bab i pendahuluan a. latar...

18
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu wujud pembangunan nasional untuk meningkatkan bentuk pelayanan publik dari pemerintah kepada masyarakat. Setiap kebijakan yang diambil harus memperhatikan kepentingan masyarakat dan dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional yang berkeadilan dan dalam rangka peningkatan dan perbaikan taraf hidup masyarakat Indonesia 5 . Di setiap daerah, pemerintah provinsi atau pemerintah kabupaten/kota pasti memiliki aset tanah baik tanah tersebut merupakan tanah kosong atau tanah yang sudah dimanfaatkan untuk kepentingan pemerintah itu sendiri. Tanah kosong yang dikuasai oleh Pemerintah Kabupaten/Kota biasanya tidak mempunyai nilai ekonomis atau memiliki nilai ekonomis yang rendah bagi pemerintah. Agar tanah kosong ini menjadi bernilai ekonomis tinggi bagi pemerintah kabupaten/kota, maka dapat didayagunakan atau dioptimalkan bentuk pelaksanakan kerjasama dengan perusahaan swasta. Kerjasama yang digunakan antara pemerintah dengan pihak swasta yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) untuk mempergunakan 5 Urip Santoso, 2014, Perjanjian Bangun Guna Serah Antara Pemerintah Kabupaten/Kota dan Perseroan Terbatas, Mimbar Hukum Volume 26 Nomor 1 Februari 2014, Departemen Hukum Administrasi Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Surabaya, hlm 2. Penerapan Asas Keseimbangan Dalam Perjanjian Bangun, Guna, Serah (BGS) Kawasan Jambi Bisnis Center Antara Pemerintah Provinsi Jambi dengan PT Kurnia Properti ANISA YUSTIKANINGTIYAS Universitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Upload: lamkien

Post on 22-Aug-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu wujud pembangunan

nasional untuk meningkatkan bentuk pelayanan publik dari pemerintah kepada

masyarakat. Setiap kebijakan yang diambil harus memperhatikan kepentingan

masyarakat dan dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional yang

berkeadilan dan dalam rangka peningkatan dan perbaikan taraf hidup masyarakat

Indonesia5. Di setiap daerah, pemerintah provinsi atau pemerintah kabupaten/kota

pasti memiliki aset tanah baik tanah tersebut merupakan tanah kosong atau tanah

yang sudah dimanfaatkan untuk kepentingan pemerintah itu sendiri. Tanah kosong

yang dikuasai oleh Pemerintah Kabupaten/Kota biasanya tidak mempunyai nilai

ekonomis atau memiliki nilai ekonomis yang rendah bagi pemerintah. Agar tanah

kosong ini menjadi bernilai ekonomis tinggi bagi pemerintah kabupaten/kota,

maka dapat didayagunakan atau dioptimalkan bentuk pelaksanakan kerjasama

dengan perusahaan swasta. Kerjasama yang digunakan antara pemerintah dengan

pihak swasta yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) untuk mempergunakan

5Urip Santoso, 2014, Perjanjian Bangun Guna Serah Antara Pemerintah Kabupaten/Kota dan

Perseroan Terbatas, Mimbar Hukum Volume 26 Nomor 1 Februari 2014, Departemen Hukum

Administrasi Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Surabaya, hlm 2.

Penerapan Asas Keseimbangan Dalam Perjanjian Bangun, Guna, Serah (BGS) Kawasan Jambi BisnisCenterAntara Pemerintah Provinsi Jambi dengan PT Kurnia PropertiANISA YUSTIKANINGTIYASUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

2

tanah yang dikuasai oleh pemerintah kabupaten/kota dalam bentuk perjanjian

Bangun, Guna, Serah (BGS)6.

Bangun Guna Serah yang selanjutnya disebut BGS merupakan bentuk

kerjasama dimana salah satu pihak biasanya merupakan pihak swasta untuk

menyediakan layanan dengan membangun dan membiayai dengan tujuan

mendirikan fasilitas baru atau dapat juga dengan meningkatkan atau merehabilitasi

fasilitas yang sudah ada untuk diubah menjadi fasilitas baru, kemudian mengelola

fasilitas tersebut selama jangka waktu yang disepakati selama jangka waktu

tertentu setelah akhir jangka waktu fasilitas tersebut dialihkan kepada pemilik

tanah yang biasasnya adalah pihak pemerintah, jadi singkatnya adalah pemerintah

menyediakan tanah untuk dibangun dan dikelola oleh pihak swasta selama jangka

waktu tertentu. Selama perjanjian BGS berlangsung, yakni pada saat

dioperasikannya bangunan atau fasilitas tersebut, pemerintah memperoleh

keuntungan berupa biaya kontribusi yang harus dibayar oleh pihak swasta7.

