bab i pendahuluan - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... ·...

53
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) merupakan pedoman arah dan pengembangan unit kerja dalam melaksanakan program dan kegiatan yang bersifat strategis dalam jangkauan 5 (lima) tahun ke depan sebagaimana telah diatur dalam pasal 89 Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah. Selanjutnya untuk pengertian, fungsi dan proses penyusunan renstra dijelaskan sebagai berikut : a. Pengertian Renstra Renstra merupakan dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat visi, rnisi, tujuan, strategi, kebijakan, program, indikator program, kegiatan dan indikator kegiatan yang disusun berdasarkan tugas dan fungsi serta berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan bersifat indikatif. b. Fungsi Renstra Secara umum Renstra disusun sebagai guidance mengenai kemana suatu organisasi akan diarahkan pengembangannya dan apa yang hendak dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang, bagaimana mencapainya dan langkah-langkah strategis apa yang perlu dilakukan agar tujuan tercapai. Renstra memiliki fungsi antara lain: 1) Dokumen resmi yang memuat visi dan misi Kepala Daerah, tujuan, sasaran, program dan kegiatan;

Upload: docong

Post on 16-Feb-2018

226 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

1

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rencana Strategis (Renstra) merupakan pedoman arah dan

pengembangan unit kerja dalam melaksanakan program dan kegiatan

yang bersifat strategis dalam jangkauan 5 (lima) tahun ke depan

sebagaimana telah diatur dalam pasal 89 Peraturan Menteri Dalam

Negeri (Permendagri) Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2008 tentang tahapan,

tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan

rencana pembangunan daerah. Selanjutnya untuk pengertian, fungsi

dan proses penyusunan renstra dijelaskan sebagai berikut :

a. Pengertian Renstra

Renstra merupakan dokumen perencanaan untuk periode 5

(lima) tahun yang memuat visi, rnisi, tujuan, strategi, kebijakan,

program, indikator program, kegiatan dan indikator kegiatan yang

disusun berdasarkan tugas dan fungsi serta berpedoman pada

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan bersifat

indikatif.

b. Fungsi Renstra

Secara umum Renstra disusun sebagai guidance mengenai

kemana suatu organisasi akan diarahkan pengembangannya dan

apa yang hendak dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang,

bagaimana mencapainya dan langkah-langkah strategis apa yang

perlu dilakukan agar tujuan tercapai.

Renstra memiliki fungsi antara lain:

1) Dokumen resmi yang memuat visi dan misi Kepala Daerah,

tujuan, sasaran, program dan kegiatan;

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

2

2) Acuan penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT);

3) Pedoman bagi para pemangku kepentingan dalam mengarahkan

penyelenggaraan program dan kegiatan;

4) Tolak ukur capaian kinerja 5 (lima) tahun kedepan.

c. Proses penyusunan Renstra

Proses penyusunan Renstra terdiri atas :

1) Persiapan penyusunan Renstra, meliputi :

- Penelaahan Visi dan Misi Kepala Daerah,

- Penelaahan Dokumen RPJMD,

- Penelaahan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW),

- Penelaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS),

- Penelaahan Renstra Kementrian Lembaga maupun Renstra

Provinsi,Analisis gambaran pelayanan Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD).

2) Penyusunan rancangan Renstra SKPD, meliputi :

Perumusan isu strategis, tujuan, sasaran, kebijakan, indikator

kinerja sasaran, program, indikator program, kegiatan dan

indikator kegiatan,

- Pengolahan data dan informasi.

3) Penyusunan rancangan akhir Renstra SKPD

- Verifikasi keterkaitan rancangan Renstra dengan dokumenRPJMD,

- Penyempurnaan rancangan Renstra,

- Verifikasi rancangan akhir Renstra.

4) Penetapan Renstra SKPD

- Penetapan dengan Surat Keputusan (SK) Kepala SKPD tentang

penyusunan Renstra SKPD.

Penyusunan Renstra Dinas Pendapatan (BKPMPPT) Kabupaten

Banjar berpedoman pada Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang

RPJMD Kabupaten Banjar 2016-2021 sebagai acuan dalam menyelaraskan arah

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

3

pembangunan dan penyusunan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)

sehingga terjadi sinergi antara dokumen pemerintah daerah dengan dokumen

SKPD.

Selain itu tingginya belanja daerah baik dari segi belanja langsung

maupun belanja tidak langsung sangat berpengaruh dalam penyusunan

perencanaan target pendapatan daerah, karenanya diharapkan

terdapat keseimbangan antara pendapatan dan belanja dengan

maksud mencegah terjadinya defisit anggaran maupun Sisa Lebih

Penggunaan Anggaran (SILPA) yang terlalu besar. Oleh karena itu review

pendapatan tahun sebelumnya perlu dijadikan acuan dalam

penyusunan Renstra ini sebagai dasar penyusunan Indikator

Kinerja Utama (IKU) maupun pembiayaan SKPD dalam pencapaian target

pendapatan yang ditetapkan. Adapun proses penyusunan Renstra yang

dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun :

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

4

Proses Penyusunan Renstra

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

5

d. Keterkaitan Renstra dengan RPJMD

Salah satu dokumen yang menjadi rujukan awal dalam

menyusun rancangan Renstra BKPMPPT Banjar adalah RPJMD

Kabupaten Banjar Tahun 2016-2021 yang menunjukkan program

dan target indikator kinerja utama yang harus dicapai oleh

SKPD selama lima tahun, baik untuk mendukung visi misi Kepala

Daerah maupun untuk memperbaiki kinerja layanan dalam rangka

pemenuhan tugas dan fungsi SKPD terkait. Dengan demikian

RPJMD merupakan acuan perencanaan strategis masing-masing

SKPD.

Adapun gambaran keterkaitan dokumen Renstra dengan RPJMDdapat di lihat pada tabel di bawah ini :

Sumber: Permendagri Nomor 54 Tahun2010

Berdasarkan gambaran di atas maka yang menjadi latarbelakang dalam penyusunan Renstra BKPMPPT Banjar ini adalah :

1. Menyelaraskan dokumen perencanaan pusat, provinsi dan

Kabupaten dengan dokumen perencanaan BKPMPPT Banjar

tahun 2016-2021 sebagai wujud komitmen dalam meningkatkan LAKIP,

2. Membuat perencanaan yang matang dalam penyusunan target

pendapatan daerah sehingga belanja dan pembiayaan daerah dapat

terpenuhi,

3. Meningkatnya pendapatan daerah diharapkan mampu untuk

membiayai pembangunan daerah baik dari segi sarana prasarana,

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

6

kesehatan maupun pendidikan sehingga visi dan misi Kepala Daerah

untuk membawa Kabupaten Banjar menjadi sejahtera dan

barokah dapat terwujud.

1.2. Landasan Hukum

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja BKPMPPT Kabupaten Banjar Tahun

2016 dilandasi dasar hukum, sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (SPPN) (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4421);

4. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2009 Tentang Penataan Ruang

(lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009

Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5049);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4578);

7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 Tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-

2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);

8. PP Nomor 8 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pelaporan Keuangan dan Kinerja

Instansi Pemerintah;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara

Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

7

10. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006;

11. Permen PAN Nomor 09 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Indikator Kinerja

Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah;

12. Permen PAN Nomor 20/M.PAN/11/2008 tentang Petunjuk Penyusunan Indikator

Kinerja Utama;

13. Permendagri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah

Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian,

Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah

beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

21 tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah;

15. Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 1 Tahun 2011 Tentang

Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten

Tahun 2011 Nomor 01, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjar

Nomor 1);

16. Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 6 Tahun 2011 Tentang

Retribusi Jasa Umum;

17. Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 8 Tahun 2011 Tentang

Retribusi Perijinan Tertentu;

18. Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 4 Tahun 2013 Tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Banjar

Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Banjar Tahun 2013

Nomor 4);

19. Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 5 Tahun 2016 Tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Banjar

Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah Kabupaten Banjar Tahun 2016

Nomor 5);

20. Peraturan Bupati Banjar Nomor 13 Tahun 2013 Tentang Perubahan

Kedua Atas Peraturan Bupati Banjar Nomor 21 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis

Pendapatan Kabupaten Banjar;

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

8

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Renstra ini adalah untuk melaksanakan

visi dan misi Kepala Daerah beserta tujuan, sasaran dan strategi

BKPMPPT Banjar dalam penyelenggaraan program dan kegiatan di

BKPMPPT Banjar Tahun 2016-2021 yang dilaksanakan secara terpadu,

sinergis, harmonis serta berkesinambungan.

Tujuan penyusunan Renstra ini adalah :

a. Menterjemahkan visi dan misi Kepala Daerah yang dimuat dalam

RPJMD Kabupaten Banjar Tahun 2016-2021 ke dalam tujuan, sasaran,

strategi dan kebijakan BKPMPPT Banjar,

b. Menetapkan program dan kegiatan prioritas yang disertai dengan

indikasi pagu anggaran dan target indikator kinerja yang akan

dilaksanakan pada tahun 2016-2021.

1.4. Sistematika Penulisan

Renstra ini disusun berdasarkan sistematika yang mengacu

pada Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

1.2 Landasan Hukum

1.3 Maksud dan Tujuan

1.4 Sistematika Penulisan

BAB II Gambaran Pelayanan

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

2.2 Sumber Daya

2.3 Kinerja

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan

BAB III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil KepalaDaerah

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

9

3.3 Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra KabupatenBanjar

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian LingkunganHidup Strategis

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis

BAB IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan

4.1 Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah

4.3 Strategi dan Kebijakan

BAB V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja,Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif

BAB VI Indikator Kinerja BKPMPPT Banjar yang Mengacu PadaTujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Banjar

BAB VII Penutup

7.1 Penutup

7.2 Pedoman Transisi

7.3 Kaidah Pelaksanaan

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

10

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN PADA

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN

PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BANJAR

2.1. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Banjar PERDA NO. 16 Tahun 2012

tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah dan Satuan

Polisi Pamong Praja Kabupaten Banjar sebagaimana Badan Koordinasi Penanaman

Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Banjar mempunyai tugas pokok

melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang pelayanan

perijinan, yang meliputi informasi dan pengaduan, perijinan jasa usaha, dan perijinan

tertentu.

Agar perencanaan tersebut dapat terlaksana secara efektif dan efisien

dibutuhkan koordinasi antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten kota dalam

merencanakan dan melaksanakan program-program pembangunan juga dalam

rangka memecahkan permasalahan dan penyusunan prioritas pembangunan.

Perencanaan dan pengendalian pembangunan menempati kedudukan yang strategis,

karena disadari hanya dengan perencanaan dan pengendalian yang efektif dan

efisien dan terpadu dan berkelanjutan pembangunan dapat terselenggara dengan

baik.

