bab i pendahuluan

13
PROPOSAL REVITALISASI PASAR TITI KUNING BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar tradisional (menurut Perpres no 112 Tahun 2007), Pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah termasuk kerjasama dengan swasta dengan tempat usaha berupa toko, kios, los dan tenda yang dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakat atau koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil dan dengan proses jual beli barang dagangan melalui tawar menawar. Masyarakat kalangan ekonomi menengah bawah senantiasa bersentuhan dengan pasar tradisional dalam pemenuhan kebutuhan barang-barang konsumsi, bahkan bukan hanya lingkup masyarakat menengah bawah tetapi seringkali masyarakat ekonomi tinggi. Hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya pengelolaan pasar tradisional ditinjau dari kelangsungan pasar tersebut untuk dapat dan mampu bersaing dengan pasar-pasar yang sudah modern. Dimana pasar modern sudah menjual dan menyediakan barang dan kebutuhan yang ada di pasar tradisional. Seiring dengan perkembangan jumlah penduduk dan penghuni yang tinggal di wilayah sekitar pasar tradisional yang mulai padat menimbulkan permintaan kebutuhan yang harus disediakan di pasar tradisional tersebut. Namun hal tersebut menjadi kendala karena berbagai permasalahan pengelolaan pasar tradisional yang kurang baik sehingga menyebabkan peluang tumbuhnya pasar modern. Belum lagi masalah tata ruang dan letak yang terkesan acak-acakan membuat kenyamanan dalam berbelanja. Tempat yang becek, bau, dan ketidaknyamanan dalam berbelanja membuat semakin terpuruknya pasar tradisional tersebut yang berdampak menurunya omzet dan keuntungan para pedagang pasar tradisional 1

Upload: boyke-p-sirait

Post on 12-Sep-2015

16 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

laporan

TRANSCRIPT

  • PROPOSAL REVITALISASI PASAR TITI KUNING

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Pasar tradisional (menurut Perpres no 112 Tahun 2007), Pasar yang dibangun dan

    dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara

    dan Badan Usaha Milik Daerah termasuk kerjasama dengan swasta dengan tempat

    usaha berupa toko, kios, los dan tenda yang dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil,

    menengah, swadaya masyarakat atau koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil

    dan dengan proses jual beli barang dagangan melalui tawar menawar.

    Masyarakat kalangan ekonomi menengah bawah senantiasa bersentuhan dengan

    pasar tradisional dalam pemenuhan kebutuhan barang-barang konsumsi, bahkan

    bukan hanya lingkup masyarakat menengah bawah tetapi seringkali masyarakat

    ekonomi tinggi. Hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya pengelolaan pasar

    tradisional ditinjau dari kelangsungan pasar tersebut untuk dapat dan mampu

    bersaing dengan pasar-pasar yang sudah modern. Dimana pasar modern sudah

    menjual dan menyediakan barang dan kebutuhan yang ada di pasar tradisional.

    Seiring dengan perkembangan jumlah penduduk dan penghuni yang tinggal di

    wilayah sekitar pasar tradisional yang mulai padat menimbulkan permintaan

    kebutuhan yang harus disediakan di pasar tradisional tersebut. Namun hal tersebut

    menjadi kendala karena berbagai permasalahan pengelolaan pasar tradisional yang

    kurang baik sehingga menyebabkan peluang tumbuhnya pasar modern.

    Belum lagi masalah tata ruang dan letak yang terkesan acak-acakan membuat

    kenyamanan dalam berbelanja. Tempat yang becek, bau, dan ketidaknyamanan

    dalam berbelanja membuat semakin terpuruknya pasar tradisional tersebut yang

    berdampak menurunya omzet dan keuntungan para pedagang pasar tradisional

    1

  • PROPOSAL REVITALISASI PASAR TITI KUNING

    tersebut. Tumbuhnya pasar modern yang menjamur, yang tidak memperhatikan

    zona dan struktur jumlah penduduk membuat semakin terpuruknya pasar

    tradisional. Sehingga menuntut pasar tradisional perlu pengelolaan manajemen

    pasar yang memadai.

    Hadirnya institusi dan regulasi yang mengatur tata kehidupan dan perlindungan

    pasar tradisional perlu secepatnya diterapkan. Peran pemerintah daerah dan

    pemerintah pusat dapat bersinergi dalam perlindungan pasar tradisional.

