bab i pendahuluan

14
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Geokimia adalah gambaran, kajian dan penentuan kelimpahan unsur dan isotop di bumi secara relative \ absolute. Gambaran yang dimaksudkan adalah gambaran tentang distribusi dan migrasi unsure di berbagai bagian bumi, terutama pada magma, mineral, dan batuan untuk mengetahui aturan – aturan yang mengontrol distribusi tersebut. 1.2 Sejarah Istilah geokimia pertama kali digunakan oleh Ahli kimia Swiss-Jerman Christian Friedrich Schonbein pada tahun 1838. Dalam tulisannya Schonbein memprediksikan kelahiran sebuah bidang studi baru, menyatakan: “ Dalam sebuah kata, suatu komparatif geokimia seharusnya diluncurkan, sebelum geokimia dapat menjadi geologi, dan sebelum misteri genesis planet kita dan materi anorganik mereka dapat terungkap.” Bidang studi ini mulai untuk direalisasikan segera setelah pekerjaan Schonbein, namun istilahnya

Upload: jerico-goodboy

Post on 10-Nov-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

varokah

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.Geokimia adalah gambaran, kajian dan penentuan kelimpahan unsur dan isotop di bumi secara relative \ absolute. Gambaran yang dimaksudkan adalah gambaran tentang distribusi dan migrasi unsure di berbagai bagian bumi, terutama pada magma, mineral, dan batuan untuk mengetahui aturan aturan yang mengontrol distribusi tersebut.1.2 SejarahIstilahgeokimiapertama kali digunakan oleh Ahli kimia Swiss-JermanChristian Friedrich Schonbeinpada tahun 1838. Dalam tulisannya Schonbein memprediksikan kelahiran sebuah bidang studi baru, menyatakan: Dalam sebuah kata, suatu komparatif geokimia seharusnya diluncurkan, sebelum geokimia dapatmenjadi geologi, dan sebelum misteri genesis planet kita dan materi anorganik mereka dapat terungkap.Bidang studi ini mulai untuk direalisasikan segera setelah pekerjaan Schonbein, namun istilahnya geochemistry (geokimia) awalnya tidak digunakan olehahli2 geologiataupunahli2 kimia. Ada beberapa perdebatan mengenai ilmu pengetahuan yang mana yang harus menjadi bagian yang dominan.Ada sedikit kolaborasi antaraahli ahli geologidanahli ahli kimiadan bidang studi geokimia tetap menjadi bidang yang kecil dan tidak terkenal. Selama abad ke 20, beberapa ahli geokimia menghasilkan karya yang mulai mempopulerkan bidang ini, termasukFrank Wigglesworth Clarkeyang mulai menginvestigasi kelimpahan berbagai elemen di dalam Bumi dan bagaimana kuantitas tersebut berhubungan denganberat atom. Komposisimeteorit2dan perbedaan perbedannya pada batuan terestrial sedang diselidiki sejak tahun 1850 dan pada tahun 1901,Oliver C. Farringtonmembuat hipotesis bahwa meskipun ada perbedaan, bahwa jumlah relatifnya tetap harus sama. Ini adalah awal mula bidang Kimia Alam Semesta (cosmochemistry)dan telah banyak berkontribusi pada apa yang kita ketahui tentang pembentukan bumi dan tata surya.

1.3 Sub-BidangAda beberapa Sub-Bidang di dalam geokimia, Sub-Bidang tersebut adalah sebagai berikut :1. Geokimia isotopmencakup penetapan konsentrasi relatif dan absolut dari unsur-unsurdanisotop2mereka di dalam bumi dan pada permukaan bumi.2. Pemeriksaan distribusi dan gerakan unsur-unsur di berbagai belahan bumi (kerak, mantel, hidrosfer dll.) dan didalam mineral2 dengan tujuan untuk menentukan sistem yang mendasari distribusi dan gerakan.3. Kimia Alam Semesta (Cosmochemistry)meliputi analisis distribusi unsur-unsur dan isotop mereka dalamalam semesta.4. Biogeokimiaadalah bidang studi yang berfokus pada efek kehidupan terhadap kimiawi bumi.5. Geokimia organikmelibatkan studi tentang peran proses2 dan senyawa2 yang berasal dari organisme2 hidup atau yang pernah hidup.6. Geokimia organikmelibatkan studi tentang peran proses2 dan senyawa2 yang berasal dari organisme2 hidup atau yang pernah hidup.7. Geokimia regional, lingkungan dan eksplorasi meliputi aplikasi2 pada studi2 lingkungan, hidrologi dan eksplorasi mineral.

1.4 Identifikasi MasalahBerdasarkan latar belakang, sejarah, dan dan sub bidang diatas, maka identifikasi masalah dapat dijabarkan sebagai berikut :1. Seperti apa geokimia magma.2. Seperti apa geokimia batuan beku \ batuan gunung api.

BAB IIGeokimia MagmaII.1Pengertian MagmaMagma adalah cairan atau larutan sillikat pijar yang terbentuk secara alamiah, bersifat mudah bergerak (mobile), bersuhu antara 900-11000C dan berasal atau terbentuk diantara kerak bumi bagian bawah dan matle bumia bagian atas.

