bab i pendahuluan - dpmptsp.banjarkab.go.iddpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... ·...
TRANSCRIPT
1
BAB IPENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Rencana Strategis (Renstra) merupakan pedoman arah dan
pengembangan unit kerja dalam melaksanakan program dan kegiatan
yang bersifat strategis dalam jangkauan 5 (lima) tahun ke depan
sebagaimana telah diatur dalam pasal 89 Peraturan Menteri Dalam
Negeri (Permendagri) Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2008 tentang tahapan,
tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan
rencana pembangunan daerah. Selanjutnya untuk pengertian, fungsi
dan proses penyusunan renstra dijelaskan sebagai berikut :
a. Pengertian Renstra
Renstra merupakan dokumen perencanaan untuk periode 5
(lima) tahun yang memuat visi, rnisi, tujuan, strategi, kebijakan,
program, indikator program, kegiatan dan indikator kegiatan yang
disusun berdasarkan tugas dan fungsi serta berpedoman pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan bersifat
indikatif.
b. Fungsi Renstra
Secara umum Renstra disusun sebagai guidance mengenai
kemana suatu organisasi akan diarahkan pengembangannya dan
apa yang hendak dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang,
bagaimana mencapainya dan langkah-langkah strategis apa yang
perlu dilakukan agar tujuan tercapai.
Renstra memiliki fungsi antara lain:
1) Dokumen resmi yang memuat visi dan misi Kepala Daerah,
tujuan, sasaran, program dan kegiatan;
2
2) Acuan penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT);
3) Pedoman bagi para pemangku kepentingan dalam mengarahkan
penyelenggaraan program dan kegiatan;
4) Tolak ukur capaian kinerja 5 (lima) tahun kedepan.
c. Proses penyusunan Renstra
Proses penyusunan Renstra terdiri atas :
1) Persiapan penyusunan Renstra, meliputi :
- Penelaahan Visi dan Misi Kepala Daerah,
- Penelaahan Dokumen RPJMD,
- Penelaahan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW),
- Penelaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS),
- Penelaahan Renstra Kementrian Lembaga maupun Renstra
Provinsi,Analisis gambaran pelayanan Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD).
2) Penyusunan rancangan Renstra SKPD, meliputi :
Perumusan isu strategis, tujuan, sasaran, kebijakan, indikator
kinerja sasaran, program, indikator program, kegiatan dan
indikator kegiatan,
- Pengolahan data dan informasi.
3) Penyusunan rancangan akhir Renstra SKPD
- Verifikasi keterkaitan rancangan Renstra dengan dokumenRPJMD,
- Penyempurnaan rancangan Renstra,
- Verifikasi rancangan akhir Renstra.
4) Penetapan Renstra SKPD
- Penetapan dengan Surat Keputusan (SK) Kepala SKPD tentang
penyusunan Renstra SKPD.
Penyusunan Renstra Dinas Pendapatan (BKPMPPT) Kabupaten
Banjar berpedoman pada Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang
RPJMD Kabupaten Banjar 2016-2021 sebagai acuan dalam menyelaraskan arah
3
pembangunan dan penyusunan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)
sehingga terjadi sinergi antara dokumen pemerintah daerah dengan dokumen
SKPD.
Selain itu tingginya belanja daerah baik dari segi belanja langsung
maupun belanja tidak langsung sangat berpengaruh dalam penyusunan
perencanaan target pendapatan daerah, karenanya diharapkan
terdapat keseimbangan antara pendapatan dan belanja dengan
maksud mencegah terjadinya defisit anggaran maupun Sisa Lebih
Penggunaan Anggaran (SILPA) yang terlalu besar. Oleh karena itu review
pendapatan tahun sebelumnya perlu dijadikan acuan dalam
penyusunan Renstra ini sebagai dasar penyusunan Indikator
Kinerja Utama (IKU) maupun pembiayaan SKPD dalam pencapaian target
pendapatan yang ditetapkan. Adapun proses penyusunan Renstra yang
dituangkan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun :
4
Proses Penyusunan Renstra
5
d. Keterkaitan Renstra dengan RPJMD
Salah satu dokumen yang menjadi rujukan awal dalam
menyusun rancangan Renstra BKPMPPT Banjar adalah RPJMD
Kabupaten Banjar Tahun 2016-2021 yang menunjukkan program
dan target indikator kinerja utama yang harus dicapai oleh
SKPD selama lima tahun, baik untuk mendukung visi misi Kepala
Daerah maupun untuk memperbaiki kinerja layanan dalam rangka
pemenuhan tugas dan fungsi SKPD terkait. Dengan demikian
RPJMD merupakan acuan perencanaan strategis masing-masing
SKPD.
Adapun gambaran keterkaitan dokumen Renstra dengan RPJMDdapat di lihat pada tabel di bawah ini :
Sumber: Permendagri Nomor 54 Tahun2010
Berdasarkan gambaran di atas maka yang menjadi latarbelakang dalam penyusunan Renstra BKPMPPT Banjar ini adalah :
1. Menyelaraskan dokumen perencanaan pusat, provinsi dan
Kabupaten dengan dokumen perencanaan BKPMPPT Banjar
tahun 2016-2021 sebagai wujud komitmen dalam meningkatkan LAKIP,
2. Membuat perencanaan yang matang dalam penyusunan target
pendapatan daerah sehingga belanja dan pembiayaan daerah dapat
terpenuhi,
3. Meningkatnya pendapatan daerah diharapkan mampu untuk
membiayai pembangunan daerah baik dari segi sarana prasarana,
6
kesehatan maupun pendidikan sehingga visi dan misi Kepala Daerah
untuk membawa Kabupaten Banjar menjadi sejahtera dan
barokah dapat terwujud.
1.2. Landasan Hukum
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja BKPMPPT Kabupaten Banjar Tahun
2016 dilandasi dasar hukum, sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN) (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2009 Tentang Penataan Ruang
(lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009
Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5049);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4578);
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-
2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);
8. PP Nomor 8 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah
7
10. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006;
11. Permen PAN Nomor 09 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Indikator Kinerja
Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah;
12. Permen PAN Nomor 20/M.PAN/11/2008 tentang Petunjuk Penyusunan Indikator
Kinerja Utama;
13. Permendagri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian,
Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
21 tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah;
15. Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 1 Tahun 2011 Tentang
Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten
Tahun 2011 Nomor 01, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjar
Nomor 1);
16. Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 6 Tahun 2011 Tentang
Retribusi Jasa Umum;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 8 Tahun 2011 Tentang
Retribusi Perijinan Tertentu;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 4 Tahun 2013 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Banjar
Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Banjar Tahun 2013
Nomor 4);
19. Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 5 Tahun 2016 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Banjar
Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah Kabupaten Banjar Tahun 2016
Nomor 5);
20. Peraturan Bupati Banjar Nomor 13 Tahun 2013 Tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Bupati Banjar Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Pendapatan Kabupaten Banjar;
8
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan Renstra ini adalah untuk melaksanakan
visi dan misi Kepala Daerah beserta tujuan, sasaran dan strategi
BKPMPPT Banjar dalam penyelenggaraan program dan kegiatan di
BKPMPPT Banjar Tahun 2016-2021 yang dilaksanakan secara terpadu,
sinergis, harmonis serta berkesinambungan.
Tujuan penyusunan Renstra ini adalah :
a. Menterjemahkan visi dan misi Kepala Daerah yang dimuat dalam
RPJMD Kabupaten Banjar Tahun 2016-2021 ke dalam tujuan, sasaran,
strategi dan kebijakan BKPMPPT Banjar,
b. Menetapkan program dan kegiatan prioritas yang disertai dengan
indikasi pagu anggaran dan target indikator kinerja yang akan
dilaksanakan pada tahun 2016-2021.
1.4. Sistematika Penulisan
Renstra ini disusun berdasarkan sistematika yang mengacu
pada Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II Gambaran Pelayanan
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi
2.2 Sumber Daya
2.3 Kinerja
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan
BAB III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil KepalaDaerah
9
3.3 Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra KabupatenBanjar
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian LingkunganHidup Strategis
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
BAB IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
4.1 Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
4.3 Strategi dan Kebijakan
BAB V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja,Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
BAB VI Indikator Kinerja BKPMPPT Banjar yang Mengacu PadaTujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Banjar
BAB VII Penutup
7.1 Penutup
7.2 Pedoman Transisi
7.3 Kaidah Pelaksanaan
10
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PADA
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN
PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BANJAR
2.1. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Banjar PERDA NO. 16 Tahun 2012
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah dan Satuan
Polisi Pamong Praja Kabupaten Banjar sebagaimana Badan Koordinasi Penanaman
Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Banjar mempunyai tugas pokok
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang pelayanan
perijinan, yang meliputi informasi dan pengaduan, perijinan jasa usaha, dan perijinan
tertentu.
Agar perencanaan tersebut dapat terlaksana secara efektif dan efisien
dibutuhkan koordinasi antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten kota dalam
merencanakan dan melaksanakan program-program pembangunan juga dalam
rangka memecahkan permasalahan dan penyusunan prioritas pembangunan.
Perencanaan dan pengendalian pembangunan menempati kedudukan yang strategis,
karena disadari hanya dengan perencanaan dan pengendalian yang efektif dan
efisien dan terpadu dan berkelanjutan pembangunan dapat terselenggara dengan
baik.
Dalam menyelenggarakan tugas diatas,sesuai Peraturan Bupati Banjar No. 66
Tahun 2013 Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Koordinasi
Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Banjar mempunyai
fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis dibidang koordinasi penanaman modal dan
pelayanan perizinan terpadu sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan
Bupati;
b. pembinaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan bidang
penanaman modal;
c. pembinaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan bidang
promosi, kerjasama dan informasi;
d. pembinaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan bidang
pelayanan perizinan jasa usaha;
11
e. pembinaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan bidang
pelayanan perizinan tertentu;
f. penyelenggaraan urusan bagian tata usaha;
g. pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis; dan
h. pembinaan terhadap Kelompok Jabatan Fungsional.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 12 tahun 2012 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah dan Satuan Polisi Pamong
Praja Kabupaten Banjar, struktur organisasi BKPMPPT Kabupaten banjar terdiri dari :
a. Kepala Badan
b. Bagian Tata Usaha, terdiri dari :
- Sub Bagian Program
- Sub Bagian Keuangan
- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
c. Bidang Penanaman Modal, terdiri dari :
- Sub Bidang Perencanaan Investasi
- Sub Bidang Pengawasan dan Pengendalian
d. Bidang Promosi, Kerjasama dan Informasi, terdiri dari :
- Sub Bidang Promosi dan Kerjasama
- Sub bidang Informasi dan Pengaduan
e. Bidang Pelayanan Perizinan Jasa Usaha, terdiri dari :
- Tim Teknis
f. Bidang Pelayanan Perizinan Tertentu, terdiri dari
- Tim Teknis
g. Unit Pelaksana Teknis
h. Kelompok Jabatan Fungsional
Untuk Lebih Jelasnya dapat dilihat dalam struktur organisasi sebagai berikut :
12
13
Unit orgnisasi diatas kemudian dijabarkan lebih lanjut melalui Peraturan Bupati
Banjar Nomor 66 Tahun 2013 tentang Uraian Tugas Badan Koordinasi Penanaman
Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Banjar sebagai berikut :
Kepala Badan mempunyai tugas :
a. Merumuskan dan menetapkan kebijakan teknis koordinasi penanaman Modal Dan
Pelayanan Perizinan Terpadu sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh
Bupati berdasarkan peraturan Perundang-undangan ;
b. Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, memfasilitasi dan dukungan
atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang Penanaman Modal;
c. Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, membina, mengawasi dan
mengendalikan serta mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan di bidang
Promosi, kerjasama dan informasi;
d. Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, membina, mengawasi dan
mengendalikan serta mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan di Bidang
Pelayanan Perizinan Jasa Usaha ;
e. Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, membina, mengawasi dan
mengendalikan serta mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan di bidang
Pelayanan Perizinan Tertentu ;
f. Membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam mekanisme pelaksanaan
pelayanan pada bidang Penanaman Modal, bidang promosi pelaksanaan
pelayanan pada bidang Penanaman Modal, bidang pro mosi, kerjasama dan
informasi, bidang pelayanan perizinan jasa usaha dan bidang pelayanan perizinan
tertentu ;
g. Mengendalikan pengelolaan Bagian Tata Usaha ;
h. Membina, mengawasi dan mengendalikan kegiatan Unit Pelaksana Teknis ;
i. Membina kelompok Jabatan Fungsional ; dan
j. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.
Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai tugas :
a. Menyusun program, mengkoordinasikan, membina, mengetahui, mengawasi dan
mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisi dan
penyajian data;
b. Menyusun program mengkoordinasikan, membina, mengatur, mengawasi dan
mengevaluasi pelaksanaan kegiatan penyusunan program dan rencana kegiatan
serta laporan;
14
c. Menyusun program, mengkoordinasikan, membina, mengatur, mengawasi dan
mengevaluasi pelaksanaan penyusunan rencana anggaran;
d. Menyusun program, mengkoordinasikan, membina, mengatur, mengawasi dan
mengevaluasi administrasi keuangan dan penyusunan laporan
pertanggungjawaban keuangan;
e. Menyusun program, mengkoordinasikan, membina, mengatur, mengawasi dan
mengevaluasi pengelolaan urusan ketatausahaan;
f. Menyusun program, mengkoordinasikan, membina, mengatur, mengawasi dan
mengevaluasi pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan;
g. Menyusun program, mengkoordinasikan, membina, mengatur, mengawasi dan
mengevaluasi efektivitas organisasi dan ketatalaksanaan serta pengelolaan
administrasi kepegawaian dan;
h. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggungjawabnya.
Sub Bagian Program mempunyai tugas :
a. Menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan penyusunan program dan
rencana kegiatan Badan Koordinasi Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan
Terpadu ;
b. Menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis penyusunan program dan
rencana kegiatan ;
c. Menghimpun, menganalisa dan menyajikan data di bidang koordinasi penanaman
modal dan pelayanan perizinan terpadu;
d. Menyiapkan bahan dan melaksanakan kerjasama penyuunan rencana strategis ;
e. Menyiapkan bahan penyusunan program dan rencana kegiatan terintegrasi ;
f. Melaksanakan kerjasama penyusunan program dan rencana kegiatan terintegrasi;
g. Menyiapkan bahan dan melaksanakan evaluasi program dan rencana kegiatan .
h. Menyiapkan bahan dan menyusun laporan kegiatan Badan Koordinasi Penanaman
Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu, dan ;
i. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggungjawabnya.
Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :
a. Menyiapkan bahan penyusunan anggaran dan pengelolaan administrasi
keuangan;
b. Menyiapkan bahan penyusunan rencana anggaran belanja tidak langsung,
anggaran belanja langsung, rencana penerimaan dan pendapatan Badan
Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan tertentu ;
c. Melaksanakan kerjasama penyusunan rencana anggaran dan rencana pendapatan
dan penerimaan ;
15
d. Menyiapkan bahan dan mengelola administrasi keuangan ;
e. Menyiapkan bahan dan melaksanakan evaluasi realisasi anggaran ;
f. Menyiapkan bahan dan menyusun laporan pertanggung jawaban keuangan ;
g. Menyiapkan bahan dan mengusulkan pejabat pengelola perbendaharaan dan ;
h. Membuat laporan pelaksanaan tugas sebagai bahan informasi dan evaluasi ;
i. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggungjawabnya ;
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :
a. Melakukan kegiatan ketatausahaan yang meliputi surat menyurat, pengetikan,
penggandaan dan pengelolaan kearsipan sesuai petunjuk teknis admnistrasi
perkantoran ;
b. Memberikan pelayanan alat-alat tulis kantor dan perlengkapan lainnya, urusan
keprotokolan dan pelayanan tamu terhadap satuan organisasi di lingkungan
Badan Koordinasi Penanaman Modan Dan Pelayanan Perizinan Terpadu ;
c. Memelihara dan merawat gedung dan barang inventaris kantor serta membuat
daftar dan laporan barang inventaris kantor ;
d. Memelihara kebersihaan, keapikan dan kerapian ruangan kantor serta
kebersihaan halaman kantor ;
e. Melaksanakan administrasi perjalanan Dinas Kepala Badan dan pegawai yang
diserahi tugas kedinasan guna menunjang kelancaran pelaksanaan tugas ;
f. Menyiapkan ruangan untuk rapat, upacara dan pertemuan – pertemuan sesuai
petunjuk pimpinan ;
g. Mengumpulkan, mengolah dan mensistematisasikan data kepegawaian ;
h. Melaksanakan urusan kepegawaian yang meliputi usul pengangkatan,
pemberhentian/pension, mutasi, promosi, kenaikan gaji berkala, kenaikan
pangkat, cuti, pembuatan karis/Karsu/Karpeg, Taspem, asuransi, Daftar Urut
Kepangkatan (DUK), nominative Daftar Struktur Pegawai (DSP) dan Daftar
Penilian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3) ;
i. Mengatur dan menyusun usul pendidikan dan latihan pegawai ;
j. Mengatur dan menyusun rekapitulasi absen pengawai serta menjaga disiplin
pegawai ;
k. Menyusu laporan kepegawaian berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, dan ;
l. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggungjawabnya.
16
Bidang Penanaman Modal mempunyai tugas :
a. Merencanakan, mengatur dan mengawasi terselenggaranya penyusunan program
dan strategi, petunjuk teknis, sinkronisasi dan keterpaduan serta pengembangan
kebijakan operasional di bidang investasi ;
b. Merencanakan, mengatur dan mengawasi terselengaranya penyusunanprogram
dan strategi, petunjuk teknis, sinkronisasi dan keterpaduan serta pengembangan
kebijakan operasional di bidang Pengawasan dan Pengendalian ;
c. Merumuskan penyusunan sistem, prosedur, pedoman dan petunjuk serta
kebijakan penanaman modal sesuai peraturan yang berlaku serta melaksanakan
pembinaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi dibidang penanaman modal ;
d. Memberikan persetujuan fasilitas fiscal nasional bagi Penanaman Modal yang
menjadi kewenangan kabupaten/Kota ;
e. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait pemerintah
pusat, pemerintah provinsi atau pihak ketiga dalam rangka penyelenggaraan
penanaman modal ;
f. Menganalisa iklim usaha dan peningkatan kerjasama dengan dunia usaha di
bidang penanaman modal, dan ;
g. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggungjawabnya.
Sub Bidang Perencanaan Investasi mempunyai tugas :
a. Melaksanakan pengumpulkan,pengolahan, penganalisaan data, penyusun dan
pelaksanaan kegiatan di sub bidang perencanaan investasi ;
b. Melaksanakan kegiatan perencanaan potensi investasi daerah ;
c. Melakukan penyusunan peta investasi daerah dan data klasifikasi pengusaha
besar, menengah dan kecil ;
d. Menyelenggarakan kebijakan perencanaan investasi berkoordinasi dengan
pemerintah provinsi dan pemerintah pusat ;
e. Melaksanakan penetapan bidang usaha unggulan sesuai daya dukung daerah
ataupunjenis usaha yang dilarang masuk untuk investasi ;
f. Menyelenggarakan kebijakan perencanaan investasi serta melaksanakan
koordinasi dan kerjasama dengan investasi terkait atau lembaga lainnya baik
pemerintah daerah, pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat terkaitsub
bidang perencanaan investasi ;
g. Menyusun laporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan sub bidang
perencanaan investasi, dan
h. Melaksanakan tugas lain sesuai bidangtugas dan tanggungjawabnya.
17
Sub Bidang Pengawasan dan Pengendalian mempunyai tugas :
a. Menyiapkan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan di sub bidang pengawasan
dan pengendalian ;
b. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan, peganalisasian data dan realisasi
penanaman modal di sub bidang pengawasan dan pengendalian ;
c. Melaksanakan pemutahiran data dan informasi penanaman modal ;
d. Melaksanakan kegiatan pemantauan, pengawasan dan pembinaan terhadap
pelaksanaan penanaman modal (realisasi investasi daerah, menyusun ketentuan
pelaksanaan penanaman modal dan bimbingan, penyuluhan serta melaksanakan
pemantauan terhadap laporan kegiatan penanaman modal ;
e. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait baik pemerintah daerah,
pemerintahan provinsi maupun pemerintah pusat ;
f. Menyusun laporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan sub bidang
pengawasan dan pengendalian ;dan
g. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggungjawabnya.
Bidang Promosi, Kerjasama dan Informasi mempunyai tugas :
a. Merencanakan, mengatur dan mengawasi terselenggaranya penyusunan
program dan strategi, petunjukan teknis, sinkronisasi dan keterpaduan serta
pengembangan kebijakan operasional di bidang promosi dan kerjasama ;
b. Merencanakan, mengatur dan mengawasi terselengaranya penyusunan program
dan strategi, petunjukan teknis, sinkronisasi dan keterpaduan serta
pengembangan kebijakan operasional di bidang informasi dan pengaduan; dan
c. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggungjawabnya.
Sub Bidang Promosi dan Kerjasama mempunyai tugas :
a. Menyiapkan bahan penyusunan program dan strategis kebijakan promosi dan
kerjasama ;
b. Menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi terkait dalam pengembangan
promosi dan kerjasama di bidang penanaman modal ;
c. Menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis dan kebijakan promosi
kerjasama ;
d. Menyiapkan pengembangan sistem dan teknologi untuk promosi investasi serta
kerjasama ;
e. Melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi serta mencermati perkembangan
promosi dan kerjasama serta mengantisipas dampaknya ;
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugas dan
tanggungjawabnya.
18
Sub Bidang Informasi dan Pengaduan mempunyai tugas :
a. Menyiapkan bahan penyusunan program dan strategi kebijakan informasi dan
pengaduan pada bidang promosi kerjasama dan informasi penanaman modal ;
b. Menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis dan kebijakan informasi dan
pengaduan ;
c. Menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis dan penyusunan data informasi ;
d. Menyiapkan bahan perencanaan dan penyusunan data informasi ;
e. Menyiapkan bahan perencanaan dan penyusunan data informasi, potensi
investasi keunggulan daerah ;
f. Melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi pada bidang informasi dan
pengaduan ;
g. Menyiapkan bahan pengelolaan informasi penanaman modal ;
h. Menyiapkan bahan penyusunan mekanisme pengaduan ;
i. Mencatat segala pengaduan yang diterima sebagai bahan evaluasi perbaikan
pelayanan ;
j. Menindaklanjuti dan memproses pengaduan yang telah diterima sesuai dengan
mekanisme yang ditetapkan, dan
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugas dan
tanggungjawab.
