bab i. pendahuluan
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
(KONSEP KAJIAN DAN KONTRAK PERKULIAHAN)
I. LATAR BELAKANG
Mata kuliah Fisika Modern merupakan salah satu matakuliah wajib yang masuk dalam
kurikulum semester genap (semester IV) bagi setiap mahasiswa program studi Fisika jurusan
Fisika. Matakuliah ini disajikan pada semester ke-IV dimana pada semester tersebut
mahasiswa telah melulusi atau memprogram matakuliah prasyarat pada semester I dan II yaitu
Fisika Dasar I dan II. Fisika Modern merupakan sebuah konsep yang menjembatani antara
fisika klasik dengan fisika kuantum. Fisika klasik merupakan pemahaman tentang fisika yang
masih konvensional yaitu fenomena partikel, tetapi dalam beberapa hal, kelakuan partikel
tidak dapat dijelaskan secara klasik tetapi sejalan dengan perkembangan zaman, maka
ditemukanlah konsep baru yaitu konsep fisika kuantum.
A. Fisika Modern sebagai pengembangan Fisika klasik
Fisika bukan saja berperan penting dalam pembangunan sains dan teknologi, tapi juga
membawa dampak pada masyarakat. Fisika mengajarkan kita berpikir secara ilmiah, bertindak
seirama dengan perilaku alam. Semakin banyak konsep fisika diterapkan dalam masyarakat,
semakin tinggi pengetahuan-dasar umum masyarakat tersebut. Apabila kreativitas masyarakat
dikembangkan lewat pola-pola ilmiah maka hasilnya akan lebih efektif, efisien, dan lebih
bermanfaat bagi orang banyak. Disamping itu, ilmu fisika terus berkembang dan aplikasi ilmu
fisika makin banyak sehingga dituntut kreativitas untuk mengikuti perkembangan tersebut.1
Ilmu Fisika adalah ilmu yang menjelaskan tentang keadaan-keadaan yang kita temui
sehari-hari. Misalnya gerak benda, bagaimana kita bisa melihat benda, sifat suatu benda dan
lain-lain. Dengan demikian Fisika membahas hal-hal yang sangat konkrit dan nyata
keberadaannya. Ilmu fisika berkembang bersama sejarah dan perkembangan fisika menjurus
pada penyatuan (atau unifikasi) teori-teori. Sebelum 1900, sejarah mencatat dua unifikasi teori
yang merevolusi pemahaman kita terhadap alam semesta yaitu unifikasi teori Gravitasi oleh
Isaac Newton dan unifikasi teori listrik-magnet-cahaya oleh James Clerk Maxwell. Teori
listik-magnet sukses menyatukan fenomena listrik dan magnet dengan fenomena cahaya.
2
Salah satu prediksi penting dari teori ini menyatakan bahwa cahaya adalah gelombang
elektromagnetik dengan kecepatan konstan ~ 3x108 m/s. Persamaan Maxwell mengatakan
bahwa tidak perduli kita berlari mengejar atau menjauhi berkas cahaya, kecepatan cahaya
tetap konstan, tidak peduli betapa cepat kita berlari. Berbeda dengan hukum gerak benda
Newton, yang mengizinkan kita bisa mengejar kecepatan cahaya asal memiliki percepatan
yang cukup. Hal ini merupakan cibal bakal pertumbuhan Fisika Modern.1
Menurut Einstein kecepatan cahaya tidak terlihat bertambah cepat atau lambat relatif
terhadap kita yang bergerak menjauh atau mendekatnya. Hal tersebut membawa banyak
konsekuensi. Einstein menyatakan ruang dan waktu tidak tetap dan tidak takberubah.
Sebaliknya, ruang dan waktu ini seperti karet yang bisa memanjang dan memendek. Ruang
dan waktu mengatur diri mereka sendiri untuk menjaga sesuatu yang lain – kecepatan cahaya
– konstan, tidak peduli pergerakan benda itu mendekati atau menjauhi berkas cahaya. Dengan
kata lain, benda yang bergerak menuju atau menjauhi berkas cahaya merasakan ruang dan
waktu memuai atau memendek, sehingga kecepatan cahaya pada akhirnya tetap konstan.
Selain itu timbul konsep dualisme partikel gelombang yang dikenal dengan fisika kuantum.
