bab i pendahuluan - agmasu.files.wordpress.com · dilaksanakan para siswa pun kasak kusuk untuk...

81
Syahrul AR-Power Of Two 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang Undang Pendidikan Nasional telah mengisyaratkan bahwa tujuan pendidikan negara kita adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab dalam rangka untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebagaimana yang sudah dimaklumi bersama bahwa mutu pendidikan kita masih rendah bila dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia. Sebagai guru tentunya kita belum puas menyaksikan keberadaan para peserta didik, khususnya kemampuan dan prestasi belajar mereka dalam bidang sains termasuk matematika. Rendahnya mutu dan prestasi belajar matematika para siswa tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik secara internal maupun secara eksternal. Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya prestasi belajar matematika para siswa, diantaranya citra matematika yang kurang enak di mata para siswa, seperti apa yang telah dikemukakan oleh Deking (http://Deking.Wordpress.com ) bahwa : Ada tiga faktor yang menyebabkan citra matematika yang begitu buruk di mata siswa, yaitu : 1. Faktor Matematika itu sendiri 2. Faktor guru 3. Faktor siswa itu sendiri

Upload: dinhkhuong

Post on 07-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Syahrul AR-Power Of Two

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang Undang Pendidikan Nasional telah mengisyaratkan bahwa

tujuan pendidikan negara kita adalah untuk mengembangkan potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi

warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab dalam rangka untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa.

Sebagaimana yang sudah dimaklumi bersama bahwa mutu pendidikan

kita masih rendah bila dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia.

Sebagai guru tentunya kita belum puas menyaksikan keberadaan para peserta

didik, khususnya kemampuan dan prestasi belajar mereka dalam bidang sains

termasuk matematika. Rendahnya mutu dan prestasi belajar matematika para

siswa tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik secara internal maupun

secara eksternal.

Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya prestasi belajar

matematika para siswa, diantaranya citra matematika yang kurang enak di mata

para siswa, seperti apa yang telah dikemukakan oleh Deking

(http://Deking.Wordpress.com) bahwa :

Ada tiga faktor yang menyebabkan citra matematika yang begitu buruk di

mata siswa, yaitu :

1. Faktor Matematika itu sendiri

2. Faktor guru

3. Faktor siswa itu sendiri

Syahrul AR-Power Of Two

2

Faktor lain yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar

matematika adalah kurangnya motivasi, seperti yang dikemukakan oleh Yuti

(http://myscienceblogs.com) bahwa :

Ada beberapa alasan yang menyebabkan pelajar menghadapi kesulitan

dalam belajar matematika, yaitu :

1. Kurangnya interaksi yang lengkap dan tepat

2. Generalisasi

3. Aspek mental

4. Kurang latihan

5. Kurangnya pemahaman

6. Kurang motivasi

Secara umum hal ini dapat juga dirasakan di SMA Negeri 2 Medan,

dimana para siswa belajar kurang serius, menganggap enteng pelajaran yang

diberikan guru. Para siswa menganggap yang terpenting adalah nilai, masalah

belajar selalu dikesampingkan. Perubahan sikap demikian sudah merambah di

kalangan para siswa, mereka menunggu saat ujian diberikan guru. Ketika ujian

dilaksanakan para siswa pun kasak kusuk untuk mencari kunci jawaban,

mereka kurang percaya diri, di dalam kelas para siswa menyontek dan bertanya

ke pada teman.

Kesenjangan antara nilai yang diperoleh para peserta didik dengan

kemampuan (kompetensi) yang dimilikinya menunjukkan perbedaan yang

sangat menyolok. Hal ini terjadi bagi para siswa baru kelas X SMA Negeri 2

Medan, dimana nilai hasil ujian akhir nasional (nilai SKHUN SMP/MTs) mereka

cukup tinggi, sementara nilai kemampuan rata-rata setelah dilakukan ujian

sangat rendah. Peneliti telah melakukan uji coba terhadap 80 (delapan puluh)

orang siswa di kelas X-7 dan kelas X-8 SMA Negeri 2 Medan pada awal

Syahrul AR-Power Of Two

3

semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010 dimana peneliti sebagai guru

matematika di kelas tersebut.

Dalam hal ini peneliti melakukan ujian matematika terhadap siswa yang

naskahnya diambil dari ujian nasional matematika SMP/MTs tahun pelajaran

2008/2009. Hasil ujian kemudian dikoreksi, dianalisis, kemudian dibandingkan

dengan nilai matematika perolehan siswa berdasarkan SKHUN, seperti pada

tabel berikut ini :

Statistik Nilai matematika berdasarkan

SKHUN

Nilai matematika berdasarkan

uji coba

Selisih perbedaan

Nilai tertinggi 10 6,50 3,50

Nilai terendah 7,25 2,00 5,25

Rata-rata 8,70 3,75 4,95

Simpangan baku 6,78 12,36 5,58

Tabel 1.1 : Kesenjangan nilai matematika berdasarkan SKHUN dan Nilai uji coba

Dari kenyataan di atas menunjukkan kurangnya kemampuan

(kompetensi) matematika siswa yang disebabkan oleh faktor motivasi belajar

siswa, kemampuan guru dalam menyajikan pembelajaran dan sistem

pendidikan yang berlaku, termasuk lemahnya pengawasan dalam ujian

nasional. Namun yang menjadi pokok permasalahan adalah bagaimana usaha

guru untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Langkah berikutnya yang

dilakukan peneliti adalah melakukan pembelajaran biasa terhadap siswa kelas

X, kemudian memberikan ujian (tes awal), setelah itu baru dilakukan tindakan

kelas dengan melakukan pembelajaran inovatif untuk meningkatkan mutu

(prestasi) belajar siswa.

Sejalan dengan itu dalam meningkatkan mutu pembelajaran tersebut

diperlukan pendidikan yang bersifat dinamis, demokratis dan keterbukaan yang

menuntut adanya kemampuan untuk berpikir logis, trampil dan memiliki budi

Syahrul AR-Power Of Two

4

pekerti. Bagaimana sebenarnya pelaksanaan proses pembelajaran di dalam

kelas dilakukan ?. Dalam hal ini diperlukan pengembangan kemampuan

berpikir kritis, berpikir kreatif serta kemampuan siswa dalam menyelesaikan

berbagai persoalan . Oleh sebab itu siswa harus terlatih untuk bersifat aktif di

dalam kelas, bertindak secara kreatif serta memiliki kemampuan dalam

pemecahan masalah, dengan menggunakan berbagai strategi yang dapat

mendukung proses pembelajaran berjalan secara menyenangkan .

Menyikapi kegiatan pembelajaran di dalam kelas guru harus mampu

merangsang keterlibatan aktif dan kreatifitas siswa, sehingga proses

pembelajaran dapat berjalan secara dinamis dan menyenangkan. Untuk

merangsang aktifitas dan kreatifitas para siswa, guru dituntut untuk mengurangi

model dan strategi pembelajaran yang monoton. Guru harus menggantinya

dengan model dan strategi pembelajaran yang aktif (aktif learning) dengan

mengkombinasikan beberapa strategi pembelajaran yang dapat merangsang

aktifitas dan kreatifitas siswa di dalam kelas. .

Mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang

penting di SMA. Karena mata pelajaran ini sangat berhubungan langsung

dengan kehidupan manusia sehari-hari.. Tanpa mengenal matematika maka

kita tidak akan dapat mengenal alam, teknologi tidak akan berkembang jika

tidak didukung oleh mata pelajaran matematika.

Sejalan dengan kondisi yang dikemukakan di atas kiranya perlu

dikembangkan model pembelajaran matematika yang dapat meningkatkan hasil

belajar siswa melalui penerapan pengetahuan, melakukan pemecahan

masalah, bekerja sama secara demokratis dan saling tolong menolong baik

untuk dirinya sendiri dan untuk orang lain. Metode yang tepat dan menjadi

Syahrul AR-Power Of Two

5

pilihan adalah model pembelajaran Power of Two yang menjadi penelitian

dalam tulisan ini.

Model pembelajaran Kekuatan berdua (Power of Two) menurut Mafatih

(2007) ”termasuk bagian dari belajar kooperatif, yaitu belajar dalam kelompok

kecil dengan membutuhkan kerjasama secara maksimal melalui kegiatan

pembelajaran oleh teman sendiri dengan anggota 2 (dua) orang di dalamnya

untuk mencapai kompetensi dasar”. Sementara itu model Pembelajaran

Kooperatif (Cooperatif learning) dikembangkan berdasarkan teori belajar

kognitif/konstruktivis. Salah satu teori Vygotsky, yaitu tentang penekanan pada

hakikat sosio kultural dari pembelajaran.

Model pembelajaran kooperatif (Cooperatif Learning) dilakukan dalam

rangka untuk meningkatkan aktifitas bersama sejumlah siswa dalam satu

kelompok selama pembelajaran berlangsung. Aktifitas pembelajaran kooperatif

menekankan pada kesadaran siswa untuk belajar berfikir, memecahkan

masalah sebagai aplikasi dari pengetahuan dan ketrampilan dan satu sama

lainnya saling berbagi pengetahuan, konsep, ketrampilan kepada siswa lain

yang membutuhkan. Dengan kata lain dalam pembelajaran kooperatif siswa

saling tolong menolong dan bekerja sama untuk memecahkan masalah yang

dihadapinya.

B. Identifikasi Masalah

Sebagaimana yang sudah dimaklumi bersama bahwa matematika

merupakan mata pelajaran yang sulit dan sangat ditakuti oleh pada siswa,

secara kenyataan mutu pembelajaran mata pelajaran ini pun perlu ditingkatkan.

Sesuai dengan latar belakang yang dikemukakan di atas adapun yang menjadi

identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah upaya untuk meningkatkan

prestasi hasil belajar mata pelajaran matematika siswa kelas X di SMA Negeri 2

Medan.

Syahrul AR-Power Of Two

6

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, penelitian ini hanya dibatasi

pada metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru matematika yang dapat

meningkatkan hasil prsetasi belajar siswa yaitu dengan menggunakan model

pembelajaran Power of Two.

D. Rumusan Masalah

Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah pembelajaran matematika dengan menggunakan model

pembelajaran Power of Two dapat berjalan dengan lancar dan

membawa hasil yang baik ? .

2. Apakah dengan model Power of Two siswa dapat termotivasi dan

merasa senang dalam mengikuti pembelajaran matematika di dalam

kelas ?.

3. Apakah terjadi perubahan tingkah laku yang lebih baik bagi para

siswa di kelas X setelah dilakukan pembelajaran dengan menerapkan

model Power of Two ?

4. Apakah prestasi belajar mata pelajaran matematika di kelas X akan

lebih meningkat setelah dilakukan pembelajaran dengan

menggunakan model Power of Two ?.

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas maka

yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk :

1. Ingin mengetahui kelancaran proses pembelajaran matematika yang

dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran Power of Two.

Syahrul AR-Power Of Two

7

2. Ingin mengetahui sejauh mana minat dan kemauan siswa dalam

belajar matematika dengan diterapkannya model pembelajaran

Power of Two

3. Peneliti ingin mengetahui tingkat perubahan tingkah laku yang terjadi

terhadap siswa dengan menerapkan model pembelajaran Power of

Two.

4. Peneliti ingin mengetahui seberapa besar tingkat prestasi hasil

belajar matematika siswa dengan menerapkan pembelajaran model

Power of Two.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk :

1. Dapat membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa dengan

menggunakan model pembelajaran yang tepat terhadap materi

tertentu untuk menghasilkan prestasi yang lebih baik.

2. Dengan penelitian tindakan kelas ini bagi peneliti dapat mengetahui

strategi atau model pembelajaran yang tepat untuk digunakan dalam

rangka meningkatkan mutu pembelajaran bagi peserta didik.

3. Dalam mengembangkan profesinya para guru agar dapat

meningkatkan inovasi mengajar dengan menerapkan berbagai

bentuk pendekatan / metode atau model pembelajaran yang

bervariasi.

4. Sebagai pendekatan yang lebih baik bagi siswa untuk lebih

memahami konsep matematika secara benar dan oprerasional.

5. Sebagai bahan kajian dan perbandingan bagi para peneliti lainnya

untuk mengembangkan model pembelajaran khususnya mata

pelajaran matematika di dalam kelas.

6. Bagi semua pihak bermanfaat untuk menambah perbendaharaan

karya tulis ilmiah guru sebagai bahan bacaan.

Syahrul AR-Power Of Two

8

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Pemahaman tentang Pembelajaran

Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan sehari-hari bagi para

peserta didik di sekolah. Kegiatan belajar tersebut ada yang dilakukan di dalam

kelas, di rumah, ataupun di tempat lain seperti di museum, perpustakaan,

rumah ibadah, di lapangan terbuka dan lain-lain. Hal-hal yang terkait dalam

belajar adalah adanya perubahan-perubahan pada diri orang yang belajar serta

pengalaman yang berbentuk interaksi dengan orang lain. Hal ini diungkapkan

oleh Selameto (2003: 2) bahwa : ”Belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya”.

Pembelajaran berasal dari kata ajar, kemudian dari kata ini muncullah

kata belajar. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya

perubahan pada diri seseorang. Perubahan tersebut sebagai hasil dari belajar

dan dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk perilaku, sikap, kemampuan,

ketrampilan serta kebiasaan-kebiasaan lain dalam dirinya. Seorang ahli

psikologi pendidikan Mouly (1973) menyatakan bahwa : ”Belajar pada

hakekatnya adalah proses perubahan tingkah laku dengan adanya

pengalaman”. Sejalan dengan itu Sudjana (1989) mengutip pendapat Kirable

mengatakan bahwa ” belajar adalah perbaikan tingkah laku yang relatif

permanen dan terjadi sebagai hasil dari pengalaman”.

Syahrul AR-Power Of Two

9

Pembelajaran merupakan proses intraksi antara peserta didik dengan

lingkungan belajar (termasuk guru). Hanya saja pembelajaran yang dilakukan

tanpa mengindahkan aktifitas siswa dengan pola lama masih juga banyak

terjadi. Situasi pembelajaran seperti ini tentu saja menciptakan suasana kelas

yang statis dan membosankan. Bahkan yang lebih memprihatinkan lagi akan

mematikan aktivitas dan kreativitas siswa. Model pembelajaran seperti ini

dikenal dengan ” banking concept learning”. Dalam hal ini siswa diberikan

berbagai pengetahuan dan informasi oleh guru begitu saja, kenudian siswa

dianggap sebagai objek penampung wawasan pengetahuan guru, yang

hasilnya akan dapat dilihat setelah proses pembelajaran berlangsung.

Menurut Purwanto (1990), ”Belajar merupakan perubahan yang terjadi

melalui latihan dan pengalaman, dalam arti perubahan - perubahan yang

disebabkan oleh pertumbuhan dan kematangan tidak dianggap sebagai hasil

belajar, seperti perubahan perubahan yang terjadi pada seorang bayi. Untuk

dapat disebut belajar , maka perubahan itu harus relatif mantap, harus

merupakan akhir dari suatu priode yang cukup panjang. Berapa lama priode itu

berlangsung sulit ditentukan dengan pasti, tetapi perubahan itu hendaknya

merupakan akhir dari suatu priode yang mungkin berlangsung berhari hari,

berbulan bulan bahkan bertahun tahun. Berarti kita harus mengabaikan

perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh motivasi, kelelahan, adaptasi,

ketajaman perhatian, atau kepekaan seseorang yang biasanya hanya

berlangsung sementara. Tingkah laku yang mengakhiri perubahan karena

belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis

seperti perubahan dalam pengertian, pemecahan masalah, keterampilan,

kecakapan, kebiasaan ataupun sikap sehari- hari”.

