bab i. pendahuluan -...
TRANSCRIPT
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 1
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Perencanaan pembangunan daerah merupakan proses
penyusunan tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur
pemangku kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan dan
pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan
wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu. Dokumen
Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah Daerah terdiri atas
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan
Rencana Strategis SKPD (Renstra SKPD). Penyusunan dokumen
RPJMD dikoordinasikan oleh Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (BAPPEDA), sedangkan penyusunan Renstra SKPD
disusun oleh SKPD sesuai dengan tugas dan kewenangannya.
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) merupakan proses penetapan
kegiatan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan program,
kebijakan, dan sasaran yang ditetapkan dalam Rencana Strategis
(Renstra). Penyusunan dokumen RKT memperhatikan hasil
evaluasi pelaksanaan kinerja SKPD tahun sebelumnya dalam
rangka pencapaian rencana strategis juga memperhatikan
dokumen perencanaan dan penganggaran daerah lainnya yaitu
dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi
Riau Tahun 2017 dan dokumen Rencana Kerja Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau
Tahun 2017.
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 2
Rencana Kinerja Tahunan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
Provinsi Riau Tahun 2017 merupakan dokumen perencanaan
kinerja dari tahapan pelaksanaan Renstra Badan Pelayaan
Perizinan Terpadu Provinsi Riau Tahun 2014-2019, yang disusun
melalui rangkaian mekanisme dan pembahasan, yaitu
pembahasan ditingkat Provinsi pada Forum Gabungan Satuan
Kerja Perangkat Daerah (FORUM-SKPD) untuk membahas
rencana kerja Pemerintah Daerah Tahun 2017 hingga
pembahasan-pembahasan teknis yang dilakukan antara SKPD
dengan TAPD untuk penajaman program dan kegiatan yang
dianggap prioritas.
Secara hierarki penyusunan rencana kerja SKPD merupakan
produk dasar bagi penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, diserasikan dengan rencana Kerja Pemerintah
dan menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Anggaran
Pembangunan Belanja Daerah (RAPBD). Renja SKPD mempunyai
kedudukan yang strategis, yaitu menjembatani antara
perencanaan strategis jangka menengah dengan perencanaan dan
penganggaran tahunan.
1.2 LANDASAN HUKUM
Rencana Kinerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi
Riau Tahun 2017 disusun dengan memperhatikan dan
berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku,
yaitu : (Masukkan Lembaran Negara)
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 1958
tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera
Barat, Jambi, dan Riau;
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 3
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999
tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari
Koprupsi, Kolusi, dan Nepotisme;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004
tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Daerah;
6. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2007
tentang Penanaman Modal;
7. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah;
8. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Rencana
Kinerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Riau Tahun
2015;
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah;
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun
2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara
Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota;
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian,
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 4
12. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2009
tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman
Modal;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 59
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
24 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
20 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja
Unit Pelayanan Terpadu di Daerah;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
17. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan
Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
18. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 2 Tahun 2008 tentang
Urusan Pemerintah Yang Menjadi Kewenangan Daerah
Provinsi Riau;
19. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 4 Tahun 2008 tentang
Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Riau;
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 5
20. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 9 Tahun 2009 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Provinsi Riau Tahun
2005-2025;
21. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 9 Tahun 2013 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Riau Tahun 2014-2019;
22. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah, dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi
Riau;
23. Peraturan Gubernur Riau Nomor 42 Tahun 2015 tentang
Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu Provinsi Riau;
24. Peraturan Gubernur Nomor 63 Tahun 2015 tentang Rencana
Kerja Pembangunan Daerah Provinsi Riau Tahun 2016
(Lembar Daerah Provinsi Riau Tahun 2015 Nomor 63).
25. Peraturan Gubernur Riau Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Riau
Tahun 2017;
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN
A. MaksudMaksud penyusunan Rencana Kerja (RENJA) Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau Tahun 2017
adalah untuk dapat dijadikan pedoman dalam melaksanakan
program/kegiatan di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
Provinsi Riau selama satu tahun dalam mendukung
pencapaian prioritas pembangunan tahun 2017.
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 6
B. Tujuan
Tujuan disusunnya Rencana Kerja (RENJA) Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu Provinsi Riau Tahun 2017 adalah untuk :
1. Membentuk kesepakatan bersama di lingkungan Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau mengenai
kinerja yang ditargetkan untuk dicapai pada Tahun 2017.
2. Sebagai acuan dalam evaluasi kinerja dan dasar dalam
pengukuran capaian kinerja Tahun 2017.
3. Sebagai acauan dalam penyususunan RKA tahun anggaran
2017.
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penyajian Rencana Kinerja Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu Provinsi Riau Tahun 2017 dibagi dalam
beberapa bab dan lampiran. Uraian singkat masing-masing
bab adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Memuat latar belakang, maksud, tujuan dan
manfaat, landasan hukum, kedudukan, tugas pokok
dan fungsi, serta sistematika penulisan.
Bab II Evaluasi Kinerja Badan Pelayanan PerizinanTerpadu Provinsi Riau Tahun 2015 (N-2)
Memuat uraian tentang hasil evaluasi kinerja Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau
berdasarkan pelaksanaan tugas dan fungsi serta
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 7
program dan kegiatan tahun 2015.
Bab III Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan
Memuat Tujuan dan Sasaran Renja SKPD.
Bab IV Penutup
Memuat hubungan rancana kinerja dalam siklus
sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan
dokumen perencanaan, serta kaedah pelaksanaan
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 8
BAB IIEVALUASI KINERJA BADAN PELAYANANPERIZINAN TERPADU PROVINSI RIAUTAHUN 2015 (N-2)
2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun 2015dan Capaian Renstra SKPD
Evaluasi pelaksanaan kinerja dilakukan terhadap pelaksanaan
Rencana Kerja (RENJA) Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
Provinsi Riau Tahun 2015. Berkaitan dengan sedang disusunnya
Renstra SKPD Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau
Tahun 2014 – 2018 dan mempertimbangkan bahwa Rencana
Kerja (RENJA) Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau
Tahun 2017 merupakan Rencana Kerja tahun ke tiga dalam
periode tersebut, maka berdasarkan Permendagri Nomor 54
Tahun 2010, pengisian tabel tentang Rekapitulasi Hasil Evaluasi
Pelaksanaan Renja SKPD Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
Provinsi Riau s/d tahun berjalan hanya mencantumkan
program/kegiatan, indikator kinerja program serta target akhir
periode Renstra SKPD Tahun 2018. Pencapaian kinerja kegiatan
yang menjadi indikator kinerja utama Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu Provinsi Riau dicapai melalui program dan kegiatan yang
uraiannya evaluasinya dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 9
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 10
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 11
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 12
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 13
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 14
2.1.1 Pendapatan dan Belanja
A. Pendapatan
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta kewenangannya,
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau tidak
memiliki anggaran pendapatan.
B. Belanja
Pada Tahun Anggaran 2015, Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu Provinsi Riau dialokasikan anggaran sebesar Rp.
20.538.674.024.00, yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung
sebesar Rp. 15.602.462.474.00, dan Belanja Langsung sebesar
Rp. 4.936.221.550.00, dijabarkan dalam 7 Program dan
28 Kegiatan.
2.1.2 Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan APBD TahunAnggaran 2015
alam struktur keuangan dalam Anggaran Pendapatan Belanja
Daerah (APBD) Tahun 2015 pada Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu Provinsi Riau berdasarkan klasifikasi belanja menurut
urusan merupakan SKPD yang melaksanakan Urusan Wajib
Penanaman Modal, dan berdasarkan klasifikasi belanja daerah menurut
fungsi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau termasuk
SKPD yang menjalankan Fungsi Ekonomi.
