bab i pendahuluan a. latar...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kota Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah
Surabaya dengan luas 110.06 Km2. Malang termasuk salah satu kota terbesar
di jawa timur yang memiliki banyak tempat wisata didalamnya , tidak hanya
menjadi kota wisata saja tetapi malang juga dikenal sebagai kota Pendidikan
, yang mana di kota ini memiliki 30 perguruan tinggi baik negri maupun
swasta . Disamping dari segi pendidikannya yang baik , Kota Malang banyak
dipilih karena kotanya yang asri dan memiliki banyak tempat wisata dan
terkenal dengan biaya hidupnya yang relatif murah dibandingkan dengan kota
pendidikan yang lain seperti halnya bandung dan surabaya . Dengan
banyaknya tempat wisata di Kota Malang ini otomatis Kota Malang selalu
menjadi destinasi para turis Domestik dan Mancanegara pada saat libur
panajang datang.
Malang terkenal dengan wisata dan kulinernya yang memang banyak
yang menjadi destinasi liburan para wisatwan.Malang juga sangat dekat
dengan Kota Wisata Batu yang mana banyak tempat wisata juga yang terkenal
di jawa timur , dari daya tarik tersebut ini sebuah alasan mengapa banyak
didirikan rumah penginapan didaerah Kota Malang. Banyak pengusaha rumah
Penginapan yang melihat potensi keuntungan yang besar bila mendirikan
rumah penginapan di Kota Malang. Tidak hanya karna Malang merupakan
kota wisata dan kota yang banyak sekali menyediakan wisata kuliner , Malang
2
juga Merupakan salah satu Kota Besar di Jawa Timur yang memiliki
Perguruan tinggi yang Terkenal , ini juga menjadi salah satu factor banyak
dibangunnya rumah penginapan karena ketika musim wisuda telah tiba
otomatis banyak orang tua dari wisudawan yang datang jauh dari luar kota
akan mencari penginapan seperti hotel dan rumah penginapan.
Indonesia sendiri merupakan Negara yang semua komponen dalam Negara
dikenai pajak baik itu berupa pajak Negara maupun pajak Daerah. Malang sendiri
merupakan salah satu kota besar yang berada di Indonesia yang memiliki Peraturan
Daerah yang menerapkan tentang pajak rumah penginapan . Pajak Daerah adalah
pajak yang wewenang pemungutannya ada pada pemerintah daerah yang
pelaksanaanya dilakukan oleh Badan Pelayanan Pajak Daerah Kota Malang .1
Pajak juga diartikan sebagai sumber utama penerimaan negara. Tanpa
pajak, sebagian besar kegiatan negara sulit untuk dapat dilaksanakan. Penggunaan
uang pajak meliputi mulai dari belanja pegawai sampai dengan pembiayaan
berbagai proyek pembangunan. Pembangunan sarana umum seperti jalan-jalan,
jembatan, sekolah, rumah sakit atau puskesmas, kantor polisi dibiayai dengan
menggunakan uang yang berasal dari pajak. Uang pajak juga digunakan untuk
pembiayaan dalam rangka memberikan rasa aman bagi seluruh lapisan masyarakat.
Menurut Mr.Dr.N.J.Feldmann “ Pajak adalah prestasi yang dipaksakan
sepihak oleh terutang kepada penguasa, tanpa adanya kontra-prestasi dan
semata mata digunakan untuk menutup pengeluaran pengeluaran umum.” 2.
Bila dilihat dari jenis pajaknya ,Pajak rumah penginapan merupakan kategori
1 Erly Suandy , Hukum Pajak , Salemba Empat, Yogyakarta ,2000, hal 29 2Wirawan B.Ilyas dan Richard Burton,Hukum Pajak, Jakarta, Salemba Empat, 2008,Hal.5.
3
pajak hotel yang memiliki potensi yang besar untuk menambah Peningkatan
Pendapatan Asli Derah Kota Malang.