Perjanjian BGS melibatkan pemerintah dan sektor swasta. Perjanjian BGS

merupakan kontrak yang di dalamnya di samping terkandung hukum privat juga

terkandung hukum publik karena salah satu pihak bertindak sebagai penguasa

(pemerintah). Di samping dalam tahapan pembentukan, terutama menyangkut

prosedur dan kewenangan pejabat publik, elemen hukum publik dan privat juga

6 Ibid, hlm 28-42.

7 Irawan Soerodjo, 2016, Hukum Perjanjian dan Pertanahan, Perjanjian Build, Operate and Transfer

(BOT) atas Tanah, Laksbang. Yogyakarta hlm 44.

Penerapan Asas Keseimbangan Dalam Perjanjian Bangun, Guna, Serah (BGS) Kawasan Jambi BisnisCenterAntara Pemerintah Provinsi Jambi dengan PT Kurnia PropertiANISA YUSTIKANINGTIYASUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

3

terdapat dalam fase pelaksanaan dan penegakan kontrak8. Menurut Nanda Amalia

yang dikutip Tim JDIH BPK Perwakilan Lampung, hal yang terkandung di dalam

kontrak pemerintah adalah kemauan sepihak dari pemerintah. Perjanjian yang

dibuat dan digunakan dalam praktek tidak jarang hanya menyisakan sedikit hak

bagi pihak swasta selebihnya adalah kewajiban yang harus dipenuhi atau dipatuhi.

Adanya pelaksanaan pelayanan publik atau kuatnya unsur publik dalam perjanjian

pemerintah inilah menjadi sebab dan alasan bahwa pemerintah dalam setiap

mengadakan kontrak seperti dalam kontrak BGS dengan mitranya memiliki

kedudukan yang tidak sama9.

Berbeda dengan ranah hukum publik yang bersifat memaksa, dalam setiap

pembuatan perjanjian ranah hukum privat, setiap pihak pasti memiliki kepentingan

yang bermacam-macam. Para pihak pasti menginginkan keuntungan dari setiap

perjanjian yang dibuat sehingga dilakukan perlunya dilakukan negosiasi terhadap

perjanjian yang tujuannya untuk menciptakan keseimbangan antara hak dan

kewajiban kedua belah pihak dalam perjanjian. Kata seimbang (evenwich),

menurut Van Dale yang dikutip oleh Anita Kamilah dimaknai sebagai suatu

keadaan pembagian beban di kedua sisi berada dalam keadaan seimbang.

Keseimbangan juga dipahami sebagai suatu keadaan hening atau keselarasan

8 Mercy M Setlight, 2013, Keadilan Dalam Perjanjian Bangun Guna Serah (Build Operate And

Transfered Contract/BOT), Jurnal Vol.I/No.6/OktoberDesember/2013 Edisi Khusus. Manado :

Universitas Samratulangi, hlm 144. 9 http://www.bandarlampung.bpk.go.id/wp-

content/uploads/2017/08/tulisan_hukum_BOT_Pwk_Lampung_rev.pdf, Diakses pada tangga 15

September 2017 pukul 10.15 WIB.

Penerapan Asas Keseimbangan Dalam Perjanjian Bangun, Guna, Serah (BGS) Kawasan Jambi BisnisCenterAntara Pemerintah Provinsi Jambi dengan PT Kurnia PropertiANISA YUSTIKANINGTIYASUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

4

karena dari berbagai gaya yang bekerja tidak satu pun mendominasi yang lainnya

atau karena tidak ada satu elemen yang menguasai elemen yang lainnya10

. Agus

Yudha Hernoko mendefinisikan asas keseimbangan dalam perjanjian sebagai

persamaan kedudukan para pihak dalam perjanjian11

. Beberapa pakar hukum

menyamakan asas keseimbangan dengan asas proporsionalitas. Agus Yudha

Hernoko menyatakan bahwa daya kerja asas keseimbangan terkait dengan posisi

para pihak sedangkan asas proporsionalitas berkaitan pertukaran hak dan

kewajiban yang seimbang sedangkan asas proporsionalitas adalah permbagian hak

dan kewajiban yang sesuai proporsi12

. Beberapa pakar juga menyamakan asas

keseimbangan dan asas proporsionalitas tidak mempunyai perbedaan. Agus Yudha

Hernoko berpendapat bahwa secara leksikal makna asas proporsionalitas belum

utuh dan padu karena adanya perbedaan dalam memahami asas tersebut sehingga

dalam praktek, penerapannya tetap sama13

.

