bab i pendahuluan a. latar...
TRANSCRIPT
![Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGsinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/31031000/578115... · menjadi faktor pemicu terdapatnya Salmonella sp pada saluran pencernaan](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022100807/5a78f7767f8b9a00168b91b1/html5/thumbnails/1.jpg)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Daging merupakan salah satu sumber protein yang sangat dibutuhkan
oleh manusia. Sumber protein tersebut dapat berasal dari daging sapi,
kerbau, kuda, domba, kambing, ikan dan ayam. Sebagian besar masyarakat
Indonesia terutama di pulau Jawa, lebih memilih mengkonsumsi daging
ayam selain karena mengandung gizi yang tinggi juga karena harganya yang
murah dan mudah dijangkau oleh semua kalangan masyarakat. Oleh karena
tingginya konsumsi daging ayam maka perlu adanya jaminan keamanan
pangan terutama yang terkait dengan cemaran mikrobia pada daging ayam.
Beberapa mikrobia yang dapat mencemari daging ayam antara lain adalah
Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Salmonella sp, Pseudomonas sp,
Clostridium perfringens dan Shigella flexneri. Berbagai penelitian telah
menunjukkan bahwa unggas dan produknya merupakan titik-titik rawan
kontaminasi Salmonella sp. Beberapa jenis Salmonella sp yang sering
ditemukan mengkontaminasi daging ayam adalah Salmonella enteritidis,
Salmonella gallinarum, Salmonella pullorum, Salmonella agona, Salmonella
typhimurium, Salmonella infantis, Salmonella brandenburg (Anonim, 2001).
Kontaminasi Salmonella sp pada daging ayam dapat terjadi pada
waktu di peternakan. Lingkungan peternakan yang tidak bersih, tangan
pekerja, kotoran unggas, air dan makanan yang dikonsumsi oleh ayam dapat
![Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGsinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/31031000/578115... · menjadi faktor pemicu terdapatnya Salmonella sp pada saluran pencernaan](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022100807/5a78f7767f8b9a00168b91b1/html5/thumbnails/2.jpg)
2
menjadi faktor pemicu terdapatnya Salmonella sp pada saluran pencernaan
dan masuk ke dalam saluran usus. Bakteri ini dapat menyebar bersama aliran
darah, selanjutnya ke sebagian tubuh lain dan dapat berkembang biak dengan
baik. Kontaminasi Salmonella sp pada daging ayam juga dapat terjadi selama
proses transportasi. Tempat untuk meletakkan daging ayam dapat
menyebabkan terjadinya kontaminasi Salmonella sp pada daging ayam.
Selain itu udara juga dapat menyebabkan terjadinya kontaminasi Salmonella
sp pada daging ayam. Kontaminasi Salmonella sp pada daging ayam dapat
pula terjadi di rumah pemotongan ayam (RPA). Air yang digunakan untuk
mencuci daging ayam dan alat yang digunakan untuk memotong daging
ayam, serta tangan pekerja juga dapat menyebabkan terjadinya kontaminasi
Salmonella sp pada daging ayam. Sarana transportasi dan peralatan atau
wadah yang digunakan untuk meletakkan daging ayam selama proses
transportasi dari rumah pemotongan hewan ke pedagang juga dapat
menyebabkan kontaminasi Salmonella pada daging ayam. Selain itu, proses
kontaminasi Salmonella sp dapat terjadi pada waktu penjualan daging ayam.
Lingkungan pasar yang tidak higienis, tempat penjualan daging ayam,
penjual dan pembeli daging ayam, air yang digunakan untuk mencuci daging
ayam, alat yang digunakan untuk memotong daging ayam, timbangan, serta
es batu yang digunakan untuk pengawetan atau pendinginan dapat menjadi
sumber kontaminasi Salmonella sp pada daging ayam. Keberadaan bakteri
Salmonella sp pada daging ayam dan produknya sangat penting untuk
diketahui, karena dapat membahayakan kesehatan konsumen. Kontaminasi
![Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGsinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/31031000/578115... · menjadi faktor pemicu terdapatnya Salmonella sp pada saluran pencernaan](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022100807/5a78f7767f8b9a00168b91b1/html5/thumbnails/3.jpg)
3
bakteri Salmonella sp pada daging ayam dapat menyebabkan penyakit yang
dinamakan salmonellosis (Anonim, 2007).
