bab i pendahuluan - bangkatengahkab.go.id · pendahuluan . 1.1 latar belakang . rancangan kerja ....
TRANSCRIPT
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017 I-1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rancangan Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) adalah dokumen perencanaan
pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan serta merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dalam tahapan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
( RAPBD ), yakni sebagai pedoman dalam penyusunan Kebijakan Umum Anggaran ( KUA ) dan
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara ( PPAS ). Dokumen ini memuat rancangan kerja
ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja, dan pendanaannya baik yang
dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi
masyarakat.
Sebagai dokumen rencana tahunan daerah, RKPD mempunyai kedudukan yang
strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah mengingat beberapa hal sebagai berikut:
1. RKPD merupakan dokumen yang secara substansial merupakan penerjemahan dan
penjabaran dari visi, misi dan program kepala daerah yang ditetapkan dalam RPJMD kedalam
program dan kegiatan pembangunan tahunan daerah.
2. RKPD memuat arahan operasional pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan tahunan
bagi seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dalam menyusun Rencana Kerja Satuan
Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD).
3. RKPD merupakan acuan Kepala Daerah dan DPRD dalam menentukan Kebijakan Umum APBD
dan penentuan prioritas serta pagu anggaran sementara yang selanjutnya digunakan sebagai
acuan dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
4. RKPD merupakan salah satu instrumen evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintahan
daerah. Melalui evaluasi terhadap pelaksanaan RKPD ini dapat diketahui sampai sejauh mana
capaian kinerja RPJMD sebagai wujud dari kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah
hingga tahun berkenaan.
Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bangka Tengah
Tahun 2017 sebagai rencana pembangunan daerah, disusun dengan mendasari hasil kinerja
pembangunan yang dicapai pada tahun sebelumnya, permasalahan dan isu strategis yang akan
dihadapi pada tahun pelaksanaan dengan memperhatikan arah kebijakan pembangunan
nasional dan kebijakan pembangunan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, serta
mempertimbangkan sinergitas antar sektor dan antar wilayah. Selanjutnya ditetapkan prioritas
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
I-2 PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017
pembangunan daerah yang terbagi menjadi tujuan bersama pembangunan daerah baik berupa
kegiatan lintas sektor dan institusi pada tingkatan pemerintahan
Memperhatikan posisi strategis dokumen RKPD dalam penyelenggaraan pemerintahan
daerah, maka diharapkan dapat dihasilkan suatu dokumen perencanaan yang berkualitas dengan
mempedomani peraturan perundangan yang berlaku, terutama Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008, mulai dari tahap penyusunan rancangan awal
sampai dengan RKPD ditetapkan agar dapat memberikan acuan yang efektif bagi pembangunan.
Gambar 1.1 Penjabaran Dokumen RKPD Tahun 2017
Penyusunan Perubahan RKPD dilakukan guna menampung seluruh perubahan asumsi-
asumsi dalam pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah yang terjadi karena perubahan
asumsi makro yang berimbas pada stuktur APBD Kabupaten Bangka Tengah Tahun Anggaran
2017, maupun untuk menampung tambahan belanja prioritas yang belum diakomodir dalam
APBD Kabupaten Bangka Tengah Tahun Anggaran 2017, serta sesuai dengan Instruksi Menteri
Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 061/2911/Sj Tahun 2016 tentang Tindak Lanjut
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017 I-3
1.2 Dasar Hukum Penyusunan
Peraturan perundang-undangan yang melatarbelakangi penyusunan RKPD Kabupaten
Bangka Tengah adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelengggaraan Negara Yang Bersih
dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4033);
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bangka Selatan,
Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Barat dan Kabupaten Belitung Timur di
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4268);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286);
5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendahaaraan Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4335);
6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4575);
10. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005-2025;
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
I-4 PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017
11. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679)
12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat;
16. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
(Lembaran Negara republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4737);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah;
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah;
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017 I-5
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian,
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2017 (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 518);
22. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 6 Tahun 2012 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung Tahun 2012-2017 (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Tahun 2012 Seri E Nomor 3);
23. Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Tengah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2005 2025 (Lembaran
Daerah Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2006 Nomor 14);
24. Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Tengah Nomor 25 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bangka Tengah (Lembaran
Daerah Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2008 Nomor 83) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Tengah Nomor 3 tahun 2011 tentang
perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Tengah Nomor 25 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten
Bangka Tengah (Lembaran Daerah Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2011 Nomor 123);
25. Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Tengah Nomor 48 Tahun 2011 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Bangka Tengah 2011-2031 (Lembaran Daerah Kabupaten
Bangka Tengah Tahun 2011 Nomor 168);
26. Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Tengah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bangka Tengah 2016-2021 (Lembaran
Daerah Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2016 Nomor 239)
1.3 Hubungan antar Dokumen
RKPD Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2017 disusun untuk menjamin keterkaitan dan
konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan. Penyusunan
RKPD Tahun 2017 merupakan bagian dari pelaksanaan sistem perencanaan pembangunan
nasional, dan bagian dari pelaksanaan sistem perencanaan dan penganggaran terpadu ( e-
planning dan e-budgeting ) sebagai suatu kesatuan yang tidak terpisahkan. Dokumen RKPD
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
I-6 PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017
Tahun 2017 menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam tahapan penyusunan Rancangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( RAPBD ) Kabupaten Bangka Tengah tahun 2017
yang juga terdiri dari Kebijakan Umum APBD ( KUA ), Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara
( PPAS ) dan Rencana Kerja dan Anggaran ( RKA ) Satuan Kerja Perangkat Daerah ( SKPD ).
Dalam praktiknya, penyusunan RKPD 2017 juga disusun dengan memperhatikan
kebijakan tingkat nasional. Penyusunannya mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang
merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 -
2019 dengan demikian dokumen RKPD Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2017 dapat lebih
integratif, komprehensif, sinergis, dan konstruktif.
Dengan proses dan substansi materi yang lengkap dan proses yang sistematis, RKPD
diharapkan dapat menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan. Dokumen RKPD ini akan menjadi dasar penyusunan Kebijakan
Umum APBD (KUA), Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS). Selanjutnya KUA dan
PPAS ini dijadikan dasar untuk penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) tahun 2017. Kedua dokumen ini dijadikan dasar untuk penyusunan
Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Bangka Tengah tahun
anggaran 2017. Dengan demikian, dokumen RKPD ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dalam tahapan penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah
Kabupaten Bangka Tengah tahun 2017.
1. RKPD dan RPJMD Kabupaten Bangka Tengah
RKPD Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2017 merupakan penjabaran tahapan
pelaksanaan tahun pertama RPJMD Kabupaten Bangka Tengah Tahun 20162020.
2. RKPD dan RTRW Kabupaten Bangka Tengah
Penyusunan RKPD memperhatikan dan mempertimbangkan berbagai pola dan struktur
tata ruang yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 48 Tahun 2011 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bangka Tengah 2011-2031 sebagai dasar untuk
menetapkan lokasi program pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan tata
ruang daerah di Kabupaten Bangka Tengah. Perencanaan pembangunan yang
berorientasi pada kewilayahan akan memberikan kejelasan terhadap sasaran serta target
objek pembangunan berbagai macam aspek yang ada di berbagai wilayah. Pada
gilirannya dapat menghasilkan pembangunan yang lebih efektif, efisien dan bermanfaat
secara maksimal di setiap wilayah pembangunan.
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017 I-7
3. RKPD dan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah
RKPD menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) tahunan. RKPD disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi
antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan serta merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dalam tahapan penyusunan Rancangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) yang juga terdiri dari Kebijakan Umum APBD
(KUA), Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) dan Rencana Kerja dan
Anggaran (RKA) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
1.4 Sistematika Dokumen RKPD
Adapun sistematika penyajian Perubahan RKPD Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2017
adalah sebagai berikut.
BAB I PENDAHULUAN
Berisikan latar belakang penyusunan Perubahan RKPD, landasan hukum yang
digunakan dalam penyusunan Perubahan RKPD, maksud dan tujuan penyusunan
Perubahan RKPD dan dasar pertimbangan perubahan yang disertai dengan
gambaran ekonomi daerah.
BAB II EVALUASI HASIL RKPD SAMPAI DENGAN TRIWULAN I
Bab ini memuat kompilasi hasil evaluasi pelaksanaan RKPD Tahun 2015 sampai
dengan Triwulan I Tahun 2016.
BAB III RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH DALAM
PERUBAHAN RKPD
Bab ini memuat kegiatan tahun 2017, pergeseran kegiatan antar SKPD,
penghapusan kegiatan, penambahan kegiatan baru/kegiatan alternatif,
penambahan atau pengurangan target kinerja, pagu indikatif, lokasi, kelompok
sasaran yang mengalami perubahan dan yang tidak mengalami perubahan.
Rencana program dan kegiatan prioritas daerah tersebut mencakup semua rencana
program dan kegiatan prioritas yang akan dianggarkan melalui belanja tidak
langsung, belanja langsung dan pengeluaran pembiayaan.
BAB IV PENUTUP
Merupakan kaidah pelaksanaan berupa penegasan dalam menerapkan Perubahan
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
I-8 PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017
RKPD Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2017.
1.5 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dari penyusunan Perubahan RKPD Kabupaten Bangka Tengah Tahun
2017 disusun dengan maksud untuk menyesuaikan dengan perkembangan dalam tahun berjalan.
Perubahan RKPD Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2017 sangat penting peranannya
sebagai arah dan pedoman bagi segenap pemangku kepentingan (stakeholders) pembangunan.
Perubahan RKPD Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2017 tetap menjadi bagian utuh dari upaya
pelaksanaan RPJMD Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2016-2021
Sedangkan tujuan dari penyusunan Perubahan RKPD Kabupaten Bangka Tengah Tahun
2017 adalah:
1. Mewujudkan pencapaian sasaran pembangunan Bangka Tengah;
2. Menciptakan integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar daerah, ruang, waktu, fungsi
pemerintah pusat, provinsi dan daerah;
3. Menyelaraskan keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan;
4. Mengoptimalkan penggunaan sumber daya pembangunan secara efisien, efektif,
berkeadilan dan berkelanjutan.
