peraturan daerah kabupaten kutai baratsamarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/peraturan... ·...

17
PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT NOMOR 15 TAHUN 2002 T E N T A N G RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUTAI BARAT Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Otonomi Daerah yang luas, nyata dan bertanggungjawab, maka Pajak Daerah merupakan salah satu sumber Pendapatan Daerah yang penting guna membiaya penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah ; b. bahwa untuk mewujudkan maksud huruf a di atas maka perlu diatur Restribusi Terminal dalam suatu Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Barat ; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (1) dan (6) serta Pasal 18 A UUD 1945 perubahan kedua. 2. TAP MPR RI Nomor III/MPR/2000 Tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan Perundang- undangan.

Upload: phunglien

Post on 28-May-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARATsamarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/peraturan... · pemerintah kabupaten kutai barat peraturan daerah kabupaten kutai barat nomor 15 tahun

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARATNOMOR 15 TAHUN 2002

T E N T A N G

RETRIBUSI TERMINAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KUTAI BARAT

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Otonomi Daerah

yang luas, nyata dan bertanggungjawab, maka Pajak

Daerah merupakan salah satu sumber Pendapatan

Daerah yang penting guna membiaya penyelenggaraan

Pemerintahan dan Pembangunan Daerah ;

b. bahwa untuk mewujudkan maksud huruf a di atas maka

perlu diatur Restribusi Terminal dalam suatu Peraturan

Daerah Kabupaten Kutai Barat ;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (1) dan (6) serta Pasal 18 A UUD 1945

perubahan kedua.

2. TAP MPR RI Nomor III/MPR/2000 Tentang Sumber

Hukum dan Tata Urutan Peraturan Perundang-

undangan.

Page 2: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARATsamarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/peraturan... · pemerintah kabupaten kutai barat peraturan daerah kabupaten kutai barat nomor 15 tahun

3. Undang-undang RI Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Kitab

Undang-undang Hukum Acara Pidana ( LN Tahun 1981

Nomor 76, Tambahan LN Nomor 3209 ) ;

4. Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 1992 Tentang Lalu

Lintas dan Angkutan Jalan ( Lembaran Negara Nomor 49

Tahun 1992, TLN Nomor 3480 ) ;

5. Undang-undang RI Nomor 22 Tahun 1999 Tentang

Pemerintahan Daerah ( LN Nomor 68 Tahun 1999 TLN

Nomor 3839 ) ;

6. Undang-undang RI Nomor 47 Tahun 1999 Tentang

Pemekaran Wilayah Kabupaten.

7. Undang-undang RI Nomor 34 Tahun 2000 Tentang

Perubahan Undang-undang RI Nomor 18 Tahun 1997

Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah ( LN Nomor

246 Tahun 2000 TLN Nomor 4048 ) ;

8. Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 1983

Tentang pelaksanaan Undang-undang Nomor 8 Tahun

1981 ( LN Nomor 36 Tahun 1983 TLN Nomor 3258 ) ;

9. Peraturan Pemerintah RI Nomor 22 Tahun 1990

Tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintah

dalam Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kepada

Daerah Tingkat I dan Daerah Tingkat II ( LN Nomor

26 Tahun 1990 TLN Nomor 3410 ) ;

10.Peraturan Pemerintah RI Nomor 43 Tahun 1993 Tentang

Prasarana dan Lalu Lintas Jalan ;

2

Page 3: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARATsamarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/peraturan... · pemerintah kabupaten kutai barat peraturan daerah kabupaten kutai barat nomor 15 tahun

11. Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Barat Nomor 01a

Tahun 2001 Tentang Penerbitan Lembaran Daerah

(Lembaran Daerah Kabupaten Kutai Barat Nomor 02);

12. Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Barat Nomor 02

Tahun 2001 Tentang Kewenangan Kabupaten

(Lembaran Daerah Kabupaten Kutai Barat Nomor 03);

13. Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Barat Nomor 04

Tahun 2001 Tentang Pembentukan Organisasi dan

Tatakerja Sekretariat Kabupaten Kutai Barat (Lembaran

Daerah Kabupaten Kutai Barat Nomor 05);

13.Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Barat Nomor 05

Tahun 2001 Tentang Pembentukan Organisasi dan

Tatakerja Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Kabupaten Kutai Barat (Lembaran Daerah Kabupaten

Kutai Barat Nomor 06);

14. Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Barat Nomor 12

Tahun 2001 Tentang Pemerintahan Kabupaten

(Lembaran Daerah Kabupaten Kutai Barat Nomor 13);

15. Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Barat Nomor 30

Tahun 2001 Tentang Pembentukan Organisasi dan

Tatakerja Dinas Perhubungan Kabupaten Kutai Barat.