Dalam menyelenggarakan tugas diatas,sesuai Peraturan Bupati Banjar No. 66

Tahun 2013 Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Koordinasi

Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Banjar mempunyai

fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis dibidang koordinasi penanaman modal dan

pelayanan perizinan terpadu sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan

Bupati;

b. pembinaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan bidang

penanaman modal;

c. pembinaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan bidang

promosi, kerjasama dan informasi;

d. pembinaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan bidang

pelayanan perizinan jasa usaha;

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

11

e. pembinaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan bidang

pelayanan perizinan tertentu;

f. penyelenggaraan urusan bagian tata usaha;

g. pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis; dan

h. pembinaan terhadap Kelompok Jabatan Fungsional.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 12 tahun 2012 tentang

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah dan Satuan Polisi Pamong

Praja Kabupaten Banjar, struktur organisasi BKPMPPT Kabupaten banjar terdiri dari :

a. Kepala Badan

b. Bagian Tata Usaha, terdiri dari :

- Sub Bagian Program

- Sub Bagian Keuangan

- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

c. Bidang Penanaman Modal, terdiri dari :

- Sub Bidang Perencanaan Investasi

- Sub Bidang Pengawasan dan Pengendalian

d. Bidang Promosi, Kerjasama dan Informasi, terdiri dari :

- Sub Bidang Promosi dan Kerjasama

- Sub bidang Informasi dan Pengaduan

e. Bidang Pelayanan Perizinan Jasa Usaha, terdiri dari :

- Tim Teknis

f. Bidang Pelayanan Perizinan Tertentu, terdiri dari

- Tim Teknis

g. Unit Pelaksana Teknis

h. Kelompok Jabatan Fungsional

Untuk Lebih Jelasnya dapat dilihat dalam struktur organisasi sebagai berikut :

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

12

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

13

Unit orgnisasi diatas kemudian dijabarkan lebih lanjut melalui Peraturan Bupati

Banjar Nomor 66 Tahun 2013 tentang Uraian Tugas Badan Koordinasi Penanaman

Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Banjar sebagai berikut :

Kepala Badan mempunyai tugas :

a. Merumuskan dan menetapkan kebijakan teknis koordinasi penanaman Modal Dan

Pelayanan Perizinan Terpadu sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh

Bupati berdasarkan peraturan Perundang-undangan ;

b. Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, memfasilitasi dan dukungan

atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang Penanaman Modal;

c. Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, membina, mengawasi dan

mengendalikan serta mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan di bidang

Promosi, kerjasama dan informasi;

d. Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, membina, mengawasi dan

mengendalikan serta mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan di Bidang

Pelayanan Perizinan Jasa Usaha ;

e. Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, membina, mengawasi dan

mengendalikan serta mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan di bidang

Pelayanan Perizinan Tertentu ;

f. Membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam mekanisme pelaksanaan

pelayanan pada bidang Penanaman Modal, bidang promosi pelaksanaan

pelayanan pada bidang Penanaman Modal, bidang pro mosi, kerjasama dan

informasi, bidang pelayanan perizinan jasa usaha dan bidang pelayanan perizinan

tertentu ;

g. Mengendalikan pengelolaan Bagian Tata Usaha ;

h. Membina, mengawasi dan mengendalikan kegiatan Unit Pelaksana Teknis ;

i. Membina kelompok Jabatan Fungsional ; dan

j. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.

Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai tugas :

a. Menyusun program, mengkoordinasikan, membina, mengetahui, mengawasi dan

mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisi dan

penyajian data;

b. Menyusun program mengkoordinasikan, membina, mengatur, mengawasi dan

mengevaluasi pelaksanaan kegiatan penyusunan program dan rencana kegiatan

serta laporan;

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

14

c. Menyusun program, mengkoordinasikan, membina, mengatur, mengawasi dan

mengevaluasi pelaksanaan penyusunan rencana anggaran;

d. Menyusun program, mengkoordinasikan, membina, mengatur, mengawasi dan

mengevaluasi administrasi keuangan dan penyusunan laporan

pertanggungjawaban keuangan;

e. Menyusun program, mengkoordinasikan, membina, mengatur, mengawasi dan

mengevaluasi pengelolaan urusan ketatausahaan;

f. Menyusun program, mengkoordinasikan, membina, mengatur, mengawasi dan

mengevaluasi pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan;

g. Menyusun program, mengkoordinasikan, membina, mengatur, mengawasi dan

mengevaluasi efektivitas organisasi dan ketatalaksanaan serta pengelolaan

administrasi kepegawaian dan;

h. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggungjawabnya.

Sub Bagian Program mempunyai tugas :

a. Menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan penyusunan program dan

rencana kegiatan Badan Koordinasi Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan

Terpadu ;

b. Menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis penyusunan program dan

rencana kegiatan ;

c. Menghimpun, menganalisa dan menyajikan data di bidang koordinasi penanaman

modal dan pelayanan perizinan terpadu;

d. Menyiapkan bahan dan melaksanakan kerjasama penyuunan rencana strategis ;

e. Menyiapkan bahan penyusunan program dan rencana kegiatan terintegrasi ;

f. Melaksanakan kerjasama penyusunan program dan rencana kegiatan terintegrasi;

g. Menyiapkan bahan dan melaksanakan evaluasi program dan rencana kegiatan .

h. Menyiapkan bahan dan menyusun laporan kegiatan Badan Koordinasi Penanaman

Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu, dan ;

i. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggungjawabnya.

Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :

a. Menyiapkan bahan penyusunan anggaran dan pengelolaan administrasi

keuangan;

b. Menyiapkan bahan penyusunan rencana anggaran belanja tidak langsung,

anggaran belanja langsung, rencana penerimaan dan pendapatan Badan

Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan tertentu ;

c. Melaksanakan kerjasama penyusunan rencana anggaran dan rencana pendapatan

dan penerimaan ;

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

15

d. Menyiapkan bahan dan mengelola administrasi keuangan ;

e. Menyiapkan bahan dan melaksanakan evaluasi realisasi anggaran ;

f. Menyiapkan bahan dan menyusun laporan pertanggung jawaban keuangan ;

g. Menyiapkan bahan dan mengusulkan pejabat pengelola perbendaharaan dan ;

h. Membuat laporan pelaksanaan tugas sebagai bahan informasi dan evaluasi ;

i. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggungjawabnya ;

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :

a. Melakukan kegiatan ketatausahaan yang meliputi surat menyurat, pengetikan,

penggandaan dan pengelolaan kearsipan sesuai petunjuk teknis admnistrasi

perkantoran ;

b. Memberikan pelayanan alat-alat tulis kantor dan perlengkapan lainnya, urusan

keprotokolan dan pelayanan tamu terhadap satuan organisasi di lingkungan

Badan Koordinasi Penanaman Modan Dan Pelayanan Perizinan Terpadu ;

c. Memelihara dan merawat gedung dan barang inventaris kantor serta membuat

daftar dan laporan barang inventaris kantor ;

d. Memelihara kebersihaan, keapikan dan kerapian ruangan kantor serta

kebersihaan halaman kantor ;

e. Melaksanakan administrasi perjalanan Dinas Kepala Badan dan pegawai yang

diserahi tugas kedinasan guna menunjang kelancaran pelaksanaan tugas ;

f. Menyiapkan ruangan untuk rapat, upacara dan pertemuan – pertemuan sesuai

petunjuk pimpinan ;

g. Mengumpulkan, mengolah dan mensistematisasikan data kepegawaian ;

h. Melaksanakan urusan kepegawaian yang meliputi usul pengangkatan,

pemberhentian/pension, mutasi, promosi, kenaikan gaji berkala, kenaikan

pangkat, cuti, pembuatan karis/Karsu/Karpeg, Taspem, asuransi, Daftar Urut

Kepangkatan (DUK), nominative Daftar Struktur Pegawai (DSP) dan Daftar

Penilian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3) ;

i. Mengatur dan menyusun usul pendidikan dan latihan pegawai ;

j. Mengatur dan menyusun rekapitulasi absen pengawai serta menjaga disiplin

pegawai ;

k. Menyusu laporan kepegawaian berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku, dan ;

l. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggungjawabnya.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

16

Bidang Penanaman Modal mempunyai tugas :

a. Merencanakan, mengatur dan mengawasi terselenggaranya penyusunan program

dan strategi, petunjuk teknis, sinkronisasi dan keterpaduan serta pengembangan

kebijakan operasional di bidang investasi ;

b. Merencanakan, mengatur dan mengawasi terselengaranya penyusunanprogram

dan strategi, petunjuk teknis, sinkronisasi dan keterpaduan serta pengembangan

kebijakan operasional di bidang Pengawasan dan Pengendalian ;

c. Merumuskan penyusunan sistem, prosedur, pedoman dan petunjuk serta

kebijakan penanaman modal sesuai peraturan yang berlaku serta melaksanakan

pembinaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi dibidang penanaman modal ;

d. Memberikan persetujuan fasilitas fiscal nasional bagi Penanaman Modal yang

menjadi kewenangan kabupaten/Kota ;

e. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait pemerintah

pusat, pemerintah provinsi atau pihak ketiga dalam rangka penyelenggaraan

penanaman modal ;

f. Menganalisa iklim usaha dan peningkatan kerjasama dengan dunia usaha di

bidang penanaman modal, dan ;

g. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggungjawabnya.

Sub Bidang Perencanaan Investasi mempunyai tugas :

a. Melaksanakan pengumpulkan,pengolahan, penganalisaan data, penyusun dan

pelaksanaan kegiatan di sub bidang perencanaan investasi ;

b. Melaksanakan kegiatan perencanaan potensi investasi daerah ;

c. Melakukan penyusunan peta investasi daerah dan data klasifikasi pengusaha

besar, menengah dan kecil ;

d. Menyelenggarakan kebijakan perencanaan investasi berkoordinasi dengan

pemerintah provinsi dan pemerintah pusat ;

e. Melaksanakan penetapan bidang usaha unggulan sesuai daya dukung daerah

ataupunjenis usaha yang dilarang masuk untuk investasi ;

f. Menyelenggarakan kebijakan perencanaan investasi serta melaksanakan

koordinasi dan kerjasama dengan investasi terkait atau lembaga lainnya baik

pemerintah daerah, pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat terkaitsub

bidang perencanaan investasi ;

g. Menyusun laporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan sub bidang

perencanaan investasi, dan

h. Melaksanakan tugas lain sesuai bidangtugas dan tanggungjawabnya.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

17

Sub Bidang Pengawasan dan Pengendalian mempunyai tugas :

a. Menyiapkan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan di sub bidang pengawasan

dan pengendalian ;

b. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan, peganalisasian data dan realisasi

penanaman modal di sub bidang pengawasan dan pengendalian ;

c. Melaksanakan pemutahiran data dan informasi penanaman modal ;

d. Melaksanakan kegiatan pemantauan, pengawasan dan pembinaan terhadap

pelaksanaan penanaman modal (realisasi investasi daerah, menyusun ketentuan

pelaksanaan penanaman modal dan bimbingan, penyuluhan serta melaksanakan

pemantauan terhadap laporan kegiatan penanaman modal ;

e. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait baik pemerintah daerah,

pemerintahan provinsi maupun pemerintah pusat ;

f. Menyusun laporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan sub bidang

pengawasan dan pengendalian ;dan

g. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggungjawabnya.

Bidang Promosi, Kerjasama dan Informasi mempunyai tugas :

a. Merencanakan, mengatur dan mengawasi terselenggaranya penyusunan

program dan strategi, petunjukan teknis, sinkronisasi dan keterpaduan serta

pengembangan kebijakan operasional di bidang promosi dan kerjasama ;

b. Merencanakan, mengatur dan mengawasi terselengaranya penyusunan program

dan strategi, petunjukan teknis, sinkronisasi dan keterpaduan serta

pengembangan kebijakan operasional di bidang informasi dan pengaduan; dan

c. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggungjawabnya.

