bab i pendahuluan - jombangkab.go.idjombangkab.go.id/upload/1444179680_renja dishutbun 2015.pdf ·...

26
PERUBAHAN RENJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN TAHUN 2015 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang dibentuk berdasarkan Perda Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kabupaten Jombang. Pembangunan bidang kehutanan dan Perkebunan di Kabupaten Jombang merupakan bagian dari pembangunan daerah Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur maupun Pembangunan Nasional, dilaksanakan dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat dan kesejahteraan petani khususnya pekebunan dan masyarakat desa hutan. Rancangan Kerja (RENJA) Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) adalah rencana kerja tahun berjalan yang merupakan arahan kegiatan pembangunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan sebagai penjabaran dari Rencana Strategis Lima Tahunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan. Penyusunan RENJA SKPD tidak boleh bertentangan dengan RENJA Kementerian/Lembaga maupun RENJA Provinsi Jawa Timur. Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan dibuat sebagai bagian dari Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sekaligus untuk menentukan arah pembangunan Kehutanan dan Perkebunan tahun 2015. 1.2. Landasan Hukum 1. Permendagri nomer 54 tahun 2010 tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 2. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 23 Tahun 2014, tanggal 16 Desember 101 tentang tentang APBD Tahun 2015. 3. Peraturan Bupati Jombang Nomor 40 Tahun 2014, tanggal 16 Desember 2014 tentang penjelasan APBD Tahun 2015. 1.3. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan disusunnya Renja Perubahan SKPD adalah sebagai arahan/acuan penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran Dinas

Upload: trantruc

Post on 07-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

PERUBAHAN RENJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN TAHUN 2015

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang dibentuk

berdasarkan Perda Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Dinas Kabupaten Jombang.

Pembangunan bidang kehutanan dan Perkebunan di Kabupaten

Jombang merupakan bagian dari pembangunan daerah Kabupaten Jombang

Provinsi Jawa Timur maupun Pembangunan Nasional, dilaksanakan dalam

rangka meningkatkan partisipasi masyarakat dan kesejahteraan petani

khususnya pekebunan dan masyarakat desa hutan.

Rancangan Kerja (RENJA) Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD)

adalah rencana kerja tahun berjalan yang merupakan arahan kegiatan

pembangunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan sebagai penjabaran dari

Rencana Strategis Lima Tahunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan.

Penyusunan RENJA SKPD tidak boleh bertentangan dengan RENJA

Kementerian/Lembaga maupun RENJA Provinsi Jawa Timur. Rencana Kerja

Dinas Kehutanan dan Perkebunan dibuat sebagai bagian dari Rencana

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sekaligus untuk menentukan arah

pembangunan Kehutanan dan Perkebunan tahun 2015.

1.2. Landasan Hukum

1. Permendagri nomer 54 tahun 2010 tentang pelaksanaan Peraturan

Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah;

2. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 23 Tahun 2014,

tanggal 16 Desember 101 tentang tentang APBD Tahun 2015.

3. Peraturan Bupati Jombang Nomor 40 Tahun 2014, tanggal 16

Desember 2014 tentang penjelasan APBD Tahun 2015.

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan disusunnya Renja Perubahan SKPD adalah

sebagai arahan/acuan penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran Dinas

PERUBAHAN RENJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN TAHUN 2015

2

Kehutanan dan Perkebunan tahun 2015, agar sesuai alur dan terget capaian

yang telah ditetapkan.

1.4 Sistematika Rencana Kerja

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Landasan Hukum

1.3 Maksud dan Tujuan

1.4 Sistematika Penulisan

BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD SAMPAI

DENGAN TRIWULAN II TAHUN 2015

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD sampai dengan

Triwulan II dan Capaian Renstra SKPD

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD

2.3 Isu-isu penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD

2.4. Review Terhadap Rancangan Awal Perubahan RKPD

2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

BAB III. PERUBAHAN TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN

KEGIATAN

3.1. Telaahan terhadap Perbahan Kebijakan Nasional dan

Provinsi

3.2. Perubahan Tujuan dan Sasaran Renja SKPD

3.3. Perubahan Program dan Kegiatan

BAB IV. PENUTUP

PERUBAHAN RENJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN TAHUN 2015

3

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJASKPD SAMPAI

DENGAN TRIWULAN II TAHUN 2015

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja SKPD Tahun 2015 s/d Triwulan

II dan Capaian Renstra SKPD

Pelaksanaan pembangunan kehutanan dan perkebunan tahun

2015 s/d triwulan II adalah sebagai berikut:

No Sasaran strategis Indikator Kinerja Target REALISASI CAPAIAN KINERJA

1 2 3 4 5 6

1 Produksi hasil hutan (kayu) dan non kayu

Terwujudnya produksi hasil hutan rakyat (m3)

2.200 4268,31

produksi s/d 30 Juni 2015

madu (kg) 500 98 produksi s/d 30 Juni 2015

bambu (btg) 10.000

2589 produksi s/d 30 Juni 2015

umbi - umbian/empon-empon (ton umbi basah)

100 20 produksi s/d 30 Juni 2015

2 Penatausahaan Hasil Hutan Pembinaan Industri Primer (kecamatan/unit)

21 5 Kec. Mojowarno (2 Desa /Catakgayam dan Wringinpitu)

Kec. Ploso (semua desa di Kec. Ploso)

Kec. Kudu (Semua Desa di Kec. Kudu dan Ngusikan)

Kab Jombang (Di Kantor Dinas) berasal dari unsur Industri Primer hasil hutan kayu, primer lanjutan dan kelompok tani hutan rakyat (45 orang)

Kec. Mojowarno dan di Dinas (sosialisasi SVLK)

Meningkatnya jumlah industri hasil hutan bersertifikat SVLK(Sistem Verifikasi Legalitas Kayu)(unit)

1 - masih dalam proses penilaian. Direncanakan ada 6 kelompok yang dnilai (masing-masing kelompok terdiri dari 5 perusahaan)

Tercapainya target Provisi Sumber Daya Hutan/PSDH (Rp.000)

1.200.000

270.203,660 sudah terbit 4 SPP PSDH (KPH JOMBANG) dan 1 SPP PSDH (KPH MOJOKERTO) dengan total nilai Rp.270.203,660,-

3 Lahan Kritis di luar kawasan hutan dan Lahan rawan bencana serta Lahan hutan rakyat dengan fungsi penyangga

Menjamin keberadaan hutan dengan luasan yang cukup dan sebaran yang proporsional (ha).

