APBD II, swadaya atau sumber keuangan lainnya.

Pada pelaksanaan kegiatan Bimbingan Teknis BBIB Singosari hanya sebagai

pelaksana penyelenggara. Jumlah peserta tiap angkatan per daerah/instansi

pengirim peserta dapat dilihat pada Lampiran XIX nama peserta dan asal peserta

dapat dilihat pada Lampiran XX, XXI, XXII, XXIII, XXIV, XXV, XXVI, XXVII, XXVIII.

Sebagai informasi dapat disampaikan Bimbingan Teknis yang diselenggarakan di

BBIB Singosari dari tahun 1986/1987 sampai dengan 2011 sebagaimana pada

Lampiran XXIX.

Page 33: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

33

Kegiatan Magang yang dilaksanakan di BBIB Singosari berasal dari instansi

terkait baik Dinas maupun Swasta, Mahasiswa dan Siswa Sekolah Menengah

Kejuruan. Rekapitulasi Kegiatan Magang dapat dilihat pada Lampiran XXX

sedangkan Rincian Daftar Nama dan Asal Peserta Magang sebagaimana pada

Lampiran XXXI, Rekapitulasi Magang / PKL Siswa siswi Sekolah Menengah

Kejuruan dan Mahasiswa di BBIB Singosari Tahun 2011 dapat dilihat pada

Lampiran XXXII.

Pada Tahun 2011 kegiatan penelitian di BBIB Singosari dilaksanakan atas

nama :

1. Sdr. Imran Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Malang (UM) dengan Judul “Pengaruh Jarak Ketinggian Straw

dengan Permukaan Nitrogen Cair pada Tahap Pre Freezing Semen Beku

terhadap Motilitas Sperma Sapi Bangsa Limousin di BBIB Singosari”.

2. Sdr. Yohana Hendrika Vidyah Bria Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang (UM) dengan Judul “Pengaruh

berbagi Level Komposisi Kuning Telur di dalam Pengencer Tris terhadap Motilitas

Sperma Kambing Peranakan Etawa(PE)”.

3. Sdr. Yulia Kartika Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas

Airlangga dengan Judul “Penggunaan Laktosa sebagai Krioprotektan terhadap

Integritas Membran Spermatozoa Ikan Mas (Cyprinus carpio L) dalam Nitrogen

Cair”.

4. Sdr. Setyana Meirnawati Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan

Universitas Airlangga dengan Judul “Penggunaan Fruktosa dalam Pengencer Tris

Aminomethane terhadap daya Fertilisasi Sperma Beku Ikan Tawes (Puntius

javanicus)”.

5. Sdr. Adhe Puspawari Hardhanny Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan

Universitas Airlangga dengan Judul “Suhu dan Lama Waktu Thawing yang

berbeda terhadap Viabilitas dan Daya Fertilisasi Spermatozoa Ikan Mas (Cyprinus

carpio L)”.

6. Sdr. Muhammad Ade Salim Mahasiswa Program Magister Ilmu ternak minat

Reproduksi dan Pemuliaan Ternak Pasca Sarjana Fakultas Peternakan

Universitas Brawijaya dengan Judul “Pengaruh Teknik Thawing Terhadap

Kerusakan Membran Spermatozoa pada Semen Beku Sapi Bali, Sapi Madura dan

Sapi PO”.

Page 34: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

34

7. Sdr. Nur Ducha Mahasiswa Program Doktor Ilmu Ternak Program Pasca Sarjana

Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya dengan Judul Penelitian ”Pengaruh

Penambahan Kuning Telur, Susu dan Santan pada pengencer Semen CEP-2

terhadap Komposisi Lipid dan Integritas Spermatozoa Sapi Limousin yang

disimpan pada Suhu 5°C”.

Salah satu dari 9 (sembilan) Layanan BBIB Singosari adalah Wisata

Peternakan / Pelayanan Masyarakat. Pelayanan Masyarakat dilaksanakan sesuai

dengan Prosedur operasional yang berlaku. Tujuan Kegiatan ini adalah sebagai

sarana pembelajaran masyarakat terkait dengan tugas pokok dan fungsi BBIB

Singosari. Dalam prosedur ini secara umum adalah aktifitas yang ada di BBIB

Singosari. Pelayanan Masyarakat berkaitan dengan BBIB Singosari menjadi Badan

Layanan Umum (BLU) maka dikemas dalam Wisata Peternakan dengan kontribusi :

1. Paket Rp.5.000,- per anak khusus untuk peserta Taman Kanak-Kanak dan

Sekolah Dasar (Peserta kunjungan diterima di Gedung Auditorium dengan

diberikan materi kunjungan, diskusi yang dilanjutkan dengan observasi lapang

dengan menggunakan kereta biosecurity )

2. Paket Rp.10.000,- per orang (Peserta kunjungan diterima di Gedung Auditorium

dengan diberikan materi kunjungan, diskusi yang dilanjutkan dengan observasi

lapang dengan menggunakan kereta biosecurity )

3. Paket rombongan 1 (satu) kereta dengan jumlah peserta kurang 25 orang

ditetapkan Rp.200.000,-per rombongan (Peserta kunjungan diterima di Gedung

Auditorium dengan diberikan materi kunjungan, diskusi yang dilanjutkan dengan

observasi lapang dengan menggunakan kereta biosecurity ).

Jumlah Pengunjung Wisata Peternakan tahun 2011 sebanyak 4667 orang.

3. Program dan Keuangan

Penyusunan laporan keuangan BBIB Singosari Tahun 2011 mengacu pada

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi

dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat serta Peraturan Direktur Jenderal

Perbendaharaan Nomor 65/PB/2011 tentang Pedoman Penyusunan Laporan

Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Informasi yang disajikan di dalamnya

telah disusun sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Page 35: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

35

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara Daftar

Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2011 dengan realisasinya

yang mencakup unsur-unsur pendapatan, belanja selama periode 1 Januari s.d. 31

Desember 2011. Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak per 31 Desember 2011

sebesar Rp.739.727.430,- sedangkan pendapatan BLU sebesar

Rp. 11.475.986.943,- atau mencapai 60.18 % dari target yang dianggarkan.

Realisasi Belanja pada Tahun Anggaran 2011 adalah sebesar

Rp.29.387.598.649,- atau mencapai 69.12 % dari anggarannya. Jumlah realisasi

belanja tersebut terdiri dari realisasi Belanja Rupiah Murni sebesar

Rp.20.399.646.435,- atau 87.05 % dari anggarannya, Belanja BLU sebesar

Rp. 8.987.952.214 atau 69.14 % dari anggarannya. Ringkasan Laporan Realisasi

Anggaran TA 2011 dan 2010 dapat disajikan pada Tabel 16.

Tabel 16. Laporan Realisasi Anggaran TA 2011 dan 2010

(dalam rupiah)

URAIAN TA 2011 TA 2010

Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi

Pendapatan PNBP - 739.727.430 1.100.000.000 1.312.321.275

Pendapatan BLU 19.068.100.000 11.475.986.943 - -

Belanja Rupiah

Murni 23.433.782.000 20.399.646.435 11.239.854.000 10.409.977.786

Belanja BLU 19.068.100.000 8.987.952.214 - -

Belanja PNBP - - 499.998.000 488.168.200

JUMLAH 42.501.882.000 29.387.598.649 11.239.854.000 10.409.977.786

Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban,

dan ekuitas dana pada tanggal pelaporan dan dibandingkan dengan tanggal

pelaporan sebelumnya. Jumlah Aset adalah sebesar Rp.79.748.953.551,- yang

terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp.12.200.141.919,-, Aset Tetap sebesar

Rp.67.305.777.222,- dan Aset Lainnya sebesar Rp.243.034.410,-

Jumlah Kewajiban adalah sebesar Rp.2.599.290,- yang merupakan

kewajiban Jangka Pendek (Kekurangan Gaji Pegawai Yang Belum Dimintakan).

Ringkasan Neraca per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 dapat disajikan

pada Tabel 17.

Page 36: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

36

Tabel 17. Neraca per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010

(dalam rupiah)

Nilai Kenaikan/

31/12/2011 31/12/2010 Penurunan

Aset

Aset Lancar 12.200.141.919 6.053.461.081 101.53

Aset Tetap 67.305.777.222 57.633.328.836 16.15

Aset Lainnya 243.034.410 192.575.834 23.39

Kewajiban

Kewajiban Jangka Pendek 2.599.290 2.019.290.033 99.87

Ekuitas Dana

Ekuitas Dana Lancar 12.197.542.629 4.034.171.048 202.35

Ekuitas Dana Investasi 67.548.811.632 57.825.904.670 16.17

Sebagaimana pada Lampiran XXXIII mengenai Laporan Realisasi Anggaran

Belanja dari DIPA Umum bahwa sesuai dengan DIPA BLU BBIB Singosari Nomor :

0830/018-06.2.18/15/2011 tanggal 20 Desember 2011 TA 2011 anggaran yang

disediakan sebesar Rp.42.501.882.000,- (empat puluh dua milyar lima ratus satu juta

delapan ratus delapan puluh dua ribu rupiah) terdiri dari :

1. Anggaran APBN sebesar Rp. 23.433.782.000,- (dua puluh tiga milyar empat

ratus tiga puluh tiga juta tujuh ratus delapan puluh dua ribu rupiah) dengan

uraian:

a. Belanja Pegawai Rp. 4.043.198.000,-

b. Belanja Operasional dan Belanja Modal Rp. 19.390.584.000,-

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 realisasi keuangan APBN sebesar

Rp. 20.399.646.435,- (dua puluh milyar tiga ratus sembilan puluh sembilan juta

enam ratus empat puluh enam ribu empat ratus tiga puluh lima rupiah) atau

87.05 % dan Laporan Realisasi Keuangan, Realisasi Fisik dan Sisa Anggaran

APBN TA 2011 sebagaimana pada Lampiran XXXIV. Sisa anggaran sebesar

Rp. 3.034.135.565,- (tiga milyar tiga puluh empat juta seratus tiga puluh lima ribu

lima ratus enam puluh lima rupiah) merupakan sisa mati dari proses pengadaan

baik pengadaan langsung maupun melalui tender. Pada belanja Pegawai

terdapat minus sebesar Rp. 413.737.138,- disebabkan terjadinya penambahan

CPNS sebanyak 11 (sebelas) orang.

2. Anggaran BLU sebesar Rp. 19.068.100.000,- (sembilan belas milyar enam puluh

delapan juta seratus ribu rupiah).

BBIB Singosari ditetapkan sebagai instansi pemerintah yang menerapkan

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU), sesuai Surat

Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 54/KMK.05/2010 tanggal 5 Pebruari 2010.

Page 37: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

37

BBIB Singosari memiliki 9 (sembilan) layanan antara lain :

a. Penjualan Semen Beku

b. Pelayanan Purna Jual (layanan gratis kepada pelanggan)

c. Bimbingan Teknis Managemen Inseminasi Buatan (IB)

d. Pelayanan Masyarakat

e. Pengujian Mutu Semen

f. Jasa Konsultasi

g. Penyewaan Aset Balai

h. Pelayanan Penelitian

i. Jasa Instruktur/Juri Kontes Ternak

Jasa layanan yang tercantum pada DIPA BLU TA 2011 meliputi layanan

Penjualan Semen Beku, Layanan Masyarakat, Pengujian Mutu Semen, Jasa

Instruktur/Juri Kontes Ternak dan Bimbingan Teknis Manajemen IB. Total

penerimaan BLU sebesar Rp. 11.475.986.943,- (sebelas milyar empat ratus tujuh

puluh lima juta sembilan ratus delapan puluh enam ribu sembilan ratus empat

puluh tiga rupiah) atau 56.13 %. Sedangkan realisasi belanja BLU sebesar

Rp. 8.987.952.214,- (delapan milyar sembilan ratus delapan puluh tujuh juta

sembilan ratus lima puluh dua ribu dua ratus empat belas rupiah) atau sebesar

47.14 % dari penerimaan BLU dan terdapat surplus sebesar Rp. 2.488.034.729,-

(dua milyar empat ratus delapan puluh delapan juta tiga puluh empat ribu tujuh

ratus dua puluh sembilan rupiah) sebagaimana pada Lampiran XXXV.

Rendahnya penerimaan BLU disebabkan permintaan semen beku menurun

akibat rendahnya harga ternak. Sedangkan upaya yang dilakukan BBIB Singosari

melalui pertemuan teknis dan monitoring untuk mengetahui kendala di lapangan

dan melakukan penyegaran kepada petugas lapang mengenai handling semen.

B. PELAYANAN TEKNIK

1. Produksi Semen

Kegiatan Yantek Produksi Semen terdiri dari beberapa aktivitas yaitu :

Penampungan Semen, Pengujian Semen, Prosesing Semen, dan Pengembangan

Teknologi Inseminasi Buatan. Estimasi dan Target Produksi Semen Beku Tahun

2011 dibuat berdasarkan data produksi per bulan per bull tahun 2010, perencanaan

replacement pejantan dan Anggaran yang tersedia. Potensi dan Estimasi Produksi

Semen Beku Tahun 2011 dapat dilihat pada Tabel 18.

Page 38: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

38

Tabel 18. Potensi dan Estimasi Produksi Semen Beku BBIB Singosari Tahun 2011.

Bangsa Pejantan Jumlah Pejantan (Ekor)

Estimasi Potensi Produksi Target Produksi

(Dosis) Per Pejantan

(Dosis) Per Tahun

(Dosis)

FH 25 25.000 625.000 531.500 Bali 7 8.000 56.000 54.000 Madura 11 5.000 55.000 26.000

Ongole/PO 5 10.000 50.000 34.500 Brahman 8 12.500 100.000 95.500

Brangus 1 0 0 0

Angus 3 3.000 9.000 8.000 Simental 40 25.000 1.000.000 950.000

Limousin 68 30.000 2.040.000 1.497.500

Kambing PE 17 5.000 85.000 60.500 Kambing Boer 6 2.500 15.000 6.500

Sexing 53.200

Total 191 126.000 4.035.000 3.317.200

Potensi dan Target Produksi Semen Beku BBIB Singosari Tahun Anggaran

2011 secara rinci dapat di lihat pada Lampiran XXXVI. Strategi Pencapaian Target

Produksi Tahun 2011 berdasarkan Estimasi Produksi Tahun 2010 secara lengkap

dapat dilihat pada Lampiran XXXVII dan Lampiran XXXVIII.

Penampungan Semen Tahun Anggaran 2011 dilakukan pada :

1. Pejantan sapi terdiri dari 9 bangsa sapi meliputi Pejantan Sapi FH, Bali, Madura,

Ongole, Brahman, Brangus, Angus, Simental, dan Limousin

2. Pejantan kambing terdiri dari 2 bangsa kambing yaitu Pejantan Kambing PE dan

Boer

Pejantan yang ditampung merupakan pejantan yang telah mendapat Surat

Kesehatan dari Klinik dan telah lolos pengujian kesehatan ternak. Setiap pejantan

ditampung 2 kali per minggu dan setiap penampungan 2 kali ejakulasi. Jadwal

Penampungan semen pejantan sapi dan kambing BBIB Singosari tahun 2011 dapat

dilihat pada Lampiran XXXIX.

Pengujian semen secara rutin dilakukan dalam 4 tahap yaitu: pengujian

semen segar, semen cair, semen beku dan sebelum semen didistribusikan, seluruh

proses pengujian dilakukan oleh Laboratorium Uji Mutu Semen BBIB Singosari yang

telah menerapkan ISO 17025 : 2008.

1. Pengujian semen segar meliputi : warna (krem, putih susu, putih kekuningan); pH

(6,2-6,8); motilitas (minimal 70% ++/+++); konsentrasi spermatozoa dan

konsistensi semen segar yang lolos uji untuk diproses lebih lanjut memenuhi

kriteria makroskopis dan mikroskopis.

Page 39: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

39

2. Pengujian semen segar meliputi : warna (krem, putih susu, putih kekuningan); pH

(6,2-6,8); motilitas (minimal 70% ++/+++); konsentrasi spermatozoa dan

konsistensi semen segar yang lolos uji untuk diproses lebih lanjut memenuhi

kriteria makroskopis dan mikroskopis.

3. Pengujian semen cair meliputi : gerak massa dan gerak individu. Semen cair

yang layak untuk diproses lebih lanjut harus memenuhi syarat: motilitas minimal

55% (++/+++).

4. Pengujian semen beku meliputi gerak individu. Semen beku yang siap untuk

dipasarkan harus memenuhi syarat : sesuai dengan SNI Semen Beku 4869.1 dan

ISO/IEC 17025:2008, yaitu: motilitas 40% dan 1 dosis berisi 25 juta sel

spermatozoa.

Target dan Realisasi Produksi Semen Beku BBIB Singosari berdasarkan

anggaran:

1. Sumber Anggaran APBN, Program Pencapaian Swasembada Daging Sapi dan

Peningkatan Penyediaan Pangan Hewani yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal,

Target Produksi ditetapkan sebesar 307.000 dosis yaitu 305.000 dosis unsexing

(300.000 dosis sapi dan 5.000 dosis kambing) dan 2.000 dosis sexing. Realisasi

Produksi Semen beku Anggaran APBN tahun 2011 sebanyak 316.167 dosis

(103,0%) terdiri dari : 314.108 dosis unsexing dan 2.059 dosis sexing. Target dan

Realisasi Produksi Semen Beku Program Pencapaian Swasembada Daging Sapi

dan Peningkatan Penyediaan Pangan Hewani yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal

dapat dilihat pada Tabel 19.

Tabel 19. Target dan Realisasi Produksi Semen Beku BBIB Singosari Program Pencapaian Swasembada Daging Sapi dan Peningkatan Penyediaan Pangan Hewani yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal

Bangsa Pejantan Target Realisasi

Persentase (Dosis) (Dosis)

FH 50.000 51.495 103,0 FH X 2.000 2.059 103,0 Madura 1.000 1.031 103,1 Ongole 30.000 30.902 103,0 Brahman 10.000 10.313 103,1 Simental 100.000 103.120 103,1 Limousin 109.000 111.997 102,7 Kambing PE 3.500 3.750 107,1 Kambing Boer 1.500 1.500 100,0

Jumlah 307.000 316.167 103,0

Page 40: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

40

Secara rinci Target dan Realisasi Produksi Anggaran APBN Program Pencapaian

Swasembada Daging Sapi dan Peningkatan Penyediaan Pangan Hewani yang

Aman, Sehat, Utuh dan Halal per Bulan dapat dilihat pada Lampiran XL.

2. Sumber Anggaran BLU. Target sebesar 1.981.000 dosis yaitu 1.977.000 dosis

unsexing dan 4.000 dosis sexing. Realisasi produksi BLU sebesar 1.712.081

dosis (86,4%). Realisasi sampai dengan Desember belum mencapai 100%

karena bahan dan mini straw sebagian baru diterima pada Bulan Nopember dan

Desember 2011, serta pada pertengahan tahun terdapat kendala tempat

penyimpanan (Container) yang sangat terbatas. Kekurangan produksi sebesar ±

13,6% akan direalisasikan pada tahun 2012. Target dan Realisasi Produksi

Anggaran BLU Tahun 2011 dapat dilihat pada Tabel 20.

Target BLU pada awal tahun sebesar 2.315.000 dosis, target tersebut direfisi per

tanggal 6 Desember 2011 menjadi sebesar 1.981.000 dosis. Target BLU

disesuaikan dengan kemampuan penyerapan konsumen/pelanggan.

BBIB Singosari sebagai Badan Layanan Umum, telah melakukan kerjasama

Produksi dan Distribusi semen beku dengan :

1. C.V. Larissa sebanyak 200.000 dosis.

2. Koperasi Pegawai Negeri Indonesia (KPRI) “Bina Satwa” kabupaten Gunung

Kidul sebanyak 27.000 dosis.

3. Koperasi Pegawai Negeri Indonesia (KPRI) “Rukun Wargo” Dinas Peternakan

Jawa Timur sebanyak 1.200.000 dosis.

4. Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Daerah Jawa Barat sebanyak

130.000 dosis.

5. Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Daerah Jawa Timur sebanyak

225.000 dosis.

6. Koperasi Pegawai Negeri Indonesia (KPRI) “Guyub Rukun” Dinas Peternakan

Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 50.000 dosis.

7. KPN Manggala Satwa Kabupaten Karanganyar sebanyak 19.000 dosis.

8. C.V. Dani Grobogan sebanyak 30.000 dosis.

9. Paguyuban Inseminator Boyolali sebanyak 40.000 dosis.

10. C.V. Mustika Raya Blora sebanyak 50.000 dosis.

11. C.V. Alam Punkabi sebanyak 10.000 dosis.

Dari sebelas rekanan (pihak kedua) yang melakukan kerjasama dengan BBIB

Singosari, KPRI Rukun Wargo merupakan konsumen terbesar dengan total

permintaan sebanyak 1.200.000 dosis atau 60,6% dari total Target.