Sejalan dengan adanya pelaksanaan otonomi daerah yang dimana suatu
daerah diberikan kewenangan untuk menggali sumber-sumber potensi
pendapatan asli daerah untuk digunakan guna membiayai pelaksanaan
pemerintah daerah. Pajak Daerah merupakan salah satu sumber Pendapatan
Asli Daerah yang dalam pengelolaannya di Kota Malang berpedoman pada
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang perubahan atas Undang-
undang Nomor 34 Tahun 2000 (Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah)
dan Peraturan Daerah Nomer 16 Tahun 2010 (Tentang Pajak Daerah yang
telah diubah dengan Peraturan Daerah nomer 2 Tahun 2015 tentang perubahan
atas Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pajak
Daerah)3
Dengan apa yang telah diperhitungkan oleh Pemerintah Kota Malang ,
Pemerintah melihat adanya potensi besar dalam menambah pemasukan
daerah. Sehingga Pemerintah Kota Malang membuat ketentuan tentang Pajak
Hotel Kategori Rumah Penginapan yang termuat dalam dalam Pasal 4 ayat (3)
Huruf c Peraturan Derah Kota Malang Nomor 16 Tahun 2010 Tentang Pajak
Daerah menyatakan bahwa :
“Termasuk dalam objek Pajak Hotel sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), adalah : a.motel;b.losmen;c. rumah penginapan;d.rumah kos dengan
jumlah lebih dari 10 kamar;e.kegiatan usaha lainnya yang sejenis”
3DISPENDA Kota Malang. Gambaran Umum Pajak Derah Kota Malang. www.dispenda.malang-
kota.go.id di unduh pada 10 Desember 2016
4
Pada Pasal 4 ayat (3) Huruf c menunjukan pengaturan tentang
pemberlakuan pajak pada rumah penginapan, selanjutnya Pasal 7 Ayat (1)
dalam Peraturan Daerah No.16 Tahun 2010 tentng Pajak Daerah menyatakan
tentang besaran pajak yang harus dipungut pada setiap Wajib pajak (Pemilik
Rumah Penginapan ) pada setiap Pembayaran Pajak , Pasal 7 Ayat (1) dalam
Peraturan Daerah No.16 Tahun 2010 tentng Pajak Daerahmenyatakan :
“Tarif Pajak Hotel sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3)
huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf e, ditetapkan sebesar 10% (sepuluh
persen).”
Pada Pasal 7 Ayat (1) diatas menyatakan tentang besaran Pajak yang
dipungut untuk pemungutan pajak rumah penginapan adalah sebesar 10% .
Rumah Penginapan adalah jenis tempat tinggal dalam perjalanan di mana
orang yang harus tinggal jauh dari rumah lebih dari satu hari keperluan tempat
untuk tidur, istirahat, keselamatan, tempat berteduh dari suhu dingin atau
hujan, penyimpanan barang, serta akses ke fungsi umum pada rumah tangga.
Wali Kota Malang, H. M. Anton yang diwakili Sekda Kota Malang,
Idrus Achmad saat ditemui MalangTIMES megatakan bahwa
“Saat ini banyak sekali rumah rumah penginapan yang tumbuh di
Kota Malang dengan semakin banyaknya Rumah Penginapan yang Ada di
Malang Otomatis akan menambah Pendapatan Asli Daerah sendiri, untuk itu
pemerintah mengadakan sosialisasi peningkatan kesadaran wajib pajak
daerah sangat penting dalam memberikan pemahaman kepada peserta wajib
pajak daerah terutama pada Pajak Hotel”4
Diadakannya sosialisasi ini diperuntukkan agar pelaksanaan Pajak
Hotel di Kota Malang ini semakin Merata karna setiap Tahunnya banyak
Rumah Penginapan yang tumbuh di Kota Malang.
4Malang Times, Wajib Pajak Hotel dan Cafe Diajak Tingkatkan Kesadaran Bayar Pajak.
