bab i pendahuluan - denpasarkota.go.id 2017_718916.pdf · (upt), yaitu uptd pasar benih dan balai...
TRANSCRIPT
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tahun 2017 merupakan tahun kedua pelaksanaan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Denpasar periode
tahun 2016-2021.
Mengacu pada Kebijakan Nasional, pelaksanaan pembangunan
perikanan dan ketahanan pangan dilaksanakan dalam rangka mewujudkan
empat pilar pembangunan yaitu pengentasan kemiskinan(pro poor),
penyerapan tenaga kerja (pro job), pertumbuhan (pro growth) dan pemulihan
dan pelestarian lingkungan (pro environment).
Pelaksanaan pembangunan perikanan dan ketahanan panganditingkat
Kota Denpasar, diarahkan untuk mewujudkan Visi Kota Denpasar, yaitu ;
“Denpasar kreatif berwawasan budaya dalam keseimbangan menuju
keharmonisan”. Visi tersebut diwujudkan melalui misi keempat yaitu
Peningkatan Ketahanan Ekonomi Masyarakat Kota Denpasar dengan
bertumpu pada Ekonomi Kerakyatan.
Kebijakan Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar
tahun 2017 meliputi : Untuk urusan pangan merupakan kebijakan bidang
strategis : Peningkatan Produksi Pertanian dan Pemantapan Ketahanan
Panganmelalui kegiatan pemanfaatan pekarangan untuk peningkatan pangan
di tingkat keluarga/rumah tangga, untuk urusan Perikanan dan Kelautan
merupakan kebijakan bidang penunjang : diarahkan untuk meningkatkan
peran serta masyarakat perikanan melalui peningkatan kualitas
SDMperikanan yang ditujukan untuk meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan petani dan nelayan dengan tetap memperhatikan kelestarian
sumberdaya ikan dan lingkungan hidup
Sebagai acuan untuk mengarahkan pembangunan perikanan dan
ketahanan pangan telah ditetapkan pada Rencana Strategis (Renstra) Dinas
Perikanan dan Ketahanan Pangan tahun 2016-2021. Dalam dokumen
perencanaan strategis tersebut telah memuat indikator kinerja dan target yang
direncanakan pertahun serta rencana indikasi pendanaannya.
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 2
Dalam melaksanakan program dan kegiatan pembangunan, Dinas
Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar sebagai unit kerja
pemerintah semakin dituntut untuk menyesuaikan dengan perubahan sistem
manajemen pemerintah dengan menuntutazas akuntabilitas, dimana setiap
penyelenggara negara harus dapat mempertanggungjawabkan kinerja atau
hasil-hasil dariseluruh program dan kegiatannya kepada masyarakat atas
penggunaan dana dan kewenangan yang diberikan.
I.2. Dasar Hukum
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar tahun 2016
didasarkan atas perundang-undangan yang berlaku :
1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kota Denpasar
2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diganti dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah
3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Keuangan Negara
4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
5. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja
6. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor
09/M.PAN/052007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja
Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah
7. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor
20/M.PAN/11/2008 tentang Petunjuk Penyusunan Indikator Kinerja Utama
8. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Pemerintah
9. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor 29
Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
10. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kota Denpasar
1.3. Maksud dan Tujuan
Berdasarkan Peraturan Presiden No. 29 tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perikanan dan Ketahanan
pangan diwajibkan melaporkan pelaksanaan akuntabilitas kinerjanya sebagai
wujud pertanggungjawaban dalam mencapai misidan tujuan organisasi dan
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 3
menyampaikan laporan kinerja pada setiap akhir tahun kepada Walikota
Denpasar.
Maksud penyusunan LAKIP Tahun 2017 ini adalah bentuk
pertanggungjawaban Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan
PanganKotaDenpasar kepada Walikota Denpasar atas pelaksanaan
program/kegiatan dan pengelolaan anggaran dalam rangka mencapai
sasaran/target yang telah ditetapkan. Adapun tujuan penyusunan laporan ini
adalah untuk menilai dan mengevaluasi pencapaian kinerja dan sasaran Dinas
Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar selama tahun
2017.Berdasarkan hasil evaluasi yang dilaksanakan kemudian dirumuskan
suatu kesimpulan yang dapat menjadi salah satu bahan masukan dan referensi
dalam menetapkan kebijakan dan strategi tahun berikutnya.
