bab i pendahuluan -...

16
LOMBOK UTARA LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LKPJ) TAHUN 2017 1 PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum Kabupaten Lombok Utara terbentuk pada tanggal 21 Juli 2008 melalui terbitnya Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Lombok Utara, merupakan jawaban atas aspirasi yang berkembang di tengah masyarakat pada waktu itu dengan memperhatikan kemampuan ekonomi, potensi daerah, luas wilayah, kependudukan dan pertimbangan dari aspek sosial politik, sosial budaya, pertahanan dan keamanan. Pembentukan Kabupaten Lombok Utara bertujuan untuk meningkatkan pelayanan di bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan serta memberikan kemampuan dalam pemanfaatan potensi daerah. Kabupaten Lombok Utara sebagai daerah otonom merupakan kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan dan kepentingan masyarakat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam Sistem Negera Kesatuan Republik Indonesia. Berdasarkan regulasi pemerintahan daerah yang diatur melalui Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, sebagai daerah otonom Kabupaten Lombok Utara menyelenggarakan urusan pemerintahan konkuren yakni urusan pemerintahan yang dibagi antara pemerintah pusat, daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota. Urusan konkuren ini meliputi urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan pemerintahan konkuren yang diserahkan ke daerah menjadi dasar pelaksanaan otonomi daerah di Kabupaten Lombok Utara. B. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah Wilayah Kabupaten Lombok Utara secara geografis terletak antara 11528sampai dengan 11546’ Bujur Timur dan antara 8120’ sampai 8550’ Lintang Selatan. Total luas daratan Kabupaten Lombok Utara mencapai 809,53 Km 2 dan luas perairan laut mencapai 503,24 km 2 . Kabupaten Lombok Utara di sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Gunungsari dan Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat serta Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah, sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat. Berdasarkan Undang-undang Nomor 26 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Lombok Utara, disebutkan bahwa Kabupaten Lombok Utara terdiri dari 5 (lima) kecamatan yaitu Kecamatan Pemenang, Kecamatan Tanjung, Kecamatan Gangga, Kecamatan Kayangan

Upload: vandat

Post on 13-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LOMBOK UTARA

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LKPJ) TAHUN 2017 1

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

BAB IPENDAHULUAN

A. Dasar Hukum

Kabupaten Lombok Utara terbentuk pada tanggal 21 Juli 2008 melalui terbitnyaUndang-Undang Nomor 26 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Lombok Utara,merupakan jawaban atas aspirasi yang berkembang di tengah masyarakat pada waktu itudengan memperhatikan kemampuan ekonomi, potensi daerah, luas wilayah, kependudukandan pertimbangan dari aspek sosial politik, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.Pembentukan Kabupaten Lombok Utara bertujuan untuk meningkatkan pelayanan di bidangpemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan serta memberikan kemampuan dalampemanfaatan potensi daerah. Kabupaten Lombok Utara sebagai daerah otonom merupakankesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengaturdan mengurus urusan dan kepentingan masyarakat menurut prakarsa sendiri berdasarkanaspirasi masyarakat dalam Sistem Negera Kesatuan Republik Indonesia.

Berdasarkan regulasi pemerintahan daerah yang diatur melalui Undang-Undang Nomor23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, sebagai daerah otonom Kabupaten LombokUtara menyelenggarakan urusan pemerintahan konkuren yakni urusan pemerintahan yangdibagi antara pemerintah pusat, daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota. Urusan konkurenini meliputi urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan pemerintahan konkuren yang diserahkanke daerah menjadi dasar pelaksanaan otonomi daerah di Kabupaten Lombok Utara.

B. Gambaran Umum Daerah1. Kondisi Geografis Daerah

Wilayah Kabupaten Lombok Utara secara geografis terletak antara 115⁰28’ sampaidengan 115⁰46’ Bujur Timur dan antara 8⁰120’ sampai 8⁰550’ Lintang Selatan. Total luasdaratan Kabupaten Lombok Utara mencapai 809,53 Km2 dan luas perairan laut mencapai503,24 km2. Kabupaten Lombok Utara di sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelahtimur berbatasan dengan Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur, sebelah selatanberbatasan dengan Kecamatan Gunungsari dan Kecamatan Narmada Kabupaten LombokBarat serta Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah, sedangkan sebelah baratberbatasan dengan Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 26 Tahun 2008 tentang Pembentukan KabupatenLombok Utara, disebutkan bahwa Kabupaten Lombok Utara terdiri dari 5 (lima) kecamatanyaitu Kecamatan Pemenang, Kecamatan Tanjung, Kecamatan Gangga, Kecamatan Kayangan

LOMBOK UTARA

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LKPJ) TAHUN 2017 2

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

dan Kecamatan Bayan, dengan ibukota Kabupaten terletak di Kecamatan Tanjung.

