bab i pendahuluan a. alasan pemilihan judulrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6798/1/t1... ·...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Alasan Pemilihan Judul
Penulis memilih judul: “Karakteristik Perjanjian Kerjasama Pengelolaan BPDNet
Online antara PT Artajasa Pembayaran Elektronis dengan PT Bank Pembangunan Daerah
Maluku, mengingat Perjanjian Kerjasama Pengelolaan BPDNet Online, sebagai suatu obyek
Studi Ilmu Hukum, namun belum ada pihak, dalam hal ini mahasiswa FH-UKSW yang
melakukan penelitian dan penulisan mengenai hal itu.
Kerjasama antara Bank dengan Perusahaan seperti kerjasama yang terjadi antara Bank
Pembangunan Daerah (BPD) melalui ASBANDA (Asosiasi Bank Pembangunan Daerah)
dengan Perusahaan Artajasa Pembayaran Elektronis, dilakukan dalam rangka pemanfaatan
Teknologi Informasi (Information Technologi) bagi pelayanan perbankan BPD seluruh
Indonesia, terutama BPD Maluku kepada nasabah dan juga pihak ketiga. ITE telah
mengantisipasi tuntutan hukum seperti ini. Huruf (c), Konsideran diatur : “bahwa
perkembangan dan kemajuan Teknologi Informasi yang demikian pesat telah menyebabkan
perubahan kegiatan kehidupan manusia dalam berbagai bidang yang secara langsung telah
memengaruhi lahirnya bentuk-bentuk perbuatan hukum baru”. Huruf (e), “bahwa
pemanfaatan Teknologi Informasi berperan penting dalam perdagangan dan pertumbuhan
perekonomian nasional untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat”. Huruf (f), “bahwa
pemerintah perlu mendukung pengembangan Teknologi Informasi melalui infrastruktur
hukum dan pengaturannya sehingga pemanfaatan Teknologi Informasi dilakukan secara
aman untuk mencegah penyalahgunaannya dengan memperhatikan nilai-nilai agama dan
social budaya masyarakat Indonesia”.1
1 Bag ian Menimbang UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
2
Kerjasama diatas dengan demikan terlihat dimaksudkan untuk mempersatukan Bank
Pembangunan Daerah (BPD) seluruh Indonesia, Bagian Menimbang UU ITE juga telah
mengantisipasi hal ini. Huruf d, konsiderans diatur : “bahwa penggunaan dan pemanfaatan
Teknologi Informasi harus terus dikembangkan untuk menjaga, memelihara, dan
memperkukuh persatuan dan kesatuan nasional berdasarkan Peraturan Perundang-undangan
demi kepentingan nasional”.2
Dalam menghadapi persaingan bisnis perbankan optimalisasi teknologi yang dikuasai
melalui suatu hubungan hukum seperti yang dilakukan oleh Bank Pembangunan Daerah
(BPD) seluruh Indonesia yang disebut dengan BPDNet Online diperlukan untuk memberikan
kemudahan-kemudahan serta pelayanan untuk nasabah Bank Pembangunan Daerah (BPD)
seluruh Indonesia.
Setiap nasabah Bank Pembangunan Daerah (BPD), dengan adanya Perjanjian
Kerjasama tersebut dapat melakukan transaksi antar Bank dalam bentuk transfer dana setoran
tunai dengan memanfaatkan Sistem Elektronik Dan Jaringan Telekomunikasi yang dikelola
oleh Artajasa di Teller setiap BPD, termasuk dalam hal ini PT. Bank Pembangunan Daerah
Maluku.
