bab i pendahuluan - gunungkidulkab.go.id i ii lakip gk 2012.pdf · daerah istimewa yogyakarta yang...
TRANSCRIPT
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
1
A. Latar Belakang
Kabupaten Gunungkidul merupakan salah satu kabupaten di Pemerintah
Daerah Istimewa Yogyakarta yang berada di bagian tenggara Kota Yogyakarta,
dengan Ibukota di Wonosari yang terletak diantara koordinat 1100 21’ - 100
0 50’
Bujur Timur dan 70 46’ - 8
0 09’ Lintang Selatan. Kabupaten Gunungkidul memiliki
luas 1.485,36 km2 atau sekitar 46,63 % dari luas wilayah Pemerintah Daerah Daerah
Istimewa Yogyakarta yang terdiri dari 18 Kecamatan, 144 Desa, dan 1.431
Padukuhan. Secara geografis wilayah Kabupaten Gunungkidul didominasi oleh
perbukitan dan pegunungan kapur dengan mayoritas penduduknya hidup dari
bercocok tanam dan sebagai buruh.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul sebagai bagian dari Negara Kesatuan
Republik Indonesia dengan keterbatasan sumberdaya yang dimiliki berusaha
mengambil peran dalam mewujudkan cita-cita luhur perjuangan bangsa Indonesia
sesuai dengan bunyi alinea IV Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu
“membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial”. Usaha
tersebut diantaranya ditempuh dengan menyelenggarakan good governance yang
merupakan prasyarat utama bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi
masyarakat dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan serta cita-cita
berbangsa dan bernegara.
Komitmen dan keterlibatan semua pihak yaitu pemerintah, private sector, dan
masyarakat sangat dibutuhkan agar good governance dapat menjadi kenyataan dan
berjalan dengan baik. Good governance yang efektif menuntut adanya koordinasi
yang baik dan integritas, profesional serta etos kerja dan moral yang tinggi. Untuk itu
diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,
jelas, dan nyata sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat
berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih, dan bertanggung jawab serta
bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.
BAB
I
PENDAHULUAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
2
Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas
managerial pada tiap lingkungan dalam organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan
kegiatan pada tiap bagian. Masing-masing individu pada setiap jajaran aparatur
bertanggung jawab atas kegiatan yang benar-benar telah direncanakan, dilaksanakan,
dan dinilai hasilnya oleh pihak yang berwenang. Akuntabilitas instansi pemerintah
merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi instansi
yang bersangkutan. Sejalan dengan hal itu, telah ditetapkan TAP MPR Nomor
XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Kolusi,
Korupsi, dan Nepotisme dan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang hal yang
sama, serta Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah.
Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, setiap
Pemerintah Daerah wajib menyampaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) kepada Presiden sebagai perwujudan kewajiban suatu Instansi
Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
melalui alat pertanggungjawaban secara periodik setiap akhir tahun anggaran.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dibuat dalam
rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta
pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan yang dipercayakan kepada setiap Instansi
Pemerintah berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan. LAKIP juga berperan
sebagai alat kendali, alat penilai kinerja, dan alat pendorong terwujudnya good
governance serta berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik.
Bertitik tolak dari RPJMD Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010-2015 dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012,
maka LAKIP Kabupaten Gunungkidul yang disusun merupakan realisasi hasil
kegiatan tahun 2012 dan menyajikan laporan kemajuan penyelenggaraan
pemerintahan oleh Bupati Gunungkidul kepada Presiden.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
3
B. Tugas Pokok dan Struktur Organisasi
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dibentuk berdasarkan Undang-Undang
Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam
Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 1950 Nomor 44) jo. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang
Penetapan Mulai Berlakunya Undang-Undang Tahun 1950 Nomor 12, 13, 14, dan 15
dari hal Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa
Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 59).
1. Tugas Pokok
Dalam ketentuan Pasal 11 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008, disebutkan bahwa “Penyelenggaraan
urusan pemerintahan dibagi berdasarkan kriteria eksternalitas, akuntabilitas, dan
efisiensi dengan memperhatikan keserasian hubungan antar susunan
pemerintahan”. Urusan pemerintahan adalah fungsi-fungsi pemerintahan yang
menjadi hak dan kewajiban setiap tingkatan dan/atau susunan pemerintahan untuk
mengatur dan mengurus fungsi-fungsi tersebut yang menjadi kewenangannya
dalam rangka melindungi, melayani, memberdayakan, dan menyejahterakan
masyarakat.
Penyelenggaraan desentralisasi sebagai salah satu asas mendasar dalam sistem
penyelenggaraan pemerintahan daerah mensyaratkan pembagian urusan
pemerintahan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Dengan
ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota telah ditentukan urusan pemerintahan mana
yang menjadi kewenangan mutlak Pemerintah dan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan pemerintahan daerah provinsi, dan pemerintahan daerah
kabupaten/kota.
Urusan pemerintahan terdiri dari urusan pemerintahan yang sepenuhnya menjadi
kewenangan pemerintah dan urusan pemerintahan yang dikelola secara bersama
antar tingkatan dan susunan pemerintahan atau konkuren. Urusan pemerintahan
yang sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah adalah urusan dalam bidang
politik luar negeri, pertahanan, keamanan, moneter dan fiskal nasional, yustisi, dan
agama. Urusan pemerintahan yang dapat dikelola secara bersama antar tingkatan
dan susunan pemerintahan atau konkuren adalah urusan-urusan pemerintahan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
4
selain urusan pemerintahan yang sepenuhnya menjadi urusan pemerintah,
sehingga dalam setiap bidang urusan pemerintahan yang bersifat konkuren
senantiasa terdapat bagian urusan yang menjadi kewenangan pemerintah,
pemerintahan daerah provinsi, dan pemerintahan daerah kabupaten/kota.
Sejalan dengan ketentuan tersebut, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul telah
menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 2 Tahun 2008
tentang Urusan Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 8 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintahan Daerah. Kabupaten Gunungkidul memiliki 26 urusan pemerintahan
wajib dan 8 urusan pilihan. Urusan pemerintahan daerah tersebut harus diwadahi
dalam kelembagaan perangkat daerah.
Kewenangan daerah yang berupa 26 (dua puluh enam) urusan wajib yang menjadi
urusan pemerintahan daerah Kabupaten Gunungkidul adalah sebagai berikut:
a. Bidang Pendidikan;
b. Bidang Kesehatan;
c. Bidang Lingkungan Hidup;
d. Bidang Pekerjaan Umum;
e. Bidang Penataan Ruang;
f. Bidang Perencanaan Pembangunan;
g. Bidang Perumahan;
h. Bidang Kepemudaan dan Olahraga;
i. Bidang Penanaman Modal;
j. Bidang Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah;
k. Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil;
l. Bidang Ketenagakerjaan;
m. Bidang Ketahanan Pangan;
n. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
o. Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera;
p. Bidang Perhubungan;
q. Bidang Komunikasi dan Informatika;
r. Bidang Pertanahan;
s. Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri;
t. Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian;
u. Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;
v. Bidang Sosial;
w. Bidang Kebudayaan;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
5
x. Bidang Statistik;
y. Bidang Kearsipan; dan
z. Bidang Perpustakaan.
Sedangkan kewenangan daerah yang berupa 8 (delapan) urusan pilihan yang
menjadi urusan pemerintahan daerah Kabupaten Gunungkidul adalah sebagai
berikut:
a. Bidang Kelautan dan Perikanan;
b. Bidang Pertanian;
c. Bidang Kehutanan;
d. Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral;
e. Bidang Pariwisata;
f. Bidang Industri;
g. Bidang Perdagangan; dan
h. Bidang Ketransmigrasian.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul mempunyai tugas melaksanakan
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan serta memberikan pelayanan
prima kepada masyarakat agar terwujud masyarakat Kabupaten Gunungkidul yang
madani, sejahtera lahir dan batin berlandaskan iman dan taqwa.
2. Struktur Organisasi
Organisasi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul terdiri dari Kepala Daerah beserta
Perangkat Daerah yang terdiri atas Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas
Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Rumah Sakit Umum Daerah, dan Kecamatan.
Perangkat Daerah dimaksud bertanggung jawab kepada Kepala Daerah dan
membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 10 Tahun 2008
tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan Tugas Sekretariat
Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 19 Tahun 2011
tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan Tugas Sekretariat Daerah dan
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Struktur Organisasi Sekretariat
Daerah yaitu:
a. Sekretaris Daerah;
b. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, yang membawahi:
1) Bagian Administrasi Pemerintahan Umum;
2) Bagian Administrasi Pemerintahan Desa;
3) Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
6
c. Asisten Perekonomian dan Pembangunan, yang membawahi:
1) Bagian Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam;
2) Bagian Administrasi Pembangunan.
d. Asisten Administrasi Umum, yang membawahi:
1) Bagian Umum;
2) Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol;
3) Bagian Hukum;
4) Bagian Organisasi.
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
Dalam ketentuan Pasal 8A dan Pasal 8B Peraturan Daerah Kabupaten
Gunungkidul Nomor 19 Tahun 2011 diatur juga mengenai Staf Ahli Bupati
dengan nomenklatur jabatan staf ahli dapat terdiri dari:
a. Staf ahli bidang hukum dan politik;
b. Staf ahli bidang pemerintahan;
c. Staf ahli bidang pembangunan;
d. Staf ahli bidang kemasyarakatan dan sumber daya manusia; dan
e. Staf ahli bidang ekonomi dan keuangan.
Sedangkan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dibentuk berdasarkan
Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 10 Tahun 2008 tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan Tugas Sekretariat Daerah dan
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 19 Tahun 2011 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan,
Susunan Organisasi, Kedudukan, dan Tugas Sekretariat Daerah dan Sekretariat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dengan struktur organisasi sebagai berikut:
a. Sekretaris DPRD;
b. Bagian Tata Usaha;
c. Bagian Perencanaan dan Keuangan;
d. Bagian Risalah dan Perundang-undangan;
e. Bagian Persidangan dan Protokol; dan
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
Dinas-dinas Daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 11
Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan Tugas
Dinas-Dinas Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Gunungkidul Nomor 20 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi,
Kedudukan, dan Tugas Dinas-Dinas Daerah, yaitu:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
7
a. Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga;
b. Dinas Kesehatan;
c. Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura;
d. Dinas Peternakan;
e. Dinas Kelautan dan Perikanan;
f. Dinas Kehutanan dan Perkebunan;
g. Dinas Pekerjaan Umum;
h. Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi;
i. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Energi, dan Sumber Daya
Mineral;
j. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
k. Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika;
l. Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan; dan
m. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah.
Lembaga Teknis Daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 12
Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan Tugas
Lembaga Teknis Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Gunungkidul Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi,
Kedudukan, dan Tugas Lembaga Teknis Daerah, adalah sebagai berikut:
a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
b. Badan Kepegawaian Daerah;
c. Inspektorat Daerah;
d. Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga Berencana;
e. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik;
f. Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan;
g. Kantor Pengelolaan Pasar;
h. Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan;
i. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah;
j. Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu; dan
k. Satuan Polisi Pamong Praja.
Selain Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, 13 (tiga
belas) Dinas-dinas Daerah, 11 (sebelas) Lembaga Teknis Daerah (LTD), masih
terdapat 3 (tiga) Lembaga yang dibentuk dalam peraturan daerah tersendiri, yaitu
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari, Badan Penanggulangan Bencana
Daerah, dan Kecamatan.
Badan Penangguangan Bencana Daerah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Gunungkidul Nomor 22 Tahun 2011 tentang Pembentukan, Susunan
Organisasi, Kedudukan, dan Tugas Badan Penangguangan Bencana Daerah.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
8
RSUD Wonosari dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2008
tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan Tugas Rumah Sakit
Umum Daerah Wonosari, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Gunungkidul Nomor 23 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Nomor 13 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi,
Kedudukan, dan Tugas Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari.
Sedangkan Pemerintah Kecamatan dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Gunungkidul Nomor 14 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan
Organisasi, Kedudukan, dan Tugas Kecamatan. Berdasarkan Peraturan Daerah
tersebut dibentuk 18 kecamatan dengan 144 desa. Kecamatan yang dibentuk
mempunyai tugas salah satunya adalah membina penyelenggaraan pemerintahan
desa. Untuk penyelenggaraan pemerintahan desa diatur dalam Peraturan Daerah
Nomor 17 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja
Pemerintahan Desa.
Untuk menyelenggarakan pemerintahan daerah, didukung sumberdaya
manusia yang memadai dengan jumlah pegawai sebanyak 11.020 orang pada akhir
Tahun 2012, yang tersebar pada seluruh instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul. Adapun jabatan struktural di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul sebanyak 708 jabatan, terdiri dari eselon II.a = 1 jabatan, eselon II.b =
18 jabatan, eselon III = 135 jabatan, eselon IV = 497, dan eselon V = 57 jabatan.
Sedangkan jumlah Pegawai Negeri Sipil non eselon sebanyak 10.312 orang.
Gambar 1.1
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Gunungkidul.
Sedangkan komposisi pegawai Gunungkidul berdasarkan Golongan Ruang
adalah sebagai berikut:
Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Eselon Akhir Tahun 2012
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
9
Tabel 1.1
Komposisi Pegawai
No. Golongan/Ruang Bezetting 31 - 12 - 2012
1 I/a – I/d 455
2 II/a – II/d 2.541
3 III/a – III/d 4.138
4 IV/a – IV/e 3.886
Jumlah 11.020
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Gunungkidul.
Gambar 1.2
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Gunungkidul.
Sedangkan sumber dana untuk mendukung pencapaian sasaran yang
ditetapkan berasal dari Pandapatan Asli Daerah dan Dana Perimbangan Pemerintah
Pusat yang tercermin dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Besarnya
APBD menunjukkan kemampuan daerah dalam rangka peningkatan pembangunan
bagi masyarakat. Pada Tahun 2011 anggaran pendapatan dan belanja masing-masing
sebesar Rp.961.227.494.387,05 dan Rp.1.048.435.519.475,25. Sedangkan untuk
Tahun 2012 anggaran pendapatan dan belanja masing-masing sebesar
Rp.1.074.073.599.831,33 dan Rp.1.181.402.067.392,99. Dengan demikian APBD
Tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 11,74 % untuk anggaran pendapatan dan
anggaran belanja sebesar 12,68 %.
Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Pangkat dan Golongan
Pada Akhir Tahun 2012
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
10
Ditinjau dari anggaran Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Tahun 2011
sebesar Rp.47.953.224.512,30 dan Tahun 2012 sebesar Rp.68.065.973.303,33 yang
berarti mengalami kenaikan sebesar 41,94 % dari tahun sebelumnya. Sedangkan
anggaran penerimaan dari Dana Alokasi Umum (DAU) Tahun 2011 sebesar
Rp.572.300.004.000,00 dan Tahun 2012 sebesar Rp.687.944.489.000,00. Dengan
demikian mengalami peningkatan sebesar Rp.115.644.485.000,00 atau 20,21 % dari
tahun sebelumnya.
Gambar 1.3
Grafik Perbandingan Anggaran PAD, DAU, Pendapatan dan Belanja
Tahun 2012 dan 2011
Sumber : DPPKAD Kabupaten Gunungkidul.
Peningkatan PAD memberikan harapan bahwa upaya-upaya dan strategi dalam
peningkatan PAD telah dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam
memberdayakan sektor-sektor yang potensial. Akan tetapi perolehan PAD jika
dibandingkan dengan realisasi pengeluaran yang setiap tahunnya juga mengalami
peningkatan, masih menunjukkan peranan yang kecil. Dengan demikian menunjukkan
bahwa Pemerintah Kabupaten Gunungkidul masih sangat tergantung pada Pemerintah
Pusat untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di
Kabupaten Gunungkidul, walaupun dengan kecenderungan semakin kecil peranannya.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
11
C. Maksud dan Tujuan Penyusunan LAKIP 2012
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini disusun
berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Inpres
dan Permenpan dan RB ini memberikan tuntunan kepada semua instansi pemerintah
untuk menyiapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai bagian
integral dari siklus akuntabilitas kinerja yang utuh yang dikerangkakan dalam suatu
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Dengan dasar pemikiran tersebut, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) yang kami susun memiliki dua fungsi utama. Pertama, laporan
akuntabilitas kinerja merupakan sarana bagi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh stakeholders
(Pemerintah, DPRD, dan masyarakat). Kedua, laporan akuntabilitas kinerja
merupakan sarana evaluasi atas pencapaian kinerja Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul sebagai upaya untuk memperbaiki kinerja di masa datang. Dua fungsi
utama LAKIP tersebut merupakan cerminan dari maksud dan tujuan penyusunan dan
penyampaian LAKIP oleh setiap instansi pemerintah.
Gambar 1.4.
Maksud dan Tujuan Penyusunan LAKIP 2012
Dengan demikian, maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012 mencakup hal-hal berikut ini:
Aspek Akuntabilitas Kinerja bagi keperluan eksternal organisasi, menjadikan
LAKIP 2012 sebagai sarana pertanggungjawaban Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul atas capaian kinerja yang berhasil diperoleh selama Tahun 2012.