www.malangtimes.com diunduh 14 Desember 2016
5
Tidak hanya Walikota Malang yang menyatakan hal tersebut, Kepala
Badan Pelayanan Pajak Daerah Kota Malang, Ade Herawanto, berkomitmen
untuk maksimalkan perolehan Pajak Hotel. Ia menjelaskan, Dispenda sudah
bekerja optimal, termasuk membuat terobosan baru, seperti pembayaran pajak
online. Akan tetapi karna setriap tahunnya banyak Rumah Penginapan yang
selalu tumbuh maka Penerapan Pemungutan Pajak Hotel Kategori Rumah
Penginapan Belum Maksimal Pelaksanaanya.5
Dari hasil pengamatan oleh Peneliti selama ini banyak sekali rumah
penginapan yang berdiri di Kota Malang ini bahkan Rumah penginapan
tersebut berjejer rapih dalam satu lingkungan seperti halnya di Jalan Merbabu
dan Jalan Bandung yang berjejer rapih Rumah Penginapan , Peneliti ingin
mengetahui bagaimana pelaksanaan Pemungutan Pajak Kategori Rumah
Penginapan dalam Pasal 4 ayat (3) Huruf c Peraturan Derah Kota Malang
Nomor 16 Tahun 2010 Tentang Pajak Daerah apakah sudah terlaksana dengan
baik atau masih banyak kendala kendala yang timbul dalam Pelaksanaan Pajak
Daerah Tersebut Dengan judul tugas akhir : PELAKSANAAN
PEMUNGUTAN PAJAK RUMAH PENGINAPAN MENURUT PASAL
4 Ayat (3) Huruf c PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NO.16
TAHUN 2010 TENTANG PAJAK DAERAH
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana pelaksanaan Pemungutan Pajak Hotel Kategori Rumah
Penginapan oleh Badan Pelayanan Pajak Daerah Kota Malang menurut
5Malang Times, DISPENDA akan meningkatakan perolehan Pajak Hotel .
www.malangtimes.com diunduh 14 Desember 2016
6
Pasal 4 ayat (3) Huruf c Peraturan Daerah Kota Malang No.16 tahun 2010
Tentang Pajak Daerah?
2. Apa kendala-kendala dalam pelaksanaan Pemungutan Pemungutan Pajak
Hotel Kategori Rumah Penginapan oleh Badan Pelayanan Pajak Daerah
Kota Malang menurut Pasal 4 ayat (3) Huruf c Peraturan Daerah Kota
Malang No.16 tahun 2010 Tentang Pajak Daerah?
3. Bagaimana Upaya Badan Pelayanan Pajak Daerah Kota Malang dalam
menangulangi kendala kendala pada pelaksanaan Pemungutan Pajak Hotel
Kategori Rumah Penginapan Menurut Pasal 4 ayat (3) Huruf c Peraturan
Daerah Kota Malang No.16 tahun 2010 Tentang Pajak Daerah?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian dari rumusalan masalah diatas tujuan dari
penellitian ini adalah:
1. Untuk Mengetahui dan mengkaji bagaimana pemungutan pajak Pemungutan
Pajak Hotel Kategori Rumah Penginapan yang dilakukan oleh Badan Pelayanan
Pajak Daerah Kota Malang Menurut Peraturan Daerah No.16 Tahun 2010
2. Untuk Mengetahui dan mengkaji Apakah ada kendala-kendala dalam
pelaksanaan Pemungutan Pajak Hotel Kategori Rumah Penginapan oleh
Badan Pelayanan Pajak Daerah Kota Malang menurut pasal 4 (3) C
Peraturan Daerah Kota Malang No.16 tahun 2010 Tentang Pajak Daerah
3. Untuk Mengetahui dan mengkaji Bagaimana Upaya Badan Pelayanan
Pajak Daerah Kota Malang dalam menangulangi kendala kendala pada
pelaksanaan Pemungutan Pajak Hotel Kategori Rumah Penginapan
7
Menurut Pasal 4 ayat (3) Huruf c Peraturan Daerah Kota Malang No.16
tahun 2010 Tentang Pajak Daerah
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Manfaat dari penelitian ini bagi penulis adalah untuk menyelesaikan
tugas akhir dalam fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang untuk
menjadi persyaratan menjadi Sarjana Hukum
2. Bagi Pemilik Rumah Penginapan
Manfaat dari penelitian ini bagi Pemilik Rumah Penginapan
adalah agar penelitian saya ini bisa menjadi acuan agar Pemilik Rumah
Penginapan mengetahui sanksi sanksi yang diterapkan apabila melakukan
Pelanggaran dalam pelaksanaan. Pasal 4 ayat (3) Huruf c Peraturan
Daerah Kota Malang No.16 tahun 2010 Tentang Pajak Daerah
3. Bagi Badan Pelayanan Pajak Daerah Kota Malang
Manfaat dari penelitian ini bagi Badan Pelayanan Pajak Daerah
Kota Malang adalah agar pemerintah mengetahui sejauh mana
pelaksanaan pemungutan pajak rumah penginapan yang berada pada
melanggar Pasal 4 ayat (3) Huruf c Peraturan Daerah Kota Malang No.16
tahun 2010 Tentang Pajak Daerah apakah sudah terlaksana dengan baik
atau tidak dalam faktanya.
