bab i pendahuluan - kabupaten kutai barat

16
BAB I PENDAHULUAN I - 1 PERDA RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT 2016 - 2021 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan daerah pada hakekatnya merupakan upaya sistematis dan terencana oleh seluruh stakeholder daerah untuk mengubah suatu keadaan yang belum ideal menjadi lebih baik dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang tersedia secara optimal, efisien, efektif dan akuntabel dengan tujuan akhir meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat secara berkelanjutan. Pembangunan diselenggarakan oleh pemerintah dengan melibatkan seluruh stakeholder pembangunan melalui beberapa tahapan, meliputi: perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi. Ketiga tahapan tersebut merupakan sebuah siklus pembangunan yang berkelanjutan. Seiring dengan pelaksanaan otonomi daerah, pemerintah daerah diberi kewenangan untuk menyusun dokumen perencanaan pembangunan daerah, mengimplementasikan rencana pembangunan daerah, mengawasi dan mengevaluasi hasil pembangunan daerah sehingga terjamin keterkaitan dan konsistensi dalam pembangunan daerah. Dalam upaya mewujudkan hal tersebut, perencanaan pembangunan daerah, baik perencanaan jangka panjang, jangka menengah maupun tahunan dibutuhkan terutama untuk memberikan arah dan prioritas bagi pembangunan daerah. Pemerintah daerah dalam menjalankan tugas dan fungsinya memerlukan perencanaan pembangunan jangka panjang, jangka menengah dan tahunan yang substansinya saling berkaitan dan mampu menjadi kerangka acuan dalam pelaksanaan pembangunan daerah. Hal tersebut telah diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan juga dalam Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. Perencanaan pembangunan yang disusun secara sinergi oleh semua stakeholder dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku terutama kedua undang-undang tersebut diharapkan bisa menjadi arah bagi cita-cita pembangunan beserta strategi dan cara pencapaiannya. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5 (lima) tahun yang merupakan penjabaran dari visi, misi dan program kepala daerah yang berpedoman kepada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional serta selaras dengan

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

16 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - Kabupaten Kutai Barat

BAB I PENDAHULUAN I - 1

PERDA R E N C A N A P E M B A N G U N A N J A N G K A M E N E N G A H D A E R A H K A B U P A T E N K U T A I B A R A T 2 0 1 6 - 2 0 2 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pembangunan daerah pada hakekatnya merupakan upaya sistematis dan terencana

oleh seluruh stakeholder daerah untuk mengubah suatu keadaan yang belum ideal menjadi

lebih baik dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang tersedia secara optimal,

efisien, efektif dan akuntabel dengan tujuan akhir meningkatkan kualitas hidup manusia dan

masyarakat secara berkelanjutan. Pembangunan diselenggarakan oleh pemerintah dengan

melibatkan seluruh stakeholder pembangunan melalui beberapa tahapan, meliputi:

perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi. Ketiga tahapan tersebut merupakan

sebuah siklus pembangunan yang berkelanjutan. Seiring dengan pelaksanaan otonomi daerah,

pemerintah daerah diberi kewenangan untuk menyusun dokumen perencanaan pembangunan

daerah, mengimplementasikan rencana pembangunan daerah, mengawasi dan mengevaluasi

hasil pembangunan daerah sehingga terjamin keterkaitan dan konsistensi dalam pembangunan

daerah. Dalam upaya mewujudkan hal tersebut, perencanaan pembangunan daerah, baik

perencanaan jangka panjang, jangka menengah maupun tahunan dibutuhkan terutama untuk

memberikan arah dan prioritas bagi pembangunan daerah.

