bab i pendahuluan · keadaan ini terefleksi oleh karya multi media dan instalasi yang secara...

14
BAB I PENDAHULUAN Pada peringatan Tahun Baru yang lalu, Presiden Soeharto mencanangkan bahwa tahun 1998 adalah Tahun Seni dan Budaya di Indonesia. Pada saat sekarang ini Seni tidak lagi hanya dipandang sebagai artefak dan bendanya, tetapi juga mewakili kondisi dan situasi dari keadaan masyarakat yang ada. Seni modern Indonesia akan lebih menarik kalau dilihat dari sebuah proses, satu organisme yang selalu berubah dan berkembang. Cara pandang ini sangat penting dan produktif supaya kita mampu meiihat dan mengantisipasi perubahan- perubahan yang terjadi, serta dapat melihatnya secara komperehensif untuk ikut aktif sebagai subyek yang mempersiapkan arah dan perkembangannya. Aspek- aspek sosial budaya politis selalu menjadi perhatian para seniman yang berada pada tonggak Seni Modern Indonesia. Tonggak pertama Seni Modern Indonesia dapat dikatakan dimulai oleh Raden Saleh ( 1807-1880 ), pelukis Jawa kelahiran Terbaka, dekat Semarang. 2 Karya-karyanya mengekspresikan keadaan sosial politik pada Perang Jawa, seperti pada karyanya yang berjudul "Penangkapan Diponegoro"(1857). Goncangan akibat Perang Jawa, keterbelakangan akibat penjajah sosio-kultural-militer-ekonomis sangat tidak kondusif bagi pengadaan infrastruktur budaya untuk seni modern yang ditandai oleh progesivitas, Ignas Kleden, Year of Art and it's Meaning ( Jakarta Post 3 Januari 1998). M. Dwi Marianto, Menyoroti Tonggak-Tonggak Histori Seni Rupa Indonesia (Buletin Dewan Kesenian Surabaya tahun ke IV/No. 19/1997 ).

Upload: others

Post on 04-Nov-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN · Keadaan ini terefleksi oleh karya multi media dan instalasi yang secara prinsip terdorong oleh semangat yang nampak sesuai dengan kondisi Indonesia ketika orang

BAB I PENDAHULUAN

Pada peringatan Tahun Baru yang lalu, Presiden Soeharto mencanangkan

bahwa tahun 1998 adalah Tahun Seni dan Budaya di Indonesia. Pada saat

sekarang ini Seni tidak lagi hanya dipandang sebagai artefak dan bendanya, tetapi

juga mewakili kondisi dan situasi dari keadaan masyarakat yang ada. Seni

modern Indonesia akan lebih menarik kalau dilihat dari sebuah proses, satu

organisme yang selalu berubah dan berkembang. Cara pandang ini sangat penting

dan produktif supaya kita mampu meiihat dan mengantisipasi perubahan-

perubahan yang terjadi, serta dapat melihatnya secara komperehensif untuk ikut

aktif sebagai subyek yang mempersiapkan arah dan perkembangannya. Aspek-

aspek sosial budaya politis selalu menjadi perhatian para seniman yang berada

pada tonggak Seni Modern Indonesia. Tonggak pertama Seni Modern Indonesia

dapat dikatakan dimulai oleh Raden Saleh ( 1807-1880 ), pelukis Jawa kelahiran

Terbaka, dekat Semarang.2 Karya-karyanya mengekspresikan keadaan sosial

politik pada Perang Jawa, seperti pada karyanya yang berjudul "Penangkapan

Diponegoro"(1857). Goncangan akibat Perang Jawa, keterbelakangan akibat

penjajah sosio-kultural-militer-ekonomis sangat tidak kondusif bagi pengadaan

infrastruktur budaya untuk seni modern yang ditandai oleh progesivitas,

Ignas Kleden, Year of Art and it's Meaning ( Jakarta Post 3 Januari 1998).

M. Dwi Marianto, Menyoroti Tonggak-Tonggak Histori Seni Rupa Indonesia (Buletin Dewan Kesenian Surabaya tahun ke IV/No. 19/1997 ).

