sekelumit tentang ikrar (indeks kesejahteraan rakyat)
DESCRIPTION
Apakah IKraR?TRANSCRIPT
-
Gambar dari: fuji-veong.blogspot.com
Rusman R. Manik
swamandiri.wordpress.com | slideshare.net/rusmanik | 081 668 9361
Indeks Kesejahteraan Rakyat
-
Ukuran Penilaian Pencapaian
Tujuan pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia =
Tujuan Pembentukan NKRIMelindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Bagaimanakah mengukur dan menilai tingkat pencapaian tujuan itu? -
Ukuran Penilaian Pencapaian
Ada banyak ukuran yg dapat digunakan, tetapi semuanya tidak khas Indonesia.Khas Indonesia diartikan sebagai = dibangun dari dan untuk mewujudkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 sesuai dengan konteks kekinian.Ukuran itu harus menjadi bagian utama dalam Manajemen Pembangunan Bangsa Indonesia, yaitu untuk:
Tujuan Pembentukan NKRIProve akuntabilitas kinerja pemimpin, dan
Improve pencapaian tujuan NKRI.
Gambar dari: www.doncio.navy.mil
-
Beberapa Alat Ukur Alternatif
1.Human Development Index
Indeks ini memperhitungkan 4 indikator, yaitu: angka melek huruf, angka partisipasi kasar gabungan, angka harapan hidup saat lahir, dan PDB per kapita (daya beli).
2.Gross National Happiness (Oleh Bhutan)
Indeks ini memperhitungkan 9 domain dan 33 indikator, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif.
3.Index Quality of Life
Indeks ini memperhitungkan 9 variabel, yaitu: kesehatan, kehidupan keluarga, kehidupan masyarakat, kesejahteraan materi, keamanan dan stabilitas politik, iklim dan geografi, keamanan kerja, kebebasan politik, dan kesetaraan gender.
-
Beberapa Alat Ukur Alternatif
4.Prosperity Index
Indeks ini memperhitungkan 8 indikator, yaitu: economy, health, entrepreneurship, safety and security, governance, personal freedom, education, dan social capital.
5.The Better Life Index
Indeks ini memperhitungkan 11 indikator, yaitu: housing, income, jobs, community, education, environment, civic engagement, health, life satisfaction, safety, dan work-life balance.
6.The Economic Well-being Index
Indeks ini memperhitungkan 4 dimensi: consumption flows, stock wealth, equality, dan economic security. Total indikator = 18
-
Apakah IKraR itu?
IKraR = Indeks Kesejahteraan Rakyat.Dikembangkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kesejah-teraan Rakyat Republik Indonesia.Diluncurkan pada: 21 Maret 2012, oleh HR. Agung Laksono. -
Kegunaan IKraR
IKraR = Indeks Kesejahteraan Rakyat.Digunakan untuk mengukur:tingkat kesejahteraan rakyat;
keberhasilan pembangunan yang inklusif; dan
ketersediaan akses terhadap pemenuhan hak-hak dasar rakyat
di Indonesia.
-
IKraR sebagai Koreksi pada IPM
Dinyatakan bahwa:
IKraR bukan pesaing IPM, tetapi memperluas IPM.Perluasan pada IKraR = memperhitungkan 3 dimensi, yaitu: keadilan sosial, keadilan ekonomi serta demokrasi dan kepemerintahan. Dengan IKraR, pilihan kebijakan akan lebih jelas melalui analisis pada tiap indikator yang digunakan dalam tiap dimensi kesejahteraan. -
Mengapa IKraR?
Argumentasi Faktual
3 Argumentasi Resmi Penyusunan IKraRTelah ada pergeseran paradigma pembangunan, tetapi ukuran2 kesejahteraan yg digunakan saat ini masih lebih bersifat makro, sektoral dan tidak komprehensif (didominasi perspektif ekonomi).
Argumentasi KonstitutifUndang-undang Dasar 1945: Pasal 28C ayat 1; Pasal 28H ayat 1; Pasal 28H ayat 3; Pasal 34 ayat 1; dan Pasal 34 ayat 2. Pasal2 tsb secara eksplisit memandatkan Pemerintah utk mewujudkan tujuan pembangunan nasional, yaitu: masyarakat yg mandiri, sejahtera, adil dan makmur.
Argumentasi Hubungan InternasionalIndonesia telah meratifikasi Kovenan tentang pemenuhan Hak Ekonomi, Sosial dan Kultural (EKOSOB, UN) pada tahun 2005.