    Pengelolaan pasar tradisional yang belum menyeluruh membuat banyak kelemahan

    yang dimiliki oleh pasar tradisional dalam berhadapan dan bersaing dengan pasar

    modern. Dari sisi manajemen, penerapan dan implementasi fungsi-fungsi masih

    jauh dari yang diharapkan. Sehingga pasar tradisional harus berbenah diri dalam

    pengelolaannya dengan pola manajemen pasar yang modern supaya para pedagang

    dan pekerja yang terlibat dalam pasar tersebut terjamin kelangsungan hidupnya.

    Kota Medan yang terkenal sebagai kota perdagangan memiliki permasalahan dalam

    pengelolaan pasar tradisional. Keberadaan pasar tradisional di Kota Medan masih

    sangat dibutuhkan dan sampai saat ini pengelolaan pasar tradisional dengan

    manajemen modern masih sangat sedikit di Kota Medan terutama di Kecamatan

    Medan Johor khususnya. Salah satu pasar di Kota Medan yang perlu untuk

    dipembangunan baru adalah Pasar Tradisional Titi Kuning atau lebih dikenal dengan

    Pasar Titi Kuning. Upaya revitalisasi pasar tradisional Titi Kuning harus

    memperhatikan faktor manajemen pasar, dan yang sangat penting adalah faktor

    distribusi yang berdampak pada berbagai aspek tata kelola ruangan. Pasar

    tradisional dengan konsep pengelolaan yang modern merupakan langkah strategis

    untuk mendudukkan pasar tradisional hidup berdampingan dengan pasar modern.

    1.2 Tujuan dan Sasaran

    Pekerjaan ini dimaksudkan untuk menyusun Rencana Revitalisasi (Pembangunan

    baru) Pasar Tradisional Titi Kuning di Kecamatan Medan Johor. Pembangunan baru

    2

  • PROPOSAL REVITALISASI PASAR TITI KUNING

    ini bermaksud untuk mewujudkan pengelolaan pasar tradisional supaya menjadi

    professional (efektif). Sementara Tujuan penyusunan Revitalisasi Pasar Tradisional

    ini adalah :

    Menjadikan pasar tradisional yang bersih, nyaman dan aman.

    Menjadikan pasar tradisional sebagai urat nadi perekonomian

    daerah.

    Meningkatkan kesejahteraan pedagang.

    Program pengembangan pasar tradisional ini dilaksanakan secara berencana dan

    berkelanjutan serta mendukung komitmen Pemerintah Kota Medan didalam

    mendukung dan melestarikan kegiatan pasar tradisional di Kota Medan.

    Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam penyusunan revitalisasi (pembangunan

    baru) pasar tradisional ini adalah terumuskannya rencana pembangunan baru pasar

    tradisional sebagai instrumen teknis dan rinci mengenai bangunan dan lingkungan

    yang bersangkutan agar dapat lebih efektif dipergunakan oleh para pedagang lokal.

    1.3 Ruang Lingkup Studi

    Lingkup wilayah pekerjaan adalah Pasar Tradisional Titi Kuning yang terdapat di

    Kecamatan Medan Johor, Kota Medan. Rencana Tapak/ Site Plan akan memuat:

    a. Rencana Umum Pembangunan baru Pasar Tradisional Titi Kuning.

    b. Rencana Tapak Pemanfaatan Ruang Pasar Tradisional Titi Kuning.

    c. Program Pembangunan dan Pengelolaan Pasar Tradisional Titi Kuning.

    1.4 Metoda Pelaksanaan Kerja

    Berdasarkan tujuan dan ruang lingkup pekerjaan, pendekatan dan metode

    pelaksanaan pekerjaan ini adalah dengan mengidentifikasi karakteristik fisik

    kawasan perencanaan serta konsep-konsep perancangan tapak Pasar Tradisional

    3

  • PROPOSAL REVITALISASI PASAR TITI KUNING

    yang akan dikembangkan. Berikut ini adalah tahapan-tahapan pekerjaan yang akan

    dilakukan:

    1. Studi Awal

    Pokok pekerjaan dan hasilnya adalah sebagai berikut :

    a. Persiapan dasar, berupa pengkajian data dan literatur yang telah ada, yang

    berkaitan dengan peraturan dan kebijakan rencana tapak dan pembangunan

    pasar tradisional di Indonesia.

    b. Persiapan teknis survei, berupa penyiapan desain survei, daftar data, dan

    persiapan peralatan lainnya yang diperlukan untuk melakukan kegiatan survei.