Dengan persetujuan

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kutai Barat

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT TENTANG RETRIBUSI TERMINAL.

3

Page 4: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARATsamarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/peraturan... · pemerintah kabupaten kutai barat peraturan daerah kabupaten kutai barat nomor 15 tahun

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

a. Daerah adalah Kabupaten Kutai Barat;

b. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta Perangkat Daerah Otonom

yang lain sebagai Badan Eksekutif Daerah ;

.c. Kepala Daerah adalah Bupati Kutai Barat.

d. Dinas Perhubungan adalah Dinas Perhubungan Kutai Barat;

e. Kas Daerah adalah Kas Daerah Kabupaten Kutai Barat;

f. Terminal adalah prasarana transportasi untuk keperluan memuat dan

menurunkan orang dan atau barang serta mengatur kedatangan dan

pemberangkatan kendaraan umum, yang merupakan salah satu wujut simpul

jaringan transportasi jalan;

g. Pejabat yang ditujuk adalah Kepala Dinas Pendapatan Daerah dan Kepala Dinas

Perhubungan Kutai Barat;

h. Jasa umum adalah jasa yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah

untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh

orang pribadi atau badan;

i. Retribusi Terminal adalah pungutan yang dilakukan atau dikenakan pada setiap

Pribadi atau Badan Hukum yang memanfaatkan fasilitas Terminal;

j. Bangunan-bangunan adalah semua bangunan yang berada dalam kawasan

Terminal;

k. Kios adalah sebuah bangunan tetap berbentuk petak yang berdinding keliling

dan berpintu yang dipergunakan untuk berjualan ;

4

Page 5: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARATsamarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/peraturan... · pemerintah kabupaten kutai barat peraturan daerah kabupaten kutai barat nomor 15 tahun

l. Pejabat atau Petugas Terminal adalah pejabat/petugas dalam Lingkungan

Pemerintah Daerah yang ditunjuk atau ditugaskan oleh Kepala Daerah;

m. Surat Ketetapan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat SKRD adalah Surat

Keputusan yang menentukan besarnya jumlah Retribusi yang terutang ;

n. Surat ketetapan Retribusi Daerah Kurang Bayar yang selanjutnya disingkat

SKRDKB adalah Surat keputusan yang menentukan besarnya jumlah Retribusi

yang terutang jumlah kredit Retribusi, jumlah kekurangan pembayaran Pokok

Retribusi , besarnya saksi administrasi dan jumlah yang harus dibayar ;

o. Surat ketetapan Retribusi Daerah Kurang Bayar Tambahan yang selanjutnya

disingkat SKRDKBT adalah surat keputusan yang menentukan tambahan atas

jumlah Retribusi yang telah ditetapkan ;

p. Surat Tagihan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat STRD adalah surat

untuk melakukan tagihan Retribusi dan atau sanksi administrasi berupa bunga

dan atau denda ;

BAB II

NAMA, OBJEK DAN SUBJEK

Pasal 2

Dengan nama Retribusi Terminal dipungut pembayaran Retribusi atas jasa pelayanan Terminal.

Pasal 3

Objek Retribusi adalah setiap pemanfaatan Terminal yang berupa pelataraan/kios/bengkel kendaraan yang disediakan oleh Pemerintah Daerah.

Pasal 4

Subjek Retribusi adalah orang probidi atau Badan yang memanpaatkan fasilitas Terminal.

