bab i. pendahuluan -...

65
Kami siap melayani dengan CERIA Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan pembangunan daerah merupakan proses penyusunan tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu. Dokumen Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah Daerah terdiri atas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategis SKPD (Renstra SKPD). Penyusunan dokumen RPJMD dikoordinasikan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), sedangkan penyusunan Renstra SKPD disusun oleh SKPD sesuai dengan tugas dan kewenangannya. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) merupakan proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan, dan sasaran yang ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra). Penyusunan dokumen RKT memperhatikan hasil evaluasi pelaksanaan kinerja SKPD tahun sebelumnya dalam rangka pencapaian rencana strategis juga memperhatikan dokumen perencanaan dan penganggaran daerah lainnya yaitu dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Riau Tahun 2017 dan dokumen Rencana Kerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017.

Upload: dinhlien

Post on 19-Aug-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 1

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Perencanaan pembangunan daerah merupakan proses

penyusunan tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur

pemangku kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan dan

pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan

wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu. Dokumen

Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah Daerah terdiri atas

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan

Rencana Strategis SKPD (Renstra SKPD). Penyusunan dokumen

RPJMD dikoordinasikan oleh Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah (BAPPEDA), sedangkan penyusunan Renstra SKPD

disusun oleh SKPD sesuai dengan tugas dan kewenangannya.

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) merupakan proses penetapan

kegiatan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan program,

kebijakan, dan sasaran yang ditetapkan dalam Rencana Strategis

(Renstra). Penyusunan dokumen RKT memperhatikan hasil

evaluasi pelaksanaan kinerja SKPD tahun sebelumnya dalam

rangka pencapaian rencana strategis juga memperhatikan

dokumen perencanaan dan penganggaran daerah lainnya yaitu

dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi

Riau Tahun 2017 dan dokumen Rencana Kerja Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau

Tahun 2017.

Page 2: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 2

Rencana Kinerja Tahunan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu

Provinsi Riau Tahun 2017 merupakan dokumen perencanaan

kinerja dari tahapan pelaksanaan Renstra Badan Pelayaan

Perizinan Terpadu Provinsi Riau Tahun 2014-2019, yang disusun

melalui rangkaian mekanisme dan pembahasan, yaitu

pembahasan ditingkat Provinsi pada Forum Gabungan Satuan

Kerja Perangkat Daerah (FORUM-SKPD) untuk membahas

rencana kerja Pemerintah Daerah Tahun 2017 hingga

pembahasan-pembahasan teknis yang dilakukan antara SKPD

dengan TAPD untuk penajaman program dan kegiatan yang

dianggap prioritas.

Secara hierarki penyusunan rencana kerja SKPD merupakan

produk dasar bagi penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah

yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah, diserasikan dengan rencana Kerja Pemerintah

dan menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Anggaran

Pembangunan Belanja Daerah (RAPBD). Renja SKPD mempunyai

kedudukan yang strategis, yaitu menjembatani antara

perencanaan strategis jangka menengah dengan perencanaan dan

penganggaran tahunan.

1.2 LANDASAN HUKUM

Rencana Kinerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi

Riau Tahun 2017 disusun dengan memperhatikan dan

berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku,

yaitu : (Masukkan Lembaran Negara)

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 1958

tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera

Barat, Jambi, dan Riau;

Page 3: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 3

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999

tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari

Koprupsi, Kolusi, dan Nepotisme;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003

tentang Keuangan Negara;

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004

tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan

Daerah;

6. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2007

tentang Penanaman Modal;

7. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah;

8. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Rencana

Kinerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Riau Tahun

2015;

9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun

2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi

Pemerintah;

10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun

2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara

Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah

Daerah Kabupaten/Kota;

11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun

2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian,

dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

Page 4: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 4

12. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2009

tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman

Modal;

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 59

tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

24 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu;

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

20 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja

Unit Pelayanan Terpadu di Daerah;

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

17. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik

Indonesia Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan

Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah;

18. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 2 Tahun 2008 tentang

Urusan Pemerintah Yang Menjadi Kewenangan Daerah

Provinsi Riau;

19. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 4 Tahun 2008 tentang

Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Riau;

Page 5: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 5

20. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 9 Tahun 2009 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Provinsi Riau Tahun

2005-2025;

21. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 9 Tahun 2013 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Provinsi Riau Tahun 2014-2019;

22. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 3 Tahun 2014 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah, dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi

Riau;

23. Peraturan Gubernur Riau Nomor 42 Tahun 2015 tentang

Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Pelayanan

Perizinan Terpadu Provinsi Riau;

24. Peraturan Gubernur Nomor 63 Tahun 2015 tentang Rencana

Kerja Pembangunan Daerah Provinsi Riau Tahun 2016

(Lembar Daerah Provinsi Riau Tahun 2015 Nomor 63).

25. Peraturan Gubernur Riau Nomor 23 Tahun 2016 tentang

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Riau

Tahun 2017;

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

A. MaksudMaksud penyusunan Rencana Kerja (RENJA) Badan

Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau Tahun 2017

adalah untuk dapat dijadikan pedoman dalam melaksanakan

program/kegiatan di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu

Provinsi Riau selama satu tahun dalam mendukung

pencapaian prioritas pembangunan tahun 2017.

Page 6: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 6

B. Tujuan

Tujuan disusunnya Rencana Kerja (RENJA) Badan Pelayanan

Perizinan Terpadu Provinsi Riau Tahun 2017 adalah untuk :

1. Membentuk kesepakatan bersama di lingkungan Badan

Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau mengenai

kinerja yang ditargetkan untuk dicapai pada Tahun 2017.

2. Sebagai acuan dalam evaluasi kinerja dan dasar dalam

pengukuran capaian kinerja Tahun 2017.

3. Sebagai acauan dalam penyususunan RKA tahun anggaran

2017.

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penyajian Rencana Kinerja Badan Pelayanan

Perizinan Terpadu Provinsi Riau Tahun 2017 dibagi dalam

beberapa bab dan lampiran. Uraian singkat masing-masing

bab adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Memuat latar belakang, maksud, tujuan dan

manfaat, landasan hukum, kedudukan, tugas pokok

dan fungsi, serta sistematika penulisan.

Bab II Evaluasi Kinerja Badan Pelayanan PerizinanTerpadu Provinsi Riau Tahun 2015 (N-2)

Memuat uraian tentang hasil evaluasi kinerja Badan

Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau

berdasarkan pelaksanaan tugas dan fungsi serta

Page 7: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 7

program dan kegiatan tahun 2015.

Bab III Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan

Memuat Tujuan dan Sasaran Renja SKPD.

Bab IV Penutup

Memuat hubungan rancana kinerja dalam siklus

sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan

dokumen perencanaan, serta kaedah pelaksanaan

Page 8: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 8

BAB IIEVALUASI KINERJA BADAN PELAYANANPERIZINAN TERPADU PROVINSI RIAUTAHUN 2015 (N-2)

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun 2015dan Capaian Renstra SKPD

Evaluasi pelaksanaan kinerja dilakukan terhadap pelaksanaan

Rencana Kerja (RENJA) Badan Pelayanan Perizinan Terpadu

Provinsi Riau Tahun 2015. Berkaitan dengan sedang disusunnya

Renstra SKPD Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau

Tahun 2014 – 2018 dan mempertimbangkan bahwa Rencana

Kerja (RENJA) Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau

Tahun 2017 merupakan Rencana Kerja tahun ke tiga dalam

periode tersebut, maka berdasarkan Permendagri Nomor 54

Tahun 2010, pengisian tabel tentang Rekapitulasi Hasil Evaluasi

Pelaksanaan Renja SKPD Badan Pelayanan Perizinan Terpadu

Provinsi Riau s/d tahun berjalan hanya mencantumkan

program/kegiatan, indikator kinerja program serta target akhir

periode Renstra SKPD Tahun 2018. Pencapaian kinerja kegiatan

yang menjadi indikator kinerja utama Badan Pelayanan Perizinan

Terpadu Provinsi Riau dicapai melalui program dan kegiatan yang

uraiannya evaluasinya dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Page 9: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 9

Page 10: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 10

Page 11: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 11

Page 12: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 12

Page 13: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 13

Page 14: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 14

2.1.1 Pendapatan dan Belanja

A. Pendapatan

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta kewenangannya,

Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau tidak

memiliki anggaran pendapatan.

B. Belanja

Pada Tahun Anggaran 2015, Badan Pelayanan Perizinan

Terpadu Provinsi Riau dialokasikan anggaran sebesar Rp.