Pemerintah daerah dalam menjalankan tugas dan fungsinya memerlukan perencanaan

pembangunan jangka panjang, jangka menengah dan tahunan yang substansinya saling

berkaitan dan mampu menjadi kerangka acuan dalam pelaksanaan pembangunan daerah. Hal

tersebut telah diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional dan juga dalam Undang-Undang No 23 Tahun 2014

tentang Pemerintah Daerah. Perencanaan pembangunan yang disusun secara sinergi oleh

semua stakeholder dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku terutama

kedua undang-undang tersebut diharapkan bisa menjadi arah bagi cita-cita pembangunan

beserta strategi dan cara pencapaiannya.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, dokumen Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode

5 (lima) tahun yang merupakan penjabaran dari visi, misi dan program kepala daerah yang

berpedoman kepada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional serta selaras dengan

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - Kabupaten Kutai Barat

BAB I PENDAHULUAN I - 2

PERDA R E N C A N A P E M B A N G U N A N J A N G K A M E N E N G A H D A E R A H K A B U P A T E N K U T A I B A R A T 2 0 1 6 - 2 0 2 1

RPJMD Provinsi Kalimantan Timur. RPJMD juga memuat arah kebijakan keuangan daerah,

strategi pembangunan daerah, kebijakan umum dan program pembangunan daerah, rencana

program prioritas, indikator kinerja daerah disertai dengan rencana-rencana kerja dalam

kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

Pergantian kepemimpinan di Kabupaten Kutai Barat, yang didahului dengan

penyelenggaraan pemilihan kepala daerah pada tanggal 9 Desember 2015 dan telah berhasil

menetapkan pasangan FX. Yapan, SH dan H. Edyanto Arkan, SE sebagai bupati dan wakil bupati

terpilih Periode 2016-2021 yang resmi dilantik oleh Gubernur Kalimantan Timur pada tanggal 19

April 2016 berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 131.64-

3524 Tahun 2016 Tentang Pengesahan Pengangkatan Bupati Kutai Barat Provinsi Kalimantan

Timur dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 132.64-3525 Tahun

2016 Tentang Pengesahan Pengangkatan Wakil Bupati Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur,

maka melekat kewajiban untuk menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Kabupaten Kutai Barat Tahun 2016-2021 sebagai pedoman pembangunan selama 5

(lima) tahun serta perwujudan amanat regulasi sebagaimana diatur dalam Pasal 65 ayat (1)

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan Kepala

Daerah mempunyai tugas menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang RPJPD dan

rancangan Perda tentang RPJMD kepada DPRD untuk dibahas bersama DPRD, serta menyusun

dan menetapkan RKPD. Selanjutnya berdasarkan pasal 15 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor

8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana

Pembangunan Daerah, dinyatakan bahwa Peraturan Daerah tentang RPJMD ditetapkan paling

lama 6 (enam) bulan setelah Kepala Daerah dilantik.

RPJMD Kutai Barat mengacu pada pada Permendagri Nomor 54 tahun 2010 tentang

Pedoman Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tatacara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Tahapan

penyusunan RPJMD meliputi tahap persiapan, penyusunan rancangan awal RPJMD, penyusunan

kebijakan umum anggaran, konsultasi publik, penyusunan rancangan RPJMD, penyusunan

rancangan akhir RPJMD sampai dengan proses legislasi oleh DPRD untuk ditetapkan menjadi

Peraturan Daerah (Perda).

Dokumen RPJMD Kutai Barat 2016-2021 merupakan dokumen yang terintegrasi dengan

sistem perencanaan pembangunan nasional, yang dalam perencanaannya telah dilaksanakan

oleh pemerintah daerah bersama-sama dengan para stakeholder berdasarkan peran dan

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - Kabupaten Kutai Barat

BAB I PENDAHULUAN I - 3

PERDA R E N C A N A P E M B A N G U N A N J A N G K A M E N E N G A H D A E R A H K A B U P A T E N K U T A I B A R A T 2 0 1 6 - 2 0 2 1

kewenangan masing-masing. Disamping itu juga mengintegrasikan rencana tata ruang, yang

dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki daerah sesuai dinamika

perkembangan di daerah dan nasional.

Penyusunan dokumen RPJMD Kabupaten Kutai Barat Tahun 2016-2021 berpedoman

pada RPJPD Kabupaten Kutai Barat Tahun 2005- 2025 dan memperhatikan RPJM Provinsi

Kalimantan Timur dan Nasional, kondisi lingkungan strategis di daerah, dan hasil evaluasi

terhadap pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, serta disusun berdasarkan kolaborasi empat

pendekatan berikut:

1. Politik, pendekatan ini menitikberatkan pada program-program pembangunan yang

ditawarkan kepala daerah pada saat kampanye yang kemudian dijabarkan dan

diterjemahkan secara lebih detail ke dalam visi dan misi kepala daerah yang

tertuang dalam RPJMD.

