bab i pendahuluan a. latar belakang masalahrepository.ump.ac.id/5844/2/dastatun facot_bab i.pdfsaat...
TRANSCRIPT
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 alinea keempat ditegaskan
bahwa pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. Dengan demikian, dalam hal ini
negara berkewajiban untuk ikut serta dalam usaha mewujudkan tujuan-tujuan
tersebut melalui pembangunan di segala bidang. Bangsa Indonesia telah
melaksanakan serangkaian pembangunan disegala bidang. Kegiatan pembangunan
itu dilaksanakan secara berencana, menyeluruh, terarah, dan serta berlanjut untuk
meningkatkan kemampuan nasional guna mewujudkan kehidupan yang sejajar
dan sederajat dengan bangsa bangsa lain di dunia yang lebih maju
(Yatmiati, 2002:12)
Tujuan pembangunan industri adalah untuk mengurangi urbanisasi,
penggangguran, menciptakan lapangan kerja dan kesempatan kerja serta
meningkatkan perekonomian masyarakat. Terutama sekali dalam sektor industri,
dimana pembangunan tidak hanya dilaksanakan untuk industri skala besar
diperkotaan tetapi pembangunan sektor industri kecil dipedesaan juga
diperhatikan. Pembangunan tersebut haruslah dapat menyerap tenaga kerja dan
menciptakan peluang berusaha bagi masyarakat banyak.
Pada masa sekarang ini kondisi pertanian semakin memprihatinkan karena
beberapa faktor. Faktor itu antara lain semakin menyempitnya lahan pertanian
yang tak mampu lagi memenuhi kebutuhan masyarakat dan berkurangnya minat
Perkembangan Industri Jamu..., Dastatun Facot, FKIP UMP, 2014
2
kaum muda dalam bidang pertanian, sehingga muncul usaha-usaha untuk
mencapai kemakmuran melalui usahan non pertanian. Kegiatan non pertanian ini
dilakukan antara lain dengan pengembangan industri. Salah satu industri tersebut
adalah industri jamu tradisional.
Jamu tradisional merupakan obat yang dibuat dari campuran tumbuh-
tumbuhan atau rempah–rempah dan berguna untuk menyembuhkan penyakit.
Jamu tradisional adalah warisan nenek moyang maka sepatutnya lah kita
melestarikanya, namun sejalan dengan laju perkembangan teknologi, peradaban
dan jumlah penduduk, maka konsumen jamu tradisional mulai berkurang karena
mereka cenderung untuk memilih obat-obatan kimia yang lebih praktis dari jamu
tradisional. Berbeda dengan jamu-jamu tradisional yang pada awalnya di produksi
untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan konsumennya kebanyakan berada di
pedesaan sehingga semakin langka orang yang dapat meramu jamu.
Awal berdirinya industri jamu tradisional di Desa Bangsa dipelopori oleh
Hj. Siti Halimah Suwarno. Mula–mula racikan jamu jawa yang dilakukan oleh Hj.
Siti Halimah Suwarno hanya sebagai sambilan sebagai ibu rumah tangga, dalam
meracik jamunya hanya dibantu oleh keluargganya, sedangkan bahan–bahan
diperoleh dari kebunya. Ramuan yang dimuat pada mulanya untuk memenuhi
kebutuhan keluarga, tetapi lama kelamaan masyarakat sekitar mulai tertarik
dengan ramuan–ramuan jamu yang bermanfaat untuk kesehatan.
Pada tahun 1994 industri Jamu traadisional lestari jaya mulai berdiri di
Desa Bangsa Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas, industri jamu lestari
jaya merupakan salah satu Industri jamu yang memproduksi jamu tradisional di
Kabupaten Banyumas. Industri Jamu Lestari Jaya milik dari Hj. Siti Halimah
Perkembangan Industri Jamu..., Dastatun Facot, FKIP UMP, 2014
3
Suwarno berdiri, dimana pada awalnya jamu yang diproduksi atau dibuat oleh
Industri Jamu Lestari Jaya ini masih sangat sederhana yaitu masih dengan sistem
manual atau tradisional yaitu dengan cara ditumbuk atau dipotong-potong lalu
dijemur agar jamu itu menjadi awet.
Dalam industri jamu ini ternyata tidak hanya tenaga pria saja yang
digunakan tenaga wanita juga ikut andil dalam proses tersebut. Hal ini dapat
dilihat bahwa sepertiga dari tenaga kerja diisi oleh wanita, seperti dalam proses
penjemuran, sortasi, meramu, sampai dengan selesai. Sedangkan tenaga kerja pria
bekerja pada proses penggilingan kasar dan halus dengan menggunakan mesin
serta bagian distributor (penjualan jamu). Keberadaan buruh wanita ini sangat
membantu dalam proses produksi, karena wanita mempunyai keuletan,
ketelatenan juga disiplin yang tinggi serta rajin. Disamping itu dalam pelaksanaan
pekerjaannya tidak dituntut pendidikan atau sekolah yang tinggi seperti proses
pembungkusan, pencucian dan lain- lain, tetapi dituntut adanya kemauan yang
tinggi untuk bekerja.
Sebagai industri yang menghasilkan produk-produk jamu tradisional yang
mempunyai harga yang relatif terjangkau masyarakat, dan telah mampu memasuki
pasar atau telah banyak peminatnya tentu saja mampu memperoleh keuntungan
yang dari hasil penjualan produknya.
Dalam menjalankan operasinya perusahaan tersebut dipegang sepenuhnya
oleh Hj. Siti Halimah dengan di bantu oleh beberapa kepala bagian. Salah satu
tujuan dari perusahaan adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakatakan jamu
jawa asli atau jamu tradisional. Dengan adanya jamu tradisional diharapkan bisa
menjadi pilihan alternatif bagi setiap orang dalam menjaga kesehatannya, apalagi
Perkembangan Industri Jamu..., Dastatun Facot, FKIP UMP, 2014
4
saat ini biaya untuk membeli obat-obat medis sudah semakin mahal. Jadi tidak
ada salahnya jika kita mempercayakan kesehatan kita pada jamu tradisional yang
nota benenya merupakan ramuan warisan dari nenek moyang kita. Sehubungan
dengan ini penelitian akan manganalisis tentang “Perkembangan Industri Jamu
Ttradisional Lestari Jaya dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di
Desa Bangsa kecamatan kebasen kabupaten Banyumas dari Tahun 1994 -2014.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang dapat
diangkat dalam penelitian tentang Perkembangan Industri Jamu Tradisional
Lestari Jaya dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Bangsa
Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana latar belakang berdirinya Industri Jamu Tradisioanal di Desa
Bangsa Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas ?