22.980,57

22.980,57 luas hutan rakyat belum bertambah karena belum ada penanaman, sekitar bulan Desember baru dilaksanakan penenaman untuk kegiatan tahun 2015.

PERUBAHAN RENJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN TAHUN 2015

4

Tercapainya pembangunan Sumur Resapan (unit)

8 - Tidak bisa dilaksanakan (tidak sesuai dengan JUKNIS DAK Kehutanan)

Tercapainya pembangunan dam penahan (unit)

8 - perencanaan selesai

Tercapainya pembangunan Gully plug (unit)

10 - perencanaan selesai

Penyelamatan Tebing (unit)

2 - Tidak bisa dilaksanakan (tidak sesuai dengan JUKNIS DAK Kehutanan)

lahan kritis yang direhabilitasi(ha)

550 - belum ada, masih persiapan lapangan, penanaman dilaksanaka pada awal musim penghujan

4 Sekolah Lapang/pelatihan/pembinaan petani /magang serta Membangun kemitraan dan pemasaran antara petani perkebunan dengan dunia usaha

Meningkatkan kesejahteraan petani perkebunan (Nilai Tukar Petani/NTP Perkebunan) dan Meningkatnya jumlah kemitraan pemasaran hasil produksi perkebunan

110,8 -

Terwujudnya demplot budidaya tanaman perkebunan (kelompok)

4 - Persiapan lapangan

Terwujudnya kemitraan produk perkebunan (unit)

1

- PT. Brahmara ANOSAMA(kemitraan cengkeh) sudah berjalan, sedangkan kemitraan tembakau masih dalam proses awal bersamaan dengan musim tanam tembakau.(yang direncanakan ada 4 perusahaan yang akan bermitra yaitu PT. SADHANA ARIF NUSA, PT. DJARUM,PT. NOROJONO, PT. BENTOEL)

Terwujudnya peningkatan SDM petani dalam penanganan panen dan pasca panen komoditi perkebunan (kelompok)

1

- SL perkebunan (dana APBD) sudah berjalan sekitar 30%, sedangkan SL komoditi tembakau sudah 30% (fokus untuk petani tembakau)

5 Peningkatan infrastruktur pada kawasan perkebunan

Pengelolaan lahan pada kawasan perkebunan (panjang jalan usaha tani yang dibangun /km)

3,262 - perencanaan selesai

Pengelolaan lahan pada kawasan perkebunan panjang (jaringan irigasi yang dibangun/ km)

2,542 - perencanaan selesai

pembuatan sumur dangkal (unit)

4 - perencanaan selesai

6 Produksi komoditi perkebunan

Meningkatnya produksi tebu (ton tebu)

961.446

33.104

Meningkatnya produksi tembakau (ton daun

52.142

- awal tanam

PERUBAHAN RENJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN TAHUN 2015

5

basah)

Meningkatnya produksi cengkeh (ton bunga kering)

842

232

Meningkatnya produksi kopi (ton ose kering)

520

235

Meningkatnya produksi kakao (ton ose kering)

154

98

produksi s/d 30 Juni 2015

7 Produktivitas komoditi perkebunan

Meningkatnya produktivitas tebu (kg/ha/th batang tebu)

82.650

82.760

Meningkatnya produktivitas tembakau (kg/ha/th daun basah)

13.500

- awal tanam

Meningkatnya produktivitas kopi (kg/ha/th ose kering

635

784

Meningkatnya produktivitas cengkeh (kg/ha/th bunga kering)

418

420

Meningkatnya produktivitas kakao (kg/ha/th ose kering)

567

900

produksi s/d 30 Juni 2015

8 Masyarakat Desa Hutan / masyarakat pengelola hutan rakyat (MDH)

Meningkatnya kapasitas pengelola kelembagaan kelompok

2 KTHR 2 KTHR s/d tanggal 30 April telah dilakukan pembinaan di KTHR Desa Wonosalam, Kec. Wonosalam dan KTHR Desa Plandaan Kec. Plandaan. Untuk tahun 2015 ini telah dilakukan inventarisasi kembali KTHR berdasaarkan Permenhut no 57 tahun 2014

9 Kelompok Tani perkebunan Jumlah kelompok tani binaan yang bermitra

2 kelompok - PT. Brahmara ANOSAMA(kemitraan cengkeh) sudah berjalan, sedangkan kemitraan tembakau masih dalam proses awal bersamaan dengan musim tanam tembakau.(yang direncanakan ada 4 perusahaan yang akan bermitra yaitu PT. SADHANA ARIF NUSA, PT. DJARUM,PT. NOROJONO, PT. BENTOEL)

peningkatan status kelompok tani binaan

Kelompok lanjut 6 kelompok -

kelompok mandiri 6 kelompok -

Faktor penyebab terpenuhinya target penetapan kinerja adalah

adanya upaya memaksimalkan pelaksanaan kegiatan fisik di lapangan

dan dukungan instansi terkait. Sedangkan faktor yang menyebabkan

tidak tercapainya target penetapan kinerja:

PERUBAHAN RENJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN TAHUN 2015

6

1. Sektor kehutanan:

a. Pembangunan konservasi berupa sipil teknis, penyebab tidak

terpenuhinya target adalah keterbatasan anggaran dan

keterlambatan terbitnya Petunjuk Teknis/JUKNIS (khusus

kegiatan yang di danai DAK Kehutanan), sehingga ada kegiatan

(Sumur resapan dan penyelamat tebing) yang tidak dapat

dilaksanakan, karena tidak sesuai JUKNIS.