Gambar I.1Grafik Luas Wilayah Kabupaten Lombok Utara (km2)

Sumber : Profil Daerah Kab. Lombok Utara Tahun 2017

Berdasarkan gambar tersebut di atas dapat dilihat luas wilayah Kecamatan di KabupatenLombok Utara terdiri dari : Kecamatan Bayan dengan luas daratan 329,1 km2 (40,65%),Kecamatan Kayangan dengan luas daratan 126,35 km2 (15,61%), Kecamatan Gangga denganluas daratan 157,35 km2 (19,44%), Kecamatan Tanjung dengan luas daratan 115,64 km2

(14,28%) dan Kecamatan Pemenang dengan luas daratan 81,09 km2 (10,02%).

Gambar I.2Peta Administrasi Kabupaten Lombok Utara

Sumber : Profil Kab. Lombok Utara Tahun 2011

Secara topografis, sebagian besar wilayah di Kabupaten Lombok Utara berupaperbukitan/pegunungan yang menyusur pada bagian tengah dari wilayah utara ke wilayah

LOMBOK UTARA

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LKPJ) TAHUN 2017 3

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

selatan, sedangkan dataran sempit berada pada sepanjang pesisir pada wilayah barat daribagian utara ke bagian selatan. Kondisi topografis ini ditunjukkan dengan proporsi kemiringantanah yang didominasi kemiringan diatas 40% yaitu mencapai 48.571,80 Ha atau 60% darikeseluruhan wilayah, diikuti dengan kemiringan tanah 15%-100% yang meliputi 20.238,25 Haatau 25% dari keseluruhan luas tanah, kemiringan tanah 2%-15% mencapai luas 10.523,89 Haatau 13% dan kemiringan 0-2% mencapai luas 1.619,06 Ha atau hanya 2% dari keluruhan luastanah yang ada. Ketinggian wilayah dari permukaan laut berkisar antara 0 sampai 1.000 meterlebih, dengan ketinggian rata-rata 539,69 M dari permukaan laut. Luas wilayah denganketinggian 0-100 meter dari permukaan laut mencapai 8.095,30 Ha, wilayah denganketinggian 100–500 meter dari permukaan laut mencapai 1.619,06Ha dan diatas 1.000 meterdari permukaan laut mencapai 539,69Ha.

2. Gambaran Umum Demografis

Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Lombok Utara sesuai dengan hasil proyeksipenduduk SP 2010, jumlah penduduk di Kabupaten Lombok Utara pada tahun 2016 sejumlah212.265 jiwa, terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 104.573 jiwa dan penduduk perempuansebanyak 107.692 jiwa. Dengan demikian rasio jenis kelamin rata-rata adalah 97 atau diantara100 perempuan terdapat 97 orang laki-laki. Pada sebagian besar kecamatan, jumlah penduduklaki-laki lebih sedikit daripada penduduk perempuan kecuali pada kecamatan Pemenangdimana penduduk laki-laki lebih banyak dari perempuan. Penduduk Kabupaten Lombok Utaramengalami peningkatan pada tahun 2017 menjadi 214.393 jiwa.

Kualitas penduduk yang utamanya ditunjukkan dengan indikator Indeks PembangunanManusia di Kabupaten Lombok Utara menunjukkan perkembangan yang signifikan selama 3(tiga) tahun terakhir. IPM mengukur tiga dimensi utama: hidup yang panjang dan sehat(longevity), akses untuk ilmu pengetahuan (knowledge), dan standar kehidupan yang layak(decent living). Indikator hidup yang panjang dan sehat dihitung berdasarkan angka harapanhidup, indikator akses untuk ilmu pengetahuan dihitung berdasarkan angka harapan lamasekolah (Expected year school) dan rata-rata lama sekolah (Mean Years School). Sedangkanindikator standar kehidupan yang layak dihitung berdasarkan pengeluaran per kapitadisesuaikan (Purchasing Power Parity).

LOMBOK UTARA

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LKPJ) TAHUN 2017 4

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

Tabel I.1IPM Kabupaten Lombok Utara Tahun 2011-2016

Komponen Satuan Tahun2011 2012 2013 2014 2015 2016

AHH (angka harapanhidup)

Tahun 64,45 64,74

65,04

65,19

65,59 65,88

EYS (Expected YearsSchool)

Tahun 11,05 11,46

11,87

12,31

12,34 12,68

MYS (Mean YearsSchool)

Tahun 4,43 4,63 4,89 4,97 5,22 5,47

Pengeluaran RibuRupiah

7.169 7.304

7.358

7.594

7.940 8.155

IPM 57,13 58,19

59,20

60,17

61,15 62,24

Sumber : BPS Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017

Berdasarkan perhitungan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten LombokUtara dengan skala 0 (nol) sampai 100, bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM)Kabupaten Lombok Utara di tahun 2016 telah mencapai 62,24 poin meningkat siginifikandibandingkan dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2015 yang besarnya 61,15poin dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)ahun 2014 yang besarnya 60,17 poin.

