bab i pendahuluan a. latar...

13
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kota Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah Surabaya dengan luas 110.06 Km 2. Malang termasuk salah satu kota terbesar di jawa timur yang memiliki banyak tempat wisata didalamnya , tidak hanya menjadi kota wisata saja tetapi malang juga dikenal sebagai kota Pendidikan , yang mana di kota ini memiliki 30 perguruan tinggi baik negri maupun swasta . Disamping dari segi pendidikannya yang baik , Kota Malang banyak dipilih karena kotanya yang asri dan memiliki banyak tempat wisata dan terkenal dengan biaya hidupnya yang relatif murah dibandingkan dengan kota pendidikan yang lain seperti halnya bandung dan surabaya . Dengan banyaknya tempat wisata di Kota Malang ini otomatis Kota Malang selalu menjadi destinasi para turis Domestik dan Mancanegara pada saat libur panajang datang. Malang terkenal dengan wisata dan kulinernya yang memang banyak yang menjadi destinasi liburan para wisatwan.Malang juga sangat dekat dengan Kota Wisata Batu yang mana banyak tempat wisata juga yang terkenal di jawa timur , dari daya tarik tersebut ini sebuah alasan mengapa banyak didirikan rumah penginapan didaerah Kota Malang. Banyak pengusaha rumah Penginapan yang melihat potensi keuntungan yang besar bila mendirikan rumah penginapan di Kota Malang. Tidak hanya karna Malang merupakan kota wisata dan kota yang banyak sekali menyediakan wisata kuliner , Malang

Upload: others

Post on 30-Jul-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/37714/2/jiptummpp-gdl-febrinatri-47912...Surabaya dengan luas 110.06 Km2. Malang termasuk salah satu kota ter besar di jawa timur

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kota Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah

Surabaya dengan luas 110.06 Km2. Malang termasuk salah satu kota terbesar

di jawa timur yang memiliki banyak tempat wisata didalamnya , tidak hanya

menjadi kota wisata saja tetapi malang juga dikenal sebagai kota Pendidikan

, yang mana di kota ini memiliki 30 perguruan tinggi baik negri maupun

swasta . Disamping dari segi pendidikannya yang baik , Kota Malang banyak

dipilih karena kotanya yang asri dan memiliki banyak tempat wisata dan

terkenal dengan biaya hidupnya yang relatif murah dibandingkan dengan kota

pendidikan yang lain seperti halnya bandung dan surabaya . Dengan

banyaknya tempat wisata di Kota Malang ini otomatis Kota Malang selalu

menjadi destinasi para turis Domestik dan Mancanegara pada saat libur

panajang datang.

Malang terkenal dengan wisata dan kulinernya yang memang banyak

yang menjadi destinasi liburan para wisatwan.Malang juga sangat dekat

dengan Kota Wisata Batu yang mana banyak tempat wisata juga yang terkenal

di jawa timur , dari daya tarik tersebut ini sebuah alasan mengapa banyak

didirikan rumah penginapan didaerah Kota Malang. Banyak pengusaha rumah

Penginapan yang melihat potensi keuntungan yang besar bila mendirikan

rumah penginapan di Kota Malang. Tidak hanya karna Malang merupakan

kota wisata dan kota yang banyak sekali menyediakan wisata kuliner , Malang

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/37714/2/jiptummpp-gdl-febrinatri-47912...Surabaya dengan luas 110.06 Km2. Malang termasuk salah satu kota ter besar di jawa timur

2

juga Merupakan salah satu Kota Besar di Jawa Timur yang memiliki

Perguruan tinggi yang Terkenal , ini juga menjadi salah satu factor banyak

dibangunnya rumah penginapan karena ketika musim wisuda telah tiba

otomatis banyak orang tua dari wisudawan yang datang jauh dari luar kota

akan mencari penginapan seperti hotel dan rumah penginapan.

