bab i pendahuluan - library.binus.ac.id i-bmc-2015-0101.pdfpekerjaan, akhirnya sebagian dari...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
BAB 1
1.1 Latar Belakang
Pada dewasa ini, untuk menemukan suatu ide bisnis baru seringkali
dapat tercipta dari hasil pengamatan berbagai realita yang terjadi di
masyarakat. Aktivitas yang begitu padat di kota besar seperti Jakarta menuntut
masyarakat untuk dapat memberikan perhatian khusus pada kesehatan dan
kecantikan mereka terutama setelah lelah seharian bekerja. Menurut hasil
penelitian Regus Indonesia, pekerja di Indonesia semakin tertekan (Rully,
2012). Mereka mengatakan bahwa tingkatan stres mereka bahkan bertambah
bila dibandingkan dengan tahun lalu. Sejumlah faktor menjadi pemicu
tingkatan stres tersebut seperti kemacetan lalu lintas, kenaikan harga sejumlah
barang, dan ketidakstabilan ekonomi di Indonesia. Namun, yang menjadi
faktor utama dari lingkungan profesional atau kantor tempat bekerja dan
manajemen keuangan pribadi.
Dengan banyaknya aktivitas yang menyibukan diri dengan berbagai
pekerjaan, akhirnya sebagian dari masyarakat metropolis tersebut menjadi
lupa diri dan tidak menjaga lagi pola hidup sehat. Perubahan gaya hidup
2
masyarakat kota besar sudah menjadi biang penyakit yang banyak dirasakan.
Dengan pola hidup yang suka mengkonsumsi makanan siap saji, dan tanpa
latihan fisik yang cukup bisa menjadi akar masalah penyakit seperti kanker,
diabetes, obesitas, serta gangguan psikis. (Tempo, 2013)
Hal tersebut menyebabkan masyarakat kota menjadi rentan terkena
stres yang jika tidak bisa dikontrol dapat beujung pada depresi. Pola hidup
sehat harus tetap dijaga agar seseorang dapat tetap cantik alami walaupun
tanpa riasan luar yang berlebihan. Pola hidup menjadi cara terbaik untuk
menjadi cara terbaik untuk tetap sehat. Menurut dr. Toruan (Tempo, 2013),
”Mengubah mindset adalah cara terbaik membantu orang mengubah pola
hidup”. Oleh karena tingkat kesadaran akan memelihara kesehatan dan
kecantikan di tengah sibuknya aktivitas kaum urban tesebut dapat dimulai dari
pengetahuan akan gaya hidup sehat.
Menyisihkan waktu untuk mendapatkan momen intim dengan diri
sendiri atau yang biasa dikenal dengan me time juga dipercaya mempengaruhi
kesehatan wanita. Psikolog klinis, Adisti seperti yang dikutip oleh Oktaviani
(Oktaviani, 2015) menyatakan bahwa me time sangat berpengaruh untuk
melepaskan stres, dimana stres tersebut dapat berakibat menurunkan tingkat
kesehatan. Oleh sebab itu, setiap orang membutuhkan me time agar stres dan
penat bisa terlepas.
3
Sebagai latar belakang dari pengembangan bisnis model perawatan
kecantikan dan spa untuk wanita maka penulis melengkapi dengan
pembahasan tingkat kesadaran akan kesehatan dan perkembangan industri
kecantikan di Indonesia.
1.2 Tingkat Kesadaran Akan Kesehatan
Menurut Healthy Living Index Survey yang dilakukan oleh TNS
Indonesia untuk AIA (TNS Indonesia, 2013), sama seperti di wilayah lain di
Asia-Pasifik, seluruh masyarakat di Indonesia juga menjawab setuju bahwa
hidup sehat itu penting. Hal ini menjelaskan bahwa ada pemahaman universal
di Indonesia bahwa pola hidup yang sehat itu penting untuk dilakukan.
Mereka juga berusaha dengan berbagai cara agar tetap menjaga kesehatan dan
kebugaran jasmani.