Esensi capaian kinerja yang dilaporkan merujuk pada sampai sejauh mana sasaran
strategis telah dicapai selama Tahun 2012.
Akuntabilitas Kinerja
Manajemen Kinerja
LAKIP
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
12
Aspek Manajemen Kinerja bagi keperluan internal organisasi, menjadikan
LAKIP 2012 sebagai sarana evaluasi pencapaian kinerja manajemen oleh
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul bagi upaya-upaya perbaikan kinerja di masa
datang. Untuk setiap celah kinerja yang ditemukan, manajemen Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul akan merumuskan strategi pemecahan masalahnya agar
capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dapat ditingkatkan secara
berkelanjutan.
D. Sistematika LAKIP 2012
Dalam laporan akuntabilitas ini disajikan data kegiatan maupun sumber
pembiayaan yang bersifat strategis, yaitu data kegiatan pembangunan sebagaimana
tercantum dalam APBD Tahun Anggaran 2012 dan program/kegiatan yang dilakukan
satuan kerja/instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul.
Laporan Akuntabilitas Kinerja ini mengkomunikasikan pencapaian kinerja
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul selama Tahun 2012. Capaian kinerja
(performance results) 2012 tersebut diperbandingkan dengan Rencana Kinerja
(performance plan) 2012 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis
atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan
diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja
di masa datang.
Dengan pola pikir seperti itu, dan sejalan dengan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010
tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah tanggal 31 Desember 2010, sistematika penyajian Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012 dapat
diilustrasikan sebagai berikut:
Sistematika Penyajian LAKIP Tahun 2012
SAMPUL
KATA PENGANTAR
RINGKASAN EKSEKUTIF
DAFTAR ISI
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
13
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tugas Pokok dan Struktur Organisasi
Maksud dan Tujuan Penyusunan LAKIP 2012
Sistematika LAKIP 2012
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2010 – 2015
Rencana Kinerja Tahun 2012
Perjanjian Kinerja Tahun 2012
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Pengukuran Kinerja
Evaluasi dan Analisis Akuntabilias Kinerja
Akuntabilitas Keuangan
BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Uraian singkat masing-masing bab adalah sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan; menjelaskan secara ringkas latar belakang, tugas pokok, dan
struktur organisasi, menjabarkan maksud dan tujuan penyusunan dan
penyampaian LAKIP 2012, dan sistematika penyusunan LAKIP 2012.
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja; menjelaskan rencana strategis
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, yaitu RPJMD untuk periode 2010-
2015, rencana kinerja untuk tahun 2012 dan perjanjian kinerja untuk tahun
2012.
Bab III Akuntabilitas Kinerja; disajikan uraian hasil pengukuran kinerja, evaluasi
kinerja, dan analisis capaian kinerja, termasuk menguraikan secara sistematis
keberhasilan dan kegagalan, hambatan/kendala, dan permasalahan yang
dihadapi dalam pencapaian target-target kinerja yang telah ditetapkan serta
langkah-langkah antisipatif yang akan diambil untuk perbaikan dan
peningkatan kinerja. Akuntabilitas keuangan menyajikan alokasi dan
realisasi anggaran bagi pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan.
Bab IV Penutup; menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas
Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012 dan menguraikan
saran yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa datang.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
14
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Gunungkidul merupakan dokumen perencanaan strategis lima tahunan berdasarkan visi,
misi, serta program Kepala Daerah terpilih yang berpedoman pada Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian,
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, dengan memperhatikan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional dalam rangka pengintegrasian untuk
menciptakan keterpaduan, keserasian, dan mensinergikan perencanaan pembangunan
daerah dalam sistem pembangunan nasional. RPJMD ini merupakan dokumen perencanaan
strategis Kabupaten Gunungkidul.
Dalam penyusunan RPJMD Tahun 2010-2015, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
terlebih dahulu menyelenggarakan Forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang) Jangka Menengah secara partisipatif dengan melibatkan unsur pemangku
kepentingan (stakeholders) pembangunan setempat sehingga bisa dijadikan acuan dalam
penentuan prioritas program dan kegiatan tahunan. Selanjutnya RPJMD tersebut dijabarkan
dalam Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) sebagai dokumen
teknis operasional.
Untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan tahunan maka RPJMD tersebut
dijabarkan ke dalam perencanaan kinerja tahunan yang memuat sasaran-sasaran yang ingin
dicapai dalam periode waktu satu tahunan dan strategi yang digunakan untuk mewujudkan
pencapaian sasaran tersebut serta tolok ukur dan target kinerja apa saja yang akan
digunakan untuk menunjukkan kualitas pencapaian sasaran yang bersangkutan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Gunungkidul
ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 17 Tahun 2010
tanggal 20 Desember 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010-2015. RPJMD atau Renstra tersebut merupakan alat
perencanaan pembangunan jangka menengah yang menjadi tolok ukur kinerja daerah dalam
melaksanakan amanat yang telah diberikan oleh masyarakat Kabupaten Gunungkidul.
BAB
II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
15
A. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun
2010 - 2015
Untuk memberikan arah terhadap pencapaian tujuan pembangunannya,
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menyusun perencanaan pembangunan yang
tertuang dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah sebagai
bentuk perencanaan stratejik. Perencanaan ini dalam rangka pencapaian tujuan
otonomi yang diarahkan dengan penerapan prinsip, asas, tujuan, dan mekanisme
perencanaan pembangunan daerah otonom yang konsisten dan didasarkan pada
potensi sumber daya dan perkembangan masyarakat secara global. Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Gunungkidul ditetapkan
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun
2010-2015 tanggal 20 Desember 2010. Dokumen tersebut juga merupakan alat
perencanaan pembangunan jangka menengah yang menjadi tolok ukur kinerja daerah
dalam melaksanakan amanat yang telah diberikan oleh masyarakat Kabupaten
Gunungkidul.
1. Visi dan Misi
Visi Kabupaten Gunungkidul yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Gunungkidul Nomor 17 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010-2015 adalah:
“Mewujudkan Gunungkidul yang Lebih Maju, Makmur, dan Sejahtera”, dengan
penjelasan sebagai berikut:
a. Gunungkidul lebih maju, lebih makmur, dan lebih sejahtera merupakan
keadaan masyarakat Gunungkidul yang lebih kreatif, inovatif, dinamis,
profesional, selalu bergerak ke depan untuk mencapai nilai-nilai yang lebih
berkualitas, unggul, dan handal dalam meningkatkan standar kehidupan, baik
dalam peningkatan pendapatan, penyediaan lapangan kerja, perbaikan kualitas
pendidikan, penghormatan atas nilai-nilai budaya, kemanusiaan, kesetaraan
“gender”, menumbuhkan jati diri baik pribadi maupun masyarakat, dan
perwujudan kondisi masyarakat yang tercukupi dan terpenuhi kebutuhan dasarnya
serta meningkat taraf hidup dan kualitas hidupnya dari waktu ke waktu.
b. Pengertian maju adalah perwujudan kondisi masyarakat yang tumbuh dan
berkembang baik secara ekonomi, sosial, kependudukan, dan politik. Ditinjau dari
aspek ekonomi masyarakat yang maju diukur dari tingkat kemakmurannya yang
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
16
tercermin pada tingkat pendapatan yang lebih tinggi dari pendapatan rata-rata dan
pembagian yang lebih merata. Proses produksi telah berkembang dengan
keterpaduan antar sektor, terutama sektor industri, sektor pertanian, dan sektor-
sektor jasa, serta didukung suatu pemanfaatan sumber daya alam secara rasional,
efisien, dan berwawasan lingkungan. Lembaga dan pranata ekonomi telah tertata
dan berjalan serta berfungsi dengan baik, sehingga mendukung perekonomian
yang efisien dengan produktivitas tinggi. Ditinjau dari aspek sosial, masyarakat
yang maju berkaitan dengan kualitas sumber daya manusianya, yang dicerminkan
semakin tinggi tingkat pendidikan penduduknya. Ditinjau dari aspek
kependudukan, masyarakat yang maju adalah masyarakat yang sehat, usia harapan
hidup yang tinggi, kualitas pelayanan sosial yang baik, dan tingkat pertumbuhan
penduduk yang lebih kecil. Ditinjau dari aspek politik, masyarakat yang maju
adalah masyarakat yang telah mampu mengembangkan sistem dan kelembagaan
politik yang demokratis dan mantap, warganya terjamin hak-haknya, dan adanya
peran serta masyarakat secara nyata dan efektif dalam segala aspek kehidupan.
c. Sementara itu, kondisi masyarakat yang lebih makmur dan sejahtera adalah
tercukupinya kebutuhan dasar hidup masyarakat baik lahir maupun batin, yang
ditandai oleh kecukupan pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan,
disamping situasi keamanan yang kondusif, suasana kehidupan yang rukun, saling
menghormati dan menghargai dilandasi oleh sikap religius, serta menjunjung
tinggi nilai-nilai demokrasi dan keadilan. Adapun motto yang pembangunan
Tahun 2010-2015 adalah: “Deso Makmur Gunungkidul Makmur”.
Visi Kabupaten Gunungkidul 2015 kemudian dijabarkan dalam misi
pembangunan 2010-2015 dengan menetapkan 7 (tujuh) misi yang akan dilakukan
secara konsisten, yaitu:
a. Peningkatan pemanfaatan air sebagai sumber kemakmuran.
b. Pemanfaatan sumber daya alam untuk menggerakan perekonomian daerah secara
lestari.
c. Peningkatan pengelolaan pariwisata.
d. Pengembangan sumber daya manusia yang terampil, profesional, dan peduli.
e. Peningkatan iklim usaha yang kondusif.
f. Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan bebas dari
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
g. Peningkatan peluang investasi dan penggalangan sumber-sumber pendanaan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
17
Untuk memperjelas pemahaman terhadap misi pembangunan tersebut, berikut
ini adalah penjelasan masing-masing misi:
Misi Kesatu:
Peningkatan pemanfaatan air sebagai sumber kemakmuran adalah upaya pemerintah
daerah dalam memperkuat sistem pengelolaan air untuk sebesar-besarnya dapat
dimanfaatkan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat berupa pemenuhan
kebutuhan air bersih, irigasi, pengairan, dan meningkatkan cadangan air bagi
masyarakat pada masa yang akan datang.
Misi Kedua:
Pemanfaatan sumber daya alam untuk menggerakan perekonomian daerah secara
lestari yaitu upaya pemerintah daerah untuk memperkuat dan meningkatkan
kesadaran semua pihak dalam pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya alam
untuk mendukung perekonomian dengan tetap mempertimbangkan fungsi lingkungan
hidup yang dicerminkan oleh tetap terjaganya fungsi dan daya dukung lingkungan.
Pembangunan ekonomi diupayakan dengan tetap menjaga keseimbangan antara
pemanfaatan, keberlanjutan, keberadaan, dan kegunaan sumber daya alam dan
lingkungan hidup, melalui pemanfaatan ruang yang serasi untuk kegiatan ekonomi
dalam rangka mendukung peningkatan kualitas kehidupan masyarakat.
Misi Ketiga:
Peningkatan pengelolaan pariwisata yaitu upaya pemerintah daerah untuk
mengembangan sektor pariwisata sebagai basis aktivitas ekonomi masyarakat melalui
berbagai inovasi pengembangan obyek wisata yang meliputi wisata alam, wisata
berbasis keindahan alam, dan lingkungan (ecotourism) dengan tetap memperhatikan
unsur kelestarian lingkungan dan memperhatikan tata ruang wilayah serta pencegahan
pemanasan global (global warming).
Misi Keempat:
Pengembangan sumber daya manusia yang terampil, profesional, dan peduli adalah
upaya pemerintah daerah dalam mewujudkan peningkatan kualitas sumberdaya
manusia yang berkualitas dan berdaya saing, meningkatkan penguasaan, pemanfaatan,
dan penciptaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mempunyai kesadaran dan
kepedulian yang tinggi terhadap pembangunan.
Misi Kelima:
Peningkatan iklim usaha yang kondusif adalah adalah upaya pemerintah daerah untuk
memperkuat dunia usaha/swasta berbasis potensi daerah menuju keunggulan
kompetitif daerah dan mampu membangun struktur perekonomian daerah yang
tangguh, kuat, dan kokoh.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
18
Misi Keenam:
Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan bebas dari
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) adalah upaya pemerintah daerah dalam
memperkuat sistem pemerintahan yang baik dan bersih. Hal tersebut dilakukan
melalui penanggulangan penyalahgunaan kewenangan dalam bentuk KKN,
peningkatan kualitas penyelenggaraan administrasi publik, dan peningkatan
keberdayaan masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan yang dicapai dengan
cara penerapan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik (good governance) pada
semua tingkat dan lini pemerintah daerah dan pada semua kegiatan pembangunan.
Misi Ketujuh:
Peningkatan peluang investasi dan penggalangan sumber-sumber pendanaan adalah
upaya pemerintah daerah untuk memacu pertumbuhan investasi baik investasi asing
dan dalam negeri dan upaya memperkuat kapasitas keuangan daerah untuk
mendukung pembiayaan pembangunan daerah agar semakin mandiri.
2. Tujuan dan Sasaran
Sesuai dengan visi dan misi tersebut, dirumuskan tujuan pembangunan
Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010-2015, yaitu:
a. Peningkatan pengelolaan sumber-sumber air dan penyediaan air bersih.
b. Peningkatan pengelolaan sumber daya alam dengan tetap menjaga kelestarian
lingkungan.
c. Peningkatan pengelolaan pariwisata melalui kemitraan pemerintah, swasta, dan
masyarakat.
d. Keberpihakan dan pemberdayaan kepada masyarakat menengah kebawah untuk
memperoleh kemudahan akses layanan pendidikan, kesehatan, sosial dan budaya.
e. Menciptakan kemudahan memperoleh dan menciptakan lapangan kerja melalui
penggalian pemberdayaan usaha kecil, mikro, dan menengah.
f. Peningkatan sistem pelayanan publik dengan menerapkan prinsip-prinsip good
governance.
g. Menggalang sumber-sumber pendanaan baik dari dalam/luar negeri untuk memacu
pembangunan daerah, menciptakan lapangan kerja dan Pendapatan Asli Daerah.
Berdasarkan atau tujuan, selanjutnya Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
menjabarkan dalam sasaran-sasaran strategis yang akan dicapai secara tahunan selama
periode RPJMD. Sasaran strategis dan indikator kinerja sebagai alat ukur keberhasilan
sasaran strategis selama tahun 2010-2015 adalah sebagai berikut:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
19
Tabel 2.1
Sasaran strategis dan indikator kinerja
Sasaran Indikator Kinerja
Tujuan 1: Peningkatan pengelolaan sumber-sumber air dan penyediaan air
bersih.
Sasaran Strategis 1:
Sentra produksi memiliki
infrastruktur air dan sanitasi
yang handal.
1. Persentase sentra produksi yang memiliki air
bersih yang handal;
2. Persentase keterjangkauan air kawasan rawan
kekeringan pada musim kemarau;
3. Persentase lahan pertanian yang terairi secara
kontinyu;
4. Jumlah pemanfaatan air/sungai bawah tanah
(sumur pompa);
5. Panjang Jaringan Irigasi (Jaringan irigasi
tersier, irigasi perdesaan, dan Jaringan Tingkat
Usaha Tani (JITUT) pada lahan pertanian
tanaman pangan dan hortikultura);
6. Jumlah penyediaan penampung air (Embung
dan damparit);
Sasaran Strategis 2:
Kawasan permukiman
memiliki infrastruktur air yang
handal.
Persentase kawasan permukiman yang memiliki
air bersih yang handal;
Tujuan 2: Peningkatan pengelolaan sumber daya alam dengan tetap menjaga
kelestarian lingkungan.
Tujuan 5: Menciptakan kemudahan memperoleh dan menciptakan lapangan
kerja melalui penggalian pemberdayaan usaha kecil, mikro, dan
menengah.
Tujuan 7: Menggalang sumber-sumber pendanaan baik dari dalam/luar
negeri untuk memacu pembangunan daerah, menciptakan
lapangan kerja dan Pendapatan Asli Daerah.
Sasaran Strategis 3:
Sentra produksi memiliki
infrastruktur transportasi,
energi, dan telekomunikasi
yang handal.