20.538.674.024.00, yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung

sebesar Rp. 15.602.462.474.00, dan Belanja Langsung sebesar

Rp. 4.936.221.550.00, dijabarkan dalam 7 Program dan

28 Kegiatan.

2.1.2 Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan APBD TahunAnggaran 2015

alam struktur keuangan dalam Anggaran Pendapatan Belanja

Daerah (APBD) Tahun 2015 pada Badan Pelayanan Perizinan

Terpadu Provinsi Riau berdasarkan klasifikasi belanja menurut

urusan merupakan SKPD yang melaksanakan Urusan Wajib

Penanaman Modal, dan berdasarkan klasifikasi belanja daerah menurut

fungsi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau termasuk

SKPD yang menjalankan Fungsi Ekonomi.

Dana anggaran Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung Badan

Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau yang dialokasikan pada

ABPD Provinsi Riau Tahun 2015 setelah perubahan seluruhnya

berjumlah Rp. 20.538.674.024,- (dua puluh milyar lima ratus tiga

Page 15: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 15

puluh delapan juta enam ratus tujuh puluh empat ribu dua puluh

empat rupiah), dengan uraian serta realisasi anggaran sebagai berikut :

Tabel 2.2. Realisasi Anggaran Badan Pelayanan Perizinan TerpaduProvinsi Riau Tahun 2015

I. PENDAPATAN 0,00 0,00 0,00II. BELANJA DAERAH 20.538.674.024,00 16.533.350.771,00 80,501. Belanja Tidak Langsung 15.602.462.474,00 12.377.495.302,00 79,332. Belanja Langsung 4.936.221.550,00 4.155.855.409,00 84,19

a. Belanja Pegawai 329.730.000,00 280.730.000,00 85,14b. Belanja Barang dan Jasa 3.619.386.220,00 2.959.886.209,00 81,78c. Belanja Modal 987.095.330,00 915.239.200,00 92,72

%No. Uraian Jumlah (Rp.) Realisasi (Rp.)

Sumber : Sub. Bagian Keuangan dan Perlengkapan BP2T Provinsi Riau.

Anggaran Belanja Tidak Langsung dialokasikan untuk membiayai

Belanja Pegawai berupa Gaji dan Tunjangan serta Tambahan

Penghasilan PNS sebesar Rp.15.602.462.474,00,- (lima belas milyar

enam ratus dua juta empat ratus enam puluh dua ribu empat

ratus tujuh puluh empat rupiah) terealisasi sebesar Rp.

12.377.495.302,00,- (dua belas milyar tiga ratus tujuh puluh tujuh

juta empat ratus sembilan puluh lima ribu tiga ratus dua rupiah)

atau 79,33 persen.

Anggaran Belanja Langsung dialokasikan sebesar

Rp.4.936.221.550,00,- empat milyar sembilan ratus tiga puluh

enam juta dua ratus dua pulu satu ribu rupiah) terealisasi sebesar

Rp.4.155.855,409,- (empat milyar seratus lima puluh lima juta

delapan ratus lima puluh lima ribu empat ratus sembilan rupiah)

atau 84,19 persen digunakan untuk melaksanakan 28 (dua puluh

delapan) kegiatan pada 7 (tujuh) program.

Page 16: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 16

Realisasi pelaksanaan program dan kegiatan yang dilaksanakan

sesuai dengan APBD Provinsi Riau dan Rencana Kinerja Badan

Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau Tahun 2015 melalui

kegiatan-kegiatan yang uraiannya dapat dijelaskan sebagai

berikut:

A. Program Penunjang (Program SKPD)

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Realisasi pelaksanaan kegiatan pada program Pelayanan

Administrasi Perkantoran ini adalah sebagai berikut :

Kegiatan :

a. Penyediaan jasa surat menyuratUntuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar

Rp.12.500.000,- (dua belas juta limaratus juta

rupiah) dan terealisasi sebesar Rp.7.945.000,- (Tujuh

Juta Sembilan Ratus Empat Puluh Lima Ribu Rupiah)

Melalui kegiatan ini telah tersedianya pelayanan

administrasi surat menyurat selama 1 tahun.

b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air danlistrikUntuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar

Rp.105.000.000,- (seratus lima juta rupiah) dan

terealisasi sebesar Rp. 97.309.753,- (Sembilan Puluh

Tujuh Juta Tiga Ratus Sembilan Ribu Tujuh Ribu

Lima Puluh tiga Rupiah). Melalui kegiatan ini telah

tersedianya fasilitas kantor dan sarana komunikasi

informasi berupa langganan telepon dan operasional

website/internet pada Badan Pelayanan Perizinan

Terpadu Provinsi Riau.

Page 17: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 17

c. Penyediaan alat tulis kantorUntuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar

Rp.195.000.000,- (seratus sembilan puluh lima juta

rupiah) dan terealisasi sebesar Rp.192.385.400,-

(seratus sembilan puluh dua tiga ratus lapan puluh

lima ribu empat ratus Rupiah). Melalui kegiatan ini

telah tersedianya alat tulis kantor sebanyak 45 jenis

untuk keperluan kantor selama 1 tahun.

d. Penyediaan barang cetakan dan penggandaanUntuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar

Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) dan

terealisasi sebesar Rp.198.385.400,- (seratus

sembilan puluh delapan juta tiga ratus delapan pulah

lima ribu empat ratus rupiah). Melalui kegiatan ini

telah tersedianya barang cetakan dan penggandaan

sebanyak 19 jenis untuk keperluan kantor selama 1

tahun.

e. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantorUntuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar

Rp.783.360.000,- (tujuh ratus delapan puluh tiga juta

tiga ratus enam puluh ribu rupiah) dan terealisasi

sebesar Rp.713.701.400,- (tujuh ratus tiga belas juta

tujuh ratus satu ribu empat ratus rupiah).

f. Penyediaan Bahan Bacaan dan PeraturanPerundang-UndanganUntuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar

Rp.70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) dan

terealisasi sebesar Rp.68.520.000,- (enam puluh

delapan juta lima ratus dua pulah ribu rupiah).

Page 18: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 18

Melalui kegiatan ini telah tersedianya bahan bacaan

sebanyak 3 jenis kegiatan, yaitu bahan bacaan

terbitan berkala (harian) berupa koran serta buku

ilmu pengetahuan umumdan buku peraturan

perundang-undangan.

g. Penyediaan Makanan dan MinumanUntuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar

Rp.358.325.000,- (tiga ratus lima puluh delapan juta

tiga ratus dua puluh lima ribu rupiah) dan terealisasi

sebesar Rp.302.369.500,- (tiga ratus dua juta tiga

ratus enam puluh sembilan ribu lima ratus rupiah).

Melalui kegiatan ini telah tersedianya makan dan

minum keperluan kantor sebanyak 100 orang serta

untuk keperluan rapat, tamu dan kegiatan lainnya

selama 1 tahun.

h. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluardaerahUntuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar

Rp.367.900.000,- (tiga ratus enam puluh tujuh juta

sembilan ratus ribu rupiah) dan terealisasi sebesar

Rp.201.631.600,- (dua ratus satu juta enam ratus

tiga puluh satu ribu enam ratus rupiah). Melalui

kegiatan ini menunjang keikutsertaan Badan

Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau dalam

rapat-rapat koordinasi dan konsultasi selama 1

tahun.

Page 19: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 19

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Realisasi pelaksanaan kegiatan pada program Peningkatan

Sarana dan Prasarana Aparatur ini adalah sebagai berikut :

a. Pemeliharaan rutin/berkala mobil jabatanUntuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar

Rp.144.580.000,- (seratus empat puluh empat juta

lima ratus delapan puluh ribu rupiah) dan terealisasi

sebesar Rp. 64.657.176,- (enam pulah empat juta

enam ratus lima puluh tujuh ribu seratus tujuh

puluh enam rupiah). Melalui kegiatan ini telah

terpeliharanya mobil jabatan sebanyak 6 unit

kendaraan roda empat secara rutin/berkala.

b. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedungkantorUntuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar

Rp.68.700.000,- (enam puluh delapan juta tujuh

ratus ribu rupiah) dan terealisasi sebesar

Rp.60.708.000,- (enam puluh juta tujuh ratus

delapan ribu rupiah). Melalui kegiatan ini telah

terpeliharanya peralatan gedung kantor melalui

service rutin, penggantian tinta mesin fotocopy,

perbaikan dan penggantian alat komputer,

pemeliharaan telepon, perbaikan dan penggantian

instansi listrik / telepon, pemeliharaan komputer

secara rutin / berkala.