Pengertian mengajar menurut Ibrahim dan Syaodih (2003) menyatakan ”

Mengajar dalam arti sempit diartikan sebagai proses penyampaian

pengetahuan kepada siswa. Dalam pengertian yang lebih luas , mengajar

mencakup segala kegiatan menciptakan situasi agar para siswa dapat belajar.

Syahrul AR-Power Of Two

10

Pengertian belajar cukup luas, mencakup upaya guru mendorong siswa agar

belajar, menata ruang atau tempat duduk siswa, mengelompokkan siswa,

menciptakan berbagai kegiatan kelompok, memberikan berbagai bentuk tugas

dan kegiatan siswa”.

Kegiatan pembelajaran sesungguhnya tidak terlepas dari kegiatan

belajar mengajar. Di satu sisi siswa melakukan kegiatan belajar karena guru

memberikan pelajarannya (mengajar), sebaliknya guru pun mengajar karena

anak didiknya memang mau belajar. Oleh karena itu keduanya tidak dapat

dipisahkan, satu sama lainnya harus saling berbarengan dan saling isi mengisi.

Pendekatan atau metode mengajar dari guru sangat menentukan keberhasilan

siswa dalam proses pembelajaran.

B. Pembelajaran Matematika di SMA

Hendaknya dapat disadari bahwa belajar merupakan proses

pendewasaan diri, dengan belajar manusia akan dapat mengenal diri dan

lingkungannya. Belajar matematika merupakan suatu keharusan bagi manusia,

karena ilmu matematika merupakan ilmu yang sangat penting dan sangat

berguna dalam kehidupan sehari-hari

Dalam belajar matematika salah satu setrateginya adalah pembelajaran

aktif (active learning). Pembelajaran sistem ini sering dikenal dengan istilah

”Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)”, atau Student Active Learning (SAL).

Pengertian CBSA sendiri tidak mudah didefinisikan secara tegas. Sebab

bukanlah belajar itu sendiri merupakan wujud dari keaktifan siswa, walaupun

derajad keaktifan bisa saja tidak sama. Disamping banyak sekali keaktifan yang

tidak dapat diukur atau diamati, misalnya menggunakan khasanah

pengetahuannya untuk memecahkan beberapa masalah, memilih teorema,

rumus-rumus atau konsep-konsep untuk membuktikan suatu proposisi,

Syahrul AR-Power Of Two

11

melakukan assimilasi dan akomodasi dalam rangka memahami pelajaran dan

sebagainya. Pembelajaran aktif lebih banyak berupa keaktifan mental meskipun

dalam beberapa hal ada juga yang diwujudkan dengan keaktifan fisik.

Ada beberapa strategi pembelajaran matematika di SMA menganut

beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh para guru matematika antara

lain sebagai berikut :

a. Beralihnya pendidikan matematika dari bentuk formal (teori dan latihan)

ke bentuk proses, penerapan dan pemecahan masalah.

b. Peralihan dari belajar perorangan (individual learning) ke belajar

bersama (cooperatif learning).

c. Perubahan pardigma dari guru mengajar (teaching) kepada aktivitas

siswa belajar (learning).

d. Peralihan dari dasar positif (behaviorist) ke bentuk konstruktivisme atau

dari terkontruksinya pengetahuan , yaitu teori baru yang menyatakan

bahwa pengetahuan terbentuk di dalam pikiran sendiri oleh siswa

berdasarkan pada pengetahuan yang sudah dimiliki.

e. Peralihan dari teori pemindahan pengetahuan (knowledge transmited) ke

bentuk interaktif, investigative, eksploratif, kegiatan terbuka , ketrampilan

proses dan pemecahan masalah.

f. Peralihan dari belajar menghafal (rote learning) ke belajar pemahaman

(learning of under standing).

g. Beralihnya bentuk evaluasi ke bentuk assesment, seperti misalnya

penilaian portofolio, jurnal, proyek, laporan siswa, penampilan

(performance) dan sebagainya.

Syahrul AR-Power Of Two

12

Ilmu matematika telah lama dipelajari orang, jadi dapat dikatakan

matematika merupakan ilmu kelasik. Oleh sebab itu mata pelajaran matematika

di SMA sangat penting untuk dipelajari, mengingat ilmu ini memuat berbagai

persoalan di alam semesta yang harus dipecahkan secara empirik. Rumus-

rumus dan teorema dalam matematika harus diaplikasikan di dalam kehidupan

sehari-hari. Namun secara kenyataan banyak kendala yang dihadapi dalam

pembelajaran matematika di sekolah lanjutan antara lain kurangnya sarana

penunjang, kurangnya minat anak dalam pembelajaran matematika juga

sangat mempengaruhi.

Matematika adalah ilmu deduktif, aksiomatik, formal, hirarckis, abstrak,

memiliki bahasa simbul yang padat arti. Sehingga para ahli matematika dapat

mengembangkan sebuah sistem matematika . Mengingat adanya perbedaan

karekteristik itu, maka diperlukan adanya kemampuan khusus dari seorang

guru untuk menjembatani antara dunia anak yang belum berpikir secara

deduktif untuk dapat mengerti dunia matematika yang sebenarnya.

Menurut Karsono ”Dari dunia matematika yang merupakan sebuah

sistem yang deduktif telah mampu mengembangkan model-model yang

merupakan contoh dari sistem itu. Model-model matematika sebagai suatu

interpretasi dari sistem matematika ini kemudian ternyata dapat digunakan

untuk mengatasi persoalan-persoalan dunia nyata. Manfaat lain yang menonjol

adalah dengan matematika dapat membentuk pola pikir orang yang

mempelajarinya menjadi pola pikir matematis yang sistemetis, logis, kritis

dengan penuh kecermatan. Namun sayangnya pengembangan sistem atau

model matematika itu tidak selalu sejalan dengan perkembangan berpikir anak”.

Berangkat dari pandangan ini, maka seorang siswa akan dapat

memahami matematika hanya apabila siswa tersebut secara aktif

mengkontruksikan pengetahuan yang dimilikinya lewat pengalaman dengan

lingkungannya. Dalam pembelajaran aktif, siswa lebih berpartisipasi aktif

Syahrul AR-Power Of Two

13

sedemikian sehingga kegiatan siswa dalam belajar jauh lebih dominan dari

kegiatan guru dalam mengajar.

C. Model Pembelajaran Kooperatif

Para pakar pendidikan saat ini telah mengembangkan berbagai model

pembelajaran dengan harapan akan dapat lebih meningkatkan mutu proses

dan hasil belajar. Model menurut kamus W.J.S. Poerwadarminta adalah salah

satu yang patut ditiru, sedanglan arti lain dari model adalah pola atau contoh.

Dengan demikian model pembelajaran adalah pola komprehensif yang patut

dicontoh, menyangkut bentuk utuh pembelajaran yang meliputi perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran. Sedangkan pendekatan pembelajaran

adalah cara pandang terhadap pembelajaran dari sudut tertentu untuk

memudahkan pemahaman terhadap pembelajaran yang selanjutnya diikuti

dengan perlakuan pada pembelajaran tersebut. Sedangkan metode

pembelajaran adalah cara mengatur pembelajaran dalam lingkup mikro meliputi

cara penyajian atau tahap pelaksanaan pembelajaran.

Dalam mengembangkan metode atau model pembelajaran diperlukan

suatu strategi pembelajaran yang akurat. Menurut Tarmizi (2009) ”Strategi

belajar adalah salah satu cara yang dapat digunakan oleh siswa untuk dapat

belajar mengolah pikiran sendiri”. Selanjutnya dinyatakan bahwa ”guru

diharapkan mengembangkan atau mencari alternatif yang digunakan untuk

membimbing strategi belajar siswa. Pada dasarnya tak ada strategi yang paling

ideal, masing-masing strategi mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri.

Hal ini sangat bergantung pada tujuan yang hendak dicapai, pengguna strategi,

ketersediaan fasilitas dan kondisi siswa”

Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning) merupakan salah satu

metode atau model pembelajaran yang saat ini sedang dikembangkan. Menurut

Tarigan, (1999) ”Pembelajaran kooperatif adalah merupakan strategi belajar

mengajar dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang memiliki tingkat

Syahrul AR-Power Of Two

14

kemampuan yang berbeda dalam menyelesaikan tugas kelompok dimana

setiap anggota saling bekerja sama dalam membantu untuk memahami suatu

bahan pembelajaran”. Model pembelajaran kooperatif membagi setiap siswa

dalam kelompok kecil dengan tingkat kemampuan yang berbeda,

menggunakan kegiatan belajar yang bervariasi untuk meningkatkan

pemahaman siswa terhadap topik/materi yang diajarkan. Setiap anggota

kelompok bertanggung jawab untuk mempelajari materi yang sedang diajarkan,

tetapi juga bertanggung jawab untuk membantu anggota kelompok belajarnya,

dengan demikian perlu diciptakan atmosfir keberhasilan.

Berdasarkan Depdiknas (2006) dinyatakan bahawa tujuan model

pembelajaran kooperatif adalah :

1. Belajar akademik

2. Penerimaan terhadap keragaman

3. Pengembangan keterampilan sosial

Selanjutnya dikemukakan pula terdapat beberapa prinsip dasar dalam

model pembelajaran kooperatif antara lain :

1. Siswa dalam kelompoknya haruslah beranggapan bahwa mereka

sehidup dan sepenanggungan.

2. Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam

kelompoknya.

3. Siswa harus melihat bahwa semua anggota didalam kelompoknya

memiliki tujuan yang sama.

4. Siswa harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara

anggota kelompoknya.

5. Siswa akan dikenakan evaluasi dan diberikan hadiah/penghargaan

yang juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompok.

6. Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan

keterampilan untuk belajar bersama selama proses pembelajaran

berlangsung.

7. Siswa akan diminta pertanggung jawaban tentang materi yang

dipelajari dalam kelompoknya.

Syahrul AR-Power Of Two

15

Menurut Tarigan (1999), keuntungan dari pembelajaran kooperatif

adalah :

1. Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung

tinggi norma-norma kelompok.

2. Siswa aktif membantu dan mendorong semangat untuk bersama-

sama berhasil.

3. Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan

keberhasilan kelompoknya.

4. Interaksi antar siswa juga membantu meningkatkan perkembangan

intelektual yang non konservatif menjadi konservatif.

5. Para siswa akan diminta untuk mempertanggung jawabkan secara

individual materi yang akan ditangani didalam kelompoknya.

Abdurrahman, (1999) mengemukakan terdapat 4 (empat) unsur dalam

pembelajaran kooperatif , yaitu :

1. Saling ketergantungan positif

2. Interaksi tatap muka

3. Akuntabilitas (peranan individual)

4. Keterampilan menjalin hubungan interpesonal

Ada beberapa prosedur yang dilakukan melalui model pembelajaran

kooperatif , yaitu dengan :

1. Memilih pendekatan

2. Memilih materi yang sesuai

3. Membentuk kelompok siswa

4. Mengembangkan materi dan tujuan

5. Mengenalkan tugas dan peran siswa

6. Merencanakan waktu dan tempat

Selanjutnya Ibrahim, (2000) mengemukakan langkah-langkah dalam

pembelajaran kooperatif, yaitu :

Syahrul AR-Power Of Two

16

1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa. Guru menyampaikan

semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran

tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar.

2. Menyajikan informasi. Guru menyajikan informasi kepada siswa

dengan jalan demokrasi atau dengan bahan bacaan.

3. Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok belajar. Guru

menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk

kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan

transisi secara efisien.

4. Membimbing kelompok bekerja dan belajar. Guru membimbing

kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas-tugas.

5. Evaluasi. Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah

dipelajari atau masing-masing kelompok mem- presentasikan hasil

kerjanya.

6. Memberikan penghargaan atau reward. Guru mencari cara untuk

memberikan penghargaan hasil belajar baik secara individu ataupun

kelompok.

Beberapa pandangan para pakar pendidikan dalam pembelajaran

kooperatif, yaitu Dewey (1916) dan Arends (1917) memiliki pandangan bahwa :

a. Guru harus menciptakan suatu sistem sosial dalam lingkungan

belajarnya yang dicirikan dengan prosedur demokrasi.

b. Guru bertanggung jawab untuk memotivasi siswa untuk bekerja secara

kooperatif dan untuk memikirkan masalah sosial penting yang muncul

pada hari itu.

c. Siswa selain memecahkan masalah di dalam kelompoknya mereka juga

belajar prinsip demokrasi melalui interaksi satu sama lainnya.

D. Pembelajaran Model Power of Two

Model pembelajaran Power of Two atau kekuatan berdua termasuk

model pembelajaran yang dibangun dengan sistem pembelajaran bersama

(kolaborasi) dengan kekuatan dua orang . Namun demikian sebagai aplikasinya

Syahrul AR-Power Of Two

17

model ini dapat terjadi secara berantai atau multi level. Menurut Moqowin

(2007) “Strategi belajar kekuatan berdua (Power of Two) adalah kegiatan

dilakukan untuk meningkatkan belajar kolaboratif dengan mendorong

munculnya keuntungan dari strategi ini, sebab dua orang tentu lebih baik dari

satu orang”.

Namun demikian sebagai aplikasinya model ini dapat terjadi secara

berantai atau multi level. Power Two artinya kekuatan dua-dua atau 2n (dua

pangkat n). Model ini dibangun dari diri sendiri satu orang = 20. Kemudian

berkolaborasi dengan teman satu meja atau 21 = 2 orang, dari pasangan satu

meja berkolaborasi dengan pasangan satu meja yang lain sehingga menjadi 4

orang atau 22. Kelompok empat orang ini kemudian bergabung dengan

kelompok empat lainnya sehingga jumlahnya menjadi 8 (delapan) orang = 23,

begitu seterusnya.

Menurut Syahrul (2008,14) “Pola yang dibangun dari sistem ini dapat

ditunjukkan seperti pada tabel berikut :”

No n Pola Jumlah Kelompok

1 0 20 1 Satu

2 1 21 2 Dua

3 2 22 4 Empat

4 3 23 8 Delapan

5 4 24 16 Enambelas

6 5 25 32 Tigapuluh dua

7 6 26 64 Enampuluh empat

dst 2n Dua pangkat n

Tabel 2.1 : Pola model Power Two

Syahrul AR-Power Of Two

18

Selanjutnya Tarmizi (2009) mengemukakan, prosedur atau strategi

pembelajaran model ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

1. Guru memberi peserta didik satu atau lebih pertanyaan yang membutuhkan

refleksi dan pikiran. Sebagai contoh pertanyaannya Mengapa bangun kubus

membentuk segi empat ?. Bagaimana cara menentukan luas segitiga ?

Mengapa disebut segitiga sama kaki ?.

2. Guru meminta peserta didik untuk menjawab pertanyaan sendiri-sendiri.

3. Setelah semua melengkapi jawaban, guru membentuk siswa ke dalam

pasangan dan meminta mereka untuk membagi (sharing) jawabannya

dengan yang dibuat teman lainnya.