BAB III

5

Page 6: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARATsamarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/peraturan... · pemerintah kabupaten kutai barat peraturan daerah kabupaten kutai barat nomor 15 tahun

LOKASI DAN WEWENANG PENGELOLAAN

Pasal 5

(1) Lokasi Terminal ditetapkan oleh Kepala Daerah/Pejabat Pemerintah sesuai

Peraturan Perundang-undangan yang berlaku mengatur lebih lanjut type

Terminal transportasi jalan ;

(2) Semua Terminal transportasi jalan yang berada dalam wilayah Kabupaten

Kutai Barat dikuasai oleh Pemerintah Daerah.

Pasal 6

Pengelolaan fasilitas Terminal transportasi jalan sehari-harinya dilaksanakan oleh

Dinas Perhubungan atas nama Kepala Daerah.

Pasal 7

Setiap Peralihan hak atas tempat kegiatan usaha dalam kawasan Terminal

transportasi jalan, terlebih dahulu harus mendapat persetujuan dari Kepala Daerah.

BAB IV

GOLONGAN RETRIBUSI

Pasal 8

Retribusi Terminal termasuk golongan Retribusi jasa usaha.

Pasal 9

(1) Bagi orang pribadi dan Badan Hukum yang menyewa atau menempati tempat

kegiatan usaha didalam kawasan Terminal transportasi jalan, diwajibkan

membayar uang masuk setiap ruangan petak sebagai berikut :

KONSTRUKSI BETON ( PERMANEN ) :

a. Petak ( ruang bengkel ) ………………………………… Rp. 7.500.000,-

b. Petak Warung / kantin ………………………………… Rp. 3.500.000,-

c. Petak kios / loket ………………………………… Rp. 2.000.000,-

6

Page 7: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARATsamarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/peraturan... · pemerintah kabupaten kutai barat peraturan daerah kabupaten kutai barat nomor 15 tahun

(2) Setiap orang yang melaksanakan kegiatan usahanya, didalam kawasan

terminal perhari dikenakan pembayaran dana kebersihan sebesar Rp. 500,-

(3) Orang dan atau Badan Hukum lain yang menempati tempat kegiatan usaha

yang diperoleh dari peralihan hak sesuai Pasal 7 Peraturan Daerah ini,

diwajibkan membayar uang masuk sebagaimana diatur pada ayat (1) Pasal

ini.

(4) Bagi penyewa / pemakai tempat usaha didalam kawasan Terminal transportasi

jalan yang lama yang dipindahkan ketempat usaha didalam kawasan Terminal

transportasi jalan yang baru, dikenakan biaya 25 % dari tarif masuk

sebagaimana ayat ( 1 ) Pasal ini.

Pasal 10

Tempat usaha atau jualan dan atau usaha jasa yang menggunakan fasilitas

Terminal transportasi jalan milik Pemerintah dikenakan pungutan sewa setiap 1 m2

setiap per bulan sebagai berikut :

(1) KONTRUKSI BETON ( PERMANEN ) :

a. Petak / ruang bengkel ……………………………………… Rp. 1. 000,- per m2

b. Petak Warung/ kantin ……………………………………… Rp. 1. 000,- per m2

c. Petak Kios / Loket ……………………………………… Rp. 1. 000,- per m2

(2) Besarnya Retribusi Terminal untuk kendaraan yang masuk sebagai berikut :

- Trayek AKDP :

a. Mobil Bus Umum ………………………………………Rp. 600,- m2

b. Mobil Penumpang Umum …………………………………… Rp. 300,- m2

- Trayek Pedesaan / dalam Kota setiap kali masuk Terminal Rp. 100,- m2

7

Page 8: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARATsamarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/peraturan... · pemerintah kabupaten kutai barat peraturan daerah kabupaten kutai barat nomor 15 tahun

Pasal 11

Setiap usaha jasa asongan yang menggunakan fasilitas Terminal trasportasi jalan

milik Pemerintah dikenakan Retribusi setiap harinya sebesar Rp. 500,-

Pasal 12

Uang masuk petak, sewa dan retribusi serta dana kebersihan sebagaimana tersebut

pada Pasal 9, Pasal 10 dan Pasal 11 Peraturan Daerah ini merupakan Pendapatan

Daerah dan harus disetorkan ke Kas Daerah.

Pasal 13

Kepada petugas pemungut Retribusi sebagaimana dimaksud Pasal 11 Peraturan

Daerah ini diberikan uang perangsang sebesar 5% dari jumlah hasil pungut.