Kasus salmonelosis telah banyak dilaporkan di negara-negara yang
sudah maju, namun persentase jumlah yang dilaporkan masih terlalu kecil
bila dibandingkan dengan wabah yang sebenarnya terjadi. Kasus
salmonellosis dapat terjadi di mana-mana, terutama di daerah beriklim tropis
atau pada musim panas. Salmonella sp yang mencemari makanan dapat
berkembang biak secara cepat karena keadaan lingkungan yang panas dan
lembab menstimulir pertumbuhannya. Lister (1977) melaporkan kasus
penyakit salmonellosis pada suatu peternakan pembibitan ayam di Bogor
yang disebabkan oleh Salmonella enteritidis. Keswandani (1996)
menyatakan, karkas ayam yang digunakan dalam industri jasa boga di
Daerah Istimewa Yogyakarta sudah tercemar bakteri Salmonella sp 6,0 x 105
CFU/g dengan total bakteri > 3 x 108 CFU/g. Sekitar 70% kasus
campylobacteriosis pada manusia disebabkan oleh Campylobacter jejuni
pada karkas ayam. Harmayani et al. (1996) menyebutkan karkas ayam
mentah yang digunakan sebagai bahan sate pada suatu industri jasa boga
telah tercemar S. aureus sebanyak 1,60 x 106 CFU/g. Menurut Nugroho
(2005), cemaran Salmonella sp pada peternakan ayam di daerah Sleman
Yogyakarta mencapai 11,40% pada daging ayam dan 1,40% pada telur. Di
Eropa dan Amerika Serikat sering terjadi kasus penyakit yang disebabkan
oleh Salmonella enteritidis yang ditularkan melalui daging ayam, telur dan
produk olahannya (Baumler et. al. 2000). Selama tahun 2004 di Uni Eropa
![Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGsinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/31031000/578115... · menjadi faktor pemicu terdapatnya Salmonella sp pada saluran pencernaan](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022100807/5a78f7767f8b9a00168b91b1/html5/thumbnails/4.jpg)
4
yang terdiri dari 25 negara anggota dilaporkan bahwa telah ditemukan
192,703 kasus salmonellosis dan rata-rata 47.500 kasus per tahun dijumpai
di Amerika Serikat adalah penyakit salmonellosis yang disebabkan oleh
Salmonella sp yang ditularkan melalui daging ayam, telur, dan produk
olahannya. Balai Penelitian Veteriner Bogor, antara bulan April 2001−Maret
2003 dapat mengidentifikasi beberapa Salmonella schwazengrund dari
karkas ayam, telur ayam dan air di daerah Jawa Barat.
Berdasarkan survey yang dilakukan, kontaminasi Salmonella sp pada
daging ayam yang dijual di pasar tradisional di wilayah kota Yogyakarta
dapat terjadi karena lingkungan pasar yang tidak higienis, kurangnya
perhatian penjual terhadap kebersihan, alat-alat serta wadah atau tempat
yang digunakan untuk menjual daging ayam tidak higienis, tangan penjual
dan pembeli yang tidak higienis dapat memicu pertumbuhan dan
perkembangan Salmonella sp pada daging ayam. Air yang digunakan untuk
mencuci daging ayam yang telah dipotong tidak diganti sehingga air
kelihatan sangat kotor dan keruh bercampur darah ayam. Es batu yang
digunakan untuk mengawetkan atau mendinginkan daging ayam serta
timbangan yang digunakan untuk menimbang daging ayam dapat
menyebabkan terjadinya kontaminasi Salmonella sp pada daging ayam.
Berdasarkan hasil wawancara dengan penjual daging ayam di pasar
Beringharjo, daging ayam yang dijual diperoleh dari rumah pemotongan
Ayam (RPA) di jalan Godean. Jumlah penjual daging ayam lebih dari
sepuluh orang dan setiap penjual dapat menjual kira-kira 50−100 ekor ayam
![Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGsinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/31031000/578115... · menjadi faktor pemicu terdapatnya Salmonella sp pada saluran pencernaan](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022100807/5a78f7767f8b9a00168b91b1/html5/thumbnails/5.jpg)
5
per hari. Ayam yang dijual dalam bentuk eceran atau telah dipotong menjadi
bagian yang lebih kecil. Jika daging ayam yang dijual tidak habis dalam satu
hari maka akan disimpan dalam es batu yang kemudian akan dijual kembali
besoknya. Sama seperti di pasar Beringharjo, penjual daging ayam di pasar
Kranggan memperoleh daging ayam dari rumah pemotongan Ayam di jalan
Godean dan jumlah daging ayam yang terjual dalam waktu satu hari dapat
mencapai 50−100 ekor. Jumlah penjual daging ayam di pasar Kranggan lebih
sedikit, kira-kira enam sampai delapan orang. Sebaliknya di pasar
Lempuyangan, daging ayam diperoleh dari para distributor. Pembersihan dan
pemotongan daging ayam dilakukan sendiri oleh penjual. Sedangkan jumlah
daging ayam yang dipasarkan tergantung dari permintaan pelanggan. Daging
ayam yang dijual dalam bentuk potongan-potongan kecil karena tergantung
dari kebutuhan pembeli.