Bidang tersebut merupakan dasar dari penjelasan tentang atom. Penjelasan dalam Fisika
Modern membutuhkan bahasa matematika tingkat tinggi sehingga sulit diajarkan di tingkat
sekolah menengah. Sebagai gantinya, Fisika Modern harus dijelaskan secara fenomenologis.1
Fisika modern adalah ilmu yang membahas tentang perilaku materi dan energi pada
skala atomik dan partikel-partikel sub-atomik atau gelombang. Fisika modern berbeda dengan
fisika klasik karena dalam fisika modern ukuran benda sangat kecil dan kecepatan benda
mendekati kecepatan cahaya (relativitas). Teori-teori dalam fisika klasik tidak dapat lagi
digunakan untuk benda yang berukuran sangat kecil dan kecepatan gerak benda yang sangat
besar karena teori-teori klasik menjadi tidak invarian. Fisika Modern meliputi teori relativitas,
teori kuantum lama, model atom dan teori kuantum modern. Teori relativitas khusus dibangun
atas dasar postulat Einstein yang menyatakan hukum-hukum fisika dinyatakan dengan bentuk
yang sama pada kerangka acuan inersial dan cepat rambat cahaya dalam ruang hampa adalah
sama untuk semua pengamat dan tidak bergantung pada keadaan gerak pengamat.1
Teori kuantum lama dibangun berdasarkan hipotesa Planck, hipotesa de Broglie, dan
ketidakpastian Heisenberg. Hipotesa Planck menyatakan energi yang dipancarkan oleh benda
hitam bersifat diskrit. Hipotesa de Broglie menyatakan semua benda, bukan hanya cahaya
3
memiliki sifat alami sebagai gelombang. Teori kuantum tersebut dapat menjelaskan dualisme
gelombang-partikel dan radiasi benda hitam. Model atom yang juga dikenal sebagai fisika
atom berkembang dari model atom Thomson, yang kemudian berkembang menjadi model
atom Rutherford, model atom bohr dan model atom Bohr dan Sommerfeld. Model atom
tersebut dapat dijelaskan dengan menggunakan teori kuantum lama. Selanjutnya teori kuantum
berkembang menjadi teori kuantum modern yang berlandaskan mekanika gelombang. Dalam
teori kuantum modern dirumuskan persamaan Schrodinger dan Prinsip Ekslusi Pauli yang
diterapkan pada atom hidrogen, osilator harmonis, atom berelektron jamak dan efek Zeeman.1
B. Penerapan Kajian Fisika Modern
Fisika modern merupakan cabang ilmu yang penting dalam peradaban manusia.
Banyak aplikasi yang merupakan penerapan dari konsep fisika modern telah terealisasi dan
membantu kenyamanan hidup manusia. Salah satu cara untuk memahami konsep fisika
modern adalah mempelajari penerapan dari fisika modern tersebut. Pada bagian berikut ini
diuraikan beberapa penerapan dari fisika modern. Salah satu contoh aplikasi penting dari
penerapan fisika modern adalah penemuan Laser (light amplification by stimulated emission of
radiation). Laser adalah aplikasi dari Teori Bohr yang memodelkan lintasan diskrit dari
elektron. Cahaya laser terbentuk melalui emisi radiasi elektromagnetik saat elektron berpindah
dari suatu tingkat energi ke tingkat energi lain.1
Laser dipakai dalam berbagai bidang seperti kesehatan, industri, militer,
telekomunikasi, hiburan, dan lainnya. LASIK merupakan salah satu aplikasi laser yang banyak
dipakai dalam dunia kesehatan untuk mengkoreksi lensa mata manusia. Dalam dunia
komersial, laser juga telah mempercepat antrian pembayaran di kasir-kasir supermarket karena
dapat dipakai untuk membaca kode barang (barcode). Dalam industri, energi besar dari laser