2. Teknokratik, pendekatan ini dilaksanakan dengan menggunakan metode dan

kerangka berpikir ilmiah serta berdasarkan data-data dan informasi yang relevan

dalam penyusunan RPJMD Kabupaten Kutai Barat Tahun 2016-2021. Selain itu

kemampuan dan kapasitas para perencana dalam menyusun RPJMD juga

diperhatikan karena sangat mempengaruhi kualitas dokumen perencanaan

tersebut.

3. Partisipatif, pendekatan partisipatif ini dilakukan dengan melibatkan semua

pemangku kepentingan pembangunan (stakeholder) dalam proses penyusunan

RPJMD sehingga diharapkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat lebih banyak

terjaring. Selain itu dengan keterlibatan semua elemen masyarakat diharapkan bisa

meningkatkan rasa memiliki terhadap proses pembangunan yang akan dilakukan.

4. Atas-bawah (top-down) dan bawah-atas (bottom-up), kedua pendekatan ini

dilaksanakan menurut jenjang pemerintahanyang dilaksanakan melalui

musyawarah baik ditingkat nasional, provinsi, kabupaten, kecamatan, serta

kelurahan dan kampung dan sehingga tercipta sinkronisasi dan sinergi pencapaian

sasaran rencana pembangunan nasional dan rencana pembangunan daerah.

Pendekatan-pendekatan tersebut secara utuh diatur dalam Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 54 Tahun 2010, dan telah dilaksanakan secara konsisten. Pendekatan Atas-

Bawah dan Bawah-Atas telah dilakukan melalui mekanisme Musyawarah Perencanaan

Pembangunan (Musrenbang) RPJMD, sedangkan pendekatan partisipatif dilakukan melalui

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - Kabupaten Kutai Barat

BAB I PENDAHULUAN I - 4

PERDA R E N C A N A P E M B A N G U N A N J A N G K A M E N E N G A H D A E R A H K A B U P A T E N K U T A I B A R A T 2 0 1 6 - 2 0 2 1

forum konsultasi publik. Terakhir, Pendekatan Politis dilakukan melalui pembahasan di DPRD

Kabupaten Kutai Barat, yang mengacu pada ketentuan Pasal 75 ayat (1) Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, yaitu: Bupati/Walikota menyampaikan rancangan

Peraturan Daerah tentang RPJMD Kabupaten/Kota kepada DPRD Kabupaten/Kota untuk

memperoleh persetujuan bersama paling lama 5 (lima) bulan setelah dilantik.

Adapun proses penyusunan secara rinci dapat terlihat pada gambar berikut :

RPJMD Kutai Barat ini akan memudahkan eksekutif dalam menyusun, melaksanakan,

dan mengevaluasi perencanaan dan implementasi pembangunan daerah. RPJMD juga

memungkinkan Kutai Barat menyusun berbagai program sesuai dengan skala prioritas beserta

indikator keberhasilan untuk alat evaluasi. Program-program yang tersusun dalam RPJMD

dilaksanakan secara koordinatif atas SKPD, sehingga diharapkan masing-masing program akan

saling melengkapi dan saling mendukung, sehingga menghindari kemungkinan adanya

overlapping.

Melalui RPJMD Kutai Barat 2016-2021 ini diharapkan perencanaan dan implementasi

pembangunan daerah dapat berjalan lebih rasional, efektif, dan efisien karena masing-masing

Gambar 1.1. Proses Penyusunan RPJMD Kabupaten Kutai Barat

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - Kabupaten Kutai Barat

BAB I PENDAHULUAN I - 5

PERDA R E N C A N A P E M B A N G U N A N J A N G K A M E N E N G A H D A E R A H K A B U P A T E N K U T A I B A R A T 2 0 1 6 - 2 0 2 1

program yang tersusun telah mempertimbangkan berbagai aspek. Penggalian dan pemanfaatan

sumberdaya juga dapat direncanakan dan dialokasikan secara lebih baik.

