bab i pendahuluan - bangkatengahkab.go.id · pendahuluan . 1.1 latar belakang . rancangan kerja ....

450
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017 I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rancangan Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) adalah dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam tahapan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( RAPBD ), yakni sebagai pedoman dalam penyusunan Kebijakan Umum Anggaran ( KUA ) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara ( PPAS ). Dokumen ini memuat rancangan kerja ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja, dan pendanaannya baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Sebagai dokumen rencana tahunan daerah, RKPD mempunyai kedudukan yang strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah mengingat beberapa hal sebagai berikut: 1. RKPD merupakan dokumen yang secara substansial merupakan penerjemahan dan penjabaran dari visi, misi dan program kepala daerah yang ditetapkan dalam RPJMD kedalam program dan kegiatan pembangunan tahunan daerah. 2. RKPD memuat arahan operasional pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan tahunan bagi seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dalam menyusun Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD). 3. RKPD merupakan acuan Kepala Daerah dan DPRD dalam menentukan Kebijakan Umum APBD dan penentuan prioritas serta pagu anggaran sementara yang selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). 4. RKPD merupakan salah satu instrumen evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah. Melalui evaluasi terhadap pelaksanaan RKPD ini dapat diketahui sampai sejauh mana capaian kinerja RPJMD sebagai wujud dari kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah hingga tahun berkenaan. Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2017 sebagai rencana pembangunan daerah, disusun dengan mendasari hasil kinerja pembangunan yang dicapai pada tahun sebelumnya, permasalahan dan isu strategis yang akan dihadapi pada tahun pelaksanaan dengan memperhatikan arah kebijakan pembangunan nasional dan kebijakan pembangunan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, serta mempertimbangkan sinergitas antar sektor dan antar wilayah. Selanjutnya ditetapkan prioritas

Upload: vuongtuyen

Post on 24-Mar-2019

396 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017 I-1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rancangan Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) adalah dokumen perencanaan

pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara

perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan serta merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dalam tahapan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

( RAPBD ), yakni sebagai pedoman dalam penyusunan Kebijakan Umum Anggaran ( KUA ) dan

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara ( PPAS ). Dokumen ini memuat rancangan kerja

ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja, dan pendanaannya baik yang

dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi

masyarakat.

Sebagai dokumen rencana tahunan daerah, RKPD mempunyai kedudukan yang

strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah mengingat beberapa hal sebagai berikut:

1. RKPD merupakan dokumen yang secara substansial merupakan penerjemahan dan

penjabaran dari visi, misi dan program kepala daerah yang ditetapkan dalam RPJMD kedalam

program dan kegiatan pembangunan tahunan daerah.

2. RKPD memuat arahan operasional pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan tahunan

bagi seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dalam menyusun Rencana Kerja Satuan

Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD).

3. RKPD merupakan acuan Kepala Daerah dan DPRD dalam menentukan Kebijakan Umum APBD

dan penentuan prioritas serta pagu anggaran sementara yang selanjutnya digunakan sebagai

acuan dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

4. RKPD merupakan salah satu instrumen evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintahan

daerah. Melalui evaluasi terhadap pelaksanaan RKPD ini dapat diketahui sampai sejauh mana

capaian kinerja RPJMD sebagai wujud dari kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah

hingga tahun berkenaan.

Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bangka Tengah

Tahun 2017 sebagai rencana pembangunan daerah, disusun dengan mendasari hasil kinerja

pembangunan yang dicapai pada tahun sebelumnya, permasalahan dan isu strategis yang akan

dihadapi pada tahun pelaksanaan dengan memperhatikan arah kebijakan pembangunan

nasional dan kebijakan pembangunan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, serta

mempertimbangkan sinergitas antar sektor dan antar wilayah. Selanjutnya ditetapkan prioritas

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

I-2 PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017

pembangunan daerah yang terbagi menjadi tujuan bersama pembangunan daerah baik berupa

kegiatan lintas sektor dan institusi pada tingkatan pemerintahan

Memperhatikan posisi strategis dokumen RKPD dalam penyelenggaraan pemerintahan

daerah, maka diharapkan dapat dihasilkan suatu dokumen perencanaan yang berkualitas dengan

mempedomani peraturan perundangan yang berlaku, terutama Peraturan Pemerintah Nomor 8

Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008, mulai dari tahap penyusunan rancangan awal

sampai dengan RKPD ditetapkan agar dapat memberikan acuan yang efektif bagi pembangunan.

Gambar 1.1 Penjabaran Dokumen RKPD Tahun 2017

Penyusunan Perubahan RKPD dilakukan guna menampung seluruh perubahan asumsi-

asumsi dalam pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah yang terjadi karena perubahan

asumsi makro yang berimbas pada stuktur APBD Kabupaten Bangka Tengah Tahun Anggaran

2017, maupun untuk menampung tambahan belanja prioritas yang belum diakomodir dalam

APBD Kabupaten Bangka Tengah Tahun Anggaran 2017, serta sesuai dengan Instruksi Menteri

Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 061/2911/Sj Tahun 2016 tentang Tindak Lanjut

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017 I-3

1.2 Dasar Hukum Penyusunan

Peraturan perundang-undangan yang melatarbelakangi penyusunan RKPD Kabupaten

Bangka Tengah adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelengggaraan Negara Yang Bersih

dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4033);

3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bangka Selatan,

Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Barat dan Kabupaten Belitung Timur di

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003

Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4268);

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4286);

5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendahaaraan Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4335);

6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4575);

10. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Nasional Tahun 2005-2025;

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

I-4 PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017

11. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah

terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua

atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679)

12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat;

16. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan

Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota

(Lembaran Negara republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4737);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah;

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan

Menteri dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Daerah;

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017 I-5

20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian,

dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);

21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2017 (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 518);

22. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 6 Tahun 2012 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung Tahun 2012-2017 (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Tahun 2012 Seri E Nomor 3);

23. Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Tengah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2005 2025 (Lembaran

Daerah Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2006 Nomor 14);

24. Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Tengah Nomor 25 Tahun 2008 tentang Pembentukan

Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bangka Tengah (Lembaran

Daerah Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2008 Nomor 83) sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Tengah Nomor 3 tahun 2011 tentang

perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Tengah Nomor 25 Tahun 2008

tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten

Bangka Tengah (Lembaran Daerah Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2011 Nomor 123);

25. Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Tengah Nomor 48 Tahun 2011 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Kabupaten Bangka Tengah 2011-2031 (Lembaran Daerah Kabupaten

Bangka Tengah Tahun 2011 Nomor 168);

26. Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Tengah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bangka Tengah 2016-2021 (Lembaran

Daerah Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2016 Nomor 239)

1.3 Hubungan antar Dokumen

RKPD Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2017 disusun untuk menjamin keterkaitan dan

konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan. Penyusunan

RKPD Tahun 2017 merupakan bagian dari pelaksanaan sistem perencanaan pembangunan

nasional, dan bagian dari pelaksanaan sistem perencanaan dan penganggaran terpadu ( e-

planning dan e-budgeting ) sebagai suatu kesatuan yang tidak terpisahkan. Dokumen RKPD

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

I-6 PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017

Tahun 2017 menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam tahapan penyusunan Rancangan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( RAPBD ) Kabupaten Bangka Tengah tahun 2017

yang juga terdiri dari Kebijakan Umum APBD ( KUA ), Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara

( PPAS ) dan Rencana Kerja dan Anggaran ( RKA ) Satuan Kerja Perangkat Daerah ( SKPD ).

Dalam praktiknya, penyusunan RKPD 2017 juga disusun dengan memperhatikan

kebijakan tingkat nasional. Penyusunannya mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang

merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 -

2019 dengan demikian dokumen RKPD Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2017 dapat lebih

integratif, komprehensif, sinergis, dan konstruktif.

Dengan proses dan substansi materi yang lengkap dan proses yang sistematis, RKPD

diharapkan dapat menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,

pelaksanaan dan pengawasan. Dokumen RKPD ini akan menjadi dasar penyusunan Kebijakan

Umum APBD (KUA), Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS). Selanjutnya KUA dan

PPAS ini dijadikan dasar untuk penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) tahun 2017. Kedua dokumen ini dijadikan dasar untuk penyusunan

Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Bangka Tengah tahun

anggaran 2017. Dengan demikian, dokumen RKPD ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan

dalam tahapan penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah

Kabupaten Bangka Tengah tahun 2017.

1. RKPD dan RPJMD Kabupaten Bangka Tengah

RKPD Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2017 merupakan penjabaran tahapan

pelaksanaan tahun pertama RPJMD Kabupaten Bangka Tengah Tahun 20162020.

2. RKPD dan RTRW Kabupaten Bangka Tengah

Penyusunan RKPD memperhatikan dan mempertimbangkan berbagai pola dan struktur

tata ruang yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 48 Tahun 2011 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bangka Tengah 2011-2031 sebagai dasar untuk

menetapkan lokasi program pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan tata

ruang daerah di Kabupaten Bangka Tengah. Perencanaan pembangunan yang

berorientasi pada kewilayahan akan memberikan kejelasan terhadap sasaran serta target

objek pembangunan berbagai macam aspek yang ada di berbagai wilayah. Pada

gilirannya dapat menghasilkan pembangunan yang lebih efektif, efisien dan bermanfaat

secara maksimal di setiap wilayah pembangunan.

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017 I-7

3. RKPD dan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah

RKPD menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD) tahunan. RKPD disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi

antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan serta merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dalam tahapan penyusunan Rancangan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) yang juga terdiri dari Kebijakan Umum APBD

(KUA), Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) dan Rencana Kerja dan

Anggaran (RKA) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

1.4 Sistematika Dokumen RKPD

Adapun sistematika penyajian Perubahan RKPD Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2017

adalah sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN

Berisikan latar belakang penyusunan Perubahan RKPD, landasan hukum yang

digunakan dalam penyusunan Perubahan RKPD, maksud dan tujuan penyusunan

Perubahan RKPD dan dasar pertimbangan perubahan yang disertai dengan

gambaran ekonomi daerah.

BAB II EVALUASI HASIL RKPD SAMPAI DENGAN TRIWULAN I

Bab ini memuat kompilasi hasil evaluasi pelaksanaan RKPD Tahun 2015 sampai

dengan Triwulan I Tahun 2016.

BAB III RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH DALAM

PERUBAHAN RKPD

Bab ini memuat kegiatan tahun 2017, pergeseran kegiatan antar SKPD,

penghapusan kegiatan, penambahan kegiatan baru/kegiatan alternatif,

penambahan atau pengurangan target kinerja, pagu indikatif, lokasi, kelompok

sasaran yang mengalami perubahan dan yang tidak mengalami perubahan.

