bab i pendahuluan a. latar belakangrachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/polint/kelompok6.pdf · konflik...

15
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konflik senjata yang terjadi di Libya berawal dari keinginan masyarakat untuk menurunkan rezim kekuasaan Khadafi yang telah berlangsung selama kurang lebih 30 tahun. Banyaknya korban terutama dari warga sipil menimbulkan simpati masyarakat internasional yang meningkat secara signifikan sehingga membuat Dewan keamanan PBB tidak tinggal diam. DK PBB melalui NATO pada akhirnya mengambil tindakan dan ikut turun tangan dalam membantu menurukan rezim Khadafi di Libya. PBB sebagai organisasi internasional memainkan peran yang strategis dalam menanggapi konflik ini. peran PBB dalam isu ini adalah menerapkan resolusi 1973 DK PBB yang mengizinkan DK PPB melalui NATO untuk menjalankan langkah apa pun untuk melindungi warga sipil di libya dari kekerasan pasukan muamar khadafi. Salah satu bentuk campur tangan NATO terhadap Libya yakni adanya kebijakan Humanitarian Intervention. Kebijakan Humanitarian intervention PBB sangat kental dengan kepentingan negara- negara NATO, khususnya Amerika Serikat, Inggris dan Perancis. Berbagai kepentingan politik dan ekonomi dianggap sebagai latar belakang ketiga negara tersebut menerapkan intervensi kemanusiaan. Salah satu kepentingan tersebut yakni keinginan negara-negara tersebut untuk memiliki sumber minyak, mengingat Libya merupakan negara yang kaya akan minyak. Namun kebijakan humanitarian intervention ini dijadikan justifikasi oleh para negara-negara NATO khususnnya, Amerika Serikat, Inggris dan Perancis untuk mencapai kepentingannya. Oleh karenanya, penulis akan menjelaskan lebih lanjut mengenai kepentingan apa saja yang membuat ketiga negara NATO tersebut menerapkan kebijakan humanitarian intervention atas nama PBB terhadap Libya. B. Rumusan Masalah Untuk melakukan penelitian lebih lanjut, penulis berusaha menjawab rumusan masalah, yakni:

Upload: ledien

Post on 06-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok6.pdf · Konflik senjata yang terjadi di Libya berawal dari ... A. Sejarah Kasus ... Timur Tengah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konflik senjata yang terjadi di Libya berawal dari keinginan masyarakat untuk

menurunkan rezim kekuasaan Khadafi yang telah berlangsung selama kurang lebih 30 tahun.

Banyaknya korban terutama dari warga sipil menimbulkan simpati masyarakat internasional

yang meningkat secara signifikan sehingga membuat Dewan keamanan PBB tidak tinggal diam.

DK PBB melalui NATO pada akhirnya mengambil tindakan dan ikut turun tangan dalam

membantu menurukan rezim Khadafi di Libya. PBB sebagai organisasi internasional memainkan

peran yang strategis dalam menanggapi konflik ini. peran PBB dalam isu ini adalah menerapkan

resolusi 1973 DK PBB yang mengizinkan DK PPB melalui NATO untuk menjalankan langkah

apa pun untuk melindungi warga sipil di libya dari kekerasan pasukan muamar khadafi. Salah

satu bentuk campur tangan NATO terhadap Libya yakni adanya kebijakan Humanitarian

Intervention.

Kebijakan Humanitarian intervention PBB sangat kental dengan kepentingan negara-

negara NATO, khususnya Amerika Serikat, Inggris dan Perancis. Berbagai kepentingan politik

dan ekonomi dianggap sebagai latar belakang ketiga negara tersebut menerapkan intervensi

kemanusiaan. Salah satu kepentingan tersebut yakni keinginan negara-negara tersebut untuk

memiliki sumber minyak, mengingat Libya merupakan negara yang kaya akan minyak. Namun

kebijakan humanitarian intervention ini dijadikan justifikasi oleh para negara-negara NATO

khususnnya, Amerika Serikat, Inggris dan Perancis untuk mencapai kepentingannya. Oleh

karenanya, penulis akan menjelaskan lebih lanjut mengenai kepentingan apa saja yang membuat

ketiga negara NATO tersebut menerapkan kebijakan humanitarian intervention atas nama PBB

terhadap Libya.

B. Rumusan Masalah

Untuk melakukan penelitian lebih lanjut, penulis berusaha menjawab rumusan masalah,

yakni:

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok6.pdf · Konflik senjata yang terjadi di Libya berawal dari ... A. Sejarah Kasus ... Timur Tengah

2

1. Kepentingan apa saja yang melatar belakangi negara-negara NATO, khususnya

Amerika Serikat, Inggris dan Perancis dalam menerapkan kebijakan humanitarian

intervention terhadap Libya?

C. Landasan Konseptual

Landasan konseptual yang akan digunakan dalam paper ini adalah teori Stabilitas

Hegemonik. Teori ini menjelaskan bahwa pola pergerakan negara-negara dalam politik

internasional pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh distribusi kekuasaan yang ada di dalam

sistem internasional, di mana negara yang memiliki pengaruh besar di dalam sistem tersebut

dapat lebih mudah mengatur atau mengarahkan pola politik internasional sebagai manifestasi

kepentingan nasionalnya.