Page 2: BAB I PENDAHULUAN · Keadaan ini terefleksi oleh karya multi media dan instalasi yang secara prinsip terdorong oleh semangat yang nampak sesuai dengan kondisi Indonesia ketika orang

2

rasionalitas dan individualitas. Kemudian muncullah PERSAGI (Persatuan Ahli

Gambar Indonesia ) pada tahun 1937, perhimpunan senirupawan Indonesia yang

pertama kali dan mulai menyerukan pencarian spirit ke-lndonesia-an dalam karya

seni, keinginan menampilkan sesuatu yang baru dengan pendekatan nasionalis,

sehingga mampu melepaskan diri dari bahasa dan logika seni yang sudah

terbentuk di bawah sistem kolonial. Kemudian pada jaman penjajahan Jepang,

PERSAGI dibubarkan dan diganti oleh PUTERA ( Pusat Tenaga Rakyat ).

Melalui PUTERA terbentuklah rasa menjadi masyarakat seniman, mempunyai

ketrampilan membuat poster-poster dan strategi propaganda melalui karya seni.

Pada tahun 1946 terbentuk Seniman Indonesia Muda ( SIM ), Pelukis Rakyat

( PR ), Pusat Tenaga Pelukis Rakyat ( PTPI ) dengan poster-poster bertema

revolusi, anti Belanda yang dibuat dan disebarkan sampai garis belakang lawan.

Seni Indonesia pada tahun 1950-an, mulai muncul berbagai kelompok

yang masing-masing punya idealisme politik sendiri. Persaingan makin tajam

pada awal 1960 dengan berdirinya berbagai kelompok seniman sesuai dengan

ideologi payung politik mereka. Contoh : LKR ( Lembaga Kebudayaan Rakyat )

milik PNI, Kelompok Seniman Katolik, Kelompok Seniman Kristen Protestan,

Sanggar Bumi Tarung yang berorientasi pada LEKRA di bawah Partai Komunis

Indonesia. Pada Orde Baru muncul kelompok seni abstrak, dengan kecenderungan

untuk bereksperimen dengan media seni, karya-karya kolase besi bekas yang dilas

dan karya multi media.

Pada awal tahun 1980-an ekonomi Indonesia sudah stabil, gaya hidup

modern dengan berbagai produk industri serta modernisme terus memasuki

kehidupan masyarakat sehari-hari. Yang tradisional, agrikultural, komunal dan

Page 3: BAB I PENDAHULUAN · Keadaan ini terefleksi oleh karya multi media dan instalasi yang secara prinsip terdorong oleh semangat yang nampak sesuai dengan kondisi Indonesia ketika orang

3

berbagai kehidupan yang simpel berbaur dengan yang modern, yang industrial,

canggih dan serba rasional. Dalam wacana seni Indonesia direfleksikan dengan

karya-karya surrealistik yang menghasilkan kesan absurd, khususnya di

Jogyakarta.

Sementara itu, kini di tahun 1990-an semakin terdengar berbagai berita

dan diskusi tentang berbagai bentuk negatif dari kekuasaan yang semakin eksesif.

Keadaan ini terefleksi oleh karya multi media dan instalasi yang secara prinsip

terdorong oleh semangat yang nampak sesuai dengan kondisi Indonesia ketika

orang sudah bosan dengan regulasi dan sentralisasi.

Dunia seni kita dibentuk oleh apa yang hidup di tengah masyarakat kita.

Dalam setiap periode selalu muncul karya-karya yang mampu merefleksikan/

merekam apa yang menjadi perhatian masyarakat. Karena bahasa dan mekanisme

ekspresi kita dibentuk oleh kekinian kita, maka karya-karya seni mereka adalah

tonggak-tonggak yang menyiratkan tanda-tanda jaman. Kitapun bisa menafsirkan

berbagai tanda dan simbol yang disiratkan oleh karya-karya seni kita untuk

membaca bagaimana sebenarnya dunia kita sekarang.