Sering kali, perjanjian dengan pemerintah sebagai pihaknya kurang

menerapkan asas keseimbangan antara kedua belah pihak salah satu faktornya

adalah adanya kedudukan yang tidak sama antara pemerintah dan pihak swasta.

Pemerintah mempunyai kedudukan yang lebih dominan dibandingkan pihak

swasta. Perjanjian pada dasarnya adalah perbuatan hukum yang meliputi

penawaran (offer, aanbod) dari pihak yang satu dan penerimaan (acceptance,

10

Anita Kamilah, op.cit, hlm 105. 11

Agus Yudha Hernoko, cetakan ke-4, 2014, Hukum Perjanjian Asas Proporsionalitas dalam Kontrak

Komersial, Jakarta, Prenada Media Group, hlm 79. 12

Purwosusilo, 2014. Aspek Hukum Pengadaan Barang dan Jasa. Jakarta, Kencana. hlm 94. 13

Agus Yudha Hernoko, op-cit, 78-79 dan Purwosusilo, op-cit, hlm 107.

Penerapan Asas Keseimbangan Dalam Perjanjian Bangun, Guna, Serah (BGS) Kawasan Jambi BisnisCenterAntara Pemerintah Provinsi Jambi dengan PT Kurnia PropertiANISA YUSTIKANINGTIYASUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

5

aanvaarding) dari pihak yang lain14

. Negosiasi menjadi hal yang penting sebagai

bentuk pernyataan kehendak sehingga memenuhi syarat sah perjanjian dalam Pasal

1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Dalam perjanjian dengan penguasa

yang dalam hal ini adalah pemerintah, tak jarang pemerintah kurang

memperhatikan kepentingan pihak swasta. Apabila penguasa yakin bahwa pihak

swasta tidak mampu melaksanakan perjanjian tersebut maka perjanjian akan

segera diakhiri secara sepihak.

Salah satu penerapan perjanjian BGS adalah Perjanjian Kerjasama antara

Pemerintah Provinsi Jambi dengan PT Putra Kurnia Properti tentang

Pembangunan dan Pengelolaan Kawasan Jambi Bisnis Center dengan Pola Bangun

Guna Serah. Pemerintah Provinsi Jambi memiliki tujuan untuk mendayagunakan

aset tanah yakni eks Kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi

Jambi yang belum dimanfaatkan. Aset tanah tersebut ingin digunakan oleh

Pemerintah Provinsi Jambi untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dan

pelaku usaha dengan menyediakan sarana dan prasarana gedung bernama Jambi

Bisnis Center. Pembangunan Gedung ini juga untuk meningkatkan aktivitas

ekonomi dan mendapatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Jambi dan

penciptaan lapangan usaha dan lapangan kerja.

14

Sudikno Mertokusumo, cetakan keempat, 2008, Mengenal Hukum Suatu Pengantar, Liberty,

Yogyakarta, hlm 117-118.

Penerapan Asas Keseimbangan Dalam Perjanjian Bangun, Guna, Serah (BGS) Kawasan Jambi BisnisCenterAntara Pemerintah Provinsi Jambi dengan PT Kurnia PropertiANISA YUSTIKANINGTIYASUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

6

Pembangunan dilakukan dengan objek tanah hak pakai dengan luas 76.750

m2. Tanah ini merupakan investasi dari Pemerintah Provinsi Jambi sebesar Rp.

208.000.000.000,00 sedangkan nilai investasi PT Putra Kurnia Properti adalah Rp

1.501.267.500.000,00. Dalam perjanjian kerjasama terdapat klausula kewajiban

dari Pemerintah Provinsi Jambi untuk mengubah status hak tanah dari hak pakai

menjadi hak pengelolaan atas nama Pemerintah Provinsi Jambi dan menjamin

bahwa aset objek kerjasama bebas dari sitaan atau tidak dalam sengketa apapun

dan tidak sedang dijaminkan kepada pihak lain. Jangka waktu kerjasama

perjanjian ini adalah 30 (tiga puluh) tahun dimana PT Putra Kurnia Properti juga

diwajibkan untuk membayar kontribusi kepada Pemerintah Provinsi Jambi.