4. Guru meminta pasangan tadi untuk membuat jawaban baru untuk masing-

masing pertanyaan dengan memperbaiki respon masing-masing individu.

5. Ketika semua pasangan selesai menuliskan jawaban baru, guru

membandingkan jawaban dari masing-masing pasangan ke pasangan

lainnya.

Menurut Sanaky (2006), penerapan strategi belajar kekuatan berdua

(Power of Two) dengan langkah-langkah prosedur yang dilakukan guru, seperti

berikut ini :

1. Langkah pertama, membuat problem. Dalam proses pembelajaran guru

memberikan satu atau beberapa pertanyaan (soal) kepada peserta didik

yang membutuhkan refleksi dalam menentukan jawaban.

2. Langkah kedua, guru meminta peserta didik merenung dan menjawab

pertanyaan tersebut secara sendiri-sendiri.

3. Langkah ketiga, guru membagi peserta didik berpasang-pasangan,

dimana pasangan kelompok ditentukan menurut daftar absensi atau

diacak. Dalam proses pembelajaran ini setelah semua peserta didik

melengkapi jawaban, masing-masing pasangan melakukan berbagi

(sharing) jawaban dengan pasangan lainnya.

4. Langkah keempat, guru meminta pasangan untuk berdiskusi mencari

jawaban baru. Dalam kegiatan pembelajaran ini guru meminta siswa

untuk membuat jawaban dan memberikan respon masing-masing

individu.

Syahrul AR-Power Of Two

19

5. Langkah kelima, guru meminta peserta didik untuk mendiskusikan hasil

sharingnya . Dalam proses ini siswa diajak untuk mendiskusikan hasil

jawaban masing-masing secara klasikal (keseluruhan). Setelah dibuat

perbandingannya guru menyimpulkan jawaban dari materi tersebut.

Dengan menggunakan model pembelajaran Power of Two guru telah

menggunakan pendekatan belajar dengan sistem PAKIEM (Pembelajaran

secara Aktif, Kreatif, Inovatif, Efektif dan Menyenangkan). Karena dengan pola

ini siswa diberikan keleluasaan beraktivitas secara aktif dan kreatif dalam

pembelajaran. Sebagaimana yang dimaklumi pada kenyataannya masih

banyak guru matematika yang mengajar dengan pola konvensional. Pada

hakekatnya pembelajaran menurut Syahrul (2006 : 13) menyatakan ” Proses

pembelajaran pada prinsifnya merupakan proses mengembangkan aktivitas

dan kreativitas peserta didik melalui berbagai interaksi dan pengalaman

belajar. Namun demikian dalam implementasinya masih banyak kegiatan

pembelajaran yang mengabaikan aktivitas dan kreativitas peserta didik

tersebut. Hal ini disebabkan oleh model dan sistem pembelajaran yang lebih

menekankan pada penguasaan kemampuan intelektual (kognitif) saja, serta

proses pembelajaran terpusat pada guru (teacher centre learning) di dalam

kelas. Sehingga keberadaan peserta didik di dalam kelas hanya menunggu

uraian guru kemudian mencatat dan menghafalkannya”.

E. Hipotesis Penelitian

Sebelum dilaksanakan penelitian perlu dibuat suatu hipotesis sebagai

dugaan atau asumsi dari penelirtian ini. Apakah hipotesis ini benar akan

disesuaikan dengan hasil dan pembahasan dalam bab IV penelitian ini. Adapun

hipotesis penelitian yang dinyatakan dalam penelitian ini adalah ” Melalui

penerapan Pembelajaran model Power of Two aktivitas belajar matematika

siswa SMA kelas X dapat berkembang dan mempunyai prestasi hasil belajar

yang meningkat”.

Syahrul AR-Power Of Two

20

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian Tindakan Kelas

(Class Room Action Reseach). Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negri 2

Medan, Jalan Karang Sari Nomor 435 Kecamatan Medan Polonia Kota Medan

Propinsi Sumatera Utara. Yang menjadi objek penelitian tindakan kelas dalam

penelitian ini terpilih kelas X-8 dengan jumlah siswa keseluruhan 40 orang yang

terdiri dari siswa laki-laki 19 orang dan siswa perempuan 21 orang. Waktu

penelitian dilaksanakan selama lebih kurang 1 (satu) bulan atau 10 kali

pertemuan di semester I tahun pelajaran 2009/2010, yaitu dari tanggal 23 Juli

sampai 25 Agustus 2009 .

B. Faktor Yang Diselidiki

Ada beberapa faktor yang harus diselidiki dan menjadi perhatian dalam

penelitian ini

1. Faktor Siswa :

Faktor yang diselidiki dari siswa dalam penelitian ini adalah sejauh

mana minat dan kemauan siswa dalam belajar matematika.

Bagaimana prestasi belajarnya, kehadiran, keaktifan dalam

memecahkan berbagai persoalan, aktifitas dan kreatifitas siswa

dalam kelompok belajar.

Syahrul AR-Power Of Two

21

2. Faktor Guru :

Faktor yang menjadi perhatian dalam hal ini sejauh mana guru

mampu memberikan suatu bentuk pembelajaran yang menarik

kepada siswa sehingga timbul minat dan gairah siswa untuk lebih

giat dan aktif dalam pembelajaran matematika.

3. Faktor Lingkungan :

Faktor lingkungan yang diselidiki bagaimana sebenarnya kultur

atau kebiasaan yang dilakukan disekolah, bagaimana keadaan

sekolah. Apakah semua unsur terlibat di dalam aktifitas

pembelajaran dan saling mendukung.

C. Prosedur Kerja

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan ini terdiri dari 2 (dua)

siklus, yaitu dua kegiatan perputaran waktu yang merupakan rangkain kegiatan

yang saling berkaitan. Setelah kegiatan pada siklus I berlangsung diikuti oleh

kegiatan pada siklus II, dimana tindakan yang dilakukan pada siklus II

merupakan refleksi (cerminan) dari kegiatan pada siklus II.

Kegiatan pada siklus I dilaksanakan selama 2 minggu atau 5 kali

pertemuan, sedangkan pada siklus II juga dilaksanakan selama 2 minggu

dengan 5 kali pertemuan.

Kegiatan Siklus I :

Tahap Kegiatan Sasaran

Permasalahan

I

Menemukan masalah penelitian

yang ada di lapangan. Pada tahap

ini dilakukan dengan wawancara

dengan guru maupun tes penelitian

Alternatif 1. Membuat Rencana Pelaksanaan 1. Agar pembelajaran

Syahrul AR-Power Of Two

22

permasalahan

I (Rencana

Tindakan I)

Pembelajaran yang berisi langkah

langkah pembelajaran model power

of two.

2. Mempersiapkan sarana

pendukung pembelajaran dalam

pelaksanaan tindakan berupa

media, hand out, buku, kartu soal,

dll.

3. Mempersiapkan instrumen

penilaian berupa lembar observasi,

tes hasil belajar siswa berupa soal

uraian dan angket motivasi belajar.

berlangsung secara

terarah.

2. Untuk melihat

bagaimana kondisi

pembelajaran

berlangsung di dalam

kelas.

Pelaksanaan

Tindakan I

1. Pemberian angket motivasi

belajar siswa.

2. Melaksanakan pembelajaran

dengan menggunakan

pembelajaran model power of two

sesuai dengan rencana

pembelajaran yang ada.

3. Selama pelaksanaan tindakan

diadakan observasi terhadap siswa

yang dilakukan oleh observer (guru

matematika Lin Rismawati, M.Si).

4. Setelah pembelajaran dilakukan

pada siklus I diberikan tes hasil

belajar terhadap siswa

1. Untuk mengetahui

sejauh mana motivasi

belajar siswa.

2. Untuk melihat kondisi

belajar sesungguhnya

apakah sudah terlaksana

dengan baik.

3. Untuk mengetahui

hasil yang dicapai oleh

siswa setelah proses

pembelajaran

berlangsung.

Refleksi I Peneliti menganalisis, menyajikan

hasil data dan menginterpretasikan

data hasil observasi, pemberian

angket terhadap siswa, maupun

hasil tes yang dilakukan serta

menjelaskan semua informasi yang

Untuk memperoleh

kesimpulan apakah

kegiatan yang dilakukan

telah meningkatkan hasil

belajar dan memberikan

motivasi terhadap siswa

Syahrul AR-Power Of Two

23

diperoleh dari proses pembelajaran. dalam melakukan pem

belajaran matematika.

Kegiatan Siklus II :

Tahap Kegiatan Sasaran

Permasalahan

II

Data hasil refleksi pada siklus I

diidentifikasi dan dilakukan

perencanaan tindakan selanjutnya

Untuk mengetahui

kendala yang masih

dialami siswa.

Alternatif

Pemecahan II

(Rencana

tindakan II)

1. membuat RPP (skenario) yang

berisi langkah-langkah kegiatan

dalam pembelajaran secara

kooperatif (power of two).

2. mempersiapkan sarana

pendukung pembelajaran yang

sesuai untuk tindakan pada siklus II

setelah hasil refleksi diperoleh

3. Mempersiapkan instrumen

penelitian berupa lembar observasi

untuk mengamati kegiatan

pembelajaran, angket dan tes hasil

belajar siswa.

1. Melakukan perbaikan

pembelajaran sebagai

tindak lanjut dari siklus I

2. untuk melihat

bagaimana kondisi

belajar siswa yang

sesungguhnya.

Pelaksanaan

Tindakan II

1. Melaksanakan kegiatan

pembelajaran dengan

menggunakan model POWER OF

TWO sesuai dengan RPP yang

dipersiapkan.

2. Selama tindakan berlangsung

kegiatan siswa diobservasi baik

oleh peneliti sendiri maupun oleh

observer (LIN RISMAWATI, M.SI).

3. Setelah pembelajaran dilakukan

terhadap siswa diberikan tes akhir

siklus II

1. Untuk mengetahui

hasil yang dicapai siswa

setelah proses

pembelajaran

berlangsung

2. untuk mengetahui

motivasi akhir siswa.

Syahrul AR-Power Of Two

24

4. Pemberian angket motivasi

belajar siswa (motivasi akhir).

Observasi II Observer dilakukan oleh guru

matematika (Lin Rismawati M.Si),

yaitu mengamati kegiatan

pembelajaran sebagai tindakan

pada siklus II

Untuk melihat kondisi

belajar siswa apakah

sudah berlangsung

pembelajaran sesuai

dengan rencana yang

dipersiapkan.

Refleksi II Peneliti kembali menganalisis ,

menyajikan hasil data dan

menginterpretasikan data hasil, baik

dari hasil tes belajar, hasil

observasi, angket motivasi yang

diperoleh pada pembelajaran pada

siklus II

Untuk memperoleh

kesimpulan apakah

kegiatan yang dilakukan

telah dapat

meningkatkan hasil

belajar, perubahan

tingkah laku maupun

minat belajar siswa.

Menurut Surasimi Arikunto (2007), menyatakan secara garis besar

terdapat empat tahapan yang dilalui dalam PTK, yaitu : (1) perencanaan, (2)

pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Berdasarkan tahapan ini

Kegiatan pada siklus pertama dilaksanakan selama 2 minggu atau 5 kali

pertemuan, demikian pula pada siklus dua dilaksanakan selama 2 minggu

dengan 5 kali pertemuan

Kegiatan Siklus I :

1. Perencanaan Tindakan.

a. Kegiatan pada siklus I rencana kegiatan tindakan dilaksanakan dengan

terlebih dahulu merumuskan standar kompetensi, kompetensi dasar menjadi

indikator di dalam silabus matematika menurut Kurikulum Tingkat Satuan

Syahrul AR-Power Of Two

25

Pendidikan (KTSP) di kelas X pada semester I (ganjil) yang disusun oleh

MGMP Matematika SMA Negeri 2 Medan.

b. Membuat Rencana Pembelajaran (RPP) sesuai dengan materi pembelajaran

pada kelas X semester I dengan model pembelajaran Kooperatif, yang meliputi

- Tujuan dari pembelajaran

- Diskripsi materi pembelajaran

- Metode atau model pembelajaran.

- Strategi dan langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran

- Menentukan sumber dan media pembelajaran.

- Menyusun penilaian.

RPP Matematika kelas X pada semester I dapat dilihat dalam lampiran

penelitian ini.

c. Mengembangkan alat bantu dan media pembelajaran yang sesuai dengan

model pembelajaran Kooperatif (Cooperatif learning) menurut pola sistem

berantai (Power of Two)..

d. Membuat pedoman observasi melalui pengamatan terhadap kegiatan siswa

di dalam kelas.

e. Membuat alat evaluasi untuk menilai siswa (Instrumen soal ujian terlampir).

2. Pelaksanaan Tindakan

Pada siklus I pelaksanaan tindakan kelas yang dilakukan meliputi :

a. Mengidentifikasikan keadaan siswa berupa minat dan kesiapannya dalam

pembelajaran dengan terlebih dahulu melakukan tes awal sebelum kegiatan

dilaksanakan.

b. Membahas materi pelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Power

of Two, dengan cara :

Syahrul AR-Power Of Two

26

- Menentukan konsep yang akan diajarkan

- Menciptakan bentuk kelompok diskusi

- Menentukan arah berpikir siswa

c. Memberikan tugas masing-masing kelompok sesuai dengan bahan/ materi

yang diberikan. Kemudian siswa melakukan aktifitas sesuai dengan tingkat

kelompok yang telah ditetapkan.

d. Pada setiap keadaan guru sebagai peneliti dan pengamat sekaligus

melakukan observasi terhadap kegiatan aktifitas siswa dalam pembelajaran dan

dibantu oleh observer guru matematika lainnya..

f. Setelah melaksanakan aktifitas pembelajaran kepada siswa dilakukan tes

akhir (siklus I) untuk mengetahui tingkat prestasi yang dimiliki setelah dilakukan

tindakan kelas dengan model pembelajaran Power of Two.

3. Pengamatan

Selama proses pembelajaran berlangsung di kelas X-8 dilakukan

pengamatan baik oleh peneliti sendiri yang bertindak sekaligus sebagai

observer, maupun guru matematika lainnya sebagai pengamat (observer).

Siswa diamati sikap dan tingkah lakunya dalam proses pembelajaran, apakah

proses pembelajaran berlangsung lancar (kondusif), siswa bergairah dalam

mengikuti pembelajaran, guru melaksanakan tindakan kelas sesuai dengan

rencana yang sudah dipersiapkan. Dalam pengamatan ini observer diberikan

lembar pengamatan sesuai dengan petunjuk yang ditetapkan dalam penelitian

ini

Syahrul AR-Power Of Two

27

4. Refleksi

Refleksi dari penelitian tindakan kelas pada siklus ini dimaksudkan untuk

meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan kerjasama kelompok dalam

memecahkan berbagai masalah yang dihadapi dalam mata pelajaran

matematika. Dari data-data yang diperoleh sebagai hasil observasi

dikumpulkan dan dianalisa, sehingga dapat disimpulkan langkah-langkah yang

akan diambil dalam siklus beruikutnya.

