bab i pendahuluan a. latar belakang masalaheprints.ums.ac.id/28301/3/3._bab_i.pdfbaik. peran bahasa...

8
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran yang memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan Indonesia. Bahasa Indonesia adalah alat komunikasi paling penting untuk mempersatukan seluruh bangsa. Melalui penggunaan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi, suku-suku bangsa Indonesia bisa di persatukan dan mampu menjalin komunikasi dengan baik. Peran bahasa Indonesia terlihat dalam ikrar isi yang ketiga dari sumpah pemuda yang berbunyi “Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia”. Pada tanggal 18 Agustus 1945 setelah proklamasi ditetapkan Undang-Undang 1945 yang di dalamnya terdapat pasal 36 yang menyatakan bahwa “Bahasa Negara Indonesia ialah Bahasa Indonesia”. Pada dasarnya pembelajaran Bahasa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa siswa. Pengajaran keterampilan berbahasa, sesuai dengan namanya, bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berbahasa siswa. Terampil berbahasa berarti terampil menyimak, terampil berbicara, terampil membaca, dan terampil menulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar (Tarigan, 1987:22).

Upload: hakhanh

Post on 08-May-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/28301/3/3._BAB_I.pdfbaik. Peran bahasa Indonesia terlihat dalam ikrar isi yang ketiga dari sumpah pemuda yang berbunyi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran yang memiliki

peranan penting dalam dunia pendidikan Indonesia. Bahasa Indonesia adalah

alat komunikasi paling penting untuk mempersatukan seluruh bangsa.

Melalui penggunaan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi, suku-suku

bangsa Indonesia bisa di persatukan dan mampu menjalin komunikasi dengan

baik. Peran bahasa Indonesia terlihat dalam ikrar isi yang ketiga dari sumpah

pemuda yang berbunyi “Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng

bahasa persatoean, bahasa Indonesia”. Pada tanggal 18 Agustus 1945 setelah

proklamasi ditetapkan Undang-Undang 1945 yang di dalamnya terdapat pasal

36 yang menyatakan bahwa “Bahasa Negara Indonesia ialah Bahasa

Indonesia”.

Pada dasarnya pembelajaran Bahasa Indonesia bertujuan untuk

meningkatkan keterampilan berbahasa siswa. Pengajaran keterampilan

berbahasa, sesuai dengan namanya, bertujuan untuk menumbuhkan dan

mengembangkan keterampilan berbahasa siswa. Terampil berbahasa berarti

terampil menyimak, terampil berbicara, terampil membaca, dan terampil

menulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar (Tarigan, 1987:22).

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/28301/3/3._BAB_I.pdfbaik. Peran bahasa Indonesia terlihat dalam ikrar isi yang ketiga dari sumpah pemuda yang berbunyi

2

Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan dan menjadi satu

kesatuan.

Selanjutnya setiap keterampilan itu erat pula hubungannya dengan

proses-proses berfikir yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang

mencerminkan pemikirannya. Semakin seseorang terampil berbahasa,

semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya. Keterampilan hanya dapat

diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktek dan banyak latihan. Aspek

keterampilan berbahasa itu sendiri meliputi ketrampilan mendengarkan,

berbicara, membaca, dan menulis.

Pada penelitian ini, peneliti hanya memfokuskan pada aspek

keterampilan menulis. Aspek menulis dipilih karena menulis merupakan

salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting dipelajari karena dapat

membekali kecakapan hidup bagi siapa pun yang bisa menguasainya. HampIr

semua kalangan dan profesi sangat memerlukannya, terlebih-lebih kalangan

terpelajar, mahasiswa, dan akademisi.

Menulis adalah : “… menurunkan atau melukiskan lambang grafik

yang menggambarkan suatu bahasa yang di pahami oleh seseorang sehingga

orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka

memahami dengan gambar grafik tersebut” (H.G Tarigan , 2008:22). Jadi,

Menulis merupakan bentuk nyata dari sebuah ungkapan yang berbentuk

abstrak.