Rencana program dan kegiatan prioritas daerah tersebut mencakup semua rencana

program dan kegiatan prioritas yang akan dianggarkan melalui belanja tidak

langsung, belanja langsung dan pengeluaran pembiayaan.

BAB IV PENUTUP

Merupakan kaidah pelaksanaan berupa penegasan dalam menerapkan Perubahan

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

I-8 PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017

RKPD Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2017.

1.5 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dari penyusunan Perubahan RKPD Kabupaten Bangka Tengah Tahun

2017 disusun dengan maksud untuk menyesuaikan dengan perkembangan dalam tahun berjalan.

Perubahan RKPD Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2017 sangat penting peranannya

sebagai arah dan pedoman bagi segenap pemangku kepentingan (stakeholders) pembangunan.

Perubahan RKPD Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2017 tetap menjadi bagian utuh dari upaya

pelaksanaan RPJMD Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2016-2021

Sedangkan tujuan dari penyusunan Perubahan RKPD Kabupaten Bangka Tengah Tahun

2017 adalah:

1. Mewujudkan pencapaian sasaran pembangunan Bangka Tengah;

2. Menciptakan integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar daerah, ruang, waktu, fungsi

pemerintah pusat, provinsi dan daerah;

3. Menyelaraskan keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,

pelaksanaan dan pengawasan;

4. Mengoptimalkan penggunaan sumber daya pembangunan secara efisien, efektif,

berkeadilan dan berkelanjutan.

Perubahan RKPD Tahun 2017 dan Perubahan Renja SKPD Tahun 2017 perlu dilakukan

didasarkan pada pertimbangan hasil evaluasi pelaksanaannya dalam tahun berjalan

menunjukkan adanya ketidaksesuaian dengan perkembangan keadaan, meliputi:

1. Adanya perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kerangka ekonomi daerah dan

kerangka pendanaan, prioritas dan sasaran pembangunan, rencana program dan kegiatan

prioritas daerah;

2. Adanya keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun anggaran sebelumnya

harus digunakan untuk tahun berjalan;

3. Keadaan darurat dan keadaan luar biasa sebagaimana ditetapkan dalam peraturan

perundang-undangan;

4. Adanya pergeseran pagu kegiatan antar SKPD, penghapusan kegiatan, penambahan

kegiatan baru/kegiatan alternatif, penambahan atau pengurangan target kinerja dan pagu

kegiatan, serta perubahan lokasi dan kelompok sasaran kegiatan;

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017 I-9

5. Perubahan RKPD Tahun 2017 sebagaimana tersebut pada angka 1, angka 2, angka 3, dan

angka 4, ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah.

6. Perubahan Renja SKPD Tahun 2017 sebagaimana tersebut pada angka 1, angka 2, angka

3, dan angka 4, disahkan dengan Peraturan Kepala Daerah.

7. Dalam hal keadaan darurat sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-

undangan, pemerintah daerah dapat melaksanakan kegiatan terlebih dahulu untuk

mengatasi keadaan darurat dimaksud dan selanjutnya ditampung dalam Perubahan RKPD

Tahun 2017.

8. Memperhatikan ketentuan Pasal 17 ayat (2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

tentang Keuangan Negara yang mengamanatkan bahwa penyusunan RAPBD berpedoman

kepada RKPD dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan bernegara, Pasal 25 ayat (2)

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional yang menyatakan bahwa RKPD menjadi pedoman penyusunan RAPBD, maka

untuk menjaga konsistensi antara perencanaan dan penganggaran, Perubahan RKPD

Tahun 2017 yang ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah menjadi landasan

penyusunan Perubahan KUA dan Perubahan PPAS untuk menyusun Perubahan APBD

Tahun 2017.

1.6. GAMBARAN PERUBAHAN KERANGKA EKONOMI DAERAH

Perubahan RKPD Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2017 sebagai bahan utama dalam

penyusunan perubahan KUA dan Perubahan PPAS tahun 2017, dimana terdapat adanya

perbedaan asumsi dengan Kebijakan Umum Anggaran yang ditetapkan sebelumnya, dan

capaian target kinerja program serta kegiatan yang berubah, baik berkurang atau bertambah

karena kondisi yang berubah dari penetapan target sebelumnya.

Perubahan Kebijakan Pendapatan Daerah diarahkan pada : a) penyusuan PAD, b)

penyesuain kebijakan dana perimbangan yang diperuntukan untuk infrastruktur, adanya

peningkatan dana bagi hasil dari pajak dan bagi hasil bukan pajak, serta penyesuai alokasi dana

desa), c) penyesuaian alokasi lain-lain pendapatan daerah yang sah (dana BOS dan DABA).

Perubahan Kebijakan Belanja Daerah diarahkan pada : a) pergeseran anggaran antar

SKPD, yang disebabkan perubahan capaian target kinerja program dan kegiatan; b) penyesuaian

dengan kebijakan terutama yang terkait dengan pemberian hibah dan bantuan sosial yang

bersumber dari APBD; c) program dan kegiatan baru yang merupakan prioritas untuk

mempercepat pencapaian Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2016-2021

dengan mempertimbangkan sisa waktu pelaksanaan; d) program dan kegiatan baru yang

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

I-10 PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017

merupakan komitmen dengan Pemerintah Pusat dan Provinsi; serta e) penyesuaian gaji dan

tunjangan PNS.

Perubahan Kebijakan Pembiayaan Daerah dilaksanakan karena adanya peningkatan Sisa

Lebih Anggaran Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun 2015 yang merupakan hasil audit dari

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Secara umum, perubahan kebijakan pembiayaan diarahkan

pada: a) penerimaan pembiayaan yang mengalami perubahan karena adanya peningkatan

SiLPA; dan b) pengeluaran pembiayaan pada penyertaan modal (investasi) daerah kepada Bank

Sumsel Babel dan Bank Syariah Babel.

Secara lebih detail berkaitan dengan proyeksi perubahan pendapatan daerah, belanja

daerah dan pembiayaan daerah tahun 2017 terlihat pada Tabel I.1 sebagai berikut:

Tabel I.1 Proyeksi Perubahan

Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Daerah

Tabel III.1. Realisasi dan Proyeksi/Target Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Daerah

Tahun 2014 S.D Tahun 2018 Kabupaten Bangka Tengah

NO Uraian

Jumlah

Realisasi Tahun 2014

Realisasi Tahun 2015

Tahun Berjalan 2016

Proyeksi/ Target pada Tahun

2017

Proyeksi/ Target pada Tahun

2018

1 2 3 4 5 6 7

1.1 Pendapatan asli daerah 61.632.402.924,42 66.341.267.135,93 84.301.460.000,00 95.022.526.000 97.306.186.000,00

1.1.1 Pajak daerah 27.046.327.129,98 27.304.300.701,20 43.384.020.000,00 44.961.700.000 48.030.430.000,00

1.1.2 Retribusi daerah 6.208.736.408,88 6.231.489.056,36 5.453.500.000,00 6.830.500.000 7.462.000.000,00

1.1.3 Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan

2.083.583.289,72 3.936.009.807,34 6.200.000.000,00 6.200.000.000 6.520.000.000,00

1.1.4 Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah

26.293.756.095,84 28.869.467.571,03 29.263.940.000,00 37.030.326.000 35.293.756.000,00

1.2 Dana perimbangan 484.177.075.440,00 583.502.125.648,00 691.197.082.000,00 586.958.985.000 768.586.726.000,00

1.2.1 Dana bagi hasil pajak/Bagi hasil bukan pajak

65.084.022.440,00 70.367.288.648,00 68.930.725.000,00 48.980.109.000 69.530.725.000,00

1.2.2 Dana alokasi umum 377.712.293.000,00 404.287.787.000,00 436.502.048.000,00 436.875.032.000 498.523.692.000,00

1.2.3 Dana alokasi khusus 41.380.760.000,00 108.847.050.000,00 185.764.309.000,00 101.123.844.000 200.532.309.000,00

1.2.4 Alokasi Dana Desa

1.3 Lain-lain pendapatan daerah yang sah

137.153.766.191,24 113.860.807.235,48 113.227.900.500,00 106.347.499.550 132.869.536.000,00

1.3.1 Hibah 73.136.000,00 0,00 0 0,00

1.3.2 Dana darurat 0,00 0,00 0 0,00

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017 I-11

NO Uraian

Jumlah

Realisasi Tahun 2014

Realisasi Tahun 2015

Tahun Berjalan 2016

Proyeksi/ Target pada Tahun

2017

Proyeksi/ Target pada Tahun

2018

1 2 3 4 5 6 7

1.3.3

Bagi hasil pajak dari provinsi dan dari pemerintah daerah lainnya

28.324.437.191,24 40.272.357.235,48 46.646.159.500,00 50.082.990.550 55.324.536.000,00

1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

85.811.665.000,00 28.745.663.000,00 0

1.3.5 Bantuan Keuangan dari provinsi pemerintah daerah lainnya

22.944.528.000,00 28.413.444.000,00 29.711.560.000,00 9.431.300.000 29.365.000.000,00

1.3.6 Dana Desa 16.429.343.000,00 36.870.181.000,00 46.833.209.000 48.180.000.000,00

A JUMLAH PENDAPATAN 682.963.244.555,66 763.704.200.019,41 888.726.442.500,00 788.329.010.550 998.762.448.000,00

2.1 Belanja Tidak Langsung 278.361.871.511,00 347.230.498.010,00 404.154.893.250,00 418.491.838.250 450.370.739.800,00

2.1.1 Belanja pegawai 232.231.062.638,00 262.627.000.962,00 306.629.573.000,00 295.934.369.900 342.304.268.800,00

2.1.2 Belanja bunga 0,00 0,00 0 0,00

2.1.3 Belanja subsidi 0,00 0,00 0 0,00

2.1.4 Belanja hibah 17.440.387.220,00 33.932.497.925,00 23.279.788.000,00 22.465.394.000 20.279.788.000,00

2.1.5 Belanja bantuan sosial 5.081.320.000,00 2.470.671.000,00 4.200.000.000,00 3.000.000.000 4.157.250.000,00

2.1.6 Belanja bagi hasil kepada Provinsi/Kabupaten/kota dan Pemerintah Desa*

0,00 0,00 0 0,00

2.1.7

Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/kota dan Pemerintahan Desa*

23.571.181.973,00 47.874.897.023,00 69.045.532.250,00 96.092.074.350 81.629.433.000,00

2.1.8 Belanja tidak terduga 37.919.680,00 325.431.100,00 1.000.000.000,00 1.000.000.000 2.000.000.000,00

B JUMLAH BELANJA TIDAK LANGSUNG

278.361.871.511,00 347.230.498.010,00 404.154.893.250,00 418.491.838.250 450.370.739.800,00