Tabel I.2IPM Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat

Kabupaten/Kota 2014 2015 2016 Pertumbuhan1 3 4 4 5

Lombok Utara 60,19 61,15 62,24 1,78Lombok Barat 63,52 64,62 65,55 1,44Lombok Tengah 61,88 62,74 63,22 0,77Lombok Timur 62,07 62,83 63,70 1,38Sumbawa 62,88 63,91 64,89 1,53Dompu 63,53 64,56 65,48 1,43Bima 62,61 63,48 64,15 1,06Sumbawa Barat 67,19 68,38 69,26 1,29Kota Mataram 75,93 76,37 77,20 1,09Kota Bima 72,23 72,99 73,67 0,93Nusa Tenggara Barat 64,31 65,19 65,81 0.95

Sumber : Katalog Nusa Tenggara Barat Dalam Angka, 2017

LOMBOK UTARA

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LKPJ) TAHUN 2017 5

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

Perkembangan IPM Kabupaten Lombok Utara selama kurun waktu tahun 2013 sampaidengan 2016 merupakan perkembangan IPM yang tertinggi (”TOP MOVER”) diantarakabupaten/kota lain se-provinsi NTB walaupun secara absolut Indeks Pembangunan ManusiaKabupaten Lombok Utara masih lebih rendah dari kabupaten/kota lain. Meskipun nilai IPMmasih tergolong rendah, namun bila kita melihat tren data dari tahun ke tahun nilai IPMKabupaten Lombok Utara terus meningkat, yang menandakan kemajuan pembangunanberjalan secara positif. Dari keempat komponen IPM yaitu angka harapan hidup, expectedyear of school, mean year school dan pengeluaran perkapita semua mengalami peningkatan.

Gambar I.3Grafik IPM Kabupaten Lombok Utara Tahun 2014-2016 Dibandingkan dengan IPM NTB dan

IPM Kabupaten Lombok Tengah

60,17

61,88

64,31

61,1562,74

65,19

62,2463,22

65,81

56

58

60

62

64

66

2014 2015 2016

LOMBOK UTARALOMBOK TENGAHNTB

Sumber : BPS Provinsi NTB tahun 2017

Ditinjau dari setiap komponen yang menyusun struktur Indeks Pembangunan Manusia(IPM), tingkat pendidikan penduduk dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 menunjukkanperkembangan yang siginifikan. Pada tahun 2014 rata-rata lama bersekolah pendudukKabupaten Lombok Utara mencapai 4,97 tahun, naik menjadi 5,22 di tahun 2015 dan 5,47 ditahun 2016.

LOMBOK UTARA

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LKPJ) TAHUN 2017 6

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

Tabel I.3Angka Partisipasi Sekolah di Kab. Lombok Utara Tahun 2014-2016

Kelompok Umur Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 20161 2 3 4

7 – 12 Tahun 97,23 97,61 100,0013 – 15 Tahun 96,56 97,08 98,9516 – 18 Tahun 70,20 75,07 65,73

Sumber : Profil Daerah Kab. Lombok Utara tahun 2017

Berdasarkan data tersebut di atas dapat dilihat angka partisipasi sekolah (APS) diKabupaten Lombok Utara menunjukkan peningkatan yang progresif terutama pada kelompokumur 7-12 tahun jenjang pendidikan dasar dimana angka partisipasi pendidikan kelompokumur 7-12 tahun pada tahun 2014 mencapai 97,23%, naik menjadi 97,61% pada tahun 2015dan 100% pada tahun 2016. Namun kondisi berbeda terjadi pada kelompok umur 16-18 tahunatau jenjang pendidikan menengah dimana terjadi penurunan angka partisipasi sekolah dari75,07 pada tahun 2015 menjadi 65,73 pada tahun 2016, artinya penduduk usia 16-18 tahunmasih banyak yang belum bersekolah di bangku SMA atau penduduk usia 16-18 lebih banyakmelanjutkan ke jenjang SMA pada tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2016.

Gambar I.4Grafik Angka Partisipasi Sekolah Tahun 2014 – 2016

97.23 97.61 10096.56 97.08 98.95

70.2 75.0765.73

020406080

100

7 - 12 Tahun 13-15 Tahun 16 - 18 Tahun

201420152016

Rata-rata lama sekolah menjadi komponen utama untuk melihat sejauh mana tingkatpembangunan suatu wilayah, bersama dengan komponen lain seperti Ekspektasi lama sekolah,Angka harapan hidup, dan pengeluaran perkapita, yang merupakan komponen pembentukIndeks Pembangunan Manusia (IPM). Rata-rata lama sekolah merupakan rata-rata jumlahtahun yang dihabiskan oleh penduduk usia 15 tahun ke atas suatu daerah untuk menempuhsemua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani. Rata-rata lama sekolah KabupatenLombok Utara mengalami peningkatan jukup pesat dari 5.22 tahun 2015 menjadi 5.47 padatahun 2016.