dipakai untuk memotong baja dan kepentingan lainnya. Dalam telekomunikasi, laser dipakai
sebagai pembawa data melalui serat optik. Kapasitas dan kecepatan transmisi data dengan
menggunakan serat optik menjadi sangat besar karena medium pembawa data berupa cahaya
yang memiliki kecepatan sangat besar. Kemajuan ini telah membuat kenyamanan pada
manusia karena biaya komunikasi menjadi lebih murah dan kualitasnya menjadi lebih baik.1
Laser juga dipakai sebagai sumber cahaya pada mikroskop yang dikenal sebagai
mikroskop laser. Daya resolusi mikroskop laser sangat tinggi sehingga mampu mengamati
4
benda yang sangat kecil. Contoh lain aplikasi laser adalah dalam displai dan holografi. Sifat
dualisme partikel gelombang memungkin penggunaan elektron sebagai pengganti cahaya
dalam mikroskop elektron. Penggunaan elektron sebagai sumber tersebut telah meningkatkan
daya resolusi mikroskop dari orde mikron menjadi angstrom. Peningkatan kemampuan
mikroskop yang drastis tersebut memungkinkan kita untuk mengamati benda-benda dalam
ukuran nanometer seperti sel darah merah, protein dan lain-lainnya. Penemuan tersebut secara
tidak langsung telah mendukung perkembangan dunia kesehatan, khususnya ilmu kedokteran.1
Gambar I.1 Aplikasi Fisika Modern Pada beberapa Bidang 2
Penyimpanan data secara optik (optical storage) dengan menggunakan laserdisc, CD
dan DVD juga merupakan penerapan dari laser. Kemampuan ‘writing’ dari laser yang sangat
presisi memungkinkan peningkatan kapasitas dari MegaBits (MB) menjadi GigaBits (GB),
bahkan TeraBits (TB). Contoh aplikasi lain dari kajian fisika modern adalah penerapan teori
relativitas, khususnya dinamika relativitas khusus yang memperlihatkan kesetaraan antara
massa dan energi. Konsep kesetaraan antara massa dan energi ini diterapkan dalam teknologi
5
nuklir. Teknologi nuklir dapat menghasilkan energi nuklir melalui reaksi fusi dan reaksi fisi.
Apabila teknologinya dikuasai, energi nuklir memberikan banyak keuntungan bagi manusia.
Energi nuklir menawarkan alternatif yang menarik sebagai pengganti bahan bakar
konvensional seperti batubara dan minyak bumi. Efisiensi energi nuklir jauh lebih besar
dibandingkan dengan efisiensi batubara dan minyak bumi. Efek rumah kaca (green house
effect) yang merupakan gejala pemanasan global adalah penerapan dari sifat radiasi benda
hitam yang merupakan gejala dari fisika kuantum yang juga merupakan bagian dari fisika
modern.1
Gambar I.2 Perkembangan Mikroskop berdasarkan Resolusinya2
6
II. RUANG LINGKUP KAJIAN FISIKA MODERN
Fisika modern merupakan salah satu bagian dari ilmu Fisika yang mempelajari
perilaku materi dan energi pada skala atomik dan partikel-partikel subatomik atau gelombang.
Pada prinsipnya sama seperti dalam fisika klasik, namun materi yang dibahas dalam fisika
modern adalah skala atomik atau subatomik dan partikel bergerak dalam kecepatan tinggi.
Untuk partikel yang bergerak dengan kecepatan mendekati atau sama dengan kecepatan
cahaya, perilakunya dibahas secara terpisah dalam teori relativitas khusus. Ilmu Fisika Modern
dikembangkan pada awal abad 20, dimana perumusan-perumusan dalam Fisika Klasik tidak
lagi mampu menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi pada materi yang sangat kecil.