Perubahan RKPD Tahun 2017 dan Perubahan Renja SKPD Tahun 2017 perlu dilakukan
didasarkan pada pertimbangan hasil evaluasi pelaksanaannya dalam tahun berjalan
menunjukkan adanya ketidaksesuaian dengan perkembangan keadaan, meliputi:
1. Adanya perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kerangka ekonomi daerah dan
kerangka pendanaan, prioritas dan sasaran pembangunan, rencana program dan kegiatan
prioritas daerah;
2. Adanya keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun anggaran sebelumnya
harus digunakan untuk tahun berjalan;
3. Keadaan darurat dan keadaan luar biasa sebagaimana ditetapkan dalam peraturan
perundang-undangan;
4. Adanya pergeseran pagu kegiatan antar SKPD, penghapusan kegiatan, penambahan
kegiatan baru/kegiatan alternatif, penambahan atau pengurangan target kinerja dan pagu
kegiatan, serta perubahan lokasi dan kelompok sasaran kegiatan;
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017 I-9
5. Perubahan RKPD Tahun 2017 sebagaimana tersebut pada angka 1, angka 2, angka 3, dan
angka 4, ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah.
6. Perubahan Renja SKPD Tahun 2017 sebagaimana tersebut pada angka 1, angka 2, angka
3, dan angka 4, disahkan dengan Peraturan Kepala Daerah.
7. Dalam hal keadaan darurat sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-
undangan, pemerintah daerah dapat melaksanakan kegiatan terlebih dahulu untuk
mengatasi keadaan darurat dimaksud dan selanjutnya ditampung dalam Perubahan RKPD
Tahun 2017.
8. Memperhatikan ketentuan Pasal 17 ayat (2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara yang mengamanatkan bahwa penyusunan RAPBD berpedoman
kepada RKPD dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan bernegara, Pasal 25 ayat (2)
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional yang menyatakan bahwa RKPD menjadi pedoman penyusunan RAPBD, maka
untuk menjaga konsistensi antara perencanaan dan penganggaran, Perubahan RKPD
Tahun 2017 yang ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah menjadi landasan
penyusunan Perubahan KUA dan Perubahan PPAS untuk menyusun Perubahan APBD
Tahun 2017.
1.6. GAMBARAN PERUBAHAN KERANGKA EKONOMI DAERAH
Perubahan RKPD Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2017 sebagai bahan utama dalam
penyusunan perubahan KUA dan Perubahan PPAS tahun 2017, dimana terdapat adanya
perbedaan asumsi dengan Kebijakan Umum Anggaran yang ditetapkan sebelumnya, dan
capaian target kinerja program serta kegiatan yang berubah, baik berkurang atau bertambah
karena kondisi yang berubah dari penetapan target sebelumnya.
Perubahan Kebijakan Pendapatan Daerah diarahkan pada : a) penyusuan PAD, b)
penyesuain kebijakan dana perimbangan yang diperuntukan untuk infrastruktur, adanya
peningkatan dana bagi hasil dari pajak dan bagi hasil bukan pajak, serta penyesuai alokasi dana
desa), c) penyesuaian alokasi lain-lain pendapatan daerah yang sah (dana BOS dan DABA).
Perubahan Kebijakan Belanja Daerah diarahkan pada : a) pergeseran anggaran antar
SKPD, yang disebabkan perubahan capaian target kinerja program dan kegiatan; b) penyesuaian
dengan kebijakan terutama yang terkait dengan pemberian hibah dan bantuan sosial yang
bersumber dari APBD; c) program dan kegiatan baru yang merupakan prioritas untuk
mempercepat pencapaian Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2016-2021
dengan mempertimbangkan sisa waktu pelaksanaan; d) program dan kegiatan baru yang
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
I-10 PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017
merupakan komitmen dengan Pemerintah Pusat dan Provinsi; serta e) penyesuaian gaji dan
tunjangan PNS.
Perubahan Kebijakan Pembiayaan Daerah dilaksanakan karena adanya peningkatan Sisa
Lebih Anggaran Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun 2015 yang merupakan hasil audit dari
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Secara umum, perubahan kebijakan pembiayaan diarahkan
pada: a) penerimaan pembiayaan yang mengalami perubahan karena adanya peningkatan
SiLPA; dan b) pengeluaran pembiayaan pada penyertaan modal (investasi) daerah kepada Bank
Sumsel Babel dan Bank Syariah Babel.
Secara lebih detail berkaitan dengan proyeksi perubahan pendapatan daerah, belanja
daerah dan pembiayaan daerah tahun 2017 terlihat pada Tabel I.1 sebagai berikut:
Tabel I.1 Proyeksi Perubahan
Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Daerah
Tabel III.1. Realisasi dan Proyeksi/Target Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Daerah
Tahun 2014 S.D Tahun 2018 Kabupaten Bangka Tengah
NO Uraian
Jumlah
Realisasi Tahun 2014
Realisasi Tahun 2015
Tahun Berjalan 2016
Proyeksi/ Target pada Tahun
2017
Proyeksi/ Target pada Tahun
2018
1 2 3 4 5 6 7
1.1 Pendapatan asli daerah 61.632.402.924,42 66.341.267.135,93 84.301.460.000,00 95.022.526.000 97.306.186.000,00
1.1.1 Pajak daerah 27.046.327.129,98 27.304.300.701,20 43.384.020.000,00 44.961.700.000 48.030.430.000,00
1.1.2 Retribusi daerah 6.208.736.408,88 6.231.489.056,36 5.453.500.000,00 6.830.500.000 7.462.000.000,00
1.1.3 Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
2.083.583.289,72 3.936.009.807,34 6.200.000.000,00 6.200.000.000 6.520.000.000,00
1.1.4 Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah
26.293.756.095,84 28.869.467.571,03 29.263.940.000,00 37.030.326.000 35.293.756.000,00
1.2 Dana perimbangan 484.177.075.440,00 583.502.125.648,00 691.197.082.000,00 586.958.985.000 768.586.726.000,00
1.2.1 Dana bagi hasil pajak/Bagi hasil bukan pajak
65.084.022.440,00 70.367.288.648,00 68.930.725.000,00 48.980.109.000 69.530.725.000,00
1.2.2 Dana alokasi umum 377.712.293.000,00 404.287.787.000,00 436.502.048.000,00 436.875.032.000 498.523.692.000,00
1.2.3 Dana alokasi khusus 41.380.760.000,00 108.847.050.000,00 185.764.309.000,00 101.123.844.000 200.532.309.000,00
1.2.4 Alokasi Dana Desa
1.3 Lain-lain pendapatan daerah yang sah
137.153.766.191,24 113.860.807.235,48 113.227.900.500,00 106.347.499.550 132.869.536.000,00
1.3.1 Hibah 73.136.000,00 0,00 0 0,00
1.3.2 Dana darurat 0,00 0,00 0 0,00
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017 I-11
NO Uraian
Jumlah
Realisasi Tahun 2014
Realisasi Tahun 2015
Tahun Berjalan 2016
Proyeksi/ Target pada Tahun
2017
Proyeksi/ Target pada Tahun
2018
1 2 3 4 5 6 7
1.3.3
Bagi hasil pajak dari provinsi dan dari pemerintah daerah lainnya
28.324.437.191,24 40.272.357.235,48 46.646.159.500,00 50.082.990.550 55.324.536.000,00
1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
85.811.665.000,00 28.745.663.000,00 0
1.3.5 Bantuan Keuangan dari provinsi pemerintah daerah lainnya
22.944.528.000,00 28.413.444.000,00 29.711.560.000,00 9.431.300.000 29.365.000.000,00
1.3.6 Dana Desa 16.429.343.000,00 36.870.181.000,00 46.833.209.000 48.180.000.000,00
A JUMLAH PENDAPATAN 682.963.244.555,66 763.704.200.019,41 888.726.442.500,00 788.329.010.550 998.762.448.000,00
2.1 Belanja Tidak Langsung 278.361.871.511,00 347.230.498.010,00 404.154.893.250,00 418.491.838.250 450.370.739.800,00
2.1.1 Belanja pegawai 232.231.062.638,00 262.627.000.962,00 306.629.573.000,00 295.934.369.900 342.304.268.800,00
2.1.2 Belanja bunga 0,00 0,00 0 0,00
2.1.3 Belanja subsidi 0,00 0,00 0 0,00
2.1.4 Belanja hibah 17.440.387.220,00 33.932.497.925,00 23.279.788.000,00 22.465.394.000 20.279.788.000,00
2.1.5 Belanja bantuan sosial 5.081.320.000,00 2.470.671.000,00 4.200.000.000,00 3.000.000.000 4.157.250.000,00
2.1.6 Belanja bagi hasil kepada Provinsi/Kabupaten/kota dan Pemerintah Desa*
0,00 0,00 0 0,00
2.1.7
Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/kota dan Pemerintahan Desa*
23.571.181.973,00 47.874.897.023,00 69.045.532.250,00 96.092.074.350 81.629.433.000,00
2.1.8 Belanja tidak terduga 37.919.680,00 325.431.100,00 1.000.000.000,00 1.000.000.000 2.000.000.000,00
B JUMLAH BELANJA TIDAK LANGSUNG
278.361.871.511,00 347.230.498.010,00 404.154.893.250,00 418.491.838.250 450.370.739.800,00
2.2 Belanja Langsung 344.408.091.369,69 453.910.441.849,07 526.394.523.500,00 441.472.036.300 617.367.754.400,00
2.2.1 Belanja pegawai 45.477.303.482,00 56.194.541.253,00 66.011.067.600,00 65.971.501.000 76.256.546.000,00
2.2.2 Belanja barang dan jasa 134.577.205.603,93 158.145.899.062,97 197.048.407.900,00 193.057.604.100 225.564.879.400,00
2.2.3 Belanja modal 164.353.582.283,76 239.570.001.533,10 263.335.048.000,00 182.442.931.200 315.546.329.000,00
C JUMLAH BELANJA LANGSUNG
344.408.091.369,69 453.910.441.849,07 526.394.523.500,00 441.472.036.300 617.367.754.400,00
D TOTAL JUMLAH BELANJA 622.769.962.880,69 801.140.939.859,07 930.549.416.750,00 859.963.874.550 1.067.738.494.200,00
Surplus/(Defisit) 60.193.281.674,97 -37.436.739.839,66 -41.822.974.250,00 -71.634.864.000 -68.976.046.200,00
3.1 Penerimaan pembiayaan 48.523.516.536,96 106.216.798.211,93 52.822.974.250,00 71.634.864.000 76.976.046.200,00
3.1.1 Sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya (SILPA)
48.523.516.536,96 106.216.798.211,93 52.822.974.250,00 77.634.864.000 76.976.046.200,00
3.1.2 Pencairan Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00 0 0,00
3.1.3 Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan
0,00 0,00 0,00 0 0,00
3.1.4 Penerimaan pinjaman daerah
0,00 0,00 0,00 0 0,00
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
I-12 PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017
NO Uraian
Jumlah
Realisasi Tahun 2014
Realisasi Tahun 2015
Tahun Berjalan 2016
Proyeksi/ Target pada Tahun
2017
Proyeksi/ Target pada Tahun
2018
1 2 3 4 5 6 7
3.1.5 Penerimaan kembali pemberian pinjaman
0,00 0,00 0,00 0 0,00
3.1.6 Penerimaan piutang daerah
0,00 0,00 0,00 0 0,00
E JUMLAH PENERIMAAN PEMBIAYAAN
48.523.516.536,96 106.216.798.211,93 52.822.974.250,00 71.634.864.000 76.976.046.200,00
3.2 Pengeluaran pembiayaan 2.500.000.000,00 3.500.000.000,00 11.000.000.000,00 6.000.000.000 8.000.000.000,00
3.2.1 Pembentukan dana cadangan
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
3.2.2 Penyertaan modal (Investasi) daerah
2.500.000.000,00 3.500.000.000,00 11.000.000.000,00 6.000.000.000 8.000.000.000,00
3.2.3 Pembayaran pokok utang 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
3.2.4 Pemberian pinjaman daerah
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
F JUMLAH PENGELUARAN PEMBIAYAAN
2.500.000.000,00 3.500.000.000,00 11.000.000.000,00 6.000.000.000 8.000.000.000,00
Pembiayaan neto
46.023.516.536,96 102.716.798.211,93 41.822.974.250,00 55.634.864.000 68.976.046.200,00
G Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun rencana (SILPA)
106.216.798.211,93 65.280.058.372,27 0,00 0,00 0,00
H
PAGU ANGGARAN Belanja Langsung SKPD = 450.624.889.581,62 519.190.500.221,34 526.394.523.500,00 435.472.036.300 617.367.754.400,00
(G tahun lalu + A + E) (B+F)
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017 I-1
BAB II
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU
DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN
2.1 ANALISIS GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1.1 Aspek Geografi dan Demografi
a. Karakteristik lokasi dan wilayah
Kabupaten Bangka Tengah terletak antara 105o 48 BT - 106o 51 BT dan 2o 11 LS - 2o 46
LS, dengan Ibukota Koba yang berjarak 58 km dari Ibukota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Batas wilayah Kabupaten Bangka Tengah dinyatakan sebagai berikut:
1. Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Bangka.