LOMBOK UTARA

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LKPJ) TAHUN 2017 7

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

Gambar I.5Grafik Angka Melek Huruf Penduduk Usia 15 Tahun Keatas (%)

Rata-rata Lama Sekolah Penduduk Usia 25 Tahun Keatas (Tahun) Th 2014-2016

Sumber : BPS Kab. Lombok Utara Tahun 2017

Pada tahun 2014, penduduk usia 15 tahun ke atas yang melek huruf hanya mencapai80,50 %, maka dapat ditingkatkan menjadi 81,38 % di tahun 2015. Meskipun penduduk melekhuruf meningkat signifikan pada tahun 2015, namun pada tahun 2016 sedikit menurunmenjadi 81,04 disebabkan penyandang tuna aksara pada umumnya merupakan penduduk yangberusia lanjut sehingga sangat sulit diajarkan membaca, menulis dan berhitung. Penduduk usia15 tahun ke atas yang masih buta huruf tetap perlu mendapat penanganan guna meningkatkankualitas hidup masyarakat ataupun meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia dalammengakses peluang ekonomi yang akan berdampak terhadap pengurangan kemiskinan.

Indikator IPM yang lain yakni indikator kesehatan berupa Angka Harapan Hidup jugamenunjukkan perkembangan yang positif. Jika pada tahun 2015 angka harapan hidupmencapai 65,59 tahun, maka di tahun 2016 dapat ditingkatkan menjadi 65,88 tahun. Kasuskematian ibu maupun kasus kematian bayi menunjukkan kondisi yang membaik dari tahunsebelumnya ditunjukkan dengan kejadian kasus yang menurun. Kesehatan masyarakat tidakterlepas dari kesehatan ibu dan balita. Derajat kesehatan ibu dan balita selalu menjadiperhatian. Indikator yang dapat mengukur hal tersebut salah satunya adalah penolongkelahiran. Semakin tinggi kualitas penolong kelahiran maka semakin tinggi pula tingkatkeselamatan ibu dan bayi. Pada tahun 2017 sebanyak 102,38 persen pertolongan persalinandibantu oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan. Angka ini menunjukanbaiknya penanganan kesehatan masyarakat di Kabupaten Lombok Utara. Pada tahun 2016,kematian ibu terjadi 2 kasus sama sebanyak 2 kasus di tahun sebelumnya, sedangkan kematianbayi belum mencapai target dimana tahun 2016 terjadi 59 kasus usia 0-12 bulan. Kasus giziburuk dapat diturunkan dari 22 kasus pada tahun 2016 menjadi 10 kasus di tahun 2017,sementara kasus gizi kurang belum mencapai target mash berada di 1,6 % di tahun 2016.Sementara itu pada indikator pengeluaran, pengeluaran per kapita per tahun pendudukKabupaten Lombok Utara di tahun 2015 baru mencapai 7.940 ribu rupiah, meningkat

LOMBOK UTARA

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LKPJ) TAHUN 2017 8

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

dibandingkan dengan tahun 2014 yang besarnya 7.594 ribu rupiah.

Tabel 1.4Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Kerja Utama

Tahun 2012-2015 (%)

Lapangan Usaha Tahun L P L+P(1) (2) (3) (4) (5)

Pertanian, Perkebunan,Kehutanan, Perburuan dan

Perikanan

2012 55,93 59,31 57,132013 53,17 50,44 52,22014 54,86 53,76 54,422015 55,3 52,25 53,98

Industri 2012 4,71 6,73 5,432013 4,9 5,27 5,032014 4,02 9,68 6,272015 3,41 4,02 3,67

Perdagangan, Rumah Makandan Jasa Akomodasi

2012 11,44 23,78 15,822013 10,63 29,34 17,262014 11,71 30,39 19,142015 11,74 32,75 20,81

Jasa Kemasyarakatan, Sosialdan Perorangan

2012 12,95 7,68 11,082013 12,16 13,47 12,622014 11,26 5,31 8,92015 12,03 10,01 11,16

Lainnya 2012 14,97 2,48 10,542013 19,14 1,47 12,882014 18,15 0,87 11,282015 17,52 0,97 10,38