Pola hidup sehat ini juga tidak terlepas dari campur tangan
pemerintah. Bappenas menyatakan bahwa pembangunan kesehatan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional yang
harus terus menerus diupayakan oleh pemerintah. Walaupun Indonesia masih
cukup jauh tertinggal dibandingkan dengan negara-negara di wilayah Asia
lainnya yang kondisinya sosial ekonominya tidak jauh berbeda seperti
Malaysia, Thailand, Srilanka, dan RRC, namun pertumbuhan ekonomi
Indonesia diperkirakan akan cenderung stabil dan sedikit meningkat di tahun
2016 menjadi 5,5 persen. Dengan prediksi pertumbuhan ekonomi tersebut,
maka
UGM
dalam
motiv
berje
sebel
tingk
atau
a tingkat kes
M 2014)
Hal terse
m A Theory
vasi manus
enjang. Seti
lumnya telah
Dalam te
kat yang lebi
dimotivasi u
sadaran akan
ebut dijelask
y of Human
sia yang di
iap jenjang
h (relatif) ter
Gambar
eorinya, Mas
ih rendah te
untuk meme
n kesehatan j
kan dalam Te
n Motivatio
ipandang te
g kebutuhan
rpuaskan.
1.1 Diagram
slow menjel
elah relatif te
enuhi jenjan
juga akan m
eori dari Ab
on. Dimana
ersusun dal
n dapat d
m Maslow (M
laskan bahw
erpenuhi ma
gnya yang l
engikuti. (Su
braham H. M
Maslow m
lam bentuk
dipenuhi ap
Maslow, 194
wa apabila ke
aka orang ak
lebih tinggi.
umber: Artik
Maslow (194
menyusun teo
k hirarki at
pabila jenja
43)
ebutuhan pa
kan menyad
Bila ekonom
4
kel
43)
ori
tau
ang
ada
ari
mi
5
Indonesia yang diperkirakan terus stabil dan meningkat, maka pergeseran
kebutuhan fisiologis ke kebutuhan keamanan (kesehatan) pun mejadi tidak
terelakan.
Tren gaya hidup sehat ini juga populer berkat bantuan media sosial
yang sedang berkembang di Indonesia. Masyarakat urban beramai-ramai
memanfaatkan media sosial untuk berbagi gaya hidup sehat ke jaringan
pertemanan mereka. Bahkan dari kalangan selebriti dunia pun
memperlihatkan pola sehat yang mereka jalani lewat akun di jejaring sosial
seperti Twitter atau Instagram. Salah satu bagian dari tren pola hidup sehat ini
adalah konsumsi jus sayur dan buah segar.
1.3 Perkembangan Industri Kecantikan
Tampil menarik setiap saat tentunya menjadi keinginan setiap orang
terutama bagi kaum wanita. Tampil menarik dan cantik bagi wanita
merupakan sebuah tuntutan untuk menunjang sikap percaya diri dalam setiap
aktivitas. Kecantikan tersebut dapat dinilai dari banyak faktor, seperti
tampilan muka yang sehat merona, tubuh yang proposional, serta kulit yang
bersih serta sehat.
Pada dasarnya kecantikan dibagi menjadi dua bagian, yaitu kecantikan
yang bersumber dari dalam (Inner Beauty) dan kecantikan yang berasal dari
fisik atau tampilan luar (Outer Beauty). Kecantikan dari segi fisik kini
menjadi populer di masyarakat dimana banyak tempat perawatan yang
6
menawarkan solusi atau alternatif untuk mendapatkannya. Cara-cara modern
yang disediakan oleh salon kecantikan pada umumnya mulai dari laser, suntik
vitamin, dan bahan-bahan kimia lainnya. Perkembangan industri kecantikan
juga dibuktikan dengan munculnya variasi produk kecantikan mulai dari skin
care, alat make up, sampai dengan teknologi canggih lainnya seperti radio
frequency.
