bab i pendahuluan a. latar belakangrepository.ump.ac.id/4189/2/mawatdah yusoh bab i.pdf · tahun...

15
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue adalah penyakit demam akut yang dapat menyebabkan kematian dan disebabkan oleh empat serotipe virus dari genus Flavivirus , virus RNA dari keluarga Flaviviridae. Infeksi oleh satu serotipe virus dengue menyebabkan terjadinya kekebalan yang lama terhadap serotipe virus tersebut, dan kekebalan sementara dalam waktu pendek terhadap serotipe virus dengue lainnya. Pada waktu terjadi epidemic di dalam darah seorang penderita dapat beredar lebih dari satu serotipe virus dengue (Soedarto, 2012). Dengue ditularkan oleh genus Aedes, nyamuk yang tersebar luas di daerah tropis dan subtropics di seluruh dunia. Demam dengue juga disebut breakbone fever dan merupakan penyakit virus yang ditularkan oleh nyamuk yang terpenting pada manusia (Soedarto, 2012).WHO memperkirakan saat ini mungkin ada 50-100.000.000 infeksi DBD di seluruh dunia setiap tahun dan diperkirakan 500.000 kasus DBD yang memerlukan rawat inap setiap tahunnya dan sebagian besar diantaranya adalah anak-anak dengan kematian 2,5% (WHO, 2013). Perbedaan Pengetahuan Dan..., Mawatdah Yusoh, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Upload: vunhu

Post on 02-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4189/2/Mawatdah Yusoh BAB I.pdf · tahun 1968 hingga tahun 2009, ... DBD pertama kali ditemukan di kota Surabaya pada tahun

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Demam Berdarah Dengue adalah penyakit demam akut yang dapat

menyebabkan kematian dan disebabkan oleh empat serotipe virus dari genus

Flavivirus , virus RNA dari keluarga Flaviviridae. Infeksi oleh satu serotipe

virus dengue menyebabkan terjadinya kekebalan yang lama terhadap serotipe

virus tersebut, dan kekebalan sementara dalam waktu pendek terhadap serotipe

virus dengue lainnya. Pada waktu terjadi epidemic di dalam darah seorang

penderita dapat beredar lebih dari satu serotipe virus dengue (Soedarto, 2012).

Dengue ditularkan oleh genus Aedes, nyamuk yang tersebar luas di

daerah tropis dan subtropics di seluruh dunia. Demam dengue juga disebut

breakbone fever dan merupakan penyakit virus yang ditularkan oleh nyamuk

yang terpenting pada manusia (Soedarto, 2012).WHO memperkirakan saat ini

mungkin ada 50-100.000.000 infeksi DBD di seluruh dunia setiap tahun dan

diperkirakan 500.000 kasus DBD yang memerlukan rawat inap setiap tahunnya

dan sebagian besar diantaranya adalah anak-anak dengan kematian 2,5%

(WHO, 2013).

Perbedaan Pengetahuan Dan..., Mawatdah Yusoh, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4189/2/Mawatdah Yusoh BAB I.pdf · tahun 1968 hingga tahun 2009, ... DBD pertama kali ditemukan di kota Surabaya pada tahun

Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempati urutan pertama

dalam jumlah penderita DBD setiap tahunnya. Sementara itu, terhitung sejak

tahun 1968 hingga tahun 2009, World Health Organization (WHO) mencatat

Negara Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia

Tenggara. Indonesia, DBD pertama kali ditemukan di kota Surabaya pada tahun

1968, ditemukan sebanyak 58 orang terinfeksi dan 24 orang diantaranya

meninggal dunia (Angka Kematian (AK) : 41,3 %) (Kemenkes R.I., 2010).

Kasus DBD secara nasional cenderung menurun pada tahun 2010. Dilaporkan

jumlah kasus sebesar 156.086 dan kematian 1.358 dengan Incidence Rate (IR)

sebesar 65.70/100.000 penduduk (CFR = 0.87%) dan tahun 2011 jumlah kasus

menjadi 49.486 dan kematian 403 dengan Incidence Rate (IR) sebesar

20.83/100.000 penduduk (CFR = 0.81%) (Kemenkes R.I., 2011).

Menurut penelitian Waris L. (2013) dalam penelitiannya, ditemukan

bahwa secara umum pengetahuan masyarakat tentang Demam Berdarah

Dengue bisa dikatakan kurang. Dari 100 responden hanya 1 % yang menjawab

bahwa virus dengue adalah penyeba penyakit DBD. Sedangkan perilaku

masyarakat cenderung negatif, dikarenakan dari 100 responden hanya 20 orang

yang melakukan 3 M.

