bab i - pendahuluan

3
BAB I PENDAHULUAN Kesehatan merupakan suatu kebutuhan dasar manusia. Keterlibatan pelayanan medis dalam kehidupan masyarakat sehari-hari membuat pemahaman mengenai hukum yang mengaturnya menjadi sangat penting. Sepanjang hidup seorang manusia, dapat dipastikan, terjadi setidaknya satu kali, hal yang memaksanya untuk bergantung pada pelayanan medis. Meskipun seseorang telah berusaha menghindari kebutuhan terhadap dokter, dokter gigi, atau pelayanan rumah sakit, kejadian seperti persalinan dan kematian akan membuat pelayanan medis menjadi tidak terhindarkan. Seiring dengan keadaan ini, maka timbul keharusan untuk mengatur hukum pelayanan medis, yaitu hukum kedokteran, yang dapat disebut juga hukum medik. 1,2 Hukum kedokteran tidak terlepas dari etika profesi kedokteran. Keduanya merupakan “jembatan” antara bioetik teorikal dengan praktik di lapangan. Pekerja medis, sebagai contoh seorang dokter, akan terikat oleh hukum dalam menjalankan praktik kedokterannya. Sudah merupakan kesepakatan secara internasional bahwa pertimbangan hukum dan etika telah melekat dan tidak dapat dipisahkan dari peleyanan medis yang baik dalam seluruh spektrum, meskipun masing-masing bagian 1

Upload: naning

Post on 15-Apr-2016

217 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Hukum kedokteran tidak terlepas dari etika profesi kedokteran.

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I - Pendahuluan

BAB I

PENDAHULUAN

Kesehatan merupakan suatu kebutuhan dasar manusia. Keterlibatan

pelayanan medis dalam kehidupan masyarakat sehari-hari membuat pemahaman

mengenai hukum yang mengaturnya menjadi sangat penting. Sepanjang hidup

seorang manusia, dapat dipastikan, terjadi setidaknya satu kali, hal yang

memaksanya untuk bergantung pada pelayanan medis. Meskipun seseorang telah

berusaha menghindari kebutuhan terhadap dokter, dokter gigi, atau pelayanan

rumah sakit, kejadian seperti persalinan dan kematian akan membuat pelayanan

medis menjadi tidak terhindarkan. Seiring dengan keadaan ini, maka timbul

keharusan untuk mengatur hukum pelayanan medis, yaitu hukum kedokteran,

yang dapat disebut juga hukum medik.1,2

Hukum kedokteran tidak terlepas dari etika profesi kedokteran. Keduanya

merupakan “jembatan” antara bioetik teorikal dengan praktik di lapangan. Pekerja

medis, sebagai contoh seorang dokter, akan terikat oleh hukum dalam

menjalankan praktik kedokterannya. Sudah merupakan kesepakatan secara

internasional bahwa pertimbangan hukum dan etika telah melekat dan tidak dapat

dipisahkan dari peleyanan medis yang baik dalam seluruh spektrum, meskipun

masing-masing bagian kedokteran memiliki prinsip hukum dan etika yang

berbeda-beda dengan fokus yang spesifik.3

Semakin terdidiknya masyarakat dan banyaknya informasi yang tidak

tersaring mengenai kesehatan telah membuat masyarakat semakin kritis terhadap

pelayanan kesehatan yang diterimanya. Masyarakat saat ini semakin peka

terhadap isu terkait hak asasi manusia, diikuti terjadinya perubahan prinsip moral,

yang menyebabkan praktisi medis, seperti dokter, menghadapi dilema yang sulit

dalam praktik sehari-hari. Hal ini mengakibatkan hubungan dokter dan pasien

yang berawal dari saling percaya menjadi hubungan saling curiga, sehingga

berkembangnya kebiasaan masyarakat untuk mengeluh mengenai pelayanan

kesehatan dan menuntut dokter melalui jalur hukum, yang sering diidentikkan

dengan kegagalan upaya dokter dalam memberikan pelayanan penyembuhan.3-5

1

Page 2: BAB I - Pendahuluan

2

Penerapan hukum kedokteran merupakan hal yang cenderung baru,

diakibatkan oleh perkembangan pesat teknologi medis pada beberapa dekade

terakhir. Masalah yang timbul saat ini adalah meskipun teknologi tersebut telah

berkembang secara sangat cepat, hukum yang mengaturnya masih tertinggal,

sehingga mengakibatkan timbulnya penegakan hukum kedokteran secara liar,

yang dilakukan tanpa ada dasarnya. Fakultas hukum di seluruh Indonesia mulai

membicarakan masalah hukum kedokteran, dan mengaitkannya dengan pasal-

pasal pada hukum pidana dan hukum perdata, sementara hukum kedokteran

sebenarnya memiliki pedoman dan prinsip tersendiri yang tidak berlaku

sebagaimana ilmu hukum lainnya.1,2,5

Berdasarkan hal-hal yang disebutkan di atas, penulis merasa bahwa

pembahasan mengenai hukum kedokteran sangat penting. Pengetahuan mengenai

hukum kedokteran akan bermanfaat bagi para praktisi ilmu kedokteran untuk

menerapkan ilmu dan keterampilannya di bawah ketentuan hukum, yang berguna

tidak hanya untuk melindungi pasien, namun juga untuk melindungi dirinya

sendiri dan penyedia sarana layanan kesehatan tempatnya bekerja.