2.2 Belanja Langsung 344.408.091.369,69 453.910.441.849,07 526.394.523.500,00 441.472.036.300 617.367.754.400,00

2.2.1 Belanja pegawai 45.477.303.482,00 56.194.541.253,00 66.011.067.600,00 65.971.501.000 76.256.546.000,00

2.2.2 Belanja barang dan jasa 134.577.205.603,93 158.145.899.062,97 197.048.407.900,00 193.057.604.100 225.564.879.400,00

2.2.3 Belanja modal 164.353.582.283,76 239.570.001.533,10 263.335.048.000,00 182.442.931.200 315.546.329.000,00

C JUMLAH BELANJA LANGSUNG

344.408.091.369,69 453.910.441.849,07 526.394.523.500,00 441.472.036.300 617.367.754.400,00

D TOTAL JUMLAH BELANJA 622.769.962.880,69 801.140.939.859,07 930.549.416.750,00 859.963.874.550 1.067.738.494.200,00

Surplus/(Defisit) 60.193.281.674,97 -37.436.739.839,66 -41.822.974.250,00 -71.634.864.000 -68.976.046.200,00

3.1 Penerimaan pembiayaan 48.523.516.536,96 106.216.798.211,93 52.822.974.250,00 71.634.864.000 76.976.046.200,00

3.1.1 Sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya (SILPA)

48.523.516.536,96 106.216.798.211,93 52.822.974.250,00 77.634.864.000 76.976.046.200,00

3.1.2 Pencairan Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00 0 0,00

3.1.3 Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan

0,00 0,00 0,00 0 0,00

3.1.4 Penerimaan pinjaman daerah

0,00 0,00 0,00 0 0,00

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

I-12 PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017

NO Uraian

Jumlah

Realisasi Tahun 2014

Realisasi Tahun 2015

Tahun Berjalan 2016

Proyeksi/ Target pada Tahun

2017

Proyeksi/ Target pada Tahun

2018

1 2 3 4 5 6 7

3.1.5 Penerimaan kembali pemberian pinjaman

0,00 0,00 0,00 0 0,00

3.1.6 Penerimaan piutang daerah

0,00 0,00 0,00 0 0,00

E JUMLAH PENERIMAAN PEMBIAYAAN

48.523.516.536,96 106.216.798.211,93 52.822.974.250,00 71.634.864.000 76.976.046.200,00

3.2 Pengeluaran pembiayaan 2.500.000.000,00 3.500.000.000,00 11.000.000.000,00 6.000.000.000 8.000.000.000,00

3.2.1 Pembentukan dana cadangan

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

3.2.2 Penyertaan modal (Investasi) daerah

2.500.000.000,00 3.500.000.000,00 11.000.000.000,00 6.000.000.000 8.000.000.000,00

3.2.3 Pembayaran pokok utang 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

3.2.4 Pemberian pinjaman daerah

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

F JUMLAH PENGELUARAN PEMBIAYAAN

2.500.000.000,00 3.500.000.000,00 11.000.000.000,00 6.000.000.000 8.000.000.000,00

Pembiayaan neto

46.023.516.536,96 102.716.798.211,93 41.822.974.250,00 55.634.864.000 68.976.046.200,00

G Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun rencana (SILPA)

106.216.798.211,93 65.280.058.372,27 0,00 0,00 0,00

H

PAGU ANGGARAN Belanja Langsung SKPD = 450.624.889.581,62 519.190.500.221,34 526.394.523.500,00 435.472.036.300 617.367.754.400,00

(G tahun lalu + A + E) (B+F)

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017 I-1

BAB II

EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU

DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN

PEMERINTAHAN

2.1 ANALISIS GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1.1 Aspek Geografi dan Demografi

a. Karakteristik lokasi dan wilayah

Kabupaten Bangka Tengah terletak antara 105o 48 BT - 106o 51 BT dan 2o 11 LS - 2o 46

LS, dengan Ibukota Koba yang berjarak 58 km dari Ibukota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Batas wilayah Kabupaten Bangka Tengah dinyatakan sebagai berikut:

1. Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Bangka.

2. Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Karimata.

3. Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Pangkal Pinang dan Kabupaten Bangka.

4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bangka Selatan.

Jarak Ibukota Kabupaten Bangka Tengah yaitu Koba dengan Ibukota kabupaten lain di

lihat pada Tabel II.1.

Tabel II.1.

Jarak Ibukota Kabupaten Bangka Tengah

Ke Ibukota Kabupaten lain dan Ibukota Provinsi

No. Dari Kota Koba ke Jarak (km)

1.

2.

3.

4.

Mentok

Toboali

Sungai Liat

Pangkal Pinang

196

67

90

58

Sumber : Bappeda-SPM Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2016

Jarak yang relatif dekat dengan ibukota provinsi sangat menguntungkan secara geografis

karena dapat menjadi pemicu perkembangan ekonomi dan wilayah Kabupaten Bangka Tengah.

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

I-2 PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017

Gambar II.1.

Peta Wilayah Kabupaten Bangka Tengah

Sumber: Bappeda-SPM Kab. Bangka Tengah Tahun 2016

Wilayah Kabupaten Bangka Tengah terletak di Pulau Bangka dengan luas 228.014,45

(dua ratus dua puluh delapan ribu empat belas koma empat puluh lima) hektar ditambah lautan

seluas kurang lebih 197.773 (seratus sembilan puluh tujuh ribu tujuh ratus tujuh puluh tiga)

hektar yang merupakan daerah dengan batas yang ditentukan berdasarkan aspek administratif

mencakup wilayah daratan, wilayah pesisir dan laut, perairan lainnya, serta wilayah udara,

terbagi menjadi enam kecamatan yang terdiri dari Kecamatan Koba, Kecamatan Lubuk Besar,

Kecamatan Pangkalan Baru, Kecamatan Namang, Kecamatan Sungai Selan, dan Kecamatan

Simpang Katis dengan luasan, jumlah kelurahan, dan jumlah desa masing-masing kecamatan

yang diperlihatkan pada Tabel II.2.

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017 I-3

Tabel II.2.

Kecamatan di Kabupaten Bangka Tengah

No. Kecamatan Luas wilayah (km) Jumlah

Kelurahan

Jumlah

Desa

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Koba

Lubuk Besar

Pangkalan Baru

Namang

Sungai Selan

Simpang Katis

391,61

553,03

108,28

203,95

792,11

231,16

5

-

1

-

1

-

6

9

11

8

12

10

Jumlah 2.280,14 7 56

Sumber: Bappeda-SPM Kab. Bangka Tengah Tahun 2016

Tanah di daerah Kabupaten Bangka Tengah mempunyai PH rata-rata di bawah 5,

didalamnya mengandung mineral biji timah dan bahan galian lainnya seperti: Pasir Kwarsa,

Kaolin, batu Gunung dan lain-lain. Bentuk dan keadaan tanahnya adalah sebagai berikut:

4% berbukit seperti Bukit Mangkol dengan ketinggian sekitar 395 meter dan lain-lain. Jenis

tanah perbukitan tersebut adalah Komplek Podsolik Coklat Kekuning-kuningan dan Litosol

berasal dari Batu Plutonik Masam.

51% berombak dan bergelombang, tanahnya berjenis Asosiasi Podsolik Coklat Kekuning-

kuningan dengan bahan induk Komplek Batu pasir Kwarsit dan Batuan Plutonik Masam.

20% lembah/datar sampai berombak, jenis tanahnya asosiasi Podsolik berasal dari Komplek

Batu Pasir dan Kwarsit.

25% rawa dan bencah/datar dengan jenis tanahnya Asosiasi Alluvial Hedromotif dan Glei

Humus serta Regosol Kelabu Muda berasal dari endapan pasir dan tanah liat.

Pada umumnya sungai-sungai di daerah Kabupaten Bangka Tengah berhulu di daerah

perbukitan dan pegunungan dan bermuara di pantai laut.

Sungai-sungai yang terdapat di daerah Kabupaten Bangka Tengah adalah: Sungai Mesu,

Sungai Selan, Sungai Kurau dan lain-lain.

Sungai-sungai tersebut berfungsi sebagai sarana transportasi dan belum bermanfaat

untuk pertanian dan perikanan karena para nelayan lebih cenderung mencari ikan ke laut.

Pada dasarnya di Daerah Kabupaten Bangka Tengah tidak ada danau alam, hanya ada

bekas penambangan bijih timah yang luas dan hingga menjadikannya seperti danau buatan yang

disebut kolong.

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

I-4 PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017

Tabel II.3.

Sungai yang Ada Di Kabupaten Bangka Tengah

Kecamatan Nama Sungai Panjang (km)

(1) (2) (3)

Pangkalan Baru S. Mesu

S. Pedindang

10,173

12,679

Sungaiselan

S. Selan

S. Seruk

S. Jirak

S. Buak

S. Celau

S. Kambuk

S. Sembulan

S. Pelabur

S. Kepoh

S. Bangka Kota

S. Gelang

33,663

18,895

15,058

24,598

11,554

9,391

10,645

8,33

7,683

26,563

1,253

Koba

S. Berok

S. Kurau

S. Guntung

S. Bemban

S. Sisil

S. Sinar Bulan

S. Cauyan

S. Risi

S. Kabung

S. Nibung

S. Bedengung

2,882

44,577

6,261

12,297

8,404

2,105

1,298

12,357

5,549

6,01

4,525

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017 I-5

Lubuk Besar

S. Kulur

S. Trubus

S. Perlang

S. Kayu Ara

S. Lingkup

S. Bakas

S. Ketiak

9,538

3,642

3,437

8,407

7,51

4,721

11,918

Simpang Katis S. Puput 15,813

Namang

S. Munjang

S. Benuang

S. Pelawan

7,684

7,31

12,509

Sumber: DPU Kab. Bangka Tengah Tahun 2016

Kabupaten Bangka Tengah beriklim Tropis Type A dengan besar curah hujan antara 84,5

hingga 406,2 mm tiap bulan untuk tahun 2014. Curah hujan terendah pada bulan Agustus. Rata-

rata curah hujan pada tahun 2014 adalah 251.

Suhu rata-rata daerah Kabupaten Bangka Tengah berdasarkan data dari Stasiun

Meteorologi Pangkalpinang antara 24,0o Celcius hingga 31,6o Celcius. Sedangkan kelembaban

udara rata-rata bervariasi antara 80 hingga 87 persen pada tahun 2014.

Tabel II.4.

Jumlah Curah Hujan, Hari Hujan, dan Suhu Udara

Tahun

CurahHujan SuhuUdara

Jumlah

(mm)

HariHujan

(hari)

Rata-rata

Min.

Maks.

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

2014 251 20,25 27 27 32

2013 168,1 16 26,5 25,2 30,6

2012 241,6 18 26,9 24,0 31,0

2011 287,03 22 26,9 24,1 31,2

Sumber : Stasiun Meteorologi PangkalpinangTahun 2015

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

I-6 PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017

Tabel II.5.