Sumber Data : BPS Kabupaten Lombok Utara Tahun 2016

Pada indikator ketenagakerjaan, pada tahun 2015 di Lombok Utara penduduk berusia 15tahun keatas (angkatan kerja) jumlahnya cukup potensial yaitu sebesar 147.843 jiwa atausekitar 69,65 persen dari total jumlah penduduk Kabupaten Lombok Utara. Jika dilihat daritotal tenaga kerja yang ada 72,58 persen adalah bekerja dan sisanya 27,42 persen tergolongtidak bekerja. Dari 27,42 persen penduduk angkatan kerja yang tidak bekerja, sebesar 9,23persen sedang bersekolah dan 27,20 persen mengurus rumah tangga. Angka pengangguran diKabupaten Lombok Utara sangat terpengaruh oleh daya serap pada sektor pertanian,rendahnya angka pengangguran di Kabupaten Lombok Utara tertolong oleh sektor pertanian,pada tahun 2015 umumnya pekerja di Kabupaten Lombok Utara masih bekerja pada sektorpertanian yaitu sebesar 53,98 persen dari jumlah penduduk bekerja, menurun 0,44 persen dari54,42 persen. Salah satu ciri dari pekerja pertanian di Kabupaten Lombok Utara adalahpekerja keluarga dan petani kecil yang membantu usaha pertanian dari kepala rumah tangga,

LOMBOK UTARA

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LKPJ) TAHUN 2017 9

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

para pekerja keluarga dan petani kecil ini umumnya bekerja di bawah 24 jam dalam seminggusehingga nilai tambah pendapatan yang dihasilkan relatif kecil.

Gambar I.6Grafik Lapangan Kerja Utama Penduduk Tahun 2013-2015

Sumber : BPS Kab. Lombok Utara Tahun 2016

Salah satu sektor yang mengalami peningkatan berdasarkan tren data dari tahun ke tahunpada persentase penduduk bekerja adalah sektor perdagangan dengan pertumbuhan mencapai2 persen pertahun, hal ini mengingat adanya perkembangan jumlah penduduk yangmengakibatkan sebagian penduduk bekerja mulai meninggalkan sektor tradisional sepertipertanian dan beralih ke sektor lain salah satunya ialah sektor perdagangan sekaligusmenandakan kesejahteraan penduduk sudah mulai meningkat yang ditandai dengan daya beliyang meningkat, sehingga sektor perdagangan terus berkembang.

Ketenagakerjaan tidak terlepas dari permasalahan pengangguran dan tingkat pendidikanpekerja. Angka penggangguran di Kabupaten Lombok Utara dikatakan rendah namun bukanberarti bahwa kesejahteraan penduduknya tinggi, faktor status dan jenis pekerjaan yangdilakukan perlu diperhatikan. Rendahnya angka pengangguran di Lombok Utara tertolongoleh sektor pertanian, namun pendapatan yang didapatkan oleh sangat minim dilihat daristatus yang sebagian merupakan pekerja keluarga dan petani kecil.

LOMBOK UTARA

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LKPJ) TAHUN 2017 10

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

Gambar 1.7Persentase Penduduk Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

Sumber : BPS Kabupaten Lombok Utara Tahun 2016

Rendahnya pendidikan yang ditamatkan penduduk bekerja yang ada di KabupatenLombok Utara mengindikasikan rendahnya pendapatan yang didapatkan. Sebesar 58 persenpenduduk bekerja di Kabupaten Lombok Utara bertamatan SD ke bawah. Kondisi ini akanmengakibatkan peningkatan kesejahteraan yang berjalan lambat. Melihat hal tersebutpemerintah daerah sebaiknya meningkatkan keterampilan pekerja, terutama di sektorpertanian sehingga output yang didapatkan akan lebih baik, dan seiring perkembanganpembangunan diharapkan perekonomian mulai bergeser ke sektor lainnya seperti industriperdagangan dan jasa. Pemerintah daerah dapat memberikan bantuannya denganmemperkenalkan ekonomi kreatif yang didukung dengan keberadaan industri kreatif, sehinggaoutput yang didapatkan dapat meningkat.

3. Kondisi Ekonomia. Potensi Unggulan Daerah

Struktur ekonomi Kabupaten Lombok Utara hingga pada tahun 2016 masih didominasioleh sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 34,78%; diikuti sektor perdaganganbesar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor yang kontribusinya sebesar 13,65%; sektorkonstruksi sebesar 8,71%; penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 7,55%;administrasi pemerintahan, pertanahan dan jaminan social sebesar 6,67%; jasa pendidikansebesar 5,64%; transportasi dan pergudangan sebesar 5,30%; real estate sebesar 4,35%;pertambangan dan penggalian sebesar 3,57%; jasa keuangan dan asuransi sebesar 2,39%; jasalainnya sebesar 2,17%; informasi dan komunikasi sebesar 1,73%; jasa kesehatan dan kegiatansosial sebesar 1,63%; industri pengolahan sebesar 1,36%; jasa perusahaan sebesar 0,26%;Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang sebesar 0,14%; PengadaanListrik dan Gas sebesar 0,10%.

