bab i pendahuluan a. latar belakang fileditetapkan dengan peraturan daerah kota surakarta nomor 17...

54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan bangsa yang berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan, sandang, papan, pendidikan, lapangan pekerjaan, dan kesehatan. Kesehatan merupakan kebutuhan dasar manusia. WHO pada tahun 1986 dalam piagam Ottawa mengatakan bahwa sumber daya bagi kehidupan sehari – hari, bukan tujuan hidup. Kesehatan adalah konsep positif menekankan sumber daya social dan pribadi serta fisik. Sedangkan pemeliharaan kesehatan adalah upaya penanggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan. 1 Kesehatan sangatlah berpengaruh terhadap kesejahteraan social, sebab jika seseorang tidak memiliki tubuh dan pikiran yang sehat maka akan sulit bekerja. Di Indonesia masih banyak masalah kesehatan yang tentunya menjadi salah satu factor penghambat dalam pembangunan Negara. Problem kesehatan di Indonesia seperti dikutip pada situs pencerah nusantara, antara lain: 2 Problem kapasitas yaitu kurangnya kompetensi tenaga medis, standar pelayanan kesehatan yang rendah, lemahnya kesadaran masyarakat untuk aktif terlibat dalam membangun Indonesia yang lebih sehat; Problem 1 http://eksistensikesehatan.blogspot.com/2013/05/pengertian-kesehatan-secara-umum.html?m=1 2 http://pencerahnusantara.org/profil-dokter/

Upload: vohanh

Post on 06-May-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan bangsa

yang berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan, sandang,

papan, pendidikan, lapangan pekerjaan, dan kesehatan. Kesehatan merupakan

kebutuhan dasar manusia. WHO pada tahun 1986 dalam piagam Ottawa

mengatakan bahwa sumber daya bagi kehidupan sehari – hari, bukan tujuan

hidup. Kesehatan adalah konsep positif menekankan sumber daya social dan

pribadi serta fisik. Sedangkan pemeliharaan kesehatan adalah upaya

penanggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan

pemeriksaan, pengobatan dan atau perawatan termasuk kehamilan dan

persalinan.1

Kesehatan sangatlah berpengaruh terhadap kesejahteraan social, sebab

jika seseorang tidak memiliki tubuh dan pikiran yang sehat maka akan sulit

bekerja. Di Indonesia masih banyak masalah kesehatan yang tentunya

menjadi salah satu factor penghambat dalam pembangunan Negara. Problem

kesehatan di Indonesia seperti dikutip pada situs pencerah nusantara, antara

lain:2 Problem kapasitas yaitu kurangnya kompetensi tenaga medis, standar

pelayanan kesehatan yang rendah, lemahnya kesadaran masyarakat untuk

aktif terlibat dalam membangun Indonesia yang lebih sehat; Problem

1 http://eksistensikesehatan.blogspot.com/2013/05/pengertian-kesehatan-secara-umum.html?m=1 2 http://pencerahnusantara.org/profil-dokter/

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

kelembagaan pelayanan kesehatan, standar profesi dan pelayanan kesehatan;

Struktur dan alur kesehatan masyarakat kurang jelas jaminan bagi kaum

miskin, marjinal dan perempuan masih kurang, lemahnya integrasi dan

sinergi antara pelaku pelayanan kesehatan.

Dinas Kesehatan Kota Surakarta (DKK Surakarta) merupakan sebuah

instansi bagian dari lembaga kesehatan yang memiliki peran sangat penting,

strategis, dan instrumental dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kota

Surakarta terutama dalam bidang kesehatan. Pembentukan DKK Surakarta

ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008.

Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang

dipimpin oleh seorang kepala yang berada dibawah tanggung jawab kepada

Walikota melalui Sekretaris Daerah. Secara rinci tugas dan ciri-ciri yang

dibebankan kepada Dinas Kesehatan diatur dalam Peraturan Daerah yang

tersusun dalam Keputusan Walikota Surakarta Nomor 6 Tahun 2008 tentang

Struktur Organisasi, Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja

Dinas Kesehatan. Adapun fungsi-fungsi Dinas kesehatan yang digariskan

dalam peraturan tersebut meliputi 3 (tiga) fungsi, yaitu3 :

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan

2. Pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum bidang kesehatan

3. Pembinaan terhadap unit pelaksana teknis dinas

Dengan tugas pokoknya Dinas Kesehatan sebagai unsur Otonomi

Daerah mempunyai tugas untuk merencanakan, melaksanakan, mengarahkan,

3 Buku pedoman DKK Surakarta

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

mengawasi dan mengandalikan di bidang kesehatan sesuai kebijakan

Pemerintah Daerah Kota Surakarta.

Salah satu program yang didirikan oleh DKK Surakarta yaitu

Pemeliharaan Kesehatan Kota Surakarta (PKMS) suatu program pemeliharaan

kesehatan yang diberikan oleh Pemerintah Kota Surakarta melalui Dinas

Kesehatan kepada Masyarakat Kota Surakarta yang berujud bantuan

pengobatan. PKMS merupakan pemberian pemeliharaan pelayanan kesehatan

yang meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

PKMS merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari DKK

Surakarta yang membantu masyarakat Surakarta untuk mendapatkan jaminan

kesehatan bagi warga yang belum memiliki asuransi kesehatan. PKMS

bekerjasama dengan Rumah Sakit dan seluruh Puskesmas di Kota Surakarta

untuk pelaksanaan perawatan kesehatan bagi masyarakat yang sakit. PKMS

sendiri diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu PKMS Gold dan Silver.

PKMS Gold diberikan kepada masyarakat miskin yang terdaftar di Surat

Keputusan Walikota tentang masyarakat miskin sedangkan untuk yang Silver

diberikan kepada seluruh masyarakat Surakarta sesuai dengan persyaratan

tertentu.

PKMS diberikan kepada masyarakat Surakarta dengan cara

mendaftarkan diri, melakukan pengajuan dengan persyaratan tertentu sesuai

dengan klasifikasi yang tersedia. Jika pendaftaran telah dilakukan dan

persyaratan yang sudah dipenuhi disetujui oleh pihak yang berwenang, maka

masyarakat Surakarta akan mendapatkan kartu PKMS. Kartu tersebut bisa

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

digunakan sebagai kartu penunjuk bahwa masyarakat sudah terdaftar dalam

program bantuan PKMS dan dapat digunakan untuk melakukan perawatan di

salah satu Puskesmas di Kota Surakarta, dan apabila membutuhkan perawatan

yang lebih intensif, maka pihak Puskesmas akan merujuk pasien kerumah

sakit daerah atau rumah sakit yang juga sudah bekerjasama dengan PKMS.

Dengan adanya program pemerintah yang bersifat membangun itu,

maka dibutuhkan kerjasama yang kooperatif antara dinas dan lembaga yang

bersangkutan dengan masyarakat Kota Surakarta. Salah satu factor yang dapat

menunjang keberhasilan program PKMS berhasil yaitu melalui komunikasi,

maka disini peran komunikasi sangatlah penting. Salah satu bentuk

komunikasi yaitu Humas. Maka dari itu, pemerintah perlu juga melakukan

kegiatan Humas yang berfungsi untuk melancarkan dan mempermudah dalam

menjembatani informasi yang diberikan oleh pihak DKK Surakarta dan

PKMS kepada seluruh stakeholders yaitu Puskesmas, Rumah Sakit Daerah

(RSUD), Rumah sakit yang bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surakarta

dan warga Kota Surakarta untuk tercapainya target dari program tersebut yaitu

mampu menjamin kesehatan seluruh masyarakat Kota Surakarta bagi yang

belum memiliki asuransi kesehatan.

Humas erat kaitannya dengan corong informasi publik. Bukan hanya

itu Humas juga memiliki kekuatan untuk dapat mempengaruhi opini publik.

Aktivitas Kehumasan menjadi sangat penting terlebih saat ini tuntutan

masyarakat menjadi lebih kompleks. Pengetahuan masyarakat semakin

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

bertambah didukung dengan adanya peningkatan pesat dalam bidang

teknologi komunikasi begitu juga dengan kemajuan di bidang Humas.

Humas kerap disebut sebagai Public Relations. Menurut Glenn

Griswold dan Denny Griswold “Public Relations is the management function

which evaluates public attitudes, identifies the policies and procedures of an

individual or an organization with the public interest, and plans and executes

a program of actions to earn public understanding and acceptance”. Public

Relations adalah suatu fungsi manajemen yang menilai sikap publik,

menunjukkan kebijaksanaan dan prosedur dari seorang individu atau sebuah

lembaga atas dasar kepentingan publik, merencanakan dan menjalankan

rencana kerja untuk memperoleh pengertian dan dapat diterima dengan baik

oleh publik.4

Dalam menyikapi perubahan tata demokrasi, transparasi dan

perjalanan pemerintahan tentunya akan membawa dampak yang cukup berarti

terhadap bidang tugas Humas umumnya dan khususnya humas pemerintah.