Kecepatan Angin, Arah Angin dan Rata-rata Penyinaran Matahari

Tahun

Angin

Rata-rata

PenyinaranMatahari(%)

Rata-rata

Kecepatan

Angin

(knots)

Arah

Terbanyak

KecepatanMaksimal

(knots) Arah

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

2014 5,67 - 9,5 - 48,5

2013 3 - 10,0 - 4,9

2012 3,37 - 9,73 - 54,97

2011 2,5 - 8,9 - 43,3

Sumber : Stasiun Meteorologi PangkalpinangTahun 2015

Tabel II.6.

Kelembaban Udara dan Tekanan Udara

Tahun

KelembabanUdara (%) Tekanan Udara

(mb) Rata-rata Min. Maks.

(1) (2) (3) (4) (5)

2014 83,583 77,33 82,167 1009.13

2013 82 61 95 1009,4

2012 81,5 61,6 94,2 1009,2

2011 82,8 61,8 64,2 1009,4

Sumber : Stasiun Meteorologi PangkalpinangTahun 2015

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017 I-7

Gambar II.2.

Peta Pola Ruang Kabupaten Bangka Tengah

Sumber : RTRW Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2011-2031

Peruntukan lahan adalah tingkat kecocokan dari sebidang lahan untuk suatu kegiatan

atau penggunaan tertentu yang lebih spesifik dari kemampuan lahan Peruntukan lahan

Kabupaten Bangka Tengah dibagi menjadi 2 (dua) macam pengelompokkan, yaitu Kawasan

Lindung dan Kawasan Budidaya. Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan

fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam,

sumber daya buatan dan nilai sejarah serta budaya bangsa guna kepentingan pembangunan

berkelanjutan sedangkan kawasan budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi

utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya

manusia, dan sumber daya buatan.

Menurut Permen PU No 16/PRT/M/2009 tentang penyusunan RTRW Kabupaten,

pengelompokkan kawasan lindung sendiri terbagi menjadi 7(tujuh) macam pengelompokkan

yaitu Kawasan Hutan Lindung, kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan

bawahannya, kawasan perlindungan setempat, kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar

budaya, kawasan rawan bencana alam, kawasan lindung geologi dan kawasan lindung lainnya.

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

I-8 PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017

Untuk kawasan budidaya dikelompokkan menjadi 8 (delapan) macam, yaitu kawasan peruntukan

hutan produksi, kawasan peruntukan pertanian, kawasan peruntukan perkebunan, kawasan

peruntukan pertambangan, kawasan peruntukan industri, kawasan peruntukan pariwisata,

kawasan peruntukan permukiman dan kawasan peruntukan lainnya.

Namun didalam RTRW Kabupaten Bangka Tengah, kawasan lindung dibagi menjadi 5

(lima) kelompok yaitu Kawasan Perlindungan Setempat; Kawasan Peruntukkan Hutan Lindung;

Kawasan Rawan Bencana Alam; Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya; serta

Kawasan Yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan Bawahannya. Untukkawasan

budidaya di Kabupaten Bangka Tengah dikelompokkan menjadi 8 (delapan) macam, yaitu

kawasan peruntukan hutan produksi, kawasan peruntukan pertanian, kawasan peruntukan

perkebunan, kawasan peruntukan pertambangan, kawasan peruntukan industri, kawasan

peruntukan pariwisata, kawasan peruntukan permukiman dan kawasan peruntukan lainnya.

Tabel II.7.

Rencana Kawasan Lindung

No Rencana Kawasan Lindung Luas (Ha)

I Kawasan Hutan Lindung:

Hutan Lindung 24.257,99

II Kawasan Perlindungan terhadap kawasan dibawahnya:

Kawasan resapan air 2.332,81

III Kawasan Perlindungan Setempat:

Ruang Terbuka Hijau Kota 293,94

Sempadan Pantai 806,75

Sempadan Sungai (inti) 3.653,04

IV Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya :

Perlindungan mutlak habitat dan populasi ikan 61,36

Hutan Konservasi 5.999,24

Pantai berhutan bakau 490,08

V Kawasan Rawan Bencana Alam:

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017 I-9

No Rencana Kawasan Lindung Luas (Ha)

Rawan Gelombang Pasang 32,95

Rawan banjir 3,47

Total 37.931,63

Keterangan : *) Sempadan Sungai hanya pada sungai besar yang ada di Kabupaten Bangka Tengah yang

dibuffer 100 m dari tepi sungai atau menyesuaikan dengan kondisi dilapangan dari garis Zona

Inti Sempadan

**) luas area tergantung hasil perencanaan teknis

***) untuk ruang terbuka hijau publik kawasan perkotaan, luasan mengikuti rencana detail tata

ruang kawasan perkotaan

Tabel II.8.

Rencana Kawasan Budidaya

No. Rencana Kawasan Budidaya Luas (Ha)

I Kawasan Hutan Produksi

Hutan Produksi

85.116,66

II Kawasan Industri

Industri Sedang

Industri Besar

287,57

8.481,57

III Kawasan Pariwisata

Pariwisata Alam

Pariwisata Buatan

1.408,26

156,97

IV Kawasan Perkebunan

Perkebunan

54.477,5

V Kawasan Permukiman

Permukiman Perdesaan

Permukiman Perkotaan

9.975,49

5.398,36

VI Kawasan Pertambangan

Mineral

23.789,2

VII Kawasan Pertanian

Pertanian

162,61

VIII Kawasan Peruntukkan Lainnya

Peruntukkan Lainnya

822,45

Jumlah 190.076,64

Sumber : RTRW Kab. Bangka Tengah Tahun 2011-2031

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

I-10 PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017

Kawasan lindung terdiri atas :

a. kawasan hutan lindung;

b. kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya;

c. kawasan perlindungan setempat;

d. kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya; dan

e. kawasan rawan bencana.

Tabel II.9.

Kawasan hutan lindung yang ada di Kabupaten Bangka Tengah

No Kecamatan Luas (Ha)

1 Lubuk Besar 15.809,87

2 Koba 235,45

3 Sungaiselan 6.943,15

4 Namang 1.269,52

TOTAL 24.257,99

Sumber : RTRW Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2011-2031

Kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya Kawasan hutan lindung yang ada di

Kabupaten Bangka Tengah sebagai berikut:

a. Kawasan Perlindungan mutlak habitat dan populasi ikan, memiliki total luas 61,36 hektar

yang tersebar di pulau pulau kecil yang ada di wilayah Kabupaten Bangka Tengah;

b. Kawasan Hutan Konservasi, memiliki luas 5.999,24 hektar yang berada di Gunung Mangkol

yang masuk kedalam wilayah administrasi Kecamatan Pangkalanbaru, Kecamatan Simpang

Katis dan Kecamatan Namang;

c. Kawasan Pantai Berhutan Bakau, yang memiliki fungsi untuk perlindungan pantai seluas

kurang lebih 490,08 hektar yang tersebar di wilayah Kabupaten.

Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya yaitu berupa

kawasan resapan air memiliki total luas 2.332,81 hektar tersebar di wilayah Kabupaten Bangka

Tengah.

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017 I-11

Kawasan perlindungan setempat meliputi:

a. Sempadan pantai, yang memiliki tujuan untuk melindungi laut dari kegiatan manusia yang

dapat mengganggu dan merusak kualitas air laut dan kekayaan hayati di dalamnya, serta

mencegah terjadinya abrasi pantai. Sempadan pantai di Kabupaten Bangka Tengah memiliki

luas 806,75 hektar yang tersebar di hampir sepanjang pantai di wilayah Kabupaten Bangka

Tengah.

b. Sempadan sungai, yang memiliki tujuan untuk melindungi sungai dari kegiatan manusia

yang dapat mengganggu dan merusak kualitas air sungai, mengamankan aliran sungai dan

mencegah terjadinya erosi sedimen pinggiran sungai. Sempadan sungai di Kabupaten

Bangka Tengah memiliki luas 3.653,04 hektar tersebar di wilayah Kabupaten Bangka

Tengah.

c. Ruang Terbuka Hijau Kota, yang memiliki fungsi untuk mempertahankan kelestarian

kawasan perkotaan di Kabupaten Bangka Tengah memiliki luas 266,15 hektar tersebar di

seluruh kawasan perkotaan di Kabupaten Bangka Tengah.

b. Potensi pengembangan wilayah

Kawasan Budidaya meliputi :

a. Kawasan hutan produksi

Beberapa areal kawasan hutan produksi saat ini merupakan areal pemukiman penduduk,

perkampungan dan kebun penduduk. Hal ini seperti yang terlihat di Kecamatan Lubuk Besar.

Penduduk menyatakan bahwa mereka sudah bermukim lama di Lubuk Besar sudah cukup lama

sebelum kehutanan menetapkan daerah ini menjadi kawasan hutan.

Pemanfaatan kawasan hutan produksi yang selama ini telah dilaksanakan di Kabupaten

Bangka Tengah adalah penanaman kayu gaharu. Kawasan hutan produksi yang berupa semak

belukar atau berupa hutan jarang dapat ditanami dengan tanaman cepat tumbuh dari jenis

tanaman industri seperti sengon, eucalyptus, gmelina dan akasia. Beberapa lokasi yang berupa

hutan produksi juga dikonversi menjadi perkebunan dengan jenis tanaman kelapa sawit.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan nomor 798 tahun 2012 (SK.798/Menhut-

II/2012 tentang Perubahan Fungsi Kawasan Hutan) hutan lindung di Kabupaten Bangka Tengah

adalah seluas 31.635,27 ha, hutan produksi 90.864,52 ha dan areal penggunaan lain seluas

98.825,61 Ha. Sedangkan berdasarkan RTRW Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2011-2031

untuk rencana pola ruang jumlah luas areal hutan di Kabupaten Bangka Tengah berdasarkan

jenisnya adalah Hutan Lindung 24.257,99 hektar, Hutan Konservasi 5.999,24 hektar, Hutan

Produksi 85.116,66 hektar, dan Areal Penggunaan Lain (APL) 112.634,4 hektar.

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

I-12 PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017

b. Kawasan Industri;

Kawasan industri UMKM Kabupaten Bangka tengah terdapat di kecamatan lingkup

Kabupaten Bangka Tengah yang direncanakan seluas 5 (lima) Ha sampai dengan tahun 2015.