Dalam pelaksanaannya tidak berjalan mulus sebagaimana mestinya.

Pembangunan seharusnya dimulai pada bulan Oktober 2014 namun terkendala

masalah klaim tanah yang berujung pada gugatan perdata ke pengadilan. Gugatan

perkara perdata tersebut diajukan oleh ahli waris dari Alm. Kembar bin Arifin

Nomor 01/Pdt.G/2014/PN Jbi j.o 62/PDT/2014/PT JBI j.o 1613 K/Pdt/2015 yang

pada akhirnya dimenangkan oleh Pemerintah Provinsi Jambi. Adanya gugatan

perdata ini menyebabkan terhambatnya perubahan status hak atas tanah dari hak

pakai menjadi hak pengelolaan. Terhambatnya perubahan status tanah tersebut

berakibat pada proses pembangunan terganggu dan terhenti sementara. Dalam

kasus ini, PT Putra Kurnia Properti dianggap sebagai pihak yang melakukan

wanprestasi karena tidak dapat melaksanakan pemabangunan tepat waktu sesuai

Penerapan Asas Keseimbangan Dalam Perjanjian Bangun, Guna, Serah (BGS) Kawasan Jambi BisnisCenterAntara Pemerintah Provinsi Jambi dengan PT Kurnia PropertiANISA YUSTIKANINGTIYASUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

7

perjanjian. Padahal, pembangunan tidak berjalan sesuai dengan waktunya karena

belum terpenuhinya prestasi yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Jambi.

Perundingan dilakukan hingga akhirnya masalah berhasil diselesaikan dan

saat ini pembangunan Jambi Bisnis Center dimulai kembali. Dalam perjanjian

BGS ini, karena dominannya unsur publik, maka Pemerintah Provinsi Jambi

terikat pada peraturan perundangan dan kewajibannya untuk melayani masyarakat.

Pelaksanaan fungsi-fungsi pemerintah untuk perlindungan terhadap keuangan

negara dan kepentingan publik yang mewarnai pelaksanaan perjanjian BGS dalam

pandangan penulis merupakan tanggung jawab pemerintah sebagai badan hukum

publik namun demikian, perjanjian BGS sebagai perjanjian dalam lapangan hukum

privat tetap harus pula menempatkan tanggung jawab perdata pada pemerintah

sebagai pihak dalam perjanjian sehingga dalam hal perjanjian tersebut

menimbulkan kerugian bagi pihak lainnya, pemerintah tetap memiliki tanggung

jawab kepada pihak investor15

. Pada intinya, Perjanjian BGS ini terdapat unsur

publik dan privat. Pemerintah memang terikat akan peraturan perundang-undangan

dan kewajiban untuk masyarakat namun dalam ranah hukum privat tetap harus

memperhatikan tanggung jawabnya kepada investor. Dengan kedudukan

Pemerintah Provinsi Jambi yang lebih dominan tentunya berpengaruh dalam

posisi tawar para pihak yang nantinya akan mengacu pada penentuan isi

15

http://www.bandarlampung.bpk.go.id/wp-

content/uploads/2017/08/tulisan_hukum_BOT_Pwk_Lampung_rev.pdf. Diakses pada tanggal 15

September 2017 pukul 10.15 WIB.

Penerapan Asas Keseimbangan Dalam Perjanjian Bangun, Guna, Serah (BGS) Kawasan Jambi BisnisCenterAntara Pemerintah Provinsi Jambi dengan PT Kurnia PropertiANISA YUSTIKANINGTIYASUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

8

perjanjian. Tentunya hal ini akan sangat berkaitan dengan penerapan asas

keseimbangan perjanjian.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian terkait pelaksanaan asas keseimbangan dan penyelesaian perlindungan

hukum bagi para pihak terkait penerapan asas keseimbangan dalam perjanjian

kerjasama antara Pemerintah Provinsi Jambi dengan PT Putra Kurnia Properti

tentang pembangunan dan pengelolaan kawasan Jambi Bisnis Center.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Bagaimana penerapan asas keseimbangan dalam perjanjian BGS antara

Pemerintah Provinsi Jambi dengan PT Putra Kurnia Properti tentang

pembangunan dan pengelolaan kawasan Jambi Bisnis Center?