Selain itu, paper ini juga menggunakan teori Geopolitik oleh Karl Haushofer, di mana

teori ini mejelaskan mengenai aktivitas suatu negara yang menitikberatkan persoalan strategi

menjaga atau menguasai suatu wilayah yang juga digunakan untuk memperjuangkan

kelangsungan hidup.

D. Argumentasi Utama

Kebijakan humanitarian intervention yang dilakukan oleh NATO nyatanya tidak hanya

ditujukan untuk memperbaiki situasi di Libya yang sedang dilanda konflik serta

mengehentingkan aksi pembantaian rakyat sipil oleh Khadafi, namun lebih jauh lagi,

kebijakan itu ternyata merupakan alih-alih Amerika, Perancis dan Inggris untuk dapat

menguasai kekayaan minyak Libya dan menanamkan hegemoni mereka di sana serta

menarik simpati internasioal. Kebijakan yang disetujui oleh PBB ini oleh sebagaian pihak

dipandang sebagai kebijakan yang terlalu terburu-buru dan justru membuat situasi semakin

tindak terkendali karena membuat Khadafi dan pendukungnya bertindak semakin tidak

terkendali. Namun Amerika, Perancis dan Inggris menilai kondisi ini justru sangat

menguntungkan karena mereka dapat segera menjatuhkan rezim Khadafi sehingga mereka

dapat menguasai sumber-sumber minyak Libya

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok6.pdf · Konflik senjata yang terjadi di Libya berawal dari ... A. Sejarah Kasus ... Timur Tengah

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Kasus Libya

Krisis Libya mulai terjadi pada bulan Februari 2011. Pemicu munculnya demonstrasi dan

pemberontakan ini dinilai tidak hanya sekedar karena masalah kebebasan, namun juga karena

faktor ekonomi. Kurangnya lapangan kerja, kemiskinan, dan jumlah pengangguran yang semakin

tinggi memicu ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan Qadhafi. Qadhafi sendiri dianggap

telah melakukan korupsi selama 41 tahun pemerintahannya. Sebagai presiden yang telah

menjabat dalam kurun waktu yang lama, Qadhafi dinilai tidak merepresentasikan kepentingan

rakyat dalam kebijakannya. Meskipun Libya merupakan salah satu negara Arab yang kaya akan

minyak, kekayaan sumber daya alam ini tidak mengalir kepada rakyat. Sebagian besar

pendapatan negara dari minyak justru masuk ke dalam pundi-pundi Qadhafi, keluarga Qadhafi,

serta para kroninya.1

Dalam perkembangan krisis politik ini, masyarakat Libya terbagi menjadi dua kubu, yaitu

kubu loyalis Qadhafi dan kubu oposisi yang dimobilisasi oleh NTC (National Transition

Council). Kedua kubu ini memiliki kepetingan yang kontradiktif. Kubu loyalis Qadhafi

memiliki kepentingan untuk mempertahankan kekuasaan Qadhafi sementara kubu oposisi

menginginkan Qadhafi turun dari tahta kekuasaannya. Aksi saling menyerang antara dua kubu

ini pun tak terelakkan. Qadhafi mengecam dan menganggap gerakan rakyat oposisi sebagai

gerakan pemberontak. Gerakan pemberontak yang menuntut Qadhafi untuk turun ini disebut

sebagai gerakan revolusioner. Qadhafi lebih memilih pendekatan represif dalam menangani

krisis politik tersebut. Qadhafi mengerahkan tentara sewaan dari Chad dan Korea Utara untuk

menembaki demonstran. Jumlah korban tewas pun berjatuhan.2

Adanya serangan pemerintah Qadhafi terhadap warga sipil yang tidak bersenjata tersebut

dinilai sebagai bentuk kejahatan atas kemanusiaan. PBB pun mengeluarkan resolusi 1973 yang

mengizinkan anggota PBB untuk menjalankan langkah apapun yang diperlukan dalam upaya

1 A. Azra, Anatomi Krisis Libya, Yaman, Bahrain, 25 Februari 2011,

<http://internasional.kompas.com/read/2011/02/25/03120395/Anatomi.Krisis.Libya.Yaman.Bahrain>, 13 April 2012.

2 A. Azra, Anatomi Krisis Libya, Yaman, Bahrain.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok6.pdf · Konflik senjata yang terjadi di Libya berawal dari ... A. Sejarah Kasus ... Timur Tengah

4

melindungi warga sipil di Libya dari kekerasan pasukan pemerintah Qadhafi. Resolusi tersebut

memberikan kewenangan untuk melanjutkan serangan udara dan rudal melawan Qadhafi.

Berdasarkan resolusi tersebut, NATO (North Atlantic Treaty Organization) pun juga ikut

melakukan intervensi dengan alasan ingin menjaga perdamaian dan demokrasi di Libya serta

melindungi warga Libya dari serangan maupun ancaman serangan. Dengan landasan tersebut,

NATO menyerang pangkalan-pangkalan militer pasukan loyalis Qadhafi. 3

Dampak adanya krisis politik ini nyatanya tak hanya dirasakan oleh masyarakat Libya,

tapi juga oleh masyarakat dunia. Dampak yang dirasakan terutama dalam hal pasokan energi

minyak dan gas dunia. Banyak perusahaan minyak yang berinvestasi di sana menghentikan

produksi. Harga minyak di pasaran dunia pun mengalami kenaikan. Libya memang memiliki

peran teramat penting bagi keamanan energi dunia, terutama bagi negara-negara Barat (AS dan