Sub Bidang Promosi dan Kerjasama mempunyai tugas :

a. Menyiapkan bahan penyusunan program dan strategis kebijakan promosi dan

kerjasama ;

b. Menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi terkait dalam pengembangan

promosi dan kerjasama di bidang penanaman modal ;

c. Menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis dan kebijakan promosi

kerjasama ;

d. Menyiapkan pengembangan sistem dan teknologi untuk promosi investasi serta

kerjasama ;

e. Melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi serta mencermati perkembangan

promosi dan kerjasama serta mengantisipas dampaknya ;

f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugas dan

tanggungjawabnya.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

18

Sub Bidang Informasi dan Pengaduan mempunyai tugas :

a. Menyiapkan bahan penyusunan program dan strategi kebijakan informasi dan

pengaduan pada bidang promosi kerjasama dan informasi penanaman modal ;

b. Menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis dan kebijakan informasi dan

pengaduan ;

c. Menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis dan penyusunan data informasi ;

d. Menyiapkan bahan perencanaan dan penyusunan data informasi ;

e. Menyiapkan bahan perencanaan dan penyusunan data informasi, potensi

investasi keunggulan daerah ;

f. Melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi pada bidang informasi dan

pengaduan ;

g. Menyiapkan bahan pengelolaan informasi penanaman modal ;

h. Menyiapkan bahan penyusunan mekanisme pengaduan ;

i. Mencatat segala pengaduan yang diterima sebagai bahan evaluasi perbaikan

pelayanan ;

j. Menindaklanjuti dan memproses pengaduan yang telah diterima sesuai dengan

mekanisme yang ditetapkan, dan

k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugas dan

tanggungjawab.

Bidang Pelayanan Perizinan Jasa Usaha mempunyai tugas ;

a. Menyiapkan bahan penyusunan program dan strategi serta petunjuk teknis

pelayanan perizinan jasa usaha ;

b. Melaksanakan proses pelayanan perizinan jasa usaha ;

c. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam proses pelayanan perizinan

jasa usaha ;

d. Menyiapkan pengembangan system dan teknologi dalam pelaksanaan pelayanan

perizinan jasa usaha ;

e. Melaksanakan kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan pada pelaksanaan

pelayanan perizinan jasa usaha ;

f. Menyiapkan bahan penyusunan mekanisme pelaksanaan pelayanan perizinan

jasa usaha ;

g. Melaksanakan pencatatan segala pelaksanaan pelayanan perizinan jasa usaha;

h. Membuat laporan pelaksanaan tugas pelaksanaan pelayanan perizinan jasa

usaha sebagai bahan informasi dan evaluasi; dan

i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugas dan

tanggungjawabnya.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

19

Bidang Pelayanan Perizinan Tertentu mempunyai tugas :

a. Menyiapkan bahan penyusunan program dan strategi serta petunjuk teknis

pelayanan perizinan tertentu ;

b. Melaksanakan proses pelayanan perizinan tertentu ;

c. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam proses pelayanan perizinan

tertentu ;

d. Menyiapkan pengembangan system dan teknologi dalam pelaksanaan pelayanan

perizinan tertentu ;

e. Melakukan kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan pada pelaksanaan

pelayanan perizinan tertentu ;

f. Menyiapkan bahan penyusunan mekanisme pelaksanaan pelayanan perizinan

tertentu ;

g. Melaksanakan pencatatan segala pelaksanaan pelayanan perizinan tertentu ;

h. Membuat laporan pelaksanaan tugas pelaksanaan pelayanan perizinan tertentu

sebagai bahan informasi dan evaluasi, dan

i. Melaksankan tugas lain yang di berikan atasan sesuai bidang tugas dan

tanggungjawabnya.

2.2. Sumber Daya SKPD

2.2.1 Sumber Daya BKPMPPT

Jumlah personil pada Badan pelayanan perizinan Terpadu kabupaten Banjar ada

59 orang yang terdiri dari 28 orang PNS dan 29 orang tenaga honorer. Dalam

menjalankan roda organisasi teradapat 1 jabatan struktural eselon II, 5 jabatan

struktuiral eselon III, dan 7 Jabatan struktural eselon IV, dan 48 orang Staf

Pelaksana. Selengkapnya data PNS Badan Pelayanan Perizinan Terpadu menurut

kualifikasi pendidikan, eselonering dan kepangkatan adalah sebagai berikut :

2.1 Tabel data PNS di BKPMPPT

No Jml. Personil (Org) Pendidikan Eselonering GolonganPendidikan Jml Eselon Jml Gol Jml

1 29 SMP 1 Staff I C 1SLTA 3 Staff 16 II C 1D III 3 ESS IV 7 II D 1S 1 16 ESS III 5 III A 1S 2 6 Ess II 1 III B 8

III C 7III D 4IV A 4IV B 2

Page 20: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

20

2.2 Tabel Pegaai Kontrak BKPMPPT

No Jml. Personil (Org)PendidikanPendidikan Jml

1 34 SD 1SMP 2SMA 11D III 4S 1 16

Berdasarkan tabel di atas kondisi sekarang PNS yang ditempatkan pada

BKPMPPT hanya 29 orang dan tenaga kontrak (PTT) sebanyak 34 orang. Dengan

kondisi sumber daya yang ada, beberapa pegawai masih memegang tugas ganda

untuk dapat menyelesaikan tugas pokok sehari-hari.

Dilihat dari kualifikasi pendidikan sumber daya pada BKPMPPT sebenanya sudah

sangat memadai lebih dari 80% sudah mengenyam pendidikan diploma dan sarjana.

Namun demikian dalam pelayanan sehari hari masih terdapat kendala dalam hal

mind set tentang pelayanan publik yang prima, masih ditemui ada nya kendala/gaya

birokratis dalam pelayanan, sehingga diperlukan adanya program dan kegiatan

peningkatan kapasitas dan kompetensi aparatur dalam rangka penyegaran /

perubahan mind set terutama yang berkaitan erat dengan memberikan pelayanan

yang baik kepada masyarakat.

2.2.2 Sarana Dan Prasarana

Secara umum sarana dan prasarana yang dimiliki Badan Koordinasi

Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Banjar cukup

memadai untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Berikut keadaan

sarana dan prasarana utama yang dimiliki BKPMPPT yang berkaitan langsung

dengan pelayanan perizinan :

a. Mobil Pelayanan Perijinan Keliling

b. Ruang customer sevice yang refresentatif

c. Komputer informasi dan kalkulator biaya perijinan

d. komputer server

e. laptop/PC

f. 16 PC terkoneksi LAN/wireless untuk SIM pelayanan perijinan

g. Website www.BKPMPPT.banjarkab.go.id (Informasi, Cek Berkas, Pengaduan)

h. SMS gateway di 0811 500 6666 (Informasi, Cek Berkas, Pengaduan)

i. Call Center 0511 472 1000(Informasi, Cek Berkas, Pengaduan)

j. Kotak Pengaduan/Saran

k. Mobil Dinas

Page 21: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

21

l. Kalkulator Biaya perizinan

m. GPS

n. SIM pelayanan perijinan

o. Genset

p. Ruang Tunggu

q. Ruang Rapat

r. Parkir yang Luas

s. Papan-Papan Informasi

t. Koneksi Internet

u. Fasilitas VPN (Virtual Private Network)

v. AC

w. Monitor Touchscreen (Antrian, Kalkulator Biaya, IKM Elektronik)

Namun demikian untuk meningkatkan kualitas pelayanan agar lebih optimal,

diperlukan peningkatan sarana dan prasarana diatas seperti Pengadaan mobil

operasional untuk survey lapangan, pengadaan alat ukur elektronik untuk survey,

peningkatan daya listrik, penerapan tehnologi informasi dan lain-lain. Untuk

diperlukan program kerja dan kegiatan untuk merealisasikan peningkatan sarana

dan prasarana kantor tersebut.

2.3. Kinerja Pelayanan SKPD

2.3.1. Jenis Pelayanan

Jenis Pelayanan yang di berikan pada Badan Koordinasi Pelayanan Modal

Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Banjar secara garis besar ada dua

jenis yaitu pelayanan ketatausahaan untuk internal organisasi dan pelayanan

perizinan, informasi dan pengaduan bagi eksternal organisasi. Untuk pelayanan

ketatausahaan adalah pelayanan penunjang untuk terlaksananya seluruh kegiatan

organisasi, seperti layananan admnistrasi umum, layanan pengadaan dan

pemeliharan barang dan jasa, layanan kearsipan, keuangan, perencanaan,

kepegawaian dan sebagainya.

Mengingat besarnya volume kerja pada BKPMPPT Kabupaten Banjar,

layanan ketatausahaan ini sangat vital fungsinya dalam menunjang pelayanan

periznan yang merupakan tugas pokok organisasi, seperti menyiapkan dan

mengembangkan SIM terkait pelayanan kantor, perencanaan sarana dan

prasarana kantor, merencanakan sistem pengarsipan yang profesional dan lain

sebagainya yang mendukung penciptaan pelayanan prima bagi masyarakat.

Kondisi sekarang sarana dan prasarana kantor sudah lumayan cukup untuk

Page 22: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

22

bekerjanya organisasi kantor, di mana sudah tersedia SIM pelayanan perizinan,

ruang pelayanan yang refresentatif, adanya mobil jabatan Kepala Badan, genset,

AC, dan peralatan komputer. Namun demikian untuk dapat memberikan

pelayanan yang lebih optimal di perlukan pengembangan SIM pelayananan

lainnya terutama untuk mempermudah dalam pelaporan, pengendalian, dan

evaluasi. Perlunya pengadaan mobil operasional untuk cek lokasi permohonan

perizinan, rehab kantor untuk ruang back office dan tata usaha, penambahan

daya listyrik, peningkatan profesionalisme pegawai. Untuk itu diperlukan program

kerja dan kegiatan yang dapat mengakomodir kebutuhan peningkatan layanan

ketatausahaan diatas.

Untuk pelayanan perizinan jenis perizinan yang sudah dilimpahkan kepada

BKPMPPT Kabupaten Banjar sebagai berikut :

1) Izin Prinsip Penanaman Modal2) Izin Usaha Penanaman Modal3) Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal4) Izin Usaha Perluasan Penanaman Modal5) Izin Prinsip Perubahan Penanaman Modal6) Izin Usaha Perubahan Penanaman Modal7) Izin Prinsip Penggabungan Perusahaan Penanaman Modal8) Izin Usaha Penggabungan Perusahaan Penanaman Modal Untuk Berbagai

Sektor Usaha9) Izin Kantor Perwakilan Perusahaan Asing (KPPA)10)Surat Keterangan Tempat Usaha (SKTU)11)Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)12)Tanda Daftar Perusahaan (TDP)13)Tanda Daftar Industri (TDI)14)Izin Apotek15)Izin TokoObat16)Izin Praktek Dokter Umum17)Izin PraktekDokter Gigi18)Izin Praktek Dokter Spesialis19)Izin Optikal20)Izin Laboratorium Klinik21)Izin Bidan22)Izin Balai Pengobatan23)Izin Apotek Penggantian Pengelola Optik24)Izin Apotek Pengganti Sarana25)Izin Tanda Daftar Gudang26)Izin Usaha Industri27)Izin Pemanfaatan Taman Kota (RTH)28)Ijin Usaha Pusat Perbelanjaan (IUPP)29)IUTM selain minimarket30)(IUTM dengan Pusat Perbelanjaan)31)(IUTM Minimarket)32)Izin Mendirikan dan Operasional Rumah Sakit Kelas C danD

Page 23: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

23

33)Izin Mendirikan Penyelenggaraan Puskesmas34)Izin Praktek Tenaga Perawat35)Izin Praktek Tenaga Fisioterapi36)Izin Praktek Tenaga Perawat Gigi37) Izin Praktek Tenaga Analis38)Izin Praktek Tenaga Penyehatan Tradisional39) Izin Praktek Tenaga Kesehatan Tradisional40) Izin Praktek Tenaga Nutrisionis41)Izin Praktek enaga Rontgen42)Izin Praktek Tenaga Anastesi43)Izin Praktek Tenaga Reflaksionest44)Izin Praktek Tenaga Teknik Alektro Medik45)Izin Praktek Tenaga Kefarmasian46)Izin Praktek Tenaga Apoteker47)Izin Usaha Restauran / Rumah Makan dan Jasa Boga48)Jasa Penginapan / Hotel49)Izin Usaha Bidang Wisata50)Izin Usaha Bidang Hiburan Tetap51)Izin Reklame52)Izin Mendirikan Bangunan (IMB)53)Izin Gangguan (HO)54)Izin Usaha Perkebunan55)Izin Lokasi56)Surat Izin Juru Bor57)Surat Izin Perusahaan Pengeboran Air Tanah (SIPPAT)58)Izin Usaha Peternakan59)Pengelolaan dan Pengusahaan Sarang wallet60)Izin Usaha Konstruksi

Dalam standar pelayanan yang di tetapkan waktu penyelesaian perizinan

yang tidak memelukan survey lapangan adalah 5 hari kerja, sedangkan izin yang

memerlukan pengecekan lapangan adalah 14 hari kerja. Penetapan standar

waktu tersebut sesuai dengan kondisi keadaan sumber daya dan sarana

prasarana yang yang ada. Di harapkan seiring dengan peningkatan sumber daya

yang mampu di sediakan standar waktu tersebut dalam waktu 5 tahun kedepan

dapat meningkat menjadi 3 hari untuk pelayanan yang tidak memerlukan cek

lapangan dan 7 hari untuk pelayanan yang memerlukan survey lapangan.