Dana anggaran Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau yang dialokasikan pada
ABPD Provinsi Riau Tahun 2015 setelah perubahan seluruhnya
berjumlah Rp. 20.538.674.024,- (dua puluh milyar lima ratus tiga
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 15
puluh delapan juta enam ratus tujuh puluh empat ribu dua puluh
empat rupiah), dengan uraian serta realisasi anggaran sebagai berikut :
Tabel 2.2. Realisasi Anggaran Badan Pelayanan Perizinan TerpaduProvinsi Riau Tahun 2015
I. PENDAPATAN 0,00 0,00 0,00II. BELANJA DAERAH 20.538.674.024,00 16.533.350.771,00 80,501. Belanja Tidak Langsung 15.602.462.474,00 12.377.495.302,00 79,332. Belanja Langsung 4.936.221.550,00 4.155.855.409,00 84,19
a. Belanja Pegawai 329.730.000,00 280.730.000,00 85,14b. Belanja Barang dan Jasa 3.619.386.220,00 2.959.886.209,00 81,78c. Belanja Modal 987.095.330,00 915.239.200,00 92,72
%No. Uraian Jumlah (Rp.) Realisasi (Rp.)
Sumber : Sub. Bagian Keuangan dan Perlengkapan BP2T Provinsi Riau.
Anggaran Belanja Tidak Langsung dialokasikan untuk membiayai
Belanja Pegawai berupa Gaji dan Tunjangan serta Tambahan
Penghasilan PNS sebesar Rp.15.602.462.474,00,- (lima belas milyar
enam ratus dua juta empat ratus enam puluh dua ribu empat
ratus tujuh puluh empat rupiah) terealisasi sebesar Rp.
12.377.495.302,00,- (dua belas milyar tiga ratus tujuh puluh tujuh
juta empat ratus sembilan puluh lima ribu tiga ratus dua rupiah)
atau 79,33 persen.
Anggaran Belanja Langsung dialokasikan sebesar
Rp.4.936.221.550,00,- empat milyar sembilan ratus tiga puluh
enam juta dua ratus dua pulu satu ribu rupiah) terealisasi sebesar
Rp.4.155.855,409,- (empat milyar seratus lima puluh lima juta
delapan ratus lima puluh lima ribu empat ratus sembilan rupiah)
atau 84,19 persen digunakan untuk melaksanakan 28 (dua puluh
delapan) kegiatan pada 7 (tujuh) program.
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 16
Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan yang dilaksanakan
sesuai dengan APBD Provinsi Riau dan Rencana Kinerja Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau Tahun 2015 melalui
kegiatan-kegiatan yang uraiannya dapat dijelaskan sebagai
berikut:
A. Program Penunjang (Program SKPD)
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Realisasi pelaksanaan kegiatan pada program Pelayanan
Administrasi Perkantoran ini adalah sebagai berikut :
Kegiatan :
a. Penyediaan jasa surat menyuratUntuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar
Rp.12.500.000,- (dua belas juta limaratus juta
rupiah) dan terealisasi sebesar Rp.7.945.000,- (Tujuh
Juta Sembilan Ratus Empat Puluh Lima Ribu Rupiah)
Melalui kegiatan ini telah tersedianya pelayanan
administrasi surat menyurat selama 1 tahun.
b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air danlistrikUntuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar
Rp.105.000.000,- (seratus lima juta rupiah) dan
terealisasi sebesar Rp. 97.309.753,- (Sembilan Puluh
Tujuh Juta Tiga Ratus Sembilan Ribu Tujuh Ribu
Lima Puluh tiga Rupiah). Melalui kegiatan ini telah
tersedianya fasilitas kantor dan sarana komunikasi
informasi berupa langganan telepon dan operasional
website/internet pada Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu Provinsi Riau.
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 17
c. Penyediaan alat tulis kantorUntuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar
Rp.195.000.000,- (seratus sembilan puluh lima juta
rupiah) dan terealisasi sebesar Rp.192.385.400,-
(seratus sembilan puluh dua tiga ratus lapan puluh
lima ribu empat ratus Rupiah). Melalui kegiatan ini
telah tersedianya alat tulis kantor sebanyak 45 jenis
untuk keperluan kantor selama 1 tahun.
d. Penyediaan barang cetakan dan penggandaanUntuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar
Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) dan
terealisasi sebesar Rp.198.385.400,- (seratus
sembilan puluh delapan juta tiga ratus delapan pulah
lima ribu empat ratus rupiah). Melalui kegiatan ini
telah tersedianya barang cetakan dan penggandaan
sebanyak 19 jenis untuk keperluan kantor selama 1
tahun.
e. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantorUntuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar
Rp.783.360.000,- (tujuh ratus delapan puluh tiga juta
tiga ratus enam puluh ribu rupiah) dan terealisasi
sebesar Rp.713.701.400,- (tujuh ratus tiga belas juta
tujuh ratus satu ribu empat ratus rupiah).
f. Penyediaan Bahan Bacaan dan PeraturanPerundang-UndanganUntuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar
Rp.70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) dan
terealisasi sebesar Rp.68.520.000,- (enam puluh
delapan juta lima ratus dua pulah ribu rupiah).
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 18
Melalui kegiatan ini telah tersedianya bahan bacaan
sebanyak 3 jenis kegiatan, yaitu bahan bacaan
terbitan berkala (harian) berupa koran serta buku
ilmu pengetahuan umumdan buku peraturan
perundang-undangan.
g. Penyediaan Makanan dan MinumanUntuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar
Rp.358.325.000,- (tiga ratus lima puluh delapan juta
tiga ratus dua puluh lima ribu rupiah) dan terealisasi
sebesar Rp.302.369.500,- (tiga ratus dua juta tiga
ratus enam puluh sembilan ribu lima ratus rupiah).
Melalui kegiatan ini telah tersedianya makan dan
minum keperluan kantor sebanyak 100 orang serta
untuk keperluan rapat, tamu dan kegiatan lainnya
selama 1 tahun.
h. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluardaerahUntuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar
Rp.367.900.000,- (tiga ratus enam puluh tujuh juta
sembilan ratus ribu rupiah) dan terealisasi sebesar
Rp.201.631.600,- (dua ratus satu juta enam ratus
tiga puluh satu ribu enam ratus rupiah). Melalui
kegiatan ini menunjang keikutsertaan Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau dalam
rapat-rapat koordinasi dan konsultasi selama 1
tahun.
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 19
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Realisasi pelaksanaan kegiatan pada program Peningkatan
Sarana dan Prasarana Aparatur ini adalah sebagai berikut :
a. Pemeliharaan rutin/berkala mobil jabatanUntuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar
Rp.144.580.000,- (seratus empat puluh empat juta
lima ratus delapan puluh ribu rupiah) dan terealisasi
sebesar Rp. 64.657.176,- (enam pulah empat juta
enam ratus lima puluh tujuh ribu seratus tujuh
puluh enam rupiah). Melalui kegiatan ini telah
terpeliharanya mobil jabatan sebanyak 6 unit
kendaraan roda empat secara rutin/berkala.
b. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedungkantorUntuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar
Rp.68.700.000,- (enam puluh delapan juta tujuh
ratus ribu rupiah) dan terealisasi sebesar
Rp.60.708.000,- (enam puluh juta tujuh ratus
delapan ribu rupiah). Melalui kegiatan ini telah
terpeliharanya peralatan gedung kantor melalui
service rutin, penggantian tinta mesin fotocopy,
perbaikan dan penggantian alat komputer,
pemeliharaan telepon, perbaikan dan penggantian
instansi listrik / telepon, pemeliharaan komputer
secara rutin / berkala.
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 20
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Realisasi pelaksanaan kegiatan pada program
Peningkatan Disiplin Aparatur ini adalah sebagai berikut:
a. Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentuUntuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar
Rp.105.400.000,- (seratus lima juta empat ratus ribu
rupiah) dan terealisasi sebesar Rp.93.790.000,-
(sembilan puluh tiga juta tujuh ratus sembilan puluh
ribu rupiah). Melalui kegiatan ini telah tersedia
pakaian sebanyak 2 jenis berupa pakaian alahraga
dan pakaian melayu sebanyak 200 stel.
Melalui kegiatan ini telah tersedia pakaian sebanyak
2 jenis berupa pakaian alahraga dan pakaian melayu
sebanyak 200 stel.
b. Pembinaan fisik dan Mental AparaturUntuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar
Rp.35.000.000,- (tiga puluh lima juta rupiah) dan
terealisasi sebesar Rp.34.000.000,- (tiga puluh empat
juta rupiah). Melalui kegiatan ini tersedianya
penunjang kegiatan pembinaan mental dan fisik
aparatur (Provinsi Riau) selama 1 tahun.