BAB V

CARA PENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA

Pasal 14

Tingkat Penggunaan Jasa Retribusi Terminal diukur berdasarkan lokasi, luas,

klasifikasi tempat, jenis kendaraan dan jasa usaha serta fasilitas lainnya.

BAB VI

TATA CARA PEMBAYARAN

Pasal 15

(1) Kepala Daerah menentukan tanggal jatuh tempo pembayaran dan penyetoran

Retribusi yang terutang paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah saat terutang.

(2) SKRD, SKRDKB, SKRDKBT, STRD, Surat Keputusan Pembetulan, Surat

Keputusan Keberatan dan Putusan Banding yang menyebabkan jumlah

8

Page 9: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARATsamarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/peraturan... · pemerintah kabupaten kutai barat peraturan daerah kabupaten kutai barat nomor 15 tahun

Retribusi yang harus dibayar bertambah, harus dilunasi dalam jangka waktu

paling lama 1 ( satu ) bulan sejak tanggal diterbitkan Surat tersebut diatas.

(3) Kepala Daerah atas permohonan wajib Retribusi dapat memberikan

persetujuan kepada wajib Retribusi untuk mengangsur atau menunda

pembayaran Retribusi dengan dikenakan bunga 2% ( dua persen ) setiap

bulan, dengan catatan persyaratan yang ditentukan terpenuhi.

(4) Tata cara pembayaran, tempat pembayaran penundaan pembayaran Retribusi

diatur dengan Keputusan Kepala Daerah.

BAB VII

TATA CARA PENAGIHAN

Pasal 16

(1) Pengeluaran Surat Teguran , Peringatan dan Surat lain yang sejenis sebagai

awal tindakan Pelaksanaan Penagihan Retribusi dikeluarkan segera setelah 7

(tujuh) hari sejak jatuh tempo pembayaran.

(2) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah Tanggal Surat Teguran ,

Peringatan dan Surat lain yang sejenis, wajib Retribusi harus melunasi

Retribusi yang terutang.

(3) Surat Teguran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikeluarkan oleh Kepala

Daerah atau Pejabat yang ditunjuk.

Pasal 17

Bentuk-bentuk formulir yang dipergunakan untuk pelaksanaan penagihan Retribusi

Daerah sebagaimana dimaksud Pasal 16 ayat (1) ditetapkan oleh Kepala Daerah.

9

Page 10: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARATsamarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/peraturan... · pemerintah kabupaten kutai barat peraturan daerah kabupaten kutai barat nomor 15 tahun

BAB VIII

K E D A L U W A R S A

Pasal 18

(1) Penagihan Retribusi, kedaluwarsa setelah melampui jangka waktu 3 ( tiga )

tahun terhitung sejak saat terutangnya Retribusi, kecuali apabila wajib

Retribusi melakukan tindak pidana dibidang Retribusi.

(2) Kedaluwarsa penagihan Retribusi sebagaimana dimaksud ayat ( 1 ) Pasal ini

tertanggung apabila :

a. Diterbitkan Surat Teguran dan Surat Peringatan atau ;

b. Ada pengakuan utang Retribusi dari wajib Retribusi baik langsung maupun

tidak langsung.

BAB IX

TATA CARA PENGHAPUSAN PIUTANGRETRIBUSI YANG KEDALUWARSA

Pasal 19

(1) Piutang Retribusi yang tidak mungkin ditagih lagi karena hak untuk melakukan

penagihan sudah kedaluwarsa dapat dihapus;

(2) Kepala Daerah menetapkan Keputusan Penghapusan piutang Retribusi Daerah

yang sudah kedaluwarsa sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini.