Page 20: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 20

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Realisasi pelaksanaan kegiatan pada program

Peningkatan Disiplin Aparatur ini adalah sebagai berikut:

a. Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentuUntuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar

Rp.105.400.000,- (seratus lima juta empat ratus ribu

rupiah) dan terealisasi sebesar Rp.93.790.000,-

(sembilan puluh tiga juta tujuh ratus sembilan puluh

ribu rupiah). Melalui kegiatan ini telah tersedia

pakaian sebanyak 2 jenis berupa pakaian alahraga

dan pakaian melayu sebanyak 200 stel.

Melalui kegiatan ini telah tersedia pakaian sebanyak

2 jenis berupa pakaian alahraga dan pakaian melayu

sebanyak 200 stel.

b. Pembinaan fisik dan Mental AparaturUntuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar

Rp.35.000.000,- (tiga puluh lima juta rupiah) dan

terealisasi sebesar Rp.34.000.000,- (tiga puluh empat

juta rupiah). Melalui kegiatan ini tersedianya

penunjang kegiatan pembinaan mental dan fisik

aparatur (Provinsi Riau) selama 1 tahun.

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber DayaAparatur

Realisasi pelaksanaan kegiatan pada program

Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur ini

adalah sebagai berikut:

Page 21: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 21

a. Diklat Fungsional Teknis (keikutsertaan dalamkursus, pelatihan, seminar, dan workshop)Untuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar

Rp.250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah)

dan terealisasi sebesar Rp.104.098.500,-(seratus

empat juta sembilan puluh delapan ribu lima ratus

rupiah).

Melalui kegiatan ini sebanyak 15 pegawai telah

diikutsertakan dalam bimtek, workshop dan diklat di

luar Provinsi Riau dan 50 pegawai di dalam Provinsi

Riau.

5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem PelaporanPencapaian Kinerja dan Keuangan

Realisasi pelaksanaan kegiatan pada program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan Pencapaian Kinerja dan

Keuangan ini adalah sebagai berikut :

a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisarrealisasi kinerja SKPDUntuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar

Rp.82.766.600,- (delapan puluh dua juta tujuh ratus

enam puluh enam ribu enam ratus rupiah) dan

terealisasi sebesar Rp.73.242.000,- (tujuh puluh tiga

juta dua ratus empat puluh dua ribu rupiah).

Melalui kegiatan ini telah tersusun laporan capaian

kinerja/realisasi fisik dan keuangan kegiatan belanja

langsung setiap bulannya.

Page 22: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 22

b. Penyusunan laporan keuangan semesteranUntuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar

Rp.6.288.625,- (enam juta dua ratus delapan puluh

delapan ribu enam ratus dua puluh limarupiah) dan

terealisasi sebesar Rp.5.838.625,- (lima juta delapan

ratus tiga puluh delapan ribu enam ratus dua puluh

lima rupiah). Melalui kegiatan ini telah tersusunnya

laporan keuangan semesteran.

c. Penyusunan Laporan Keuangan Akhir TahunUntuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar

Rp.6.288.625,- (enam juta dua ratus delapan puluh

delapan ribu enam ratus dua puluh limarupiah)dan

terealisasi sebesar Rp.6.288.625,- (enam juta dua

ratus delapan puluh delapan ribu enam ratus dua

puluh limarupiah). Melalui kegiatan ini telah

tersusunnya laporan keuanganakhir tahunan berupa

Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca Catatan

Atas Laporan Keuangan (CALK).

d. Penyusunan Rencana Kerja (RENJA) SKPDUntuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar

Rp.70.749.800,- (tujuh puluh juta tujuh ratus empat

puluh sembilan ribu delapan ratus rupiah) dan

terealisasi sebesar Rp.58.131.200,- (lima puluh

delapan juta seratus tiga puluh satu ribu dua ratus

rupiah). Melalui kegiatan ini telah tersusunnya

dokumen rencana program/kegiatan dan anggaran

Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau.

Page 23: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 23

e. Review Rencana Strategis (RENSTRA) SKPDUntuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar

Rp.50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dan

terealisasi sebesar Rp.44.622.500,- (empat puluh

empat juta enam ratus dua puluh dua ribu lima ratus

rupiah). Melalui kegiatan ini telah tersedianya

dokumen renstra BP2T Provinsi Riautahun 2015-

2018.

6. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

Realisasi pelaksanaan kegiatan pada program Peningkatan

Akuntabilitas Perizinan dan Non Perizinan adalah sebagai

berikut:

a. Peningkatan Sistem Informasi/Publikasi tentangPelayanan Perizinan dan Non Perizinan

Untuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar

Rp.300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) dan

terealisasi sebesar Rp.288.501.220,- (dua ratus

delapan puluh delapan juta lima ratus satu ribu dua

ratus dua puluh rupiah). Melalui kegiatan ini

tersedianya informasi pelayanan perizinan dan non

perizinan pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu

Provinsi Riau Tahun 2015.

Page 24: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 24

b. Sosialisasi Promosi dan Publikasi PelayananPerizinan dan Non Perizinan

Untuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar

Rp.279.300.000,- (dua ratus tujuh puluh sembilan

juta tiga ratus ribu rupiah) dan terealisasi sebesar

Rp.262.350.700,- (dua ratus enam puluh dua juta

tiga ratus lima puluh ribu tujuh ratus rupiah).

Melalui kegiatan ini tersedianya informasi perizinan

dan non perizinan yang akurat pada Badan Pelayanan

Perizinan Terpadu Provinsi Riau Tahun 2015.

c. Penerapan Pengendalian Managemen MutuPelayanan

Untuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar

Rp.128.461.300,- (seratus dua puluh delapan juta

empat ratus enam puluh satu ribu tiga ratus rupiah)

dan terealisasi sebesar Rp.112.718.110,- (seratus dua

belas juta tujuh ratus delapan belas ribu seratus

sepuluh rupiah). Melalui kegiatan ini terukurnya

mutu pelayanan Badan Pelayanan Perizinan dan Non

Perizinan padaBadan Pelayanan Perizinan Terpadu

Provinsi Riau Tahun 2015.

7. Program Peningkatan Iklim Investasi dan RealisasiInvestasi

Realisasi pelaksanaan kegiatan pada program Peningkatan

Akuntabilitas Perizinan dan Non Perizinan adalah sebagai

berikut:

Page 25: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 25

a. Peningkatan Kinerja Tim Teknis Badan PelayananPerizinan Terpadu Provinsi RiauUntuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar

Rp.400.000.000,- (empat ratus juta rupiah) dan

terealisasi sebesar Rp.368.807.050,- (tiga ratus enam

puluh delapan juta delapan ratus tujuh ribu lima

puluh rupiah rupiah). Melalui kegiatan ini terlaksana

survey turun ke lapangan terkait proses penerbitan

perizinan yang direalisasikan dengan akurat.

b. Inventarisasi dan Verifikasi Perizinan dan NonPerizinanUntuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar

Rp.158.721.900,- (seratus lima puluh delapan juta

tujuh ratus dua puluh satu ribu sembilan ratus

rupiah ) dan terealisasi sebesar Rp.151.120.350,-

(seratus lima puluh satu juta seratus dua puluh ribu

tiga ratus lima puluh rupiah).

c. Monitoring dan Evaluasi Penerbitan Perizinan danNon perizinan

Untuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar

Rp.67.265.000,- (enam puluh tujuh juta dua ratus

enam puluh lima ribu rupiah) dan terealisasi sebesar

Rp.58.763.000.,- (lima puluh delapan juta tujuh ratus

enam puluh tiga ribu rupiah). Melalui kegiatan ini

Termonitornya dan Terevaluasinya penerbitan

Perizinan dan Non perizinan yang Telah di keluarkan.

Page 26: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 26

d. Rapat Koordinasi Pelayanan Terpadu Satu PintuSe–Provinsi Riau

Untuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar

Rp.220.019.600,- (dua ratus dua puluh juta sembilan

belas ribu enam ratus rupiah) dan terealisasi sebesar

Rp.174.482.600,- (seratus dua puluh delapan rupiah).

Melalui kegiatan ini tersedianya wadah komunikasi

dan koordinasi penyelenggaraan pelayanan terpadu

Provinsi Riau Tahun 2015

e. Penyusunan Dokumen Ketatalaksanaan PelayananTerpadu

Untuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar

Rp.148.340.000,- (seratus empat puluh delapan juta

tiga ratus empat puluh ribu rupiah) dan terealisasi

sebesar Rp.128.273.200,- (seratus dua puluh delapan

juta dua ratus tujuh puluh tiga ribu dua ratus

rupiah).

f. Pengelolaan Manajemen Penanganan PengaduanPerizinan dan Non Perizinan

Untuk kegiatan ini dialokasikan anggaran sebesar

Rp.123.175.100,- (seratus dua puluh tiga juta seratus

tujuh puluh lima ribu seratus rupiah) dan terealisasi

sebesar Rp.115.030.100,- (seratus lima belas juta tiga

puluh ribu seraus rupiah). Melalui kegiatan ini

tersedianya manajemen pengelolaan penanganan

pengaduan dan terselenggaranya sosialisasi

pengelolaan penanganan pengaduan perizinan dan

non perizinan.