Menurut Prasetya (Prasetya, 2012) dalam tulisannya tentang klinik
kecantikan, kebutuhan wanita akan fasilitas kesehatan dan kecantikan
sekarang ini juga terus meningkat karena wanita sudah menyadari begitu
pentingnya kesehatan tubuh dan merawatnya agar terlihat cantik dan sehat.
Hal tersebut dibuktikan dari survei Femina group. Dimana riset tersebut
dilakukan pada wanita dalam rentang usia 20-40 tahun, mereka merasa perlu
untuk memanjakan diri dengan ritual perawatan kecantikan dan kesehatan
agar senantiasa tampil prima. Sebesar 80% dari responden pada survei
tersebut mengaku mengikuti tren kecantikan, 62% rutin mengunjungi
slimming center dan beauty clinic 2 kali dalam sebulan dengan budget untuk
sekali perawatan hingga Rp 2,5 juta.
Menurut Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kementerian
Perindustrian Republik Indonesia, 2013), perkembangan industri komestik
Indonesia termasuk solid. Hal ini terlihat dari peningkatan penjualan kosmetik
pada tahun 2012 yang tumbuh sebesar 14% dengan total transaksi yang
mencapai Rp 9,76 triliun yang sebelumnya Rp 8,5 triliun. Walaupun pada
7
tahun 2012 perekonomian dunia masih terlanda krisis keuangan seperti yang
terjadi di kawasan Eropa, maupun perlambatan ekonomi China, produk-
produk kecantikan bermerek terbukti masih dapat bertumbuh dengan solid.
Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (Perkosmi) juga
memprediksikan tetap akan terjadi peningkatan pada tahun-tahun berikutnya.
Menurut ketua umum Perkosmi tersebut, volume penjualan kosmetik ditopang
oleh meningkatnya permintaan, khususnya dari konsumen kelas menengah.
Karena itu, produsen kosmetik nasional perlu untuk memenuhi kebutuhan
konsumen yang terus meningkat.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, dapat dikerucutkan
menjadi beberapa poin masalah yaitu:
1) Tingginya tingkat stres pekerja di Indonesia, terutama di kota-kota besar
seperti Jakarta.
2) Pola hidup yang tidak sehat yang terjadi di masyarakat urban, walaupun
mereka semua mengerti bahwa hidup sehat itu penting..
3) Wanita yang memerlukan me time untuk melepaskan stres dan penat.
4) Tingkat kesadaran akan kesehatan yang semakin meningkat, didukung
dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
5) Perkembangan industri kecantikan yang semakin solid.
8
Penulis juga melihat adanya peluang dari AFTA (ASEAN Free Trade
Area) yang sudah dimulai pada tahun 2015 dan menuju MEA (Masyarakat
Ekonomi ASEAN) tahun 2020. Untuk itu sebagai bentuk dari persaingan antar
negara, industi kecantikan Indonesia harus belajar dan berinovasi. Harus siap
dan mau belajar agar tidak tertinggal nantinya pada kompetisi di era pasar
bebas.
Dengan mengetahui bahwa kesadaran masyarakat Indonesia akan gaya
hidup sehat dan bertumbuhnya permintaan dari konsumen kelas menengah
akan produk perawatan kecantikan menjadi tantangan tersediri untuk
memenuhi permintaan yang ada di Indonesia. Walaupun pada saat ini, sudah
ada banyak tempat perawatan kecantikan di Jakarta dengan berbagai macam
pelayanan dan jangkauan harga. Oleh karena itu, penulis mencoba untuk
merancang suatu bisnis model yang berbeda daripada tempat perawatan
kecantikan pada umumnya yang akan di beri nama House of Aphrodite.
Dimana penulis mencoba untuk mencari opportunity dari masalah yang ada
dengan menggunakan Blue Ocean Strategy yang akan dibahas pada business
model creation ini.
9
1.5 Tujuan dan Manfaat
1.5.1 Tujuan
Tujuan dari adanya pengembangan bisnis model ini adalah sebagai
berikut:
1) Memperkenalkan jasa perawatan kecantikan yang mempunyai konsep
tidak hanya cantik luar (fisik) tetapi juga dari dalam (kesehatan).
