bab i pendahuluan

18
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perdagangan adalah kegiatan ekonomi yang mengaitkan antara para produsen dan konsumen. Sebagai kegiatan distribusi, perdagangan menjamin peredaran, penyebaran, dan penyediaan barang melalui mekanisme pasar. Kawasan perdagangan dan jasa merupakan kawasan campuran antara kegiatan perkantoran, perdagangan, jasa dan pergudangan. Aktivitas yang ada pada kawasan ini saling menunjang. Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa memiliki fungsi antara lain : 1. Memfasilitasi kegiatan transaksi perdagangan dan jasa antar masyarakat yang membutuhkan (sisi permintaan) dan masyarakat yang menjual jasa (sisi penawaran) 2. Menyerap tenaga kerja di perkotaan dan memberikan kontribusi yang dominan terhadap PDRB. Visi Kota Surakarta adalah Terwujudnya Kota Surakarta sebagai Kota Budaya yang bertumpu pada potensi Perdagangan, Jasa , Pendidikan, Pariwisata dan Olah Raga. Dari visi tersebut, dapat dilihat

Upload: ghavi-yuda-sefaji

Post on 09-Nov-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Perdagangan Jasa

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar BelakangPerdagangan adalah kegiatan ekonomi yang mengaitkan antara para produsen dan konsumen. Sebagai kegiatan distribusi, perdagangan menjamin peredaran, penyebaran, dan penyediaan barang melalui mekanisme pasar. Kawasan perdagangan dan jasa merupakan kawasan campuran antara kegiatan perkantoran, perdagangan, jasa dan pergudangan. Aktivitas yang ada pada kawasan ini saling menunjang. Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa memiliki fungsi antara lain :1. Memfasilitasi kegiatan transaksi perdagangan dan jasa antar masyarakat yang membutuhkan (sisi permintaan) dan masyarakat yang menjual jasa (sisi penawaran)2. Menyerap tenaga kerja di perkotaan dan memberikan kontribusi yang dominan terhadap PDRB.Visi Kota Surakarta adalah Terwujudnya Kota Surakarta sebagai Kota Budaya yang bertumpu pada potensi Perdagangan, Jasa , Pendidikan, Pariwisata dan Olah Raga. Dari visi tersebut, dapat dilihat bahwa perdagangan merupakan tumpuan untuk mewujudkan visi Kota Surakarta. Perdagangan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kegiatan perekonomian suatu kota. Giatnya aktivitas perdagangan suatu kota menjadi indikasi tingkat kemakmuran masyarakatnya serta menjadi tolok ukur tingkat perekonomian kota itu sendiri. Sehingga dapat dikatakan bahwa perdagangan merupakan urat nadi perekonomian suatu kota.Tingginya aktivitas perdagangan di Kota Surakarta terlihat dari banyaknya pertokoan dan aktivitas distribusi yang ada. Aktivitas tersebut selain memberi dampak positif yang mengindikasikan tingkat kemakmuran masyarakat, juga memberi dampak negatif. Tingginya aktivitas perdagangan seringkali menimbulkan kepadatan lalu lintas disekitar kawasan. Selain dampak yang ditimbulkan, permasalahan juga timbul dari kawasan peruntukan perdagangan dan jasa itu sendiri. Permasalahan tersebut seperti yang terjadi di daerah Pasar Klewer dan daerah pertokoan Coyudan dan Nonongan, yaitu ketidaknyamanan yang dirasakan pelaku perdagangan dikarenakan bangunan fisik kawasan perdagangan sudah tidak memadai. Jumlah pedagang yang terus meningkat tidak diimbangi peningkatan luas kawasan. Permasalahan lain seperti kriminalitas juga sering ditemui di kawasan perdagangan.Dari permasalahan yang telah diuraikan dan bagaimana pentingnya perdagangan untuk menentukan tingkat kemakmuran masyarakat dan sebagai urat nadi suatu kota, maka kawasan perdagangan dan jasa perlu untuk direncanakan sesuai dengan kebutuhannya. Kawasan perdagangan dan jasa yang direncanakan, dibenahi, dan ditata sesuai dengan kebutuhannya akan semakin menunjang aktivitas perdagangan yang ada dan tetunya akan semakin meningkatkan kemakmuran masyarakat.