2. Bagaimana bentuk perlindungan hukum bagi para pihak dalam perjanjian BGS

antara Pemerintah Provinsi Jambi dengan PT Putra Kurnia Properti tentang

pembangunan dan pengelolaan kawasan Jambi Bisnis Center?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan ini terbagi menjadi dua yaitu :

1. Tujuan Objektif

Penerapan Asas Keseimbangan Dalam Perjanjian Bangun, Guna, Serah (BGS) Kawasan Jambi BisnisCenterAntara Pemerintah Provinsi Jambi dengan PT Kurnia PropertiANISA YUSTIKANINGTIYASUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

9

a. Untuk mengetahui dan mengkaji penerapan asas keseimbangan dalam

perjanjian BGS antara Pemerintah Provinsi Jambi dengan PT Putra

Kurnia Properti tentang pembangunan dan pengelolaan kawasan Jambi

Bisnis Center.

b. Untuk mengetahui dan mengkaji bentuk-bentuk perlindungan hukum

dalam perjanjian BGS antara Pemerintah Provinsi Jambi dengan PT

Putra Kurnia Properti tentang pembangunan dan pengelolaan kawasan

Jambi Bisnis Center.

2. Tujuan Subjektif

Penulisan hukum ini ditulis dengan tujuan untuk melengkapi persyaratan guna

memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Program Studi S-1 Ilmu Hukum

Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada.

D. Keaslian Penulisan

Berdasarkan pengetahuan dan penelusuran penulis berkaitan dengan judul

penelitian ini telah terdapat beberapa penelitian yang berkaitan dengan penelitian

hukum yang dilakukan oleh penulis yaitu mengenai bangun, guna, serah(BGS)

atau Built, Operate, Transfer (BOT) dan asas keseimbangan namun penelitian

tersebut mempunyai ruang lingkup serta fokus pembahasan yang berbeda dengan

penelitian yang akan Penulis lakukan. Penulis melakukan penelusuran kepustakaan

di perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, terdapat penelitian

Penerapan Asas Keseimbangan Dalam Perjanjian Bangun, Guna, Serah (BGS) Kawasan Jambi BisnisCenterAntara Pemerintah Provinsi Jambi dengan PT Kurnia PropertiANISA YUSTIKANINGTIYASUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

10

yang mengangkat hal yang sama dengan penelitian yang dilakukan penulis,

beberapa di antaranya yaitu :

1. Penulisan hukum yang ditulis oleh Mareta Dinda Kesuma

(11/316411/HK/18896), Tahun 2015, Program Studi Strata-1 Ilmu Hukum

Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada yang berjudul Pemenuhan

Pembayaran Kepada Investor Oleh Pemerintah Kota Yogyakarta Akibat

Putusnya Perjanjian Bangun Guna Serah16

. Penulisan hukum ini fokus

membahas tentang pemenuhan pembayaran kompensasi atas biaya-biaya

yang telah dikeluarkan investor oleh Pemerintah Kota Yogyakarta ketika

Perjanjian Bangun Guna Serah dinyatakan putus. Rumusan masalah dalam

penulisan hukum ini adalah :

a. Bagaimana cara Pemerintah Kota Yogyakarta membayar kembali

biaya yang telah dikeluarkan oleh investor ketika suatu Perjanjian

Bangun Guna Serah dinyatakan putus?

b. Bagaimana perlindungan atas hak tagih pihak ketiga terhadap kredit

yang diberikan kepada PT. Perwita Karya ketika tidak dapat

melunasi piutang setelah Perjanjian Bangun Guna Serah dinyatakan

putus?

16

Mareta Dinda Kesuma, 2015, Pemenuhan Pembayaran Kepada Investor Oleh Pemerintah Kota

Yogyakarta Akibat Putusnya Perjanjian Bangun Guna Serah (Studi Kasus : Terminal Giwangan,

Yogyakarta), Skripsi, Program Studi Strata-1 Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada,

Yogyakarta.