Untuk kawasan industri sedang direncanakan di Desa Kayu Besi - Desa bukit kijang Desa Air

Mesu Desa Tanjung Gunung seluas kurang lebih 287,57ha yang disertai dengan kawasan

pergudangan di Pangkalan Baru sebagai penunjang kegiatan tersebut. Untuk industri besar

terdapat di kecamatan Lubuk Besar seluas 8.481,57 Ha.

c. Kawasan Pariwisata

Rencana Pengembangan Pariwisata mengikuti Konsep pengembangan 3 A (Access,

Accomodation, Attraction). Rencana pengembangan kawasan wisata di Kabupaten Bangka

Tengah dilakukan melalui pemanfaatan pantai berpasir putih yang indah sebagai daya tarik bagi

wisatawan lokal maupun asing, penyediaan akses transportasi yang menghubungkan wilayah

Bangka Tengah dengan destinasi wisata lain baik yang ada di dalam maupun luar negeri,

kekayaan kuliner Kabupaten Bangka Tengah dapat menjadi atraksi menarik bagi para wisatawan.

Kabupaten Bangka Tengah memiliki wisata yang menarik dimana hampir seluruh bagian

Pulau ini mempunyai banyak pantai yang landai dan indah dengan pasir putihnya yang halus.

Kondisi kepariwisataan di Kabupaten Bangka Tengah terdiri dari wisata alam pantai dan sungai,

alam/pegunungan dan hutan.

d. Kawasan Perkebunan;

Pengembangan tanaman perkebunan akan diarahkan pada areal kawasan budidaya

pertanian di Kabupaten Bangka Tengah. Jenis komoditas perkebunan yang dapat dikembangkan,

dan tersebar di seluruh Kecamatan antara lain: karet, kelapa sawit, dan lada.

e. Kawasan Permukiman;

Rencana pengembangan permukiman dan perumahan bertujuan untuk:

a. Mendistribusikan perkembangan fisik, kependudukan dan keramaian ke Kabupaten

Bangka Tengah bagian utara, selatan dan barat

b. Menyediakan lahan untuk memenuhi kebutuhan akan permukiman di seluruh wilayah

Kabupaten Bangka Tengah dan proyeksinya di masa mendatang

c. Mengembangkan kawasan pemukiman yang baru di Kabupaten Bangka Tengah

bagian utara dan barat.

d. Pengelolaan kawasan permukiman dilakukan untuk menyediakan tempat bermukim

yang sehat dan aman dari bencana alam serta dapat memberikan lingkungan yang

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017 I-13

sesuai untuk pengembangan masyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian

nilai-nilai budaya adat istiadat, mutu dan keindahan lingkungan alam untuk

mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.

Sesuai dengan arahan rencana struktur ruang, maka kawasan perkotaan yang

direncanakan di Kabupaten Bangka Tengah terdiri dari:

1. Kawasan perkotaan di kecamatan Pangkalan Baru yang berfungsi sebagai kesatuan

wilayah perkotaan Pangkal Pinang;

2. Kawasan perkotaan di kecamatan Koba yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan

(ibukota Kabupaten Bangka Tengah) dan jasa perdagangan;

3. Kawasan perkotaan yang berfungsi sebagai ibukota Kecamatan untuk setiap

Kecamatan di Kabupaten Bangka Tengah.

Permukiman perdesaan di Kabupaten Bangka Tengah umumnya permukiman ini

dihuni oleh para pemukim yang bermata pencaharian sebagai petani dan sudah lama

menetap di desa tersebut. Permukiman perdesaan ini umumnya sederhana namun sudah

cukup layak untuk dihuni.

f. Kawasan Pertambangan;

Sektor pertambangan saat ini memberikan kontribusi terbesar yaitu sekitar 20,78persen

(tahun 2014) terhadap total perekonomian. Di Kabupaten Bangka Tengah terdapat 1 (satu)

perusahaan besar yang memegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT. Timah (persero) Tbk.

Untuk ke depannya, potensi pertambangan akan mulai bergeser ke sektor lain seiring potensi

ataupun sumber daya alam yang semakin berkurang.

g. Kawasan Pertanian;

Kawasan pengembangan Pertanian lahan basah di Kabupaten Bangka Tengah diarahkan

pada kawasan kawasan yang memiliki kesesuaian lahan untuk pertanian lahan basah, berada di

daerah dataran rendah, seperti pantai dan/atau daerah hilir Daerah aliran sungai, serta memiliki

potensi untuk dapat dilalui jaringan irigasi alam dan buatan. Kemudian setelah kriteria teknis

tersebut dipenuhi, aspek berikutnya yang dipertimbangkan adalah ketersediaan lahannya. Lahan-

lahan yang diutamakan adalah lahan-lahan yang sudah tidak berhutan atau bukan merupakan

kawasan hutan. Khusus untuk lahan-lahan potensial yang berada di kawasan lindung, tidak

dijadikan salah satu kawasan pengembangan. Kawasan peruntukkan pertanian direncanakan di

Kecamatan Koba (Desa Kurau Barat) dan Kecamatan Namang (Desa Belilik dan Desa Namang).

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

I-14 PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017

Di Kecamatan Koba direncanakan seluas 0,88 Ha dan di Kecamatan Namang direncanakan seluas

161,73 Ha.

c. Wilayah rawan bencana

Kawasan rawan bencana alam di Kabupaten Bangka Tengah meliputi:

a. Kawasan rawan banjir

Kabupaten Bangka Tengah mempunyai potensi kerawanan banjir. Mengantisipasi

datangnya banjir, maka tindakan pencegahan banjir perlu dilakukan dengan membangun

infrastruktur-infrastruktur yang diperlukan. Selain menyediakan infrastruktur pencegah banjir,

untuk daerah genangan yang diperkirakan akan menjadi daerah genangan banjir perlu

diminimalkan aktifitasnya untuk mencegah kerugian yang terlampau besar.

b. Kawasan rawan gelombang pasang

aktifitas atau permukiman pada kawasan rawan gelombang pasang seyogyanya

dipindahkan menjauhi batas pasang laut untuk menghindari kerugian. Daerah yang berpotensi

rawan banjir dan rawan gelombang pasang meliputi wilayah pesisir pantai timur yakni

Kecamatan Lubuk Besar, Kecamatan Koba, Kecamatan Namang dan Kecamatan Sungai Selan.

d. Demografi

Tabel II.10.

Jumlah Penduduk menurut Kecamatan, Luas Daerah (Km2) Tahun 2011 2015

Kecamatan Luas Wilayah

(Km2)

Jumlah Penduduk

Kepadatan

Penduduk

(Jiwa/Km2)

2011 2012 2013 2014 2015 2015

Koba 391,61 37.269 40.163 34.305 35.338 35.984 91,89

Lubuk Besar 553,03 26.535 28.496 24.039 24.838 25.229 45,62

Pangkalan Baru 108,28 40.399 43.245 37.029 36.223 36.608 338,12

Namang 203,95 16.525 17.271 14.425 14.624 14.828 72,71

Sungai Selan 792,11 34.348 35.949 30.297 30.810 31.152 39,33

Simpang Katis 231,16 24.489 26.113 22.430 23.303 22.923 99,17

Jumlah 2.280,14 179.565 191.237 162.525 165.136 166.724 73,12

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Bangka Tengah Tahun 2015

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017 I-15

Kecenderungan jumlah penduduk di Kabupaten Bangka Tengah mengalami penurunan, hal ini

dikarenakan oleh beberapa faktor, diantaranya :

1. Verifikasi dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, sesuai dengan Pembangunan

administrasi kependudukan yang telah digulirkan sejak tahun 2003 sampai saat ini dengan

dasar hukum UU No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan dan peraturan

pendukungnya dan disesuaikan dengan UU No. 24 Tahun 2013. Verifikasi ini menjadi angka

mutlak jumlah penduduk Kabupaten Bangka Tengah. Verifikasi data ini terutama untuk

penduduk musiman, yang sudah meninggal, maupun yang terdata ganda.

2. Migrasi keluar penduduk Kabupaten Bangka Tengah dikarenakan tutupnya beberapa

perusahaan tambang, seperti perusahaan tambang PT. KOBATIN yang tutup dan tidak

beroperasi lagi sejak tahun 2013.

Data hasil registrasi penduduk Kabupaten Bangka Tengah menunjukkan jumlah

penduduk pada tahun 2015 adalah 166.724 jiwa yang tersebar di 6 (enam) kecamatan.

Kecamatan Sungai Selan, Namang dan Lubuk Besar merupakan kecamatan yang memiliki

kepadatan penduduk dibawah rata-rata kabupaten, sementara Kecamatan Pangkalan Baru

merupakan daerah yang mempunyai kepadatan penduduk tertinggi yaitu 338,12 jiwa/Km2.

Tabel II.11.

Jumlah Penduduk menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Tahun 2011-2015

Kecamatan

Jumlah Penduduk (Jiwa)

2011 2012 2013 2014 2015

L P L P L P L P L P

Koba 17.302 16.094 20.918 19.245 17.895 16.410 18.358 16.980 18.714 17.270

Pangkalan Baru 18.118 17.199 22.239 21.006 19.057 17.972 18.552 17.671 18.734 17.874

Sungai Selan 16.028 14.597 18.871 17.078 15.916 14.381 16.210 14.600 16.374 14.778

Simpang Katis 11.722 11.113 13.444 12.669 11.631 10.799 12.074 11.229 11.926 10.997

Namang 7.504 6.996 8.990 8.281 7.578 6.847 7.674 6.950 7.750 7.078

Lubuk Besar 13.083 11.857 14.963 13.533 12.684 11.355 13.019 11.819 13.249 11.980

Jumlah 83.757 77.856 99.425 91.812 84.761 77.764 85.887 79.249 86.747 79.977

179.565 191.237 162.525 165.136 166.724

% 51,96 48,04 52,00 48,00 52,15 47,85 52,01 47,99 52,03 47,97

selisih (%) 3,92 4,00 4,30 4,02 4,06

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Bangka Tengah Tahun 2016

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

I-16 PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017

Grafik II.1.

Persentase Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Tahun 2011-2015

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Bangka Tengah Tahun 2016

Dari data yang tersedia pada tahun 2015, jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di

Kabupaten Bangka Tengah relatif sama banyak yakni, penduduk laki-laki sebanyak 86.747 jiwa

atau sekitar 52,03 % dari seluruh penduduk, dan penduduk perempuan sebanyak 79.977jiwa

atau 47,97% dari seluruh penduduk atau berbeda hanya sebanyak 6.770 jiwa atau 4,06%,

dengan jumlah penduduk terbanyak sampai dengan per 31 desember 2015 ada di kecamatan

Pangkalan Baru sebanyak 36.608jiwa.

Tabel II.12.

Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia Tahun 2011-2015

USIA TAHUN

2011 % 2012 % 2013 % 2014 % 2015 %

0 4 12.124 6,75 16.937 8,86 9.191 5,66 13.981 8,47 14.133 8,48

5 9 18.929 10,54 19.856 10,38 11.483 7,07 17.019 10,31 16.867 10,12

10 14 16.979 9,45 17.657 9,23 10.570 6,50 16.355 9,90 16.244 9,74

15 19 14.899 8,30 15.470 8,09 13.232 8,14 13.906 8,42 14.651 8,79

20 24 18.504 10,30 19.444 10,17 17.355 10,68 14.032 8,50 13.886 8,33

25 29 20.312 11,31 21.366 11,17 20.438 12,58 17.087 10,35 17.179 10,30

30 34 18.344 10,21 19.169 10,02 18.943 11,66 16.252 9,84 16.221 9,73

46

48

50

52

2011 2012 2013 2014 2015

52 52 52,15 52,02 52,03

48 48 47,85 47,99 47,97

Laki-laki Perempuan

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017 I-17

USIA TAHUN

2011 % 2012 % 2013 % 2014 % 2015 %

35 39 13.460 7,50 14.114 7,38 14.122 8,69 12.948 7,84 13.733 8,24

40 44 11.290 6,30 11.653 6,09 11.671 7,18 10.447 6,33 10.814 6,49

45 49 9.298 5,18 9.527 4,98 9.733 5,99 9.022 5,46 9.010 5,40

50 54 8.629 4,81 8.835 4,62 8.639 5,32 7.805 4,73 7.639 4,58

55 59 6.210 3,46 6.374 3,33 6.716 4,13 6.417 3,89 6.680 4,01

60 64 4.064 2,26 4.158 2,17 4.346 2,67 4.272 2,59 4.211 2,53

65+ 6.523 3,63 6.677 3,49 6.086 3,74 5.593 3,39 5.456 3,27

TOTAL 179.565 100 191.237 100 162.525 100,00 165.136 100,00 166.724 100,00

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Bangka Tengah Tahun 2016

Grafik II.2.

Piramida Penduduk Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2015

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

I-18 PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017

Pada tahun 2015 berdasarkan struktur usia jumlah terbanyak penduduk Kabupaten Bangka

Tengah berada pada kelompok usia antara 25-29 tahun yaitu sebesar 17.179 jiwa atau 10,30%,

sedangkan yang paling sedikit berada pada usia antara 60-64 tahun yaitu 4.211 jiwa atau

2,53%.

Tabel II.13.

Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2011-2015

PENDIDIKAN JUMLAH PENDUDUK

2011 % 2012 % 2013 % 2014 % 2015 %

Tidak/belum pernah sekolah 63.527 35,38 45.315 23,70 28.733 17,68 40.164 24,32 56.021 33,60

SD 68.017 37,88 94.021 49,16 83.784 51,55 79.128 47,92 63.156 37,88

SLTP 19.976 11,12 21.299 11,14 20.339 12,51 18.909 11,45 18.846 11,30

SLTA 23.543 13,11 25.524 13,35 24.854 15,29 22.408 13,57 23.665 14,19

D I - D IV 2.169 1,21 2.315 1,21 2.121 1,31 1.926 1,17 1.995 1,20

S1 2.268 1,26 2.685 1,40 2.632 1,62 2546 1,54 2.957 1,77

S2 63 0,04 76 0,04 61 0,04 54 0,03 81 0,05

S3 2 0,00 2 0,00 1 0,00 1 0,00 3 0,00

TOTAL 179.565 100 191.237 100 162.525 100 165.136 100 166.724 100

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Bangka Tengah Tahun 2016

Partisipasi dan kesadaran penduduk dalam pendidikan juga rendah karena masyarakat

yang berpendidikan tamat SD ke bawah sangat tinggi yaitu berjumlah 119.177 dari jumlah

penduduk 166.724 Jiwa (71,48%) sehingga menjadi kendala dan berpengaruh dalammelakukan

proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan Kabupaten Bangka Tengah.

2.1.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat

a. Fokus kesejahteraan dan pemerataan ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi

Secara umum kondisi perekonomian Kabupaten Bangka Tengah selama kurun waktu

2010-2014 mengalami perlambatan setiap tahunnya. Selama kurun waktu tersebut,

perkembangan ekonomi terendah terjadi pada tahun 2014. Hal ini dikarenakan adanya

perusahaan swasta yang bergerak dibidang pertambangan sudah tidak beroperasi lagi sejak

pertengahan tahun 2013 dan menyebabkan perkembangan usaha pertambangan dan industri

pengolahan mengalami penurunan yang cukup dalam. Kabupaten Bangka Tengah merupakan

kabupaten ekonomi tambang yang terlihat dari peranan pertambangan dan penggalian serta

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017 I-19

industri pengolahan terhadap PDRB Bangka Tengah rata-rata sebesar 43,43 persen per tahun

(diolah dari sumber: PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Bangka Tengah 2010-

2014).Selain itu, turunnya permintaan akan produk ekspor serta harga komoditi ekspor yang

kurang baik juga mendorong melambatnya perkembangan ekonomi di Kabupaten Bangka

Tengah seperti harga logam timah yang rendah.

Tabel II.14.

Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2010 s.d 2014

Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010

NO Sektor 2010 2011 2012 2013 2014

(Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) %

A

Pertanian,

Kehutanan,

dan

Perikanan

471.435 10,47 509.826 10,68 550.403 10,98 600.571 11,50 665.628 12,55

B

Pertambang

an &

Penggalian

1.046.02

8 23,23

1.076.93

5 22,56

1.082.79

3 21,60

1.097.37

4 21,01

1.102.01

4 20,78

C Industri

Pengolahan

1.103.42

3 24,51

1.105.42

4 23,16

1.106.88

1 22,08

1.056.84

1 20,23 954.522 18,00

D

Pengadaan

Listrik dan

Gas

1.304 0,03 1.612 0,03 1.704 0,03 1.912 0,04 2.040 0,04

E Pengadaan

Air

244 0,01 266 0,01 285 0,01 304 0,01 322 0,01

F Konstruksi 326.055 7,24 362.138 7,59 399.979 7,98 441.433 8,45 454.815 8,58

G

Perdagangan

besar dan

eceran,

reparasi dan

perawatan

mobil dan

sepeda

motor

544.465 12,09 598.820 12,55 655.815 13,08 708.114 13,56 742.205 14,00

H

Transportasi

dan

Pergudanga

n

345.200 7,67 388.724 8,14 426.829 8,51 462.213 8,85 460.412 8,68

I

Penyediaan

Akomodasi

dan Makan

Minum

96.254 2,14 105.215 2,20 113.962 2,27 122.795 2,35 131.887 2,49

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

I-20 PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017

NO Sektor 2010 2011 2012 2013 2014

(Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) %

J

Informasi

dan

Komunikasi

72.562 1,61 78.487 1,64 84.664 1,69 91.795 1,76 99.377 1,87

K Jasa

keuangan

17.412 0,39 19.764 0,41 22.325 0,45 25.316 0,48 28.987 0,55

L Real estate 98.138 2,18 108.337 2,27 116.662 2,33 127.075 2,43 135.864 2,56

M,N Jasa

Perusahaan

9.224 0,20 10.130 0,21 10.894 0,22 11.755 0,23 12.720 0,24

O

Administrasi

Pemerintaha

n,

Pertahanan

dan Jaminan

Sosial

221.892 4,93 247.283 5,18 267.703 5,34 289.438 5,54 311.226 5,87

P Jasa

Pendidikan

88.614 1,97 94.520 1,98 100.930 2,01 110.180 2,11 118.886 2,24

Q

Jasa

Kesehatan

dan Kegiatan

Sosial

45.661 1,01 50.068 1,05 54.307 1,08 59.040 1,13 63.315 1,19

R,S,T,

U Jasa Lainnya 14.486 0,32 15.589 0,33 16.727 0,33 17.780 0,34 18.886 0,36

PDRB 4.502.39

7

100,0

0

4.773.13

8

100,0

0

5.012.86

3

100,0

0

5.223.93

6

100,0

0

5.303.10

6

100,0

0

Sumber : PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Bangka Tengah 2010-2014

Aktivitas perekonomian di Kabupaten Bangka Tengah menunjukkan perkembangan yang

baik setiap tahunnya, hal tersebut diindikasikan dari nilai PDRB ADHB dan ADHK yang terus

mengalami peningkatan. Selama kurun waktu 2010-2014, rata-rata kenaikan nilai PDRB atas

dasar harga berlaku sebesar 554,98 miliar rupiah, sedangkan kenaikan nilai PDRB atas dasar

harga konstan setiap tahunnya sekitar 200 miliar rupiah. Nilai PDRB atas dasar harga berlaku

pada tahun 2010 sebesar 4,5 triliun rupiah dan di tahun 2014 sebesar 6,72 triliun rupiah.

Sementara nilai PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) tahun 2010 sebesar 4,5 triliun rupiah

dan pada tahun 2014 mencapai 5,3 triliun rupiah.

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017 I-21

Tabel II.15.

Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2010 s.d 2014

Atas Dasar Harga Berlaku

NO Sektor 2010 2011 2012 2013 2014

(Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) %

A

Pertanian,

Kehutanan,

dan

Perikanan 471.435 10,47 544.591 10,71 626.876 11,01 731.607 11,71 882.097 13,12

B

Pertambang

an &

Penggalian

1.046.02

8 23,23

1.149.13

8 22,61

1.250.74

8 21,97

1.345.29

1 21,54

1.407.14

5 20,93

C Industri

Pengolahan

1.103.42

3 24,51

1.166.66

1 22,95

1.194.95

1 20,99

1.137.53

4 18,21

1.060.96

8 15,78

D

Pengadaan

Listrik dan

Gas 1.304 0,03 1.534 0,03 1.606 0,03 1.756 0,03 2.616 0,04

E Pengadaan

Air 244 0,01 292 0,01 330 0,01 377 0,01 434 0,01

F Konstruksi 326.055 7,24 389.520 7,66 461.138 8,10 543.737 8,71 603.669 8,98

G

Perdagangan

besar dan

eceran,

reparasi dan

perawatan

mobil dan

sepeda

motor 544.465 12,09 628.105 12,36 728.206 12,79 810.048 12,97 883.686 13,15

H

Transportasi

dan

Pergudanga

n 345.200 7,67 418.160 8,23 515.189 9,05 610.954 9,78 657.147 9,78

I

Penyediaan

Akomodasi

dan Makan

Minum 96.254 2,14 113.715 2,24 133.356 2,34 156.770 2,51 183.477 2,73

J

Informasi

dan

Komunikasi 72.562 1,61 81.092 1,60 90.885 1,60 101.079 1,62 112.757 1,68

K Jasa

keuangan 17.412 0,39 21.177 0,42 26.368 0,46 32.451 0,52 38.913 0,58

L Real estate 98.138 2,18 117.213 2,31 137.866 2,42 163.821 2,62 187.755 2,79

M,N Jasa 9.224 0,20 10.596 0,21 12.305 0,22 14.169 0,23 16.291 0,24

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

I-22 PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017

NO Sektor 2010 2011 2012 2013 2014

(Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) %

Perusahaan

O

Administrasi

Pemerintaha

n,

Pertahanan

dan Jaminan

Sosial 221.892 4,93 269.413 5,30 312.953 5,50 360.296 5,77 410.783 6,11

P Jasa

Pendidikan 88.614 1,97 101.655 2,00 119.162 2,09 142.735 2,29 168.708 2,51

Q

Jasa

Kesehatan

dan Kegiatan

Sosial 45.661 1,01 53.802 1,06 61.792 1,09 71.732 1,15 82.029 1,22

R,S,T,

U Jasa Lainnya 14.486 0,32 16.546 0,33 18.725 0,33 20.733 0,33 23.844 0,35

PDRB 4.502.39

7

100,0

0

5.083.21

0

100,0

0

5.692.45

6

100,0

0

6.245.09

0

100,0

0

6.722.31

9

100,0

0

Sumber : PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Bangka Tengah 2010-2014