Sebagai gambaran pelayanan perizinan yang di berikan dalam kurun waktu

3 tahun terakhir, kami sajikan rekapitulasi pelayanan perizinan sebagai berikut :

Page 24: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

24

NO JENIS PELAYANANJUMLAH PENERBITAN REALISASI PENERIMAAN PAD

2013 2014 2015* 2013 2014 2015*

1 Surat Keterangan Tempat Usaha (SKTU) 928 882 1269 0 0 0

2 Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP) 455 430 255 0 0 0

3 Tanda daftar Perusahaan (TDP) 437 461 363 0 0 0

4 Tanda Daftar Industri (TDI) 5 8 6 0 0 0

5 Izin Apotek 6 7 5 0 0 0

6 Izin Toko Obat 4 8 2 0 0 0

7 Izin Praktek Dokter Umum 15 40 39 0 0 0

8 Izin Praktek Dokter Gigi 0 0 0 0 0 0

9 Izin Praktek Dokter Spesialis 0 0 0 0 0 0

10 Izin mendirikan Bangunan (IMB) 534 107 179 2.017.449.447 4.261.335.248

3.604.612.033

11 Izin Gangguan (HO) 248 174 273 2.096.886.669 2.241.858.548

2.205.493.147

12 Izin Reklame 284 181 279 963.282.564 1.123.245.217

1.080.673.726

13 Izin Usaha Perkebunan 0 0 0 0 0 0

14 Izin Lokasi 58 56 70 0 0 0

15 Izin Peruntukan Penggunaan Tanah(IPPT) 74 0 0 0 0 0

16 Izin Investasi Penanaman modal 57 134 236 0 0 0

17 Izin Usaha Jasa Konstruksi 51 7 65 0 0 0

18 Izin Optikal 1 0 0 0 0 0

19 Izin Laboratorium Klinik 0 0 0 0 0

20 Izin Bidan 3 4 8 0 0 0

21 Izin Balai Pengobatan 0 0 0 0 0

22 Izin Apotek Pengganti Pengelola Optik 0 0 0 0 0

23 Izin Apotek Pengganti Sarana 0 0 0 0 0

24 Izin Usaha Peternakan 0 0 0 0 0

25 Izin Tanda Daftar Gudang 9 4 8 0 0 0

26 Izin Usaha Industri - 3 4 0 0

27 Izin Pemanfaatan Taman Kota / RTH - 0 0 0 0

28 Izin Pengelolaan dan pengusahaan SarangWalet - 0 0 0 0

29 Izin Pariwisata - - -

30 Izin Toko Modern - - -

31 Izin KesehatanJumlah 3.169 2.445 3014 5.077.618.68

07.626.439.013

6.890.778.906

Target5.100.000.000

6.950.000.000

8.250.000.000

Persentase 99,56% 109,73 % 83,5 %

Dari tabel diatas dapat dideskripsikan bahwa beban kerja pada BKPMPPT

cukup berat dimana lebih dari 3.000 permohonan perizinan harus di layani oleh

hanya belasan orang pemroses perizinan, apabila tidak didukung sarana dan

prasarana dan penggunaan tehnologi informasi dalam manajemen pelayanannya

tentunya akan terasa sangat berat bagi personil BKPMPPT untuk memenuhinya.

Demikian pula dengan pencapaian target penerimaan PAD, dalam kurun waktu 3

tahun terakhir realisasi penerimaan sangat baik yaitu diatas 100 %, namun mulai

tahun 2012, seiring dengan di berlakukannya UU Nomor 28 tahun 2009 tentang

Pajak dan Retribusi Daerah. Sehingga pada tahun-tahun kedepan diperlukan

kerja keras dan program kerja yang tepat agar target penerimaan PAD dapat

tersealisasi 100% seperti tahun-tahun sebelumnya.

Page 25: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

25

Untuk pelayanan informasi pengaduan telah dibentuk unit pelayanan

pengaduan masyarakat, dalam standar pelayanan yang di tetapkan untuk setiap

pengaduan masyarakat yang masuk di tergetkan paling lambat 10 hari kerja telah

ada respon atau upaya penyelesainnya. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan

publik, setiap tahun juga di lakukan survey kepuasan masyarakat melalui

penilaian Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).

Indeks kepuasan masyarakat (IKM) merupakan salah satu instrument untuk

mengukur tingkat kinerja pada unit pelayanan Instansi Pemerintah, IKM

merupakan penilaian masyarakat terhadap terhadap kinerja tersebut. Dengan

demikian akan diketahui secara riil dan objektif kualitas pelayanan yang telah

diberikan oleh instansi pemberi pelayanan.

Adanya penilaian dari penerima pelayanan merupakan bahan yang sangat

penting untuk dijadikan bahan penyempurnaan sekaligus pendorong untuk selalu

meningkatkan kualitas pelayanan. Hasil IKM dapat menjadi tolak ukur kinerja

pelayanan publik. Untuk keberlangsungan survei IKM ini diperlukan program kerja

dan kegiatan yang dilaksanakan setiap tahun agar kualitas pelayanan publik

dapat terjaga. Realisasi hgasil penilaian IKM pada tahun 2014 adalah 84,57 (Nilai

A/Sangat Baik) dan pada tahun 2015 diperoleh nilai 81,28 (Nilai A / Sangat Baik).

2.3.2 Sistem dan Prosedur Pelayanan

Untuk memberikan kepastian kepada masyarakat pengguna layanan, Badan

Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Banjar

telah metetapkan beberapa standar pelayanan sebagai berikut :

a. Keputusan Kepala BKPMPPT Nomor 5 tahun 2009 tentang Standar Pelayanan

Publik pelayanan Perizinan, yang memuat pedoman internal dan eklsternal

pelayanan perizinan yang terdiri dari Jenis Pelayanan, Dasar Hukum,

Persyaratan, SOP/Prosedur pelayanan, Waktu Penyelesaian, Biaya Pelayanan,

Sarana dan Prasarana, Kompetensi SDM, Pelayanan Informasi dan

Pengaduan.

b. Keputusan Kepala BP2T No…. Tahun 2009 Standar pelayanan Publik (SPP)

Call Center dan SMS Gateway, yang memuat Pedoman Internal dan eksternal

pelayanan informasi dan pengaduan yang terdiri dari Maksud dan Tujuan,

Produk Pelayanan/Cara Penggunaan, SOP/Prosedur, dan Biaya pelayanan

c. SPP dan SOP Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 :

SPP dan SPP ISO 9001:2008 ini teridiri dari SOP Pengendalian Dokumen, SOP

Pengendalian Rekaman, SOP Audit Internal, SOP Pengendalian Produk Tidak

Sesuai, SOP Tindakan Perbaikan dan Pencegahan, SOP Komunikasi, SOP

Evaluasi Kepuasan Pelanggan, SOP Pengukuran Dan Analisa Data, SOP

Page 26: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

26

Pengendalian Surat Menyurat, SOP Pemeliharaaan Sarana Prasarana , SOP

Seleksi Dan Evaluasi Rekanan, Spp Penerbitan IMB/HO/REKLAME/SKTU/SIUP/

TDP, SPP Penyerahan Produk Ijin, serta SPP Informasi dan Pengaduan Sistem

dan prosedur diatas tidak bersifat final, dalam arti setiap tahun akan di

lakukan evaluasi dan perbaikan sesuai kondisi, kebutuhan dan peningkatan

sarana dan prasarana yang di miliki, sehingga di perlukan prgram kerja dan

kegiatan dalam yang mendukung perbaikan sistem dan prosedur pelayanan

ini.

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan

Dalam upaya pengembangan BKPMPPT kedepan terdapat peluang yang harus

dapat dipergunakan semaksimal mungkin diiatantaranya :

a. Adanya kebijakan pusat dan daerah untuk meningkatkan kualitas pelayanan

melalui Perijinan terpadu

b. Tersedinya berbagai peraturan dan petunjuk teknis tentang pemberian pelayan

c. Tersedianya berbagai lembaga diklat dan pelatihan yang menyediakan pelayanan

perizinan

d. Adanya dukungan pimpinan daerah terhadap BKPMPPT

e. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan TI

Namun demikian juga terdapat tantangan yang perlu di waspadai dan di

carikan solusi pemecahannnya diantaranya :

a. Koordinasi dan kewenangan BKPMPPT dengan dinas tehnis yang masih kurang

b. Kurangnya informasi dan partisipasi masyakat dalam proses pelayanan pada

BKPMPPT.

c. Masih adanya kritik dan keluhan masyarakat terhadap kualitas pelayanan

d. Masih tergantungnya kecepatan pelayanan dengan dinas tehnis pemberi

rekomendasi

e. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya perijinan usaha bagi mereka

dan PAD bagi pembangunan daerah

Page 27: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

27

BAB III

ISU – ISU STRATEGIS

3.1 Identifikasi Permasalahan

Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Koordinasi

Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Banjar, tentunya

tidak akan terlepas dari kendala atau permasalahan yang dapat mengganggu atau

menghambat tercapainya tujuan-tujuan organisasi. Untuk mengidentifikasi

persalahan baik dari internal maupun eksternal organisasi dapat dilakukan dengan

membandingkan anatara kondisi sekarang organisasi dengan kondisi yang

diinginkan. Identifikasi permasalahan terebut dapat dilihat dalam tabel sebagai

berikut :

Tabel Identifikasi Permasalahan pada BKPMPPT Banjar

NO KEADAAN (FAKTA)SEKARANG

KEADAAN YANGDIINGINKAN

PERMASALAHAN(SELISIH 2 DAN 3)

1 2 3 4A Internal SKPD

1 Personil BKPMPPT masihmenangani tugas ganda

Tiap personil menangani tugaspokok masing masing sesuaiuraian tugas

Jumlah SDM (PNS) yangmasih kurang

2 Sudah mempunyai mobiloperasional tapi kondisikurang layak dan daya listrikyang kurang

Tersedianya mobil operasionaluntuk survey lapanganpermohonan izin

Sarana dan prasarana masihbelum lengkap dan akanmenghambat pelayanan

3 Ruangan untuk karyawanterlalu sempit

Masing-masing Bidang dan TataUsaha memiliki ruanganmasing-masing

Ruang Tata Usaha danPemrosesan izin dan ruangperbidang masih kurangmemadai

4. Kurangnya SDM BKPMPPTyang secara disiplin ilmuberkesesuaian dengan jenisperizinan yang di tangani

SDM BKPMPPT melaksnakantugas pokok sesuai disiplinilmunya

Kompetensi dan pengalamanSDM BKPMPPT yang masihkurang memadai

5. Masih ditemukannya SDMBKPMPPT kurang memahamitugas pokok dan prinsip-prinsip pelayanan yang baik

SDM BKPMPPT memahamitugas pokok dan fungsi masing-masing dan mampumemberikan pelayanan yangprima

Masih ditemukannya SDMBKPMPPT yang melakukanpraktek birokratis berlebihandalam pelayanan

6.