Eropa) yang sangat tergantung dengan pasokan minyak dari Libya. Adanya krisis politik

menyebabkan tidak terjaminnya pasokan minyak bagi kepentingan mereka. Apalagi, minyak

yang diekspor Libya dinilai sebagai minyak jenis terbaik dan banyak dibutuhkan perusahaan

maupun industri di negara-negara Barat. 4

B. Kebijakan Humanitarian Intervention oleh NATO

Tindakan humanitarian intervention di Libya didahului oleh dikeluarkannya beberapa

resolusi DK PBB. Yang pertama adalah resolusi DK PBB 1970 yang dikeluarkan pada 26

Februari 2011. Resolusi ini mengutuk penggunaan kekuatan senjata oleh Muammar Kadafi

dalam menghadapi pemberontak di Libya dan memberlakukan beberapa sanksi internasional

terhadap Libya.5 Resolusi ini diajukan oleh Perancis, Jerman, Inggris dan Amerika Serikat.6

Rusia kemudian memastikan lewat salah satu pasal dalam resolusi tersebut bahwa resolusi DK 3 A. Permatasari, Sekjen PBB Desak Semua Pihak Hentikan Kekerasan di Libya (online), 24 Maret 2011,

<http://international.okezone.com/read/2011/03/24/414/438249/sekjen-pbb-desak-semua-pihak-hentikan-kekerasan-di-

libya>, 13 April 2012.

4 Krisis Libya Ancam Ekonomi Global (online) , 23 Februari 2011, <http://www.wartanews.com/read/Timur-Tengah/2c5c9c02-

d0f9-8c20-6682-56ca16753974/Krisis-Libya-Ancam-Ekonomi-Global>, 13 April 2012.

5UNSC, IN SWIFT, DECISIVE ACTION, SECURITY COUNCIL IMPOSES TOUGH MEASURES ON LIBYAN REGIME, ADOPTING

RESOLUTION 1970 IN WAKE OF CRACKDOWN ON PROTESTERS (online), 26 Februari 2011,

<http://www.un.org/News/Press/docs/2011/sc10187.doc.htm>, 14 April 2012.

6 UN Security Council slaps sanctions on Libya (online), 27 Februari 2011, <http://timesofindia.indiatimes.com/world/middle-

east/UN-Security-Council-slaps-sanctions-on-Libya/articleshow/7584630.cms>, 14 April 2012.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok6.pdf · Konflik senjata yang terjadi di Libya berawal dari ... A. Sejarah Kasus ... Timur Tengah

5

PBB 1970 ini tidak menjadi justifikasi untuk mengintervensi Libya.7 Kemudian pada 17 Maret

2011 dikeluarkan resolusi DK PBB 1973 yang diajukan oleh Perancis, Lebanon dan Inggris.

Resolusi ini memberikan dasar bagi dilaksanakannya humanitarian intervention di Libya,

menuntut diberlakukannya gencatan senjata, memberlakukan no-fly zone dan menggunakan

sarana apapun untuk menyelamatkan masyarakat sipil.8 Intervensi militer mulai dilaksanakan

pada 19 Maret 2011 di Libya dengan koalisi yang terdiri dari berbagai negara dari Eropa dan

Timur Tengah serta diketuai oleh NATO dengan operasi yang dinamakan Operation Unified

Protector.9

Angkatan Laut Inggris dan Amerika Serikat menembakkan lebih dari 110 misil

Tomahawk untuk melumpuhkan ketahanan udara Libya sehingga no-fly zone dapat diperluas.

Angkatan Udara Perancis dan Inggris juga menghancurkan beberapa kendaraan tentara pro-

Kaddafi yang menuju Benghazi (daerah kekuasaan pemberontak Libya).10 Angkatan Laut Inggris

juga memblokade Libya dari jalur laut. Pada 24 Agustus 2011 tentara dari Inggris, Perancis,

Yordania, Qatar dan Uni Emirat Arab mulai berperan langsung dalam operasi militer di daerah

Libya.11 Dalam humanitarian intervention ini, Amerika Serikat mengoperaikan dengan sebutan

Operation Odyssey Dawn, Inggris dengan Operation Ellamy dan Perancis dengan Operation

Harmattan.12 Angkatan Udara Perancis melaksanakan 35% dari total serangan yang dilakukan

oleh NATO. Di akhir Agustus, Perancis telah mengirimkan 4500 misi militer, menembak 2500

target (termasuk 850 pusat logistik), 170 pusat komando dan kontrol, 480 tank, 250 kendaraan

dan 160 artileri. Perancis telah menghabiskan sekitar €320 juta untuk humanitarian intervention

7C. Lynch, U.N. votes to impose sanction on Gaddafi (online), 26 Februari 2011, < http://www.washingtonpost.com/wp-

dyn/content/article/2011/02/26/AR2011022603386.html>, 14 April 2012. 8UNNewsCentre, Security Council authorizes ‘all necessary measures’ to protect civilians in Libya (online), 17 Maret 2011,

<http://www.un.org/apps/news/story.asp?NewsID=37808&Cr=libya&Cr1=>, 14 April 2012. 9JFCNaples, Operation UNIFIED PROTECTOR – Key Facts and Figures (online),