Melalui sistem elektronik dan jaringan telekomunikasi itu, transfer dana dan setoran
tunai antar Bank Pembangunan Daerah (BPD) seluruh Indonesia dapat berlangsung secara
efisien dan luas, seluas area pelayanan bagi nasabah Bank Pembangunan Daerah (BPD) di
seluruh Indonesia. Transfer sendiri menurut Prof. Dr. Chatamarassjid adalah pengiriman uang
atau transfer sebagai satu pelayanan Bank kepada masyarakat, dimana Bank bersedia
melaksanakan amanat nasabah untuk mengirim sejumlah uang secara elektronik, baik dalam
2 Ibid
3
rupiah maupun dalam valuta asing yang ditunjukan kepada pihak lain (perusahaan, lembaga,
atau perorangan) ditempat lain baik di dalam maupun di luar negeri. 3
Permasalahannya adalah, seperti telah dikemukakan dalam catatan kaki terlebih
dahulu, bagaimanakah infrastruktur hukum dan pengaturannya, untuk menjamin kesatuan
nasional berdasarkan Peraturan Perundang-undangan demi kepentingan nasional, menjamin
pemanfaatan TI dilakukan secara aman untuk mencegah penyalagunaan, selain yang telah
disediakan yaitu UU ITE, sejalan dengan Perbuatan hukum, dalam hal ini Perjanjian
Kerjasama Pengelolaan BPDNet Online antara PT.Artajasa Pembayaran Elektronis dengan
PT. Bank Pembangunan Daerah Maluku (BPD).
Sebagaimana perbandingan judul skripsi yang menulis tentang perjanjian kerjasama,
berikut judul skripsi yang menulis tentang perjanjian kerjasama :
Lexi Michael Manuputy (312002002), judul skripsi : Studi Kasus Terhadap
Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)
Antara PT. PERTAMINA (PERSERO) dengan PT. Genjah Putra Utama.
B. Latar Belakang Masalah
Secara konvensional, perjanjian yang dilakukan antara PT. Artajasa pembayaran
Elektronis dengan PT. Bank Pembangunan Daerah Maluku (BPD) itu menimbulkan hak dan
kewajiban. Menurut Kartini Muljadi, dan Gunawan Widjaja Perjanjian itu juga mengikat
kedua bela pihak yang melakukan perjanjian4.
Bahwa dasar hukum yang melatarbelakangi prinsip di atas adalah perjanjian atau
verbintenis mengandung pengertian : suatu hubungan hukum dalam bidang harta kekayaan
3 Prof. Dr. Chatamarrasjid, Ais, SH, MH, Hukum Perbankan Nasional Indonesia,cet ke-1, Prenada Media, 2005,
hlm, 75. 4 Kart ini Muljad i, dan Gunawan W idjaja, Perikatan yang Lahir dari Perjanjian , PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2008 h lm. 59.
4
atau harta benda antara dua orang atau lebih, yang memberikan kekuatan hak pada satu pihak
untuk memperoleh prestasi dan sekaligus mewajibkan pada pihak lain untuk menunaikan
prestasi.5 Hal ini diatur secara jelas dalam pasal 1313 KUHPerdata yang menyebutkan bahwa
perjanjian adalah suatu perbuatan dimana satu orang atau lebih mengikatkan diri terhadap
orang lain atau lebih.
Selain ketentuan perundangan sebagaimana dikemukakan di atas perjanjian juga
didefinisikan sebagai suatu perhubungan hukum mengenai harta benda antara dua pihak,
dalam mana satu pihak berjanji atau dianggap berjanji untuk melakukan suatu hal atau untuk
tidak melakukan sesuatu hal, sedang pihak lain berhak menuntut pelaksanaan janji itu. 6
Sementara itu, sejalan dengan pengertian di atas, ada pula yang merumuskan bahwa
perjanjian adalah suatu persetujuan dengan mana dua orang pihak atau lebih mengikatkan diri
untuk melaksanakan suatu hal dalam lapangan harta kekayaan7. Perjanjian itu menimbulkan
suatu hubungan hukum yang mengakibatkan adanya hak dan kewajiban diantara mereka. 8
Dengan demikian perjanjian merupakan suatu perikatan atau perhubungan hukum
antara dua pihak atau lebih dalam lapangan harta kekayaan, yang berjanji atau dianggap
berjanji untuk melakukan suatu atau tidak melakukan sesuatu hal, sedang pihak lain berhak
menuntut pelaksanaan janji itu. Permasalahannya adalah, apakah pengertian perjanjian
konvensional yang telah dikemukakan oleh penulis-penulis hukum perdata, sebagaimana
telah dikemukakan di atas, pada hakikatnya sama dengan Perjanjian Kerjasama yang menjadi
objek penelitian ini? Mengingat dalam Perjanjian Kerjasama antara PT. Artajasa Pembayaran
5 M.Yahya Harahap, sh, Segi-Segi Hukum Perjanjian ,Penerbit Alumni bandung, 1986 hlm. 6.
66
Wirjono Prodjodikoro, asas hukum perjanjian, PT. bale, Bandung, 1986 h lm. 9.