Kalau batasan diatas adalah berdasarkan sifat fisik magma, maka secara kimia-fisika magma adalah sistem komponen ganda (multi component system) dengan fasa cairan dan sejumlah Kristal yang mengapung di dalamnya sebagai komponen utama, disamping fasa gas pada keadaan tertentu. Beberapa batasan dan hipotesis magma telah diberikan oleh para ahli seperti Grout (1947), Turner & Verhoogen (1960), Taneda (1970) dll. Berikut merupakan Hipotesis magma primer menurut Daly(1933).1. Magma yang terisolasi padaearth-shell, bersifat heterogen dan dapat dianggap mewarisi keadaan bumi semula. Kemudian adanya pengaruh tekanan relief yang memadai akan menghasilkan apa yang disebutliquafactionsecara setempat dan berasal dari bahan habluran. Pencairan batuan dapat dipengaruhi oleh tenaga panas yang diakibatkan gesekan oleh akibat deformasi(deformation) & peluruhan mineral radio aktif. Surutnya gas secara setempat pun akan menyebabkan terpisahnya magma; pada umumnya magma jenis ini menggambarkan suatu lidah cair yang terperas ke atas dari asalnya yang jauh di daerah habluran di bawah permukaan bumi.2. Magma yang bersifat homogen, misalnya basalan habluran atau eglokit yang meleleh, perubahanbasaltic durovitreousmenjadi liqua vitreous akibat surutnya gas secara tempat, basalan yang tetap vitreous kecuali pada bagianupper shelldi mana bahan telah menghablur, peridotit habluran dan karena pelelehan setempat akan mengakibatkan terjadinya cairan basalan, sertaliqua vitreous peridotite.3. Magma primer tanpa spesifikasi awal, yaitu magma granitik dan magma basaltik.II.1.1Tempat Munculnya Magma Dan EkspresinyaDi permukaan Bumi, magma muncul di tiga lokasi yaitu di daerah pemekaran lempeng, di jalur vokanikyang berasosiasi dengan zona penunjaman lempeng, dan di daerah hot spot yang muncul di lantai samudera. Magma yang muncul di zona pemekaran lempeng kerak Bumi berasal dari mantel dan membeku membentuk kerak samudera.Demikian pula magma yang muncul sebagai hot spot, berasal dari mantel. Hot spot ini di lantai samudera membentuk gunungapi atau pulau-pulau gunungapi di tengah samudera. Karena lempeng samudera terus bergerak, maka terbentuk deretan pulau-pulau tengah samudera, seperti Rantai Pulau-pulau Hawai di Samudera Pasifik.

Sementara itu, magma yang muncul di zona penunjaman berasal dari kerak samudera yang meleleh kembali ketika dia menunjam masuk kembali ke dalam mantel. Ketika berjalan naik ke permukaan Bumi, magma ini juga melelehkan sebagian batuan yang diterobosnya. Kemunculan magma ini membentuk deretan gunungapi. Di Indonesia, sebagai contoh, deretan gunungapi seperti ini memanjang mulai dari Sumatera, Jawa, Nusatenggara sampai ke Maluku.

Di sekeliling Samudera Pasifik, deretan gunungapi ini membentuk apa yang dikenal sebagaiRing of fire.

Komposisi kimiawi magma dari contoh-contoh batuan beku terdiri dari :

1. Senyawa Senyawa yang bersifat Non Volatile dan merupakan senyawa oksida dalam magma. Jumlahnya sekitar 99% dari seluruh isi magma, sehingga merupakan mayor element, terdiri dari SiO2, Al2O3, Fe2o3, FeO, MnO,CaO,Na2O, K20, TiO2, P2O5.

2. Senyawa Volatil yang banyak pengaruhnya terhadap magma, terdiri dari fraksi fraksi gas CH4, CO2, HCL, H2S, SO2, Dsb.

3. Unsur unsure lain yang disebut unsur jejak (trace element) dan merupakan minor element seperti Rb, Ba, Sr, Ni, Li, Cr, S, dan Pb.II.1.2Evolusi Magma.Magma pada perjalanannya dapat mengalami perubahan atau disebut dengan evolusi magma. Proses perubahan ini menyebabkan magma berubah menjadi magma yang bersifat lain oleh proses-proses sebagai berikut :1. Hibridasi: proses pembentukan magma baru karena pencampuran 2 magma yang berlainan jenis.2. Sintetis: Pembentukan magma baru karena adanya proses asimmilasi dengan batuan samping.3. Anateksis: proses pembentukan magma dari peleburan batu-batuan pada kedalaman yang sangat besar.Dan dari proses-proses diatas, magma akan berubah sifatnya, dari yang awalnya bersifat homogen pada akhirnya akan menjadi suatu tubuh batuan beku yang bervariasi.II.1.3Diferensiasi Magma,Diferensiasi magmaadalah suatu tahapan pemisahan atau pengelompokan magma dimana material-material yang memiliki kesamaan sifat fisika maupun kimia akan mengelompok dan membentuk suatu kumpulan mineral tersendiri yang nantinya akan mengubah komposisi magma sesuai penggolongannya berdasarkan kandungan magma. Proses ini dipengaruhi banyak hal. Tekanan, suhu, kandungan gas serta komposisi kimia magma itu sendiri dan kehadiran pencampuran magma lain atau batuan lain juga mempengaruhi proses diferensiasi magma ini.

Secara umum, proses diferensiasi magma terbagi menjadi :1. Fraksinasi(Fractional Crystallization)Proses ini merupakan suatu proses pemisahan kristal-kristal dari larutan magma karena proses kristalisasi perjalan tidak seimbang atau kristal-kristal tersebut pada saat pendinginan tidak dapat mengubah perkembangan. Komposisi larutan magma yang baru ini terjadi sebagai akibat dari adanya perubahan temperatur dan tekanan yang mencolok serta tiba-tiba.2.

http://indonesia-mining-exploration.blogspot.com/2014/02/geokimia.htmlhttps://volcanicisabel.files.wordpress.com/2015/01/the-ring-of-fire.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-fljgwp6rOrQ/UL8lO5mWvJI/AAAAAAAAAQA/PwFLSJj2Uzw/s640/Kerak+bumi+(crust).jpghttp://ongkiboomy.blogspot.com/2013/04/geokimia-magma.html