<http://www.jfcnaples.nato.int/resources/24/Documents/110406-placemat-libya.pdf>, 14 April 2012. 10 Al Jazeera, Libya Live Blog - March 19 (online), 18 Maret 2011, <http://blogs.aljazeera.net/live/africa/libya-live-blog-march-19>, 14 April 2012. 11B. Starr, Foreign forces in Libya helping rebel forces advance (online), 24 Agustus 2011, <http://edition.cnn.com/2011/WORLD/africa/08/24/libya.foreign.forces/>, 14 April 2012. 12Gunfire, explosions heard in Tripoli (online), 20 Maret 2011,

<http://edition.cnn.com/2011/WORLD/africa/03/19/libya.civil.war/index.html?hpt=T1&iref=BN1>, 14 April 2012.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok6.pdf · Konflik senjata yang terjadi di Libya berawal dari ... A. Sejarah Kasus ... Timur Tengah

6

di Libya.13 Perancis juga telah menurunkan 4200 tentara angkatan bersenjata dengan 40 pesawat

tempur dan 27 kapal tempur.

Pada awal mulainya operasi militer, Italia menyumbangkan penggunaan 4 pesawat

tempur dari Angkatan Udara Italia. Setelah kendali ada di bawah NATO, Italia juga

menyumbangkan 4 kapal tempur dan 8 pesawat tempur. Italia juga berperan dalam patroli udara

dan misi pengisian bahan bakar pesawat tempur atau persenjataan udara lainnya. Selama operasi

militer berjalan Italia telah menjatuhkan sebanyak 715 bom di Libya. Italia juga berpatroli untuk

tujuan defensif di perairan Sisilia.14Pihak Inggris telah menyumbangkan penggunaan banyak

kapal tempur dan pesawat tempur dalam humanitarian intervention di Libya.15 Ada 26 anggota

Angkatan Udara Inggris/RAF yang awalnya mengoperasikan serangan dari Inggris sebelum

akhirnya mulai beroperasi dari Italia.16 Inggris telah menghabiskan sekitar £260 juta untuk

humanitarian intervention di Libya.17 Amerika Serikat sedikitnya telah menyumbangkan

penggunaan 11 kapal tempur, beberapa jenis pesawat tempur dan tentara AU.18 Anggota CIA

yang tidak diketahui jumlahnya juga diberitakan berada di Libya untuk mengatur strategi

penyerangan udara dan mengkontak pihak pemberontak Libya.19 Amerika Serikat telah

mengirimkan 5316 misi tempur ke Libya dan menghabiskan sekitar US$ 896 juta dalam

humanitarian intervention ini.20

13Eye Dr DeLengocky, The war in Libya would have cost 320 million Euros to France (online), 10 September 2011,

<http://www.eyedrd.org/2011/09/the-war-in-libya-would-have-cost-320-million-euros-to-france.html>, 14 April 2012. 14Libya Live Blog - March 19 (online). 15Ministry of Defence, Typhoon joins Tornado in Libya ground attack operations (online), 13 April 2011,

<http://www.mod.uk/DefenceInternet/DefenceNews/MilitaryOperations/TyphoonJoinsTornadoInLibyaGroundAttackOperations.htm>, 14 April 2012. 16I. Drury, Mission aborted on orders of SAS: RAF attack is halted after troops spot human shields (online), 22 Maret 2011,

<http://www.dailymail.co.uk/news/article-1368626/Libya-RAF-abort-attack-SAS-spot-Gaddafi-using-human-shields.html>, 14 April 2012. 17UK should be paid for Libya intervention, says Tory MP (online), 10 October 2011,

<http://news.bbc.co.uk/democracylive/hi/house_of_commons/newsid_9607000/9607230.stm>, accessed 14 April 2012. 18CNN, Libya live blog: Coalition confirms strike on Gadhafi compound (online), 20 Maret 2011,

<http://news.blogs.cnn.com/2011/03/20/libya-live-blog-allied-airstrikes-continue-against-gadhafi-forces/?hpt=T1/>, 14 April 2012. 19M. Mazzetti & E. Schmitt, C.I.A. Agents in Libya Aid Airstrikes and Meet Rebels (online), 30 Maret 2011, <http://www.nytimes.com/2011/03/31/world/africa/31intel.html?_r=1>, 14 April 2012. 20DefenceWeb, War in Libya cost United States US$896 million (online), 24 Agustus 2011,

<http://www.defenceweb.co.za/index.php?option=com_content&view=article&id=18323:war-in-libya-cost-united-states-us896-million>, 14 April 2012.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok6.pdf · Konflik senjata yang terjadi di Libya berawal dari ... A. Sejarah Kasus ... Timur Tengah

7

Amerika Serikat

Presiden Barack Obama telah menyusun strategi sedemikian rupa; menggunakan

kekuatan militer sebagai last resort, strategi militer dengan prospek yang bagus, menggunakan

cara-cara dan alat-alat yang proporsional, berkoalisi dengan pihak yang lebih luas dan mendapat

legitimasi dari Dewan Keamanan PBB.21 Hasilnya cukup memuaskan bagi Amerika Serikat,

yaitu tujuan jangka pendek untuk menghentikan kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh

Muammar Kaddafi dan tujuan jangka panjangnya untuk melengserkan Kaddafi dari

kepemimpinan di Libya; keduanya tercapai. Kebijakan humanitarian intervention yang dilakukan

oleh Amerika Serikat dilaksanakan tanpa menghabiskan biaya yang banyak, tanpa tentara

Amerika Serikat terjun langsung ke Libya dan tanpa korban jiwa dari pihak Amerika Serikat.