LOMBOK UTARA

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LKPJ) TAHUN 2017 11

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

Gambar 1.8Grafik Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Lombok Utara Atas Adh Berlaku

Menurut Lapangan Usaha Tahun 2014-2016

Sumber : BPS Kabupaten Lombok Utara Tahun 2017

Menilik data kontribusi per sektor terhadap PDRB, secara umum potensi unggulandaerah Kabupaten Lombok Utara bertumpu pada kriteria Pertanian dalam arti luas, kriteriaperdagangan kemudian kriteria penyediaan akomodasi dan makan minum yang sebagian besardisumbangkan oleh aktivitas Pariwisata.

Pada sub sektor tanaman bahan makanan, komoditas tanaman padi sebagai tanamanpangan menjadi komoditas utama yang diusahakan oleh masyarakat. Selama tahun 2015sampai dengan tahun 2016 rata-rata produksi dan produksi padi baik padi sawah maupun padiladang di Kabupaten Lombok Utara disajikan pada table.

Tabel 1.5Luas Panen, Rata-rata Produksi dan Produksi Padi Tahun 2015-2017

No Tahun Luas Panen(Ha)

Rata-rataProduksi(Ton/Ha)

Produksi(Ton)

1 2 3 4 5

1. Tahun 2015 13.674 54,42 74.415

2. Tahun 2016 11.557 54,58 63.077

3. Tahun 2017 11.475 60,57 68.846,35Sumber Data : Dinas KPP KLU, Tahun 2017

LOMBOK UTARA

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LKPJ) TAHUN 2017 12

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

Tanaman pangan yang paling banyak dibudidayakan dan diproduksi di KabupatenLombok Utara di Tahun 2017 selain padi adalah Jagung, Kacang Tanah dan Ubi Kayu.roduksi jagung menggambarkan kemampuan petani Kabupaten Lombok Utara untukmemproduksi jagung seoptimal mungkin dari luas lahan sawah yang ada dalam setahun.Capaian pada tahun 2017 menunjukkkan bahwa kinerja sudah dapat memenuhi target yangdirencanakan. Dari angka produksi yang di targetkan sebesar 38.356 ton dapat meningkatdrastis dengan capaian 63.232 ton atau 164,86% dari target. Capaian kinerja produksi jagungmenunjukkan bahwa penerapan teknologi budidaya tanaman jagung di Kabupaten LombokUtara sudah berjalan sesuai dengan anjuran pemerintah. Upaya peningkatan produktivitasjagung di gerakkan oleh pelaksanaan kegiatan yang bersumber dana APBN dari DirektoratJenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian. Pada tahun 2017 masyarakat petani diKabupaten Lombok Utara mendapatkan bantuan benih jagung dan sarana produksi dariKementerian Pertanian seluas 5.176 Ha yang didistribusikan untuk 245 kelompok tani. Dalam1 hektar lahan mendapatkan benih seberat 15 kg, sehingga untuk Kabupaten Lombok Utarapada tahun 2017 mendapatkan bantuan benih sebanyak 77.640 kg atau 77,64 ton benih. Selainitu juga ada bantuan Alat Tanam Jagung (Corn Planter) sebanyak 3 unit untuk 3 kelompok.

Dibandingkan dengan capaian tahun 2016 maka pada tahun 2017 produksi jagungmengalami peningkatan, dari 44.233 ton pada tahun 2016 menjadi 63.232 ton di tahun 2017atau meningkat sebesar 43%. Dalam hal ini seperti tahun-tahun sebelumnya kecamatan Bayandan Kayangan adalah merupakan sentra penghasil jagung di Kabupaten Lombok Utara yaitusebesar 34.849,13 ton di Kecamatan Bayan dan 24.093,36 ton di Kecamatan Kayangan.Sedangkan untuk produksi jagung paling rendah adalah di Kecamatan Pemenang yaitu hanya186,28 ton.. Mengingat besarnya produksi jagung di Kecamatan Bayan, menjadi sangatpenting untuk mengembangkan industri pengolahan hasil produksi komoditi jagung dalamskala mikro maupun kecil di wilayah tersebut sehingga masyarakat dapat memperoleh nilaitambah dari produksi komoditas yang menjadi potensi wilayahnya. Pengolahan sederhanaantara lain dalam bentuk jagung pecah maupun beras jagung memberikan nilai tambah yangcukup siginifikan bagi petani dalam meningkatkan pendapatannya.