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber DayaAparatur
Realisasi pelaksanaan kegiatan pada program
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur ini
adalah sebagai berikut:
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 21
a. Diklat Fungsional Teknis (keikutsertaan dalamkursus, pelatihan, seminar, dan workshop)Untuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar
Rp.250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah)
dan terealisasi sebesar Rp.104.098.500,-(seratus
empat juta sembilan puluh delapan ribu lima ratus
rupiah).
Melalui kegiatan ini sebanyak 15 pegawai telah
diikutsertakan dalam bimtek, workshop dan diklat di
luar Provinsi Riau dan 50 pegawai di dalam Provinsi
Riau.
5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem PelaporanPencapaian Kinerja dan Keuangan
Realisasi pelaksanaan kegiatan pada program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan Pencapaian Kinerja dan
Keuangan ini adalah sebagai berikut :
a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisarrealisasi kinerja SKPDUntuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar
Rp.82.766.600,- (delapan puluh dua juta tujuh ratus
enam puluh enam ribu enam ratus rupiah) dan
terealisasi sebesar Rp.73.242.000,- (tujuh puluh tiga
juta dua ratus empat puluh dua ribu rupiah).
Melalui kegiatan ini telah tersusun laporan capaian
kinerja/realisasi fisik dan keuangan kegiatan belanja
langsung setiap bulannya.
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 22
b. Penyusunan laporan keuangan semesteranUntuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar
Rp.6.288.625,- (enam juta dua ratus delapan puluh
delapan ribu enam ratus dua puluh limarupiah) dan
terealisasi sebesar Rp.5.838.625,- (lima juta delapan
ratus tiga puluh delapan ribu enam ratus dua puluh
lima rupiah). Melalui kegiatan ini telah tersusunnya
laporan keuangan semesteran.
c. Penyusunan Laporan Keuangan Akhir TahunUntuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar
Rp.6.288.625,- (enam juta dua ratus delapan puluh
delapan ribu enam ratus dua puluh limarupiah)dan
terealisasi sebesar Rp.6.288.625,- (enam juta dua
ratus delapan puluh delapan ribu enam ratus dua
puluh limarupiah). Melalui kegiatan ini telah
tersusunnya laporan keuanganakhir tahunan berupa
Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca Catatan
Atas Laporan Keuangan (CALK).
d. Penyusunan Rencana Kerja (RENJA) SKPDUntuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar
Rp.70.749.800,- (tujuh puluh juta tujuh ratus empat
puluh sembilan ribu delapan ratus rupiah) dan
terealisasi sebesar Rp.58.131.200,- (lima puluh
delapan juta seratus tiga puluh satu ribu dua ratus
rupiah). Melalui kegiatan ini telah tersusunnya
dokumen rencana program/kegiatan dan anggaran
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau.
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 23
e. Review Rencana Strategis (RENSTRA) SKPDUntuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar
Rp.50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dan
terealisasi sebesar Rp.44.622.500,- (empat puluh
empat juta enam ratus dua puluh dua ribu lima ratus
rupiah). Melalui kegiatan ini telah tersedianya
dokumen renstra BP2T Provinsi Riautahun 2015-
2018.
6. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
Realisasi pelaksanaan kegiatan pada program Peningkatan
Akuntabilitas Perizinan dan Non Perizinan adalah sebagai
berikut:
a. Peningkatan Sistem Informasi/Publikasi tentangPelayanan Perizinan dan Non Perizinan
Untuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar
Rp.300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) dan
terealisasi sebesar Rp.288.501.220,- (dua ratus
delapan puluh delapan juta lima ratus satu ribu dua
ratus dua puluh rupiah). Melalui kegiatan ini
tersedianya informasi pelayanan perizinan dan non
perizinan pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
Provinsi Riau Tahun 2015.
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 24
b. Sosialisasi Promosi dan Publikasi PelayananPerizinan dan Non Perizinan
Untuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar
Rp.279.300.000,- (dua ratus tujuh puluh sembilan
juta tiga ratus ribu rupiah) dan terealisasi sebesar
Rp.262.350.700,- (dua ratus enam puluh dua juta
tiga ratus lima puluh ribu tujuh ratus rupiah).
Melalui kegiatan ini tersedianya informasi perizinan
dan non perizinan yang akurat pada Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu Provinsi Riau Tahun 2015.
c. Penerapan Pengendalian Managemen MutuPelayanan
Untuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar
Rp.128.461.300,- (seratus dua puluh delapan juta
empat ratus enam puluh satu ribu tiga ratus rupiah)
dan terealisasi sebesar Rp.112.718.110,- (seratus dua
belas juta tujuh ratus delapan belas ribu seratus
sepuluh rupiah). Melalui kegiatan ini terukurnya
mutu pelayanan Badan Pelayanan Perizinan dan Non
Perizinan padaBadan Pelayanan Perizinan Terpadu
Provinsi Riau Tahun 2015.
7. Program Peningkatan Iklim Investasi dan RealisasiInvestasi
Realisasi pelaksanaan kegiatan pada program Peningkatan
Akuntabilitas Perizinan dan Non Perizinan adalah sebagai
berikut:
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 25
a. Peningkatan Kinerja Tim Teknis Badan PelayananPerizinan Terpadu Provinsi RiauUntuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar
Rp.400.000.000,- (empat ratus juta rupiah) dan
terealisasi sebesar Rp.368.807.050,- (tiga ratus enam
puluh delapan juta delapan ratus tujuh ribu lima
puluh rupiah rupiah). Melalui kegiatan ini terlaksana
survey turun ke lapangan terkait proses penerbitan
perizinan yang direalisasikan dengan akurat.
b. Inventarisasi dan Verifikasi Perizinan dan NonPerizinanUntuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar
Rp.158.721.900,- (seratus lima puluh delapan juta
tujuh ratus dua puluh satu ribu sembilan ratus
rupiah ) dan terealisasi sebesar Rp.151.120.350,-
(seratus lima puluh satu juta seratus dua puluh ribu
tiga ratus lima puluh rupiah).
c. Monitoring dan Evaluasi Penerbitan Perizinan danNon perizinan
Untuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar
Rp.67.265.000,- (enam puluh tujuh juta dua ratus
enam puluh lima ribu rupiah) dan terealisasi sebesar
Rp.58.763.000.,- (lima puluh delapan juta tujuh ratus
enam puluh tiga ribu rupiah). Melalui kegiatan ini
Termonitornya dan Terevaluasinya penerbitan
Perizinan dan Non perizinan yang Telah di keluarkan.
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 26
d. Rapat Koordinasi Pelayanan Terpadu Satu PintuSe–Provinsi Riau
Untuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar
Rp.220.019.600,- (dua ratus dua puluh juta sembilan
belas ribu enam ratus rupiah) dan terealisasi sebesar
Rp.174.482.600,- (seratus dua puluh delapan rupiah).
Melalui kegiatan ini tersedianya wadah komunikasi
dan koordinasi penyelenggaraan pelayanan terpadu
Provinsi Riau Tahun 2015
e. Penyusunan Dokumen Ketatalaksanaan PelayananTerpadu
Untuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar
Rp.148.340.000,- (seratus empat puluh delapan juta
tiga ratus empat puluh ribu rupiah) dan terealisasi
sebesar Rp.128.273.200,- (seratus dua puluh delapan
juta dua ratus tujuh puluh tiga ribu dua ratus
rupiah).
f. Pengelolaan Manajemen Penanganan PengaduanPerizinan dan Non Perizinan
Untuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar
Rp.123.175.100,- (seratus dua puluh tiga juta seratus
tujuh puluh lima ribu seratus rupiah) dan terealisasi
sebesar Rp.115.030.100,- (seratus lima belas juta tiga
puluh ribu seraus rupiah). Melalui kegiatan ini
tersedianya manajemen pengelolaan penanganan
pengaduan dan terselenggaranya sosialisasi
pengelolaan penanganan pengaduan perizinan dan
non perizinan.
