bab i pendahuluan

4
Pendahuluan I-1 I. PENDAHULUAN A. Pengertian Manajemen Sumberdaya Perairan (MSPa) dalam tulisan ini ditujukan terutama untuk bahan ajar di Jurusan MSP, Fakultas Perikanan & Ilmu Kelautan (FPIK), Universitas Mulawarman. Sebelum mengikuti mata kulaih (mk) MSPa harusnya sudah mendapatkan mk Limnologi (hidrologi dan kualitas air); juga lebih baik jika telah mempelajari Oceanografi, Biologi Perikanan (Natural History), Planktonologi, dan Ekologi Perairan. MSPa terutama ditekankan berkaitan dengan pemanfaatan kegiatan perikanan dan upaya preventif maupun kuratif pelestarian hidrodinamika (geofisika-kimia) perairan umum. Untuk perairan pesisir dan laut sudah dicakup dalam lingkup mk Manajemen Sumberdaya Perikanan (MSPi) dan Manajemen Perairan Pesisir (coastal zone management). Manajemen suatu sumberdaya alam, tentunya berkaitan dengan pemanfaatannya; yang berarti dipengaruhi oleh kondisi sosial-ekonomi-budaya manusianya (kegiatan penduduk). Karena itu lingkup MSPa mencakup dinamika lingkungan hidup sekitarnya (DAS atau DTA). Untuk melengkapi pengertian lingkup di atas, disajikan beberpa definisi dari UU No.32 Tahun 2009 (tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup) berikut ini: 1. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, Mursidi, dkk. 2015. Manajemen Sumberdaya Perairan. Bahan Ajar FPIK-Unmul, Samarinda.

Upload: lupe

Post on 17-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Bab I Pendahuluan (MSP)

TRANSCRIPT

PendahuluanI-3

I. PENDAHULUAN

A. Pengertian

Manajemen Sumberdaya Perairan (MSPa) dalam tulisan ini ditujukan terutama untuk bahan ajar di Jurusan MSP, Fakultas Perikanan & Ilmu Kelautan (FPIK), Universitas Mulawarman. Sebelum mengikuti mata kulaih (mk) MSPa harusnya sudah mendapatkan mk Limnologi (hidrologi dan kualitas air); juga lebih baik jika telah mempelajari Oceanografi, Biologi Perikanan (Natural History), Planktonologi, dan Ekologi Perairan. MSPa terutama ditekankan berkaitan dengan pemanfaatan kegiatan perikanan dan upaya preventif maupun kuratif pelestarian hidrodinamika (geofisika-kimia) perairan umum. Untuk perairan pesisir dan laut sudah dicakup dalam lingkup mk Manajemen Sumberdaya Perikanan (MSPi) dan Manajemen Perairan Pesisir (coastal zone management). Manajemen suatu sumberdaya alam, tentunya berkaitan dengan pemanfaatannya; yang berarti dipengaruhi oleh kondisi sosial-ekonomi-budaya manusianya (kegiatan penduduk). Karena itu lingkup MSPa mencakup dinamika lingkungan hidup sekitarnya (DAS atau DTA). Untuk melengkapi pengertian lingkup di atas, disajikan beberpa definisi dari UU No.32 Tahun 2009 (tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup) berikut ini: 1. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. 2. Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum. 3. Pembangunan berkelanjutan adalah upaya sadar dan terencana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan. 4. Rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang selanjutnya disingkat RPPLH adalah perencanaan tertulis yang memuat potensi, masalah lingkungan hidup, serta upaya perlindungan dan pengelolaannya dalam kurun waktu tertentu. 5. Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuhmenyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup. 6. Pelestarian fungsi lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. 7. Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan antar keduanya. 8. Daya tampung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya. 9. Sumber daya alam adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya hayati dan nonhayati yang secara keseluruhan membentuk kesatuan ekosistem.

B. Macam-macam Perairan Secara umum tipologi perairan di permukaan bumi dapat dibedakan antara perairan umum (open waters atau inland waters atau hinterland waters dan perairan laut (marine waters). Dalam suatu daerah aliran sungai (DAS) selalu terdapat tipologi perairan umum yang mengalir atau lotic waters (sungai) dan tipologi yang menggenang atau lentic waters (rawa, danau, waduk). Pengertian DAS yaitu daerah tangkapan air hujan (DTA), yang sungai utamanya bermuara ke laut. Daerah tangkapan hujan yang sungainya (anak sungai) bermuara ke sungai utama disebut Sub-DAS, selanjutnya bisa Sub-Sub-DAS. Sedangkan tipologi perairan laut dapat dibedakan antara lain: estuari (muara sungai), pantai (berkarang, berpasir, berbatu, berlumpur), terumbu karang, padang lamun, dan laut terbuka. Perairan umum dapat pula dibedakan antara yang bertipologi ekosistem terbuka (sungai, danau, waduk, rawa), yaitu sangat dipengaruhi oleh dinamika faktor-faktor dari luar; dan ekosistem tertutup (situ, genangan dan kolam), yaitu hampir tidak dipengaruhi oleh dinamika faktor-faktor dari luar. Masing-masing perairan mempunyai hidrodinamika yang khas dan berbeda tergantung dari faktor-faktor yang mempengaruhi. Status dan potensi suatu perairan diketahui berdasarkan kualitas air (sifat fisika, kimia, biologi) dan kuantitas airnya.Untuk kemudahan pengelolaannya, perairan mengalir (lotic waters) maupun perairan menggenang (lentic waters) perlu dipahami berdasarkan zonasinya. Lotic waters dapat dipahami berdasarkan 4 dimensi, yaitu secara spasial memanjang (longitudinal), melebar DAS (lateral), vertikal (kedalamannya), dan dimensi waktu (temporal). Secara longitudinal, aliran sungai dapat dipisahkan antara: bagian hulu (up-stream), bagian tengah (middle-stream), dan bagian hilir (down-stream); sedangkan secara lateral dapat dipisahkan antara: area banjiran (floodplain) dan daratan tidak terkena banjiran. Demikian pula lentic waters, pengetahuan tentang: terbentuknya, kondisi daerah tangkap airnya, dimensi waktu, morfometriknya, dan komunitas biologi (terrestrial, littoral, limnetic, euphotic, dan zona benthic).

Mursidi, dkk. 2015. Manajemen Sumberdaya Perairan. Bahan Ajar FPIK-Unmul, Samarinda.