Humanitarian intervention yang dilakukan oleh Amerika Serikat di Libya ini sangat

menekankan norma Responsibility to Protect (RtoP). Alasan untuk menerapkan norma RtoP ini

dianggap sangat tepat mengingat pelanggaran HAM dan kejahatan-kejahatan yang telah terjadi

semasa kepemimpinan Muammar Kaddafi. Kaddafi sendiri berkata “have no mercy and pity.”

Amerika Serikat beranggapan bila humanitarian intervention yang didasarkan pada RtoP ini

tidak dilaksanakan maka kejahatan-kejahatan Kaddafi akan terus berlangsung di Libya.

Pemerintahan Obama sendiri sangat menekankan dan mendorong RtoP sebagai norma global

yang vital. Sebagai tindak lanjut berikutnya, pemerintahan Obama mengeluarkan Presidential

Study Directive on Mass Atrocities (PSD-10) pada 4 Agustus 2011. PSD-10 mendefinisikan

mass atrocities sebagai inti kepentingan akan keamanan nasional dan inti tanggung jawab moral

dari Amerika Serikat.22 PSD-10 ini mencakup beberapa tindakan dalam menghadapi mass

atrocities seperti tidak bertindak sama sekali, diplomasi preventif, sanksi ekonomi dan finansial,

embargo senjata dan tindakan pemaksaan.23

Eropa

Lokasi Libya yang berada tepat di dekat wilayah Eropa membuat NATO dan Uni Eropa

(UE) menjadi lebih termotivasi untuk menyediakan dukungan terhadap dilakukannya

21S. Patrick, Libya and the Future of Humanitarian Intervention (online), 26 Agustus 2011, <http://www.foreignaffairs.com/articles/68233/stewart-patrick/libya-and-the-future-of-humanitarian-intervention?page=2>, 14 April 2012. 22S. Patrick, Libya and the Future of Humanitarian Intervention (online). 23S. Patrick, Libya and the Future of Humanitarian Intervention (online).

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok6.pdf · Konflik senjata yang terjadi di Libya berawal dari ... A. Sejarah Kasus ... Timur Tengah

8

humanitarian intervention di Libya. Bila revolusi di Libya gagal maka akan terjadi instabilitas

regional dan munculnya gelombang pengungsi yang akan mempengaruhi kawasan Eropa.24

Menurut Noam Chomsky, alasan yang paling umum ditemui untuk mempertanyakan

alasan dibalik dilaksanakannya humanitarian intervention adalah untuk alasan kemanusiaan atau

humanitarian (menyelamatkan masyarakat sipil, dan sebagainya). Tetapi ada alasan-alasan lain

disamping kepentingan kemanusiaan. Walaupun Amerika Serikat dan Inggris sebelumnya

tampak sering memberikan dukungan pada Kaddafi, Kaddafi tetap dianggap sebagai pemimpin

yang tidak dapat diandalkan untuk melayani kepentingan Amerika Serikat dan Inggris. Libya

merupakan daerah yang kaya minyak dan banyak daerah di Libya yang belum tereksplorasi.

Untuk mencapai kepentingan di bidang minyak, Amerika Serikat dan Inggris lebih memilih

untuk mendukung pemimpin yang lebih dapat diandalkan dibanding Kaddafi. Menurut Noam

Chomsky, resolusi DK PBB 1973 dianggap oleh triumvirat Inggris, Perancis dan Amerika

Serikat sebagai izin untuk berpartisipasi langsung untuk memihak pihak pemberontak dalam

pertempuran di Libya. Pihak Kaddafi dipaksa untuk gencatan senjata sementara pihak

pemberontak dibiarkan terus bergerak untuk mengamankan sumber-sumber minyak di Libya.

Italia sendiri sebenarnya agak enggan untuk memberi dukungan penuh karena negaranya terlalu

tergantung pada kontrak minyak dengan Kaddafi. Dapat disimpulkan bahwa paling tidak tujuan

utama humanitarian intervention bagi Amerika Serikat, Inggris dan Perancis adalah harapan

bahwa akan ada rezim klien yang dapat diandalkan di Libya dalam mendukung tujuan negara-

negara tersebut dan menyediakan akses-akses istimewa ke sumber minyak untuk investor-

investor dari Barat.25

24S. Patrick, Libya and the Future of Humanitarian Intervention (online). 25 On Libya and the Unfolding Crises (online), 30 Maret 2011, <http://www.chomsky.info/interviews/20110330.htm>, 14 April 2012.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok6.pdf · Konflik senjata yang terjadi di Libya berawal dari ... A. Sejarah Kasus ... Timur Tengah

9

BAB III

ANALISIS

Kebijakan PBB yang dilaksanakan oleh NATO berupa humanitarian intervention

mengundang pertanyaan apakah misi yang dilakukan untuk menghentikan kejahatan perang