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 27
B. Evaluasi Pelaksanaan Tugas dan FungsiBadan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau sebagai
penyelenggara pelayanan terpadu satu pintu dibentuk melalui
Peraturan Gubernur Riau Peraturan Daerah Provinsi Riau
Nomor 8 Tahun 2008 yang telah dirubah menjadi Peraturan
Daerah Provinsi Riau Nomor 3 Tahun 2014 tentang Organisasi
Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, dan
Lembaga Teknis Daerah Provinsi Riau, yang secara legal-formal
berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2008
tentang Organisasi Perangkat Daerah serta Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelayanan Perizinan Terpadu di
Daerah. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau
merupakan unsur penunjang tugas tertentu Pemerintah
Provinsi Riau yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur Riau melalui
Sekretaris Daerah Provinsi Riau.
Untuk melaksanakan tugas tersebut Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu Provinsi Riau mempunyai fungsi :
1. Pelaksanaan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan;
2. Koordinasi kegiatan survey di lapangan terhadap
permohonan perizinan dan non perizinan;
3. Pengelolaan pengaduan masyarakat dengan koordinasi
instansi terkait;
4. Pengelolaan informasi perizinan dan non perizinan;
5. Pengawasan atas pelaksanaan tugasnya;
6. Pelaksanaan pelayanan teknis adminstrasi Badan;
7. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan Gubernur sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 28
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 3 Tahun
2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah, dan Lembaga Teknis
Daerah Provinsi Riau, susunan organisasi Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu Provinsi Riau, terdiri dari :
1. Kepala Badan
2. Sekretaris, terdiri dari :
a. Sub Bagian Perencanaan Pogram
b. Sub Bagian Umum;
c. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan.
3. Bidang Perizinan dan Rekomendasi
a. Tim Teknis
4. Bidang Survey
a. Tim Teknis
5. Bidang Penanganan Pengaduan
a. Tim Teknis
6. Kelompok Jabatan Fungsional.
Berdasarkan Peraturan Gubernur Riau Nomor 42 Tahun 2015
tentang Uraian Tugas Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
Provinsi Riau, tugas dan fungsi masing-masing unit kerja pada
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau adalah :
1. SekretariatSekretariat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan
urusan pada Subbagian Perencanaan Program, Subbagian
Keuangan dan Perlengkapan Serta Sub Bagian Umum
menyelenggarakan fungsi :
1) Penyelenggaraan perencanaan pada Sub Bagian
Perencanaan Program, Sub Bagian Keuangan dan
Perlengkapan Serta Sub Bagian Umum;
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 29
2) Penyelenggaraaan pelaksanaan tugas pada Sub Bagian
Perencanaan Program, Sub Bagian Keuangan dan
Perlengkapan serta Sub Bagian Umum;
3) Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi dalam rangka
penyelenggaraan tugas dan fungsi pada Sub Bagian
Perencanaan Program, Sub Bagian Keuangan dan
Perlengkapan serta Sub Bagian Umum;
4) Penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi pada Sub
Bagian Perencanaan Program, Sub Bagian Keuangan dan
Perlengkapan Serta Sub bagian Umum;
5) Penyelenggaraan tugas dan fungsi lain sesuai dengan
tugas dan fungsinya berdasarkan peraturan perundang-
undangan;
6) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Badan.
Sekretariat membawahi 3 (tiga) Sub Bagian, antara lain:a. Kepala Sub Bagian Perencanaan Program, dengan tugas :
a. Merencanakan program kegiatan per tahun anggaran Sub
Bagian Perencanaan Program berdasarkan tugas, fungsi dan
renstra sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan;
b. Membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi
tugas pokok dan secara lisan agar tugas pokok terbagi habis;
c. Memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan maupun
tertulis untuk menghindari penyimpangan dan kesalahan
dalam pelaksanaan tugas;
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 30
d. Memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan membandingkan
antara hasil kerja dengan petunjuk kerja untuk
penyempurnaan hasil kerja;
e. Menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai
sebagai bahan dalam pembinaan dan peningkatan karier;
f. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-
undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis
serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan Sub
Bagian Perencanaan Program secara rutin maupun berkala
untuk pengembangan wawasan pengetahuan dan
kemampuan;
g. Memberikan saran pertimbangan kepada Sekretaris Badan
tentang langkah-langkah atau tindakan yang perlu diambil
baik secara tertulis maupun lisan sebagai alternatif pilihan
dalam pengambilan keputusan;
h. Menginventarisasi permasalahan-permasalahan sesuai bidang
tugas pokok Sub Bagian Perencanaan Program secara rutin
maupun berkala sebagai bahan dasar pemecahan masalah;
i. Mengonsep naskah dinas sesuai bidang tugas pokok Sub
Bagian Perencanaan Program berdasarkan disposisi atasan
agar tersedia konsep naskah dinas yang dibutuhkan;
j. Melaksanakan pekerjaan penyusunan rencana kegiatan,
evaluasi, pengendalian dan pelaporan kegiatan Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu;
k. Mengevaluasi hasil kegiatan per tahun anggaran Sub Bagian
Perencanaan Program berdasarkan capaian pelaksanaan
kegiatan sebagai bahan penyempurnaannya;
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 31
l. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan kepada
Sekretaris secara periodik sebagai bahan
pertanggungjawaban;
m. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
b. Kepala Sub Bagian Umum, dengan tugas:a. Merencanakan program kegiatan per tahun anggaran Sub
Bagian Umum berdasarkan tugas, fungsi dan renstra sebagai
pedoman dalam pelaksanaan kegiatan;
b. Membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi
tugas pokok dan secara lisan agar tugas pokok terbagi habis;
c. Memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan maupun
tertulis untuk menghindari penyimpangan dan kesalahan
dalam pelaksanaan tugas;
d. Memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan membandingkan
antara hasil kerja dengan petunjuk kerja untuk
penyempurnaan hasil kerja;
e. Menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai
sebagai bahan dalam pembinaan dan peningkatan karier;
f. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-
undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis
serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan Sub
BagianUmum secara rutin maupun berkala untuk
pengembangan wawasan pengetahuan dan kemampuan;
g. Memberikan saran pertimbangan kepada Sekretaris Badan
tentang langkah-langkah atau tindakan yang perlu diambil
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 32
baik secara tertulis maupun lisan sebagai alternatif pilihan
dalam pengambilan keputusan;
h. Menginventarisasi permasalahan-permasalahan sesuai bidang
tugas pokok Sub Bagian Umum secara rutin maupun berkala
sebagai bahan dasar pemecahan masalah;
i. Mengonsep naskah dinas sesuai bidang tugas pokok Sub
Bagian Umum berdasarkan disposisi atasan agar tersedia
konsep naskah dinas yang dibutuhkan;
j. Melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan hukum,
kelembagaan dan ketatalaksanaan di lingkup Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu;
k. Mengumpulkan data dan menyiapkan bahan usul kenaikan
pangkat, kenaikan gaji berkala, pensiun, pemberian
penghargaan, penempatan formasi, kesejahteraan pegawai,
mutasi, pemberhentian pegawai, diklat, ujian diklat, ujian
dinas, izin belajar, pembuatan kartu pegawai (KARPEG),
Asuransi Kesehatan (ASKES), TASPEN, Kartu Istri/Suami
(Karis/Karsu);
l. Melaksanakan pengadaan barang yang dibutuhkan setelah
berkoordinasi dengan Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah;
m. Mengevaluasi hasil kegiatan per tahun anggaran Sub Bagian
Umum berdasarkan capaian pelaksanaan kegiatan sebagai
bahan penyempurnaannya;
n. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan kepada
Sekretaris secara periodik sebagai bahan
pertanggungjawaban;
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 33
o. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
c. Kepala Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan, dengan tugas:a. Merencanakan program kegiatan per tahun anggaran Sub
Bagian Keuangan dan Perlengkapan berdasarkan tugas,
fungsi dan renstra sebagai pedoman dalam pelaksanaan
kegiatan;
b. Membagi tugas pokokkepada bawahan dengan disposisi tugas
pokok dan secara lisan agar tugas pokok terbagi habis;
c. Memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan maupun
tertulis untuk menghindari penyimpangan dan kesalahan
dalam pelaksanaan tugas;
d. Memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan membandingkan
antara hasil kerja dengan petunjuk kerja untuk
penyempurnaan hasil kerja;
e. Menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai
sebagai bahan dalam pembinaan dan peningkatan karier;
f. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-
undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis
serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan Sub
Bagian Keuangan dan Perlengkapan secara rutin maupun
berkala untuk pengembangan wawasan pengetahuan dan
kemampuan;
g. Memberikan saran pertimbangan kepada sekretaris Badan
tentang langkah-langkah atau tindakan yang perlu diambil
baik secara tertulis maupun lisan sebagai alternatif pilihan
dalam pengambilan keputusan;
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 34
h. Menginventarisasi permasalahan-permasalahan sesuai bidang
tugas pokok Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan secara
rutin maupun berkala sebagai bahan dasar pemecahan
masalah;
i. Mengonsep naskah dinas sesuai bidang tugas pokok Sub
Bagian Keuangan dan Perlengkapan berdasarkan disposisi
atasan agar tersedia konsep naskah dinas yang dibutuhkan;
j. Melaksanakan urusan adminsitrasi keuangan, pengelolaan
anggaran, pertanggungjawaban dan pelaporan keuangan serta
urusan perlengkapan dan peralatan kantor
k. Mengevaluasi hasil kegiatan per tahun anggaran Sub Bagian
Keuangan dan Perlengkapan berdasarkan capaian
pelaksanaan kegiatan sebagai bahan penyempurnaannya;
l. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan kepada
Sekretaris secara periodik sebagai bahan
pertanggungjawaban;
m. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
2. Bidang Perizinan dan Rekomendasi
Bidang Perizinan dan Rekomendasi mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan urusan pada bidang pelayanan perizinan dan
non perizinan yang meliputi pengelolaan pelayanan, meneliti
kelengkapan administrasi serta pengawasan prosedur dan
mekanisme pelayanan perizinan dan non perizinan.