1.4.Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan
Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar mempunyai
tugas pokok melaksanakan kewenangan di bidang perikanan dan ketahanan
pangan daerah Kota Denpasar dalam rangka pelaksanaan tugas desentralisasi.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi :
Tugas Pokok :
1. Melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang
perikanan dan ketahanan pangan
2. Melaksanakan pembinaan kesekretariatan sesuai dengan peraturan
untuk terciptanya tertib administrasi dan kelancaran pelaksanaan tugas.
Fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis dibidang perikanan dan ketahanan pangan
2. Pengelolaan dan fasilitas dibidang perikanan dan ketahanan pangan
3. Pelaksanaan pelayanan umum di bidang perikanan dan ketahanan
pangan
4. Pembinaan pelaksanaan tugas sesuai dengan bidang perikanan dan
ketahanan pangan.
I.5. Struktur Organisasi Dinas
Struktur Organisasi Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota
Denpasar seperti tertuang dalam Perda Kota Denpasar Nomor 8 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Denpasar, Dinas
Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar dipimpin oleh seorang
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 4
Kepala Dinas yang dibantu oleh satu orang Sekretaris Dinas dan 4 (empat)
orang kepala Bidang.
Pada bidang sekretariat, terdiri dari tiga sub bagian, yaitu sub bagian
perencanaan data dan pelaporan, sub bagian kepegawaiandan umum dan sub
bagian keuangan dengan tugas pokok dan fungsi menyusun laporan
sekretariat berdasarkan laporan hasil masing-masing sub Bagian.
Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil, terdiri dari tiga seksi, Seksi
Pengembangan SDM dan Kelembagaan nelayan, Seksi Akses IPTEK dan
Informasi Nelayan, Seksi Kemitraan Usaha Nelayan. Secara umum tugas dan
fungsi Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil merumuskan langkah-langkah
operasional, menyusun rencana kegiatan dan melakukan penilaian terhadap
seluruh pelaksanaan kegiatan di bidang Bidang Pemberdayaan NelayanKecil.
Bidang Pemberdayaan Pembudidayaan Ikan , terdiri dari 3 seksi, yaitu
seksi Pengembangn SDM dan kelembagaan Pembudidaya Ikan, Seksi Akses
IPTEK dan Informasi Pembudidayaan Ikan, Seksi Kemitraan Usaha
Pembudidayaan Ikan. Secara umum tugas pokok dan fungsi Bidang
Pemberdayaan Pembudidayaan Ikan melaksanakan pembinaan kelembagaan
kelompok, pelatihan, pengembangan Iptek budidaya,pelayanan rekomendasi
usaha budidaya dan kemitraan usaha..
Bidang Pengelolaan Pembudidayaan Ikan, terdiri dari tiga seksi, yaitu
Seksi Perbenihan da Pembesaran, Seksi Sarana dan Prasarana
Pembudidayaan Ikan dan Seksi Kesehatan Ikan dan Lingkungan. Bidang
Pengelolaan Pembudidayaan Ikan memiliki tugas pokok dan fungsi dalam
mengatur, melaksanakan bimbingan, pembinaan teknis perbenihan,
pembesaran, menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana budidaya,
dan pengawasan , pemantauan dan pengendalian lingkungan dan hama
penyakit ikan.
Bidang Pangan, terdiri dari Seksi Ketersediaan dan Kerawanan pangan,
Seksi Distribusi dan Cadangan Pangan dan Seksi Konsumsi dan Keamanan
pangan. Bidang Pangan memiliki tugas pokok dan fungsi dalam penyiapan,
fasilitasi perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang pangan dan prosedur
yang berlaku agar meningkatnya kualitas dan kuantitas pangan.
Selain keempat Bidang Teknis dan satu sekretariat, Dinas Perikan dan
Ketahanan Pangan Kota Denpasar juga memiliki 1 Unit Pelaksana Teknis
(UPT), yaitu UPTD Pasar Benih dan Balai Benih Ikan.