Page 41: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

41

Tabel 20. Target dan Realisasi Produksi Semen Beku Anggaran BLU TA 2011

Bangsa Pejantan Target Realisasi

Persentase (Dosis) (Dosis)

FH 411.000 411.035 100,0 Bali 56.000 56.668 101,2 Madura 15.000 11.429 76,2 Ongole 4.484 4.680 104,4 Brahman 80.500 14.100 17,5 Angus 8.000 8.000 100,0 Simental 503.553 339.479 67,4 Simental X 1.200 0 0,0 Simental Y 800 0 0,0 Limousin 859.463 838.912 97,6 Limousin X 1200 0 0,0 Limousin Y 800 0 0,0 Kambing PE 34.000 25.189 74,1 Kambing Boer 5.000 2.589 51,8

Jumlah 1.981.000 1.712.081 86,4

Secara rinci Target dan Realisasi Produksi Anggaran BLU per bulan dapat dilihat

pada Lampiran XLI.

3. Sumber Anggaran APBN Revolving. Target sebesar 650.000 dosis unsexing

(600.000 dosis sapi dan 50.000 dosis kambing) dan 50.000 dosis sexing.

Realisasi Produksi Revolving sebesar 759.840 dosis (108,5%). Target dan

Realisasi Produksi Semen Beku untuk Revolving Tahun Anggaran 2011 dapat

dilihat pada Tabel 21.

Tabel 21. Target dan Realisasi Produksi Semen Beku untuk Revolving TA 2011

Bangsa Pejantan Target Realisasi

Persentase (Dosis) (Dosis)

FH 70.000 70.101 100,1 FH X 10.000 10.021 100,2 Bali 0 21.088 Madura 10.000 10.102 101,0 Ongole 0 9.700 Brahman 0 7.323 Brangus 0 1.567 Angus 0 12.559 Simental 100.000 100.405 100,4 Simental X 12.000 12.004 100,0 Simental Y 8.000 8.009 100,1 Limousin 420.000 420.665 100,2 Limousin X 12.000 12.007 100,1 Limousin Y 8.000 8.010 100,1 Kambing PE 50.000 56.056 112,1 Kambing Boer 0 223

Jumlah 700.000 759.840 108,5

Page 42: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

42

Secara rinci Target dan Realisasi Produksi Semen Beku Anggaran Revolving per

Bulan dapat di lihat pada Lampiran XLII. Target produksi BBIB Singosari tahun

anggaran 2011 sebesar 2.988.000 dosis dan terealisasi sebesar 2.788.088 dosis

(93,3%). Target dan realisasi produksi semen beku BBIB Singosari per anggaran

tahun 2011 sebagaimana Tabel 22

Tabel 22. Target dan realisasi produksi semen beku BBIB Singosari tahun 2011

Bangsa APBN BLU REVOLVING Total

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

FH 50.000 51.495 411.000 411.035 70.000 70.101 531.000 532.631

FH X 2.000 2.059 0 0 10.000 10.021 12.000 12.080

Bali 0 0 56.000 56.668 0 21.088 56.000 77.756

Madura 1.000 1.031 15.000 11.429 10.000 10.102 26.000 22.562

Ongole 30.000 30.902 4.484 4.680 0 9.700 34.484 45.282

Brahman 10.000 10.313 80.500 14.100 0 7.323 90.500 31.736

Brangus 0 0 0 0 0 1.567 0 1.567

Angus 0 0 8.000 8.000 0 12.559 8.000 20.559

Simental 100.000 103.120 503.553 339.479 100.000 100.405 703.553 543.004

Simental X 0 0 1.200 0 12.000 12.004 13.200 12.004

Simental Y 0 0 800 0 8.000 8.009 8.800 8.009

Limousin 109.000 111.997 859.463 838.912 420.000 420.665 1.388.463 1.371.574

Limousin X 0 0 1.200 0 12.000 12.007 13.200 12.007

Limousin Y 0 0 800 0 8.000 8.010 8.800 8.010

Kambing PE 3.500 3.750 34.000 25.189 50.000 56.056 87.500 84.995

Boer 1.500 1.500 5.000 2.589 0 223 6.500 4.312

Total 307.000 316.167 1.981.000 1.712.081 700.000 759.840 2.988.000 2.788.088

Prosesing semen beku BBIB Singosari menggunakan metode 2 hari proses,

sehingga semen yang ditampung pada hari Jum’at akan diproses pada hari Sabtu,

dengan beberapa petugas prosesing. Jadwal piket Sabtu Laboratorium dapat dilihat

pada Lampiran XLIII.

Produksi semen beku sexing telah dimulai sejak tahun 2004. Semen beku

sexing merupakan semen beku hasil pengembangan metode yang memisahkan

kromosom X dan Y, yang bertujuan untuk meningkatkan probabilitas kelahiran pedet

sesuai dengan keinginan. Target dan Realisasi Produksi Semen Beku Sexing Tahun

Anggaran 2011 dapat dilihat pada Tabel 23.

Page 43: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

43

Tabel 23. Target dan Realisasi Produksi Semen Beku Sexing Tahun Anggaran 2011

Anggaran Bangsa

Pejantan

Target Realisasi Persentase

(Dosis) (Dosis)

APBN FH X 2.000 2.059 103,0 BLU Simental X 1.200 0 0,0 Simental Y 800 0 0,0 Limousin X 1200 0 0,0 Limousin Y 800 0 0,0 Revolving FH X 10.000 10.021 100,2 Simental X 12.000 12.004 100,0 Simental Y 8.000 8.009 100,1 Limousin X 12.000 12.007 100,1 Limousin Y 8.000 8.010 100,1

Target Produksi Semen Beku Sexing Tahun Anggaran 2011 sebesar 56.000

dosis, yang terdiri dari target APBN sebesar 2.000 dosis terealisasi sebesar 2.059

dosis (103, 0%); target BLU sebesar 4.000 dosis tidak ada realisasi karena tidak ada

alokasi anggaran BLU untuk sexing; target Revolving sebesar 50.000 terealisasi

sebesar 50.051 dosis (101,0%).

Tahun 2010 s/d 2014 BBIB Singosari mempunyai program Aplikasi Semen

Beku Sexing dengan beberapa KUD di Jawa Timur, yaitu : KUD Kertajaya, KUD

Sumber Makmur, KAN Jabung, KUD Tani Makmur, dan KUD Krucil. Setiap KUD

akan diberikan semen beku sexing X dan unsexing dari 2 pejantan sapi FH.

Data hasil IB semen beku sexing hasil Program Semen Beku Sexing dapat

dilihat pada Tabel 24.

Tabel 24. Data kelahiran pedet hasil IB menggunakan semen beku sexing.

Lokasi Lahir Betina Lahir Jantan Keberhasilan

KUD Kertajaya 221 12 94,9 % KUD Sumber Makmur 92 10 90,2 % KAN Jabung 29 51 36,3 % KUD Tani Makmur 42 41 50,6 % KUD Krucil 80 48 62,5 %

Total Kelahiran 464 162 74,1 %

Page 44: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

44

Data kelahiran yang diperoleh dari 5 KUD pada tahun 2011 sebagai berikut

total kelahiran 626 pedet terdiri dari 464 pedet betina dan 162 pedet jantan, dengan

persentase keberhasilan 74,1%. Keberhasilan tertinggi diperoleh dari KUD Kertajaya

dengan tingkat keberhasilan sebesar 94,9% dan terendah di KAN Jabung yaitu

36,3%.

Tahun 2011 Target Produksi Semen Beku Ikan sebanyak 1.100 dosis dan

telah terealisasi sebanyak 2.278 dosis (207,1%) yaitu produksi semen beku ikan

kerapu, hasil kerjasama dengan Petani Kerapu Kabupaten Buleleng Bali. Produksi

semen beku ikan BBIB Singosari dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2011 dapat

dilihat pada Tabel 25.

Tabel 25. Produksi semen beku ikan BBIB Singosari tahun 2005 s/d 2011.

Tahun

Species Ikan Total per

Tahun Mas

Punten Tawes Patin Koi Nila Lele

Grass Carp

Tombro Kerapu

2005 479 0 0 1.334 0 0 0 0 0 1.813 2006 1.479 220 278 0 0 0 0 0 0 1.977 2007 0 140 1.280 0 0 0 0 0 0 1.420 2008 0 0 0 0 1.280 1.095 179 99 0 2.653 2009 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2010 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2011 0 0 0 0 0 0 0 0 2.278 2.278

Total per

species 1.958 360 1.558 1.334 1.280 1.095 179 99 2.278 10.141

Guna peningkatan kerjasama, motivasi, dan kinerja staf laboratorium diadakan

beberapa kegiatan:

1. Rapat Internal Laboratorium selama 2011

a. Rapat Koordinasi laboratorium setiap 2 bulan sekali

b. Presentasi dari Agen tunggal IMV Prancis tanggal 7 Maret 2011

c. Presentasi dari Agen tunggal Tailor Wharton Amerika tanggal 8 Maret 2011

d. Peningkatan Wawasan dari Texas Technology tanggal 17 Juni 2011

e. Refresh Laboratorium tanggal 14 Oktober 2011

2. Rapat External Laboratorium/Internal Balai

a. In House Training ISO 17025:2008

b. In House Training ISO 9001:2008

c. Rapat Koordinasi Sexing tanggal 4 Nopember 2011

d. Rapat Koordinasi Produksi tanggal 14 Nopember 2011

e. Rapat Koordinasi Teknis tanggal 1 Nopember 2011

f. Rapat Laboratorium Pengujian Mutu Semen (LUMS)

Page 45: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

45

g. Audit Internal dan Eksternal ISO 17025:2008

h. Audit Internal dan Eksternal ISO 9001:2008

3. Study Banding Balai ke Malaysia

4. Praktek peserta pelatihan Nasional, Internasional, Magang dan Penelitian

5. Pembimbingan, pengajaran dan pendampingan pada pelatihan IB tingkat

Nasional, Internasional serta Magang.

6. Peningkatan rohani:

a. Internal Laboratorium setiap hari Jum’at untuk karyawati

b. External (Balai) setiap Hari Besar Islam (Idul Fitri, Maulid Nabi, dll)

2. Pemeliharaan Ternak

Dalam pelaksanaan kegiatannya Seksi Pelayanan Teknik Pemeliharaan

Ternak dibantu oleh Koordinator yang meliputi :

1. Koordinator Perawatan Ternak

a. Koordinator Kandang Atas

b. Koordinator Kandang Bawah

2. Koordinator Kesehatan Hewan

3. Koordinator Penyediaan Hijauan Makanan Ternak

Program kerja Seksi Pelayanan Teknik Pemeliharaan Ternak meliputi :

1. Perawatan ternak :

a. Sanitasi kandang (membersihkan kandang, tempat air minum, palungan dan

saluran air disekitar kandang)

b. Sanitasi pejantan

c. Penimbangan pejantan

d. Pengukuran pejantan

e. Handling pejantan

f. Pemberian pakan

g. Pemberian minum

2. Hijauan Makanan Ternak

a. Panen rumput

b. Pemupukan

c. Perawatan kebun rumput

d. Renovasi kebun rumput

e. Pembuatan silase

f. Pembuatan Hay

Page 46: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

46

g. Pengujian mutu pakan

3. Kesehatan Hewan

a. Pengawalan kesehatan hewan

b. Penyemprotan ektoparasit dan Biosecurity

c. Penyemprotan desinfektan

d. Pemberian vitamin

e. Pemotongan kuku dan bulu

f. Pemeriksaan peyakit ke laboratorium

g. Pemberian Obat cacing

h. Vaksinasi SE

Seksi Pelayanan Teknik Pemeliharaan Ternak berada di bawah naungan

Bidang Pelayanan Teknik. Kegiatan Seksi Pelayanan Teknik Pemeliharaan Ternak

terdiri dari Perawatan Ternak, Hijauan Makanan Ternak dan Kesehatan Hewan.

Perawatan Ternak mempunyai aktivitas sanitasi kandang yang meliputi

pembersihan tempat pakan dan minum, pembersihan saluran air disekitar kandang,

sanitasi pejantan, pemberian pakan dan minum, penimbangan dan pengukuran,

latihan gerak (exercise), membersihkan lingkungan dan handling pejantan.

Pembersihan tempat pakan dilakukan setiap hari, untuk pengurasan dan

pembersihan air minum dilakukan dua kali dalam seminggu.

Pembersihan saluran air dilakukan setiap hari dengan bertujuan sisa air bekas

memandikan sapi atau air sisa pengurasan air minum dapat mengalir dengan lancar

ketempat yang sudah disediakan.

Sanitasi pejantan dilakukan setiap pagi hari dengan menggunakan sikat dan

sapu lidi serta air yang mengalir lewat selang - selang air yang tersedia disetiap

kandangnya.

Pemberian pakan dan minum, untuk minum diberikan adlibitum atau selalu

tersedia, untuk pakan diberikan sehari dua kali pagi dan sore berupa rumput segar,

silase, hay, wafer dan konsentrat sesuai dengan pakan yang tersedia.

Penimbangan dilakukan setiap bulan menggunakan timbangan elektrik

dengan membawa sapi satu persatu kekandang jepit yang sudah terpasang papan

kayu atau plat baja untuk tumpuan penimbangannya, Pengukuran postur tubuh

dilakukan tiga bulan sekali dengan cara melakukan pengukuran tinggi gumba,

panjang badan dan lingkar dada dengan mengunakan tongkat ukur dan pita ukur.

Page 47: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

47

Latihan gerak/exercise dilakukan setiap seminggu dua kali terhadap ternak

yang memerlukan dengan cara ternak dikeluarkan dari kandang dan diberikan

latihan gerak secukupnya guna menjaga kondisi tubuh ternak.

Membersihkan lingkungan kandang setiap seminggu sekali dengan

menggunakan mesin pemotong rumput dan melakukan pembalikan dan meratakan

kotoran agar tidak menumpuk di satu tempat.

Penyediaan Hijauan Makanan Ternak mempunyai aktivitas penanaman

rumput, perawatan, pemotongan, peremajaan kebun rumput, pembuatan silase dan

hay serta pemeriksaan mutu pakan.

Penanaman rumput menggunakan bahan berupa sobekan rumput/pols,

potongan batang/stek dan stolon, sebelum penanaman dilakukan pembersihan areal,

pembajakan, penggaruan baru proses penanaman.

Perawatan kebun rumput meliputi pendangiran, pembersihan gulma,

pembubunan, penyulaman, pembersihan saluran drainase dan pemupukan.

Pemotongan rumput dilakukan pada akhir vegetatif atau menjelang berbunga.

Apabila terlambat memotong atau tanaman sudah berbunga , kandungan serat kasar

akan lebih tinggi dan nilai gizi berkurang. Apabila pemotongan dilakukan terlalu awal,

hijauan terlalu muda, kandungan protein dan kadar airnya tinggi, tetapi bahan

keringnya rendah dan akan berakibat jelek pada pertumbuhan selanjutnya.

Frekuensi pemotongan perlu diatur secara baik. Sebaiknya pemotongan dilakukan

40 hari sekali pada musim penghujan dan 60 hari pada musim kemarau. Pada saat

pemotongan bagian tanaman yang ditinggalkan tidak boleh terlalu pendek atau

terlalu tinggi. Sebaiknya sisa pemotongan berkisar antara 8-15 cm dari atas

permukaan tanah. Untuk tanaman rumput yang pertama kali ditanam, setelah

berumur 60 hari perlu dilakukan pemotongan paksa. Tujuannya untuk menstimulir

pertumbuhan dan memperbanyak anakan serta menyeragamkan pertumbuhan

berikutnya.

Peremajaan dilakukan apabila tanaman sudah tua (5 thn), karena produksinya

akan menurun dan tidak menunjukkan perbaikan oleh pengelolaan seperti

pemupukan, tanaman tersebut perlu dibongkar dan diganti dengan tanaman baru.

Kesehatan Hewan mempunyai aktivitas melakukan tindak karantina,

memeriksa kondisi kesehatan pejantan, melaksanakan pengobatan, desinfeksi

kandang, pencegahan ektoparasit, pemotongan kuku, pencukuran bulu, vaksinasi,

pemberin obat cacing, pemeriksaan kesehatan secara laboratories dan tindak

biosecurity.

Page 48: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

48

Tindak karantina dilakukan pada setiap ternak pejantan yang baru masuk

harus dilengkapi surat keterangan kesehatan hewan dan surat keterangan

pembebasan karantina yang dikeluarkan oleh Balai Karantina Kehewanan Wilayah III

Surabaya atau yang ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Peternakan sesuai dengan

peraturan perundangan yang berlaku. Proses karantina dilakukan di kandang

karantina di lokasi BBIB Singosari dengan masa karantina 14 - 28 hari. Pada masa

karantina ini dilakukan :

1. Pemeriksaan kesehatan

2. Vaksinasi SE dan Antrak apabila didaerah asal belum dilakukan

3. Pemberian vitamin, obat cacing dan penyemprotan Anti Ektoparasit

4. Obsevasi selama masa karantina

Pemerikasaan kondisi kesehatan pejantan dilakukan setiap hari sebelum

dilakukan penampungan yang meliputi pemeriksaan didalam kandang dan

pemeriksaan diluar kandang.

Pengobatan dilakukan dengan symptom yang ada, diberikan sesuai dengan

perhitungan berat badan, obat-obat luar diberikan sesuai dengan kondisi luka,

dilakukan pengobatan ulangan sampai ternak benar-benar sehat.

Desinfeksi kandang menggunakan sprayer mesin dengan desinfektan Astop

atau Hibicet atau Omnicide atau Lysol 5-10% disemprotkan kesuluruh lantai, dinding,

palungan, dan halaman kandang.

Pencegahan ektoparasit menggunakan sprayer mesin dengan obat anti

ektoparasit Asuntol atau Neguvon 10% disemprotkan keseluruh permukaan tubuh

ternak

Vaksinasi dilakukan setiap satu tahun sekali untuk ternak sapi dilakukan

Vaksinasi SE dengan vaksin SE produksi Pusvetma. Untuk ternak kambing

dilakukan hanya sekali vaksinasi Orf.

Pemberian obat cacing dilakukan setiap pergantian musim (6 bulan sekali)

terhadap seluruh ternak dengan dosis sesuai bobot badan.

Pencukuran bulu dilakukan pada ternak yang berambut panjang dan tebal

dimasukkan dalam kandang jepit khusus, diikat dengan tali hirauci bagian depan

dan belakang. Selanjutnya dilakukan pencukuran dengan alat cukur listrik :

1. Kedua sisi tubuh.

2. Bagian kepala dan telinga

3. Ekor dan keempat kaki hingga gelang puyuh

Page 49: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

49

Khusus untuk ternak kambing pencukuran hanya dilakukan pada daerah

sekitar dada, perut dan ekor.

Populasi sapi pejantan pada awal dibulan Januari tahun 2011 sebanyak 163

ekor. Dalam perkembangannya populasi pejantan terdapat penambahan sapi

pejantan sebanyak 53 ekor, mati 6 ekor, dan pada akhir tahun 2011 perkembangan

populasi sebanyak 210 ekor.

Populasi pejantan kambing pada awal dibulan Januari tahun 2011 sebanyak

18 ekor, dan ada penambahan pejantan kambing sebanyak 5 ekor, mati 2 ekor,

sehingga pada akhir tahun 2011 jumlah populasi pejantan kambing sebanyak 21

ekor.

Populasi pejantan sapi, calon pejantan dan kambing di BBIB Singosari pada

awal tahun dan akhir tahun 2011 dapat dilihat pada Lampiran XLIV dan Lampiran

XLV. Penambahan dan pengurangan ternak sapi pejantan, calon pejantan dan

kambing di BBIB Singosari tahun 2011 dapat dilihat pada Lampiran XLVI.

Rekapitulasi penambahan dan pengurangan ternak sapi pejantan, calon pejantan

dan kambing di BBIB Singosari tahun 2011 dapat dilihat pada Lampiran XLVII.

Rekapitulasi perkembangan pejantan di BBIB Singosari tahun 2011 dapat dilihat

pada Lampiran XLVIII. Perkembangan jumlah sapi pejantan, calon pejantan dan

kambing di BBIB Singosari tahun 2011 dapat dilihat pada Lampiran XLIX. Asal dan

dana pengadaan pejantan di BBIB Singosari 2011 dapat dilihat pada Lampiran L.

Data berat badan sapi dan kambing pejantan di BBIB Singosari tahun 2011 dapat

dilihat pada Lampiran LI. Data ukuran badan sapi dan kambing pejantan di BBIB

Singosari tahun 2011 dapat dilihat pada Lampiran LII. Pemberian pakan sapi

pejantan di BBIB Singosari tahun 2011 dapat dilihat pada Lampiran LIII.