Jika dilihat dari perkembangan nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Kabupaten

Bangka Tengah tahun 2014 mencapai 6,72 triliun rupiah atau meningkat sebesar 7,64 persen

dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan Nilai PDRB ADHB di tahun 2014 sebesar 477,23 miliar

rupiah lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang memiliki kenaikan nilai sebesar

552,64 miliar rupiah. Peningkatan nilai PDRB ADHB ini didorong oleh faktor-faktor produksi yang

tetap mengalami peningkatan meskipun melambat. Kenaikan nilai PDRB juga menggambarkan

adanya kenaikan harga yang mendorong peningkatannya lebih tinggi jika dibandingkan tahun

sebelumnya.

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017 I-23

Tabel II.16.

Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2010 s.d 2014

Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan harga Konstan (Hk)

NO Sektor

2010 2011 2012 2013 2014

Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk

% % % % % % % % % %

A

Pertanian,

Kehutanan, dan

Perikanan 10,47 10,47 10,71 10,68 11,01 10,98 11,71 11,50 13,12 12,55

B Pertambangan &

Penggalian 23,23 23,23 22,61 22,56 21,97 21,60 21,54 21,01 20,93 20,78

C Industri

Pengolahan 24,51 24,51 22,95 23,16 20,99 22,08 18,21 20,23 15,78 18,00

D Pengadaan Listrik

dan Gas 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,04 0,04 0,04

E Pengadaan Air 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

F Konstruksi 7,24 7,24 7,66 7,59 8,10 7,98 8,71 8,45 8,98 8,58

G

Perdagangan besar

dan eceran,

reparasi dan

perawatan mobil

dan sepeda motor 12,09 12,09 12,36 12,55 12,79 13,08 12,97 13,56 13,15 14,00

H Transportasi dan

Pergudangan 7,67 7,67 8,23 8,14 9,05 8,51 9,78 8,85 9,78 8,68

I

Penyediaan

Akomodasi dan

Makan Minum 2,14 2,14 2,24 2,20 2,34 2,27 2,51 2,35 2,73 2,49

J Informasi dan

Komunikasi 1,61 1,61 1,60 1,64 1,60 1,69 1,62 1,76 1,68 1,87

K Jasa keuangan 0,39 0,39 0,42 0,41 0,46 0,45 0,52 0,48 0,58 0,55

L Real estate 2,18 2,18 2,31 2,27 2,42 2,33 2,62 2,43 2,79 2,56

M,N Jasa Perusahaan 0,20 0,20 0,21 0,21 0,22 0,22 0,23 0,23 0,24 0,24

O

Administrasi

Pemerintahan,

Pertahanan dan

Jaminan Sosial 4,93 4,93 5,30 5,18 5,50 5,34 5,77 5,54 6,11 5,87

P Jasa Pendidikan 1,97 1,97 2,00 1,98 2,09 2,01 2,29 2,11 2,51 2,24

Q

Jasa Kesehatan

dan Kegiatan

Sosial 1,01 1,01 1,06 1,05 1,09 1,08 1,15 1,13 1,22 1,19

R,S,T,U Jasa Lainnya 0,32 0,32 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33 0,34 0,35 0,36

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

I-24 PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017

NO Sektor

2010 2011 2012 2013 2014

Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk

% % % % % % % % % %

PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber : PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Bangka Tengah 2010-2014

Struktur perekonomian mencerminkan peranan dari setiap lapangan usaha

terhadappembentukan PDRB, juga dapat menggambarkan sektor-sektor unggulan yang

menggerakkanperekonomian di suatu wilayah dalam kemampuan menciptakan nilai tambah.

Peranan setiaplapangan usaha terhadap PDRB dapat dilihat dari sumbangan yang diberikan

terhadappembentukan PDRB setiap tahunnya.

Sumbangan terbesar dalam pembentukan PDRB Kabupaten Bangka Tengah selama kurun

waktu 2010 2014 diberikan oleh lapangan usaha Industri Pengolahan dan

PertambanganPenggalian. Tahun 2010-2011, Lapangan usaha Industri Pengolahan mermiliki

sumbanganterbesar terhadap pembentukan PDRB. Sedangkan untuk tahun 2012-2014,

sumbangan terbesardiberikan oleh lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian. Jika dilihat

peranan dari kedualapangan usaha tersebut tercermin bahwa Kabupaten Bangka Tengah

memiliki ketergantungan cukup besar terhadap hasil pertambangan dan hasil olahannya.

Selama kurun waktu 2010-2014, perkembangan kontribusi kedua lapangan usaha

tersebutmenunjukkan penurunan setiap tahunnya. Pada tahun 2010, kontribusi dari lapangan

usahaindustri pengolahan sekitar 24 persen dan di tahun 2014 hanya sekitar 16 persen. begitu

jugauntuk lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian, tahun 2010 peranannya sekitar 23

persendan ditahun 2014 sekitar 21 persen.

Sementara itu, lapangan usaha lainnya yang memiliki peranan besar adalah

Pertanian,Kehutanan, dan Perikanan serta lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran,

ReparasiMobil dan Sepeda Motor dimana kontribusinya semakin tahun kecenderungannya

semakinmeningkat. Lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda

Motorpada tahun 2010 memiliki peranan sekitar 12,09 persen dan ditahun 2014 meningkat

menjadi13,13 persen. Begitu juga untuk lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan,

padatahun 2010 kontribusinya sekitar 10,47 persen, di tahun 2014 meningkat menjadi 13,12

persen.

Pada tahun 2014, sumbangan terbesar masih dihasilkan oleh lapangan usaha

Pertambangan dan Penggalian, diikuti oleh lapangan usaha Industri Pengolahan, Perdagangan

Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor serta lapangan usaha Pertanian,Kehutanan,

dan Perikanan. Sementara, peranan lapangan usaha lainnya masih di bawah 10persen.

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017 I-25

Perkembangan struktur ekonomi di Kabupaten Bangka Tengah yang terjadi dalam kurun

waktu 2010-2014 mulai tampak perubahannya dimana lapangan usaha yang selama ini menjadi

tumpuan ekonomi masyarakat Bangka Tengah khususnya pertambangan dan penggalian

peranannya mulai berkurang, sementara lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran,

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor serta lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

mulai menunjukkan peningkatan. Kondisi ini mencerminkan bahwa masyarakat Bangka Tengah

mulai beralih mata pencaharian dari penambang ke pertanian dan perdagangan.

Tabel II.17.

Pertumbuhan Kontribusi Sektor dan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (Hb)

dan harga Konstan (Hk) Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2014

NO Sektor

Pertumbuhan

Hb Hk

% %

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 20,57 10,83

B Pertambangan & Penggalian 4,60 0,42

C Industri Pengolahan (6,73) (9,68)

D Pengadaan Listrik dan Gas 49,00 6,67

E Pengadaan Air 15,22 5,78

F Konstruksi 11,02 3,03

G Perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan

sepeda motor 9,09 4,81

H Transportasi dan Pergudangan 7,56 (0,39)

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 17,04 7,40

J Informasi dan Komunikasi 11,55 8,26

K Jasa keuangan 19,91 14,50

L Real estate 14,61 6,92

M,N Jasa Perusahaan 14,97 8,21

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial 14,01 7,53

P Jasa Pendidikan 18,20 7,90

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 14,35 7,24

R,S,T,U Jasa Lainnya 15,00 6,22

PDRB 7,64 1,52

Sumber : PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Bangka Tengah 2010-2014

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

I-26 PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017

Pertumbuhan ekonomi merupakan gambaran mengenai capaian

pelaksanaanpembangunan suatu daerah dalam periode tertentu. Pertumbuhan tersebut dibentuk

dariberbagai macam faktor-faktor produksi yang terpilah menurut lapangan usaha. Ukuran

tersebutsecara tidak langsung menggambarkan tingkat perubahan ekonomi yang terjadi.

Perkembangan pertumbuhan ekonomi secara riil dari tahun ke tahun tergambar melalui

penyajian PDRB atasdasar harga konstan secara berkala. Pertumbuhan yang positif menunjukkan

adanya kenaikanproduksi barang dan jasa yang dihasilkan dibandingkan tahun sebelumnya,

sebaliknyapertumbuhan yang negatif menggambarkan bahwa adanya penurunan produksi

barang dan jasayang dihasilkan dibandingkan tahun sebelumnya.

Dari Tabel diatas terlihat bahwa laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Bangka Tengah

selamakurun waktu 2010-2014 menunjukkan perlambatan setiap tahunnya. Pertumbuhan PDRB

padatahun 2011 sebesar 6,01 persen, tahun 2012 mengalami perlambatan sebesar 0,99 poin

dimanapertumbuhan hanya sebesar 5,02 persen. Begitu juga ditahun 2013 hanya tumbuh

sebesar 4,21persen dan yang lebih memprihatinkan ditahun 2014, pertumbuhan PDRB hanya

sebesar 1,52 persen.

Dalam kurun waktu lima tahun terakhir ini, laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

BangkaTengah mencapai titik tertinggi pada tahun 2011, hal ini didorong oleh Industri logam

timahsebagai pengungkit perekonomian Bangka Tengah dimana saat itu mengalami

masakejayaannya saat permintaan dan harga jual yang tinggi akan logam timah, sehingga

mendorongpeningkatan supply bahan baku bijih timah dari penambang. Efek tersebut berlanjut

padalapangan usaha lainnya yang semakin berkembang seperti transportasi dan pergudangan

karenabanyaknya pekerja tambang dari luar Provinsi Bangka Belitung yang datang untuk

menjadi pekerja tambang.