Indonesia sendiri merupakan Negara yang semua komponen dalam Negara

dikenai pajak baik itu berupa pajak Negara maupun pajak Daerah. Malang sendiri

merupakan salah satu kota besar yang berada di Indonesia yang memiliki Peraturan

Daerah yang menerapkan tentang pajak rumah penginapan . Pajak Daerah adalah

pajak yang wewenang pemungutannya ada pada pemerintah daerah yang

pelaksanaanya dilakukan oleh Badan Pelayanan Pajak Daerah Kota Malang .1

Pajak juga diartikan sebagai sumber utama penerimaan negara. Tanpa

pajak, sebagian besar kegiatan negara sulit untuk dapat dilaksanakan. Penggunaan

uang pajak meliputi mulai dari belanja pegawai sampai dengan pembiayaan

berbagai proyek pembangunan. Pembangunan sarana umum seperti jalan-jalan,

jembatan, sekolah, rumah sakit atau puskesmas, kantor polisi dibiayai dengan

menggunakan uang yang berasal dari pajak. Uang pajak juga digunakan untuk

pembiayaan dalam rangka memberikan rasa aman bagi seluruh lapisan masyarakat.

Menurut Mr.Dr.N.J.Feldmann “ Pajak adalah prestasi yang dipaksakan

sepihak oleh terutang kepada penguasa, tanpa adanya kontra-prestasi dan

semata mata digunakan untuk menutup pengeluaran pengeluaran umum.” 2.

Bila dilihat dari jenis pajaknya ,Pajak rumah penginapan merupakan kategori

1 Erly Suandy , Hukum Pajak , Salemba Empat, Yogyakarta ,2000, hal 29 2Wirawan B.Ilyas dan Richard Burton,Hukum Pajak, Jakarta, Salemba Empat, 2008,Hal.5.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/37714/2/jiptummpp-gdl-febrinatri-47912...Surabaya dengan luas 110.06 Km2. Malang termasuk salah satu kota ter besar di jawa timur

3

pajak hotel yang memiliki potensi yang besar untuk menambah Peningkatan

Pendapatan Asli Derah Kota Malang.

Sejalan dengan adanya pelaksanaan otonomi daerah yang dimana suatu

daerah diberikan kewenangan untuk menggali sumber-sumber potensi

pendapatan asli daerah untuk digunakan guna membiayai pelaksanaan

pemerintah daerah. Pajak Daerah merupakan salah satu sumber Pendapatan

Asli Daerah yang dalam pengelolaannya di Kota Malang berpedoman pada

Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang perubahan atas Undang-

undang Nomor 34 Tahun 2000 (Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah)

dan Peraturan Daerah Nomer 16 Tahun 2010 (Tentang Pajak Daerah yang

telah diubah dengan Peraturan Daerah nomer 2 Tahun 2015 tentang perubahan

atas Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pajak

Daerah)3

Dengan apa yang telah diperhitungkan oleh Pemerintah Kota Malang ,

Pemerintah melihat adanya potensi besar dalam menambah pemasukan

daerah. Sehingga Pemerintah Kota Malang membuat ketentuan tentang Pajak

Hotel Kategori Rumah Penginapan yang termuat dalam dalam Pasal 4 ayat (3)

Huruf c Peraturan Derah Kota Malang Nomor 16 Tahun 2010 Tentang Pajak

Daerah menyatakan bahwa :

“Termasuk dalam objek Pajak Hotel sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), adalah : a.motel;b.losmen;c. rumah penginapan;d.rumah kos dengan

jumlah lebih dari 10 kamar;e.kegiatan usaha lainnya yang sejenis”

3DISPENDA Kota Malang. Gambaran Umum Pajak Derah Kota Malang. www.dispenda.malang-

kota.go.id di unduh pada 10 Desember 2016

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/37714/2/jiptummpp-gdl-febrinatri-47912...Surabaya dengan luas 110.06 Km2. Malang termasuk salah satu kota ter besar di jawa timur

4

Pada Pasal 4 ayat (3) Huruf c menunjukan pengaturan tentang

pemberlakuan pajak pada rumah penginapan, selanjutnya Pasal 7 Ayat (1)

dalam Peraturan Daerah No.16 Tahun 2010 tentng Pajak Daerah menyatakan

tentang besaran pajak yang harus dipungut pada setiap Wajib pajak (Pemilik

Rumah Penginapan ) pada setiap Pembayaran Pajak , Pasal 7 Ayat (1) dalam

Peraturan Daerah No.16 Tahun 2010 tentng Pajak Daerahmenyatakan :

“Tarif Pajak Hotel sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3)

huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf e, ditetapkan sebesar 10% (sepuluh

persen).”