Tanggal 11 Desember 2011 di BBPTU Sapi Perah Baturaden, Bapak

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan telah melaunching 4 (empat)

ekor pejantan unggul FH Indonesia dari hasil pelaksanaan program uji zuriat sapi

perah nasional dimana 2 (dua) ekor diantaranya adalah pejantan dari BBIB

Singosari yaitu :

1. Formery (30662) dengan hasil sebagai berikut :

a. Jumlah anak sapi betina yang diuji = 57 ekor

b. Produksi susu rata-rata anak sapi betina yang diuji = 5.176,62 + 1.216,90 kg

c. Relative Breeding Value (Keunggulan dari contempaorarynya) = 120,37%

Page 50: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

50

2. Bullionary (30665) dengan hasil sebagai berikut :

a. Jumlah anak sapi betina yang diuji = 13 ekor

b. Produksi susu rata-rata anak sapi betina yang diuji = 4.192,55 + 877,96 kg

c. Relative Breeding Value (Keunggulan dari contempaorarynya) = 106,88%

Pengujian kedua ekor pejantan tersebut tetap dilanjutkan dan analisa juga

akan disesuaikan dengan jumlah data terakhir yang diterima terutama untuk pejantan

Bullionary (30665) dimana jumlah data anak sapi betina yang diuji baru sebanyak 13

ekor.

C. PEMASARAN DAN INFORMASI

Dalam perkembangan konsep pemasaran yang mutakhir,

pelanggan/customer ditempatkan sebagai sentral perhatian yang utama. Pemenuhan

kebutuhan pelanggan menjadi tolok ukur seiring dengan komitmen pemerintah dalam

meningkatkan pelayanan publik. Begitu juga dengan upaya yang telah dilakukan oleh

BBIB Singosari untuk mengedepankan fungsinya dalam memberikan pengabdian

secara menyeluruh kepada publik. Berbagai terobosan yang telah dan sedang

dilakukan Balai semakin meningkatkan keberhasilan produk dan jasa yang

dihasilkan. Sejak dicanangkan BBIB Singosari menjadi Pola Keuangan - Badan

Layanan Umum (PK – BLU) di awal tahun 2010 serta upaya untuk mendukung

komitmen pemerintah dalam mengimplementasikan Reformasi Birokrasi, maka perlu

dilakukan peningkatan kinerja Balai khususnya Bidang Pemasaran dan Informasi

untuk lebih profesional dan mampu memberikan pelayanan yang terbaik kepada

pelanggan. Dengan dikukuhkannya status Balai sebagai PK – BLU, maka dalam

segala aktivitasnya harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat baik

berupa penyediaan barang maupun jasa yang dijual tanpa mengutamakan upaya

mencari keuntungan dan didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktifitas.

Penetapan 9 (sembilan) Layanan Publik oleh Balai merupakan wujud

implementasi dalam mengemban prinsip kemandirian dan pengelolaan potensi Balai

secara optimal agar keberadaannya tetap eksis dan dapat dipertahankan untuk

jangka panjang. Jenis pelayanan produk yang semakin luas secara tidak langsung

telah mengkondisikan semua elemen yang ada termasuk Bidang Pemasaran dan

Informasi agar mampu menunjukkan kinerjanya melalui peningkatan profesionalitas

kerja yang nyata. Bidang Pemasaran dan Informasi memiliki peran yang sangat vital

dimana bidang ini yang nantinya menjadi kunci kesuksesan dibalik penciptaan

Page 51: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

51

kepuasan pelanggan. Untuk itu Bidang Pemasaran dan Informasi harus dibekali oleh

tenaga SDM yang profesional agar mampu memposisikan dirinya sebagai jendela

informasi Balai dalam memberikan gambaran dan penjelasan sekaligus memberikan

jawaban atas apa yang menjadi kebutuhan pelanggan untuk saat ini dan yang akan

datang. Hal ini penting dalam rangka penetapan kebijakan-kebijakan strategis Balai

ke depan sekaligus alat yang efektif untuk memberikan pelayanan prima atas semua

produk yang ditawarkan. Pendistribusian dan pemasaran semen beku yang terarah,

tepat sasaran dan diimbangi dengan pemberian pelayanan yang memenuhi standar

publik menjadi salah satu kunci kesuksesan di Bidang ini sebagai upaya dalam

meningkatkan pangsa pasar sekaligus ikut serta dalam mendukung keberhasilan

program pengembangan Inseminasi Buatan secara nasional.

Dengan diterapkannya SNI ISO/IEC 17025-2008 di Laboratorium Uji Mutu

BBIB Singosari maka semua produk semen beku yang didistribusikan oleh Balai

kepada konsumen adalah produk yang telah melalui pengujian Laboratorium Uji

Mutu. Artinya produk semen beku yang didistribusikan dan dipasarkan oleh Bidang

Pemasaran dan Informasi hanyalah produk yang memenuhi persyaratan standar

SNI. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan kepuasan pelanggan serta upaya

Balai dalam meningkatkan keberhasilan IB nasional. Implementasi Sistem

Manajemen Mutu yang tertuang pada ISO 9001:2008 telah mengkondisikan Bidang

Pemasaran dan Informasi untuk mampu bekerja secara profesional dan senantiasa

terus melakukan perbaikan kualitas kinerja dan produk secara berkelanjutan.

Dengan demikian diharapkan pelanggan akan mendapatkan jaminan produk yang

berkualitas, sesuai dengan standar internasional dan memenuhi persyaratan dan

harapan pelanggan.

Trend permintaan semen beku yang cenderung menurun ditahun 2011

sebagai akibat dari penurunan nilai jual ternak dalam negeri yang berdampak pada

penurunan Inseminasi Buatan telah menyebabkan terjadinya beberapa perubahan

pada pola kebijakan dan strategi Balai. Penurunan permintaan semen beku yang

ada saat ini menggambarkan bahwa perlu adanya sebuah kebijakan yang strategis

dari pemerintah untuk menyelamatkan nasib peternak yang disepanjang tahun 2011

mengalami keterpurukan. Berbagai kegiatan promosi baik secara langsung maupun

tidak langsung dilakukan oleh Bidang Pemasaran dan Informasi agar kondisi iklim

peternakan yang kurang kondusif saat ini tidak serta merta meluluh lantahkan

harapan peternak dalam mengembangkan sektor peternakan yang ada khususnya

Page 52: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

52

ternak besar. Diperlukan sebuah strategi pemasaran yang tepat serta kegiatan

promosi yang efektif agar peningkatan jumlah permintaan dapat tercapai.

Bekerja pasti mengarah pada tujuan atau target yang hendak dicapai, oleh

karena itu diawal tahun 2011, Bidang Pemasaran dan Informasi telah menetapkan

Sasaran Mutu Bidang tahun 2011 yang merupakan persyaratan wajib dari

implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008. Sasaran Mutu ini mutlak

ditetapkan sebagai upaya untuk mengetahui target yang telah ditetapkan serta

seberapa besar nilai yang harus dicapai. Selain itu penetapan Sasaran Mutu yang

telah dibuat sebagai acuan untuk mengukur sejauh mana kinerja (realisasi) yang

telah dilakukan terhadap target yang telah ditetapkan. Hal ini sekaligus sebagai

upaya untuk melakukan identifikasi dalam menetapkan kendala yang terjadi

terhadap pencapaian sasaran serta tindak lanjut yang telah dibuat agar proses

realisasi dapat memenuhi sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Adapun

sasaran mutu bidang Pemasaran dan Informasi tahun 2011 tertera pada Lampiran

LIV.

1. Pemasaran

Pada tahun anggaran 2011, Bidang Pemasaran dan Informasi senantiasa

berbenah diri untuk perbaikan terus menerus dan berkelanjutan. Berbagai terobosan

dan pengembangan tetap dilakukan untuk menuju keefektifan dan kemudahan dalam

proses pendistribusian dan pemasaran semen beku kepada pelanggan. Berbagai

macam sarana prasarana serta pembekalan kemampuan SDM personel telah

dilengkapi sesuai dengan standar yang ditetapkan. Berbagai peralatan dan kegiatan

yang telah terealisasi pada tahun 2011 adalah:

1. Melakukan perbaikan dan penyempurnaan administrasi/pengolahan data semen

beku dengan menggunakan program data base.

2. Seiring dengan meningkatnya produksi semen beku BBIB Singosari maka Seksi

Pemasaran telah melakukan penambahan container penghitung dan storage.

3. Untuk memperkecil tingkat kerusakan yang terjadi akibat kemungkinan terjadinya

benturan maka telah dilakukan pengadaan sarung Container dan packing kayu.

4. Telah dilakukan penambahan jumlah roda container untuk mempermudah dan

mempercepat kerja petugas dalam proses pemindahan container ataupun

pendistribusian semen beku.

Page 53: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

53

5. Melakukan pengadaan alat vacum penghisap Nitrogen cair yang dipasang

diruang storage. Alat ini diperlukan untuk memberikan keamanan, kemudahan

dan kenyamanan kepada petugas pada saat proses penghitungan semen beku

dilakukan.

6. Penambahan tangga dan lampu pada container penghitung untuk memberikan

kemudahan dan kenyamanan dalam bekerja.

Selama tahun anggaran 2011, kegiatan pemasaran dan distribusi semen beku

telah dilakukan di berbagai wilayah propinsi di Indonesia, diantaranya adalah:

1. NAD 16. Bali

2. Sumatera utara 17. Nusa Tenggara Barat

3. Sumatera Barat 18. Kalimantan Barat

4. Jambi 19. Kalimantan Selatan

5. Riau 20. Kalimantan Timur

6. Bengkulu 21. Sulawesi Barat

7. Sumatera Selatan 22. Sulawesi Tenggara

8. Lampung 23. Sulawesi Utara

9. Bangka Belitung 24. Sulawesi Selatan

10. DKI Jaya 25. Gorontalo

11. Jawa Barat 26. Papua

12.Banten 27. Irjabar

13. Jawa Tengah 28. Maluku

14. DIY 29. Maluku Utara

15. Jawa Timur

Target dan realisasi distribusi semen beku BBIB Singosari yang berasal dari

anggaran APBN dan BLU sepanjang tahun 2011 dilaksanakan sebagai berikut :

a. Sumber Biaya dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN)

- Semen Beku Un Sexing

Target distribusi semen beku un sexing yang berasal dari Sumber biaya

(APBN) BBIB Singosari adalah sebesar 300.000 dosis, sedangkan

realisasinya sebesar 304.873 dosis atau sebesar 101.600 %. Target dan

realisasi distribusi Semen Beku Unsexing BBIB Singosari yang berasal dari

anggaran APBN Tahun 2011 tertera pada Tabel 26. Sedangkan secara rinci

target dan realisasi distribusi semen beku un sexing anggaran APBN per

daerah tahun 2011 tertera pada Lampiran LV.

Page 54: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

54

Tabel 26. Target dan Realisasi Distribusi Semen Beku Un Sexing BBIB Singosari anggaran APBN Tahun 2011.

No. Bangsa Pejantan Anggaran APBN

% Target (dosis) Realisasi (dosis)

1. FH 31.500 34.085 108,2

2. Bali 13.700 13.552 98,9

3. Madura 1.000 1.113 111,3

4. Ongole 26.000 26.043 100,2

5. Brahman 16.000 16.485 103,0

6. Brangus 0 31 -

7. Angus 0 30 -

8. Simmental 86.000 86.277 100,3

9. Limousin 121.500 122.722 101,0

10. Kambing PE 3.300 3.513 106,5

11. Kambing Boer 1.000 1.022 102,2

JUMLAH 300.000 304.873 101,6

- Semen Beku Sexing

Target distribusi semen beku sexing yang berasal dari Sumber biaya (APBN)

BBIB Singosari adalah sebesar 2.000 dosis, sedangkan realisasinya sebesar

2.000 dosis atau sebesar 100 %. Adapun semen beku sexing yang

didistribusikan hanya dilakukan pada sapi FH X (betina). Target dan realisasi

distribusi Semen Beku Sexing BBIB Singosari yang berasal dari anggaran

APBN Tahun 2011 dapat dilihat pada Tabel 27. Sedangkan secara rinci

target dan realisasi distribusi semen beku sexing anggaran APBN disajikan

pada Lampiran LVI.

Tabel 27. Target dan Realisasi Distribusi Semen Beku Sexing BBIB Singosari anggaran APBN Tahun 2011.

No. Bangsa Pejantan Anggaran APBN

% Target (dosis) Realisasi (dosis)

1. FH X (betina) 2.000 2.000 100

JUMLAH 2.000 2.000 100

Page 55: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

55

b. Sumber Pendapatan dari Badan Layanan Umum (BLU).

- Semen Beku Un Sexing

Distribusi semen beku un sexing dari kegiatan BBIB Singosari untuk

penerimaan BLU memiliki target 1.877.000 dosis, sedangkan realisasinya

sebesar 1.760.591 dosis atau senilai 93,7 %. Target dan realisasi distribusi

untuk penerimaan BLU tahun 2011 disajikan pada Tabel 28. Sedangkan

uraian realisasi distribusi semen beku sexing dan un sexing Balai Besar

Inseminasi Buatan Singosari (penerimaan BLU) tahun 2011 dapat dilihat pada

Lampiran LVII.

Tabel 28. Target dan Realisasi Distribusi Semen Beku Un Sexing BBIB Singosari untuk penerimaan BLU Tahun 2011.

No. Bangsa Pejantan Penerimaan KSO

% Target (dosis) Realisasi (dosis)

1. FH 311.000 277.523 89,2

2. Bali 56.000 82.718 147,7

3. Madura 25.000 15.265 61,1

4. Ongole 17.000 6.930 40,8

5. Brahman 46.500 13.506 29,0

6. Brangus 0 1.905 -

7. Angus 8.000 10.824 135,3

8. Simmental 678.000 340.389 50,2

9. Limousin 723.500 982.925 135,9

10. Kambing PE 7.000 25.464 363,8

11. Kambing Boer 5.000 2.409 48,2

12. FH Elite 0 733 -

JUMLAH 1.877.000 1.760.591 93,7

- Semen Beku Sexing

Target distribusi semen beku sexing dari kegiatan BBIB Singosari untuk

penerimaan BLU 4.000 dosis, sedangkan realisasinya sebesar 4.172 dosis

atau senilai 104,3 %. Target dan realisasi distribusi untuk penerimaan BLU

tahun 2011 disajikan pada Tabel 29.

Page 56: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

56

Tabel 29. Target dan Realisasi Distribusi Semen Beku Sexing BBIB Singosari untuk penerimaan BLU Tahun 2011.

No. Bangsa Pejantan Anggaran APBN

% Target (dosis) Realisasi (dosis)

1. Limousin X 1.200 385 32,0

2. Limousin Y 800 240 30,0

3. Simental X 1.200 385 32,0

4. Simental Y 800 240 30,0

5. FH X 0 2.822 -

11. Bali X 0 50 -

12. Bali Y 0 50 -

JUMLAH 4.000 4.172 104,3

2. Informasi

Pemberian informasi dan promosi kepada calon konsumen dan pelanggan

merupakan tugas utama Seksi Informasi. Menurunnya jumlah permintaan semen

beku dari pelanggan pada tahun 2011 sebagai akibat dari kondisi iklim peternakan

nasional yang kurang kondusif. Hal ini telah mengkondisikan bidang Pemasaran dan

Informasi bekerja ekstra keras dalam melakukan kegiatan promosi serta perbaikan

strategi pemasaran agar dapat keluar dari permasalahan yang ada. Berbagai

kegiatan dalam pelaksanaan kegiatan promosi dan penetapan strategi pemasaran

telah dilakukan cukup efektif oleh Bidang Pemasaran dan Informasi.

Sebagaimana tahun sebelumnya, pelaksanaan kegiatan promosi selama

tahun 2011 dilakukan melalui dua cara, yakni metode langsung dan tidak langsung.

Kedua metode ini harus dijalankan secara seimbang dan proporsional agar

pencapaian target pemasaran dapat dicapai secara maksimal. Pada tahun 2011,

kegiatan promosi dan penyebarluasan informasi yang telah dilakukan oleh Bidang

Pemasaran dan Informasi adalah sebagai Berikut :

a. Pembuatan Bahan Informasi.

Seksi Informasi harus mampu menempatkan diri sebagai jendela informasi Balai

atas segala macam aktivitas, terobosan teknologi serta produk yang

dihasilkannya. Diperlukan suatu sarana prasarana untuk dapat memberikan

informasi secara efektif efisien yang sifatnya menarik dan mudah diterima oleh

masyarakat. Salah satu bentuk sarana prasarana yang tengah dilakukan oleh

balai dalam melakukan kegiatan promosi secara tidak langsung adalah

Page 57: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

57

pembuatan bahan informasi. Kegiatan ini dilakukan untuk menyediakan informasi

yang terkait dengan semua aktivitas dan produk yang dihasilkan oleh Balai. Pada

tahun 2011, Bidang Pemasaran dan Informasi melalui Seksi Informasi telah

melakukan pembuatan bahan promosi yang meliputi pembuatan Leaflet, Brosur,

Poster Pejantan sapi dan Kambing, Kalender, Buku Tulis, Buletin, Block Note,

Map, dan lain-lain. Adapun jenis bahan promosi yang telah dibuat selama tahun

2011 disajikan pada Tabel 30.

Tabel 30. Jenis Bahan Promosi yang telah dibuat selama tahun tahun 2011

No Nama Bahan Satuan Jumlah Yang Dibuat

1 Kalender 2012 Buah 1000

2 Poster :

a. Poster Sapi Limousin Lembar 2000

b. Poster Sapi Simental Lembar 2000

c. Poster Sapi Perah Lembar 1000

d. Poster Sapi Bali Lembar 1000

e. Poster Sapi Ongole Lembar 1000

f. Poster Aneka Pejantan Lembar 2000

g. Poster Sapi Brahman Lembar 1000

h. Poster Kambing PE Lembar 1000

3 Leaflet :

a. Leaflet Handling Semen Lembar 2000

b. Leaflet Sapi Bali Lembar 2000

c. Leaflet Sapi Perah Lembar 2000

d. Leaflet Kambing PE Lembar 3000

e. Leaflet Sapi Sexing Lembar 2000

f. Leaflet Hay Lembar 2000

g. Leaflet Silase Lembar 3000

h. Leaflet Profile Lembar 3000

i. Leaflet Pelayanan Lembar 2000

j. Leaflet Wisata Peternakan Lembar 2000

4

Brosur :

a. Brosur kawin Silang Lembar 1000

b. Brosur Bimbingan Teknis Lembar 2000

Page 58: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

58

No Nama Bahan Satuan Jumlah Yang Dibuat

5 Buku Tulis Buah 1000

6 Buletin Eksp 500

7 Block Note Eksp. 2275

8 Map Buah 2000

b. Pembuatan alat/media informasi

Berbagai terobosan teknologi informasi tengah dikembangkan oleh Balai dalam

mengembangkan pangsa pasar yang kian hari semakin kuat persaingannya.

Seksi Informasi dalam hal ini memiliki peran yang sangat vital untuk dapat

menyuguhkan berbagai macam informasi yang up to date, cepat dan mudah

diakses oleh siapapun mengenai produk serta aktivitas lainnya yang terkait

dengan perkembangan Balai. Ini dapat diwujudkan Balai dengan berbagai

macam sarana prasarana yang memadahi dalam mendukung kegiatan

penyebaran informasi/promosi. Oleh karena itu, diperlukan sebuah media yang

tepat untuk mengcover dan menyajikan sebuah informasi yang menarik dan

dapat diterima oleh masyarakat umum dalam bentuk penyediaan Peralatan

Promosi. Pada tahun 2011, Seksi Informasi telah melakukan pembuatan alat

promosi dalam bentuk standing banner, roll standing banner, moving roll banner,

papan acrylik, standing neon box slim, neon box dinding, tempat leaflet, spanduk,

tempat aneka straw, dan aneka souvenir. Adapun jenis alat promosi yang telah

dibuat pada tahun 2011 disajikan pada Tabel 31.

Tabel 31. Jenis Alat Promosi yang telah dibuat selama tahun tahun 2011

No Nama Alat Promosi Satuan Jumlah Yang Dibuat

1 Payung buah 25

2 Patung Sapi buah 200

3 Gelas Sloky buah 200

4 T Shirt buah 125

5 Pin buah 100

6 Pigura buah 10

7 Poster Pigura Akrelik buah 1

8 Tas Promosi buah 200

9 Neon Box buah 2

Page 59: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

59

c. Menyebarluaskan bahan promosi.