Fisika Modern diawali oleh hipotesa Planck yang menyatakan bahwa besaran energi suatu
benda yang beosilasi (osilator) tidak lagi bersifat kontinu, namun bersifat diskrit (kuanta),
sehingga muncullah istilah Fisika Kuantum dan ditemukannya konsep dualisme partikel-
gelombang. Konsep dualisme dan besaran kuanta ini merupakan dasar dari Fisika Modern.2
Fisika Modern secara umum dibagi menjadi dua bagian pembahasan yaitu Teori
kuantum lama dan Teori Kuantum Modern. Bahasan Fisika modern digambarkan dalam
diagram seperti ditunjukkan pada Gambar I.3. Teori Kuantum lama memperkenalkan besaran-
besaran fisika, seperti energi merupakan besaran diskrit bukan besaran kontinu seperti halnya
dibahas dalam mekanika klasik. Teori kuantum lama diawali oleh hipotesa Planck yang
menyatakan bahwa energi yang dipancarkan oleh sumber (berupa osilator) bersifat
kuanta/diskrit karena hanya bergantung pada frekuensinya bukan pada amplitude seperti
dalam mekanika klasik dimana besaran amplitudo tidak terbatas (kontinu). Pada tahun 1900
Max-Planck merumuskan besaran energi yang bersifat diskrit dalam merumuskan energi yang
dipancarkan oleh benda hitam yaitu :
� � � � �
dimana n = 1, 2, 3, ... dan h = 6,626 x 10-34 Joule/detik (konstanta Planck). Albert Einstein
pada tahun 1905 menggunakan konstanta Planck dalam merumuskan energy yang dipancarkan
oleh berkas cahaya/foton (penemuan efek fotolistrik).2
7
Gambar I.3 Skema Pembelajaran Fisika Modern2
Konsep yang paling mendasar dalam fisika modern adalah konsep dualisme partikel
dan gelombang, dimana partikel berperilaku sebagai gelombang dan gelombang berperilaku
sebagai partikel. Konsep ini sangat penting karena perilaku partikel dan gelombang semuanya
sudah dipelajari dan diamati di fisika klasik. Konsep dualisme partikel-gelombang ini diamati
oleh 2(dua) eksperimen yaitu efek fotolistrik oleh Albert Einstein dan eksperimen difraksi
partikel/elektron oleh G.P. Thomson dan Davison Germer.2
III. DESKRIPSI ISI
Dalam matakuliah ini dibahas konsep, hipotesa dan eksperimen yang menjadikan
landasan pengembangan fisika modern serta penerapan fisika modern, dalam berbagai bidang
seperti kedokteran, telekomunikasi, dan industri.
Pada perkuliahan ini dibahas pokok pokok bahasan sebagai berikut: Pendahuluan
meliputi konsep teori kuantum lama dan teori kuantum modern sebagai gambaran ruang
8
lingkup fisika modern, aplikasi fisika modern pada berbagai bidang, Relativitas meliputi
relativitas khusus, prinsip relativitas cepat rambat cahaya, eksperimen Michelson- Morley,
postulat relativitas khusus, konsekuensi relativitas khusus : dilatasi waktu, kontraksi panjang,
paradoks anak kembar; transformasi Galileo Galilei, transformasi Lorentz, momentum
relativistik, energi relativistik, massa sebagai ukuran energi, hukum kekekalan momentum
relativistik, massa dan energi. Teori kuantum dari cahaya meliputi percobaan Hertz, radiasi
benda hitam, hukum Rayleigh & Jeans dan hukum Planck, quantisasi cahaya dan efek foto
listrik, efek Compton dan sinar –x, komplementari gelombang – partikel. Gelombang materi
meliputi postulat de Broglie dan penjelasan de Broglie tentang kuantisasi dalam model Bohr,
percobaan Davisson-Germer, grup gelombang dan disperse, prinsip ketidakpastian
Heisenberg, fungsi gelombang materi, dualitas gelombang partikel deskripsi difraksi elektron
dalam terminologi fungsi gelombang materi. Model atom meliputi atom sebagai penyusun
materi, komposisi dari atom (harga muatan elementer) model atom Rutherford, atom Bohr
(garis spektral, model kuantum Bohr dari atom), prinsip korespondensi, percobaan Frank-
Hertz. Struktur atom meliputi orbital kemagnetan dan effek Zeeman normal, spin elektron,
interaksi spin orbit dan efek magnetik lainnya, pertukaran simetri dan prinsip ekslusi, table
periodik, spektrum sinar x dan hukum Moseley. Struktur molekul meliputi mekanisme ikatan
(ionik, kovalen, Hewidinger, Van der Waals), rotasi molekuler dan vibrasi, spektrum molekul.
Struktur inti meliputi: massa dan muatan, struktur dan ukuran inti, stabilitas inti, spin inti dan
momen magnetik, energi ikat dan gaya inti, model inti, radioaktivitas, proses peluruhan (alpha,
beta, dan gamma ), radioaktivitas alami. Aplikasi fisika inti meliputi: reaksi inti, reaksi
penampang lintang, fisi nuklir, reactor nuklir, fusi nuklir, interaksi partikel dengan materi, dan
detektor radiasi.