2. Bagaimana Perkembangan Industri Jamu Ttradisional Lestari Jaya dalam
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Bangsa Kecamatan
Kebasen Kabupaten Banyumas dari tahun 1994-2014?
3. Bagaimana Peranan masyarakat sekitar terhadap Industri Jamu Tradisional di
Desa Bangsa Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan diadakannya penelitian pada Industri Jamu Tradisional Lestari Jaya
adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui tentang latar belakang berdirinya Industri Jamu Tradisional di
Desa Bangsa Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas.
Perkembangan Industri Jamu..., Dastatun Facot, FKIP UMP, 2014
5
2. Mengetahui tentang Perkembangan Industri Jamu Ttradisional Lestari Jaya
dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Bangsa Kecamatan
Kebasen Kabupaten Banyumas dari tahun 1994-2014?
3. Mengetahui Peranan Masyarakat sekitar dalam Industri Jamu Tradisional
Lestari Jaya di Desa Bangsa Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas.
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat memberikan bekal tambahan pengetahuan baik
bagi peneliti maupun para pembaca yang belum banyak mengetahui
Perkembangan Industri Jamu Tradisional Lestari Jaya dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat di Desa Bangsa Kecamatan Kebasen Kabupaten
Banyumas
2. Manfaat Praktis
Manfaat penulisan secara praktis dapat diketahui sebagai berikut.
a. Hasil penelitian ini mampu mendorong para peneliti untuk lebih intensif lagi
menggali penelitian ini, bagi penulisan sejarah atau historiografi lokal
khususnya Perkembangan Industri Jamu Ttradisional Lestari Jaya dalam
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Bangsa Kecamatan
Kebasen Kabupaten Banyumas, khususnya para mahasiswa pendidikan
sejarah.
b. Memperkaya referensi mata pelajaran sejarah khususnya yang berkaitan
dengan masalah sosial.
c. Hasil penelitian mampu mendorong dilaksanakanya penelitian yang lebih
lanjut sehingga dapat dijadikan sebagai bahan kajian.
Perkembangan Industri Jamu..., Dastatun Facot, FKIP UMP, 2014
6
E. Tinjauan Pustaka
Penelitian secara khusus terhadap kehidupan sosial ekonomi pengusaha
jamu tradisional lestari jaya di Desa Bangsa, sejauh pengamatan penulis sampai
saat ini belum pernah di lakukan.
Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan
baku, barang setengah jadi dan atau barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk
penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangunan dan perekayasaan industri
yakni kelompok industri hulu (kelompok industri dasar), kelompok industri hilir,
dan kelompok industri kecil. Bidang usaha industri adalah lapangan kegiatan yang
bersangkutan dengan cabang industri yang mempunyai ciri khusus yang sama dan
atau hasilnya bersifat akhir dalam proses produksi (UU RI No.5 Tahun 1984
tentang Perindustrian).
Sedangkan menurut Badan Pusat Statistik (2004:xiii-xiv) industri adalah
perusahaan atau usaha industri yang merupakan satu unit (kesatuan usaha)
melakukan kegiatan ekonomi, bertujuan menghasilkan barang atau jasa, terletak
pada suatu bangunan atau lokasi tertentu dan mempunyai catatan administrasi
tersendiri mengenai produksi dan struktur biaya serta ada seseorang atau lebih
yang bertanggung jawab atas usaha tersebut.
Pengaruh perkembangan perindustrian terhadap perekonomian arti penting
perindustrian terhadap perkembangan perekonomian dapat dilihat dari arah
kebijakan ekonomi, yaitu "mengembangkan perekonomian yang berorientasi
goblal sesuai dengan kemajuan teknologi dengan membangun keunggulan
kompetitif berdasarkan keunggulan komparatif sebagai negara maritim dan agraris
sesuai kompetensi dan produk unggulan di setiap daerah, terutama pertanian
Perkembangan Industri Jamu..., Dastatun Facot, FKIP UMP, 2014
7
dalam arti luas, kehutanan, kelautan, pertambangan, pariwisata serta industri kecil
dan kerajinan rakyat, serta mengembangkan kebijakan industri, perdagangan dan
investasi dalam rangka meningkatkan daya saing global dengan membuka
aksesbilitas yang sama terhadap kesempatan kerja dan berusaha bagi segenap
rakyat dan seluruh daerah melalui keunggulan kompetitif terutama berbasis
keunggulan Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM)
dengan menghapus segala bentuk perlakuan diskriminatif dan hambatan"
Selanjutnya disebutkan dalam Undang-Undang No 25 tahun 2001 tentang
Program Pembangunan Ekonomi Nasional (Propenas) yang mengamanatkan
bahwa dalam rangka memacu peningkaian daya saing global dirumuskan lima
strategi utama, yaitu pengembangan ekspor, pengembangan industri, penguatan
institusi pasar, pengembangan pariwisata dan peningkatan kemampuan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Berdasarkan ketentuan tersebut di atas dapat diketahui bahwa
perkembangan industri sangat penting untuk menghadapi persaingan ketat, baik
dipasar dalam negeri maupun pasar ekspor dalam era globalisasi dan liberalisasi
perdagangan dunia. Hal tersebut kembali dipertegas dalam konsiderans undang-
undang perindustrian (Undang-Undang Nomor 5 tahun 1984) yang menyatakan
bahwa untuk mencapai sasaran pembangunan di bidang ekonomi dalam
pembangunan nasional, industri memegang peranan yang mementukan dan oleh
meningkatkan peran serta masyarakat secara aktif serta mendayagunakan secara
optimal seluruh Sumber Daya Alam, Manusia, dan dana yang tersedia Dari uraian
tersebut diatas dapat ditarik pengertian bahwa perkembanngan industri membawa
pengaruh yang sangat besar sekali terhadap perkembangan perekonomian
Perkembangan Industri Jamu..., Dastatun Facot, FKIP UMP, 2014
8
Indonesia. Industri memegang peranan yang menentukan dalam perkembangan
perekonomian sehingga benar-benar perlu didukung dan diupayakan
perkembangannya agar dapat dimanfaatkan manusia
Penelitian secara khusus terhadap Industri Jamu Tradisional dan kehidupan
sosial ekonomi masyarakat desa bangsa, sejauh pengamatan penulis sampai saat
ini belum pernah dilakukan. Untuk itulah penulis mencoba untuk mengungkap
tentang "Perkembangan Industri Jamu Tradisional di Desa Bangsa Kecamatan
Kebasen Kabupaten Banyumas tahun 1994-2013. Meskipun penulisan hasil
penelitian yang menunjukan perkembangan industri telah banyak dijumpai dalam
beberapa penelitian diantaranya:
Pujiati (2001:35) dalam penelitianya tentang Kehidupan Sosial Ekonomi
Pengrajin Asam Kamal di Desa Karanganyar Kecamatan Karanganyar
Kabupaten Purbalingga. Menyimpulkan bahwa sebelum tahun 1998 masyarakat
pegunungan kehidupannya hanya mengandalkan hasil pertanian. Saat itu kondisi
masyarakat dukuh pegunungan sangat miskin. Kesimpulan diatas ternyata dapat
menurunkan angka pengangguran khususnya tenaga perempuan yang tersendat
menjadi pengrajin, pengepul dan ekonomi mereka dapat setingkat lebih maju
dibandingkan sebelumnya.