1. LATAR BELAKANG

Globalisasi, istilah populer yang ada di Indonesia dalam dasawarsa

terakhir ini sebagai produk dari berkembangnya Hi-tech dan arus informasi

yang begitu deras masuk ke negara-negara berkembang seperti Indonesia. Di

Indonesia, pengaruh globalisasi ternyata tidak hanya memonopoli sisi

teknologi, industri dan informatika, tetapi hampir terasa di setnua sisi

kehidupan, termasuk seni dan budaya. Namun bagaimanapun juga kita tidak

Page 4: BAB I PENDAHULUAN · Keadaan ini terefleksi oleh karya multi media dan instalasi yang secara prinsip terdorong oleh semangat yang nampak sesuai dengan kondisi Indonesia ketika orang

4

perlu antipati terhadap pengaruh globalisasi, modernisasi dan gerakan-

gerakan yang sifatnya kontemporer. Sebaliknya kita harus melihat dan

memahami globalisasi sebagai konsekuensi dari sebuah teknologi.

Tak dapat dipungkiri bahwa dengan berubahnya arus kebudayaan

dunia, yang berciri globalisasi yaitu sebagai akibat logis dari ilmu

pengetahuan dan teknologi, mau tak mau bagi negara-negara yang masih

belum dapat mencapai tingkat ini, akan tetap terbavva arus dari gelombang

budaya ini. Di Indonesia, dapat dirasakan dan diamati dalam segala bidang

kehidupan terjadi pergeseran tata nilai budaya secara luas, terutama pada

masyarakat yang langsung mendapat pesinggungan dari kebudayaan global

ini.

Seniman yang hidup dan berhadapan dengan abad teknologi,

tentunya yang pertama kali dituntut adalah sensitivitas yang sifatnya kultural.

Di samping itu, arus informasi yang begitu cepat berkembang, mau tak mau

memaksa para seniman untuk memiliki kemampuan intelektual sebagai

counter terhadap cepatnya arus budaya luar yang masuk ke Indonesia.'

Bentuk-bentuk yang lahir dari para seniman muda Indonesia merupakan

ungkapan-ungkapan protes, barangkali juga merupakan bentuk baru dari rasa

• frustasi/ketidakberdayaan. Apakah kecenderungan ini sebagai suatu bentuk

pendangkalan seni?4 Seniman muda Indonesia umumnya kurang

Dikatakan (almarhum) Sadali, perupa harus memiliki syarat 3H: Hand; Kepandaian teknis, Heart; Penghayatan emosi dan Head ; Intelektualitas .

Dra. Farida Srihadi, Tantangan Inovatif Perupa Muda Indonesia Dalam Era Globalisasi, (Buletin Dewan Kesenian Surabaya Tahun Ill/No. 19/1997).

Page 5: BAB I PENDAHULUAN · Keadaan ini terefleksi oleh karya multi media dan instalasi yang secara prinsip terdorong oleh semangat yang nampak sesuai dengan kondisi Indonesia ketika orang

4

perlu antipati terhadap pengaruh globalisasi, modernisasi dan gerakan-

gerakan yang sifatnya kontemporer. Sebaliknya kita harus melihat dan

memahami globalisasi sebagai konsekuensi dari sebuah teknologi.

Tak dapat dipungkiri bahwa dengan berubahnya arus kebudayaan

dunia, yang berciri globalisasi yaitu sebagai akibat logis dari ilmu

pengetahuan dan teknologi, mau tak mau bagi negara-negara yang masih

belum dapat mencapai tingkat ini, akan tetap terbawa arus dari gelombang

budaya ini. Di Indonesia, dapat dirasakan dan diamati dalam segala bidang

kehidupan terjadi pergeseran tata nilai budaya secara luas, terutama pada

masyarakat yang langsung mendapat pesinggungan dari kebudayaan global

ini.

Seniman yang hidup dan berhadapan dengan abad teknologi,

tentunya yang pertama kali dituntut adalah sensitivitas yang sifatnya kultural.