Humas pemerintah memiliki peranan dalam menjalin hubungan dan

koordinasi baik di tingkat pusat maupun daerah. Keberadaan Humas

pemerintah memiliki tujuan yang sesuai dengan tujuan demokrasi. Informasi

yang melimpah dan akurat digunakan oleh pemerintah yang demokratis untuk

menjaga hubungan yang responsive dengan konstituen, berdasarkan pada

pemahaman bersama dan komunikasi dua arah yang terus-menerus.5 Sasaran

spesifik dari Humas akan bervariasi dari satu agen ke agen lainnya, tetapi 4 Muslimin. 2004. Hubungan Masyarakat dan Konsep Pribadi. Hal 2 5 Cutlip, S. M., Center, A. H. & Broom, G. M. 2006. Effective Public Relations Edisi Kesembilan. Hal 466

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

justifikasi dasar untuk Humas pemerintah semuanya didasarkan pada dua

premis utama : (1) bahwa pemerintahan yang demokratis harus melaporkan

aktivitasnya kepada warga, dan (2) bahwa administrasi pemerintah yang

efektif membutuhkan partisipasi dan dukungan warga.6

Humas pemerintah tidak hanya bertugas dalam penyampaian

informasi penyelenggaraan pemerintahan saja, tetapi juga sebagai institusi

pembangunan citra lembaga pemerintah. Keberadaan lembaga Kehumasan

instansi pemerintah memiliki peranan penting dan strategis. Citra positif

pemerintah dapat terbentuk secara optimal apabila lembaga Kehumasan

memiliki peran dan wewenang serta kinerja yang maksimal. Pembentukan

citra (image building) instansi yang baik, akan membawa dampak yang lebih

baik di mata masyarakat, sehingga kepercayaan dan hubungan yang baik akan

terpelihara. Keberadaan unit Kehumasan di sebuah lembaga atau instansi

pemerintah merupakan keharusan secara fungsional maupun operasional

dalam upaya menyebarluaskan atau mempublikasikan suatu kegiatan atau

aktivitas instansi bersangkutan yang ditujukan baik kepada masyarakat ke

dalam (publik internal) maupun masyarakat keluar (publik eksternal) pada

umumnya.

Humas yang mempunyai tugas pokok sebagai komunikator terutama

bertugas untuk membantu (back up) lembaga pemerintahan dalam mencapai

tujuan dan sasaran sehingga menciptakan citra serta opini masyarakat yang

6 Ibid. Hal 473

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

menguntungkan. Secara garis besar dapat disebutkan bahwa Humas memiliki

peran ganda, yakni:7

1. Fungsi eksternal, berupaya memberikan informasi atau pesan-pesan

kepada masyarakat sebagai khalayak sasaran dengan tujuan agar

kebijaksanaan instansi/lembaga tersebut dapat diketahui oleh masyarakat

luas beserta alasan pengambilan kebijaksanaan tersebut.

2. Fungsi internal, yaitu wajib menyerap reaksi, aspirasi atau opini dari

khalayak tersebut yang kemudian direalisasikan demi kepentingan

instansinya atau tujuan bersama.

Humas melakukan perannya sebagai juru bicara pemerintah guna

mensosialisasikan dan mempublikasikan kebijakan dan program pemerintah

kepada masyarakat, sehingga masyarakat mengerti dan memahami apa yang

sedang dikerjakan oleh pemerintah dalam rangka mensejahterakan

masyarakat. Hal ini sejalan dengan tugas Humas Pemerintah yang sal;ah

satunya adalah menyebarkan informasi secara teratur mengenai

kebijaknsanaan, perencanaan dan hasil yang telah dicapai. Sedangkan di sisi

lain, diharapkan adanya ‘feedback’ berupa partisipasi aktif masyarakat dalam

pembangunan.

Dalam hal ini Humas pemerintah memiliki kewajiban untuk

memenuhi hak masyarakat dalam memperoleh informasi yang benar dan jelas

tentang kebijaksanaan pemerintah baik langsung maupun tidak langsung

7 I Gusti Ngurah Putra. 2004. Public Relations untuk Pemerintah Daerah: Tantangan Baru dalam

Alam Demokratis. Hal 168

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

melalui berbagai media baik cetak maupun elektronik. Terlebih lagi,

sehubungan dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang

Keterbukaan Informasi Publik (KIP). UU KIP menjamin kewajiban atas

jaminan atas hak dan akses masyarakat terhadap keterbukaan informasi

publik, serta mekanisme sanksi kepada pejabat publik yang tidak membuka

akses informasi kepada masyarakat. Masyarakat membutuhkan informasi,

penerangan dan pendidikan mengenai kebijakan, aktivitas, dan langkah-

langkah pemerintah secara terbuka, transparan, jujur dan objektif. Pada

dasarnya, masyarakat telah memahami hak-haknya yang sekaligus juga

menjadi kewajiban pemerintah. Dalam bidang pelayanan publik, masyarakat

menuntut sistem pemerintahan yang bersih dan transparan.8

Humas menata sistem dan lini tempurnya dalam menjalankan funsi-

fungsi organisasi, seperti menghadapi media, komunitas dan masyarakat luas.

Dalam hubungannya dengan pemerintah, Humas mengurus representasi

pemerintah dengan parlemen, sebagai conflict-mediation atau mengurus

hubungan antara instansi dengan perwakilan negara asing dan organisasi-

organisasi internasional. Humas tidak bertugas untuk menjadi pajangan, tapi

juga dituntut untuk mengerti tingkah laku dan memperhatikan media, pegawai

dan kelompok lain yang juga merupakan bagian dari deskripsi kerjanya. Untuk

meningkatkan komunikasi, Humas juga membangun dan memelihara

hubungan yang kooperatif dengan wakil-wakil komunitas, masyarakat,

8 Ibid. Hal 171

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

pegawai dan public interest group, juga dengan perwakilan dari media cetak

dan broadcast. Humas menyampaikan informasi pada publik, mengenai

kebijakan, aktivitas dan pestasi dari suatu instansi.

Humas pemerintah mempunyai peran penting dalam membuka ruang

bagi publik untuk mendapatkan akses informasi publik.9 Sebagaimana konsep

peran yang dikemukakan oleh Cutlip, Center dan Broom, Humas memiliki

peran sebagai expert presciber, problem solving process facilitator,

communication facilitator, dan communication technician. Keempat peran

tersebut lantas dirumuskan kembali menjadi dua oleh Dozier yaitu menjadi

peran teknis dan peran manajer. Konsep peran tersebut hendaknya menjadi

acuan bagi Humas pemerintah dalam mejalankan perannya.10

Di lain pihak, ekspektasi masyarakat terhadap peran pemerintah untuk

menyampaikan informasi publik demikian tinggi dan ternyata belum

sebanding dengan upaya penataan kelembagaan pengelola Kehumasan. Salah

satu indikasinya adalah keanekaragaman nomenklatur dan struktur organisasi

yang menangani tugas Kehumasan.

Hal yang menjadi acuan Humas pemerintah dalam menjalankan tugas

dan perannya di lingkungan instansi pemerintah yaitu berdasarkan Peraturan

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No. 12/M.PAN/08/TAHUN

2007 tentang Pedoman Umum Humas di Lingkungan Instansi Pemerintah.

Dalam peraturan tesebut, organisasi Humas pemerintah berkaitan dengan

Nomenklatur organisasi Humas pemerintah adalah biri/bagian/subbagian atau

9 http://pakarhumas.blogspot.com/2009/08/tantangan-humas-pemerintah-di-era.html 10 Cutlip, S. M., Center, A. H. & Broom, G. M. OpCit. Hal 48

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

nomenklatur lain yang sesuai; Tata kerja Humas pemerintah meliputi Humas

kerja internal dan eksternal serta melaksanakan koordinasi vertikal, horizontal

dan diagonal; dan organisasi Humas pemerintah mengacu pada peraturan

perundang-undangan yang ada.11

Di sejumlah instansi, Humas atau Public Relations hanya merupakan

sebuah seksi, dengan tugas yang sangat terbatas seperti untuk urusan

protokoler dan mungkin dokumentasi kegiatan instansi. Sementara di instansi

lain, Humas atau Public Relations ditempatkan sebagai bagian yang sering

merupakan bawahan dari Biro Hukum dan Humas.12 Kedudukan Humas

dalam pemerintahan saat ini masih belum memiliki kejelasan. Ada instansi

yang telah menempatkan Humas dalam bagian atau ada pula yang telah

menjadi biro tersendiri.

11 I Gusti Ngurah Putra. 2004. Public Relations untuk Pemerintah Daerah: Tantangan Baru dalam Alam Demokratis. Hal 164-175 12 I Gusti Ngurah Putra. OpCit. Hal 164-175

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

B. Rumusan Masalah

Penelitian ini berpokok pada permasalahan yang ada yakni:

Sekalipun tidak memiliki bagian Humas, Dinas Kesehatan Surakarta yang

memiliki program PKMS secara sadar atau tidak cenderung melakukan

kegiatan Humas guna menunjang keberhasilan program PKMS.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini berguna untuk:

1. Mengetahui kegiatan- kegiatan Humas apa saja yang dilakukan oleh Dinas

Kesehatan Kota Surakarta yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi guna menunjang keberhasilan program PKMS.

2. Mengetahui faktor apa saja yang menghambat pada kegiatan-kegiatan

Humas yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Surakarta guna

menunjang keberhasilan program PKMS.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menambah manfaat, yaitu :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan wacana baru

mengenai Kehumasan yaitu memberikan gambaran kegiatan Humas pada

salah satu program kesehatan yang diluncurkan oleh Pemerintah Kota

Surakarta.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan mampu menambah hasil penelitian di

bidang ilmu komunikasi untuk mengembangkan ilmu dan digunakan

masyarakat. Selain itu pula dapat dijadikan sebagai masukan, bahan

informasi, rujukan dan bahan yang bersifat konstruktif bagi pemerintah

sebagai referensi dalam meningkatkan kinerja yang lebih baik.