7 Abdul Kadir Muhammad, Hukum Perdata Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti, bandung, 2000 h lm. 225.
8Ridwan, Seluk-beluk dan Azaz-azaz Hukum Perdata, Bandung. Penerbit Alumni, 1993 hal. 203.
5
Elektronik dengan PT. Bank Pembangunan Daerah Maluku yang menjadi objek
perjanjiannya adalah suatu Teknologi Informasi yang disebut dengan BPDNet Online. Dalam
hal ini BPDNet Online adalah jaringan Deliveri Channel yang dikelola oleh pihak Artajasa
yang hanya dapat dipergunakan oleh Bank yang menjadi anggota yaitu Bank Pembangunan
Daerah yang selanjutnya disebut BPD yang tergabung dalam Asosiasi Bank Pembangunan
Daerah (ASBANDA).
Kaitan dengan hal di atas, saat ini telah lahir suatu rezim hukum baru yang dikenal
dengan hukum Siber atau hukum telematika, hukum siber atau cyber law, secara
Internasional digunakan untuk istilah hukum yang terkait dengan pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Telekomunikasi. Istilah lain yang juga digunakan adalah hukum Teknologi
Informasi (law of Information Teknology), hukum dunia maya (virtual world law), dan
hukum mayantara.9
Istilah- istilah tersebut lahir mengingat kegiatan yang dilakukan melalui jaringan
sistem komputer dan sistem komunikasi baik dalam lingkup local maupun global (Internet)
dengan memanfaatkan Teknologi Informasi berbasis sistem computer yang merupakan sistem
elektronik yang dapat dilihat secara virtual.
Oleh sebab itu, pertanyaannya adalah, dengan adanya salah satu karakteristik
sebagaimana yang telah dijelaskan di atas bahwa objek dari perjanjian kerjasama tersebut
adalah suatu Teknologi Informasi apakah masih cukup memadai prinsip? Dan kaedah-kaedah
hukum konvensional sebagaimana diatur di KUHPerdata? Ataukah justru Perjanjian
Kerjasama itu harus dilihat dalam prespektif UU ITE?.
9 Lihat Pen jelasan atas UU RI No 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Bag ian I umum,
Paragraf ke-2.
6
Dalam Perjanjian Kerjasama yang dilakukan antara PT. Artajasa Pembayaran
Elektronis dengan PT. Bank Pembangunan Daerah Maluku (BPDM), prestasi dari pihak PT.
Artajasa Pembayaran Elektronis adalah menyediakan BPDNet Online untuk digunakan oleh
Bank Maluku.10 Memerhatikan rumusan ketentuan Perjanjian Kerjasama tersebut, khususnya
rumusan : “ARTAJASA menyediakan BPDNet Online untuk digunakan oleh Bank Maluku”,
maka persoalannya adalah apakah dengan isi Perjanjian yang demikian itu pada hakikatnya
berkarakteristik perjanjian penyediaan suatu bentuk jasa berupa hak untuk digunakan (use)
oleh pihak lain?
Di dalam Perjanjian kerjasama tersebut para pihak memiliki hak dan kewajiban
masing-masing diantaranya ; hak artajasa seperti rumusan pasal 3 ayat 1 (a) yaitu menerima
pembayaran biaya BPDNet Online dari Bank Maluku. Selanjutnya, memerhatikan rumusan
seperti itu, apakah hak Artajasa atas pembayaran biaya BPDNet Online dari Bank Maluku
dapat dikatakan sebagai hak atas sewa / penggunaan (use) fasilitas BPDNet Online yang
disediakan? Ataukah pada hakikatnya hal itu merupakan karakteristik dari harga atas suatu
penjualan harus ditayangkan oleh pihak Bank Maluku?