1.2 Perumusan Masalah

Lingkungan fisik kawasan pasar klewer yang kurang menunjang aktivitas perdagangan dan jasa komersial berbasis budaya.(jelaskan masalah2 yang menguatkan tersimpulkannya/mengakibatkan masalah utama. Setelah itu, baru tegaskan masalah utamanya)1.3 Tujuan dan Sasarana. TujuanTujuan dari perencanaan kawasan perdagangan ini adalah:Membangun Lingkungan fisik kawasan Pasar Klewer agar menunjang aktivitas perdagangan dan jasa komersial berbasis budaya dengan tahun anggaran 2016-2020.(membangun ?memangnya lingkungan sekitar pasar klewer tanah kosong ?mau digusur kemudian dibangun lingkungan fisik yang baru ?)

b. SasaranSasaran dari perencanaan kawasan perdagangan ini adalah:1. Peningkatan kualitas fisik lingkungan kawasan guna menunjang aktivitas perdagangan dan jasa komersial.2. Peningkatkan fasilitas distribusi.3. Pengembangan sebagai pusat wisata belanja.1.4 Lingkup Perencanaan1.4.1 Lingkup WilayahJelaskan proses delineasi wilayah secara detail untuk setiap tahapannya. Tidak perlu dibuat sub-sub bab untuk tiap tahapannya. Peta jangan terlalu kecil. Ingat sifat peta haruslah informative bagi pembacanya1.4.1.1 Alternatif Kawasan PerencanaanProses pemilihan alternatif kawasan perencanaan meliputi empat tahapan, sebagai berikut:1.4.1.2 Menentukan kriteria kawasan dari berbagai sumber literature dan undang-undang.1.4.1.3 Membuat peta tematik untuk masing-masing kriteria kawasan.1.4.1.4 Mengoverlay setiap peta tematik kriteria kawasan.1.4.1.5 Menentukan alternatif kawasan perencanaan.Tahap pertama adalah menentukan kriteria kawasan perdagangan. Berdasarkan Pedoman Konstruksi dan Bangunan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, kawasan perdagangan dan jasa memiliki kriteria sebaga berikut :a. Kepadatan bangunan rendah sampai tinggi, dengan skala pelayanannya (regional, kota, sub kota/wilayah)1.5 Mempunyai hubungan fungsional yang erat dengan pasar local dan regional.1.6 Mempunyai hubungan fungsional yang erat dengan prasarana dan sarana penunjang seperti perumahan, terminal bus, jaringan utilitas yang baik, serta fasilitas sosial dan fasilitas umum lainnya sesuai dengan jumlah penduduk dan hirarki kota (metropolitan, besar, sedang, dan kecil).1.7 Jauh dari kegiatan yang memproduksi polusi tinggi (industry, TPA, dan pasar hewan)1.8 Lokasi kawasan perdagangan dan jasa mempunyai akses yang baik dengan kawasan perumahan dan industri.1.9 Dilengkapi dengan sarana seperti: bank/ATM, parkir umum, pos polisi.1.10 Tersedianya ruang parkir yang cukup untuk menaruh berbagai macam kendaraan1.11 Tidak terletak pada kawasan lindung.Tahap kedua adalah membuat peta tematik untuk setiap kriteria kawasan. Berikut ini adalah peta tematik untuk setiap kriteria kawasan.1.11.1.1.1 Kepadatan bangunan rendah sampai tinggi, dengan skala pelayanan (regional, kota, sub kota/wilayah)1.11.1.1.2 Mempunyai hubungan fungsional yang erat dengan pasar lokal dan regional.1.11.1.1.3 Mempunyai hubungan fungsional yang erat dengan prasarana dan sarana penunjang seperti perumahan, terminal bus, jaringan utilitas yang baik, serta fasilitas sosial dan fasilitas umum lainnya sesuai dengan jumlah penduduk dan hirarki kota (metropolitan, besar, sedang, dan kecil).1.11.1.1.4 Jauh dari kegiatan yang memproduksi polusi tinggi (industry, TPA, dan pasar hewan)1.11.1.1.5 Lokasi kawasan perdagangan dan jasa mempunyai akses yang baik dengan kawasan perumahan dan industri.1.11.1.1.6 Dilengkapi dengan sarana seperti: bank/ATM, parkir umum, pos polisi.

1.11.1.1.7 Tersedianya ruang parkir yang cukup untuk menaruh berbagai macam kendaraan

1.11.1.1.8 Tidak terletak pada kawasan lindung.Tahap ketiga adalah mengoverlay setiap peta tematik masing-masing kriteria kawasan. Dari seluruh peta tematik tersebut dan mengoverlaynya, penulis mendapatkan peta hasil sebagai berikut:Tahap keempat adalah memilih alternatif lokasi. Dari hasil overlay, didapatkan tiga alternatif lokasi kawasan perencanaan yaitu:1. Daerah Pasar Klewer2. Daerah Pasar Gedhe3. Daerah Pasar LegiSetelah mendapatkan ketiga alternatif lokasi, tahap selanjutnya adalah melakukan penilaian terhadap ketiga alternatif lokasi untuk mendapatkan satu kawasan perdagangan yang akan direncanakan. Penilaian dilakukan dengan cara memberikan bobot kepada setiap kriteria kawasan. Bobot yang diberikan berdasarkan seberapa penting kriteria tersebut untuk kawasan perdagangan dan jasa. Berikut adalah tabel penilaian untuk ketiga alternatif lokasi.KRITERIABOBOTPS. KLEWERPS. GEDHEPS. LEGI