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Karimata.
3. Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Pangkal Pinang dan Kabupaten Bangka.
4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bangka Selatan.
Jarak Ibukota Kabupaten Bangka Tengah yaitu Koba dengan Ibukota kabupaten lain di
lihat pada Tabel II.1.
Tabel II.1.
Jarak Ibukota Kabupaten Bangka Tengah
Ke Ibukota Kabupaten lain dan Ibukota Provinsi
No. Dari Kota Koba ke Jarak (km)
1.
2.
3.
4.
Mentok
Toboali
Sungai Liat
Pangkal Pinang
196
67
90
58
Sumber : Bappeda-SPM Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2016
Jarak yang relatif dekat dengan ibukota provinsi sangat menguntungkan secara geografis
karena dapat menjadi pemicu perkembangan ekonomi dan wilayah Kabupaten Bangka Tengah.
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
I-2 PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017
Gambar II.1.
Peta Wilayah Kabupaten Bangka Tengah
Sumber: Bappeda-SPM Kab. Bangka Tengah Tahun 2016
Wilayah Kabupaten Bangka Tengah terletak di Pulau Bangka dengan luas 228.014,45
(dua ratus dua puluh delapan ribu empat belas koma empat puluh lima) hektar ditambah lautan
seluas kurang lebih 197.773 (seratus sembilan puluh tujuh ribu tujuh ratus tujuh puluh tiga)
hektar yang merupakan daerah dengan batas yang ditentukan berdasarkan aspek administratif
mencakup wilayah daratan, wilayah pesisir dan laut, perairan lainnya, serta wilayah udara,
terbagi menjadi enam kecamatan yang terdiri dari Kecamatan Koba, Kecamatan Lubuk Besar,
Kecamatan Pangkalan Baru, Kecamatan Namang, Kecamatan Sungai Selan, dan Kecamatan
Simpang Katis dengan luasan, jumlah kelurahan, dan jumlah desa masing-masing kecamatan
yang diperlihatkan pada Tabel II.2.
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017 I-3
Tabel II.2.
Kecamatan di Kabupaten Bangka Tengah
No. Kecamatan Luas wilayah (km) Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Koba
Lubuk Besar
Pangkalan Baru
Namang
Sungai Selan
Simpang Katis
391,61
553,03
108,28
203,95
792,11
231,16
5
-
1
-
1
-
6
9
11
8
12
10
Jumlah 2.280,14 7 56
Sumber: Bappeda-SPM Kab. Bangka Tengah Tahun 2016
Tanah di daerah Kabupaten Bangka Tengah mempunyai PH rata-rata di bawah 5,
didalamnya mengandung mineral biji timah dan bahan galian lainnya seperti: Pasir Kwarsa,
Kaolin, batu Gunung dan lain-lain. Bentuk dan keadaan tanahnya adalah sebagai berikut:
4% berbukit seperti Bukit Mangkol dengan ketinggian sekitar 395 meter dan lain-lain. Jenis
tanah perbukitan tersebut adalah Komplek Podsolik Coklat Kekuning-kuningan dan Litosol
berasal dari Batu Plutonik Masam.
51% berombak dan bergelombang, tanahnya berjenis Asosiasi Podsolik Coklat Kekuning-
kuningan dengan bahan induk Komplek Batu pasir Kwarsit dan Batuan Plutonik Masam.
20% lembah/datar sampai berombak, jenis tanahnya asosiasi Podsolik berasal dari Komplek
Batu Pasir dan Kwarsit.
25% rawa dan bencah/datar dengan jenis tanahnya Asosiasi Alluvial Hedromotif dan Glei
Humus serta Regosol Kelabu Muda berasal dari endapan pasir dan tanah liat.
Pada umumnya sungai-sungai di daerah Kabupaten Bangka Tengah berhulu di daerah
perbukitan dan pegunungan dan bermuara di pantai laut.
Sungai-sungai yang terdapat di daerah Kabupaten Bangka Tengah adalah: Sungai Mesu,
Sungai Selan, Sungai Kurau dan lain-lain.
Sungai-sungai tersebut berfungsi sebagai sarana transportasi dan belum bermanfaat
untuk pertanian dan perikanan karena para nelayan lebih cenderung mencari ikan ke laut.
Pada dasarnya di Daerah Kabupaten Bangka Tengah tidak ada danau alam, hanya ada
bekas penambangan bijih timah yang luas dan hingga menjadikannya seperti danau buatan yang
disebut kolong.
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
I-4 PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017
Tabel II.3.
Sungai yang Ada Di Kabupaten Bangka Tengah
Kecamatan Nama Sungai Panjang (km)
(1) (2) (3)
Pangkalan Baru S. Mesu
S. Pedindang
10,173
12,679
Sungaiselan
S. Selan
S. Seruk
S. Jirak
S. Buak
S. Celau
S. Kambuk
S. Sembulan
S. Pelabur
S. Kepoh
S. Bangka Kota
S. Gelang
33,663
18,895
15,058
24,598
11,554
9,391
10,645
8,33
7,683
26,563
1,253
Koba
S. Berok
S. Kurau
S. Guntung
S. Bemban
S. Sisil
S. Sinar Bulan
S. Cauyan
S. Risi
S. Kabung
S. Nibung
S. Bedengung
2,882
44,577
6,261
12,297
8,404
2,105
1,298
12,357
5,549
6,01
4,525
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017 I-5
Lubuk Besar
S. Kulur
S. Trubus
S. Perlang
S. Kayu Ara
S. Lingkup
S. Bakas
S. Ketiak
9,538
3,642
3,437
8,407
7,51
4,721
11,918
Simpang Katis S. Puput 15,813
Namang
S. Munjang
S. Benuang
S. Pelawan
7,684
7,31
12,509
Sumber: DPU Kab. Bangka Tengah Tahun 2016
Kabupaten Bangka Tengah beriklim Tropis Type A dengan besar curah hujan antara 84,5
hingga 406,2 mm tiap bulan untuk tahun 2014. Curah hujan terendah pada bulan Agustus. Rata-
rata curah hujan pada tahun 2014 adalah 251.
Suhu rata-rata daerah Kabupaten Bangka Tengah berdasarkan data dari Stasiun
Meteorologi Pangkalpinang antara 24,0o Celcius hingga 31,6o Celcius. Sedangkan kelembaban
udara rata-rata bervariasi antara 80 hingga 87 persen pada tahun 2014.
Tabel II.4.
Jumlah Curah Hujan, Hari Hujan, dan Suhu Udara
Tahun
CurahHujan SuhuUdara
Jumlah
(mm)
HariHujan
(hari)
Rata-rata
Min.
Maks.
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
2014 251 20,25 27 27 32
2013 168,1 16 26,5 25,2 30,6
2012 241,6 18 26,9 24,0 31,0
2011 287,03 22 26,9 24,1 31,2
Sumber : Stasiun Meteorologi PangkalpinangTahun 2015
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
I-6 PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017
Tabel II.5.
Kecepatan Angin, Arah Angin dan Rata-rata Penyinaran Matahari
Tahun
Angin
Rata-rata
PenyinaranMatahari(%)
Rata-rata
Kecepatan
Angin
(knots)
Arah
Terbanyak
KecepatanMaksimal
(knots) Arah
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
2014 5,67 - 9,5 - 48,5
2013 3 - 10,0 - 4,9
2012 3,37 - 9,73 - 54,97
2011 2,5 - 8,9 - 43,3
Sumber : Stasiun Meteorologi PangkalpinangTahun 2015
Tabel II.6.
Kelembaban Udara dan Tekanan Udara
Tahun
KelembabanUdara (%) Tekanan Udara
(mb) Rata-rata Min. Maks.
(1) (2) (3) (4) (5)
2014 83,583 77,33 82,167 1009.13
2013 82 61 95 1009,4
2012 81,5 61,6 94,2 1009,2
2011 82,8 61,8 64,2 1009,4
Sumber : Stasiun Meteorologi PangkalpinangTahun 2015
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017 I-7
Gambar II.2.