Lebih- lebih, apabila diperhatikan rumusan ketentuan pasal 3 ayat 1 (b) yang
menegaskan bahwa : (2) sewaktu-waktu apabila diperlukan dengan pemberitahuan tertulis
yang telah diterima Bank Maluku 3 (tiga) hari kerja sebelumnnya dan atas persetujuan Bank
Maluku dapat melakukan pemeriksaan sistem BPDNet Online yang dimiliki Bank Maluku.11
Bukankah setelah memperhatikan hal itu maka biaya BPDNet Online dari Bank Maluku
tersebut dalam Pasal 3 Ayat 1 (a) di atas adalah suatu bentuk sewa atas penggunaan fasilitas
yang harus dibayarkan kepada Artajasa oleh Bank Maluku? Dalam hal ini Artajasa menerima
pembayaran dari Bank Maluku dan sewaktu – waktu dapat melakukan pemerikasaan system
BPDNet Online yang dimiliki Bank Maluku, hal ini membuktikan bahwa Artajasa menerima
10
Pasal 2, “ARTAJASA menyediakan BPDNet Online untuk digunakan oleh BANK MALUKU.
11
Perjanjian Kerjasama Pengelolaan BPDNet Online, h lm. 4.
7
pembayaran dari Bank Maluku bukan atas suatu harga penjualan fasilitas BPDNet Online
yang disediakan oleh PT. Artajasa. Apakah Karakteristik Perjanjian yang ada di balik
rumusan Pasal 3 Ayat 1 (a) tersebut adalah suatu sewa atau royalty dan bukan suatu harga
penjualan fasilitas, mengingat sewaktu-waktu PT. Artajasa, sebagaimana ditentukan dalam
Pasal 3 Ayat 1 (b), dapat melakukan pemerintahan sistem BPDNet Online yang dimiliki Bank
Maluku?
Persoalan seperti telah disampaikan di ataslah yang antara lain telah menjadi latar
belakang atau alasan konsepsional dari penelitian dan akhirnya penulisan Skripsi menjadi
produk akhir mengungkap karakteristik perhubungan hukum yang demikian.
Perlu dikemukakan di sini bahwa mengenai kewajiban Artajasa adalah
mengoperasikan, mengelola, dan mengkoordinasikan kegiatan BPDNet Online. Artajasa juga
mengembangkan sistem penyelenggaraan dan pengelolaan BPDNet Online, menyelesaikan
BPDNetOnline Single Switching dalam waktu 6 (enam) bulansejak ditandatanganinya
perangkat dan sistem yang mendukung di sisi Anggota, melakukan keamanan sistem Pusat
Komputer Artajasa, menginformasikan kepada Bank Maluku dan anggota jika ada
pengembangan jasa dan Fitur BPDNet Online. Ada pula kewajiban lain, menyediakan
fasilitas laporan- laporan dan file Transaksi harian setiap hari untuk diperoleh Bank Maluku
termasuk laporan hak dan kewajiban Settlement (online Settlement), menyediakan fasilitas
dukungan pelayanan bagi Bank Maluku selama 24 (dua puluh empat) jam sehari dan 7 (tujuh)
hari dalam seminggu, menjaga dan menjamin kerahasiaan se luruh data Bank Maluku
sehubungan dengan pengoperasian BPDNet Online, menyimpan dan memelihara data
pengoperasian BPDNet Online di pusat Komputer Artajasa sesuai ketentuan perundang-
undangan tentang dokumen perusahaan.
Artajasa juga berkewajiban menyediakan DRC Artajasa yang berfungsi pada saat
Pusat Komputer Artajasa mengalami gangguan atau tidak dapat berfungsi, secara bersama
8
dengan Bank Maluku menyelesaikan ketidaksesuaian dan penyimpangan dalam
pengoperasian BPDNet Online, memberikan pelatihan teknis kepada Bank Maluku,
menyampaikan Hasil Audit Informasi Teknologi Artajasa kepada Bank Maluku.
Apabila diperlukan, Artajasa juga berkewajiban bersama-sama dengan Bank Maluku
dan Anggota memasarkan dan atau mempromosikan BPDNet Online, menyampaikan laporan
Performansi BPDNet Online setiap bulannya kepada Bank Maluku, selambat- lambatnya 10
(sepuluh) hari kerja setelah bulan laporan, menerapkan prinsip pengendalian Teknologi
Informasi (IT control) secara memadai sebagaimana dibuktikan dengan hasil audit yang
dilakukan pihak independent.