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 35
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kepala Bidang Perizinan dan
Rekomendasi mempunyai fungsi :
1) Penyelenggaraan perencanaan pada bidang pelayanan perizinan
dan non perizinan;
2) Penyelenggaraan pelaksanaan tugas pada bidang pelayanan
perizinan dan non perizinan;
3) Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi dalam rangka
penyelenggaraan tugas dan fungsi pada bidang pelayanan
perizinan dan non perizinan;
4) Penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan dalam
rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi pada bidang pelayanan
perizinan dan non perizinan;
5) Pengelolaan penyusunan prosedur dan mekanisme pelayanan
perizinan dan non perizinan;
6) Pengelolaan penerimaan berkas permohonan perizinan dan non
perizinan;
7) Pengelolaan pemeriksaan atau penelitian berkas permohonan
perizinan dan non perizinan;
8) Pengelolaan pemrosesan perizinan dan non perizinan serta
mengkoordinasikan dengan tim teknis;
9) Pengelolaan penyerahan perizinan dan non perizinan yang telah
selesai kepada pemohon.
10) Penyelenggaraan tugas dan fungsi lain sesuai dengan tugas dan
fungsinya berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 36
Bidang Perizinan dan Rekomendasi terdiri dari Tim Teknis yang
merupakan kelompok kerja yang terdiri dari unsur-unsur satuan
kerja perangkat daerah terkait yang mempunyai kewenangan untuk
memberikan masukan/saran teknis terhadap permohonan perizinan
dan non perizinan serta bertanggungjawab kepada Kepala Badan
melalui Kepala Bidang Perizinan dan Rekomendasi.
Tim Teknis mempunyai tugas :
1) Memberikan pertimbangan teknis terhadap permohonan
perizinan dan non perizinan kepada Kepala Badan melalui Kepala
Bidang Perizinan dan Rekomendasi;
2) Membantu menyebarluaskan informasi dan mensosialisasikan
berbagai kebijakan dan peraturan yang terkait dengan perizinan
dan non perizinan;
3) Menyediakan bahan dan petunjuk teknis yang berkenaan dengan
perizinan dan non perizinan;
4) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang.
Sesuai dengan dengan tugas pokok dan fungsinya, Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu merupakan instansi yang melaksanakan
pelayanan administrasi perizinan dan non perizinan yang menjadi
kewenangan Pemerintah Provinsi Riau secara terpadu.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut, Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau pada tahun 2015
memproses perizinan dan non perizinan sebanyak 11.106 (sebelas
ribu seratus enam) jenis perizinan dan non perizinan yang terdiri dari
798 (tujuh ratus sembilan puluh delapan) jenis pelayanan perizinan
dan 10.308 (sepuluh ribu tiga ratus delapan) jenis pelayanan non
perizinan.
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 37
Adapun rincian jumlah penyelesaian perizinan dan non perizinan
sepanjang tahun 2015 pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
adalah sebagai berikut:
Tabel 2.3. Rekapitulasi Perizinan dan Non Perizinan Tahun 2015
S
Sumber : Bidang Perizinan dan Rekomendasi, 2015
NO BIDANG PERIZINAN NONPERIZINAN
JLH KET
1 Bidang PekerjaanUmum
12 - 12 -
2 Bidang Pendidikan - - - -3 Bidang Perikanan dan
Kelautan5 - 5 -
4 Bidang Energi SumberDaya Mineral
16 - 16 -
5 Bidang Kehutanan - - - -6 Bidang Kesatuan
Bangsa dan Politik- 10134 10134 -
7 Bidang Kesehatan 1 147 148 -8 Bidang Koperasi dan
UKM1 - 1 -
9 Bidang LingkunganHidup
- - - -
10 Bidang PenanamanModal
30 - 30 -
11 Bidang Perhubungan 15 - 15 -12 Bidang Perindustrian
dan Perdagangan48 5 53 -
13 Bidang Perkebunan 16 16 -
14 Bidang Pertenakan 356 6 362 -15 Bidang Sosial - - - -16 Bidang Tenaga Kerja 314 - 314 -
TOTAL 798 10.308 11.106 -
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 38
3. Bidang SurveyBidang Survey mempunyai tugas pokok menyelenggarakan
urusan pada kegiatan survey lapangan yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, pelaporan hasil survey terhadap
permohonan perizinan dan non perizinan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Untuk melaksanakan tugasnya, Kepala Bidang Survey
mempunyai fungsi:
1) Penyelenggaraan perencanaan pada kegiatan survey
lapangan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,
pelaporan hasil survey terhadap permohonan perizinan dan
non perizinan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan;
2) Penyelenggaraan pelaksanaan tugas padakegiatan survey
lapangan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,
pelaporan hasil survey terhadap permohonan perizinan dan
non perizinan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan;
3) Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi dalam rangka
penyelenggaraan tugas dan fungsi pada kegiatan survey
lapangan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,
pelaporan hasil survey terhadap permohonan perizinan dan
non perizinan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan;
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 39
4) Penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan dalam
rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi pada kegiatan
survey lapangan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,
pelaporan hasil survey terhadap permohonan perizinan dan
non perizinan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan;
5) Pengelolaan administrasi peninjauan lapangan atau survey;
6) Pengelolaan perencanaan peninjauan lapangan atau survey;
7) Pengelolaan pelaksanaan peninjauan lapangan atau survey
bersama tim teknis, kabupaten/kota dan instansi terkait
diluar provinsi;
8) Pengelolaan pelaporan hasil peninjauan lapangan dan
survey;
9) Penyelenggaraantugas dan fungsi lain sesuai dengan tugas
dan fungsinya berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Bidang Survey terdiri dari Tim Teknis yang merupakan kelompok
kerja yang terdiri dari unsur-unsur satuan kerja perangkat
daerah terkait yang mempunyai kewenangan untuk memberikan
masukan/saran teknis dan melaksanakan survey bersama
Kabupaten/Kota dan instansi terkait di luar Provinsi dalam
rangka penerbitan perizinan dan non perizinan serta
bertanggungjawab kepada Kepala Badan melalui Kepala Bidang
Survey.