7.

Masih rendahnya kesadaranpegawai dalam hal disiplin

Masih Kurangnya SDM untukmemahami masalah IT

Kesadaran pegawai dapatditingkatkan

Diberikan Pelatihan dan kursusuntuk karyawan BPKMPPT

Tingkat disiplin SDMBKPMPPT yang masih kurang

Masih ada karyawan yangbelum bisa meoprasikanKomputer dan Teknologilainnya.

Page 28: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

28

NO KEADAAN (FAKTA)SEKARANG

KEADAAN YANGDIINGINKAN

PERMASALAHAN(SELISIH 2 DAN 3)

1 2 3 4B Eksternal SKPD

1 Masih terjadi pertentanganpendapat / opini terkaitpelayanan dengan dinastehnis

Adanya satu kata anataraBKPMPPT dan dinas tehnisterkait pelayanan perizinanyang di berikan BKPMPPT

Koordinasi dengan dinastehnis yang mesih kurang

2 Masih adanya tarik ulurkewenangan terkait perizinandengan dinas tehnis

Adanya sinergi antara BKPMPPTdan Dinas Tehnis dalam prosespelayanan perizinan

Masih kurangnya pemahamanbatas kewenangan BKPMPPTdengan Dinas Tehnis

3 Enggannya masyarakatmengisi format penilaian IKM

Adanya masukkan masyakatterhadap perbaikan kualitaspelayanan di BKPMPPT melaluiIKM

Kurangnya informasi danpartisipasi masyakat dalamproses pelayanan padaBKPMPPT

4 Masih ditemukannya keluhandalam pelayanan BKPMPPT

Tidak ada keluhan dalampelayanan BKPMPPT

Masih adanya kritik dankeluhan masyarakat terhadapkualitas pelayanan

5 Masih adanya keterlambatanproses perizinan akibatterlambatnya rekomendasidari dinas tehnis

Tidak ada keterlambatanpelayanan perizinan

Masih tergantungnyakecepatan pelayanan dengandinas tehnis pemberirekomendasi

6 Kesadaran masyarakattentang perizinan masihrendah

Seluruh masyarakat yang wajibmemiliki izin mengurus izinnyadi BKPMPPT

Kurangnya kesadaranmasyarakat akan pentingnyaperijinan usaha bagi merekadan PAD bagi pembangunandaerah

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah

Visi Kabupaten Banjar adalah "Terwujudnya Masyarakat Kabupaten

Banjar yang Sejahtera dan Barokah" yang dijabarkan sebagai berikut :

1. Sejahtera; sejahtera adalah kesejahteraan rakyat yang

mengadung keterpaduan dimensi material dan spiritual dalam

wujud suasana kehidupan yang aman dan damai.

2. Barokah; barokah adalah sesuatu yang dirasakan mempunyai nilai

tambah, memberi manfaat dan kemaslahatan bagi orang banyak

Dalam upaya mewujudkan visi Kabupaten Banjar 2016-2021,

maka ditetapkan misi pembangunan dalam 5 (lima) tahun mendatang

sebagai berikut :

1. Meningkatkan pengamalan ajaran agama dan suasana kehidupan beragama,

2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berbasis pendidikan,

kesehatan, ketenagakerjaan dan kesejahteraan sosial,

3. Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam berbasis pertanian,

Page 29: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

29

perkebunan, peternakan, perikanan dan komoditas unggulan daerah

lainnya dengan pendekatan agribisnis dan industri berwawasan lingkungan

secara berkelanjutan,

4. Mewujudkan pemerataan dan keseimbangan pembangunan infrastruktur

untuk mendukung daya saing ekonomi daerah,

5. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan amanah.

Pokok-pokok misi :

Agama: pengamalan dan suasana keagamaan

SDM: pendidikan, kesehatan, tenaga kerja, pelayanan social

Pertumbuhan ekonomi, pendapatan : pemanfaatan dan pengelolaan

sumber daya alam pertanian umum, agribisnis, agroindustri, daya saing

komoditas unggulan daerah, kelestarian lingkungan, pembangunan

berkelanjutan

Pemerataan dan keseimbangan : ekonomi dan pembangunan antar wilayah

Pelayanan: pelayanan pemerintahan dan pelayanan publik

Penjelasan misi :

• Misi Kesatu :

Mewujudkan kondisi masyarakat yang mengamalkan nilai-nilai ajaran

agama berbasis keilmuan sehingga terjaga nuansa keindahan kehidupan

beragama, ketertiban di lingkungan masyarakat, terpelihara kerukunan dan

toleransi antar umat beragama serta kesejahteraan masyarakat yang

semakin baik.

• Misi Kedua :

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan indikasi adanya

peningkatan mutu pendidikan terhadap siswa sekolah umum dan agama,

meningkatnya minat baca masyarakat, peningkatan derajat kesehatan

masyarakat, kualitas ketenagakerjaan serta perlindungan sosial terhadap

penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).

• Misi Ketiga :

Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan indikasi adanya

pertumbuhan ekonomi khususnya PDRB sektor pertanian umum, sektor

perikanan, mantapnya ketahanan pangan daerah yang disertai

peningkatan pendapatan, produksi dan produktifitas, peningkatan nilal

tambah, daya saing produk unggulan daerah, pengembangan industri

Page 30: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

30

hilir, agroindustri, kebijakan (regulasi) yang tepat dengan tetap

memperhatikan kelestarian sumber daya alam yang berkelanjutan serta

serta prinsip tata kelola lingkungan yang baik

Misi Keempat :

Mewujudkan pemerataan pembangunan dan kesejahteraan

yang berkeadilan dan menyelenggarakan pembangunan pada

segala aspek dan sendi kehidupan yang hasilnya dapat dirasakan

secara merata, seimbang dan proporsional oleh seluruh lapisan

masyarakat dan antar wilayah dengan mengurangi kesenjangan

sosial secara menyeluruh. Keberpihakan kepada masyarakat dan

wilayah yang tertinggal, menanggulangi kemiskinan dan

pengangguran, menyediakan akses yang sama terhadap pelayanan

sosial dan sarana prasarana ekonomi serta menghilangkan diskriminasi

dalam berbagai aspek.

Misi Kelima :

Meningkatkan penyelenggaraan administrasi pemerintahan yang

efisien, efektif dan akuntabel, pengelolaan keuangan daerah yang

akuntabel dan berorientasi publik, kondisi keamanan dan politik

yang kondusif serta pelayanan publik yang berorientasi ada

pelayanan prima secara terpadu

Berdasarkan hal tersebut, BKPMPPT Banjar mengemban misi

ketiga dan kelima dari 5 (lima) misi yang ditetapkan Kepala Daerah

yaitu mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih

dan amanah. Sedangkan program kegiatan yang dilaksanakan

yaitu program peningkatan dan pengembangan pengelolaan

keuangan daerah dengan 7 (tujuh) kegiatan yaitu :

1. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

2. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

3. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan daerah

4. Program Penyiapan Potensi Sumber Daya, Sarana dan Prasarana Daerah

5. Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat

6. Program Penunjang Penyelenggaraan Pemerintah dan Pembangunan

7. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi

Page 31: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

31

3.3 Telaahan Renstra Kementrlan/Lembaga dan Renstra KabupatenBanjar

Penyusunan RPJMD Kabupaten Banjar Tahun 2016-2021

memperhatikan dan rnengacu tujuan, sasaran dan prioritas

pembangunan yang tercantum dalam RPJMD Provinsi Kalimantan

Selatan untuk mewujudkan sinkronisasi dan sinergi dalam

mendorong peningkatan kinerja pembangunan daerah. Penyusunan

RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan mempertimbangkan dan mengacu

tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan, serta prioritas pembangunan

nasional Nawacita yang tercantum dalam Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Oleh sebab itu,

penyusunan RPJMD Kabupaten Banjar memperhatikan agenda

pembangunan Nawacita yang termuat dalam Peraturan Presiden Nomor

2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019.

RPJMN 2015-2019 menjelaskan visi pembangunan:

"Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri don

Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong", dan misi pembangunan:

1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga

kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan

mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan

kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan;

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis

berlandaskan negara hukum:

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati

diri sebagai negara maritim;

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tingg], maju

dan sejahtera;

5. Mewujudkan bangsayang berdaya saing;

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri,

maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional; dan

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

RPJMN 2015-2019 memuat sembilan agenda prioritas pembangunan

(Nawacita) menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri dalam

bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan, yaitu:

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan

memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara;

2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola

Page 32: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

32

pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya;

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-

daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan;

4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan

penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya;

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia;

6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar

Internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama

bangsa-bangsaAsia lainnya;

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-

sektor strategis ekonomi domestik;

8. Melakukan revolusi karakter bangsa; dan

9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosiallndonesia.

RPJMN 2015-2019 juga memberikan arah kebijakan untuk

memperkuat sinkronisasi dan sinergi kebijakan, program dan kegiatan

pembangunan antara Pemerintah Kabupaten Banjar, Pemerintah Provinsi

dan Pemerintah. Penyusunan RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan juga

memperhatikan komitmen nasional dalam mewujudkan tujuan

pembangunan berkelanjutan (SDGs = Sustainable development goals).

Oleh sebab itu, penyusunan RPJMOKabupaten Banjar 2016-2021 juga

memperhatikan, mengacu dan mendukung terwujudnya tujuan, sasaran dan

prioritas pembangunan Nawacita dan SOGs.Selain itu dengan adanya

Peraturan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor

213/PMK.07/2010 dan Nomor 58 Tahun 2010 yang dicabut dan diganti

dengan Peraturan bersama Menteri Keuangan dan Menteri Dalam

Negeri Nomor 15/PMK.07/2014 dan Nomor 10 Tahun 2014 tentang

Tahapan persiapan dan pelaksanaan pengalihan Pajak Bumi dan Bangunan

Perdesaan (PBB P2) dan Perkotaan sebagai pajak daerah membuka peluang

daerah untuk pemutakhiran data wajib pajak PBBP2.