Artajasa berkewajiban pula untuk melaporkan kepada Bank Maluku setiap kejadian
yang dapat mengakibatkan kerugian keuangan yang signifikan dan/atau mengganggu
kelancaran operasional bank Maluku sesuai dengan mekanisme dalam SPP, menyediakan
Business Continuty Plan (BPC), mengambil langkah- langkah yang diperlukan dalam rangka
Mitigasi Risiko, serta memberi akses bagi Auditor Anggota maupun Auditor Bank Indonesia
untuk melakukan audit terhadap system BPDNet Online. 12
Hak-hak Bank Maluku adalah Memanfaatkan fasilitas BPDNet Online,
Memanfaatkan hasil pengembangan system penyelenggaraan dan pengelolaan BPDNet
Online, Menerima informasi dari Artajasa jika ada pengembangan Jasa dan Fitur BPDNet
Online, Memanfaatkan laporan-laporan dan file transaksi harian setiap hari dari pusat
computer Artajasa, Menerima fasilitas dukungan pelayanan dari Artajasa selama 24 (dua
puluh empat) jam sehari dan 7 (tujuh) hari dalam seminggu, Menyelesaikan secara bersama-
sama dengan Artajasa dan anggota lain bila terjadi ketidaksuksesan dan atau penyimpangan
dalam pengoperasian BPDNet Online, Menerima dokumentasi teknis dan pelatihan dari
Artajasa, Meminta hasil Audit HasilInformasi Teknologi Artajasa apabila diperlukan,
12
Ibid. h lm. 4-5.
9
Memasarkan dan atau mempromosikan BPDNet Online, serta Mengevaluasi dan menyetujui
penggunaan SPP BPDNet Online berikut perubahan-perubahannya.
Sedangkan mengenai kewajiban BANK Maluku, adalah Melakukan pembayaran
biaya BPDNet Online kepada Artajasa, Menyetujui permintaan tertulis dari Artajasa untuk
melakukan pemeriksaan system BPDNet Online yang dimiliki Bank Maluku, Mentaati
seluruh isi SPP BPDNet Online, Menyediakan Delivery Channel milik Bank Maluku untuk
digunakan anggota lainnya dengan berpedoman kepada ketentuan-ketentuan teknis,
Memenuhi penyelesaian settlement, Melaksanakan segala putusan Artajasa mengenai klaim
antar anggota yang melibatkan Bank Maluku baik sebagai pihak yang mengajukan klaim atau
pihak yang mendapat atau menerima klaim, Menjamin keamanan sistem pusat computer
Bank Maluku, Menyediakan DRC Bank Maluku yang berfungsi pada saat pusat Komputer
Bank Maluku mengalami gangguan atau tidak dapat berfungsi, serta memberikan edukasi
kepada nasabah Bank mengenai BPDNet Online dan fitur- fitur yang dapat digunakan dalam
BPDNet Online.
Sama seperti contoh yang telah dikemukakan di atas, semua hak dan kewajiban para
pihak dalam Perjanjian Kerjasama yang menjadi Obyek penelitian ini akan dikaji
karakteristiknya sehingga singkat kata dengan adanya Perjanjian Kerjasama yang dilakukan
antara PT. Artajasa Pembayaran Elektronis dengan PT. Bank Pembangunan Daerah Maluku
(BPDM), munculah permasalahan (legal issue), yaitu : bagaimana karakteristik perjanjian
kerjasama? Inilah hal yang menjadi latar belakang penulis memilih judul penelitian seperti
yang dikemukakan diatas.
C. Rumusan Masalah
Dari paparan diatas, mengenai Perjanjian Kerjasama antara PT. Artajasa
Pembayaran Elektronis dengan PT. Bank Pembangunan Daerah Maluku (BPDM), maka
Penulis merumuskan permasalahan mengenai hal tersebut sebagai berikut :
10
“Bagaimana Karakteristik Perjanjian Kerjasama Pengelolaan BPDNet Online antara
PT Artajasa Pembayaran Elektronis dengan PT Bank Pembangunan Daerah
Maluku”?