BAB X

KETENTUAN LARANGAN

Pasal 20

Bagi pedagang yang berjualan diterminal transportasi jalan, dilarang :

10

Page 11: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARATsamarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/peraturan... · pemerintah kabupaten kutai barat peraturan daerah kabupaten kutai barat nomor 15 tahun

a. Berjualan dijalan masuk dan keluar atau jalan penghubung didalam Terminal

transportasi jalan.

b. Berjualan atau menggunakan tempat pemberhentian segala kendaraan selain

dari tempat yang telah disediakan untuk itu atau yang menjadi halnya

c. Memasang tenda atau mendirikan bangunan-bangunan di dalam terminal

transportasi jalan, memasukan sepeda motor, sepeda, becak (kecuali

petugas), dan ternak di dalam Terminal transportasi jalan.

d. Mengadakan kegiatan meminjamkan uang dengan bunga untuk maksud

menarik keuntungan, baik yang dilakukan oleh swasta maupun Pemerintah

tanpa seijin Kepala Daerah.

e. Menggunakan tempat didalam Terminal transportasi jalan untuk tidur atau

menginap.

f. Minum-minuman keras atau main judi didalam Terminal transportasi jalan.

g. Memasukan atau mengeluarkan barang kedalam Terminal transportasi jalan

tanpa melalui jalan atau pintu Terminal transportasi jalan.

h. Melakukan suatu perbuatan didalam Terminal transportasi jalan yang sifatnya

dapat mengganggu ketertiban umum.

i. Menimbun atau menyimpan suatu Barang dalam Terminal transportasi jalan

dengan mempergunakan sebagai gudang atau menimbun barang pada

tempat yang semestinya bukan untuk itu.

j. Memperdagangkan Barang-barang didalam Terminal transportasi jalan yang

mudah menimbulkan kebakaran dan meledak serta dapat membahayakan

keselamatan umum bagi orang dan barang.

11

Page 12: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARATsamarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/peraturan... · pemerintah kabupaten kutai barat peraturan daerah kabupaten kutai barat nomor 15 tahun

k. Menyalakan atau mempergunakan api didalam Terminal transportasi jalan

yang dapat mudah menimbulkan bahaya kebakaran.

l. Memakai tempat didalam terminal transportasi jalan melebihi dari batas areal

yang telah ditetapkan.

m. Menempatkan barang dagangan, kendaraan, binatang muatan/tunggangan,

ternak besar/kecil yang dipergunakan, barang bangunan atau barang yang

banyak memakai tempat serta melakukan pekerjaan atau usaha pada waktu

sebelum Terminal transportasi jalan dibuka atau sesudah Terminal

Transportasi Jalan ditutup.

n. Menolak petunjuk Pejabat/Petugas Terminal Transportasi jalan demi ketertiban

dan keamanan dalam terminal.

BAB XI

P E N G A W A S A N

Pasal 21

Kepala Daerah menunjuk Pejabat tertentu untuk melaksanakan pengawasan

terhadap pelaksanakaan Peraturan Daerah ini.

BAB XII

KETENTUAN PIDANA

Pasal 22

Pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Daerah ini, diancam

pidana kurungan selama-lamanya 6 (enam) bulan atau denda sebanyak-banyaknya

4 ( empat ) kali Retribusi terutang.

BAB XII

P E N Y I D I K A N

Pasal 23

12

Page 13: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARATsamarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/peraturan... · pemerintah kabupaten kutai barat peraturan daerah kabupaten kutai barat nomor 15 tahun

(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu dilingkungan Pemerintah Daerah diberi

wewenang khusus sebagai Penyidik Tindak Pidana untuk melakukan

penyidikan tindak pidana dibidang Retribusi Daerah sebagaimana dimaksud

dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana;

(2) Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini adalah :

a. Menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan

berkenaan dengan tindak Pidana dibidang Retribusi Daerah agar

keterangan atau laporan tersebut menjadi lengkap dan jelas.

b. Meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi

atau Badan Hukum tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan

sehubungan dengan Tindak Pidana Retribusi Daerah.

c. Meminta keterangan dan barang bukti dari orang pribadi atau badan

hukum sehubungan dengan tindak pidana di bidang Retribusi Daerah.

d. Memeriksa buku, catatan dan dokumen lain berkenaan dengan tindak

pidana dibidang Retribusi Daerah.

e. Melakukan Penggeledahan untuk mendapat barang bukti pembukuan,

pencatatan dan dokumen serta melakukan penyitaan terhadap bukti

tersebut.

f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan

tindak pidana dibidang Retribusi Daerah.

g. Menyuruh berhenti, melarang seseorang meninggalkan ruang atau tempat

pada saat pemeriksaan sedang berlangsung identitas orang dan atau

dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada hurup c.

h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana Retribusi

Daerah.