1.2. DASAR HUKUM PENYUSUNAN

RPJMD Kabupaten Kutai Barat 2016-2021 disusun dalam kerangka harmonisasi dan

sinkronisasi dengan situasi dan kondisi nasional, bahkan internasional. Dengan demikian

pembangunan daerah dapat terintegrasi dengan pembangunan nasional. Atas dasar hal

tersebut, RPJM disusun berdasarkan landasan sebagai berikut:

a. Landasan Idiil : Pancasila

b. Landasan Konstitusional : UUD 1945

c. Landasan Operasional :

1) Tap MPR RI Nomor VII/MPR/2003 tentang Visi Indonesia Masa Depan;

2) UU Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang;

3) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas UU Nomor 47

Tahun 1999 Tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau,

Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur, dan kota Bontang sebagaimana

telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 500 (Lembaran Negara

Tahun 500 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3962);

4) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4286);

5) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

6) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan

perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4389);

7) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Pertanggungjawaban Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor

66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400);

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - Kabupaten Kutai Barat

BAB I PENDAHULUAN I - 6

PERDA R E N C A N A P E M B A N G U N A N J A N G K A M E N E N G A H D A E R A H K A B U P A T E N K U T A I B A R A T 2 0 1 6 - 2 0 2 1

8) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

9) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor

126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

10) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional Tahun 2005- 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

11) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5038);

12) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);

13) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan

Permukiman;

14) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pembentukan Kabupaten

Mahakam Ulu di Provinsi Kalimantan Timur;

15) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali,

terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua

atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

16) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 4578);

17) Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan

Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor

150, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4585);

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - Kabupaten Kutai Barat

BAB I PENDAHULUAN I - 7

PERDA R E N C A N A P E M B A N G U N A N J A N G K A M E N E N G A H D A E R A H K A B U P A T E N K U T A I B A R A T 2 0 1 6 - 2 0 2 1

18) Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian

dan Evalusi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4663);

19) Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan

Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2006 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);

20) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evalusai Pelaksanaan rencana Pembangunan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

21) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

22) Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Penataan

Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103);

23) Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

24) Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional Tahun 2015-2019;

25) Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Timur 2013-2018;

26) Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Provinsi Kalimantan Timur 2016-2036;

27) Peraturan Daerah Nomor 32 Tahun 2005 tentang Rencana Umum Tata Ruang

(RUTR) Kabupaten Kutai Barat Tahun 2005-2025;

28) Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah Kutai Barat;

29) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - Kabupaten Kutai Barat

BAB I PENDAHULUAN I - 8

PERDA R E N C A N A P E M B A N G U N A N J A N G K A M E N E N G A H D A E R A H K A B U P A T E N K U T A I B A R A T 2 0 1 6 - 2 0 2 1

30) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan , Tatacara

Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah;

1.3. HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN

RPJMD Kutai Barat tidak lepas dari RPJMD Kalimantan Timur dan Nasional. Hal tersebut

membawa konsekuensi adanya hubungan antara RPJMD Kutai Barat dengan dokumen

perencanaan lainnya. Berdasarkan UU No. 25 Tahun 2004, hubungan antar dokumen

perencanaan dijabarkan dalam gambar sebagai berikut:

Gambar 1.2. Hubungan Antar Dokumen Perencanaan Daerah, Provinsi dan Nasional

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kutai Barat

Tahun 2016-2021 merupakan bagian yang terintegrasi dengan perencanaan pembangunan

nasional dan perencanaan pembangunan daerah Provinsi Kalimantan Timur. Penyusunan

RPJMD Kabupaten Kutai Barat Tahun 2016-2021 berpedoman pada RPJP Nasional 2005-2025,

RPJM Nasional 2010-2014, serta RPJMD Provinsi Kalimantan Timur 2013-2018. Agar RPJMD

Kabupaten Kutai Barat Tahun 2016-2021 selaras dengan kebijakan pembangunan nasional,

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - Kabupaten Kutai Barat

BAB I PENDAHULUAN I - 9

PERDA R E N C A N A P E M B A N G U N A N J A N G K A M E N E N G A H D A E R A H K A B U P A T E N K U T A I B A R A T 2 0 1 6 - 2 0 2 1

perlu dilakukan telaahan terhadap pembangunan nasional yang ditetapkan dalam RPJMN yang

berhubungan atau mempengaruhi pembangunan daerah. Di samping itu, telaahan juga perlu

dilakukan terhadap RPJMD daerah lain. Telaahan itu dilakukan dengan tujuan untuk

mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan dan harus selaras dan sinergi antardaerah,

antarwaktu, antarruang, dan antarfungsi pemerintah, serta menjamin keterkaitan dan

konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi.