    2. Kegiatan Survei

    a. Survei data institutional berupa pengumpulan dan atau perekaman data dari

    instansi-instansi. Hasil yang diharapkan adalah uraian, data angka atau peta

    mengenai keadaan wilayah, mengenai keadaan wilayah studi keseluruhan dan

    mengenai wilayah sekitarnya.

    b. Survei lapangan untuk menguji data instansional dan untuk mengetahui

    kondisi eksisting wilayah studi.

    3. Kegiatan Kompilasi Data

    Pekerjaan kompilasi data salah satu tahap proses seleksi data, tabulasi data, dan

    pengelompokkan/mensistemasikan data sesuai dengan kebutuhan. Hasil yang

    diharapkan adalah dapat menjadi masukan (input) dalam tahap analisis.

    Kompilasi data ini disajikan secara sistematik dan siap untuk dianalisis, dilengkapi

    dengan tabel, angka-angka, diagram, dan peta.

    4. Kegiatan Analisis

    Kegiatan analisis merupakan penilaian terhadap faktor lokasi, yang dilakukan

    berdasarkan prinsip-prinsip pendekatan dan metode serta teknik penyusunan

    Rencana Tapak. Kegiatan analisis ini merupakan dasar bagi penyusunan Rencana

    4

  • PROPOSAL REVITALISASI PASAR TITI KUNING

    Tapak, sehingga setiap langkah dan rencana tindak yang akan ditentukan harus

    melalui proses konsultasi antara pelaksana pekerjaan dengan pemerintah

    daerah.

    5. Kesimpulan dan Rekomendasi

    Tahapan ini merupakan tahapan terakhir dari rangkaian studi. Pada tahap ini

    dapat diambil kesimpulan dan rekomendasi mengenai unsur-unsur yang harus

    ada di dalam kawasan, unsur-unsur penunjang di luar kawasan, dan penataan

    ruang secara rinci dari semua unsur tersebut beserta program-program

    pembangunan terkait.

    1.5 Metodologi Studi dan Metode Survei

    Pelaksanaan penyusunan pembangunan baru pasar tradisional ini akan melakukan

    pendekatan dan metodologi studi sebagai berikut:

    1.5.1 Pendekatan Studi

    Sesuai tujuan pelaksanaan studi ini, maka lingkup pembahasan yang akan dicakup

    dalam studi ini adalah untuk menyusun Rencana Tapak (Site Plan) Pembangunan

    baru Pasar Tradisional Titi Kuning. Penyusunan rencana tapak ini merupakan tindak

    lanjut dari beberapa usulan dan studi pemilihan lokasi pembangunan baru pasar

    tradisional yang disampaikan oleh Pemerintah Kota Medan, yang akan dikaji lebih

    lanjut dari segi teknis dan kelayakan lokasi untuk dijadikan sebagai Pasar Tradisional

    yang efektif dan dikelola secara modern.

    Penyusunan Rencana Tapak untuk Pembangunan baru Pasar Tradisional Titi Kuning

    di Kota Medan ini berdasarkan asumsi awal, yaitu:

    1. Luas Lahan yang tersedia

    Kegiatan pasar memerlukan lahan untuk melaksanakan aktifitas produktivitas

    pasar. Lahan yang dibutuhkan harus memenuhi beberapa pertimbangan, yaitu

    5

  • PROPOSAL REVITALISASI PASAR TITI KUNING

    luas lahan, luas lahan eksisting 0,5 Ha, kondisi fisik lahan kurang tertata, dan

    kemiringan lahan yang sesuai untuk suatu kawasan terbangun, yaitu antara 0%

    sampai dengan 5%. Sedangkan peta yang tersedia saat ini merupakan peta skala

    1:20.000. Oleh karena itu pengukuran luas lahan dan bentukan lahan yang

    tersedia akan berdasarkan pada kemiringan yang sesuai pada peta 1 : 20.000.

    Akan tetapi akan dilakukan pengukuran langsung kelapangan dengan

    menggunakan GPS (Global Positioning System) untuk lebih memperdetail

    kemiringan menjadi 1 : 5.000.