Tabel 1.6Luas Panen, Rata-rata Produksi dan Produksi Jagung Dirinci Per Kecamatan

Kabupaten Lombok Utara Tahun 2016

No Kecamatan Luas Panen(Ha)

Rata-rataProduksi (Kw/Ha)

Produksi(Ton)

1 2 3 4 5

1 Pemenang 27,7 6.72 186,28

2 Tanjung 49,8 6,85 341,13

3 Gangga 611,8 6,15 3.762,57

4 Kayangan 3.695 6,52 24.093,36

5 Bayan 4.863,8 7,16 34.849,13

LOMBOK UTARA

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LKPJ) TAHUN 2017 13

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

No Kecamatan Luas Panen(Ha)

Rata-rataProduksi (Kw/Ha)

Produksi(Ton)

1 2 3 4 5

TOTAL 9.248,4 66,82 63.232,47Sumber Data : Dinas KPP Kab. Lombok Utara, Tahun 2017

Selain padi dan jagung, kacang tanah merupakan komoditas yang dibudidayakan padaseluruh kecamatan di Kabupaten Lombok Utara, namun paling banyak dipanen di KecamatanBayan yang mencapai luas panen 2.387 Ha atau 41,9 % dari keseluruhan luas panen denganproduksi 4.652 ton atau 41,5 % dari keseluruhan produksi kacang tanah di Kabupaten LombokUtara. Sedangkan keseluruhan luas panen kacang tanah di Kabupaten Lombok Utara tahun2016 mencapai 5.692 Ha dengan keseluruhan produksi mencapai 11.219 ton.

Tabel 1.7Luas Panen, Rata-rata Produksi dan Produksi Kacang Tanah Dirinci Per Kecamatan

Kabupaten Lombok Utara Tahun 2016

No Kecamatan Luas Panen(Ha)

Rata-rataProduksi(Kw/Ha)

Produksi(Ton)

1 2 3 4 5

1 Pemenang 127 20,06 254,76

2 Tanjung 375 20,12 754,50

3 Gangga 1.522 20,22 3.077,48

4 Kayangan 1.443 19,36 2.480,02

5 Bayan 2.387 19,49 4.652,26

TOTAL

Tahun 2016 5.692 19,49 11.219,03

Sumber Data : Dinas KPP Kab. Lombok Utara, Tahun 2017

Sementara itu, sub sektor pertanian yang lain yaitu sub sektor perkebunan rakyatmemegang peranan yang penting dan beberapa komoditinya menjadi produk unggulan daerahyaitu Kelapa, Kopi dan Kakao. Potensi sub sektor pertanian lainnya di Kabupaten LombokUtara adalah sub sektor peternakan yang beberapa tahun terakhir menunjukkan perkembanganyang signifikan. Dengan luas wilayah dan daya dukung sektor pertanian, sub sektorpeternakan dapat dikembangkan secara optimal terutama pengembangan populasi danproduktivitas ternak. Selanjutnya pengembangan sub sektor peternakan diarahkan padapengelolaan dan tatalaksana secara modern dan terpadu sehingga dapat lebih meningkatkanpendapatan petani peternak.

Mengingat sepanjang wilayah Kabupaten Lombok Utara merupakan pesisir pantai, subsektor perikanan juga potensial untuk dikembangkan terutama perikanan laut baik tangkap

LOMBOK UTARA

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LKPJ) TAHUN 2017 14

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

maupun budidaya, demikian juga perikanan darat potensial untuk berkembang denganmelimpahnya ketersediaan air dibeberapa wilayah yang selama ini belum dimanfaatkan secaraoptimal.

Selain sektor pertanian, potensi unggulan Kabupaten Lombok Utara adalah keindahanpanorama alam dan kekhasan budaya yang menjadi obyek pariwisata. Keindahan alamKabupaten Lombok Utara utamanya berada di kawasan pulau-pulau kecil (3 Gili) yaitu GiliAir, Gili Meno dan Gili Trawangan. Pulau-pulau ini selain terkenal dengan keindahan pantaijuga memiliki keindahan taman bawah laut yang menjadi tujuan utama wisatawan. Selainwisata pantai dan bahari, wilayah pegunungan yang menyusur sepanjang bagian tengahwilayah Kabupaten Lombok Utara juga menjadi daya tarik tersendiri dengan alam khaspegunungan yang sejuk terutama kawasan wisata Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR)yang menjadi jalur pendakian pencinta gunung baik domestik maupun asing. Wilayahpegunungan ini juga dilengkapi dengan air terjun antara lain air terjun Tiu Pupus dikecamatan Gangga, air terjun Teja di Kecamatan Kayangan, air terjun Sendang Gila danKelep di Kecamatan Bayan. Disisi lain wisata budaya dengan nilai-nilai budaya yang terjagakearifannya sampai saat ini dapat dijumpai di Desa Tradisional Senaru dan Segenter sertaBangunan Masjid Kuno Bayan Beleq di Kecamatan Bayan.

b. Pertumbuhan Ekonomi/PDRB

Pertumbuhan ekonomi merupakan peningkatan nilai PDRB yang dihitung atas dasarharga konstan. PDRB adh konstan memberikan gambaran tentang peningkatan produksi darimasing-masing sektor perekonomian. Laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakansalah satu indikasi dari keberhasilan pembangunan ekonomi suatu daerah.