Page 27: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 27

B. Evaluasi Pelaksanaan Tugas dan FungsiBadan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau sebagai

penyelenggara pelayanan terpadu satu pintu dibentuk melalui

Peraturan Gubernur Riau Peraturan Daerah Provinsi Riau

Nomor 8 Tahun 2008 yang telah dirubah menjadi Peraturan

Daerah Provinsi Riau Nomor 3 Tahun 2014 tentang Organisasi

Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, dan

Lembaga Teknis Daerah Provinsi Riau, yang secara legal-formal

berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2008

tentang Organisasi Perangkat Daerah serta Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelayanan Perizinan Terpadu di

Daerah. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau

merupakan unsur penunjang tugas tertentu Pemerintah

Provinsi Riau yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan berada

dibawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur Riau melalui

Sekretaris Daerah Provinsi Riau.

Untuk melaksanakan tugas tersebut Badan Pelayanan

Perizinan Terpadu Provinsi Riau mempunyai fungsi :

1. Pelaksanaan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan;

2. Koordinasi kegiatan survey di lapangan terhadap

permohonan perizinan dan non perizinan;

3. Pengelolaan pengaduan masyarakat dengan koordinasi

instansi terkait;

4. Pengelolaan informasi perizinan dan non perizinan;

5. Pengawasan atas pelaksanaan tugasnya;

6. Pelaksanaan pelayanan teknis adminstrasi Badan;

7. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan Gubernur sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Page 28: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 28

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 3 Tahun

2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah, dan Lembaga Teknis

Daerah Provinsi Riau, susunan organisasi Badan Pelayanan

Perizinan Terpadu Provinsi Riau, terdiri dari :

1. Kepala Badan

2. Sekretaris, terdiri dari :

a. Sub Bagian Perencanaan Pogram

b. Sub Bagian Umum;

c. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan.

3. Bidang Perizinan dan Rekomendasi

a. Tim Teknis

4. Bidang Survey

a. Tim Teknis

5. Bidang Penanganan Pengaduan

a. Tim Teknis

6. Kelompok Jabatan Fungsional.

Berdasarkan Peraturan Gubernur Riau Nomor 42 Tahun 2015

tentang Uraian Tugas Badan Pelayanan Perizinan Terpadu

Provinsi Riau, tugas dan fungsi masing-masing unit kerja pada

Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau adalah :

1. SekretariatSekretariat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan

urusan pada Subbagian Perencanaan Program, Subbagian

Keuangan dan Perlengkapan Serta Sub Bagian Umum

menyelenggarakan fungsi :

1) Penyelenggaraan perencanaan pada Sub Bagian

Perencanaan Program, Sub Bagian Keuangan dan

Perlengkapan Serta Sub Bagian Umum;

Page 29: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 29

2) Penyelenggaraaan pelaksanaan tugas pada Sub Bagian

Perencanaan Program, Sub Bagian Keuangan dan

Perlengkapan serta Sub Bagian Umum;

3) Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi dalam rangka

penyelenggaraan tugas dan fungsi pada Sub Bagian

Perencanaan Program, Sub Bagian Keuangan dan

Perlengkapan serta Sub Bagian Umum;

4) Penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan

dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi pada Sub

Bagian Perencanaan Program, Sub Bagian Keuangan dan

Perlengkapan Serta Sub bagian Umum;

5) Penyelenggaraan tugas dan fungsi lain sesuai dengan

tugas dan fungsinya berdasarkan peraturan perundang-

undangan;

6) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Badan.

Sekretariat membawahi 3 (tiga) Sub Bagian, antara lain:a. Kepala Sub Bagian Perencanaan Program, dengan tugas :

a. Merencanakan program kegiatan per tahun anggaran Sub

Bagian Perencanaan Program berdasarkan tugas, fungsi dan

renstra sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan;

b. Membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi

tugas pokok dan secara lisan agar tugas pokok terbagi habis;

c. Memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan maupun

tertulis untuk menghindari penyimpangan dan kesalahan

dalam pelaksanaan tugas;

Page 30: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 30

d. Memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan membandingkan

antara hasil kerja dengan petunjuk kerja untuk

penyempurnaan hasil kerja;

e. Menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai

sebagai bahan dalam pembinaan dan peningkatan karier;

f. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-

undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis

serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan Sub

Bagian Perencanaan Program secara rutin maupun berkala

untuk pengembangan wawasan pengetahuan dan

kemampuan;

g. Memberikan saran pertimbangan kepada Sekretaris Badan

tentang langkah-langkah atau tindakan yang perlu diambil

baik secara tertulis maupun lisan sebagai alternatif pilihan

dalam pengambilan keputusan;

h. Menginventarisasi permasalahan-permasalahan sesuai bidang

tugas pokok Sub Bagian Perencanaan Program secara rutin

maupun berkala sebagai bahan dasar pemecahan masalah;

i. Mengonsep naskah dinas sesuai bidang tugas pokok Sub

Bagian Perencanaan Program berdasarkan disposisi atasan

agar tersedia konsep naskah dinas yang dibutuhkan;

j. Melaksanakan pekerjaan penyusunan rencana kegiatan,

evaluasi, pengendalian dan pelaporan kegiatan Badan

Pelayanan Perizinan Terpadu;

k. Mengevaluasi hasil kegiatan per tahun anggaran Sub Bagian

Perencanaan Program berdasarkan capaian pelaksanaan

kegiatan sebagai bahan penyempurnaannya;

Page 31: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 31

l. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan kepada

Sekretaris secara periodik sebagai bahan

pertanggungjawaban;

m. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya

berdasarkan peraturan perundang-undangan.

b. Kepala Sub Bagian Umum, dengan tugas:a. Merencanakan program kegiatan per tahun anggaran Sub

Bagian Umum berdasarkan tugas, fungsi dan renstra sebagai

pedoman dalam pelaksanaan kegiatan;

b. Membagi tugas pokok kepada bawahan dengan disposisi

tugas pokok dan secara lisan agar tugas pokok terbagi habis;

c. Memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan maupun

tertulis untuk menghindari penyimpangan dan kesalahan

dalam pelaksanaan tugas;

d. Memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan membandingkan

antara hasil kerja dengan petunjuk kerja untuk

penyempurnaan hasil kerja;

e. Menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai

sebagai bahan dalam pembinaan dan peningkatan karier;

f. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-

undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis

serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan Sub

BagianUmum secara rutin maupun berkala untuk

pengembangan wawasan pengetahuan dan kemampuan;

g. Memberikan saran pertimbangan kepada Sekretaris Badan

tentang langkah-langkah atau tindakan yang perlu diambil

Page 32: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 32

baik secara tertulis maupun lisan sebagai alternatif pilihan

dalam pengambilan keputusan;

h. Menginventarisasi permasalahan-permasalahan sesuai bidang

tugas pokok Sub Bagian Umum secara rutin maupun berkala

sebagai bahan dasar pemecahan masalah;

i. Mengonsep naskah dinas sesuai bidang tugas pokok Sub

Bagian Umum berdasarkan disposisi atasan agar tersedia

konsep naskah dinas yang dibutuhkan;

j. Melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan hukum,

kelembagaan dan ketatalaksanaan di lingkup Badan

Pelayanan Perizinan Terpadu;

k. Mengumpulkan data dan menyiapkan bahan usul kenaikan

pangkat, kenaikan gaji berkala, pensiun, pemberian

penghargaan, penempatan formasi, kesejahteraan pegawai,

mutasi, pemberhentian pegawai, diklat, ujian diklat, ujian

dinas, izin belajar, pembuatan kartu pegawai (KARPEG),

Asuransi Kesehatan (ASKES), TASPEN, Kartu Istri/Suami

(Karis/Karsu);

l. Melaksanakan pengadaan barang yang dibutuhkan setelah

berkoordinasi dengan Badan Pengelola Keuangan dan Aset

Daerah;

m. Mengevaluasi hasil kegiatan per tahun anggaran Sub Bagian

Umum berdasarkan capaian pelaksanaan kegiatan sebagai

bahan penyempurnaannya;

n. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan kepada

Sekretaris secara periodik sebagai bahan

pertanggungjawaban;

Page 33: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 33

o. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya

berdasarkan peraturan perundang-undangan.

c. Kepala Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan, dengan tugas:a. Merencanakan program kegiatan per tahun anggaran Sub

