bab i pendahuluan a. latar belakang...

13
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan ini manusia mempunyai kebutuhan yang beraneka ragam, untuk dapat memenuhi kebutuhannya tersebut maka manusia dituntut untuk bekerja. Baik pekerjaan yang diusahakan sendiri yaitu bekerja atas usaha modal dan tanggung jawab sendiri, ataupun bekerja pada orang lain yang artinya bekerja dengan bergantung pada orang lain, yang memberi perintah dan mengutusnya sehingga harus tunduk dan patuh pada orang yang memberikan pekerjaan tersebut serta mendapatkan upah sebagai hasil dari bekerja. Bekerja pada orang lain harus tunduk serta taat atas semua peraturan yang telah dibuat serta orang yang mempekerjakan pekerja yang dapat disebut dengan pengusaha atau majikan bertanggung jawab penuh terhadap pekerja saat jam kerja. Di dalam melakukan suatu pekerjaan, semua tidak akan selalu berjalan dengan lancar.Suatu saat pasti akan terjadi kecelakaan kerja baik yang bersifat ringan maupun yang bersifat berat. Kecelakaan kerja bersifat ringan adalah kecelakaan kerja yang menimbulkan resiko yang kecil dan dapat segera diselesaikan, namun jika kecelakaan yang bersifat berat merupakan kecelakaan yang beresiko pada cacat sementara maupun seumur hidup maupun hingga sampai pada kematian. Kecelakaan kerja membuat pekerjaan menjadi terhambat sehingga menimbulkan resiko pada pekerja maupun pengusaha. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang tidak diinginkan maka pengusaha harus memperhatikan keselamatankerja para pekerja sesuai dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

Upload: others

Post on 04-Feb-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Dalam kehidupan ini manusia mempunyai kebutuhan yang beraneka ragam, untuk

    dapat memenuhi kebutuhannya tersebut maka manusia dituntut untuk bekerja. Baik

    pekerjaan yang diusahakan sendiri yaitu bekerja atas usaha modal dan tanggung jawab

    sendiri, ataupun bekerja pada orang lain yang artinya bekerja dengan bergantung pada

    orang lain, yang memberi perintah dan mengutusnya sehingga harus tunduk dan patuh pada

    orang yang memberikan pekerjaan tersebut serta mendapatkan upah sebagai hasil dari

    bekerja. Bekerja pada orang lain harus tunduk serta taat atas semua peraturan yang telah

    dibuat serta orang yang mempekerjakan pekerja yang dapat disebut dengan pengusaha atau

    majikan bertanggung jawab penuh terhadap pekerja saat jam kerja. Di dalam melakukan

    suatu pekerjaan, semua tidak akan selalu berjalan dengan lancar.Suatu saat pasti akan terjadi

    kecelakaan kerja baik yang bersifat ringan maupun yang bersifat berat. Kecelakaan kerja

    bersifat ringan adalah kecelakaan kerja yang menimbulkan resiko yang kecil dan dapat

    segera diselesaikan, namun jika kecelakaan yang bersifat berat merupakan kecelakaan yang

    beresiko pada cacat sementara maupun seumur hidup maupun hingga sampai pada

    kematian. Kecelakaan kerja membuat pekerjaan menjadi terhambat sehingga menimbulkan

    resiko pada pekerja maupun pengusaha. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang

    tidak diinginkan maka pengusaha harus memperhatikan keselamatankerja para pekerja

    sesuai dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

  • 2

    Menurut Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, pada

    pasal 2 ayat (1)menjelaskan bahwa: “Keselamatan kerja yang diatur adalah keselamatan

    dalam segala tempat kerja, baik di darat, di tanah, di permukan air, di dalam air maupun di

    udara, yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia.”1

    Keselamatan kerja ialah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat alat

    kerja, bahan dan proses pengelolaanya, landasan tempat kerja dan lingkunganya, serta cara-