E. Kegunaan Penulisan
Kegunaan dari penelitian ini adalah untuk memberikan Kontribusi
Pemikiran kepada Pemerintah Kota Malang Sebagai Pembuat Peraturan
Daerah Malang No.16 tahun 2010 Tentang Pajak Daerah dan Kepada Badan
8
Pelayanan Pajak Daerah Kota Malang Yang berwenag memungut Pajak
Daerah dan Mengelolanya , bagaimana penerapan apabila melanggar Pasal 4
ayat (3) Huruf c Peraturan Daerah Kota Malang No.16 tahun 2010 Tentang
Pajak Daerah tentang Pemungutan Pajak Hotel Kategori Rumah Penginapan.
F. Metode Peneltian
Dalam melakukan penelitian ini menggunakan metode penelitian sebagai berikut:
1. Metode Pendekatan
Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah
yuridis sosiologis (Empiris). Maksudnya Penelitian ini bertujuan untuk
membahas peraturan dan teori yang relevan dengan karya tulis ini dan
menghubungkan dengan kenyataan atau pelaksanaan sesuai dengan
permasalahan yang dikemukakan di atas. Adapun sifat dari pendekatan ini
adalah deskriptif yaitu menggambarkan secara sistimatis dan jelas
terhadap suatu data dimana kita melaksanakan penelitian.
2. Jenis dan Sumber Data
Sesuai dengan sifat penelitian hukum sosiologis yuridis maka penulis
mengumpulkan data yang terdiri dari :
a. Data primer
Data yang diperoleh langsung dilokasi penelitian yaitu :
1) Kantor Badan Pelayanan Pajak Daerah Kota Malang
Jl.Mayjen Sungkono ,Arjowinangun, Kedung Kandang, Malang
,Jawa Timur
2) Merbabu Guest House (Kec.Klojen )
9
Jl.Merbabu No.26 ,Oro-oro Dowo, Malang, Jawa Timur
3) Amalia Guest House (Kec.Klojen)
Jl.Merbabu No.18 , Kota Malang,Jawa Timur
4) Hasanah Guest House (Kec.Klojen)
Jl.Soekarno Hatta Dalam No.2 , Malang
5) Bandoeng Guest House (Kec.Klojen)
Jl.Bandung No.20,Penangungan ,Klojen, Kota Malang, Jawa Timur
6) D’Fresh Guest House (Kec.Klojen )
Jl.Candi Trowulan No.12 Malang ,Jawa Timur
b. Data sekunder
Data yang diperoleh melalui penelitian kepustakaan antara lain berasal dari:
1) Bahan hukum primer
Bahan-bahan penelitian yang berasal dari peraturan-peraturan
dan ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan judul dan
permasalan tentang Pajak daerah yaitu Peraturan Daerah Kota
Malang No.16 tahun 2010 Pasal 4 ayat (3) Huruf c ,Undang Undang
tentang Pajak , Peraturan Pemerintah tentang pajak.
2) Bahan hukum sekunder yaitu bahan-bahan penelitian yang berasal
dari literatur kepustakaan yang berupa:
a) Buku-buku berkaitan dengan permasalahan
b) Jurnal jurnal hukum yang berkaitan dengan permasalahan.
10
c) Bahan hukum tersier adalah bahan-bahan yang memberikan
petunjuk dan penjelasan atas bahan hukum sekunder yang berupa
kamus-kamus hukum.
3. Teknik Pengumpulan Data
1) Wawancara
Teknik data yang yang digunakan adalah secara semi
terstruktur, dimana pertanyaan-pertanyaan yang akan diberikan pada
responden telah disiapkan terlebih dahulu dalam bentuk daftar
pertanyaan yang di sampaikan secara langsung dengan pihak-pihak
yang bersangkutan di Badan Pelayanan Pajak Daerah Kota Malang
dan juga penulis akan mewawancarai responden pendukung yaitu dari
pemilik Rumah Penginapan Yang bearada di wilayah Hukum Malang
,yang mana responden yanga akan peneliti wawancara adalah :
a. Kasi Penetapan BP2D : Dra.Wiwik Yosoniwati
b. Pemilik Rumah Penginapan (Guest House) di Wilayah Hukum
Malang
1. CS Merbabu Guest House : Mbak.Amel
2. Manager Amalia Guest House : Bpk.Yoyok
3. Manager Hasanah Guest House : Bpk. Firman
4. Manager Bandoeng Guest House : Bpk.Wiratmono
5. Manager D’Fresh Guest House : Bpk.Petrus
2) Studi dokumen
11
Studi dokumen adalah mengumpulkan bahan kepustakaan yang
berkaitan dengan permasalahan yang diteliti serta dokumen-dokumen
yang berhubungan dengan penelitian.