Standar kompetensi menulis yang diharapkan dimiliki oleh siswa

lulusan SD dalam mempelajari Bahasa dan Sasra Indonesia adalah mampu

mengekspresikan berbagai pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan dalam

berbagai ragam tulisan, ragam sastra maupun nonsastra. Salah satunya materi

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/28301/3/3._BAB_I.pdfbaik. Peran bahasa Indonesia terlihat dalam ikrar isi yang ketiga dari sumpah pemuda yang berbunyi

3

dalam pembelajaran yaitu membuat karangan. Karangan adalah karya tulis

hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan

menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami.

Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi,

deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.

Dalam materi belajar siswa kelas IV, terdapat materi menulis

karangan, yang mana di dalamnya termasuk menulis karangan deskripsi.

Karangan deskripsi ialah karangan yang menggambarkan atau melukiskan

sesuatu seakan-akan pembaca melihat, mendengar, merasakan, dan

mengalaminya sendiri.

Di SDN 01 Jantiharjo Karanganyar, keterampilan menulis karangan

deskripsi masih rendah, hal itu diketahui dari hasil wawancara dengan guru

kelas IV sebelum dilaksanakannya siklus. Hal ini didasarkan pada nilai yang

diperoleh siswa dari hasil tes menulis karangan deskripsi yang dilakukan oleh

guru sebelumnya. Pemberian nilai dilakukan dengan cara menugasi siswa

membuat sebuah karangan deskripsi, kemudian guru menilai hasil tulisan

siswa tersebut. Hasilnya, nilai rata-rata keterampilan menulis siswa kelas IV

sebagian besar belum mencapai kriteria ketuntasan minimal nilai 75. Hanya

ada 25,64% siswa yang mampu mencapai KKM, sedangkan sisanya 74,36%

belum mampu mencapai KKM. Padahal idealnya 75% siswa harusnya

mampu mencapai KKM tersebut. Hal tersebut terjadi karena dalam kegiatan

pembelajaran, guru masih mengajar secara konvensional tanpa menggunakan

strategi pembelajaran inovatif yang sesuai dengan materi. Selain itu, sesuai

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/28301/3/3._BAB_I.pdfbaik. Peran bahasa Indonesia terlihat dalam ikrar isi yang ketiga dari sumpah pemuda yang berbunyi

4

dengan teori perkembangan kognitif menurut Piaget (dalam Putri Agustina:

2011) yang menyatakan bahwa usia 7 tahun – 11 tahun adalah dalam tahap

operasional konkrit, yaitu dapat berfikir secara logis dan mengklasifikasikan

benda-benda yang dilihatnya secara langsung atau nyata. Sehingga dalam

materi menulis karangan deskripsi, siswa kurang maksimal dalam

mengembangkan gagasannya terhadap suatu objek atau peristiwa ke dalam

bentuk tulisan atau karangan, dikarenakan siswa hanya menulis karangan

deskripsi di dalam kelas tanpa melihat dan mengamati langsung objek atau

peristiwa yang mereka deskripsikan.

Selain melakukan wawancara, peneliti juga malakukan observasi ke

lapangan untuk mengetahui kondisi proses kegiatan belajar mengajar.

Pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas cenderung monoton dan

konvensional, kegiatan belajar dikuasai guru dengan bentuk komunikasi

didalam kelas yang bersifat satu arah. Guru hanya memberikan teori-teori

yang kemudian siswa diminta untuk mengerjakan tugas atau soal.

Saat ini, masih sering terjadi rutinitas proses belajar yang cenderung

kaku dan baku, tidak lagi mengutamakan ide kreatifitas setiap peserta didik

karena semuanya harus terpola linier didalam kelas (pedagogy indoor

lerning). Strategi yang diterapkan adalah sepersis mungkin apa yang tertulis

dalam buku, bahkan kalau bisa siswa hafal hingga koma dan titik, apabila

tidak sama dalam dianggap salah. Beginilah rupa dan sistem pendidikan yang

tengah kita jalani saat ini sehingga memunculkan pendekatan baru yang kita

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/28301/3/3._BAB_I.pdfbaik. Peran bahasa Indonesia terlihat dalam ikrar isi yang ketiga dari sumpah pemuda yang berbunyi

5

kenal dengan belajar luar kelas (outdoor learning), yang lebih memadukan

unsur bermain sambil belajar (Husamah,2013:18 )