Bidang Pelayanan Perizinan Jasa Usaha mempunyai tugas ;
a. Menyiapkan bahan penyusunan program dan strategi serta petunjuk teknis
pelayanan perizinan jasa usaha ;
b. Melaksanakan proses pelayanan perizinan jasa usaha ;
c. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam proses pelayanan perizinan
jasa usaha ;
d. Menyiapkan pengembangan system dan teknologi dalam pelaksanaan pelayanan
perizinan jasa usaha ;
e. Melaksanakan kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan pada pelaksanaan
pelayanan perizinan jasa usaha ;
f. Menyiapkan bahan penyusunan mekanisme pelaksanaan pelayanan perizinan
jasa usaha ;
g. Melaksanakan pencatatan segala pelaksanaan pelayanan perizinan jasa usaha;
h. Membuat laporan pelaksanaan tugas pelaksanaan pelayanan perizinan jasa
usaha sebagai bahan informasi dan evaluasi; dan
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugas dan
tanggungjawabnya.
19
Bidang Pelayanan Perizinan Tertentu mempunyai tugas :
a. Menyiapkan bahan penyusunan program dan strategi serta petunjuk teknis
pelayanan perizinan tertentu ;
b. Melaksanakan proses pelayanan perizinan tertentu ;
c. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam proses pelayanan perizinan
tertentu ;
d. Menyiapkan pengembangan system dan teknologi dalam pelaksanaan pelayanan
perizinan tertentu ;
e. Melakukan kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan pada pelaksanaan
pelayanan perizinan tertentu ;
f. Menyiapkan bahan penyusunan mekanisme pelaksanaan pelayanan perizinan
tertentu ;
g. Melaksanakan pencatatan segala pelaksanaan pelayanan perizinan tertentu ;
h. Membuat laporan pelaksanaan tugas pelaksanaan pelayanan perizinan tertentu
sebagai bahan informasi dan evaluasi, dan
i. Melaksankan tugas lain yang di berikan atasan sesuai bidang tugas dan
tanggungjawabnya.
2.2. Sumber Daya SKPD
2.2.1 Sumber Daya BKPMPPT
Jumlah personil pada Badan pelayanan perizinan Terpadu kabupaten Banjar ada
59 orang yang terdiri dari 28 orang PNS dan 29 orang tenaga honorer. Dalam
menjalankan roda organisasi teradapat 1 jabatan struktural eselon II, 5 jabatan
struktuiral eselon III, dan 7 Jabatan struktural eselon IV, dan 48 orang Staf
Pelaksana. Selengkapnya data PNS Badan Pelayanan Perizinan Terpadu menurut
kualifikasi pendidikan, eselonering dan kepangkatan adalah sebagai berikut :
2.1 Tabel data PNS di BKPMPPT
No Jml. Personil (Org) Pendidikan Eselonering GolonganPendidikan Jml Eselon Jml Gol Jml
1 29 SMP 1 Staff I C 1SLTA 3 Staff 16 II C 1D III 3 ESS IV 7 II D 1S 1 16 ESS III 5 III A 1S 2 6 Ess II 1 III B 8
III C 7III D 4IV A 4IV B 2
20
2.2 Tabel Pegaai Kontrak BKPMPPT
No Jml. Personil (Org)PendidikanPendidikan Jml
1 34 SD 1SMP 2SMA 11D III 4S 1 16
Berdasarkan tabel di atas kondisi sekarang PNS yang ditempatkan pada
BKPMPPT hanya 29 orang dan tenaga kontrak (PTT) sebanyak 34 orang. Dengan
kondisi sumber daya yang ada, beberapa pegawai masih memegang tugas ganda
untuk dapat menyelesaikan tugas pokok sehari-hari.
Dilihat dari kualifikasi pendidikan sumber daya pada BKPMPPT sebenanya sudah
sangat memadai lebih dari 80% sudah mengenyam pendidikan diploma dan sarjana.
Namun demikian dalam pelayanan sehari hari masih terdapat kendala dalam hal
mind set tentang pelayanan publik yang prima, masih ditemui ada nya kendala/gaya
birokratis dalam pelayanan, sehingga diperlukan adanya program dan kegiatan
peningkatan kapasitas dan kompetensi aparatur dalam rangka penyegaran /
perubahan mind set terutama yang berkaitan erat dengan memberikan pelayanan
yang baik kepada masyarakat.
2.2.2 Sarana Dan Prasarana
Secara umum sarana dan prasarana yang dimiliki Badan Koordinasi
Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Banjar cukup
memadai untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Berikut keadaan
sarana dan prasarana utama yang dimiliki BKPMPPT yang berkaitan langsung
dengan pelayanan perizinan :
a. Mobil Pelayanan Perijinan Keliling
b. Ruang customer sevice yang refresentatif
c. Komputer informasi dan kalkulator biaya perijinan
d. komputer server
e. laptop/PC
f. 16 PC terkoneksi LAN/wireless untuk SIM pelayanan perijinan
g. Website www.BKPMPPT.banjarkab.go.id (Informasi, Cek Berkas, Pengaduan)
h. SMS gateway di 0811 500 6666 (Informasi, Cek Berkas, Pengaduan)
i. Call Center 0511 472 1000(Informasi, Cek Berkas, Pengaduan)
j. Kotak Pengaduan/Saran
k. Mobil Dinas
21
l. Kalkulator Biaya perizinan
m. GPS
n. SIM pelayanan perijinan
o. Genset
p. Ruang Tunggu
q. Ruang Rapat
r. Parkir yang Luas
s. Papan-Papan Informasi
t. Koneksi Internet
u. Fasilitas VPN (Virtual Private Network)
v. AC
w. Monitor Touchscreen (Antrian, Kalkulator Biaya, IKM Elektronik)
Namun demikian untuk meningkatkan kualitas pelayanan agar lebih optimal,
diperlukan peningkatan sarana dan prasarana diatas seperti Pengadaan mobil
operasional untuk survey lapangan, pengadaan alat ukur elektronik untuk survey,
peningkatan daya listrik, penerapan tehnologi informasi dan lain-lain. Untuk
diperlukan program kerja dan kegiatan untuk merealisasikan peningkatan sarana
dan prasarana kantor tersebut.
2.3. Kinerja Pelayanan SKPD
2.3.1. Jenis Pelayanan
Jenis Pelayanan yang di berikan pada Badan Koordinasi Pelayanan Modal
Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Banjar secara garis besar ada dua
jenis yaitu pelayanan ketatausahaan untuk internal organisasi dan pelayanan
perizinan, informasi dan pengaduan bagi eksternal organisasi. Untuk pelayanan
ketatausahaan adalah pelayanan penunjang untuk terlaksananya seluruh kegiatan
organisasi, seperti layananan admnistrasi umum, layanan pengadaan dan
pemeliharan barang dan jasa, layanan kearsipan, keuangan, perencanaan,
kepegawaian dan sebagainya.
Mengingat besarnya volume kerja pada BKPMPPT Kabupaten Banjar,
layanan ketatausahaan ini sangat vital fungsinya dalam menunjang pelayanan
periznan yang merupakan tugas pokok organisasi, seperti menyiapkan dan
mengembangkan SIM terkait pelayanan kantor, perencanaan sarana dan
prasarana kantor, merencanakan sistem pengarsipan yang profesional dan lain
sebagainya yang mendukung penciptaan pelayanan prima bagi masyarakat.
Kondisi sekarang sarana dan prasarana kantor sudah lumayan cukup untuk
22
bekerjanya organisasi kantor, di mana sudah tersedia SIM pelayanan perizinan,
ruang pelayanan yang refresentatif, adanya mobil jabatan Kepala Badan, genset,
AC, dan peralatan komputer. Namun demikian untuk dapat memberikan
pelayanan yang lebih optimal di perlukan pengembangan SIM pelayananan
lainnya terutama untuk mempermudah dalam pelaporan, pengendalian, dan
evaluasi. Perlunya pengadaan mobil operasional untuk cek lokasi permohonan
perizinan, rehab kantor untuk ruang back office dan tata usaha, penambahan
daya listyrik, peningkatan profesionalisme pegawai. Untuk itu diperlukan program
kerja dan kegiatan yang dapat mengakomodir kebutuhan peningkatan layanan
ketatausahaan diatas.
Untuk pelayanan perizinan jenis perizinan yang sudah dilimpahkan kepada
BKPMPPT Kabupaten Banjar sebagai berikut :
1) Izin Prinsip Penanaman Modal2) Izin Usaha Penanaman Modal3) Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal4) Izin Usaha Perluasan Penanaman Modal5) Izin Prinsip Perubahan Penanaman Modal6) Izin Usaha Perubahan Penanaman Modal7) Izin Prinsip Penggabungan Perusahaan Penanaman Modal8) Izin Usaha Penggabungan Perusahaan Penanaman Modal Untuk Berbagai
Sektor Usaha9) Izin Kantor Perwakilan Perusahaan Asing (KPPA)10)Surat Keterangan Tempat Usaha (SKTU)11)Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)12)Tanda Daftar Perusahaan (TDP)13)Tanda Daftar Industri (TDI)14)Izin Apotek15)Izin TokoObat16)Izin Praktek Dokter Umum17)Izin PraktekDokter Gigi18)Izin Praktek Dokter Spesialis19)Izin Optikal20)Izin Laboratorium Klinik21)Izin Bidan22)Izin Balai Pengobatan23)Izin Apotek Penggantian Pengelola Optik24)Izin Apotek Pengganti Sarana25)Izin Tanda Daftar Gudang26)Izin Usaha Industri27)Izin Pemanfaatan Taman Kota (RTH)28)Ijin Usaha Pusat Perbelanjaan (IUPP)29)IUTM selain minimarket30)(IUTM dengan Pusat Perbelanjaan)31)(IUTM Minimarket)32)Izin Mendirikan dan Operasional Rumah Sakit Kelas C danD
23
33)Izin Mendirikan Penyelenggaraan Puskesmas34)Izin Praktek Tenaga Perawat35)Izin Praktek Tenaga Fisioterapi36)Izin Praktek Tenaga Perawat Gigi37) Izin Praktek Tenaga Analis38)Izin Praktek Tenaga Penyehatan Tradisional39) Izin Praktek Tenaga Kesehatan Tradisional40) Izin Praktek Tenaga Nutrisionis41)Izin Praktek enaga Rontgen42)Izin Praktek Tenaga Anastesi43)Izin Praktek Tenaga Reflaksionest44)Izin Praktek Tenaga Teknik Alektro Medik45)Izin Praktek Tenaga Kefarmasian46)Izin Praktek Tenaga Apoteker47)Izin Usaha Restauran / Rumah Makan dan Jasa Boga48)Jasa Penginapan / Hotel49)Izin Usaha Bidang Wisata50)Izin Usaha Bidang Hiburan Tetap51)Izin Reklame52)Izin Mendirikan Bangunan (IMB)53)Izin Gangguan (HO)54)Izin Usaha Perkebunan55)Izin Lokasi56)Surat Izin Juru Bor57)Surat Izin Perusahaan Pengeboran Air Tanah (SIPPAT)58)Izin Usaha Peternakan59)Pengelolaan dan Pengusahaan Sarang wallet60)Izin Usaha Konstruksi
Dalam standar pelayanan yang di tetapkan waktu penyelesaian perizinan
yang tidak memelukan survey lapangan adalah 5 hari kerja, sedangkan izin yang
memerlukan pengecekan lapangan adalah 14 hari kerja. Penetapan standar
waktu tersebut sesuai dengan kondisi keadaan sumber daya dan sarana
prasarana yang yang ada. Di harapkan seiring dengan peningkatan sumber daya
yang mampu di sediakan standar waktu tersebut dalam waktu 5 tahun kedepan
dapat meningkat menjadi 3 hari untuk pelayanan yang tidak memerlukan cek
lapangan dan 7 hari untuk pelayanan yang memerlukan survey lapangan.