    2. Harga lahan

    Pengadaan lahan untuk pasar tradisional merupakan lahan matang yang siap

    untuk dibangun. Hal ini berarti bahwa pertimbangan harga lahan sudah

    mencakup biaya untuk pengadaan sarana dan prasarana pendukung aktifitas

    pasar, pengembangan fisik pada lahan, dan biaya-biaya untuk pengurusan

    perizinan.

    3. Aksesibilitas

    Aksesibilitas yang tinggi dari suatu kawasan pasar merupakan suatu faktor

    penting yang harus dipertimbangkan. Aksesibilitas ini adalah kedekatan dan

    kemudahan pengguna pasar untuk mencapai kawasan yang selanjutnya akan

    terkait dengan kondisi perparkiran dan fasilitas yang tersedia dari pasar

    tradisional tersebut. Aksesibilitas ini akan sangat berpengaruh terhadap biaya

    pengembangan kawasan pasar tradisional dan biaya pengelolaan kegiatan pasar

    tradisional.

    4. Ketersediaan sarana dan prasarana pendukung

    Untuk melangsungkan kegiatannya, pasar tradisional akan membutuhkan

    berbagai sarana dan prasarana pendukung, seperti:

    - Areal Parkir

    - Sarana dan Prasarana Pasar

    6

  • PROPOSAL REVITALISASI PASAR TITI KUNING

    - Jaringan listrik dan air

    - Gudang, tempat ibadah, dan sebagainya.

    1.5.2 Metodologi Studi

    Untuk mendukung pelaksanaan penyusunan Rencana Pembangunan baru Pasar

    Tradisional agar dapat berjalan efektif dan sesuai dengan tujuan yang ingin

    dicapai, maka tim pelaksana menyusun metodologi pelaksanaan yang sesuai

    dengan lingkup kajian. Dengan metodologi yang telah disusun ini, diharapkan

    seluruh tahapan kajian dapat selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan dan

    bermanfaat bagi Pemerintah Kota Medan.

    Pekerjaan Penyusunan Rencana Pembangunan baru (Revitalisasi) Tapak Pasar

    Tradisional Titi Kuning di Kecamatan Medan Johor, Kota Medan ini dilakukan

    dengan tahapan sebagai berikut:

    1. Studi Awal

    Pokok pekerjaan dan hasilnya adalah sebagai berikut :

    a) Persiapan dasar, berupa pengkajian data dan literatur yang telah ada

    seperti Perkembangan pasar tradisional dan pembangunan baru pasar

    di Indonesia yang berkaitan dengan konsep, peraturan dan kebijakan

    penyusunan pembangunan baru pasar tradisional di Indonesia.

    b) Persiapan teknis survei, berupa penyiapan desain survei, daftar data,

    dan persiapan peralatan lainnya yang diperlukan untuk melakukan

    kegiatan survei.

    2. Kegiatan Survei

    a. Survei data instansional berupa pengumpulan dan atau perekaman data

    dari instansi-instansi. Hasil yang diharapkan adalah uraian, data angka

    7

  • PROPOSAL REVITALISASI PASAR TITI KUNING

    atau peta mengenai keadaan wilayah, mengenai keadaan wilayah studi

    keseluruhan dan mengenai wilayah sekitarnya.

    b. Survei lapangan untuk mengetahui kondisi eksisting areal lokasi untuk

    tapak pasar tradisional.Survei ini meliputi survei Tracing lahan dengan

    kemiringan 0% sampai dengan 5 % untuk memperdetail kondisi lahan di

    peta menjadi 1 : 5.000. Kemudian dilanjutkan dengan survei geologi

    untuk mengetahui daya dukung lahan. Kemudian yang terakhir yaitu

    survei ketersediaan fasilitas pendukung pasar. Survei lapangan untuk

    menguji data instansional dan untuk mengetahui kondisi eksisting

    wilayah studi.

    c. Interview, yaitu untuk melengkapi kedua survei tersebut apabila

    dirasakan sangat penting guna memperoleh bahan/keterangan yang

    lebih rinci. Format interview atau wawancara langsung dengan

    masyarakat ini dapat dilakukan secara random sampling di kecamatan

    Medan Johor, dengan tujuan menampung aspirasi masyarakat

    kecamatan mengenai daerahnya.

    3. Kompilasi Data

    Pekerjaan kompilasi data salah satu tahap proses seleksi data, tabulasi data,

    dan pengelompokkan/mensistematisasi data sesuai dengan kebutuhan.