UPTD Pasar Benih dan balai Benih Ikan dikepalai oleh Kepala UPT dan
dibantu oleh Kasubag TU. Secara umum tugas pokok dan fungsi dari UPTD
Pasar Benih dan Balai Benih Ikan adalah memberikan pelayanan informasi
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 5
bidang teknis pembenihan dan budidaya ikan, melaksanakan pelatihan
keterampilan budidaya ikan, melaksanakan fungsi teknis pembenihan dan
budidaya ikan dan memberikan pelayanan kebutuhan benih dan pembenihan.
Selain empat bidang dan satu UPT,terdapat juga jabatan fungsional yang
berperan dan turut serta menjalankan tugas pokok dan fungsi Dinas Perikanan
dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar.
1.6.Potensi dan Permasalahan
1.6.1 Potensi
Kota Denpasar memiliki luas wilayah 12.778 ha terdiri dari tanah sawah
2.519 ha, tegalan 396 ha dan pekarangan 8.026 ha. Luas bendungan/Dam
yang ada di Kota Denpasar seluas 25 km2 dan 10 buah sungai yang ada
dengan luas 2.557 ha. Potensi di bidang PerikananKota Denpasar memiliki
panjang pantai 47,32 km dengan luas laut 101,85 terbentang dari desa
Kertalangu sampai Desa Pemogan. Potensi perikanan laut Kota Denpasar
didominasi jenis ikan karang yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Untuk
tahun 2017 produksi perikanan tangkap laut di Kota Denpasar mencapai
1.184,2 ton yang terdiri dari ikan pelagis,dan ikan demersal. Kota Denpasar
juga memilikiSumberdayaalam sebagai pendukung sektor perikanan
diantaranya hutan mangrove 524,27, terumbu karang 1.262,71 ha, padang
lamun 452 ha (Data Potensi Pesisir dan Laut Bali tahun 2015).Melihat dari
potensi yang ada seperti diatas, produksi perikanan tangkap masih
memungkinkan untuk ditingkatkan oleh nelayan di Kota Denpasar.Dengan luas
laut di Kota Denpasar adalah 101,85 Km² adalah merupakan potensi yang
cukup luas untuk pengembangan budidaya laut (rumput laut, lobster dan
kerapu).Potensi budidaya ikan air tawar cukup luas( luas sawah 2.130 ha,
tegalan dan pekarangan 308 ha, perairan umum 2.557 ha, tambak 28 ha) dan
baru dimanfaatkan sebesar 2,50 ha.Perairan umum di Kota Denpasar perlu
ditingkatkan perannya sebagai sarana pemeliharaan ikan dalam keramba atau
budidaya ikan di saluran irigasi. Untuk restocking setiap tahun dilakukan
penebaran di perairan umum dengan bantuan bibit dari UPT BBI & PBI berupa
bibit ikan nila.Produksi perikananbudidaya tahun 2017 yaitu sebesar 564,8 ton
dan melihat dari potensi tersebut produksi perikanan budidaya masih bisa
ditingkatkan.Peluang pasar produksi perikanan budidaya di Kota Denpasar
cukup tinggi karena banyak masyarakat lebih condong ke menu ikan yang
kandungan kolesterolnya lebih sedikit dibandingkan daging. Kondisi ini bisa
dilihat dari menjamurnya rumah makan yang menyajikanmenu ikan budidaya.
Selain itu, konsumsi ikan masyarakat Kota Denpasar tahun 2017 mencapai
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 6
sebesar 34,60 kg/kapita/tahun dari target 34,32 kg/kapita/tahun menjadi salah
satu tolok ukur.
Pangan merupakan kebutuhan pokok masyarakat, sehingga terwujudnya
ketahanan pangan merupakan tanggung jawab semua pihak baik pemerintah
maupun masyarakat, seperti tertuang dalam Undang-Undang No. 18 tahun
2012 tentang pangan. Besarnya persediaan pangan satu daerah merupakan
salah satu ukuran pangan yang dapat mencerminkan cukup tidaknya suplai
pangan di daerah yang bersangkutan.