Khadafi benar-benar murni berlandaskan kemanusiaan, yang ingin menghentikan lebih banyak

lagi jatuhnya korban-korban khususnya masyarakat sipil. Karena apabila dilihat kembali, NATO

sebagai organisasi yang melakukan dan bertanggung jawab atas misi kemanusiaan ini, diisi oleh

negara-negara dengan kekuatan besar seperti Amerika, Perancis dan Inggris yang pasti memiliki

kepentingan yang besar pula. Apakah kepentingan itu ditujukan untuk memunculkan kestabilan

dan kedamaian di Timur Tengah yang sedang bergejolak dengan munculnya banyak demonstrasi

dari beberapa negara seperti Tunisia, Mesir dan Libya, atau apakah ternyata negara-negara

tersebut memiliki kepentingan atau tujuan lain yang dapat mereka peroleh dengan menggunakan

alasan humanitarian intervention. Karena menurut pendapat Robert Cooper, aksi humanitarian

intervention hanya akan membuat situasi menjadi semakin buruk bukan membuat keadaan

membaik.26 Lebih lanjutnya lagi Cooper menyatakan, aksi humanitarian intervention hanyalah

aksi yang dilakukan oleh negara-negara barat agar mereka dianggap sebagai negara yang

menjunjung tinggi nilai kemanusiaan sehingga mereka dapat diterima dan menjalin hubungan

yang baik dengan banyak negara.

Amerika

Amerika memang dikenal sebagai negara yang selalu mencoba memiliki hubungan baik

dengan negara-negara Arab meskipun banyak negara Arab yang sebetulnya sangat kontra dengan

Amerika. Kedekatan Amerika dengan Israel membuat beberapa negara Timur Tengah seperti

Iran bertindak kontra terhadap barat. Selain kedekatan dengan Israel, Amerika juga sering sekali

mengeluarkan pernyataan yang menyudutkan posisi negara-negara Arab sebagai sarang teroris.

Dalam kasus Libya terkait dengan alasan Amerika sangat memaksa akan dilakukannya

26

B. Curtis, Should There Be Western Humanitarian Intervention in Libya?(online), 15 Maret 2011,

<http://barrycurtis.suite101.com/should-there-be-western-humanitarian-intervention-in-libya-a359270>, 18 April 2012.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok6.pdf · Konflik senjata yang terjadi di Libya berawal dari ... A. Sejarah Kasus ... Timur Tengah

10

humanitarian intervention adalah karena Amerika memang tidak memiliki hubungan yang baik

dengan negara ini terlebih lagi saat kepemimpinan Khadafi, alasan pertama adalah karena

Khadafi memiliki cita-cita pembentukan negara Uni-Afrika yang bertujuan untuk membuat

negara-negara Afrika lebih mandiri, dan tidak lagi terlalu bergantung dengan bantuan pihak

Asing. Menanggapi ide Khadafi ini, Amerika merasa apabila hal ini terjadi, akan membuat

kekuasaan Amerika atas negara-negara Afrika akan berkurang terlebih lagi bila wacana

penggantian mata uang dari dolar menjadi sistem emas benar akan berlangsung.27 Selain itu,

Khadafi adalah pemimpin yang sukses membawa Libya pada perkembangan ekonomi dengan

membuat sistem pengairan yang sangat besar sehingga mendukung produksi pertanian.

Membaiknya hasil produksi pertanian membuat Libya tidak perlu lagi banyak mengimpor bahan-

bahan makanan dari negara lain salah satunya Amerika.28 Dan alasan terakhir mengapa Amerika

memberikan dukungan sangat besar kepada NATO dalam misi ini adalah karena sumber daya

minyak yang dimiliki oleh Libya. Amerika menyadari Libya memegang 70% cadangan minyak

dunia, dan akan sangat menguntungkan apabila Amerika dapat menguasai cadangan minyak

tersebut. Untuk itu situasi saat krisislah dirasa menjadi waktu yang sangat tepat untuk

menyingkirkan Khadafi beserta rezimnya dan lalu menanamkan kekuatan sebesar-besarnya di

Libya.29

Eropa

Tidak jauh dengan Amerika, Eropa pun memiliki kepentingan yang tidak sedikit di Libya

khususnya di dalam politik minyak. Perusahaan besar miliki Eropa seperti Exxon dan Total

sudah berdiri di Libya sejak lama. Perusahaan ini menandatangi kontrak sejak tahun 2003 saat

Libya mulai membuka pasarnya dengan menjalankan sistem ekonomi pasar bebas.30 Sejak saat

27

Perlawanan revolusioner Libya (online), 5 Maret 2011 <http://militanindonesia.org/internasional/afrika/8155-kebenaran-

tentang-perlawanan-revolusioner-saat-ini-di-libya.html>, 16 April 2012.

28

Libya and The Future of Humanitarian Intervention (online), 26 Agustus 2012,

<http://www.foreignaffairs.com/articles/68233/stewart-patrick/libya-and-the-future-of-humanitarian-intervention>, 16 April

2012

29

A. Nasrum, Politik Kepentingan di Libya (online), 17 Januari 2012, <http://politik.kompasiana.com/2012/01/17/politik-

kepentingan-dalam-krisis-libya/>, 16 April 2012.

30

Pertarungan tiga kutub (online), 16 April 2012, <http://www.prioritasnews.com/2012/01/02/timur-tengah-pertarungan-tiga-

kutub-politik/>, 16 April 2012.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok6.pdf · Konflik senjata yang terjadi di Libya berawal dari ... A. Sejarah Kasus ... Timur Tengah

11

itulah kepentingan minyak Eropa atas Libya seakan tidak pernah hilang, terlebih saat Eropa

dilanda krisis yang membuat Eropa semakin memiliki ketergantungan atas impor minyak Libya.