Tabel 1.8Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Lombok Utara Atas Dasar

Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2013-2016

KATEGORI 2013 2014 2015 2016(1) (4) (5) (6) (6)

1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1.77 2.40 3.10 2.662. Pertambangan dan Penggalian 6.41 7.17 5.66 6.163. Industri Pengolahan 3.22 3.38 5.20 5.494. Pengadaan Listrik dan Gas 4.77 39,46 4.43 9.845. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang7.62 7.51 6.23 5.99

6. Konstruksi 6.85 6.15 7.12 7.027. Perdaganan Besar dan Eceran; Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor5.65 5.63 4.99 7.30

8. Transportasi dan Pergudangan 3.66 6.26 5.28 5.739. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 7.48 7.42 5.76 9.63

LOMBOK UTARA

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LKPJ) TAHUN 2017 15

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

KATEGORI 2013 2014 2015 2016(1) (4) (5) (6) (6)

10. Informasi dan Komunikasi 7.23 5.12 6.18 7.3511. Jasa Keuangan dan Asuransi 4.83 5.17 5.60 4.7512. Real Estate 4.33 5.42 6.01 5.8813. Jasa Perusahaan 4.65 6.62 5.14 6.4314. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib3.45 4.49 4.21 2.42

15. Jasa Pendidikan 5.23 5.71 6.23 4.8216. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 6.76 5.41 5.68 6.9317. Jasa lainnya 7.12 6.53 6.25 5.77

PDRB 4.11 4.59 4.73 4.99

Sumber Data : BPS Kabupaten Lombok Utara tahun 2017

Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lombok Utara Tahun 2016 mencapai 4,99%,dapat dilihat pertumbuhan lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2016, secaranasional metode perhitungan indikator-indikator ekonomi makro terutama PDRB mengalamiperubahan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya dimana tahun dasar yang digunakantidak lagi tahun 2000 tetapi tahun dasar 2010 dengan perhitungan yang diperluas mencakup 17kriteria bukan hanya 9 sektor sebagaimana sebelumnya. Pembaharuan tahun dasar dan kriteriaini, menyebabkan terjadinya perbedaan data perhitungan dibandingkan dengan data yangdipublikasikan pada tahun-tahun sebelumnya. Selengkapnya laju pertumbuhan ekonomi yangdiukur dari laju pertumbuhan produk domestik regional bruto atas dasar harga konstan 2013-2016 di Kabupaten Lombok Utara disajikan pada table tersebut di atas.

Gambar 1.9Grafik Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lombok Utara

Tahun 2012-2016

Sumber: Analisa Perekonomian Kabupaten Lombok Utara tahun 2017

Memperhatikan gambar tersebut di atas dapat dilihat grafik pertumbuhan ekonomiKabupaten Lombok Utara dari tahun ke tahun mengalami tren peningkatan, tahun 2013pertumbuhan ekonomi berada pada angka 4,11% meningkat menjadi 4,59% pada tahun 2014,

LOMBOK UTARA

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LKPJ) TAHUN 2017 16

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

pada tahun 2015 menjadi 4,73% dan pada tahun 2016 menjadi 4,99%.

Gambar 1.10Grafik Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lombok Utara

Menurut Lapangan Usaha Tahun 2013-2016

Sumber: BPS Kabupaten Lombok Utara tahun 2017

Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lombok Utara bila dilihat menurut lapanganusaha pada tahun 2015 ialah sektor kontruksi sebesar 7,12%, jasa lainnya sebesar 6,25%,sektor pendidikan dan pengadaan air pengelolaan sampah limbah juga daur ulang sama-samasebesar 6,23%, sektor informasi dan komunikasi sebesar 6,18%, sektor real estate sebesar6,01%, jasa kesehatan sebesar 5,68%, sektor pertambangan dan penggalian sebesar 5,66%,jasa perusahaan sebesar 5,14%, transportasi dan pergudangan sebesar 5,28%, jasa keuangansebesar 5,60%, sektor industri pengolahan sebesar 5,20%, perdaganan besar dan eceran;reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 4,99%, penyediaan akomodasi dan makan minumsebesar 5,76%, administrasi pemerintahan pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar4,21%, pertanian kehutanan dan perikanan sebesar 3,10% serta pengadaan listrik dan gassebesar 4,43%.