Sebagai gambaran pelayanan perizinan yang di berikan dalam kurun waktu
3 tahun terakhir, kami sajikan rekapitulasi pelayanan perizinan sebagai berikut :
24
NO JENIS PELAYANANJUMLAH PENERBITAN REALISASI PENERIMAAN PAD
2013 2014 2015* 2013 2014 2015*
1 Surat Keterangan Tempat Usaha (SKTU) 928 882 1269 0 0 0
2 Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP) 455 430 255 0 0 0
3 Tanda daftar Perusahaan (TDP) 437 461 363 0 0 0
4 Tanda Daftar Industri (TDI) 5 8 6 0 0 0
5 Izin Apotek 6 7 5 0 0 0
6 Izin Toko Obat 4 8 2 0 0 0
7 Izin Praktek Dokter Umum 15 40 39 0 0 0
8 Izin Praktek Dokter Gigi 0 0 0 0 0 0
9 Izin Praktek Dokter Spesialis 0 0 0 0 0 0
10 Izin mendirikan Bangunan (IMB) 534 107 179 2.017.449.447 4.261.335.248
3.604.612.033
11 Izin Gangguan (HO) 248 174 273 2.096.886.669 2.241.858.548
2.205.493.147
12 Izin Reklame 284 181 279 963.282.564 1.123.245.217
1.080.673.726
13 Izin Usaha Perkebunan 0 0 0 0 0 0
14 Izin Lokasi 58 56 70 0 0 0
15 Izin Peruntukan Penggunaan Tanah(IPPT) 74 0 0 0 0 0
16 Izin Investasi Penanaman modal 57 134 236 0 0 0
17 Izin Usaha Jasa Konstruksi 51 7 65 0 0 0
18 Izin Optikal 1 0 0 0 0 0
19 Izin Laboratorium Klinik 0 0 0 0 0
20 Izin Bidan 3 4 8 0 0 0
21 Izin Balai Pengobatan 0 0 0 0 0
22 Izin Apotek Pengganti Pengelola Optik 0 0 0 0 0
23 Izin Apotek Pengganti Sarana 0 0 0 0 0
24 Izin Usaha Peternakan 0 0 0 0 0
25 Izin Tanda Daftar Gudang 9 4 8 0 0 0
26 Izin Usaha Industri - 3 4 0 0
27 Izin Pemanfaatan Taman Kota / RTH - 0 0 0 0
28 Izin Pengelolaan dan pengusahaan SarangWalet - 0 0 0 0
29 Izin Pariwisata - - -
30 Izin Toko Modern - - -
31 Izin KesehatanJumlah 3.169 2.445 3014 5.077.618.68
07.626.439.013
6.890.778.906
Target5.100.000.000
6.950.000.000
8.250.000.000
Persentase 99,56% 109,73 % 83,5 %
Dari tabel diatas dapat dideskripsikan bahwa beban kerja pada BKPMPPT
cukup berat dimana lebih dari 3.000 permohonan perizinan harus di layani oleh
hanya belasan orang pemroses perizinan, apabila tidak didukung sarana dan
prasarana dan penggunaan tehnologi informasi dalam manajemen pelayanannya
tentunya akan terasa sangat berat bagi personil BKPMPPT untuk memenuhinya.
Demikian pula dengan pencapaian target penerimaan PAD, dalam kurun waktu 3
tahun terakhir realisasi penerimaan sangat baik yaitu diatas 100 %, namun mulai
tahun 2012, seiring dengan di berlakukannya UU Nomor 28 tahun 2009 tentang
Pajak dan Retribusi Daerah. Sehingga pada tahun-tahun kedepan diperlukan
kerja keras dan program kerja yang tepat agar target penerimaan PAD dapat
tersealisasi 100% seperti tahun-tahun sebelumnya.
25
Untuk pelayanan informasi pengaduan telah dibentuk unit pelayanan
pengaduan masyarakat, dalam standar pelayanan yang di tetapkan untuk setiap
pengaduan masyarakat yang masuk di tergetkan paling lambat 10 hari kerja telah
ada respon atau upaya penyelesainnya. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan
publik, setiap tahun juga di lakukan survey kepuasan masyarakat melalui
penilaian Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).
Indeks kepuasan masyarakat (IKM) merupakan salah satu instrument untuk
mengukur tingkat kinerja pada unit pelayanan Instansi Pemerintah, IKM
merupakan penilaian masyarakat terhadap terhadap kinerja tersebut. Dengan
demikian akan diketahui secara riil dan objektif kualitas pelayanan yang telah
diberikan oleh instansi pemberi pelayanan.
Adanya penilaian dari penerima pelayanan merupakan bahan yang sangat
penting untuk dijadikan bahan penyempurnaan sekaligus pendorong untuk selalu
meningkatkan kualitas pelayanan. Hasil IKM dapat menjadi tolak ukur kinerja
pelayanan publik. Untuk keberlangsungan survei IKM ini diperlukan program kerja
dan kegiatan yang dilaksanakan setiap tahun agar kualitas pelayanan publik
dapat terjaga. Realisasi hgasil penilaian IKM pada tahun 2014 adalah 84,57 (Nilai
A/Sangat Baik) dan pada tahun 2015 diperoleh nilai 81,28 (Nilai A / Sangat Baik).
2.3.2 Sistem dan Prosedur Pelayanan
Untuk memberikan kepastian kepada masyarakat pengguna layanan, Badan
Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Banjar
telah metetapkan beberapa standar pelayanan sebagai berikut :
a. Keputusan Kepala BKPMPPT Nomor 5 tahun 2009 tentang Standar Pelayanan
Publik pelayanan Perizinan, yang memuat pedoman internal dan eklsternal
pelayanan perizinan yang terdiri dari Jenis Pelayanan, Dasar Hukum,
Persyaratan, SOP/Prosedur pelayanan, Waktu Penyelesaian, Biaya Pelayanan,
Sarana dan Prasarana, Kompetensi SDM, Pelayanan Informasi dan
Pengaduan.
b. Keputusan Kepala BP2T No…. Tahun 2009 Standar pelayanan Publik (SPP)
Call Center dan SMS Gateway, yang memuat Pedoman Internal dan eksternal
pelayanan informasi dan pengaduan yang terdiri dari Maksud dan Tujuan,
Produk Pelayanan/Cara Penggunaan, SOP/Prosedur, dan Biaya pelayanan
c. SPP dan SOP Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 :
SPP dan SPP ISO 9001:2008 ini teridiri dari SOP Pengendalian Dokumen, SOP
Pengendalian Rekaman, SOP Audit Internal, SOP Pengendalian Produk Tidak
Sesuai, SOP Tindakan Perbaikan dan Pencegahan, SOP Komunikasi, SOP
Evaluasi Kepuasan Pelanggan, SOP Pengukuran Dan Analisa Data, SOP
26
Pengendalian Surat Menyurat, SOP Pemeliharaaan Sarana Prasarana , SOP
Seleksi Dan Evaluasi Rekanan, Spp Penerbitan IMB/HO/REKLAME/SKTU/SIUP/
TDP, SPP Penyerahan Produk Ijin, serta SPP Informasi dan Pengaduan Sistem
dan prosedur diatas tidak bersifat final, dalam arti setiap tahun akan di
lakukan evaluasi dan perbaikan sesuai kondisi, kebutuhan dan peningkatan
sarana dan prasarana yang di miliki, sehingga di perlukan prgram kerja dan
kegiatan dalam yang mendukung perbaikan sistem dan prosedur pelayanan
ini.
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan
Dalam upaya pengembangan BKPMPPT kedepan terdapat peluang yang harus
dapat dipergunakan semaksimal mungkin diiatantaranya :
a. Adanya kebijakan pusat dan daerah untuk meningkatkan kualitas pelayanan
melalui Perijinan terpadu
b. Tersedinya berbagai peraturan dan petunjuk teknis tentang pemberian pelayan
c. Tersedianya berbagai lembaga diklat dan pelatihan yang menyediakan pelayanan
perizinan
d. Adanya dukungan pimpinan daerah terhadap BKPMPPT
e. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan TI
Namun demikian juga terdapat tantangan yang perlu di waspadai dan di
carikan solusi pemecahannnya diantaranya :
a. Koordinasi dan kewenangan BKPMPPT dengan dinas tehnis yang masih kurang
b. Kurangnya informasi dan partisipasi masyakat dalam proses pelayanan pada
BKPMPPT.
c. Masih adanya kritik dan keluhan masyarakat terhadap kualitas pelayanan
d. Masih tergantungnya kecepatan pelayanan dengan dinas tehnis pemberi
rekomendasi
e. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya perijinan usaha bagi mereka
dan PAD bagi pembangunan daerah
27
BAB III
ISU – ISU STRATEGIS
3.1 Identifikasi Permasalahan
Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Koordinasi
Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Banjar, tentunya
tidak akan terlepas dari kendala atau permasalahan yang dapat mengganggu atau
menghambat tercapainya tujuan-tujuan organisasi. Untuk mengidentifikasi
persalahan baik dari internal maupun eksternal organisasi dapat dilakukan dengan
membandingkan anatara kondisi sekarang organisasi dengan kondisi yang
diinginkan. Identifikasi permasalahan terebut dapat dilihat dalam tabel sebagai
berikut :
Tabel Identifikasi Permasalahan pada BKPMPPT Banjar
NO KEADAAN (FAKTA)SEKARANG
KEADAAN YANGDIINGINKAN
PERMASALAHAN(SELISIH 2 DAN 3)
1 2 3 4A Internal SKPD
1 Personil BKPMPPT masihmenangani tugas ganda
Tiap personil menangani tugaspokok masing masing sesuaiuraian tugas
Jumlah SDM (PNS) yangmasih kurang
2 Sudah mempunyai mobiloperasional tapi kondisikurang layak dan daya listrikyang kurang
Tersedianya mobil operasionaluntuk survey lapanganpermohonan izin
Sarana dan prasarana masihbelum lengkap dan akanmenghambat pelayanan
3 Ruangan untuk karyawanterlalu sempit
Masing-masing Bidang dan TataUsaha memiliki ruanganmasing-masing
Ruang Tata Usaha danPemrosesan izin dan ruangperbidang masih kurangmemadai
4. Kurangnya SDM BKPMPPTyang secara disiplin ilmuberkesesuaian dengan jenisperizinan yang di tangani
SDM BKPMPPT melaksnakantugas pokok sesuai disiplinilmunya
Kompetensi dan pengalamanSDM BKPMPPT yang masihkurang memadai
5. Masih ditemukannya SDMBKPMPPT kurang memahamitugas pokok dan prinsip-prinsip pelayanan yang baik
SDM BKPMPPT memahamitugas pokok dan fungsi masing-masing dan mampumemberikan pelayanan yangprima
Masih ditemukannya SDMBKPMPPT yang melakukanpraktek birokratis berlebihandalam pelayanan
6.