Di samping itu, arus informasi yang begitu cepat berkembang, mau tak mau

memaksa para seniman untuk memiliki kemampuan intelektual sebagai

counter terhadap cepatnya arus budaya luar yang masuk ke Indonesia.3

Bentuk-bentuk yang lahir dari para seniman muda Indonesia merupakan

ungkapan-ungkapan protes, barangkali juga merupakan bentuk baru dari rasa

frustasi/ketidakberdayaan. Apakah kecenderungan ini sebagai suatu bentuk

pendangkalan seni?4 Seniman muda Indonesia umumnya kurang

3 Dikatakan (almarhum) Sadali, perupa harus memiliki syarat 3H: Hand; Kepandaian teknis, Heart; Penghayatan emosi dan Head ; Intelektualitas .

Dra. Farida Srihadi, Tantangan Inovatif Perupa Muda Indonesia Dalam Era Globalisasi, (Buletin Dewan Kesenian Surabaya Tahun Ill/No. 19/1997).

Page 6: BAB I PENDAHULUAN · Keadaan ini terefleksi oleh karya multi media dan instalasi yang secara prinsip terdorong oleh semangat yang nampak sesuai dengan kondisi Indonesia ketika orang

5

terangsang/termotivasi untuk belajar. Padahal, melihat arus teknologi dan

ilmu yang menciptakan kondisi persaingan yang meningkat, semakin

menuntut sikap profesionalisme. Seorang perupa harus mau belajar, terutama

kesadaran bahwa terjadi pergeseran nilai-nilai budaya yang cukup keras dan

bagaimana cara mengantisipasi dalam bentuk seni yang berbicara atas

masyarakat.

Berbicara tentang seni, selalu berhubungan dengan rasa estetis. Seni

Instalasi, yang pokok pola yang menggejala dalam gerakan posmo, secara

kontras mencapai esensi estetis dan dampak estetis lewat pembentukan dan

penyempurnaan di dalam kerangka batasan ruang pamer tertentu.5 Dengan

demikian eksistensi Seni Instalasi berhubungan dengan ruang tertentu atau

konteks lingkungan tertentu melampaui esensi spesifik sebagai karya

Instalasi.6

Istilah ( seni ) Instalasi sudah lahir sejak tahun 1920 yaitu Gerakan

Dadaisme, yang meneriakkan kegetiran kemanusiaan di Eropa setelah

Perang Dunia I , tetapi di Indonesia, seiring dengan perkembangan seni

modern Indonesia, muncul dalam dekade 80. Seni rupa instalasi

5 Marcel Du Champ dengan karya instalasinya "Seni Rupa Urinoir" atau Seni Rupa Kamar Kecil, menegaskan tentang gagasan konsep tentang "Ready-Mades", dengan menaruh Jamban dalam sebuah konferensi The Assemblage Exhibition di Museum of Modern Art. Dengan bangga ia merasa tidak pernah didikte oleh selera estetis apapun, ia menolak tentang obyek seni yang luwes dan berharga, sebagai komoditas untuk kepentingan museum atau status orang tertentu, mengarah pada tradisi melukis ke tantangan penciptaan, menolak eksistensi modern tentang seni rupa.

r' Nicholas Zurbrugg, Installation Art Essence And Art Existence; (Australia Perspecta, 1991).

Page 7: BAB I PENDAHULUAN · Keadaan ini terefleksi oleh karya multi media dan instalasi yang secara prinsip terdorong oleh semangat yang nampak sesuai dengan kondisi Indonesia ketika orang