Kegiatan ini merupakan salah satu metode kegiatan promosi yang dilakukan

secara tidak langsung. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mendistribusikan dan

menyebarluaskan bahan promosi/informasi yang telah dibuat kepada seluruh

pelanggan dan calon pelanggan. Pendistribusian bahan promosi dilakukan

antara lain pada saat penerimaan kunjungan tamu dari luar, kegiatan pameran,

monitoring/pelayanan purna jual/ pertemuan teknis dan sebagainya. Adapun

jenis bahan promosi yang telah didistribusikan selama tahun 2011 disajikan pada

Tabel 32.

Tabel 32. Jenis Bahan Promosi yang telah terdistribusi selama tahun tahun 2011

No Nama Bahan Satuan Jumlah Distribusi

1 Katalog Sapi Potong Eksp 389

2 Katalog Sapi Perah Eksp 277

3 Kalender 2012 Buah 1000

4 Poster :

i. Poster Sapi Limousin Lembar 1600

j. Poster Sapi Simental Lembar 1399

k. Poster Sapi Perah Lembar 677

l. Poster Sapi Bali Lembar 561

m. Poster Sapi Ongole Lembar 1006

n. Poster Aneka Pejantan Lembar 2175

o. Poster Sapi Brahman Lembar 1002

p. Poster Kambing PE Lembar 75

5 Leaflet :

k. Leaflet Handling Semen Lembar 1138

l. Leaflet Sapi Bali Lembar 1461

m. Leaflet Sapi Perah Lembar 2008

n. Leaflet Kambing PE Lembar 1444

o. Leaflet Sapi Sexing Lembar 1427

p. Leaflet Hay Lembar 992

q. Leaflet Silase Lembar 2111

r. Leaflet Profile Lembar 1578

Page 60: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

60

No Nama Bahan Satuan Jumlah Distribusi

s. Leaflet Pelayanan Lembar 1576

t. Leaflet Wisata Peternakan Lembar 1647

6

Brosur :

c. Brosur kawin Silang Lembar 698

d. Brosur Bimbingan Teknis Lembar 1526

7 Buku Tulis Buah 1009

8 Buletin Eksp 10

9 Block Note Eksp. 1849

10 Map Buah 1178

d. Kegiatan Pameran.

Salah satu tupoksi Balai adalah pemberian informasi dan dokumentasi hasil

kegiatan inseminasi buatan. Diperlukan sebuah keterlibatan/aksi nyata di

lapangan dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang sifatnya pemberian informasi

secara langsung kepada masyarakat khususnya stake holder yang membidangi

peternakan, sehingga keikutsertaan Balai dalam pameran atau kegiatan sejenis

baik bersifat lokal, nasional maupun internasional mutlak dibutuhkan. Selain itu,

kehadiran/keikutsertaan BBIB Singosari dalam pemeran/ gelar inovasi teknologi

di bidang inseminasi buatan diharapkan dapat memberikan informasi, masukan,

penerangan, penyuluhan yang memadai kepada seluruh insan peternakan dan

akademisi secara intensif dan berkelanjutan. Adapun jenis dan lokasi kegiatan

pameran yang diikuti oleh BBIB Singosari sepanjang tahun 2011 disajikan pada

Tabel 33.

Tabel 33. Jenis Pameran yang telah diikuti BBIB Singosari selama tahun 2011

No Nama Kegiatan/ Tema Waktu Tempat

1 Expo Agrobisnis dan Kunjungan Presiden RI

14 Januari 2011 Kec. Lebo, Sidoarjo - Jawa Timur

2 Pameran Teknologi dan Informasi Pertanian serta Bazar Agrobisnis

26 – 27 Februari 2011 Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian

3 Gelar Produk Unggulan 8 – 12 Juni 2011 Badan Ketahanan Pangan Kab. Tulung Agung

4 Indolivestock 2011 15 – 17 juni 2011 Surabaya

5 Penas (Pekan Nasional) 2011 18 – 22 Juni 2011 Stadion Tenggarong, Kutai Kartanegara – Kalimantan Timur

Page 61: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

61

No Nama Kegiatan/ Tema Waktu Tempat

6 Panen Pedet Hasil IB 25 Oktober 2011 Kab. Tanah Laut Kalimantan Timur

7 Kontes Ternak 12 – 13 Nopember 2012

Stadion Kanjuruan, Kab. Malang

8 Expo Peternakan 2011 4 – 5 Desember 2011 Stadion Merdeka, Kab. Probolinggo

9 Launching Pejantan FH Indonesia 2011

10 – 11 Desember 2012

BPTU Sapi Perah Baturaden, Purwokerto – Jawa Tengah

e. Evaluasi Keberhasilan Hasil Inseminasi Buatan

Untuk memperoleh gambaran secara cepat dan tepat mengenai keberhasilan IB

diperlukan upaya yang terus menerus. Kerjasama yang baik antara instansi

pengguna semen beku dengan produsen semen beku dalam hal pelaporan dan

pemantauan hasil fertilitas di lapangan merupakan hal yang sangat penting.

Evaluasi keberhasilan Inseminasi Buatan di lapangan bertujuan untuk

mengetahui dan memantau fertilitas semen beku produksi Balai Besar

Inseminasi Buatan Singosari per pejantan, per bangsa dan per daerah yang

digunakan di lapangan. Selain itu kegiatan evaluasi ini juga sebagai sarana

umpan balik yang sangat berarti baik bagi Balai Besar Inseminasi Buatan

Singosari maupun daerah guna perbaikan di masa yang akan datang. Namun

demikian, pada tahun 2011, data laporan dari daerah (pelanggan) terkait dengan

data fertilitas semen beku yang dapat diolah dan dilaporkan secara rutin masih

sangat terbatas yakni masih berasal dari Dinas Peternakan Propinsi Jawa Timur

dan Dinas Peternakan Kabupaten Grobogan Jawa Tengah. Diharapkan agar

semua pelanggan semen beku (Dinas Peternakan) di seluruh Indonesia dapat

memberikan laporan IB secara rutin dan sesuai dengan format yang telah

ditetapkan kepada Balai agar dapat dilakukan evaluasi tingkat keberhasilan IB

secara menyeluruh di Indonesia. Adapun hasil rekapitulasi realisasi IB dan

Fertilitas Semen Beku BBIB Singosari untuk wilayah distribusi Dinas Peternakan

Propinsi Jawa Timur dan Dinas Peternakan Kabupaten Grobogan Jawa Tengah

disajikan pada Lampiran LVIII.

f. Evaluasi Tingkat Kepuasan Pelanggan

Analisa statistik penilaian kuesioner Indeks Kepuasan Pelanggan selama

Semester I tahun 2011 (Periode bulan November 2010 s.d April 2011) diperoleh

jumlah responden sebanyak 130 responden. Sedangkan pada Semester II tahun

Page 62: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

62

2011 (Periode bulan Mei 2011 s.d Desember 2011) diperoleh jumlah responden

sebanyak 166 responden. Jumlah pertanyaan yang harus di isi oleh responden

sebanyak 14 macam yang menyangkut penilaian responden terhadap kualitas

pelayanan yang diberikan oleh BBIB Singosari.

Berdasarkan data yang telah diolah dan disajikan, baik pada semester I maupun

Semester II jenis pelayanan yang mendapatkan nilai terendah adalah kesesuaian

antara biaya yang dibayarkan dengan biaya yang telah ditetapkan dan tingkat

kenyamanan di lingkungan unit kerja yang masing-masing mendapatkan nilai

rata-rata sebesar 3.78 atau sebesar 82,81% dan 3.96 atau sebesar 79% dari

nilai maksimal yang diharapkan.

Rendahnya penilaian oleh responden atas jenis pelayanan ini dapat disebabkan

karena pelanggan (responden) belum mendapatkan bahan promosi (brosur)

yang terbaru (perubahan harga) berkaitan dengan informasi harga pada

beberapa produk Balai sehingga pelanggan menganggap bahwa biaya yang

berlaku seperti yang tercantum pada brosur yang diterimanya. Sedangkan nilai

tertinggi yang diberikan oleh responden baik pada semester I maupun Semester

II adalah jenis pelayanan yang menyangkut pada tingkat keamanan pelayanan di

lingkungan unit kerja Balai yakni masing-masing sebesar 4,36 atau sebesar 87 %

dan 4,29 atau sebesar 86 % dari nilai maksimal yang diharapkan. Berdasarkan

data kuesioner yang telah diolah, maka dapat diketahui bahwa nilai total dari

kuesioner Indeks Kepuasan Masyarakat pada Semester I tahun 2011 (Periode

Bulan November 2010 s/d April 2011) adalah sebesar 4,12 atau sebesar 82 %

dari nilai maksimal yang diharapkan. Sedangkan nilai total kuesioner Indeks

Kepuasan Masyarakat pada Semester II tahun 2011 (Periode bulan Mei 2011 s.d

Desember 2011) adalah sebesar 4,16, dimana target yang telah ditetapkan

adalah sebesar 4. Adapun hasil analisa data kuesioner indeks kepuasan

masyarakat pada semester I dan II tahun 2011 disajikan pada Lampiran LIX.

g. Pertemuan Teknis

Kegiatan Pertemuan Teknis Inseminasi Buatan dihadiri oleh petugas Inseminator

di seluruh Indonesia. Hal ini dilakukan untuk memberikan motivasi kepada

petugas Inseminator sekaligus pelanggan Balai ditengah-tengah kegiatan IB yang

semakin menurun serta upaya untuk melakukan sharing atas permasalahan yang

terjadi dilapangan terutama yang menyangkut produk Balai.

Page 63: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

63

h. Kegiatan In House Training

Melakukan kegiatan In House Training ”Strategi Pemasaran” kepada seluruh

personel Balai yang berkepentingan untuk dapat menciptakan strategi pemasaran

yang tepat dalam mendongkrak permintaan pasar.

i. Pelayanan Purna Jual dan Monitoring Semen Beku

Sebagai salah satu instansi pemerintah yang bekerja secara profesional serta

upaya untuk menjamin kualitas Semen beku di lapangan /daerah, maka Balai

Besar Inseminasi Buatan Singosari melalui koordinator Bidang Pemasaran dan

Informasi melakukan kegiatan Pelayanan Purna Jual dan monitoring semen beku

sebagai salah satu alat kontrol dan fungsi pengawasan terhadap mutu semen

beku yang telah beredar di lapangan. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain

memberikan penyegaran kepada petugas lapangan dalam bidang IB,

memberikan penjelasan dan menampung permasalahan teknis yang ada

dilapangan berkaitan dengan pelaksanaan inseminasi buatan serta upaya untuk

memastikan bahwa penanganan semen beku selama di lapangan telah

memenuhi standar yang telah disarankan. Serta berbagai permasalahan lain

misalnya reproduksi ternak, semen beku sexing, pakan dan pemeliharaan ternak

dan lain-lain. Pada tahun 2011, BBIB Singosari telah melakukan kegiatan

Pelayanan Purna Jual dan monitoring ke berbagai daerah di Indonesia. Adapun

nama-nama daerah dalam pelaksanaan kegiatan Pelayanan Purna Jual dan

monitoring semen beku selama tahun 2011 disajikan pada Tabel 34.

Tabel 34. Jadwal Pelaksanaan Monitoring Dan Evaluasi (Monev) Tahun 2011 BBIB

Singosari No. Tanggal Lokasi Petugas

1. 29 – 30 April

2011

1.Dinas Peternakan Kabupaten Situbondo

2.Dinas Perikanan dan Peternakan

Kabupaten Situbondo

1.Kushariadi

2.Mufidz

3.Susiana,A.Md.

4.Rini Hermawati

2. 02 – 03 Mei

2011

1.Dinas Peternakan Kabupaten Pacitan

2.Dinas Peternakan Kabupaten Ponorogo

1.Suharyanta,S.Pt.

2.drh.Koko Wisnu P.

3.Wiwied Sawietri,S.Pt.

4.Jamil

Page 64: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

64

No. Tanggal Lokasi Petugas

3. 04- 05 Mei

2011

1.Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto

2.Dinas Peternakan dan Kesehatan

Hewan Kabupaten Jombang

1.drh.Deni Sulistyowati

2.Wiwit Teguh Prakoso

3.Agustina H,A.Md.

4.Suwadji

4. 10 – 11 Mei

2011

1.Dinas Peternakan Kabupaten Sampang

2.Dinas Peternakan Kabupaten

Pamekasan

1.Ir.Riyadi Asmara

2.Sutarto

3.Khairullah,S.Pt.

4.Waji

5. 18 – 19 Mei

2011

1.Dinas Pertanian Kabupaten Madiun

2.Dinas Peternakan Kabupaten Magetan

1.Nugro Menik N,S.Pt.

2.Mashudi

3.Taufiq R,A.Md.

4.Ahmad Nuryadin

6. 23 – 24 Mei

2011

1.Dinas Peternakan Kabupaten Lamongan

2.Dinas Pertanian Kabupaten Tuban

1.drh.Aris Sutomo

2.Mujiono

3.Erna Munifah,S.Pt.

4.Slamet Sutjipto

7. 25 – 26 Mei

2011

1.Dinas Peternakan Kabupaten Blitar

2.Dinas Kehewanan Kabupaten Kediri

1.drh.Enniek, MP.

2.Aris Bahtiar,S.Pt.

3.Yeni Fitriantini,S.Pt.

4.Purwanto

5.Jianto

8. 26 – 28 Juli

2011

1.Dinas Peternakan Kabupaten Magelang

2.Dinas Peternakan Kabupaten Purworejo

3.Dinas Peternakan Kabupaten Kebumen

1.drh.Sarastina,MP.

2.drh.Heni Maryati

3.Misnadi

4.Jamil

9. 25 – 28 Juli

2011

1.Dinas Peternakan Kabupaten

Purbalingga

2.Dinas Peternakan Kabupaten Banyumas

3.Dinas Peternakan Kabupaten

Banjanegara

1.drh.Enniek H, MP

2.Akadi

3.drh.Deny Sulistyowati

4.Suwadji

10. 18 – 19

Agustus 2011

1.Dinas Peternakan Dan Kesehatan

Hewan Propinsi Kalimantan Barat

1.drh.Oloan P, MP.

2.Suharyanta,S.Pt.

11. 23 Agustus

2011

1.Dinas Peternakan Kabupaten

Bojonegoro

1.drh.Anny Amaliya

2.Arsdiana Devi P,S.Pt.

3.Sunardi,S.Pt.

4.Jamil

Page 65: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

65

No. Tanggal Lokasi Petugas

12. 20 – 22

September

2011

1.Dinas Peternakan Propinsi Sumatera

Selatan

1.drh.Herliantien,MP.

2.Ir.Nurkhayati

3.Nugro Menik N,S.Pt.

13. 12 – 13

September

2011

1.Dinas Peternakan Kabupaten

Banyuwangi

2.Dinas Peternakan Kabupaten

Probolinggo

1.drh.Ahmad Budi P.

2.Mardiningsih

3.Susiana,A.Md.

4.Marto Utomo

14. 13 – 15

September

2011

1.Dinas Peternakan Propinsi Nusa

Tenggara Timur

1.drh.Herliantien,MP.

2.Ir.Nurkhayati

3.Nugro Menik N,S.Pt.

15. 13 – 15

September

2011

1.Dinas Peternakan Propinsi Jambi 1.drh.Enniek H, MP.

2.drh.Oloan P, MP.

3.Suharyanta,S.Pt.

16. 19 – 21

September

2011

1.Dinas Peternakan dan Kesehatan

Propinsi Aceh

1.Ir.Chandra LP, MP.

2.drh.Sarastina,MP.

17. 22 – 23

September

2001

1.Dinas Peternakan dan Kesehatan

Hewan Propinsi Sumatera Utara

1.Ir.Chandra LP, MP.

2.drh.Sarastina, MP.

18. 14

September

2011

1.Dinas Peternakan Kabupaten Gresik

2.Dinas Peternakan Kabupaten Sidoarjo

1.Mufidz

2.Aris Bahtiar,S.Pt.

3.Kuthi Widhowati

4.Suparno B.

19. 30

September

2011

1.Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung

2.Koperasi Unit Desa (KUD) ”Sumber

Makmur” Ngantang

1.drh.Aris Sutomo

2.Purwanto

3.Sumarto

20. 05 Oktober

2011

1.Koperasi Unit Desa (KUD) Kandangan

Kediri

1.drh.Sarastina,MP.

2.Nugro Menik N,S.Pt.

3.Wiwit Teguh Prakoso

21. 10 – 11

Oktober 2011

1.Dinas Peternakan Kota Madya Malang

2.Dinas Peternakan dan Kesehatan

Hewan Kabupaten Malang

1.drh.Enniek H,MP.

2.Nanik Sumarni

3.Yeni Fitriantini,S.Pt.

4.Suwadji

Page 66: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

66

No. Tanggal Lokasi Petugas

22. 15 Oktober

2011

1.Koperasi Unit Desa (KUD) Agropuro

Krucil Probolinggo

2.Koperasi Unit Desa (KUD) Tani

Makmur Senduro Lumajang

1.Suharyanta,S.Pt.

2.Wiwiet Sawietri,S.Pt.

23. 26 – 28

Oktober 2011

1.Dinas Peternakan Propinsi Kalimantan

Selatan

2.Dinas Peternakan Kabupaten Tanah

Laut

1.drh.Herliantien,MP.

2.drh.Enniek H,MP.

3.Ir.Jack Pujianto

4.Djanu Sugianto

24. 02 – 03

Nopember

2011

1.Gabungan Koperasi Susu Indonesia

(GKSI) Propinsi Jawa Barat

1.drh.Herliantien,MP.

2.drh.Sarastina,MP.

3.Ir.Jack Pujianto

25. 07 – 08

Nopember

2011

1.Dinas Peternakan Kabupaten Bangkalan

2.Dinas Peternakan Kabupaten

Pamekasan

3.Dinas Peternakan Kabupaten Sumenep

1.drh.Koko Wisnu P

2.Khairullah,S.Pt.

3.Zunen

4.M.Atiari

26. 15 – 16

Nopember

2011

1.Dinas Peternakan Propinsi Sulawesi

Utara

2.Dinas Peternakan Propinsi Gorontalo

1.drh.Herliantien,MP.

2.Ir.Nurkhayati

3.Natalia Heni K,S.Pt.

27. 15-17

Nopember

2011

1.Dinas Peternakan Kabupaten Paser

Kalimantan Timur

2.Dinas Peternakan Kota Balikpapan

1.Ir.Jack Pujianto

2.Djanu Sugianto

3.Wiwiet Sawietri,S.Pt.

Adapun secara umum hasil kegiatan monitoring/pelayanan purna jual

sepanjang tahun 2011 adalah sebagai berikut:

1. Kegiatan monitoring berhasil menggali berbagai permasalahan yang ada di

lapangan antara lain praktek IB ”ilegal” dan peredaran semen beku ilegal. Untuk

mengatasi permasalahan tersebut, perlu adanya tindak tegas dari Dinas

Peternakan sebagai pemegang otoritas wilayah.

2. Menurunnya gairah untuk beternak sapi karena rendahnya harga sapi dipasaran

sebagai akibat dari ”banjir” sapi dan daging impor merupakan ancaman bagi

terwujudnya program PSDSK 2014. Perlu adanya perhatian khusus dari

pemerintah untuk mengatasi permasalahan harga dan memberikan perlindungan

terhadap produk lokal sehingga dapat meningkatkan semangat untuk beternak

sapi kembali.

Page 67: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

67

3. Permasalahan reproduksi yang terjadi di lapangan seperti IB berulang

merupakan salah satu akibat dari proses IB yang tidak legeartis. Untuk itu perlu

adanya bimbingan kembali kepada petugas inseminator mengenai masalah

reproduksi ternak terutama tentang faktor –faktor yang mempengaruhi

keberhasilan IB sehingga dapat meningkatkan kemampuan petugas dan

meluruskan adanya presepsi yang salah.

4. Bimbingan kepada petugas inseminator dalam bidang reproduksi, penampungan

semen beku di lapangan hingga prosedur thawing yang benar harus selalu

diberikan untuk meningkatkan kemampuan petugas dan juga memberikan

pemahaman mengenai faktor-faktor yang menentukan keberhasilan IB.

5. Pengujian semen beku yang dilapangan dilakukan secara transparan dan semua

petugas dapat melihat kualitas semen beku BBIB Singosari yang telah

didistribusikan. Berdasarkan hasil pengujian semen beku yang dilakukan

diketahui bahwa kualitas semen beku BBIB Singosari yang didistribusikan masih

berada dalam kualitas baik, rata-rata nilai Post Thawing Motility adalah 40% -

50%.

6. Sistem recording telah diterapkan dengan menggunakan form yang mangacu

pada form yang diterbitkan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur.