Peta Pola Ruang Kabupaten Bangka Tengah
Sumber : RTRW Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2011-2031
Peruntukan lahan adalah tingkat kecocokan dari sebidang lahan untuk suatu kegiatan
atau penggunaan tertentu yang lebih spesifik dari kemampuan lahan Peruntukan lahan
Kabupaten Bangka Tengah dibagi menjadi 2 (dua) macam pengelompokkan, yaitu Kawasan
Lindung dan Kawasan Budidaya. Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan
fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam,
sumber daya buatan dan nilai sejarah serta budaya bangsa guna kepentingan pembangunan
berkelanjutan sedangkan kawasan budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi
utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya
manusia, dan sumber daya buatan.
Menurut Permen PU No 16/PRT/M/2009 tentang penyusunan RTRW Kabupaten,
pengelompokkan kawasan lindung sendiri terbagi menjadi 7(tujuh) macam pengelompokkan
yaitu Kawasan Hutan Lindung, kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan
bawahannya, kawasan perlindungan setempat, kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar
budaya, kawasan rawan bencana alam, kawasan lindung geologi dan kawasan lindung lainnya.
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
I-8 PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017
Untuk kawasan budidaya dikelompokkan menjadi 8 (delapan) macam, yaitu kawasan peruntukan
hutan produksi, kawasan peruntukan pertanian, kawasan peruntukan perkebunan, kawasan
peruntukan pertambangan, kawasan peruntukan industri, kawasan peruntukan pariwisata,
kawasan peruntukan permukiman dan kawasan peruntukan lainnya.
Namun didalam RTRW Kabupaten Bangka Tengah, kawasan lindung dibagi menjadi 5
(lima) kelompok yaitu Kawasan Perlindungan Setempat; Kawasan Peruntukkan Hutan Lindung;
Kawasan Rawan Bencana Alam; Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya; serta
Kawasan Yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan Bawahannya. Untukkawasan
budidaya di Kabupaten Bangka Tengah dikelompokkan menjadi 8 (delapan) macam, yaitu
kawasan peruntukan hutan produksi, kawasan peruntukan pertanian, kawasan peruntukan
perkebunan, kawasan peruntukan pertambangan, kawasan peruntukan industri, kawasan
peruntukan pariwisata, kawasan peruntukan permukiman dan kawasan peruntukan lainnya.
Tabel II.7.
Rencana Kawasan Lindung
No Rencana Kawasan Lindung Luas (Ha)
I Kawasan Hutan Lindung:
Hutan Lindung 24.257,99
II Kawasan Perlindungan terhadap kawasan dibawahnya:
Kawasan resapan air 2.332,81
III Kawasan Perlindungan Setempat:
Ruang Terbuka Hijau Kota 293,94
Sempadan Pantai 806,75
Sempadan Sungai (inti) 3.653,04
IV Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya :
Perlindungan mutlak habitat dan populasi ikan 61,36
Hutan Konservasi 5.999,24
Pantai berhutan bakau 490,08
V Kawasan Rawan Bencana Alam:
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017 I-9
No Rencana Kawasan Lindung Luas (Ha)
Rawan Gelombang Pasang 32,95
Rawan banjir 3,47
Total 37.931,63
Keterangan : *) Sempadan Sungai hanya pada sungai besar yang ada di Kabupaten Bangka Tengah yang
dibuffer 100 m dari tepi sungai atau menyesuaikan dengan kondisi dilapangan dari garis Zona
Inti Sempadan
**) luas area tergantung hasil perencanaan teknis
***) untuk ruang terbuka hijau publik kawasan perkotaan, luasan mengikuti rencana detail tata
ruang kawasan perkotaan
Tabel II.8.
Rencana Kawasan Budidaya
No. Rencana Kawasan Budidaya Luas (Ha)
I Kawasan Hutan Produksi
Hutan Produksi
85.116,66
II Kawasan Industri
Industri Sedang
Industri Besar
287,57
8.481,57
III Kawasan Pariwisata
Pariwisata Alam
Pariwisata Buatan
1.408,26
156,97
IV Kawasan Perkebunan
Perkebunan
54.477,5
V Kawasan Permukiman
Permukiman Perdesaan
Permukiman Perkotaan
9.975,49
5.398,36
VI Kawasan Pertambangan
Mineral
23.789,2
VII Kawasan Pertanian
Pertanian
162,61
VIII Kawasan Peruntukkan Lainnya
Peruntukkan Lainnya
822,45
Jumlah 190.076,64
Sumber : RTRW Kab. Bangka Tengah Tahun 2011-2031
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
I-10 PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017
Kawasan lindung terdiri atas :
a. kawasan hutan lindung;
b. kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya;
c. kawasan perlindungan setempat;
d. kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya; dan
e. kawasan rawan bencana.
Tabel II.9.
Kawasan hutan lindung yang ada di Kabupaten Bangka Tengah
No Kecamatan Luas (Ha)
1 Lubuk Besar 15.809,87
2 Koba 235,45
3 Sungaiselan 6.943,15
4 Namang 1.269,52
TOTAL 24.257,99
Sumber : RTRW Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2011-2031
Kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya Kawasan hutan lindung yang ada di
Kabupaten Bangka Tengah sebagai berikut:
a. Kawasan Perlindungan mutlak habitat dan populasi ikan, memiliki total luas 61,36 hektar
yang tersebar di pulau pulau kecil yang ada di wilayah Kabupaten Bangka Tengah;
b. Kawasan Hutan Konservasi, memiliki luas 5.999,24 hektar yang berada di Gunung Mangkol
yang masuk kedalam wilayah administrasi Kecamatan Pangkalanbaru, Kecamatan Simpang
Katis dan Kecamatan Namang;
c. Kawasan Pantai Berhutan Bakau, yang memiliki fungsi untuk perlindungan pantai seluas
kurang lebih 490,08 hektar yang tersebar di wilayah Kabupaten.
Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya yaitu berupa
kawasan resapan air memiliki total luas 2.332,81 hektar tersebar di wilayah Kabupaten Bangka
Tengah.
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017 I-11
Kawasan perlindungan setempat meliputi:
a. Sempadan pantai, yang memiliki tujuan untuk melindungi laut dari kegiatan manusia yang
dapat mengganggu dan merusak kualitas air laut dan kekayaan hayati di dalamnya, serta
mencegah terjadinya abrasi pantai. Sempadan pantai di Kabupaten Bangka Tengah memiliki
luas 806,75 hektar yang tersebar di hampir sepanjang pantai di wilayah Kabupaten Bangka
Tengah.
b. Sempadan sungai, yang memiliki tujuan untuk melindungi sungai dari kegiatan manusia
yang dapat mengganggu dan merusak kualitas air sungai, mengamankan aliran sungai dan
mencegah terjadinya erosi sedimen pinggiran sungai. Sempadan sungai di Kabupaten
Bangka Tengah memiliki luas 3.653,04 hektar tersebar di wilayah Kabupaten Bangka
Tengah.
c. Ruang Terbuka Hijau Kota, yang memiliki fungsi untuk mempertahankan kelestarian
kawasan perkotaan di Kabupaten Bangka Tengah memiliki luas 266,15 hektar tersebar di
seluruh kawasan perkotaan di Kabupaten Bangka Tengah.
b. Potensi pengembangan wilayah
Kawasan Budidaya meliputi :
a. Kawasan hutan produksi
Beberapa areal kawasan hutan produksi saat ini merupakan areal pemukiman penduduk,
perkampungan dan kebun penduduk. Hal ini seperti yang terlihat di Kecamatan Lubuk Besar.
Penduduk menyatakan bahwa mereka sudah bermukim lama di Lubuk Besar sudah cukup lama
sebelum kehutanan menetapkan daerah ini menjadi kawasan hutan.
Pemanfaatan kawasan hutan produksi yang selama ini telah dilaksanakan di Kabupaten
Bangka Tengah adalah penanaman kayu gaharu. Kawasan hutan produksi yang berupa semak
belukar atau berupa hutan jarang dapat ditanami dengan tanaman cepat tumbuh dari jenis
tanaman industri seperti sengon, eucalyptus, gmelina dan akasia. Beberapa lokasi yang berupa
hutan produksi juga dikonversi menjadi perkebunan dengan jenis tanaman kelapa sawit.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan nomor 798 tahun 2012 (SK.798/Menhut-
II/2012 tentang Perubahan Fungsi Kawasan Hutan) hutan lindung di Kabupaten Bangka Tengah
adalah seluas 31.635,27 ha, hutan produksi 90.864,52 ha dan areal penggunaan lain seluas
98.825,61 Ha. Sedangkan berdasarkan RTRW Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2011-2031
untuk rencana pola ruang jumlah luas areal hutan di Kabupaten Bangka Tengah berdasarkan
jenisnya adalah Hutan Lindung 24.257,99 hektar, Hutan Konservasi 5.999,24 hektar, Hutan
Produksi 85.116,66 hektar, dan Areal Penggunaan Lain (APL) 112.634,4 hektar.
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
I-12 PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017
b. Kawasan Industri;
Kawasan industri UMKM Kabupaten Bangka tengah terdapat di kecamatan lingkup
Kabupaten Bangka Tengah yang direncanakan seluas 5 (lima) Ha sampai dengan tahun 2015.
Untuk kawasan industri sedang direncanakan di Desa Kayu Besi - Desa bukit kijang Desa Air
Mesu Desa Tanjung Gunung seluas kurang lebih 287,57ha yang disertai dengan kawasan
pergudangan di Pangkalan Baru sebagai penunjang kegiatan tersebut. Untuk industri besar
terdapat di kecamatan Lubuk Besar seluas 8.481,57 Ha.
c. Kawasan Pariwisata
Rencana Pengembangan Pariwisata mengikuti Konsep pengembangan 3 A (Access,
Accomodation, Attraction). Rencana pengembangan kawasan wisata di Kabupaten Bangka
Tengah dilakukan melalui pemanfaatan pantai berpasir putih yang indah sebagai daya tarik bagi
wisatawan lokal maupun asing, penyediaan akses transportasi yang menghubungkan wilayah
Bangka Tengah dengan destinasi wisata lain baik yang ada di dalam maupun luar negeri,
kekayaan kuliner Kabupaten Bangka Tengah dapat menjadi atraksi menarik bagi para wisatawan.
Kabupaten Bangka Tengah memiliki wisata yang menarik dimana hampir seluruh bagian
Pulau ini mempunyai banyak pantai yang landai dan indah dengan pasir putihnya yang halus.