IV. TUJUAN DAN MANFAAT MATAKULIAH
Selesai mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan memiliki wawasan tentang
perkembangan konsep-konsep ilmu pengetahuan yang berkembang dari mulai awal abad 20
hingga saat ini dan dapat menjelaskan keterbatasan keterbatasan fisika klasik ketika diterapkan
pada benda benda mikroskopik setingkat atom atau sub atomic. Selain itu mahasiswa
diharapkan mampu menjelaskan fenomena fisis tersebut dengan menggunakan kerangka teori
yang baru yaitu teori kuantum. Melalui bekal pengetahuan dari mata kuliah ini diharapkan
9
mahasiswa siap untuk mengikuti mata kuliah lanjutan seperti fisika kuantum, fisika inti, fisika
zat padat, dan mata kuliah lain yang tergabung dalam Kelompok Bidang Keahlian (KBK).
V. PENUTUP
Fisika Modern merupakan pengembangan fisika klasik dalam objek yang sangat kecil
dalam bentuk partikel atau elektron. Perumusan-perumusan yang digunakan sama dengan
yang dirumuskan dalam fisika klasik. Fisika modern diawali oleh prinsip besaran yang bersifat
diskrit (kuanta) sehingga sering disebut dengan fisika kuantum. Fisika modern secara umum
dibagi menjadi dua yaitu teori kuantum klasik/lama dan teori kuantum modern. Teori kuantum
lama didasari oleh konsep dualisme partikel sebagai gelombang dan gelombang sebagai
partikel sedangkan teori kuantum lama dilandasi oleh persamaan Schroedinger untuk
menentukan energi partikel atau elektron. Penerapan fisika modern banyak yang kita
manfaatkan saat ini seperti teknologi laser, telekomunikasi kecepatan tinggi, kedokteran dan
masih banyak lagi.2
Sumber Referensi :
1. Fitrilawati. Dr., dkk, 2007, ”Laporan Kegiatan pengabdian Masyarakat”, Diseminasi
Pengajaran Fisika Modern dalam Upaya peningkatan Kompetensi Guru SMA di Sekitar
Jatinangor,Fisika UNPAD, Jawa Barat.
2. Bahtiar Ayi, Dr., 2007, ”Fisika Modern : Defenisi, Konsep dan Aplikasinya”, makalah
disampaikan pada kegiatan pengabdian pada masyarakat : Diseminasi Pengajaran Fisika
Modern dalam Upaya peningkatan Kompetensi Guru SMA di Sekitar Jatinangor,Fisika
UNPAD, Jawa Barat.
10
KONTRAK PERKULIAHAN
NAMA MATAKULIAH : FISIKA MODERN
KODE MATAKULIAH : 210H2103
PENGAMPU MK : DR. SRI SURYANI, DEA
SRI DEWI ASTUTY ILYAS, S.Si, M.Si
SEMESTER : IV
HARI PERTEMUAN : SELASA 09.50 – 12.30
TEMPAT PERTEMUAN : PB. 123
1. MANFAAT MATAKULIAH
Matakuliah ini merupakan salah satu matakuliah wajib yang dituangkan dalam kurikulum
Program Studi Fisika. Matakuliah ini disajikan pada semester IV karena merupakan
matakuliah yang bersifat teoritik tentang Fisika materi. Fisika Modern merupakan jembatan
antara Fisika Klasik dengan Fisika Kuantum karena merupakan era dimana dimulainya
dikembangkan konsep relativitas dan konsep kuantum. Matakuliah ini memuat tentang
perkembangan diperkenalkannya mekanika kuantum sebagai konsep kajian tentang materi
secara komprehensif, dimana bahwa beberapa sifat materi yang dapat berkelakuan sebagai
gelombang tidak dapat dijelaskan secara klasik. Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa
diharapkan memiliki wawasan tentang perkembangan konsep-konsep ilmu pengetahuan yang
berkembang dari mulai awal abad 20 hingga saat ini dan dapat menjelaskan keterbatasan fisika
klasik ketika diterapkan pada benda benda mikroskopik setingkat atom atau sub atomic. Selain
itu mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan fenomena fisis tersebut dengan menggunakan
kerangka teori yang baru yaitu teori kuantum. Melalui bekal pengetahuan dari mata kuliah ini
diharapkan mahasiswa siap untuk mengikuti mata kuliah lanjutan seperti fisika kuantum,
fisika inti, fisika zat padat, dan mata kuliah lain yang tergabung dalam Kelompok Bidang
Keahlian (KBK).