Yatmiati (2002:36) dalam penelitiannya yang berjudul Perubahan Sosial
Ekonomi Petani Melati di Desa Karangcengis Kecamatan Bukateja Kabupaten
Purbalingga tahun 1997-2001. Adanya tanaman melati mengakibatkan terjadinya
perubahan sosial yang meliputi adanya status sosial yang semakin baik dan
tingkat kepedulian sosial yang meningkat sedangkan perubahan ekonomi meliputi
peningkatan kesejahteraan masyarakat dan berkurangnya tingkat pengangguran.
Perkembangan Industri Jamu..., Dastatun Facot, FKIP UMP, 2014
9
Nuryanto (2003:54) dalam penelitianya yang berjudul Perubahan Sosial
Ekonomi Petani Cengkeh di Desa Sangkanayu Kecamatan Mrebet Kabupaten
Purbalingga, bahwa stratifikasi sosial akan di pengaruhi oleh keadaan ekonomi
masyarakat. Perubahan yang sangat cepat terjadi yaitu saat masyarakat
tidakmendapat penghasilan tambahan dari sektor perkebunan cengkeh.Setelah
berbuah dengan hasil baik dan kemudian muncul peraturan pemerintah mengenai
BPPC (Badan Penyangga dan Pemasaran Cengkeh) mengenai cengkeh yang di
anggap sangat merugikan bagi masyarakat petani cengkeh.
Penelitian ini berbeda dengan penelitian tersebut di atas karena penelitian
ini merupakan penelitian sejarah yang tidak sebatas menggali nilai-nilai
kesejarahan dari pengusaha industri jamu tradisional lestari jaya, namun
menyentuh aspek kehidupan masyarakat di Desa Bangsa yang merupakan ranah
sosiologis dan ekonomis.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnnya yaitu dalam
perubahan dalam bidang sosialnya. Jika penelitian diatas lebih banyak mengulas
tentang perubahan strata sosialnya, tetapi penelitian yang akan dikaji oleh penulis
adalah perubahan sosial yang mengarah pada sistem usaha industri jamu
tradisional Lestari Jaya tersebut. Oleh karena itu penulis akan mengkaji tentang
perubahan yang sedikit berbeda. Karena perubahan ini adalah perubahan dimana
awal pengusaha industri jamu tradisional Lestari Jaya ini berdiri sendiri, namun
bertambahnya tahun pengusaha industri jamu tradisional Lestari Jaya ini
bertambah.
Perkembangan Industri Jamu..., Dastatun Facot, FKIP UMP, 2014
10
F. Deskripsi Teori dan Pendekatan
1. Deskripsi Teori
a. Perkembangan Industri
1) Pengertian Perkembangan
Perkembangan berati suatu perubahan dari tingkat yang rendah
ketingkat yang lebih tinggi, atau maju terutama diletakan atas perkembangan
ekonomi, sehingga unsur–unsur yang diperhatikan adalah faktor – faktor yang
mempelancar maupun menghambat perkembangan itu sendiri. Termasuk
perhatian terhadap faktor–faktor non ekonomi, apabila perkembangan
ekonomi dianggap sebagai pemupukan kapital dan penerapan teknologi
modern serta spesialisasi produksi yang skalanya berubah atau bertambah
besar, Suyatno (1990:51).
Perkembangan Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan
bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi, barang jadi
yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan
atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri
tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.
2) Faktor – faktor Perkembangan Industri
Berikut ini adalah faktor-faktor pokok yang menyebabkan suatu
industri atau perindustrian dapat berkembang dengan baik apabila dimiliki,
antara lain adalah :
a) Modal
Modal digunakan untuk membangun aset, pembelian bahan baku,
rekrutmen tenaga kerja, dan lain sebagainya untuk menjalankan kegiatan
Perkembangan Industri Jamu..., Dastatun Facot, FKIP UMP, 2014
11
industri. Modal bisa berasal dari dalam suatu negara serta dari luar negeri
yang disebut juga sebagai penanaman modal asing (PMA).
b) Tenaga Kerja
Tenaga kerja dengan jumlah dan standar kualitas yang sesuai dengan
kebutuhan suatu perindustrian tentu akan membuat industri tersebut menjadi
lancar dan mempu berkembang di masa depan. Jika suatu negara kelebihan
tenaga kerja, maka salah satu solusi yang baik adalah mengirim tenaga kerja
ke luar negeri menjadi tenaga kerja asing. Contohnya indonesia dengan
tenaga kerja Indonesia (TKI) dan tenaga kerja wanita (TKW). Jika suatu
negara kekurangan tenaga kerja maka salah satu jalan keluarnya adalah
mendatangkan tenaga kerja asing dari luar negaranya.