Kegiatan pada Siklus II :

Kegiatan yang dilakukan pada siklus ke II tidak jauh berbeda dengan

kegiatan pada siklus I, dimana dilakukan perbaikan dan penambahan kegiatan

yang dirasa perlu setelah mengevaluasi kegiatan pada siklus I.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada siklus II ini adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I dirumuskan tindakan yang akan

dilaksankan pada siklus II.

2. Melakukan pelaksanaan tindakan kelas

3. Melakukan analisa dari hasil kegiatan.

4. Refleksi terhadap kegiatan.

5. Pada akhir kegiatan dilaksanakan juga tes akhir (siklus II).

Hasil refleksi pada siklus I memperluas model pembelajaran power of two

pada siklus ke II yaitu dengan mengembangkan kekuatan dua menjadi empat,

kemudian menjadi delapan, menjadi enambelas dan seterusnya, seperti

langkah-langkah berikut : Membagi kelompok siswa, dimulai dengan kelompok

individu (1 orang), kemudian siswa bergabung dengan teman satu meja

(kelompok 2 orang), Kelompok satu meja bergabung dengan kelompok satu

meja dibelakangnya (menjadi kelompok yang terdiri dari 4 orang), kelompok ini

Syahrul AR-Power Of Two

28

kemudian bergabung dengan kelompok lainnya sehingga menjadi kelompok

lebih besar yang terdiri dari 8 orang. Kelompok 8 orang inipun kemudian

bergabung menjadi kelompok yang lebih besar lagi yang anggotanya terdiri dari

16 orang. Sehingga menjadi kelompok paripurna yang anggotanya semua

siswa di kelas tersebut.

D. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang dilakukan dalam

pengumpulan data dalam penelitian yang dilakukan. Ada beberapa teknik yang

dilakukan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu berupa tes awal

pada awal kegiatan penelitian, tes akhir dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali

yaitu setelah selesai kegiatan pada siklus I dan akhir kegiatan pada siklus II.

Melakukan observasi melalui lembar pengamatan pada setiap kegiatan, dan

berupa tanggapan dari siswa terhadap kegiatan atau metode yang dilakukan

dalam pembelajaran.

Pemberian tes terhadap siswa dimaksudkan untuk mengetahui hasil

belajar siswa sebelum dan setelah tindakan dilaksanakan. Selama proses

belajar berlangsung siswa diamati dengan mengisi lembar pengamatan

(observasi), sejauh mana aktifitas dan kreatifitas siswa dalam mengikuti

pembelajaran. Demikian pula khusus tentang kehadiran siswa, dilakukan

absesnsi setiap kegiatan, sehingga dapat diketahui prosentasi kehadiran pada

setiap siklus. Sedangkan data tentang tanggapan siswa terhadap

model/metode pembelajaran diperoleh melalui angket yang diberikan terhadap

siswa setelah kegiatan berlangsung.

Syahrul AR-Power Of Two

29

E. Metode Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik analisis

kualitatif dan kuantitatif,. Dimana analisis kuantitatif seperti biasanya dilakukan

dengan menggunakan statistik deskriptif. Sementara untuk analisis kualitatif,

data diperoleh dengan membuat data kategori (pengelompokan data

berdasarkan mastery level atau KKM). Hal ini sesuai dengan sistem penilaian

yang berlaku dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SMA.

Negeri 2 Medan pada mata pelajaran matematika di kelas X dengan batas

tuntas KKM = 70, seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut :

No Interval Nilai Kategori

1 0-35 Sangat Rendah

2 36-70 Rendah

3 70-79 Sedang

4 80-89 Tinggi

5 90-100 Sangat Tinggi

Tabel 3.2 : Katagori tingkatan nilai siswa mata pelajaran matematika di kelas X

Analisis data untuk tes awal dan tes akhir pada setiap siklus dalam

penelitian ini dilakukan dengan menggunakan soft ware program analisis butir

soal ”Excel”. Program ini dapat berfungsi untuk menganalisis perangkat soal

pilihan berganda dan soal uraian.

In put data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Isikan ke dalam format data pemeriksaaan siswa nama

sekolah, mata pelajaran yang diujikan, semester, tanggal ujian,

tanggal diperiksa, materi soal, jenis ujian, nama dan NIP

Syahrul AR-Power Of Two

30

pembuat soal, jumlah butir soal, skor tiap soal dan kunci

jawaban

b. Tulis nama siswa secara berurutan serta jawaban (option)

yang dipilih siswa dengan huruf kapital, bila ada jawaban yang

kosong tuliskan dengan huruf F,atau G, atau H dan

seterusnya.

c. Pada kolom yang disediakan jangan lupa tuliskan batas

kelulusan (matery Level) atau Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) dari Kompetensi Dasar (KD)/Standar Kompetensi (SK)

atau mata pelajaran yang diujikan.

d. In put data selesai. Hasil (out put) yang diperoleh berupa hasil

data, proses data, analisis butir soal dan raport.

Dari analisis ini dapat diketahui antara lain rata-rata, simpangan baku,

nilai tertinggi, nilai terendah, nilai di atas rata-rata, nilai di bawah rata-rata,

jumlah siswa yang tuntas dan belum tuntas, soal yang valid, layak digunakan

atau pun tidak

F. Indikator Kinerja

Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah karekteristik yang

ditunjukkan oleh suatu tindakan yang dapat membandingkan perubahan nilai

atau tingkah laku dari objek yang diteliti. Adapun yang menjadi indikator kinerja

sebagai keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah terjadinya

perubahan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran serta kenaikan hasil

belajar siswa secara rata-rata. Hal ini akan dapat dilihat setelah dilakukannya

tindakan kelas.

Syahrul AR-Power Of Two

31

Indikator kinerja dalam penelitian ini dikatakan berhasil apabila terjadi

peningkatan prestasi belajar dengan tindakan yang dilakukan pada setiap

siklus. Hal ini dapat dilihat dari nilai hasil rata-rata tes awal dan tes akhir siklus I

maupun siklus II. Demikian pula perubahan tingkah laku dan aktivitas siswa

pada setiap siklus terjadi peningkatan yang berarti.

Syahrul AR-Power Of Two

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA

A. Gambaran Hasil Penelitian

Gambaran hasil penelitian secara umum menunjukkan hasil yang sangat

menggembirakan. Setelah dilakukan tindakan kelas berupa penerapan model

Power of Two. Hasil belajar matematika dari siswa kelas X menunjukkan

peningkatan yang signifikan, demikian pula peningkatan perubahan keaktifan

siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar . Disamping itu pemahaman

siswa tentang belajar matematika khususnya dengan model pembelajaran

Power of Two semakin meningkat. Hal ini ditandai dengan pendapat para siswa

tentang betapa pentingnya model Power of Two ini untuk dikembangkan dalam

pembelajaran matematika di SMA.

B. Peningkatan Hasil Belajar Siswa

1. Analisis Deskriptif Hasil pada Tes Awal

Pada awal kegiatan, yaitu pada siklus I dilaksanakan tes awal yang

merupakan ulangan harian dari rangkain materi yang telah diajarkan. Sebagai

hasil analis deskriptif terhadap nilai yang diperoleh siswa (terlampir) dapat

disajikan di dalam tabel 4.1 berikut ini :

NO STATISTIK ANGKA STATISTIK 1 JUMLAH SISWA 40

2 KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL 70

3 TUNTAS 1

4 BELUM TUNTAS 39

5 NILAI TERTINGGI 76

6 NILAI TERENDAH 28

7 RENTANG NILAI (JANGKAUAN) 49,00

8 RATA-RATA (MEAN) 48,50

9 SIMPANGAN BAKU 9,02 Tabel 4.1 : Statistik Hasil Belajar pada Tes awal

Syahrul AR-Power Of Two

33

Seperti yang terlihat dari tabel 4.1, menunjukkan bahwa hasil belajar

matematika yang diperoleh siswa pada tes awal memiliki nilai rata-rata

(mean): 48,50 dan standar deviasi (simpangan baku) adalah 9,02. Siswa yang

tuntas hanya 1 orang, sedang yang belum tuntas ada sebanyak 39 orang dari

40 orang jumlah siswa yang ada. Nilai tertinggi perolehan siswa 76 dan nilai

terrendah 28, sedangkan Keriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Mata pelajaran

matematika di kelas X adalah 70

Dari data di atas bila nilai hasil belajar matematika di kelas X tersebut

dikelompokkan berdasarkan kategori (tingkatan), maka diperoleh distribusi nilai

seperti yang disajikan pada tabel 4.2 berikut ini :

RENTANG NILAI KATEGORI FREKUENSI (Orang)

PRESENTASE ( % )

0-35 36-69

Sangat Rendah Rendah

3 37

7,5 92,5

Tidak Tuntas 40 100

70-79 80-89

90-100

Sedang Tinggi Sangat Tinggi

1 0 0

2,5 0 0

Tuntas 1 2,5

Nilai Diatas Rata-Rata 21 52,5

Nilai Dibawah Rata-rata 19 47,5

TOTAL 40 100 Tabel 4.2 : Distribusi frekuensi dan Presentaise Penguasaan siswa pada Tes Awal

Dari tabel 4.2 menunjukkan bahwa rata-rata penguasaan belajar siswa

berada pada kategori rendah 48,50 dan dibawah nilai KKM. Dengan tingkat

ketuntasan 2,5 %, artinya siswa yang sudah tuntas belajar hanya 1 (satu)

orang saja , sedangkan yang belum tuntas adalah sebanyak 39 orang (97,5

%). Siswa yang memiliki nilai di atas rata-rata ada sebanyak 15 orang (37,5 %)

dan nilai di bawah rata-rata sebanyak 25 orang (67,5 %).

Syahrul AR-Power Of Two

34

2. Analisis Deskriptif Hasil Tes Akhir pada Siklus I :

Setelah selesai materi dengan 10 kali pertemuan (20 jam pelajaran)

dilaksanakan tes akhir untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah dilakukan

tindakan pada siklus I. Sebagai hasil analisis deskriptif nilai perolehan siswa

dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini :

NO STATISTIK ANGKA STATISTIK 1 JUMLAH SISWA 40

2 KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL 70

3 TUNTAS 25

4 BELUM TUNTAS 15

5 NILAI TERTINGGI 88

6 NILAI TERENDAH 44

7 RENTANG NILAI (JANGKAUAN) 45,00

8 RATA-RATA (MEAN) 71,80

9 SIMPANGAN BAKU 10,79

Tabel 4.3 : Statistik Nilai Hasil belajar Siswa pada Siklus I

Dari tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa adalah 71,80

Nilai tertinggi 88 dan nilai terendah 44 dengan rentang nilai 45, dan simpangan

bakunya adalah 10,79. Pada siklus I ini siswa yang sudah tuntas menjadi 25

orang. Dalam hal ini terjadi peningkatan setelah dilakukan tindakan kelas

sedangkan yang belum tuntas tinggal 15 orang saja. Bila nilai penguasaan

siswa seperti tabel 4.3 di atas dikelompokkan ke dalam kategori, maka

distribusi frekuensi nilai penguasaan siswa diperlihatkan pada tabel berikut ini

RENTANG NILAI KATEGORI FREKUENSI ( Orang)

PRESENTASE ( % )

0-35 36-69

Sangat Rendah Rendah

0 15

0 37,5

Tidak Tuntas 15 37,5

70-79 80-89

90-100

Sedang Tinggi Sangat Tinggi

12 13 0

30 32,5

0

Tuntas 25 62,5

Nilai Diatas Rata-Rata 25 62,5

Nilai Dibawah Rata-rata 15 37,5

TOTAL 40 100 Tabel. 4.4. Distribusi frekuensi dan prsentase penguasaan siswa pada silklus I

Syahrul AR-Power Of Two

35

Dari tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai rata-rata penguasaan siswa

pada siklus I berada pada kategori sedang (di atas nilai KKM). Setelah

dilakukan tindakan ternyata tidak ada lagi siswa yang berada pada kategori

sangat rendah, hanya 15 orang (37,5 %) siswa lagi yang berada pada kategori

rendah. Siswa yang tidak tuntas hanya 15 orang atau 37,5 % dan siswa yang

tuntas ada sebanyak 25 orang atau 62,5 % . Nilai di atas rata-rata 62,5% (25

orang) sedang nilai di bawah rata-rata 37,5% (15 orang).

3. Analisis Deskriptif Hasil Tes Akhir pada Siklus II

Pada siklus II sebagai hasil refleksi tindakan kelas pada siklus I

diperoleh analisis deskriptif nilai hasil belajar siswa, seperti yang disajaikan

pada tabel 4.5 berikut ini :

NO STATISTIK ANGKA STATISTIK

1 JUMLAH SISWA 40

2 KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL 70

3 TUNTAS 38

4 BELUM TUNTAS 2

5 NILAI TERTINGGI 100

6 NILAI TERENDAH 60

7 RENTANG NILAI (JANGKAUAN) 41,00

8 RATA-RATA (MEAN) 80,60

9 SIMPANGAN BAKU 8,18 Tabel 4.5 : Statistik Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II

Dari tabel 4.5 sebagai hasil belajar siswa pada siklus II ini menujukkan

peningkatan yang signifikan dimana nilai rata-ratanya menjadi 80,60, ada 3

orang yang memperoleh nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 60, rentang nilai

41,00 sehingga simpangan bakunya menjadi 8,18. Pada siklus II ini setelah

dilakukan tindakan sebagai hasil refleksi dari tindakan pada siklus I ternyata

siswa yang tuntas sudah mencapai 38 orang atau 95 % dan siswa yang tidak

tuntas tinggal 2 orang (5%) saja.

Syahrul AR-Power Of Two

36

Dari hasil belajar siswa seperti yang ditunjukkan oleh tabel 4.5 dapat

dikelompokkan menjadi kategorisasi sebagai distribusi frekuensi dan presentasi

nilai hasil belajar siswa pada siuklus II, seperti pada tabel 4.6 berikut ini :

RENTANG NILAI KATEGORI FREKUENSI ( Orang )

PRESENTASE ( % )

0-35 36-69

Sangat Rendah Rendah

0 2

0 5

Tidak Tuntas 2 5

70-79 80-89

90-100

Sedang Tinggi Sangat Tinggi

15 18 5

37,5 45

12,5

Tuntas 38 95

Nilai Diatas Rata-Rata 15 37,5

Nilai Dibawah Rata-rata 25 62,5

TOTAL 40 100 Tabel 4.6 : Distribusi frekuensi dan Prsentase Nilai Penguasaan siswa pada Siklus II

Dari tabel 4.6: dapat dilihat bahwa tingkatan kategori hasil belajar siswa

pada siklus II menujukkan hasil yang cukup baik, dimana nilai rata- rata

penguasaan belajar siswa sudah mencapai kategori tinggi (tingkat penguasaan

80,60 %). Sedangkan siswa berada pada kategori sedang berjumlah 15 orang

(37,5 %) demikian pula pada kategori tinggi berjumlah 18 orang (45 %)

sedangkan kategori sangat tinggi ada sebanyak 5 orang atau 12,5 % ini

menunjukkan prestasi yang cukup baik. Nilai di atas rata-rata ada sebanyak 15

orang atau 37,5% sedang di bawah rata-rata ada 25 orang (62,5%).