Pada Pasal 7 Ayat (1) diatas menyatakan tentang besaran Pajak yang

dipungut untuk pemungutan pajak rumah penginapan adalah sebesar 10% .

Rumah Penginapan adalah jenis tempat tinggal dalam perjalanan di mana

orang yang harus tinggal jauh dari rumah lebih dari satu hari keperluan tempat

untuk tidur, istirahat, keselamatan, tempat berteduh dari suhu dingin atau

hujan, penyimpanan barang, serta akses ke fungsi umum pada rumah tangga.

Wali Kota Malang, H. M. Anton yang diwakili Sekda Kota Malang,

Idrus Achmad saat ditemui MalangTIMES megatakan bahwa

“Saat ini banyak sekali rumah rumah penginapan yang tumbuh di

Kota Malang dengan semakin banyaknya Rumah Penginapan yang Ada di

Malang Otomatis akan menambah Pendapatan Asli Daerah sendiri, untuk itu

pemerintah mengadakan sosialisasi peningkatan kesadaran wajib pajak

daerah sangat penting dalam memberikan pemahaman kepada peserta wajib

pajak daerah terutama pada Pajak Hotel”4

Diadakannya sosialisasi ini diperuntukkan agar pelaksanaan Pajak

Hotel di Kota Malang ini semakin Merata karna setiap Tahunnya banyak

Rumah Penginapan yang tumbuh di Kota Malang.

4Malang Times, Wajib Pajak Hotel dan Cafe Diajak Tingkatkan Kesadaran Bayar Pajak.

www.malangtimes.com diunduh 14 Desember 2016

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/37714/2/jiptummpp-gdl-febrinatri-47912...Surabaya dengan luas 110.06 Km2. Malang termasuk salah satu kota ter besar di jawa timur

5

Tidak hanya Walikota Malang yang menyatakan hal tersebut, Kepala

Badan Pelayanan Pajak Daerah Kota Malang, Ade Herawanto, berkomitmen

untuk maksimalkan perolehan Pajak Hotel. Ia menjelaskan, Dispenda sudah

bekerja optimal, termasuk membuat terobosan baru, seperti pembayaran pajak

online. Akan tetapi karna setriap tahunnya banyak Rumah Penginapan yang

selalu tumbuh maka Penerapan Pemungutan Pajak Hotel Kategori Rumah

Penginapan Belum Maksimal Pelaksanaanya.5

Dari hasil pengamatan oleh Peneliti selama ini banyak sekali rumah

penginapan yang berdiri di Kota Malang ini bahkan Rumah penginapan

tersebut berjejer rapih dalam satu lingkungan seperti halnya di Jalan Merbabu

dan Jalan Bandung yang berjejer rapih Rumah Penginapan , Peneliti ingin

mengetahui bagaimana pelaksanaan Pemungutan Pajak Kategori Rumah

Penginapan dalam Pasal 4 ayat (3) Huruf c Peraturan Derah Kota Malang

Nomor 16 Tahun 2010 Tentang Pajak Daerah apakah sudah terlaksana dengan

baik atau masih banyak kendala kendala yang timbul dalam Pelaksanaan Pajak

Daerah Tersebut Dengan judul tugas akhir : PELAKSANAAN

PEMUNGUTAN PAJAK RUMAH PENGINAPAN MENURUT PASAL

4 Ayat (3) Huruf c PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NO.16

TAHUN 2010 TENTANG PAJAK DAERAH

B. Perumusan Masalah

1. Bagaimana pelaksanaan Pemungutan Pajak Hotel Kategori Rumah

Penginapan oleh Badan Pelayanan Pajak Daerah Kota Malang menurut

5Malang Times, DISPENDA akan meningkatakan perolehan Pajak Hotel .

www.malangtimes.com diunduh 14 Desember 2016

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/37714/2/jiptummpp-gdl-febrinatri-47912...Surabaya dengan luas 110.06 Km2. Malang termasuk salah satu kota ter besar di jawa timur

6

Pasal 4 ayat (3) Huruf c Peraturan Daerah Kota Malang No.16 tahun 2010

Tentang Pajak Daerah?