Penelitian tentang tingkat cemaran Salmonella sp pada daging ayam
ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya yang telah
dilakukan oleh beberapa peneliti di peternakan ayam dan di beberapa
industri jasa boga di Indonesia. Pada penelitian ini lebih difokuskan pada
daging ayam yang sudah dipotong-potong (bukan karkas) yang dijual di
pasar tradisional. Fasilitas tempat penjualan daging ayam di pasar tradisional
di kota Yogyakarta masih sangat memprihatinkan. Daging ayam yang
diperdagangkan hanya diletakkan diatas meja tanpa dilengkapi dengan alat
pendingin yang membedakannya dengan penjualan daging ayam di
supermarket.
![Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGsinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/31031000/578115... · menjadi faktor pemicu terdapatnya Salmonella sp pada saluran pencernaan](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022100807/5a78f7767f8b9a00168b91b1/html5/thumbnails/6.jpg)
6
Jumlah mikrobia yang cukup tinggi dan jenis mikrobia berbahaya
pada daging ayam yang dijual di pasar tradisional cukup menghawatirkan,
terlebih lagi bila pemotongan dilakukan di pasar tradisional (Budinaryanto et
al. 2000). Oleh karena itu, keamanan daging ayam harus semakin
diperhatikan karena daging ayam banyak dikonsumsi oleh masyarakat selain
kandungan gizi yang tinggi juga karena harganya yang murah. Semakin
sering masyarakat mengkonsumsi daging ayam yang telah terkontaminasi
Salmonella sp maka akan semakin besar pula penyakit yang ditimbulkan.
Salmonella sp yang terdapat pada bahan pangan seperti daging ayam, apabila
dikonsumsi oleh manusia dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh. Hal
inilah yang mendorong peneliti melakukan penelitian untuk mendeteksi
tingkat cemaran Salmonella sp pada daging ayam yang dijual di pasar
tradisional di wilayah kota Yogyakarta.
B. RUMUSAN MASALAH
Apakah daging ayam segar yang dijual di pasar tradisional di wilayah
kota Yogyakarta mengandung cemaran Salmonella sp? Seberapa besar
tingkat cemaran Salmonella sp pada daging ayam tersebut?
C. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya cemaran
bakteri Salmonella sp pada daging ayam segar yang dijual di pasar
![Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGsinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/31031000/578115... · menjadi faktor pemicu terdapatnya Salmonella sp pada saluran pencernaan](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022100807/5a78f7767f8b9a00168b91b1/html5/thumbnails/7.jpg)
7
tradisional di wilayah kota dan seberapa besar tingkat cemaran Salmonella
sp pada daging ayam.
D. BATASAN MASALAH
Yang dimaksud dengan tingkat cemaran Salmonella sp dalam
penelitian ini adalah tingkat cemaran Salmonella sp berdasarkan sampel
yang diteliti dalam penelitian ini dan berdasarkan jumlah koloni yang positif
Salmonella sp dalam sampel daging ayam yang diuji. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah daging ayam segar yang telah
dipotong menjadi bagian yang kecil. Sampel daging ayam segar ini diambil
dari tiga lokasi yaitu pasar Lempuyangan, pasar Kranggan, dan pasar
Beringharjo yang ada di kota Yogyakarta. Waktu Pengambilan sampel
dilakukan pada pagi hari antara pukul 07.00−09.00 WIB. Pada masing-
masing lokasi diambil 15 sampel, sehingga total keseluruhan adalah 45
sampel. Diharapkan keempat puluh lima sampel tersebut dapat menjadi
gambaran cemaran Salmonella sp pada daging ayam yang dijual di pasar
tradisional di wilayah kota Yogyakarta.
E. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah dapat memperoleh
informasi tentang tingkat cemaran Salmonella sp dan keamanan daging ayam
secara mikrobiologis di wilayah kota Yogyakarta. Teknik isolasi yang
digunakan dalam penelitian ini akan dapat diterapkan dalam dunia
![Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGsinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/31031000/578115... · menjadi faktor pemicu terdapatnya Salmonella sp pada saluran pencernaan](https://reader038.vdokumen.com/reader038/viewer/2022100807/5a78f7767f8b9a00168b91b1/html5/thumbnails/8.jpg)
8
pendidikan untuk mengetahui keberadaan Salmonella sp pada daging ayam
pada umumnya dan diperoleh isolat lokal Salmonella pada daging ayam,
dapat diteliti lebih lanjut tentang sifat-sifat dan patogenitasnya pada manusia.
Penjual dapat lebih memperhatikan kualitas dan kebersihan dalam menjual
bahan pangan terutama daging ayam. Selain itu dapat menjadi bahan
pertimbangan bagi konsumen sebelum memilih daging ayam demi
kesehatan.