E. Kerangka Pemikiran Dan Teori

1. Komunikasi

Komunikasi merupakan salah satu aspek terpenting dan kompleks

bagi kehidupan manusia sebab manusia adalah makhluk social. Menurut

Littlejohn (2007: 6), “Komunikasi sulit didefinisikan.” Pasalnya,

komunikasi adalah suatu topik yang amat sering diperbincangkan, bukan

hanya di kalangan ilmuwan komunikasi, melainkan juga di kalangan awam

sehingga kata komunikasi itu sendiri memiliki terlalu banyak arti yang

berlainan. Secara etimologis, kata komunikasi berasal dari kata latin

communis yang berarti “sama”, communico, communication, atau

communicare yang berarti “membuat sama. 13

Komunikasi menurut John B. Hoben “Komunikasi adalah

pertukaran verbal pikiran atau gagasan”.14 Sedangkan Tubbs dan Moss

mendefinisikan komunikasi sebagai penciptaan makna antara dua orang

13 Deddy Mulyana, 2005. ILMU KOMUNIKASI Suatu Pengantar. hal 41 14 Deddy Mulyana, 2007. ILMU KOMUNIKASI Suatu Pengantar. hal 61

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

atau lebih.15 Mengutip Gerald R. Miller dalam bukunya Deddy Mulyana

mengatakan bahwa “Komunikasi terjadi ketika suatu gambar

menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat yang disadari

untuk mempengaruhi perilaku penerima”.16. Ditambahkan lagi oleh

Everett M. Rogers, bahwa komunikasi adalah proses suatu ide dialihkan

dari satu sumber kepada satu atau banyak penerima dengan maksud untuk

mengubah tingkah laku mereka. 17

Sementara Harold Lasswell menjelaskan cara yang baik untuk

menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-

pertanyaan berikut: Who Says What in Which Channel To Whom With

What Effect? Atau Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada

Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana?.18

Berdasarkan definisi Lasswell tersebut dapat diturunkan lima unsur

komunikasi yang saling bergantung satu sama lain,yaitu19:

1) Sumber (source) : Sumber boleh jadi seorang individu kelompok,

organisasi, perusahaan atau bahkan suatu negara. Untuk

menyampaikan apa yang ada dalam hatinya (perasaan) atau dalam

kepalanya (pikiran), sumber harus mengubah perasaan atau pikiran

tersebut ke dalam seperangkat simbol verbal dan/atau non-verbal

15 John C. Condon, Jr dan Fathi Yousef. 1985. An introduction to Intercultural Communication.. hal 182 16 Deddy Mulyana. 2005. Hal 62 17 http://id.m.wikipedia.org/wiki/Daftar_definisi_komunikasi.html 18 Deddy Mulyana. 2007. Hal 69 19 Ibid. hal 69-71

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

yang idealnya dipahami oleh penerima pesan. Proses inilah yang

disebut penyandian (encoding).

2) Pesan: Adalah apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada

penerima. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal dan atau

nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan, atau maksud

sumber tadi. Pesan mempunyai tiga komponen: makna simbol yang

digunakan untuk menyampaikan makna, dan bentuk atau organisasi

pesan. Simbol terpenting adlah kata-kata (bahasa) yang dapat

merepresentasikan obyek (benda), gagasan dan perasaan, baik

ucapan (percakapan, wawancara, diskusi, ceramah dan sebagainya)

ataupun tulisan (surat, esai, artikel, novel, puisi, pamflet, dan

sebagainya). Kata kata memungkinkan kita berbagi pikiran dengan

orang lain.

3) Saluran atau media: Alat atau wahana yang digunakan sumber untuk

menyampaikan pesannya kepada penerima. Saluran boleh jadi

merujuk pada bentuk pesan yang disampaikan kepada penerima,

apakah saluran verbal ataupun nonverbal. Saluran juga merujuk pada

cara penyajian pesan: apakah langsung (tatap muka) atau lewat

media cetak (surat kabar, majalah) atau media elektrobik (televisi,

radio). Dalam suatu peristiwa komunikasi sebenarnya banyak

saluran yang digunakan. Misalnya dalam komunikasi langsung,

bahasa adalah saluran yang menonjol meskipun pancaindera dan

udara yang mengantarkan gelombang suara juga adalah saluran

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

komunikasi tatap mua tersebut. Dalam komunikasi massa,

katakanlah melaui surat kabar, saluran yang paling menonjol

meskipun adalah surat kabar yang kita baca, meskpiun terdapat juga

saluran lain yang juga berperan seperti telepon, faksimil, komputer,

mesin cetak, dan sebagainya.

4) Penerima (receiver) : Penerima pesan menerjemahkan atau

menafsirkan seperangkat simbol verbal atau non verbal yang ia

terima menjadi gagasan yang dapat ia pahami. Proses ini disebut

penyandian-balik (decoding).

5) Efek : Apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan

tersebut.

2. Hubungan Masyarakat

a. Pengertian Humas

Humas adalah istilah yang banyak disalah pahami dan disalah

gunakan untuk mendeskripsikan dari penjualan hingga penjamuan,

dimana sebenarnya itu adalah proses komunikasi yang sangat spesifik.

Setiap perusahaan, organisasi, asosiasi, dan badan pemerintah

memiliki beberapa kelompok orang yang terpengaruh oleh apa yang

dikatakan dan dilakukan oleh organisasi tersebut. Kelompok orang ini

terdiri dari pekerja, pelanggan, pemangku kepentingan, competitor

atau masyarakat umum.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Ada satu perbedaan paradigma Humas masa lampau dan Humas di

masa kini. Harword L Childs sebagaimana dikutip buku Executive Public

Relations menulis satu hal menonjol dari perubahan antara Humas lampau

dan kini. Perbedaan tersebut terletak pada fungsi Humas secara sempit

yakni, di masa lampau Humas atau seorang yang menjalankan tugas

sebagai seorang Humas lebih merupakan juru bicara dari pihak yang

diwakilinya. Keberpihakan tersebut bersifat mutlak. Dalam artian seorang

Humas bahkan harus menjadi pembela dari pihak yang diwakilinya. Tidak

jarang seorang Humas harus membiaskan kenyataan dalam suatu informasi

yang harus disampaikan agar lebih mencerminkan adanya suatu kebenaran

pada pihak yang terwakili.

“Humas masa kini lebih mementingkan adanya komunikasi dua

arah. Berbeda dengan Humas dimasa lampau yang berkomunikasi satu

arah, saat ini seorang Humas juga membuka diri untuk menerima masukan

dan saran, berdiskusi untuk mencapai pemahaman yang optimal terhadap

suatu permasalahan. Sehingga Humas sekarang bukan lagi sebagai

penyambung lidah namun lebih merupakan penghubung ide dan kebijakan

sehingga keberadaan Humas mampu membawa perubahan kepada

organisasi atau institusi yang diwakilinya ke arah perbaikan melalui

konseling yang disampaikan oleh Humas itu sendiri.”20

20 (http://archive.org/stream/introductiontopu00chil/introductiontopu00chil_djvu.txt)

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Definisi berikutnya disarankan : “Humas adalah suatu filsafat

sosial dari manajemen yang dinyatakan dalam kebijaksanaan beserta

pelaksanaannya yang melalui interpretasi yang peka mengenai

peristiwa-peristiwa berdasarkan pada komunikasi dua arah dengan

publiknya, berusaha untuk memperoleh saling pengertian dan itikad

baik”.21

Terdapat empat unsur dasar Humas menurut Frazier Moore :

Pertama, hubungan masyarakat merupakan filsafat manajemen yang

bersifat sosial; Kedua, hubungan masyarakat adalah suatu pernyataan

tentang filsafat tersebut dalam keputusan kebijaksanaan; Ketiga,

hubungan masyarakat adalah tindakan akibat kebijaksanaan tersebut;

dan Keempat, hubungan masyarakat merupakan komunikasi dua arah

yang menunjang ke arah penciptaan kebijaksanaan ini kemudian

menjelaskan, mengumumkan, mempertahankan atau

mempromosikannya kepada publik sehingga memperoleh saling

pengertian dan itikad baik22

Paul W. Garrett mengatakan Hubungan masyarakat adalah

suatu sikap pikiran yang mendasar, suatu filsafat manajemen, yang

dengan sengaja dan mandiri menempatkan kepentingan masyarakat

luas lebih dulu dalam setiap keputusan yang mempengaruhi operasi

suatu perusahaan.23

21 Moore, H. Frazier.1987. Hubungan Masyarakat: Prinsip, Kasus dan Masalah. Hal 5 22 Ibid. Hal 6 23 Ibid. Hal 7

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Hubungan masyarakat bukan merupakan suatu aktifitas sesaat yang

sifatnya membela untuk mengimbangi kesalahan manajemen dalam

hubungannya dengan publik. The International Public Relations

Association (IPRA) sebuah organisasi profesi di tingkat Internasional,

memberi definisi sebagai berikut : “PR is a management function, of a

continuing and planned character, through which public and private

organizations and institutions seek to win and retain the understanding,

sympathy and support of those with whom they are or may be concerned

by evaluating public opinion about themselves, in order to correlate, as far

as possible, their own policies and procedures, to achieves by planned and

widespread information more productive cooperation and more efficient

fulfillment of their common interests”.24

Definisi yang disebutkan oleh IPRA tersebut menekankan bahwa

hubungan masyarakat adalah fungsi managemen dari sikap budi yang

berencana dan berkesinambungan, yang dengan itu organisasi-organisasi

dan lembaga-lembaga yang bersifat umum dan pribadi berupaya membina

pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang ada kaitannya atau

yang mungkin ada hubungannya dengan jalan menilai pendapat umum

diantara mereka, untuk mengkorelasikan, sedapat mungkin kebijaksanaan

dan tata cara mereka, yang dengan informasi yang berencana dan tersebar

luas, mencapai kerja sama yang lebih produktif dan pemenuhan

kepentingan bersama lebih efisien.

24 Onong Uchjana Effendy. 2002. Hubungan Masyarakat. Hal. 21

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Cutlip, Center dan Broom mendefinisikan Humas sebagai :“the

management function that establishes and maintains mutually beneficial

relationship between an organization and the publics on whom its success

or failure depend”.25 Mereka melihat Humas sebagai fungsi manajemen

untuk membangun dan menjaga hubungan yang saling menguntungkan

antara organisasi dengan berbagai publik yang menentukan keberhasilan

atau kegagalan organisasi tersebut.