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 40
Hingga akhir tahun 2015 telah dilaksanakan survey terhadap 68
permohonan perizinan dan non perizinan. Adapun rincian
jumlah pelaksanaan survey perizinan dan non perizinan setiap
bulannya sepanjang tahun 2015 pada Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu Provinsi Riau.
Tabel 2.4. Rincian Jumlah Pelaksanaan Survey Tahun 2015
Sumber : Bidang Survey BP2T Provinsi Riau, 2015
4. Bidang Penanganan PengaduanBidang Penanganan Pengaduan mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan urusan pada bidang perizinan dan non
perizinan yang diterbitkan oleh Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu Provinsi Riau.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kepala Bidang
Penanganan Pengaduan mempunyai fungsi :
1) Penyelenggaraan perencanaan pada bidang perizinan dan non
perizinan yang diterbitkan oleh Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu;
2) Penyelenggaraan pelaksanaan tugaspada bidang perizinan
dan non perizinan yang diterbitkan oleh Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu;
TAHUN PERIZINAN NON PERIZINAN TOTALJANUARI 0 2 2FEBRUARI 0 2 2
MARET 12 3 15APRIL 13 0 13MEI 4 0 4JUNI 15 0 15JULI 0 2 2AGUSTUS 2 1 3SEPTEMBER 8 1 9OKTOBER 3 2 5NOVEMBER 1 0 1DESEMBER 10 5 15
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 41
3) Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi dalam rangka
penyelenggaraan tugas dan fungsi pada bidang perizinan dan
non perizinan yang diterbitkan oleh Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu;
4) Penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan dalam
rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi pada bidang
perizinan dan non perizinan yang diterbitkan oleh Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu;
5) Pengelolaan urusan administrasi penyelesaian pengaduan
pelaksanaan perizinan dan non perizinan yang diterbitkan
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu;
6) Pengelolaan koordinasi penyelesaian pengaduan pelaksanaan
perizinan dan non perizinan bersama Tim Teknis,
Kabupaten/Kota dan Instansi terkait diluar provinsi;
7) Pengelolaan urusan peninjauan lapangan, penyelesaian
pengaduan pelaksanaan perizinan dan non perizinan bersama
Tim Teknis, Kabupaten/Kota dan Instansi terkait diluar
Provinsi;
8) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap perizinan dan
non perizinan yang telah diterbitkan;
9) Penyelenggaraantugas dan fungsi lain sesuai dengan tugas
dan fungsinya berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 42
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi dibidang
penanganan pengaduan dilakukan langkah proaktif
mengantisipasi keluhan/ pengaduan masyarakat terhadap
pelayanan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau.
Langkah proaktif tersebut adalah dengan mengetahui secara
dini tingkat kepuasan masyarakat yang dilakukan melalui
pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dengan
membandingkan antara harapan dan kebutuhan.
Pengukuran IKM sendiri memiliki 2 (dua) tujuan yaitu :
1) bagi penyelenggara pelayanan, adalah untuk mengetahui
tingkat kinerja unit pelayanan secara berkala sebagai bahan
untuk menetapkan kebijakan dalam rangka peningkatan
kualitas pelayanan publik selanjutnya;
2) bagi masyarakat, sebagai gambaran tentang kinerja pelayanan
unit yang bersangkutan
Pada tahun 2015, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi
Riau telah melakukan survey IKM mengacu pada Keputusan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :
Kep/25/M.PAN/2/2004 tanggal 24 Februari 2004
tentangPedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan
Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah. Pelaksanaan
survey IKM dilaksanakan sendiri oleh Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu Provinsi Riau dengan periode bulan Januari
s/d September2015. Untuk Periode Oktober s/d Desember,
pelaksanaan survey IKM dilaksanakan berdasarkan PerMenPAN
dan RB Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survey
Kepuasan Masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan
publik, disederhanakan menjadi 9 (sembilan) unsur sebagai
dasar pengukuran.
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 43
Kuesioner IKM disampaikan kepada penerimalayanan/masyarakat yang datang untuk yang mengurus izin dannon perizinan di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu ProvinsiRiau dengan mengambil responden sebanyak 1749responden.Dari hasil pengolahan data kuesioner, nilai akhir IKMBadan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau adalah 82,25dengan kategori mutu pelayanan “A (Sangat Baik)”. Adapunrata-rata nilai masing-masing unsur pelayanan dapat diuraikansebagai berikut :
Tabel 2.5. Nilai IKM Per-Unsur Periode Januari s/d September2015 (Sesuai Permenpan No. Kep/25/M.PAN/2/2004)NO UNSUR PELAYANAN NILAIU 1 Prosedur pelayanan 3137U 2 Persyaratan pelayanan 3128U 3 Kejelasan petugas pelayanan 3218U 4 Kedisiplinan petugas pelayanan 3149U 5 Tanggung jawab petugas pelayanan 3152U 6 Kemampuan petugas pelayanan 3211U 7 Kecepatan pelayanan 3119U 8 Keadilan mendapatkan pelayanan 3127U 9 Kesopanan dan keramahan petugas
pelayanan3250
U 10 Kewajaran biaya pelayanan 3453U 11 Kepastian biaya pelayanan 3468U 12 Kepastian jadwal pelayanan 3235U 13 Kenyamanan lingkungan 3370U 14 Keamanan pelayanan 3350
Sumber : Bidang Penanganan Pengaduan BP2T Provinsi Riau, 2015
C. Evaluasi Realisasi Anggaran
Dalam struktur keuangan pada Anggaran Pendapatan Belanja
Daerah (APBD) pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
Provinsi Riau berdasarkan klasifikasi belanja menurut urusan
merupakan SKPD yang melaksanakan Urusan Wajib Penanaman
Modal, dan berdasarkan klasifikasi belanja daerah menurut
fungsi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau
termasuk SKPD yang menjalankan Fungsi Ekonomi.
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 44
Lebih lanjut pencapaian kinerja Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu Provinsi Riau tahun 2015 yang telah ditetapkan, dapat
terwujud dengan adanya dukungan dana sebagaimana tertuang
dalam APBD, baik yang dialokasikan pada anggaran Belanja
Langsung maupun anggaran Belanja Tidak Langsung.
Dana anggaran Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau yang
dialokasikan pada ABPD Provinsi Riau Tahun 2015 setelah
perubahan seluruhnya berjumlah Rp. 20.538.674.024.00,- (dua
puluh dua milyar lima ratus tiga puluh delapan juta enam ratus
tujuh puluh empat ribu dua puluh empat rupiah).
Anggaran Belanja Tidak Langsung dialokasikan untuk membiayai
Belanja Pegawai berupa Gaji dan Tunjangan serta Tambahan
Penghasilan PNS sebesar Rp.15.602.462.674,00,- (lima belas
milyar enam ratus dua juta empat ratus enam puluh dua ribu
enam ratus tujuh puluh empat rupiah) terealisasi sebesar Rp.
12.337.495.302,00,- (dua belas milyar tiga ratus tiga puluh tujuh
juta empat ratus sembilan puluh lima ribu tiga ratus dua rupiah)
atau 79,07 persen.
Anggaran Belanja Langsung dialokasikan sebesar
Rp.4.936.211.550,00,- (empat milyar sembilan ratus tiga puluh
enam juta dua ratus sebelas ribu lima ratus lima puluh rupiah)
terealisasi sebesar Rp.4.137.290.409,- (empat milyar seratus tiga
puluh tujuh juta dua ratus sembilan puluh ribu empat ratus
sembilan rupiah) atau 83,82 persen digunakan untuk
melaksanakan 28 (dua puluh delapan) kegiatan pada 7 (tujuh)
program.
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 45
Berkaitan dengan sedang disusunnya RENSTRA SKPD Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau Tahun 2014-2018 dan
mempertimbangkan bahwa Renja Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu Provinsi Riau Tahun 2017 merupakan Renja Tahun ke
empat dalam periode tersebut, maka berdasarkan Permendagri
Nomor 54 Tahun 2010 terhadap pengisian Tabel 2.1 tentang
Rekapitulasi Hasil Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau s/d tahun berjalan
hanya mencantumkan program/kegiatan, Indikator kinerja
program serta target akhir periode Renstra SKP BP2T Tahun
2018.