4. Analisis data.
Analisis data merupakan penyusunan terhadap data yang diolah
untuk mendapat suatu kesimpulan. Dalam penulisan ini, setelah data
terkumpul kemudian dilakukan analisis kualitatif yaitu uraian-uraian yang
dilakukan dalam penelitian terhadap data-data yang terkumpul dengan
tidak menggunakan angka-angka, tetapi penguraian dengan kata-kata
berdasarkan pada peraturan perundang-undangan, pandangan pakar, dan
lain-lain.
Pada penelitian ini peneliti mengunakan teknik analisa data
deskriptif kualitatif . Penelitian deskriptif kualitatif merupakan penelitian
yang termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Tujuan dari penelitian ini
adalah mengungkap fakta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang
terjadi saat penelitian berjalan dan menyuguhkan apa adanya.6 Penelitian
deskriptif kualitatif menafsirkan dan menuturkan data yang bersangkutan
dengan situasi yang sedang terjadi, sikap serta pandangan yang terjadi di
dalam masyarakat, pertentangan 2 keadaan / lebih, hubungan
antarvariabel, perbedaan antar fakta, pengaruh terhadap suatu kondisi, dan
lain-lain. Biasanya kegiatan penelitian ini meliputi pengumpulan data,
6 Informasi Pendidikan, Penelitian deskriptif kulitatif, http://www.informasi-pendidikan.com/
diunduh pada tanggal 1 Desember 2016
12
menganalisis data, meginterprestasi data, dan diakhiri dengan sebuah
kesimpulan yang mengacu pada penganalisisan data tersebut
G. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan penulisan hukum, penulis membagi dalam 4 bab dan
masing-masing bab terdiri atas sub yang bertujuan agar mempermudah
pemahamannya. Adapun sistematika penulisannya sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisikan tentang latar belakang peneliti atau penulis
mengangkat suatu masalah dalam fenomena yang terjadi di masyarakat sekitar
penulis memberikan alasan mengapa penulis mengangkat judul tersebut.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisikan tentang tinjauan yuridis atau Tinjauan teoritis dalam
hal yang terkait dengan judul yang diangkat oleh penulis dan juga menuliskan
tentang teori teori apa yang terkait dengan judul yang diangkat oleh peneliti
atau penulis. Teori yang akan diangkat oleh penulis adalah teori teori yang
terkait tentang Tinjauan umum tentang pajak , Teori Pemungutan Pajak ,
Tinajuan Tentang System Pemungutan Pajak, Tinjauan Tentang Pendapatan
Daerah dan tinjauan Umum Tentang Pajak Hotel.
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab III ini berisikan hasil dari penelitian dan pembahasn Pelaksanaan
Pemungutan Pajak Hotel Kategori Rumah Penginapan menurut Pasal 4 ayat
(3) Huruf c Peraturan Daerah Kota Malang No.16 tahun 2010 Tentang Pajak
Daerah , Kendala-Kendala pelaksanaan pemungutan pajak rumah penginapan
13
menurut Pasal 4 ayat (3) Huruf c Peraturan Daerah Kota Malang No.16 tahun
2010 Tentang Pajak Daerah dan Upaya Badan Pelayanan Pajak Daerah Kota
Malang dalam menangulangi kendala kendala pada pelaksanaan Pemungutan
Pajak Hotel Kategori Rumah Penginapan Menurut Pasal 4 ayat (3) Huruf c
Peraturan Daerah Kota Malang No.16 tahun 2010 Tentang Pajak Daerah.
BAB IV PENUTUP
Bab ini merupakan bab terakhir dalam penulisan hukum ini dimana
berisi kesimpulan dari pembahasan bab sebelumnya dan saran penulis dalam
menanggapi permasalahan yang menjadi fokus kajian.