2. Sub Sektor Perkebunan

a. Produksi dan produktivitas komoditi perkebunan ada yang

memenuhi target penetapan kinerja dan ada yang tidak

memenuhi target. Faktor penyebab tidak terpenuhinya target

penetapan kinerja khususnya untuk produksi dan produktivitas

komoditi perkebunan antara lain disebabkan hama penyakit,

cuaca/iklim, budidaya yang kurang optimal, kesuburan lahan

menurun dan adanya konversi lahan misalnya dari tebu ke padi,

dari tembakau ke jagung serta adanya alih fungsi lahan dari

lahan perkebunan dijadikan tempat pemukiman.

Implikasi yang timbul terhadap target capaian program Rencana

Strategis SKPD dimana terdapat pergeseran target pembangunan yang telah

ditetapkan dengan realisai pelaksanaan di lapangan, sehingga perlu

diprioritaskan pada kegiatan pembangunan tahun berikutnya.

Kebijakan/tindakan perencanaan dan penganggaran yang perlu diambil untuk

mengatasi faktor-faktor penyebab tersebut adalah memprioritaskan kegiatan

yang tidak memenuhi target yang direncanakan pada kegiatan tahun

berikutnya.

Secara keseluruhan tahun 2015 pembangunan vegetatif belum

dilaksanakan karena menunggu musim penghujan (akhir Nopember , awal

Desember).

Sedangkan realisasi penyerapan tahun anggraan 2015 s/d triwulan II

disajikan lampiran 1 dan evaluasi RENJA s/d triwulan II disajikan pada

lampiran 2 di bagian belakang buku ini.

Dalam menentukan hasil kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan

mengacu pada program kerja yang telah ditentukan melalui atau dengan

memasyarakatkan gerakan disiplin pada masing-masing pegawai, sehingga

dapat diketahui hasil-hasil yang telah dicapai antara lain :

PERUBAHAN RENJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN TAHUN 2015

7

a. PNS mengetahui tugas, fungsi, pekerjaan dan kedudukannya dalam

organisasi dinas.

b. Kegiatan lebih terarah sesuai dengan perkembangan keadaan.

c. Kemampuan dan produktivitas kerja PNS meningkat.

d. Pelayanan penerbitan Penatausahaan Hasil Hutan (PUHH), Surat Ijin

Tebang Kayu Rakyat dapat diselesaikan dalam waktu yang tepat.

e. Pengurusan di bidang kepegawaian lancar dan tepat waktu.

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD

Analisis kinerja pelayanan pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan

disajikan pada lampiran 3 pada bagian belakang buku ini.

2.3. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Pelayanan Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Hambatan dalam pelaksanaannya tugas dinas adalah jumlah staf

dibidang Administrasi utama tenaga yang mengusai Teknologi Informasi

dalam hal ini operator komputer dirasakan masih kurang. Upaya

pemecahannya adalah memberikan beban tugas yang lebih banyak pada

petugas yang ada, sambil mengusulkan kepada Pemerintah Kabupaten

untuk menambah PNS hasil perekrutan Pemerintah Kabupaten Jombang

Berdasarkan hasil analisis pelayanan Dinas Kehutanan dan

Perkebunan Kabupaten Jombang, maka identifikasi permasalahan yang

paling utama dihadapi saat ini adalah:

1. Kehutanan

a) Belum optimalnya pelaksanaan regulasi pembangunan

b) Belum optimalnya akurasi data lahan kritis berdasarkan aspek

biofisik maupun ketersediaan

c) Belum optimalnya pemanfaatan hutan rakyat untuk

meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat

d) Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan non kayu masih

rendah

e) Kapasitas dan kelembagaan kelompok masyarakat sekitar

hutan masih rendah

f) Kapasitas dan kelembagaan penyuluh kehutanan relatif rendah

g) Pemberdayaanpenyuluh kehutanan belum optimal

h) Pemberdayaan kelembagaan masyarakat hutan belum optimal

PERUBAHAN RENJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN TAHUN 2015

8

i) Belum optimalnya penatausahaan hasil hutan bagi masyarakat.

j) Masih adanya illegal logging hasil hutan di Kabupaten Jombang

2. Perkebunan

a) Tingginya alih fungsi/konversi lahan perkebunan rakyat

b) Meningkatnya kerusakan lingkungan dan perubahan iklim global

c) Masih maraknya peredaran bibit tanaman perkebunan yang

tidak bersertifikat

d) Masih rendahnya upaya pengembangan komoditas bernilai

ekonomi tinggi

e) Masih rendahnya kualitas produksi tanaman perkebunan

f) Terbatasnya ketersediaan infrastruktur perkebunan rakyat

(irigasi tingkat Usaha Tani (JITUT), Jaringan Irigasi Desa

(JIDES) dan jalan usaha tani (JUT))

g) Terbatasnya sarana dan prasarana budidaya (alsintan)

perkebunan

h) Lambat/belum optimalnya transfer teknologi kepada petani

i) Terbatasnya akses petani terhadap permodalan (pola pinjaman

permodalan dan tingkat suku bunga masih belum pro petani)

j) Masih tingginya tingkat kehilangan produk saat panen

k) Belum optimalnya upaya peningkatan nilai tambah produk

perkebunan rakyat

l) Pengembangan agroindustri yang belum optimal dalam

pengolahan dan pemasaran

m) Pengembangan perkebunan rakyat masih bersifat parsial dan

belum terintegrasi dalam suatu sistem agribisnis

n) Masih lemahnya kerjasama kemitraan antar pelaku usaha tani

maupun antara pelaku usaha tani dengan pelaku usaha industri

hilir menengah/besar

o) Adanya kecenderungan terjadinya proses levelling off pada

produk pertanian tanaman pangan

p) Kondisi infrastruktur jalan ke sentra produksi belum memadai

q) Lemahnya kapasitas dan kelembagaan petani

r) Terbatasnya akses informasi pasar dan pemasaran bagi petani

s) Lemahnya kapasitas dan kelembagaan penyuluh pertanian

t) Posisi tawar petani perkebunan masih rendah

PERUBAHAN RENJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN TAHUN 2015

9

u) Rendahnya Nilai Tukar Petani sub sektor Perkebunan

2.4. Review terhadap Rancangan Awal RKPD

Rancangan awal RKPD Dinas Kehutanan dan Perkebunan

berdasarkan usulan-usulan dari masyarakat (kelompok tani, Penyuluh

Kehutanan dan Penyuluh Perkebunan Lapangan). Sebetulnya usulan yang

dialokasikan dalam bentuk kegiatan di Dinas Kehutanan dan Perkebunan

belum bisa mengakomodir semua kebutuhan masyarakat khususnya

masyarakat perkebunan dan kehutanan yang ada di Kabupaten Jombang.