Pada tahun 2014, sampai pertengahan Bulan Desember di Indonesia

tercatat penderita DBD di 34 provinsi sebesar 71.688 orang, 641 diantaranya

meninggal dunia. Angka tersebut sedikit lebih rendah dibandingkan tahun

Perbedaan Pengetahuan Dan..., Mawatdah Yusoh, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4189/2/Mawatdah Yusoh BAB I.pdf · tahun 1968 hingga tahun 2009, ... DBD pertama kali ditemukan di kota Surabaya pada tahun

sebelumnya (2013) dengan jumlah penderita sebanyak 112.511 orang dan

jumlah kasus meninggal senyak 871. Meskipun secara umum terjadi penurunan

kasus kasus tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya namun pada beberapa

provinsi mengalami peningkatan jumlah kasus DBD, diantaranya Sumatra

Utara,Riau,Kepri,DKI Jakarta,Kalimantan Barat,Sulawesi Utara, bali dan

Kalimantan Utara.Tercatat ada lebih kurang 7 kabupaten/kota yang melaporkan

terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD pada tahun 2014 ini yaitu

Kabupaten Morowali (Sulteng), Kabupaen Sintang (Kalbar), Kabupaten

Belitung Timur (Babel), Kabupaten Bangka Barat (Babel),Kabupaten Ketapang

(Kalbar), Kabupaten Karimun (Riau), dan Kota Dumai (Riau).Diharapkan

hingga akhir tahun 2014,baik jumlah penderita maupun jumlah kematian DBD

dapat ditekan di bawah jumlah kasus dan kematian DBD yang dilaporkan pada

tahun 2013 (Kemenkes,2014).

Penyakit DBD masih merupakan permasalahan serius di Provinsi Jawa

Tengah, terbukti 35 kabupaten/kota sudah pernah terjangkit penyakit DBD.

Angka kesakitan/Incidence Rate (IR) DBD di Provinsi Jawa Tengah pada tahun

2013 sebesar 45,53/100.000 penduduk, meningkat bila dibandingkan tahun

2012 (19,29/100.000 penduduk) dan sudah melampaui target nasional yaitu

<20/100.000 penduduk. Angka kesakitan tertinggi di Kabupaten Jepara sebesar

170,39/100.penduduk, terendah di Kabupaten Purworejo sebesar 4,96/100.000

penduduk. Setiap penderita DBD yang dilaporkan dilakukan tindakan

Perbedaan Pengetahuan Dan..., Mawatdah Yusoh, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4189/2/Mawatdah Yusoh BAB I.pdf · tahun 1968 hingga tahun 2009, ... DBD pertama kali ditemukan di kota Surabaya pada tahun

perawatan penderita, penyelidikan epidemiologi di lapangan serta upaya

pengendalian (Dinkes Provinsi Jawa Tengah ,2013).

Tingginya angka kesakitan DBD disebabkan karena adanya iklim tidak

stabil dan curah hujan cukup banyak pada musim penghujan yang merupakan

sarana perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegipty yang cukup potensial. Selain

itu juga didukung dengan tidak maksimalnya kegitan PSN di masyarakat

sehingga menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit DBD di beberapa

kabupaten/kota. Angka kesakitan DBD di kabupaten/kota hampir semuanya

lebih dari 20/100.000 penduduk. Tidak ada yang dibawah 2/100.000

penduduk(Dinkes Provinsi Jawa Tengah ,2013).

Kepala Dinas Kesehatan (DKK) Kabupaten Purbalingga Nonot

Mulyono mengatakan , bahwa kasus penyabaran DBD di kabupaten

Purbalingga untuk tahun 2015relative menurun. Untuk tahun 2015, kasus DBD

di Purbalingga sebanyak 245 orang dengan korban meninggal sebanyak empat

orang. Berbagai upaya yang sudah dilakukan oleh pihaknya adalah dengan

menggiatkan gerakan PSN kepada masyarakat berupa sosialisasi agar perilaku

hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk ditingkatkan (Sukiman, 2015).

