bab i. pendahuluan

2
BAB I PENDAHULUAN Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau terjadi akibat kedua-duanya. 1 Kekeruhan ini dapat mengganggu jalannya cahaya yang melewati lensa sehingga pandangan dapat menjadi kabur hingga hilang sama sekali. Kekeruhan lensa ini mengakibatkan lensa tidak transparan sehingga pupil akan berwarna putih atau abu-abu. Kemudian pasien dengan katarak akan mengeluh penglihatannya menurun secara progresif. 1 Penuaan merupakan penyebab terbanyak katarak, tetapi banyak faktor lain yang mungkin terlibat seperti trauma, toksin, penyakit sistemik (seperti diabetes), merokok dan herediter. 2 Klasifikasi katarak berdasarkan onset usia terjadinya dibagi menjadi katarak kongenital, katarak juvenile, dan katarak senile. Berdasarkan studi cross sectional prevalensi katarak pada usia 65 tahun adalah 50% dan prevalensi ini meningkat hingga 70% pada usia lebih dari 75 tahun. 2 Katarak merupakan masalah penglihatan yang serius karena dapat mengakibatkan kebutaan. 2 Meskipun secara nasional terjadi penurunan prevalensi kebutaan dari 0,9% (2007) menjadi 0,4% (2013) di beberapa daerah prevalensi katarak masih cukup tinggi. Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevelensi nasional katarak di Indonesia sebanyak 1,8%. Tiga 1

Upload: indra040293

Post on 17-Sep-2015

216 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Pendahuluan dan pengenalan mengenai katarak

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN

Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau terjadi akibat kedua-duanya.1 Kekeruhan ini dapat mengganggu jalannya cahaya yang melewati lensa sehingga pandangan dapat menjadi kabur hingga hilang sama sekali. Kekeruhan lensa ini mengakibatkan lensa tidak transparan sehingga pupil akan berwarna putih atau abu-abu. Kemudian pasien dengan katarak akan mengeluh penglihatannya menurun secara progresif.1

Penuaan merupakan penyebab terbanyak katarak, tetapi banyak faktor lain yang mungkin terlibat seperti trauma, toksin, penyakit sistemik (seperti diabetes), merokok dan herediter.2 Klasifikasi katarak berdasarkan onset usia terjadinya dibagi menjadi katarak kongenital, katarak juvenile, dan katarak senile. Berdasarkan studi cross sectional prevalensi katarak pada usia 65 tahun adalah 50% dan prevalensi ini meningkat hingga 70% pada usia lebih dari 75 tahun.2 Katarak merupakan masalah penglihatan yang serius karena dapat mengakibatkan kebutaan.2 Meskipun secara nasional terjadi penurunan prevalensi kebutaan dari 0,9% (2007) menjadi 0,4% (2013) di beberapa daerah prevalensi katarak masih cukup tinggi. Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevelensi nasional katarak di Indonesia sebanyak 1,8%. Tiga daerah di Indonesia dengan prevalensi katarak tertinggi tahun 2013 antara lain Sulawesi Utara (3,7%) diikuti oleh Jambi (2,8%) dan Bali (2,7%).3 Oleh karena penuaan atau usia menjadi penyebab terbanyak katarak, maka dengan meningkatnya derajat kesehatan dan usia harapan hidup maka jumlah penderita katarak pun cenderung meningkat karena penuaan adalah hal yang tidak bisa dihindari. Adanya penyakit katarak tentu dapat menurunkan kualitas hidup penderitnya karena dapat menganggu penglihatan. Namun untuk meminimalkan terjadinya panyakit katarak di usia tua, masyarakat dapat diberikan informasi atau eduksi untuk melakukan upaya pencegahan dengan cara menghindari faktor-faktor risiko penyebab katarak yang dapat diubah seperti merokok dan penyakit diabetes.

1