6

(kontemporer ) dimaksudkan sebagai seni rupa setelah era modern. Mereka

tidak lagi berusaha menaklukkan wilayah artistik baru, tetapi keluar dari

wilayah artistik dengan kode khusus. Seinua tradisi yang menjadi ciri

modernisme, tidak lagi utama. Pencarian orisinalitas, pemburuan teknik baru,

pencarian esensi ekspresi, eksplorasi media, konstruksi elemen-elemennya,

tidak lagi dipersoalkan pada karya-karya ini.7 Dengan demikian maka makna

karya itu tidak terletak pada konteks perkembangan seni rupa ( historisme ),

melainkan pada konteks budaya. Mereka mengamati masalah di masyarakat

dengan kacamata budaya.8 Di kancah dunia Seni Instalasi tampil pada

gerakan avant-garde9 radikal seperti gerakan Dada di Jerman, Gerakan

Konstruktivisme di Rusia, Gerakan Gutai di Jepang, Pop Art di Amerika dan

juga Gerakan Seni Rupa Baru di Indonesia (dengan tokoh-tokoh Agus Jolly,

Heri Dono, Dadang Christanto, Nyoman Erawan, Nindityo Adipurnomo,

Andar Manik, Yanuar Ernawati, Krisna Murti, Mella Jaarsma, Marintan

Strait, S. Teddy D., Dicky Tjandra, dll).

Jim Supangkat mencatat, dengan adanya seni rupa kontemporer dekade 1980 ini merupakan imbangan atas terjadinya perkembangan yang berlawanan, yaitu komodifikasi kecantikan lukisan.

Dalam analisis yang pernah dilakukan Sanento Yuliman, kritikus seni, perkembangan seni rupa era 80 menunjukkan seni rupa yang mempersoalkan kemasyarakatan, "UntungAda Seni Instalasi, dll... "( Jawa Pos 29 Januari 1995).

<; Seluruh perkembangan seni rupa modern (di atas utama ) mencerminkan kecenderungan avant-garde itu."Seni Rupa tidak lagi untuk melayani siapa-siapa", kata Vassily Kandinsky di awal masa perkembangan Seni Rupa modern. Di sini ditegaskan, Seni Rupa adalah aktivitas yang otonom, maka perkembangan-perkembangan aliran Seni Rupa yang terjadi memperlihatkan semangat eksplorasi yang terus menerus meninggalkan ukuran yang akhirnya selalu menjadi umum. Jim Supangkat, Seni Rupa Kontemporer : Sebuah Resiko,( Horison, Juli 1993).

Page 8: BAB I PENDAHULUAN · Keadaan ini terefleksi oleh karya multi media dan instalasi yang secara prinsip terdorong oleh semangat yang nampak sesuai dengan kondisi Indonesia ketika orang

7

2. PENGERTIAN JUDUL

GALERI SENI INSTALASI DAN PEMBINAAN SENIMAN MUDA DI

SURABAYA

Galeri (Gallery)

- A room or building in which satues, painting, etc, are displayed

(Ruang/gedung yang digunakan untuk memamerkan karya-karya seni)

Sumber : The Readers Digest Encyclopedia Dictionary

- An apartment or building for exhibition of work of arts ( Gedung/

bangunan untuk kegiatan pameran/ pertunjukan karya-karya seni)

Sumber : Shorder Oxford Dictionary on Historical Principle

- Balai/Gedung Kesenian

Sumber : Kamus Bahasa Indonesia

Seni (Art)

- Merupakan perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya dan

bersifat indah, hingga dapat menggerakkan hati

Ki Hajar Dewantara

- Kesanggupan akal untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi

Sumber : Kamus Besar Bahasa Indonesia

Instalasi (Installation show)

- An exhibition in which the positioning of the art works depend crucially on

their relation to the lay out and environment of the gal/eiy (suatu pameran

Page 9: BAB I PENDAHULUAN · Keadaan ini terefleksi oleh karya multi media dan instalasi yang secara prinsip terdorong oleh semangat yang nampak sesuai dengan kondisi Indonesia ketika orang

8

dimana penempatan karya-karya seninya sangat tergantung pada hubungan

dari susunan dan keadaan lingkungan galeri)

Sumber : Dictionary of Jargon, Jonathan Green

- Install: penempatan

Sumber : The Contemporary English- Indonesia Dictionary, Drs. Peter

Salim.