Grunig dan Hunt, seperti dikutip oleh Gusti Ngurah Putra dalam

bukunya “Manajemen Hubungan Masyarakat” lebih memfokuskan

kegiatan Humas sebagai kegiatan komunikasi dengan mengemukakan

pengertian Humas sebagai “The management of communication between

an organization and it’s public”. Jadi mereka melihat Humas sebagai

kegiatan pengelolaan komunikasi antara sebuah organisasi dengan

berbagai publiknya. Grunig dan Hunt tidak menjelaskan untuk apa

kegiatan komunikasi antara organisasi dan publiknya dilakukan. Baskin,

Aronoff dan Lattimore menjelaskan bahwa : “Public relation is a

management function that helps achieve organizational objectives, define

philosophy, and facilitate organizational change. Public Relations

practitioners communicate with all relevant internal and external publics

to develop positive relationship and to create consistency between

organizational goals and societal expectations. Public Relations

practitioners develop, execute, and evaluate organizational programs that

25 Putra, I Gusti Ngurah. 1999. Manajemen Hubungan Masyarakat. Hal 2

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

promote the exchange of influence and understanding among an

organization’s constituent parts and publics”.26

Definisi tersebut menekankan banyak hal yang harus dilakukan

oleh praktisi Humas, namun demikian ada beberapa unsur yang sama

dengan definisi sebelumnya. pada dasarnya Public Relations, seperti

namanya mengimplikasikan pada usaha untuk membangun hubungan yang

harmonis antara organisasi dengan publik-publiknya (relations with

publics).

Definisi yang lain dikemukakan oleh The British Institute of Public

Relations. Mereka mendefinisikan Public Relations sebagai: “... An effort

to establish and maintains mutual understanding between organization

and its public”27

Public Relations news memberikan definisi yang disebutkan oleh

Glenn Griswold dan Denny Girwold mengenai Humas sebagai berikut:

“Public Relations is the management functions which evaluates public

attitudes, identifies the policies and procedures of an individual or an

organization with the public interest and plans and executes a program of

actions to earn public understanding and acceptance.”28

Definisi Humas menurut Denny dan Glenn Griswold tersebut

adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik,

mengidentifikasi kebijakan dan prosedur individual dan organisasi yang

26 Ibid. hal 2 27 Cutlip, S.M., Center, A.H. & Broom, G.M. 1985. Effective Public Relations (edisi kelima).Hal 2 28 Cutlip, S.M., Center, A.H. & Broom, G.M. OpCit. Hal 5

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

punya kepentingan public, serta merencanakan dan melaksanakan program

aksi dalam rangka mendapatkan pemahaman dan penerimaan public.

Berdasarkan definisi yang disebutkan oleh Scott M. Cutlip dan

Allen H Center dalam buku mereka “Effective Public Relations”

menjelaskan fungsi Humas meliputi hal-hal berikut:

a. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi

b. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik

publik eksternal maupun internal.

c. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan menyebarkan

informasi dari organisasi kepada publik dan menyalurkan opini publik

kepada organisasi

d. Melayani masyarakat internal dan eksternal dan menasehiati pimpinan

demi kepentingan umum.29

Menurut British Institute of Public Relations mendefinisikan

Humas sebagai sebuah upaya yang terencana dan berkelanjutan untuk

menciptakan dan membangun pengertian yang sama antara organisasi dan

publiknya.30

Melakukan kegiatan Humas adalah suatu kegiatan serta merupakan

ilmu sosial dalam menganalisa kemajuan trend, memperkirakan resiko

dalam sebuah perencanaan kegiatan atau program, konseling dengan

pemimpin organisasi dan mengimplementasikan program yang sudah

29 Putra, I Gusti Ngurah. 1993. Identifikasi Fungsi Humas dalam Berbagai Organisasi di Yogyakarta. Hal 3-4 30 Putra, I Gusti Ngurah. OpCit. Hal 2

Page 22: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

direncanakan dimana dapat memenuhi kebutuhan organisasi/perusahaan

dan ketertarikan sosial.

Sebagian orang memahami Humas sebagai sebuah aktifitas,

sebagian yang lain memahaminya sebagai sebuah profesi..

a. Humas sebagai sebuah aktifitas

Humas adalah aktifitas komunikasi dua arah dengan publik

(perusahaan atau organisasi) yang bertujuan untuk menumbuhkan

saling pengertian, saling percaya, dan saling membantu atau kerja

sama. Sebagai sebuah aktifitas, Humas dianalogikan dengan soft

feeling dalam dunia pemasaran, dianalogikan dengan human relation

dalam dunia personalia, dan dianalogikan dengan propaganda atau

publisitas dalam dunia politik, dan sebagainya.

b. Humas sebagai sebuah profesi

Humas merupakan “lapangan pekerjaan” selayaknya profesi

wartawan, manajer, direktur, surveyor, salesman atau salesgirl,

pramuniaga, dan sebagainya. Sebagai profesi atau “lapangan

pekerjaan”, Humas dianalogikan dengan ketrampilan berkomunikasi,

ketrampilan tampil diri, ketrampilan menulis dan ketrampilan menarik

perhatian. Hal yang tidak kalah penting dalam pembahasan Humas

sebagai profesi adalah terpenuhinya syarat-syarat professional. Syarat

tersebut antara lain adanya body of knowledge, adanya standar etik

(etika profesi) yang baku dan pengontrolannya oleh badan atau

organisasi profesi, terakhir adanya control access bagi orang untuk

Page 23: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

memasuki profesi ini. Bila bidang Humas dapat mempenuhi syarat-

syarat tersebut, maka sudah layak dikatakan sebagai profesi.31

Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan oleh sejumlah

orang, Rex F. Harlow dalam sebuah tulisannya di “Public Relations

Review” kemudian merumuskan definisi yang sangat panjang tentang

Humas. Definisi yang ia kemukakan sebagai berikut : “Public

Relations is a distinctive management function which helps establish

and maintain mutual lines of communication, understanding,

acceptance and cooperation between an organization and its publics;

involves the management problems or issues; helps management to

keep informed on and responsive to public opinion; defines and

emphasizes the responsibility of management to serve the public

interest; help management to keep abreast of and effectively utilize

change, serving as an early warning system to help anticipate trends;

and uses research and sound and ethical communication techniques as

its principal tool”32

Secara sederhana tugas praktisi Kehumasan adalah menjadi

penghubung antara lembaga publik dengan masyarakat luas, agar

tercapai saling pengertian, kerjasama dan sinergi yang positif antara

berbagai pihak yang ada. dalam konteks lembaga-lembaga publik

seperti pemerintah, sejatinya peran melayani dan mengembangkan

dukungan publik guna mencapai tujuan organisasi. Pada konteks ini,

31 Frida Kusumastuti. 2002. Dasar – Dasar Humas. Hal 10 32 Putra, I Gusti Ngurah. Opcit. Hal 3

Page 24: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

maka praktisi Humas harus bisa membentuk nilai-nilai, pemahaman,

sikap-sikap, sampai perilaku dari publik agar sejalan dengan kebutuhan

organisasi. melalui pengemasan pesan-pesan komunikasi publik yang

lebih banyak berisikan tentang apa dan siapa serta apa manfaat

keberadaan organisasi.33

Howard Stephenson dalam bukunya, Hand Book of Public

Relations mengatakan definisi profesi Humas yaitu sebagai “The

practice of skilled art or service based on training, a body of

knowledge, adherence to agree on standart of ethics”.34Artinya,

kegiatan Humas merupakan profesi secara praktisi memiliki seni

keterampilan atau pelayanan tertentu yang berlandaskan pada latihan,

kemampuan dan pengetahuan serta diakui sesuai dengan standar

etikanya

Perbedaan fungsi Public Relations di dalam organisasi

disebabkan oleh beberapa faktor. Menurut Canfield fungsi Public

Relations dalam organisasi ditentukan oleh jumlah, ukuran dan publik-

publik penting yang terlibat; sikap publik terhadap organisasi; ukuran

dan sumber daya keuangan yang dipunyai perusahaan; dan yang

terakhir ditentukan oleh iklim politik, sosial dan ekonomi dimana

organisasi atau perusahaan tersebut beroperasi.35

Kegiatan Humas menyangkut kepentingan organisasi baik yang

bersifat komersial maupun non komersial. Kehadirannya tidak dapat 33 Canfield, Bertrand R. 1968. Public Relations: Principles, Case and Problems. Hal 6 34 Ruslan, Rosady. 2002.Etika Kehumasan, Persepsi dan Aplikasi. Hal 67 35 Canfield, Bertrand R. Opcit. Hal 6

Page 25: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

dipungkiri, terlepas dari kita menyukai atau tidak, dan kita tidak dapat

memutuskan untuk secara sengaja menghadirkan atau tidak

menghadirkan Kehumasan.

Humas merupakan suatu kegiatan yang diorganisasikan sebagai

suatu rangkaian kampanye atau program terpadu dan semuanya

berlangsung secara berkesinambungan, teratur serta untuk memastikan

bahwa organisasi tersebut senentiasa dimengerti oleh pihak-pihak yang

turut berkepentingan. Keberadaan Humas dalam hal ini sangat

menentukan, dimana Humas berfungsi untuk menciptakan hubungan

yang harmonis antara organisasi dengan publiknya melalui komunikasi

dua arah secara terus menerus. Humas juga berperan mengelola arus

komunikasi yang ditujukan untuk meningkatkan produktivitas melalui

komunikasi dua arah yang bersifat timbal balik, membangun citra,

memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat dan membina

hubungan yang baik dengan rekan kerja, relasi serta publiknya.