Pelaksanaan pembangunan kehutanan dan perkebunan

dilaksanakan melalui pentahapan pembangunan yang dilakukan berdasarkan

analisa kekuatan anggaran Pemerintah Daerah sehingga pelaksanaan

pembangunan kehutanan dan perkebunan harus dilaksanakan secara

terstruktur dan terencana. Diharapkan dengan adanya pentahapan ini

pelaksanaan pembangunan dapat tercapai sesuai dengan target yang telah

ditetapkan.

Perubahan anggaran pada rencana P-APBD tahun 2015

dimaksudkan untuk memaksimalkan capaian kinerja yang telah ditargetkan

semula.

2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

Usulan program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Tahun 2014 berasal dari usulan masyarakat

langsung, usulan masyarakat (lewat penyuluh kehutanan dan perkebunan),

musrenbang Kecamatan dan Musrenbang Kabupaten, pengumpulan

informasi dari Dinas Perkebunan dan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur

maupun informasi dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Brantas (BP

DAS Brantas).

Dari semua usulan yang masuk kemudian ditampung dan diusulkan

ke Pemerintah Kabupaten Jombang. Selanjutnya Pemerintah Kabupaten

akan menyesuaikan dengan anggaran APBD yang tersedia dan disesuaikan

dengan masing-masing prioritas pembangunan daerah. Keterbatasan

anggaran merupakan salah satu faktor kendala dalam menjalankan tugas

pokok dan fungsi Dinas Kehutanan dan Perkebunan.

Usulan kegiatan dijabarkan dalam program dan kegiatan Dinas

Kehutanan dan Perkebunan berdasarkan tugas pokok dan fungsi Dinas

PERUBAHAN RENJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN TAHUN 2015

10

Kehutanan dan perkebunan adalah:

1. Penyusunan, perumusan rencana program dan kegiatan dalam rangka

penetapan kebijakan teknis dibidang kehutanan dan perkebunan.

2. Pelaksanaan usaha tani terpadu dan evaluasi pengembangan kegiatan

dibidang kehutanan dan perkebunan.

3. Pelaksanaan usaha pencegahan, pengendalian pemberantasan hama

atau penyakit serta gangguan tanaman kehutanan dan perkebunan.

4. Pelaksanaan penyuluhan dan bimbingan teknis pengembangan lahan

dan rehabilitasi lahan kritis kehutanan dan perkebunan.

5. Pelaksanaan pembinaan, bimbingan dan pengolahan perijinan dibidang

usaha sektor kehutanan dan perkebunan.

6. Perumusan, perencanaan dan pelaksanaan teknis operasional,

pemungutan iuran, pelayanan umum, pengembangan, rehabilitasi dan

perlindungan dibidang perkebunan, kehutanan serta konservasi tanah.

7. Pelaksanaan kebijakan teknis kegiatan dibidang penghijauan dan

konservasi sumberdaya alam meliputi : tanah, air, persutraan alam,

perlebahan, pengolahan hasil hutan kayu dan non kayu, perlindungan

hutan dan pelatihan ketrampilan.

8. Pelaksanaan penyusunan program pengendalian dan pengawasan

dibidang kehutanan dan perkebunan.

9. Pelaksanaan urusan kesekretariatan

10. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati melalui

Sekretaris Daerah.

Usulan Dinas Kehutanan dan Perkebunan sebelum P-APBD sebesar

Rp. 16.198.055.532,- dan usulan P-APBD menjadi Rp. 16.896.555.532,-

(bertambah Rp. 698.500.000,-) yang terinci sebagai berikut:

No Prioritas nama program output seblm

perubahan

sebelum P-APBD

output stelah perubahan

setelah P-APBD

bertambah/berkurang

1. 11.812.668.232 12.332.168.232 519.500.000

Mendukung ketahanan pangan

Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD

36.000.000 36.000.000

-

Program pengelolaan lahan tanaman perkebunan

852.000.000

852.000.000

-

Program Peningkatan kesejahteraan petani perkebunan

86.500.000

86.500.000

-

Program pembangunan infrastruktur pengelolaan air tanaman perkebunan

Pembangunan jaringan irigasi sebanyak 42 unit

2.513.900.000

Pembangunan jaringan irigasi sebanyak 45 unit

3.013.900.000

500.000.000

PERUBAHAN RENJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN TAHUN 2015

11

Program peningkatan produksi perkebunan

bibit kelapa 10.000 btg, pala 1.400 btg, kakao 10.000 btg

398.383.900

bibit kelapa 10.000 btg, pala 1.400 btg, kakao 10.000 btg

399.883.900

1.500.000

Program peningkatan kualitas bahan baku

5.498.994.982

5.498.994.982

-

Program pembinaan lingkungan sosial

961.502.750

961.502.750

-

Program pembangunan/rehabilitasi Sapras Sumur Dangkal perkebunan=55

105.000.000

105.000.000

-

Program peningkatan penerapan teknologi perkebunan

terlaksananya pemberian bantuan sarana mekanisasi tebu sebanyak 1 paket

1.030.986.600

terlaksananya pemberian bantuan sarana mekanisasi tebu sebanyak 1 paket

1.048.986.600

18.000.000

Program rehabilitasi Infrastruktur pengelolaan air tanaman perkebunan

59.400.000

59.400.000

-

Mendukung kawasan strategis dan cepat tumbuh

Pengembangan kawasan agropolitan cluster perkebunan

270.000.000

270.000.000

-

2. Mendukung penguatan daya dukung lingkungan hidup

3.214.056.200

3.254.061.200

40.005.000

APBD Kabupaten

Program pemanfaatan potensi sumberdaya hutan

577.022.000

605.022.000

28.000.000

Program Rehabilitasi hutan dan lahan

515.984.400

515.984.400

-

Program pembinaan dan penertiban industri hasil hutan

135.850.000

137.850.000

2.000.000

DAK Kehutanan

Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan

Terlaksananya penanaman di wilayah lahan kritis di luar kawasan hutan seluas 200 ha dan pembangunan sipil teknis (dam penahan 8 unit, gully plug 10 unit, sumur resapan 8 unit, tebing 2 unit), pemanfaatan lahan di bawah tegakan 1 paket.

