43

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangTingginya angka kebutaan saat ini bukan lagi disebabkan oleh Xeroftalmia (defisiensi vitamin A) dan malnutrisi, tetapi disebabkan oleh penyakit mata degeneratif sebagai dampak bertambah panjangnya umur harapan hidup rata rata manusia Indonesia dari usia 55 menjadi 65 tahun. Sementara bila ditinjau dari prevalensi kesakitan mata, maka kelainan refraksi menduduki peringkat paling atas dengan prevalensi 24,7% atau berarti 50.388.000 jiwa penduduk Indonesia menderita kelainan tajam penglihatan yang perlu dikoreksi dengan kacamata. Dari angka ini, baru sekitar 5 juta (10%) yang datang ke sarana optikal untuk dikoreksi dengan kacamata, lensa kontak, atau dengan tindakan bedah refraktif.

Mengingat distribusi optikal yang hampir merata di setiap kabupaten atau kota, maka optikal jelas perlu dijadikan ujung tombak pelayanan kesehatan mata atau perkacamataan. Sehingga disamping menanggulangi kelainan refraksi dan presbiopia dengan pelayanan kacamata/lensa kontak yang bermutu, optikal diharapkan pula peranannya sebagai penjaring penderita penyakit mata yang perlu dirujuk ke institusi kesehatan spesialis mata.

Di sisi lain diundangkannya Keputusan Menteri Kesehatan RI no 572/MENKES/SK/VI/2008 tentang standar profesi Refraksionis Optisien (RO) jelas merupakan tantangan baru bagi RO (Tenaga Kesehatan lulusan D-3 Akademi RO) yang merupakan penanggungjawab optikal jelas dituntut pula untuk berperan serta secara aktif.Komputerisasi merupakan salah satu penerapan teknologi informasi yang dapat mengubah sesuatu dari awalnya dikerjakan secara manual menjadi lebih mudah dalam penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan secara cepat dan tepat. Sehingga dengan digunakannya sistem informasi penjualan yang terkomputerisasi pada optik Media ini dapat meningkatkan pendapatan serta pelayanan kepada konsumen menjadi semakin baik.Namun sistem yang bejalan di Optik Media masih dikerjakan secara manual, sehingga sering timbul permasalahan yakni ketidakakuratan data transaksi penjualan, pembuatan laporan hasil penjualan dan pengelolaan barang sehingga muncul masalah masalah yang tidak diinginkan.Untuk itu dibutuhkan sebuah sistem informasi berbasis web lokal untuk membantu kinerja pendataan penjualan yang dapat menginformasikan kepada bagian yang membutuhkan infomasi tersebut.

Berdasarkan uraian masalah diatas, dalam pelaksanaan Kerja Praktek di Optik Media, penulis membantu untuk menyelesaikan masalah tersebut sekaligus untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama di bangku perkuliahan.1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas pada kerja praktek ini adalah :1. Bagaimana mengolah data pembelian kacamata sehingga informasi dapat dipusatkan disatu tempat ?

2. Bagaimana cara memudahkan perusahaan memantau stok barang ?3. Bagaimana cara mengatasi kesulitan dalam membuat rekapitulasi administrasi perusahaan ?

1.3 Tujuan Dan Manfaat Kerja Praktek1.3.1 Tujuan Umum1. Memberikan pemecahan masalah yang dapat membantu pemilik ataupun pegawai dalam penginputan data.

2. Mengenalkan aplikasi system informasi penjualan beserta laporannya, sebagai fasilitas untuk mempermudah transaksi penjualan sehari-hari.3. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami aplikasi ilmunya yang diterapkan didunia kerja.4. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sistem kerja didunia kerja sekaligus mampu melakukan pendekatan masalah secara utuh.1.3.2 Tujuan Khusus1. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan penulis dalam memecahkan masalah yang dihadapi berkaitan dengan penjualan disebuah perusahaan manufaktur, serta mengimplementasikan program aplikasi penjualan.

2. Untuk memenuhi beban Satuan Kredit Semester ( SKS ) yang harus ditempuh sebagai persyaratan akademis di jurusan Teknik Informatika UBHARA.3. Mengenal lebih jauh tentang teknologi yang sesuai dengan bidang yang dipelajari di jurusan Teknik Informatika UBHARA.1.3.3 Manfaat Kerja Praktek

1. Untuk memberikan kemudahan dalam transaksi penjualan serta mendapatkan laporan penjualan yang mudah, cepat dan akurat.2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sistem kerja perusahaan dan terjun atau turut serta dalam proses pembuatan aplikasi sistem penjualan.

3. Mengenalkan dan membiasakan diri terhadap suasana kerja sebenarnya sehingga dapat membangun etos kerja yang baik, serta sebagai upaya untuk memperluas wawasan kerja.

1.4 Batasan Kerja PraktekDalam Kerja Praktek, Adapun batasan masalah yang menjadi parameter sebagai panduan penyelesaian rumusan masalah adalah sebagai berikut :

1. Input data, meliputi :

a. Input data barang

b. Input data pembelic. Input data pegawai2. Transaksi penjualan

3. Laporan, meliputi :

a. Laporan data barang

b. Laporan data pembelic. Laporan penjualan1.5 Sistematika PenulisanSistematika penulisan laporan kerja praktik ini menjadi gambaran perangkat lunak yang dibuat, sistematika penulisan tersebut adalah sebagai berikut:

1. BAB I ( PENDAHULUAN )

Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang, tujuan, dan manfaat kerja praktek.2. BAB II ( PROFIL PERUSAHAAN )

Menjelaskan tentang sejarah, profil, visi misi, filosofi, tujuan, komitmen dan strategi CV. Media Prima Sejahtera.

3. BAB III ( LANDASAN TEORI )

Pada bab ini menjelaskan tentang teori teori pendukung dalam penulisan laporan kerja praktek.

4. BAB IV ( HASIL KERJA PRAKTEK )

Membahas tentang pembuatan aplikasi sistem informasi penjualan di CV. Media Prima Sejahtera.

5. BAB V ( PENUTUP )

Pada bab ini merupakan hasil ringkasan dari laporan kerja praktek yang telah disusun dan berisi saran saran kepada CV. Media Prima Sejahtera.

(Halaman ini sengaja dikosongkan)1