Mereka menginginkan penggantian pemerintahan di Libya yang akan dipimpin di bawah

kepimpinan kelompok oposisi Khadafi agar impor minyak dapat kembali berjalan lancar

sebelum sempat terhenti. Selain politik minyak, Eropa juga menakutkan akan banyaknya

pengungsi atau imigran yang akan masuk ke daerah mereka apabila krisis tidak segera dihentikan

karena hal itu akan menimbulkan permasalahan baru bagi Eropa yang harus menampung korban-

korban krisis Libya.

Dengan melihat pada beberapa alasan dibalik misi humanitarian intervention oleh NATO,

dengan menggunakan teori geopolitik dapat dilihat bahwa alasan NATO melakukan intervensi

paksa atas Libya lebih dari sekedar alasan kemanusiaan. NATO yang wakili oleh beberapa

kekuatan besar seperti Amerika, Perancis dan Inggris memperlihatkan bahwa kepentingan

masing-masing negara juga sangat menonjol. Aksi humanitarian yang dilakukan kepada Libya

sebagai pemilik cadangan minyak terbesar ketiga di dunia tidak dilakukan di Tunisia maupun

Mesir yang sebelumnya juga terjadi pergolakan dan demonstrasi besar-besaran menuntut

turunnya pemimpin negra mereka. Selain itu, wilayah terjadinya pemberontakan di Libya tidak

hanya terpusat di Ibukota ataupun kota-kota besar seperti Tripoli namun justru di tempat

banyaknya cadangan minyak berada. Hal-hal inilah yang menjadi pertimbangan baru untuk

menilai apakah sesungguhnya kebijakan humanitarian intervention oleh NATO benar-benar

murni dilakukan untuk kebaikan rakyat Libya bukan sekedar memenuhi kepentingan negara-

negara barat.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok6.pdf · Konflik senjata yang terjadi di Libya berawal dari ... A. Sejarah Kasus ... Timur Tengah

12

KESIMPULAN

Pergolakan di Libya mengundang NATO untuk melakukan suatu aksi yang dikenal

sebagai Humanitarian Intervention. Pada dasarnya, Humanitarian Intervention adalah aksi yang

dilakukan oleh suatu negara atau kelompok negara-negara akibat terganggunnya prinsip dasar

kemanusiaan di suatu negara. Di mana otoritas setempat dianggap tidak mampu untuk mengatasi

masalah kemanusiaan yang terjadi atau bahkan menjadi penyebab utama dari munculnya

masalah tersebut. PBB memandang serangan pemerintah Qadhafi terhadap warga sipil yang

tidak bersenjata dalam pergolakan di Libya merupakan salah satu bentuk kejahatan atas

kemanusiaan. Oleh karena itu, akhirnya PBB menegluarkan Resolusi 1973 yang mengizinkan

anggotanya untuk menjalankan langkah apapun yang diperlukan terkait upaya perlindungan

warga sipil di Libya dari kekerasan pasukan pemerintah Qadhafi. Resolusi tersebut juga

mengizinkan NATO (North Atlantic Treaty Organization) untuk melakukan humanitarian

intervention dengan alasan sebagai penjaga perdamaian dan demokrasi di Libya serta melindungi

warga Libya dari serangan maupun ancaman serangan. Dengan berlandaskan justifikasi yang

dimiliki, NATO pun menyerang pangkalan-pangkalan militer pasukan loyalis Qadhafi.

Di balik kepentingan kemanusiaan yang melatarbelakangi humanitarian intervention

NATO, terdapat indikasi bahwa tindakan NATO juga dilatarbelakangi oleh kepentingan nasional

negara-negaranya (Amerika, Prancis, Inggris). Sebagaimana diketahui, anggota NATO terdiri

dari negara-negara maju yang sangat membutuhkan minyak untuk pemenuhan kebutuhan

domestik, baik untuk kebutuhan industry ataupun komsumsi masyarakat. Namun, kebutuhan

minyak yang terus meningkat di kalangan negara NATO tidak berbanding lurus dengan jumlah

minyak yang tersedia. Hingga akhirnya, krisis minyak seringkali melanda negara tersebut.

Sementara itu, Libya merupakan negara yang memiliki 70% cadangan minyak di dunia. Apabaila

mereka dapat menyingkirkan Khadafi berserta rezimnya,lalu menanamkan kekuatan sebesar-

besarnya di Libya maka sudah pasti anggota NATO dapat menguasai cadangan minyak di Libya

sepenuhnya yang berdampak pada terpenuhinya kebutuhan mereka akan minyak. Tidak hanya

itu, negara-negara itu juga kemudian dapat menjamin kelangsungan aktivitas perusahaan minyak

mereka seperti Exxon dan Total untuk menjalankan usahanya di Libya. Berdasarkan paparan di

atas, dapat disimpulkan bahwa selain kepentingan kemanusiaan, NATO juga memiliki

kepentingan prgamatis lain dalam melakukan Humanitarion Intervention di Libya.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok6.pdf · Konflik senjata yang terjadi di Libya berawal dari ... A. Sejarah Kasus ... Timur Tengah

