bab i pendahuluan

6
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Injury adalah salah satu bentuk kerusakan pada tubuh yang biasanya disebabkan oleh trauma, baik tumpul maupun tajam. Trauma ini merupakan akibat dari berbagai hal, misalnya terjatuh, kecelakaan lalu lintas, ataupun perang bersenjata. Injury yang merusak kulit serta organ-organ di dalam tubuh manusia disebut juga wound atau luka (MedlinePlus, 2014). Pelvis merupakan salah satu rongga di tubuh manusia yang berisi organ-organ penting, seperti organ pada sistem urogenital. Pelvis terdiri atas berbagai susunan tulang dan ligamentum yang saling memperkuat. Pada trauma pelvis, apabila terjadi ketidakstabilan dapat terjadi perdarahan yang masif sehingga menyebabkan syok, bahkan kematian. Selain itu pada trauma ini, dapat terjadi komplikasi pada organ-organ didalamnya (British Editorial Society of Bone and Joint Surgery, 2010). Trauma urogenital terdapat pada segala jenis usia dan kebanyakan terjadi pada laki-laki karena struktur anatomis dan kegiatan yang biasa dilakukan laki-laki, seperti berkendara dan olahraga. Trauma ini terdiri atas trauma ginjal yang merupakan trauma urogenital dengan angka kejadian tinggi, trauma ureter, trauma buli, dan trauma uretra (European Association of Urology, 2014).

Upload: denalia-aurika

Post on 07-Nov-2015

213 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

panduluann

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANGInjury adalah salah satu bentuk kerusakan pada tubuh yang biasanya disebabkan oleh trauma, baik tumpul maupun tajam. Trauma ini merupakan akibat dari berbagai hal, misalnya terjatuh, kecelakaan lalu lintas, ataupun perang bersenjata. Injury yang merusak kulit serta organ-organ di dalam tubuh manusia disebut juga wound atau luka (MedlinePlus, 2014).Pelvis merupakan salah satu rongga di tubuh manusia yang berisi organ-organ penting, seperti organ pada sistem urogenital. Pelvis terdiri atas berbagai susunan tulang dan ligamentum yang saling memperkuat. Pada trauma pelvis, apabila terjadi ketidakstabilan dapat terjadi perdarahan yang masif sehingga menyebabkan syok, bahkan kematian. Selain itu pada trauma ini, dapat terjadi komplikasi pada organ-organ didalamnya (British Editorial Society of Bone and Joint Surgery, 2010).Trauma urogenital terdapat pada segala jenis usia dan kebanyakan terjadi pada laki-laki karena struktur anatomis dan kegiatan yang biasa dilakukan laki-laki, seperti berkendara dan olahraga. Trauma ini terdiri atas trauma ginjal yang merupakan trauma urogenital dengan angka kejadian tinggi, trauma ureter, trauma buli, dan trauma uretra (European Association of Urology, 2014).

B. SKENARIO

Skenario:NYERI PINGGANG DAN TIDAK BISA KENCINGDokter IGD menerima pasien rujukan dari puskesmas, pasien seorang laki-laki, berusia 35 tahun. Sekitar 6 jam sebelumnya, pasien mengendarai sepeda motor sambil bertelepon. Saat ada becak yang menyeberang jalan, karena kaget, saat kecepatan tinggi, pasien menabrak pohon karena bermaksud menghindari becak. Pasien terbentur setang motor pada pinggang kanan, lalu jatuh ke tanah dengan panggul membentur batu besar. Pasien sadar, tampak pucat, mengeluh nyeri pada pinggang dan perut bagian bawah, dan tidak bisa kencing. Namun dokter tetap tidak melakukan kateterisasi.Dari pemeriksaan dokter IGD didapatkan kesadaran GCS 15, pupil isokor, reflek cahaya (+/+), lateralisasi(-). Jalan nafas bebas. Didapatkan vital sign: nadi 120x/menit, tekanan darah 90/60 mmHg, suhu 360C, akral dingin dan lembab, RR 24x/menit.Terdapat jejas pada regio lumbal dextra, nyeri ketok costovertebra (+), keluar darah dari orificium urethra externum, serta terdapat hematom pada regio perineum. Dari pemeriksaan rectal toucher didapatkan prostat melayang. Dalam pemeriksaan stabilitas pelvis, tes kompresi (+), tes distraksi (+).Dokter melengkapi pemeriksaan penunjang kemudian mengkonsulkan pasien pada dokter spesialis yang berkaitan untuk menangani kasus ini.

JUMP 11. Pemeriksaan refleks cahayaPemeriksaan yang dilakukan untuk melihat ukuran pupil jika disinari cahaya. Terdapat 2 refleks, yaitu langsung dan tidak langsung. Langsung adalah jika pupil yang disinari cahaya merespon dengan miosis. Sedangkan tidak langsung adalah jika pupil disiniari cahaya, pupil kontralateral yang akan miosis.2. IsokorKedua pupil memiliki ukuran dan bentuk yang sama.3. Akral dingin dan lembabUjung-ujung ekstremitas dingin karena darah dari perifer dibawa ke organ-organ vital, seperti jantung dan otak.4. Tes kompresiTes stabilitas pelvis yang dilakukan dengan menekan lateral pelvis saat pasien pada posisi miring. Disebut positif jika didapatkan nyeri tekan.5. Nyeri ketok sudut costovertebralPemeriksaan yang dilakukan dengan mengetok bagian sudut costovertebra pada posterior abdomen untuk melihat keadaan ginjal. Disebut positif jika ditemukan adanya nyeri tekan.6. LateralisasiDominasi pada salah satu sisi. Pada mata contohnya adalah pupil anisokor.7. Tes distraksiTes stabilitas pelvis yang dilakukan dengan menekan pelvis ke arah caudal pada posisi pasien telentang.8. Pemeriksaan stabilitas pelvisPemeriksaan yang dilakukan untuk menilai stabilitas pelvis, seperti ada tidaknya trauma pada pelvis. Terdiri dari tes kompresi dan distraksi.

JUMP 21. Mengapa ditemukan nyeri pinggang & nyeri perut bagian bawah, serta tidak bisa kencing?2. Mengapa dokter tidak melakukan kateterisasi?3. Bagaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan yang ditemukan oleh dokter? (Kesadaran, vital sign, keadaan umum, status lokalis)4. Bagaimana patofisiologi terjadinya hematoma perineum dan prostat melayang?5. Mengapa dilakukan pemeriksaan stabilitas pelvis?6. Apa saja pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan?7. Mengapa keluar darah dari orificium urethrae externum?8. Bagaimana prosedur pemeriksaan stabilitas pelvis?9. Apa saja differential diagnosis pada kasus ini?10. Mengapa pasien dirujuk? Pasien dirujuk ke bagian mana?11. Mengapa ditemukan nyeri ketok sudut costovertebra?12. Apa saja komplikasi yang dapat terjadi jika pasien tidak segera ditangani?13. Bagaimana prognosis dan tatalaksana pada kasus?14. Apa saja proyeksi organ-organ di regio abdomen?15. Bagaimana pengaruh letak fraktur pelvis terhadap organ di dalamnya?

DAPUSBritish Editorial Society of Bone and Joint (2010). The journal of bone and joint surgery. Focus On: Pelvic Fractures. British: British Editorial Society of Bone and Joint.European Association of Urology (2014). Guidelines on urological trauma. Netherlands: EAU.MedlinePlus (2014). Wounds and injuries. US National Library of Medicine. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/woundsandinjuries.html - Diakses Mei 2015.

JUMP 4