7.
Masih rendahnya kesadaranpegawai dalam hal disiplin
Masih Kurangnya SDM untukmemahami masalah IT
Kesadaran pegawai dapatditingkatkan
Diberikan Pelatihan dan kursusuntuk karyawan BPKMPPT
Tingkat disiplin SDMBKPMPPT yang masih kurang
Masih ada karyawan yangbelum bisa meoprasikanKomputer dan Teknologilainnya.
28
NO KEADAAN (FAKTA)SEKARANG
KEADAAN YANGDIINGINKAN
PERMASALAHAN(SELISIH 2 DAN 3)
1 2 3 4B Eksternal SKPD
1 Masih terjadi pertentanganpendapat / opini terkaitpelayanan dengan dinastehnis
Adanya satu kata anataraBKPMPPT dan dinas tehnisterkait pelayanan perizinanyang di berikan BKPMPPT
Koordinasi dengan dinastehnis yang mesih kurang
2 Masih adanya tarik ulurkewenangan terkait perizinandengan dinas tehnis
Adanya sinergi antara BKPMPPTdan Dinas Tehnis dalam prosespelayanan perizinan
Masih kurangnya pemahamanbatas kewenangan BKPMPPTdengan Dinas Tehnis
3 Enggannya masyarakatmengisi format penilaian IKM
Adanya masukkan masyakatterhadap perbaikan kualitaspelayanan di BKPMPPT melaluiIKM
Kurangnya informasi danpartisipasi masyakat dalamproses pelayanan padaBKPMPPT
4 Masih ditemukannya keluhandalam pelayanan BKPMPPT
Tidak ada keluhan dalampelayanan BKPMPPT
Masih adanya kritik dankeluhan masyarakat terhadapkualitas pelayanan
5 Masih adanya keterlambatanproses perizinan akibatterlambatnya rekomendasidari dinas tehnis
Tidak ada keterlambatanpelayanan perizinan
Masih tergantungnyakecepatan pelayanan dengandinas tehnis pemberirekomendasi
6 Kesadaran masyarakattentang perizinan masihrendah
Seluruh masyarakat yang wajibmemiliki izin mengurus izinnyadi BKPMPPT
Kurangnya kesadaranmasyarakat akan pentingnyaperijinan usaha bagi merekadan PAD bagi pembangunandaerah
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah
Visi Kabupaten Banjar adalah "Terwujudnya Masyarakat Kabupaten
Banjar yang Sejahtera dan Barokah" yang dijabarkan sebagai berikut :
1. Sejahtera; sejahtera adalah kesejahteraan rakyat yang
mengadung keterpaduan dimensi material dan spiritual dalam
wujud suasana kehidupan yang aman dan damai.
2. Barokah; barokah adalah sesuatu yang dirasakan mempunyai nilai
tambah, memberi manfaat dan kemaslahatan bagi orang banyak
Dalam upaya mewujudkan visi Kabupaten Banjar 2016-2021,
maka ditetapkan misi pembangunan dalam 5 (lima) tahun mendatang
sebagai berikut :
1. Meningkatkan pengamalan ajaran agama dan suasana kehidupan beragama,
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berbasis pendidikan,
kesehatan, ketenagakerjaan dan kesejahteraan sosial,
3. Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam berbasis pertanian,
29
perkebunan, peternakan, perikanan dan komoditas unggulan daerah
lainnya dengan pendekatan agribisnis dan industri berwawasan lingkungan
secara berkelanjutan,
4. Mewujudkan pemerataan dan keseimbangan pembangunan infrastruktur
untuk mendukung daya saing ekonomi daerah,
5. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan amanah.
Pokok-pokok misi :
Agama: pengamalan dan suasana keagamaan
SDM: pendidikan, kesehatan, tenaga kerja, pelayanan social
Pertumbuhan ekonomi, pendapatan : pemanfaatan dan pengelolaan
sumber daya alam pertanian umum, agribisnis, agroindustri, daya saing
komoditas unggulan daerah, kelestarian lingkungan, pembangunan
berkelanjutan
Pemerataan dan keseimbangan : ekonomi dan pembangunan antar wilayah
Pelayanan: pelayanan pemerintahan dan pelayanan publik
Penjelasan misi :
• Misi Kesatu :
Mewujudkan kondisi masyarakat yang mengamalkan nilai-nilai ajaran
agama berbasis keilmuan sehingga terjaga nuansa keindahan kehidupan
beragama, ketertiban di lingkungan masyarakat, terpelihara kerukunan dan
toleransi antar umat beragama serta kesejahteraan masyarakat yang
semakin baik.
• Misi Kedua :
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan indikasi adanya
peningkatan mutu pendidikan terhadap siswa sekolah umum dan agama,
meningkatnya minat baca masyarakat, peningkatan derajat kesehatan
masyarakat, kualitas ketenagakerjaan serta perlindungan sosial terhadap
penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).
• Misi Ketiga :
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan indikasi adanya
pertumbuhan ekonomi khususnya PDRB sektor pertanian umum, sektor
perikanan, mantapnya ketahanan pangan daerah yang disertai
peningkatan pendapatan, produksi dan produktifitas, peningkatan nilal
tambah, daya saing produk unggulan daerah, pengembangan industri
30
hilir, agroindustri, kebijakan (regulasi) yang tepat dengan tetap
memperhatikan kelestarian sumber daya alam yang berkelanjutan serta
serta prinsip tata kelola lingkungan yang baik
Misi Keempat :
Mewujudkan pemerataan pembangunan dan kesejahteraan
yang berkeadilan dan menyelenggarakan pembangunan pada
segala aspek dan sendi kehidupan yang hasilnya dapat dirasakan
secara merata, seimbang dan proporsional oleh seluruh lapisan
masyarakat dan antar wilayah dengan mengurangi kesenjangan
sosial secara menyeluruh. Keberpihakan kepada masyarakat dan
wilayah yang tertinggal, menanggulangi kemiskinan dan
pengangguran, menyediakan akses yang sama terhadap pelayanan
sosial dan sarana prasarana ekonomi serta menghilangkan diskriminasi
dalam berbagai aspek.
Misi Kelima :
Meningkatkan penyelenggaraan administrasi pemerintahan yang
efisien, efektif dan akuntabel, pengelolaan keuangan daerah yang
akuntabel dan berorientasi publik, kondisi keamanan dan politik
yang kondusif serta pelayanan publik yang berorientasi ada
pelayanan prima secara terpadu
Berdasarkan hal tersebut, BKPMPPT Banjar mengemban misi
ketiga dan kelima dari 5 (lima) misi yang ditetapkan Kepala Daerah
yaitu mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih
dan amanah. Sedangkan program kegiatan yang dilaksanakan
yaitu program peningkatan dan pengembangan pengelolaan
keuangan daerah dengan 7 (tujuh) kegiatan yaitu :
1. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
2. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
3. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan daerah
4. Program Penyiapan Potensi Sumber Daya, Sarana dan Prasarana Daerah
5. Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat
6. Program Penunjang Penyelenggaraan Pemerintah dan Pembangunan
7. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
31
3.3 Telaahan Renstra Kementrlan/Lembaga dan Renstra KabupatenBanjar
Penyusunan RPJMD Kabupaten Banjar Tahun 2016-2021
memperhatikan dan rnengacu tujuan, sasaran dan prioritas
pembangunan yang tercantum dalam RPJMD Provinsi Kalimantan
Selatan untuk mewujudkan sinkronisasi dan sinergi dalam
mendorong peningkatan kinerja pembangunan daerah. Penyusunan
RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan mempertimbangkan dan mengacu
tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan, serta prioritas pembangunan
nasional Nawacita yang tercantum dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Oleh sebab itu,
penyusunan RPJMD Kabupaten Banjar memperhatikan agenda
pembangunan Nawacita yang termuat dalam Peraturan Presiden Nomor
2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019.
RPJMN 2015-2019 menjelaskan visi pembangunan:
"Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri don
Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong", dan misi pembangunan:
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga
kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan
mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan
kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan;
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis
berlandaskan negara hukum:
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati
diri sebagai negara maritim;
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tingg], maju
dan sejahtera;
5. Mewujudkan bangsayang berdaya saing;
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri,
maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional; dan
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
RPJMN 2015-2019 memuat sembilan agenda prioritas pembangunan
(Nawacita) menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri dalam
bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan, yaitu:
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara;
2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola
32
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya;
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-
daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan;
4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan
penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya;
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia;
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar
Internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama
bangsa-bangsaAsia lainnya;
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-
sektor strategis ekonomi domestik;
8. Melakukan revolusi karakter bangsa; dan
9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosiallndonesia.
RPJMN 2015-2019 juga memberikan arah kebijakan untuk
memperkuat sinkronisasi dan sinergi kebijakan, program dan kegiatan
pembangunan antara Pemerintah Kabupaten Banjar, Pemerintah Provinsi
dan Pemerintah. Penyusunan RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan juga
memperhatikan komitmen nasional dalam mewujudkan tujuan
pembangunan berkelanjutan (SDGs = Sustainable development goals).
Oleh sebab itu, penyusunan RPJMOKabupaten Banjar 2016-2021 juga
memperhatikan, mengacu dan mendukung terwujudnya tujuan, sasaran dan
prioritas pembangunan Nawacita dan SOGs.Selain itu dengan adanya
Peraturan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor
213/PMK.07/2010 dan Nomor 58 Tahun 2010 yang dicabut dan diganti
dengan Peraturan bersama Menteri Keuangan dan Menteri Dalam
Negeri Nomor 15/PMK.07/2014 dan Nomor 10 Tahun 2014 tentang
Tahapan persiapan dan pelaksanaan pengalihan Pajak Bumi dan Bangunan
Perdesaan (PBB P2) dan Perkotaan sebagai pajak daerah membuka peluang
daerah untuk pemutakhiran data wajib pajak PBBP2.
RPJMD Kabupaten Banjar menjadi pedoman dalam penyusunan
Rencana Strategis Perangkat Paerah (Renstra PD). Renstra PD merupakan
penjabaran teknis dari perwujudan visi dan misi, tujuan dan sasaran dari
RPJMD Kabupaten Banjar 2016-2021. Renstra PD juga menjadi dokumen
perencanaan teknis operasional yang memuat kebijakan, program dan
kegiatan yang dilengkapi dengan sasaran dan indikator kinerja, lokasi dan
anggaran sesuai dengan urusan bidang dan atau fungsi pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan untuk jangka waktu 5 (lima) tahunan,
33
Renstra disusun oleh setiap Perangkat Daerah di bawah Koordinasi Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)Kabupaten Banjar
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian lingkunganHidup Strategis
Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta
segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan
aspek administratif dan/atau aspek fungsional. Sedangkan kawasan adalah
wilayah Vagmemiliki fungsi utama lindung atau budidaya.
Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah yang selanjutnya disingkat
RTRW,ditujukan untuk mengidentifikasi implikasi rencana struktur dan pola
ruang terhadap kebutuhan pelayanan SKPD, Dibandingkan dengan struktur
dan pola ruang eksiting, maka SKPD dapat mengidentifikasi arah (geografis)
pengembangan pelayanan, perkiraan kebutuhan pelayanan dan prioritas
wilayah pelayanan SKPDdalam lima tahun mendatang, Dikaitkan dengan
indikasi program pemanfaatan ruang jangka menengah dalam RTRW, SKPD
dapat menyusun rancangan program beserta targetnya yang sesuai dengan
RTRW tersebut.
Penataan ruang daerah bertujuan untuk mewujudkan tata ruang
yang amant nvaman, produktif, efektif, efesien, terpadu, berkelanjutan
dan berwawasan Iingkungan, serta religius berbasis pada pengembangan
potensi unggulan daerah sebagai kawasan agropolitan, peri kanan,
pariwisata, kehutanan, pertambangan, energi, melalui pengembangan sistem
perkotaan, pengembangan jaringan perdagangan lokal, regional, nasional
dan internasional dalam rangka peningkatan ekonomi daerah dan
kesejahteraan masyarakat.
Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Banjar
tersebut di atas, maka ditetapkan 13 (tiga belas) kebijakan sebagai berikut:
1. Pemerataan seluruh kecamatan dengan cara menyeimbangkan usaha
pembangunan;
2. Pengembangan pariwisata yang berbasis pada alam dan lingkungan
buatan;
3. Pengembangan sektor pertanian yang dapat merangsang kearah
berkembangnya agropolitan dan perluasan areal pertanian (ekstensifikasi
dan intensifikasi);
4. Perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan untuk menjaga
keseimbangan ekosistem;
5. Pengembanganjaringan perdagangan lokal, regional, nasional dan
34
internasional;
6. Pengembangan kawasan perikanan budidaya dan tangkap dalam
mewujudkan terbentuknya kawasan minapolitan;
7. Pengembangan ekonomi lokal daerah berbasis potensi sumber daya
alam dan komoditas unggulan;
8. Pengembangan wilayah transmigrasi untuk pemerataan pengembangan
wilayah baik melalui pembukaan permukiman perdesaan baru
dan/atau pengelolaan kawasan peruntukan pertanian dengan
pembukaan lahan pertanian baru;
9. Perlindungan daerah nipah dan rambai konservasi kawasan
lindung pesisir berupa ekosistem mangrove dan pengembangan
potensi perikanan pesisir;
10. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan
negara;
11. Pengelolaan kawasan hutan produksi dengan memperhatikan
aspek keberlanjutan dan dikelola secara optimal;
12. Pembentukan dan pengembangan kawasan pusat-pusat kegiatan
utama;
13. Peningkatan penyediaan prasarana dan sarana secara terpadu yang
berwawasan lingkungan.
Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang selanjutnya disingkat
KLHS adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan
partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan
berkelanjutan telah menjadi dasar dan teriterasi dalam
pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana dan/atau
program.
Untuk BKPMPPT Banjar, sebagaimana telah diuraikan
dalam RTRW maka KLHS juga berorientasi pada pengelolaan
wilayah yang mempertimbangkan lingkungan hidup. Pengelolaan
disini meliputi segi pembiayaan dan pendanaan yang menunjang
dalam pelaksanaan pembangunan baik secara langsung maupun tidak
langsung melalui tahapan RTRW yang matang serta berpedoman pada
KLHS.
35
3.5 Penentuan Isu – Isu Strategis
Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi dalam pelayanan
perizinan dan informasi dan pengaduan terdapat beberapa isu-isu strategis yang
merupakan kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam
perencanaan pada Badan Koordinasi Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan
Terpadu kabupaten Banjar sebagai berikut :
1. Belum terpenuhinya rasio kecukupan SDM terhadap beban kerja BKPMPPT
2. Perlunya peningkatan kompetensi SDM BKPMPPT
3. Perlunya peningkatan ketersediaan Sarana dan Prasarana yang memadai
kantor untuk memberikan pelayanan prima
4. Perlunya kejelasan batas kewenangan antara BKPMPPT dan Dinas Tehnis
dalam proses pelayanan perizinan
5. Masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam peningkatan kualitas
pelayanan perizinan
6. Masih rendahnya pemahaman masyarakat akan pentingnya perizinan bagi
iklim usaha
Dalam upaya mewujudkan visi dan misi BKPMPPT Kabupaten Banjar,
maka dilakukanlah analisis SWOT untuk mengidentifikasi secara sistematis upaya
konkrit yang perlu dilakukan sesuai dengan tuntutan kondisi yang dihadapi,
analisis strategis dilakukan dengan menganalisis faktor lingkungan untuk
mencermati lingkungan dalam organisasi yang menghasilkan data tentang
Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness) dan analisis terhadap lingkungan
eksternal organisasi untuk dapat mengetahui Peluang (Opportunities) dan
Tantangan (Threats) yang dihadapi.
Berdasarkan analisis tersebut didapatkan data-data kondisi lingkungan
tersebut sebagai berikut:
1. Kekuatan (Strength)
a. Tersedinya tenaga tehnis hasil mutasi dari dinas tehnis
b. Tersedinya pagu anggaran
c. Adanya kerjasama yang baik antar Karyawan BKPMPPT
d. Tersedianya data dan informasi manajemen pelayanan hasil studi banding
e. Adanya SPP Pelayanan Perijinan sebagai pedoman kerja
f. Tersedianya sarana dan prasarana minimal
g. Tersedianya SIM Pelayanan Periijinan berbasis TI
h. Ruag pelayanan yanbg refresentatif
36
2. Kelemahan (Weakness)
a. Sarana Prasarana yang dimiliki masih belum lengkap
c. Ruang tata Usaha dan Pemrosesan Ijin yang belum memadai
d. Kompetensi dan pengalaman SDM yang masih kurang memadai
e. Jumlah SDM yang kurang memadai dibanding beban kerja
f. Tingkat disiplin PNS yang masih kurang
h. Masih adanya gaya birokratis dalam pelayanan
3. Peluang (Opportunities)
a. Adanya kebijakan pusat dan daerah untuk meningkatkan kualitas pelayanan
melalui Perijinan terpadu
b. Tersedinya berbagai peraturan dan petunjuk teknis tentang pemberian pelayan
c. Tersedianya berbagai lembaga diklat dan pelatihan
d. Adanya dukungan pimpinan daerah terhadap BKPMPPT
e. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan TI
4. Ancaman (Threats)
a. Koordinasi dengan dinas tehnis yang masih kurang
b. Masih kurangnya pemahaman batas kewenangan BKPMPPT dengan Dinas
Tehnis
c. Kurangnya informasi dan partisipasi masyakat dalam proses pelayanan pada
BKPMPPT
d. Masih adanya kritik dan keluhan masyarakat terhadap kualitas pelayanan
e. Masih tergantungnya kecepatan pelayanan dengan dinas tehnis pemberi
rekomendasi
f. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya perijinan usaha bagi
mereka dan PAD bagi pembangunan daerah
5. Asumsi
Faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal diatas kemudian dianalisis
dengan metode SWOT untuk mendapatkan asumsi-asumsi yang akan digunakan
untuk menentukan faktor kunci keberhasilan dan merupakan pilihan strategis
sebagai dasar untuk menyusun rencana strategis. Asumsi tersebut merupakan
konklusi atau kesimpulan yang dihasilkan dari analisis SWOT tentang faktor-faktor
lingkungan dan dampaknya terhadap masa depan organisasi. Asumsi-asumsi
tersebut adalah sebagai berikut :
37
a. Adanya ketersedian anggaran dapat dipergunakan semaksimal mungkin untuk
menyediakan sarana dan prasarana yang memadai
b. Dengan adanya diklat dan pelatihan dapat meningkatkan kualitas SDM
BKPMPPT dalam pemberian pelayanan
c. Dengan kemajuan TI yang semakin berkembang, Sistem Informasi dan
manajemen perlayanan dan sarana-prasarana yang dimiliki dapat terus di
kembangkan, untuk meningkatkan kecepatan, kemudahan dan kualitas
pelayanan
d. Dengan menerapkan SPP yang ditetapkan tiap tahun akan memberikan
standar kerja bagi SDM BKPMPPT dalam mewujudkan pelayanan terbaik
e. Dengan Memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi informasi
akan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan partisipasi masyarakat
dalam proses perbaikan pelayanan pada BKPMPPT
f. Adanya BKPMPPT di daerah lain yang berprestasi di tingkat nasional, dapat
dijadikan referensi dalam perbaikan kualitas pelayanan
g. Adanya dukungan kebijakan dari tingkat nasional dan daerah dapat
dipergunakan semaksimalkan mungkin melakukan inovasi dalam perbaikan
kualitas pelayanan perijinan.
h. Adanya pengelolaan yang baik terhadap kritik, saran, dan pengaduan
masyarakat akan dapat meningkatkan kualitas pelayanan
i. Keberhasilan BKPMPPT dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan
pentingnya Perijinan akan dapat meningkatkan PAD
untuk memberikan perhatian dan memperkuat rencana dalam
mengemban misi yang dikembangkan dari strategi hasil analisis SWOT
didapatkan Faktor Penentu Keberhasilan (Critical Succes Faktors) sebagai berikut
:
1. Tersedinya kesempatan yang merata untuk mengikuti Pendidikan dan
Pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDM
2. Adanya SPP dan manajemen mutu pelayanan yang diterapkan secara tegas
sebagai pedoman pelaksanaan tugas
3. Adanya pagu anggaran yang cukup untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas sarana dan prasarana
4. Adanya Sistem informasi dan manajemen pelayanan berbasis Tehnologi
informasi
38
5. Kemauan dan disiplin yang tinggi dari staf dan pimpinan untuk terus
meningkatkan kualitas pelayanan dengan dukungan kebijakan dari pusat dan
daerah terutama dinas tehnis dan kepala daerah yang berujung pada
peningkatan kesejahteraan masyarakat dan PAD
Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap proses perizinan dan
peran serta masyarakat dalam upaya perbaikan kualitas pelayanan berujung pada
peningkatan iklim usaha dan penerimaan PAD.
