bab i pendahuluan

4
BAB I PENDAHULUAN Tumor paru adalah salah satu jenis tumor yang sulit disembuhkan. Sesuai namanya, tumor paru tumbuh di organ paru-paru. Tumor ini diakibatkan oleh sel yang membelah dan tumbuh tak terkendali pada organ paru. Tumor paru jika dibiarkan dapat berkembang menjadi kanker paru. Biasanya tumor ini berkembang di saluran napas atau bagian alveolus. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan tumor ini menyebar ke seluruh tubuh jika sudah menjadi kanker paru stadium akut. Merokok adalah faktor risiko utama yang menyebabkan tumor paru-paru. Lebih dari 80 persen tumor paru-paru di seluruh dunia terjadi karena kebiasaan merokok.Kanker paru dalam arti luas adalah semua penyakit keganasan di paru,mencakup keganasan yang berasal dari paru sendiri (primer) atau penyebaran (metastasis) tumor dari organ lain (sekunder). Definisi khusus untuk kanker paru primer yakni tumor ganas yang berasal dari epitel (jaringan sel) saluran napas ataubronkus. 1 Di negara maju seperti Amerika Serikat dan Inggris, kematian akibat kanker menduduki peringkat kedua setelah penyakit kardiovaskuler. Kematian global akibat kanker diproyeksikan meningkat di masa yang akan datang dari 7,4 juta tahun 2004 menjadi 12 juta pada tahun 2030 dengankanker paru sebagai penyebab nomor satu dan diperkirakan peningkatan kankerparu lebih cepat dibanding kanker lainnya karena berhubungan langsung dengan asap rokok. Data RSUP Persahabatan 1

Upload: ema

Post on 27-Sep-2015

1 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bab 1

TRANSCRIPT

3

BAB IPENDAHULUAN

Tumor paru adalah salah satu jenis tumor yang sulit disembuhkan. Sesuai namanya, tumor paru tumbuh di organ paru-paru. Tumor ini diakibatkan oleh sel yang membelah dan tumbuh tak terkendali pada organ paru. Tumor paru jika dibiarkan dapat berkembang menjadi kanker paru. Biasanya tumor ini berkembang di saluran napas atau bagian alveolus. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan tumor ini menyebar ke seluruh tubuh jika sudah menjadi kanker paru stadium akut. Merokok adalah faktor risiko utama yang menyebabkan tumor paru-paru. Lebih dari 80 persentumor paru-paru di seluruh dunia terjadi karena kebiasaan merokok.Kanker paru dalam arti luas adalah semua penyakit keganasan di paru,mencakup keganasan yang berasal dari paru sendiri (primer) atau penyebaran (metastasis) tumor dari organ lain (sekunder). Definisi khusus untuk kanker paru primer yakni tumor ganas yang berasal dari epitel (jaringan sel) saluran napas ataubronkus.1Di negara maju seperti Amerika Serikat dan Inggris, kematian akibat kanker menduduki peringkat kedua setelah penyakit kardiovaskuler. Kematian global akibat kanker diproyeksikan meningkat di masa yang akan datang dari 7,4 juta tahun 2004 menjadi 12 juta pada tahun 2030 dengankanker paru sebagai penyebab nomor satu dan diperkirakan peningkatan kankerparu lebih cepat dibanding kanker lainnya karena berhubungan langsung dengan asap rokok. Data RSUP Persahabatan Jakarta menunjukkan bahwa 24,5%perempuan dan 83,6% pria pasien kanker paru adalah perokok. Angka ini tidak mengejutkan karena sesuai dengan laporan dari banyak negara. Di Indonesia penyakit pernapasan merupakan penyebab kesakitan dan kematian terbanyak, menduduki 10 besar peringkat utama dengan variasi penyakit dari infeksi pernapasan akut, bronkitis kronik, penyakit paru obstruksi kronik, asma,emfisema sampai kanker paru.2Tumor paru merupakan kasus tumor yang sering terjadi di dunia dengan kejadian sekitar 1,2 juta kasus baru pertahun. Kasus kanker paru baik di Amerika ataupun negara-negara industri lainnya sekitar 90% berhubungan dengan merokok. Organisasi American Cancer Society mengemukakan pada tahun 2006 bahwa kanker paru pada laki-laki terdapat 114.760 kasus baru, dan pada perempuan terdapat 98.620 kasus baru. Kanker paru merupakan penyebab kematian terparah pada kedua jenis gender di Amerika pada tahun 2007, 70.880kematian pada perempuan, dan 89.510 kematian pada laki-laki.3Di Indonesia kanker paru menduduki peringkat 3 kanker terbanyak. Kanker paru menduduki urutan ke-3 sebanyak 113 kasus setelah kanker payudara dan kanker serviks di RS kanker Dharmais Jakarta pada tahun 2007. Di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan angka kejadian kanker paru terus meningkat, didapatkan pada tahun 2003 sebanyak 213 kasus, tahun 2004 sebanyak 220 kasus, tahun 2005 sebanyak 140 kasus, tahun 2006 sebanyak 218 kasus, tahun 2007 sebanyak 282 kasus, tahun 2009 sebanyak 376 kasus, dan tahun 2010 sebanyak 550 kasus. Kanker paru merupakan penyakit yang harus diwaspadai pada kelompok risiko usia lebih dari 40 tahun, laki-laki, terlebih lagi pada perokok aktif. Karakteristik pasien kanker paru di Indonesia tidak berbeda dengan Negara-negara lain dengan perbandingan 4 : 1 (laki-laki : perempuan).2,4Selain jumlah kasus yang semakin meningkat, masalah lain dari kanker parua dalah banyak angka kejadian dari kanker paru terlambat terdiagnosis, dimana 70% penderita terdiagnosis pada stadium IIIB dan IV, sehingga lebih dari 50% kanker telah menyebar ke seluruh tubuh (metastasis) melalui aliran darah dan getah bening, sel kanker dapat menyebar ke tulang, otak, hati dan kelenjar adrenal. Dari kasus tersebut yang diobati, hampir tidak ada satu persen di antara 100 penderita yang sembuh.5Secara statistik, sekitar 90% kanker paru terjadi pada perokok aktif atau mereka yang baru berhenti. Peningkatan risiko menjadi 60 kali lebih besar pada perokok berat (dua bungkus sehari selama 20 tahun) dibandingkan dengan bukan perokok. Perokok pasif (berada dekat dengan perokok) meningkatkan risiko menderita kanker paru hingga mendekati dua kali lipat. Rokok/tembakau dapat menyebabkan berbagai penyakit tidak menular seperti jantung, gangguan pembuluh darah, stroke, kanker paru, dan kanker mulut. Rokok juga menyebabkan penurunan kesuburan, peningkatan insidens hamil di luar kandungan, pertumbuhan janin (fisik dan IQ) yang melambat, kejang pada kehamilan, gangguan imunitas bayi dan peningkatan kematian perinatal. Dari seluruh pasien yang memderita kanker paru, 18% diantaranya gagal untuk menghentikan kebiasaan merokoknya.6Kanker paru paling banyak ditemukan pada laki-laki dewasa dan perokok.Lebih dari 80% kanker paru berhubungan dengan perokok. Tidak semua perokok akhirnya menderita kanker paru. Berhenti dari merokok akan mengurangi dengan sangat berarti risiko seseorang terkena kanker paru. Risiko pada bekas perokok lebih besar daripada orang-orang yang tidak pernah merokok. Faktor lain yang dapat menjadi faktor risiko terutama berkaitan dengan udara yang dihirup.1,51