Kondisi kepariwisataan di Kabupaten Bangka Tengah terdiri dari wisata alam pantai dan sungai,
alam/pegunungan dan hutan.
d. Kawasan Perkebunan;
Pengembangan tanaman perkebunan akan diarahkan pada areal kawasan budidaya
pertanian di Kabupaten Bangka Tengah. Jenis komoditas perkebunan yang dapat dikembangkan,
dan tersebar di seluruh Kecamatan antara lain: karet, kelapa sawit, dan lada.
e. Kawasan Permukiman;
Rencana pengembangan permukiman dan perumahan bertujuan untuk:
a. Mendistribusikan perkembangan fisik, kependudukan dan keramaian ke Kabupaten
Bangka Tengah bagian utara, selatan dan barat
b. Menyediakan lahan untuk memenuhi kebutuhan akan permukiman di seluruh wilayah
Kabupaten Bangka Tengah dan proyeksinya di masa mendatang
c. Mengembangkan kawasan pemukiman yang baru di Kabupaten Bangka Tengah
bagian utara dan barat.
d. Pengelolaan kawasan permukiman dilakukan untuk menyediakan tempat bermukim
yang sehat dan aman dari bencana alam serta dapat memberikan lingkungan yang
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017 I-13
sesuai untuk pengembangan masyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian
nilai-nilai budaya adat istiadat, mutu dan keindahan lingkungan alam untuk
mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
Sesuai dengan arahan rencana struktur ruang, maka kawasan perkotaan yang
direncanakan di Kabupaten Bangka Tengah terdiri dari:
1. Kawasan perkotaan di kecamatan Pangkalan Baru yang berfungsi sebagai kesatuan
wilayah perkotaan Pangkal Pinang;
2. Kawasan perkotaan di kecamatan Koba yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan
(ibukota Kabupaten Bangka Tengah) dan jasa perdagangan;
3. Kawasan perkotaan yang berfungsi sebagai ibukota Kecamatan untuk setiap
Kecamatan di Kabupaten Bangka Tengah.
Permukiman perdesaan di Kabupaten Bangka Tengah umumnya permukiman ini
dihuni oleh para pemukim yang bermata pencaharian sebagai petani dan sudah lama
menetap di desa tersebut. Permukiman perdesaan ini umumnya sederhana namun sudah
cukup layak untuk dihuni.
f. Kawasan Pertambangan;
Sektor pertambangan saat ini memberikan kontribusi terbesar yaitu sekitar 20,78persen
(tahun 2014) terhadap total perekonomian. Di Kabupaten Bangka Tengah terdapat 1 (satu)
perusahaan besar yang memegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT. Timah (persero) Tbk.
Untuk ke depannya, potensi pertambangan akan mulai bergeser ke sektor lain seiring potensi
ataupun sumber daya alam yang semakin berkurang.
g. Kawasan Pertanian;
Kawasan pengembangan Pertanian lahan basah di Kabupaten Bangka Tengah diarahkan
pada kawasan kawasan yang memiliki kesesuaian lahan untuk pertanian lahan basah, berada di
daerah dataran rendah, seperti pantai dan/atau daerah hilir Daerah aliran sungai, serta memiliki
potensi untuk dapat dilalui jaringan irigasi alam dan buatan. Kemudian setelah kriteria teknis
tersebut dipenuhi, aspek berikutnya yang dipertimbangkan adalah ketersediaan lahannya. Lahan-
lahan yang diutamakan adalah lahan-lahan yang sudah tidak berhutan atau bukan merupakan
kawasan hutan. Khusus untuk lahan-lahan potensial yang berada di kawasan lindung, tidak
dijadikan salah satu kawasan pengembangan. Kawasan peruntukkan pertanian direncanakan di
Kecamatan Koba (Desa Kurau Barat) dan Kecamatan Namang (Desa Belilik dan Desa Namang).
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
I-14 PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017
Di Kecamatan Koba direncanakan seluas 0,88 Ha dan di Kecamatan Namang direncanakan seluas
161,73 Ha.
c. Wilayah rawan bencana
Kawasan rawan bencana alam di Kabupaten Bangka Tengah meliputi:
a. Kawasan rawan banjir
Kabupaten Bangka Tengah mempunyai potensi kerawanan banjir. Mengantisipasi
datangnya banjir, maka tindakan pencegahan banjir perlu dilakukan dengan membangun
infrastruktur-infrastruktur yang diperlukan. Selain menyediakan infrastruktur pencegah banjir,
untuk daerah genangan yang diperkirakan akan menjadi daerah genangan banjir perlu
diminimalkan aktifitasnya untuk mencegah kerugian yang terlampau besar.
b. Kawasan rawan gelombang pasang
aktifitas atau permukiman pada kawasan rawan gelombang pasang seyogyanya
dipindahkan menjauhi batas pasang laut untuk menghindari kerugian. Daerah yang berpotensi
rawan banjir dan rawan gelombang pasang meliputi wilayah pesisir pantai timur yakni
Kecamatan Lubuk Besar, Kecamatan Koba, Kecamatan Namang dan Kecamatan Sungai Selan.
d. Demografi
Tabel II.10.
Jumlah Penduduk menurut Kecamatan, Luas Daerah (Km2) Tahun 2011 2015
Kecamatan Luas Wilayah
(Km2)
Jumlah Penduduk
Kepadatan
Penduduk
(Jiwa/Km2)
2011 2012 2013 2014 2015 2015
Koba 391,61 37.269 40.163 34.305 35.338 35.984 91,89
Lubuk Besar 553,03 26.535 28.496 24.039 24.838 25.229 45,62
Pangkalan Baru 108,28 40.399 43.245 37.029 36.223 36.608 338,12
Namang 203,95 16.525 17.271 14.425 14.624 14.828 72,71
Sungai Selan 792,11 34.348 35.949 30.297 30.810 31.152 39,33
Simpang Katis 231,16 24.489 26.113 22.430 23.303 22.923 99,17
Jumlah 2.280,14 179.565 191.237 162.525 165.136 166.724 73,12
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Bangka Tengah Tahun 2015
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017 I-15
Kecenderungan jumlah penduduk di Kabupaten Bangka Tengah mengalami penurunan, hal ini
dikarenakan oleh beberapa faktor, diantaranya :
1. Verifikasi dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, sesuai dengan Pembangunan
administrasi kependudukan yang telah digulirkan sejak tahun 2003 sampai saat ini dengan
dasar hukum UU No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan dan peraturan
pendukungnya dan disesuaikan dengan UU No. 24 Tahun 2013. Verifikasi ini menjadi angka
mutlak jumlah penduduk Kabupaten Bangka Tengah. Verifikasi data ini terutama untuk
penduduk musiman, yang sudah meninggal, maupun yang terdata ganda.
2. Migrasi keluar penduduk Kabupaten Bangka Tengah dikarenakan tutupnya beberapa
perusahaan tambang, seperti perusahaan tambang PT. KOBATIN yang tutup dan tidak
beroperasi lagi sejak tahun 2013.
Data hasil registrasi penduduk Kabupaten Bangka Tengah menunjukkan jumlah
penduduk pada tahun 2015 adalah 166.724 jiwa yang tersebar di 6 (enam) kecamatan.
Kecamatan Sungai Selan, Namang dan Lubuk Besar merupakan kecamatan yang memiliki
kepadatan penduduk dibawah rata-rata kabupaten, sementara Kecamatan Pangkalan Baru
merupakan daerah yang mempunyai kepadatan penduduk tertinggi yaitu 338,12 jiwa/Km2.
Tabel II.11.
Jumlah Penduduk menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Tahun 2011-2015
Kecamatan
Jumlah Penduduk (Jiwa)
2011 2012 2013 2014 2015
L P L P L P L P L P
Koba 17.302 16.094 20.918 19.245 17.895 16.410 18.358 16.980 18.714 17.270
Pangkalan Baru 18.118 17.199 22.239 21.006 19.057 17.972 18.552 17.671 18.734 17.874
Sungai Selan 16.028 14.597 18.871 17.078 15.916 14.381 16.210 14.600 16.374 14.778
Simpang Katis 11.722 11.113 13.444 12.669 11.631 10.799 12.074 11.229 11.926 10.997
Namang 7.504 6.996 8.990 8.281 7.578 6.847 7.674 6.950 7.750 7.078
Lubuk Besar 13.083 11.857 14.963 13.533 12.684 11.355 13.019 11.819 13.249 11.980
Jumlah 83.757 77.856 99.425 91.812 84.761 77.764 85.887 79.249 86.747 79.977
179.565 191.237 162.525 165.136 166.724
% 51,96 48,04 52,00 48,00 52,15 47,85 52,01 47,99 52,03 47,97
selisih (%) 3,92 4,00 4,30 4,02 4,06
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Bangka Tengah Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
I-16 PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017
Grafik II.1.
Persentase Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Tahun 2011-2015
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Bangka Tengah Tahun 2016
Dari data yang tersedia pada tahun 2015, jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di
Kabupaten Bangka Tengah relatif sama banyak yakni, penduduk laki-laki sebanyak 86.747 jiwa
atau sekitar 52,03 % dari seluruh penduduk, dan penduduk perempuan sebanyak 79.977jiwa
atau 47,97% dari seluruh penduduk atau berbeda hanya sebanyak 6.770 jiwa atau 4,06%,
dengan jumlah penduduk terbanyak sampai dengan per 31 desember 2015 ada di kecamatan
Pangkalan Baru sebanyak 36.608jiwa.
Tabel II.12.
Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia Tahun 2011-2015
USIA TAHUN
2011 % 2012 % 2013 % 2014 % 2015 %
0 4 12.124 6,75 16.937 8,86 9.191 5,66 13.981 8,47 14.133 8,48
5 9 18.929 10,54 19.856 10,38 11.483 7,07 17.019 10,31 16.867 10,12
10 14 16.979 9,45 17.657 9,23 10.570 6,50 16.355 9,90 16.244 9,74
15 19 14.899 8,30 15.470 8,09 13.232 8,14 13.906 8,42 14.651 8,79
20 24 18.504 10,30 19.444 10,17 17.355 10,68 14.032 8,50 13.886 8,33
25 29 20.312 11,31 21.366 11,17 20.438 12,58 17.087 10,35 17.179 10,30
30 34 18.344 10,21 19.169 10,02 18.943 11,66 16.252 9,84 16.221 9,73
46
48
50
52
2011 2012 2013 2014 2015
52 52 52,15 52,02 52,03
48 48 47,85 47,99 47,97
Laki-laki Perempuan
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017 I-17
USIA TAHUN
2011 % 2012 % 2013 % 2014 % 2015 %
35 39 13.460 7,50 14.114 7,38 14.122 8,69 12.948 7,84 13.733 8,24
40 44 11.290 6,30 11.653 6,09 11.671 7,18 10.447 6,33 10.814 6,49
45 49 9.298 5,18 9.527 4,98 9.733 5,99 9.022 5,46 9.010 5,40
50 54 8.629 4,81 8.835 4,62 8.639 5,32 7.805 4,73 7.639 4,58
55 59 6.210 3,46 6.374 3,33 6.716 4,13 6.417 3,89 6.680 4,01
60 64 4.064 2,26 4.158 2,17 4.346 2,67 4.272 2,59 4.211 2,53
65+ 6.523 3,63 6.677 3,49 6.086 3,74 5.593 3,39 5.456 3,27
TOTAL 179.565 100 191.237 100 162.525 100,00 165.136 100,00 166.724 100,00
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Bangka Tengah Tahun 2016
Grafik II.2.