Pada tahun 2016, kasus DBD di Kabupaten Purbalingga sejumlah 224

kasus yang tersebar di seluruh wilayah puskesmas yang ada di Kabupaten

Purbalingga. Jumlah kasus paling banyak terjadi di puskesmas Padamara dan

Kalimanah masing-masing 23 kasus dan jumlah paling sedikit terjadi di

Perbedaan Pengetahuan Dan..., Mawatdah Yusoh, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4189/2/Mawatdah Yusoh BAB I.pdf · tahun 1968 hingga tahun 2009, ... DBD pertama kali ditemukan di kota Surabaya pada tahun

Puskesmas Kutawis dan Karangtengah dengan 1(satu) kasus (DKK Purbalingg,

2017).

Incidence Rate(IR) DBD di Kabupaten Purbalingga tahun 2016 sebesar

2.48 per 10.000 penduduk dan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya IR

DBD mengalami penurunan . Secara nasional target IR DBD <20/100.000

penduduk, maka dengan IR sebesar itu berarti Kabupaten purbalingga masih

dibawah target (DKK Purbalingga, 2017).

Kasus DBD yang ditanggani di Kabupaten Purbalingga tahun 2016

adalah 224 kasus baik melalui rawat jalan maupun rawat inap di Puskesmas

maupun Rumah sakit (DKK Purbalingga, 2017). Penanganan demam berdarah

telah digalakan dengan berbagai cara, baik upaya promotif, preventif, maupun

kuratif seperti melakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) demam

berdarah, pemantauan jentik (Jumantik) dan 3 M (menguras, menutup, dan

mengubur), serta penyemprotan (fogging) dengan insektisida (Depkes R.I.,

2005).

Pengetahuan merupakan hasil tahu yang terjadi setelah orang

melakuakan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan terjadi

melalui panca indra yang terjadi dari pengindraan penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan perabaan. Sebagai dapatdiperoleh dari indra penglihatan

dan pendengaran. Pengetahuan merupakan dominan yang sangat penting dalam

Perbedaan Pengetahuan Dan..., Mawatdah Yusoh, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4189/2/Mawatdah Yusoh BAB I.pdf · tahun 1968 hingga tahun 2009, ... DBD pertama kali ditemukan di kota Surabaya pada tahun

terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan diperoleh dari pengalaman

sendiri atau pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2007).

Menurut Notoatmodjo (2010) secara garis besar pengetahuan dibagi

menjadi 6 tingkat yaitu Tahu (know, Memahami (comprehension), Aplikasi

(application), Analisis (analysis), Sintesis (synthesis), Evaluasi (evaluation).

Menurut Lowrence Green dalam Notoatmojdo (2005), mengemukakan bahwa

untuk mencoba mengalisis praktik manusia dari tingkat kesehatan orang dapat

dipengaruhi 3 faktor yaitu Faktor predisposisi, Faktor pendukung atau

pemungkin dan Faktor pendorong.

Praktik merupakan tingkat-tingkatan praktik antara lain persepsi, respon

terpimpin, mekanisme serta adaptasi. Dalam persepsi (perception), mengenal

dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil

merupakan praktik tingkat pertama sedangkan respon terpimpin (Guide

Respons), dapat melakukan sesuai dengan urutan yang benar sesuai dengan

contoh merupakan indicator praktik tingkat dua. Untuk mekanisme

(mechanism) artinya apabila seseorang telah melakukan dengan benar dan tanpa

paksaan (dengan penuh kesadaran) maka sudah mencapai praktik tingkat ketiga

sedangkan adaptasi (adaptation) adalah suatu praktik (tindakan) yang sedang

berkembang dengan baru artinya suatu itu sudah telah dimodifikasi tanpa

mengurangi kebenaran tindakan tersebut (Notoatmojo, 2007)

Perbedaan Pengetahuan Dan..., Mawatdah Yusoh, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4189/2/Mawatdah Yusoh BAB I.pdf · tahun 1968 hingga tahun 2009, ... DBD pertama kali ditemukan di kota Surabaya pada tahun

Daerah endemis adalahistilah yang banyak di gunakan dalam kesehatan

jika suatu penyakit menyerang beberapa orang dalm suatu wilayah yang luas

maka hal ini dinamakan endemis. Endemis juga diartikan sebagai suatu wabah

atau penyakit yang terjadi di suatu daerah. Daerah endemis DBD di Kecamatan

Padamara terletak di Desa Bojanegara dengan jumlah kasus 13. Sedangkan

daerah non endemis terletak di Desa Karangpule, Desa Sokawera, Desa

Kalitinggar lor, Desa Dawuhan, Desa Purbayasa, Desa Mipiran, Desa

Kalitinggar kidul. Pengetahuan dan praktek pencegahan DBD pada ibu di

daerah endemis dan non endemis diduga berbeda.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Perbedaan Pengetahuan Dan Praktek Pencegahan

pada ibu Di Wilayah Endemis Dan Non Endemis Demam berdarah Dengue

Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan pada latar belakang di atas maka penulis tertarik

untuk mejawab pertanyaan “Adakah Perbedaan Pengetahuan Dan Praktek

Pencegahan pada ibuDi Wilayah Endemis Dan Non Endemis Demam Berdarah

Dengue Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga?”