13

Page 14: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARATsamarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/peraturan... · pemerintah kabupaten kutai barat peraturan daerah kabupaten kutai barat nomor 15 tahun

i. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai

tersangka atau saksi.

j. Penghentian Penyidikan.

k. Melakukan Tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak

pidana dibidang Retribusi Daerah menurut hukum yang dapat

bertanggungjawab.

(3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini memberitahukan

dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikanya melalui penyidik

POLRI kepada Penuntut Umum , sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam

Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana.

BAB XIII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 24

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan, pengundangan Peraturan

Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten

Kutai Barat.

Ditetapkan di Sendawar Pada tanggal 27 Juni 2002

BUPATI KUTAI BARAT

ttd

RAMA ALEXANDER ASIADiundangkan di Sendawarpada tanggal 27 Juni 2002 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT

ttd

H. ADJI MUHAMMAD

14

Page 15: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARATsamarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/peraturan... · pemerintah kabupaten kutai barat peraturan daerah kabupaten kutai barat nomor 15 tahun

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARATNOMOR 14 TAHUN 2002

PENJELASANATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARATNOMOR 14 TAHUN 2002

TENTANG

RETRIBUSI TERMINAL

I. UMUM

Penetapan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2001 tentang

Perubahan atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 Tentang Pajak

Daerah dan Retribusi Daerah yang salah satu upaya untuk mewujudkan

otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab, kontribusi untuk

pembiayaan Pemerintah dan Pembangunan Daerah yang berasal dari

Pendapatan Asli Daerah, khususnya yang bersumber dari Retribusi Terminal

perlu ditingkatkan.

Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan penyedian

pembiayaan dari sumber yang dimaksud dapat dilakukan dengan, antara

lain peningkatan kinerja pemungutan, pneyempurnaan dan penambahan

jenis retribusi, serta pemberian keluasan bagi daerah untuk menggali

sumber-sumber penerimaan khususnya dari sektor Retribusi Terminal.

Mengingat pentingnya peranan sektor retribusi daerah dalam

pembangunan di daerah, maka Retribusi Terminal secara khusus perlu

diatur dalam peraturan daerah.

II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 : Cukup jelas

Pasal 2 : Cukup jelas

Pasal 3 : Cukup jelas

15

Page 16: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARATsamarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/peraturan... · pemerintah kabupaten kutai barat peraturan daerah kabupaten kutai barat nomor 15 tahun

Pasal 4 : Cukup jelas

Pasal 5 : ayat (1) dan (2) Cukup jelas

Pasal 6 : Cukup jelas

Pasal 7 : Cukup jelas

Pasal 8 : Cukup jelas

Pasal 9 : ayat (1), (2), (3), dan (4) Cukup jelas

Pasal 10 : Cukup jelas

Pasal 11 : Cukup jelas

Pasal 12 : Cukup jelas

Pasal 13 : Cukup jelas

Pasal 14 : Cukup jelas

Pasal 15 : Cukup jelas

Pasal 16 : Cukup jelas

Pasal 17 : Cukup jelas

Pasal 18 : ayat (2) huruf b langsung artinya bahwa ada pengakuan

utang Retribusi secara langsung yang disertai surat

pernyataan / keterangan dari wajib Retribusi, tidak

langsung artinya bahwa pengakuan secara tertulis dari

dan atau nama wajib Retribusi.

Pasal 19 : ayat (1) dan (2) Cukup jelas

Pasal 20 : Cukup jelas

Pasal 21 : Cukup jelas

Pasal 22 : Cukup jelas

Pasal 23 : ayat (1) Cukup jelas

Ayat (2) huruf k melakukan tindakan lain yang perlu,

maksudnya adalah bahwa melakukan tindakan yang

sesuai dengan norma hukum yang berlaku dan

memperhatikan hak-hak asasi manusia.

Ayat (3) Cukup jelas

Pasal 24 : Cukup jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT NOMOR 51

16

Page 17: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARATsamarinda.bpk.go.id/wp-content/uploads/peraturan... · pemerintah kabupaten kutai barat peraturan daerah kabupaten kutai barat nomor 15 tahun

17