PEMBINAAN

- Proses, perbuatan, cara membina

- pembaharuan, penyempurnaan

- usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya-guna dan

berhasil guna untuk memproleh hasil yang lebih baik

Sumber : Kamus Besar Bahasa Indonesia

Jadi GALERI SENI INSTALASI DAN PEMBINAAN SENIMAN MUDA

artinya

suatu gedung atau bangunan yang digunakan untuk memamerkan karya-karya

seni kontemporer yang penempatannya sangat bergantung pada susunan dan

keadaan lingkungan galeri, selain itu juga sebagai tempat usaha yang

dilakukan secara berdaya guna untuk membina (menambah intelektualitas)

seniman-seniman muda di Surabaya.

3. TUJUAN

Galeri Seni Instalasi ini mempunyai tujuan-tujuan umum yaitu :

Page 10: BAB I PENDAHULUAN · Keadaan ini terefleksi oleh karya multi media dan instalasi yang secara prinsip terdorong oleh semangat yang nampak sesuai dengan kondisi Indonesia ketika orang

9

Sebagai sarana dalam usaha pengembangan kebudayaan khususnya seni

rupa kontemporer sebagai dampak dari globalisasi, kemajuan teknologi

industri informatika yang terjadi saat ini.

- Sebagai wadah yang dapat menghubungkan masyarakat dengan seniman

seni rupa.

Sebagai wadah yang mengumpulkan, memamerkan dan memberikan

pengertian baru tentang seni instalasi yang bertaraf nasional.

- Sebagai sarana pendidikan bagi masyarakat tentang makna, arti, esensi

dan eksistensi suatu seni yang tidak lagi berpatokan pada estetika dan

eksistensi modern.

Tujuan-tujuan khusus :

Memberikan suatu pemahaman intelektualitas kepada seniman dan

masyarakat sehingga terdapat peningkatan dalam pola pikir menghadapi

era globalisasi ini.

Sebagai wadah untuk pengembangan kreativitas dan potensi para seniman

untuk menghasilkan suatu karya seni kontemporer yang inovatif yang

dapat mewakili keadaan dan situasi saat ini.

Sedangkan Pembinaan Seni bertujuan untuk mempelajari dan

menciptakan bentuk-bentuk seni rupa yang penciptaannya didorong oleh

kebutuhan nurani atau spiritual yang bersifat subyektif dan tidak berkaitan

dengan kebutuhan fisik atau fungsional. Secara lebih khusus pembinaan seni

murni bertujuan untuk :

Mampu menghayati dan mengenalkan nilai-nilai budaya nasional serta

mampu menanggapi gejala kebudayaan pada umumnya yang berkaitan

Page 11: BAB I PENDAHULUAN · Keadaan ini terefleksi oleh karya multi media dan instalasi yang secara prinsip terdorong oleh semangat yang nampak sesuai dengan kondisi Indonesia ketika orang

10

erat dengan bidang yang dipelajari, untuk pengembangan kepribadian dan

wawasannya.

Menguasai dasar-dasar ilmiah dan mampu menelaah serta memecahkan

permasalahan-permasalahan bidang seni rupa pada umumnya serta bidang

keahlian khususnya.

Mampu menciptakan dan mengembangkan karya seni rupa dalam

berinteraksi dengan perkembangan ilmu dan teknologi.

Mampu mengembangkan serta menerapkan pengetahuan dan ketrampilan

bidang seni rupa murni untuk kepentingan masyarakat.

4. FUNGSIPROYEK

Proyek Galeri Seni Instalasi dan Pembinaan Seniman Muda ini

mempunyai fungsi sebagai berikut:

- Fungsi Sosial

Karya seni bisa berbicara tentang kondisi masyarakat masa lalu, masa kini

dan masa datang. Bagaimanapun juga seorang seniman yang mengatakan

bahwa karya seni rupanya adalah dari, oleh dan untuk dirinya sendiri,

sebenarnya ia tetap ingin mengucapkan sesuatu kepada orang yang melihat

karyanya itu. Sebagaimana bahasa, seni rupa itu adalah alat komunikasi

antar pribadi, jadi berfungsi sosial dimana seniman penciptanya juga

mengharapkan tanggapan sosial dari masyarakat.