D. Tujuan Penelitian
Skripsi ini dibuat untuk mengetahui Karakteristik Perjanjian Kerjasama Pengelolaan
BPDnet Online antara PT. Artajasa Pembayaran Elektronis dengan PT Bank Pembangunan
Daerah Maluku (BPDM).
E. Metode Penelitian
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
1. Jenis Pendekatan
Jenis pendekatan yang digunakan ialah pendekatan yuridis normatif yaitu sesuai dengan
aturan yang ada atau berlaku sehingga data yang diperoleh nantinya dapat mencapai
kejelasan masalah yang dibahas.13 Pendekatan yuridis diutamakan untuk meneliti
peraturan perundang-undangan dalam hal ini peraturan perundang-undangan yang
berkaitan dengan perjanjian kerjasama di atas, dan pendekatan normatif dimaksudkan
untuk meneliti kaedah dan prinsip-prinsip atau asas-asas hukum yang mengatur
bagaimana Karakteristik Perjanjian Kerjasama Penngelolaan BPDNet Online yang
dilakukan PT. Artajasa Pembayaran Elektronis dengan PT. Bank Pembangunan Daerah
Maluku.
2. Jenis Penelitian
Sesuai dengan penelitian yang akan penulis capai, maka penulis menggunakan jenis
penelitian deskriptif, karena penulis akan menggambarkan Karakteristik Perjanjian
13
Johnny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Surabaya, Penerbit Bayumedia, 2005,
Hal. 45
11
Kerjasama Penngelolaan BPDNet Online yang dilakukan PT. Artajasa Pembayaran
Elektronis dengan PT. Bank Pembangunan Daerah Maluku. Jenis penelitian deskriptif
adalah suatu cara penelitian dengan tujuan memperoleh gambaran yang jelas tentang
pokok permasalahan yang diteliti14. Yang bertujuan untuk menguraikan seteliti mungkin
secara sistematis, serta menjelaskan keadaan sesungguhnya.
B. Bahan Hukum
1. Bahan Hukum Primer.
Yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari studi kepustakaan, Undang-Undang Nomor
11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata (BW), Perjanjian Kerjasama Pengelolaan BPDNet Online antara PT
Artajasa Pembayaran Elektronis dengan PT Bank Pembangunan Daerah Maluku.
2. Bahan Hukum Sekunder.
Bahan hukum sekunder yaitu memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer
seperti, Buku-buku hukum, Thesis, dan Doktrin.
3. Bahan Hukum Tersier.
Yaitu bahan hukum yang mendukung bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder
dengan memberikan pemahaman dan pengertian atas bahan hukum lainnya. Bahan
hukum yang dipergunakan oleh penulis adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia dan
Kamus Hukum.
F. Satuan Amatan dan Unit Analisis
1. Satuan Amatan.
Adapun satuan amatan dalam penelitian ini adalah sejumlah peraturan perundang-
undangan, perjanjian kerjasama dan dokumen terkait.Peraturan perundang-undangan
yang dimaksud adalah.
14
Soenardjo, Pengantor Metodologi Research, (Surakarta; FIKP, UMS, 1984), hal. 5
12
A. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (BW).
B. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan.
C. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik.
D. Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.
E. Undang-Undang Nomor 36 tahun 1999 Tentang Telekomunikasi.
Sedangkan perjanjian kerjasama yang juga menjadi satuan amatan dalam penelitian
ini adalah :Perjanjian Kerjasama Antara PT. Artajasa Pembayaran Elektronis dengan PT.
Bank Pembangunan Daerah Maluku tentang Pengelolaan BPDNet Online dengan Nomor
ARTAJASA : 023/PKS.BPDMLK/AJ/000/2009 dan di No. BANK MALUKU:
DIR/501.
2. Satuan Analisis.
Satuan analisis dalam penelitian ini adalah bagaimana karakteristik Kontrak
Elektronik dalam kerjasama Pengelolaan BPDNet Online antaraPT.Artajasa Pembayaran
Elektronis dengan PT. Bank Pembangunan Daerah Maluku.