1. Panjang Jalan Usaha Tani (JALUT) pada
sentra produksi Tanaman Pangan dan
Hortikultura;
2. Panjang Jalan Usaha Tani (JUT) pada sentra
produksi perkebunan;
3. Persentase pemenuhan kebutuhan pupuk
organik;
4. Jumlah unit Penyewaan Jasa Alsintan (UPJA)
dan Alsintan lainnya pada sentra produksi
Tanaman Pangan dan hortikultura;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
20
Sasaran Indikator Kinerja
5. Jumlah RPH, TPH, dan RPA yang memiliki
sarana pengolahan limbah, sanitasi, dan
drainase;
6. Jumlah kawasan peternakan yang memiliki
jalan produksi;
7. Persentase kecamatan yang memiliki
puskeswan dengan infrastruktur yang handal;
8. Persentase sentra produksi perikanan yang
memiliki jalan produksi, fasilitas pengolahan
ikan, sanitasi, dan drainase;
9. Jumlah PPI,UPR, dan BBI;
10. Jumlah dan jenis sarana tangkap ikan;
11. Jumlah sentra produksi yang memiliki unit
pengolahan hasil;
12. Persentase sentra produksi yang memiliki
sarana listrik yang cukup;
13. Persentase sentra produksi yang memiliki
layanan transportasi umum yang tertib, aman
lancar, dan laik jalan;
14. Rasio ketersediaan simpul transportasi antar
kecamatan;
15. Rasio ketersediaan fasilitas lalu lintas jalan;
16. Persentase sentra produksi yang memenuhi
standar kesehatan;
17. Persentase ketersediaan lahan untuk
pembangunan;
18. Persentase sentra produksi yang memiliki
jalan, jembatan, sanitasi, dan drainase yang
handal;
19. Panjang Jaringan Jalan Lintas Selatan (JJLS)
terbangun;
Sasaran Strategis 4:
Kawasan permukiman
memiliki infrastruktur dasar
transportasi, energi, air,
telekomunikasi, dan sanitasi.
1. Persentase kawasan permukiman yang
memiliki jalan, jembatan, dan fasum-fasos;
2. Persentase kawasan permukiman yang
memiliki sanitasi dan drainase;
3. Rasio ruang terbuka hijau;
4. Persentase kawasan permukiman yang
memiliki sarana listrik dan energi yang cukup;
5. Persentase kawasan permukiman yang
memiliki pelayanan transportasi umum yang
tertib, aman, dan lancar;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
21
Sasaran Indikator Kinerja
6. Persentase kawasan permukiman yang
memiliki akses telekomunikasi;
7. Persentase kawasan permukiman, fasum, dan
fasos yang memenuhi standar kesehatan;
8. Jumlah rumah yang dibangun dan direhabilitasi
untuk RTM;
9. Jumlah stimulan dan swadaya masyarakat
dalam membangun infrastruktur perdesaan;
Sasaran Strategis 5:
Pelabuhan pendaratan ikan
Sadeng ditingkatkan menjadi
pelabuhan perikanan nusantara
dengan infrastruktur
minapolitan yang memacu
pengembangan kawasan
perikanan Pantai Selatan.
1. Persentase kelengkapan Fasilitas Lalulintas
dan Angkutan Jalan menuju Pelabuhan
Sadeng;
2. Persentase jalan, jembatan dan air bersih
di/menuju Pelabuhan Sadeng yang memadai;
3. Persentase pemenuhan listrik di Pelabuhan
Sadeng;
4. Jumlah pengusaha yang melakukan ekspor;
5. Volume perdagangan hasil perikanan melalui
pelabuhan;
6. Persentase kelengkapan infrastruktur
minapolitan yang memenuhi standar di
pelabuhan Sadeng;
7. Volume hasil tangkap perikanan di Pelabuhan
Sadeng;
Sasaran Strategis 6:
Seluruh potensi sumber daya
alam dipetakan dan
dipromosikan secara tepat
sasaran dengan data yang
akurat untuk mendorong
investasi.
1. Persentase kecamatan yang memiliki pemetaan
potensi secara up-to-date dan akurat;
2. Pertambahan persetujuan prinsip PMA/PMDN
Fasilitasi baru atau perluasan setiap tahunnya;
3. Pertambahan jumlah PMA/PMDN fasilitasi
setiap tahunnya;
4. Persentase potensi yang disajikan secara on-
line dengan data yang up-to-date dan akurat;
5. Jumlah potensi bidang perindustrian,
perdagangan, koperasi, pertambangan dan
energi yang memiliki pemetaan secara rinci,
akurat, dan up-to-date;
6. Jumlah potensi bidang perindustrian,
perdagangan, koperasi, pertambangan, dan
energi yang dikembangkan;
7. Jumlah potensi bidang kelautan dan perikanan
yang memiliki pemetaan secara rinci, akurat,
dan up-to-date;
8. Persentase potensi bidang kelautan dan
perikanan yang dikembangkan;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
22
Sasaran Indikator Kinerja
9. Jumlah potensi tanaman pangan dan
hortikultura yang memiliki pemetaan secara
rinci, akurat, dan up-to-date;
10. Persentase potensi bidang tanaman pangan dan
hortikultura yang dikembangkan;
11. Jumlah potensi kehutanan dan perkebunan
yang memiliki pemetaan secara rinci, akurat,
dan up-to-date;
12. Luas lahan potensi bidang kehutanan dan
perkebunan yang dikembangkan;
13. Jumlah potensi peternakan yang memiliki
pemetaan secara rinci, akurat, dan up-to-date;
14. Persentase potensi bidang peternakan yang
dikembangkan;
15. Persentase kelengkapan data informasi status
lingkungan hidup daerah;
16. Persentase komoditas unggulan yang
terpetakan data produksi dan penjualan secara
up-to-date di setiap kecamatan;
17. Jumlah potensi dengan informasi harga pasar,
persediaan, volume permintaan, volume
penjualan, potensi pasar, yang dapat diakses
secara on-line dan up-to-date;
18. Pertambahan realisasi investasi PMA/PMDN
Fasilitasi setiap tahunnya;
19. Jumlah kemitraan strategis nasional dan
internasional dalam pengembangan potensi
Gunungkidul;
20. Persentase potensi wilayah yang dipromosikan
dengan data yang up-to-date dan akurat;
21. Persentase potensi komoditas pertanian,
pertambangan dan energi yang terpetakan
dengan data produksi secara up-to-date di
setiap kecamatan;
Sasaran Strategis 7:
Setiap kecamatan memiliki
komoditas unggulan yang
dikelola secara lestari dengan
menerapkan teknologi
produksi dan pengolahan yang
tepat guna.
1. Ragam komoditas unggulan tanaman pangan
dan hortikultura yang menerapkan teknologi
tepat guna;
2. Persentase Peningkatan produksi dan
produktivitas komoditas unggulan serta produk
olahan tanaman pangan dan hortikultura;
3. Ragam komoditas unggulan peternakan yang
menerapkan teknologi tepat guna;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
23
Sasaran Indikator Kinerja
4. Persentase Peningkatan produksi dan
produktivitas komoditas unggulan serta produk
olahan peternakan;
5. Ragam dan jumlah teknologi tepat guna serta
bibit unggul peternakan yang digunakan;
6. Ragam komoditas unggulan kelautan &
perikanan yang menerapkan teknologi tepat
guna;
7. Persentase Peningkatan produksi dan
produktivitas komoditas unggulan serta produk
olahan kelautan & perikanan;
8. Ragam dan jumlah teknologi tepat guna serta
bibit unggul kelautan dan perikanan yang
digunakan (budidaya, tangkap, pengolahan);
9. Ragam komoditas unggulan kehutanan dan
perkebunan yang menerapkan teknologi tepat
guna;
10. Peningkatan produksi dan produktivitas
komoditas unggulan serta produk olahan
kehutanan dan perkebunan;
11. Jenis konservasi pada habitat khusus;
12. Ragam komoditas unggulan perindustrian,
perdagangan, pertambangan, dan energi yang
menerapkan teknologi tepat guna;
13. Persentase Peningkatan produktivitas
komoditas unggulan perindustrian,
pertambangan, dan energi;
14. Ragam dan jumlah teknologi tepat guna
perindustrian, pertambangan, dan energi yang
digunakan;
15. Persentase kecamatan yang memiliki
posyantekdes aktif;
16. Persentase masyarakat perdesaan yang
memanfaatkan teknologi tepat guna;
17. Jumlah desa Prima (Perempuan Indonesia
Maju & Mandiri);
18. Ragam dan jumlah teknologi dan komoditas
unggulan yang direkomendasikan;
19. Jumlah sumber mata air yang dikonservasi;
20. Jumlah kelompok masyarakat peduli/
pemerhati lingkungan;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
24
Sasaran Indikator Kinerja
Sasaran Strategis 8:
Setiap kecamatan memiliki
Unit Pelayanan Bisnis dan
lembaga pembiayaan yang
mampu memfasilitasi
pengembangan komoditas
unggulan.
1. Jumlah kecamatan yang memiliki Unit
Pelayanan Bisnis;
2. Jumlah kelompok usaha industri, perdagangan,
dan pertambangan yang memperoleh
permodalan;
3. Jumlah komoditas unggulan yang
dikembangkan dan dipasarkan melalui Unit
Pelayanan Bisnis;
4. Persentase desa yang memiliki koperasi
berkualifikasi sehat;
5. Persentase peningkatan produktivitas
kelompok usaha industri, perdagangan, dan
pertambangan;
6. Jumlah kelompok simpan pinjam untuk
perempuan;
7. Jumlah UPPKS di desa;
8. Jumlah kelompok usaha produktif perdesaan
yang menerima manfaat dana bergulir secara
tertib dan lancar;
9. Jumlah kelompok usaha tani yang memperoleh
permodalan;
10. Jumlah kelompok usaha peternakan yang
memperoleh permodalan;
11. Persentase desa pesisir yang memiliki
pendamping teknis perikanan;
12. Persentase peningkatan produktivitas
kelompok nelayan;
13. Jumlah kelompok usaha perikanan yang
memperoleh permodalan;
14. Persentase kecamatan yang memiliki
Kelompok Usaha Bersama (KUBE) aktif;
15. Persentase BPP yang memiliki klinik
konsultasi agribisnis;
Sasaran Strategis 9:
Setiap kecamatan memiliki
pasar yang mampu menjamin
ketersediaan kebutuhan pokok
dan sarana produksi serta
penjualan komoditas di
wilayahnya.
1. Persentase kebutuhan pokok dan input
produksi yang terjamin ketersediaannya
dengan harga terjangkau;
2. Persentase pasar pemerintah daerah yang
representatif dan mampu memfasilitasi
kebutuhan masyarakat Gunungkidul dan
sekitarnya;
3. Jumlah tempat pelelangan ikan, pasar ikan, &
kedai pesisir;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
25
Sasaran Indikator Kinerja
4. Jumlah Pasar Desa yang memiliki bangunan
permanen;
Sasaran Strategis 10:
Kabupaten Gunungkidul
mencapai ketahanan pangan.
1. Persentase desa rawan pangan;
2. Persentase ketersediaan protein hewani dan
nabati;
3. Persentase ketersediaan pangan sehat;
4. Persentase pemenuhan kebutuhan pangan
lokal;
5. Persentase kelembagaan pengelolaan cadangan
masyarakat;
6. Jumlah RTM yang memperoleh distribusi
raskin;
Tujuan 3: Peningkatan pengelolaan pariwisata melalui kemitraan pemerintah,
swasta, dan masyarakat.
Sasaran Strategis 11:
Kabupaten Gunungkidul
menjadi destinasi wisata
unggulan dengan infrastruktur
yang handal.
1. Persentase objek wisata yang memiliki
infrastruktur pariwisata yang handal;
2. Jumlah usaha pariwisata yang memenuhi
standar;
3. Persentase objek wisata yang memiliki air
bersih, sanitasi, dan akses jalan;
4. Jumlah kunjungan wisman dan wisnus;
5. Jumlah kios informasi pariwisata Kabupaten
Gunungkidul;
6. Jumlah dan ragam daya tarik wisata yang
dikelola secara profesional;
7. Jumlah kelompok sadar wisata;
8. Persentase objek wisata yang dapat diakses
oleh sarana transportasi yang nyaman;
9. Persentase objek wisata yang memiliki listrik;
10. Persentase objek wisata yang memiliki air
bersih, sanitasi, dan akses jalan;
11. Persentase objek wisata yang dapat akses
sarana komunikasi;
Sasaran Strategis 12:
Seluruh potensi sumber daya
alam dipetakan dan
dipromosikan secara tepat
sasaran dengan data yang
akurat untuk mendorong
investasi.
1. Jumlah potensi kebudayaan dan pariwisata
yang memiliki pemetaan secara rinci, akurat,
dan up-to-date;
2. Persentase potensi di bidang kebudayaan dan
pariwisata yang dikembangkan;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
26
Sasaran Indikator Kinerja
Tujuan 4: Keberpihakan dan pemberdayaan kepada masyarakat menengah
kebawah untuk memperoleh kemudahan akses layanan
pendidikan, kesehatan, sosial dan budaya.
Sasaran Strategis 13:
Anak Usia Dini terlayani
PAUD.
Persentase Anak Usia Dini terlayani PAUD formal
dan non formal;
Sasaran Strategis 14:
Pendidikan Dasar, Menengah
dan Anak usia sekolah lulus
SLTA dan memiliki
keterampilan Bahasa Inggris,
komputer, agrobisnis, dan
kewirausahaan.
1. APK dan APM di setiap kecamatan;
2. Rasio ketersediaan ruang kelas untuk SD,
SLTP, dan SLTA;
3. Rasio murid/rombongan belajar dengan guru
per bidang studi;
4. Persentase sekolah yang menerapkan
kurikulum bahasa inggris, komputer,
agrobisnis, dan kewirausahaan;
5. Persentase Anak Berkebutuhan khusus (ABK)
yang terlayani pendidikan formal;
6. Jumlah sekolah yang memenuhi standar mutu
(SSN);
7. Peringkat kelulusan SD, SLTP, dan SLTA;
8. Persentase anak usia sekolah lulus SD, SLTP,
dan SLTA;
9. Persentase pendidikan non formal yang
memenuhi standar mutu;
10. Persentase anak putus sekolah yang
menyelesaikan kejar paket A, B, dan C;
11. Jumlah buta aksara;
12. Persentase guru yang memenuhi kualifikasi
dan standar kompetensi;
13. Persentase desa yang memperoleh layanan
perpustakaan;
14. Ragam dan jumlah buku perpustakaan;
15. Jumlah pustakawan dan pemustaka;
Sasaran Strategis 15:
Angkatan kerja menjadi
pekerja profesional atau
wirausaha yang peduli
memajukan daerahnya.
1. Jumlah dan jenis pelatihan di setiap kecamatan;
2. Persentase pengangguran yang menjadi pekerja
profesional atau wirausaha;
3. Jumlah pengangguran dan kk miskin yang
menjadi transmigran;
4. Jumlah wirausaha baru di bidang perindagkop
di setiap kecamatan;
5. Jumlah wirausaha baru di bidang kehutanan
dan perkebunan di setiap kecamatan;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
27
Sasaran Indikator Kinerja
6. Jumlah wirausaha baru di bidang peternakan di
setiap kecamatan;
7. Jumlah wirausaha baru di bidang agrobisnis di
setiap kecamatan;
8. Jumlah wirausaha baru di bidang tanaman
pangan dan hortikultura di setiap kecamatan;
9. Jumlah wirausaha baru di bidang kelautan dan
perikanan;
10. Jumlah wirausaha baru di bidang kebudayaan
dan pariwisata;
11. Jumlah wirausaha baru kelompok masyarakat
PNPM mandiri perdesaan;
12. Persentase partisipasi angkatan kerja
perempuan;
13. Jumlah pengangguran di setiap kecamatan;
Sasaran Strategis 16:
Rumah sakit, puskesmas, dan
jaringannya memenuhi standar
mutu serta mampu
menjangkau/dijangkau oleh
masyarakat di wilayahnya.
1. Persentase fasilitas pelayanan kesehatan
Pemerintah yang menerapkan manajemen
mutu;
2. Persentase kunjungan Bumil dengan K4;
3. Persentase Bumil dengan komplikasi yang
ditangani;
4. Persentase persalinan ditolong tenaga
kesehatan;
5. Persentase ibu nifas yang memperoleh 3 kali
pelayanan sesuai standar;
6. Persentase neonatal dengan komplikasi
ditangani;
7. Persentase bayi yang memperoleh pelayanan;
8. Persentase siswa SD kelas 1 yang diperiksa;
9. Persentase pelayanan PUS menjadi peserta KB
aktif;
10. Persentase cakupan kunjungan rawat jalan
pasien Gakin;
11. Persentase cakupan kunjungan rawat inap
pasien Gakin;
12. Persentase sasaran kesehatan pemerintah
dengan kemampuan gawat darurat level 1;
13. Persentase desa dengan anak UCI;
14. Jumlah penemuan dan penanganan penyakit
menular;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
28
Sasaran Indikator Kinerja
15. Persentase desa dengan KLB yang dilakukan
penyelidikan epidemologi kurang dari 24 jam;
16. Persentase balita dan anak prasekolah dilayani
(DTKB);
17. Persentase Balita Gakin mendapatkan MP-
ASI;
18. Persentase Balita gizi buruk mendapatkan
perawatan;
19. Persentase desa siaga aktif;
20. Jumlah akreditasi yang diperoleh;
21. Persentase RSUD dengan pencapaian SPM
memenuhi target;
22. Persentase pelayanan terhadap keluarga miskin
baik rawat jalan maupun rawat inap;
Sasaran Strategis 17:
Keluarga sadar gizi,
berperilaku hidup bersih sehat,
dan menerapkan norma
keluarga kecil, bahagia, dan
sejahtera.