11
2. DESKRIPSI MATAKULIAH
Fisika modern merupakan salah satu bagian dari ilmu Fisika yang mempelajari
perilaku materi dan energi pada skala atomik dan partikel-partikel subatomik atau gelombang
yang bergerak dalam kecepatan tinggi yang tidak mampu dijelaskan dalam fisika klasik.
Untuk partikel yang bergerak dengan kecepatan mendekati atau sama dengan kecepatan
cahaya, perilakunya dibahas secara terpisah dalam teori relativitas khusus. Fisika Modern
diawali oleh hipotesa Planck yang menyatakan bahwa besaran energi suatu benda yang
berosilasi (osilator) tidak lagi bersifat kontinu, namun bersifat diskrit (kuanta), sehingga
muncullah istilah Fisika Kuantum dan ditemukannya konsep dualisme partikel-gelombang.
Fisika Modern secara umum dibagi menjadi dua bagian pembahasan yaitu Teori kuantum
lama dan Teori Kuantum Modern. Teori kuantum lama diawali oleh hipotesa Planck yang
menyatakan bahwa energi yang dipancarkan oleh sumber (berupa osilator) bersifat
kuanta/diskrit karena hanya bergantung pada frekuensinya bukan pada amplitude seperti
dalam mekanika klasik dimana besaran amplitudo tidak terbatas (kontinu). Konsep yang
paling mendasar dalam fisika modern adalah konsep dualisme partikel dan gelombang, dimana
partikel berperilaku sebagai gelombang dan gelombang berperilaku sebagai partikel. Konsep
ini sangat penting karena perilaku partikel dan gelombang semuanya sudah dipelajari dan
diamati di fisika klasik. Konsep dualisme partikel-gelombang ini diamati oleh 2(dua)
eksperimen yaitu efek fotolistrik oleh Albert Einstein dan eksperimen difraksi
partikel/elektron oleh G.P. Thomson dan Davison Germer. Dalam matakuliah ini, selain
menyajikan konsep, hipotesa dan eksperimen juga digambarkan penerapan fisika modern,
dalam berbagai bidang seperti kedokteran, telekomunikasi, dan industri.
Kompetensi Utama dan indikator keberhasilan belajar
Kompetensi utama dirumuskan berdasarkan kompetensi pertama yaitu Memiliki kemampuan
untuk memahami konsep dan teori dasar ilmu alam dan ilmu Fisika dimana matakuliah ini
merupakan salah satu matakuliah wajib yang harus diprogramkan oleh mahasiswa program
studi Fisika jurusan Fisika FMIPA Unhas. Selain sebagai matakuliah wajib, matakuliah ini
juga didasarkan pada kompetensi pendukung yaitu Kemampuan dalam bekerjasama,
12
berkomunikasi dan beradaptasi dalam lingkungan kerja. Indikator keberhasilan pencapaian
tujuan kompetensi melalui beberapa indikator antara lain ketepatan penerapan konsep dan
kejelasan uraian, serta kerjasama tim dan kreativitas. Dengan bobot penilaian yang berbeda-
beda tergantung pada kualitas kedalaman dan kesulitan materi.
3. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Mampu menjelaskan defenisi-defenisi yang terkait dengan konsep fisika modern
2. Mampu menjelaskan tentang teori kuantum lama dan teori kuantum modern serta aspek-
aspek yang meliputi.
3. Mampu menjelaskan konsep relativitas pada berbagai fenomena
4. Mampu menyebutkan mekanisme-mekanisme electron dan cahaya sebagai partikel dan
gelombang serta menyebutkan contoh fenomena fisikanya
5. Mampu membedakan beberapa teori atom, electron dan inti atom serta prinsip
ketaktentuan Heisenberg.
6. Mampu menurunkan Solusi Persamaan Schrodinger bergantung waktu dan Tidak
Bergantung Waktu
7. Mampu menyebutkan dan menjelaskan contoh-contoh aplikasi atau penerapan fisika
modern di berbagai bidang dan teknologi.
13
4. ORGANISASI MATERI
5. STRATEGI PERKULIAHAN
Matakuliah ini menggunakan beragam metode pembelajaran antara lain ceramah,
Problem Solving, Cooperative dan Collaborative learning dengan pemberian tugas mandiri.