Dalam Humas terdapat suatu usaha untuk mewujudkan

hubungan yang harmonis antara suatu badan dengan publiknya, usaha

untuk memberikan atau menanamkan kesan yang menyenangkan,

sehingga akan timbul opini public yang menguntungkan bagi

kelangsungan hidup badan itu.36

36 Abdurrahman, Oemi. 1995. Dasar – Dasar Public Relations. hal 25

Page 26: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

b. Peran dan Kegiatan Humas

Menurut Dozier, peranan praktisi Humas dalam organisasi

merupakan salah satu kunci penting untuk pemahaman fungsi Humas

dan komunikasi organisasi. Peranan praktisi Humas juga merupakan

salah satu kunci untuk pengembangan pencapaian profesional dari

praktisi Humas.37

Seperti yang dijelaskan oleh Bovee Arens dalam bukunya yang

berjudul “Contemporary Advertising”, kegiatan Public Relations

seperti iklan produk atau program juga mengikutsertakan media

komunikasi namun hal ini biasanya bukan dari sponsor atau berbayar.

Biasanya mereka muncul melalui artikel berita, wawancara editorial,

atau beberapa fitur cerita.38

Peran Public Relations berdasarkan konsep Dozier & Broom

sebagaimana dikutip oleh Ekachai sebagai berikut:

1) The Expert Prescibers adalah sebutan bagi praktisi Public

Relations yang menjalankan peran sebagai penanggung jawab

perencana program, ia mendiagnosa masalah dan mengajukan

solusi atas masalah-masalah tersebut.

2) The Communication Facilitators adalah sebutan bagi praktisi

Public Relations yang menjalankan peran sebagai mediator

informasi antara perusahaan dengan publiknya. Fungsi utama yang

mereka jalankan adalah memfasilitasi pertukaran informasi

37 Putra, I Gusti Ngurah. OpCit. Hal 14 38 Arens,Bovee. 1982. Contemporary Advertising. Hal 552

Page 27: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

sehingga pihak-pihak yang terlibat memiliki keseimbangan

informasi.

3) The Problem-Solving Process Facilitators adalah sebutan bagi

praktisi Public Relations yang menjalankan peran sebagai

pembantu organisasi dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan

masalah-masalah melalui proses penyelesaian yang sistematis.

4) The Communication Technicians adalah sebutan bagi praktisi

Public Relations yang menjalankan perannya dengan kemampuan

komunikasi yang mereka miliki untuk menjalankan program-

program Public Relations.39

Menurut Baskin & Aronoff praktisi Humas dalam konteks “Public

Relations dalam fungsi manajemen” harus membantu organisasi dalam

membangun filosofi-filosofinya, mencapai tujuan yang ditetapkan

perusahaan, beradaptasi dengan lingkungannya dan bisa sukses dalam

berkompetisi merebut sumber-sumber bagi kelangsungan hidup dan

organisasi. Dalam kata-katanya “All managers, indeed, virtually all

employees, represent their organization to some public”40

Public Relations profesional menganggap kegiatan Public

Relations merupakan payung bahwa perusahaan harus menggunakan

kegiatan tersebut untuk mengelola hubungan mereka dengan berbagai

publiknya. Berdasarkan perspektif mereka, pemasaran dan periklanan

merupakan alat Public Relations yang harus digunakan dalam hubungan 39 Ekachai Daradirek. 1995. Applaying Broom’s Scale to Thai Public Relations Practitioner. Vol 21. No.4, Winter 40 Putra, I Gusti Ngurah. OpCit. Hal 9

Page 28: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

penjualan perusahaan dengan para pelanggan dan prospek. Alat lain

seperti program sponsor, publisitas, organ rumah, berita, laporan berkala,

seminar dan konferensi pers digunakan untuk publik lain, seperti

stakeholders, karyawan atau komunitas keuangan. Orientasi Public

Relations cenderung kepada berita dan oleh karena itu beberapa alat

cenderung digunakan untuk memberikan informasi yang terbuka sekalipun

itu adalah berita buruk.41

Beberapa kegiatan Public Relations menurut Bovee dan Arens:

1) Publications

Materi yang digunakan oleh Public Relations harus dapat

dipertanggung jawabkan, termasuk publikasi perusahaan; berita dan

peralatan media seperti buklet, leaflet, pamflet, brosur, buku manual,

inserts, lampiran, laporan tahunan, poster, buletin, materi audiovisual

dan pidato.

Publisitas adalah era baru pemberitaan mengenai seseorang,

produk atau layanan yang muncul di siaran atau media cetak. Press

agentry lebih mengacu pada perencanaan program kegiatan dan

pelaksanaan kegiatan untuk menarik perhatian dan menghasilkan

publisitas yang akan menarik bagi media. Bahan dari publikasi dapat

memiliki nilai promosi yang besar, organisasi sering mencetak ulang

41 Arens,Bovee. Opcit. Hal 552-553

Page 29: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

publisitas yang telah dicetak di koran atau majalah dan mengirimkan

cetakan tersebut untuk khalayak yang sesuai.42

2) Research

Riset merupakan proses untuk mencari informasi yang pasti.

Sumber informasi kedua merupakan direktori, pemberitaan media,

jurnal profesional, dan publikasi dari pemerintahan. Salah satu riset

Public Relations adalah sampling pendapat, karena semua kegiatan

Public Relations dapat mempengaruhi opini publik, sangat vital bagi

Public Relations untuk fokus mengukur dan menganalisa perubahan

pada sensitifitas dan perilaku publik.

3) Public Speaking

Pelaku Public Relations diharuskan untuk bisa berbicara

dengan baik, karena pembicara pada organisasi sering di interview

oleh televisi atau memberikan pidato.

4) Planning and Execution

Hal utama dalam melakukan kegiatan Public Relations, hal

yang terpenting untuk menjadi praktisi adalah merencanakan dan

mengeksekusi program Public Relations. Supaya efektif, praktisi harus

menganalisa hubungan antara organisasi dan publik, mengevaluasi

opini dan perilaku publik kepada organisasi, menilai kebijakan

organisasi, prosedur dan tindakan yang berpengaruh terhadap publik,

dan akhirnya menentukan rencana dan mengeksekusi program Public

42 Arens,Bovee. OpCit. Hal 560-561

Page 30: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Relations menggunakan semua kegiatan dan alat yang sudah

disebutkan seperti di atas.43

Humas menurut Baskin & Aronoff komunikasi dalam konteks

diatas menyangkut paling tidak empat langkah khusus berikut :

1) Keterampilan, seorang Humas menjadi ‘technician of

communication’ yang menekankan pentingnya keterampilan

menulis dan berbicara sebagai kemampuan dasar yang harus

dimiliki oleh seorang petugas Humas. Namun demikian sesuai

dengan perkembangan teknologi komunikasi yang ada, praktisi

Humas juga harus terampil menggunakan alat tekhnologi

komunikasi yang ada, paktisi Humas juga harus terampil

menggunakan alat teknologi baru yang akan selalu muncul. Di

samping keterampilan dasar dalam menulis, praktisi Humas juga

perlu mengembangkan keterampilan lain seperti melakukan riset,

merumuskan rencana dan mengevaluasi hasil.

2) Tugas-tugas, ini berkaitan dengan tugas yang harus dilakukan

oleh seorang praktisi Humas, misalnya berkaitan dengan

pembuatan release, laporan tahunan, pembuatan majalah internal

dan sebagainya.

3) Sistem, Humas tidak hanya berkaitan dengan keterampilan dan

tugas, tetapi juga yang penting adalah menciptakan sistem

komunikasi. Jadi sebuah usaha yang sistematis untuk

43 Arens,Bovee. OpCit. Hal 564-565

Page 31: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

mengumpulkan informasi, membina hubungan dengan berbagai

pihak dan menciptakan berbagai kelompok komunitas dan

konsumen yang dapat dipakai sebagai cara untuk memperoleh

masukan dan pandangan public.

4) Sistem Operasi, Humas yang berkaitan dengan usaha untuk

membangun sistem komunikasi dua arah.44

Public Relations Society of America (PRSA) mengadopsi

“Official Statement on Public Relations” yang lebih longgar. Para

penulisnya, para pemimpin panel PRSA, berusaha memberikan

definisi bidang ini kepada masyarakat, yakni definisi yang

menekankan kontribusi PR terhadap masyarakat. Selain memasukkan

aspek konseptual dari definisi ini, panel tersebut memasukkan

aktivitas, hasil, dan persyaratan ilmu pengetahuan yang dibutuhkan

oleh praktik Humas. Unsur yang lazim dijumpai dalam banyak definisi

PR menyatakan bahwa :

1) Melakukan program terencana dan berkesinambungan sebagai

bagian dari manajemen organisasional

2) Menangani hubungan antara organisasi dan public stakeholdernya

3) Memonitor kesadaran, opini, sikap, dan perilaku di dalam dan di

luar organisasi

4) Menganalisis dampak dari kebijakan, prosedur dan aksi terhadap

public stakeholder

44 Putra, I Gusti Ngurah. OpCit. Hal 9-10

Page 32: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

5) Mengidentifikasi kebijakan, prosedur dan tindakan yang

bertentangan dengan kepentingan public dan kelangsungan hidup

organisasi.

6) Memberi saran kepada manajemen dalam hal pembentukan

kebijakan baru, prosedur baru, dan tindakan baru yang sama-sama

bermanfaat bagi organisasi dan public.

7) Membangun dan mempertahankan komunikasi dua arah antara

organisasi dan publiknya.