Recording merupakan media untuk mengukur angka keberhasilan IB.

7. Berdasarkan data yang diperoleh selam kegiatan monitoring diketahui bahwa

penggunaan semen beku pejantan impor lebih tinggi dari pada semen beku

pejantan lokal (bahkan pada daerah tertentu diperoleh rasio penggunaan semen

beku pejantan lokal : impor mencapai 1:700 dosis yang berarti bahwa dari 700

dosis penggunaan semen beku pejantan impor hanya 1 dosis semen beku

pejantan lokal yang diinginkan). Sosialisasi penggunaan semen beku pejantan

lokal perlu untuk lebih ditingkatkan untuk mencegah gangguan reproduksi

sebagai akibat pelaksanaan IB secara terus menerus dengan menggunakan

semen beku pejantan impor.

8. Kegiatan monitoring juga dilakukan pada lokasi peternakan rakyat untuk melihat

hasil IB dengan menggunakan semen beku BBIB Singosari. Berdasarkan hasil

pengamatan diketahui bahwa pedet hasil inseminasi dengan menggunakan

semen beku BBIB Singosari memiliki performance yang bagus dengan rataan

berat lahir sekitar 35 kg. Namun demikian pada daerah tertentu diketahui bahwa

semen beku BBIB Singosari dari beberapa pejantan kurang disukai oleh

peternak karena keturunan yang dihasilkan tidak sesuai dengan harapan (warna

Page 68: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

68

kulit tidak sesuai harapan). Untuk itu Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur

selaku distributor semen beku di wilayah Jawa Timur perlu untuk melakukan

pemetaan kembali terhadap wilayah distribusi sapi pejantan sehingga dapat

meningkatkan angka penyerapan semen beku.

D. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Untuk mendukung tata pemerintahan yang baik dan meningkatkan kinerja

lingkup Kementerian Pertanian ditetapkan 8 (delapan) kelompok Jabatan Fungsional

Rumpun Ilmu Hayati (RIHP) oleh Menko Was Bang Pan.

Dari 8 (delapan) kelompok Jabatan Fungsional yang ada terdapat 4 (empat)

diantaranya merupakan Jabatan Fungsional yang instansi unit pembinanya adalah

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan yaitu :

- Pengawas Bibit Ternak

- Pengawas Mutu Pakan

- Medik Veteriner

- Paramedik Veteriner

Jabatan Fungsional tersebut rata-rata berjalan sepuluh tahun dan di dalam

perjalanannya masih ditemui berbagai permasalahan, maka diperlukan evaluasi

terhadap pelaksanaan jabatan fungsional tersebut yang meliputi aspek substanstif

maupun aspek administratif melalui kegiatan koordinasi diantara pejabat fungsional

dan pelatihan Pejabat Fungsional Rumpun Ilmu Hayat lingkup Pertanian.

1. Fungsional Pengawas Bibit Ternak

Arah kebijakan pemerintah dalam mendukung pelaksanaan otonomi daerah

dan tuntutan perkembangan pelaksanaan pengawasan benih dan/atau bibit ternak,

melalui keputusan Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan dan

Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

61/KEP/MKWASPAN/9/1999 ditetapkan jabatan fungsional Rumpun Ilmu Hayati, di

bidang jabatan fungsional Pengawas Bibit Ternak dan angka kreditnya yang

mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melaksanakan kegiatan

pengawasan bibit ternak.

Dalam perjalanan waktu ternyata ditemukan butir-butir kegiatan jabatan

fungsional Pengawas Bibit Ternak yang belum terakomodir dalam keputusan

tersebut, sehingga diperlukan penyempurnaan. Melalui peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 2 Tahun 2011

Page 69: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

69

tentangJabatan fungsional Pengawas Bibit Ternak dan Angka Kreditnya. Peraturan

tersebut diharapkan dapat digunakan sebagai acuan oleh pejabat fungsional

Pengawas Bibit Ternak ataupun Tim Penilai dalam pelaksanaan keguatan/tugasnya.

Jabatan fungsonal adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung

jawab, wewenang dan hak Pegawai Negeri Sipil dalam suatu kesatuan organisasi

yang pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan ketrampilan serta bersifat

mandiri.

Pejabat fungsional di BBIB Singosari pada pelaksanaan tugasnya diatur

kembali dan ditentukan melalui uraian surat penugasan oleh kepala BBIB Singosari.

Pejabat fungsional Pengawas Bibit Ternak BBIB Singosari belum seluruhnya dapat

ditempatkan sesuai dengan jabatannya, hal tersebut dikarenakan kebutuhan balai

sendiri. Jumlah dan tempat penugasan pejabat fungsional Pengawas Bibit Ternak di

BBIB Singosari dapat dilihat pada Tabel 35.

Tabel 35. Pembagian Penempatan Pejabat Fungsional Pengawas Bibit Ternak di BBIB Singosari Tahun 2011

NO Tempat Penugasan Jumlah Kelompok Ahli Kelompok Terampil Jumlah

Pejabat Calon Pejabat Calon

1 Bagian Umum 6

a. Keuangan 1 1 1 3

b. RTP 1 2 3

2 Bidang Pelayanan

Teknik

15

a. Pemeliharaan

Ternak

2 1 3 1 7

b. Produksi Semen 2 1 4 1 8

3 Bidang Pemasaran

dan Informasi

2

a. Pemasaran

b. Informasi 1 1 2

JUMLAH 23 5 4 9 5 23

Jumlah pejabat funsional Pengawas Bibit Ternak di BBIB Singosari sebanyak

23 orang yang terdiri dari:

- Kelompok terampil dan calon sebanyak 14 orang

- Kelompok ahli dan calon sebanyak 9 orang

Rincian data personal dapat dilihat pada Lampiran LX dan Lampiran LXI.

Page 70: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

70

BBIB Singosari mendapat tambahan pejabat fungsional Pengawas Bibit

Ternak pada tahun 2011 sebanyak 7 (tujuh) orang dengan rincian sebagai berikut :

- 4 (Empat) orang kelompok terampil yaitu Dhanis Fitriana, A.Md; Iwan Kurniawan,

A.Md; Ratna Fitri Hidayah; dan Nur Hidayah.

- 3 (Tiga) orang kelompok ahli yaitu Bernard Winarto L, S.Pt; Danang Mahendra,

S.Pt; dan Indra Adie Setyawan, S.Pt.

Tahun 2011 telah dilakukan pengiriman Dupak bagi Pejabat Fungsional

Pengawas Bibit Ternak dengan rincian sebagai berikut :

1. Untuk kenaikan pangkat peride April 2011 dari kelompok terampil 3 (tiga) orang

yaitu Mudji Surono; Susiana, A.Md; dan Agustina Hendaryati A.Md; dan dari

kelompok ahli 4(empat) orang yaitu I Putu Eka Sentana, S.Pt; Yeni Fitriantini,

S.Pt; Wiwit Sawitri S.Pt; dan Sunardi, S.Pt.

2. Untuk kenaikan pangkat periode oktober 2011, dari kelompok terampil 1(satu)

orang yaitu slamet sutjipto, sedangkan dari kelompok ahli ada 2(dua) orang yaitu

Wiwit Sawitri, SPt, dan Aris Bachtiar, S.Pt.

3. Untuk kenaikan pangkat periode April 2012, dari kelompok terampil sebanyak

4(empat) orang yaitu Slamet Sutjipto, Mufidz, Susiana A.Md, dan Agustina

Hendaryati, A.Md., sedangkan dari kelompok ahli sebanyak 2(dua) orang yaitu

Yeni Fitriantini, S.Pt, dan Sunardi, S.Pt;

Jurnal angka kredit masing-masing pejabat fungsional Pengawas Bibit Ternak

Terampil dapat dilihat pada Lampiran LXII dan untuk kelompok ahli Lampiran LXIII.

Peningkatan angka kredit digambarkan pada Grafik 1 untuk kelompok terampil dan

Grafik 2.

Kenaikan Pangkat Pejabat Fungsional Pengawas Bibit Ternak untuk Periode

April dan Oktober sebagai berikut :

1. Kenaikan pangkat pada periode Aprill 2011 untuk kelompok terampil tidak ada,

sedangkan kelompok ahli sebanyak 1(satu) orang yaitu:

I Putu Eka Sentana, S.Pt dari Penata Muda Tk I/IIIb nenjadi Penata/IIIc

2. Kenaikan pangkat pada periode oktober 2011 untuk kelompok terampil tidak ada,

dan dari kelompok ahli sebanyak 2(dua) orang yaitu:

Aris Bachtiar S.Pt dari Penata Muda /IIIa menjadi Penata Muda Tk I/IIIb.

Wiwit Sawitri, S.Pt dari Penata Muda /IIIa menjadi Penata Muda Tk I/IIIb.

Kenaikan Pangkat Pejabat Fungsional Pengawas Bibit Ternak Ahli Tahun 2011

sebagaimana pada Lampiran LXIV.

Page 71: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

71

Pertemuan Pengawas Bibit Ternak diadakan 4 (empat) kali ditahun 2011,

yaitu:

1. Sosialisasi penetapan peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 2 Tahun 2011 tentang Jabatan Fungsional Pengawas

Bibit Ternak dan Angka Kreditnya pada Tanggal 6 – 8 April 2011 di Inna

Simpang Hotel jalan Gubernur Suryo 1 – 3 Surabaya.

2. Penyusunan Juknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional pengawas Bibit Ternak

dan tindak lanjut Permentan Nomor 2 Tahun 2011 tentang Jabatan Fungsional

Pengawas Bibit Ternak dan Angka Kreditnya pada tanggal 11 -13 Mei 2011 di

Hotel Pangrango jalan Pangango 23 Bogor.

3. Pertemuan Teknis Pejabat Fungsional Pengawas Bibit Ternak pada Tanggal 16 -

18 September 2011 di Hotel Sultan jalan Teuku Panglima Salim 1 Banda Aceh.

4. Pertemuan Munas II Masyarakat Perbenihan dan Perbibitan Indonesia (MPPI) di

Padepokan Pencak Silat TMII Jakarta pada tanggal 10 – 11 Oktober 2011, dan

dibarengi pemberian penghargaan SDG Hewan. Dari Balai Besar Inseminasi

Buatan Singosari yang mendapat penghargaan adalah Mufidz dengan jabatan

P)engawas Bibit Ternak Penyelia.

5. Tindak lanjut Permentan Nomor 2 Tahun 2011 tentang Jabatan Fungsional

Pengawas Bibit Ternak dan Angka Kreditnya dan Keputusan Bersama Nenteri

Pertanian dan Kepala BKN Nomor 60/Permentan/OT.140/IX/2011 dan Nomor 39

Tahun 2011, finalisasi pedoman formasi Juknis Pengawas Bibit ternak dan

Perumusan Uji Kompetensi pada tanggal 17 – 19 November 2011 di Hotel

Prioritas jalan Raya Cisarua Km 83 Puncak Bogor.

Untuk menambah pengetahuan pejabat fungsional Pengawas Bibit Ternak di

tahun 2011 diadakan pelatihan-pelatihan Pengawas Bibit Ternak. Pejabat fungsional

Pengawas Bibit Ternak di BBIB Singosari yang mengikuti pelatihan ada 2 (dua)

orang dari kelompok terampil, yaitu :

1. Susiana A.Md

NIP. 19870726 200801 2 005

2. Agustina Hendaryati, A.Md

NIP. 19850802 200801 2 005

Pelatihan yang diikuti adalah Pelatiahan Dasar Terampil Pengawas Bibit

Ternak yang diselenggarakan di Balai Besar Penyuluh Pertanian Kupang NTT pada

tanggal 6 – 19 Juli 2011. Sedangkan dari kelompok ahli di tahun 2011 tidak ada yang

mengikuti pelatihan.

Page 72: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

72

Oleh karena BBIB Singosari kekurangan personal pada bagian keuangan,

terdapat pejabat fungsional Pengawas Bibit Ternak terampil yang diberhentikan

sementara yaitu:

Nama : Winarmi

NIP : 19640327 198903 2 001

Pangkat/Golongan : Penata Muda/IIIb

Jabatan : Pelaksana Lanjutan (1 Oktober 2006)

Di berhentikan sementara sejak tanggal 1 April 2011 dengan Surat Keputusan

Menteri Pertanian Nomer 126/kpts/kp.460/A2.4/VI/2011, tertanggal 23 Juni 2011.

2. Fungsional Medik dan Paramedik Veteriner

Jabatan fungsional Medik dan Paramedik Veteriner adalah salah satu jabatan

fungsional yang termasuk fungsional rumpun hayati yang terdapat di Kementrian

Pertanian. Perkembangan jabatan fungsional medik dan paramedik ini mengalami

peningkatan yang cukup pesat dari jumlah anggota dan perkembangan kebijakan di

Kementrian Pertanian dan Pemerintah Daerah.

Di BBIB Singosari Fungsional Medik Veteriner baru mulai aktif sejak tahun

2010, dan selama waktu yang masih singkat ini masih banyak ditemui permasalahan

dalam pelaksanaannya. Tetapi dari pejabat fungsional medik dan paramedik

veteriner di BBIB Singosari mempunyai semangat dalam melaksanakan fungsional

tersebut dan pertemuan maupun workshop yang dilaksanakan oleh Kementrian

pertanian atau dari BBIB Singosari membantu memecahkan masalah yang ada.

Dalam rangka untuk mengetahui perkembangan jabatan fungsional medik

dan paramedik veteriner di BBIB Singosari ini, maka disusun laporan kegitatan tahun

2011 umtuk mengevaluasi dan mempertanggungjawabkan kegiatan yang telah

dilaksanakan.

Data Pejabat Fungsional Medik dan Paramedik Veteriner BBIB Singosari

Tahun 2011 sebagaimana pada Tabel 36, Tabel 37, Tabel 38 dan Tabel 39.

Page 73: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

73

Tabel 36. Pejabat Fungsional Medik Veteriner Tahun 2011 No. Nama Pejabat Pangkat/Golongan Jabatan

1. Drh. Koko Wisnu P. NIP. 19790709 200501 1 002

Penata/IIIc 01 April 2009

Medik veteriner Pertama

2. Drh. Heni Sri Maryati NIP. 19790807 200604 2 001

Penata/IIIc 01 Oktober 2011

Medik veteriner Pertama

3. Drh. Aris Sutomo NIP. 19800726 200604 1 001

Penata/IIIc 01 Oktober 2011

Medik veteriner Pertama

4. Drh. Ayumayandini E.M. NIP. 19780505 200801 2 036

Penata Muda Tk I/IIIb 01 Oktober 2007

Medik veteriner Pertama

5. Drh. Deny Sulistyowati NIP. 19801104 200801 2 009

Penata Muda Tk I/IIIb 01 Oktober 2007

Medik veteriner Pertama

6. Drh. Jumaryoto NIP. 19840305 200912 1 002

Penata Muda Tk I/IIIb 01 Oktober 2009

Medik veteriner Pertama

Tabel 37. Calon Pejabat Fungsional Medik Veteriner No. Nama Pejabat Pangkat/Golongan Jabatan

1. Drh. Ahmad Budi P NIP. 19761206 200501 1 001

Penata / III C 01 April 2009

Calon Medik Veteriner

Tabel 38. Pejabat Fungsional Paramedik Veteriner No. Nama Pejabat Pangkat/Golongan Jabatan

1. Miftahul Ashar, A. Md NIP. 19790924 200801 1 011

Pengatur /Iic 01 Maret 2009

Paramedik Veteriner Pelaksana

Tabel 39. Calon Pejabat Fungsional Paramedik Veteriner No. Nama Pejabat Pangkat/Golongan Jabatan

1. Taufiq Ridwan M, A.Md. NIP. 19850226 200912 1 006

Pengatur /Iic 01 Januari 2011

Calon Paramedik veteriner

2. Yusuf mahdi, A.Md NIP. 19770904 201101 1 003

Pengatur /Iic 01 Januari 2011

Calon Paramedik veteriner

Pejabat Fungsional yang dibebaskan sementara dari jabatan Fungsional

Medik Veteriner terhitung mulai tanggal 1 september 2011 :

Nama : drh. Dita Retnowulan

NIP : 19810502 200604 2 001

Pangkat / Gol : Penata Muda Tk I ( III/b)

Angka : 170,735

Page 74: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

74

Pada tahun 2011 seluruh calon maupun pejabat fungsional Medik dan

Paramedik yang belum mendapatkan diklat dasar telah mengikuti pendidikan dan

pelatihan dasar fungsional. Dengan adanya pelatihan tersebut akan membantu

pelaksanaan kegiatan fungsional yang telah maupun yang akan dilakukan oleh calon

atau pejabat fungsional tersebut.

Pelatihan yang dilaksanakan oleh Pejabat Fungsional Medik dan Paramedik

Veteriner Tahun 2011 sebagaimana pada Tabel 40.

Tabel 40. Pelatihan Pejabat Fungsional Medik dan Paramedik Veteriner Tahun 2011

No Nama Nama pelatihan Tempat / Tanggal

1. Drh. Ahmad Budi P Diklat Dasar Medik Veteriner BBDAPK Cinagara 22 Juni -3 Juli 2011

2. Drh. Koko Wisnu P.

Diklat Dasar Medik Veteriner BBDAPK Cinagara 22 Juni – 3 Juli 2011

3. Drh. Heni Sri Maryati

Diklat Dasar Medik Veteriner BBDAPK Cinagara 6 – 20 Maret 2011

4. Drh. Ayumayandini E.M.

Diklat Dasar Medik Veteriner BBDAPK Cinagara 22 Juni – 3 Juli 2011

5. Drh. Deny Sulistyowati Diklat Dasar Medik Veteriner BBDAPK Cinagara 22 Juni – 3 Juli 2011

6. Drh. Jumaryoto Diklat Dasar Medik Veteriner BBDAPK Cinagara 22 Juni – 3 Juli 2011

7. Drh. Dita Retnowulan Diklat Dasar Medik Veteriner BBDAPK Cinagara 22 Juni – 3 Juli 2011

8. Miftahul Ashar, A. Md Diklat Dasar Paramedik BBDAPK Cinagara 6 – 20 Maret 2011

9. Taufiq Ridwan M, A.Md. Diklat dasar Paramedik BBDAPK Cinagara 5 Juni – 19 Juni 2011

Pelaporan kegiatan atau pengajuan data usulan pelaporan angka kredit wajib

dilakukan oleh pejabat fungsional, periode pelaporan dapat satu tahun sekali atau

setahun dua kali.

Pengajuan angka kredit ini harus dilakukan untuk menunjang peningkatan

karier pejabat fungsional, yang meliputi kegiatan pengendalian HPH dan

pengamanan produk, kegiatan pengembangan metode kesehatan hewan,

pengembangan profesi dan penunjang kegiatan medik dan paramedik veteriner.

Data pejabat Fungsional Medik Dan Paramedik Vetriner yang mengajukan

DUPAK pada tahun 2011 sebagaimana pada Tabel 41 dan Tabel 42.

Page 75: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

75

Tabel 41. Pengajuan DUPAK Pejabat Fungsional Medik Veteriner Periode Juni 2011

No Nama Angka Kredit Terakhir Keterangan

1. Drh. Koko Wisnu P. 195,872

2. Drh. Aris Sutomo 201,245 Naik pangkat ke IIIc

3. Drh. Heni Sri Maryati 201,465 Naik Pangkat ke IIIc

4. Drh. Dita Retnowulan 170,35

5. Drh Jumaryoto 154

Tabel 42. Pengajuan DUPAK Pejabat Fungsional Paramedik Veteriner Periode Desember 2011

No Nama Angka Kredit Terakhir Keterangan

1. Taufiq Ridwan M. A,Md Belum keluar

Kegiatan Pertemuan dan Workshop Pejabat Fungsional Paramedik dan Medik

Veteriner yang diadakan oleh Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan,

Kementerian Pertanian beberapa kali dilakukan pada tahun 2011. kegiatan ini

bertujuan untuk sosialisasi aturan – aturan terbaru mengenai fungsional medik dan

paramedik, sarana koordinasi antara fungsional di UPT di lingkup Dirjen Peternakan.

Dan selanjutnya hasil pertemuan atau rapat tersebut akan di sosilisasikan ke pejabat

fungsional di masing – masing instansi.

Workshop atau rapat yang di ikuti dari fugsional medik dan paramedik

veteriner dari BBIB Singosari, antara lain :

1. Workshop Jabatan Fungsional Medik dan Pramedik Veteriner, yang diadakan di

Hotel Salak, pada tanggal 30 Juni – 01 Juli 2011. Pada workshop ini membahas

tentang tata cara penyusunan DUPAK, yang selanjutnya akan digunakan

sebagai acuan baku untuk penyusunan dan pengajuan DUPAK Fungsional

Medik dan Paramedik Veteriner.