- Fungsi estetis

Nilai estetis berkaitan dengan pengamatan indera manusia yang sudah

terlatih karena terbiasa dengan rasa keseimbangan, keserasian dan

Page 12: BAB I PENDAHULUAN · Keadaan ini terefleksi oleh karya multi media dan instalasi yang secara prinsip terdorong oleh semangat yang nampak sesuai dengan kondisi Indonesia ketika orang

l i

kesatuan yang dicontohkan oleh komposisi alam lingkungan manusia yang

asli. Di galeri seni instalasi ini terdapat nilai estetis, tetapi nilai estetis

yang lain. Hal ini berhubungan dalam usaha pengelolaan mated menjadi

benda ciptaan, merupakan usaha pemuasan kebutuhan rohani (non fisik)

manusia.

- Fungsi ekonomis

Akibat perkembangan aspek ekonomi, maka perkembangan seni rupa juga

ikut berpengaruh. Pembuatan karya seni rupa juga ada yang

menitikberatkan pada motivasi ekonomis/ keuntungan.

5. MANFAAT PROYEK

Secara umum Galeri Seni Instalasi dan Pembinaan Seniman Muda

ini mempunyai manfaat:

- Karya Seni Instalasi

Memperkenalkan kepada dunia seni Internasional, karya-karya seni

Instalasi Indonesia yang dipengaruhi oleh struktur budaya dan seni bangsa

Indonesia.

Seniman

Karya-karya yang dipamerkan diharapkan akan memacu dan

membangkitkan semangat dan kreativitas para seniman Indonesia untuk

menghasilkan karya seni kontemporer baru dengna mutu dan pemahaman

yang lebih baik dengan adanya pembinaan intelektual yang diberikan.

- Masyarakat

Page 13: BAB I PENDAHULUAN · Keadaan ini terefleksi oleh karya multi media dan instalasi yang secara prinsip terdorong oleh semangat yang nampak sesuai dengan kondisi Indonesia ketika orang

12

Galeri Instalasi memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk

menikmati maupun kepentingan penelitian.

6. LINGKUP PELAYANAN

Galeri Seni Instalasi ini dalam jangkauan lingkup pelayanannya

mencakup wilayah regional, yaitu kota Surabaya khususnya dan Jawa Timur

pada umumnya. Sedangkan fasilitas yang tersedia meliputi :

Secara umum : Galeri Seni Instalasi sebagai tempat pamer karya Seni

Instalasi baik untuk pameran terbuka ataupun pameran tertutup,

penyediaan sarana perpustakaan, toko buku seni, cafetaria, Ruang diskusi

dan toko cinderamata.

Seniman : Penyediaan sarana ruang pamer, tempat bimbingan, pembinaan

dan peningkatan kualitas seni dan intelektualitas seniman, ruang

eksperimentasi kreasi dan inovasi dan sanggar seni sebagai tempat

berkumpulnya para seniman.

7. METODOLOGI PENULISAN LAPORAN

Dalam penyusunan laporan, metode penyusunan dibagi 2 kelompok

yaitu pengumpulan data dan menyusun dan mengelola data. Dalam kegiatan

pengumpulan data, yang dilakukan adalah :

Studi lapangan : mengamati dan memahami keadaan lokasi lingkungan

sekitar yang meliputi segala masalah dan potensi yang ada.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN · Keadaan ini terefleksi oleh karya multi media dan instalasi yang secara prinsip terdorong oleh semangat yang nampak sesuai dengan kondisi Indonesia ketika orang

13

Mengadakan wawancara, yaitu melakukan tanya jawab kepada pihak-

pihak yang berhubungan langsung ataupun tidak langsung dengan proyek

ini.

Studi literatur, yaitu mencari literatur yang berhubungan dengan studi

perencanaan dan perancangan yang berupa data-data, persyaratan.

Sedangkan dalam kegiatan menyusun dan mengelola data, yang

dilakukan adalah :

Menyusun data-data yang sudah didapatkan dan mengolahnya dalam

laporan.