bab i pendahuluan - bab ii isi mesin bubut hasil

29
Pemeliharaan Mesin Bubut dari Korosi di Bengkel Mesin Politeknik Negeri Jakarta

Upload: asep-callianzkenwoodapplied

Post on 24-Dec-2015

52 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab I Pendahuluan - Bab II Isi Mesin Bubut Hasil

Pemeliharaan Mesin Bubut dari Korosi di Bengkel Mesin Politeknik Negeri Jakarta

Page 2: Bab I Pendahuluan - Bab II Isi Mesin Bubut Hasil

Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Politeknik Negeri Jakarta adalah salah satu perguruan tinggi yang

menyelenggarakan pendidikan teknik, salah satunya teknik mesin. Jurusan teknik

mesin di Politeknik Negeri Jakarta terbagi menjadi beberapa program studi

diantaranya : program studi alat berat, program studi konversi energi, program studi

teknik mesin, dsb. Didalam program studi teknik mesin terdapat fasilitas bengkel

yang berisi sarana dan prasarana untuk menunjang proses praktikum para mahasiswa,

salah satunya adalah mesin bubut.

Mesin Bubut adalah salah satu mesin perkakas yang digunakan untuk

membentuk benda dengan cara mengikis bagian-bagian benda tersebut dengan pahat

sehingga benda yang dibubut mendapatkan bentuk baru sesuai dengan keinginan.

Mesin bubut terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya terdapat mesin bubut

konvensional dan mesin bubut otomatis yang biasa disebut CNC. Kegunaan mesin

bubut sehari-hari yaitu untuk mempermudah pekerjaan manusia dalam memproduksi

alat-alat perkakas seperti palu maupun tang yang biasa digunakan untuk pekerja

bangunan.

Mesin Bubut dijurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Jakarta terdiri dari

mesin bubut konvensional dan mesin bubut otomatis yang biasa disebut CNC.

Kondisi Mesin Bubut yang ada di PNJ cukup baik, hal ini terbukti dari kondisi mesin

yang bila dilihat secara kasat mata terlihat bersih dan terawat, namun tidak hanya itu

karena setiap benda atau alat yang terbuat dari besi pasti akan terancam dari serangan

korosi atau perkaratan. Korosi itu sendiri disebabkan oleh senyawa yang terdapat di

lingkungan sekitar seperti air dan udara yang secara langsung maupun tidak langsung

terjadi kontak dengan mesin bubut itu sendiri.

Page 3: Bab I Pendahuluan - Bab II Isi Mesin Bubut Hasil

1.2 Rumusan Masalah

Apa yang menyebabkan kerusakan pada mesin bubut?

Bagaimana cara merawat mesin bubut yang benar?

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui penyebab terjadinya korosi pada mesin bubut

Untuk mengetahui cara merawat mesin bubut agar terhindar dari korosi

1.4 Manfaat Penelitian

Menambah wawasan para pembaca tentang pencegahan korosi pada mesin

bubut

Menambah wawasan para pembaca dalam merawat mesin bubut agar

terhindar dari korosi

Agar para mahasiswa menyadari akan pentingnya memelihara mesin bubut

demi kelancaran proses pembelajaran

1.5 Sumber Data

Mesin bubut yang ada di bengkel mesin Politeknik Negeri Jakarta.

Page 4: Bab I Pendahuluan - Bab II Isi Mesin Bubut Hasil

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sarana dan Prasarana di Bengkel Teknik Mesin PNJ

Sarana pendidikan adalah segala macam peralatan yang digunakan dosen

untuk memudahkan penyampaian materi kuliah. Jika dilihat dari sudut mahasiswa,

sarana pendidikan adalah segala macam peralatan yang digunakan mahasiswa untuk

memudahkan mempelajari mata kuliah. Prasarana pendidikan adalah segala macam

peralatan, kelengkapan, dan benda-benda yang digunakan dosen (dan mahasiswa)

untuk memudahkan penyelenggaraan pendidikan.

Secara Etimologis (bahasa) prasarana berarti alat tidak langsung untuk

mencapai tujuan dalam pendidikan, misalnya : lokasi/tempat, bangunan workshop,

lapangan olahraga, mesin dsb. Sedangkan sarana berarti alat langsung untuk

mencapai tujuan pendidikan. Misalnya ; Ruang, Buku, Perpustakaan, Laboratorium,

mesin bubut dsb. Menurut keputusan menteri P dan K No 079/ 1975, sarana

pendidikan terdiri dari 3 kelompok besar yaitu :

a)      Bangunan dan perabot Lembaga Pendidikan

b)     Alat perkuliahan yang terdiri dari pembukuan, alat-alat peraga dan laboratorium.

c)     Media pendidikan yang dapat di kelompokkan menjadi audiovisual yang

menggunakan alat penampil dan media yang tidak menggunakan alat penampil.