1. Persentase gizi kurang pada balita;
2. Persentase Bumil KEK;
3. Persentase Bumil/Bufas Anemia;
4. Persentase keluarga sadar gizi;
5. Persentase Posyandu aktif;
6. Persentase rumahtangga ber-PHBS;
7. Jumlah Kecamatan Sayang Ibu;
8. Jumlah kelompok masyarakat yang aktif dalam
kesetaraan gender (P2WKSS);
9. Persentase dasa wisma aktif di setiap desa;
10. Persentase keluarga ikut KB aktif.;
11. Persentase kecamatan yang memiliki PIKKRR;
12. Jumlah Bina Keluarga Balita;
13. Jumlah Bina Keluarga Remaja;
14. Jumlah Bina Keluarga Lansia;
15. Persentase siswa SD/MI yang mendapatkan
makanan tambahan (PMT-AS);
16. Persentase keluarga Pra KS dan KS1 yang
menjadi KS2;
Sasaran Strategis 18:
Pemuda pemudi Gunungkidul
meraih prestasi regional,
nasional dan internacional.
1. Jumlah pemuda-pemudi yang meraih prestasi
regional dan internasional;
2. Jumlah prestasi regional dan internasional yang
diraih;
3. Jumlah event olahraga, iptek, seni-budaya dan
imtaq berskala regional dan internasional di
Gunungkidul;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
29
Sasaran Indikator Kinerja
4. Jumlah organisasi kepemudaan dan sarana
kepemudaan & olahraga yang meraih prestasi;
5. Jumlah pemuda-pemudi penggiat seni-budaya
dan sanggar seni;
6. Jumlah seni-budaya Gunungkidul yang tampil
di forum nasional dan internasional;
7. Persentase karangtaruna aktif yang menjadi
pionir ekonomi daerah di setiap kecamatan;
Tujuan 6: Peningkatan sistem pelayanan publik dengan menerapkan prinsip-
prinsip Good Governance.
Sasaran Strategis 19:
Seluruh SKPD dan
pemerintahan desa memiliki
aparatur yang kompeten sesuai
kebutuhan serta menerapkan
akuntabilitas kinerja dan bebas
KKN.
1. Persentase aparatur yang memiliki kompetensi
sesuai bidang tugasnya;
2. Persentase aparatur yang memperoleh
penghargaan dan sanksi yang jelas;
3. Persentase aparatur yang memperoleh
pengembangan karir yang tepat waktu;
4. Persentase SKPD yang memiliki aparatur
kompeten sesuai kebutuhan;
5. Persentase pemerintahan desa yang
melaksanakan siklus tahunan desa secara
tertib;
6. Persentase kepala desa dan perangkat desa
yang memiliki kompetensi sesuai bidang
tugasnya;
7. Persentase SKPD yang memiliki analisis
jabatan, ABK, dan Standar Kompetensi;
8. Persentase SKPD yang terevaluasi tupoksinya;
Sasaran Strategis 20:
Seluruh perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian dan
pelaporan dilaksanakan secara
tepat waktu dan terintegrasi
dengan data yang akurat.
1. Persentase SKPD yang menerapkan
perencanaan secara terintegrasi dan tepat
waktu berdasarkan basis data yang up-to-date
dan akurat;
2. Persentase SKPD yang menerapkan sistem
informasi perencanaan dan monev terintegrasi
secara on-line;
3. Teridentifikasinya faktor penyebab
keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian
target sasaran pembangunan secara periodik;
4. Persentase SKPD yang taat aturan dan tepat
waktu dalam melaksanakan program dan
kegiatan;
5. Persentase penyelesaian tindak lanjut
rekomendasi hasil pemeriksaan aparat
pengawas internal dan eksternal;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
30
Sasaran Indikator Kinerja
6. Persentase penyelesaian kasus pengaduan
masyarakat;
7. Persentase SKPD penghasil PAD yang
melaporkan pendapatan secara akuntabel dan
tepat waktu;
8. Persentase SKPD yang melakukan pengelolaan
dan pelaporan keuangan secara tepat waktu
dan sesuai standar;
9. Persentase Asset daerah yang diinventarisir,
dinilai dan dikelola secara tepat;
10. Persentase pengadaan barang dan jasa
Pelelangan Umum secara e-procurement dan
taat aturan;
11. Persentase desa yang menyusun profil desa
secara lengkap dan akurat;
12. Jumlah desa swasembada;
13. Persentase penduduk yang memiliki dokumen
kependudukan yang up-to-date dan akurat;
14. Persentase kecamatan yang memiliki data
kependudukan yang up-to-date dan akurat;
15. Persentase desa yang memiliki data
kependudukan yang up-to-date dan akurat;
16. Persentase kecamatan yang melaksanakan
SIAK secara on-line;
17. Persentase SKPD yang terintegrasi dalam
jaringan komunikasi on-line;
18. Persentase pembangunan yang dilaksanakan
secara terintegrasi, tepat waktu, tepat mutu,
dan tepat manfaat;
19. Persentase SKPD yang menyampaikan RKT,
LAKIP, dan laporan penetapan kinerja secara
benar dan tepat waktu;
20. Persentase LPPD, LKPD, dan evaluasi
penyelenggaraan pemerintah daerah secara
benar dan tepat waktu;
21. Persentase kelancaran operasional Bupati dan
Wakil Bupati;
22. Persentase kelengkapan data secara up-to-date
dan akurat;
23. Persentase pelaporan secara benar dan tepat
waktu;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
31
Sasaran Indikator Kinerja
Sasaran Strategis 21:
Pelayanan publik dilaksanakan
sesuai standar pelayanan prima
serta menciptakan iklim usaha
yang kondusif.
1. Persentase SKPD yang menerapkan SOP;
2. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM);
Sasaran Strategis 22:
Masyarakat memperoleh
perlindungan dan kepastian
hukum dalam melaksanakan
kegiatannya secara tertib dan
damai.
1. Persentase penurunan pelanggaran perda;
2. Persentase pelaksanaan penertiban disiplin
PNS di tempat-tempat Umum pada jam kerja;
3. Tertibnya fasilitas umum/fasilitas sosial;
4. Persentase kelancaran pelaksanaan
pengamanan kegiatan Bupati, Wakil Bupati,
Pejabat Daerah, dan Tamu Daerah;
5. Menurunnya penyakit masyarakat
(gelandangan, pengemis, perjudian,
premanisme, prostitusi);
6. Persentase penurunan angka kriminalitas;
7. Jumlah konflik antar masyarakat;
8. Persentase daerah rawan bencana yang
memiliki sistem pencegahan, mitigasi, dan
kesiapsiagaan bencana secara efektif;
9. Persentase daerah rawan bencana yang
memiliki kemampuan manajemen PB pra
bencana, tanggap darurat, dan pasca bencana;
10. Persentase partisipasi masyarakat dalam
pendidikan politik dan bela negara;
11. Presentase organisasi kemasyarakatan dan
LSM yang memperoleh fasilitasi pemerintah
daerah;
12. Persentase jumlah laporan/pengaduan
masyarakat akibat adanya pencemaran dan atau
perusakan lingkungan hidup yang ditindak
lanjuti;
13. Jumlah Unit usaha/kegiatan yang memiliki
dokumen pengelolaan lingkungan;
14. Persentase penyelesaian kasus kekerasan
terhadap perempuan dan anak dan trafficking;
15. Persentase perusahaan dan tenaga kerja yang
mematuhi UU ketenagakerjaan;
16. Persentase penyelesaian kasus ketenagakerjaan
dan hubungan industrial;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
32
Sasaran Indikator Kinerja
17. Persentase PMKS yang memperoleh
pembinaan;
18. Persentase ketaatan usaha di bidang pariwisata;
19. Persentase penurunan pelanggaran angkutan
jalan;
20. Persentase ketaatan pembayaran pajak dan
retribusi;
21. Persentase penurunan penambangan liar;
22. Frekuensi pantauan perederan barang dan jasa;
23. Persentase peternak yang mematuhi ketentuan
peternakan;
24. Persentase bibit yang bersertifikasi;
25. Persentase produk hewan dan hasil olahannya
yang tidak layak konsumsi;
26. Persentase nelayan yang menggunakan alat
tangkap dan bahan yang memenuhi ketentuan;
27. Persentase penyelesaian kasus pelanggaran
aparatur secara tepat waktu;
28. Jumlah rancangan produk hukum daerah yang
diajukan secara tepat waktu;
29. Persentase PNS dan perangkat desa yang
mendapatkan bantuan konsultasi hukum;
30. Persentase akurasi informasi pemerintah yang
beredar di masyarakat;
31. Jumlah tempat peribadatan dan organisasi
keagamaan yang mendapatkan pembinaan.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul telah menetapkan Indikator Kinerja
Utama dengan menerbitkan Keputusan Bupati Gunungkidul Nomor 191/KPTS/2011
tentang Indikator Kinerja Utama Bupati Tahun 2010-2015. Indikator kinerja utama
ditetapkan dengan memilih indikator-indikator yang ada dalam RPJMD Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2010-2015 yang memiliki fokus pada perspektif stakeholder,
sedangkan yang fokusnya pada internal bussines process (peningkatan kapasitas
internal organisasi) tidak dijadikan Indikator Kinerja Utama. Adapun Indikator
Kinerja Utama Bupati Gunungkidul Tahun 2010-2015 adalah sebagai berikut:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
33
Tabel 2.2
Indikator Kinerja Utama
NO. INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2015
SATUAN JUMLAH
1 Persentase sentra produksi yang memiliki air
bersih yang handal
persen 77,08
2 Persentase keterjangkauan air kawasan rawan
kekeringan pada musim kemarau
persen 100
3 Persentase lahan pertanian yang terairi secara
kontinyu
persen 23,29
4 Jumlah pemanfaatan air/sungai bawah tanah
(sumur pompa):
a. Irigasi sumur 87
b. Air Minum sumur 37
5 Panjang Jaringan Irigasi (Jaringan irigasi tersier,
irigasi perdesaan dan Jaringan Tingkat Usaha
Tani (JITUT) pada lahan pertanian tanaman
pangan dan hortikultura)
meter 35.500
6 Jumlah penyediaan penampung air (Embung dan
damparit):
a. Tanaman Pangan
1) Embung Tanaman Pangan unit 30
2) Dam Parit unit 28
b. Kehutanan dan Perkebunan
1) Dam penahan (DPn) unit 59
2) Gullyplug unit 110
3) Irigasi air permukaan unit 13
4) Irigasi air dangkal/sumur dangkal unit 75
5) Sumur resapan unit 160
6) Embung Hutbun unit 60
7) Teras meter 60.000
8) Rorak unit 100
9) SPA (Saluran Pembuangan Air) meter 10.000
10) SPT (Saluran Pembuangan Air Tanah) meter 10.000
7 Persentase kawasan permukiman yang memiliki
air bersih yang handal
persen 77.08
8 Panjang Jalan Usaha Tani (JALUT) pada sentra
produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura
meter 90.750
9 Panjang Jalan Usaha Tani (JUT) pada sentra
produksi perkebunan
km 15,7
10 Persentase pemenuhan kebutuhan pupuk organik. persen 67
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
34
NO. INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2015
SATUAN JUMLAH
11 Jumlah unit Penyewaan Jasa Alsintan (UPJA) dan
Alsintan lainnya pada sentra produksi Tanaman
Pangan dan hortikultura:
a. Jumlah Unit Penyewaan Jasa Alsintan
(UPJA)
unit 85
b. Jumlah Alsintan lainnya :
1) Traktor roda dua unit 201
2) Pompa Air unit 246
3) Power Threser unit 77
4) Pedal Threser unit 7.867
5) APPO unit 25
12 Jumlah RPH, TPH, dan RPA yang memiliki
sarana pengolahan limbah, sanitasi dan drainase
a. RPH unit 1
b. TPH unit 32
c. RPA unit 55
13 Jumlah kawasan peternakan yang memiliki jalan
produksi
kawasan 75
14 Persentase kecamatan yang memiliki puskeswan
dengan infrastruktur yang handal
persen 72
15 Persentase sentra produksi perikanan yang
memiliki jalan produksi, fasilitas pengolahan
ikan, sanitasi, dan drainase
persen 100
16 Jumlah PPI,UPR, dan BBI.
a. PRI unit 8
b. UPR unit 100
c. BBI unit 14
17 Jumlah dan jenis sarana tangkap ikan.
a. Jumlah unit 200
b. Jenis Sarana jenis 4
18 Jumlah sentra produksi yang memiliki unit
pengolahan hasil.
a. Kakao unit 32
b. Kotak Fermentasi unit 47
c. Cut Chip unit 40
d. Pengepres buah semu mete unit 4
e. Alat perajang tembakau rakyat unit 12
f. Alat perenteng tembakau vike unit 60
g. Pengolah limbah kakao unit 5
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
35
NO. INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2015
SATUAN JUMLAH
19 Persentase sentra produksi yang memiliki sarana
listrik yang cukup
persen 100
20 Persentase sentra produksi yang memiliki layanan
transportasi umum yang tertib, aman lancar dan
laik jalan.
persen 75
21 Rasio ketersediaan simpul transportasi antar
kecamatan
5
22 Rasio ketersediaan fasilitas lalu lintas jalan. persen 90
23 Persentase sentra produksi yang memenuhi
standar kesehatan
persen 75
24 Persentase ketersediaan lahan untuk
pembangunan
persen 100
25 Persentase sentra produksi yang memiliki jalan,
jembatan, sanitasi dan drainase yang handal.
a. Presentase sentra produksi yang memiliki
jalan (jalan kabupaten) yang handal
persen 75,3
b. Persentase sentra produksi yang memiliki
jembatan yang handal
persen 79,8
c. Persentase sentra produksi yang memiliki
sanitasi persampahan yang handal
persen 51,39
d. Persentase sentra produksi yang memiliki
sanitasi pengelolaan limbah rumah tangga
(MCK) yang handal
persen 50,02
e. Persentase sentra produksi yang memiliki
drainase yang handal
persen 91,82
26 Panjang Jaringan Jalan Lintas Selatan (JJLS)
terbangun
km 50
27 Persentase kawasan pemukiman yang memiliki
jalan ,jembatan dan fasum-fasos.
a. Persentase kawasan permukiman yang
memiliki jalan (poros desa)
persen 64,24
b. Persentase kawasan permukiman yang
memiliki fasilitas umum dan Fasilitas Sosial
persen 36,49
28 Persentase kawasan permukiman yang memiliki
sanitasi dan drainase.
a. Persentase kawasan permukiman yang
memiliki sanitasi pengelolaan limbah rumah
tangga
persen 58,56
b. Persentase kawasan permukiman yang
memiliki sanitasi penanganan sampah
persen 28,63
c. Persentase kawasan permukiman yang
memiliki drainase yang handal .
persen 91,82
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
36
NO. INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2015
SATUAN JUMLAH
29 Rasio ruang terbuka hijau persen 77
30 Persentase kawasan permukiman yang memiliki
sarana listrik dan energi yang cukup.
persen 82,5
31 Persentase kawasan permukiman yang memiliki
pelayanan transportasi umum yang tertib, aman,
dan lancar.
persen 75
32 Persentase kawasan permukiman yang memiliki
akses telekomunikasi
persen 90
33 Persentase kawasan pemukiman, fasum, dan fasos
yang memenuhi standar kesehatan.
a. Tempat-tempat Umum persen 85
b. Rmh Sehat/permukiman persen 75
34 Jumlah rumah yang dibangun dan direhabilitasi
untuk RTM.
rumah/th 100
35 Jumlah stimulan dan swadaya masyarakat dalam
membangun infrastruktur perdesaan.
a. Jumlah stimulan (aspal) dalam membangun
infrastruktur perdesaan.
drum 1.000
b. Jumlah stimulan (semen) dalam membangun
infrastruktur perdesaan.
sak 160.000
c. Jumlah swadaya masyarakat dalam
membangun infrastruktur perdesaan.