RPJMD Kabupaten Banjar menjadi pedoman dalam penyusunan

Rencana Strategis Perangkat Paerah (Renstra PD). Renstra PD merupakan

penjabaran teknis dari perwujudan visi dan misi, tujuan dan sasaran dari

RPJMD Kabupaten Banjar 2016-2021. Renstra PD juga menjadi dokumen

perencanaan teknis operasional yang memuat kebijakan, program dan

kegiatan yang dilengkapi dengan sasaran dan indikator kinerja, lokasi dan

anggaran sesuai dengan urusan bidang dan atau fungsi pemerintahan,

pembangunan dan kemasyarakatan untuk jangka waktu 5 (lima) tahunan,

Page 33: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

33

Renstra disusun oleh setiap Perangkat Daerah di bawah Koordinasi Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)Kabupaten Banjar

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian lingkunganHidup Strategis

Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta

segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan

aspek administratif dan/atau aspek fungsional. Sedangkan kawasan adalah

wilayah Vagmemiliki fungsi utama lindung atau budidaya.

Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah yang selanjutnya disingkat

RTRW,ditujukan untuk mengidentifikasi implikasi rencana struktur dan pola

ruang terhadap kebutuhan pelayanan SKPD, Dibandingkan dengan struktur

dan pola ruang eksiting, maka SKPD dapat mengidentifikasi arah (geografis)

pengembangan pelayanan, perkiraan kebutuhan pelayanan dan prioritas

wilayah pelayanan SKPDdalam lima tahun mendatang, Dikaitkan dengan

indikasi program pemanfaatan ruang jangka menengah dalam RTRW, SKPD

dapat menyusun rancangan program beserta targetnya yang sesuai dengan

RTRW tersebut.

Penataan ruang daerah bertujuan untuk mewujudkan tata ruang

yang amant nvaman, produktif, efektif, efesien, terpadu, berkelanjutan

dan berwawasan Iingkungan, serta religius berbasis pada pengembangan

potensi unggulan daerah sebagai kawasan agropolitan, peri kanan,

pariwisata, kehutanan, pertambangan, energi, melalui pengembangan sistem

perkotaan, pengembangan jaringan perdagangan lokal, regional, nasional

dan internasional dalam rangka peningkatan ekonomi daerah dan

kesejahteraan masyarakat.

Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Banjar

tersebut di atas, maka ditetapkan 13 (tiga belas) kebijakan sebagai berikut:

1. Pemerataan seluruh kecamatan dengan cara menyeimbangkan usaha

pembangunan;

2. Pengembangan pariwisata yang berbasis pada alam dan lingkungan

buatan;

3. Pengembangan sektor pertanian yang dapat merangsang kearah

berkembangnya agropolitan dan perluasan areal pertanian (ekstensifikasi

dan intensifikasi);

4. Perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan untuk menjaga

keseimbangan ekosistem;

5. Pengembanganjaringan perdagangan lokal, regional, nasional dan

Page 34: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

34

internasional;

6. Pengembangan kawasan perikanan budidaya dan tangkap dalam

mewujudkan terbentuknya kawasan minapolitan;

7. Pengembangan ekonomi lokal daerah berbasis potensi sumber daya

alam dan komoditas unggulan;

8. Pengembangan wilayah transmigrasi untuk pemerataan pengembangan

wilayah baik melalui pembukaan permukiman perdesaan baru

dan/atau pengelolaan kawasan peruntukan pertanian dengan

pembukaan lahan pertanian baru;

9. Perlindungan daerah nipah dan rambai konservasi kawasan

lindung pesisir berupa ekosistem mangrove dan pengembangan

potensi perikanan pesisir;

10. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan

negara;

11. Pengelolaan kawasan hutan produksi dengan memperhatikan

aspek keberlanjutan dan dikelola secara optimal;

12. Pembentukan dan pengembangan kawasan pusat-pusat kegiatan

utama;

13. Peningkatan penyediaan prasarana dan sarana secara terpadu yang

berwawasan lingkungan.

Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang selanjutnya disingkat

KLHS adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan

partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan

berkelanjutan telah menjadi dasar dan teriterasi dalam

pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana dan/atau

program.

Untuk BKPMPPT Banjar, sebagaimana telah diuraikan

dalam RTRW maka KLHS juga berorientasi pada pengelolaan

wilayah yang mempertimbangkan lingkungan hidup. Pengelolaan

disini meliputi segi pembiayaan dan pendanaan yang menunjang

dalam pelaksanaan pembangunan baik secara langsung maupun tidak

langsung melalui tahapan RTRW yang matang serta berpedoman pada

KLHS.

Page 35: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

35

3.5 Penentuan Isu – Isu Strategis

Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi dalam pelayanan

perizinan dan informasi dan pengaduan terdapat beberapa isu-isu strategis yang

merupakan kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam

perencanaan pada Badan Koordinasi Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan

Terpadu kabupaten Banjar sebagai berikut :

1. Belum terpenuhinya rasio kecukupan SDM terhadap beban kerja BKPMPPT

2. Perlunya peningkatan kompetensi SDM BKPMPPT

3. Perlunya peningkatan ketersediaan Sarana dan Prasarana yang memadai

kantor untuk memberikan pelayanan prima

4. Perlunya kejelasan batas kewenangan antara BKPMPPT dan Dinas Tehnis

dalam proses pelayanan perizinan

5. Masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam peningkatan kualitas

pelayanan perizinan

6. Masih rendahnya pemahaman masyarakat akan pentingnya perizinan bagi

iklim usaha

Dalam upaya mewujudkan visi dan misi BKPMPPT Kabupaten Banjar,

maka dilakukanlah analisis SWOT untuk mengidentifikasi secara sistematis upaya

konkrit yang perlu dilakukan sesuai dengan tuntutan kondisi yang dihadapi,

analisis strategis dilakukan dengan menganalisis faktor lingkungan untuk

mencermati lingkungan dalam organisasi yang menghasilkan data tentang

Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness) dan analisis terhadap lingkungan

eksternal organisasi untuk dapat mengetahui Peluang (Opportunities) dan

Tantangan (Threats) yang dihadapi.

Berdasarkan analisis tersebut didapatkan data-data kondisi lingkungan

tersebut sebagai berikut:

1. Kekuatan (Strength)

a. Tersedinya tenaga tehnis hasil mutasi dari dinas tehnis

b. Tersedinya pagu anggaran

c. Adanya kerjasama yang baik antar Karyawan BKPMPPT

d. Tersedianya data dan informasi manajemen pelayanan hasil studi banding

e. Adanya SPP Pelayanan Perijinan sebagai pedoman kerja

f. Tersedianya sarana dan prasarana minimal

g. Tersedianya SIM Pelayanan Periijinan berbasis TI

h. Ruag pelayanan yanbg refresentatif

Page 36: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

36

2. Kelemahan (Weakness)

a. Sarana Prasarana yang dimiliki masih belum lengkap

c. Ruang tata Usaha dan Pemrosesan Ijin yang belum memadai

d. Kompetensi dan pengalaman SDM yang masih kurang memadai

e. Jumlah SDM yang kurang memadai dibanding beban kerja

f. Tingkat disiplin PNS yang masih kurang

h. Masih adanya gaya birokratis dalam pelayanan

3. Peluang (Opportunities)

a. Adanya kebijakan pusat dan daerah untuk meningkatkan kualitas pelayanan

melalui Perijinan terpadu

b. Tersedinya berbagai peraturan dan petunjuk teknis tentang pemberian pelayan

c. Tersedianya berbagai lembaga diklat dan pelatihan

d. Adanya dukungan pimpinan daerah terhadap BKPMPPT

e. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan TI

4. Ancaman (Threats)

a. Koordinasi dengan dinas tehnis yang masih kurang

b. Masih kurangnya pemahaman batas kewenangan BKPMPPT dengan Dinas

Tehnis

c. Kurangnya informasi dan partisipasi masyakat dalam proses pelayanan pada

BKPMPPT

d. Masih adanya kritik dan keluhan masyarakat terhadap kualitas pelayanan

e. Masih tergantungnya kecepatan pelayanan dengan dinas tehnis pemberi

rekomendasi

f. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya perijinan usaha bagi

mereka dan PAD bagi pembangunan daerah

5. Asumsi

Faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal diatas kemudian dianalisis

dengan metode SWOT untuk mendapatkan asumsi-asumsi yang akan digunakan

untuk menentukan faktor kunci keberhasilan dan merupakan pilihan strategis

sebagai dasar untuk menyusun rencana strategis. Asumsi tersebut merupakan

konklusi atau kesimpulan yang dihasilkan dari analisis SWOT tentang faktor-faktor

lingkungan dan dampaknya terhadap masa depan organisasi. Asumsi-asumsi

tersebut adalah sebagai berikut :

Page 37: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

37

a. Adanya ketersedian anggaran dapat dipergunakan semaksimal mungkin untuk

menyediakan sarana dan prasarana yang memadai

b. Dengan adanya diklat dan pelatihan dapat meningkatkan kualitas SDM

BKPMPPT dalam pemberian pelayanan

c. Dengan kemajuan TI yang semakin berkembang, Sistem Informasi dan

manajemen perlayanan dan sarana-prasarana yang dimiliki dapat terus di

kembangkan, untuk meningkatkan kecepatan, kemudahan dan kualitas

pelayanan

d. Dengan menerapkan SPP yang ditetapkan tiap tahun akan memberikan

standar kerja bagi SDM BKPMPPT dalam mewujudkan pelayanan terbaik

e. Dengan Memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi informasi

akan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan partisipasi masyarakat

dalam proses perbaikan pelayanan pada BKPMPPT

f. Adanya BKPMPPT di daerah lain yang berprestasi di tingkat nasional, dapat

dijadikan referensi dalam perbaikan kualitas pelayanan

g. Adanya dukungan kebijakan dari tingkat nasional dan daerah dapat

dipergunakan semaksimalkan mungkin melakukan inovasi dalam perbaikan

kualitas pelayanan perijinan.

h. Adanya pengelolaan yang baik terhadap kritik, saran, dan pengaduan

masyarakat akan dapat meningkatkan kualitas pelayanan

i. Keberhasilan BKPMPPT dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan

pentingnya Perijinan akan dapat meningkatkan PAD

untuk memberikan perhatian dan memperkuat rencana dalam

mengemban misi yang dikembangkan dari strategi hasil analisis SWOT

didapatkan Faktor Penentu Keberhasilan (Critical Succes Faktors) sebagai berikut

:

1. Tersedinya kesempatan yang merata untuk mengikuti Pendidikan dan

Pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDM

2. Adanya SPP dan manajemen mutu pelayanan yang diterapkan secara tegas

sebagai pedoman pelaksanaan tugas

3. Adanya pagu anggaran yang cukup untuk meningkatkan kualitas dan

kuantitas sarana dan prasarana

4. Adanya Sistem informasi dan manajemen pelayanan berbasis Tehnologi

informasi

Page 38: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

38

5. Kemauan dan disiplin yang tinggi dari staf dan pimpinan untuk terus

meningkatkan kualitas pelayanan dengan dukungan kebijakan dari pusat dan

daerah terutama dinas tehnis dan kepala daerah yang berujung pada

peningkatan kesejahteraan masyarakat dan PAD

Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap proses perizinan dan

peran serta masyarakat dalam upaya perbaikan kualitas pelayanan berujung pada

peningkatan iklim usaha dan penerimaan PAD.