1.985.199.800

Terlaksananya penanaman di wilayah lahan kritis di luar kawasan hutan seluas 200 ha dan pembangunan sipil teknis (dam penahan 16 unit, gully plug 10 unit), pemanfaatan lahan di bawah tegakan 1 paket.

1.995.204.800

10.005.000

3. Mendukung kelembagaan kelompok tani

180.238.600

233.073.600

52.835.000

Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan

130.238.600

183.073.600

52.835.000

Pembinaan kelembagaan KTHR

50.000.000

50.000.000

-

4. Belanja rutin 991.092.500

1.077.252.500

86.160.000

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Tersedianya pelayanan jasa tenaga administrasi teknis/tenaga honorer 9 orang

802.627.500

Tersedianya pelayanan jasa tenaga administrasi teknis/tenaga honorer 9 orang

831.187.500

28.560.000

Terpenuhinya sarana komunikasi sumber daya air dan listrik

Terpenuhinya sarana komunikasi sumber daya air dan listrik

Koordinasi dalam dan luar daerah

Koordinasi dalam dan luar daerah

Pembayaran pajak STNK kendaraan dinas roda 4 sebanyak 4 unit dan roda 2 sebanyak 35 unit

Pembayaran pajak STNK kendaraan dinas roda 4 sebanyak 4 unit dan roda 2 sebanyak 35 unit

PERUBAHAN RENJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN TAHUN 2015

12

Tertib adminiatrasi keuangan

Tertib adminiatrasi keuangan

Pengadaan ATK Pengadaan ATK

Barang cetak dan penggandaan

Barang cetak dan penggandaan

Penerangan kantor

Penerangan kantor

Peralatan kebersihan dan bahan pembersih (untuk BPP Perak dan BPP Kabuh)

Peralatan kebersihan dan bahan pembersih (untuk BPP Perak dan BPP Kabuh)

Penyediaan bahan bacaan

Penyediaan bahan bacaan

Penyediaan bahan bakar minyak untuk kendaraan dinas

Penyediaan bahan bakar minyak untuk kendaraan dinas

Penyediaan makanan dan minuman

Penyediaan makanan dan minuman

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

kursi kerja 4 buah, meja kerja 6 buah, printer 4 buah, lap top 3 unit, komputer PC 1 unit, mesin pemotong rumput 1 unit. AC 5 unit, meja rapat 5 buah, kursi rapat 50 buah, gorden 19 meter

163.465.000 kursi kerja 4 buah, meja kerja 6 buah, printer 4 buah, lap top 3 unit, komputer PC 1 unit, mesin pemotong rumput 1 unit. AC 5 unit, meja rapat 5 buah, kursi rapat 50 buah, gorden 19 meter, CCTV 1 paket,taplak meja 1 paket, korden 1 paket.

221.065.000

57.600.000

3 unit (kantor dinas, BPP Perak dan BPP Kabuh)

3 unit (kantor dinas, BPP Perak dan BPP Kabuh)

Program peningkatan disiplin aparatur

25.000.000

25.000.000

-

JUMLAH 16.198.055.532 16.896.555.532 698.500.000

Rincian selengkapnya disajikan di lampiran 4 pada bagian belakang

buku ini.

PERUBAHAN RENJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN TAHUN 2015

13

BAB III

PERUBAHAN TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional

Pembangunan Kehutanan berpedoman pada amanat RPJMN 2015-

2019 (rancangan teknokratik) dengan arah kebijakan dan strategi:

1. Meningkatkan tata kelola kehutanan:

a. Pemisahan regulator dan operator

b. Penerapan prinsip PHL

c. Pemberian jaminan legalitas hasil hutan kayu dan produknya

d. SDM yang berkompeten

2. Peningkatan produksi dan produktivitas

a. Penerapan IPTEK dan pengembangan nilai tambah

b. Meningkatkan keterlibatan masyarakat (HTR, Hr, HKm, HD)

3. Pengembangan industri pengolahan hasil untuk meningkatkan nilai

tambah

a. Deregulasi dan de-bottlenecking

b. Optimalisasi pemanfaatan industri hulu-hilir

4. Pengelolaan daerah hulu

a. Peningkatan pemahaman dan koordinator antar pemangku wilayah

b. Rehabilitasi lahan sangat kritis dan kritis

c. Pengelolaan DAS terpadu, percepatan penyelesaian RPDAS terpadu

dan peningkatan kualitas 4 DAS prioritas nasional

5. Percepatan pengukuhan kawasan hutan

6. Pembentukan dan mewujudkan unit manajemen yang handal

7. Peningkatan kapasitas pengelola KPH

8. Peningkatan sarana dan prasarana

9. Membangun hubungan yan saling menguntungkan antara masyarakat,

pemerintah dan pengelola hutan yang menjadi dasar pembangunan

sektor kehutanan dan peningkatan kesejahteraan rakyat.

Pembangunan Pertanian tahun 2014-2019 memprioritaskan pada

dua hal yaitu:

1. Peningkatan agroindustri

Peningkatan agroindustri sebagai bagian dari agenda Nawa Cita

(meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing pasar

international). Sasaran dan peningkatan agroindustri adalah:

PERUBAHAN RENJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN TAHUN 2015

14

a. Meningkatnya PDB Industri Pengolahan makanan dan minuman

serta produksi komoditas andalan ekspor dan komoditas prospektif,

b. Meningkatnya jumlah sertifikasi untuk produk pertanian yang di

ekspor, dan

c. Berkembangnya agroindustri terutama di pedesaan. Komoditi yang

menjadi fokus dalam peningkatan agroindustri diantaranya kelapa

sawit, karet, akakao, teh, kopi, kelapa, mangga, nanas, manggis,

salak dan kentang.