Konsumsi pangan di Kota Denpasar skor PPH sudah mencapai 94,05
(99,8%) dari target 94,2.
Dengan potensi luas tegalan dan pekarangan 308 Ha, Kota Denpasar
memiliki potensi untuk pengembangan pangan di tingkat rumah tangga, dengan
memaksimalkan pemanfaatan pekarangan untuk pemenuhan ketahanan
pangan keluarga/tingkat rumah tangga (KRPL).
1.6.2. Permasalahan.
Permasalahan di bidang Perikanan dan Ketahanan pangan di Kota
Denpasar antara lain :
- Adanya alih fungsi lahan yang tinggi di Kota Denpasar, dalam kurun
waktu 5 tahun (2010-2014) terjadi pengurangan lahan pertanian 26,8 Ha
(sumber Bappeda Kota Denpasar)
- Belum optimalnya pemanfaatan potensi perikanan yang ada, masih
memungkinkan pengembangan perikanan di lahan sempit dengan sistem
kolam terpal.
- Kurangnya sarana dan prasarana kelompok nelayan kecil dan dan
pembudidaya ikan.
- Masih rendahnya pengetahuan dan keterampilan nelayan kecil dan
pembudidaya ikan
- Masih rendahnya permodalan yang dimiliki nelayan kecil dan
pembudidaya ikan
- Masih kurangnya keamanan dan keanekaragamanan konsumsi pangan
melalui pengembangan pangan lokal
- Masih rendahnya cadangan pangan di tingkat keluarga/rumah tangga
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 7
1.7 . Faktor-faktor Internal Dan Eksternal
1.7.1 Faktor Internal
a. Kekuatan (Strength)
1. Potensi lahan untukpengembangan usahaPerikananmasih tersedia
2. Tersedianya SDM perikanandan pangan yang memadai
3. Kota Denpasar sebagai pusat perdagangan produk perikanan dan
distribusi pangan lainnya
4. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai.
5. Adanya SOP pelayanan perikanan dan ketahanan pangan
b. Kelemahan (Weakness)
1. Terbatasnya kepemilikan lahan bagi pembudidaya ikan
pengembangan pangan
2. Kompetensi SDM perikanan dan pangan masih kurang
3. Produk perikanan cepat mengalami penurunan mutu produk
4. Belum adanya Perda tentang Penataan Zonasi di perairan laut Kota
Denpasar
5. Pada Perda RTRW Kota Denpasar tidak ada kawasan khusus untuk
kegiatan perikanan
1.7.2 Faktor Eksternal
a. Peluang (Opportunitie)
1. Adanya intensifikasi dan diversifikasi usaha perikanan
2. Penganekaragaman dan peningkatan kualitas produk perikanan dan
pangan
3. Adanya pelatihan SDM perikanan
4. Berkembangnya IPTEK dibidang perikanan dan pangan
b. Ancaman (Threats)
1. Alih fungsi lahantinggi
2. Persaingan global (berakunya MEA mulai tahun 2015)
3. Menurunnya minat generasi muda bekerja di sektor perikanan dan
pengembangan pangan local
4. Masih rendahnya cadangan pangan ditingkat keluarga / rumah
tangga.
Dengan melihat faktor internal dan eksternal di atas maka disusunlah
Program dan Kegiatan Dinas yang diuraikan pada BAB II penyusunan LKjIP ini.
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 8
Kebijakan Pemerintah untuk meningkatkan kualitas benih yang dihasilkan
sebagai proses awal dari produksi ikan dimulai dengan melakukan pembinaan
CPIB (Cara Pembenihan Ikan yang Baik). Dengan menerapkan CPIB
diharapkan benih yang dihasilkan baik oleh BBI maupun UPR dapat
menghasilkan benih yang bermutu dan berkualitas, untuk kebutuhan restocking
dan kegiatan Budidaya Perikanan.
Dalam upaya meningkatkan produksi ikan budidaya di Kota Denpasar,
diperlukan adanya bantuan sarana prasarana pada kelompok-kelompok
pembudidaya ikan baik dari APBD Kota,APBD I maupun APBN ( DAK Kelautan
dan Perikanan). Untuk tahun 2017 tidak tersedia alokasi dana APBD I maupun
dana APBN. Dengan bantuan tersebut diharapkan pembudidaya ikan dapat
melakukan ekstensifikasi dengan membuat kolam-kolam baru dengan atau
membuat unit usaha budidaya, serta melakukan intensifikasi dengan
menerapkan teknologi di unit-unit usaha budidaya.