2. Pertemuan Koordinasi Fungsional Medik, Paramedik, Wastukan dan Wasbitnak

di Hotel Pramesti pada tanggal 13 – 15 Desember 2011. pertemuan ini sebagai

sarana koordinasi diantara fungsional rumpun hayati di lingkup Dirjen

Peternakan.

Kegiatan Penulisan tentang medik dan paramedik veteriner yang di muat di

majalah atau sebagai koleksi di perpustakaan BBIB Singosari pada tahun 2011 ini

mulai di lakukan oleh pejabat fungsional Medik adan Paramedik Veteriner. Kegaiatan

penulisan ini bertujuan untuk mengembangkan wawasan mengenai bidang veteriner

Page 76: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

76

dan sebagai salah satu kegiatan yang menunjang atau menambah angka kredit

pejabat fungsional yang bersangkutan.

Kegiatan penulisan ini semakin berkembang dengan adanya buletin dari BBIB

Singosari yang sudah bersertifikat ISBN. Dengan adanya penulisan ini kegiatan

fungsional tidak hanya seputar tentann pekerjaan pokok yang dilaksanakan sehari–

hari, tetapi akan lebih berkembang mengenai hal-hal veteriner yang lain.

3. Fungsional Pengawas Mutu Pakan

Pengawas Mutu Pakan adalah kelompok jabatan fungsional khusus dan

dalam Bagan Struktur Organisasi BBIB Singosari berada di bawah garis Komando

Kepala BBIB Singosari yang secara Organisatoris mempunyai Tugas Pokok

melakukan kegiatan pengawasan mutu bahan baku pakan dan pakan ternak. Dan

mempunyai Fungsi mengawasi agar ternak mendapatkan pakan dalam jumlah dan

kualitas yang cukup baik.

Jumlah Pejabat Fungsional Pengawas Mutu Pakan (Wastukan) BBIB

Singosari tahun 2011 sebanyak 3 (tiga) orang sebagaimana pada Tabel 43.

Tabel 43. Pejabat Fungsional Pengawas Mutu Pakan BBIB Singosari Tahun 2011.

No. NAMA / NIP Pangkat/ Gol/TMT

Jabatan Pelatihan Keterangan

1. 2. 3.

Ir. Riyadi Asmara 19570311 198902 1 001 Andi Hasan, S.Pt 19810322 200912 1 002 Mochamad Soleh 19770927 200912 1 001

Pembina IV / a

1 Okt 2011

Penata Muda III/a

1 April 2011

Pengatur Muda II / a

1 April 2011

Pengawas Mutu Pakan

( Ahli )

Pengawas Mutu Pakan

( Ahli )

Pengawas Mutu Pakan ( Trampil )

-

Dasar I 11 Nop s.d

28 Nop 2010

Dasar I 12 Sept s.d

26 Sept 2011

-

STPP Magelang

BBPSP Batu Songgoriti

Adapun kegiatan-kegiatan dari Fungsional Pengawas Mutu pakan selama

Tahun Anggaran 2011 sebagai berikut :

1. melakukan pengawasan pengolahan lahan.

2. melakukan pengawasan penanaman rumput.

3. melakukan pengawasan pemanenan dan pendistribusian rumput ke kandang.

4. melakukan pengawasan peremajaan kebun rumput.

5. melakukan pengawasan penchoperan rumput dan jagung.

6. melakukan pengawasan pembuatan silase.

Page 77: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

77

7. melakukan pengawasan pembuatan hay.

8. melakukan pengawasan pendistribusian pakan.

9. melakukan pengawasan pengujian pakan.

10. mengikuti Workshop/ Forum Pejabat Fungsional Pengawas Mutu Pakan an.

Ir.Riyadi Asmara pada tanggal 6 Juli s.d 7 Juli 2011 di Bandung.

11. mengikuti pelatihan Dasar I Wastukan tingkat trampil a.n. Mochamad Soleh pada

tanggal 12 September s.d 26 September 2011 di Batu-Malang.

E. LABORATORIUM UJI MUTU SEMEN SNI ISO/IEC 17025:2008

Kepercayaan pelanggan terhadap kualitas dan pelayanan semen beku

produksi BBIB Singosari cukup bagus. Loyalitas pelanggan terhadap produk semen

beku yang dihasilkan semakin meningkat, hal ini diindikasikan dengan semakin

meningkatnya jumlah permintaan semen beku produksi BBIB Singosari. Dengan

diterapkannya ISO/IEC 17025 : 2005 pada Laboratorium Uji Mutu BBIB Singosari

serta ISO 9001:2008 diakhir tahun 2009, maka BBIB Singosari khususnya Bidang

Pemasaran dan Informasi telah mampu melaksanakan Sistem Manajemen Mutu

secara berkesinambungan dalam segala aktivitas dan pelayanannya. Dengan

demikian diharapkan pelanggan akan mendapatkan jaminan produk yang

berkualitas, sesuai dengan standar internasional dan memenuhi persyaratan dan

harapan pelanggan.

Tujuan Kajian Manajemen adalah :

1. Memastikan kesinambungan, kecocokan dan efektifitas laboratorium uji mutu

semen Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari.

2. Mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi dan peningkatan yang diperlukan

Sasaran :

1. Peningkatan kesinambungan, kecocokan dan efektifitas laboratorium uji mutu

semen Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari.

2. Pemutakhiran dokumen dan peningkatan sistem manajemen mutu

Hasil pelaksanaan Kaji Ulang Manajemen adalah :

1. Kecocokan Kebijaksanaan dan Prosedur : sesuai

2. Pelaporan dari Staf manajerial dan personel :

a. Pengujian Semen

Pengujian semen selama Tahun 2011 adalah 1.627 kali pengujian terdiri dari

1471 kali pengujian internal dan 156 kali pengujian external sebagai berikut :

Page 78: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

78

- Internal

1.Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari : 1471 kali pengujian

- External

1.PT.Greenfields Indonesia : 14 kali pengujian

2.BIBD Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan : 70 kali pengujian

Propinsi Lampung

3.BIB Lembang : 40 kali pengujian

4.BIBD Dinas Peternakan Propinsi Jawa Tengah : 30 kali pengujian

5.UPBAT Punten Batu : 2 kali pengujian

b. Pada Tahun 2011 telah dilaksanakan Audit Internal, Pertemuan Teknis

Bulanan, In House Training Laboratorium Uji Mutu Semen SNI ISO/IEC

17025-2008 dan Studi Banding.

3. Pelaksanaan Audit Internal

a. Pelaksanaan

Audit Internal dilaksanakan pada tanggal 16 s/d 23 September 2011 dengan

Tim Auditor dari BBIB Singosari antara lain :

1.drh.Oloan P Lubis,MP.

2.Nugro Menik N,S.Pt.

3.Syailendra,SE.

4.Mashudi

5.drh.Aris Sutomo

b. Hasil Audit Internal

Audit Internal dilakukan untuk seluruh kegiatan laboratorium uji mutu BBIB

Singosari, Temuan yang berhubungan dengan Management dan Teknis

diperoleh sebanyak 19 buah. Tindakan koreksi telah dilaksanakan sesuai

dengan jadwal yang telah ditentukan.

4. Tindakan perbaikan dan pencegahan telah dilaksanakan sesuai dengan temuan-

temuan baik pada audit internal maupun pertemuan teknis bulanan. Dokumen

Mutu telah dimutakhirkan dan dokumen kedaluarsa telah diamankan.

5. In House Training Sistem Manajemen Laboratorium dan Audit Internal

Laboratorium SNI ISO/IEC 17025:2008 telah dilaksanakan pada tanggal 8

Nopember 2011 dengan peserta sebanyak 22 orang terdiri dari Personil

Laboratorium Uji Mutu Semen 15 Orang, Personil Auditor 5 orang dan struktural

BBIB Singosari 2 orang. dengan Fasilitator dari Komite Akreditasi Nasional

(KAN) Jakarta.

Page 79: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

79

6. Studi Banding dilaksanakan pada tanggal 29 Desember 2011 ke Balai

Laboratorium Pengujian Mutu Hasil Perikanan Dinas Perikanan Dan Kelautan

Provinsi Jawa Timur di Surabaya.

7. Perubahan volume pekerjaan : tidak ada

8. Umpan balik pelanggan : dalam tahun 2011 Laboratorium Uji Mutu Semen tidak

mengirimkan Kuisioner ke Pelanggan karena berdasarkan pengalaman tahun

sebelumnya – sebelumnya kuisioner yang dikirim tidak dikirim balik akan tetapi

tolok ukur keberhasilan dapat dilihat dari semakin meningkatnya jumlah semen

yang diuji.

9. Pengaduan pelanggan : tidak ada

10. Faktor - faktor yang relevan

- Evaluasi bentuk – bentuk form yang ada

11. Kaji Ulang Dokumen

a. Temuan :

- Terdapat ketidak sesuaian Dokumen pada DP XXX dan IK XVIII.

- Administrasi, Teknis dan Pelaporan supaya dilaksanakan lebih teliti sesuai

prosedur

b. Tindakan perbaikan dan penanggung jawab :

- Dilakukan perubahan sesuai kebutuhan dengan penanggung jawab

manager terkait.

c. Waktu tindakan perbaikan : segera

12. Surveilen : --

F. SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008

Standar Internasional ISO 9001:2008 berisi persyaratan-persyaratan sistem

manajemen mutu yang mengarahkan organisasi untuk mengendalikan proses-

prosesnya menuju pencapaian sasaran-sasarannya termasuk diantaranya kepuasan

pelanggan, kesesuaian dengan peraturan dan perndang-undangan serta

peningkatan berkesinambungan. Dalam penerapan sistem manajemen mutu ini,

Balai telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008 sejak tahun 2009 sebagai bukti

atas kesesuaiannya memenuhi berbagai persyaratan sistem manajemen mutu

sehingga lebih meningkatkan kepercayaan mitra bisnis/ pelanggan. Dokumentasi

merupakan sesuatu yang jauh lebih luas dari pada sekedar arsip maupun catatan,.

Pada saat Balai berupaya untuk menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008, maka Balai telah menetapkan Dokumentasi Sistem Manajemen Mutunya

Page 80: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

80

sesuai persyaratan standar sebagai landasan penerapan dan peningkatan mutu

yang berkesinambungan. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 sebagai Standar

yang generik memerlukan dokumentasi dengan intepretasi yang tepat sesuai dengan

bidang dan layanannya serta penerapannya membutuhkan strategi/aplikatif agar

dapat diterima dan dijalankan oleh semua pegawai.

Dalam perkembangan konsep pemasaran yang mutakhir, pelanggan/

customer ditempatkan sebagai sentral perhatian yang utama. Pemenuhan kebutuhan

pelanggan menjadi tolok ukur seiring dengan komitmen pemerintah dalam

meningkatkan pelayanan publik. Begitu juga dengan upaya yang telah dilakukan oleh

BBIB Singosari untuk mengedepankan fungsinya dalam memberikan pengabdian

secara menyeluruh kepada publik. Berbagai macam terobosan-terobosan yang telah

dan sedang dilakukannya bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan melalui

pemenuhan kebutuhan pelanggan atas produk yang dihasilkan. Salah satu

terobosan penting yang telah dilakukan oleh Balai dalam hal peningkatan kualitas

kinerja Balai adalah implementasi Sistem Manajemen Mutu melalui ISO 9001:2008.

Dengan diperolehnya sertifikat ISO 9001:2008, maka Balai harus melaksanakan

semua persyaratan yang dituangkan dalam dokumen mutu. Salah satu persyaratan

yang tertuang dalam dokumen mutu adalah bagaimana Balai harus mampu

memberikan tingkat kepuasan kepada seluruh pelanggan terutama pada produk

barang/jasa yang menjadi ruang lingkup Sistem Manajemen Mutu.

1. Prinsip Penerapan Sistem Manajemen Mutu

Sistem ISO 9001:2008 lebih fokus pada efektifitas proses perbaikan berlanjut

dengan pilar utama pada pola berpikir PDCA. Pola seperti ini telah mengharuskan

setiap proses senantiasa melakukan perencanaan yang matang, implementasi yang

terukur dengan jelas, dilakukan evaluasi dan analisis data yang akurat serta tindakan

perbaikan yang sesuai dan monitoring pelaksanaannya agar benar benar bisa

menuntaskan masalah yang terjadi di Balai. Pilar berikutnya yang digunakan demi

menyukseskan proses implementasi ISO 9001:2008 adalah penetapan prinsip

manajemen mutu. Hal ini sangat penting dilakukan untuk mengimprovisasi kinerja

system agar proses yang berlangsung sesuai dengan focus utama yaitu efektifitas

perbaikan yang berkelanjutan. Adapun prinsip penerapan Sistem Manajemen Mutu

yang dimaksud adalah :

a. Fokus Pelanggan : Semua aktifitas perencanaan dan implementasi system

semata-mata untuk memuaskan Pelanggan.

Page 81: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

81

b. Kepemimpinan : Kepala Balai berfungsi sebagai Leader dalam mengawal

implementasi System bahwa semua gerak organisasi selalu terkontrol dalam

satu komando dengan komitmen yang sama dan gerak yang sinergi pada setiap

elemen organisasi

c. Keterlibatan semua orang : Semua pegawai dalam organisasi terlibat dan fokus

dalam implementasi system manajemen mutu sesuai fungsi kerjanya masing-

masing. bahkan hingga pegawai tingkat rendah sekalipun hendaknya senantiasa

melakukan yang terbaik dan membuktikan kinerjanya layak serta berkualitas.

d. Pendekatan Proses : Aktifitas implementasi system selalu mengikuti alur proses

yang terjadi dalam organisasi. Pendekatan pengelolaan proses dipetakan melalui

business process. Dengan demikian, pemborosan karena proses yang tidak

perlu bisa dihindari atau sebaliknya, ada proses yang tidak terlaksana karena

pelaksanaan yang tidak sesuai dengan flow process itu sendiri yang berdampak

pada hilangnya kepercayaan pelanggan

e. Pendekatan Sistem ke Manajemen : Implementasi sistem mengedepankan

pendekatan pada cara pengelolaan (management) proses bukan sekedar

menghilangkan masalah yang terjadi. Karena itu konsep perbaikan berkelanjutan

sangat ditekankan. Pola pengelolaannya bertujuan memperbaiki cara dalam

menghilangkan akar (penyebab) masalah dan melakukan improvement untuk

menghilangkan potensi masalah.

f. Perbaikan berkelanjutan : Improvement, adalah roh implementasi ISO

9001:2008

g. Pendekatan Fakta sebagai Dasar Pengambilan Keputusan : Setiap

keputusan dalam implementasi system selalu didasarkan pada fakta dan data.

Tidak ada data (bukti implementasi) sama dengan tidak dilaksanakannya system

ISO 9001:2008

h. Kerjasama yang saling menguntungkan dengan pemasok : Supplier

bukanlah Pembantu, tetapi mitra usaha dan business partner. Oleh karena itu

harus terjadi pola hubungan saling menguntungkan.

Dengan adanya 8 (delapan) prinsip ini diharapkan pelaksanaan ISO

9001:2008 di Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari benar-benar menjadi sangat

produktif dan efektif untuk meningkatkan kinerja Balai dalam mencapai target-target

yang telah ditetapkan.

Page 82: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

82

2. Manfaat Penerapan Sistem Manajemen Mutu

a. Meningkatkan kepercayaan pelanggan

b. Jaminan kualitas produk dan proses

c. Meningkatkan produktivitas Balai & “market gain”

d. Meningkatkan motivasi, moral & kinerja pegawai

e. Sebagai alat analisa kompetitor perusahaan

f. Meningkatkan hubungan saling menguntungkan dengan pemasok

g. Meningkatkan cost efficiency & keamanan produk

h. Meningkatkan komunikasi internal

i. Meningkatkan image positif perusahaan

j. Sistem terdokumentasi

k. Media untuk pelatihan dan pendidikan

l. Produk gagal dapat dikurangi

3. Kunci dalam Implementasi Persyaratan Mutu

Ada 5 (lima) kunci yang harus dipegang oleh Balai untuk meraih kesuksesan

dalam hal implemetasi Sistem Manajemen Mutu, yaitu :

a. Menentukan kebutuhan dan harapan pelanggan.

b. Menetapkan kebijakan, sasaran dan suatu lingkungan kerja yang diperlukan

untuk memotivasi orang memenuhi kebutuhan ini.

c. Desain, sumber daya dan mengelola suatu sistem dari proses proses yang

saling terkait untuk menerapkan kebijakan dan mencapai tujuan.

d. Mengukur dan menganalisa efektivitas masing-masing proses dalam memenuhi

tujuannya.

e. Mengejar perbaikan berkelanjutan dari kinerja sistem evaluasi sasaran.

4. Langkah-langkah Menuju ISO 9001:2008

Ada beberapa tahapan/proses yang harus dilalui oleh Balai dalam rangka

mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008. Adapun tahapan proses yang dimaksud

adalah sebagai berikut :

a. Menetapkan Wakil Manajemen Mutu (WMM)

b. Menetapkan Tim Penyusun Dokumen ISO 9001:2008

c. Menetapkan visi dan misi Balai

d. Menetapkan Kebijakan Mutu Balai

e. Menetapkan Sasaran Mutu Balai

Page 83: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

83

f. Menetapkan Sasaran Mutu Bidang/Bagian

g. Menetapkan Ruang Lingkup Produk Barang/Jasa yang dihasilkan

h. Menetapkan proses bisnis Balai

i. Menetapkan Struktur Organisasi ISO 9001:2008

j. Menyusun persyaratan dokumen yang terdiri dari :Pedoman Mutu (PM),

Prosedur Operasional Standar (POS), Instruksi Kerja (IK)/ Petunjuk Teknis, dan

Formulir

k. Menetapkan lembaga sertifikasi yang akan mengeluarkan sertifikat ISO

9001:2008 kepada Balai

l. Menetapkan Tim Audit Internal ISO 9001: 2008

m. Pelaksanaan pelatihan/training mengenai Audit Internal ISO 9001:2008

n. Pelaksanaan dan pembuatan laporan hasil temuan/saran Audit Internal atas

dokumen yang telah disusun oleh Tim Penyusun serta aplikasi dilapangan.

o. Proses perbaikan dan laporan jawaban hasil temuan/saran Audit Internal.

p. Pelaksanaan dan laporan hasil temuan Pra Audit Eksternal

q. Proses perbaikan dan laporan jawaban hasil temuan/saran Pra Audit Eksternal.

r. Pelaksanaan dan laporan hasil temuan Audit Eksternal

s. Proses perbaikan dan laporan jawaban hasil temuan/saran Audit Eksternal.

t. Pemberian Sertifikat ISO 9001:2008 yang dikeluarkan oleh lembaga sertifikasi

Implementasi Sistem Manajemen Mutu yang tertuang pada ISO 9001:2008

telah mengkondisikan BBIB Singosari untuk mampu bekerja secara profesional dan

senantiasa terus melakukan perbaikan kualitas kinerja dan produk secara

berkelanjutan. Dengan demikian diharapkan pelanggan akan mendapatkan jaminan

produk yang berkualitas, sesuai dengan standar internasional dan memenuhi

persyaratan dan harapan pelanggan.

1. Ruang Lingkup

Tahun 2011 jenis ruang lingkup (produk) yang dituangkan dan diakui dalam

dokumen mutu ISO 9001:2008 sebanyak 4 (empat) jenis, yaitu :

a. Produk Semen Beku

Produk semen beku terdiri dari semen beku sapi, kambing dan ikan. Semen

beku sapi unsexing dan sexing terdiri dari jenis pejantan Simental, Limousin,

Brahman, Ongole, Brangus, Bali, Madura, Aberden Angus dan Fressian Holstein.

Semen beku kambing unsexing dan sexing terdiri dari jenis pejantan Peranakan

Etawah dan Boer. Sebelum didistribusikan semen beku produk BBIB Singosari

telah diuji di Laboratorium Uji Mutu sesuai standar ISO/IEC: 17025-2005.

Page 84: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

84

b. Jasa Bimbingan Teknis

Jasa Bimbingan Teknis dilaksanakan untuk melayani grup/kelompok dan

perorangan dari dalam dan luar negeri.