Piramida Penduduk Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2015
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
I-18 PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017
Pada tahun 2015 berdasarkan struktur usia jumlah terbanyak penduduk Kabupaten Bangka
Tengah berada pada kelompok usia antara 25-29 tahun yaitu sebesar 17.179 jiwa atau 10,30%,
sedangkan yang paling sedikit berada pada usia antara 60-64 tahun yaitu 4.211 jiwa atau
2,53%.
Tabel II.13.
Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2011-2015
PENDIDIKAN JUMLAH PENDUDUK
2011 % 2012 % 2013 % 2014 % 2015 %
Tidak/belum pernah sekolah 63.527 35,38 45.315 23,70 28.733 17,68 40.164 24,32 56.021 33,60
SD 68.017 37,88 94.021 49,16 83.784 51,55 79.128 47,92 63.156 37,88
SLTP 19.976 11,12 21.299 11,14 20.339 12,51 18.909 11,45 18.846 11,30
SLTA 23.543 13,11 25.524 13,35 24.854 15,29 22.408 13,57 23.665 14,19
D I - D IV 2.169 1,21 2.315 1,21 2.121 1,31 1.926 1,17 1.995 1,20
S1 2.268 1,26 2.685 1,40 2.632 1,62 2546 1,54 2.957 1,77
S2 63 0,04 76 0,04 61 0,04 54 0,03 81 0,05
S3 2 0,00 2 0,00 1 0,00 1 0,00 3 0,00
TOTAL 179.565 100 191.237 100 162.525 100 165.136 100 166.724 100
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Bangka Tengah Tahun 2016
Partisipasi dan kesadaran penduduk dalam pendidikan juga rendah karena masyarakat
yang berpendidikan tamat SD ke bawah sangat tinggi yaitu berjumlah 119.177 dari jumlah
penduduk 166.724 Jiwa (71,48%) sehingga menjadi kendala dan berpengaruh dalammelakukan
proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan Kabupaten Bangka Tengah.
2.1.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat
a. Fokus kesejahteraan dan pemerataan ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi
Secara umum kondisi perekonomian Kabupaten Bangka Tengah selama kurun waktu
2010-2014 mengalami perlambatan setiap tahunnya. Selama kurun waktu tersebut,
perkembangan ekonomi terendah terjadi pada tahun 2014. Hal ini dikarenakan adanya
perusahaan swasta yang bergerak dibidang pertambangan sudah tidak beroperasi lagi sejak
pertengahan tahun 2013 dan menyebabkan perkembangan usaha pertambangan dan industri
pengolahan mengalami penurunan yang cukup dalam. Kabupaten Bangka Tengah merupakan
kabupaten ekonomi tambang yang terlihat dari peranan pertambangan dan penggalian serta
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017 I-19
industri pengolahan terhadap PDRB Bangka Tengah rata-rata sebesar 43,43 persen per tahun
(diolah dari sumber: PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Bangka Tengah 2010-
2014).Selain itu, turunnya permintaan akan produk ekspor serta harga komoditi ekspor yang
kurang baik juga mendorong melambatnya perkembangan ekonomi di Kabupaten Bangka
Tengah seperti harga logam timah yang rendah.
Tabel II.14.
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2010 s.d 2014
Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010
NO Sektor 2010 2011 2012 2013 2014
(Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) %
A
Pertanian,
Kehutanan,
dan
Perikanan
471.435 10,47 509.826 10,68 550.403 10,98 600.571 11,50 665.628 12,55
B
Pertambang
an &
Penggalian
1.046.02
8 23,23
1.076.93
5 22,56
1.082.79
3 21,60
1.097.37
4 21,01
1.102.01
4 20,78
C Industri
Pengolahan
1.103.42
3 24,51
1.105.42
4 23,16
1.106.88
1 22,08
1.056.84
1 20,23 954.522 18,00
D
Pengadaan
Listrik dan
Gas
1.304 0,03 1.612 0,03 1.704 0,03 1.912 0,04 2.040 0,04
E Pengadaan
Air
244 0,01 266 0,01 285 0,01 304 0,01 322 0,01
F Konstruksi 326.055 7,24 362.138 7,59 399.979 7,98 441.433 8,45 454.815 8,58
G
Perdagangan
besar dan
eceran,
reparasi dan
perawatan
mobil dan
sepeda
motor
544.465 12,09 598.820 12,55 655.815 13,08 708.114 13,56 742.205 14,00
H
Transportasi
dan
Pergudanga
n
345.200 7,67 388.724 8,14 426.829 8,51 462.213 8,85 460.412 8,68
I
Penyediaan
Akomodasi
dan Makan
Minum
96.254 2,14 105.215 2,20 113.962 2,27 122.795 2,35 131.887 2,49
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
I-20 PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017
NO Sektor 2010 2011 2012 2013 2014
(Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) %
J
Informasi
dan
Komunikasi
72.562 1,61 78.487 1,64 84.664 1,69 91.795 1,76 99.377 1,87
K Jasa
keuangan
17.412 0,39 19.764 0,41 22.325 0,45 25.316 0,48 28.987 0,55
L Real estate 98.138 2,18 108.337 2,27 116.662 2,33 127.075 2,43 135.864 2,56
M,N Jasa
Perusahaan
9.224 0,20 10.130 0,21 10.894 0,22 11.755 0,23 12.720 0,24
O
Administrasi
Pemerintaha
n,
Pertahanan
dan Jaminan
Sosial
221.892 4,93 247.283 5,18 267.703 5,34 289.438 5,54 311.226 5,87
P Jasa
Pendidikan
88.614 1,97 94.520 1,98 100.930 2,01 110.180 2,11 118.886 2,24
Q
Jasa
Kesehatan
dan Kegiatan
Sosial
45.661 1,01 50.068 1,05 54.307 1,08 59.040 1,13 63.315 1,19
R,S,T,
U Jasa Lainnya 14.486 0,32 15.589 0,33 16.727 0,33 17.780 0,34 18.886 0,36
PDRB 4.502.39
7
100,0
0
4.773.13
8
100,0
0
5.012.86
3
100,0
0
5.223.93
6
100,0
0
5.303.10
6
100,0
0
Sumber : PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Bangka Tengah 2010-2014
Aktivitas perekonomian di Kabupaten Bangka Tengah menunjukkan perkembangan yang
baik setiap tahunnya, hal tersebut diindikasikan dari nilai PDRB ADHB dan ADHK yang terus
mengalami peningkatan. Selama kurun waktu 2010-2014, rata-rata kenaikan nilai PDRB atas
dasar harga berlaku sebesar 554,98 miliar rupiah, sedangkan kenaikan nilai PDRB atas dasar
harga konstan setiap tahunnya sekitar 200 miliar rupiah. Nilai PDRB atas dasar harga berlaku
pada tahun 2010 sebesar 4,5 triliun rupiah dan di tahun 2014 sebesar 6,72 triliun rupiah.
Sementara nilai PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) tahun 2010 sebesar 4,5 triliun rupiah
dan pada tahun 2014 mencapai 5,3 triliun rupiah.
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017 I-21
Tabel II.15.
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2010 s.d 2014
Atas Dasar Harga Berlaku
NO Sektor 2010 2011 2012 2013 2014
(Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) %
A
Pertanian,
Kehutanan,
dan
Perikanan 471.435 10,47 544.591 10,71 626.876 11,01 731.607 11,71 882.097 13,12
B
Pertambang
an &
Penggalian
1.046.02
8 23,23
1.149.13
8 22,61
1.250.74
8 21,97
1.345.29
1 21,54
1.407.14
5 20,93
C Industri
Pengolahan
1.103.42
3 24,51
1.166.66
1 22,95
1.194.95
1 20,99
1.137.53
4 18,21
1.060.96
8 15,78
D
Pengadaan
Listrik dan
Gas 1.304 0,03 1.534 0,03 1.606 0,03 1.756 0,03 2.616 0,04
E Pengadaan
Air 244 0,01 292 0,01 330 0,01 377 0,01 434 0,01
F Konstruksi 326.055 7,24 389.520 7,66 461.138 8,10 543.737 8,71 603.669 8,98
G
Perdagangan
besar dan
eceran,
reparasi dan
perawatan
mobil dan
sepeda
motor 544.465 12,09 628.105 12,36 728.206 12,79 810.048 12,97 883.686 13,15
H
Transportasi
dan
Pergudanga
n 345.200 7,67 418.160 8,23 515.189 9,05 610.954 9,78 657.147 9,78
I
Penyediaan
Akomodasi
dan Makan
Minum 96.254 2,14 113.715 2,24 133.356 2,34 156.770 2,51 183.477 2,73
J
Informasi
dan
Komunikasi 72.562 1,61 81.092 1,60 90.885 1,60 101.079 1,62 112.757 1,68
K Jasa
keuangan 17.412 0,39 21.177 0,42 26.368 0,46 32.451 0,52 38.913 0,58
L Real estate 98.138 2,18 117.213 2,31 137.866 2,42 163.821 2,62 187.755 2,79
M,N Jasa 9.224 0,20 10.596 0,21 12.305 0,22 14.169 0,23 16.291 0,24
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
I-22 PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017
NO Sektor 2010 2011 2012 2013 2014
(Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) %
Perusahaan
O
Administrasi
Pemerintaha
n,
Pertahanan
dan Jaminan
Sosial 221.892 4,93 269.413 5,30 312.953 5,50 360.296 5,77 410.783 6,11
P Jasa
Pendidikan 88.614 1,97 101.655 2,00 119.162 2,09 142.735 2,29 168.708 2,51
Q
Jasa
Kesehatan
dan Kegiatan
Sosial 45.661 1,01 53.802 1,06 61.792 1,09 71.732 1,15 82.029 1,22
R,S,T,
U Jasa Lainnya 14.486 0,32 16.546 0,33 18.725 0,33 20.733 0,33 23.844 0,35
PDRB 4.502.39
7
100,0
0
5.083.21
0
100,0
0
5.692.45
6
100,0
0
6.245.09
0
100,0
0
6.722.31
9
100,0
0
Sumber : PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Bangka Tengah 2010-2014
Jika dilihat dari perkembangan nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Kabupaten
Bangka Tengah tahun 2014 mencapai 6,72 triliun rupiah atau meningkat sebesar 7,64 persen
dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan Nilai PDRB ADHB di tahun 2014 sebesar 477,23 miliar
rupiah lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang memiliki kenaikan nilai sebesar
552,64 miliar rupiah. Peningkatan nilai PDRB ADHB ini didorong oleh faktor-faktor produksi yang
tetap mengalami peningkatan meskipun melambat. Kenaikan nilai PDRB juga menggambarkan
adanya kenaikan harga yang mendorong peningkatannya lebih tinggi jika dibandingkan tahun
sebelumnya.