8) Menciptakan perubahan yang terukur dalam kesadaran, opini, sikap

dan perilaku di dalam atau di luar organisasi

9) Menghasilkan hubungan yang baru dan atau tetap antara

organisasi dan publiknya.45

Berikut ini adalah komunikasi yang perlu dilakukan oleh badan

atau lembaga agar disukai oleh publiknya :

1) Komunikasi yang jujur untuk memperoleh kredibilitas

2) Keterbukaan dan konsistensi terhadap langkah langkah yang

diambil untuk memperoleh keyakinan dari orang lain

3) Komunikasi dua arah yang terus menerus untuk mencegah

keterasingan dan untuk membangun badan atau lembaga

4) Evaluasi dan riset terhadap lingkungan untukmenentukan langkah

atau penyesuaian yang dibutuhkan bagi social harmony.46

45 Cutlip, S.M., Center, A.H. & Broom, G.M. Opcit. Hal 5-6 46 Rhenald Kasali. 1994. Manajemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia.hal 9

Page 33: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Fungsi Public Relations digambarkan dengan jelas oleh

Booklet Public Relations Society of America (PRSA). Mereka

menggambarkan fungsi Public Relations dalam Putra sebagai berikut:

1) Programming (Penyusunan Kegiatan).

Fungsi ini mencakup analisis masalah dan peluang,

menentukan tujuan dan publik serta memberi rekomendasi dan

merencanakan kegiatan. Termasuk di dalamnya, pembuatan

anggaran, penjadwalan, pembagian dan pendelegasian tugas.

2) Relationship (Keterpautan).

Seorang praktisi Public Relations harus mampu

mengembangkan keterampilan di dalam mengumpulkan informasi

dari berbagai sumber-sumber di luar organisasi. Untuk itulah

banyak kegiatan Humas mensyaratkan para praktisinya untuk

selalu bekerja sama dan menjalin hubungan terutama dengan

bagian-bagian lain dalam organisasi seperti kepegawaian, hukum

dan pemasaran serta yang lainnya. Di samping itu, menjaga

hubungan dengan pihak di luar organisasi juga sangat penting.

3) Writing and Editing (Penulisan dan Penyuntingan).

Sejalan dengan sasaran kegiatan Humas, yakni mencapai

publik yang amat besar, alat penting yang dapat digunakannya

adalah melalui barang-barang cetakan. Banyak ragam barang

cetakan yang digunakan dalam kegiatan Humas seperti : laporan

tahunan, booklets, media releases, newsletter, penerbitan ing-griya

Page 34: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

dan beberapa lainnya. Tulisan yang jelas dan masuk akal sangat

penting artinya bagi keefektifan kerja praktisi Humas. Sebagian

besar pekerjaan Humas berkaitan dengan penulisan dan

penyuntingan.

4) Information (Informasi).

Membangun sistem informasi yang baik merupakan salah

satu cara menyebarkan informasi secara efektif. Ini biasanya

berkaitan dengan usaha pengenalan cara kerja berbagai media atau

saluran komunikasi yang ada, termasuk di dalamnya, surat kabar,

media elektronik radio dan televisi, serta multimedia. Ini akan

sangat membantu pekerjaan praktisi Humas, terutama dalam

menyebarkan berbagai informasi kepada publik.

5) Production (Produksi).

Fungsi ini berkaitan dengan kegiatan produksi media

komunikasi yang digunakan dalam menyebarkan pesan-pesan yang

dirancang oleh praktisi Humas. Untuk itu praktisi Humas harus

memiliki pengetahuan tentang tata letak, tipografi, fotografi dan

hal-hal lain yang berkaitan dengan produksi media komunikasi

yang digunakan dalam kegiatan Humas.

6) Speaking (Pidato).

Keterampilan penting yang juga harus dimiliki oleh seorag

praktisi Humas adalah keterampilan berbicara baik untuk tatap

Page 35: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

muka individual maupun untuk tatap muka kelompok (public

speaking). Menulis pidato adalah bagian dari tugas Humas.

7) Research and Evaluating (Penelitian dan Penilaian).

Aktivitas penting yang harus dilakukan seorang praktisi

Humas adalah pengumpulan fakta. Banyak cara yang dapat

dilakukan untuk itu. Bisa dilakukan secara formal ataupun

informal. Dapat menggunakan berbagai teknik. Penelitian biasanya

digunakan baik pada awal maupun pada akhir sebuah program

Kehumasan. Pegevaluasian kegiatan Humas juga sekarang mulai

memperoleh perhatian yang semakin besar.47

Tujuan penyelenggara Hubungan Masyarakat (Humas) adalah

untuk menciptakan komunikasi dua arah, memecahkan konflik

kepentingan dengan mencari dasar pemikiran yang kritis, menciptakan

pengertian berdasarkan kebenaran dan kenyataan, pengetahuan dan

kemampuan, serta informasi yang lengkap dan terpercaya.

Berdasarkan definisi-definisi yang telah disebutkan diatas,

maka dapat dilihat bahwa dalam Humas terdapat suatu usaha atau

suatu kegiatan untuk menciptakan keharmonisan atau sikap budi yang

menyenangkan antara suatu badan dan publiknya. Kegiatan yang

menonjol adalah memberikan informasi dan pelayanan serta

menanamkan dan memperoleh pengertian, goodwill, dan kepercayaan

47 Putra, I. Gusti Ngurah. OpCit. Hal 10-11

Page 36: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

public tentunya dan masyarakat pada umumnya. Adapun tugas-tugas

utama seorang pemimpin Humas dapat diperinci sebagai berikut :

1) Menciptakan dan memelihara suatu citra yang baik dan tepat atas

organisasinya baik itu yang berkenaan dengan kebijaksanaan, jasa,

maupun dengan para personelnya.

2) Memantau pendapat mengenai segala sesuatu yang berkaitan

dengan citra, kegiatan, reputasi meupun kepentingan-kepentingan

organisasi, dan menyampaikan setiap kepentingan organisasi

langsung kepada manajemen atau pimpinan puncak untuk

ditanggapi atau ditindak lanjuti.

3) Memberi nasehat atau masukan kepada pihak manajemen

mengenai berbagai masalah komunikasi yang penting berikut

tekhnik untuk mengatasinya.

4) Menyediakan berbagai informasi kepada khalayak, perihal

kebijaksanaan organisasi, kegiatan produksi, jasa dan personalia

selengkap mungkin demi menciptakan pengetahuan yang maksimal

dalam rangka menjangkau pengertian khalayak.48

Alat- alat komunikasi yang bisa digunakan oleh Public

Relations sangatlah bervariasi, seperti:

1) News Release and Media Kits

News release merupakan tulisan berita (biasanya antara 8,2

hingga 11 inci) yang dikeluarkan untuk menghasilkan publisitas

48 Jeffkins, Frank. 1995. Public Relations. hal 29

Page 37: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

atau menjelaskan mengenai suatu subjek yang menarik. Berbagai

macam informasi dimasukkan pada formulir tersebut kemudian

dikirim dan dicetak oleh media.

Media kit digunakan untuk menambah publisitas pada konferensi

pers. Termasuk mengenai fakta detail program, jadwal kegiatan,

brosur disiapkan untuk program, berita untuk broadcast media, dan

news and feature untuk media cetak.

2) Photography

Sebuah gambar mungkin bernilai seribu kata. Foto pada

saat kegiatan, peralatan apa saja yang digunakan pada program

tersebut. Fotografi memberikan dampak, realisme dan

kepercayaan.

3) Booklets, Brochures, Phamphlets and Books

Materi cetak digunakan secara ekstensif pada kegiatan

Public Relations. Materi dibuat untuk menceritakan bagaimana

mereka melakukan kegiatan publik relations, bagaimana organisasi

berdiri dan berkembang, untuk mengajarkan karyawan bagaimana

cara mereka melakukan pekerjaan, dan lain sebagainya.

4) Letters, Inserts and Enclosures

Surat mungkin ditulis oleh organisasi untuk dikirim kepada

stakeholder dan legislatif. Inserts atau Enclosures digunakan untuk

tujuan publik relations.

Page 38: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

5) Annual Reports

Laporan Tahunan adalah dokumen formal yang dibuat tiap

tahunnya oleh organisasi untuk stakeholders. Gambaran mengenai

kondisi organisasi. Laporan tahunan berisi mengenai

perkembangan informasi, termasuk dalam hal akuntansi dan

persyaratan. Laporan tahunan sangat penting sebagai alat Public

Relations karena ini merupakan performa yang sesungguhnya dari

organisasi. Organisasi non-bisnis juga melaporkan jumlah wali

dengan laporan. Tidak mengutamakan data finansial namun

menjelaskan kemajuan kegiatan dan rencana yang akan dilakukan

kedepannya.

6) Speeches and Position Papers

Eksekutif organisasi memberikan pidato, yang biasanya

digunakan pada kegiatan tahunan pertemuan stakeholders atau

konferensi penting.

7) Posters, Bulletin Boards and Exhibits

Poster dapat digunakan untuk menjelaskan informasi

mengenai program untuk menarik masyarakat. Exhibit bisa

digunakan untuk menceritakan sejarah dari organisasi atau

program kedepan dari organisasi tersebut.

Page 39: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

8) Audiovisual Materials, Films, and Closed-Circuit TV

Materi ini membutuhkan beberapa form, termasuk slide, film,

garis film dan kaset video yang digunakan untuk latihan, promosi atau

Public Relations.49

Menurut Bovee Arens pembuatan pesan harus sangat

diperhatikan kualitasnya supaya pesan dapat tersampaikan dengan

baik, dan dalam pemilihan media Public Relations harus jeli supaya

pesan dapat terjamah oleh publik.50

b. Humas Pemerintah / Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Saat ini peran Humas di institusi-institusi pemerintahan tidak

bisa dipandang sebelah mata. Seiring dengan tuntutan reformasi

termasuk reformasi dibidang birokrasi, pemerintah wajib

menyelenggarakan aktifitasnya dengan memenuhi kriteria asas-asas

pemerintahan yang baik. “Transparancy” menjadi salah satu ukuran

dari suatu penyelenggaraan pemerintahan. Masyarakat berhak

mengetahui informasi apapun dari pembuat dan pelaku kebijakan.