    cara melakukan pekerjaan.2

    Adapun pendapat lain yang mengatakan bahwa keselamatan kerja dapat diartikan

    sebagai ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan

    terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja di tempat kerja.3

    Dan yang dimaksud dengan kecelakaan kerja yaitu kecelakaan yang terjadi di

    tempat kerja atau dikenal dengan istilah kecelakaan industri. Kecelakaan industri ini secara

    umum dapat diartikan suatu kejadian yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu

    aktivitas. Ada 3 faktor penyebabnya yaitu:4

    1. Faktor manusianya

    2. Faktor materialnya/bahanya/peralatannya

    3. Faktor bahaya/sumber bahaya

    a. Perbuatan berbahaya

    b. Kondisi/keadaan berbahaya

    1Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang No.1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja

    2 Abdul Khakim. 2003. Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13

    Tahun 2003. Bandung. Penerbit PT. Citra Aditya Bakti. Hal 64

    3 Lalu Husni. 2007. Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada. Hal 138

    4Ibid. Hal 142

  • 3

    Dari kecelakaan kerja yang terjadi di dalam hubungan kerja baik kesalahan dari

    pekerja maupun kesalahan dari pihak pengusaha maka akan menimbulkan kerugian. Secara

    umum kerugian akibat dari kecelakaan kerja dibagi menjadi dua, yaitu :5

    1. Kerugian yang bersifat ekonomis. Misalnya, Kerusakan mesin produksi

    2. Kerugian yang bersifat non ekonomis. Misalnya, luka cidera yang diderita oleh

    pekerja dan kematian.

    Di dalam suatu hubungan kerja antara pihak pekerja dan juga pihak

    pengusahatimbul hak dan juga kewajiban yang harus penuhi dan dilaksanakan oleh masing-

    masing pihak. Di dalam pasal 86 ayat (1) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang

    ketenagakerjaan disebutkan bahwa :6

    “Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas :

    a. Keselamatan dan kesehatan kerja b. Moral dan kesulilaan; dan c. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai

    agama.

    Di dalam Pasal 1 huruf a Undang-Undang No. 33 Tahun 1947 tentang Kecelakaan

    Kerja dikatakan bahwa :7Di perusahaan yang diwajibkan memberi tunjangan, majikan

    berwajib membayar ganti kerugian kepada buruh yang mendapat kecelakaan berhubung

    dengan hubungan kerja pada perusahaan itu, menurut yang ditetapkan dalam Undang-

    undang ini.”

    Disini terdapat suatu permasalahan yang sampai saat ini belum menemukan suatu

    jawaban yang pasti tentang penggantian kerugian yang harus dipenuhi oleh pengusaha

    terhadap kecelakaan kerja. Karena, kewajiban pekerja seperti yang ada di dalam Pasal 12

    5 Sedjun H. Manulang. 2001. Pokok-Pokok Hukum Ketenagakerjaan Di Indonesia. Jakarta. Penerbit PT. Rineka

    Cipta. Hal 88 6 Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Pasal 86 ayat (1) 7 Undang-Undang No. 33 Tahun 1947 tentang Kecelakaan Kerja

  • 4

    huruf b dan c Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja di katakan

    dengan jelas bahwa :8

    a. Memakai alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan;

    b. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan yang

    diwajibkan;

    Sehingga jika terjadi hal kecelakaan kerja di dalam suatu perusahaan bagaimana

    bentuk bertanggung jawab baik dari pihak pengusaha maupun dari pihak pekerja yang

    diteliti oleh penulis.