c) Bahan Mentah / Bahan Baku
Bahan baku adalah salah satu unsur penting yang sangat
mempengaruhi kegiatan produksi suatu industri. Tanpa bahan baku yang
cukup maka proses produsi dapat terhambat dan bahakan terhenti. Untuk itu
pasokan bahan mentah yang cukup baik dari dalam maupun luar nege ri /
impor dapat melancarkan dan mempercepat perkembangan suatu industri.
d) Transportasi
Sarana transportasi sangat vitas dibutuhkan suatu industri baik untuk
mengangkut bahan mentah ke lokasi industri, mengangkut dan mengantarkan
tenaga kerja, pengangkutan barang jadi hasil output industri ke agen penyalur
atau distributor, ketahap produksi selanjutnya, dan lain sebagainya.
Perkembangan Industri Jamu..., Dastatun Facot, FKIP UMP, 2014
12
e) Sumber Energi / Tenaga
Industri yang modern memerlukan sumber energi / tenaga untuk dapat
menjalankan berbagai mesin-mesin produksi, menyalakan perangkat
penunjang kegiatan bekerja, menjalankan kendaraan-kendaraan industri dan
lain sebagainya. Sumber energi dapat berwujud dalam berbagai bentuk seperti
bahan bakar minyak / bbm, batubara, gas bumi, listrik, metan, baterai, dan
lain sebagainya.
f) Marketing atau Pemasaran Hasil Output Produksi
Pemasaran produk hasil keluaran produksi haruslah dikelola oleh
orang-orang yang tepat agar hasil produksi dapat terjual untuk mendapatkan
keuntungan atau profit yang diharapkan sebagai pemasukan untuk
pembiayaan kegiatan produksi berikutnya, memperluas pangsa pasar,
memberikan dividen kepada pemegang saham, membayar pegawai,
karyawan, buruh, dan lain- lain.
3) Faktor Pendukung Perkembangan Industri
a) Kebudayaan Masyarakat
Sebelum membangun dan menjalankan kegiatan industri sebaiknya
patut dipelajari mengenai adat-istiadat, norma, nilai, kebiasaan, dan lain
sebagainya yang berlaku di lingkungan sekitar. Tidak sensitif terhadap
kehidupan masyarakat sekitar mampu menimbulkan konflik dengan
penduduk sekitar. Selain itu ketidak mampuan membaca pasar juga dapat
membuat barang hasil produksi tidak laku di pasaran karena tidak sesuai
dengan selera konsumen, tidak terjangkau daya beli masyarakat, boikot
konsumen, dan lain- lain.
Perkembangan Industri Jamu..., Dastatun Facot, FKIP UMP, 2014
13
b) Teknologi
Dengan berkembangnya teknologi dari waktu ke waktu akan dapat
membantu industri untuk dapat memproduksi dengan lebih efektif dan efisien
serta mampu menciptakan dan memproduksi barang-barang yang lebih
modern dan berteknologi tinggi.
c) Pemerintah
Pemerintah adalah bagian yang cukup penting dalam perkembangan
suatu industri karena segala peraturan dan kebijakan perindustrian ditetapkan
dan dilaksanakan oleh pemerintah beserta aparat-aparatnya. Pemerintahan
yang stabil mampu membantu perkembangan industri baik dalam segi
keamanan, kemudahan-kemudahan, subsidi, pemberian modal ringan, dan
sebagainya.
d) Dukungan Masyarakat
Semangat masyarakat untuk mau membangun daerah atau negaranya
akan membantu industri di sekitarnya. Masyarakat yang cepat beradaptasi
dengan pembangunan industri baik di desa dan di kota akan sangat
mendukung sukses suatu industri.
e) Kondisi Alam
Kondisi alam yang baik serta iklim yang bersahabat akan membantu
industri memperlancar kegiatan usahanya. Di Indonesia memiliki iklim tropis
tanpa banyak cuaca yang ekstrim sehingga kegiatan produksi rata-rata dapat
berjalan dengan baik sepanjang tahun.
Perkembangan Industri Jamu..., Dastatun Facot, FKIP UMP, 2014
14
f) Kondisi Perekonomian
Pendapatan masyarakat yang baik dan tinggi akan meningkatkan daya
beli masyarakat untuk membeli produk industri, sehingga efeknya akan
sangat baik untuk perkembangan perindustrian lokal maupun internasional.
Di samping itu Saluran distribusi yang baik untuk menyalurkan barang dan
jasa dari tangan produsen ke konsumen juga menjadi hal yang sangat penting.
4. Faktor-faktor yang menghambat pembangunan dan perkembangan
industri
Merupakan kebalikan dari kondisi faktor-faktor di atas. Hanya saja
nilainya yang lebih negatif. Contoh :
a) Permodalan yang kurang
b) Tidak ada Sumber Daya Manusia yang sesuai dengan yang dibutuhkan
c) Hasil produksi yang kualitas buruk
d) Pemasaran yang buruk
e) Daya beli masyarakat yang rendah
b. Industri
1. Pengertian Industri
Definisi Industri menurut para Ahli – Dewasa ini perkembangan zaman
semakin pesat ditandai perkembangan teknologi yang semakin maju ini
membutuhkan suport dari berbagai industri untuk mendukung perkembangannya.
Dewasa ini, istilah industri sering digunakan secara umum dan luas, yaitu semua
kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dalam rangka mencapai
kesejahteraan.
Perkembangan Industri Jamu..., Dastatun Facot, FKIP UMP, 2014
15
Insdustri adalah suatu bentuk kegiatan manusia yang meningkatkan nilai
guna dari bahan atau barang dengan mengerahkan inovasi teknologi dan
keterampilan fisik maupun sumber alam yang ada. Pengembangan industri
merupakan satu jalur kegiatan untuk peningkatan kesejahteraan dalam arti tingkat
hidup yang lebih maju maupun taraf hidup yang lebih bermutu. Industrialisasi
tidak terlepas dari usaha untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia dan
kemampuan untuk memanfaatkan sumber daya alam serta sumber daya yang
lainnya. Dengan demikian industrialisasi sebagai bentuk usaha untuk
meningkatkan produktivitas tenaga manusia disertai usaha untuk meluaskan ruang
lingkup kegiatan manusia (Arsyad, 2004:29).