1.3.1. Hubungan Antara RPJMD dan RPJP Kutai Barat

RPJMD Kabupaten Kutai Barat 2016-2021 merupakan bagian dari pencapaian RPJP Kutai

Barat 2025. RPJMD 2016-2021 merupakan kelanjutan dari RPJMD 2011-2016 yang telah

dilaksanakan, dievaluasi, dan dilaporkan oleh kepala daerah. Secara substantif, isi RPJMD 2016-

2021 merupakan perencanaan lanjutan dalam rangka mencapai kondisi Kutai Barat pada tahun

2025 sebagaimana yang tertuang dalam RPJP Kutai Barat. Berbagai evaluasi RJPMD sebelumnya

dipergunakan untuk menyempurnakan dokumen perencanaan RJPMD 2016-2021.

RPJMD Kabupaten Kutai Barat Tahun 2016-2021 adalah rencana pembangunan tahap

ketiga dari pelaksanaan RPJPD 2005-2025. Oleh sebab itu, penyusunan RPJMD selain memuat

visi, misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kutai Barat periode 2016-2021, juga

berpedoman RPJPD Kabupaten Kutai Barat 2005-2025. Dengan kata lain dengan menyelaraskan

pencapaian visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, strategi dan program pembangunan jangka

menengah daerah dengan visi, misi, arah, kebijakan pembangunan jangka panjang daerah.

Sasaran pokok sebagaimana diamanatkan dalam RPJPD dijabarkan dalam program

pembangunan daerah sesuai dengan arah kebijakan pembangunan daerah periode 5 (lima)

tahun berkenaan. Suatu program pembangunan daerah harus menjabarkan dengan baik

sasaran-sasaran pokok sebagaimana diamanatkan dalam RPJPD dan tujuan dan sasaran dari visi

dan misi rencana pembangunan 5 (lima) tahun. Untuk itu, diperlukan identifikasi berbagai

permasalahan pembangunan daerah untuk menjabarkan pencapaian sasaran pokok

sebagaimana diamanatkan dalam RPJPD dan mencapai tujuan dan sasaran RPJMD.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - Kabupaten Kutai Barat

BAB I PENDAHULUAN I - 10

PERDA R E N C A N A P E M B A N G U N A N J A N G K A M E N E N G A H D A E R A H K A B U P A T E N K U T A I B A R A T 2 0 1 6 - 2 0 2 1

1.3.2. Hubungan Antara RPJMD dan Renstra SKPD Kutai Barat

RPJMD Kabupaten Kutai Barat 2016-2021 menggambarkan upaya pemerintah daerah

dalam menjabarkan visi dan misi serta RPJP Daerah. Implementasi dari RPJMD Kabupaten Kutai

Barat dituangkan melalui masing-masing SKPD dalam bentuk Rencana Strategis SKPD (Renstra

SKPD) sesuai garis-garis besar RPJMD Kabupaten Kutai Barat, yang difoksukan pada bagian-

bagian sebagaimana yang menjadi tupoksi SKPD. Penjabaran RPJMD ke dalam Renstra SKPD

dituangkan ke dalam program-program yang disusun oleh masing-masing Perangkat Daerah,

berdasarkan RPJMD Kabupaten Kutai Barat.