Kegiatan Jasa Bimbingan Teknis dalam bentuk kelompok meliputi Jasa

Bimbingan Teknis Inseminator pada Sapi/Kerbau, Inseminator pada

Kambing/Domba, Pemeriksaan Kebuntingan (PKB), Asisten Teknis Reproduksi

(ATR), Penanganan Mutu Semen Beku (Handling semen beku), Kegiatan

Bimbingan Teknis dalam bentuk perorangan terdiri dari Hoof Trimming (Potong

kuku), Bull Salon (Potong Bulu, Pose Pemotretan, Tali Temali), Laborant,

Pembuatan Hay, Pembuatan Silase, Bull Master.

c. Jasa Pelayanan Masyarakat

Kegiatan ini melayani pelanggan dari dalam dan luar negeri, yang terdiri dari

paket 1 dan paket 2. Paket 1 meliputi informasi kegiatan/aktivitas BBIB Singosari

secara audio visual. Sedangkan paket 2 meliputi informasi kegiatan BBIB

Singosari secara audio visual dan melihat langsung aktivitas BBIB Singosari

menggunakan kereta biosecurity.

d. Jasa Pengujian Mutu Semen

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Laboratorium Uji Mutu Semen BBIB Singosari

yang telah menerapkan sistem mutu sesuai ISO/IEC 17025:2005 sejak tahun

2004 dan terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan nomor LP-

226-IDN. Ruang lingkup pengujian meliputi semen segar, cair dan beku dengan

jenis pelayanan pengujian yaitu: pengujian motilitas, konsentrasi sel sperma,

persentase hidup/mati sel spermatozoa, abnormalitas sel sperma dan derajat

keasaman (pH).

2. Program Kerja

Berbagai macam kebijakan dan kegiatan dalam pelaksanaan implementasi

Sistem Manajemen Mutu telah dilakukan cukup efektif oleh BBIB Singosari. Hal ini

dikarenakan adanya program kerja yang jelas dan tegas yang senantiasa dibuat oleh

Balai disetiap awal tahun. Tujuan pembuatan program kerja adalah untuk membantu

Balai dalam mengevaluasi sejauh mana target yang telah ditetapkan dapat terealisasi

serta untuk mengidentifikasi suatu kegiatan apakah sudah dilaksanakan atau belum.

Adapun Program Kerja yang telah disusun oleh Wakil Manajemen Mutu terkait

dengan kegiatan ISO 9001:2008 dituangkan pada Tabel 44.

Page 85: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

85

Tabel 44. Program Kerja ISO 9001:2008 Tahun 2011

No Nama Kegiatan Rencana Pelaksanaan

Keterangan Bulan Minggu Ke-

1 Penyempurnaan Dokumen Mutu POS dan IK Januari II Terlaksana

2 Pembuatan Bahan Presentasi Sistem

Manajemen Mutu

Januari III Terlaksana

3 Sosialisasi ISO 9001:2008 di masing-masing

bagian

Januari IV Terlaksana

4 Rapat Bulanan ISO 9001:2008 Januari IV Terlaksana

5 Rapat Bulanan ISO 9001:2008 Pebruari IV Terlaksana

6 Rapat Bulanan ISO 9001:2008 Maret IV Terlaksana

7 Evaluasi & Pembuatan Target Sasaran Mutu

Balai 2011

April II Terlaksana

8 Audit Internal ISO 9001:2008 Tahap I tahun

2011

April III Terlaksana

9 Rapat Bulanan ISO 9001:2008 April IV Terlaksana

10 Perbaikan dan Laporan Hasil Audit Internal

ISO 9001:2008

Mei I Terlaksana

11 Rapat Tinjauan Manajemen ISO 9001:2008

Tahap I

Mei II Terlaksana

12 Rapat Bulanan ISO 9001:2008 Mei IV Terlaksana

13 Rapat Bulanan ISO 9001:2008 Juni IV Terlaksana

14 Evaluasi sasaran mutu Semester I Tahun 2011 Juli I Terlaksana

15 Audit Internal ISO 9001:2008 Tahap II tahun

2011

Juli II Belum, karena

jadwal Audit

Ekternal

dimajukan

16 Perbaikan dan Laporan Hasil Audit Internal

ISO 9001:2008

Juli III

17 Rapat Bulanan ISO 9001:2008 Juli IV Terlaksana

18 Rapat Tinjauan Manajemen Tahap II tahun

2011

Juli IV Terlaksana

19 Audit Eksternal (Assesment) ISO 9001:2008 Agustus II Terlaksana

20 Perbaikan Hasil Temuan dan Observasi Audit

Eksternal

Agustus

September

III – IV

I - II

Terlaksana

21 Rapat Bulanan ISO 9001:2008 Agustus IV Terlaksana

22 Penyerahan Laporan Hasil Audit Eksternal September II Terlaksana

23 Rapat Bulanan ISO 9001:2008 September IV Terlaksana

24 In House Training SMM ISO 9001:2008 Oktober III – IV Terlaksana

25 Rapat Bulanan ISO 9001:2008 Oktober IV Terlaksana

26 Rapat Bulanan ISO 9001:2008 Nopember IV Terlaksana

27 Pembuatan Program Kerja Tahun 2012 Desember III Terlaksana

28 Rapat Bulanan ISO 9001:2008 Desember IV Terlaksana

Page 86: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

86

3. Kebijakan Mutu Balai

Kebijakan mutu adalah pernyataan yang diungkapkan oleh Kepala Balai, yang

berupa janji (komitmen) atau upaya untuk melaksanakan dan menegakkan serta

memelihara standar Sistem Manajemen Mutu yang tinggi. Adapun Kebijakan mutu

BBIB Singosari sesuai yang dimuat pada dokumen Pedoman Mutu ISO 9001:2008

adalah sebagai berikut :

”Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari bertekad menerapkan Sistem

Manajemen Mutu ISO 9001:2008 untuk memberikan Pelayanan Prima yang

berkesinambungan pada Konsumen Semen Beku, Jasa Bimbingan Teknis,

Pelayanan Masyarakat dan Pengujian Mutu Semen”

4. Sasaran Mutu Balai

Sasaran mutu adalah penetapan target dan realisasi produk/kegiatan yang

sifatnya dapat diukur dan dibuat oleh Balai atau masing masing bagian/bidang

selama satu tahun ke depan. Untuk mencapai sasaran mutu, BBIB Singosari harus

melaksanakan beberapa persyaratan sebagai berikut :

a. Menjamin kebijakan mutu dan sasaran mutu yang akan dicapai dengan

komitmen terhadap Sistem Manajemen Mutu harus dipahami dan dilaksanakan

oleh semua sumber daya manusia Balai.

b. Mengidentifikasi dan menyediakan sumber daya manusia yang profesional untuk

memenuhi persyaratan Prosedur Operasional Standar BBIB Singosari sehingga

pelanggan yakin memperoleh kepuasan pelayanan pemasaran Produk Semen

Beku, Jasa Bimbingan Teknis, Pelayanan Masyarakat, dan Jasa Pengujian Mutu

Semen yang sesuai dengan kebutuhan.

c. Memberi keyakinan bahwa Sistem Manajemen Mutu yang diterapkan oleh BBIB

Singosari dalam pelayanan pemasaran Produk Semen Beku, Jasa Bimbingan

Teknis, Pelayanan Masyarakat, dan Pengujian Mutu Semen sudah sesuai,

berjalan secara efektif dan terus menerus ditingkatkan.

Sasaran Mutu BBIB Singosari tahun 2011 adalah sebagai berikut :

1. Produk Semen Beku

a. Target Produksi semen beku unsexing (sapi dan kambing) sebanyak

2.932.000 dosis/tahun.

b. Target Produksi semen beku untuk ekspor (sapi dan kambing) sebanyak

1.500 dosis/tahun.

Page 87: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

87

c. Target Produksi semen beku sexing (sapi dan kambing) sebanyak 56.000

dosis/tahun.

d. Target Produksi semen beku ikan sebanyak 1.100 dosis/tahun.

2. Distribusi Semen Beku

a. Target Distribusi semen beku unsexing (sapi dan kambing) sebanyak

2.177.000 dosis/tahun.

b. Target Distribusi semen beku untuk ekspor sebanyak 1.500 dosis/tahun.

c. Target Distribusi semen beku sexing (sapi dan kambing) sebanyak 6.000

dosis/tahun.

d. Target Distribusi semen beku ikan sebanyak 1.100 dosis/tahun.

3. Bimbingan Teknis:

A. Bimbingan Teknis yang bersifat kelompok

a. Bimbingan Teknis inseminator sapi/kerbau mencapai target sebanyak 150

orang/tahun.

b. Bimbingan Teknis inseminator kambing mencapai target sebanyak 20

orang/tahun.

c. Bimbingan Teknis Pemeriksaan Kebuntingan (PKB) mencapai target

sebanyak 30 orang/tahun.

d. Bimbingan Teknis Asistensi Teknik Reproduksi mencapai target sebanyak

30 orang/tahun.

e. Bimbingan Teknis Penanganan Semen Beku mencapai target sebanyak 10

orang/tahun.

B. Bimbingan Teknis yang bersifat perorangan

a. Bimbingan Teknis Bull Master mencapai target sebanyak 6 orang/tahun.

b. Bimbingan Teknis Laboran mencapai target sebanyak 6 orang/tahun.

c. Bimbingan Teknis Pembuatan Hay dan Silase mencapai target sebanyak 6

orang/tahun.

d. Bimbingan Teknis Potong Kuku dan Salon Pejantan mencapai target

sebanyak 6 orang/tahun.

4. Pelayanan Masyarakat mencapai target pengunjung sebanyak 3.600 orang/

tahun.

5. Jasa Pengujian Mutu Semen mencapai target sebanyak 600 kali

pengujian/tahun.

Page 88: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

88

6. Indeks Kepuasan Masyarakat minimal mencapai nilai 4 dari skala 1,2, 4 dan 5.

7. Indeks Penetapan Nilai Budaya Kerja (IPNBK) minimal mencapai nilai 4 ditinjau

dari aspek organisasi, program, dan sumber daya manusia.

5. Struktur Organisasi ISO 9001:2008

Struktur organisasi ISO 9001:2008 BBIB Singosari disajikan pada Lampiran

LXV.

6. Proses Bisnis

Rangkaian Proses Bisnis beserta keterangannya yang telah ditetapkan oleh

BBIB Singosari sampai dengan tahun 2011 disajikan pada Lampiran LXVI.

7. Penyempurnaan Dokumen Mutu

Sesuai dengan program kerja yang telah dibuat dan ditetapkan oleh Wakil

Manajemen Mutu, maka WMM beserta Deputi WMM melakukan penyempurnaan

Dokumen Mutu. Kegiatan ini dilakukan di awal tahun agar pada saat pelaksanaan

kegiatan selanjutnya sudah mengikuti prosedur pada Dokumen yang telah

disempurnakan. Adapun jenis Dokumen Mutu yang telah disempurnakan adalah

Dokumen Pedoman Mutu (PM) dan Prosedur Operasional Standar (POS),

sedangkan penyempurnaan Dokumen Instruksi Kerja dan Formulir diserahkan

sepenuhnya kepada masing-masing Seksi/Sub Bagian. Hal itu dilakukan karena

berdasarkan hasil penyempurnaan Dokumen sebelumnya, masing-masing Seksi/

Sub Bagian bertanggung jawab pada pengendalian Dokumen Instruksi Kerja dan

Formulir.

8. Sosialisasi Sistem Manajemen Mutu

Dalam rangka mengimplementasikan dan memberikan pemahaman bersama

mengenai Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di masing-masing Bagian/Bidang

dan Sub Bagian/Seksi diadakan sosialisasi ISO 9001:2008. Wakil Manajemen Mutu

(WMM) beserta Deputi WMM melakukan kegiatan Sosialisasi mengenai

Implementasi Sistem Manajemen Mutu termasuk hasil penyempurnaan Dokumen

Mutu (Pedoman Mutu) dan Prosedur Operasional standar. Lokasi sosialisasi

dilakukan dimasing-masing Bagian/Bidang yang diikuti oleh seluruh pegawai BBIB

Singosari. Metode sosialisasi dilakukan melalui presentasi oleh salah satu Deputi

WMM yang telah ditunjuk, kemudian dilanjutkan dengan forum diskusi (tanya jawab).

Page 89: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

89

9. Tinjauan Manajemen

Kepala BBIB Singosari memimpin rapat Tinjauan Manajemen yang diadakan

minimal 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun. Rapat Tinjauan Manajemen bertujuan

untuk memastikan kesesuaian, kecukupan, dan keefektifan Sistem Manajemen

Mutu. Adapun agenda yang dibahas pada rapat Tinjauan Manajemen adalah

sebagai berikut:

1. Hasil-hasil Audit memuat temuan-temuan selama audit mutu internal terhadap

proses-proses dalam sistem manajemen mutu

2. Umpan balik pelanggan mencakup data keluhan pelanggan, hasil penelitian

kepuasan pelanggan dan informasi lainnya dari pihak yang memiliki kepentingan

3. Kinerja proses yang mencakup hasil analisa kecendurungan proses dan

kemampuan proses bisa didapat dari pemantauan dan analisa terhadap variasi

dan penyebaran dari karakteristik proses dengan menggunakan metode statistik

4. Status tindakan-tindakan pencegahan dan perbaikan yang telah, sedang, atau

akan dilakukan, termasuk hasil-hasil yang telah dicapai dari tindakan-tindakan

tersebut

5. Tindak lanjut atau status dari hasil tinjauan sistem manajemen sebelumnya

termasuk kendala-kendala yang dihadapi dan perlu dibahas dalam tinjauan

manajemen.

6. Perubahan-perubahan yang dapat mempengaruhi Sistem Manajemen Mutu.

Kegiatan Rapat Tinjauan Manajemen Tahun 2011 dilaksanakan di Ruang

Rapat BBIB Singosari pada tanggal 24 Mei 2011. Sesuai dengan prosedur, maka

Rapat langsung dipimpin oleh Kepala Balai dan dihadiri oleh seluruh jajaran

struktural, Wakil Manajemen Mutu (WMM) dan Deputi WMM. Adapun secara garis

besar hasil rapat Tinjauan Manajemen tahun 2011 adalah sebagai berikut :

1. Hasil Rapat Tinjauan Manajemen Tahun sebelumnya secara umum sudah

dilakukan perbaikan. Secara garis besar hasil rapat Tinjauan manajemen tahun

lalu lebih fokus pada penetapan Sasaran Mutu Balai, Bidang/Bagian. Sementara

agenda lain yang dipersyaratkan dalam Rapat Tinjauan Manajemen belum

dilakukan pembahasan secara mendalam.

2. Penetapan sasaran mutu Balai dan Bidang/Bagian sesuai dengan kesepakatan

mengikuti dokumen Renstra.

Page 90: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

90

3. Berkaitan dengan evaluasi terhadap umpan balik pelanggan dapat dilakukan

melalui penyebaran quesioner pada masing-masing produk. Oleh karena itu

setiap produk yang masuk dalam ruang lingkip ISO 9001:2008 wajib membuat

quesioner. Selanjutnya format quesioner pada setiap produk secara umum

mengacu pada kuesioner IKM yang nantinya akan ditambahkan/divariasi sesuai

dengan jenis produk yang ada di Balai.

4. Hasil Audit Internal yang telah dilaksanakan secara umum berjalan lancar.

Secara keseluruhan hasil temuan dan saran dapat diterima dan telah dilakukan

perbaikan oleh Auditee. Khusus untuk temuan yang berkaitan dengan pengisian

Form terkait dengan ketidaksesuaian Produk, maka selanjutnya setiap Seksi/

Sub Bagian wajib mengisi Form. Ketidak sesuaian Produk/kegiatan, Form.

Tindakan Koreksi, Form. Tindakan Pencegahan. Format masing-masing Form.

Akan segera dikeluarkan oleh Wakil Manajemen mutu.

5. Untuk mempermudah proses pemeliharaan dan penyempurnaan dokumen yang

terkait dengan Instruksi Kerja dan Formulir, serta untuk mempermudah proses

komunikasi antara WMM/Deputi dengan masing-masing Seksi/Sub Bagian, maka

Balai perlu menetapkan Contac Person pada masing-masing Seksi/Sub Bagian

sebanyak 1 (satu) orang.

10. Audit Internal dan Eksternal

BBIB Singosari melaksanakan Audit Mutu Internal dan Eksternal untuk

menilai apakah Sistem Manajemen Mutu telah memenuhi perencanaan realisasi

produk, kesesuaian persyaratan, serta apakah telah diterapkan secara efektif di

lingkup BBIB Singosari sesuai dengan standar ISO 9001:2008.

Kegiatan Audit Internal ISO 9001:2008 selama tahun 2011 dilaksanakan pada

tanggal 25 s/d 27 April 2011. Jumlah Auditor Internal sebanyak 5 (lima) orang.

Masing-masing Seksi/Sub Bagian di Audit oleh 2 (dua) orang Auditor yang berasal

dari luar seksi untuk menjaga independensi.

Sedangkan Kegiatan Audit Eksternal ISO 9001:2008 dilaksanakan pada

tanggal 22 Juli 2011. Jumlah Auditor Eksternal sebanyak 4 (empat) orang.

Secara umum kegiatan Audit Internal berjalan lancer sesuai dengan jadwal

yang telah ditetapkan. Proses perbaikan dan penyerahan laporan hasil Audit Internal

dan Eksternal tepat waktu sesuai dengan kesepakatan.

Page 91: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

91

11. Pelatihan

Untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya aplikasi penerapan sistem

menajemen Mutu ISO 9001:2008 serta upaya memberikan pemahaman dan

pembekalan kepada Auditor Internal Balai, maka BBIB Singosari In House Training

berkaitan dengan pemberian motivasi dan pemahaman kepada personal yang

terlibat pada pelaksanakan implementasi ISO 9001:2008 di BBIB Singosari. Biaya

pelaksanaan Kegiatan In House Training ini berasal dari Anggaran Tahun 2011,

walaupun pelaksanaannya dilakukan pada awal tahun 2012.

Kegiatan In House Training dilaksanakan pada tanggal 12 Januari 2012 di

Ruang Work Shop BBIB Singosari. Jumlah Peserta undangan sebanyak 37 orang

yang berasal dari seluruh Jajaran Struktural, WMM, Deputi WMM, Auditor Internal

ISO 9001:2008, Auditor Internal ISO 17025 dan perwakilan dari masing-masing

Seksi/ Sub Bagian.

Pemateri kegiatan In House Training berasal dari lembaga Mutu Certification

International, yakni dengan bapak DR. Wahyudi Sugiyanto (Assistant President

Director) dan Budi Sarwono (MSC & Ecolabel Certiofication Manager). Bentuk

kegiatan dilakukan dengan cara presentasi oleh pemateri yang selanjutnya dilakukan

forum diskusi (Tanya jawab) terkait dengan materi yang diberikan. Secara garis

besar materi yang dilaksanakan pada kegiatan ini ada 3 (tiga), yakni : 1) Pengenalan

ISO 9001:2008; 2) Pemahaman Klausul; 3) pembekalan Auditor Internal.

Page 92: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

92

BAB IV

PERMASALAHAN PELAKSANAAN DAN PENCAPAIAN SASARAN,

PROGRAM/KEGIATAN DAN ANGARAN TAHUN 2011

BBIB Singosari dalam melaksanakan tugas dan fungsi Tahun Anggaran 2011

telah berjalan dengan baik, namun masih dijumpai beberapa hambatan/

permasalahan sebagai berikut :

1. Pengadaan Alat Genset untuk gedung-gedung yang jauh dari kantor induk untuk

dipersiapkan demi kelancaran aktivitas Balai dengan bertambahnya pemakaian

listrik atau daya akibat bertambahnya gedung/bangunan, sarana prasarana

kantor, alat-alat Laboratorium maka kapasitas daya dari induk harus

diperhitungkan atau harus ditambah kapasitasnya sehingga perlu renovasi

jaringan dan Instalasi.

2. Barang inventaris yang sudah tidak berfungsi / tidak dapat dipergunakan sangat

banyak sehingga menyulitkan dalam segi penataan / penyimpanan.

3. Prosedur afkir Sapi Pejantan yang memerlukan waktu yang cukup lama sampai

proses lelang.

4. Pengiriman surat pemanggilan Bimbingan Teknis Kelompok dan Perorangan

kepada daerah-daerah yang sulit dijangkau faximili dan kirim pos maka perlu

suatu sarana pengiriman di balai (internet/ modem).

5. Ketersediaan air yang kurang memadai

6. Kapasitas kandang yang tidak mencukupi populasi pejantan yang ada, hal ini

terjadi karena lamanya proses afkir pejantan yang ada.

7. Belum adanya pelatihan lanjutan dari Diklat Dasar Fungsional Pengawas Bibit

Ternak

8. Masih sedikitnya jumlah pengujian semen yang berasal dari eksternal pada

Laboratorium Uji Mutu semen BBIB Singosari.

9. Penetapan sasaran mutu pada beberapa Bagian/Bidang masih menggunakan

format yang tidak direkomendasikan. Sehingga hal ini akan mengalami kesulitan

dalam hal evaluasi dan proses tindak lanjut atas permasalahan yang ada.