39
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Badan Koordinasi Penanaman Modan
Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Banjar, sebelumnya harus dirumuskan
kedalam bentuk yang lebih terarah dan operasional , berupa penetapan tujuan dan
sasaran stratejik. Tujuan dan sasaran ini ditetapkan berdasarkan pada Visi, Misi dan
faktor-faktor kunci keberhasilan melalui analisi SWOT sebelumnya. Tujuan
merupakan penjabaran atau implementasi misi yang ingin dicapai atau dihasilkam
pada akhir periode Renstra. Sedangkan Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan
yang ditetapkan. Tujuan dan sasaran strategis yang ditetapkan dapat diuraikan
sebagai berikut :
40
TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH PELAYANAN SKPD
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARANTARGET CAPAIAN ( TahunKe-)1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Meningkatkan investasi dankerjasama swasta dan antardaerah
Meningkatnya investasidaerah
persentasi pertumbuhaninvestasi (kenaikan/penurunannilai realisasi PMDN / PMA)
82,5 84 85 87 88
2 Meningkatkan kinerjapelayanan publik di bidangadministrasi
Terwujudnya pelayananpublik di bidang administrasiyang efisien, efektif, danakuntable
Persentase penanganan penga-duan ttg layanan publikdibidang perizinan yg telahditindaklanjuti
100 100 100 100 100
3 meningkatkan penyelengga-raan pelayanan perizinannilai ikm yang prima
meningkatkan pelayananpenyelenggaraan pelayananperizinan nilai ikm
Indeks Kepuasan Masyarakatpelayanan perizinan
81,5 81,7 81,9 82 82,1
41
4.2. Strategi dan Kebijakan BKPMPPT
Tujuan dan sasaran strategis akan dicapai dan diawali dengan penentuan
kebijakan-kebijakan untuk menjaga agar program dan kegiatan tidak keluar dari arah
pencapaian tujuan dan sasaran. Dari kebijakan-kebijakan tersebut kemudian disusun
program-program secara sekuensial setiap tahunnya. Dari program inilah nantinya
akan dijabarkan dengan kegiatan-kegiatan implementatif berdasarkan Permendagri
No 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Strategi adalah
cara atau langkah langkah yang berisikan kebijakan dan program program
indikatif untuk mewujudkan visi dan misi Adapun Strategi yang akan
dilakukan oleh BKPMPPT sampai tahun 2021 mendatang adalah :
1. Mengikuti kegiatan diklat yang disediakan oleh lembaga yang berkompeten
2. Menyediakan anggaran operasional penyusunan laporan keuangan
3. Menyediakan anggaran rutin untuk menunjang kegiatan kantor
4. Meyusun dan membuat buku Standar Pelayanan Publik, dan buku-buku
peraturan lainnya
5. Mengikuti pelatihan pemeliharaan penerapan manajemen Mutu ISO 9001:2008
dan melaksanakan audit eksternal terhadap peneraannya setiap tahun
6. Menyediakan anggaran dan sarana untuk mempermudah pengukuran IKM
7. Melakukan update terhadap penerapan teknologi yang ada sesuai
perkembangan
8. Membentuk unit khusus penanganan pengaduan masyarakat dan standar
penanganan pengaduan masyarakat, serta menyediakan instrumen yang
diperlukan
9. Melaksanakan sosialisasi tentang perizinan di Kecamatan-Kecamatan dan
mengikuti pameran
10. Melakukan pemetaan objek perizinan dan operasi sisir
Kebijakan adalah arah/tindakan yang akan diambil oleh SKPD
dalam mencapai tujuan. Kebijakan yang telah ditetapkan untuk
optimalisasi pendapatan daerah dari sumber sumber yang sudah terdata
serta pengelolaan keuangan daerah nantinya menjadi pedoman dalam
menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan harus
mendukung terwujudnya visi dan misi Kabupaten Banjar, oleh
karenanya seluruh kebijakan baik mengenai pendapatan daerah maupun
belanja diarahkan untuk mencapai visi dan misi tersebut di atas. Adapun
Kebijakan yang dilakukan oleh BKPMPPT Kab. Banjar sebagai berikut :
42
1. Menyediakan pelayanan admnistrasi / ketata usahaan secara profesioal untuk
mendukung lancarnya seluruh kegiatan kantor
2. Menyelenggarakan pengadaan dan pemeliharaan sarana prasarana
3. Membuat dan memperbaiki, menghimpun dan menerapkan Standar Pelayan
Publik (SPP) dan peraturan lainnya
4. Membuat dan Menerapkan, standar mutu kegiatan kantor sesuai ISO
9001:2008 dan audit pelaksanaannya
5. Menyelenggarakan pengukuran kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
BKPMPPT
6. Membuat dan mengembangksan SIM Pelayayanan Perijinan berbasis TI
7. Membuat dan menerapkan Standar Operational Procedure penanganan dan
instrumen pengaduan/aspirasi masyarakat
8. Melakukan sosialisasi pelayanan perijinan pada BKPMPPT
9. Melakukan intenifikasi/ ekstensifikasi penerimaan PAD sektor perijinan dan
pengawasan perijinan
43
BAB V
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR, DAN
PENDANAAN
Berdasarkan uraian matrik Isu, Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan
Kebijakan diatas kemudian disusun rencana stratejik Program, Kegiatan, Indikator,
dan Pendanaan dari tahun 2016-2021 pada BKPMPPT Kabupaten Banjar sebagai
acuan dan pedoman secara sungguh-sungguh dalam penyusunan program/kegiatan,
sehingga secara bertahap keinginan yang tertuang dalam Visi dan Misi dapat
tercapai. Untuk lebih jelasanya dapat di lihat dalam tabel sebagai berikut
44
TABEL RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
TUJUAN SASARAN INDIKATORSASARAN
Kode
PROGRAMdan Kegiatan
INDIKATORKINERJAPROGRAM(OUTCOME)danKEGIATAN(OUTPUT)
KONDISIAWAL
TARGET CAPAIAN ( Tahun Ke-)
Unit kerja(Bidang)
lokasi
2016 2017 2018 2019 2020 KONDISI AKHIR2021
Target Rp
Target Rp
Target Rp
Target Rp
Target Rp
Target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 9 12 9 18 9 19 9 12 21Meningkatkaninvestasidankerjasamaswasta danantardaerah
Meningkatnyainvestasidaerah
persentasipertumbuhaninvestasi(kenaikan/penurunan nilai realisasiPMDN / PMA)
programPeningkataniklim investasidan realisasiinvestasi
persentaserealisasiinvestasi yangdikeluarkan
80 82,5 950,932,520
84 1,369,850,000
85 1,780,805,000
87 2,315,046,500
88 3,009,560,450
88,5 3,912,428,585
BidangPenanaman Modal
Memfasilitasidan koordinasikerjasama dibidanginvestasi
persentasekerjasamainvestasi yangditindaklanjuti
100 100 100 100 100 100 BidangPenanaman Modal
Penyusunancetak biru(Master Plan)pengembanganPenanamanModal
Jumlahdokumenmaster plantentangpenanamanmodal/investasi yang akuratdanditindaklanjuti
1 - 1 - 1 1 BidangPenanaman Modal
PenyusunanSistemInformasiPenanamanModal diDaerah
persentaseupgrade datasisteminformasipenanamanmodal
100 100 100 100 100 100 BidangPenanaman Modal
Penyederhanaan prosedur danpeningkatanpelayananPenanamanModal
persentaseketepatanwaktu dalampelayananadministrasiperizinan
100 100 100 100 100 100 BidangPenanaman Modal
45
Kajiankebijakanpenanamanmodal
presentasepeningkatkanpemahamandunia usahatentangkebijakanpenamanmodal
100 100 100 100 100 100 BidangPenanaman Modal
Programpenyiapanpotensi sumberdaya sarana &prasarana
persentaseSDM yangsiap pakai
- - 100 100,000,000 100 130,000,000 100 169,000,000 100 219,700,000 BidangPenanaman Modal
kajian potensisumber dayayang terkaitdgn investasi
persentaseSDM yangsiap pakai
- - 100 100 100 100 BidangPenanaman Modal
Programpeningkatan &pengem-banganpengelolaankeuangandaerah
PersentasepeningkatanPAD reklame
100 197,780,000
100 247,780,000 100 322,144,000 100 418,748,200 100 544,372,660 100 707,684,458 BidangPromosidanKerjasama
IntensifikasidanEkstensifikasiSumber-sumberPendapatanDaerah
presentaserealisasi pajakreklame/tercapai target
100 100 100 100 100 100 BidangPromosidanKerjasama
Programpeningkatanpromosi dankerjasamainvestasi
Persentasepromosi dankerjasamainvestasi
100 413,320,000
100 758,580,000 100 986,154,000 100 1,282,000,200
100 1,666,600,260
100 2,166,580,338
BidangPenanaman Modal
Peningkatanfasilitasterwujud-nyakerjasamastrategi antarausaha besar,kecil &menengah
minat pelakuusahameningkat dikabupatenBanjar
50 60 70 80 90 90 BidangPenanaman Modal
Peningkatankegiatanpeman-tauan,pembinaan &pengawas-anpelaksanaanpenanamanmodal
jumlahkegiatanpemantauanpelaksanaanpenanamanmodal
50 65 70 75 80 80 BidangPenanaman Modal
46
PeningkatanKualitas SDMgunapeningkataninvestasi
jumlahpeningkatankualitas SDMpelayananinvestasi
5 10 15 20 25 25 BidangPenanaman Modal
Penyelenggaraan Pameraninvestasi
Jumlahpameraninvestasi yangdiikuti
2 kali 2 kali 3 kali 3 kali 4 kali 4 kali BidangPenanaman Modal
0Meningkatkan kinerjapelayananpublik dibidangadministrasi
Terwujudnyapelayananpublik dibidangadministrasiyang efisien,efektif, danakuntable
Persentasepenangananpenga-duan ttglayanan publikdibidang perizinanyg telahditindaklanjuti
programmengintensifikasi-kanpenanganpengaduanmasyarakat
persentasepengaduanyang terlayani
100 100 100,060,000
100 120,060,000 100 156,078,000 100 202,901,400 100 263,771,820 100 342,903,366 BidangPromosidanKerjasama
pembentukanunit khususpenanganpengaduanmasyarakat
persentasesarana danprasaranayangmemadaidalampenangananpengaduan
100 100 100 100 100 100 BidangPromosidanKerjasama
meningkatkanpenyelengga-raanpelayananperizinannilai ikmyang prima
meningkatkanpelayananpenyelenggaraan pelayananperizinan nilaiikm
Indeks KepuasanMasyarakatpelayananperizinan
programpenunjangpenyelenggaraan pemerintahdanpembangunan
Persentasesarana danprasaranapenunjangpelayananperizinan yangberkondisibaik
81,28 81,5 214,200,000
81,7 359,200,000 81,9 466,960,000 82 607,048,000 82,1 789,162,400 82,2 1,025,911,120
BidangPromosidanKerjasama
penunjangpenyelenggaraanpemerintahandan jasakegiatan kantor
Persentasesarana danprasaranapenunjangpelayananperizinan yangberkondisibaik
81,5 81,7 81,9 82 82,1 82,1 BidangPromosidanKerjasama
programoptimalisasipemanfaatanteknologiinformasi
persentaseteknologiinformasi ygbisadigunakandengan baik
100 212,415,120