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Pasal 85 Ayat (2),

Renstra SKPD disusun sesuai tugas dan fungsi SKPD serta berpedoman kepada RPJMD dan

bersifat indikatif. RPJMD Kabupaten Kutai Barat Tahun 2016-2021 menjadi pedoman dalam

penyusunan Renstra SKPD dalam waktu 5 (lima) tahun. Renstra SKPD merupakan penjabaran

teknis RPJMD yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan teknis operasional dalam

menentukan arah kebijakan serta indikasi program dan kegiatan setiap urusan bidang dan/atau

fungsi pemerintahan untuk jangka waktu 5 (lima) tahunan, yang disusun oleh setiap SKPD di

bawah koordinasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kutai Barat.

Visi, misi, tujuan, strategi dan kebijakan dalam Renstra SKPD dirumuskan dalam rangka

mewujudkan pencapaian sasaran program yang ditetapkan dalam RPJMD. Visi SKPD merupakan

Tahap Persiapan (2005-2010)

Tahap Lanjutan Persiapan (2011-2015)

Tahap Pengembangan (2016-2020)

Tahap Pemantapan (2021-2025)

Telah Dilaksanakan Akan

Dilaksanakan

Gambar 1 3. Tahapan Pembangunan RPJPD Kabupaten Kutai Barat

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - Kabupaten Kutai Barat

BAB I PENDAHULUAN I - 11

PERDA R E N C A N A P E M B A N G U N A N J A N G K A M E N E N G A H D A E R A H K A B U P A T E N K U T A I B A R A T 2 0 1 6 - 2 0 2 1

keadaan yang ingin diwujudkan SKPD pada akhir periode Renstra SKPD, sesuai dengan tugas

dan fungsi yang sejalan dengan pernyataan visi kepala daerah dan wakil kepala daerah dalam

RPJMD. Perumusan rancangan Renstra SKPD merupakan proses yang tidak terpisahkan dan

dilakukan bersamaan dengan tahap perumusan rancangan awal RPJMD. Penyusunan rancangan

akhir Renstra SKPD merupakan penyempurnaan rancangan Renstra SKPD, yang berpedoman

pada RPJMD yang telah ditetapkan dengan peraturan daerah. Penyempurnaan rancangan

Renstra SKPD tersebut bertujuan untuk mempertajam visi dan misi serta menyelaraskan tujuan,

strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan daerah sesuai dengan tugas dan fungsi

SKPD yang ditetapkan dalam RPJMD.

Gambar 1.4. Alur Penyusunan dan Hubungan Antara RPJMD dengan Renstra SKPD

RPJMD

KALTIM

RENSTRA

SKPD

RENJA

SKPD

RKPD

KALTIMRAPBD

RKA SKPDRINCIAN

APBD

APBD

Pedoman

Pedo

man

Pedoman Diacu

Dija

barkan

RENSTRA

SKPD

RPJMD

KUBAR

RKPD

KUBAR

RENJA

SKPDRKA SKPD

RAPBD APBD

PENJABAR

AN APBD

Pedo

man

Pedoman

Pedoman Diacu

Pedo

man

Diperhatikan Diserasikan melalui MUSRENBANG

KUAPedo

man

PE

ME

RIN

TA

H K

AB

.

KU

TA

I B

AR

AT

PE

ME

RIN

TA

H

PR

OV

INS

I K

AL

TIM

PERENCANAAN PROGRAM PENGANGGARAN

Dija

barkanRUTR

KUBAR

Diacu

KUA

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - Kabupaten Kutai Barat

BAB I PENDAHULUAN I - 12

PERDA R E N C A N A P E M B A N G U N A N J A N G K A M E N E N G A H D A E R A H K A B U P A T E N K U T A I B A R A T 2 0 1 6 - 2 0 2 1

1.3.3. Hubungan Antara RPJMD dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

Gambar 1.5. Hubungan Antara Perencanaan Jangka Panjang, Jangka Menengah dan Jangka Pendek

Implementasi RPJMD setiap tahun dijabarkan dalam bentuk RKPD. Masing-masing SKPD

menyusun prioritas program tahunan, sehingga pencapaian tujuan lebih fokus, efisien, dan

efektif. RKPD yang merupakan dokumen perencanaan jangka pendek disusun berdasarkan

pertimbangan hasil Musrenbang yang dilaksanakan secara berjenjang.