2) Menyediakan suatu pojok sehat yang menawarkan makanan untuk
memenuhi gaya hidup sehat seperti makanan rendah kalori dan
lemak. Juga asupan-asupan yang dibutuhkan untuk menutrisi kulit
dari dalam tubuh.
3) Menyediakan jasa konsultasi kecantikan secara personal melalui
konsultan pribadi yang dapat memberikan pengarahan agar seseorang
dapat optimal dalam menjalani perawatan kecantikannya.
4) Membuat suatu bisnis model yang berupaya untuk selalu berinovasi
setiap tahunnya sebagai wujud dari bisnis yang sustainable.
10
1.5.2 Manfaat
Adapun manfaat dari pengembangan bisnis model ini adalah
sebagai berikut:
1) Sebagai tempat untuk melepaskan lelah dari kesibukan sehari-hari
dan relaksasi dengan cara yang sehat.
2) Pelanggan dapat menerapkan pola hidup sehat yang berawal dari
makanan hingga manfaat massage bagi peredaran darah.
3) Pelanggan dapat memperoleh informasi perawatan yang optimal
untuk dirinya.
4) Pelanggan dapat mendapatkan nilai kecantikan dari dalam, tidak
hanya dari sisi kesehatan, namun juga dari sisi kepercayaan diri.
5) Tentunya capital gain bagi pihak pengelola agar dapat terus
berinovasi dan berkontribusi bagi industri kesehatan dan kecantikan
di Indonesia.
1.6 Ruang Lingkup
Ruang Lingkup yang dibahas pada penulisan tesis ini dibatasi dalam 3
(tiga) hal yang mencakup:
1) Model bisnis ini akan dikhususkan untuk fokus dalam pelayanan
kecantikan luar dan dalam.
11
2) Model bisnis ini dikhususkan untuk para wanita dengan rentang usia 17
hingga 60 tahun.
3) Pembahasan bisnis model akan dibatasi demografi penduduk di Jakarta
dan sekitarnya.
12
1.7 Ide Bisnis
Sebagai panduan untuk mewujudkan ide bisnis dengan latar belakang
yang telah dijelaskan, penulis mencoba untuk memakai analisis 5W1H untuk
mendeskripsikan ide bisnis dari House of Aphrodite, yang terdiri dari:
1) What?
House of Aphrodite adalah tempat perawatan kecantikan yang
dilengkapi dengan Spa (Sauna and Steam) juga “pojok sehat” yang
menawarkan makanan dan minuman kesehatan. Dengan tagline “Beauty is
never skin deep”, House of Aphrodite menawarkan customer experience
yang berbeda dengan tempat perawatan kecantikan lainnya yaitu cantik
luar dan dalam. (Beauty Internally and Externally). Keunikan daripada
bisnis model tersebut terletak selain bukan hanya dengan fokus ke
kecantikan luar, namun juga akan kecantikan dari dalam, dimana House of
Aphrodite memiliki proses perawatan yang akan dipandu oleh seorang
Personal Beautician untuk dapat berdiskusi, mengarahkan, serta
memberikan asistensi personal kepada pelanggan. Personal Beautician
juga dapat membuka wawasan kepada konsumen bagaimana untuk
menjadi cantik secara internal, baik dari konsumsi harian, mindset cantik,
hingga cara berperilaku cantik.
2) Who?
13
Sebagai penyedia jasa perawatan kecantikan, wanita menjadi target
utama dari House of Aphrodite. Terdapat 3 (tiga) detil segmen yang dituju
dari segmen besar yaitu wanita usia 17-60 tahun, yaitu wanita
muda/mahasiswi yang berusia 17-25 tahun, lalu wanita kantoran/young
professional atau yang pada sekarang ini lebih dikenal dengan eksekutif
muda berusia 25-35 tahun. Lalu segment wanita yang sudah menikah dan
mempunyai anak dalam range umur 35-60 tahun. Segmentasi ekonomi
yang dituju adalah pasar kelas menengah ke atas yang lebih peduli dan
mau untuk merawat kecantikan di tempat perawatan kecantikan.