Tingkat ketuntasan belajar siswa pada tes awal, tes akhir siklus I dan tes akhir

pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut :

NO KEGIATAN JUMLAH YANG

TUNTAS

PRESENTASE ( % )

JUMLAH TDK

TUNTAS

PRESENTASE ( % )

1 TES AWAL 1 2,5 39 97,5

2 TES AKHIR SIKLUS I

25 62,5 15 37,5

3 TES AKHIR SIKLUS II

38 95 2 5

Tabel 4,7 : Tingkat ketuntasan belajar siswa

Syahrul AR-Power Of Two

37

Tingkat ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.7 dapat juga diperlihatkan

dengan diagram batang seperti pada gambar berikut ini :

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

TES AWAL TES AKHIR SIKLUS I TES AKHIR SIKLUS II

JUMLAH TUNTAS

JUMLAH TDK TUNTAS

Gambar 1 : Diagram batang tingkat ketuntasan belajar siswa

Dari tabel 4.7 dan diagram batang pada gambar 1 menunjukkan tingkat

ketuntasan belajar siswa terjadi peningkatan. Hasil tes akhir siswa yang tuntas

hanya 1 orang, pada siklus I menjadi 25 orang dan pada siklus II siswa yang

tuntas menjadi 38 orang. Hal ini menunjukkan prestasi belajar siswa setelah

dilakukan tindakan kelas baik pada siklus I maupun siklus II terjadi peningkatan

yang sangat signifikan

Secara umum dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa setelah

dilakukan tindakan kelas khususnya penerapan model pembelajaran dengan

power of two dalam pelajaran matematika di kelas X telah terjadi peningkatan

yang signifikan. Dimana presentase nilai rata-rata penguasaan siswa dari

48,50 % (kategori kurang) meningkat menjadi 71,80 % (kategori sedang) pada

Syahrul AR-Power Of Two

38

siklus I dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 80,60 % (berada pada

kategori tinggi).

Sementara itu tingkat prestasi belajar siswa pada tes awal, tes akhir siklus I dan

tes akhir siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini :

NO STATISTIK TES AWAL TES AKHIR SIKLUS I

TES AKHIR SIKLUS II

1 Nilai rata-rata 48,50 71,80 80,60

2 Nilai tertinggi 76 88 100

3 Nilai Terendah 28 44 60

Tabel 4.8 : Tingkat prestasi belajar siswa siklus I dan siklus II

Selanjutnya tingkat prestasi belajar siswa pada siklus I dan II sebagaimana

yang terdapat pada tabel 4.8 dapat juga ditunjukkan dengan grafik pada

gambar berikut ini :

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

55

60

65

70

75

80

85

90

95

100

TES AWAL TES AKHIR SIKLUS I TES AKHIR SIKLUS II

Nilai Rata-Rata

Nilai tertinggi

Nilai Terendah

Gambar 2 : Tingkat Prestasi Belajar Siswa

Syahrul AR-Power Of Two

39

Tabel 4.8 dan grafik pada gambar 2 menunjukkan gambaran prestasi siswa

yang meningkat. Nilai tertinggi yang diperoleh pada tes awal adalah 76, itupun

hanya 1 (satu) orang, nilai tertinggi pada tes akhir siklus I adalah 88 dan nilai

100 pada siklus II (ada sebanyak 3 orang). Demikian pula nilai terendah pada

tes awal adalah 28, pada tes akhir siklus I meningkat menjadi 44 dan pada

siklus II nilai terendah adalah 60.

C. Perubahan Keaktifan Siswa

Selama berlangsungnya penelitian yaitu pada siklus I dan siklus II, telah

terjadi peningkatan hasil belajar siswa secara signifikan. Demikian pula

perubahan keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. . Perubahan

ini telah dicatat melalui hasil observasi siswa selama berlangsungnya proses

belajar mengajar melalui lembar pengamatan. Adapun perubahan tersebut

pada siklus I dan II adalah sebagai berikut :

1. Terjadinya perubahan keaktifan siswa untuk mengikuti pembelajaran

matematika. Pada awal pembelajaran siklus I masih banyak siswa yang

tidak hadir, setelah dilakukan tindakan kelas dengan menerapkan model

Power of Two ternyata siswa menjadi tertarik dan kehadirannya pun

menjadi meningkat.

2. Kesungguhan siswa dalam mengikuti pembelajaran pun semakin

meningkat, hal ini ditandai dengan keseriusan para siswa dalam

keaktifan memecahkan masalah (soal-soal) yang diberikan guru. Dengan

memberikan tanggung jawab kelompok kepada siswa, mereka lebih

bersungguh-sungguh belajar dan berkopentisi dalam menyelesaikan

soal-soal yang diberikan.

Syahrul AR-Power Of Two

40

3. Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan lisan juga semakin

meningkat. Hal ini ditandai dengan meningkatnya jumlah siswa yang

memberikan jawaban benar, pada sikulus I siswa yang memberikan

jawaban benar hanya 13 orang tetapi pada siklus II meningkat menjadi

37 orang. Suatu hal yang sangat menggembirakan sejumlah siswa

secara berulang-ulang mengacungkan tangan untuk menjawab

pertanyaan yang diberikan oleh guru.

4. Demikian pula keaktifan siswa dalam menyelesaikan tugas rumah

semankin meningkat. Hal ini ditandai dengan meningkatnya frekuensi

siswa yang menyelesaikan tugas rumah tepat pada waktunya, dimana

pada siklus I tercatat sebanyak 86 kali meningkat menjadi 152 kali pada

siklus II.

5. Keaktifan siswa untuk tampil di depan kelas menyelesaikan soal di

papan tulis juga mengalami peningkatan. Para siswa mulai percaya diri

dan punya kemampuan untuk menyelesaikan soal-soal yang diberikan.

Pada siklus I hanya beberapa orang saja yang sanggup dan mampu

menyelesaikan soal dengan baik (5 orang), tetapi pada siklus II ada

sebanyak 25 orang yang mampu menyelesaikan soal secara baik dan

cermat.

6. Perhatian siswa terhadap penggunaan buku pegangan (refrensi)

semakin meningkat. Pada siklus II para siswa banyak memiliki buku

bacaan sebagai penunjang proses belajar mengajar.

7. Perubahan yang juga menggembirakan juga dalam keterlibatan siswa

untuk berdiskusi dan bekerjasama dengan sesama teman dalam hal

Syahrul AR-Power Of Two

41

memecahkan masalah yang diberikan guru. Pada awal siklus II ini 90 %

siswa secara aktif memecahkan persoalan melalui kelompoknya.

D. Refleksi Terhadap Pelaksanaan Tindakan Kelas

1. Kegiatan pada Siklus I :

Sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan penerapan model Power of

Two peneliti melakukan tes awal mata pelajaran matematika, yang materinya

merupakan pelajaran yang sudah disampaikan oleh guru. Hal ini bertujuan

untuk mengetahui sejauh mana kemampuan belajar siswa sebelum

dilaksanakan tindakan. Disamping itu juga dilaksanakan wawancara terhadap

sejumlah siswa yang diambil secara random (acak) tentang pelajaran

matematika, cara mengajar guru serta masukan (saran) dari siswa tentang

kesenangan mereka dalam belajar.

Bebarapa hal yang perlu diungkap dalam proses tindakan kelas yang dilakukan

pada siklus I ini, yaitu:

1. Pada pertemuan I guru menjelaskan tentang Model Power of Two

terhadap siswa, serta kiat-kiat yang digunakan siswa dalam menerapkan

model pembelajaran tersebut.

2. Pada awal pertemuan para siswa belum terbiasa dengan model ini.

Karena para siswa sangat terbiasa dengan cara konvensional yaitu guru

menerangkan di depan kelas sementara siswa mendengar. Guru

memberikan contoh, siswa mencatat, guru memberikan soal sesuai

dengan contoh kemudian siswa menjawab soal-soal yang diberikan

guru, demikian seterusnya

Syahrul AR-Power Of Two

42

3. Para siswa banyak yang merasa ragu dan canggung dalam

mengemukakan pendapat dalam kerja kelompok yang diberikan..

Sebagai realisasinya guru memberikan pengertian dan memotivasi siswa

untuk berani mengemukakan pendapat dan jangan takut salah. Karena

satu kesalahan akan dapat diperbaiki dengan beberapa kebaikan pula.

Setelah tindakan dilakukan siswa mulai terbiasa dan kemudian tampil

untuk mengemukakan pendapatnya, dalam hal ini terbatas pada

beberapa siswa yang pintar saja.

4. Pada pertemuan ke tiga barulah siswa mulai terbiasa mengikuti model

Power of Two yaitu kelompok kecil kemudian membesar, sudah tidak

ada kecanggungan lagi, namun belum begitu biasa dalam kerja

bersama-sama. Disini guru memberikan beberapa strategi dan teknik,

serta motivasi kepada para siswa agar lebih giat dan teliti.

5. Memasuki pertemuan ke empat barulah pembelajaran menjadi terarah,

siswa sudah mampu memecahkan sendiri masalah-masalah yang ada,

bahkan siswa dapat membuat contoh-contoh soal sendiri kemudian

memecahkannya. Pada kesempatan ini para siswa sudah mempunyai

kepercayaan diri, ditandai semankin banyaknya siswa yang tampil untuk

meyelesaikan soal-soal yang diberikan.

6. Pada pertemuan ke lima dilaksanakan tes akhir kepada siswa untuk

mengetahui sejauh mana kemampuan hasil belajar siswa setelah

dilakukan tindakan dengan penerapan model pembelajaran Power of

Two.

7. Nilai tes akhir pada siklus I ini cukup menggembirakan dengan nilai rata-

rata 71,80 berada pada kategori sedang di atas nilai Kriteria Ketuntasan

Syahrul AR-Power Of Two

43

Minimal (KKM) yang ditetapkan. Nilai di atas rata-rata adalah 62,5 % dan

nilai di bawah rata-rata 37,5 %.. Kalau pada tes awal hanya 1 (satu)

orang saja siswa yang tuntas (dari 40 orang siswa di kelas X-8) tetapi

pada siklus I siswa yang belajar tuntas ada sebanyak 25 orang atau 62,5

% dan yang belum tuntas sebanyak 15 orang atau 37,5 %.

2. Kegiatan pada Siklus II

.. Apa yang dilaksanakan pada siklus I tidak jauh berbeda dilakukan pada

kegiatan siklus II, namun dari evaluasi kegiatan pada siklus I dapat menjadi

perbaikan dan pemantapan teknik dan cara dalam pemecahan masalah pada

siklus II. Tindakan yang dilakukan pada siklus ke II ini memberikan keleluasaan

kepada siswa sendiri untuk belajar bersama secara bergotong royong. Tidak

harus lagi dibantu oleh guru, sehingga pada siklus ini siswa telah mandiri dalam

mengembangkan pembelajaran menurut mereka.

Hasil yang dicapai siswa dalam siklus II ini menujukkan peningkatan

secara signifikan. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I adalah 71,80

berada pada kategori sedang meningkat menjadi 80,60 berada pada kategori

tinggi. Sementara itu tingkat ketuntasan siswa pada siklus II dari 40 orang siswa

tuntas 38 orang atau 95 % dibandingkan dengan siklus I dari 40 orang siswa

yang tuntas 25 orang (62,5 %), jadi masih ada 15 orang lagi (37,5 %) yang

belum tuntas.

Perubahan tingkah laku siswa dalam pembelajaran matematika pada

siklus II ini pun semakin meningkat. Hal ini ditandai dengan meningkatnya

kehadiran siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar Rata-rata kehadiran

siswa pada kegiatan di siklus I adalah 95,5 %, terjadi peningkatan pada siklus II

rata-rata kehadirannya menjadi 98,5 %. Demikian pula aktivitas lainnya seperti

Syahrul AR-Power Of Two

44

keaktifan dalam kerja kelompok, memecahkan masalah, mengerjakan tugas-

tugas secara baik dan tepat waktu, serta perilaku dalam keberanian

mengemukakan pendapat.

E. Analisis Refleksi Siswa

Analisis refleksi siswa dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana

pendapat mereka tentang mata pelajaran matematika, metode dan cara yang

baik menurut mereka serta kebiasaan yang perlu diterapkan dalam

pembelajaran. Dari hasil observasi, baik berupa angket yang diberikan secara

langsung kepada siswa maupun hasil wawancara yang dilakukan dapat

disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. Pada umumnya siswa menyenangi belajar matematika apbila guru yang

mengajar pandai menyajikan pelajaran, dapat dimengerti oleh siswa dan

tidak terlalu kejam.

2. Ada beberapa siswa yang kurang menyenangi pelajaran matematika

karena bagi mereka pelajaran ini sulit dipahami dan dicerna, banyak teori

dan masalah yang sulit dipecahkan.

3. Beberapa siswa memang benar-benar menyenangi mata pelajaran ini

karena pelajaran ini sangat menantang dan menuntut siswa untuk lebih

teliti, bertindak aktif, berdisiplin dan mengikuti kaedah-kaedah yang

berlaku. Pada umumnya mereka adalah siswa yang aktif dalam

pembelajaran dan mempunyai kecerdasan yang lumayan.

4. Siswa sangat senang kepada guru yang pandai mengembangkan

metode mengajar, mampu membuat pembaharuan atau inovasi

Syahrul AR-Power Of Two

45

mengajar secara profesional. Tegasnya siswa senang kepada guru yang

mempunyai kemampuan (kompetensi) mengajar yang baik.

5. Para siswa akan bersikap aktif dan pro aktif dalam pembelajaran

matematika bila guru memberikan keleluasaan kepada siswa untuk

memecahkan berbagai persoalan, tetapi harus dibarengi dengan konsep

yang terarah dari guru.

6. Model Pembelajaran Power of Two merupakan metode/model

pembelajaran yang sangat disenangi siswa karena model ini membuat

mereka dapat berkompetisi, lebih percaya diri, bersikap aktif, kreatif dan

menyenangkan.

7. Sebagai saran yang disampaikan siswa, hendaknya guru jangan terlalu

cepat memberikan penjelasan, menyampaikannya secara sistematis,

jangan melompat-lompat dan dalam memberikan contoh hendaklah dari

contoh yang mudah sampai kepada contoh yang agak sukar. Menurut

mereka guru yang baik apabila dapat bertanggung jawab dan

konsekwen dalam menjalankan tugas.

Syahrul AR-Power Of Two

46

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat dirangkum dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Pembelajaran dengan menggunakan Model Power of Two merupakan

suatu cara yang baik dan perlu dikembangkan dalam pembelajaran

matematika di SMA.

2. Hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran Power

Two menjadi meningkat. Sebelum dilaksanakan tindakan kelas nilai

rata-rata mata pelajaran matematika siswa di kelas X adalah 48,500

dengan simpangan baku 9,021. Setelah dilakukan tindakan pada siklus

I nilai hasil belajar siswa rata-ratanya menjadi 71,800 dan standar

deviasi 10,792. Demikian pula pada siklus II rata-rata hasil belajar siswa

terjadi peningkatan, yaitu 80,600 berada pada kategori baik dengan

simpangan bakunya 8,180.

3. Sebelum dilakukan tindakan kategori rata-rata hasil belajar siswa

berada pada kategori rendah dengan tingkat ketuntasan 48,50 % (Dari

40 orang siswa hanya satu orang yang tuntas). Pada siklus I setelah

dilakukan tindakan hasil belajar siswa berada pada kategori sedang

dengan tingkat ketuntasan 71,80 % (25 orang yang tuntas dari 40

siswa). Pada siklus II setelah dilaksanakan tindakan lebih lanjut sebagai

hasil dari refleksi siklus I hasil belajar siswa berada pada kategori tinggi

(nilai rata-rata 80,60) dengan presentase tingkat ketuntasan 95 %.