    Kasus kecelakaan kerja dialami oleh salah satu perusahaan asing yang telah

    mengeksploitasi hasil mineral dan batu bara di wilayah kabupaten Tanah Grogot ini adalah

    PT. Sims, yang telah beroperasi selama sepuluh tahun di Kalimantan Timur dan juga

    banyak mempekerjakan masyarakat sekitar pertambangan untuk menjadi tenaga kerja di

    pertambangan batu bara di wilayah tersebut. Dengan lokasi tambang yang cukup besar dan

    luas, untuk menunjang hasil yang maksimal, maka didalam lokasi tambang digunakan alat

    berat salah satunya excavator, dengan banyaknya menggunakan alat berat tersebut, maka

    keselamatan para pekerja menjadi salah satu aspek yang sangat diperhatikan saat bekerja.9

    Berdasarkan statistik kecelakaan kerja yang diperoleh dari Jamsostek Cabang

    Balikpapan, periode 2009 hingga kurun waktu 2011 terjadi 4 kasus kecelakaan yang terjadi

    di PT. Sims Jaya Kaltim10. Kecelakaan kerja disebabkan faktor individual atau secara

    8 Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

    9Skripsi Fahrul ChusairiUniversitas Brawijaya Malang . Jurnal-Fahrul-Chusairi-0810113049.pdf . Diakses pada

    tanggal 6 September 2013

    10Hasil wawancara dan prasurvey dari narasumber, Bapak Rudi, dikutip pada tanggal 17 Desember 2012. Di dalam

    skripsi Fahrul ChusairiUniversitas Brawijaya Malang. Diakses pada tanggal 6 September 2013

  • 5

    tekhnis, yaitu akibat dari human error atau kondisi alat yang tidak layak pakai seperti rem

    pada kendaraan yang blong.11

    Kasus di atas merupakan salah satu kasus kecelakaan yang terjadi dikarenakan

    kesalahan dari pekerja itu sendiri, kasus kecelakaan kerja juga dialami oleh perusahaan daur

    ulang tabung gas berukuran 3 Kg di Kota Mojokerto yaitu PT. Sentral Swa Sembada.Kasus

    kecelakaan kerja yang terjadi di PT Sama Sentral Swa Sembada Mojokerto pada

    pertengahan tahun 2012 yaitu hilangnya satu jari kaki kanan salah satu pekerja yang

    bernama Pamudji Raharjo yang dikarenakan tertimpa tumpukan tabung gas yang telah

    selesai dicat. Kecelakaan tersebut terjadi dikarenakan Pamudji Raharjo tidak mengenakan

    sepatu perusahaan yang telah disediakan oleh pihak perusahaan yang dalam hal ini adalah

    pengawas produksi.12

    Kasus lain yang menimpa pekerja bernama Pipin, terjadinya kecelakaan kerja ini

    dikarenakan Pipin yang bertugas untuk mengelas kaki tabung gas yang berkarat tidak

    memakai kaca mata yang berguna melindungi mata dari percikan-percikan api saat

    mengelas.

    Kasus kecelakaan kerja seperti kasus di atas sangat merugikan bagi pihak pekerja

    maupun dari pihak perusahaan, karena kegiatan produksi saat kecelakaan kerja tersebut

    terjadi harus berhenti dalam beberapa jam. Yang seharusnya di dalam beberapa jam tersebut

    sudah bisa mendapatkan perbaikan tabung sebanyak sekitar 15 tabung, namun karena

    adanya kecelakaan kerja maka target dalam beberapa bulan jadi terganggu dan tidak sesuai

    dengan rencana. Di dalam kasus tersebut pihak yang seharusnya bertanggung jawab adalah

    11Hasil wawancara dari narasumber, Bapak Ramadhan Satrio, mekhanik senior PT. Trakindo, sebagai data tambahan

    dalam penulisan skripsi. Di dalam skripsi Fahrul ChusairiUniversitas Brawijaya Malang. Diakses pada tanggal 6

    September 2013 12 Hasil wawancara dari narasumber secara langsung, Pamudji Raharjo, dikutip pada tanggal 1 Juli 2013

  • 6

    pekerja itu sendiri dikarenakan kecelakaan tersebut disebabkan oleh kesalahan dari para

    pekerja itu sendiri yang tidak mematuhi peraturan untuk memakai sepatu pabrik yang telah

    disediakan. Namun pihak perusahaan bukan berarti tidak bersalah , karena tidak mengawasi

    dengan cermat dan segera menegur jika terlihat pekerja yang tidak memakai alat-alat

    pelindung tubuh. Sehingga dalam hal ini bagaimana tanggung jawab dari pihak pekerja dan

    pengusaha yang melatarbelakangi penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan

    disesuaikan dengan peraturan yang berlaku saat ini.