Penerapan Asas Keseimbangan Dalam Perjanjian Bangun, Guna, Serah (BGS) Kawasan Jambi BisnisCenterAntara Pemerintah Provinsi Jambi dengan PT Kurnia PropertiANISA YUSTIKANINGTIYASUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

11

2. Penulisan hukum yang ditulis oleh Rosi Ganda Santosa

(12/339041/HK/19318), Tahun 2016, Program Studi Strata-1 Ilmu Hukum

Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada yang berjudul Analisis Yuridis

Terhadap Perjanjian Build Operate Transfer Terminal Penumpang Tipe A

Giwangan Antara Pemerintah Kota Yogyakarta dan PT Perwita Karya17

.

Penulisan hukum yang ditulis oleh Rosi Ganda Santosa ini mempunyai

rumusan masalah :

a. Bagaimanakah konstruksi yuridis Perjanjian Kerjasama antara

pemerintah Kota Yogyakarta dengan PT. Perwita Karya tentang

Pembangunan dan Pengelolaan Terminal Penumpang Tipe A di

Giwangan Kota Yogyakarta?

b. Apakah substansi Perjanjian Build Operate Transfer dalam Perjanjian

Kerjasama antara pemerintah Kota Yogyakarta dengan PT. Perwita

Karya tentang Pembangunan dan Pengelolaan Terminal Penumpang

Tipe A di Giwangan Kota Yogyakarta sudah sesuai dengan Perjanjian

Build Operate Transfer yang diatur dalam Peraturan Perundang-

undangan dan doktrin ?

3. Penulisan Hukum yang ditulis oleh Yustina Puji Utami yang

(13/348952/HK/19626), Tahun 2017, Program Studi Strata-1 Ilmu Hukum

Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada yang berjudul Pelaksanaan

17

Rosi Ganda Santosa, 2016, Analisis Yuridis Terhadap Perjanjian Build Operate Transfer Terminal

Penumpang Tipe A Giwangan Antara Pemerintah Kota Yogyakarta dan PT Perwita Karya, Skripsi,

Program Studi Strata-1 Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Penerapan Asas Keseimbangan Dalam Perjanjian Bangun, Guna, Serah (BGS) Kawasan Jambi BisnisCenterAntara Pemerintah Provinsi Jambi dengan PT Kurnia PropertiANISA YUSTIKANINGTIYASUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

12

Perjanjian Bangun Guna Serah Obyek Wisata Taman Rekreasi Kalibening

antara Pemerintah Kabupaten Magelang Dengan PT Trisna Wahida

Utama18

. Penulisan hukum ini fokus membahas tentang bagaimana

pelaksanan perjanjian bangun guna serah pada objek wisata Taman

Rekreasi Kalibening antara Pemerintah Kabupaten Magelang Dengan PT

Trisna Wahida Utama dan Bagaimana keseimbangan kedudukan hukum

Pemerintah Kabupaten Magelang dan PT TIWU dalam perjanjian

penataan obyek wisata Taman Rekreasi Kalibening Kabupaten Magelang

dengan cara Bangun Guna Serah. Rumusan masalah dalam Penulisan

hukum ini adalah :

a. Bagaimana pelaksanaan perjanjian penataan obyek wisata Taman

Rekreasi Kalibening Kabupaten Magelang dengan cara Bangun

Guna Serah antara Pemerintah Kabupaten Magelang dengan PT

TIWU?

b. Bagaimana keseimbangan kedudukan hukum Pemerintah

Kabupaten Magelang dan PT TIWU dalam perjanjian penataan

obyek wisata Taman Rekreasi Kalibening Kabupaten Magelang

dengan cara Bangun Guna Serah?

18

Yustina Puji Utami, 2017, Pelaksanaan Perjanjian Bangun Guna Serah Obyek Wisata Taman

Rekreasi Kalibening antara Pemerintah Kabupaten Magelang Dengan PT Trisna Wahida Utama,

Skripsi, Program Studi Strata-1 Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Penerapan Asas Keseimbangan Dalam Perjanjian Bangun, Guna, Serah (BGS) Kawasan Jambi BisnisCenterAntara Pemerintah Provinsi Jambi dengan PT Kurnia PropertiANISA YUSTIKANINGTIYASUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

13

Penulis juga melakukan pencarian di Perpustakaan Fakultas Hukum

Universitas Gadjah Mada tentang penelitian mengenai asas keseimbangan

yaitu :

1. Penelitian hukum untuk penulisan skripsi tahun 2015 di Fakultas

Hukum Universitas Gadjah Mada yang dilakukan oleh Elsa Elfrida

Tsani yang berjudul Asas Keseimbangan dalam Perjanjian Sewa

Menyewa Mobil pada Persewaan Mobil Narada Trans, Sleman19

.