Bagian Keuangan dan Perlengkapan berdasarkan tugas,

fungsi dan renstra sebagai pedoman dalam pelaksanaan

kegiatan;

b. Membagi tugas pokokkepada bawahan dengan disposisi tugas

pokok dan secara lisan agar tugas pokok terbagi habis;

c. Memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan maupun

tertulis untuk menghindari penyimpangan dan kesalahan

dalam pelaksanaan tugas;

d. Memeriksa hasil pekerjaan bawahan dengan membandingkan

antara hasil kerja dengan petunjuk kerja untuk

penyempurnaan hasil kerja;

e. Menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai

sebagai bahan dalam pembinaan dan peningkatan karier;

f. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-

undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis

serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan Sub

Bagian Keuangan dan Perlengkapan secara rutin maupun

berkala untuk pengembangan wawasan pengetahuan dan

kemampuan;

g. Memberikan saran pertimbangan kepada sekretaris Badan

tentang langkah-langkah atau tindakan yang perlu diambil

baik secara tertulis maupun lisan sebagai alternatif pilihan

dalam pengambilan keputusan;

Page 34: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 34

h. Menginventarisasi permasalahan-permasalahan sesuai bidang

tugas pokok Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan secara

rutin maupun berkala sebagai bahan dasar pemecahan

masalah;

i. Mengonsep naskah dinas sesuai bidang tugas pokok Sub

Bagian Keuangan dan Perlengkapan berdasarkan disposisi

atasan agar tersedia konsep naskah dinas yang dibutuhkan;

j. Melaksanakan urusan adminsitrasi keuangan, pengelolaan

anggaran, pertanggungjawaban dan pelaporan keuangan serta

urusan perlengkapan dan peralatan kantor

k. Mengevaluasi hasil kegiatan per tahun anggaran Sub Bagian

Keuangan dan Perlengkapan berdasarkan capaian

pelaksanaan kegiatan sebagai bahan penyempurnaannya;

l. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan kepada

Sekretaris secara periodik sebagai bahan

pertanggungjawaban;

m. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugasnya

berdasarkan peraturan perundang-undangan.

2. Bidang Perizinan dan Rekomendasi

Bidang Perizinan dan Rekomendasi mempunyai tugas pokok

menyelenggarakan urusan pada bidang pelayanan perizinan dan

non perizinan yang meliputi pengelolaan pelayanan, meneliti

kelengkapan administrasi serta pengawasan prosedur dan

mekanisme pelayanan perizinan dan non perizinan.

Page 35: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 35

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kepala Bidang Perizinan dan

Rekomendasi mempunyai fungsi :

1) Penyelenggaraan perencanaan pada bidang pelayanan perizinan

dan non perizinan;

2) Penyelenggaraan pelaksanaan tugas pada bidang pelayanan

perizinan dan non perizinan;

3) Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi dalam rangka

penyelenggaraan tugas dan fungsi pada bidang pelayanan

perizinan dan non perizinan;

4) Penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan dalam

rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi pada bidang pelayanan

perizinan dan non perizinan;

5) Pengelolaan penyusunan prosedur dan mekanisme pelayanan

perizinan dan non perizinan;

6) Pengelolaan penerimaan berkas permohonan perizinan dan non

perizinan;

7) Pengelolaan pemeriksaan atau penelitian berkas permohonan

perizinan dan non perizinan;

8) Pengelolaan pemrosesan perizinan dan non perizinan serta

mengkoordinasikan dengan tim teknis;

9) Pengelolaan penyerahan perizinan dan non perizinan yang telah

selesai kepada pemohon.

10) Penyelenggaraan tugas dan fungsi lain sesuai dengan tugas dan

fungsinya berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Page 36: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 36

Bidang Perizinan dan Rekomendasi terdiri dari Tim Teknis yang

merupakan kelompok kerja yang terdiri dari unsur-unsur satuan

kerja perangkat daerah terkait yang mempunyai kewenangan untuk

memberikan masukan/saran teknis terhadap permohonan perizinan

dan non perizinan serta bertanggungjawab kepada Kepala Badan

melalui Kepala Bidang Perizinan dan Rekomendasi.

Tim Teknis mempunyai tugas :

1) Memberikan pertimbangan teknis terhadap permohonan

perizinan dan non perizinan kepada Kepala Badan melalui Kepala

Bidang Perizinan dan Rekomendasi;

2) Membantu menyebarluaskan informasi dan mensosialisasikan

berbagai kebijakan dan peraturan yang terkait dengan perizinan

dan non perizinan;

3) Menyediakan bahan dan petunjuk teknis yang berkenaan dengan

perizinan dan non perizinan;

4) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang.

Sesuai dengan dengan tugas pokok dan fungsinya, Badan Pelayanan

Perizinan Terpadu merupakan instansi yang melaksanakan

pelayanan administrasi perizinan dan non perizinan yang menjadi

kewenangan Pemerintah Provinsi Riau secara terpadu.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut, Badan

Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau pada tahun 2015

memproses perizinan dan non perizinan sebanyak 11.106 (sebelas

ribu seratus enam) jenis perizinan dan non perizinan yang terdiri dari

798 (tujuh ratus sembilan puluh delapan) jenis pelayanan perizinan

dan 10.308 (sepuluh ribu tiga ratus delapan) jenis pelayanan non

perizinan.

Page 37: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 37

Adapun rincian jumlah penyelesaian perizinan dan non perizinan

sepanjang tahun 2015 pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu

adalah sebagai berikut:

Tabel 2.3. Rekapitulasi Perizinan dan Non Perizinan Tahun 2015

S

Sumber : Bidang Perizinan dan Rekomendasi, 2015

NO BIDANG PERIZINAN NONPERIZINAN

JLH KET

1 Bidang PekerjaanUmum

12 - 12 -

2 Bidang Pendidikan - - - -3 Bidang Perikanan dan

Kelautan5 - 5 -

4 Bidang Energi SumberDaya Mineral

16 - 16 -

5 Bidang Kehutanan - - - -6 Bidang Kesatuan

Bangsa dan Politik- 10134 10134 -

7 Bidang Kesehatan 1 147 148 -8 Bidang Koperasi dan

UKM1 - 1 -

9 Bidang LingkunganHidup

- - - -

10 Bidang PenanamanModal

30 - 30 -

11 Bidang Perhubungan 15 - 15 -12 Bidang Perindustrian

dan Perdagangan48 5 53 -

13 Bidang Perkebunan 16 16 -

14 Bidang Pertenakan 356 6 362 -15 Bidang Sosial - - - -16 Bidang Tenaga Kerja 314 - 314 -

TOTAL 798 10.308 11.106 -

Page 38: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 38

3. Bidang SurveyBidang Survey mempunyai tugas pokok menyelenggarakan

urusan pada kegiatan survey lapangan yang meliputi

perencanaan, pelaksanaan, pelaporan hasil survey terhadap

permohonan perizinan dan non perizinan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan.

Untuk melaksanakan tugasnya, Kepala Bidang Survey

mempunyai fungsi:

1) Penyelenggaraan perencanaan pada kegiatan survey

lapangan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,

pelaporan hasil survey terhadap permohonan perizinan dan

non perizinan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan;

2) Penyelenggaraan pelaksanaan tugas padakegiatan survey

lapangan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,

pelaporan hasil survey terhadap permohonan perizinan dan

non perizinan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan;

3) Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi dalam rangka

penyelenggaraan tugas dan fungsi pada kegiatan survey

lapangan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,

pelaporan hasil survey terhadap permohonan perizinan dan

non perizinan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan;

Page 39: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 39

4) Penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan dalam

rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi pada kegiatan

survey lapangan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,

pelaporan hasil survey terhadap permohonan perizinan dan

non perizinan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan;

5) Pengelolaan administrasi peninjauan lapangan atau survey;

6) Pengelolaan perencanaan peninjauan lapangan atau survey;

7) Pengelolaan pelaksanaan peninjauan lapangan atau survey

bersama tim teknis, kabupaten/kota dan instansi terkait

diluar provinsi;

8) Pengelolaan pelaporan hasil peninjauan lapangan dan

survey;

9) Penyelenggaraantugas dan fungsi lain sesuai dengan tugas

dan fungsinya berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Bidang Survey terdiri dari Tim Teknis yang merupakan kelompok

kerja yang terdiri dari unsur-unsur satuan kerja perangkat

daerah terkait yang mempunyai kewenangan untuk memberikan

masukan/saran teknis dan melaksanakan survey bersama

Kabupaten/Kota dan instansi terkait di luar Provinsi dalam

rangka penerbitan perizinan dan non perizinan serta

bertanggungjawab kepada Kepala Badan melalui Kepala Bidang

Survey.