Perbedaan Pengetahuan Dan..., Mawatdah Yusoh, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4189/2/Mawatdah Yusoh BAB I.pdf · tahun 1968 hingga tahun 2009, ... DBD pertama kali ditemukan di kota Surabaya pada tahun

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Membuktikan Perbedaan Pengetahuan Dan Praktek Pencegahan ibu

Di Wilayah Endemis Dan Non Endemis Demam Berdarah Dengue

Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga.

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui karakteristik ibu di Wilayah endemis dan non

endemis DBD Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga.

b. Untuk mengetahui pengetahuan dan praktek pencegahan DBD pada

ibu di Wilayah endemis dan non endemis DBD Kecamatan Padamara

Kabupaten Purbalingga.

c. Untuk mengetahui perbedaan pengetahuan dan praktek pencegahan

DBD pada ibu di Wilayah endemis dan non endemis DBD Kecamatan

Padamara Kabupaten Purbalingga.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Responden

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi terhadap

gambaran pengetahuan dan praktek pencegahan DBD di Wilayah endemis

dan non endemis.

Perbedaan Pengetahuan Dan..., Mawatdah Yusoh, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4189/2/Mawatdah Yusoh BAB I.pdf · tahun 1968 hingga tahun 2009, ... DBD pertama kali ditemukan di kota Surabaya pada tahun

2. Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu

pengetahuan dalam bidang pendidikan keperawatan khususnya bidang

pendidikan keperawatan komunitas.

3. Bagi penelitian selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan bagi

penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan Demam Berdarah Dengue.

E. Penelitian terkait

1. Dwi Widiyarto (2013)

Melakukan penelitian dengan judul “Hubungan persepsi masyarakat

dan pencegahan tentang mengurus, mengubur dan menutup (3M) dengan

kejadian demam berdarah dengue(DBD) di wilayah kerja puskesmas II

Kecamatan Purwokerto Timur ”.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian

kuantitatif. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian exsplanatory

research menggunakan pendekatan case control. Populasi yang menderita

DBD pada bulan Januari-April 2013 yaitu sebanyak 23 orang. Analisis yang

digunakan adalah uji Chi square. Hasil penelitian ini sebagai besar

responden kasus memiliki persepsi (3M) tidak baik 15 (65.2%) responden

dan responden kontrol memiliki persepsi (3M) baik 16 (69.6%) responden.

Sebagian besar responden kasus memiliki pencegahan (3M) tidak baik 13

Perbedaan Pengetahuan Dan..., Mawatdah Yusoh, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4189/2/Mawatdah Yusoh BAB I.pdf · tahun 1968 hingga tahun 2009, ... DBD pertama kali ditemukan di kota Surabaya pada tahun

(56.5%) responden dan responden kontrol memiliki pencegahan (3M) baik

18 (78.3%) responden. Kesimpulan ada hubungan antara persepsi

masyarakat dan pencegah tentang menguras,mengubur, dan menutup(3M)

dengan kejadian demam berdarah dengue (DBD). Persamaan dalam

penelitian ini adalah pada jenis penelitian dan variabel independen yaitu

sama-sama menggunakan jenis penelitian kuantitatif dan variabel

pencegahan DBD. Perbedaannya adalah pada metode penelitian yang

peneliti gunakan, peneliti menggunakan metode comparative study

sedangkan jurnal ini menggunakan metode penelitian exsplanatory research.

2. Didik Pranata (2016)

Melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh pendidikan kesehatan

terhadap pengetahuan dan sikap tentang pencegahan DBD di Wilayah

Puskesmas Purbalingga Kabupaten Purbalingga”.Penelitian ini

menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah quasi eksperimendengan menggunakan rancangan one-

group pre-test-post-test desaign. Jumlah sampel sebesar 35 orang. Hasil

penelitian terdapatkan pengaruh pendidikan kesehatan metode diskusi

kelompok terhadap sikap masyarakat tentang pencegahan DBD. Persamaan

dalam penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang demam berdarah

yang menggunakan jenis penelitian kuntitatif. Sedangkan perbedaannya

adalah pada metode penelitian yang peneliti gunakan, peneliti menggunakan

Perbedaan Pengetahuan Dan..., Mawatdah Yusoh, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4189/2/Mawatdah Yusoh BAB I.pdf · tahun 1968 hingga tahun 2009, ... DBD pertama kali ditemukan di kota Surabaya pada tahun

metode comparative study sedangkan jurnal ini menggunakan metode

penelitian quasi eksperimen.