milyar 11
d. Jumlah Desa lokasi TMMD desa 96
e. Jumlah desa lokasi karya bakti TNI desa 24
36 Persentase kelengkapan Fasilitas Lalulintas dan
Angkutan Jalan menuju Pelabuhan Sadeng
persen 100
37 Persentase jalan, jembatan dan air bersih
di/menuju Pelabuhan Sadeng yang memadai
a. Persentase jalan di/menuju Pelabuhan
Sadeng yang memadai
persen 63,78
b. Persentase jembatan di/menuju Pelabuhan
Sadeng yang memadai
persen 74,64
c. Persentase air bersih di Pelabuhan Sadeng
yang memadai
persen 100
38 Persentase pemenuhan listrik di Pelabuhan
Sadeng
persen 100
39 Jumlah pengusaha yang melakukan ekspor pengusaha 2
40 Volume perdagangan hasil perikanan melalui
pelabuhan
persen 100
41 Persentase kelengkapan infrastruktur minapolitan
yang memenuhi standar di pelabuhan Sadeng
persen 100
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
37
NO. INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2015
SATUAN JUMLAH
42 Volume hasil tangkap perikanan di Pelabuhan
Sadeng
ton 4,930
43 Persentase kecamatan yang memiliki pemetaan
potensi secara up-to-date dan akurat
persen 100
44 Pertambahan persetujuan prinsip PMA/PMDN
Fasilitasi baru atau perluasan setiap tahunnya
buah 4
45 Pertambahan jumlah PMA/PMDN fasilitasi
setiap tahunnya
buah 2
46 Persentase potensi yang disajikan secara on-line
dengan data yang up-to-date dan akurat.
persen 90
47 Jumlah potensi bidang perindustrian,
perdagangan, koperasi, pertambangan dan energi
yang memiliki pemetaan secara rinci, akurat, dan
up-to-date
potensi 23.000
48 Jumlah potensi bidang perindustrian,
perdagangan, koperasi, pertambangan dan energi
yang dikembangkan
unit 2.626
sentra 75
49 Jumlah potensi bidang kelautan dan perikanan
yang memiliki pemetaan secara rinci, akurat, dan
up-to-date
a. Bidang kelautan (tuna, lobster) potensi 7
b. Bidang perikanan (lele, nila) potensi 7
c. Pengolahan dan Pemasaran (abon, dsb) potensi 14
50 Persentase potensi bidang kelautan dan perikanan
yang dikembangkan
persen 75
51 Jumlah potensi tanaman pangan dan hortikultura
yang memiliki pemetaan secara rinci, akurat, dan
up-to-date
potensi 8
52 Persentase potensi bidang tanaman pangan dan
hortikultura yang dikembangkan
a. Tanaman Pangan persen 100
b. Hortikultura persen 25
53 Jumlah potensi kehutanan dan perkebunan yang
memiliki pemetaan secara rinci, akurat, dan up-
to-date
potensi 7
54 Luas lahan potensi bidang kehutanan dan
perkebunan yang dikembangkan
a. Luas lahan kritis ha 18,749
b. Luas lahan pengembangan kakao ha 1,410
c. Luas lahan pengembangan mete ha 8,235
d. Luas lahan pengembangan tembakau (rakyat,
vike, virginia)
ha 3,190
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
38
NO. INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2015
SATUAN JUMLAH
e. Luas lahan pengembangan kelapa ha 4,576
f. Luas lahan pengembangan kapas ha 10,500
55 Jumlah potensi peternakan yang memiliki
pemetaan secara rinci, akurat, dan up-to-date
potensi 7
56 Persentase potensi bidang peternakan yang
dikembangkan
persen 67
57 Persentase kelengkapan data informasi status
lingkungan hidup daerah
persen 80
58 Persentase komoditas unggulan yang terpetakan
data produksi dan penjualan secara up-to-date di
setiap kecamatan
persen 90
59 Jumlah potensi dengan informasi harga pasar,
persediaan, volume permintaan, volume
penjualan, potensi pasar, yang dapat diakses
secara on-line, dan up-to-date
potensi 10
60 Pertambahan realisasi investasi PMA/PMDN
Fasilitasi setiap tahunnya
milyar 15
61 Jumlah kemitraan strategis nasional dan
internasional dalam pengembangan potensi
Gunungkidul
Nasional buah 6
Internasional buah 2
I Kesepakatan Bersama buah 8
Kerja sama antar daerah buah 2
Kerja sama Luar Negeri buah 1
Kerja sama Pihak Ketiga buah 5
II Perjanjian Kerja sama buah 7
Kerja sama antar daerah buah 1
Kerja sama Luar Negeri buah 1
Kerja sama Pihak Ketiga buah 5
62 Ragam komoditas unggulan tanaman pangan dan
hortikultura yang menerapkan teknologi tepat
guna.
komoditas 9
63 Persentase Peningkatan produksi dan
produktivitas komoditas unggulan serta produk
olahan tanaman pangan dan hortikultura.
a. Tanaman Pangan persen 2,5
b. Hortikultura persen 2
64 Ragam komoditas unggulan peternakan yang
menerapkan teknologi tepat guna.
komoditas 4
65 Persentase Peningkatan produksi dan
produktivitas komoditas unggulan serta produk
olahan peternakan.
a. S/C persen 1,5
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
39
NO. INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2015
SATUAN JUMLAH
b. IB (Dosis) persen 45
c. Daging (Kg) kg 3.163.313
d. Telur (Kg) kg 1.928.230
66 Ragam dan jumlah teknologi tepat guna serta
bibit unggul peternakan yang digunakan.
a. Pengolahan Pakan jenis 4
b. Reproduksi jenis 3
c. Pengolahan Kotoran jenis 3
d. Pasca Panen jenis 3
67 Ragam komoditas unggulan kelautan & perikanan
yang menerapkan teknologi tepat guna.
jenis 16
68 Persentase Peningkatan produksi dan
produktivitas komoditas unggulan serta produk
olahan kelautan & perikanan.
a. Produksi komoditas unggulan persen 80
b. Produktivitas unggulan (tuna, lele) persen 60
c. Produk olahan persen 90
69 Ragam dan jumlah teknologi tepat guna serta
bibit unggul kelautan dan perikanan yang
digunakan (budidaya, tangkap, pengolahan)
jenis 20
70 Ragam komoditas unggulan kehutanan dan
perkebunan yang menerapkan teknologi tepat
guna.
jenis 6
71 Peningkatan produksi dan produktivitas
komoditas unggulan serta produk olahan
kehutanan dan perkebunan.
a. Jumlah kayu jati yg diproduksi m3 120.478,731
b. Jumlah kayu mahoni yg diproduksi m3 8.048,752
c. Jumlah kayu sonokeling yg diproduksi m3 3.538,724
d. Jumlah madu yg diproduksi liter 398,125
e. Jumlah kakao yg diproduksi ton 411,25
f. Jumlah mete yg diproduksi ton/glondong 604,000
g. Jumlah tembakau yg diproduksi
1) Rakyat ton kering 85,000
2) Vike ton kering 900,000
3) VR ton kering 350,000
h. Jumlah kelapa yg diproduksi ton 7.918,215
72 Jenis konservasi pada habitat khusus
a. Luas penghijauan sumber air ha 145
b. Luas penghijauan sempadan pantai ha 798
c. Luas penghijauan sempadan sungai ha 158
d. Luas penghijauan telaga ha 262
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
40
NO. INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2015
SATUAN JUMLAH
e. Luas konservasi kera ekor panjang ha 127
f. Luas konservasi kawasan hutan lindung ha 65
73 Ragam komoditas unggulan perindustrian,
perdagangan, pertambangan dan energi yang
menerapkan teknologi tepat guna.
jenis 9
74 Persentase Peningkatan produktivitas komoditas
unggulan perindustrian, pertambangan, dan
energi.
persen 10
75 Ragam dan jumlah teknologi tepat guna
perindustrian, pertambangan dan energi yang
digunakan.
a. Ragam teknologi tepat guna perindustrian,
pertambangan dan energi yang digunakan.
jenis 1
b. Jumlah unit usaha perindustrian,
pertambangan dan energi yang menerapkan
teknologi tepat guna
unit 2,625
76 Persentase kecamatan yang memiliki
posyantekdes aktif.
persen 18
77 Persentase masyarakat perdesaan yang
memanfaatkan teknologi tepat guna.
persen 50
78 Jumlah desa Prima (Perempuan Indonesia Maju
& Mandiri)
persen 15
79 Ragam dan jumlah teknologi dan komoditas
unggulan yang direkomendasikan.
a. Kaji Terap
1) Kakao jenis/unit 5
2) Ternak jenis/unit 25
3) Tanaman Pangan dan Hortikultura jenis/unit 35
4) Perikanan jenis/unit 15
b. Demplot
1) Kakao jenis/unit 25
2) Ternak jenis/unit 52
3) Tanaman Pangan dan Hortikultura jenis/unit 160
4) Perikanan jenis/unit 50
c. Percontohan di lahan BPP
1) Kakao jenis/unit 3
2) Ternak jenis/unit 15
3) Tanaman Pangan dan Hortikultura jenis/unit 18
4) Perikanan jenis/unit 15
80 Jumlah sumber mata air yang dikonservasi buah 12
81 Jumlah kelompok masyarakat peduli/pemerhati
lingkungan
a. Pengelola Sampah kelompok 13
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
41
NO. INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2015
SATUAN JUMLAH
b. Prokasih kelompok 18
c. Pokdarling/konservasi kelompok 11
d. Sekolah Berwawasan Lingkungan Hidup
(SBLH)
sekolah 45
e. Ponpes berwawasan Lingkungan Hidup ponpes 8
82 Jumlah kecamatan yang memiliki Unit Pelayanan
Bisnis.
kecamatan 18
83 Jumlah kelompok usaha industri, perdagangan,
dan pertambangan yang memperoleh permodalan.
persen 150
84 Jumlah komoditas unggulan yang dikembangkan
dan dipasarkan melalui Unit Pelayanan Bisnis.
komoditas 9
85 Persentase desa yang memiliki koperasi
berkualifikasi sehat.
persen 85
86 Persentase peningkatan produktivitas kelompok
usaha industri, perdagangan, dan pertambangan.
persen 7,5
87 Jumlah kelompok simpan pinjam untuk
perempuan.
kelompok 2.407
88 Jumlah UPPKS di desa. kelompok 68
89 Jumlah kelompok usaha produktif perdesaan yang
menerima manfaat dana bergulir secara tertib dan
lancar.
a. Kelompok BKM aktif kelompok 19
b. Kelompok UEP & SPP aktif kelompok 1.618
c. Usaha Ekonomi Desa kelompok 60
90 Jumlah kelompok usaha tani yang memperoleh
permodalan
kelompok 47
91 Jumlah kelompok usaha peternakan yang
memperoleh permodalan
kelompok 400
92 Persentase desa pesisir yang memiliki
pendamping teknis perikanan.
persen 100
93 Persentase peningkatan produktivitas kelompok
nelayan.
persen 40
94 Jumlah kelompok usaha perikanan yang
memperoleh permodalan.
kelompok 281
95 Persentase kecamatan yang memiliki Kelompok
Usaha Bersama (KUBE) aktif.
persen 100
96 Persentase BPP yang memiliki klinik konsultasi
agribisnis.
persen 100
97 Persentase kebutuhan pokok dan input produksi
yang terjamin ketersediaannya dengan harga
terjangkau
persen 90
98 Persentase pasar pemerintah daerah yang
representatif dan mampu memfasilitasi kebutuhan
masyarakat Gunungkidul dan sekitarnya
persen 12,82
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
42
NO. INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2015
SATUAN JUMLAH
99 Jumlah tempat pelelangan ikan, pasar ikan &
kedai pesisir
a. TPI unit 8
b. Pasar ikan unit 12
c. Kedai pesisir unit 21
100 Jumlah Pasar Desa yang memiliki bangunan
permanen
pasar desa 30
101 Persentase desa rawan pangan persen 17
102 Persentase ketersediaan protein hewani dan
nabati.
a. Hewani persen 50
b. Nabati persen 100
103 Persentase ketersediaan pangan sehat persen 100
104 Persentase pemenuhan kebutuhan pangan lokal persen 153
105 Persentase kelembagaan pengelolaan cadangan
masyarakat
persen 40
106 Jumlah RTM yang memperoleh distribusi raskin rumah
tangga
57.749
107 Persentase objek wisata yang memiliki
infrastruktur pariwisata yang handal.
persen 36
108 Jumlah usaha pariwisata yang memenuhi standar. buah 9
109 Persentase objek wisata yang memiliki air bersih,
sanitasi, dan akses jalan.
persen 36
110 Jumlah kunjungan wisman dan wisnus. orang 829.319
111 Jumlah kios informasi pariwisata Kabupaten
Gunungkidul.
buah 10
112 Jumlah dan ragam daya tarik wisata yang dikelola
secara profesional.
buah 12
113 Jumlah kelompok sadar wisata. kelompok 20
114 Persentase objek wisata yang dapat diakses oleh
sarana transportasi yang nyaman.
persen 80
115 Persentase objek wisata yang memiliki listrik. persen 96
116 Persentase objek wisata yang memiliki air bersih,
sanitasi, dan akses jalan
a. Persentase objek wisata yang memiliki air
bersih
persen 100
b. Persentase objek wisata yang memiliki
sanitasi pengolahan limbah rumah tangga
persen 40
c. Persentase objek wisata yang memiliki
sanitasi penanganan sampah
persen 36
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
43
NO. INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2015
SATUAN JUMLAH
d. Persentase objek wisata yang memiliki akses
jalan
persen 75,3
117 Persentase objek wisata yang dapat akses sarana
komunikasi.
persen 100
118 Jumlah potensi kebudayaan dan pariwisata yang
memiliki pemetaan secara rinci, akurat, dan up-
to-date.
buah 25
119 Persentase potensi di bidang kebudayaan dan
pariwisata yang dikembangkan.
persen 64
120 Persentase Anak Usia Dini terlayani PAUD
formal dan non formal.
persen 83,00
121 APK dan APM di setiap kecamatan.
a. APK(Angka Partisipasi Kasar)
1) APK TK persen 92,23
2) APK SD termasuk PAKET A persen 101,57
3) APK SMP termasuk Paket B persen 128,83
4) APK SM termasuk Paket C persen 75,56
b. APM (Angka Partisipasi Murni)
1) APM SD persen 89
2) APM SMP persen 78,25
3) APM SM/MA persen 55,57
122 Rasio ketersediaan ruang kelas untuk SD, SLTP,
dan SLTA.
a. SD 1:17
b. SMP 1:27
c. SM 1:31
123 Rasio murid/rombongan belajar dengan guru per
bidang studi.
a. SD 1:15
b. SMP 1:30
c. SM 1:09
124 Persentase sekolah yang menerapkan kurikulum
bahasa inggris, komputer, agrobisnis, dan
kewirausahaan.
persen 100
125 Persentase Anak Berkebutuhan khusus (ABK)
yang terlayani pendidikan formal.
persen 85
126 Jumlah sekolah yang memenuhi standar mutu
(SSN).
sekolah 42
127 Peringkat kelulusan SD, SLTP dan SLTA.
a. SD Tingkat Provinsi 1
b. SMP Tingkat Provinsi 1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
44
NO. INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2015
SATUAN JUMLAH
c. SMA tingkat Provinsi 1
d. SMK tingkat Provinsi 1
128 Persentase anak usia sekolah lulus SD, SLTP, dan
SLTA.
a. SD persen 99,97
b. SLTP persen 92,88
c. SLTA persen 95,26
129 Persentase pendidikan non formal yang
memenuhi standar mutu.
persen 83,47
130 Persentase anak putus sekolah yang
menyelesaikan kejar paket A, B dan C.
persen 20,16
131 Jumlah buta aksara.
a. Buta Aksara Dasar orang 0
b. Buta Aksara Lanjutan orang 18.500
132 Persentase guru yang memenuhi kualifikasi dan
standar kompetensi.
persen 100
133 Persentase desa yang memperoleh layanan
perpustakaan.
a. Pembentukan Perpustakan persen 76
b. Layanan Perpus keliling persen 19
134 Ragam dan jumlah buku perpustakaan.
a. Jumlah Judul Buku (250 judul/th) judul/th 13.883
b. Jumlah eksemplar (1000 eks/th) eks/th 55.532
135 Jumlah pustakawan dan pemustaka.
a. Jumlah pustakawan orang 40
b. Jumlah Pemustaka orang 66.310
136 Jumlah dan jenis pelatihan di setiap kecamatan.
a. Jumlah peserta pelatihan di setiap
Kecamatan
orang/th 16
b. Jumlah jenis pelatihan di setiap Kecamatan jenis 1
137 Persentase pengangguran yang menjadi pekerja
profesional atau wirausaha.
a. Persentase pengangguran yang menjadi
pekerja profesional.
persen 13,39
b. Persentase pengangguran yang menjadi
wirausaha.
persen 2,47
c. Persentase pengangguran yang mempunyai
usaha mandiri.
persen 0,34
138 Jumlah pengangguran dan kk miskin yang
menjadi transmigran.
persen 60
139 Jumlah wirausaha baru di bidang perindagkop di
setiap kecamatan.
orang 1.500
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
45
NO. INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2015
SATUAN JUMLAH
140 Jumlah wirausaha baru di bidang kehutanan dan
perkebunan di setiap kecamatan.