Page 40: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 40

Hingga akhir tahun 2015 telah dilaksanakan survey terhadap 68

permohonan perizinan dan non perizinan. Adapun rincian

jumlah pelaksanaan survey perizinan dan non perizinan setiap

bulannya sepanjang tahun 2015 pada Badan Pelayanan

Perizinan Terpadu Provinsi Riau.

Tabel 2.4. Rincian Jumlah Pelaksanaan Survey Tahun 2015

Sumber : Bidang Survey BP2T Provinsi Riau, 2015

4. Bidang Penanganan PengaduanBidang Penanganan Pengaduan mempunyai tugas pokok

menyelenggarakan urusan pada bidang perizinan dan non

perizinan yang diterbitkan oleh Badan Pelayanan Perizinan

Terpadu Provinsi Riau.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kepala Bidang

Penanganan Pengaduan mempunyai fungsi :

1) Penyelenggaraan perencanaan pada bidang perizinan dan non

perizinan yang diterbitkan oleh Badan Pelayanan Perizinan

Terpadu;

2) Penyelenggaraan pelaksanaan tugaspada bidang perizinan

dan non perizinan yang diterbitkan oleh Badan Pelayanan

Perizinan Terpadu;

TAHUN PERIZINAN NON PERIZINAN TOTALJANUARI 0 2 2FEBRUARI 0 2 2

MARET 12 3 15APRIL 13 0 13MEI 4 0 4JUNI 15 0 15JULI 0 2 2AGUSTUS 2 1 3SEPTEMBER 8 1 9OKTOBER 3 2 5NOVEMBER 1 0 1DESEMBER 10 5 15

Page 41: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 41

3) Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi dalam rangka

penyelenggaraan tugas dan fungsi pada bidang perizinan dan

non perizinan yang diterbitkan oleh Badan Pelayanan

Perizinan Terpadu;

4) Penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan dalam

rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi pada bidang

perizinan dan non perizinan yang diterbitkan oleh Badan

Pelayanan Perizinan Terpadu;

5) Pengelolaan urusan administrasi penyelesaian pengaduan

pelaksanaan perizinan dan non perizinan yang diterbitkan

Badan Pelayanan Perizinan Terpadu;

6) Pengelolaan koordinasi penyelesaian pengaduan pelaksanaan

perizinan dan non perizinan bersama Tim Teknis,

Kabupaten/Kota dan Instansi terkait diluar provinsi;

7) Pengelolaan urusan peninjauan lapangan, penyelesaian

pengaduan pelaksanaan perizinan dan non perizinan bersama

Tim Teknis, Kabupaten/Kota dan Instansi terkait diluar

Provinsi;

8) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap perizinan dan

non perizinan yang telah diterbitkan;

9) Penyelenggaraantugas dan fungsi lain sesuai dengan tugas

dan fungsinya berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Page 42: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 42

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi dibidang

penanganan pengaduan dilakukan langkah proaktif

mengantisipasi keluhan/ pengaduan masyarakat terhadap

pelayanan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau.

Langkah proaktif tersebut adalah dengan mengetahui secara

dini tingkat kepuasan masyarakat yang dilakukan melalui

pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dengan

membandingkan antara harapan dan kebutuhan.

Pengukuran IKM sendiri memiliki 2 (dua) tujuan yaitu :

1) bagi penyelenggara pelayanan, adalah untuk mengetahui

tingkat kinerja unit pelayanan secara berkala sebagai bahan

untuk menetapkan kebijakan dalam rangka peningkatan

kualitas pelayanan publik selanjutnya;

2) bagi masyarakat, sebagai gambaran tentang kinerja pelayanan

unit yang bersangkutan

Pada tahun 2015, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi

Riau telah melakukan survey IKM mengacu pada Keputusan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :

Kep/25/M.PAN/2/2004 tanggal 24 Februari 2004

tentangPedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan

Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah. Pelaksanaan

survey IKM dilaksanakan sendiri oleh Badan Pelayanan

Perizinan Terpadu Provinsi Riau dengan periode bulan Januari

s/d September2015. Untuk Periode Oktober s/d Desember,

pelaksanaan survey IKM dilaksanakan berdasarkan PerMenPAN

dan RB Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survey

Kepuasan Masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan

publik, disederhanakan menjadi 9 (sembilan) unsur sebagai

dasar pengukuran.

Page 43: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 43

Kuesioner IKM disampaikan kepada penerimalayanan/masyarakat yang datang untuk yang mengurus izin dannon perizinan di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu ProvinsiRiau dengan mengambil responden sebanyak 1749responden.Dari hasil pengolahan data kuesioner, nilai akhir IKMBadan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau adalah 82,25dengan kategori mutu pelayanan “A (Sangat Baik)”. Adapunrata-rata nilai masing-masing unsur pelayanan dapat diuraikansebagai berikut :

Tabel 2.5. Nilai IKM Per-Unsur Periode Januari s/d September2015 (Sesuai Permenpan No. Kep/25/M.PAN/2/2004)NO UNSUR PELAYANAN NILAIU 1 Prosedur pelayanan 3137U 2 Persyaratan pelayanan 3128U 3 Kejelasan petugas pelayanan 3218U 4 Kedisiplinan petugas pelayanan 3149U 5 Tanggung jawab petugas pelayanan 3152U 6 Kemampuan petugas pelayanan 3211U 7 Kecepatan pelayanan 3119U 8 Keadilan mendapatkan pelayanan 3127U 9 Kesopanan dan keramahan petugas

pelayanan3250

U 10 Kewajaran biaya pelayanan 3453U 11 Kepastian biaya pelayanan 3468U 12 Kepastian jadwal pelayanan 3235U 13 Kenyamanan lingkungan 3370U 14 Keamanan pelayanan 3350

Sumber : Bidang Penanganan Pengaduan BP2T Provinsi Riau, 2015

C. Evaluasi Realisasi Anggaran

Dalam struktur keuangan pada Anggaran Pendapatan Belanja

Daerah (APBD) pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu

Provinsi Riau berdasarkan klasifikasi belanja menurut urusan

merupakan SKPD yang melaksanakan Urusan Wajib Penanaman

Modal, dan berdasarkan klasifikasi belanja daerah menurut

fungsi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau

termasuk SKPD yang menjalankan Fungsi Ekonomi.

Page 44: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 44

Lebih lanjut pencapaian kinerja Badan Pelayanan Perizinan

Terpadu Provinsi Riau tahun 2015 yang telah ditetapkan, dapat

terwujud dengan adanya dukungan dana sebagaimana tertuang

dalam APBD, baik yang dialokasikan pada anggaran Belanja

Langsung maupun anggaran Belanja Tidak Langsung.

Dana anggaran Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung

Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau yang

dialokasikan pada ABPD Provinsi Riau Tahun 2015 setelah

perubahan seluruhnya berjumlah Rp. 20.538.674.024.00,- (dua

puluh dua milyar lima ratus tiga puluh delapan juta enam ratus

tujuh puluh empat ribu dua puluh empat rupiah).

Anggaran Belanja Tidak Langsung dialokasikan untuk membiayai

Belanja Pegawai berupa Gaji dan Tunjangan serta Tambahan

Penghasilan PNS sebesar Rp.15.602.462.674,00,- (lima belas

milyar enam ratus dua juta empat ratus enam puluh dua ribu

enam ratus tujuh puluh empat rupiah) terealisasi sebesar Rp.

12.337.495.302,00,- (dua belas milyar tiga ratus tiga puluh tujuh

juta empat ratus sembilan puluh lima ribu tiga ratus dua rupiah)

atau 79,07 persen.

Anggaran Belanja Langsung dialokasikan sebesar

Rp.4.936.211.550,00,- (empat milyar sembilan ratus tiga puluh

enam juta dua ratus sebelas ribu lima ratus lima puluh rupiah)

terealisasi sebesar Rp.4.137.290.409,- (empat milyar seratus tiga

puluh tujuh juta dua ratus sembilan puluh ribu empat ratus

sembilan rupiah) atau 83,82 persen digunakan untuk

melaksanakan 28 (dua puluh delapan) kegiatan pada 7 (tujuh)

program.

Page 45: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 45

Berkaitan dengan sedang disusunnya RENSTRA SKPD Badan

Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau Tahun 2014-2018 dan

mempertimbangkan bahwa Renja Badan Pelayanan Perizinan

Terpadu Provinsi Riau Tahun 2017 merupakan Renja Tahun ke

empat dalam periode tersebut, maka berdasarkan Permendagri

Nomor 54 Tahun 2010 terhadap pengisian Tabel 2.1 tentang

Rekapitulasi Hasil Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Badan

Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau s/d tahun berjalan

hanya mencantumkan program/kegiatan, Indikator kinerja

program serta target akhir periode Renstra SKP BP2T Tahun

2018.