Untuk mencapai sasaran pokok peningkatan nilai tambah dan daya

saing komoditi pertanian yang telah ditetapkan tersebut, maka arah

kebijakan difokuskan pada: (1) peningkatan produktivitas dan mutu

hasil pertanian komoditi andalan ekspor,potensial untuk ekspor dan

substitusi impor;dan (2) mendorong pengembangan industri

pengolahan terutama di perdesaan serta peningkatan ekspor hasil

pertanian. Untuk itu strategi yang akan dilakukan meliputi:

a. Revitalisasi perkebunan dan hortikultura rakyat,

b. Peningkatan mutu, pengembangan standarisasi mutu hasil

pertanian dan peningkatan kualitas pelayanan karantina dan

pengawasan keamanan hayati,

c. Pengembangan agroindustri perdesaan,

d. Penguatan kemitraan antara petani dengan pelaku/pengusaha

pengolahan dan pemasaran,

e. Peningkatan aksesibilitas petani terhadap teknologi,sumber-

sumber pembiayaan serta informasi pasar dan akses pasar,

f. Akselerasi ekspor untuk komoditas-komoditas unggulan serta

komoditas prospektif.

2. Peningkatan kedaulatan pangan adalah bagian dari agenda 7 Nawa

Cita (Mewujudkan kemaandirian ekonomi dengan menggerakkan

sektor-sektor strategis ekonomi domestik). Kedaulatan pangan

dicerminkan pada kekuatan untuk mengatur masalah pangan secara

mandiri,yang perlu didukung dengan: (i) ketahanan pangan, terutama

kemampuan mencukupi pangan dari produksi dalam negeri; (ii)

pengaturan kebijakan pangan yang dirumuskan dan ditentukan oleh

bangsa sendiri; dan (iii) mampu melindungi dan mensejahterakan

PERUBAHAN RENJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN TAHUN 2015

15

pelaku utama pangan, terutama petani dan nelayan.

Selanjutnya,dalam rangka kedaulatan pangan, ketersediaan air

merupakan faktor utama terutama untuk meningkatkan dan

memperkuat kapasitas produksi. Untuk tetap meningkatkan dan

memperkuat kedaulatan pangan,sasaran utama prioritas nasional

bidang pangan pertanian periode 2015-2019 adalah:

a. Tercapainya peningkatan ketersediaan pangan yang bersumber

dari produksi dalam negeri. Produksi padi diutamakan ditingkatkan

dalam rangka swasembada agar kemandirian dapat dijaga.

Produksi kedelai diutamakan untuk mengamankan pasokan

pengrajin dan kebutuhan konsumsi tahu dan tempe. Produksi

jagung ditargetkan untuk memenuhi kebutuhan keragaman pangan

dan pakan lokal. Produksi daging sapi untuk mengamankan

konsumsi daging sapi ditingkat rumah tangga, demikian pula

produksi gula dalam negeri ditargetkan untuk memenuhi konsumsi

gula rumah tangga.

b. Terwujudnya peningkatan distribusi dan aksesibilitas pangan yang

didukung dengan pengawasan distribusi pangan untuk mencegah

spekulasi, serta didukung peningkatan cadangan beras pemerintah

dalam rangka memperkuat stabilitas harga.

c. Tercapainya peningkatan kualitas konsumsi pangan sehingga

mencapai skor Pola Pangan Harapan (PPH) sebesar 92,5(2019).

d. Terbangunnya dan meningkatnya layanan jaringan irigasi 600 ribu

Ha untuk menggantikan alih fungsi lahan.

e. Terlaksananya rehabilitasi 1,75 juta Ha jaringan irigasi sebagai

bentuk rehabilitasi prasarana irigasi sesuai dengan laju sesuai

dengan laju deteriorasi.

f. Beroperasinya dan terpeliharanya jaringan irigasi 2,95 juta Ha.

g. Terbangunnya 132 ribu Ha layanan jaringan irigasi rawa untuk

pembangunan lahan rawa yang adaptif dengan menyeimbangkan

pertimbangan ekonomi dan kelestarian lingkungan.

Arah kebijakan umum kedaulatan pangan dalam RPJMN 2015-2019

adalah: pemantapan ketahanan pangan menuju kemandirian pangan

dengan peningkatan produksi pangan pokok, stabilisasi harga bahan

PERUBAHAN RENJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN TAHUN 2015

16

pangan, terjaminnya bahan pangan yang aman dan berkualitas dengan

nilai gizi yang meningkat serta meningkatnya kesejahteraan pelaku usaha

pangan. Arah kebijakan Pemantapan Kedaulatan Pangan tersebut

dilakukan dengan 5 strategi utama, meliputi:

a. Peningkatan ketersediaan pangan melalui penguatan kapasitas

produksi dalam negeri, yang meliputi komoditas padi, jagung,

kedelai, daging, gula,cabai dan bawang merah.

b. Peningkatan kualitas distribusi Distribusi Pangan dan Aksebilitas

Masyarakat terhadap Pangan.

c. Perbaikan kualitas Konsumsi pangan dan Gizi Masyarakat

d. Mitigasi gangguan terhadap ketahanan pangan dilakukan terutama

mengantisipasi bencana alam dan dampak perubahan iklim dan

serangan organisme tanaman dan penyakit hewan.

e. Peningkatan kesejahteraan pelaku utama penghasil bahan pangan.