Page 93: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

93

10. Pada beberapa kasus, setiap terjadinya perubahan/perbaikan dokumen terutama

Formulir pada masing-masing Seksi/Sub Bagian tidak dikomunikasikan kepada

Deputi WMM, sehingga ketika dilakukan proses Audit terjadi ketidaksesuaian

antara Dokumen Formulir yang dikendalikan oleh WMM dengan aplikasi

dimasing-masing Seksi/Sub Bagian.

11. Beberapa kasus, setiap personal yang terlibat dengan dokumen ISO 9001:2008

kurang memahami prosedur yang berlaku dalam implementasi Sistem

Manajemen Mutu. Beberapa kasus terjadi perbedaan persepsi antara personal

dalam memahami klausul.

12. Perubahan trend permintaan semen beku yang cenderung menurun ditahun

2011 sebagai akibat dari penurunan nilai jual ternak dalam negeri yang

berdampak pada penurunan kegiatan Inseminasi Buatan telah mengkondisikan

terjadinya beberapa perubahan pada pola kebijakan dan strategi yang telah

ditetapkan oleh Balai.

13. Berbeda dengan tahun sebelumnya. Perubahan trend atas permintaan semen

beku telah menjadi permasalahan tersendiri di Seksi Pemasaran khususnya

dalam pemenuhan target yang telah ditetapkan. Penetapan target distribusi

yang semakin tinggi terjadi pada produk semen beku yang berasal dari bangsa

sapi Limousin, ongole, kambing PE dan semen beku sexing, sementara itu

realisasi jumlah permintaan atas semen beku tersebut disepanjang tahun 2011

tidak mampu menyerap secara optimal. Sebaliknya, untuk pencapaian target

distribusi atas produk semen beku yang berasal dari bangsa sapi Simental,

Brahman, Bali, FH dan kambing Boer belum ada masalah yang nyata mengingat

jumlah permintaan semakin meningkat.

14. Kurang optimalnya penyerapan semen beku sexing oleh pelanggan di sepanjang

tahun 2011 menyebabkan pencapaian target semen beku sexing semakin sulit

dicapai. Adanya beberapa pelanggan yang berasal dari daerah tertentu telah

melakukan perubahan pesanan atas produk semen beku yang diminta. Terdapat

pelanggan yang sebelumnya melakukan permintaan semen beku sexing

kemudian berubah menjadi semen beku un sexing.

Page 94: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

94

15. Semakin meningkatnya jumlah dan jenis produk baik berupa barang/jasa yang

dihasilkan oleh Balai melalui 9 (sembilan) Layanan Publik secara tidak langsung

akan menuntut peningkatan kinerja bagi pegawai secara keseluruhan. Tidak

terkecuali di Seksi Informasi yang notabene sebagai jendela informasi utama

sekaligus bagian yang terlibat secara langsung dengan pelanggan harus mampu

memberikan pelayanan yang terbaik (prima). Kepuasan pelanggan sebagai buah

dari pelayanan prima dapat terwujud jika di dukung oleh sarana prasarana dan

sumber daya manusia yang mencukupi. Sementara itu sampai dengan tahun

2011, seksi Informasi dirasa masih kekurangan sarana prasarana terutama

dalam hal sarana komputer.

16. Kendala lain sebagaimana pada tahun sebelumnya yang masih menjadi

permasalahan sampai saat ini adalah masih banyaknya kuesioner yang

berkaitan dengan indeks kepuasan pelanggan (pelayanan publik) yang

disebarkan ke pelanggan tidak kembali. Jumlah kuesioner yang telah terisi masih

sangat terbatas dan belum sepenuhnya mewakili suara pelanggan secara

keseluruhan. Sementara itu jumlah kuesioner yang harus terisi untuk dapat

dilakukan pengolahan data adalah minimal 150 kuesioner sehingga hal ini sedikit

banyak menjadi kendala bagi pengolah data untuk dapat menyajikan tingkat

kepuasan pelanggan setiap bulannya. Selain itu kuesioner yang dioleh berasal

dari pelanggan pada seluruh produk yang dihasilkan oleh Balai sehingga hasil

nilai quesioner yang diolah kurang spesifik pada setiap produk. Oleh karena itu

kedepan, quesioner yang diolah diharapkan lebih spesifik pada setiap produk

barang/jasa sehingga akan dapat diketahui tingkat kualitas pelayanan/kepuasan

pelanggan atas produk yang dimaksud.

Page 95: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

95

BAB V

TINDAK LANJUT DAN UPAYA PEMECAHAN MASALAH

Untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada, BBIB Singosari

melakukan tindak lanjut dan upaya pemecahan masalah sebagai berikut :

1. - Kapasitas daya dari induk harus diperhitungkan atau harus ditambah

kapasitasnya sehingga perlu renovasi jaringan dan tambah daya. Instalasi

dengan menginformasikan kepada pengguna ( Bidang/ Bagian) dan untuk

dianggarkan di tahun berikutnya.

- Pengadaan Genset untuk Gedung-gedung yang jauh dari kantor induk untuk

dipersiapan demi kelancaran aktivitas balai dengan menganggarkan ke balai

untuk tahun selanjutnya.

2. Barang-barang inventaris yang sudah tidak berfungsi / tidak dapat dipergunakan

tetap diusulkan disimpan pada Gudang / ruang yang ada sambil menunggu

proses penghapusan.

3. Untuk Pengiriman Surat Bimbingan Teknis Kelompok dan Perorangan di daerah-

daerah yang sulit dijangkau faximili dan kirim pos maka perlu suatu sarana

pengiriman di balai (internet/ modem) dan menyantumkan Contak Person

didaerah terkait.

4. Pengaturan pengairan agar lebih ditingkatkan dan pembuatan sumur bor.

5. Proses afkir dari sapi-sapi pejantan yang ada akan direncanakan diusulkan mulai

awal tahun, sehingga tidak terjadi keterlambatan pengafkiran.

6. Diharapkan penambahan pelatihan yang dapat meningkatkan keprofesionalan

pejabat fungsional yang bersangkutan sesuai keterampilan dan keahliannya.

7. Meningkatkan Promosi untuk Laboratorium Uji Mutu semen

8. Hasil Rapat Tinjauan Manajemen Tahun 2011, setiap Bidang/Bagian wajib

menggunakan format Sasaran Mutu sesuai dengan yang direkomendasikan oleh

Wakil Manajemen mutu. Selain itu penetapan target Sasaran Mutu harus

berdasarkan Renstra yang telah ditetapkan oleh Balai.

9. Hasil Rapat Tinjauan Manajemen tahun 2011 telah dibentuk Contac Person pada

masing-masing Seksi/ Sub Bagian yang bertujuan mengendalikan dan

memelihara Dokumen Instruksi Kerja dan Formulir di bagiannya masing-masing

serta untuk memudahkan koordinasi/komunikasi antara WMM/Deputi dengan

unit kerja yang ada.

Page 96: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

96

10. Telah mengadakan kegiatan In House Training pada tahun anggaran 2011 yang

bertujuan untuk memberikan wawasan dan pemahaman berkaitan dengan

implementasi Sistem Manajemen Mutu serta pembekalan kepada Auditor

Internal.

11. Penurunan jumlah kegiatan inseminasi buatan sebagai akibat dari penurunan

nilai jual ternak telah mengkondisikan motivasi petugas inseminator dilapangan

juga semakin menurun. Oleh karena itu BBIB Singosari telah melaksanakan

kegiatan pertemuan teknis tingkat nasional yang mengundang seluruh petugas

inseminator yang tersebar di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk mencari solusi

yang terbaik atas permasalahan yang terjadi dilapangan dalam rangka

mengembalikan iklim peternakan kearah yang lebih kondusif sehingga kegiatan

IB dapat berjalan secara optimal.

12. Menyelenggarakan kegiatan in house training “Strategi Pemasaran”. Hal ini

sangat penting dilakukan untuk memberikan motivasi kepada seluruh personel

yang ada dalam memberikan pemahaman serta wawasan dalam hal pemberian

pelayanan kepada seluruh pelanggan. Selain itu yang paling penting dari

pelatihan ini adalah bagaimana selanjutnya Balai dapat menetapkan strategi

pemasaran yang tepat dan efektif dalam rangka mendongkrak pasar khususnya

produk semen beku yang disepanjang tahun 2011 cenderung mengalami

penurunan.

13. Kegiatan promosi kepada pihak luar harus semakin ditingkatkan. Setiap pegawai

BBIB Singosari diharapkan juga mampu melakukan kegiatan promosi kepada

pihak luar. Metode promosi baik secara langsung (kontak langsung dengan

pelanggan) ataupun secara tidak langsung (penyebaran bahan promosi) harus

seimbang dan tepat sasaran agar penyerapan pemasaran dan distribusi semen

beku dapat mencapai target sesuai dengan yang telah ditetapkan.

14. Balai diharapkan mampu melakukan pemetaan pelanggan sekaligus mampu

memprediksi dengan tepat atas kebutuhan pelanggan yang akan datang

terutama produk semen beku agar penyediaan pejantan/semen beku dapat

direncanakan dengan baik.

15. Melakukan sosialisasi/ promosi bangsa/ individu pejantan yang kurang diminati

ditingkat peternak.

16. Meng”up date” bahan-bahan informasi sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

17. Melakukan addendum kerjasama pada pihak kedua sesuai dengan permintaan.

Page 97: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

97

18. Melakukan usulan pengadaan pejantan khususnya yang menjadi trend

pelanggan.

19. Sedangkan upaya tindak lanjut yang dilakukan Bidang Pemasaran dan Informasi

dalam rangka mengatasi masalah pendistribusian kuesioner yang tidak kembali

antara lain adalah:

- Peran aktif dari pegawai sendiri dalam menyebarkan kuesioner secara

langsung kepada pelanggan.

- Pelanggan yang berhak mengisi kuesioner tidak terbatas pada pelanggan

semen beku saja, tetapi pelanggan pada produk lainnya juga secara aktif

diberikan form. Kuesioner untuk diisi.

- Diharapkan kepada setiap petugas/tim kegiatan monitoring atau pelayanan

purna jual di lapangan juga ikut menyebarkan kuesioner untuk diisi oleh

pelanggan.

- Meningkatkan perhatian dan tindak lanjut setiap ada respon/ keluhan dari

pelanggan.

- Mengoptimalkan pelanggan yang datang ke Balai untuk melakukan pengisian

kuesioner.

Page 98: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

98

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

1. BBIB Singosari dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi ( Tupoksi ) tahun

2011 pada umumnya telah berjalan dengan lancar, namun demikian perlu

adanya peningkatan kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) melalui peningkatan

wawasan, pengetahuan dan ketrampilan serta peningkatan sarana dan

prasarana masih harus terus ditingkatkan sejalan dengan Kegiatan BBIB

Singosari dalam mendukung Reformasi Birokrasi.

2. Pejabat fungsional Pengawas Bibit Ternak di BBIB Singosari yang pada tahun

2010 masih merupakan calon pejabat fungsional Pengawas Bibit Ternak ahli

maupun terampil, pada tahun 2011 ini sudah diangkat mejadi pejabat fungsional,

kecuali dari kelompok terampil yaitu Era Fitrianingsih, S (NIP.19760404 200912 2

00 1), dan dari kelompok ahli yaitu Ruthce Nirwani Honanda Hutasoit,S.Pt

(NIP.19821118 200912 2 003).

3. Pengajuan Dupak pejabat fungsional Pengawas Bibit Ternak di BBIB Singosari

dapat dilaksanakan dengan baik. Hanya 2 (dua) orang yang belum mingirimkan

Dupak pada tahun 2011, yaitu Akadi (NIP.19600307 198302 1 001) dan

Kushariadi (NIP. 19570513 198303 1 002)

4. BBIB Singosari mendapat tambahan pejabat fungsonal Pengawas Bibit Ternak

dari pengangkatan CPNS Tahun Anggaran 2010 sebanyak 7 (tujuh) orang yang

terdiri dari 3 (tiga) orang dari kelompok ahli dan 4 (empat) orang dari kelompok

terampil dan terdapat pemberhentian sementara dari pejabat fungsional terampil

yaitu Winarmi (NIP. 19640327 198903 2 001)

5. Peningkatan kualitas SDM pegawai sangat dibutuhkan untuk meningkatkan

kualitas kerja dan upaya untuk pencapaian target yang telah ditetapkan. Oleh

karena itu kegiatan In House Training yang telah dilaksanakan diharapkan dapat

memberikan wawasan kepada seluruh personel tentang arti pentingnya sebuah

implementasi Sistem Manajemen Mutu di BBIB Singosari

6. Perlu peningkatan kegiatan sosialisasi secara terus menerus untuk memberikan

pemahaman dan kesadaran kepada seluruh personel BBIB Singosari agar

implementasi Sistem Manajemen Mutu dapat dilaksanakan sesuai dengan

persyaratan yang telah ditetapkan.

Page 99: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

99

7. Kegiatan Pertemuan Teknis Tingkat Nasional sebagai wujud perhatian dari Balai

kepada Pelanggan khususnya semen beku. Kegiatan ini setidaknya dapat

dimanfaatkan untuk memberikan motivasi bagi pelanggan sekaligus upaya untuk

melakukan sharing dan pemecahan masalah yang ada di lapangan terkait

dengan produk Balai.

8. Peningkatan kualitas SDM pegawai sangat dibutuhkan untuk meningkatkan

kualitas kerja dan upaya untuk pencapaian target yang telah ditatapkan. Oleh

karena itu kegiatan In House Training “Strategi Pemasaran” yang telah

dilaksanakan diharapkan dapat memberikan wawasan kepada seluruh personel

tentang arti pentingnya sebuah strategi pemasaran dalam rangka mendongkrak

pangsa pasar.

9. Perlu peningkatan kegiatan sosialisasi/ promosi bangsa pejantan yang kurang

diminati di tingkat peternak agar permintaan pelanggan tidak terfokus pada

bangsa tertentu saja.

10. Balai perlu melakukan pemetaan kebutuhan semen beku setiap daerah di tingkat

Kabupaten/ kota agar kebutuhan semen beku tersebu dapat dipenuhi.

11. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi semen beku telah ditemukan berbagai

permasalahan yang ada di lapangan antara lain praktek IB ”ilegal” dan peredaran

semen beku ilegal. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu adanya tindak

tegas dari Dinas Peternakan sebagai pemegang otoritas wilayah. Selain itu,

penurunan gairah untuk beternak sapi karena rendahnya harga sapi dipasaran

sebagai akibat dari ”banjir” sapi dan daging impor merupakan ancaman bagi

terwujudnya program PSDSK 2014. Perlu adanya perhatian khusus dari

pemerintah untuk mengatasi permasalahan harga dan memberikan perlindungan

terhadap produk lokal sehingga dapat meningkatkan semangat untuk beternak

sapi kembali.

Page 100: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

100

BAB VII

PENUTUP

BBIB Singosari telah menyusun Laporan Kegiatan Tahun 2011 sebagaimana

yang telah dilaksanakan pada tahun tersebut.

Sebagai langkah keberhasilan dan prestasi yang baik, BBIB Singosari

banyak mendapatkan penghargaan sebagai berikut :

1. Piagam penghargaan sebagai Unit Kerja berprestasi tahun 1995.

2. Piagam penghargaan Abdi Bakti Tani sebagai unit kerja pelayanan

berprestasi lingkup Departemen Pertanian tahun 1997.

3. Plakat penghargaan Abdi Bakti Tani sebagai unit kerja berprestasi utama atas

upaya meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat dengan baik Tahun

1998.

4. Plakat Unit Kerja Pelayanan Berprestasi Utama atas upaya meningkatkan

mutu pelayanan kepada masyarakat dengan baik tahun 1999.

5. Piala penghargaan Menteri Pertanian Republik Indonesia untuk unit Kerja

Pelayanan terbaik Tahun 2000.

6. Piagam penghargaan sebagai Unit Kerja Pelayanan berprestasi utama atas

upaya mempertahankan mutu pelayanan kepada masyarakat dengan baik

tahun 2001

7. Piagam penghargaan Menteri Pertanian Unit kerja pelayanan berprestasi

utama atas upaya mempertahankan mutu perlayanan kepada masyarakat

dengan baik tahun 2002

8. Penghargaan Piala Citra Pelayanan Prima dari Presiden Megawati Soekarno

Putri sebagai Unit Pelayanan Percontohan dengan predikat “Terbaik “ kepada

Unit Kerja / Kantor Pelayanan tahun 2004.

9. Piagam “Indonesian Livestock Industry Award 2004” dalam katagori

kelembagaan sebagai Lembaga Pemerintah, swasta maupun masyarakat

yang menghasilkan dan menerapkan model kelembagaan yang memacu

pembangunan peternakan sehingga menjadikan usaha peternakan lebih

produktif dan efisien tahun 2004.

Page 101: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

101

10. Sertifikat Akreditasi Laboratorium Uji Mutu Semen Balai Inseminasi Buatan

Singosari sebagai Laboratorium Penguji dengan mengimplementasikan secara

konsisten ISO/IEC 17025:2005 yang diterbitkan oleh KAN (Komite Akreditasi

Nasional) Nomor : LP-226-IDN tahun 2004 tanggal 20 Agustus 2004.

11. Piala Stand Pameran Terbaik kategori Instansi Pemerintah pada Pekan

Peternakan Unggulan Nasional (PPUN) Tanggal 26 – 30 September

2005 di Pandaan Kabupaten Pasuruan Propinsi Jawa Timur.

12. Paten Merk Motto BBIB Singosari ” Setetes Mani Sejuta Harapan ” dengan

Nomor Paten D00-2006 005106 tahun 2006

13. Stand Terbaik kategori Instansi Pemerintah pada EXPONAK Jawa Timur di

Mojosari- Mojokerto tahun 2007.

14. Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 yang diterbitkan oleh TÜV

Rheinland Nomor : 01 100 096616 tahun 2009.

15. Sertifikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) Tahun 2010 sebagai Unit Kerja

Berpredikat yang diterbitkan oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia tanggal 9

Desember 2010.

16. SPI Award sebagai Satlak PI Terbaik II Tingkat Eselon II dari Inspektorat

Jenderal Kementerian Pertanian sesuai Surat Keputusan Menteri Pertanian

Nomor : 5018/Kpts/OT.140/12/2011 tanggal 8 Desember 2011.

17. Piagam Penghargaan sebagai Unit Kerja yang mendukung Implementasi ISO

9001:2008 dalam Pelayanan Publik dari Direktorat Jenderal Peternakan dan

Kesehatan Hewan tanggal 14 Desember 2011.

18. Piagam Penghargaan sebagai Unit Kerja yang mendukung Implementasi SPI

dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan tanggal 14

Desember 2011.

Selain itu sebagai prestasi keberhasilan pelaksanaan program uji zuriat pada

sapi perah di BBIB Singosari telah dapat dilaksanakan Launching Pejantan Unggul

Sapi Perah Indonesia yang ditandai dengan penyerahan Sertifikat Dari Direktur

Jenderal Peternakan antara lain :

1. Sertifikat Pejantan Unggul Sapi Frishian Holstain Indonesia “ diberikan kepada

sapi pejantan “ STARRY .SS “ Kode Bull 39634 sebagai peringkat pertama Nilai

Pemuliaan (ETA) produksi susu pada program uji zuriat III tahun 1998-2003 oleh

Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari dari Direktur Jenderal Peternakan

Tahun 2004.

Page 102: BAB I PENDAHULUAN - bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.idbbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/07/... · penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

102

2. Sertifikat Pejantan Unggul Sapi Frishian Holstain Indonesia “ diberikan kepada

sapi pejantan “ CHELSY UTOMO “ Kode Bull 39633 sebagai peringkat kedua

Nilai Pemuliaan (ETA) produksi susu pada program uji zuriat III tahun 1998-2003

oleh Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari dari Direktur Jenderal Peternakan

Tahun 2004.

3. Tanggal 11 Desember 2011 di BBPTU Sapi Perah Baturaden, Bapak Direktur

Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan telah melaunching 4 (empat) ekor

pejantan unggul FH Indonesia dari hasil pelaksanaan program uji zuriat sapi

perah nasional dimana 2 (dua) ekor diantaranya adalah pejantan dari BBIB

Singosari yaitu :

a. Formery (30662)

b. Bullionary (30665)

Diharapkan Laporan Kegiatan Tahun 2011 ini dapat dijadikan sebagai

pedoman untuk dapat mendorong perbaikan proses penyelenggaraan kegiatan di

BBIB Singosari dalam rangka untuk meningkatkan kualitas SDM dan peningkatan

kinerja Balai, selain itu Laporan Kegiatan Tahun 2011 diharapkan dapat dijadikan

instropeksi dan koreksi terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Balai.