2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD

Dalam analisis Kinerja Pelayanan pada Badan Pelayanan

Perizinan Terpadu Provinsi Riau, telah dijabarkan indikator

Penetapan Kinerja Pelayanan pada Badan Pelayanan Perizinan

Terpadu Provinsi Riau Tahun 2016 (terlampir).

2.3. Isu Penting Penyelenggaraan Tugas danFungsi SKPD

Pelayanan Terpadu Satu Pintu dibentuk berdasarkan komitmen

Kepala Negara dalam rangka mencegah korupsi dan menyajikan

pelayanan publik yang cepat, tranparan, akuntabel dan murah.

Terkait dengan program tersebut terdapat dua Kementerian dan

satu Lembaga Tinggi Negara yang terlibat secara langsung dalam

tata kelola pelayanan yang disajikan oleh PTSP, yaitu

Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pendayagunaan

Page 46: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 46

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan Badan Koordinasi

Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia, yaitu :

1. Kementerian Dalam Negeri Republik IndonesiaVisi Kementerian Dalam Negeri :

“Terwujudnya sistem politik yang demokratis,pemerintahan yang desentralistik, pembangunan daerahyang berkelanjutan, serta keberdayaan masyarakat yang

partisipasif, dengan didukung sumber daya aparaturyang profesional dalam wadah Negara Kesatuan Republik

Indonesia”

Pembinaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) berada pada

Direktorat Pembangunan Daerah dengan Visi :

Mengembangkan keserasian hubungan pusat-daerah,antar daerah dan antar kawasan, serta kemandirian

daerah dalam pengelolaan pembangunan daerah secaraberkelanjutan”

Dengan strategi pencapaian program dalam koridor kebijakan

strategik yaitu Mendorong Penyelenggaraan prinsip-prinsip tata

pemerintahan yang baik dan penerapan reformasi birokrasi.

Bahwa dalam rangka peningkatan perekonomian daerah

dibutuhkan pelayanan publik yang dapat mendorong peningkatan

investasi dalam rangka mendorong angka pertumbuhan ekonomi

di daerah.

Page 47: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 47

2. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara danReformasi Birokrasi Republik Indonesia

Visi yang dirumuskan adalah :

“Mewujudkan Aparatur Negara Yang Bersih, Kompeten danMelayani”

Agar pencapaian dapat dilakukan secara maksimal maka

ditetapkan sasaran strategis yang terkait Pelayanan Terpadu Satu

Pintu yakni mewujudkan pelayanan publik yang terus menerus

meningkat kualitasnya dan yang menjadi indikator utamanya

adalah Skor Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) rata-rata

nasional 80.

Peningkatan pelayanan publik dilakukan melalui rencana aksi :

a. Peningkatan Pelayanan Perizinan :

a.1. Kejelasan Biaya dan Persyaratan Perizinan

a.2. Penyederhanaan Deregulasi Perizinan

Penguatan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Pembatasan Waktu Pengurusan Izin

b. Penguatan Budaya Pelayanan Prima melalui :

Penetapan dan Penerapan Standar Pelayanan Publik dan

Maklumat Pelayanan (melalui implementasi UU tentang

Pelayanan Publik dengan pembentukan perwakilan Komisi

Ombudsman di daerah-daerah);

Peningkatan Pelayanan Publik seluruh K/L dan Pemda;

Survei IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat);

Pengelolaan Pengaduan Masyarakat.

Page 48: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 48

3. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RepublikIndonesiaMemiliki visi :

“Terwujudnya Iklim Penanaman Modal yang berdaya sainguntuk menunjang kualitas perekonomian Indonesia”

Pengembangan iklim penanaman modal dan iklim usaha yang

kondusif menjadi salah satu prioritas dari sebelah prioritas

nasional dibidang penanaman modal.

Dalam rencana strategis telah dituangkan bahwa iklim

penanaman modal yang kondusif termasuk dalam

penyelenggaraan perizinan dan non perizinan didaerah dan

telah dilimpahkan kepada daerah kewenangan perizinan

penanaman modal melalui implementasi sistem PTSP didaerah

dan diimbangi peningkatan sistem pelayanan dikantor BKPM.

Hal ini menjadi prioritas dalam rangka koordinasi pelayanan

penanaman modal ditingkat Pemeritah, Pemerintah Daerah dan

Pemerintah Kab/Kota.

Suatu perkembangan yang positif bagi BKPM adalah dengan

telah dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun

2009 tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).

Berdasarkan Pepres ini, BKPM menyelenggarakan sistem PTSP

di pusat dan utuk itu BKPM menerima pelimpahan

kewenangan perizinan dan non perizinan dari Instansi terkait

dan Pemerintah Daerah terkait penanaman modal yang

menjadi urusan Pusat.

Disamping itu juga BKPM berwenang menetapkan standar,

norma. Standar dan prosedur serta kelayakan operasi sistem

PTSP yang dijalankan Pemerintah Daerah melalui implementasi

sistem SPEPISE yakni sistem online palayanan perizinan

penanaman modal.

Page 49: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 49

2.4. Review terhadap Rancangan Awal RKPD

Perumusan rancangan awal RKPD merupakan awal dari

seluruh proses penyusunan rancangan RKPD untuk

memberikan panduan kepada seluruh SKPD Provinsi dalam

menyusun rancangan Renja SKPD dan berfungsi sebagai

koridor perencanaan pembangunan daerah dalam kurun waktu

1 (satu) tahun yang disusun menggunakan pendekatan

teknokratis dan partisipatif.

Review terhadap rancangan awal RKPD Badan Pelayanan

Perizinan Terpadu Provinsi Riau Tahun 2017 dapat dilihat pada

Tabel 2. 6.

Page 50: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 50

Page 51: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 51

Page 52: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 52

Page 53: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 53

Page 54: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 54

BAB IIITUJUAN, SASARAN, PROGRAM DANKEGIATAN

3.1. Telaahan terhadap Kebijakan Nasional

Tahun 2017 merupakan tahun kedua pelaksanaan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) ketiga periode

2015-2019. Arah kebijakan RPJMN dalam periode ini merupakan

tahapan dalam mewujudkan visi pembangunan jangka panjang

yaitu mewujudkan Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan

makmur.

Adapun Tema RPJMN III (2015-2019) adalah :“Memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan

menekankan pembangunan daya saing kompetitif perekonomian

berbasis keunggulan SDA, SDM yang berkualitas, serta kemampuan

Iptek yang terus meningkat.”

VISI Pembangunan Nasional untuk tahun 2015-2019 adalah:"Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan

Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong"

Visi ini diwujudkan melalui 7 (tujuh) MISI PEMBANGUNAN, yaitu:

1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga

kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan

mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan

kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan

demokratis berlandaskan negara hukum.

Page 55: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 55

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat

jati diri sebagai negara maritim.

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi,

maju, dan sejahtera.

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri,

maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional.

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam

kebudayaan.

9 AGENDA PRIORITAS – NAWA CITA1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap

bangsa dan memberi rasa aman pada seluruh Warga Negara.

2. Membangun tata kelola Pemerintahan yang bersih, efektif,

demokratis dan terpercaya.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat

daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan.

4. Memperkuat kehadiran Negara dalam melakukan reformasi

sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat

dan terpercaya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat

Indonesia.

6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar

internasional.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan

sektor-sektor strategis ekonomi domestik.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa.

9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial.

Page 56: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 56

BERDAULAT DALAM BIDANG POLITIK1. Membangun wibawa politik luar negeri dan mereposisi peran

Indonesia dalam isu-isu global.

2. Menguatkan sistem pertahanan negara.

3. Membangun politik keamanan dan ketertiban masyarakat.

4. Mewujudkan profesionalitas intelijen negara.

5. Membangun keterbukaan informasi dan komunikasi publik.

6. Mereformasi sistem dan kelembagaan demokrasi.

7. Memperkuat politik desentralisasi dan otda.

8. Mendedikasikan diri untuk memberdayakan desa.

9. Melindungi dan memajukan hak-hak masyarakat adat.

10. Pemberdayaan Perempuan dalam politik dan pembangunan.

11. Mewujudkan sistem dan penegakan hukum yang berkeadilan.

12. Menjalankan reformasi birokrasi dan pelayanan publik.

BERDIKARI DALAM BIDANG EKONOMI1. Dedikasikan pembangunan kualitas SDM.

2. Membangun kedaulatan pangan berbasis agribisnis

kerakyatan.

3. Mendedikasikan program untuk membangun daulat energi

berbasis kepentingan nasional.