Syahrul AR-Power Of Two

47

4. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika setelah

dilakukan tindakan kelas baik pada siklus I dan siklus II semakin

meningkat. Hal ini ditandai dengan frekuensi kehadiran siswa

mengikuti pelajaran matematika semakin meningkat, pada siklus I rata-

rata kehadiran siswa 95,5 % dan pada siklus II menjadi 98,5 %.

Demikian pula dalam mengerjakan dan mengumpulkan tugas-tugas

dilakukan tepat waktu, semakin banyak siswa mengemukakan

pendapat dalam pemecahan masalah, terjadi peningkatan siswa yang

tampil dalam penyelesaian soal-soal, dan semakin banyak siswa yang

menjawab pertanyaan yang dilontarkan guru.

B. Saran Saran

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh dari hasil

penelitian ini, disampaikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Hendaknya para guru dapat merubah paradigma mengajar dari pola

lama (konvensional) ke bentuk pembelajaran yang mengembangkan

berbagai bentuk metode atau model pembelajaran yang komprehensif

dan berhasil guna.

2. Model Pembelajaran Power of Two merupakan salah satu metode/model

inovatif yang sangat baik diterapkan dalam pembelajaran matematika di

SMA, untuk itu kepada rekan-rekan guru agar dapat menerapkan dan

mengembangkannya dalam pembelajaran di dalam kelas.

3. Kepada para peneliti lainnya, khususnya dalam bidang matematika agar

dapat meneliti lebih lanjut berbagai metode pembelajaran yang aktif,

kreatif, efektif dan menyenangkan untuk mengatasi kesulitan siswa

dalam belajar .

Syahrul AR-Power Of Two

48

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Abdurrahman,M, (1999), Pendidikan Bagi Anak Yang Berkesulitan Belajar,

Rineka Cipta, Jakarta.

Ahmadi. (2002). Transformasi Pendidikan Memasuki Milenium III. Kanisius;

Yogyakarta..

Daryanto. (2001). Evaluasi Pendidikan. Rineka Cipta; Jakarta.

Deking, (2007). Bagaimanakah Keadaan matematika Dalam kehidupan Kita

Sekarang ?, http://deking.woldpress.com

Depdiknas,(2006),.”Pedoman Pengembangan Model-Model Pembelajaran”,

PMPTK; Jakarta.

Ibrahim, M, (2000), Pembelajaran Cooperatif, Surabaya Press,UNS, Surabaya.

Ibrahim,R. & Syaodih, S. (2003). Perencanaan Pengajaran. Depdiknas &

Reneka Cipta; Jakarta.

Karsono (2007), Pendidikan Matematika I, Pusat Penerbitan Universitas

Terbuka, Depdiknas: Jakarta.

Mafatih, Ahmad Bisyri Hadi, (2007). ”Makalah Strategi Belajar dengan Cara

Kooperatif”, http://Media-Diknas.go.id.

Muqowin, (2007). ”Strategi Pembelajaran”, http://Media-Diknas.go.id.

Mouly, George, J. (1973), Psychology for effective teaching, Newyork Holt

Rineehalt and Winston.

Purwadarminta,W.J.S,. ”Kamus Bahasa Indonesia”, Jakarta.

Purwanto,N. (1990). Psikologi Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya; Bandung.

Syahrul AR-Power Of Two

49

Sanaky., (2006). “Metode dengan Strategi Pembelajaran Berorientasi pada

Pemberdayaan Peserta Didik”. http://Sanaky.com.

Slameto., (2003), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka

Cipta, Jakarta

Sudjana,N (2002), Metode Statistik, Tarsito, Bandung.

Suharsimi Arikunto., (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara; Jakarta

Syahrul,AR. (2006). Pakem Suatu Solusi dalam Pembelajaran Matematika di

SMA., SMAN.2 Medan; Medan.

Syahrul,AR., (2008). ”Peningkatan Prestasi Belajar Matematika dengan Model

Pembelajaran Power Two di Kelas XII IPA SMA Negeri 2 Medan”., SMAN.2

Medan; Medan.

Tarigan R, (1999), Pembelajaran Kooperatif Type TGT, Balai Penerbit

UNIMED, Medan.

Tarmizi., (2009). ” Strategi Belajar Berdua The Power Of Two Dalam

Pembelajaran Matematika ” http://tarmizi,wordpress.com/2009/02/09/.

Yuti., (2007), Belajar Matematika, http://myscienceblogs.com .

Syahrul AR-Power Of Two

50

BIODATA PENELITI

No Data Identitas

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10

11 12 13 14

15

16

17

Nama NIP Lama/ Baru Jabatan Pangkat/Gol./Ruang Tempat dan Tanggal Lahir Jenis Kelamin Agama Mata Pelajaran yang diajarkan Masa Kerja Guru Judul Karya Tulis Ilmiah Pendidikan terakhir Fakultas/Jurusan Status Perkawinan Sekolah : a. Nama Sekolah b. Jalan c. Kelurahan/Desa d. Kecamatan e. Kabupaten/Kota f. Telepon Sekolah Alamat Rumah : a. Jalan b. Kelurahan c. Kecamatan d. Kota f. Propinsi g. Telepon rumah h. Kontak Person/ HP Prestasi yang dicapai Lomba Keberhasilan Guru

Drs. Syahrul AR, SH, M.Si 131119922 /19560526 1982031 005 Guru Pembina Tingkat I Pembina Tk.I/ IV-B Medan, 26 Mei 1956 Laki-laki Islam Matematika 27 tahun 5 bulan Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Power of Two Di Kelas X SMA Negeri 2 Medan Megister Sain (S-2) SPS USU/ Matematika Kawin SMA Negeri 2 Medan Karang Sari No. 435 Medan Polonia Suka Damai (KP. 20157) Medan Polonia Medan (061) 7862140 Dwikora 3 No.14-E Harjosari Medan Harjosari II (KP.20147) Medan Amplas Medan Sumatera Utara (061) 7877842 06176713576 1. Guru Teladan Tk. Kota Medan 2. Guru Berprestasi3Tk.Kota Medan Juara III Lomba Karya Tulis Ilmiah Guru Tk.Propinsi SUMUT (2006)

Medan, 22 Agustus 2009

Peneliti

Drs. Syahrul AR, SH, M.Si

Syahrul AR-Power Of Two

51

LAMPIRAN 2

PENGAMATAN TENTANG SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN Mat Pel : Matematika Kelas : X-8 Kegiatan : Siklus I Observer : Lin Rismawati, M.Si

NO NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8

1 Adly Farizan

2 Aprilla Miranty

3 Akhmad Khadafi Lubis

4 Alfinaldo

5 Andri Febrian

6 Annisa Winda Nirwana

7 Apri Yuna Syahputra

8 Avilla Rafani Santri

9 Dewi Loriana Nasution

10 Aka Fariyah Dewi

11 Faisal Ersyad

12 Indah Aknia

13 Juanita Riska Naduma

14 Juwita Dwi Fani

15 Mardiana

16 Melsa Pratiwi

17 Mustaqsyidin Hidayat

18 M.Anugrah Rivaldi

19 M.Sultan Nadhar

20 M.Nur Iqbal

21 Muhammad Yunus

22 Obby Muliadi Putra

23 Putra Aesthetica

24 Putri Hanna Pertiwi

25 Rayanna yusa Alysa

26 Rio Martua

Syahrul AR-Power Of Two

52

27 Rumindri

28 Syahra Mutia Ulfa

29 Syaira Alizar

30 Septriana Zuliati

31 Suci Augustira

32 TesarWahyudi Tanjung

33 Titik Susanti

34 Tri Pramuadi

35 TR.M.Habib Arsyad

36 Vika Ariyanti

37 Wayuni

38 Widya Irfina Rizky

39 Wisnu Wibisona

40 Yudi Bayu Pratma

Medan, 28 Juli 2009

Observer :

Lin Rismawati, M.Si

CATATAN :

1=Kehadiran 2=.Kerjasama 3=Aktivitas 4=Tugas 5=Kelengkapan

6=Pendapat 7=Gagasan 8=Kreativitas

PENILAIAN :

A = Amat baik

B = Baik

C = Cukup

D = Kurang

Syahrul AR-Power Of Two

53

LAMPIRAN 3

PENGAMATAN TENTANG SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN

Matpel : Matematika Kelas : X-8 Kegiatan : Siklus I (Pertama) Orbserver/Peneliti : Drs.Syahrul AR,M.Si

NO NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8

1 Adly Farizan B B B B C B B B

2 Aprilla Miranty C B C C C B C C

3 Akhmad Khadafi Lubis B B B B B B B B

4 Alfinaldo B B B B B B B B

5 Andri Febrian B B B B B B B C

6 Annisa Winda Nirwana C B B B B B C B

7 Apri Yuna Syahputra B B B B B B B B

8 Avilla Rafani Santri B B B B B B B C

9 Dewi Loriana Nasution B B B B B B B B

10 Aka Fariyah Dewi C C B B C B C C

11 Faisal Ersyad B B B B B B B B

12 Indah Aknia B C B B B B B B

13 Juanita Riska Naduma B B B B B B B C

14 Juwita Dwi Fani B B B B C B B B

15 Mardiana B B B B B B B B

16 Melsa Pratiwi B C B B B B B C

17 Mustaqsyidin Hidayat B B B B C B B C

18 M.Anugrah Rivaldi B B B B B B B B

19 M.Sultan Nadhar B B B B B B B C

20 M.Nur Iqbal B B B B B B B B

21 Muhammad Yunus B B B B B B B B

22 Obby Muliadi Putra C B B B B B B C

23 Putra Aesthetica B B B B C B B B

24 Putri Hanna Pertiwi B B B B C B B C

25 Rayanna yusa Alysa B B B B B B B C

Syahrul AR-Power Of Two

54

26 Rio Martua B B B B B B B C

27 Rumindri B B B B B B B B

28 Syahra Mutia Ulfa C B B B B B B C

29 Syaira Alizar B B B C B B B B

30 Septriana Zuliati B B B B B B B B

31 Suci Augustira B B B B B B B C

32 TesarWahyudi Tanjung B B B B B B B B

33 Titik Susanti B B B B B B C B

34 Tri Pramuadi B B B B B B B C

35 TR.M.Habib Arsyad C B B B B B C B

36 Vika Ariyanti B B B B B B B C

37 Wayuni B B B B B B B C

38 Widya Irfina Rizky C B B C B B B B

39 Wisnu Wibisono B B B B C B C B

40 Yudi Bayu Pratama B C B B C B B C

Medan, 4 Agustus 2009

Observer :

Drs.Syahrul AR, SH.M.Si

CATATAN :

1=Kehadiran 2=.Kerjasama 3=Aktivitas 4=Tugas 5=Kelengkapan

6=Pendapat 7=Gagasan 8=Kreativitas

PENILAIAN :

A = Amat baik

B = Baik

C = Cukup

D = Kurang

Syahrul AR-Power Of Two

55

LAMPIRAN 4

PENGAMATAN TENTANG SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN Matpel : Matematika Kelas : X-8 Kegiatan : Siklus II (DUA) Observer : Lin Rismawati, M.Si

NO NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8

1 Adly Farizan

2 Aprilla Miranty

3 Akhmad Khadafi Lubis

4 Alfinaldo

5 Andri Febrian

6 Annisa Winda Nirwana

7 Apri Yuna Syahputra

8 Avilla Rafani Santri

9 Dewi Loriana Nasution

10 Aka Fariyah Dewi

11 Faisal Ersyad

12 Indah Aknia

13 Juanita Riska Naduma

14 Juwita Dwi Fani

15 Mardiana

16 Melsa Pratiwi

17 Mustaqsyidin Hidayat

18 M.Anugrah Rivaldi

19 M.Sultan Nadhar

20 M.Nur Iqbal

21 Muhammad Yunus

22 Obby Muliadi Putra

23 Putra Aesthetica

24 Putri Hanna Pertiwi

25 Rayanna yusa Alysa

Syahrul AR-Power Of Two

56

26 Rio Martua

27 Rumindri

28 Syahra Mutia Ulfa

29 Syaira Alizar

30 Septriana Zuliati

31 Suci Augustira

32 TesarWahyudi Tanjung

33 Titik Susanti

34 Tri Pramuadi

35 TR.M.Habib Arsyad

36 Vika Ariyanti

37 Wayuni

38 Widya Irfina Rizky

39 Wisnu Wibisono

40 Yudi Bayu Pratama

Medan, 13 Agustus 2009

Observer / Peneliti:

Lin Rismawati, M.Si

CATATAN :

1=Kehadiran 2=.Kerjasama 3=Aktivitas 4=Tugas 5=Kelengkapan

6=Pendapat 7=Gagasan 8=Kreativitas

PENILAIAN :

A = Amat baik

B = Baik

C = Cukup

D = Kurang

Syahrul AR-Power Of Two

57

LAMPIRAN 5

PENGAMATAN TENTANG SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN Matpel : Matematika Kelas : X-8 Kegiatan : Siklus II (dua) Observer/Peneliti : Drs.Syahrul AR, SH.M.Si

NO NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8

1 Adly Farizan A B B B B B B C

2 Aprilla Miranty A B B B B B B C

3 Akhmad Khadafi Lubis B B B B B B B B

4 Alfinaldo C B C B B C B B

5 Andri Febrian B B B B B B B B

6 Annisa Winda Nirwana B B B B C B B B

7 Apri Yuna Syahputra A A B A B B A C

8 Avilla Rafani Santri A B B B B B B B

9 Dewi Loriana Nasution A B A B B B B B

10 Aka Fariyah Dewi B B B B C B B B

11 Faisal Ersyad B B B B B B B B

12 Indah Aknia B B B B C B B B

13 Juanita Riska Naduma A B A B A B B C

14 Juwita Dwi Fani B B B B B B B B

15 Mardiana A B B B B B B B

16 Melsa Pratiwi B B B B B B B B

17 Mustaqsyidin Hidayat B B B B B B B B

18 M.Anugrah Rivaldi C B B B B B B B

19 M.Sultan Nadhar B B B C B B B B

20 M.Nur Iqbal B B B B B B B C

21 Muhammad Yunus A B B B B B B B

22 Obby Muliadi Putra A B A B B B B A

23 Putra Aesthetica B B B C C B B B

24 Putri Hanna Pertiwi A A B B A B B B

25 Rayanna yusa Alysa A A B A B B A C

Syahrul AR-Power Of Two

58

26 Rio Martua B B B B B B B B

27 Rumindri B B B B B B B B

28 Syahra Mutia Ulfa A A B B A B B A

29 Syaira Alizar B B B B B B B B

30 Septriana Zuliati A B A B C A B B

31 Suci Augustira A A B A B A B A

32 TesarWahyudi Tanjung C B B B B B B B

33 Titik Susanti A B A B B B A C

34 Tri Pramuadi B B B B B B B B

35 TR.M.Habib Arsyad A B B B B B B B

36 Vika Ariyanti A B A A B A B B

37 Wayuni B B B B B B B B

38 Widya Irfina Rizky A A B A B A B C

39 Wisnu Wibisono B B B B B B B B

40 Yudi Bayu Pratama C B B B B B B C

Medan, 20 Agustus 2009

Observer/Peneliti :

