bab i pendahuluan
DESCRIPTION
PendTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
Respiratory distress atau gangguan napas merupakan masalah yang sering dijumpai pada
hari-hari pertama kehidupan bayi baru lahir, ditandai dengan takipnea, napas cuping hidung,
retraksi interkostal, sianosis, dan apneu.(1) Respiratory distress adalah salah satu alasan paling
sering seorang bayi dirawat di unit perawatan intensif neonatal. Lima belas persen bayi cukup
bulan dan 29% dari bayi prematur akhir dirawat di unit perawatan intensif neonatal memiliki
morbiditas pernapasan yang signifikan; ini bahkan lebih tinggi untuk bayi yang lahir sebelum
usia kehamilan 34 minggu.(2) Gangguan napas yang paling sering adalah TTN (Transient
Tachypnea of Newborn), RDS (Respiratory Distress Syndrome) atau HMD (Hyaline Membrane
Disease), Aspirasi Mekonium, dan Pneumonia Neonatus.(3)
Gangguan napas dapat mengakibatkan gagal napas akut yang mengakibatkan
ketidakmampuan untuk memelihara pertukaran gas agar dapat memenuhi kebutuhan tubuh dan
akan mengakibatkan hipoksemia dan atau hiperkarbia. Mekanisme terjadinya kedua hal ini
mungkin berbeda. Hipoksemia sering terjadi akibat gangguan ventilasi perfusi, pirau
intrapulmonal, gangguan difusi atau hipoventilasi. Gangguan napas hiperkapnik karena
penyebab multifactor, tapi sering disebabkan depresi pernapasan sentral atau pemompaan otot
pernapasan yang tidak adekuat. Hiperkapnea dapat terjadi akibat obstruksi saluran napas atas
atau bawah, kelemahan otot pernapasan atau biasanya akibat produksi CO2 yang berlebihan,
luka bakar, dan pemberian gula yang berlebihan.(1)
Faktor risiko tertentu meningkatkan kemungkinan penyakit pernapasan neonatal. Faktor-
faktor ini termasuk prematuritas, ketuban bercampur mekonium, sectio caesaria, diabetes
gestational, korioamnionitis maternal, atau temuan ultrasonografi prenatal, seperti
oligohidramnion atau kelainan paru-paru.(2) Namun, memprediksi bayi mana yang akan menjadi
simptomatik tidak selalu mungkin dilakukan sebelum kelahiran. Terlepas dari penyebabnya, jika
tidak dikenali dan dikelola dengan cepat, respiratory distress dapat menjadi berat hingga untuk
gagal nafas dan henti jantung. Oleh karena itu, penting bahwa setiap praktisi kesehatan yang
berperan dalam merawat bayi yang baru lahir dapat dengan mudah mengenali tanda-tanda dan
gejala dari respiratory distress, membedakan berbagai penyebabnya, dan memulai strategi
manajemen untuk mencegah komplikasi yang signifikan atau kematian.