-
Nilai IKraR
Nilai IKraR berkisar antara 0 hingga 100Dari gambar di atas: tingkat kesejahteraan rakyat di Papua lebih rendah dibanding tingkat kesejahteraan rakyat di Kalimantan Timur.
-
3 Dimensi Pembentuk IKraR
Dimensi Keadilan SosialMengukur keadilan dalam pemenuhan kebutuhan dasar, perbaikan aksesibilitasnya, serta pengurangan kesenjangan sosial di masyarakat.
Dimensi Keadilan EkonomiMengukur keadilan kepemilikan dan aksesibilitas rakyat terhadap sumberdaya ekonomi untuk mencapai kesejahteraannya.
Dimensi Demokrasi dan GovernanceMengukur kemajuan pembangunan demokrasi yg menjamin hak rakyat berpartisipasi dalam keseluruhan proses pembangunan secara mandiri tanpa diskriminasi.
IKraR
Demokrasi & Governance
Keadilan Ekonomi
Keadilan Sosial
-
22 Indikator pada 3 Dimensi
Pembentuk IKraR -
Kesejahteraan Rakyat Berdasarkan IKraR
Kesejahteraan rakyat yang tertinggi ada di Provinsi DKI Jakarta, Bali, dan DI Yogyakarta.Kesejahteraan rakyat masih sangat rendah di Provinsi Papua dan Papua Barat.Selisih antara yang tertinggi dengan yang terendah cukup besar = 24,02 (Standard Deviasi = 4,94)Ada 18 (54,5%) Provinsi yang tingkat kesejahteraan rakyatnya di bawah rerata nasional. -
Kesejahteraan Rakyat di Kab. Gunung Kidul
Berdasarkan Nilai IKraR, 2009 - 2012
-
Tingkat Kesejahteraan Rakyat di DIY
Berdasarkan Nilai IKraRDi lingkup Provinsi DIY, tingkat kesejahteraan rakyat yg tertinggi ada di Kab. Sleman. Kondisi terendah ada di Kab. Gunung Kidul. Tetapi masih jauh lebih baik dibanding rerata nasional.
-
Mengapa Tingkat Kesejahteraan Rakyat di Kab. Gunung Kidul Lebih Rendah?
Di Kab. Gunung Kidul, dari tahun 2009-2012, rerata capaian pada seluruh dimensi kesejahteraan rakyat (IKraR) masih relatif rendah, khususnya pada dimensi keadilan sosial
-
Di Kab. Gunung Kidul, Capaian pada Dimensi2 Kesejahteraan Rakyat Masih Relatif Rendah
IKraR
Dimensi Keadilan Sosial
Dimensi Keadilan Ekonomi
Dimensi Demokrasi dan Governance
-
Detail Penghitungan IKraR Kab. Gunung Kidul dan Kab. Sleman, 2011
Kabupaten Gunung Kidul
Kabupaten Sleman
-
Pilihan Kebijakan Peningkatan IKraR
Memperbaiki kondisi di tiap indikator dengan mensinergikan peran pemerintah, peran serta masyarakat, dan perusahaan.Monev pencapaiannya utk prove dan improve kondisinya secara berkelanjutan.
oleh Pemkab Gunung KidulDimensi Keadilan Sosial
-
Pilihan Kebijakan Peningkatan IKraR
Memperbaiki kondisi di tiap indikator dengan mensinergikan peran pemerintah, peran serta masyarakat, dan perusahaan.Monev pencapaiannya utk prove dan improve kondisinya secara berkelanjutan.
oleh Pemkab Gunung KidulDimensi Keadilan Ekonomi
-
Pilihan Kebijakan Peningkatan IKraR
Memperbaiki kondisi di tiap indikator dengan mensinergikan peran pemerintah, peran serta masyarakat, dan perusahaan.Monev pencapaiannya utk prove dan improve kondisinya secara berkelanjutan.
oleh Pemkab Gunung KidulDimensi Demokrasi dan Governance
-
Masukan untuk Penyempurnaan IKraR
1.Pembobotan
Tiap dimensi dalam IKraR memiliki pengaruh yang berbeda terhadap kesejahteraan rakyat. Tetapi, mengapa tiap dimensi diberi bobot yang sama, yakni: 1/3.
2.Indikator Input VS Indikator Output (Keluaran) atau Outcome (Hasil)
Indikator Tingkat Pemerataan Pendapatan cenderung merupakan hasil dari kebijakan dan terkait langsung dengan kesejahteraan rakyat.