2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD
Dalam analisis Kinerja Pelayanan pada Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu Provinsi Riau, telah dijabarkan indikator
Penetapan Kinerja Pelayanan pada Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu Provinsi Riau Tahun 2016 (terlampir).
2.3. Isu Penting Penyelenggaraan Tugas danFungsi SKPD
Pelayanan Terpadu Satu Pintu dibentuk berdasarkan komitmen
Kepala Negara dalam rangka mencegah korupsi dan menyajikan
pelayanan publik yang cepat, tranparan, akuntabel dan murah.
Terkait dengan program tersebut terdapat dua Kementerian dan
satu Lembaga Tinggi Negara yang terlibat secara langsung dalam
tata kelola pelayanan yang disajikan oleh PTSP, yaitu
Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pendayagunaan
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 46
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia, yaitu :
1. Kementerian Dalam Negeri Republik IndonesiaVisi Kementerian Dalam Negeri :
“Terwujudnya sistem politik yang demokratis,pemerintahan yang desentralistik, pembangunan daerahyang berkelanjutan, serta keberdayaan masyarakat yang
partisipasif, dengan didukung sumber daya aparaturyang profesional dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia”
Pembinaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) berada pada
Direktorat Pembangunan Daerah dengan Visi :
Mengembangkan keserasian hubungan pusat-daerah,antar daerah dan antar kawasan, serta kemandirian
daerah dalam pengelolaan pembangunan daerah secaraberkelanjutan”
Dengan strategi pencapaian program dalam koridor kebijakan
strategik yaitu Mendorong Penyelenggaraan prinsip-prinsip tata
pemerintahan yang baik dan penerapan reformasi birokrasi.
Bahwa dalam rangka peningkatan perekonomian daerah
dibutuhkan pelayanan publik yang dapat mendorong peningkatan
investasi dalam rangka mendorong angka pertumbuhan ekonomi
di daerah.
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 47
2. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara danReformasi Birokrasi Republik Indonesia
Visi yang dirumuskan adalah :
“Mewujudkan Aparatur Negara Yang Bersih, Kompeten danMelayani”
Agar pencapaian dapat dilakukan secara maksimal maka
ditetapkan sasaran strategis yang terkait Pelayanan Terpadu Satu
Pintu yakni mewujudkan pelayanan publik yang terus menerus
meningkat kualitasnya dan yang menjadi indikator utamanya
adalah Skor Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) rata-rata
nasional 80.
Peningkatan pelayanan publik dilakukan melalui rencana aksi :
a. Peningkatan Pelayanan Perizinan :
a.1. Kejelasan Biaya dan Persyaratan Perizinan
a.2. Penyederhanaan Deregulasi Perizinan
Penguatan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Pembatasan Waktu Pengurusan Izin
b. Penguatan Budaya Pelayanan Prima melalui :
Penetapan dan Penerapan Standar Pelayanan Publik dan
Maklumat Pelayanan (melalui implementasi UU tentang
Pelayanan Publik dengan pembentukan perwakilan Komisi
Ombudsman di daerah-daerah);
Peningkatan Pelayanan Publik seluruh K/L dan Pemda;
Survei IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat);
Pengelolaan Pengaduan Masyarakat.
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 48
3. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RepublikIndonesiaMemiliki visi :
“Terwujudnya Iklim Penanaman Modal yang berdaya sainguntuk menunjang kualitas perekonomian Indonesia”
Pengembangan iklim penanaman modal dan iklim usaha yang
kondusif menjadi salah satu prioritas dari sebelah prioritas
nasional dibidang penanaman modal.
Dalam rencana strategis telah dituangkan bahwa iklim
penanaman modal yang kondusif termasuk dalam
penyelenggaraan perizinan dan non perizinan didaerah dan
telah dilimpahkan kepada daerah kewenangan perizinan
penanaman modal melalui implementasi sistem PTSP didaerah
dan diimbangi peningkatan sistem pelayanan dikantor BKPM.
Hal ini menjadi prioritas dalam rangka koordinasi pelayanan
penanaman modal ditingkat Pemeritah, Pemerintah Daerah dan
Pemerintah Kab/Kota.
Suatu perkembangan yang positif bagi BKPM adalah dengan
telah dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun
2009 tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).
Berdasarkan Pepres ini, BKPM menyelenggarakan sistem PTSP
di pusat dan utuk itu BKPM menerima pelimpahan
kewenangan perizinan dan non perizinan dari Instansi terkait
dan Pemerintah Daerah terkait penanaman modal yang
menjadi urusan Pusat.
Disamping itu juga BKPM berwenang menetapkan standar,
norma. Standar dan prosedur serta kelayakan operasi sistem
PTSP yang dijalankan Pemerintah Daerah melalui implementasi
sistem SPEPISE yakni sistem online palayanan perizinan
penanaman modal.
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 49
2.4. Review terhadap Rancangan Awal RKPD
Perumusan rancangan awal RKPD merupakan awal dari
seluruh proses penyusunan rancangan RKPD untuk
memberikan panduan kepada seluruh SKPD Provinsi dalam
menyusun rancangan Renja SKPD dan berfungsi sebagai
koridor perencanaan pembangunan daerah dalam kurun waktu
1 (satu) tahun yang disusun menggunakan pendekatan
teknokratis dan partisipatif.
Review terhadap rancangan awal RKPD Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu Provinsi Riau Tahun 2017 dapat dilihat pada
Tabel 2. 6.
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 50
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 51
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 52
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 53
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 54
BAB IIITUJUAN, SASARAN, PROGRAM DANKEGIATAN
3.1. Telaahan terhadap Kebijakan Nasional
Tahun 2017 merupakan tahun kedua pelaksanaan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) ketiga periode
2015-2019. Arah kebijakan RPJMN dalam periode ini merupakan
tahapan dalam mewujudkan visi pembangunan jangka panjang
yaitu mewujudkan Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan
makmur.
Adapun Tema RPJMN III (2015-2019) adalah :“Memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan
menekankan pembangunan daya saing kompetitif perekonomian
berbasis keunggulan SDA, SDM yang berkualitas, serta kemampuan
Iptek yang terus meningkat.”
VISI Pembangunan Nasional untuk tahun 2015-2019 adalah:"Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong"
Visi ini diwujudkan melalui 7 (tujuh) MISI PEMBANGUNAN, yaitu:
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga
kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan
mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan
kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan
demokratis berlandaskan negara hukum.
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 55
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat
jati diri sebagai negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi,
maju, dan sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri,
maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional.
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam
kebudayaan.
9 AGENDA PRIORITAS – NAWA CITA1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap
bangsa dan memberi rasa aman pada seluruh Warga Negara.
2. Membangun tata kelola Pemerintahan yang bersih, efektif,
demokratis dan terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat
daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan.
4. Memperkuat kehadiran Negara dalam melakukan reformasi
sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat
dan terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat
Indonesia.
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar
internasional.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan
sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial.
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 56
BERDAULAT DALAM BIDANG POLITIK1. Membangun wibawa politik luar negeri dan mereposisi peran
Indonesia dalam isu-isu global.
2. Menguatkan sistem pertahanan negara.
3. Membangun politik keamanan dan ketertiban masyarakat.
4. Mewujudkan profesionalitas intelijen negara.
5. Membangun keterbukaan informasi dan komunikasi publik.
6. Mereformasi sistem dan kelembagaan demokrasi.
7. Memperkuat politik desentralisasi dan otda.
8. Mendedikasikan diri untuk memberdayakan desa.
9. Melindungi dan memajukan hak-hak masyarakat adat.
10. Pemberdayaan Perempuan dalam politik dan pembangunan.
11. Mewujudkan sistem dan penegakan hukum yang berkeadilan.
12. Menjalankan reformasi birokrasi dan pelayanan publik.
BERDIKARI DALAM BIDANG EKONOMI1. Dedikasikan pembangunan kualitas SDM.
2. Membangun kedaulatan pangan berbasis agribisnis
kerakyatan.
3. Mendedikasikan program untuk membangun daulat energi
berbasis kepentingan nasional.