a. Pedagang kayu orang 92
b. Industri primer pengolahan hasil hutan/kayu unit usaha 61
141 Jumlah wirausaha baru di bidang peternakan di
setiap kecamatan.
orang 218
142 Jumlah wirausaha baru di bidang agrobisnis di
setiap kecamatan.
orang 35
143 Jumlah wirausaha baru di bidang tanaman pangan
dan hortikultura di setiap kecamatan.
orang 59
144 Jumlah wirausaha baru di bidang kelautan dan
perikanan.
kelompok 1.070
145 Jumlah wirausaha baru di bidang kebudayaan dan
pariwisata.
orang 40
146 Jumlah wirausaha baru kelompok masyarakat
PNPM mandiri perdesaan.
kelompok 152
147 Persentase partisipasi angkatan kerja perempuan. persen 59,50
148 Jumlah pengangguran di setiap kecamatan.
a. KECAMATAN WONOSARI orang 7.472
b. KECAMATAN KARANGMOJO orang 5.145
c. KECAMATAN SEMANU orang 4.005
d. KECAMATAN PONJONG orang 4.904
e. KECAMATAN SEMIN orang 4.226
f. KECAMATAN NGAWEN orang 3.945
g. KECAMATAN NGLIPAR orang 3.144
h. KECAMATAN PLAYEN orang 5.000
i. KECAMATAN PALIYAN orang 3.015
j. KECAMATAN PANGGANG orang 2.109
k. KECAMATAN PATUK orang 3.943
l. KECAMATAN TEPUS orang 1.569
m. KECAMATAN RONGKOP orang 1.812
n. KECAMATAN GIRISUBO orang 1.468
o. KECAMATAN TANJUNGSARI orang 1.758
p. KECAMATAN SAPTOSARI orang 1.965
q. KECAMATAN PURWOSARI orang 1.258
r. KECAMATAN GEDANGSARI orang 3.216
149 Persentase fasilitas pelayanan kesehatan
Pemerintah yang menerapkan manajemen mutu.
persen 50
150 Persentase kunjungan Bumil dengan K4. persen 96
151 Persentase Bumil dengan komplikasi yang
ditangani.
persen 81
152 Persentase persalinan ditolong tenaga kesehatan. persen 91
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
46
NO. INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2015
SATUAN JUMLAH
153 Persentase ibu nifas yang memperoleh 3 kali
pelayanan sesuai standar.
persen 90
154 Persentase neonatal dengan komplikasi ditangani. persen 80
155 Persentase bayi yang memperoleh pelayanan. persen 90
156 Persentase siswa SD kelas 1 yang diperiksa. persen 95
157 Persentase pelayanan PUS menjadi peserta KB
aktif.
persen 82,6
158 Persentase cakupan kunjungan rawat jalan pasien
Gakin.
persen 70
159 Persentase cakupan kunjungan rawat inap pasien
Gakin.
persen 2
160 Persentase sasaran kesehatan pemerintah dengan
kemampuan gawat darurat level 1.
persen 100
161 Persentase desa dengan anak UCI. persen 100
162 Jumlah penemuan dan penanganan penyakit
menular.
a. Jumlah cakupan penemuan dan penanganan
penderita AFP (anak < 15 tahun) 4
b. Cakupan penemuan penderita Pneumonia
Balita yang ditangani
persen 8,5
c. Cakupan penemuan penderita Diare persen 42
d. Cakupan penemuan penderita baru dengan
TB BTA (+)
persen 45
e. Cakupan penanganan penderita penyakit
DBD
persen 100
f. Cakupan penemuan dan penanganan
penderita HIV-AIDS
persen 60
g. Cakupan penderita malaria ditangani persen 100
163 Persentase desa dengan KLB yang dilakukan
penyelidikan epidemologi kurang dari 24 jam.
persen 100
164 Persentase balita dan anak prasekolah dilayani
(DTKB).
persen 90
165 Persentase Balita Gakin mendapatkan MP-ASI. persen 100
166 Persentase Balita gizi buruk mendapatkan
perawatan.
persen 100
167 Persentase desa siaga aktif. persen 80
168 Jumlah akreditasi yang diperoleh. buah 16
169 Persentase RSUD dengan pencapaian SPM
memenuhi target.
a. Instalasi gawat darurat ;
1) Waktu tanggap pelayanan dokter di Gawat
darurat
menit ≤5’
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
47
NO. INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2015
SATUAN JUMLAH
2) Kemampuan menangani live saving anak dan
dewasa
persen 100
3) Jam buka pelayanan gawat darurat jam 24
4) Pemberian pelayanan kegawatdaruratan yang
bersertifikasi yang masih berlaku;
ATLS/BTLS/ACLS/PPGD
persen 100
5) Kematian pasien lebih kurang 24 jam 2/1.000
6) Tidak adanya pasien yang diharuskan
membayar uang muka
persen 100
7) Ketersedian tim penanggulangan bencana tim 1
8) Kepuasan pelanggan persen 80
b. Instalasi rawat jalan
1) Dokter pemberi pelayanan di poliklinik
adalah spesialis
persen 100
2) Ketersediaan pelayanan di poliklinik persen 100
3) Jam buka pelayanan di poliklinik
- Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Sabtu jam 5
- Jumat jam 3
4) Waktu tunggu di poliklinik menit 60'
5) Penegakan diagnosis TB melalui
pemeriksaan mikroskopis TB
persen 60
6) Terlaksananya kegiatan pencatatan dan
pelaporan TB di rumah sakit
persen 100
7) Kepuasan pelanggan persen 90
c. Rawat inap
1) Pemberi pelayanan di rawat inap adalah
spesialis dan perawat minimal D3
persen 100
2) Dokter penanggungjawab pasien di rawat
inap
persen 100
3) Ketersediaan pelayanan di rawat inap persen 100
4) Jam visite dokter spesialis (setiap hari kerja) 08.00 s.d
14.00
5) Kejadian infeksi pasca operasi persen <1,5
6) Kejadian infeksi nasokomial persen <1,5
7) Tidak ada kejadian pasien jatuh yang
berakibat kecacatan/kematian.
persen 100
8) Kematian pasien > 48 jam persen ≤0,24
9) Kejadian pulang paksa persen ≤5
10) Penegakan diagnose TB melalui pemeriksaan
mikroskopis TB
persen 100
11) Terlaksananya kegiatan pencatatan dan
pelaporan TB di rumah sakit
persen 100
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
48
NO. INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2015
SATUAN JUMLAH
12) Kepuasan pelanggan persen 90
d. Bedah sentral
1) Waktu tunggu operasi elektif hari ≤ 2
2) Kejadian kematian di meja operasi persen ≤1
3) Tidak adanya kejadian operasi salah sisi persen 100
4) Tidak adanya kejadian operasi salah orang persen 100
5) Tidak adanya kejadian salah tindakan pada
operasi
persen 100
6) Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda
asing/lain pada tubuh pasien setelah operasi.
persen 100
7) Komplikasi anestesi karena overdosis, reaksi
anestesi dan salah penempatan endotracheal
tube.
persen ≤6
f. Persalinan dan peritanologi
1) Kejadian kematian ibu karena persalinan
a) Perdarahan < 1% persen a. ≤1
b) Preeclamsi ≤30% persen b. ≤30
c) Sepsis ≤ 9,2% persen c. ≤9,2
2) Pemberi pelayanan persalinan normal persen 100
3) Pemberi pelayanan persalinan dengan
penyulit
persen 100
4) Pemberi pelayanan persalinan dengan
tindakan operasi
persen 100
5) Kemampuan menangani BBLR 1500 gr -
2500 gr
persen 100
6) Pertolongan persalinan melalui sektio cesaria persen ≤20
7) Presentase KB vasektomi dan tubektomi
yang dilakukan oleh tenaga kompeten dr. Sp.
OG, dr, Sp.B, dr. Sp. U, dokter umum
terlatih
persen 100
8) Presentase peserta KB mantap yang
mendapat konseling KB mantab oleh bidan
terlatih
persen 100
9) Kepuasan pelanggan persen ≥80
g. Unit Perawatan Intensif
1) Rata-rata pasien yang kembali keperawatan
intensif dengan kasus yang sama kurang 72
jam
persen ≤3
2) Pemberi pelayanan Unit Intensif
a) Dr.sp.An; persen 100
b) D3 Sps persen 100
h. Radiologi
1) Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto jam <3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
49
NO. INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2015
SATUAN JUMLAH
2) Pelaksana ekspertisi persen 100
3) Kejadian kegagalan pelayanan Rotgen persen <2
4) Kepuasan pelanggan persen ≥80
i. Laboratorium patologi klinik
1) Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto menit 140’
2) Pelaksana ekspertisi persen 100
3) Tidak adanya kesalahan pemberian hasil
pemeriksaan laboratorium
persen 100
4) Kepuasan pelanggan persen ≥80
j. Rehabilitasi medik
1) Kejadian drop out pasien terhadap pelayanan
rehabilitasi medik yang direncanakan
persen <50
2) Tidak adanya kesalahan tindakan rehabilitasi
medik
persen 100
3) Kepuasan pelanggan persen 80
k. Farmasi
1) Waktu tunggu pelayanan obat jadi dan obati
racikan
a) Jadi menit 30'
b) Racikan menit 60'
2) Tidak adanya kesalahan pemberian obat persen 100
3) Penulisan resep sesuai dengan formularium persen 100
4) Kepuasan pelanggan persen 80
l. Gizi
1) Ketepatan waktu pemberian makanan kepada
pasien
persen >90
2) Sisa makanan yang tidak termakan oleh
pasien
persen <20
3) Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian
diet
persen 100
m. Transfusi darah
1) Kebutuhan darah bagi setiap pelayanan
transfusi
persen 100
2) Kejadian reaksi transfusi persen 0,01
n. Pelayanan GAKIN
1) Pelayanan terhadap pasien GAKIN yang
datang ke RS pada setiap unit pelayanan
persen 100
2) Persentase pelayanan terhadap keluarga
miskin baik rawat jalan maupun rawat inap
persen 100
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
50
NO. INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2015
SATUAN JUMLAH
o. Rekam Medik
1) Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam
setelah pelayanan
persen 100
2) Kelengkapan informed concent setelah
mendapat informasi yang jelas
persen 100
3) Waktu penyediaan dokumen rekam medik
pelayanan rawat jalan
menit 10'
4) Waktu penyediaan dokumen rekam medik
pelayanan rawat inap
menit 15'
p. Pengelolaan limbah
1) Baku mutu limbah cair
a) BOD50 (mg/lt) persen 40
b) COD95 persen 100
c) TSS30 persen 30
2) Pengelolaan limbah padat infeksius sesuai
dengan aturan yang ada
persen 100
q. Administrasi dan manajemen
1) Cost recovery persen >40
2) Kecepatan waktu pemberian informasi
tentang tagihan pasien rawat inap
jam ≤2jam
r. Ambulan/kereta jenazah
1) Waktu pelayanan ambulan/kereta jenazah jam 24 jam
2) Kecepatan memberikan pelayanan ambulan/
kereta jenazah di RS
menit <30’
3) Response time pelayanan ambulan/kereta
jenazah oleh masyarakat yang membutuhkan
persen 100
s. Pemulasaraan jenazah
1) Waktu tanggap (response time) pelayanan
pemulasaraan jenazah
jam ≤2
t. Pelayanan pemeliharaan sarana rumah
sakit
1) Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat persen <80
2) Ketepatan waktu pemeliharaan alat persen 100
3) Peralatan laboratorium dan alat ukur yang
digunakan dalam pelayanan kalibrasi tepat
waktu sesuai dengan ketentuan kalibrasi
persen 100
u. Pelayanan laundry
1) Tidak adanya kejadian linen yang hilang persen 100
2) Ketepatan waktu penyediaan linen untuk
ruang rawat inap
persen 100
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
51
NO. INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2015
SATUAN JUMLAH
v. Pencegahan dan pengendalian infeksi
(PPI)
1) Ada anggota tim PPI yang terlatih persen 75
2) Tersedia APD di setiap instalasi/department persen >70
3) Kegiatan pencatatan dan pelaporan infeksi
nasokomial/HAI (Health care Associated
Infections) di rumah sakit (minimum 1
parameter)
persen >75
170 Persentase gizi kurang pada balita. persen 9
171 Persentase Bumil KEK persen 10
172 Persentase Bumil/Bufas Anemia persen 10,5
173 Persentase keluarga sadar gizi persen 90
174 Persentase Posyandu aktif persen 90
175 Persentase rumahtangga ber-PHBS persen 50
176 Jumlah Kecamatan Sayang Ibu kecamatan 15
177 Jumlah kelompok masyarakat yang aktif dalam
kesetaraan gender (P2WKSS)
kelompok 75
178 Persentase dasa wisma aktif di setiap desa. persen 87
179 Persentase keluarga ikut KB aktif. persen 82,25
a. Persentase Kualitas kesertaan KB persen 54,5
b. Persentase Kesertaan KB pria persen 2,33
180 Persentase kecamatan yang memiliki PIKKRR. persen 18
181 Jumlah Bina Keluarga Balita keluarga 288
182 Jumlah Bina Keluarga Remaja keluarga 90
183 Jumlah Bina Keluarga Lansia keluarga 108
184 Persentase siswa SD/MI yang mendapatkan
makanan tambahan (PMT-AS).
persen 78
185 Persentase keluarga Pra KS dan KS1 yang
menjadi KS2.
persen 50,75
186 Jumlah pemuda-pemudi yang meraih prestasi
regional dan internasional.
orang 3
187 Jumlah prestasi regional dan internasional yang
diraih.
0
188 Jumlah event olahraga, iptek, seni-budaya dan
imtaq berskala regional dan internasional di
Gunungkidul.
kali 4
189 Jumlah organisasi kepemudaan dan sarana
kepemudaan & olahraga yang meraih prestasi.
a. Organisasi Kepemudaan kelompok 30
b. Jumlah sarana kepemudaan buah 4
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
52
NO. INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2015
SATUAN JUMLAH
c. Jumlah Olahraga yang meraih prestasi jenis/
cabang
6
190 Jumlah pemuda-pemudi penggiat seni-budaya
dan sanggar seni.
orang 45
191 Jumlah seni-budaya Gunungkidul yang tampil di
forum nasional dan internasional.
a. Nasional 7
b. Internasional 1
192 Persentase karangtaruna aktif yang menjadi pionir
ekonomi daerah di setiap kecamatan.
persen 22,22
193 Persentase pemerintahan desa yang melaksanakan
siklus tahunan desa secara tertib.
persen 90
194 Persentase kepala desa dan perangkat desa yang
memiliki kompetensi sesuai bidang tugasnya.
persen 90
195 Persentase penyelesaian kasus pengaduan
masyarakat.
persen 100
196 Persentase Asset daerah yang diinventarisir,
dinilai dan dikelola secara tepat.
persen 100
197 Persentase pengadaan barang dan jasa Pelelangan
Umum secara e-procurement dan taat aturan.
persen 100
198 Persentase desa yang menyusun profil desa secara
lengkap dan akurat
persen 100
199 Jumlah desa swasembada. desa 37
200 Persentase penduduk yang memiliki dokumen
kependudukan yang up-to-date dan akurat.
persen 100
201 Persentase kecamatan yang memiliki data
kependudukan yang up-to-date dan akurat.
persen 100
202 Persentase desa yang memiliki data
kependudukan yang up-to-date dan akurat.
persen 100
203 Persentase kecamatan yang melaksanakan SIAK
secara on-line.
persen 100
204 Persentase pembangunan yang dilaksanakan
secara terintegrasi, tepat waktu, tepat mutu dan
tepat manfaat.
persen 100
205 Persentase kelengkapan data secara up-to-date
dan akurat.
persen 90
206 Persentase pelaporan secara benar dan tepat
waktu.
persen 100
207 Persentase SKPD yang menerapkan SOP. persen 90
208 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). indeks 76,5
209 Persentase penurunan pelanggaran perda. persen 100
210 Persentase pelaksanaan penertiban disiplin PNS
di tempat-tempat Umum pada jam kerja.
persen 90
211 Tertibnya fasilitas umum/fasilitas sosial. buah 53
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
53
NO. INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2015
SATUAN JUMLAH
212 Persentase kelancaran pelaksanaan pengamanan
kegiatan Bupati, Wakil Bupati, Pejabat Daerah
dan Tamu Daerah.
persen 100
213 Menurunnya penyakit masyarakat (gelandangan,
pengemis, perjudian, premanisme, prostitusi).
persen 100
214 Persentase penurunan angka kriminalitas. persen 2
215 Jumlah konflik antar masyarakat. kasus 3
216 Persentase daerah rawan bencana yang memiliki
sistem pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan
bencana secara efektif.
persen 100
217 Persentase daerah rawan bencana yang memiliki
kemampuan manajemen PB pra bencana, tanggap
darurat dan pasca bencana.
persen 80
218 Persentase partisipasi masyarakat dalam
pendidikan politik dan bela negara.