Pengertian Industri menurut Badan Pusat Statistik (2004:xiii-xiv) pada
umumnya perkembangan sektor industri kecil yang terjadi di Kota Medan
biasanya didahului oleh industri kerajinan tangan berkembang menjadi industri
kecil dan pada akhirnya menjadi industri sedang dan industri besar.
Perkembangan industri itu sendiri menurut jenisnya secara umum merupakan
pengembangan dari sektor pertanian yang telah ada seperti industri minyak sawit
yang merupakan dampak dari pengembangan sektor perkebunan sawit.
Menurut Badan Perencanaan Pembangunan Sumatera Utara (2008:34)
Industri adalah suatu aktivitas untuk mengubah bahan baku menjadi barang
setengah jadi dan atau barang jadi dengan tujuan untuk dijual. Dengan demikian
pengertian industri meliputi :
a. Semua aktivitas untuk mengubah wujud semula menjadi wujud yang lebih
tinggi nilainya.
b. Diperjual belikan, berarti bertujuan untuk memperoleh laba.
Perkembangan Industri Jamu..., Dastatun Facot, FKIP UMP, 2014
16
Rancang bangun industri adalah kegiatan industri yang berhubungan
dengan kegiatan perencanaan pendirian industri atau pabrik-pabrik secara
keseluruhan atau bagian-bagiannya, sedangkan Perekayasaan industri adalah
kegiatan industri yang berhubungan dengan perencanaan dan pembuatan mesin
atau peralatan pabrik atau peralatan industri lainnya.
Industri banyak memberikan keuntungan sebagai berikut ini keuntungan
industri antara lain: memperbesar kegunaan bahan mentah, semakin banyak bahan
mentah yang diolah dalam perindustrian, semakin besar pula manfaat yang
diperoleh, memperluas lapangan pekerjaan, menambah penghasilan penduduk,
sehingga menambah pekerjaan kemakmuran, mengurangi ketergantungan
Indonesia pada luar negri, mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan
tekhnologi, menghasilkan aneka barang yang diperlukan oleh masyarakat,
kegiatan ekonomi menjadi lebih leluasa karena tidak semata-mata tergantung pada
lingkungan alam serta menambah devisa negara.
2. Syarat-syarat mendirikan industri
Adanya sumber daya alam yang mellimpah menyediakan bahan mentah
dan dasar, terdapatnya tenaga ahli yang terampil di bidangnya yang mampu
menjebatani proses produksi dan pengelolahan sumber daya alam, banyak modal
yang dapat menunjang produksi dan pemasaran, kondusi daerah yang memilik
fasilitas transportasi yang lancar agar dapat menjalankan distribusi, manajemen
yang baik untuk memperlancar dan mengatur proses produksi, serta kejujuran
dalam melaksanakan tugas, daerahnya memiliki masyarakat yang siap kearah
industri.
Perkembangan Industri Jamu..., Dastatun Facot, FKIP UMP, 2014
17
3. Klasifikasi Industri
Menurut Badan Pusat Statistik (2007) industri diklasifikasikan sebagai
berikut:
1. Industri kerajinan rumah tangga yang mempunyai 1-4 karyawan.
2. Industri kecil rumah tangga yang mempunyai 5-19 karyawan.
3. Industri sedang rumah tangga yang mempunyai 20-99 karyawan.
4. Industri besar rumah tangga yang mempunyai 100 karyawan lebih.
c. Jamu Tradisional (Obat Tradisional)
1. Pengertian Obat (jamu tradisional)
Sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia belakangan populer dengan
sebutan herba atau herbal. Jamu dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian
dari tumbuhan seperti rimpang (akar-akaran), daun-daunan dan kulit batang, buah.
Ada juga menggunakan bahan dari tubuh hewan, seperti empedu kambing atau
tangkur buaya. Jamu biasanya terasa pahit sehingga perlu ditambah madu sebagai
pemanis agar rasanya lebih dapat ditoleransi peminumnya.
Di berbagai kota besar terdapat profesi penjual jamu gendong yang
berkeliling menjajakan jamu sebagai minuman yang sehat dan menyegarkan.
Selain itu jamu juga diproduksi di Industri- Industri jamu oleh perusahaan besar
seperti Jamu Air Mancur, Nyonya Mener atau Djamu Djago, dan dijual di
berbagai toko obat dalam kemasan sachet. Jamu seperti ini harus dilarutkan dalam
air panas terlebih dahulu sebelum diminum. Pada perkembangan selanjutnya jamu
juga dijual dalam bentuk tablet, kaplet dan kapsul.
Perkembangan Industri Jamu..., Dastatun Facot, FKIP UMP, 2014
18
Sesuai Pasal 1 Peraturan Kepala Badan POM No. HK.00.05.4.1384 Tahun
2005 tentang Kriteria dan Tata Laksana Pendaftaran Obat Tradisional, Obat
Herbal Terstandar dan Fitofarmaka, ditetapkan bahwa :
a. Obat tradisional
Bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan,
bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut, yang
secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman
b. Jamu
Obat Tradisional Indonesia, obat yang dibuat dari campuran tumbuh-
tumbuhan atau rempah – rempah dan berguna untuk menyembuhkan penyakit.
Jamu tradisional adalah warisan nenek moyang maka sepatutnya lah kita
melestarikanya
c. Obat Herbal
Terstandar adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan
keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan bahan bakunya
telah distandarisasi.
d. Fitofarmaka
Sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya
secara ilmiah dengan uji praklinik dan klinik, bahan baku dan produk jadinya
telah distandardisasi.