2. Apa kendala-kendala dalam pelaksanaan Pemungutan Pemungutan Pajak

Hotel Kategori Rumah Penginapan oleh Badan Pelayanan Pajak Daerah

Kota Malang menurut Pasal 4 ayat (3) Huruf c Peraturan Daerah Kota

Malang No.16 tahun 2010 Tentang Pajak Daerah?

3. Bagaimana Upaya Badan Pelayanan Pajak Daerah Kota Malang dalam

menangulangi kendala kendala pada pelaksanaan Pemungutan Pajak Hotel

Kategori Rumah Penginapan Menurut Pasal 4 ayat (3) Huruf c Peraturan

Daerah Kota Malang No.16 tahun 2010 Tentang Pajak Daerah?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian dari rumusalan masalah diatas tujuan dari

penellitian ini adalah:

1. Untuk Mengetahui dan mengkaji bagaimana pemungutan pajak Pemungutan

Pajak Hotel Kategori Rumah Penginapan yang dilakukan oleh Badan Pelayanan

Pajak Daerah Kota Malang Menurut Peraturan Daerah No.16 Tahun 2010

2. Untuk Mengetahui dan mengkaji Apakah ada kendala-kendala dalam

pelaksanaan Pemungutan Pajak Hotel Kategori Rumah Penginapan oleh

Badan Pelayanan Pajak Daerah Kota Malang menurut pasal 4 (3) C

Peraturan Daerah Kota Malang No.16 tahun 2010 Tentang Pajak Daerah

3. Untuk Mengetahui dan mengkaji Bagaimana Upaya Badan Pelayanan

Pajak Daerah Kota Malang dalam menangulangi kendala kendala pada

pelaksanaan Pemungutan Pajak Hotel Kategori Rumah Penginapan

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/37714/2/jiptummpp-gdl-febrinatri-47912...Surabaya dengan luas 110.06 Km2. Malang termasuk salah satu kota ter besar di jawa timur

7

Menurut Pasal 4 ayat (3) Huruf c Peraturan Daerah Kota Malang No.16

tahun 2010 Tentang Pajak Daerah

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

Manfaat dari penelitian ini bagi penulis adalah untuk menyelesaikan

tugas akhir dalam fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang untuk

menjadi persyaratan menjadi Sarjana Hukum

2. Bagi Pemilik Rumah Penginapan

Manfaat dari penelitian ini bagi Pemilik Rumah Penginapan

adalah agar penelitian saya ini bisa menjadi acuan agar Pemilik Rumah

Penginapan mengetahui sanksi sanksi yang diterapkan apabila melakukan

Pelanggaran dalam pelaksanaan. Pasal 4 ayat (3) Huruf c Peraturan

Daerah Kota Malang No.16 tahun 2010 Tentang Pajak Daerah

3. Bagi Badan Pelayanan Pajak Daerah Kota Malang

Manfaat dari penelitian ini bagi Badan Pelayanan Pajak Daerah

Kota Malang adalah agar pemerintah mengetahui sejauh mana

pelaksanaan pemungutan pajak rumah penginapan yang berada pada

melanggar Pasal 4 ayat (3) Huruf c Peraturan Daerah Kota Malang No.16

tahun 2010 Tentang Pajak Daerah apakah sudah terlaksana dengan baik

atau tidak dalam faktanya.

E. Kegunaan Penulisan

Kegunaan dari penelitian ini adalah untuk memberikan Kontribusi

Pemikiran kepada Pemerintah Kota Malang Sebagai Pembuat Peraturan

Daerah Malang No.16 tahun 2010 Tentang Pajak Daerah dan Kepada Badan

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/37714/2/jiptummpp-gdl-febrinatri-47912...Surabaya dengan luas 110.06 Km2. Malang termasuk salah satu kota ter besar di jawa timur

8

Pelayanan Pajak Daerah Kota Malang Yang berwenag memungut Pajak

Daerah dan Mengelolanya , bagaimana penerapan apabila melanggar Pasal 4

ayat (3) Huruf c Peraturan Daerah Kota Malang No.16 tahun 2010 Tentang

Pajak Daerah tentang Pemungutan Pajak Hotel Kategori Rumah Penginapan.