    Hasil yang diharapkan adalah dapat menjadi masukan (input) dalam tahap

    analisis. Kompilasi data ini disajikan secara sistematik dan siap untuk

    dianalisis, dilengkapi dengan tabel, angka-angka, diagram, dan peta.

    Jenis data dan sistematikanya adalah sebagai berikut :

    a. Kebijakan dan peraturan pengembangan pasar tradisional di wilayah

    studi.

    b. Kondisi fisik dasar wilayah studi.

    c. Aspek geologi dan tata lingkungan.

    d. Kependudukan.

    8

  • PROPOSAL REVITALISASI PASAR TITI KUNING

    e. Ketersediaan dan lokasi sarana dan prasarana pendukung.

    f. Ketersediaan dan lokasi area parkir.

    g. Ketersediaan air.

    4. Kegiatan Analisis

    Kegiatan analisis ini merupakan dasar bagi penentuan konsep dan struktur

    rencana tapak pasar tradisional di wilayah studi, sehingga setiap langkah dan

    rencana tindak yang akan ditentukan harus melalui proses konsultasi antara

    pelaksana pekerjaan dengan pemerintah daerah. Dalam tahap analisis,

    pokok-pokok pekerjaan yang dilakukan antara lain:

    a. Konsep Awal Penyusunan Rencana Tapak Lokasi Pasar Tradisional.Titi

    Kuning.

    Pada tahapan ini merupakan analisis konsep tapak yang sesuai dengan

    kebutuhan kegiatan perdagangan yang ada di Kota Medan. Konsep ini

    juga diharapkan dapat menampung kegiatan perdagangan yang akan

    tumbuh dan berkembang di Kota Medan khususnya Kecamatan Medan

    Johor. Selain itu konsep tapak juga harus dapat mengakomodir

    kepentingan dan kebutuhan masyarakat sekitar dan seluruh masyarakat

    di Kota Medan.

    b. Analisis jenis kegiatan perdagangan yang mungkin dapat dibangun pada

    areal rencana tapak.

    Analisis ini berdasarkan kemungkinan kemampuan areal untuk

    menampung jenis kegiatan produksi pasar yang sesuai dengan Kota

    Medan.

    c. Analisis Kebutuhan Internal Area Tapak Kawasan Pasar Tradisional.

    Tahapan ini menganalisis kondisi kebutuhan internal area yang akan

    dijadikan lokasi tapak kawasan pasar tradisional. Analisis ini berguna

    untuk pengaturan infrastruktur dan pendekatan untuk merencanakan

    struktur ruang kawasan pasar. Analisis ini terdiri atas:

    9

  • PROPOSAL REVITALISASI PASAR TITI KUNING

    - Analisis Kebutuhan Pengolahan lingkungan

    - Analisis Kebutuhan Air Bersih

    - Analisis Kebutuhan Parkir

    - Analisis Kebutuhan Fasilitas Bersama

    d. Analisis Infrastruktur Eksternal Area Tapak Pasar Tradisional.

    Tahapan ini menganalisis kondisi eksternal yang berhubungan dengan

    area lokasi pasar tradisional. Kondisi eksternal ini secara langsung

    maupun tidak langsung dapat mempengaruhi struktur keruangan dan

    proses aktifitas pada saat kegiatan perdagangan sudah berjalan. Analisis

    ini terdiri :

    - Analisis Jaringan Transportasi

    - Analisis Jaringan Air Bersih

    - Analisis Sistem Drainase

    - Analisis Sistem Jaringan Listrik

    5. Dukungan Pengembangan

    Setelah melakukan pentahapan analisis, juga diperlukan langkah-langkah

    lanjutan dalam mengembangkan lokasi pasar tradisional terpilih dengan

    daerah sekitar. Langkah lanjutan yang berupa dukungan pengembangan

    studi ini meliputi:

    Dukungan pengembangan dan pengelolaan Pasar Tradisonal Titi Kuning

    yang terdiri dari pengembangan menajemen pasar dan pemberdayaan

    pasar tradisional bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

    1.6 Hasil Akhir

    Rencana Pembangunan baru Pasar Tradisional secara garis besar akan menghasilkan

    beberapa hal pokok antara lain berupa:

    10

  • PROPOSAL REVITALISASI PASAR TITI KUNING

    1. Rencana Umum Pasar Tradisional.

    a. Identifikasi jenis kegiatan produksi yang mungkin berada di dalam Pasar

    Tradisional Titi Kuning.

    b. Sifat kawasan dan pengelolaannya

    2. Rencana Zona Fungsional.

    a. Rencana konsep Pembangunan baru Pasar Tradisional Titi Kuning.

    b. Unsur-unsur Pasar Tradisional.

    c. Keterkaitan antar infrastruktur dan utilitas.