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017 I-23
Tabel II.16.
Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2010 s.d 2014
Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan harga Konstan (Hk)
NO Sektor
2010 2011 2012 2013 2014
Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk
% % % % % % % % % %
A
Pertanian,
Kehutanan, dan
Perikanan 10,47 10,47 10,71 10,68 11,01 10,98 11,71 11,50 13,12 12,55
B Pertambangan &
Penggalian 23,23 23,23 22,61 22,56 21,97 21,60 21,54 21,01 20,93 20,78
C Industri
Pengolahan 24,51 24,51 22,95 23,16 20,99 22,08 18,21 20,23 15,78 18,00
D Pengadaan Listrik
dan Gas 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,04 0,04 0,04
E Pengadaan Air 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
F Konstruksi 7,24 7,24 7,66 7,59 8,10 7,98 8,71 8,45 8,98 8,58
G
Perdagangan besar
dan eceran,
reparasi dan
perawatan mobil
dan sepeda motor 12,09 12,09 12,36 12,55 12,79 13,08 12,97 13,56 13,15 14,00
H Transportasi dan
Pergudangan 7,67 7,67 8,23 8,14 9,05 8,51 9,78 8,85 9,78 8,68
I
Penyediaan
Akomodasi dan
Makan Minum 2,14 2,14 2,24 2,20 2,34 2,27 2,51 2,35 2,73 2,49
J Informasi dan
Komunikasi 1,61 1,61 1,60 1,64 1,60 1,69 1,62 1,76 1,68 1,87
K Jasa keuangan 0,39 0,39 0,42 0,41 0,46 0,45 0,52 0,48 0,58 0,55
L Real estate 2,18 2,18 2,31 2,27 2,42 2,33 2,62 2,43 2,79 2,56
M,N Jasa Perusahaan 0,20 0,20 0,21 0,21 0,22 0,22 0,23 0,23 0,24 0,24
O
Administrasi
Pemerintahan,
Pertahanan dan
Jaminan Sosial 4,93 4,93 5,30 5,18 5,50 5,34 5,77 5,54 6,11 5,87
P Jasa Pendidikan 1,97 1,97 2,00 1,98 2,09 2,01 2,29 2,11 2,51 2,24
Q
Jasa Kesehatan
dan Kegiatan
Sosial 1,01 1,01 1,06 1,05 1,09 1,08 1,15 1,13 1,22 1,19
R,S,T,U Jasa Lainnya 0,32 0,32 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33 0,34 0,35 0,36
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
I-24 PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017
NO Sektor
2010 2011 2012 2013 2014
Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk Hb Hk
% % % % % % % % % %
PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber : PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Bangka Tengah 2010-2014
Struktur perekonomian mencerminkan peranan dari setiap lapangan usaha
terhadappembentukan PDRB, juga dapat menggambarkan sektor-sektor unggulan yang
menggerakkanperekonomian di suatu wilayah dalam kemampuan menciptakan nilai tambah.
Peranan setiaplapangan usaha terhadap PDRB dapat dilihat dari sumbangan yang diberikan
terhadappembentukan PDRB setiap tahunnya.
Sumbangan terbesar dalam pembentukan PDRB Kabupaten Bangka Tengah selama kurun
waktu 2010 2014 diberikan oleh lapangan usaha Industri Pengolahan dan
PertambanganPenggalian. Tahun 2010-2011, Lapangan usaha Industri Pengolahan mermiliki
sumbanganterbesar terhadap pembentukan PDRB. Sedangkan untuk tahun 2012-2014,
sumbangan terbesardiberikan oleh lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian. Jika dilihat
peranan dari kedualapangan usaha tersebut tercermin bahwa Kabupaten Bangka Tengah
memiliki ketergantungan cukup besar terhadap hasil pertambangan dan hasil olahannya.
Selama kurun waktu 2010-2014, perkembangan kontribusi kedua lapangan usaha
tersebutmenunjukkan penurunan setiap tahunnya. Pada tahun 2010, kontribusi dari lapangan
usahaindustri pengolahan sekitar 24 persen dan di tahun 2014 hanya sekitar 16 persen. begitu
jugauntuk lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian, tahun 2010 peranannya sekitar 23
persendan ditahun 2014 sekitar 21 persen.
Sementara itu, lapangan usaha lainnya yang memiliki peranan besar adalah
Pertanian,Kehutanan, dan Perikanan serta lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran,
ReparasiMobil dan Sepeda Motor dimana kontribusinya semakin tahun kecenderungannya
semakinmeningkat. Lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda
Motorpada tahun 2010 memiliki peranan sekitar 12,09 persen dan ditahun 2014 meningkat
menjadi13,13 persen. Begitu juga untuk lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan,
padatahun 2010 kontribusinya sekitar 10,47 persen, di tahun 2014 meningkat menjadi 13,12
persen.
Pada tahun 2014, sumbangan terbesar masih dihasilkan oleh lapangan usaha
Pertambangan dan Penggalian, diikuti oleh lapangan usaha Industri Pengolahan, Perdagangan
Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor serta lapangan usaha Pertanian,Kehutanan,
dan Perikanan. Sementara, peranan lapangan usaha lainnya masih di bawah 10persen.
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017 I-25
Perkembangan struktur ekonomi di Kabupaten Bangka Tengah yang terjadi dalam kurun
waktu 2010-2014 mulai tampak perubahannya dimana lapangan usaha yang selama ini menjadi
tumpuan ekonomi masyarakat Bangka Tengah khususnya pertambangan dan penggalian
peranannya mulai berkurang, sementara lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran,
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor serta lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
mulai menunjukkan peningkatan. Kondisi ini mencerminkan bahwa masyarakat Bangka Tengah
mulai beralih mata pencaharian dari penambang ke pertanian dan perdagangan.
Tabel II.17.
Pertumbuhan Kontribusi Sektor dan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (Hb)
dan harga Konstan (Hk) Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2014
NO Sektor
Pertumbuhan
Hb Hk
% %
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 20,57 10,83
B Pertambangan & Penggalian 4,60 0,42
C Industri Pengolahan (6,73) (9,68)
D Pengadaan Listrik dan Gas 49,00 6,67
E Pengadaan Air 15,22 5,78
F Konstruksi 11,02 3,03
G Perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan
sepeda motor 9,09 4,81
H Transportasi dan Pergudangan 7,56 (0,39)
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 17,04 7,40
J Informasi dan Komunikasi 11,55 8,26
K Jasa keuangan 19,91 14,50
L Real estate 14,61 6,92
M,N Jasa Perusahaan 14,97 8,21
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial 14,01 7,53
P Jasa Pendidikan 18,20 7,90
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 14,35 7,24
R,S,T,U Jasa Lainnya 15,00 6,22
PDRB 7,64 1,52
Sumber : PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Bangka Tengah 2010-2014
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
I-26 PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017
Pertumbuhan ekonomi merupakan gambaran mengenai capaian
pelaksanaanpembangunan suatu daerah dalam periode tertentu. Pertumbuhan tersebut dibentuk
dariberbagai macam faktor-faktor produksi yang terpilah menurut lapangan usaha. Ukuran
tersebutsecara tidak langsung menggambarkan tingkat perubahan ekonomi yang terjadi.
Perkembangan pertumbuhan ekonomi secara riil dari tahun ke tahun tergambar melalui
penyajian PDRB atasdasar harga konstan secara berkala. Pertumbuhan yang positif menunjukkan
adanya kenaikanproduksi barang dan jasa yang dihasilkan dibandingkan tahun sebelumnya,
sebaliknyapertumbuhan yang negatif menggambarkan bahwa adanya penurunan produksi
barang dan jasayang dihasilkan dibandingkan tahun sebelumnya.
Dari Tabel diatas terlihat bahwa laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Bangka Tengah
selamakurun waktu 2010-2014 menunjukkan perlambatan setiap tahunnya. Pertumbuhan PDRB
padatahun 2011 sebesar 6,01 persen, tahun 2012 mengalami perlambatan sebesar 0,99 poin
dimanapertumbuhan hanya sebesar 5,02 persen. Begitu juga ditahun 2013 hanya tumbuh
sebesar 4,21persen dan yang lebih memprihatinkan ditahun 2014, pertumbuhan PDRB hanya
sebesar 1,52 persen.
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir ini, laju pertumbuhan PDRB Kabupaten
BangkaTengah mencapai titik tertinggi pada tahun 2011, hal ini didorong oleh Industri logam
timahsebagai pengungkit perekonomian Bangka Tengah dimana saat itu mengalami
masakejayaannya saat permintaan dan harga jual yang tinggi akan logam timah, sehingga
mendorongpeningkatan supply bahan baku bijih timah dari penambang. Efek tersebut berlanjut
padalapangan usaha lainnya yang semakin berkembang seperti transportasi dan pergudangan
karenabanyaknya pekerja tambang dari luar Provinsi Bangka Belitung yang datang untuk
menjadi pekerja tambang.