Page 5: Bab I Pendahuluan - Bab II Isi Mesin Bubut Hasil

Perbedaan sarana pendidikan dan prasarana pendidikan adalah pada fungsi

masing-masing, yaitu sarana pendidikan untuk “memudahkan

penyampaian/mempelajari materi kuliah, ” prasarana pendidikan untuk

“memudahkan penyelenggaraan pendidikan.” Dalam makna inilah sebutan

“digunakan langsung” dan “digunakan tidak langsung” dalam proses pendidikan.

Jelasnya, disebut “langsung” itu terkait dengan penyampaian materi (mengajarkan

materi kuliah). Mesin bubut, misalnya, digunakan langsung ketika dosen mengajar

(pada mesin bubut itu dosen menjelaskan cara penggunaannya). Mesin bubut tentu

tidak digunakan mahasiswa untuk mengelas benda kerja, melainkan untuk

“membubut” benda kerja; mesin bubut itulah yang digunakan langsung).

2. 2 Teori Mesin Bubut

MesinBubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk memotong

benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja

yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan

pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda

kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relative dan gerakan

translasi dari pahat disebut gerak umpan. Dengan mengatur perbandingan kecepatan

rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai

macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda.

Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang

menghubungkan poros spindle dengan poros ulir. Roda gigi penukar disediakan

secara khusus untuk memenuhi keperluan pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-

masing roda gigi penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan

jumlah gigi maksimum 127. Roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai

kekhususan karena digunakan untuk konversi dari ulir metric ke ulir inci.

Page 6: Bab I Pendahuluan - Bab II Isi Mesin Bubut Hasil

Gambar 1/1

2.1.1 Bagian-Bagian Mesin

Mesin bubut terdiri dari kepala tetap dan meja. Adapun penjelasannya sebagai

berikut :

1. Kepala tetap

Kepala tetap adalah bagian dari mesin bubut yang letaknya disebelah kiri

mesin, dan bagian inilah yang memutar benda kerja yang didalamnya terdapat

transmisi roda gigi. Pada Kepala tetap ini ditempatkan berbagai bagian mesin yang

memudahkan kita melakukan pekerjaan. beberapa bagian yang ada di kepala tetap

adalah Plat mesin; engkol pengatur pasangan roda gigi; cakra bertingkat; motor

penggerak mesin. Pada kepala tetap ini pula kita memasang alat pemegang benda

kerja sehingga aman pada saat dikerjakan. Alat pemegang atau penjepit ini disebut

Cekam. Cekam ini dibedakan menjadi dua, yaitu Cekam rahang tiga dan cekam

rahang empat. Cekam rahang tiga pergerakan rahang penjepitnya adalah serentak

sehingga pada saat kita menggerakkan satu kunci penggeraknya, maka ketiga rahang

bergerak serentak. Cekam rahang empat, pada saat kita menggerakkan kunci

penggeraknya, maka rahang yang bergerak adalah satu persatu.

Page 7: Bab I Pendahuluan - Bab II Isi Mesin Bubut Hasil

2. Kepala lepas

Kepala lepas adalah bagian dari mesin bubut yang letaknya disebelah kanan

dari mesin bubut, yang berfungsi untuk menopang benda kerja yang panjang. Pada

saat mengerjakan benda berukuran panjang, kemungkinan bengkok sangat besar

sehingga harus ditopang pada kedua ujung, yaitu di kepala tetap dan kepala lepas ini.

3. Alas mesin

Alas mesin berfungsi untuk tempat kedudukan kepala lepas, tempat

kedudukan eretan dan tempat kedudukan penyangga diam.

4. Eretan

Eretan adalah alat yang digunakan untuk melakukan proses pemakanan pada

benda kerja dengan cara menggerakkan ke kiri dan ke kanan sepanjang meja. Eretan

utama akan bergerak sepanjang meja sambil membawa eretan lintang dan eretan atas

dan dudukan pahat.

2.1.2 Jenis-Jenis Mesin Bubut

Mesin bubut ringan dimaksudkan untuk latihan dan pekerjaan ringan.