Sebaliknya, selama kurun waktu tersebut pertumbuhan ekonomi Bangka Tengah

terendahterjadi pada tahun 2014 yaitu sebesar 1,52 persen. Perekonomian Kabupaten Bangka

Tengahmulai menunjukkan penurunan yang cukup dalam dibandingkan pertumbuhan tahun-

tahunsebelumnya. Hal ini didorong oleh lapangan usaha Industri Pengolahan yang

mengalamipenurunan produksi yang sangat dalam. Kondisi ini disebabkan oleh salah satu

perusahaanindustri logam timah yang tutup serta semakin ketatnya dampak dari pemberlakukan

aturanekspor timah yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag)

yangmengalami beberapa kali revisi sehingga menyebabkan ketidakpastian bagi para

pengusaha,akibatnya ekspor logam timah menjadi tersendat. Selain itu, akibat dari krisis

ekonomi globaltahun 2013 dan kondisi tersebut belum pulih sampai tahun 2014 turut memberi

andil dalamperlambatan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2014. Kondisi tersebut berdampak

negatif bagilapangan usaha pertambangan sebagai penyuplai bahan baku industri logam timah

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017 I-27

dimanapermintaan akan bijih timah menjadi rendah dan harga jual komoditi tersebut juga

rendah.

Perkembangan ekonomi Kabupaten Bangka Tengah Pada tahun 2014 tumbuh

namunmengalami perlambatan. Dari 17 kategori, terdapat 2 kategori yang mengalami

penurunanpertumbuhan yaitu kategori Industri Pengolahan dan Transportasi dan Pergudangan

sedangkanyang lainnya mengalami laju pertumbuhan positif. Pertumbuhan ekonomi tertinggi

dicapai olehkategori Jasa Keuangan sebesar 14,50 persen. Sementara, pertumbuhan yang paling

rendahadalah kategori Industri Pengolahan sebesar minus 9,68 persen.

Laju Inflasi

Tabel II.18.

Nilai inflasi rata-rata Tahun 2010 s.d 2014

Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 Rata-rata

pertumbuhan

Inflasi - 6,50 6,63 5,28 6,03 4,89

Sumber : PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Bangka Tengah 2010-2014

Inflasi menjadi salah satu indikator untuk melihat stabilitas ekonomi suatu daerah, karena

dapat menggambarkan naik turunnya harga. Fluktuasi harga yang terjadi akan mempengaruhi

daya beli konsumen, karena berakibat terhadap ketidakseimbangan antara permintaan dan

pendapatan. Suatu daerah dikatakan memiliki stabilitas ekonomi yang lebih baik jika tingkat

inflasinya lebih rendah dibandingkan daerah lain dalam periode waktu yang sama.

Laju inflasi dicerminkan oleh indeks harga yang diturunkan dari penghitungan PDRB yang

disebut sebagai PDRB deflator atau dikenal dengan indeks implisit. Indeks ini merupakan

perbandingan antara PDRB atas dasar harga berlaku dengan PDRB atas dasar harga konstan.

Berbeda dengan Indeks Harga Konsumen(IHK) yang menggambarkan tingkat harga yang harus

dibayar oleh konsumen, indeks implisit PDRB menggambarkan perkembangan perubahan harga

produsen. Untuk kepentingan analisis, indeks implisit lebih sesuai jika disajikan dalam bentuk

indeks perkembangan karena menggambarkan perkembangan harga dari waktu ke waktu.

Pada tahun 2014 inflasi yang terjadi sebesar 6,03persen.Inflasi yang terjadi pada tahun

2014 ini disebabkan oleh semua sektor, tidak ada satupun sektor yang mengalami deflasi. Angka

inflasi tahun 2014 ini lebih tinggi dibanding angka inflasi tahun 2013. Pada tahun 2013 terjadi

inflasi sebesar 5,28 persen, artinya inflasi tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 0,75

persen.

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

I-28 PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017

Selama kisaran tahun 2010-2014, inflasi PDRB Kabupaten Bangka Tengah terendah pada

tahun 2013 yaitu 5,28 persen, sedangkan yang tertinggi pada tahun 2012 sebesar 6,63 persen.

PDRB per kapita

Tabel II.19.

PDRB Perkapita Tahun 2010 s.d 2014

Atas Dasar Harga Berlaku (Hb)

Uraian 2010 2011 2012 2013 2014

Nilai PDRB (Rp) 4.502.397 5.083.210 5.692.456 6.245.090 6.722.319

Jumlah Penduduk (jiwa) 162.194 165.810 169.568 173.346 177.218

PDRB perkapita (Rp/jiwa) 27.759.331 30.656.836 33.570.343 36.026.733 37.932.484

Sumber : PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Bangka Tengah 2010-2014

Bila PDRB suatu daerah dibagi dengan jumlah penduduk yang tinggal di daerah

tersebut,maka akan dihasilkan suatu nilai PDRB per kapita. PDRB per kapita merupakan salah

satu indikator makro sebagai tolak ukur tingkat kesejahteraan dan kemakmuran penduduk dan

tingkatpembangunan di suatu wilayah yang dapat terbandingkan dengan wilayah lain. Adanya

kenaikanPDRB per kapita mengindikasikan bahwa perekonomian berkembang ke arah yang baik.

PDRBper kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB per satu orang penduduk.

Selama kurun waktu 2010-2014, nilai PDRB per kapita Kabupaten Bangka Tengah

menunjukkan peningkatan setiap tahunnya dimana pada tahun 2010 PDRB Per Kapita sebesar

27,75 juta rupiah dan di tahun 2014 mencapai 37,93 juta rupiah. Sebaliknya, Pertumbuhan PDRB

Per Kapita selama kurun waktu tersebut mengalami penurunan setiap tahunnya dimana

padatahun 2011 pertumbuhannya sebesar 11,60 persen, tahun 2012 melambat menjadi 8,3

persen,begitu juga di tahun 2013 turun menjadi 7,3 persen dan di tahun 2014 hanya sekitar 5

persen.

Dalam kurun waktu tersebut pertumbuhan PDRB Per Kapita tertinggi terjadi pada tahun

2011 danterendah terjadi pada tahun 2014.

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017 I-29

Tabel II.20.

PDRB Perkapita Tahun 2010 s.d 2014

Atas Dasar Harga Konstan (Hk)

Uraian 2010 2011 2012 2013 2014

Nilai PDRB (Rp) 4.502.397 4.773.138 5.012.863 5.223.936 5.303.106

Jumlah Penduduk (jiwa) 162.194 165.810 169.568 173.346 177.218

PDRB perkapita (Rp/jiwa) 27.759.331 28.786.792 29.562.553 30.135.890 29.924.195

Sumber : PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Bangka Tengah 2010-2014

Indeks Gini / Koefisien Gini

Indeks Gini merupakan salah satu indikator yang memberikan gambaran tingkat

ketimpangan kemakmuran suatu wilayah. Angka Indeks Gini yang diperoleh dengan

menggunakan data pengeluaran cenderung under estimate karena pengeluaran konsumsi

bagi penduduk kaya biasanya lebih rendah daripada pendapatannya (ada tabungan).

Sebaliknya bagi penduduk miskin pengeluarannya bisa sama atau lebih besar dari

pendapatannya, karena ada pinjaman, mengambil tabungan, menjual aset atau menerima

kiriman dari pihak lain. Masalah yang perlu diperhatikan pada penghitungan Indeks Gini adalah

berapa angka Indeks Gini yang dapat diterima dari dan berapa yang sudah menunjukkan

tingkat ketimpangan yang serius.

Karena tidak ada standar yang pasti, maka analisa hanya bisa dilakukan dengan cara

membandingkan angka Indeks Gini antar daerah atau antar waktu, apakah Indeks Gini

semakin kecil, yang berarti distribusi pendapatan makin merata, atau sebaliknya. Sungguh pun

demikian, banyak pendapat yang mengatakan bahwa angka Indeks Gini sekitar 0,4

menunjukkan distribusi pendapatan yang cukup merata sedangkan angka Indeks Gini sekitar

0,5 atau lebih berarti tingkat ketimpangan pembagian pendapatan cukup serius.

Dari hasil penghitungan diperoleh hasil bahwa besarnya angka Indeks Gini

Kabupaten Bangka Tengah pada tahun 2014 adalah sebesar 0,35559. Dengan nilai gini seperti

itu dapat dikatakan bahwa sebenarnya tingkat ketimpangan pendapatan/pengeluaran

penduduk Kabupaten Bangka Tengah pada tahun 2014 tidak begitu tinggi bahkan seperti

penjelasan pada bagian sebelumnya bahwa dengan besarnya Indeks Gini kurang dari 0,4 dapat

dikatakan bahwa pendapatan penduduk di Kabupaten Bangka Tengah cukup merata.

Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, tingkat pemerataan pendapatan

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

I-30 PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017

penduduk Kabupaten Bangka Tengah keadaannya relatif sudah menunjukkan peningkatan

pemerataan. Pada tahun 2010 angka Indeks Gini sebesar 0,36114, naik menjadi 0,35796 pada

tahun 2011, kembali naik sedikit menjadi 0,34776 pada tahun 2012, turun menjadi 0,36025

pada tahun 2013, dan pada tahun 2014 naik mejadi 0,35559.

Grafik II.3.

Nilai Indeks Gini Kabupaten Bangka Tengah

Tahun 2010-2014

Pemerataan pendapatan versi Bank Dunia

Cara lain yang juga bisa digunakan untuk menunjukkan tingkat pembagian pendapatan

diantara berbagai golongan penduduk adalah dengan menggunakan kriteria Bank Dunia

yang berpatokkan pada persentase pendapatan yang diterima oleh 40 persen penduduk

termiskin. Menurut kriteria Bank Dunia, ketimpangan pendapatan dikelompokkan menjadi 3

katagori ,yaitu:

Ketimpangan pembagian pendapatan disebut serius jika 40 persen penduduk

termiskin menerima kurang dari 12 persen pendapatan.

Ketimpangan pembagian pendapatan disebut menengah jika 40 persen penduduk

termiskin menerima 12-17 persen pendapatan.

Ketimpangan pembagian pendapatan disebut rendah jika 40 persen penduduk

termiskin menerima lebih dari 17 persen pendapatan.

0,361

0,358

0,348

0,360

0,355

0,34

0,345

0,35

0,355

0,36

0,365

2010 2011 2012 2013 2014

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017 I-31

Grafik II.4.

Nilai Kriteria Bank Dunia

Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2010-2014

Salah satu kelemahan dari ukuran ini adalah bahwa ukuran ini bukan merupakan suatu

ukuran distribusi pendapatan yang bersifat menyeluruh, karena hanya memperhatikan

perkembangan pendapatan yang diterima oleh 40 persen penduduk termiskin yang diperoleh

dari Decile ke 4.

Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa menurut ukuran Bank Dunia, ketimpangan

pendapatan di Kabupaten Bangka Tengah selama tahun 2014 termasuk kategori rendah.

Hal ini didasarkan pada kondisi bahwa 40 persen penduduk t