    PT. Sama Sentral Swa Sembada atau sering disebut dengan (4S) adalah suatu

    perusahaan pengolah ulang tabung elpiji ukuran 3 kg yang terletak di Kabupaten

    Mojokerto. Pekerja yang bekerja pada perusahaan ini dapat dikatakan sebagai pekerja kasar,

    dikarenakan peralatan yang digunakan termasuk ke dalam alat berat dan juga

    membahayakan sehingga membutuhkan ketelitian, keahlian, kehati-hatian dan juga

    pengawasan dari pengawas perusahaan untuk selalu memakai peralatan pelindung tubuh

    yang telah disediakan. Sehingga dalam hal ini perusahaan sangat memperhatikan

    keselamatan kerja untuk para pekerja sebanyak 26 orang tersebut. Dalam hal pengusaha

    yang selalu memperhatikan keselamatan kerja para pekerja, terkadang ada beberapa pekerja

    yang dengan sengaja tidak mematuhi peraturan perusahaan,baik peraturan yang telah tertera

    di dalam pabrik tempat pekerja bekerja maupun teguran-teguran dari pengusaha itu sendiri

    untuk selalu memakai peralatan pelindung tubuh agar supaya terhindar dari kecelakaan

    kerja yang dapat merugikan pekerja maupun pengusaha. Karena suatu perusahaan akan

    mendapatkan penilaian burup dari sudut pandang pekerja maupun masyarakat jika terlalu

    sering terjadi kecelakaan kerja.

  • 7

    Terjadinya hal yang demikian itu, maka tentunya adanya bentuk tanggung jawab

    dari kedua belah pihak baik pengusaha maupun dari pekerja itu sendiri. Bahkan kita

    mengetahui bahwa di atas telah banyak diketahui hampir seluruh referensi mengatakan

    bahwa jika terjadi kecelakaan kerja adalah tanggung jawab dari pengusaha. Sehingga

    bagaimana tanggung jawab pengusaha maupun pekerja yang akan menjadi rumusan dari

    permasalahan penulisan hukum ini.

    Berdasarkan uraianlatar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk

    melakukan penelitian dengan judul : “TINJAUAN TENTANG TANGGUNG JAWAB

    PENGUSAHA DAN PEKERJA TERHADAP KECELAKAAN KERJA (STUDI DI

    PT. SAMA SENTRAL SWASEMBADA MOJOKERTO)”

    B. Rumusan Permasalahan

    1. Bagaimana tanggung jawab pengusaha terhadap kecelakaan kerja?

    2. Bagaimana tanggung jawab pekerja terhadap kecelakaan kerja?

    C. Tujuan Penulisan

    1. Untuk mengetahui dan menganalisis tanggung jawab pengusaha terhadap kecelakaan

    kerja.

    2. Untuk mengetahui dan menganalisis tanggung jawab pekerja terhadap kecelakaan kerja

  • 8

    D. Manfaat dan Kegunaan Penulisan

    a. Manfaat

    Dari hasil penelitian ini maka secara teori diharapkan dapat memberikan manfaat

    untuk pengembangan ilmu hukum pada umumnya dan mengetahui lebih dalam mengenai

    tanggung jawab pengusaha maupun pekerja terhadap kecelakaan kerja.

    b. Kegunaan

    a) Untuk Penulis

    Sebagai prasyarat untuk memenuhi tugas akhir guna menyelesaikan studi Strata-1

    Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang, Sekaligus

    memberikan wawasan baru kepada penulis terkait tanggung jawab pengusaha maupun

    pekerja terhadap kecelakaan kerja.