Sebaliknya, selama kurun waktu tersebut pertumbuhan ekonomi Bangka Tengah
terendahterjadi pada tahun 2014 yaitu sebesar 1,52 persen. Perekonomian Kabupaten Bangka
Tengahmulai menunjukkan penurunan yang cukup dalam dibandingkan pertumbuhan tahun-
tahunsebelumnya. Hal ini didorong oleh lapangan usaha Industri Pengolahan yang
mengalamipenurunan produksi yang sangat dalam. Kondisi ini disebabkan oleh salah satu
perusahaanindustri logam timah yang tutup serta semakin ketatnya dampak dari pemberlakukan
aturanekspor timah yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag)
yangmengalami beberapa kali revisi sehingga menyebabkan ketidakpastian bagi para
pengusaha,akibatnya ekspor logam timah menjadi tersendat. Selain itu, akibat dari krisis
ekonomi globaltahun 2013 dan kondisi tersebut belum pulih sampai tahun 2014 turut memberi
andil dalamperlambatan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2014. Kondisi tersebut berdampak
negatif bagilapangan usaha pertambangan sebagai penyuplai bahan baku industri logam timah
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017 I-27
dimanapermintaan akan bijih timah menjadi rendah dan harga jual komoditi tersebut juga
rendah.
Perkembangan ekonomi Kabupaten Bangka Tengah Pada tahun 2014 tumbuh
namunmengalami perlambatan. Dari 17 kategori, terdapat 2 kategori yang mengalami
penurunanpertumbuhan yaitu kategori Industri Pengolahan dan Transportasi dan Pergudangan
sedangkanyang lainnya mengalami laju pertumbuhan positif. Pertumbuhan ekonomi tertinggi
dicapai olehkategori Jasa Keuangan sebesar 14,50 persen. Sementara, pertumbuhan yang paling
rendahadalah kategori Industri Pengolahan sebesar minus 9,68 persen.
Laju Inflasi
Tabel II.18.
Nilai inflasi rata-rata Tahun 2010 s.d 2014
Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 Rata-rata
pertumbuhan
Inflasi - 6,50 6,63 5,28 6,03 4,89
Sumber : PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Bangka Tengah 2010-2014
Inflasi menjadi salah satu indikator untuk melihat stabilitas ekonomi suatu daerah, karena
dapat menggambarkan naik turunnya harga. Fluktuasi harga yang terjadi akan mempengaruhi
daya beli konsumen, karena berakibat terhadap ketidakseimbangan antara permintaan dan
pendapatan. Suatu daerah dikatakan memiliki stabilitas ekonomi yang lebih baik jika tingkat
inflasinya lebih rendah dibandingkan daerah lain dalam periode waktu yang sama.
Laju inflasi dicerminkan oleh indeks harga yang diturunkan dari penghitungan PDRB yang
disebut sebagai PDRB deflator atau dikenal dengan indeks implisit. Indeks ini merupakan
perbandingan antara PDRB atas dasar harga berlaku dengan PDRB atas dasar harga konstan.
Berbeda dengan Indeks Harga Konsumen(IHK) yang menggambarkan tingkat harga yang harus
dibayar oleh konsumen, indeks implisit PDRB menggambarkan perkembangan perubahan harga
produsen. Untuk kepentingan analisis, indeks implisit lebih sesuai jika disajikan dalam bentuk
indeks perkembangan karena menggambarkan perkembangan harga dari waktu ke waktu.
Pada tahun 2014 inflasi yang terjadi sebesar 6,03persen.Inflasi yang terjadi pada tahun
2014 ini disebabkan oleh semua sektor, tidak ada satupun sektor yang mengalami deflasi. Angka
inflasi tahun 2014 ini lebih tinggi dibanding angka inflasi tahun 2013. Pada tahun 2013 terjadi
inflasi sebesar 5,28 persen, artinya inflasi tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 0,75
persen.
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
I-28 PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017
Selama kisaran tahun 2010-2014, inflasi PDRB Kabupaten Bangka Tengah terendah pada
tahun 2013 yaitu 5,28 persen, sedangkan yang tertinggi pada tahun 2012 sebesar 6,63 persen.
PDRB per kapita
Tabel II.19.
PDRB Perkapita Tahun 2010 s.d 2014
Atas Dasar Harga Berlaku (Hb)
Uraian 2010 2011 2012 2013 2014
Nilai PDRB (Rp) 4.502.397 5.083.210 5.692.456 6.245.090 6.722.319
Jumlah Penduduk (jiwa) 162.194 165.810 169.568 173.346 177.218
PDRB perkapita (Rp/jiwa) 27.759.331 30.656.836 33.570.343 36.026.733 37.932.484
Sumber : PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Bangka Tengah 2010-2014
Bila PDRB suatu daerah dibagi dengan jumlah penduduk yang tinggal di daerah
tersebut,maka akan dihasilkan suatu nilai PDRB per kapita. PDRB per kapita merupakan salah
satu indikator makro sebagai tolak ukur tingkat kesejahteraan dan kemakmuran penduduk dan
tingkatpembangunan di suatu wilayah yang dapat terbandingkan dengan wilayah lain. Adanya
kenaikanPDRB per kapita mengindikasikan bahwa perekonomian berkembang ke arah yang baik.
PDRBper kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB per satu orang penduduk.
Selama kurun waktu 2010-2014, nilai PDRB per kapita Kabupaten Bangka Tengah
menunjukkan peningkatan setiap tahunnya dimana pada tahun 2010 PDRB Per Kapita sebesar
27,75 juta rupiah dan di tahun 2014 mencapai 37,93 juta rupiah. Sebaliknya, Pertumbuhan PDRB
Per Kapita selama kurun waktu tersebut mengalami penurunan setiap tahunnya dimana
padatahun 2011 pertumbuhannya sebesar 11,60 persen, tahun 2012 melambat menjadi 8,3
persen,begitu juga di tahun 2013 turun menjadi 7,3 persen dan di tahun 2014 hanya sekitar 5
persen.
Dalam kurun waktu tersebut pertumbuhan PDRB Per Kapita tertinggi terjadi pada tahun
2011 danterendah terjadi pada tahun 2014.
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017 I-29
Tabel II.20.
PDRB Perkapita Tahun 2010 s.d 2014
Atas Dasar Harga Konstan (Hk)
Uraian 2010 2011 2012 2013 2014
Nilai PDRB (Rp) 4.502.397 4.773.138 5.012.863 5.223.936 5.303.106
Jumlah Penduduk (jiwa) 162.194 165.810 169.568 173.346 177.218
PDRB perkapita (Rp/jiwa) 27.759.331 28.786.792 29.562.553 30.135.890 29.924.195
Sumber : PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Bangka Tengah 2010-2014
Indeks Gini / Koefisien Gini
Indeks Gini merupakan salah satu indikator yang memberikan gambaran tingkat
ketimpangan kemakmuran suatu wilayah. Angka Indeks Gini yang diperoleh dengan
menggunakan data pengeluaran cenderung under estimate karena pengeluaran konsumsi
bagi penduduk kaya biasanya lebih rendah daripada pendapatannya (ada tabungan).
Sebaliknya bagi penduduk miskin pengeluarannya bisa sama atau lebih besar dari
pendapatannya, karena ada pinjaman, mengambil tabungan, menjual aset atau menerima
kiriman dari pihak lain. Masalah yang perlu diperhatikan pada penghitungan Indeks Gini adalah
berapa angka Indeks Gini yang dapat diterima dari dan berapa yang sudah menunjukkan
tingkat ketimpangan yang serius.
Karena tidak ada standar yang pasti, maka analisa hanya bisa dilakukan dengan cara
membandingkan angka Indeks Gini antar daerah atau antar waktu, apakah Indeks Gini
semakin kecil, yang berarti distribusi pendapatan makin merata, atau sebaliknya. Sungguh pun
demikian, banyak pendapat yang mengatakan bahwa angka Indeks Gini sekitar 0,4
menunjukkan distribusi pendapatan yang cukup merata sedangkan angka Indeks Gini sekitar
0,5 atau lebih berarti tingkat ketimpangan pembagian pendapatan cukup serius.
Dari hasil penghitungan diperoleh hasil bahwa besarnya angka Indeks Gini
Kabupaten Bangka Tengah pada tahun 2014 adalah sebesar 0,35559. Dengan nilai gini seperti
itu dapat dikatakan bahwa sebenarnya tingkat ketimpangan pendapatan/pengeluaran
penduduk Kabupaten Bangka Tengah pada tahun 2014 tidak begitu tinggi bahkan seperti
penjelasan pada bagian sebelumnya bahwa dengan besarnya Indeks Gini kurang dari 0,4 dapat
dikatakan bahwa pendapatan penduduk di Kabupaten Bangka Tengah cukup merata.
Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, tingkat pemerataan pendapatan
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
I-30 PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017
penduduk Kabupaten Bangka Tengah keadaannya relatif sudah menunjukkan peningkatan
pemerataan. Pada tahun 2010 angka Indeks Gini sebesar 0,36114, naik menjadi 0,35796 pada
tahun 2011, kembali naik sedikit menjadi 0,34776 pada tahun 2012, turun menjadi 0,36025
pada tahun 2013, dan pada tahun 2014 naik mejadi 0,35559.
Grafik II.3.
Nilai Indeks Gini Kabupaten Bangka Tengah
Tahun 2010-2014
Pemerataan pendapatan versi Bank Dunia
Cara lain yang juga bisa digunakan untuk menunjukkan tingkat pembagian pendapatan
diantara berbagai golongan penduduk adalah dengan menggunakan kriteria Bank Dunia
yang berpatokkan pada persentase pendapatan yang diterima oleh 40 persen penduduk
termiskin. Menurut kriteria Bank Dunia, ketimpangan pendapatan dikelompokkan menjadi 3
katagori ,yaitu:
Ketimpangan pembagian pendapatan disebut serius jika 40 persen penduduk
termiskin menerima kurang dari 12 persen pendapatan.
Ketimpangan pembagian pendapatan disebut menengah jika 40 persen penduduk
termiskin menerima 12-17 persen pendapatan.
Ketimpangan pembagian pendapatan disebut rendah jika 40 persen penduduk
termiskin menerima lebih dari 17 persen pendapatan.
0,361
0,358
0,348
0,360
0,355
0,34
0,345
0,35
0,355
0,36
0,365
2010 2011 2012 2013 2014
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
PERUBAHAN RKPD KAB. BANGKA TENGAH TAHUN 2017 I-31
Grafik II.4.
Nilai Kriteria Bank Dunia
Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2010-2014
Salah satu kelemahan dari ukuran ini adalah bahwa ukuran ini bukan merupakan suatu
ukuran distribusi pendapatan yang bersifat menyeluruh, karena hanya memperhatikan
perkembangan pendapatan yang diterima oleh 40 persen penduduk termiskin yang diperoleh
dari Decile ke 4.
Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa menurut ukuran Bank Dunia, ketimpangan
pendapatan di Kabupaten Bangka Tengah selama tahun 2014 termasuk kategori rendah.
Hal ini didasarkan pada kondisi bahwa 40 persen penduduk t