Penelitian ini berfokus pada penelitian mengenai penerapan asas

keseimbangan pada perjanjian sewa menyewa. Penelitian ini

memiliki rumusan masalah sebagai berikut:

a. Bagaimanakah asas keseimbangan diterapkan dalam perjanjian

sewa menyewa mobil pada persewaan mobil Narada Trans,

Sleman?

b. Bagaimanakah perlindungan hukum bagi para pihak dalam

perjanjian sewa menyewa mobil pada persewaan mobil Narada

Trans, Sleman dikaitkan dengan asas keseimbangan?

2. Penelitian hukum untuk penulisan skripsi tahun 2016 di Fakultas

Hukum Universitas Gadjah Mada oleh Kirana Suci Permatasari

tentang Penerapan Asas Keseimbangan Dalam Perjanjian

19

Elsa Elfrida Tsani, 2015, Asas Keseimbangan dalam Perjanjian Sewa Menyewa Mobil pada

Persewaan Mobil Narada Trans, Sleman, Skripsi, Program Studi Strata-1 Ilmu Hukum Fakultas

Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Penerapan Asas Keseimbangan Dalam Perjanjian Bangun, Guna, Serah (BGS) Kawasan Jambi BisnisCenterAntara Pemerintah Provinsi Jambi dengan PT Kurnia PropertiANISA YUSTIKANINGTIYASUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

14

Kemitraan Dengan Pola Inti Plasma Pada PT Tiara Tunggal

Mandiri Yogyakarta20

. Penelitian ini berfokus pada penerapan asas

keseimbangan dan perlindungan hukum bagi para pihak dalam

perjanjian kerjasama inti plasma. Penelitian ini memiliki rumusan

masalah sebagai berikut:

a. Bagaimanakah penerapan asas keseimbangan dalam perjanjian

kemitraan dengan pola inti plasma pada PT Tiara Tunggal

Mandiri Yogyakarta?

b. Apakah perjanjian kemitraan tersebut sudah memberikan

perlindungan hukum bagi petani plasma sebagai pihak yang

lebih lemah?

3. Penelitian hukum untuk penulisan skripsi tahun 2017 di Fakultas

Hukum Universitas Gadjah Mada yang dilakukan oleh Sang Agni

Bagaskoro yang berjudul Penerapan Asas Keseimbangan Sebagai

Pelaksanaan Perlindungan Hukum Bagi Para Pihak Dalam

Perjanjian Sewa Gedung Grha Sabha Pramana21

. Penelitian ini

berfokus pada penelitian mengenai penerapan asas keseimbangan

pada upaya perlindungan hukum pada perjanjian sewa menyewa

20

Kirana Suci Permatasari, 2016, Penerapan Asas Keseimbangan Dalam Perjanjian Kemitraan Dengan

Pola Inti Plasma Pada PT Tiara Tunggal Mandiri Yogyakarta, Skripsi, Program Studi Strata-1 Ilmu

Hukum Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta 21

Sang Agni Bagaskoro, 2017, Penerapan Asas Keseimbangan Sebagai Pelaksanaan Perlindungan

Hukum Bagi Para Pihak Dalam Perjanjian Sewa Gedung Grha Sabha Pramana, Skripsi, Program

Studi Strata-1 Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Penerapan Asas Keseimbangan Dalam Perjanjian Bangun, Guna, Serah (BGS) Kawasan Jambi BisnisCenterAntara Pemerintah Provinsi Jambi dengan PT Kurnia PropertiANISA YUSTIKANINGTIYASUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

15

dan upaya penyelesaian sengketa apabila terjadi permasalahan.

Penelitian ini memiliki rumusan masalah sebagai berikut:

a. Apakah perjanjian tertulis sewa menyewa gedung Grha Sabha

Pramana telah memberikan perlindungan hukum bagi para

pihak dikaitkan dengan asas keseimbangan ?

b. Bagaimana upaya penyelesaian yang dilakukan para pihak atas

kerugian yang diderita dari pelaksanaan perjanjian sewa

menyewa gedung Grha Sabha Pramana dihubungkan dengan

asas keseimbangan?