Sedangkan indikator Rasio PAD terhadap APBD masih merupakan input, yang belum tentu mengindikasikan peningkatan kesejahteraan rakyat.
Pilihan indikator alternatif untuk Rasio PAD terhadap APBD = Nilai LAKIPDA atau Status Opini BPK terhadap LKD.
-
Masukan untuk Penyempurnaan IKraR
3.Indikator yang nilai idealnya = lebih kecil, lebih baik
Indikator Proporsi Pengeluaran Rumah Tangga untuk Biaya Pendidikan harus dispesifikasi lebih lanjut, atau diinterpretasi secara lebih hati-hati.
Dengan adanya kebijakan yang menggratiskan SPP atau seperti Kartu Indonesia Pintar, maka pengeluaran rumah tangga untuk biaya pendidikan SD, dan bahkan SMP, akan cenderung menurun.
4.Perluasan Indikator IKraR
Indikator pada IKraR masih dapat diperluas sehingga lebih komprehensif mengukur kesejahteraan rakyat Indonesia.
5.Penggunaan IKraR
Bila telah disempurnakan, IKraR dapat dijadikan sebagai alat untuk Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
-
Daftar Referensi
Publikasi
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Republik Indonesia (2012), Indeks Kesejahteraan Rakyat (IKraR), Buku 1.
http://www.sapa.or.id/publikasi/penanggulangan-kemiskinan-buku-1-ikrar.pdf
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Republik Indonesia (2012), Indeks Kesejahteraan Rakyat (IKraR), Buku 2.
http://www.sapa.or.id/publikasi/penanggulangan-kemiskinan-buku-2-ikrar.pdf
http://www.sapa.or.id/tentang-ikrar
Sumber data
http://www.sapa.or.id/2013-05-13-14-18-32/penanggulangan-kemiskinan-indeks-ikrar
http://www.sapa.or.id/data-kemiskinan-yogyakarta-indeks-kesejahteraan-rakyat-ikrar
53.49
55.9756.07
57.14
46.67
51.04
50.33
51.14
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
2009201020112012
Gunung KidulSlemanLinear (Gunung Kidul)
22.48
23.06
22.91
23.12
19.41
20.4419.80
20.04
17.00
18.00
19.00
20.00
21.00
22.00
23.00
24.00
2009201020112012
Gunung KidulSlemanLinear (Gunung Kidul)
15.79
12.59
12.7212.78
13.46
12.62
12.87
12.44
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
16.00
18.00
2009201020112012
Gunung KidulSlemanLinear (Gunung Kidul)
15.22
20.31
20.44
21.24
18.66
17.66
17.99
13.80
0.00
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
2009201020112012
Gunung KidulSlemanLinear (Gunung Kidul)
19.92
12.85
17.03
22.89
13.47
19.30
18.70
14.67
21.59
0.00
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
Dimensi Keadilan SosialDimensi Keadilan EkonomiDimensi Demokrasi dan Government
Gunung KidulSlemanProvinsi DIY
51.14
52.85
53.59
56.75
57.14
56.52
47.83
49.80
50.79
52.31
55.47
55.67
54.95
45.38
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
Gunung KidulKulon ProgoBantulKota YogyakartaSlemanProvinsi DIYNasional
IKraR (Thn 2012)Rerata Nilai IKraR (2009-2012)
Rerata Nilai IKraR, 2009-2013
33.7
38.1
39.8
40.6
41.4
41.4
41.7
41.7
41.8
42.4
42.5
43.2
44.9
45.4
45.5
45.8
45.9
46.2
46.3
46.6
46.7
47.4
47.6
47.7
48.0
48.1
48.3
48.9
49.1
49.2
51.3
55.3
55.5
57.7
0.0010.0020.0030.0040.0050.0060.0070.00
Papua
Papua Barat
Nusa Tenggara Barat
Maluku
Sulawesi Tenggara
Maluku Utara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Sulawesi Tengah
Aceh
Nusa Tenggara Timur
Bengkulu
Kalimantan Barat
Sumatera Utara
Jambi
Lampung
Sumatera Barat
Kalimantan Tengah
Nasional
Sumatera Selatan
Jawa Timur
Bangka Belitung
Sulawesi Selatan
Jawa Barat
Riau
Kalimantan Selatan
Banten
Sulawesi Utara
Kepulauan Riau
Jawa Tengah
Kalimantan Timur
D. I. Yogyakarta
Bali
DKI Jakarta