Departemen Kehumasan dalam suatu lembaga atau instansi

pemerintah merupakan sebuah kewajiban, yang berfungsi sebagai

public information, public affair dan public communication dalam

mempublikasikan mengenai kegiatan dan program apa saja yang

49 Arens,Bovee. OpCit. Hal 565-568 50 Ibid Hal 595-596

Page 40: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

dibuat oleh instansi yang bersangkutan, baik untuk publik internal

maupun publik eksternal.

Menurut Rosady Ruslan dalam bukunya “Etika Kehumasan :

Persepsi dan Aplikasi”, fungsi pokok Humas pemerintah yang pada

dasar, yaitu sebagai berikut:

1) Mengamankan kebijaksanaan dan program kerja pemerintah yang

diwakilinya;

2) Memberikan pelayanan, menyebarluaskan pesan-pesan dan

informasi mengenai kebijaksanaan hingga mampu

mensosialisasikan program-program pembangunan baik secara

nasional maupun daerah kepada masyarakat;

3) Menjadi komunikator dan sekaligus rmediator yang poaktif dalam

menjembatani kepentingan instansi pemerintah disatu pihak dan

menampung aspirasi atau opini publik serta memperhatikan

keinginan-keinginan masyarakat di lain pihak;

4) Berperan serta secara aktif dalam menciptakan iklim yang kondusif

dan dinamis, demi mengamankan stabilitas dan program

pembangunan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.51

Mengutip definisi Humas oleh Joice J Gordon yang diintisarikan

dalam buku Effective Public Relations , Humas seharusnya memiliki

fungsi dan peran mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat

51 Ruslan, Rosady. 2002. Manajemen Humas dan Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi. Hal 96

Page 41: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

antara organisasi dengan publik. Gordon merangkum tugas-tugas seorang

Humas pemerintah sebagai berikut:

1) Memberi informasi konstituen tentang aktivitas agen pemerintah.

2) Memastikan kerjasama aktif dalam program pemerintah; voting,

curbside recycling, dan juga kepatuhan kepada program aturan-

kewajiban.

3) Mendorong warga mendukung kebijakan dan program yang

ditetapkan; sensus, program pengawasan keamanan lingkungan,

kampanye penyadaran akan kesehatan personal, bantuan untuk upaya

pertolongan bencana.

4) Melayani sebagai advokat publik untuk administrator pemerintah;

menyampaikan opini publik kepada pembuat keputusan, mengelola isu

publik didalam organisasi serta meningkatkan aksesibilitas publik ke

pejabat administrasi.

5) Mengelola informasi internal; menyiapkan newsletter organisasi,

pengumuman elektronik, dan isi dari dari situs internet organisasi

untuk karyawan.

6) Memfasilitasi hubungan media-menjaga hubungan dengan pers lokal;

bertugas sebagai saluran untuk semua pertanyaan media; memberitahu

pers tentang organisasi dan praktiknya serta kebijakannya.

7) Membangun komunitas dan bangsa; menggunakan kampanye

kesehatan publik dengan dukungan pemerintah dan program keamanan

Page 42: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

publik lainnya serta mempromosikan berbagai program sosial dan

pembangunan52

Stromback & Kiousis (2011) dalam jurnal yang berjudul

Government Public Relations and Social Media of Analysis of the

Perceptions and Trends of Social Media Use at the Local Governtment

Level yang ditulis oleh Graham &Avery menyebutkan: “Political

Public Relations can be best be understood as a management process

by which an organization or individual uses purposeful communication

for political purposes and seeks to influence, build, and maintain

beneficial relationships and reputations with its key public”.53

Dalam jurnal tersebut Graham dan Avery mengungkapkan

bahwa Humas politik dapat dipahami sebagai suatu manajemen proses

dimana suatu organisasi menggunakan komunikasi yang terarah untuk

mempengaruhi, membangun dan memelihara hubungan yang saling

menguntungkan.

Menurut John D. Millet, dalam bukunya Management in

Public Services the quest for effective performance, yang artinya peran

Humas dinas instansi atau lembaga kepemerintahan terdapat beberapa

hal dalam melaksanakan tugas atau kewajiban utamanya yaitu sebagai

berikut :

52 Cutlip, S.M., Center, A.H. & Broom, G.M. OpCit. Hal 67-68 53 Graham,M.A, Missy & Avery Ph.D, Elizabeth Johnson. 2013. Journal of Government Public Relations and social media of analysis of the perceptions and trends of social media use at the local governtment level. Hal 3

Page 43: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

1) Mengamati dan mempelajari tentang hasrat, keinginan-keinginan

dan aspirasi yang terdapat dalam masyarakat

2) Kegiatan memberikan nasihat/sumbang saran untuk menanggapi

apa yang sebaiknya dilakukan oleh instansi/lembaga pemerintah

seperti yang dikehendaki oleh pihak publiknya.

3) Kemampuan untuk mengusahakan terjadinya hubungan

memuaskan yang diperoleh antara hubungan publik dengan para

aparat pemerintahan.

4) Memberikan penerangan/informasi tentang apa yang telah

diupayakan oleh suatu lembaga/instansi pemerintah yang

bersangkutan”54

Apabila ditinjau dari kegiatan kelembagaan, Humas merupakan

metode komunikasi dan Humas professional yang mempunyai fungsi :

1) Penyampaian (intermediator) keputusan atau kebijakan yang

dikeluarkan oleh lembaga atau pejabat yang diwakilinya.

2) Komunikator yaitu mewakili tokoh untuk berhadapan atau berbicara

kepada publiknya melalui media pers.

3) Relationship yaitu menyelenggarakan hubungan baik dengan

berbagai kalangan public.

4) Back up management yaitu berupaya melindungi nama baik lembaga

yang diwakilinya.

54 Ruslan, Rosady. OpCit. Hal 93

Page 44: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

5) Good news resource and image maker yaitu sebagai narasumber dan

citra baik terhadap public.55

Humas dipemerintahan dengan demikian dapat disimpulkan

menjadi pemberi informan kepada masyarakat sekaligus penghubung

antara pemerintah dan masyarakat. Hal ini bisa dipahami karena

pemerintah adalah agen dari masyarakat itu sendiri. Masyarakat

memberikan haknya untuk diwakilkan kepada orang-orang pemerintahan

agar bisa diselenggarakan dengan sebaik-baiknya. Maka suatu kewajaran

apabila pemerintah harus tetap terhubung dengan masyarakat dan setiap

aspeknya menyentuh langsung kehidupan masyarakat. Humas menjadi

palang pintu bagi hubungan yang harmonis antara pemerintah

dengan publik atau masyarakat.

Perbedaan pokok antara fungsi dan tugas hubungan masyarakat

yang terdapat di instansi pemerintah dengan non pemerintah (lembaga

komersial) adalah tidak adanya unsur komersial walaupun Humas

pemerintah juga melakukan hal yang sama dalam kegiatan publikasi,

promosi, dan periklanan. Humas pemerintah lebih menekankan pada

publikasi service atau demi meningkatkan pelayanan umum.

Dalam mengemban tugas pemerintahan yang demikian mejadi

tantangan yang berat bagi Humas pemerintahan. Scoot M. Cutlip, dkk

dalam bukunya menjelaskan inti aktivitas dari Humas pemerintahan:

“Government Public Relations activities, many embrance by terms such as

55 Ibid. Hal 60

Page 45: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

public affairs, public information, and public communication, has

developed as political and administrative response you achieve various

organizational goals. They are a key component of the administrative

system, specifically design to bridge the gap between population and

bureaucratic government”56

Tugas dari Humas biasanya bervariasi dari satu agen ke agen yang

lainnya, tetapi prinsip dasar dari tujuan Humas pemerintah berdasar pada

dua dasar pemikiran. Pertama, pemerintahan yang demokratis harus

melaporkan aktivitas mereka kepada rakyat. Kedua, bahwa pelaksanaan

pemerintahan yang efektif membutuhkan peran serta yang aktif dan

dukungan dari rakyat57. Valentini dan Khrisnamurthy dalam jurnalnya

yang berjudul To Be or Not to Be: Paradoxes in Strategic Public Relations

menerangkan: “They assert that the public sector creates unique

challenges and opportunities that differentiate the practice of Public

Relations from the private sector. Challenges and opportunities, include:

politics, public good, legal constraints, devaluation of communication,

poor public perceptions lagging proffesional development and federalism”

Dalam jurnalnya tersebut, Valentini dan Khrisnamurthy menyebutkan

bahwa pelaksanaaan Humas pada pemerintahan dan sektor informal

sangatlah berbeda. Perbedaan itu meliputi: hal politik baik dalam kendala

hukum, devaluasi komunikasi, penyampaian untuk menciptakan

pengertian masyarakat, pengembangan profesionalisme dan federalisme.

56 Cutlip, S.M., Center, A.H. & Broom, G.M. OpCit. hal 490 57 Ibid. hal 491

Page 46: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Beberapa organisasi pemerintahan seperti IRC, SEC, FDA

mempunyai orang-orang Public Relations yang sangat terlatih baik dalam

menyampaikan pendapat mereka atau memaparkan informasi untuk

menstimulasi publik yang diinginkan. Pemerintah merupakan pengguna

terbesar Public Relations di negara ini, dan sebagian besar mereka semua

dalam posisi permintaan pemberitaan yang tinggi, sehingga dapat menjadi

tempat latihan yang sangat baik. Praktisi Public Relations pada pemerintah

bertugas untuk mengkomunikasikan kegiatan pada grup dalam rangka

untuk menarik kontribusi sebaik mungkin untuk membangun kesadaran

dan kesepahaman publik mengenai organisasi tersebut. Bagaimanapun,

peran paling penting dari praktisi Public Relations adalah untuk

merencanakan dan mengelola program Public Relations.58

F. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian ini menggunakan metode penelitian Deskriptif

Analisis dengan pendekatan kualitatif, yakni menganalisis Kehumasan

dan capaian dari program Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Kota

Surakarta periode tahun 2008 – 2013.