3. Lukman Waris (2013)

Melakukan penelitian dengan judul “Pengetahuan dan perilaku

masyarakat terhadap Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Batulicin

Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan”. Penelitian ini

menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Menggunakan metode

observasional dengan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini

sebanyak 100 orang. Hasil penelitian ini adalah secara umum pengetahuan

masyarakat tentang penyakit DBD kurang, ini dapat dilihat dari hanya 1

orang yang menjawab bahwa demam berdarah disebabkan oleh virus

dengue, gejala penyakit demam berdarah sebanyak 45% responden mengaku

tidak tahu, nama vektor nyamuk demam berdarah sebanyak 23% yang tahu

dan 76% yang tidak mengetahuinya, begitupun dengan sarang nyamuk

demam berdarah sebanyak 36% responden menjawab tidak tahu. Perilaku

masyarakat dalam upaya pencegahan DBD kurang ini dapat dilihat dari 31

orang (31%) yang mau menutup tempat penyimpanan air bersih dan hanya

sebanyak 20 orang (20%) melakukan 3 M Plus. Dari hasil analisis uji

statistik Chi-Square responden pengetahuan baik dengan perilaku baik pula

sejumlah 25 responden (61%), sedangkanpengetahuan baik dengan perilaku

kurang sejumlah 16 responden (39%). Begitu pula sebaliknya responden

pengetahuan kurang dengan perilaku kurang sebanyak 36 responden (61%),

Perbedaan Pengetahuan Dan..., Mawatdah Yusoh, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4189/2/Mawatdah Yusoh BAB I.pdf · tahun 1968 hingga tahun 2009, ... DBD pertama kali ditemukan di kota Surabaya pada tahun

sedangkan responden pengetahuan kurang dengan perilaku baik sebanyak 23

(39%). Persamaan penelitian ini adalah pada variabel dan jenis penelitiannya

yaitu sama-sama meneliti tentang pengetahuan tentang DBD dengan

menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Sedangkan perbedaannya adalah

pada metode penelitian yang digunakan, dalam penelitian ini menggunakan

metode comparative studi sedangkan pada jurnal ini enggunakan metode

observasional yang hanya mencari tahu tingkat pengetahuan dan perilaku

wilayah tanpa membedakan antara wilayah endemis dan non endemis.

4. Yanyan Bahtiyar (2012)

Melakukan penelitian dengan judul “Hubungan pengetahuan dan sikap

tokoh masyarakat dengan perannya dalam pengendalian Demam Berdarah di

Wilayah Puskesmas Kawalu Kota Tasikmalaya ”. Penelitian ini

menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Menggunakan metode deskriptif

korelasional dengan pendekatan cross-secsional. Sampel dalam penelitian

ini sebanyak 68 orang. Hasil penelitian ini adalah sebagian besar dari tokoh

masyarakat berpengetahuan rendah (55,9%). Selain itu dari 68 responden

terdapat 44 responden (64,7%) tokoh masyarakat masih kurang berperan

dalam pengendalian penyakit demam berdarah. Pengetahuan rendah dan

peran tokoh masyarakat yang kurang dalam pengendalian demam berdarah

sebesar 60,5%. Sedangkan pengetahuan tinggi dan peran tokoh yang tinggi

dalam pengendalian demam berdarah sebesar 30%. Kesimpulannya tidak ada

hubungan yang signifikan anatara pengetahuan dan sikap tokoh masyarakat

Perbedaan Pengetahuan Dan..., Mawatdah Yusoh, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4189/2/Mawatdah Yusoh BAB I.pdf · tahun 1968 hingga tahun 2009, ... DBD pertama kali ditemukan di kota Surabaya pada tahun

dengan perannya dalam pengendalian demam berdarah. Persamaan dalam

penelitian ini adalah pada jenis penelitian yaitu sama-sama menggunakan

jenis penelitian kuantitatif. Perbedaannya adalah pada metode penelitian

yang peneliti gunakan, peneliti menggunakan metode comparative study

sedangkan jurnal ini menggunakan metode penelitian deskriptif korelasional.