Bentuk peralatannya kecil dan sederhana. Dipergunakan untuk mengerjakan

benda-benda kerja yang berukuran kecil. Mesin ini terbagi atas mesin bubut

bangku dan model lantai, konstruksinya merupakan gambaran mesin bubut

bangku dan model lantai, konstruksinya merupakan gambaran mesin bubut

yang besar dan berat.

Mesin bubut sedang (medium lathe), Konstruksi mesin ini lebih cermat dan

dilengkapi dengan penggabungan peralatan khusus. Oleh karena itu mesin ini

digunakan untuk pekerjaan yang lebih banyak variasinya dan lebih teliti.

Fungsi utama adalah untuk menghasilkan atau memperbaiki perkakas secara

produksi.

Page 8: Bab I Pendahuluan - Bab II Isi Mesin Bubut Hasil

Mesin bubut standar (Standard Lathe), daya kudanya lebih besar daripada

yang dikerjakan mesin bubut ringan dan mesin ini merupakan standar dalam

pembuatan mesin-mesin bubut pada umumnya.

Mesin bubut meja panjang (Long Bed Lathe), Mesin ini termasuk mesin

bubut industri yang digunakan untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan

panjang dan besar, bahan roda gigi dan lainnya.

(http://filosofi-mesinbubut.blogspot.com/2013/01/fungsi-mesin-bubut.html unduh jam :12.35 tanggal 27-11-2013)

2.2.3 Kegunaan Mesin Bubut

Kegunaan mesin bubut adalah untuk menghasilkan benda-benda putar,

membuat ulir, pengelasan, pengeboran, meratakan permukaan benda putar, dan

pembuatan tirus.

2.3 Teori Korosi

Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan senyawa lain yang

terdapat di lingkungannya (misal air dan udara) dan menghasilkan senyawa yang

tidak dikehendaki. Peristiwa korosi kita kenal dengan istilah perkaratan. Korosi ini

telah mengakibatkan kerugian bermilyar rupiah setiap tahunnya. Biasanya logam

yang paling banyak mengalami korosi adalah besi.

2.3.1 Korosi pada Mesin Bubut

Mesin bubut adalah salah satu alat yang terbuat dari besi, sehingga mesin

bubut tergolong alat yang mudah terkena korosi. Maka dari itu dalam makalah ini kita

akan membahas pemeliharaan mesin bubut dari korosi. Pada proses pembubutan

biasanya benda kerja dan pahat yang menyayat benda kerja itu sendiri akan

Page 9: Bab I Pendahuluan - Bab II Isi Mesin Bubut Hasil

mengalami perubahan suhu. Karena adanya gesekan diantara keduanya yang dapat

menimbulkan panas, guna menjaga suhu antara keduanya agar tetap normal biasanya

diberi cairan coolant. Cairan inilah yang berpotensi menimbulkan korosi pada mesin

bubut.

2.3.2 Proses Terjadinya Korosi

Korosi (Kennet dan Chamberlain, 1991) adalah penurunan mutu logam akibat

reaksi elektro kimia dengan lingkungannya. Korosi terjadi melalui reaksi redoks, di

mana logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen mengalami reduksi. Karat

logam umumnya berupa oksida atau karbonat. Karat pada besi berupa zat yang

berwarna cokelat-merah dengan rumus kimia Fe2O3·xH2O. Oksida besi (karat) dapat

mengelupas, sehingga secara bertahap permukaan yang baru terbuka itu mengalami

korosi. Berbeda dengan aluminium, hasil korosi berupa Al2O3 membentuk lapisan

yang melindungi lapisan logam dari korosi selanjutnya. Hal ini dapat menerangkan

mengapa mesin dari besi lebih cepat rusak jika dibiarkan setelah terkena korosi,

sedangkan mesin yang bagian luarnya dilapisi oleh aluminium cenderung lebih awet.

Korosi secara keseluruhan merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian

tertentu dari besi sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.

Fe(s) à Fe2+(aq) + 2e–

Elektron yang dibebaskan dalam oksidasi akan mengalir ke bagian lain untuk

mereduksi oksigen.

O2(g) + 2 H2O(l) + 4e– à 4 OH–(l)

Ion besi(II) yang terbentuk pada anode akan teroksidasi membentuk besi(III) yang

kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi Fe2O3·xH2O yang disebut karat.