Drs.Syahrul AR, SH, M.Si

CATATAN :

1=Kehadiran 2=.Kerjasama 3=Aktivitas 4=Tugas 5=Kelengkapan

6=Pendapat 7=Gagasan 8=Kreativitas

PENILAIAN :

A = Amat baik

B = Baik

C = Cukup

D = Kurang

Syahrul AR-Power Of Two

59

Lampiran 6 :

DAFTAR KEHADIRAN SISWA KELAS X-8 PADA SIKLUS I DAN II

No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 jlh %

1 Adly Farizan h h h h h h h h h h 9 100

2 Aprilla Miranty h h h h h h h h h h 9 100

3 Akhmad Khadafi Lubis th h h h h h th h h h 8 80

4 Alfinaldo h th h h h h h h h h 9 90

5 Andri Febrian th h h h h h h h h h 8 90

6 Annisa Winda Nirwana h h h h h h h h h h 10 100

7 Apri Yuna Syahputra h h h h h h h h h h 10 100

8 Avilla Rafani Santri h h h h h h h h h h 10 100

9 Dewi Loriana Nasution h h h h h h h h h h 10 100

10 Aka Fariyah Dewi h h h h h h h h h h 10 100

11 Faisal Ersyad th h h h h th h h h h 8 80

12 Indah Aknia h h h h h h h h h h 10 100

13 Juanita Riska Naduma h h h h h h h h h h 10 100

14 Juwita Dwi Fani h h h h h h h h h h 10 100

15 Mardiana h th h h h h h h h h 9 90

16 Melsa Pratiwi h h h h h h h h h h 9 100

17 Mustaqsyidin Hidayat h h h h h h h h h h 9 100

18 M.Anugrah Rivaldi h h h h h h h h h h 10 100

19 M.Sultan Nadhar h h h h h h h h h h 10 100

20 M.Nur Iqbal h h h h h h h h h h 10 100

21 Muhammad Yunus h h h h h h h h h h 10 100

22 Obby Muliadi Putra h h h h h h h h h h 10 100

23 Putra Aesthetica h h h h h h h h h h 10 100

24 Putri Hanna Pertiwi th h h h h h h h h h 9 90

25 Rayanna yusa Alysa h th h h h h h h h h 8 90

26 Rio Martua h h h h h h h h h h 10 100

27 Rumindri h h h h h h h h h h 10 100

28 Syahra Mutia Ulfa h h h h h h h h h h 10 100

29 Syaira Alizar h h h h h h h h h h 9 100

30 Septriana Zuliati h h h h h h h h h h 10 100

31 Suci Augustira h h h h h h h h h h 10 100

32 Tesar W Tanjung h h h h h h h h h h 10 100

33 Titik Susanti h h h h h th h h h h 9 90

34 Tri Pramuadi h h h h h h h h h h 10 100

35 TR.M.Habib Arsyad h h h h h h h h h h 10 100

36 Vika Ariyanti h th h h h h h h h h 9 90

37 Wayuni h h h h h h h h h h 10 100

38 Widya Irfina Rizky h h h h h h h h h h 10 100

39 Wisnu Wibisono h h h h th h h h h h 9 90

40 Yudi Bayu Pratama h h h h h h h h h h 10 100

Syahrul AR-Power Of Two

60

Lampiran 7 :

ANGKET TENTANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP SISWA

No URAIAN YA TIDAK

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

Apakah belajar matematika menyenangkan bagi

Anda?

Apakah Anda sering mengerjakan soal-soal yang

diberikan guru ?

Apakah Anda senang kepada guru yang pandai

mengembangkan metode mengajar?

Apakah Anda akan lebih giat belajar jika gurunya

tegas dan disiplin ?

Apakah guru sangat menentukan minat belajar

matematika bagi para siswa?

Apakah Anda akan rajin belajar jika gurunya pintar

dan berwibawa ?

Apakah belajar matematika akan lebih mudah jika

penyajiaanya dilakukan secara sistematis,

bertahap dari mudah sampai kepada yang sukar ?

Apakah senang dengan metode Power Of Two?

Apakah Anda senang terhadap guru yang

mempunyai metode mengajar yang baik ?

Apakah Anda senang terhadap model

pembelajaran lain selain dari Power of Two?

Apakah Anda mempunyai buku refrensi lebih dari 1

buah ?

Apakah Anda mempunyai buku catatan yang

lengkap ?

Apakah Anda sering mengerjakan soal yang

diberikan guru di papan tulis ?

Apakah Anda sering menjawab pertanyaan yang

diberikan guru ?

Apakah Anda merasa puas jika guru memberikan

Syahrul AR-Power Of Two

61

16

17

18

19

20

pujian terhadap prestasi Anda ?

Apakah Anda mampu menyelesaikan setiap soal

yang diberikan guru ?

Apakah metode mengajar guru akan mengubah

kebiasaan Anda dalam belajar ?

Apakah Anda selalu memperoleh nilai yang tinggi

?

Apakah Anda termasuk anak yang pintar ?

Apakah Anda akan tetap belajar seandainya guru

tidak dapat melaksanakan tugas di sekolah?

Catatan : Berikan cek lis (v) pada kolom yang tersedia.

Medan, Siswa Ybs, (___________________)

Syahrul AR-Power Of Two

62

Lampiran 8 :

LEMBAR OBSERVASI

Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Medan Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Program : X-8 Digunakan untuk : Kegiatan Siklus I Nama guru : Drs.Syahrul AR, M.Si

Petunjuk : Berilah tanda (v) pada kolom huruf 1 (kurang sekali) atau 2 (kurang) atau 3 (baik) atau 4 (baik sekali) menurut hasil pendapat dan pengamatan Anda !

NO KEGIATAN 1 2 3 4

I

1

2

3

Membuka Pelajaran :

Menarik perhatian

Menjelaskan tujuan pembelajaran

Memberikan motivasi terhadap siswa

II

1

2

3

Mengelola waktu dan Strategi Pembelajaran :

Mempersiapkan materi pelajaran dengan rapi dan

baik

Menggunakan waktu pembelajaran secara

efektif/efisien

Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan

tujuan pembelajaran dalam urutan yang jelas

III

1

2

Mengaktifkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran

:

Memotivasi seluruh siswa agar berperan dalam

diskusi

Mengamati kegiatan siswa dalam menyelesaikan

tugas (LKS) yang diberikan pada kelompoknya

masing-masing

IV

1

2

3

4

Berkomunikasi dengan Siswa :

Pengungkapan pertanyaan dengan jelas dan singkat

Pemberian waktu berpikir bagi siswa

Memotivasi siswa untuk belajar

Memberikan respon atas pertanyaan siswa

V Aktifitas Siswa :

Syahrul AR-Power Of Two

63

1

2

3

4

5

Berpartisipasi dalam dalam kegiatan kelompok

Aktif berdiskusi delam kelompoknya

Bertanya kepada guru

Mendengarkan dan memperhatikan yg disampaikan

guru

Menjawab dan menyelesaikan pertanyaan yang

diberikan oleh guru

VI

1

2

3

Melaksanakan Evaluasi :

Memuji kelompok yang hasil kerjanya baik

Memotivasi kelompok yang kerjasaamanya kurang

Memberikan rangsangan kepada siswa untuk lebih

giat belajar secara bersunguh-sungguh.

VII

1

2

3

Merangkum Isi Pelajaran :

Merangkum isi pelajaran

Memberikan PR pada siswa

Menginformasikan materi berikutnya

Medan, 28 Juli 2009

Observer

(Lin Rismawati, S.Pd, M.Si)

Syahrul AR-Power Of Two

64

Lampiran 9 :

LEMBAR OBSERVASI

Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Medan Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Program : X-8 Digunakan untuk : Kegiatan Siklus II Nama guru : Drs.Syahrul AR, SH, M.Si

Petunjuk : Berilah tanda (v) pada kolom huruf 1 (kurang sekali) atau 2 (kurang) atau 3 (baik) atau 4 (baik sekali) menurut hasil pendapat dan pengamatan Anda !

NO KEGIATAN 1 2 3 4

I

1

2

3

Membuka Pelajaran :

Menarik perhatian

Menjelaskan tujuan pembelajaran

Memberikan motivasi terhadap siswa

II

1

2

3

Mengelola waktu dan Strategi Pembelajaran :

Mempersiapkan materi pelajaran dengan rapi dan

baik

Menggunakan waktu pembelajaran secara

efektif/efisien

Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan

tujuan pembelajaran dalam urutan yang jelas

III

1

2

Mengaktifkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran

:

Memotivasi seluruh siswa agar berperan dalam

diskusi

Mengamati kegiatan siswa dalam menyelesaikan

tugas (LKS) yang diberikan pada kelompoknya

masing-masing

IV

1

2

3

4

Berkomunikasi dengan Siswa :

Pengungkapan pertanyaan dengan jelas dan singkat

Pemberian waktu berpikir bagi siswa

Memotivasi siswa untuk belajar

Memberikan respon atas pertanyaan siswa

V Aktifitas Siswa :

Syahrul AR-Power Of Two

65

1

2

3

4

5

Berpartisipasi dalam dalam kegiatan kelompok

Aktif berdiskusi delam kelompoknya

Bertanya kepada guru

Mendengarkan dan memperhatikan yg disampaikan

guru

Menjawab dan menyelesaikan pertanyaan yang

diberikan oleh guru

VI

1

2

3

Melaksanakan Evaluasi :

Memuji kelompok yang hasil kerjanya baik

Memotivasi kelompok yang kerjasaamanya kurang

Memberikan rangsangan kepada siswa untuk lebih

giat belajar secara bersunguh-sungguh.

VII

1

2

3

Merangkum Isi Pelajaran :

Merangkum isi pelajaran

Memberikan PR pada siswa

Menginformasikan materi berikutnya

Medan, 18 Agustus 2009

Observer

(Lin Rismawati, S.Pd, M.Si)

Syahrul AR-Power Of Two

66

Lampiran 10 :

FOTO DAN DOKUMENTASI KEGIATAN PENELITIAN DI KELAS X-8

SMA NEGERI 2 MEDAN

(1). Inilah SMA Negeri 2 Medan yang terletak di jalan Karangsari Nomor 435 Kecamatan

Medan Polonia Kota Medan Sumatera Utara

Saat berlangsung pembelajaran di kelas X-8 dengan menerapkan model Power

of Two, dimana setiap siswa diskusi berdua (kekuatan dua)---------(2)

Syahrul AR-Power Of Two

67

FOTO DAN DOKUMENTASI

Dibawah bimbingan guru Drs.Syahrul AR, M.Si siswa di kelas X-8 sedang asyik

membahas materi yang diberikan guru matematika--------- foto 3

Suasana yang cukup tenang dalam belajar matematika

Membuat para siswa lebih bergairah--------- foto 4

Syahrul AR-Power Of Two

68

FOTO DAN DOKUMENTASI

Ternyata model pembelajaran Power of Two membawa keasyikan juga Foto 5

Peneliti (Drs.Syahrul AR, SH, M.Si) sedang menyampaikan

materi pembelajaran melalui lap top---------Foto 9

Syahrul AR-Power Of Two

69

Lampiran 11 :

RPP KELAS X SEMESTER I

Syahrul AR-Power Of Two

70

Siklus I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Medan Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : X / Ganjil Tahun Pelajaran : 2009/2010

Standar Kompetensi :

1. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat, akar dan logaritma. Kompetensi Dasar :

1.1 Menggunakan aturan pangkat, akar dan logaritma Indikator :

- Mengubah bentuk akar ke bentuk pangkat dan sebaliknya - Menentukan operasi aljabar untuk bentuk akar - Merasionalkan bentuk akar - Menentukan syarat dalam penarikan akar

Alakosi Waktu : 8 jam pelajaran (4 pertemuan) A. Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat melakukan perhitungan operasi bentuk akar B. Materi Ajar:

- Pengertian bentuk akar - Bentuk akar merupakan pangkat rasional - Penjumlahan dan pengurangan bentuk akar - Perkalian bentuk akar - Pembagian bentuk akar - Menyederhanakan bentuk akar - Merasionalakan penyebut bentuk akar - Menentukan syarat dalam penarikan akar.

C. Metode Pembelajaran :

Pembelajaran Koperatif dengan Model Power of Two D. Langkah-Langkah Kegiatan : I. Pertemuan I : Kegiatan Pendahuluan : 10 menit

a. Guru menjelaskan tentang tujuan pembelajaran b. Guru menjelaskan tentang tata cara sistem pembelajaran

dengan model power of two. Kegiatan Inti : 70 menit

c. Siswa dibagi menjadi dua-dua (saling berpasangan) yang ditentukan berdasarkan absensi nomor ganjil dan genap.

Syahrul AR-Power Of Two

71

d. Guru memberikan masalah / soal yang harus direfleksikan siswa sebanyak 5 soal tentang akar bilangan

e. Siswa melakukan kegiatan dengan menjawab soal-soal yang diberikan guru berdasarkan pengetahuan mereka sendiri-sendiri.

f. Siswa yang satu dengan siswa lainnya melakukan sharing dalam menjawab soal yang diberikan guru, kemudian secara sepakat menentukan jawaban hasil berdua (kekuatan berdua).

g. Masing-masing kelompok power of two menyampaikan hasil ke depan kelas, setiap kelompok membandingkan jawaban tentang soal yang diberikan.

h. Guru bersama dengan seluruh siswa di dalam kelas melakukan kesepakatan sebagai kesimpulan dari materi yang sedang dibahas.

Kegiatan Penutup : 10 menit

i. Dengan bimbingan guru, siswa diminta untuk membuat rangkuman materi pembelajaran

j. Guru memberikan tugas (PR) Kepada siswa.

E. Alat dan Sumber belajar :

1. Alat tulis, sepidol untuk white board 2. Lap top 3. LCD, VCD Player. 4. Buku Pelajaran Matematika Jilid I F. Penilaian :

Teknik : kuis dan tes

Bentuk Instrumen : tes tertulis, soal uraian Contoh instrumen :

1. Ubahlah bentuk akar berikut ke bentuk pangkat rasional’ 4 16 25 144 8 64 13 a 2ab

2. Manakah bentuk akar berikut yang tidak rasional 2 3 9 27 11 125 0,04 1/25 0,144

3. Sederhanakanlah 28 18 3 44 5 75 29 300 2 50 3 90 30 243 12 20 123 120

4. Sederhanakan bentuk akar berikut : a. 5 8 b. 12 28 c. -3 80 d. -15 88 e. -13 12 – 20 28

Syahrul AR-Power Of Two

72

2. Pertemuan II

Kegiatan Pendahuluan : 10 menit a. Guru menjelaskan tentang tujuan pembelajaran b. Guru menjelaskan tentang tata cara sistem pembelajaran dengan

model power of two pada pertemuan kedua Kegiatan Inti : 70 menit

c. Siswa dibagi menjadi dua-dua (saling berpasangan) yang ditentukan berdasarkan absensi nomor ganjil dan genap.

d. Guru memberikan masalah / soal yang harus direfleksikan siswa sebanyak 7 soal tentang operasi penjumlahan dan pengurangan serta perkalian bentuk akar

e. Siswa melakukan kegiatan dengan menjawab soal-soal yang diberikan guru berdasarkan pengetahuan mereka sendiri-sendiri.

f. Siswa yang satu dengan siswa lainnya melakukan sharing dalam menjawab soal yang diberikan guru, kemudian secara sepakat menentukan jawaban hasil berdua (kekuatan berdua).

g. Masing-masing kelompok power of two menyampaikan hasil ke depan kelas, setiap kelompok membandingkan jawaban tentang soal yang diberikan (presentasi di depan kelas).

h. Guru bersama dengan seluruh siswa di dalam kelas melakukan kesepakatan sebagai kesimpulan dari materi yang sedang dibahas.