Khusus pada metode Collaborative Learning dilaksanakan pada topik-topik khusus yang
menuntut kerjasama dalam kelompok baik terhadap pemecahan masalah maupun pada
pembuatan makalah untuk presentase. Sedangkan untuk tugas yang bersifat mandiri digunakan
dengan ceramah interaktif yang memfokuskan pada pemahaman individu terhadap materi
yang diberikan. Kegiatan para peserta khususnya pada bentuk diskusi dapat dimonitor melalui
kerjasama tim dan kreativitas menanggapi persoalan yang muncul. Sedangkan pada bentuk
penyelesaian tugas mandiri dikontrol terutama pada kejelasan uraian pada pemahaman konsep
dan ketepatan pemasukan tugas. Pada minggu ke delapan dan ke enambelas diberikan uji
KONSEP RELATIVITAS
DUALISME PARTIKEL
DUALISME CAHAYA
ATOM BERELEKTRON BANYAK
ATOM HIDROGEN
SOLUSI PERSAMAAN SCHRODINGER BERGANTUNG WAKTU DAN TIDAK BERGANTUNG WAKTU
OSILATOR HARMONIK
PENERAPAN FISIKA MODERN DI BERBAGAI BIDANG
STRUKTUR ATOM, MOLEKUL DAN INTI
EFEK ZEEMAN
14
kompetensi (evaluasi midtest dan finaltest) untuk menilai sejauhmana pemahaman mahasiswa
terhadap seluruh materi yang telah diberikan.
6. MATERI / BAHAN BACAAN PERKULIAHAN
1. Beiser, Arthur. 1981. Konsep Fisika Modern. Erlangga: Jakarta
2. Krane, Kenneth. 1992. Fisika Modern. Universitas Indonesia: Jakarta
3. Wiyatno, Yusman. 2002. Fisika Modern. Pustaka Pelajar Offset: Yogyakarta
4. Jurnal dan Artikel terbaru yang relevan
7. TUGAS-TUGAS
Beberapa tugas yang harus dilakukan dan dikumpulkan mahasiswa, adalah:
1) Mahasiswa harus membaca setiap materi pokok bahasan perkuliahan sebelum perkuliahan
dimulai, hal ini dimaksudkan karena untuk beberapa minggu biasanya diberikan “kuis”
sebagai review materi sebelumnya.
2) Pada beberapa pokok bahasan yang memerlukan suatu penyelesaian matematik,
mahasiswa diberikan tugas penyelesaian problem solving baik secara berkelompok
maupun secara individu.
3) Untuk tugas presentasi dan diskusi dilakukan pada minggu ke-9 sampai minggu ke-15,
yang dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang. Adapun
pembagian materi untuk setiap kelompok yaitu :
a) Kelompok 1 : Struktur Molekul dan Inti
b) Kelompok 2 : Radioaktivitas
c) Kelompok 3 : Partikel Elementer
d) Kelompok 4 : Penerapan Fisika Modern di bidang Komunikasi
e) Kelompok 5 : Penerapan Fisika Modern di bidang Industri
f) Kelompok 6 : Penerapan Fisika Modern di bidang Kedokteran
15
Makalah yang telah dibuat selanjutnya dipresentasikan di depan kelompok lain dengan
cara setiap mahasiswa bergantian memaparkan. Selanjutnya kelompok peserta diskusi
menanggapi atau bertanya. Bila ada pertanyaan atau pernyataan yang disampaikan
mahasiswa diluar materi, maka dosen akan memberikan arahan dan jawaban yang tepat.
Setiap kelompok akan presentasi sesuai dengan jadwal yang telah disusun berdasarkan
urutan dalam GBRP.
4) Ujian Tengah Semester akan dilaksanakan pada Minggu ke-8, dan Ujian Akhir Semester
akan dilaksanakan pada Minggu ke-16. Ujian tersebut dapat dilakukan secara tertulis
maupun tanya jawab langsung terhadap setiap mahasiswa secara bergiliran (bila cukup
waktu).
8. KRITERIA PENILAIAN
Penilaian akhir dari matakuliah ini jika mahasiswa mengikuti perkuliahan minimal 80% dari
pertemuan dengan kriteria sebagai berikut:
1. Kelengkapan isi tulisan, kejelasan uraian, kerjasama tim pada presentasi dan kreativitas
(30%)
2. Ketepatan penerapan konsep dan sistematis pada jawaban (25%)
3. Kemampuan menyelesaikan Problem Set (40%)
4. Kedisiplinan dan etika dalam kelas.(5%)
Penentuan nilai akhir (A, B, C, D dan E) berdasarkan PAP.