    b) Untuk PT. Sama Sentral SwaSembada Mojokerto

    Sebagai bahan kajian bagi PT. Sama Sentral SwaSembada Mojokerto untuk

    mengetahui bentuk tanggung jawab jika terjadi kecelakaan kerja sesuai dengan

    Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, Undang-Undang No. 1

    Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja dan Undang-Undang No. 33 Tahun 1947

    Tentang Kecelakaan Kerja.

    c) Untuk para pekerja

    Sebagai pengetahuan bagi para pekerja agar tidak melanggar suatu peraturan

    perusahaan agar tidak terjadi kecelakaan kerja yang akan merugikan bagi perusahaan

    maupun dirinya sendiri.

  • 9

    d) Untuk Masyarakat

    Sebagai pengetahuan dalam hal tanggung jawab pengusaha maupun pekerja

    jika terjadi kecelakaan kerja.

    E. Metode Penulisan

    Dalam menentukan sebuah penulisan hasil penelitian maka dibutuhkan suatu

    metode penelitian. Pengertian Metode penelitian itu sendiri adalah salah satu bentuk dari

    pengungkapan yang digunakan untuk mencocokkan antara ilmu yang ada di dalam teori

    dengan fakta yang terjadi di dalam masyarakat. Disamping itu metode penelitian ini juga

    dapat membantu memperoleh data sebagai sumber dalam penulisan hasil penelitian ini

    sebagai Tugas Akhir (Skripsi).

    Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode–metode sebagai berikut :

    1. Metode Pendekatan

    Metode yang digunakan dalam penulisan adalah yuridis sosiologis (Socio Legal

    Research) yakni melihat hukum sebagai perilaku manusia dalam masyarakat.13 Dalam hal

    ini penulis mengkaji tentang tanggung jawab pengusaha dan pekerja terhadap kecelakaan

    kerja.

    13 Buku Pedoman. 2012. Metode Penelitian Hukum Penulisan Hukum Skripsi FH-UMM. UMM. Hal 18

  • 10

    2. Alasan Pemilihan Lokasi Penelitian

    Dalam penelitian ini penulis memilih PT. Sama Sentral Swa Sembada Mojokerto

    dikarenakan selain perusahaan ini baru berdiri sekitar 1 tahun sehingga masih sangat baru

    jika dijadikan obyek penelitian namun selain itu juga dikarenakan perusahaan ini salah satu

    perusahaan yang menggunakan tenaga kerja yang sangat beresiko jika terjadi kecelakaan

    karena alat-alat yang digunakan untuk berproduksi adalah alat-alat yang termasuk

    membahayakan jika tidak mempunyai keahlian dan ketelitian.

    3. Jenis Data

    a. Data Primer

    Data Primer Adalah jenis data, dokumen tertulis, file, rekaman, informasi, pendapat,

    dan lain-lain yang diperoleh dari sumber yang utama/pertama. Data jenis ini diperoleh

    dari sumber data yang merupakan responden penelitian yaitu :

    1. Manajer Pelaksana : H. Saiful Munir

    2. Pengawas Pelaksana : Dian Indra Tjahya

    3. 26 Pekerja di PT Sama Sentral Swa Sembada Mojokerto

    b. Data Sekunder

    Adalah jenis data yang diperoleh dari dokumen tertulis, file, rekaman, informasi,

    pendapat dan lain-lain yang diperoleh dari sumber kedua (Sekunder-buku, jurnal,

    hasil penelitian terdahulu, dan lain-lain). Sumber data dalam hal ini adalah sebagai

    berikut :

  • 11

    1. Buku-buku yang berkaitan dengan kasus yang sedang diteliti.

    2. Melihat hasil-hasil penelitian terdahulu

    3. Melihat data-data , maupun berkas-berkas yang dimiliki oleh perusahaan yang

    berkaitan dengan besarnya tingkat kecelakaan kerja tersebut serta informasi

    yang berkaitan dengan kasus yang sedang diteliti.