58 Arens,Bovee. OpCit. Hal 569-575

Page 47: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi penelitian di Kota Surakarta

dengan rincian sebagai sumber data primer maupun sekunder adalah Dinas

Kesehatan Kota Surakarta yang terletak di Komplek Balaikota Jalan

Jendral Sudirman No.2 Surakarta, sebagai instansi pemerintahan yang

menjadi sumber informasi dan kontrol media di masyarakat serta

Puskesmas yang terletak di Kota Surakarta yaiatu Gajahan yang berada di

Jalan Veteran No. 46 Surakarta dan Puskesmas Gambirsari yang ada di

Jalan Kelud Barat RT 06 RW 13 Kadipiro, selaku pelaksana layanan

program dan masyarakat penerima layanan program Pemeliharaan

Kesehatan Masyarakat Surakarta yang sedang berada di Puskesmas

Gajahan serta Gambirsari.

3. Teknik Pemilihan Sampel

Penelitian ini menggunakan teknik sampel bertujuan (purposive

sampling), dimana peneliti cenderung untuk memilih informan atau

narasumber yang dianggap berkompeten dan mengetahui informasi serta

masalahnya secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber

data yang mantap. 59

Narasumber dalam penelitian ini berjumlah 26 (dua puluh enam)

orang yang terdiri dari 4 (empat) pelaku Humas Dinas Kesehatan Kota

Surakarta, 2 (dua) staf Puskesmas, 20 (dua puluh) masyarakat penerima

layanan PKMS. Berikut data narasumber selengkapnya:

59 H. B. Sutopo, 2002 Metodologi Penelitian Kualitatif.. hal 56

Page 48: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

a. Yanti Winoh.

Selaku Sekretaris PPID Pembantu DKK Surakarta.

b. Purwanti SK MMKes.

Selaku Kepala Bidang Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat dan Kemitraan Dinas Kesehatan Kota Surakarta.

c. Ida Angklaita.

Selaku Kepala Dinas UPTD PKMS

d. Suprianto.

Selaku Kasubag TU UPTD PKMS

e. Tri Wahyu.

Selaku Bagian Informasi Puskesmas Rawat Inap Gajahan.

f. Ariyani Wijiastuti ,SE.

Selaku Bagian Informasi Puskesmas Gambirsari

g. Lastri, Runi Purwaningsih, Kinanti Dinda Dewi, Nur Aini, Tarwan,

Amalia Trihapsari, Sri Suparni, Muhammad Nadhor Nafi, Amrissalam

Kunto, Titi AWP.

Selaku penerima layanan PKMS Puskesmas Gajahan

h. Annisa Rengganis, Dwi Yuli, Sugeng Sugianto, Sriyati, Yuli, Sri

Supartini, Sari Nur Lestari, Ika Putri, Nurul, Atik N.

Selaku penerima layanan PKMS Puskesmas Gambirsari

Page 49: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

4. Sumber Data

Untuk mengetahui bagaimana peran yang dilakukan Humas

dalam pelaksanaan program Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat

Surakarta, maka data yang dipergunakan dalam penelitian ini, yaitu :

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari

hasil wawancara dengan narasumber yang mengetahui dan

berkompeten seputar tema penelitian ini dari hasil observasi yang

dilakukan di lapangan. Data dikumpulkan secara interaktif yaitu

melalui metode interview wawancara semi terstruktur dengan

menggunakan pedoman wawancara yang sudah dipersiapkan.

b. Data Sekunder

Dilihat dari segi sumber data, bahan tambahan atau data

sekunder berasal dari sumber tertulis, seperti menguti buku dokumen,

arsip, dan catatan lain yang mendukung. Dalam penelitian ini data

sekunder diperoleh dari buku – buku atau referensi yang dapat

mendukung data primer baik yang diperoleh dari Bagian Dinas

Kesehatan Kota Surakarta maupun dari perpustakaan dan internet.

Page 50: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

5. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasinya adalah seluruh masyarakat kota Surakarta

b. Sampel

Penerima program PKMS di Kota Surakarta, yaitu 10 orang dari

Puskesmas Rawat Inap Gajahan dan Puskesmas Rawat Jalan

Gambirsari sejumlah 10 orang.

6. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara Semi Terstruktur

Sumber data yang paling penting dalam penelitian kualitatif

adalah narasumber atau informan.60 Untuk mendapatkan data dari

narasumber atau informan hanya bisa dilakukan dengan cara

wawancara. Dalam penelitian kali ini wawancara akan dilakukan

kepada beberapa narasumber, yaitu pihak DKK Surakarta selaku

stakeholder dan Puskesmas sebagai pelaksana layanan serta pendukung

kegiatan Kehumasan PKMS, serta beberapa masyarakat Surakarta

penerima layanan PKMS di Puskesmas yang telah ditunjuk.

b. Observasi

Observasi adalah kegiatan yang paling utama dan teknik

penelitian yang penting.61 Spramley menjelaskan bahwa teknik dalam

observasi dapat dibagi menjadi (1)tak berperan sama sekali, (2)

60 H.B. Sutopo. Op. Cit. Hal 67 61 Jalaluddin Rakhmat. 1998. Metode Penelitian Kualitatif. Hal 83

Page 51: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

observasi berperan yang terdiri dari berperan aktif, berperan pasif,

berperan penuh.62 Dalam penelitian ini, penulis menggunakan

observasi tak berperan dimana peneliti hanya melakukan pengamatan

dan pencatatan mengenai fenomena – fenomena yang diteliti dengan

tidak ikut dalam peristiwa atau kegiatan yang diamati secara langsung.

c. Dokumentasi/ Studi Pustaka

Untuk mendapatkan data yang lebih akurat, peneliti juga

mengumpulkan data-data lewat studi dokumentasi. Teknik

pengumpulan dengan cara melihat dan mencatat data yang diperoleh

dari rekaman arsip-arsip Humas Dinas Kesehatan Kota Surakarta

program Pemeliharaan Kesehatan Kota Surakarta maupun data yang

diperoleh dari buku, surat kabar, internet dan sumber informasi lainnya

yang dapat menunjang penelitian.

7. Validitas Data

Validitas data menunjukkan sampai sejauh mana data yang

diperoleh telah secara akurat mewakili realitas atau gejala yang diteliti.

Sementara reliabilitas berkaitan dengan tingkat konsistensi hasil dari

penggunaan cara pengumpulan data.63 Validitas data dalam penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi. William dalam

Sugiyono menyetakan bahwa triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini

62 Ibid. hal 75 63 Pawito. 2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta : LKis. Hal 97

Page 52: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

diartikan sebagaipengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai

cara dan berbagai waktu.64

Pawito mengetengahkan beberapa macam teknik triangulasi:65

a. Triangulasi data/sumber: merupakan upaya peneliti untuk mengakses

sumber – sumber yang lebih bervariasi guna memperoleh dan

berkenaan dengan persoalan yang sama.

b. Triangulasi metode: menunjukkan upaya peneliti membandingkan

temuan data yang diperoleh dengan menggunakan suatu metode

tertentu.

c. Triangulasi teori: menunjuk pada penggunaan perspektif teori yang

bervariasi dalam menginterpretasikan data yang sama.

d. Triangulasi peneliti: dapat dilakukan ketika dua atau lebih peneliti

bekerja dalam suatu tim meneliti persoalan yang sama.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi sumber/data

sebagai validitas data. Hal tersebut untuk mengetahui validitas data yang

diperoleh dari sumber satu dengan sumber yang lain. Validitas atau

pengujian ini dimaksudkan untuk melihat kekonsistenan data, sehingga

dapat mengungkapkan gambaran penelitian yang lebih valid. Triangulasi

sumber/data memenfaatkan jenis sumber yang berbeda, tidak hanya

informan sebagai sumber tetapi juga sumber pustaka dan hasil observasi.

64 Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Hal 273 65 Pawito. OpCit. hal 99-100

Page 53: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

8. Analisa Data

Untuk mendapatkan kesimpulan – kesimpulan dari data yang telah

didapat, diperlukan teknik analisis data yang tepat. Abalisis data ini

nantinya akan membantu dalam mengemukakan gambaran atau

memberikan pemahaman mengenai subjek yang diteliti. Gambaran sebagai

hasil penelitian ini dapat ditemukan dalam analisis data yang selanjutnya

dapat dirumuskan dalam sutu kesimpulan.menurut Bodgan dan Biklen,

Analisis data merupakan upaya yang dilakukan dengan bekerja dengan

data, mengorganisasi data, memilahnya menjadi satuan yang dapat

dikelola, mensistesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan

yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang akan

diceritakan kepada orang lain66

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik analisis Miles dan Huberman. Miles dan Huberman menawarkan

sebuah teknik analisis bernama interactive model yang terdiri dari tiga

komponen yaitu:67

a. Reduksi data

Reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan

perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data

kasar yang muncul dari catatan-catatan di lapangan.

66 Lexy J. Moleong. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Hal 249 67 Pawito. OpCit. Hal 104

Page 54: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang fileditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 17 tahun 2008. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

b. Penyajian data

Data display melibatkan langkah-langkah peyajian dalam

mengorganisasikan data, yakni menjalin (kelompok) data yang satu

dengan (kelompok) yang lain sehingga seluruh data yang dianalisis

benar – benar dilibatkan dalam satu kesatuan untuk memudahkan

proses analisis.

c. Penarikan kesimpulan

Pada tahap penarikan dan pengujian kesimpulan (drawing and

verifying conclusions) peneliti mengimplementasikan prinsip induktif

dengan mempertimbangkan pola data yang ada dan atau

kecenderungan dari data yang telah dibuat.

Gambar 1.1

Analisis Data Model Interaktif Miles dan Huberman

Pengumpulan

Data

Reduksi

Data

Sajian

Data

Penarikan simpulan /

verifikasi