    3. Rencana tapak / siteplan pemanfaatan ruang, berisikan arahan rumusan tata

    letak unsur, infrastruktur dan kelompok bangunan.

    a. Tata letak setiap unsur, Infrastruktur dan kelompok bangunan di dalam

    ruang Pasar Tradisional.

    b. Jaringan pergerakan dan jaringan utilitas menurut penggunaannya.

    4. Dukungan Pengembangan Pasar Tradisional Titi Kuning.

    11

  • PROPOSAL REVITALISASI PASAR TITI KUNING

    Input Proses Output

    UU no 26/2007 (Tata Ruang)

    PERPRES No. 112 Tahun

    2007 (Pasar)

    Kebijakan Pembangunan Daerah

    Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

    Kelayakan Lokasi Pembangunan Pasar

    Tujuan:

    memberikan arahan dalam pelaksanaan standarisasi fasilitas/sarana objek dalam arti menetapkan, menerapkan atau merevisi fasilitas serta pengembangan, peningkatan dan pemanfaatan kawasan.

    Menjadikan pasar tradisional yang bersih, nyaman dan aman

    Meningkatkan kesejahteraan pedagang

    Sasaran:

    Identifikasi potensi, kendala dan masalah lokasi pasar

    Menganalisa potensi, kendala dan masalah lokasi pasar

    Menata site/kawasan menjadi kawasan yang bermanfaat, bersih, nyaman dan aman.

    Menganalisa dan menghitung kelayakan lokasi pasar

    Lingkup Materi:

    Fisik objek; Pasar objek Pengelolaan objek Keberadaan objek terhadap

    lingkungannya; Kelayakan ekonomis objek

    Output:

    1. Konsep penataan kawasan lokasi peruntukan pasar.

    2. Rencana pengembangan kawasan sebagai lokasi peruntukan pasar.

    3. Standarisasi kebutuhan fasilitas di kawasan lokasi pasar berdasarkan penggolongan jenis dan karakteristik kawasan.

    Gambar 1.1. Alur Pemikiran Revitalisasi Pembangunan Pasar Titi Kuning

    12

  • PROPOSAL REVITALISASI PASAR TITI KUNING

    1.7 Sistematika Pelaporan

    Bab 1 Pendahuluan

    Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai latar belakang, tujuan dan

    sasaran, ruang lingkup, metode pelaksanaan kerja, metodologi studi,

    metode survei, serta sistematika penyajian Laporan.

    Bab 2 Gambaran Umum

    Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai gambaran Kota Medan,

    Kecamatan Medan johor dan kondisi umum lokasi tapak Pasar Titi Kuning

    yang terdapat di Kecamatan Medan Johor.

    Bab 3 Analisis Tapak Kawasan Pasar Tradisional

    Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai analisis tapak, analisis kebutuhan

    internal, dan analisis infrastruktur eksternal wilayah kajian yang termasuk ;

    analisis kondisi, kemiringan lahan, buffer area, kebutuhan air bersih,

    kebutuhan listrik, kebutuhan fasilitas bersama, jaringan transportasi,

    jaringan air bersih, jaringan air limbah, sistem drainase, dan sistem jaringan

    listrik.

    Bab 4 Rencana Tapak Kawasan Pasar Tradisional

    Pada bagian ini akan diuraikan mengenai konsep rencana tapak dan rencana

    tapak itu sendiri berdasarkan beberapa pertimbangan alternatif yang

    disesuaikan dengan karakteristik serta kebutuhan kondisi pasar tradisional.

    Bab 5 Rekomendasi

    Pada bagian ini akan diuraikan rekomendasi untuk pengembangan dan

    pengelolaan rencana tapak pasar yang telah dihasilkan. Selain itu juga akan

    diberikan rekomendasi yang dapat diterapkan untuk pengelolaan pasar

    tradisional di Kota Medan.

    13

    - Analisis Jaringan Transportasi