House of Aphrodite memfokuskan perawatan kecantikan pada
wanita dengan landasan teori dari Buku WOW Marketing karangan
Hermawan Kartajaya (Kertajaya, 2014), dimana dalam buku tersebut
memaparkan bahwa “Women is the new Men”, karena wanita dianggap
mempunyai tongkat keputusan dalam menentukan pengeluaran keluarga.
Wanita juga digambarkan dengan potret konsumen masa depan yang lebih
tanggap terhadap perubahan, yang lebih memiliki human spirit dan lebih
connected.
Menurut dermatolog Dr. Ramsey Markus. “Ada hubungan kuat
antara bagaimana penampilan luar dan apa yang terjadi di dalam tubuh
kita” (Helmer, 2015). Tubuh secara alami memberikan informasi
mengenai kesehatan tubuh dari beberapa gejala yang dapat dilihat secara
langsung. Sebagai contoh yang paling terlihat adalah ketika wajah
14
memiiki jerawat artinya tubuh sedang terjadi ketidakseimbangan hormon.
Contoh lainnya adalah kuku yang rapuh dan kulit yang bersisik
menandakan tubuh kekurangan kelembaban dan keratin.
Sementara menurut dr. Oz yang dikutip dari buku You: Being
Beautiful, menyatakan bahwa kecantikan itu adalah kesehatan. Kecantikan
luar tubuh dapat menjadi takaran seberapa sehat seseorang. Bahkan
menurut dr. Oz, merasa baik dan bahagia juga dapat mempengaruhi
tampilan lar atau kecantikan seseorang. (Roizen & Oz, 2009)
Oleh karena itu, penulis menarik kesimpulan bahwa kecantikan
adalah urusan yang serius bagi seseorang terutama bagi kaum wanita.
Untuk tampil menarik dan cantik, dibutuhkan tidak hanya riasan pada
muka semata, tetapi tubuh yang sehat, pikiran yang positif dan jiwa yang
bahagia.
3) Where?
Tempat merupakan faktor yang penting dalam menentukan
keberhasilan suatu bisnis, maka itu dalam pemilihan lokasi sebagai bisnis,
pemilihan tempat harus sesuai dengan pasar yang dituju dan memiliki
potensi bagi perusahaan.
Penulis melihat bahwa kodya Jakarta Barat, spesifiknya di daerah
Tanjung Duren merupakan tempat yang potensial karena merupakan
kawasan yang berkembang dan sangat didukung oleh berbagai pusat
15
aktivitas, dari mulai pusat kegiatan akademis (Kampus, seperti Universitas
Bina Nusantara, Universitas Tarumanegara, dan Universitas Trisakti),
pusat perbelanjaan (Central Park, Ciputra Mall, dan Taman Anggrek),
pusat perkantoran, serta pemukiman-pemukiman (Apartemen dan
Kompleks Perumahan).
4) When?
Semakin awal membuka suatu business startup tentunya
mempunyai benefit sendiri untuk menjadi first mover dalam persaingan
dengan kompetitor. Penulis merencanakan untuk memulai bisnis tersebut
pada awal tahun 2016.
5) Why?
Dengan latar belakang yang telah dijelaskan, bahwa penulis
melihat adanya peluang yang besar dalam industri kecantikan tersebut.
Semua wanita di seluruh dunia tentu memiliki hasrat untuk tampil cantik.
Sehingga mereka berusaha untuk mendapat berbagai referensi agar dapat
tampil cantik alami. Dengan tujuan yang sama, mereka melakukan
perawatan kecantikan untuk mendapatkan dirinya agar tampak lebih
cantik sehingga dapat memikat semua orang, terlebih untuk lawan jenis
mereka.