Pelaksanaan RPJMD Kabupaten Kutai Barat Tahun 2016-2021 setiap tahunnya akan

dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), sebagai suatu dokumen

perencanaan tahunan Pemerintah Kabupaten Kutai Barat yang memuat prioritas program dan

kegiatan dari Rencana Kerja SKPD. Rancangan RKPD merupakan bahan utama pelaksanaan

Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Kutai Barat yang

dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat kampung, kecamatan, dan kabupaten.

Prioritas dan sasaran pembangunan pada RKPD harus berpedoman pada RPJMD Kabupaten

Kutai Barat, RPJMD Provinsi Kalimantan Timur, serta RPJM Nasional. Harus berpedoman pada

RPJMD mengandung makna bahwa prioritas dan sasaran pembangunan tahunan daerah harus

selaras dengan program pembangunan daerah yang ditetapkan dalam RPJMD. Selain itu,

rencana program serta kegiatan prioritas tahunan daerah juga harus selaras dengan indikasi

rencana program prioritas yang ditetapkan dalam RPJMD.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - Kabupaten Kutai Barat

BAB I PENDAHULUAN I - 13

PERDA R E N C A N A P E M B A N G U N A N J A N G K A M E N E N G A H D A E R A H K A B U P A T E N K U T A I B A R A T 2 0 1 6 - 2 0 2 1

1.3.4. Hubungan Antara RPJMD dan RTRW Kutai Barat

Implementasi RPJMD didasarkan pada RTRW Kutai Barat yang telah disusun

sebelumnya. Pembangunan secara fisik sebagai implementasi RPJMD dilaksanakan dengan

mengikuti RTRW yang telah disusun. Hal ini dimaksudkan untuk lebih menjamin sinkronisasi dan

harmonisasi dengan antar wilayah pembangunan, serta memperhatikan keselarasan atau

harmonisasi antara Kutai Barat dengan daerah lain.

Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Barat Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kutai Barat memuat delapan (8) strategi yang selaras dengan

program pembangunan daerah pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten

Kutai Barat Tahun 2016-2021.

1.4. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN

Pada bagian ini dijelaskan mengenai gambaran umum penyusunan RPJMD

Kabupaten Kutai Barat 2016-2021 agar substansi pada bab-bab berikutnya dapat

dipahami dengan baik. Pada bagian ini berisi : 1) Latar Belakang, 2) Dasar Hukum

Penyusunan, 3) Hubungan Antar Dokumen, 4) Sistematika Penulisan, 5) Maksud

dan Tujuan.

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bagian ini sangat penting untuk menjelaskan dan menyajikan secara logis dasar-

dasar analisis, gambaran umum kondisi daerah yang meliputi aspek geografi dan

demografi serta indikator kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah. Pada

Bagian ini memuat: 1) Aspek Geografi dan Demografi, 2) Aspek Kesejahteraan

Masyarakat, 3) Aspek Pelayanan Umum, 4) Aspek Daya Saing Daerah.

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA

KERANGKA PENDANAAN

Bab ini menyajikan gambaran hasil pengolahan data dan analisis terhadap

pengelolaan keuangan daerah Kabupaten Kutai Barat, sebagaimana telah dilakukan

pada tahap perumusan ke dalam sub-bab, sebagai berikut: 1) Kinerja Keuangan

Masa Lalu, 2) Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu, 3) Kerangka Pendanaan.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - Kabupaten Kutai Barat

BAB I PENDAHULUAN I - 14

PERDA R E N C A N A P E M B A N G U N A N J A N G K A M E N E N G A H D A E R A H K A B U P A T E N K U T A I B A R A T 2 0 1 6 - 2 0 2 1

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Analisis isu-isu strategis merupakan salah satu bagian terpenting dokumen RPJMD

Kabupaten Kutai Barat Tahun 2016-2021 karena menjadi dasar utama visi dan misi

pembangunan jangka menengah. Oleh karena itu, penyajian analisis ini harus dapat

menjelaskan butir-butir penting isu-isu strategis yang akan menentukan kinerja

pembangunan dalam 5 (lima) tahun mendatang. Penyajian isu-isu strategis

meliputi 1) permasalahan pembangunan daerah dan 2) isu strategis.