100 861,195,840 100 1,119,554,592
100 1,455,420,969
100 1,892,047,260
100 2,459,661,438
BidangPromosidanKerjasama
penyusunansisteminformasiterhadaplayanan publik
persentasedata yangakurat sisteminformasi
100 100 100 100 100 100 BidangPromosidanKerjasama
47
PersentaseSDMdibidang ITyang terlatih
75 80 85 95 100 100 BidangPromosidanKerjasama
48
BAB VI
INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU KEPADA RPJMD
Rencana Strategis (Renstra) Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan
Perizinan Kabupaten Banjar tahun 2016-2021 disusun disusun berpedoman pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2016-2021. Oleh karena itulah indikator
kinerja yang disusun dalam renstra juga harus mendukung pencapaian indiketor kinerja yang
disusun dalam RPJMD Kabupaten Banjar tahun 2016-2021. Indikator Kinerja yang mengacu
kepada RPJMD di gambarkan dalam tabel sebai berikut :
49
Tabel Indikator Kinerja Yang Mengacu kepada RPJMD
No TUJUANSASARAN KINERJA Target Capaian Tahun -
URAIAN No INDIKATOR UTAMA SATUAN Kondisi Awal(2010) 2016 2017 2018 2019 2020 Kondisi Akhir
(2015)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1201 Meningkatnya Kapasitas dan
kinerja Sumber Daya ManusiaBKPMPPT
01 Terbentuknya kompetensi SumberDaya Manusia BKPMPPT melaluipendidikan dan pembelajaranberkelanjutan
01 Jumlah Pegawai yang mengikuti Diklat org 0 0 0 0 10 10 10
02 Jumlah Pegawai yang mengikuti Bintek org 30 30 20 25 20 33 33
02 Terbentuknya disiplin SDM BKPMPPT 03 Karyawan BKPMPPT Yang Tertib Berpakaian Org 30 30 0 40 42 43 43
04 Prosentase kehadiran PNS % 95 95 95 95 95 95 95
03 Terlaksananya sistem reward ataskinerja SDM pada BKPMPPT
05 Insentif Khusus Tim perizinan dan PelaksanaKegiatan
bln 12 12 12 12 12 12 12
04 Terbentuknya akuntabilitaspengelolaan keuangan BKPMPPT
06 Jumlah laporan realisasi kinerja laporan 3 3 3 3 3 3 3
07 Jumlah laporan keuangan semesteran laporan 2 2 2 2 2 2 2
08 Jumlah laporan keuangan akhir tahun laporan 1 1 1 1 1 1 1
02 Meningkatnya KualitasManajemen dan SaranaPrasarana Pelayanan Perijinan
05 Tersedianya layananadministrasi/ketatusahaan yangmemadai
09 Tersedianya materai dan benda pos lainnya buah 0 0 200 200 200 200 200
10 tersedianya layanan listrik, ledeng, telepon daninternet
bln 12 12 12 12 12 12 12
11 Tersedianya layanan jasa kebersihan kantor bln 12 12 12 12 12 12 12
12 Tersedianya Alat Tulis Kantor thn 1 1 1 1 1 1 1
13 Tersedianya barang cetakan dan layananpenggandaan
thn 1 1 1 1 1 1 1
50
No TUJUANSASARAN KINERJA Target Capaian Tahun -
URAIAN No INDIKATOR UTAMA SATUAN Kondisi Awal(2010) 2016 2017 2018 2019 2020 Kondisi Akhir
(2015)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1214 Tersedianya komponen listrik / penerangan kantor thn 1 1 1 1 1 1 1
15 prosentase realisasi paket penyediaaan peralatandan perlengkapan kantor
% 100 100 100 100 100 100 100
16 Tersedianya makanan dan minuman pegawai,rapat, dan tamu
thn 1 1 1 1 1 1 1
17 Terpenuhinya kebutuhan biaya perjalanan dinas thn 1 1 1 1 1 1 1
06 Tersedianya sarana prasarana yangmemadai dan siap pakai
18 Jumlah pengadaan kendaraan dinas/opersional unit 0 0 0 0 1 1 1
19 Prosentasi realisasi paket pengadaanperlengkapan gedung kantor
% 100 100 100 100 100 100 100
20 Prosentasi realisasi paket pengadaan peralatangedung kantor
% 100 100 100 100 100 100 100
21 Prosentasi realisasi paket pengadaan meubelair % 0 0 0 100 100 100 100
22 Prosentasi realisasi paket pemeliharan gedungkantor
% 100 100 100 100 100 100 100
23 prosentasi jumlah kendaraan dinas/operasionaldalam kondisi baik dan siap pakai
% 100 100 100 100 100 100 100
24 Prosentasi realisasi paket pemeliharaanperlengkapan gedung kantor
% 100 100 100 100 100 100 100
25 Prosentasi realisasi paket pemeliharaan peralatangedung kantor
% 100 100 100 100 100 100 100
03 Meningkatnya kecepatan,kemudahan, dan kepastian, dankepuasan masyarakat dalamproses pelayanan perijinan
07 Terlaksananya sistem dan prosedurpelayanan perijinan sesuai denganperaturan dan Standar PelayananPerijinan yang baku dan dinamis
26 Jumlah Buku Standar Pelayanan Publik danPeraturan Perundangan
buku 1 1 0 2 2 2 2
08 Terlaksananya sistem dan prosedurkegiatan kantor sesuai Standar MutuISO 9001:2008
27 Penambahan standar pelayanan perijinan yangsesuai Standar Mutu ISO 9001:2008
Keg 0 0 0 1 1 1 1
28 Audit penyelenggaraan sistem manajemen mutu|SO 9001:2008
Kali 1 1 1 1 1 1 1
51
No TUJUANSASARAN KINERJA Target Capaian Tahun -
URAIAN No INDIKATOR UTAMA SATUAN Kondisi Awal(2010) 2016 2017 2018 2019 2020 Kondisi Akhir
(2015)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1209 Terselenggaranya pengukuran
kepuasan masyarakat terhadappelayanan BKPMPPT
29 Terselenggaranya penilaian IKM bln 12 12 12 12 12 12 12
30 Nilai perolehan IKM (nilai indeks IKM) indeks IKM 80 80 81 81 81.5 82 82
10 Tersedinya sistem informasi danmanajemen pelayanan berbasis TI
31 Jumlah penambahan / upgrade SIM pelayanan buah 2 2 2 2 2 2 2
32 Prosentasi ketepatan waktu penyelesaian ijin % 80 80 83 85 88 90 90
33 Waktu paling lama penyelesaian ijin tanpa ceklapangan
hari 5 5 5 3 3 1 1
34 Waktu paling lama penyelesaian ijin yangmemerlukan cek lapangan
hari 14 14 14 10 10 7 7
04 Meningkatnya aksessibilitas danperan serta masyarakat dalamproses pelayanan perijinan
11 Tersedianya mekanisme dan saranapenyampaian aspirasi dan penangananpengaduan masyarakat
35 Terbentuk dan beropersionalnya unit penanganpengaduan masyarakat
unit 1 1 1 1 1 1 1
36 Jumlah penanganan pengaduan masyarakat % 100 100 100 100 100 100 100
05 Meningkatnya Iklim Usaha diKabupaten Banjar
12 Terciptanya kesadaran danpemahaman masyarakat terhadapproses perijinan dan pentingnyaperijinan bagi iklim usaha yang sehat
37 Jumlah Kecamatan lokasi sosialisasi Kec 0 0 0 5 5 5 5
39 Jumlah kegiatan pameran yang diikuti kali 1 1 1 2 2 2 2
13 Terpenuhinya target penerimaan PAD 40 Prosentasi penerimaan PAD % 100 100 100 100 100 100 100
41 Jumlah penerbitan SK Ijin Ijin 3.000 3.000 3.050 3.100 3.150 3.200 3.200
52
BAB VII
PENUTUP
7.1 Penutup
Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Koordinasi Penanaman Modal dan
Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Banjar tahun 2016-2021 memuat hasil yang
ingin dicapai selama lima tahun yang tercermin dalam sasaran dan indikatornya,
dimana merupakan pedoman untuk penyusunan Rencana Kinerja (RENJA) tiap tahun
anggaran. Dalam penyusunan Rencana Kinerja (Renja) dipilih sasaran yang akan
dicapai dalam tahun bersangkutan dengan memperhatikan permasalahan maupun isu
strategis yang ada. Rencana Strategis yang telah disusun ini diharapkan bermanfaat
dalam rangka penguatan peran serta stake holder dalam pelaksanaan rencana kinerja,
serta sebagai tolok ukur keberhasilan dalam pelaksanaan tugas, fungsi dan
kewenangan. Perencanaan Strategis BKPMPPT Kabupaten Banjar tahun 2016-2021
akan berjalan dan berhasil dengan baik apabila didukung dengan persepsi dan
langkahyang sama oleh seluruh staf dan pejabat struktural di BKPMPPT Kabupaten
Banjar
Renstra BKPMPPT Kabupaten Banjar merupakan dokumen acuan sebagai
penentuan arah dan kontrol dari stake holder terhadap dinamika pembangunan
kepemerintahan sesuai dengan Visi dan Misi yang telah disepakati. Namun demikian
rencana strategis baru akan dapat dilaksanakan apabila telah dijabarkan kedalam suatu
program kegiatan yang merupakan operasionalisasi dari rencana tersebut. Oleh karena
itu dukungan dan juga kerjasama yang baik dari semua pihak akan dapat membantu
dan mendorong terlaksananya rencana strategis ini dengan baik. Program yang
tersusun ini merupakan gambaran kebijakan dengan didukung program untuk
dilaksanakan selama kurun waktu 2016-2021, sehingga apabila dalam pelaksanaan
selama kurun waktu tersebut dijumpai dinamika dan perubahan, Rencana Staregis ini
dapat dievaluasi ntuk diselaraskan dan disesuaikan, semoga visi, misi, tujuan, kebijakan
dan program yang ditetapkan dapat terlaksana secara optimal.
7.2 Pedoman Transisi
Masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati Banjar periode 2016-2021 akan
berakhir pada tahun 2021, di sisi lain pemerintah Kabupaten Banjar harus
menyusun RPJMD tahun 2021, KUA dan PPA tahun 2021 serta RAPBD tahun
2021. Oleh karena itu untuk mengantisipasi kekosongan dokumen
perencanaan jangka menengah pada akhir jabatan Bupati Kabupaten
53
Banjar, maka RPJMD Kabupaten Banjar 2016-2021 akan menjadi
pedoman penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Banjar
sampai dengan tahun 2021, yang merupakan tahun pertama dari masa
bakti Bupati dan Wakil Bupati Banjar periode berikutnya. Dengan demikian,
maka RKPD tahun 2021 merupakan RKPD masa transisi dan bagian yang tidak
terpisahkan dari RPJMD dari Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih
hasil Pemilukada pada periode berikutnya.
Renstra ini merupakan penjabaran dan penegasan dari dokumen
perencanaan daerah seperti RPJPD, RPJMD maupun Renstra Kabupaten yang
ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Banjar sehingga dalam
penyusunannya diperlukan keserasian.
7.3 Kaidah Pelaksanaan
RPJMD sebagai penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati dan
Wakil Bupati Banjar merupakan pedoman bagi setiap Kepala SKPD
menyusun Rencana Strategis (Renstra) SKPD, pedoman untuk menyusun
RKPD dan perencanaan penganggaran Kabupaten Banjar setiap tahunnya
sehingga arah perencanaan program dan kegiatan menjadi lebih terarah.
Renstra ini mulai berlaku sejak tahun 2016 sampai dengan tahun 2021
dan akan mengalami revisi atau perbaikan apabila terjadi perubahan
Peraturan Daerah maupun Peraturan Bupati yang mendasar dan
mengharuskan terjadinya revisi.