86 <= A <= 100 81 <= A- <= 85
76 <= B+ <= 80 71 <= B <= 75
66 <= B- <= 70 61 <= C+ <= 65
51 <= C <= 60 45 <= D <= 50
45 > E
16
Pembobotan nilai akhir, dengan menggunakan aturan sebagai berikut:
Uraian Persentase
Kedisiplinan dan etika dalam kelas 5 %
Makalah + Presentasi 30 %
Ujian Tengah Semester 15 %
Ujian Akhir Semester 10 %
Tugas Besar + Problem Set + Kuis 40 %
Total Nilai 100%
9. JADWAL PERKULIAHAN
Minggu Ke
Topik Bahasan
Bentuk Pembelajaran (Metode SCL)
Dosen
I Kontrak Perkuliahan Ceramah ASA II - III Konsep Relativitas
• relativitas khusus, • prinsip relativitas cepat rambat
cahaya, • eksperimen Michelson- Morley, • postulat relativitas khusus, • konsekuensi relativitas khusus :
dilatasi waktu, kontraksi panjang, paradoks anak kembar;
• transformasi Galileo Galilei, • transformasi Lorentz, • momentum relativistik, energi
relativistik, • massa sebagai ukuran energi, • hukum kekekalan momentum
relativistik, massa dan energi.
Ceramah + Kerja individu + Problem
Solving
ASA
IV SIFAT PARTIKEL DARI GELOMBANG • Teori kuantum dari cahaya • percobaan Hertz, • radiasi benda hitam, • hukum Rayleigh & Jeans dan
hukum Planck, • quantisasi cahaya dan efek foto
Ceramah + Problem Solving + Cooperative
Learning
ASA
17
listrik, efek Compton dan sinar X, difraksi sinar-X
V SIFAT GELOMBANG DARI PARTIKEL • postulat de Broglie dan
penjelasan de Broglie tentang kuantisasi dalam model Bohr,
• percobaan Davisson-Germer, grup gelombang dan disperse,
• prinsip ketidakpastian Heisenberg,
• fungsi gelombang materi, • dualitas gelombang partikel • deskripsi difraksi elektron dalam
terminologi fungsi gelombang materi.
Ceramah + Kerja individu + Problem
Solving
ASA
VI-VII STRUKTUR ATOM, INTI DAN MOLEKUL • atom sebagai penyusun materi,
komposisi dari atom (harga muatan elementer)
• model atom Demokritos, Thompson, Rutherford, atom Bohr
• prinsip korespondensi, percobaan Frank
• spin elektron, • pertukaran simetri dan prinsip
ekslusi, • spektrum sinar x dan hukum
Moseley. • mekanisme ikatan (ionik,
kovalen, Hewidinger, Van der Waals),
• rotasi molekuler dan vibrasi, spektrum molekul.
• massa dan muatan, struktur dan ukuran inti,
• stabilitas inti, spin inti dan momen magnetik,
• energi ikat dan gaya inti, model inti,
• radioaktivitas alami • proses peluruhan (alpha, beta, dan
gamma )
Ceramah + Kerja individu + Problem
Solving
ASA
18
VIII Mid TEST ASA
IX-X PERSAMAAN SCHRODINGER BERGANTUNG WAKTU DAN TIDAK BERGANTUNG WAKTU • Penerapan pada Atom Hidrogen • Penerapan pada Atom
Berelektron Banyak • Penerapan pada Osilator
Harmonik
Ceramah + tugas Individu + Problem
Solving
ASI
XI-XII PARTIKEL ELEMENTER DAN FENOMENANYA • Nukleon • Proton dan neutron • reaksi inti, • reaksi penampang lintang, • fisi nuklir, • reactor nuklir, • fusi nuklir, • interaksi partikel dengan materi, • detektor radiasi
Presentasi + Diskusi + tugas Kelompok
ASI
XIII-XV PENERAPAN FISIKA MODERN PADA BERBAGAI BIDANG • Komunikasi • Kedokteran • Indutri
Presentasi + Diskusi + tugas Kelompok
ASI
XVI Final Test ASI