NILAIJUMLAHNILAIJUMLAHNILAIJUMLAH

1.0,130,320,210,1

2.0,1530,4520,310,15

3.0,1520,330,4510,15

4.0,1530,4510,1510,15

5.0,230,620,410,2

6.0,0520,130,1510,05

7.0,110,130,320,2

8.0,110,120,230,3

TOTAL2,42,151,3

Sumber: Tim PTP Kawasan Perdagangan dan JasaDari tabel penilaian tersebut didapatkan hasil yaitu daerah Pasar Klewer memiliki nilai paling tinggi dan daerah Pasar Legi memiliki nilai paling rendah. Dalam memilih satu lokasi kawasan perencanaan, dapat dipilih yang memiliki nilai tinggi atau yang memiliki nilai rendah. Dalam perencanaan kawasan perdagangan dan jasa ini, penulis memilih alternatif lokasi yang memiliki nilai paling tinggi yaitu daerah Pasar Klewer untuk direncanakan.1.11.1.2 Deliniasi Kawasan PerencanaanSetelah melakukan penilaian terhadap ketiga alternatif lokasi dan mendapatkan satu kawasan yang akan direncanakan, tahap selanjutnya adalah memberi deliniasi pada kawasan perencanaan. Deliniasi diberikan dengan pertimbangan daerah di dalam deliniasi adalah daerah yang paling sesuai dengan berbagai kriteria kawasan perdagangan dan jasa. Berikut adalah gambar deliniasi kawasan Pasar Klewer.1.11.2 Lingkup WaktuLingkup waktu dari perencanaan kawasan perdagangan dan jasa ini adalah selama 5 tahun yaitu dari tahun 2016-2020.1.12 Metode Perencanaan1.12.1 Proses PerencanaanPada umumnya, proses perencanaan merupakan sebuah siklus. Pada perencanaan kawasan perdagangan dan jasa ini, penulis juga menggunakan proses yang umum digunakan. Alur proses tersebut yaitu: (coba cek lagi proses ini, sesuaikan dengan proses yang betul2 kalian lakukan ! bukan mengungkapkan teori proses perencanaan, kecuali jika kalian ingin membandingkan teori vs apa yg kalian lakukan )a) Mengidentifikasikan isub) Menentukan tujuan dan sasaranc) Mengumpulkan dan menganalisis datad) Menysusn beberapa alternatif (konsep, skenario, strategi, rencana, program)e) Menilai dan memilih alternatiff) Mengimplementasikan rencanag) Monitoring pelaksanaan dan evaluasi hasilPada tahap terakhir (tahap 7) evaluasi dari pelaksanaan program dapat menimbulkan masalah baru. Masalah baru tersebut kemudian dapat kembali menjadi isu dan kemudian kembali dapat terjadi proses perencanaan.1.12.2 Kebutuhan DataDalam proses perencanaan kawasan Pasar Klewer ini, kami menggunakan data primer. Berikut adalah penjelasan mengenai data priper yang kami gunakan.Tidak ada data sekunder ?

Jelaskan nama data yang anda butuhkan, mungkin bisa dibuat table untuk memudahkan1. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan secara langsung dari sumber datanya. Untuk mendapatkan data primer, kami harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat kami gunakan untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi dan wawancara.a. ObservasiObservasi merupakan suatu cara pengumpulan data yang paling dasar untuk mendapatkan informasi mengenai gejala-gejala social melalui proses pengamatan (Jakoda :2011).

Dari hasil observasi kita akan memperoleh gambaran yang jelas tentang masalahnya dan mungkin petunjuk-petunjuk tentang cara pemecahannya. Jadi, jelas bahwa tujuan observasi adalah untuk memperoleh berbagai data konkret secara langsung di lapangan atau tempat penelitian.Jelaskan apa data yang anda cari melalui observasi.1.12.3 Teknik Pengumpulan DataTeknik pengumpulan data yang ini sama halnya dengan poin sebelumnya. Pada poin ini pula membahas data yang digunakan dalam proses perencanaan kami ini. Yaitu meliputi data primer dengan menggunakan metode observasi lapangan.Observasi yang kami lakukan hanya berupa ruang lingkup kawasan studi yang direncanakan, yaitu kawasan Pasar Klewer. Kegiatan ini pula melibatkan semua anggota kelompok yang melakukan pengamatan secara langsung. Melalui teknik pengumpulan data observasi ini, kami dapat memperoleh pandangan mengenai apa yang sebenarnya yang terjadi di Pasar Klewer mengenai kondisi fisik dasar yang meliputi fasilitas bangunan, kios-kios, ruko-ruko, lahan parkir, toilet, ATM, jalan, dll. Kemudian kita juga melihat bagaimana kondisi sosial, budaya, dan ekonomi di Pasar Klewer. Serta berbagai kekuatan dan permasalahan yang terjadi disana sehingga kita dapat merumuskan karakteristik spesifik atau S-W-O-T dan limitasi dari kawasan Pasar Klewer.

Apakah teknik hanya observasi ?tidak ada telaah dokumen ?wawancara ?