Kegiatan Penutup : 10 menit

i. Dengan bimbingan guru, siswa diminta untuk membuat rangkuman materi pembelajaran

j. Guru memberikan tugas (PR) Kepada siswa.

E. Alat dan Sumber belajar :

1. Alat tulis, sepidol untuk white board 2. Lap top 3. LCD, VCD Player. 4. Buku Pelajaran Matematika Jilid I F. Penilaian :

Teknik : kuis dan tes Bentuk Instrumen : tes tertulis, soal uraian Contoh instrumen : Jawablah soal-soal berikut ini : 1. Hitunglah 2 3 + 5 3 3 5 - 3 5 5 7 + 10 13 2. Sederhanakanlah : 2 a - a 3 b + 5 a 11 x - 12 y 3. Hitunglah : (2+ 3) + (5 3) (a- 5)+(a= 5) (10 x + 7)-a 5 4. Sedrhanakanlah : (2+ 7)(3- 7) + (3 5)(12+ 5)-(2+ 5)( 3+ 5) ----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Syahrul AR-Power Of Two

73

Iii. Pertemuan III :

Kegiatan Pendahuluan : 10 menit 1. Guru menjelaskan tentang tujuan pembelajaran sebagai lanjutan 2. Guru menjelaskan tentang tata cara sistem pembelajaran dengan

model power of two. Kegiatan Inti : 70 menit

1. Siswa dibagi menjadi dua-dua (saling berpasangan) yang ditentukan berdasarkan absensi nomor ganjil dan genap.

2. Guru memberikan masalah / soal yang harus direfleksikan siswa sebanyak 10 soal tentang penyederhanaan bentuk akar

3. Siswa melakukan kegiatan dengan menjawab soal-soal yang diberikan guru berdasarkan pengetahuan mereka sendiri-sendiri.

4. Siswa yang satu dengan siswa lainnya melakukan sharing dalam menjawab soal yang diberikan guru, kemudian secara sepakat menentukan jawaban hasil berdua (kekuatan berdua).

5. Masing-masing kelompok power of two menyampaikan hasil ke depan kelas, setiap kelompok membandingkan jawaban tentang soal yang diberikan.

6. Guru bersama dengan seluruh siswa di dalam kelas melakukan kesepakatan sebagai kesimpulan dari materi yang sedang dibahas.

Kegiatan Penutup : 10 menit

7. Dengan bimbingan guru, siswa diminta untuk membuat rangkuman materi pembelajaran

8. Guru memberikan tugas (PR) Kepada siswa.

E. Alat dan Sumber belajar : 1. Alat tulis, sepidol untuk white board 2. Lap top 3. LCD, VCD Player. 4. Buku Pelajaran Matematika Jilid I F. Penilaian : Teknik : kuis dan tes Bentuk Instrumen : tes tertulis, soal uraian ------------------------------------------------------------------------------------------------- IV. Pertemuan IV : Kegiatan Pendahuluan : 10 menit

a. Guru melanjutkan pertemuan dengan bimbingan b. Guru menjelaskan aturan yang akan digunakan dalam

memecahkan persoalan. Kegiatan Inti : 70 menit

c. Siswa tetap dibagi menjadi dua-dua (saling berpasangan) yang ditentukan berdasarkan nama yang diacak.

d. Guru memberikan masalah / soal yang harus direfleksikan siswa sebanyak 10 soal tentang perhitungan bentuk akar dengan mengkombinasikan soal di dalam buku paket

Syahrul AR-Power Of Two

74

e. Siswa melakukan kegiatan dengan menjawab soal-soal yang diberikan guru berdasarkan pengetahuan mereka sendiri-sendiri.

f. Siswa yang satu dengan siswa lainnya melakukan sharing dalam menjawab soal yang diberikan guru, kemudian secara sepakat menentukan jawaban hasil berdua (kekuatan berdua).

g. Masing-masing kelompok power of two menyampaikan hasil ke depan kelas, setiap kelompok membandingkan jawaban tentang soal yang diberikan.

h. Guru bersama dengan seluruh siswa di dalam kelas melakukan kesepakatan sebagai kesimpulan dari materi yang sedang dibahas.

Kegiatan Penutup : 10 menit

i. Dengan bimbingan guru, siswa diminta untuk membuat rangkuman materi pembelajaran

j. Guru memberikan tugas (PR) Kepada siswa.

E. Alat dan Sumber belajar : 1. Alat tulis, sepidol untuk white board 2. Lap top 3. LCD, VCD Player. 4. Buku Pelajaran Matematika Jilid I F. Penilaian : Teknik : kuis dan tes Bentuk Instrumen : tes tertulis, soal uraian Contoh instrumen : Tes akhir siklus I (terlampir) Diketahui Oleh Medan, 23 Juli 2009

Kepala SMA Negeri 2 Medan Guru Matematika

Drs.Muhammad Daud, MM Drs. Syahrul AR, SH, M.Si Pembina NIP.19571217 197803 1 001

i

Syahrul AR-Power Of Two

75

Siklus II RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Medan Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : X / Ganjil Tahun Pelajaran : 2009/2010

Standar Kompetensi : 1. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat, akar dan logaritma. Kompetensi Dasar : 1.2 Melakukan manipulasi alajabar dalam perhitungan yang melibatkan pangkat, akar dan logaritma. Indikator :

- Menyederhanakan bentuk aljabar yang memuat bentuk pangkat, akar dan logaritma

- Membuktikan siafat-sifat sederhana tentang bentuk-bentuj pangkat, akar dan logaritma.

- Menentukan operasi aljabar tentang logaritma Alakosi Waktu : 8 jam pelajaran (4 pertemuan) A. Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat melakukan manipulasi dalam pemecahan masalah logaritma B. Materi Ajar:

- Pengertian logaritma - Bentuk pangkat merupakan kebalikan dari logaritma - Menentukan nilai logaritma dengan alat bantu - Menyelesaikan soal-soal logaritma dengan menggunakan sifat-sifat logaritma yang ada - Mengubah nilai logaritma ke basis lain - Menggunakan logaritma untuk menghitung perkalian dan pembagian

C. Metode Pembelajaran :

Pembelajaran Koperatif dengan Model Power of Two (hasil refleksi Siklus I) D. Langkah-Langkah Kegiatan : I. Pertemuan I : Kegiatan Pendahuluan : 10 menit

a. Guru menjelaskan tentang tujuan pembelajaran, target yanga akan dicapai dalam pembelajaran

b. Guru menjelaskan tentang tata cara sistem pembelajaran dengan model power of two dengahn refleksi.

Syahrul AR-Power Of Two

76

Kegiatan Inti : 70 menit c. Siswa dibagi menjadi dua-dua (saling berpasangan) yang

ditentukan berdasarkan absensi nomor ganjil dan genap. d. Guru memberikan masalah / soal yang harus direfleksikan

siswa sebanyak 5 soal tentang Logaritma e. Siswa melakukan kegiatan dengan menjawab soal-soal yang

diberikan guru berdasarkan pengetahuan mereka sendiri-sendiri.

f. Siswa yang satu dengan siswa lainnya melakukan sharing dalam menjawab soal yang diberikan guru, kemudian secara sepakat menentukan jawaban hasil berdua (kekuatan berdua).

g. Masing-masing kelompok power of two menyampaikan hasil ke depan kelas, setiap kelompok membandingkan jawaban tentang soal yang diberikan.

h. Guru bersama dengan seluruh siswa di dalam kelas melakukan kesepakatan sebagai kesimpulan dari materi yang sedang dibahas.

Kegiatan Penutup : 10 menit

i. Dengan bimbingan guru, siswa diminta untuk membuat rangkuman materi pembelajaran

j. Guru memberikan tugas (PR) Kepada siswa. E. Alat dan Sumber belajar : 1. Alat tulis, sepidol untuk white board 2. Lap top 3. LCD, VCD Player. 4. Buku Pelajaran Matematika Jilid I F. Penilaian : Teknik : kuis dan tes Bentuk Instrumen : tes tertulis, soal uraian Contoh instrumen :

1. Ubahlah bentuk pangkat ke bentuk logaritma seperti yang ada dalam contoh dan petunjuk sebelumnya.

2. Gambarkan grafik fungsi logaritma berbasis 2 : y= 2Log x Tentukan paling sedikit nilai 10 nilai logaritma dari penelitian terhadap grafik tersebut !.

3. ’Tentukan nilai dari 2log8; 2log32; 3log27; 5log125 4log 64 2log 1/2 3log1/3 10log100 log0,001

4. Dengan menggunakan alat batu carilah nilai logaritma berikut : log12 log24 log23,1 log35,6 log49,12 log124 log245 log 4000 log876 log2345

Syahrul AR-Power Of Two

77

II. Pertemuan II :

Kegiatan Pendahuluan : 10 menit a. Guru menjelaskan tentang tujuan pembelajaran b. Guru menjelaskan tentang tata cara sistem pembelajaran

dengan model power of two. Kegiatan Inti : 70 menit

c. Siswa dibagi menjadi dua-dua (saling berpasangan) yang ditentukan berdasarkan absensi nomor ganjil dan genap.

d. Guru memberikan masalah / soal yang harus direfleksikan siswa sebanyak 10 soal tentang Menghitung nilai logaritma.

e. Siswa melakukan kegiatan dengan menjawab soal-soal yang diberikan guru berdasarkan pengetahuan mereka sendiri-sendiri.

f. Siswa yang satu dengan siswa lainnya melakukan sharing dalam menjawab soal yang diberikan guru, kemudian secara sepakat menentukan jawaban hasil berdua (kekuatan berdua).

g. Masing-masing kelompok power of two menyampaikan hasil ke depan kelas, setiap kelompok membandingkan jawaban tentang soal yang diberikan.

h. Guru bersama dengan seluruh siswa di dalam kelas melakukan kesepakatan sebagai kesimpulan dari materi yang sedang dibahas.

Kegiatan Penutup : 10 menit

i. Dengan bimbingan guru, siswa diminta untuk membuat rangkuman materi pembelajaran

j. Guru memberikan tugas (PR) Kepada siswa.

E. Alat dan Sumber belajar : 1. Alat tulis, sepidol untuk white board 2. Lap top 3. LCD, VCD Player. 4. Buku Pelajaran Matematika Jilid I F. Penilaian : Teknik : kuis dan tes Bentuk Instrumen : tes tertulis, soal uraian Contoh instrumen : Tes akhir siklus Ii (terlampir) Iii. Pertemuan III :

Kegiatan Pendahuluan : 10 menit a. Guru menjelaskan tentang tujuan pembelajaran b. Guru menjelaskan tentang tata cara sistem pembelajaran

dengan model power of two. Kegiatan Inti : 70 menit

a. Siswa dibagi menjadi dua-dua (saling berpasangan) yang ditentukan berdasarkan absensi nomor ganjil dan genap.

Syahrul AR-Power Of Two

78

b. Guru memberikan masalah / soal yang harus direfleksikan siswa sebanyak 10 soal tentang mengubah logaritma ke bentuk logaritma dengan basis lain.

c. Siswa melakukan kegiatan dengan menjawab soal-soal yang diberikan guru berdasarkan pengetahuan mereka sendiri-sendiri.

d. Siswa yang satu dengan siswa lainnya melakukan sharing dalam menjawab soal yang diberikan guru, kemudian secara sepakat menentukan jawaban hasil berdua (kekuatan berdua).

e. Masing-masing kelompok power of two menyampaikan hasil ke depan kelas, setiap kelompok membandingkan jawaban tentang soal yang diberikan.

f. Guru bersama dengan seluruh siswa di dalam kelas melakukan kesepakatan sebagai kesimpulan dari materi yang sedang dibahas.

Kegiatan Penutup : 10 menit

g. Dengan bimbingan guru, siswa diminta untuk membuat rangkuman materi pembelajaran

h. Guru memberikan tugas (PR) Kepada siswa.

E. Alat dan Sumber belajar :

1. Alat tulis, sepidol untuk white board 2. Lap top 3. LCD, VCD Player. 4. Buku Pelajaran Matematika Jilid I F. Penilaian :

Teknik : kuis dan tes Bentuk Instrumen : tes tertulis, soal uraian Contoh instrumen : Tes akhir siklus II (terlampir) IV. Pertemuan IV : Kegiatan Pendahuluan : 10 menit

1. Guru menjelaskan tentang tujuan pembelajaran 2. Guru menjelaskan tentang tata cara sistem pembelajaran

dengan model power of two. Kegiatan Inti : 70 menit

3. Siswa dibagi menjadi dua-dua (saling berpasangan) yang ditentukan berdasarkan absensi nomor ganjil dan genap.

4. Guru memberikan masalah / soal yang harus direfleksikan siswa sebanyak 15 soal tentang perhitungan manipulasi logaritma.

5. Siswa melakukan kegiatan dengan menjawab soal-soal yang diberikan guru berdasarkan pengetahuan mereka sendiri-sendiri.

Syahrul AR-Power Of Two

79

6. Siswa yang satu dengan siswa lainnya melakukan sharing dalam menjawab soal yang diberikan guru, kemudian secara sepakat menentukan jawaban hasil berdua (kekuatan berdua).

7. Masing-masing kelompok power of two menyampaikan hasil ke depan kelas, setiap kelompok membandingkan jawaban tentang soal yang diberikan.

8. Guru bersama dengan seluruh siswa di dalam kelas melakukan kesepakatan sebagai kesimpulan dari materi yang sedang dibahas.

Kegiatan Penutup : 10 menit

a. Dengan bimbingan guru, siswa diminta untuk membuat rangkuman materi pembelajaran

b. Guru memberikan tugas (PR) Kepada siswa.

E. Alat dan Sumber belajar :

1. Alat tulis, sepidol untuk white board 2. Lap top 3. LCD, VCD Player. 4. Buku Pelajaran Matematika Jilid I F. Penilaian :

Teknik : kuis dan tes Bentuk Instrumen : tes tertulis, soal uraian Contoh instrumen : Tes akhir siklus II (terlampir)

Diketahui Oleh Medan, 11 Agustus 2009

Kepala SMA Negeri 2 Medan Guru Matematika

Drs.Muhammad Daud, MM Drs. Syahrul AR, SH, M.Si Pembina NIP.19571217 197803 1 001

Syahrul AR-Power Of Two

80

DOKUMENTASI PENELITIAN

Suasana belajar di kelas XII IPA-2

Para siswa sedang mengikuti pembelajaran dengan Model Power Two

Syahrul AR-Power Of Two

81

FOTO KEGIATAN PENELITIAN

Para siswa sedang mendengar arahan guru (atas) Guru sedang membagi kelompok belajar (bawah)