    4. Teknik Pengumpulan Data Penelitian.

    Untuk pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara. Pengertian dari

    wawancara itu sendiri adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan

    cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si

    penjawab atau responden.14

    Dalam proses wawancara terdapat dua pihak yang menempati kedudukan yang

    berbeda, satu pihak berfungsi sebagai pencari informasi atau penanya atau interviewer,

    sedangkan pihak yang lain berfungsi sebagai pemberi informasi. Pada penelitian yang

    dilakukan ini penulis atau peneliti berkedudukan sebagai interviewer dan sedangkan

    pemberi informasi diduduki oleh Saiful Munir sebagai manajer pelaksana dan juga Dian

    Indra Tjahya sebagai pengawas pelaksana dan juga para pekerja. Teknik wawancara yang

    digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat bebas terpimpin yaitu wawancara dilakukan

    dengan menggunakan interviewer guide yang berupa catatan mengenai pokok-pokok yang

    14http://manfaat-pengetahuan.blogspot.com/2013/01/pengertian-wawancara.html. Diakses tanggal 1 Mei 2013

    http://manfaat-pengetahuan.blogspot.com/2013/01/pengertian-wawancara.html

  • 12

    akan ditanyakan, sehingga dalam hal ini masih dimungkinkan adanya variasi-variasi

    pertanyaan yang disesuaikan dengan situasi dan juga kondisi ketika wawancara dilakukan.

    Sedangkan untuk data sekunder diperoleh dengan studi kepustakaan yaitu

    mendapatkan data melalui bahan-bahan kepustakaan yang dilakukan dengan cara membaca

    dan mempelajari peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan kasus yang sedang

    diangkat yang tentunya masih berlaku pada saat ini, teori-teori atau tulisan-tulisan yang

    terdapat dalam buku-buku literatur, catatan kuliah, surat kabar, bahan bacaan ilmiah yang

    mempunyai kaitan dengan permasalahan tersebut.

    5. Teknik Analisa Data

    Dalam penulisan hukum ini penulis menggunakan teknik analisa data deskriptif

    kualitatif. Pengertian dari deskriptif kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang

    menggunakan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

    pelaku yang dapat diamati.15

    F. Rencana Sistematika Penulisan

    1. BAB I : Pendahuluan

    Di dalam penulisan BAB I ini, penulis akan menjelaskan dan

    menguraikan tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan

    Penelitian, Manfaat Penelitian, Kegunaan Penelitian, Metode Penelitian

    dan Sistematika Penulisan.

    2. BAB II : Tinjauan Pustaka

    15Ronsfik.http://rosnfik1984.blogspot.com/2011/12/penelitian-kuantitatif.html Diakses tanggal 1 Mei 2013

    http://rosnfik1984.blogspot.com/2011/12/penelitian-kuantitatif.html

  • 13

    Di dalam penulisan BAB II ini, Penulis akan menjelaskan dan

    menguraikan secara khusus tentang Kecelakaan kerja, Faktor-faktor yang

    menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja, Dampak kecelakaan kerja,

    Pihak yang bertanggung jawab atas kecelakaan kerja dan Pengaturan

    hukum yang terkait dengan kecelakaan kerja.

    3. BAB III : Tanggung jawab pengusaha dan pekerja terhadap kecelakaan kerja.

    Di dalam penulisan BAB III ini, penulis akan menjelaskan dan menguraikan

    tentang hasil penelitian sekaligus pembahasan terhadap permasalahan pertama dan

    kedua.

    4. BAB IV : Penutup

    Di dalam penulisan BAB IV ini, Penulis akan menjelaskan dan menguraikan

    tentang hasil Kesimpulan dari rumusan masalah pertama dan kedua, kemudian akan

    diberikan pula oleh penulis berupa saran.