persen 80
219 Persentase organisasi kemasyarakatan dan LSM
yang memperoleh fasilitasi pemerintah daerah.
persen 100
220 Persentase jumlah laporan/pengaduan masyarakat
akibat adanya pencemaran dan atau perusakan
lingkungan hidup yang ditindak lanjuti.
persen 100
221 Jumlah unit usaha/kegiatan yang memiliki
dokumen pengelolaan lingkungan.
unit 394
222 Persentase penyelesaian kasus kekerasan terhadap
perempuan dan anak dan trafficking.
persen 95
223 Persentase perusahaan dan tenaga kerja yang
mematuhi UU ketenagakerjaan.
persen 100
224 Persentase penyelesaian kasus ketenagakerjaan
dan hubungan industrial.
persen 100
225 Persentase PMKS yang memperoleh pembinaan. persen 77.97
226 Persentase ketaatan usaha di bidang pariwisata. persen 74
227 Persentase penurunan pelanggaran angkutan
jalan.
persen 40
228 Persentase ketaatan pembayaran pajak dan
retribusi.
persen 93
229 Persentase penurunan penambangan liar. persen 95
230 Frekuensi pantauan perederan barang dan jasa. 12
231 Persentase peternak yang mematuhi ketentuan
peternakan.
persen 100
232 Persentase bibit yang bersertifikasi.
- Kambing Bligon persen 0,13
233 Persentase produk hewan dan hasil olahannya
yang tidak layak konsumsi.
persen 0
234 Persentase nelayan yang menggunakan alat
tangkap dan bahan yang memenuhi ketentuan.
persen 100
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
54
NO. INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2015
SATUAN JUMLAH
235 Persentase penyelesaian kasus pelanggaran
aparatur secara tepat waktu.
persen 100
236 Jumlah rancangan produk hukum daerah yang
diajukan secara tepat waktu.
a. PERDA buah 15
b. PERBUP buah 22
c. SK BUPATI buah 300
237 Persentase PNS dan perangkat desa yang
mendapatkan bantuan konsultasi hukum.
persen 100
238 Persentase akurasi informasi pemerintah yang
beredar di masyarakat.
persen 100
239 Jumlah tempat peribadatan dan organisasi
keagamaan yang mendapatkan pembinaan.
a. Tempat Ibadah buah 159
b. Organisasi Keagamaan buah 16
3. Strategi Pembangunan Daerah
Strategi merupakan cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan. Untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan Kabupaten
Gunungkidul di era desentralisasi, demokrasi, dan globalisasi ditempuh melalui 12
(dua belas) strategi pembangunan jangka menengah yaitu:
a. Membangun dan memelihara infrastruktur air bersih dan air baku yang handal.
b. Membangun infrastruktur perekonomian yang handal.
c. Memanfaatkan sumber daya alam untuk menggerakkan perekonomian daerah
secara lestari.
d. Membangun infrastruktur pendukung pariwisata yang handal.
e. Memanfaatkan sumber daya alam untuk menggerakkan pariwisata.
f. Meningkatkan pengembangan dan pengelolaan nilai, kekayaan, dan keragaman
budaya.
g. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang terampil, berintegritas,
religius, profesional, dan peduli dengan pelayanan pendidikan, kesehatan, dan
sosial yang sinergi dengan perguruan tinggi, swasta (dunia usaha), dan masyarakat
serta responsif gender.
h. Membangun infrastruktur pendukung iklim usaha perekonomian yang handal.
i. Memanfaatkan sumber daya alam untuk untuk menciptakan peluang UMKM
dalam rangka menggerakkan perekonomian.
j. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance) dan bebas
dari KKN serta pemerintahan yang bersih.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
55
k. Membangun infrastruktur perekonomian pendukung investasi yang handal.
l. Memanfaatkan sumber daya alam untuk menciptakan peluang investasi dalam
rangka menggerakkan perekonomian.
Masing-masing strategi tersebut merupakan wujud langkah yang akan
dilakukan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebagai penjabaran misi- misi
pembangunan. Alur proses yang menunjukkan hubungan antara misi dan tujuan
pembangunan daerah serta strategi yang akan ditempuh untuk mewujudkannya, adalah
sebagai berkut:
Tabel 2.3
Matrik Misi, Tujuan, dan Strategi
No. Misi Tujuan Strategi
1.
Peningkatan
pemanfaatan
Air sebagai
sumber
kemakmuran
Peningkatan
pengelolaan sumber-
sumber air dan
penyediaan air bersih.
a. Membangun dan memelihara
infrastruktur air bersih dan air
baku yang handal.
2.
Pemanfaatan
sumber daya
alam untuk
menggerakan
perekonomian
daerah secara
lestari.
Peningkatan
pengelolaan sumber
daya alam dengan
tetap menjaga
kelestarian
lingkungan.
a. Membangun infrastruktur
perekonomian yang handal.
b. Memanfaatkan sumber daya
alam untuk menggerakkan
perekonomian daerah secara
lestari
3.
Peningkatan
pengelolaan
pariwisata.
Peningkatan
pengelolaan
pariwisata melalui
kemitraan
pemerintah, swasta
dan masyarakat
a. Membangun infrastruktur
pendukung pariwisata yang
handal.
b. Memanfaatkan sumber daya
alam untuk menggerakkan
pariwisata.
c. Meningkatkan pengembangan
dan pengelolaan nilai, kekayaan
dan keragaman budaya.
4.
Pengembangan
sumber daya
manusia yang
terampil,
profesional
dan peduli.
Keberpihakan dan
pemberdayaan kepada
masyarakat menengah
kebawah untuk
memperoleh
kemudahan akses
layanan pendidikan,
kesehatan, sosial dan
budaya.
a. Meningkatkan kualitas sumber
daya manusia yang terampil,
berintegritas, religius,
profesional, dan peduli dengan
pelayanan pendidikan,
kesehatan, dan sosial yang
sinergi dengan perguruan
tinggi, swasta (dunia usaha)
dan masyarakat serta responsif
gender.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
56
No. Misi Tujuan Strategi
5.
Peningkatan
iklim usaha
yang kondusif.
Menciptakan
kemudahan
memperoleh dan
menciptakan lapangan
kerja melalui
penggalian
pemberdayaan usaha
kecil, mikro dan
menengah.
a. Membangun infrastruktur
pendukung iklim usaha
perekonomian yang handal.
b. Memanfaatkan sumber daya
alam untuk untuk menciptakan
peluang UMKM dalam rangka
menggerakkan perekonomian
6. Peningkatan
tata kelola
pemerintahan
yang baik
(good
governance)
dan bebas dari
KKN.
Peningkatan Sistem
Pelayanan Publik
Dengan Menerapkan
Prinsip-Prinsip Good
Governance
a. Menciptakan tata kelola
pemerintahan yang baik (Good
Governance) dan bebas dari
KKN serta pemerintahan yang
bersih
7. Peningkatan
peluang
investasi dan
penggalangan
sumber-
sumber
pendanaan.
Menggalang sumber-
sumber pendanaan
baik dari dalam/ luar
negeri untuk memacu
pembangunan daerah,
menciptakan lapangan
kerja dan PAD
(Pendapatan Asli
Daerah)
a. Membangun infrastruktur
perekonomian pendukung
investasi yang handal.
b. Memanfaatkan sumber daya
alam untuk menciptakan
peluang investasi dalam rangka
menggerakkan perekonomian
4. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah
Berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, dan permasalahan
pembangunan, maka ditetapkan sembilan agenda utama pembangunan daerah
Gunungkidul Tahun 2010-2015, sebagai berikut:
a. Meningkatkan pengelolaan sumber daya air dengan upaya merencanakan,
melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi penyelenggaraan konservasi sumber
daya air, pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air.
b. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan,
terutama bagi masyarakat miskin.
c. Memperluas lapangan kerja, meningkatkan efektivitas penanggulangan
kemiskinan, memberdayakan ekonomi rakyat, terutama masyarakat miskin, dan
meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat.
d. Meningkatkan percepatan pemerataan dan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas
dan berkelanjutan, terutama melalui pengembangan agroindustri/agrobisnis,
agropolitan, minapolitan serta pembangunan dan perbaikan infrastruktur, terutama
pertanian dan perdesaan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
57
e. Memelihara kualitas dan fungsi lingkungan hidup, serta meningkatkan perbaikan
pengelolaan sumber daya alam, dan penataan ruang.
f. Mewujudkan percepatan reformasi birokrasi, mengembangkan otonomi desa serta
menata hubungan pemerintah kabupaten-desa dan meningkatkan pelayanan
publik.
g. Meningkatkan kualitas kesejahteraan sosial demi terjaganya harmoni sosial.
h. Meningkatkan kualitas kehidupan dan peran perempuan, serta terjaminnya
kesetaraan gender, dan meningkatkan peran pemuda, serta mengembangkan dan
memasyarakatkan olahraga.
i. Meningkatkan keamanan dan ketertiban, supremasi hukum, dan penghormatan hak
asasi manusia.
Sembilan agenda utama pembangunan daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun
2010-2015 tersebut selanjutnya dijabarkan ke dalam prioritas dan arah kebijakan umum
yang hendak dicapai dalam lima tahun mendatang, sebagai berikut:
a. Pengelolaan sumberdaya air, dengan kebijakan yang diarahkan untuk:
1) Mewujudkan sinergi dan keterpaduan antar wilayah, dan antar sektor;
2) Menjaga kelestariannya dengan memberikan peran kepada masyarakat dalam
setiap tahapan pengelolaan sumberdaya air.
b. Peningkatan aksesibilitas dan kualitas pelayanan pendidikan, dengan kebijakan yang
diarahkan untuk:
1) Mewujudkan pelayanan pendidikan yang murah dan bermutu untuk semua,
tanpa diskriminasi, terutama masyarakat miskin; dan
2) Menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu, serta
efisiensi, efektivitas, dan relevansi manajemen pendidikan untuk menghadapi
tantangan sesuai tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, maupun global.
c. Peningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan, dengan kebijakan yang
diarahkan untuk:
1) Mewujudkan pelayanan kesehatan yang murah dan memadai, terutama bagi
masyarakat miskin, untuk meningkatkan produktivitas masyarakat;
2) Meningkatkan jumlah, jaringan, dan kualitas pusat kesehatan masyarakat;
3) Mengembangkan pengadaan, peningkatan, dan perbaikan sarana, prasarana, dan
tenaga kesehatan;
4) Mewujudkan lingkungan perumahan yang sehat dan sanitasi yang layak.
d. Perluasan lapangan kerja, dengan kebijakan yang diarahkan untuk:
1) Mendorong terciptanya perluasan lapangan kerja di sektor informal maupun
formal;
2) Meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja; serta perlindungan tenaga
kerja.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
58
e. Peningkatan efektivitas penanggulangan kemiskinan, dengan kebijakan yang
diarahkan untuk meningkatkan upaya dan efektivitas penanggulangan kemiskinan
dan pengangguran di wilayah perdesaan maupun perkotaan dengan menghormati,
melindungi dan memenuhi hak-hak dasar masyarakat miskin yang meliputi hak atas
pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air bersih, lingkungan hidup,
dan sumber daya alam, rasa aman, serta hak untuk berpartisipasi dalam perumusan
kebijakan publik.
f. Peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat, dengan kebijakan yang diarahkan
untuk melaksanakan pelayanan sosial terhadap kelompok masyarakat yang kurang
beruntung, termasuk anak-anak telantar, fakir miskin, lanjut usia, penyandang cacat,
masyarakat miskin, dan masyarakat di wilayah tertinggal dan wilayah rawan
bencana.
g. Revitalisasi Pertanian dan Pengembangan Agroindustri/Agrobisnis/Agropolitan/
Minapolitan, dengan kebijakan yang diarahkan untuk:
1) Meningkatkan pemberdayaan petani dan lembaga-lembaga pendukungnya;
2) Meningkatkan produktivitas, daya saing, dan nilai tambah produk pertanian dan
perikanan;
3) Meningkatkan pengembangan agroindustri/agrobisnis/agropolitan/minapolitan
untuk memberdayakan perekonomian masyarakat; dan
4) Meningkatkan pengamanan ketahanan pangan.
h. Pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, dengan kebijakan
yang diarahkan untuk:
1) Mengembangkan usaha mikro kecil dan menengah agar memberikan kontribusi
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan
peningkatan daya saing;
2) Mengembangkan usaha skala mikro untuk meningkatkan pendapatan kelompok
masyarakat berpendapatan rendah;
3) Memperbaiki lingkungan usaha dan menyederhanakan prosedur perijinan;
4) Memperluas akses kepada sumber permodalan;
5) Memperluas basis dan kesempatan berusaha serta menumbuhkan wirausaha baru
berkeunggulan;
6) Meningkatkan usaha mikro kecil dan menengah sebagai penyedia barang dan
jasa pada pasar lokal; dan
7) Meningkatkan kualitas kelembagaan koperasi sesuai dengan jati diri koperasi.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
59
i. Peningkatan Investasi dan Pariwisata, dengan kebijakan yang diarahkan untuk:
1) Menyederhanakan prosedur perizinan investasi;
2) Menciptakan kepastian hukum yang menjamin kepastian usaha, termasuk
mengurangi tumpang tindih kebijakan antar pusat dan daerah serta antar sektor;
3) Menyempurnakan kelembagaan investasi yang berdaya saing, efisien,
transparan, dan non-diskriminatif;
4) Menyederhanakan administrasi pelayanan perizinan pariwisata;
5) Meningkatkan penyediaan infrastruktur, dan
6) Meningkatkan pengembangan jenis dan kualitas produk-produk wisata, serta
meningkatkan investasi di bidang pariwisata daerah.
j. Peningkatan Daya Saing Industri Kecil, dengan kebijakan yang diarahkan untuk:
1) Memperkuat struktur industri kecil;
2) Memperkuat basis produksi; dan
3) Meningkatkan daya saing industri kecil agar dapat menyerap lebih banyak
tenaga kerja.
4) Meningkatkan pembinaan dan fasilitasi proses pendaftaran HAKI untuk
produk-produk unggulan daerah.
k. Pembangunan dan Pemeliharaan Infrastruktur, dengan kebijakan yang diarahkan
untuk:
1) Meningkatkan dan mempercepat perbaikan infrastruktur yang rusak, terutama
infrastruktur pertanian dan pedesaan, serta infrastruktur ekonomi strategis; dan
2) Meningkatkan perluasan kapasitas infrastruktur, terutama di daerah pedesaan,
dan daerah tertinggal, serta infrastruktur yang melayani masyarakat miskin, dan
infrastruktur yang menghubungkan dan/atau melayani antar wilayah dan antar
desa.
l. Pemeliharaan Kualitas dan Fungsi Lingkungan Hidup, serta Perbaikan Pengelolaan
Sumber Daya Alam, dan Penataan Ruang, dengan kebijakan yang diarahkan untuk:
1) Menciptakan keseimbangan antara pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya
alam dan pemeliharaan kualitas dan fungsi lingkungan hidup;
2) Mencegah terjadinya atau berlanjutnya pencemaran lingkungan melalui
medium air, udara, maupun tanah;
3) Mendorong pengembangan industri yang ramah lingkungan;
4) Mencegah terjadinya atau berlanjutnya perusakan hutan, serta mencegah
meluasnya areal lahan kritis;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
60
5) Memulihkan kondisi sumber daya alam dan lingkungan hidup yang rusak;
6) Mengembangkan manajemen dan mekanisme penanggulangan bencana alam,
terutama di wilayah rawan gempa, angin puting beliung dan tanah longsor;
7) Membangun kesadaran masyarakat agar peduli pada isu lingkungan hidup, dan
berperan aktif melakukan kontrol sosial terhadap kualitas lingkungan hidup;
8) Mewujudkan keserasian pemanfaatan ruang dan penatagunaan tanah;
9) Mengendalikan pemanfaatan ruang yang efektif dengan menerapkan prinsip
pembangunan berkelanjutan dan keseimbangan pembangunan antar-fungsi; dan
10) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengendalian pemanfaatan ruang.
m. Percepatan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi, Pemberdayaan Desa, dan Peningkatan
Pelayanan Publik, dengan kebijakan yang diarahkan untuk:
1) Mempercepat perwujudan perubahan pola pikir dan orientasi birokrasi dari
dilayani menjadi melayani masyarakat;
2) Mempercepat perwujudan birokrasi yang efisien, kreatif, inovatif, bertanggung
jawab, dan profesional untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik
(good governance), yang bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme;
n. Perkuatan kelembagaan dan peningkatan kinerja Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD) yang meliputi BPR Bank Daerah Gunungkidul dan PDAM Tirta
Handayani, dengan kebijakan yang diarahkan untuk :
1) BPR Bank Daerah Gunungkidul mampu menghimpun dana masyarakat,
menyalurkan kredit kepada usaha mikro, kecil, dan menengah, melakukan
kerjasama antar bank, dan lembaga keuangan lainnya, serta menjalankan
usaha-usaha perbankan lainnya yang tidak bertentangan dengan peraturan
perundangan yang berlaku;
2) BPR Bank Daerah Gunungkidul mampu melakukan fungsi sebagai lembaga
intermediasi, serta memberikan kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah
(PAD) dan atau Pendapatan Usaha Daerah (PUD);
3) BPR Bank Daerah Gunungkidul menjadi Bank yang tangguh dan terpercaya
dalam persaingan dan profesional dalam kinerja selaku lembaga perbankan
yang sehat.