Page 10: Bab I Pendahuluan - Bab II Isi Mesin Bubut Hasil

2.3.3 Dampak Dari Korosi

Karatan adalah istilah yang diberikan masyarakat terhadap logam yang

mengalami kerusakan berbentuk keropos. Sedangkan bagian logam yang rusak

dan berwarna hitam kecoklatan pada baja disebut Karat. Secara teoritis karat adalah

istilah yang diberikan terhadap satu jenis logam saja yaitu baja, sedangkan secara

umum istilah karat lebih tepat disebut korosi. Korosi didefenisikan sebagai degradasi

material (khususnya logam dan paduannya) atau sifatnya akibat berinteraksi dengan

lingkungannya.

Korosi merupakan proses atau reaksi elektrokimia yang bersifat alamiah dan

berlangsung dengan sendirinya, oleh karena itu korosi tidak dapat dicegah atau

dihentikan sama sekali. Korosi hanya bisa dikendalikan atau diperlambat lajunya

sehingga memperlambat proses perusakannya. Dilihat dari aspek elektrokimia, korosi

merupakan proses terjadinya transfer elektron dari logam ke lingkungannya. Logam

berlaku sebagai sel yang memberikan elektron (anoda) dan lingkungannya sebagai

penerima elektron (katoda). Reaksi yang terjadi pada logam yang mengalami korosi

adalah reaksi oksidasi, dimana atom-atom logam larut ke lingkungannya menjadi ion-

ion dengan melepaskan elektron pada logam tersebut. Sedangkan dari katoda terjadi

reaksi, dimana ion-ion dari lingkungan mendekati logam dan menangkap elektron-

elektron yang tertinggal pada logam.

Sumber:  http://funny-mytho.blogspot.com/2010/12/proses-terjadinya-korosi.html

http://heriut.blogspot.com/2011/05/proses-terjadinya-korosi.html

2.4 Pemeliharaan Mesin Bubut dari Korosi

Mesin bubut pada umumnya terbuat dari bahan dasar besi, maka dari itu mesin

bubut rentan terkena serangan korosi. Penggunaan mesin bubut dalam proses

praktikum mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta sangat dibutuhkan guna menjadikan

Page 11: Bab I Pendahuluan - Bab II Isi Mesin Bubut Hasil

setiap individu mahasiswa PNJ mampu mengoperasikan mesin bubut itu sendiri.

Disamping itu, kita juga perlu memelihara kondisi mesin agar tetap terjaga

kondisinya. Terutama dari serangan korosi, hal ini sangat berpengaruh pada kinerja

mesin ketika digunakan untuk praktikum. Potensi bahaya juga bisa timbul karena

kurangnya perhatian terhadap mesin, misalnya mesin yang beroperasi setiap hari pasti

akan mengalami penurunan kinerja karena ada beberapa bagian mesin yang mulai

berubah dari kondisi semula. Hal ini patut menjadi perhatian dalam pemeriksaan

secara berkala guna mengganti setiap komponen yang sudah tidak layak pakai.

Dengan demikian potensi terjadinya kecelakaan kerja dapat diminimalisir.

http://www.kawanlama.com/tip/718-perawatan-mesin-bubut

Tip Perawatan Mesin Bubut

1. Lakukan pengecekan dan pastikan level oli gear box spindle dan aproon pada

batas aman (min. 3/4 dari batas bawah).

2. Pastikan setiap bagian-bagian yang bergesekan selalu dilumasi.

3. Hindari membersihkan chip/gram dengan udara bertekanan, karena berpotensi

masuk ke celah-celah mesin.

4. Pastikan pully penggerak selalu bersih dan kekencangannya sesuai standar.

5. Selalu bersihkan mesin setelah digunakan.

6. Jika ada suara tidak normal pada saat digunakan, segera matikan mesin dan

lakukan pengecekan serta perbaikan.

2.4.1 Teknik pencegahan korosi besi

Korosi pada besi menimbulkan banyak kerugian, karena barang-barang

seperti mesin bubut atau bangunan yang menggunakan besi menjadi tidak awet.

Korosi pada besi dapat dicegah dengan membuat besi menjadi baja tahan karat

(stainless steel), namun proses ini membutuhkan biaya yang mahal, sehingga tidak

sesuai dengan kebanyakan pengunaan besi.

Page 12: Bab I Pendahuluan - Bab II Isi Mesin Bubut Hasil

Cara pencegahan korosi pada besi dapat dilakukan sebagai berikut :

a. Pengecatan

Fungsi pengecatan adalah untuk melindungi besi kontak dengan air dan udara.