Walaupun sekarang ini banyak kita temui pedagang (bakul) Jamu dimana-
mana baik itu di luar Kota atau Kabupaten. Kadang kala banyak orang
jawabannya hanya tidak tahu. Jamu tradisional adalah jamu yang terbuat dari
bahan-bahan alami. Seperti dari tumbuh-tumbuhan yang diracik menjadi serbuk
Perkembangan Industri Jamu..., Dastatun Facot, FKIP UMP, 2014
19
jamu dan minuman jamu. Tujuannya sebagai khasiat kesehatan dan kehangatan
tubuh. Jamu tersebut merupakan asli Kabupaten Banyumas. Tepatnya di Desa
Bangsa. Terkenal dengan sebutan "Jamu Gendong". Penjualan jenis dan jumlah
jamu gendong sangat bervariasi untuk setiap penjual. Hal tersebut tergantung pada
kebiasaan yang mereka pelajari dari pengalaman tentang jamu apa yang diminati
serta pesanan yang diminta oleh pelanggan. Setiap hari jumlah dan jenis jamu
yang dijajakan tidak selalu sama, tergantung kebiasaan dan kebutuhan konsumen.
Setelah dilakukan pendataan, diperoleh informasi bahwa jenis jamu yang dijual
ada delapan, yaitu beras kencur, cabe puyang, kudu laos, kunci suruh, uyup-uyup
atau gepyokan, kunir asam, pahitan, dan sinom. selain menyediakan jamu
gendong juga menyediakan jamu bubuk atau pil dan kapsul hasil produksi industri
jamu.
Gula asli gula jawa, gula pasir dan gula batu (bentuk kristal besar
menyerupai bongkahan batu), gula asli ini merupakan keharusan bagi penjual
jamu karena berhubungan dengan kesehatan, ada juga penjual jamu yang nakal
menggunakan pemanis buatan hal ini sebenarnya tidak boleh dan menyalahi
aturan kesehatan dan menyimpang dari moto jamu yaitu untuk menyehatkan
badan dan untuk menjaga kesehatan badan.
Jamu bubuk kemasan, atau bubuk jamu yang dibuat gumpalan adonan
tersebut diminum dengan cara diseduh air panas dan oleh penjual jamu gendong
di seduh dengan jamu beras kencur, kudu laos atau cabe puyang menurut khasiat
jamu misalnya, jamu batuk tepat bila dicampur dengan jamu beras kencur, jamu
pegal linu lebih tepat dicampur dengan kudu laos, bisa juga dicampur, madu,
kuning telor, dan yang minuman penutup yaitu minum jamu sinom atau kunir
Perkembangan Industri Jamu..., Dastatun Facot, FKIP UMP, 2014
20
asam dicampur dengan jeruk nipis sebagai penyegar rasa dan penghilang bau amis
jika menggunakan telor.
2. Perbedaan Jamu Tradisional dan Obat Modern
Sejarah pengobatan di dunia sebenarnya telah dimulai sejak beribu-ribu
tahun yang lalu. Pada awalnya, metode pengobatan dilakukan menggunakan
berbagai jenis tumbuhan dan hewan. Hal ini merupakan pencerminan dari
kebudayaan dan kepercayaan magis mereka saat itu, yaitu adanya kemampuan
sihir, animisme, dan kehadiran dewa-dewi. Kini, bahkan ketika ilmu pengetahuan
telah berkembang sangat pesat, pelayanan kesehatan menggunakan metode
pengobatan tradisional masih banyak dimanfaatkan, baik di negara yang sedang
berkembang maupun negara maju. Menurut WHO, hingga 80% penduduk
dinegara berkembang dan 65% penduduk di negara maju telah menggunakan obat
herbal.
Disebutkan juga bahwa faktor pendorong terjadinya penggunaan obat
herbal di negara maju antara lain adalah usia harapan hidup yang lebih panjang
pada saat prevalensi penyakit kronis meningkat, adanya kegagalan penggunaan
obat modern untuk penyakit tertentu (seperti kanker), serta meluasnya akses
informasi mengenai obat herbal di seluruh dunia. Dan data dari
sekretariat Convention on Biological Diversity (CBD) menunjukkan angka
penjualan global obat herbal dapat menyentuh angka 60 miliar dollar AS setiap
tahunnya.
Di Indonesia sendiri, obat herbal telah digunakan sejak berabad-abad yang
lalu. Hal ini dapat dibuktikan dari penemuan naskah lama pada daun lontar
husodo (Jawa), Usada (Bali), lontarak pabbura (Sulawesi Selatan), dokumen serat
Perkembangan Industri Jamu..., Dastatun Facot, FKIP UMP, 2014
21
primbon Jampi, serat racikan Boreh Wulang Ndalem, dan relief candi Borobudur
yang menggambarkan seseorang yang sedang meracik obat (jamu) dengan
tumbuhan sebagai bahan bakunya. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa obat-
obat modern yang ada saat ini lahir dari sebagian obat tradisional. Sebut
saja quinine® yang berasal dari tanaman kina sebagai obat malaria,
dan vincristine® (dari tanaman tapak dara) sebagai salah satu obat kanker. Kedua
obat ini sebenarnya telah digunakan sejak dahulu sebagai obat tradisional, namun
dosisnya belum dapat ditentukan. Baru setelah ditemukan suatu teknik pemurnian
substansi yang efektif, takaran dan khasiatnya dapat diukur dan dikembangkan
menjadi obat modern.
3. Kategori Obat Tradisional
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Permenkes RI)
nomor 246/Menkes/Per/V/1990, yang dimaksud dengan obat tradisional adalah
setiap bahan atau ramuan bahan berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan
mineral, sedian galenik atau campuran dari bahan-bahan tersebut, yang secara
tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Obat
tradisional tersedia dalam berbagai bentuk yang dapat diminum (bubuk, kapsul,
tablet), ditempelkan pada permukaan kulit atau mukosa (suppositoria/yang
dimasukkan ke dalam lubang kemaluan atau lubang anus), tetapi tidak dalam
bentuk obat suntik atau gas.