4. Untuk penguasaan SDA melalui 7 langkah & membangun
regulasi mewajibkan CSR &/atau saham untuk masyarakat
lokal/sekitar tambang, penguatan kapasitas pengusaha
nasional (termasuk penambang rakyat) dalam pengelolaan
tambang berkelanjutan.
5. Membangun pemberdayaan buruh.
6. Membangun sektor keuangan berbasis nasional.
7. Penguatan investasi domestik.
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 57
8. Membangun penguatan kapasitas fiskal negara.
9. Membangun infrastruktur.
10. Membangun ekonomi maritim.
11. Penguatan sektor kehutanan.
12. Membangun tata ruang dan lingkungan berkelanjutan.
13. Membangun perimbangan pembangunan kawasan.
14. Membangun karakter dan potensi wisata.
15. Mengembangkan kapasitas perdagangan nasional.
16. Pengembangan industri manufaktur.
BERKEPRIBADIAN DALAM BIDANG KEBUDAYAAN1. Berkomitmen mewujudkan pendidikan sebagai pembentuk
karakter bangsa.
2. Akan memperteguh kebhinekaan Indonesia dan memperkuat
restorasi sosial.
3. Akan membangun jiwa bangsa melalui pemberdayaan pemuda
dan olahraga.
Pokok – pokok Arah Kebijakan Fiskal Tahun 2016 adalahsebagai berikut :Perpajakan
Meningkatkan tax ratio menjadi sekitar 14% (termasuk SDA
migas dan pertambangan).
Meningkatkan kepatuhan WP melalui law enforcement
(pemeriksaan dan penyidikan).
Memperluas tax base.
Pengajuan usul barang kena cukai baru.
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 58
PNBP
Mengoptimalkan penerimaan SDA migas
menahan turunnya lifting
pengawasan SDA pertambangan, kehutanan dan Perikanan
Optimalisasi Bagian Pemerintah atas Laba BUMN agar dapat
mendorong peran BUMN sebagai agent of development.
Memperbaiki peraturan perundang-undangan di bidang PNBP
(mekanisme dan tarif).
Subsidi Energi
Memberikan subsidi tetap untuk BBM jenis minyak
solar.
Penerapan tariff adjusment untuk TTL.
Perbaikan bauran energi input untuk pembangkit listik.
Subsidi Non Energi
Menyediakan Raskin kepada RTS selama 12 bulan
sebesar 15 kg/RTS/bulan dengan harga jual
Rp1.600/kg.
Memenuhi kebutuhan pupuk dan benih petani dengan
harga terjangkau dalam meningkatkan produksi pertanian.
Transfer ke Daerah
Melanjutkan kebijakan affirmatif DAK yang diprioritaskan pada
bidang infrastruktur dasar untuk Meningkatkan alokasi DAK.
Penajaman bidang DAK sehingga lebih efektif, selektif dan
optimal pemanfaatannya.
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 59
Dana Desa
Meningkatkan alokasi Dana Desa 2016 sehingga setara 6
persen dari dan diluar transfer ke daerah.
Mengefektifkan program-program yang berbasis desa
sesuai amanat UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Pokok-
Pokok Kebijakan Defisit dan Pembiayaan 2016
Defisit diupayakan terus menurun, menjadi
sekitar 1,7% - 1,9% terhadap PDB.
Primary balance diupayakan untuk terus membaik, sehingga
menuju positif di tahun 2019.
Pengendalian rasio utang terhadap PDB.
Mendukung program sejuta rumah bagi melalui alokasi
dana bergulir untuk BLU PPP (FLPP).
Melanjutkan pemberian beasiswa dan
rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak akibat bencana
alam melalui program dana pengembangan pendidikan
nasional.
Mendukung percepatan pembangunan infrastruktur melalui
pinjaminan pemerintah.
Mendukung peran BUMN sebagai agen pembangunan.
Mewujudkan peogram Prioritas Nasional (Nawacita) melalui
alokasi PMN kepada BUMN.
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 60
3.2 Tujuan dan Sasaran Renja BP2T Provinsi RiauTahun 2017Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana
kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah
ditetapkan dalam rencana strategis yang akan dilaksanakan oleh
instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan.
Instansi Pemerintah merupakan target indikator kinerja tingkat
sasaran sratejik untuk masing-masing unit kerja. Rencana Kinerja
ini menjabarkan target kinerja yang menunjukan kuantitatif yang
melekat pada setiap indikator kinerja, baik pada tingkat sasaran
strategis maupun pada tingkat kegiatan dan merupakan
pembanding bagi proses pengukuran keberhasilan organisasi yang
dilakukan setiap akhir priode pelaksanaan. Dalam rencana kinerja
ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh
indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan.
Ukuran keberhasilan dinyatakan dalam angka capaian realisasi atas
indikator-indikator kinerja yang berorientasi indikator kinerja
sasaran untuk masing-masing unit kerja/instansi. Pencapaian
angka-angka indikator kinerja Instansi Pemerintah menggambarkan
hasil pencapaian sasaran strategis.
Berdasarkan rumusan yang tertuang dalam Renstra, Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau telah
mengidentifikasikan sasaran strategis yang ingin dicapai pada
tahun 2017 berdasarkan bidang kewenangan yang dimilikinya.
Setiap sasaran strategis yang ada diidentifikasi indikator kinerja
yang akan dijadikan tolak ukur keberhasilan pencapaian sasaran.
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 61
Sasaran-sasaran strategis beserta indikator kinerjanya ini
dirumuskan dari dokumen perencanaan strategis. Sasaran strategis
ini sebagaimana tertuang dalam Kerangka Umum Anggaran (KUA)
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau
Tahun 2017.
Adapun sasaran rencana kinerja yang ingin dicapai Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau pada Tahun 2017 sesuai
dengan rumusan Rencana Strategis adalah :
1. Meningkatnya kepuasan masyarakat dalam proses pelayanan
perizinan dan non perizinan, dengan indikator capaian adalah :
a. Angka Indeks Masyarakat, IKM = 82,00
b. Rasio jumlah pengaduan yang masuk dan diselesaikan,
100%.
2. Meningkatnya kegiatan pelayanan perizinan dan non perizinan
yang menunjang percepatan investasi dan penanaman modal,
dengan indikator :
a. Jumlah perizinan dan non perizinan yang diproses,
b. Rasio jumlah perizinan dan non perizinan yang masuk dan
diselesaikan sesuai standar, 100 %.
Untuk mencapai sasaran kinerja tahun 2017 tersebut, maka
ditetapkan 7 (tujuh) program dan 25 (dua puluh lima) kegiatan.
Program dan kegiatan tersebut telah dianggarkan dalam APBD
Provinsi Riau Tahun 2017, dan merupakan bagian dari komitmen
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau untuk
mengimplementasikan rencana strategis.
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 62
Uraian target sasaran program dan indikator kinerja kegiatan
sebagaimana tercantum pada formulir RKT pada lampiran tabel
Rencana Kinerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau
Tahun 2016 terlampir.
3.3. Program dan Kegiatan Badan PelayananPerizinan Terpadu Provinsi Riau
Program dan Kegiatan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi
Riau berisikan tentang faktor-faktor yang menjadi bahan
pertimbangan terhadap rumusan program dan kegiatan Rancangan
Awal RKPD, baik jenis program dan kegiatan dan pagu indikatif.
Program dan Kegiatan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi
Riau dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 63
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 64
Kami siap melayani dengan CERIA
Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 65
BAB IVPENUTUP
Demikian Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu Provinsi Riau Tahun 2017 ini dibuat untuk menjadi
pedoman di lingkungan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi
Riau dalam menyusun program dan kegiatan prioritas pada Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau Tahun Anggaran 2017.
Melalui dokumen Rencana Kerja Tahun 2017 ini, diharapkan untuk
dapat dijadikan pedoman dalam melaksanakan program/kegiatan di
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau selama satu tahun
dalam mendukung pencapaian prioritas pembangunan Tahun 2017.
Pekanbaru, Juni 2016
KEPALA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADUPROVINSI RIAU
EVAREFITA, SE, M.SiPembina Tingkat I
NIP. 19720628 199703 2 004