Cat yang mengandung timbal dan seng akan lebih melindungi besi terhadap korosi.

Pengecatan harus sempurna karena jika terdapat bagian yang tidak tertutup oleh cat,

maka besi di bawah cat akan terkorosi. Pagar bangunan dan jembatan biasanya

dilindungi dari korosi dengan pengecatan.

b. Dibalut plastik

Plastik mencegah besi kontak dengan air dan udara. Peralatan rumah tangga

biasanya dibalut plastik untuk menghindari korosi. 

c. Pelapisan dengan krom (Cromium plating)

Krom memberi lapisan pelindung, sehingga besi yang dikrom akan menjadi

mengkilap. Cromium plating dilakukan dengan proses elektrolisis. Krom dapat

memberikan perlindungan meskipun lapisan krom tersebut ada yang rusak. Cara ini

umumnya dilakukan pada kendaraan bermotor, misalnya bumper mobil.

d. Pelapisan dengan timah (Tin plating)

Timah termasuk logam yang tahan karat. Kaleng kemasan dari besi umumnya

dilapisi dengan timah. Proses pelapisan dilakukan secara elektrolisis atau

elektroplating. Lapisan timah akan melindungi besi selama lapisan itu masih utuh.

Apabila terdapat goresan, maka timah justru mempercepat proses korosi karena

potensial elektrode besi lebih positif dari timah.

e. Pelapisan dengan seng (Galvanisasi)

Seng dapat melindungi besi meskipun lapisannya ada yang rusak. Hal ini

karena potensial elektrode besi lebih negative daripada seng, maka besi yang kontak

Page 13: Bab I Pendahuluan - Bab II Isi Mesin Bubut Hasil

dengan seng akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katode. Sehingga

seng akan mengalami oksidasi, sedangkan besi akan terlindungi.

f. Pengorbanan anode (Sacrificial Anode)

Perbaikan pipa bawah tanah yang terkorosi mungkin memerlukan perbaikan

yang mahal biayanya. Hal ini dapat diatasi dengan teknik sacrificial anode, yaitu

dengan cara menanamkan logam magnesium kemudian dihubungkan ke pipa besi

melalui sebuah kawat. Logam magnesium itu akan berkarat, sedangkan besi tidak

karena magnesium merupakan logam yang aktif (lebih mudah berkarat).

Jadi, perawatan pada mesin bubut agar terhindar dari korosi yaitu cara memelihara

mesin bubut agar terhindar kerusakan.

Page 14: Bab I Pendahuluan - Bab II Isi Mesin Bubut Hasil

BAB III

ANALISIS PENELITIAN

Pada bab ini penulis akan mendeskripsikan mengenai pemeliharaan mesin

bubut dari korosi. Untuk itu, hal pertama yang penulis lakukan adalah memaparkan

keadaan mesin bubut di bengkel mesin PNJ, setelah itu penulis juga memaparkan

cara-cara mencegah mesin bubut agar terhindar dari korosi. Sehingga dapat

ditemukan bagaimana cara memelihara mesin bubut yang benar.

3.1 Keadaan Mesin Bubut di Bengkel Teknik Mesin PNJ

Dari hasil observasi yang kami lakukan, kami dapat menganalisis bahwa

mesin bubut yang ada di Bengkel Teknik Mesin Politeknik Negeri Jakarta terlihat

berkarat, hal ini jelas membuktikan bahwa mesin bubut yang sudah dirawat pun akan

tetap terkena dampak korosi.

Page 15: Bab I Pendahuluan - Bab II Isi Mesin Bubut Hasil

Berikut ini adalah beberapa bagian yang rentan terkena korosi :

3.1.1 Kepala Tetap

Bagaimana bagian kepala tetap ini bisa terkena korosi?

Bagian ini adalah bagian dari mesin

bubut yang letaknya disebelah kiri mesin,

dan bagian nilah yang memutar benda

kerja. Ketika mesin bubut dioperasikan

kemungkinan bagian ini sering terkena

cairan coolant yang digunakan untuk

mendinginkan benda kerja ketika proses

pembubutan. Hal itulah yang

memungkinkan bagian ini rawan korosi.

3.1.1.1 Cara Pencegahannya

Bagian kepala tetap ini dapat dilapisi dengan timah (tin plating). Proses

pelapisan dilakukan secara elektrolisis atau elektroplating. Lapisan timah akan

melindungi besi selama lapisan itu masih utuh. Apabila terdapat goresan, maka timah

justru mempercepat proses korosi karena potensial elektrode besi lebih positif dari

timah.