4. Ilmu Kedokteran Modern
Ilmu kedokteran modern berkembang pada akhir abad ke-18 dan awal
abad ke-19 di Inggris, Jerman, dan Perancis. Disebut juga ilmu kedokteran ilmiah
dimana setiap pengobatan yang diberikan harus dibuktikan melalui proses uji
Perkembangan Industri Jamu..., Dastatun Facot, FKIP UMP, 2014
22
klinis. Kedokteran berdasarkan bukti (evidence-based medicine) ini dilakukan
dengan tujuan untuk memberikan cara kerja yang efektif dengan menggunakan
metode ilmiah serta informasi sains global yang modern. Begitupun dengan obat
tradisional. Agar setara dengan obat modern, obat tradisional harus melalui
berbagai tingkatan uji klinis. Berdasarkan tingkatan uji klinisnya, obat tradisonal
dapat digolongkan menjadi jamu (empirical based herbal medicine), obat ekstrak
alam (obat herbal terstandar/scientific based herbal medicine), dan fitofarmaka
(clinical based herbal medicine). Jamu adalah jenis herbal yang belum melalui
proses uji kelayakan, hanya berdasarkan pengalaman masyarakat, sedangkan obat
tradisional telah diuji khasiat dan toksisitasnya (kandungan racun), namun belum
diujicobakan penggunaannya pada pasien.
Tingkat herbal yang saat ini telah diakui oleh ilmu kedokteran modern
adalah yang telah melalui tiga uji penting, yaitu uji praklinik (uji khasiat dan
toksisitas), uji teknologi farmasi untuk menentukan identitas atau bahan
berkhasiat secara seksama hingga dapat dibuat produk yang terstandardisasi, serta
uji klinis kepada pasien. Agar setara dengan obat modern, obat tradisional harus
melewati berbagai proses tersebut. Apabila telah lulus uji klinis, obat herbal
tersebut kemudian disebut fitofarmaka yang layak diresepkan oleh dokter dan
dapat beredar di pusat pelayanan kesehatan. Sejauh ini telah beredar 5-7 obat
fitofarmaka yang sesuai standar farmasi modern, kesemuanya memiliki logo
fitofarmaka pada kemasannya, yaitu tanda “akar hijau” menyerupai tanda salju
dengan latar belakang berwarna kuning muda, dikelilingi lingkaran berwarna
hijau muda. Logo ini merupakan tanda sertifikat dari Badan Pengawas Obat dan
Makanan (Badan POM).
Perkembangan Industri Jamu..., Dastatun Facot, FKIP UMP, 2014
23
Departemen Kesehatan sendiri telah mengadopsi pengobatan herbal dalam
pelayanan medis dengan sebutan pengobatan komplementer melalui Kepmenkes
1109/Menkes/Per/IX/2007 mengenai Penyelenggaraan Pengobatan Komplementer
Alternatif di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, dan Kepmekes
1076/Menkes/SK/VII/2003 mengenai Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional.
Bahkan sejak tahun 2003 telah dibentuk Asosiasi Pengobatan Tradisional Ramuan
Indonesia (ASPERTI), dan saat ini Universitas Indonesia (UI) sedang
mempersiapkan Fakultas Kedokteran Herbal (Komplementer) sebagai jurusan
baru yang rencananya akan dibuka pada tahun 2012. Sebenarnya ilmu kedokteran
modern tidak menyangkal efektivitas metoda pengobatan tradisional untuk
penyakit tertentu, selama telah dibuktikan melalui uji klinis yang memadai, atau
pengobatan dengan metode konvensional sudah tidak bermanfaat. Namun
sayangnya seringkali para dokter menyangkal akan keampuhan dan manfaat obat-
obatan herbal ini.
5. Perbedaan Jamu Tradisional (Obat Herbal) dengan Obat Moderen (Obat
Kimia)
a. Jamu Tradisional (Obat Herbal)
Diarahkan pada sumber penyebab penyakit dan perbaikan fungsi serta
organ–organ yang rusak, Bersifat Rekontruktif atau memperbaiki organ dan
membangun kembali organ–organ , jaringan sel–sel yang rusak, Bersifat Kuratif
atau benar – benar menyembuhkan karena pengobatanya pada penyebab penyakit,
Lebih diutamakan untuk mencegah penyakit, pemulihan penyakit–penyakit
menaun, serta jenis penyakit yang memerlukan pengobatan lebih lama, Reaksi
lambat tapi bersifat Konstruktif atau memperbaiki dan membangun kembali
Perkembangan Industri Jamu..., Dastatun Facot, FKIP UMP, 2014
24
organ–organ yang rusak dan Efek samping hampir tidak ada asalkan diramu oleh
herbalis yang ahli dan berpengalaman.
b. Obat Modern (Obat Kimia)
Lebih diarahkan untuk menghilangkan gejala – gejalanya saja, Bersifat
Sympthomatis yang hanya untuk mengurangi penderitanya saja, Bersifat Paliatif
artinya penyembuhan bersifat spekulatif bila tepat penyakitnya akan sembuh dan
apa bila tidak tepat maka akan terjadi endapan yang mengakibatkan penyakit atau
racun yang berbahaya, Lebih diutamakan untuk untuk penyakit–penyakit yang
sifatnya akut (butuh pertolongan segera) seperti asama, diare serta patah tulang
kaki, Reaksi cepat tapi bersifat Destruktif artinya melemahkan organ–organ lain,
terutama jika dipake terus–menerus dalam waktu yang lama, Efek samping yang
ditimbulkan adalah iritasi lambung dan hati, kerusakan ginjal, serta
mengakibatkan lemak darah dan Reaksi terhadap tubuh cepat.
2. Pendekatan
Pendekatan yang digunakan oleh peneliti ini adalah pendekatan Sosiologi
dan pendekatan ekonomi. Pendekatan merupakan suatu disiplin ilmu untuk
dijadikan landasan kajian dalam sebuah studi penelitian.
a. Sosiologi
Pendekatan sosiologi digunakan untuk mengungkap perubahan sosial yang
terjadi pada pengusaha industri rumahan mireng dalam upaya memperbaiki
kehidupan sosial di masyarakat, dengan cara menekuni industri jamu tradisional,
menurut Soerdjono Soekanto (2002:57) sosioligi memusatkan perhatianya pada
studi tentang struktur sosial dan proses sosial termasuk di dalamnya perubahan-
Perkembangan Industri Jamu..., Dastatun Facot, FKIP UMP, 2014
25
perubahan sosial.
b. Ekonomi
Pendekatan ekonomi digunakan untuk mengkaji kesejahteraan pengusaha
industri jamu tradisional di Desa Bangsa Kecamata Kebasen, pendekatan ekonomi
akan memilih menekankan perhatianya pada bidang produksi untuk menghasilkan
barang-barang yang dihasilkan yang di perlukan oleh manusia atau komoditi
(Rahardjo, 2005:10).