Penelitian-penelitian di atas berbeda dengan penelitian penulisan hukum yang

akan dilakukan oleh penulis. Walaupun memiliki kesamaan mengambil tema

perjanjian Bangun, Guna, Serah (BGS) atau Built Operate Transfer(BOT) dan asas

keseimbangan namun tetap memiliki perbedaan. Perbedaan tersebut terletak pada :

1. Objek Penelitian

Objek yang diteliti yaitu Perjanjian BGS antara Pemerintah Provinsi

Jambi dengan PT Putra Kurnia Properti tentang pembangunan dan

pengelolaan Kawasan Jambi Bisnis Center dengan Pola Bangun Guna

Serah. Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah

mengenai penerapan asas keseimbangan dalam perjanjian BGS dan

perlindungan hukum bagi para pihak terkait pelaksaaan perjanjian BGS

tersebut.

Penerapan Asas Keseimbangan Dalam Perjanjian Bangun, Guna, Serah (BGS) Kawasan Jambi BisnisCenterAntara Pemerintah Provinsi Jambi dengan PT Kurnia PropertiANISA YUSTIKANINGTIYASUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

16

2. Rumusan Masalah

a. Bagaimana penerapan asas keseimbangan dalam perjanjian BGS antara

Pemerintah Provinsi Jambi dengan PT Putra Kurnia Properti tentang

pembangunan dan pengelolaan kawasan Jambi Bisnis Center?

b. Bagaimana bentuk perlindungan hukum bagi bagi para pihak dalam

perjanjian BGS antara Pemerintah Provinsi Jambi dengan PT Putra

Kurnia Properti tentang pembangunan dan pengelolaan kawasan Jambi

Bisnis Center?

Berdasarkan perbedaan yang telah disebutkan di atas dapat

membuktikan bahwa dalam penulisan hukum ini tidak terdapat plagiasi

walaupun tema yang diangkat sama yaitu mengenai perjanjian BGS.

Apabila di luar pengetahuan penulis ternyata telah ada penelitian serupa

yang dibuat oleh penulis, maka diharapkan penelitian ini dapat melengkapi

penelitian yang telah ada sebelumnya.

E. Manfaat Penulisan

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dalam penelitian ini adalah :

a. Sebagai wujud dari pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi, yaitu

Dharma penelitian. Penulis mengharapkan agar hasil penelitian ini

Penerapan Asas Keseimbangan Dalam Perjanjian Bangun, Guna, Serah (BGS) Kawasan Jambi BisnisCenterAntara Pemerintah Provinsi Jambi dengan PT Kurnia PropertiANISA YUSTIKANINGTIYASUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

17

dapat berguna dan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan

hukum.

b. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah wawasan

di bidang ilmu pengetahuan pada umumnya, menambah wawasan di

bidang ilmu hukum khususnya hukum perdata tentang perjanjian BGS

lebih khususnya. Selain menambah wawasan juga dapat dijadikan

referensi untuk penelitian atau penulisan-penulisan selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dalam penelitian ini adalah :

a. Penulis

Penelitian ini bagi penulis sebagai bentuk pengaplikasian ilmu-ilmu

yang didapat penulis di bangku kuliah. Serta diharapkan mampu

memberikan cakrawala ilmu di bidang ilmu hukum khususnya perjanjian

BGS. Selain itu penelitian ini juga digunakan sebagai sarana untuk

memperoleh syarat memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas

Hukum Universitas Gadjah Mada.

b. Pemerintah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada

pemerintah terkait pembuatan kebijakan mengenai perjanjian BGS agar

lebih memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum bagi para

pihak.

c. Masyarakat

Penerapan Asas Keseimbangan Dalam Perjanjian Bangun, Guna, Serah (BGS) Kawasan Jambi BisnisCenterAntara Pemerintah Provinsi Jambi dengan PT Kurnia PropertiANISA YUSTIKANINGTIYASUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

18

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan

pemahaman terkait perjanjian BGS sehingga menjadikan masyarakat

lebih mengerti dan memahami mengenai dasar hukum dan akibat hukum

diadakannya perjanjian ini serta agar terlindungi kepentingannya

d. Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi ilmu dan

menambah ilmu di bidang hukum perjanjian khususnya sistem perjanjian

BGS di Indonesia.

Penerapan Asas Keseimbangan Dalam Perjanjian Bangun, Guna, Serah (BGS) Kawasan Jambi BisnisCenterAntara Pemerintah Provinsi Jambi dengan PT Kurnia PropertiANISA YUSTIKANINGTIYASUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/