4. Untuk penguasaan SDA melalui 7 langkah & membangun

regulasi mewajibkan CSR &/atau saham untuk masyarakat

lokal/sekitar tambang, penguatan kapasitas pengusaha

nasional (termasuk penambang rakyat) dalam pengelolaan

tambang berkelanjutan.

5. Membangun pemberdayaan buruh.

6. Membangun sektor keuangan berbasis nasional.

7. Penguatan investasi domestik.

Page 57: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 57

8. Membangun penguatan kapasitas fiskal negara.

9. Membangun infrastruktur.

10. Membangun ekonomi maritim.

11. Penguatan sektor kehutanan.

12. Membangun tata ruang dan lingkungan berkelanjutan.

13. Membangun perimbangan pembangunan kawasan.

14. Membangun karakter dan potensi wisata.

15. Mengembangkan kapasitas perdagangan nasional.

16. Pengembangan industri manufaktur.

BERKEPRIBADIAN DALAM BIDANG KEBUDAYAAN1. Berkomitmen mewujudkan pendidikan sebagai pembentuk

karakter bangsa.

2. Akan memperteguh kebhinekaan Indonesia dan memperkuat

restorasi sosial.

3. Akan membangun jiwa bangsa melalui pemberdayaan pemuda

dan olahraga.

Pokok – pokok Arah Kebijakan Fiskal Tahun 2016 adalahsebagai berikut :Perpajakan

Meningkatkan tax ratio menjadi sekitar 14% (termasuk SDA

migas dan pertambangan).

Meningkatkan kepatuhan WP melalui law enforcement

(pemeriksaan dan penyidikan).

Memperluas tax base.

Pengajuan usul barang kena cukai baru.

Page 58: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 58

PNBP

Mengoptimalkan penerimaan SDA migas

menahan turunnya lifting

pengawasan SDA pertambangan, kehutanan dan Perikanan

Optimalisasi Bagian Pemerintah atas Laba BUMN agar dapat

mendorong peran BUMN sebagai agent of development.

Memperbaiki peraturan perundang-undangan di bidang PNBP

(mekanisme dan tarif).

Subsidi Energi

Memberikan subsidi tetap untuk BBM jenis minyak

solar.

Penerapan tariff adjusment untuk TTL.

Perbaikan bauran energi input untuk pembangkit listik.

Subsidi Non Energi

Menyediakan Raskin kepada RTS selama 12 bulan

sebesar 15 kg/RTS/bulan dengan harga jual

Rp1.600/kg.

Memenuhi kebutuhan pupuk dan benih petani dengan

harga terjangkau dalam meningkatkan produksi pertanian.

Transfer ke Daerah

Melanjutkan kebijakan affirmatif DAK yang diprioritaskan pada

bidang infrastruktur dasar untuk Meningkatkan alokasi DAK.

Penajaman bidang DAK sehingga lebih efektif, selektif dan

optimal pemanfaatannya.

Page 59: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 59

Dana Desa

Meningkatkan alokasi Dana Desa 2016 sehingga setara 6

persen dari dan diluar transfer ke daerah.

Mengefektifkan program-program yang berbasis desa

sesuai amanat UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Pokok-

Pokok Kebijakan Defisit dan Pembiayaan 2016

Defisit diupayakan terus menurun, menjadi

sekitar 1,7% - 1,9% terhadap PDB.

Primary balance diupayakan untuk terus membaik, sehingga

menuju positif di tahun 2019.

Pengendalian rasio utang terhadap PDB.

Mendukung program sejuta rumah bagi melalui alokasi

dana bergulir untuk BLU PPP (FLPP).

Melanjutkan pemberian beasiswa dan

rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak akibat bencana

alam melalui program dana pengembangan pendidikan

nasional.

Mendukung percepatan pembangunan infrastruktur melalui

pinjaminan pemerintah.

Mendukung peran BUMN sebagai agen pembangunan.

Mewujudkan peogram Prioritas Nasional (Nawacita) melalui

alokasi PMN kepada BUMN.

Page 60: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 60

3.2 Tujuan dan Sasaran Renja BP2T Provinsi RiauTahun 2017Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana

kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah

ditetapkan dalam rencana strategis yang akan dilaksanakan oleh

instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan.

Instansi Pemerintah merupakan target indikator kinerja tingkat

sasaran sratejik untuk masing-masing unit kerja. Rencana Kinerja

ini menjabarkan target kinerja yang menunjukan kuantitatif yang

melekat pada setiap indikator kinerja, baik pada tingkat sasaran

strategis maupun pada tingkat kegiatan dan merupakan

pembanding bagi proses pengukuran keberhasilan organisasi yang

dilakukan setiap akhir priode pelaksanaan. Dalam rencana kinerja

ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh

indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan.

Ukuran keberhasilan dinyatakan dalam angka capaian realisasi atas

indikator-indikator kinerja yang berorientasi indikator kinerja

sasaran untuk masing-masing unit kerja/instansi. Pencapaian

angka-angka indikator kinerja Instansi Pemerintah menggambarkan

hasil pencapaian sasaran strategis.

Berdasarkan rumusan yang tertuang dalam Renstra, Badan

Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau telah

mengidentifikasikan sasaran strategis yang ingin dicapai pada

tahun 2017 berdasarkan bidang kewenangan yang dimilikinya.

Setiap sasaran strategis yang ada diidentifikasi indikator kinerja

yang akan dijadikan tolak ukur keberhasilan pencapaian sasaran.

Page 61: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 61

Sasaran-sasaran strategis beserta indikator kinerjanya ini

dirumuskan dari dokumen perencanaan strategis. Sasaran strategis

ini sebagaimana tertuang dalam Kerangka Umum Anggaran (KUA)

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau

Tahun 2017.

Adapun sasaran rencana kinerja yang ingin dicapai Badan

Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau pada Tahun 2017 sesuai

dengan rumusan Rencana Strategis adalah :

1. Meningkatnya kepuasan masyarakat dalam proses pelayanan

perizinan dan non perizinan, dengan indikator capaian adalah :

a. Angka Indeks Masyarakat, IKM = 82,00

b. Rasio jumlah pengaduan yang masuk dan diselesaikan,

100%.

2. Meningkatnya kegiatan pelayanan perizinan dan non perizinan

yang menunjang percepatan investasi dan penanaman modal,

dengan indikator :

a. Jumlah perizinan dan non perizinan yang diproses,

b. Rasio jumlah perizinan dan non perizinan yang masuk dan

diselesaikan sesuai standar, 100 %.

Untuk mencapai sasaran kinerja tahun 2017 tersebut, maka

ditetapkan 7 (tujuh) program dan 25 (dua puluh lima) kegiatan.

Program dan kegiatan tersebut telah dianggarkan dalam APBD

Provinsi Riau Tahun 2017, dan merupakan bagian dari komitmen

Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau untuk

mengimplementasikan rencana strategis.

Page 62: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 62

Uraian target sasaran program dan indikator kinerja kegiatan

sebagaimana tercantum pada formulir RKT pada lampiran tabel

Rencana Kinerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau

Tahun 2016 terlampir.

3.3. Program dan Kegiatan Badan PelayananPerizinan Terpadu Provinsi Riau

Program dan Kegiatan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi

Riau berisikan tentang faktor-faktor yang menjadi bahan

pertimbangan terhadap rumusan program dan kegiatan Rancangan

Awal RKPD, baik jenis program dan kegiatan dan pagu indikatif.

Program dan Kegiatan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi

Riau dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Page 63: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 63

Page 64: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 64

Page 65: BAB I. PENDAHULUAN - dpmptsp.riau.go.iddpmptsp.riau.go.id/media/file/87386361043RENJA_2017.pdfPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau Tahun 2017. Kami siap melayani dengan

Kami siap melayani dengan CERIA

Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) BP2T Provinsi Riau Tahun 2017 65

BAB IVPENUTUP

Demikian Rancangan Akhir Rencana Kerja (RENJA) Badan Pelayanan

Perizinan Terpadu Provinsi Riau Tahun 2017 ini dibuat untuk menjadi

pedoman di lingkungan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi

Riau dalam menyusun program dan kegiatan prioritas pada Badan

Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau Tahun Anggaran 2017.

Melalui dokumen Rencana Kerja Tahun 2017 ini, diharapkan untuk

dapat dijadikan pedoman dalam melaksanakan program/kegiatan di

Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau selama satu tahun

dalam mendukung pencapaian prioritas pembangunan Tahun 2017.

Pekanbaru, Juni 2016

KEPALA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADUPROVINSI RIAU

EVAREFITA, SE, M.SiPembina Tingkat I

NIP. 19720628 199703 2 004