F. Metode Peneltian

Dalam melakukan penelitian ini menggunakan metode penelitian sebagai berikut:

1. Metode Pendekatan

Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah

yuridis sosiologis (Empiris). Maksudnya Penelitian ini bertujuan untuk

membahas peraturan dan teori yang relevan dengan karya tulis ini dan

menghubungkan dengan kenyataan atau pelaksanaan sesuai dengan

permasalahan yang dikemukakan di atas. Adapun sifat dari pendekatan ini

adalah deskriptif yaitu menggambarkan secara sistimatis dan jelas

terhadap suatu data dimana kita melaksanakan penelitian.

2. Jenis dan Sumber Data

Sesuai dengan sifat penelitian hukum sosiologis yuridis maka penulis

mengumpulkan data yang terdiri dari :

a. Data primer

Data yang diperoleh langsung dilokasi penelitian yaitu :

1) Kantor Badan Pelayanan Pajak Daerah Kota Malang

Jl.Mayjen Sungkono ,Arjowinangun, Kedung Kandang, Malang

,Jawa Timur

2) Merbabu Guest House (Kec.Klojen )

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/37714/2/jiptummpp-gdl-febrinatri-47912...Surabaya dengan luas 110.06 Km2. Malang termasuk salah satu kota ter besar di jawa timur

9

Jl.Merbabu No.26 ,Oro-oro Dowo, Malang, Jawa Timur

3) Amalia Guest House (Kec.Klojen)

Jl.Merbabu No.18 , Kota Malang,Jawa Timur

4) Hasanah Guest House (Kec.Klojen)

Jl.Soekarno Hatta Dalam No.2 , Malang

5) Bandoeng Guest House (Kec.Klojen)

Jl.Bandung No.20,Penangungan ,Klojen, Kota Malang, Jawa Timur

6) D’Fresh Guest House (Kec.Klojen )

Jl.Candi Trowulan No.12 Malang ,Jawa Timur

b. Data sekunder

Data yang diperoleh melalui penelitian kepustakaan antara lain berasal dari:

1) Bahan hukum primer

Bahan-bahan penelitian yang berasal dari peraturan-peraturan

dan ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan judul dan

permasalan tentang Pajak daerah yaitu Peraturan Daerah Kota

Malang No.16 tahun 2010 Pasal 4 ayat (3) Huruf c ,Undang Undang

tentang Pajak , Peraturan Pemerintah tentang pajak.

2) Bahan hukum sekunder yaitu bahan-bahan penelitian yang berasal

dari literatur kepustakaan yang berupa:

a) Buku-buku berkaitan dengan permasalahan

b) Jurnal jurnal hukum yang berkaitan dengan permasalahan.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/37714/2/jiptummpp-gdl-febrinatri-47912...Surabaya dengan luas 110.06 Km2. Malang termasuk salah satu kota ter besar di jawa timur

10

c) Bahan hukum tersier adalah bahan-bahan yang memberikan

petunjuk dan penjelasan atas bahan hukum sekunder yang berupa

kamus-kamus hukum.

3. Teknik Pengumpulan Data

1) Wawancara

Teknik data yang yang digunakan adalah secara semi

terstruktur, dimana pertanyaan-pertanyaan yang akan diberikan pada

responden telah disiapkan terlebih dahulu dalam bentuk daftar

pertanyaan yang di sampaikan secara langsung dengan pihak-pihak

yang bersangkutan di Badan Pelayanan Pajak Daerah Kota Malang

dan juga penulis akan mewawancarai responden pendukung yaitu dari

pemilik Rumah Penginapan Yang bearada di wilayah Hukum Malang

,yang mana responden yanga akan peneliti wawancara adalah :

a. Kasi Penetapan BP2D : Dra.Wiwik Yosoniwati

b. Pemilik Rumah Penginapan (Guest House) di Wilayah Hukum

Malang

1. CS Merbabu Guest House : Mbak.Amel

2. Manager Amalia Guest House : Bpk.Yoyok

3. Manager Hasanah Guest House : Bpk. Firman

4. Manager Bandoeng Guest House : Bpk.Wiratmono

5. Manager D’Fresh Guest House : Bpk.Petrus

2) Studi dokumen

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/37714/2/jiptummpp-gdl-febrinatri-47912...Surabaya dengan luas 110.06 Km2. Malang termasuk salah satu kota ter besar di jawa timur

11

Studi dokumen adalah mengumpulkan bahan kepustakaan yang

berkaitan dengan permasalahan yang diteliti serta dokumen-dokumen

yang berhubungan dengan penelitian.