3.2. Perubahan Tujuan dan Sasaran Renja SKPD

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kehutanan dan

Perkebunan dalam mencapai target pembangunan lima tahun ke depan

dapat dilihat pada lampiran 5 di bagian belakang buku ini:

Sedangkan tujuan dan sasaran dari masing-masing misi. Berikut

uraian tujuan dan sasaran tiap misi:

Misi 1: Mengoptimalisasikan aneka fungsi hutan yang meliputi fungsi

konservasi, fungsi lindung dan fungsi produksi untuk

mencapai manfaat lingkungan, sosial dan ekonomi yang

seimbang dan lestari

Tujuan 1 : Meningkatnya produksi sumberdaya hutan

Sasaran 1: Produksi hasil hutan (kayu) dan non kayu

Sasaran 2: Pengembangan agropolitan subsektor

kehutanan

Tujuan 2: : Meminimalisir terjadinya ileggal logging

Sasaran 1: Penatausahaan Hasil Hutan

Tujuan 3: Mempertahankan/meningkatkan luas hutan rakyat dan

kualitas sumber daya hutan dan lahan

Sasaran 1: Lahan Kritis di luar kawasan hutan dan

Lahan rawan bencana serta Lahan hutan

PERUBAHAN RENJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN TAHUN 2015

17

rakyat dengan fungsi penyangga

Misi 2: Mendorong terwujudnya agrobisinis dibidang perkebunan

Tujuan 1: Peningkatan kesejahteraan petani perkebunan

Sasaran 1: Sekolah Lapang/pelatihan/pembinaan petani

/magang serta Membangun kemitraan dan

pemasaran antara petani perkebunan dengan

dunia usaha

Sasaran 2: Peningkatan infrastruktur pada kawasan

perkebunan

Tujuan 2: Peningkatan produksi dan produktivitas komoditi

perkebunan

Sasaran 1: Produksi komoditi perkebunan

Sasaran 2: Produktivitas komoditi perkebunan

Sasaran 3: Pengembangan agropolitan subsektor

perkebunan

Misi 3: Meningkatkan peran kelembagaan kehutanan perkebunan dan

strategi pengembangan perkebunan

Tujuan 1: Meningkatkan peran Masyarakat Desa Hutan (MDH) di

sekitar kawasan hutan

Sasaran 1: Meningkatnya kapasitas pengelola kelembagaan kelompok

Tujuan 2: Penguatan kelembagaan petani perkebunan

Sasaran 1: Meningkatnya klas kelompok petani

perkebunan

Misi 4: Meningkatnya efisiensi dan efektifitas pengelolaan dan fungsi

sarana dan prasarana pendukung

Tujuan 1: Meningkatnya efisiensi dan efektifitas pengelolaan dan

fungsi sarana dan prasarana pendukung

Sasaran 1: Peningkatan pengelolaan Sumber Daya

Manusia serta Sarana dan Prasarana

aparatur.

PERUBAHAN RENJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN TAHUN 2015

18

3.3. Perubahan Program dan Kegiatan

3.3.1 Program

Visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih adalah :

“JOMBANG SEJAHTERA UNTUK SEMUA”. Dari visi ini dijabarkan dalam

beberapaa misi sebagai berikut :

1. Meningkatkan Kualitas Kehidupan Sosial dan Beragama

2. Mewujudkan Layanan Dasar yang terjangkau.

3. Meningkatkan Perekonomian Daerah yang Berdaya saing dan Merata

4. Meningkatkan Kualitas Infrastruktur dan Lingkungan Hidup.

5. Mewujudkan tata kelola pemerintah yang Baik dan bersih

Tugas dan fungsi Dinas Kehutanan dan Perkebunan yang berkaitan

dengan visi dan misi (khususnya misi 3 dan 4) Kepala Daerah tersebut

adalah :

1. Meningkatkan Perekonomian Daerah yang Berdaya Saing dan Merata

dan Meningkatkan Kualitas Infrastruktur dan Lingkungan Hidup.

Mangacu pada misi Dinas Kehutanan dan Perkebunan akan

menigkatkan perekonomian dari sektor perkebunan dengan perbaikan

infrastruktur dengan konsep lingkungan.

2. Mendukung pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) yang

pelaksanaannya dijabarkan pada program rehabilitasi hutan dengan

bentuk kegiatan pembangunan vegetatif dan sipil teknis untuk

mengurangi luasan lahan kritis dan perbaikan kondisi dan fungsi

lingkungan hidup dan program perlindungan dan konservasi sumber

daya hutan dalam bentuk kegiatan penyuluhan, sosialisasi, pelatihan

untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat mengenai dampak

kerusakan hutan.

3. Pengentasan kemiskinan dijabarkan dalam program Peningkatan

produksi pertanian/perkebunan pada kegiatan pengembangan

diversifikasi tanaman dengan sasaran kegiatan adalah masyarakat

miskin di Kabupaten Jombang by name by adress dalam bentuk

pemberian bantuan tanaman kelapa dan empon-empon

4. Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang ketahanan

pangan dengan indikator ketersediaan cadangan pangan dalam bentuk

penguatan cadangan pangan dengan target tahun 2014 sebesar 60%.

PERUBAHAN RENJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN TAHUN 2015

19

5. Pendayagunaan potensi ekomoni daerah khususnya yang berbasis

agribisnis, yaitu mendorong usaha perkebunan dan kehutanan dengan

cara memberikan penyuluhan, bimbingan teknis, pelatihan peningkatan

SDM bagi pelaku usaha perkebunan dan kehutanan.

Pada Tahun Anggaran 2015 melaksanakan 19 (sembilan belas)

program (tidak ada perubahan program, tambah 5 kegiatan). Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada lampiran 4 pada bagian belakang buku ini.

:

PERUBAHAN RENJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN TAHUN 2015

20

BAB IV

PENUTUP

Penyusunan Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan pada

hakekatnya adalah rencana capaian kinerja tahunan dengan memperhatikan

program dan kegiatan dalan Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan

Perkebunan tahun 2015 serta mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah

Daerah (RKPD).

Untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan sesuai dengan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Rencana Strategis Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang tahun 2014-2018 maka

ditetapkanlah Program dan Kegiatan tahunan serta kebijakan atau strategi

untuk meminimalisir kendala dalam pancapaian visi dan misi dimaksud.

Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan tahun 2015 di

tekankan pada upaya pemberdayaan masyarakat kehutanan dan perkebunan

guna meningkatkan efektifitas penanggulangan kemiskinan serta peningkatan

produksi komoditi kehutanan serta peningkatan produksi dan produktivitas

komoditi perkebunan guna menyediakan bahan baku industri, serta upaya

pelestarian sumber daya alam dan lingkungan dengan meminimalisir

terjadinya bencana alam.

Disamping program kegiatan yang dilaksanakan untuk pembangunan

kehutanan dan perkebunan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan juga

menangani SPP Provisi Sumber Daya Hutan (SPP_PSDH) dari PERUM

PERHUTANI.

Rencana tindak lanjut agar pelaksanaan kegiatan tahun 2015 dapat

berjalan sesuai dengan target yang diharapkan adalah dengan:

1. Membuat jadwal pelaksanaan kegiatan

2. Persiapan lapangan yang matang

3. Melaksanakan kegiatan sesuai jadwal yang telah ditetapkan

4. Aktif melakukan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait

5. Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan guna mengetahui sejauh

mana tingkat keberhasilan, manfaat dan pengaruhnya terhadap tingkat

kesejahteraan masyaraka.

6. Membuat laporan akhir pelaksanaan kegiatan.

PERUBAHAN RENJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN TAHUN 2015

21

Demikian Perubahan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah

(RENJA SKPD) Dinas Kehutanan dan Perkebunan Tahun 2015 ini disusun,

dengan harapan dalam pelaksanaan program dan kegiatan tahun anggaran

2015 dapat mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan pada visi

dan misi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang.

Jombang, Juli 2015 KEPALA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN JOMBANG Ir. ILHAM HERO KOENTJORO M.Si Pembina Tk. I NIP. 19611110 199003 1 006

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

KABUPATEN JOMBANG NOMOR : 900 / / 415.32 / 2015

TENTANG

PERUBAHAN RENCANA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015

Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan fungsi pemerintahan

daerah di bidang pembangunan kehutanan dan

perkebunan, diperlukan rencana Kerja sebagai

penjabaran dan operasional dari Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang merupakan

perencanaan pembangunan jangka menengah sebagai

arah dan prioritas pembangunan secara menyeluruh dan

bertahap;

b. bahwa agar Rencana Kerja dapat digunakan sebagai

pedoman dalam perencanaan pembangunan kehutanan

dan perkebunan dipandang perlu untuk menetapkan

Perubahan Rencana Kerja (Renja) Satuan Kerja

Perangkat Daerah Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Jombang Tahun 2015 dalam suatu Keputusan

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten

Jombang.

Memperhatikan: 1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara;

2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara;

3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional;

4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintah Daerah;

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Jl. Pangeran Puger Telp./Fax. (0321) 863884

J O M B A N G

5. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2007 tentang

Sistem Keuangan Negara;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan

Daerah;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang

Pedoman Pembinaan dan Pengawasan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang

Dekonsntrasi dan Tugas Pembantuan;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

11. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 15 Tahun

2006 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan

Daerah Kabupaten Jombang.

12. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomer 7 tahun

2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Daerah;

13. Peraturan Bupati Jombang Nomor 40 tahun 2014, tanggal

16 Desember 2014 tentang Pejelasan APBD Tahun 2015.

14. Peraturan Bupati Jombang Nomor 36 tahun 2014, tanggal

4 Desember 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun

Anggaran 2015.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KEHUTANAN DAN

PERKEBUNAN KABUPATEN JOMBANG TENTANG

PERUBAHAN RENCANA KERJA (PERUBAHAN RENJA )

SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN 2015.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Keputusan Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Jombang ini, yang dimaksud dengan :

(1) Daerah adalah Kabupaten Jombang.

(2) Kabupaten adalah Kabupaten Jombang.

(3) Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah

sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah.

(4) Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dalam

penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terdiri dari

sekretariat daerah, sekretariat DPRD, dinas daerah, lembaga

teknis daerah, kecamatan dan kelurahan.

(5) Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang Tahun

2015 yang selanjutnya disebut Renja SKPD adalah dokumen

perencanaan pembangunan daerah untuk periode tahun

2015 merupakan penjabaran dari visi, misi dan program

Dinas Kehutanan dan Perkebunan dalam tahun 2015.

(6) Perubahan Rencana Kerja yang selanjutnya disebut

PERUBAHAN RENJA adalah penjabaran dari Rencana

Kerja SKPD untuk jangka waktu sekitar (empat) bulan.

BAB II

KEDUDUKAN DAN FUNGSI

Pasal 2

(1) Perubahan Renja SKPD merupakan penjabaran dari visi,

misi dan program Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Jombang.

(2) Perubahan Renja SKPD sebagaimana dimaksud dalam ayat

(1) selanjutnya dimuat dalam Lampiran yang merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan Kepala Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang ini.

Pasal 3

Perubahan Renja SKPD sebagaimana dimaksud dalam pasal

2 ayat (2) menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana

Kerja Satuan Kerja Perangkat daerah.

BAB III

PROGRAM DAN SISTEMATIKA RENJA SKPD

Pasal 4

(1) Program pembangunan kehutanan dan perkebunan

Kabupaten Jombang tahun 2015 dilaksanakan sesuai

Perubahan Renja Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Jombang.

(2) Perubahan Renja SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

BAB II : EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA

KERJA SKPD SAMPAI DENGAN

TRIWULAN II TAHUN 2015

BAB III : PERUBAHAN TUJUAN, SASARAN,

PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB IV : PENUTUP

BAB IV

PENGENDALIAN DAN EVALUASI

Pasal 5

Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah sesuai

kewenangan yang dimiliki melakukan pengendalian dan

evaluasi pelaksanaan Perubahan Renja SKPD.

BAB V

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 6

(1) Hal – hal yang belum diatur dalam keputusan ini

sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih

lanjut oleh Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Jombang.

(2) Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jombang Pada tanggal : Juli 2015 KEPALA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN JOMBANG ILHAM HERO KOENTJORO