G. Metode Penelitian
Pada metode penelitian tentang perkembangan industri jamu tradisional
Lestari Jaya di Desa Bangsa Kecamatan, penilis menggunakan metode historis.
Metode historis adalah proses kerja untuk menuliskan kisah-kisah masa lampau
berdasarkan jejak-jejak yang ditinggalkan dengan langkah- langkah sebagai
berikut : (1) heuristik, (2) kritik, (3) interpretasi, (4) historiograf
(Dr. Sugeng Priyadi, M.Hum, 2011:3-4 )
1. Heuristik ( pengumpulan sumber )
Kegiatan mengumpulkan sumber sejarah, meliputi jejak - jejak masa
lampau dengan melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi.
a. Observasi, penulis menggunakan pengamatan untuk memperoleh data dengan
cara menelusuri obyek kejadian dan para tokoh masyarakat. Sampai saat ini
belum ada yang meneliti tentang perkembangan industri jamu Lestari Jaya.
b. Wawancara, penulis menggunakanya untuk memperoleh data sejarah kepada
perangkat desa, tokoh masyarakat setempat, pemuda dan para pelaku untuk
mendapatkan data tentang industri jamu tradisional di Desa Bangsa
Perkembangan Industri Jamu..., Dastatun Facot, FKIP UMP, 2014
26
sedangkan data tentang perkembangan jamu tradisional Lestari Jaya kepada
ibu Hj. Siti Halimah Suwarno.
c. Dokumentasi, penulis menggunakanya untuk memperoleh data tentang profil
Industri Jamu Tradisonal Lestari Jaya dan beberapa hal yang berkaitan
dengan penelitian ini
2. Kritik
adalah langkah untuk menyelidiki atau menilai sumber-sumber yang
dibutuhkan. Penilaian dilakukan untuk memastikan apakah sumber itu asli atau
tidak. Kritik sejarah memiliki aspek estern dan intern yaitu :
a. Kritik ekstern
adalah kritik yang bersangkutan dengan persoalan apakah sumber itu
memang benar-benar asli atau tidak, dengan cara mengamati keadaan fisik sumber
tersebut. Peneliti melihat langsung ke industri jamu tradisional Lestari Jaya untuk
meyakinkan bahwa industri Lestari Jaya benar – benar memproduksi jamu
tradisional.
b. Kritik intern
adalah kritik yang ditunjukan untuk membuktikan bahwa kesaksian yang
diberikan oleh suatu sumber itu memang dapat dipercaya. Agar dapat dibuktikan
kepercayaan itu sumber tersebut perlu dilakukan penilaian intrinsik terhadap
sumber-sumber dan membandingkan kesaksian dari berbagai sumber tersebut
dengan dibuktikannya industri jamu Lestari Jaya memproduksi bermacam –
macam jamu tradisional.
Perkembangan Industri Jamu..., Dastatun Facot, FKIP UMP, 2014
27
3. Interprestasi
Interpretasi atau sintesa pada langkah ini peniliti merangkai dan
menghubungkan hasil penelitian dari berbagai sumber sehingga menjadi satu
kesatuan yang diperlukan dan mendukung materi yang diambil untuk dipadukan
dengan yang lain dengan cara melakukan penelitian tentang keberadaan industri
jamu tradisional Lestari Jaya di Desa Bangsa Kecamatan Kebasen Kabupaten
Banyumas.
4. Historiografi
Historiografi adalah langkah penulisan hasil penulisan sejarah ini menjadi
suatu karya yang selaras. Langkah ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan,
bahkan sangat bergantung dari langkah- langkah sebelumnya. Maka langkah akhir
dari penelitian adalah penulisan tentang sejarah indutri jamu tradisional Lestari
Jaya dengan hasil produksinya, bentuk dari cerita ini akan di susun secara
kronologis dengan topik yang jelas sehingga akan mudah untuk dimengerti dan
tujuannya agar pembaca dapat mudah memahaminya.
H. Sistematika penulisan
Sistem penulisan proposal adalah sebagai berikut: sistematika penyajian
dalam penelitian ini dibagi dalam empat bab, anatar bab satu dengan yang lain
merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling keterkaitan. Masing-masing bab
terbagi dalam berbagai sumber bab. Untuk mempermudah pemahaman. Maka
susunannya dapat dijelaskan dibawah ini.
Bab pertama berisi tentang pendahuluan, yang meliputi latar belakang
masalah. Rumusan masalah, tinjauan pustaka, tujuan penelitian, manfaat
Perkembangan Industri Jamu..., Dastatun Facot, FKIP UMP, 2014
28
penelitian, landasan teori dan pendekatan, metode penelitian dan sistematika
penyajian.
Bab dua berisi tentang kondisi geografis Desa Bangsa, tingkat pendidikan
masyarakat Desa Bangsa, mata pencarian masyrakat desa bangsa dan latar
belakang munculnya industri jamu tradisional Lestari Jaya di Desa Bangsa
kecamatan Kebasen, faktor pendukung dan penghambat dalam industri jamu
Lestari Jaya
Bab tiga berisi tentang perkembangan industri jamu Lestari Jaya di Desa
Bangsa dari tahun 1994-2014, mulai dari alat yang digunakan dan proses
produksi jamu Lestari Jaya di Desa Bangsa, kepemilikan modal, perkembangan
tenaga kerja industri jamu Lestari Jaya di Desa Bangsa dari tahun 1994-2014.
Bab empat berisi tentang pengaruh industri jamu Lestari Jaya terhadap
kehidupan sosial dan kehidupan ekonomi masyarakat Desa Bangsa,
Bab lima berisi Simpulan penelitian dan saran bagi pengusaha jamu
tradisional di desa bangsa.
Perkembangan Industri Jamu..., Dastatun Facot, FKIP UMP, 2014