Melihat kondisi tersebut, peneliti merasa perlu adanya upaya untuk

mengatasi permasalahan yang ada, yaitu dengan menerapkan strategi

pembelajaran yang tepat sesuai dengan tujuan. Penerapan strategi

pembelajaran Outing Class adalah salah satu cara yang bisa digunakan,

karena dengan strategi Outing Class, siswa akan dapat melihat, mendengar,

merasakan, dan mengalami sendiri. Hal itu sangat sesuai dengan tujuan

penulisan karangan deskripsi.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti memutuskan untuk melakukan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “ PENERAPAN STRATEGI

PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK MENINGKATKAN

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA MATA

PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SDN 01

JANTIHARJO KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2013 / 2014.”

B. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, agar

penelitian yang dikaji dapat lebih mendalam dan terarah maka diperlukan

pembatasan masalah sebagai berikut:

1. Peneliti hanya melakukan penelitian terhadap keterampilan menulis

karangan deskripsi siswa kelas IV SDN 01 Jantiharjo Kecamatan

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/28301/3/3._BAB_I.pdfbaik. Peran bahasa Indonesia terlihat dalam ikrar isi yang ketiga dari sumpah pemuda yang berbunyi

6

Karanganyar Kabupaten Karanganyar tahun ajaran 2013 / 2014 dalam

mata pelajaran Bahasa Indonesia.

2. Peneliti menerapkan strategi pembelajaran Outing Class pada siswa

kelas IV SDN 01 Jantiharjo Kecamatan Karanganyar Kabupaten

Karanganyar Tahun ajaran 2013 / 2014.

C. Rumusan Masalah

Sesuai dengan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah, apakah penerapan strategi pembelajaran Outing

Class dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkatkan

keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN 01 Jantiharjo

Karanganyar ?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan

menulis karangan deskripsi dengan menerapkan strategi pembelajaran Outing

Class pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas IV SDN 01

Jantiharjo Karanganyar.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat

digunakan sebagai alternatif dalam mengembangkan pembelajaran Bahasa

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/28301/3/3._BAB_I.pdfbaik. Peran bahasa Indonesia terlihat dalam ikrar isi yang ketiga dari sumpah pemuda yang berbunyi

7

Indonesia khususnya pada materi menulis karangan deskripsi. Secara rinci

manfaat penelitian ini sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini dapat memberikan sumbangan pada

pembelajaran Bahasa Indonesia, terutama dalam materi menulis karangan

deskripsi melalui strategi pembelajaran Outing Class.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

1) Bagi peneliti, diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan

sebagai pelajaran yang berharga serta pijakan dalam melaksanakan

penelitian selanjutnya agar lebih baik dan lebih sempurna dalam

hal peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi pada

mata pelajaran Bahasa Indonesia.

b. Bagi Sekolah

1) Meningkatkan kualitas proses pembelajaran di sekolah.

2) Memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam rangka

perbaikan proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan

kualitas pendidikan di SDN 01 Jantiharjo Karanganyar.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/28301/3/3._BAB_I.pdfbaik. Peran bahasa Indonesia terlihat dalam ikrar isi yang ketiga dari sumpah pemuda yang berbunyi

8

c. Bagi Guru

1) Guru lebih terdorong untuk menerapkan dan mengembangkan

strategi pembelajaran yang lebih bervariasi, sehingga tujuan

pembelajaran dapat tercapai.

2) Bahan refleksi guru sebagai salah satu alternatif strategi Outing

Class terkait dengan peningkatan keterampilan menulis karangan

deskripsi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia

3) Meningkatkkan kinerja dan kreativitas guru melalui perbaikan

kualitas pembelajaran dengan menerapkan berbagai variasi strategi

pembelajaran.

d. Bagi Siswa

1) Siswa lebih mudah memahami materi pelajaran yang disampaikan

oleh guru dengan menerapkan strategi Outing Class.

2) Siswa lebih mudah mengembangkan kreativitas dan pemahaman

terhadap materi yang dipelajari

3) Siswa dapat meningkatkan prestasi belajarnya.

e. Bagi Peneliti lain:

1) Dapat dijadikan referensi sebagai acuan penelitian berikutnya.