Page 39: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

39

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD

Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Badan Koordinasi Penanaman Modan

Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Banjar, sebelumnya harus dirumuskan

kedalam bentuk yang lebih terarah dan operasional , berupa penetapan tujuan dan

sasaran stratejik. Tujuan dan sasaran ini ditetapkan berdasarkan pada Visi, Misi dan

faktor-faktor kunci keberhasilan melalui analisi SWOT sebelumnya. Tujuan

merupakan penjabaran atau implementasi misi yang ingin dicapai atau dihasilkam

pada akhir periode Renstra. Sedangkan Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan

yang ditetapkan. Tujuan dan sasaran strategis yang ditetapkan dapat diuraikan

sebagai berikut :

Page 40: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

40

TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH PELAYANAN SKPD

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARANTARGET CAPAIAN ( TahunKe-)1 2 3 4 5

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Meningkatkan investasi dankerjasama swasta dan antardaerah

Meningkatnya investasidaerah

persentasi pertumbuhaninvestasi (kenaikan/penurunannilai realisasi PMDN / PMA)

82,5 84 85 87 88

2 Meningkatkan kinerjapelayanan publik di bidangadministrasi

Terwujudnya pelayananpublik di bidang administrasiyang efisien, efektif, danakuntable

Persentase penanganan penga-duan ttg layanan publikdibidang perizinan yg telahditindaklanjuti

100 100 100 100 100

3 meningkatkan penyelengga-raan pelayanan perizinannilai ikm yang prima

meningkatkan pelayananpenyelenggaraan pelayananperizinan nilai ikm

Indeks Kepuasan Masyarakatpelayanan perizinan

81,5 81,7 81,9 82 82,1

Page 41: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

41

4.2. Strategi dan Kebijakan BKPMPPT

Tujuan dan sasaran strategis akan dicapai dan diawali dengan penentuan

kebijakan-kebijakan untuk menjaga agar program dan kegiatan tidak keluar dari arah

pencapaian tujuan dan sasaran. Dari kebijakan-kebijakan tersebut kemudian disusun

program-program secara sekuensial setiap tahunnya. Dari program inilah nantinya

akan dijabarkan dengan kegiatan-kegiatan implementatif berdasarkan Permendagri

No 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Strategi adalah

cara atau langkah langkah yang berisikan kebijakan dan program program

indikatif untuk mewujudkan visi dan misi Adapun Strategi yang akan

dilakukan oleh BKPMPPT sampai tahun 2021 mendatang adalah :

1. Mengikuti kegiatan diklat yang disediakan oleh lembaga yang berkompeten

2. Menyediakan anggaran operasional penyusunan laporan keuangan

3. Menyediakan anggaran rutin untuk menunjang kegiatan kantor

4. Meyusun dan membuat buku Standar Pelayanan Publik, dan buku-buku

peraturan lainnya

5. Mengikuti pelatihan pemeliharaan penerapan manajemen Mutu ISO 9001:2008

dan melaksanakan audit eksternal terhadap peneraannya setiap tahun

6. Menyediakan anggaran dan sarana untuk mempermudah pengukuran IKM

7. Melakukan update terhadap penerapan teknologi yang ada sesuai

perkembangan

8. Membentuk unit khusus penanganan pengaduan masyarakat dan standar

penanganan pengaduan masyarakat, serta menyediakan instrumen yang

diperlukan

9. Melaksanakan sosialisasi tentang perizinan di Kecamatan-Kecamatan dan

mengikuti pameran

10. Melakukan pemetaan objek perizinan dan operasi sisir

Kebijakan adalah arah/tindakan yang akan diambil oleh SKPD

dalam mencapai tujuan. Kebijakan yang telah ditetapkan untuk

optimalisasi pendapatan daerah dari sumber sumber yang sudah terdata

serta pengelolaan keuangan daerah nantinya menjadi pedoman dalam

menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan harus

mendukung terwujudnya visi dan misi Kabupaten Banjar, oleh

karenanya seluruh kebijakan baik mengenai pendapatan daerah maupun

belanja diarahkan untuk mencapai visi dan misi tersebut di atas. Adapun

Kebijakan yang dilakukan oleh BKPMPPT Kab. Banjar sebagai berikut :

Page 42: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

42

1. Menyediakan pelayanan admnistrasi / ketata usahaan secara profesioal untuk

mendukung lancarnya seluruh kegiatan kantor

2. Menyelenggarakan pengadaan dan pemeliharaan sarana prasarana

3. Membuat dan memperbaiki, menghimpun dan menerapkan Standar Pelayan

Publik (SPP) dan peraturan lainnya

4. Membuat dan Menerapkan, standar mutu kegiatan kantor sesuai ISO

9001:2008 dan audit pelaksanaannya

5. Menyelenggarakan pengukuran kepuasan masyarakat terhadap pelayanan

BKPMPPT

6. Membuat dan mengembangksan SIM Pelayayanan Perijinan berbasis TI

7. Membuat dan menerapkan Standar Operational Procedure penanganan dan

instrumen pengaduan/aspirasi masyarakat

8. Melakukan sosialisasi pelayanan perijinan pada BKPMPPT

9. Melakukan intenifikasi/ ekstensifikasi penerimaan PAD sektor perijinan dan

pengawasan perijinan

Page 43: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

43

BAB V

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR, DAN

PENDANAAN

Berdasarkan uraian matrik Isu, Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan

Kebijakan diatas kemudian disusun rencana stratejik Program, Kegiatan, Indikator,

dan Pendanaan dari tahun 2016-2021 pada BKPMPPT Kabupaten Banjar sebagai

acuan dan pedoman secara sungguh-sungguh dalam penyusunan program/kegiatan,

sehingga secara bertahap keinginan yang tertuang dalam Visi dan Misi dapat

tercapai. Untuk lebih jelasanya dapat di lihat dalam tabel sebagai berikut

Page 44: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

44

TABEL RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

TUJUAN SASARAN INDIKATORSASARAN

Kode

PROGRAMdan Kegiatan

INDIKATORKINERJAPROGRAM(OUTCOME)danKEGIATAN(OUTPUT)

KONDISIAWAL

TARGET CAPAIAN ( Tahun Ke-)

Unit kerja(Bidang)

lokasi

2016 2017 2018 2019 2020 KONDISI AKHIR2021

Target Rp

Target Rp

Target Rp

Target Rp

Target Rp

Target Rp

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 9 12 9 18 9 19 9 12 21Meningkatkaninvestasidankerjasamaswasta danantardaerah

Meningkatnyainvestasidaerah

persentasipertumbuhaninvestasi(kenaikan/penurunan nilai realisasiPMDN / PMA)

programPeningkataniklim investasidan realisasiinvestasi

persentaserealisasiinvestasi yangdikeluarkan

80 82,5 950,932,520

84 1,369,850,000

85 1,780,805,000

87 2,315,046,500

88 3,009,560,450

88,5 3,912,428,585

BidangPenanaman Modal

Memfasilitasidan koordinasikerjasama dibidanginvestasi

persentasekerjasamainvestasi yangditindaklanjuti

100 100 100 100 100 100 BidangPenanaman Modal

Penyusunancetak biru(Master Plan)pengembanganPenanamanModal

Jumlahdokumenmaster plantentangpenanamanmodal/investasi yang akuratdanditindaklanjuti

1 - 1 - 1 1 BidangPenanaman Modal

PenyusunanSistemInformasiPenanamanModal diDaerah

persentaseupgrade datasisteminformasipenanamanmodal

100 100 100 100 100 100 BidangPenanaman Modal

Penyederhanaan prosedur danpeningkatanpelayananPenanamanModal

persentaseketepatanwaktu dalampelayananadministrasiperizinan

100 100 100 100 100 100 BidangPenanaman Modal

Page 45: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

45

Kajiankebijakanpenanamanmodal

presentasepeningkatkanpemahamandunia usahatentangkebijakanpenamanmodal

100 100 100 100 100 100 BidangPenanaman Modal

Programpenyiapanpotensi sumberdaya sarana &prasarana

persentaseSDM yangsiap pakai

- - 100 100,000,000 100 130,000,000 100 169,000,000 100 219,700,000 BidangPenanaman Modal

kajian potensisumber dayayang terkaitdgn investasi

persentaseSDM yangsiap pakai

- - 100 100 100 100 BidangPenanaman Modal

Programpeningkatan &pengem-banganpengelolaankeuangandaerah

PersentasepeningkatanPAD reklame

100 197,780,000

100 247,780,000 100 322,144,000 100 418,748,200 100 544,372,660 100 707,684,458 BidangPromosidanKerjasama

IntensifikasidanEkstensifikasiSumber-sumberPendapatanDaerah

presentaserealisasi pajakreklame/tercapai target

100 100 100 100 100 100 BidangPromosidanKerjasama

Programpeningkatanpromosi dankerjasamainvestasi

Persentasepromosi dankerjasamainvestasi

100 413,320,000

100 758,580,000 100 986,154,000 100 1,282,000,200

100 1,666,600,260

100 2,166,580,338

BidangPenanaman Modal

Peningkatanfasilitasterwujud-nyakerjasamastrategi antarausaha besar,kecil &menengah

minat pelakuusahameningkat dikabupatenBanjar

50 60 70 80 90 90 BidangPenanaman Modal

Peningkatankegiatanpeman-tauan,pembinaan &pengawas-anpelaksanaanpenanamanmodal

jumlahkegiatanpemantauanpelaksanaanpenanamanmodal

50 65 70 75 80 80 BidangPenanaman Modal

Page 46: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

46

PeningkatanKualitas SDMgunapeningkataninvestasi

jumlahpeningkatankualitas SDMpelayananinvestasi

5 10 15 20 25 25 BidangPenanaman Modal

Penyelenggaraan Pameraninvestasi

Jumlahpameraninvestasi yangdiikuti

2 kali 2 kali 3 kali 3 kali 4 kali 4 kali BidangPenanaman Modal

0Meningkatkan kinerjapelayananpublik dibidangadministrasi

Terwujudnyapelayananpublik dibidangadministrasiyang efisien,efektif, danakuntable

Persentasepenangananpenga-duan ttglayanan publikdibidang perizinanyg telahditindaklanjuti

programmengintensifikasi-kanpenanganpengaduanmasyarakat

persentasepengaduanyang terlayani

100 100 100,060,000

100 120,060,000 100 156,078,000 100 202,901,400 100 263,771,820 100 342,903,366 BidangPromosidanKerjasama

pembentukanunit khususpenanganpengaduanmasyarakat

persentasesarana danprasaranayangmemadaidalampenangananpengaduan

100 100 100 100 100 100 BidangPromosidanKerjasama

meningkatkanpenyelengga-raanpelayananperizinannilai ikmyang prima

meningkatkanpelayananpenyelenggaraan pelayananperizinan nilaiikm

Indeks KepuasanMasyarakatpelayananperizinan

programpenunjangpenyelenggaraan pemerintahdanpembangunan

Persentasesarana danprasaranapenunjangpelayananperizinan yangberkondisibaik

81,28 81,5 214,200,000

81,7 359,200,000 81,9 466,960,000 82 607,048,000 82,1 789,162,400 82,2 1,025,911,120

BidangPromosidanKerjasama

penunjangpenyelenggaraanpemerintahandan jasakegiatan kantor

Persentasesarana danprasaranapenunjangpelayananperizinan yangberkondisibaik

81,5 81,7 81,9 82 82,1 82,1 BidangPromosidanKerjasama

programoptimalisasipemanfaatanteknologiinformasi

persentaseteknologiinformasi ygbisadigunakandengan baik

100 212,415,120

100 861,195,840 100 1,119,554,592

100 1,455,420,969

100 1,892,047,260

100 2,459,661,438

BidangPromosidanKerjasama

penyusunansisteminformasiterhadaplayanan publik

persentasedata yangakurat sisteminformasi

100 100 100 100 100 100 BidangPromosidanKerjasama

Page 47: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

47

PersentaseSDMdibidang ITyang terlatih

75 80 85 95 100 100 BidangPromosidanKerjasama

Page 48: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

48

BAB VI

INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU KEPADA RPJMD

Rencana Strategis (Renstra) Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan

Perizinan Kabupaten Banjar tahun 2016-2021 disusun disusun berpedoman pada Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2016-2021. Oleh karena itulah indikator

kinerja yang disusun dalam renstra juga harus mendukung pencapaian indiketor kinerja yang

disusun dalam RPJMD Kabupaten Banjar tahun 2016-2021. Indikator Kinerja yang mengacu

kepada RPJMD di gambarkan dalam tabel sebai berikut :

Page 49: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

49

Tabel Indikator Kinerja Yang Mengacu kepada RPJMD

No TUJUANSASARAN KINERJA Target Capaian Tahun -

URAIAN No INDIKATOR UTAMA SATUAN Kondisi Awal(2010) 2016 2017 2018 2019 2020 Kondisi Akhir

(2015)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1201 Meningkatnya Kapasitas dan

kinerja Sumber Daya ManusiaBKPMPPT

01 Terbentuknya kompetensi SumberDaya Manusia BKPMPPT melaluipendidikan dan pembelajaranberkelanjutan

01 Jumlah Pegawai yang mengikuti Diklat org 0 0 0 0 10 10 10

02 Jumlah Pegawai yang mengikuti Bintek org 30 30 20 25 20 33 33

02 Terbentuknya disiplin SDM BKPMPPT 03 Karyawan BKPMPPT Yang Tertib Berpakaian Org 30 30 0 40 42 43 43

04 Prosentase kehadiran PNS % 95 95 95 95 95 95 95

03 Terlaksananya sistem reward ataskinerja SDM pada BKPMPPT

05 Insentif Khusus Tim perizinan dan PelaksanaKegiatan

bln 12 12 12 12 12 12 12

04 Terbentuknya akuntabilitaspengelolaan keuangan BKPMPPT

06 Jumlah laporan realisasi kinerja laporan 3 3 3 3 3 3 3

07 Jumlah laporan keuangan semesteran laporan 2 2 2 2 2 2 2

08 Jumlah laporan keuangan akhir tahun laporan 1 1 1 1 1 1 1

02 Meningkatnya KualitasManajemen dan SaranaPrasarana Pelayanan Perijinan

05 Tersedianya layananadministrasi/ketatusahaan yangmemadai

09 Tersedianya materai dan benda pos lainnya buah 0 0 200 200 200 200 200

10 tersedianya layanan listrik, ledeng, telepon daninternet

bln 12 12 12 12 12 12 12

11 Tersedianya layanan jasa kebersihan kantor bln 12 12 12 12 12 12 12

12 Tersedianya Alat Tulis Kantor thn 1 1 1 1 1 1 1

13 Tersedianya barang cetakan dan layananpenggandaan

thn 1 1 1 1 1 1 1

Page 50: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

50

No TUJUANSASARAN KINERJA Target Capaian Tahun -

URAIAN No INDIKATOR UTAMA SATUAN Kondisi Awal(2010) 2016 2017 2018 2019 2020 Kondisi Akhir

(2015)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1214 Tersedianya komponen listrik / penerangan kantor thn 1 1 1 1 1 1 1

15 prosentase realisasi paket penyediaaan peralatandan perlengkapan kantor

% 100 100 100 100 100 100 100

16 Tersedianya makanan dan minuman pegawai,rapat, dan tamu

thn 1 1 1 1 1 1 1

17 Terpenuhinya kebutuhan biaya perjalanan dinas thn 1 1 1 1 1 1 1

06 Tersedianya sarana prasarana yangmemadai dan siap pakai

18 Jumlah pengadaan kendaraan dinas/opersional unit 0 0 0 0 1 1 1

19 Prosentasi realisasi paket pengadaanperlengkapan gedung kantor

% 100 100 100 100 100 100 100

20 Prosentasi realisasi paket pengadaan peralatangedung kantor

% 100 100 100 100 100 100 100

21 Prosentasi realisasi paket pengadaan meubelair % 0 0 0 100 100 100 100

22 Prosentasi realisasi paket pemeliharan gedungkantor

% 100 100 100 100 100 100 100

23 prosentasi jumlah kendaraan dinas/operasionaldalam kondisi baik dan siap pakai

% 100 100 100 100 100 100 100

24 Prosentasi realisasi paket pemeliharaanperlengkapan gedung kantor

% 100 100 100 100 100 100 100

25 Prosentasi realisasi paket pemeliharaan peralatangedung kantor

% 100 100 100 100 100 100 100

03 Meningkatnya kecepatan,kemudahan, dan kepastian, dankepuasan masyarakat dalamproses pelayanan perijinan

07 Terlaksananya sistem dan prosedurpelayanan perijinan sesuai denganperaturan dan Standar PelayananPerijinan yang baku dan dinamis

26 Jumlah Buku Standar Pelayanan Publik danPeraturan Perundangan

buku 1 1 0 2 2 2 2

08 Terlaksananya sistem dan prosedurkegiatan kantor sesuai Standar MutuISO 9001:2008

27 Penambahan standar pelayanan perijinan yangsesuai Standar Mutu ISO 9001:2008

Keg 0 0 0 1 1 1 1

28 Audit penyelenggaraan sistem manajemen mutu|SO 9001:2008

Kali 1 1 1 1 1 1 1

Page 51: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

51

No TUJUANSASARAN KINERJA Target Capaian Tahun -

URAIAN No INDIKATOR UTAMA SATUAN Kondisi Awal(2010) 2016 2017 2018 2019 2020 Kondisi Akhir

(2015)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1209 Terselenggaranya pengukuran

kepuasan masyarakat terhadappelayanan BKPMPPT

29 Terselenggaranya penilaian IKM bln 12 12 12 12 12 12 12

30 Nilai perolehan IKM (nilai indeks IKM) indeks IKM 80 80 81 81 81.5 82 82

10 Tersedinya sistem informasi danmanajemen pelayanan berbasis TI

31 Jumlah penambahan / upgrade SIM pelayanan buah 2 2 2 2 2 2 2

32 Prosentasi ketepatan waktu penyelesaian ijin % 80 80 83 85 88 90 90

33 Waktu paling lama penyelesaian ijin tanpa ceklapangan

hari 5 5 5 3 3 1 1

34 Waktu paling lama penyelesaian ijin yangmemerlukan cek lapangan

hari 14 14 14 10 10 7 7

04 Meningkatnya aksessibilitas danperan serta masyarakat dalamproses pelayanan perijinan

11 Tersedianya mekanisme dan saranapenyampaian aspirasi dan penangananpengaduan masyarakat

35 Terbentuk dan beropersionalnya unit penanganpengaduan masyarakat

unit 1 1 1 1 1 1 1

36 Jumlah penanganan pengaduan masyarakat % 100 100 100 100 100 100 100

05 Meningkatnya Iklim Usaha diKabupaten Banjar

12 Terciptanya kesadaran danpemahaman masyarakat terhadapproses perijinan dan pentingnyaperijinan bagi iklim usaha yang sehat

37 Jumlah Kecamatan lokasi sosialisasi Kec 0 0 0 5 5 5 5

39 Jumlah kegiatan pameran yang diikuti kali 1 1 1 2 2 2 2

13 Terpenuhinya target penerimaan PAD 40 Prosentasi penerimaan PAD % 100 100 100 100 100 100 100

41 Jumlah penerbitan SK Ijin Ijin 3.000 3.000 3.050 3.100 3.150 3.200 3.200

Page 52: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

52

BAB VII

PENUTUP

7.1 Penutup

Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Koordinasi Penanaman Modal dan

Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Banjar tahun 2016-2021 memuat hasil yang

ingin dicapai selama lima tahun yang tercermin dalam sasaran dan indikatornya,

dimana merupakan pedoman untuk penyusunan Rencana Kinerja (RENJA) tiap tahun

anggaran. Dalam penyusunan Rencana Kinerja (Renja) dipilih sasaran yang akan

dicapai dalam tahun bersangkutan dengan memperhatikan permasalahan maupun isu

strategis yang ada. Rencana Strategis yang telah disusun ini diharapkan bermanfaat

dalam rangka penguatan peran serta stake holder dalam pelaksanaan rencana kinerja,

serta sebagai tolok ukur keberhasilan dalam pelaksanaan tugas, fungsi dan

kewenangan. Perencanaan Strategis BKPMPPT Kabupaten Banjar tahun 2016-2021

akan berjalan dan berhasil dengan baik apabila didukung dengan persepsi dan

langkahyang sama oleh seluruh staf dan pejabat struktural di BKPMPPT Kabupaten

Banjar

Renstra BKPMPPT Kabupaten Banjar merupakan dokumen acuan sebagai

penentuan arah dan kontrol dari stake holder terhadap dinamika pembangunan

kepemerintahan sesuai dengan Visi dan Misi yang telah disepakati. Namun demikian

rencana strategis baru akan dapat dilaksanakan apabila telah dijabarkan kedalam suatu

program kegiatan yang merupakan operasionalisasi dari rencana tersebut. Oleh karena

itu dukungan dan juga kerjasama yang baik dari semua pihak akan dapat membantu

dan mendorong terlaksananya rencana strategis ini dengan baik. Program yang

tersusun ini merupakan gambaran kebijakan dengan didukung program untuk

dilaksanakan selama kurun waktu 2016-2021, sehingga apabila dalam pelaksanaan

selama kurun waktu tersebut dijumpai dinamika dan perubahan, Rencana Staregis ini

dapat dievaluasi ntuk diselaraskan dan disesuaikan, semoga visi, misi, tujuan, kebijakan

dan program yang ditetapkan dapat terlaksana secara optimal.

7.2 Pedoman Transisi

Masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati Banjar periode 2016-2021 akan

berakhir pada tahun 2021, di sisi lain pemerintah Kabupaten Banjar harus

menyusun RPJMD tahun 2021, KUA dan PPA tahun 2021 serta RAPBD tahun

2021. Oleh karena itu untuk mengantisipasi kekosongan dokumen

perencanaan jangka menengah pada akhir jabatan Bupati Kabupaten

Page 53: BAB I PENDAHULUAN - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun : 4 ... Republik Indonesia Tahun 2004

53

Banjar, maka RPJMD Kabupaten Banjar 2016-2021 akan menjadi

pedoman penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan

Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Banjar

sampai dengan tahun 2021, yang merupakan tahun pertama dari masa

bakti Bupati dan Wakil Bupati Banjar periode berikutnya. Dengan demikian,

maka RKPD tahun 2021 merupakan RKPD masa transisi dan bagian yang tidak

terpisahkan dari RPJMD dari Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih

hasil Pemilukada pada periode berikutnya.

Renstra ini merupakan penjabaran dan penegasan dari dokumen

perencanaan daerah seperti RPJPD, RPJMD maupun Renstra Kabupaten yang

ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Banjar sehingga dalam

penyusunannya diperlukan keserasian.

7.3 Kaidah Pelaksanaan

RPJMD sebagai penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati dan

Wakil Bupati Banjar merupakan pedoman bagi setiap Kepala SKPD

menyusun Rencana Strategis (Renstra) SKPD, pedoman untuk menyusun

RKPD dan perencanaan penganggaran Kabupaten Banjar setiap tahunnya

sehingga arah perencanaan program dan kegiatan menjadi lebih terarah.

Renstra ini mulai berlaku sejak tahun 2016 sampai dengan tahun 2021

dan akan mengalami revisi atau perbaikan apabila terjadi perubahan

Peraturan Daerah maupun Peraturan Bupati yang mendasar dan

mengharuskan terjadinya revisi.