4) PDAM Tirta Handayani mampu meningkatkan kapasitas produksi,
menurunkan tingkat kehilangan air, meningkatkan kapasitas pengelolaan
kelembagaan, dan meningkatkan pendapatan operasional, serta meningkatkan
jangkauan pelayanan air bersih kepada masyarakat;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
61
5) PDAM Tirta Handayani mampu mempercepat pembangunan sarana dan
prasarana produksi melalui pengadaan dan pemasangan jaringan, pengadaan
dan pemasangan genset, pengadaan water meter, pengadaan dan pemasangan
pompa, pembangunan reservoir, pengadaan dan pemasangan Instalasi
Pengolahan Air (IPA) untuk peningkatan kualitas air bersih kepada pelanggan.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menetapkan tema pembangunan daerah
tahun 2012 yaitu “Pengembangan Industri, Usaha Masyarakat, dan Daya
Dukung Pariwisata Serta Peningkatan Pelayanan Dasar”.
Dari tema pembangunan di atas, selanjutnya dirumuskan prioritas
pembangunan Kabupaten Gunungkidul tahun 2012 sebagai berikut:
a. Pengembangan industri kecil dan menengah (IKM).
b. Peningkatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
c. Pengembangan daya dukung sektor pariwisata.
d. Peningkatan pengelolaan sumber daya alam didukung pelestarian lingkungan.
e. Pengembangan pelayanan dasar murah.
f. Peningkatan pembangunan infrastruktur desa dan kabupaten.
g. Peningkatan kualitas pelayanan publik.
5. Program Pembangunan Daerah
Program merupakan kumpulan kegiatan-kegiatan nyata, sistematis, dan
terpadu dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Program dan
kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan di Kabupaten Gunungkidul Tahun
2010-2015, merupakan satu instrumen kebijakan pembangunan sebagai landasan/dasar
bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam menyusun Renstra-SKPD untuk
merumuskan visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan
pembangunan yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, dalam rangka
melindungi, melayani, memberdayakan, dan mensejahterakan masyarakat. Untuk
melihat capaian pelaksanaan program pembangunan lima tahun ke depan dalam upaya
mewujudkan visi Kabupaten Gunungkidul “Mewujudkan Gunungkidul yang Lebih
Maju, Makmur, dan Sejahtera” sesuai dengan sasaran pembangunan, maka dijabarkan
ke dalam program-program pembangunan sebagai berikut :
a. Peningkatan pemanfaatan air sebagai sumber kemakmuran dengan Sasaran :
1. Sentra produksi memiliki infrastruktur air dan sanitasi yang handal, dengan
program prioritas :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
62
a) Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, dan atau rawa serta
jaringan pengairan lainnya
b) Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah
c) Program penyediaan air baku
d) Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial
e) Program peningkatan ketahanan pangan
f) Program rehabilitasi hutan dan lahan.
2. Kawasan permukiman memiliki infrastruktur air yang handal, dengan program
prioritas :
a) Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah.
b. Pemanfaatan sumber daya alam untuk menggerakan perekonomian secara lestari,
peningkatan iklim usaha yang kondusif, dan peningkatan peluang investasi dan
penggalangan sumber-sumber pendanaan, dengan sasaran :
1. Sentra produksi memiliki infrastruktur transportasi, energi dan telekomunikasi
yang handal, dengan program prioritas:
a) Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan
b) Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan
c) Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
d) Program peningkatan produksi hasil peternakan
e) Program pengembangan budidaya perikanan
f) Program pengembangan perikanan tangkap
g) Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan
h) Program peningkatan pelayanan angkutan
i) Program penataan sistem transportasi
j) Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan
k) Program pengembangan lingkungan sehat
l) Program penataan, pengawasan, pemilikan, dan pemanfaatan tanah
m) Program pembangunan jalan dan jembatan
n) Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah.
2. Kawasan pemukiman memiliki infrastruktur dasar transportasi, energi, air,
telekomunikasi, dan sanitasi dengan program prioritas:
a) Program pembangunan infrastruktur perdesaan
b) Program lingkungan sehat perumahan
c) Program pengendalian pemanfaatan ruang
d) Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
63
e) Program peningkatan pelayanan angkutan umum dan barang
f) Program pengembangan pos dan telekomunikasi
g) Program pengembangan lingkungan sehat
h) Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial
i) Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa.
3. Pelabuhan Pendaratan Pantai Sadeng ditingkatkan menjadi pelabuhan
perikanan nusantara dengan infrastruktur minapolitan yang memacu
pengembangan kawasan perikanan Pantai Selatan, dengan program prioritas :
a) Program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan
b) Program pembangunan jalan dan jembatan
c) Program penyediaan air baku
d) Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan
e) Program peningkatan dan pengembangan ekspor
f) Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri
g) Program pengembangan perikanan tangkap.
4. Seluruh potensi sumber daya alam dipetakan dan dipromosikan secara tepat
sasaran dengan data yang akurat untuk mendorong investasi, dengan program
prioritas:
a) Program pengembangan data/informasi
b) Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi
c) Program pengembangan komunikasi, informasi, dan media massa
d) Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri
e) Program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian
sumber daya kelautan
f) Program pengembangan perikanan tangkap
g) Program peningkatan ketahanan pangan
h) Program pemanfaatan potensi sumber daya hutan
i) Program rehabilitasi hutan dan lahan
j) Program peningkatan produksi hasil peternakan
k) Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
l) Program pengembangan sentra-sentra produksi potensial
m) Program kerjasama pembangunan
n) Program peningkatan dan pengembangan ekspor
o) Program peningkatan kinerja kelembagaan pemerintah daerah.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
64
c. Peningkatan Pengelolaan Pariwisata, dengan Sasaran :
1. Kabupaten Gunungkidul menjadi destinasi wisata unggulan dengan infrastruktur
yang handal, dengan program prioritas:
a) Program pengembangan destinasi pariwisata
b) Program pengembangan pemasaran wisata
c) Program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan
d) Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan
e) Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah.
2. Seluruh potensi sumber daya alam dipetakan dan dipromosikan secara tepat
sasaran dengan data yang akurat untuk mendorong investasi, dengan program
prioritas:
a) Program pengembangan pemasaran pariwisata
b) Program pengembangan nilai budaya.
d. Pengembangan sumber daya manusia yang terampil, profesional, dan peduli,
meliputi sasaran:
1. Anak usia dini terlayani pendidikan anak usia dini, dengan program prioritas:
a) Program pendidikan anak usia dini.
2. Anak usia sekolah lulus SLTA dan memiliki keterampilan bahasa inggris,
komputer, agrobisnis, dan kewirausahaan, dengan program prioritas :
a) Program manajemen pelayanan pendidikan
b) Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun
c) Program pendidikan menengah
d) Program pendidikan non formal
e) Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan
f) Program pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan.
3. Angkatan kerja menjadi pekerja profesional atau wirausaha yang peduli
memajukan daerahnya, dengan program prioritas :
a) Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja
b) Program peningkatan kesempatan kerja
c) Program pengembangan wilayah transmigrasi
d) Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha
kecil dan menengah
e) Program pembinaan dan penertiban industri hutan
f) Program peningkatan produksi hasil peternakan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
65
g) Program pengembangan agrobisnis
h) Program pengembangan budidaya perikanan
i) Program pengembangan kemitraan
j) Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
k) Program pengembangan data/informasi.
4. Rumah sakit, Puskesmas, dan jaringannya memenuhi standar mutu serta mampu
menjangkau/dijangkau oleh masyarakat di wilayahnya, dengan program
prioritas:
a) Program pengadaan, peningkatan, dan perbaikan sarana dan prasarana
Puskesmas/Puskesmas Pembantu
b) Program upaya kesehatan masyarakat dan perorangan
c) Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
d) Program perbaikan gizi masyarakat
e) Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
f) Program standarisasi pelayanan kesehatan
g) Program pengadaan, peningkatan sarana prasarana RS/RSJ/RS Paru/RS Mata
h) Program obat dan perbekalan kesehatan
i) Program pengembangan lingkungan sehat
j) Program pelayanan administrasi perkantoran
k) Program peningkatan, pengembangan sistem capaian kinerja dan keuangan
l) Program pemeliharaan sarana dan prasarana RS/RSJ/RS Paru/RS Mata
m) Program peningkatan pelayanan keluarga miskin.
5. Keluarga sadar gizi, berperilaku hidup bersih sehat, dan menerapkan norma
keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera, dengan program prioritas:
a) Program perbaikan gizi masyarakat
b) Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
c) Program peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan
d) Program penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender
e) Program keluarga berencana
f) Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas anak dan perempuan.
6. Pemuda pemudi Gunungkidul meraih prestasi regional, nasional dan
internasional, dengan program prioritas:
a) Program peningkatan peran serta kepemudaan
b) Program pembinaan dan pemasyarakatan olahraga
c) Program peningkatan sarana dan prasarana olah raga
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
66
d) Program pengembangan nilai budaya
e) Program pengembangan kerjasama pengelolaan kekayaan budaya.
f) Program pemberdayaan kelembagaan sosial.
e. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan bebas dari
korupsi, kolusi, dan nepotisme, meliputi sasaran :
1. Seluruh SKPD dan pemerintahan desa memiliki aparatur yang kompeten sesuai
kebutuhan serta menerapkan akuntabilitas kinerja dan bebas korupsi, kolusi, dan
nepotisme dengan program prioritas:
a) Program pendidikan kedinasan
b) Program pembinaan dan pengembangan aparatur
c) Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
d) Program pengembangan otonomi daerah dan desa
e) Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa
f) Program penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan.
2. Seluruh perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan pelaporan dilaksanakan
secara tepat waktu dan terintegrasi dengan data yang akurat, dengan program
prioritas :
a) Program perencanaan pembangunan daerah
b) Program pengembangan data/informasi
c) Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan Kepala Daerah
d) Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
e) Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi
f) Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
g) Program peningkatan keberdayaan masyarakat
h) Program peningkatan kualitas administrasi kependudukan
i) Program pengembangan data base kependudukan di kecamatan
j) Program pengembangan data base kependudukan di desa
k) Program pengembangan komunikasi, informasi, dan media massa
l) Program peningkatan kualitas pelayanan informasi
m) Program penataan dan penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur
pengawasan
n) Program peningkatan kualitas pelayanan publik
o) Program peningkatan kinerja kelembagaan pemerintah daerah
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
67
p) Program peningkatan pelayanan kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala
Daerah
q) Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan.
3. Pelayanan publik dilaksanakan sesuai standar pelayanan prima serta
menciptakan iklim usaha yang kondusif, dengan program prioritas :
a) Program penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan.
4. Masyarakat memperoleh perlindungan dan kepastian hukum dalam
melaksanakan kegiatannya secara tertib dan damai, dengan program prioritas :
a) Program penegakan peraturan daerah
b) Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
c) Program pemeliharaan dan pencegahan tindak kriminal
d) Program pengembangan wawasan kebangsaan
e) Program pencegahan dini dan penanggulangan bencana alam
f) Program pendidikan politik masyarakat
g) Program pengendalian, pencemaran, dan perusakan lingkungan hidup
h) Program peningkatan perlindungan perempuan dan anak
i) Program perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan
j) Program pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil dan
penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya
k) Program pengembangan kemitraan
l) Program peningkatan pelayanan angkutan umum dan barang
m) Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
n) Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi
merusak lingkungan
o) Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan
p) Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
q) Program pengembangan perikanan tangkap
r) Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan kepala daerah
s) Program penataan peraturan perundang-undangan
t) Program kerjasama informasi dengan massmedia
u) Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
68
B. RENCANA KINERJA TAHUN 2012
Perencanaan kinerja adalah aktivitas analisis dan pengambilan keputusan di
depan untuk menetapkan tingkat kinerja yang diinginkan di masa yang akan datang
tentang tingkat capaian kinerja yang diinginkan serta target (quantitative objectives)
apa yang harus dicapai dihubungkan dengan tingkat pelaksanaan program/kegiatan.
Perencanaan Kinerja merupakan bentuk komitmen pencapaian kinerja yang
menjabarkan rencana kegiatan dan target kinerja tahunan organisasi.
Untuk operasionalisasi perencanaan jangka menengah tersebut Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul menyusun perencanaan kinerja tahunan yang disusun dalam
bentuk Rencana Pembangunan Tahunan Daerah dengan sebutan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD). Dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010
tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah tanggal 31 Desember 2010, maka perlu menyusun Rencana
Kinerja Tahunan (RKT) yang secara substantif tidak jauh berbeda dengan RKPD.
Rencana Kinerja Tahunan 2012 mencerminkan rencana kegiatan, program, dan
sasaran tahunan dalam rangka mencapai tujuan dan misi yang telah ditetapkan dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010-2015.
Pada dasarnya RKT 2012 menguraikan target kinerja yang hendak dicapai Kabupaten
Gunungkidul selama tahun 2012. Target kinerja merepresentasikan nilai kuantitatif
yang harus dicapai selama tahun 2012 dari semua indikator kinerja yang melekat pada
tingkat kegiatan maupun sasaran tahunan. Target kinerja pada tingkat sasaran akan
dijadikan tolok ukur dalam mengukur keberhasilan organisasi di dalam upaya
pencapaian visi misinya.
Target sasaran untuk Tahun 2012 merupakan target tahun kedua dari RPJMD
Kabupaten Gunungkidul 2010-2015 dan sisa dari target sasaran tahun 2011 yang belum
dapat direalisasikan, serta Rencana Kinerja Tahunan 2012 yang memuat sasaran
strategis, indikator kinerja, dan target yang akan dicapai disusun dalam dokumen
tersendiri.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
69
C. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2012
Perjanjian Kinerja Tahun 2012 merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja
Bupati Gunungkidul untuk mewujudkan target kinerja tahun kedua dari Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010-2015
berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah. Perjanjian
Kinerja Tahun 2012 mencerminkan rencana kegiatan, program, dan sasaran tahunan
dalam rangka mencapai tujuan dan misi yang telah ditetapkan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010-2015. Pada
dasarnya perjanjian kinerja Tahun 2012 menguraikan target kinerja yang hendak
dicapai Kabupaten Gunungkidul selama Tahun 2012. Target kinerja merepresentasikan
nilai kuantitatif yang harus dicapai selama Tahun 2012 dari semua indikator kinerja
yang melekat pada tingkat kegiatan maupun sasaran tahunan. Target kinerja pada
tingkat sasaran akan dijadikan tolok ukur dalam mengukur keberhasilan organisasi di
dalam upaya pencapaian visi misinya.
Dokumen Penetapan Kinerja/Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2012 disusun setelah diundangkannya Peraturan Daerah
Kabupaten Gunungkidul Nomor 18 Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012 dan diubah seiring dengan perubahan APBD
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 22 Tahun 2012 tentang
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012.
Perubahan Penetapan Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
sebagaimana tersebut dalam Lampiran.
Pemerintah Daerah memiliki keterbatasan sumber daya untuk mewujudkan
target kinerja sasaran sesuai dengan Rencana Kinerja Tahunan 2012, sehingga terdapat
perbedaan jika dibandingkan dengan Penetapan Kinerja/Perjanjian Kinerja Tahun
2012. Pada hakekatnya perbedaan tersebut disebabkan oleh adanya beberapa indikator
kinerja yang belum didukung oleh penyediaan dana sesuai program/kegiatan yang
sudah ditetapkan, indikator kinerja tersebut yaitu:
Tabel 2.4
Perbedaan Indikator Kinerja antara RKT dan PK
NO. INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2012
SATUAN JUMLAH
1 Ragam dan jumlah teknologi tepat guna
perindustrian, pertambangan dan energi yang
digunakan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012
70
NO. INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2012
SATUAN JUMLAH
b. Jumlah unit usaha perindustrian,
pertambangan dan energi yang menerapkan
teknologi tepat guna
unit 2,230
2 Persentase kecamatan yang memiliki
posyantekdes aktif.
persen 8
3 Jumlah kecamatan yang memiliki Unit Pelayanan
Bisnis.
kecamatan 10
4 Jumlah kelompok usaha industri, perdagangan,
dan pertambangan yang memperoleh permodalan.
persen 75
5 Jumlah kelompok usaha tani yang memperoleh
permodalan
kelompok 38
6 Jumlah wirausaha baru di bidang tanaman pangan
dan hortikultura di setiap kecamatan.
orang 44
7 Jumlah desa swasembada. desa 19