5. Chamaiporn Chinkhanaphan, et al. (2015)

Melakukan penelitian dengan judul “Knowledge and Disease

Prevention of Dengue Hemorrhagic Fever among Families Who Ever Had

One Affected Member”. Penelitian ini dilakukan di Kota Phunphin Provinsi

Suratthani Thailand.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif.

Menggunakan metode deskriptif. Sampel yang diambil sebanyak 175 orang.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pengetahuan tentang

DBD sebesar 86.3 % sedangkan praktek pencegahan hanya sebesar 21.1

%.Persamaan dalam penelitian ini adalah pada jenis penelitian dan variabel

independen yaitu sama-sama menggunakan jenis penelitian kuantitatif dan

variabel pencegahan DBD. Perbedaannya adalah pada metode penelitian

yang peneliti gunakan, peneliti menggunakan metode comparative study

sedangkan jurnal ini menggunakan metode penelitian deskriptif.

6. Nahla Khamis Ragab Ibrahim, et al. (2009)

Melakukan penelitian dengan judul “Knowledge, Attitudes and

Practices Relating to Dengue Fever Among Females in Jeddah High

Schools”. Penelitian ini dilakukan di SMA Jeddah, Saudi Arabia.Penelitian

Perbedaan Pengetahuan Dan..., Mawatdah Yusoh, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4189/2/Mawatdah Yusoh BAB I.pdf · tahun 1968 hingga tahun 2009, ... DBD pertama kali ditemukan di kota Surabaya pada tahun

ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Menggunakan metode

deskriptif. Sampel yang diambil sebanyak 316 orang. Berdasarkan hasil

penelitian menunjukan bahwasiswa memperoleh skor pengetahuan terendah

dibandingkan dengan dua kelompok lain (F = 51.1, p <0,001). Riwayat

keluarga yang terkena dengue fever (a OR = 2,05; 95% Cl = 1,15-3,64), ibu

yang bisa membaca ( pendidikan SMA atau yang lebih tinggi) dan siswa

diatas usia 17 tahun adalah responden yang memperoleh skor

tertinggi.Persamaan dalam penelitian ini adalah pada jenis penelitian dan

variabelnyayaitu sama-sama menggunakan jenis penelitian kuantitatif dan

variabel pengetahuan dan praktik. Perbedaannya adalah pada metode

penelitian yang peneliti gunakan, peneliti menggunakan metode comparative

study sedangkan jurnal ini menggunakan metode penelitian deskriptif.

7. Ahmed Itrat, et al. (2008)

Melakukan penelitian dengan judul “Knowledge, Awareness and

Practices Regarding Dengue Fever among the Adult Population of Dengue

Hit Cosmopolitan”. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Karachi dan

Rumah Sakit Aga Khan, Pakistan. Penelitian ini menggunakan jenis

penelitian kuantitatif. Menggunakan metode cross sectional . Sampel yang

diambil sebanyak 462 orang. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan

bahwa Sekitar 89,9% individu yang diwawancarai pernah mendengar

tentang demam berdarah. Pengetahuan yang memadai tentang demam

Perbedaan Pengetahuan Dan..., Mawatdah Yusoh, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/4189/2/Mawatdah Yusoh BAB I.pdf · tahun 1968 hingga tahun 2009, ... DBD pertama kali ditemukan di kota Surabaya pada tahun

berdarah ditemukan pada 38,5% sampel, dan 66% di antaranya di Rumah

Sakit Aga Khan dan 33% di Rumah Sakit Sipil Karachi. Individu yang bisa

membaca relatif lebih tahu tentang demam berdarah dibandingkan dengan

orang yang buta huruf (p, 0,001). Pengetahuan berdasarkan tindakan

pencegahan ditemukan secara dominan difokuskan pada pencegahan gigitan

nyamuk (78,3%) daripada pemberantasan populasi nyamuk (17,3%).

Penggunaan semprotan anti nyamuk adalah tindakan pencegahan yang

paling umum (48,1%). Televisi dianggap sebagai sumber informasi yang

paling penting dan berguna mengenai penyakit ini.Persamaan dalam

penelitian ini adalah pada jenis penelitian dan variabelnyayaitu sama-sama

menggunakan jenis penelitian kuantitatif dan variabel pengetahuan dan

praktik. Perbedaannya adalah pada metode penelitian yang peneliti gunakan,

peneliti menggunakan metode comparative study sedangkan jurnal ini

menggunakan metode penelitian cross sectional.

Perbedaan Pengetahuan Dan..., Mawatdah Yusoh, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017