13

Daftar Pustaka

1. Al Jazeera, Libya Live Blog - March 19 (online), 18 Maret 2011,

<http://blogs.aljazeera.net/live/africa/libya-live-blog-march-19>

2. Azra. A, Anatomi Krisis Libya, Yaman, Bahrain, 25 Februari 2011,

<http://internasional.kompas.com/read/2011/02/25/03120395/Anatomi.Krisis.Libya.Yaman.Bahr

ain>

3. Curtis, B. Should There Be Western Humanitarian Intervention in Libya?(online), 15 Maret

2011, <http://barrycurtis.suite101.com/should-there-be-western-humanitarian-intervention-in-

libya-a359270>

4. CNN, Libya live blog: Coalition confirms strike on Gadhafi compound (online), 20 Maret

2011, <http://news.blogs.cnn.com/2011/03/20/libya-live-blog-allied-airstrikes-continue-against-

gadhafi-forces/?hpt=T1/>

5. DefenceWeb, War in Libya cost United States US$896 million (online), 24 Agustus 2011,

<http://www.defenceweb.co.za/index.php?option=com_content&view=article&id=18323:war-

in-libya-cost-united-states-us896-million>

6. Drury, I. Mission aborted on orders of SAS: RAF attack is halted after troops spot human

shields (online), 22 Maret 2011, <http://www.dailymail.co.uk/news/article-1368626/Libya-RAF-

abort-attack-SAS-spot-Gaddafi-using-human-shields.html>

7. Eye Dr DeLengocky, The war in Libya would have cost 320 million Euros to France (online),

10 September 2011, <http://www.eyedrd.org/2011/09/the-war-in-libya-would-have-cost-320-

million-euros-to-france.html>

8. JFCNaples, Operation UNIFIED PROTECTOR – Key Facts and Figures (online),

<http://www.jfcnaples.nato.int/resources/24/Documents/110406-placemat-libya.pdf>

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok6.pdf · Konflik senjata yang terjadi di Libya berawal dari ... A. Sejarah Kasus ... Timur Tengah

14

9. Lynch, C. U.N. votes to impose sanction on Gaddafi (online), 26 Februari 2011, <

http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2011/02/26/AR2011022603386.html>

10. Mazzetti, M. & Schmitt, E. C.I.A. Agents in Libya Aid Airstrikes and Meet Rebels (online),

30 Maret 2011, <http://www.nytimes.com/2011/03/31/world/africa/31intel.html?_r=1>

11. Ministry of Defence, Typhoon joins Tornado in Libya ground attack operations (online), 13

April 2011,

<http://www.mod.uk/DefenceInternet/DefenceNews/MilitaryOperations/TyphoonJoinsTornadoI

nLibyaGroundAttackOperations.htm>

12.Nasrum, A. Politik Kepentingan di Libya (online), 17 Januari 2012,

<http://politik.kompasiana.com/2012/01/17/politik-kepentingan-dalam-krisis-libya/>

13. Patrick, S. Libya and the Future of Humanitarian Intervention (online), 26 Agustus 2011,

<http://www.foreignaffairs.com/articles/68233/stewart-patrick/libya-and-the-future-of-

humanitarian-intervention?page=2>

14. Permatasari, A. Sekjen PBB Desak Semua Pihak Hentikan Kekerasan di Libya (online), 24

Maret 2011,

<http://international.okezone.com/read/2011/03/24/414/438249/sekjen-pbb-desak-semua-pihak-

hentikan-kekerasan-di-libya>

15. Starr, B. Foreign forces in Libya helping rebel forces advance (online), 24 Agustus 2011,

<http://edition.cnn.com/2011/WORLD/africa/08/24/libya.foreign.forces/>

16. UNNewsCentre, Security Council authorizes ‘all necessary measures’ to protect civilians in

Libya (online), 17 Maret 2011,

<http://www.un.org/apps/news/story.asp?NewsID=37808&Cr=libya&Cr1=>

17. UNSC, IN SWIFT, DECISIVE ACTION, SECURITY COUNCIL IMPOSES TOUGH

MEASURES ON LIBYAN REGIME, ADOPTING RESOLUTION 1970 IN WAKE OF

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok6.pdf · Konflik senjata yang terjadi di Libya berawal dari ... A. Sejarah Kasus ... Timur Tengah

15

CRACKDOWN ON PROTESTERS (online), 26 Februari 2011,

<http://www.un.org/News/Press/docs/2011/sc10187.doc.htm>

18. Gunfire, explosions heard in Tripoli (online), 20 Maret 2011,

<http://edition.cnn.com/2011/WORLD/africa/03/19/libya.civil.war/index.html?hpt=T1&iref=BN

1>

19. Libya and the Unfolding Crises (online), 30 Maret 2011,

<http://www.chomsky.info/interviews/20110330.htm>

20. Perlawanan revolusioner Libya (online), 5 Maret 2011

<http://militanindonesia.org/internasional/afrika/8155-kebenaran-tentang-perlawanan-

revolusioner-saat-ini-di-libya.html>

21. Pertarungan tiga kutub (online), 16 April 2012,

<http://www.prioritasnews.com/2012/01/02/timur-tengah-pertarungan-tiga-kutub-politik/>

22. UK should be paid for Libya intervention, says Tory MP (online), 10 October 2011,

<http://news.bbc.co.uk/democracylive/hi/house_of_commons/newsid_9607000/9607230.stm>

23. UN Security Council slaps sanctions on Libya (online), 27 Februari 2011,

<http://timesofindia.indiatimes.com/world/middle-east/UN-Security-Council-slaps-sanctions-on-

Libya/articleshow/7584630.cms>