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

Bab ini menjelaskan visi dan misi Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Barat untuk

kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan, yang disertai dengan tujuan dan sasarannya.

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab ini memuat dan menjelaskan strategi dan arah kebijakan pembangunan

Kabupaten Kutai Barat untuk kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan. Dalam bagian

ini diuraikan strategi yang dipilih dalam mencapai tujuan dan sasaran serta arah

kebijakan dari setiap strategi terpilih.

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Dalam bagian ini diuraikan hubungan antara kebijakan umum yang berisi arah

kebijakan pembangunan berdasarkan strategi yang dipilih dengan target capaian

indikator kinerja. Juga disajikan penjelasan tentang hubungan antara program

pembangunan daerah dengan indikator kinerja yang dipilih.

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN

PENDANAAN

Pada bagian ini menjelaskan indikasi program-program prioritas yang disusun

menurut bidang urusan yang menjadi kewenangan pemerintah Kabupaten Kutai

Barat disertai dengan indikasi pendanaannya dalam kurun waktu lima tahun.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - Kabupaten Kutai Barat

BAB I PENDAHULUAN I - 15

PERDA R E N C A N A P E M B A N G U N A N J A N G K A M E N E N G A H D A E R A H K A B U P A T E N K U T A I B A R A T 2 0 1 6 - 2 0 2 1

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi gambaran tentang

ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala

daerah pada akhir periode masa jabatan. Hal ini ditunjukkan dari akumulasi

pencapaian indikator outcome program pembangunan daerah setiap tahun atau

indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang

diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat dicapai.

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

Bab ini memuat pedoman transisi implementasi RPJMD dari periode sebelum dan

sesudahnya, serta dan kaidah pelaksanaannya.

1.5. MAKSUD DAN TUJUAN

RPJMD Kabupaten Kutai Barat Tahun 2016 – 2021 dimaksudkan untuk memberikan

arahan atau pedoman yang jelas dan terukur bagi seluruh stakeholders pembangunan di

Kabupaten Kutai Barat dalam pelaksanaan pembangunan lima tahun mendatang yaitu tahun

2016 – 2021.

Tujuan disusunnya RPJMD Kab. Kutai Barat 2016-2021 adalah:

1. Menjabarkan visi, misi dan program prioritas Bupati Kutai Barat terpilih secara lebih

rinci dan terukur berdasarkan kondisi masa lalu, capaian kinerja sekarang, dan taget

di masa datang dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat;

2. Menjadi standar atau tolok ukur kinerja Kepala Daerah dalam penyelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan daerah, serta instrumen bagi Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah (DPRD), Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat dalam

melaksanakan fungsi pengawasan;

3. Menghasilkan arah kebijakan dan rumusan strategi yang lebih terarah, efektif, dan

efisien dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kepala Daerah dengan

memperhatikan dan berlandaskan peraturan perundangan terkait baik di tingkat

daerah, provinsi, maupun nasional.

4. Memberikan arah pembangunan daerah jangka menengah selama lima tahun ke

depan yang juga merupakan pedoman bagi penyusunan Renstra Perangkat Daerah

dan RKPD pada setiap tahun anggaran;

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - Kabupaten Kutai Barat

BAB I PENDAHULUAN I - 16

PERDA R E N C A N A P E M B A N G U N A N J A N G K A M E N E N G A H D A E R A H K A B U P A T E N K U T A I B A R A T 2 0 1 6 - 2 0 2 1

5. Menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD),

Kebijakan Umum Anggaran (KUA), Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) dan

RAPBD serta sebagai pedomah SKPD dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra-

SKPD) dan Rencana Kerja (Renja) per tahun;

6. Mendorong terciptanya sinergisitas, sinkronisasi, dan harmonisasi antara

perencanaan pembangunan daerah, provinsi, dan nasional;

7. Merupakan instrumen untuk mengukur tingkat pencapaian kinerja selama 5 (lima)

tahun;

8. Sebagai parameter dalam menilai keberhasilan Pemerintah Daerah sesuai amanat

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

9. Mengembangkan good coorporate governance serta mendorong terciptanya sinergi

antara pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat dalam pelaksanaan

pembangunan daerah.