Page 16: Bab I Pendahuluan - Bab II Isi Mesin Bubut Hasil

3.1.2 Kepala Lepas

Bagaimana bagian kepala lepas ini bisa terkena korosi?

Kepala lepas adalah

bagian dari mesin bubut yang

letaknya disebelah kanan dari

mesin bubut. Kepala lepas

berfungsi untuk menopang benda

kerja yang panjang. Ketika mesin

bubut dioperasikan kemungkinan

bagian ini sering terkena cairan

coolant yang digunakan untuk

mendinginkan benda kerja ketika

proses pembubutan. Hal itulah

yang memungkinkan bagian ini

rawan korosi.

3.1.2.1 Cara Pencegahannya

Bagian kepala lepas ini dapat dilapisi dengan cat. Fungsi pengecatan adalah

untuk melindungi besi kontak dengan air dan udara. Cat yang mengandung timbal

dan seng akan lebih melindungi besi terhadap korosi. Pengecatan harus sempurna

karena jika terdapat bagian yang tidak tertutup oleh cat, maka besi di bawah cat akan

terkorosi.

Page 17: Bab I Pendahuluan - Bab II Isi Mesin Bubut Hasil

3.1.3 Alas Mesin

Bagaimana bagian kepala lepas ini bisa terkena korosi?

Alas mesin bagian dari mesin

bubut yang letaknya diantara kepala

tetap dan kepala dari lepas mesin bubut,

bagian ini berfungsi untuk tempat

kedudukan kepala lepas, tempat

kedudukan eretan dan tempat kedudukan

penyangga diam. Ketika mesin bubut

dioperasikan kemungkinan bagian ini

sering terkena cairan coolant yang

digunakan untuk mendinginkan benda

kerja ketika proses pembubutan. Hal

itulah yang memungkinkan bagian ini

rawan korosi.

3.1.3.1 Cara Pencegahannya

Bagian alas mesin ini dapat dilapisi dengan seng. Pelapisan dengan seng

(Galvanisasi) dapat melindungi besi meskipun lapisannya ada yang rusak. Hal ini

karena potensial elektrode besi lebih negative daripada seng, maka besi yang kontak

dengan seng akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katode. Sehingga

seng akan mengalami oksidasi, sedangkan besi akan terlindungi.

Page 18: Bab I Pendahuluan - Bab II Isi Mesin Bubut Hasil

3.1.4 Eretan

Bagaimana bagian eretan ini bisa terkena korosi?

Eretan adalah bagian dari mesin bubut

yang letaknya diatas bagian alas dari

mesin bubut, eretan adalah alat yang

digunakan untuk melakukan proses

pemakanan pada benda kerja dengan

cara menggerakkan kekiri dan

kekanan sepanjang meja. Ketika

mesin bubut dioperasikan

kemungkinan bagian ini sering

terkena cairan coolant yang

digunakan untuk mendinginkan benda

kerja ketika proses pembubutan. Hal

itulah yang memungkinkan bagian ini

rawan korosi.

Page 19: Bab I Pendahuluan - Bab II Isi Mesin Bubut Hasil

3.1.4.1 Cara Pencegahannya

Bagian eretan ini dapat dilapisi dengan cat dan krom. Fungsi pengecatan

adalah untuk melindungi besi kontak dengan air dan udara. Cat yang mengandung

timbal dan seng akan lebih melindungi besi terhadap korosi. Pengecatan harus

sempurna karena jika terdapat bagian yang tidak tertutup oleh cat, maka besi di

bawah cat akan terkorosi. Sedangkan pelapisan dengan krom (Cromium plating)

memberi lapisan pelindung, sehingga besi yang dikrom akan menjadi mengkilap.

Cromium plating dilakukan dengan proses elektrolisis. Krom dapat memberikan

perlindungan meskipun lapisan krom tersebut ada yang rusak.

Page 20: Bab I Pendahuluan - Bab II Isi Mesin Bubut Hasil

Daftar Pustaka

http://www.kawanlama.com/tip/718-perawatan-mesin-bubut

http://saefulamal2tp4.blogspot.com/2013/04/perawatan-mesin-bubut.html diunduh pada 1 des 2013 pukul 13.20

http://indopanama.blogspot.com/2011/10/teknik-perawatan-mesin-bubut.html