Sebagian besar wanita mengandalkan riasan semata untuk
menyamarkan kekurangan yang ada pada wajah mereka. Namun
16
kecantikan bukanlah entitas independen. Dengan berkembanganya budaya
dan konstruksi sosial yang diciptakan oleh manusia, kini wanita dianggap
cantik seutuhnya apabila dia memiliki kecantikan fisik dan inner beauty
(Kesehatan dan Kepercayaan Diri). Oleh karena itu, penulis bermaksud
untuk menjawab tantangan tersebut dengan merancang suatu bisnis model
perawatan kecantikan yang dapat menawarkan jasa yang berbeda dari
perawatan kecantikan pada umumnya, yaitu cantik luar dan dalam.
6) How?
Ada dua garis besar untuk menyalurkan nilai-nilai dari bisnis
model House of Aphrodite, yaitu kecantikan eksternal dan internal. Untuk
kecantikan eksternal, perusahaan akan menyediakan perawatan kecantikan
berbasiskan spa.
Sedangkan untuk sisi kecantikan internal, House of Aphrodite
menyediakan asistensi konsultan pribadi yang akan dapat diajak diskusi
mengenai unsur-unsur pendukung kecantikan, baik bersifat teknis,
maupun softskill. Lalu House of Aphrodite juga menyediakan asupan
kesehatan sebagai contoh di awal pelayanan, konsumen akan mendapatkan
minuman selamat datang yang berbentuk minuman natural yang sehat
seperti contohnya teh hijau, nantinya di pertengahan proses perawatan,
jika diinginkan, maka pelanggan dapat memesan makanan ringan sehat
yang disiapkan oleh House of Aphrodite.
17
Inovasi menjadi kunci bagi suatu bisnis yang sustainable, oleh
karena itu bisnis model daripada House of Aphrodite akan menyiapkan
terobosan-terobosan dalam pelayanan kecantikan secara bertahap
(phasing) yang akan dibahas pada business model creation ini.
1.8 Sistematika Penulisan
Tesis Business Model Creation ini akan terdiri dari 5 (lima) bab, yaitu:
Bab 1 : Pendahuluan
Pada bab pertama akan menjelaskan latar belakang dari ide bisnis
perawatan kecantikan tersebut. Yaitu pembahasan secara singkat tentang
tingkat kesadaran akan kesehatan, perkembangan industri kecantikan pada
saat ini. Pada bab pertama ini juga membahas ruang lingkup dari tesis
tersebut, tujuan dan manfaat, ruang lingkup, hingga sistematika penulisan.
Bab 2 : Landasan Teori
Pada bab kedua akan memberikan penjabaran mengenai teori-teori dan
analisis yang dibutuhkan untuk penulisan Business Model Creation ini. Pada
bab ini juga akan menjelaskan definisi dari kesehatan, perawatan kecantikan
dan spa. Serta analisis lingkungan, analisis industri, analisis pasar, dan teori-
teori lain yang berhubungan.
Bab 3 : Analisis dan Perancangan Bisnis
18
Pada bab ketiga ini akan menguraikan secara menyeluruh seluruh
konsep dari business model creation yang terdiri dari 9 (sembilan) building
blocks. Setiap bloknya akan dibahas satu persatu pada bab ini dan pandangan
dari penulis tentang bagaimana setiap blok tersebut saling berkaitan dan
bergantungan. Strategi untuk mengimplikasikan 9 blok tersebut juga akan
dijelaskan sesuai urutan guna untuk menjadikan bisnis model tersebut
feasible.
Bab 4 : Rencana Bisnis
Bab empat akan mendiskusikan sekilas tentang perusahaan,
pembahasaan mengenai business plan, marketing mix, analisa TOWS, struktur
perusahaan, managemen keuangan, operasional dan marketing perusahaan,
hingga gambaran lokasi serta hasil survei pada konsumen yang telah
ditargetkan.
Bab 5 : Kesimpulan
Bab kelima yang merupakan penutup dari tesis Business Model
Creation ini akan berisikan dengan konklusi dari setiap bab 1 hingga 4 yang
terlebih dahulu dibahas. Bab 5 ini juga akan berisikan studi kelayakan
(feasibility) dari bisnis model House of Aphrodite. Juga potensi-potensi usaha
yang dapat dikembangkan dikemudian hari dalam menjawab perkembangan
zaman.