4. Analisis data.

Analisis data merupakan penyusunan terhadap data yang diolah

untuk mendapat suatu kesimpulan. Dalam penulisan ini, setelah data

terkumpul kemudian dilakukan analisis kualitatif yaitu uraian-uraian yang

dilakukan dalam penelitian terhadap data-data yang terkumpul dengan

tidak menggunakan angka-angka, tetapi penguraian dengan kata-kata

berdasarkan pada peraturan perundang-undangan, pandangan pakar, dan

lain-lain.

Pada penelitian ini peneliti mengunakan teknik analisa data

deskriptif kualitatif . Penelitian deskriptif kualitatif merupakan penelitian

yang termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Tujuan dari penelitian ini

adalah mengungkap fakta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang

terjadi saat penelitian berjalan dan menyuguhkan apa adanya.6 Penelitian

deskriptif kualitatif menafsirkan dan menuturkan data yang bersangkutan

dengan situasi yang sedang terjadi, sikap serta pandangan yang terjadi di

dalam masyarakat, pertentangan 2 keadaan / lebih, hubungan

antarvariabel, perbedaan antar fakta, pengaruh terhadap suatu kondisi, dan

lain-lain. Biasanya kegiatan penelitian ini meliputi pengumpulan data,

6 Informasi Pendidikan, Penelitian deskriptif kulitatif, http://www.informasi-pendidikan.com/

diunduh pada tanggal 1 Desember 2016

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/37714/2/jiptummpp-gdl-febrinatri-47912...Surabaya dengan luas 110.06 Km2. Malang termasuk salah satu kota ter besar di jawa timur

12

menganalisis data, meginterprestasi data, dan diakhiri dengan sebuah

kesimpulan yang mengacu pada penganalisisan data tersebut

G. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan penulisan hukum, penulis membagi dalam 4 bab dan

masing-masing bab terdiri atas sub yang bertujuan agar mempermudah

pemahamannya. Adapun sistematika penulisannya sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisikan tentang latar belakang peneliti atau penulis

mengangkat suatu masalah dalam fenomena yang terjadi di masyarakat sekitar

penulis memberikan alasan mengapa penulis mengangkat judul tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisikan tentang tinjauan yuridis atau Tinjauan teoritis dalam

hal yang terkait dengan judul yang diangkat oleh penulis dan juga menuliskan

tentang teori teori apa yang terkait dengan judul yang diangkat oleh peneliti

atau penulis. Teori yang akan diangkat oleh penulis adalah teori teori yang

terkait tentang Tinjauan umum tentang pajak , Teori Pemungutan Pajak ,

Tinajuan Tentang System Pemungutan Pajak, Tinjauan Tentang Pendapatan

Daerah dan tinjauan Umum Tentang Pajak Hotel.

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab III ini berisikan hasil dari penelitian dan pembahasn Pelaksanaan

Pemungutan Pajak Hotel Kategori Rumah Penginapan menurut Pasal 4 ayat

(3) Huruf c Peraturan Daerah Kota Malang No.16 tahun 2010 Tentang Pajak

Daerah , Kendala-Kendala pelaksanaan pemungutan pajak rumah penginapan

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/37714/2/jiptummpp-gdl-febrinatri-47912...Surabaya dengan luas 110.06 Km2. Malang termasuk salah satu kota ter besar di jawa timur

13

menurut Pasal 4 ayat (3) Huruf c Peraturan Daerah Kota Malang No.16 tahun

2010 Tentang Pajak Daerah dan Upaya Badan Pelayanan Pajak Daerah Kota

Malang dalam menangulangi kendala kendala pada pelaksanaan Pemungutan

Pajak Hotel Kategori Rumah Penginapan Menurut Pasal 4 ayat (3) Huruf c

Peraturan Daerah Kota Malang No.16 tahun 2010 Tentang Pajak Daerah.

BAB IV PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir dalam penulisan hukum ini dimana

berisi kesimpulan dari pembahasan bab sebelumnya dan saran penulis dalam

menanggapi permasalahan yang menjadi fokus kajian.