Khusus dalam upaya meningkatkan produksi perikanan tangkap,
dilakukan melalui pendampingan pada kelompok-kelompok nelayan tangkap
dengan memberikan bantuan sarana prasarana, jaminan keselamatan nelayan
dengan program asuransi nelayan baik yang bersumber dari dana APBD
maupun APBN.
I.8 Sistematika Penulisan
Penyajian laporan akuntabilitas ini tediri dari 4 Bab dengan susunan
sebagaiberikut :
BAB I PENDAHULUAN
Menyajikan latar belakang, maksud dan tujuan, tugas dan fungsi DPKP,
keragaan SDM DPKP dan Potensi dan Permasalahan
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Menguraikan secara singkat mengenai isi dari Rencana Strategis dan
Perjanjian Kinerja Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota
Denpasar
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Menguraikan pengukuran capaian kinerja, serta analisis dan evaluasi
capaian kinerja, yang dilakukan terhadap sasaran ataupun target yang
telah ditetapkanDinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota
Denpasar, yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan berbagai kegiatan.
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 9
BAB IVPENUTUP
Menguraikan simpulan dari tinjauan umum dan khusus tentang
keberhasilan / kegagalan dalam pelaksanaan kinerja, serta berbagai
penyebab utama dari permasalahan dan kendala yang berkaitan dengan
kinerja serta strategi pemecahan masalah. Dalam Bab ini juga
diuraikanberbagai saran dan masukan untuk perbaikan.
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 10
BAB II.
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1. Rencana Strategis DPPK2016-2021
Rencana strategis Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota
Denpasar disusun mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) Tahun 2016 - 2021 Daerah Kota Denpasar, seperti diamanatkan
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah disusun sebagai upaya untuk menyiasati keterbatasan
SDM yang dimiliki melalui tahapan implementasi untuk menuju tujuan akhir
yang hendak dicapai.
Secara singkat disampaikan visi dan misi Pembangunan Daerah yang
ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah
Kota Denpasar Tahun 2016 – 2021 adalah ”Denpasar Kreatif Berwawasan
Budaya Dalam Keseimbangan Menuju Keharmonisan”. Penjabaran lebih
konkrit visi pembangunan dimaksud dapat dilihat dari Misi Pembangunan kota
Denpasar sebagai berikut :
1. Penguatan Jati diri masyarakat Kota Denpasar berlandaskan
kebudayaan Bali
2. Pemberdayaan Masyarakat Kota Denpasar berlandaskan kearifan lokal
3. Peningkatan pelayanan publik melalui tata kelola pemerintahan yang
baik (good goverment) bedasarkan penegakan supremasi hukum (low
enforcement)
4. Peningkatan ketahanan ekonomi masyarakat Kota Denpasar
bertumpu pada ekonomi kerakyatan.
5. Penguatan keseimbangan pembangunan pada berbagai dimensi dan
skalanya berlandaskan Tri Hita Karana
Mengacu pada visi pembangunan dimaksud, maka Dinas Perikanan dan
Ketahanan Pangan Kota Denpasar menjabarkan secara lebih rinci kedalam
rencana strategis (Renstra) Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota
Denpasar Tahun 2016-2021, sebagai upaya untuk mendukung tercapainya Visi
Kota Denpasar melalui Misi ke – 4 dimaksud.
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 11
2.1.1 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan
Tujuan :
Meningkatnya ketahanan ekonomi masyarakat Kota Denpasar dengan
bertumpu pada ekonomi kerakyatan untuk mewujudkan kemakmuran melalui
berdayanya koperasi, usaha mikro dan menengah , terkelolanya pertanian,
peternakan perikanan dan kelautan serta meningkatnya daya saing daerah,
iklim investasi, perdagangan dalam negeri dan eksport.
Dalam rangka terkelolanya peternakan, perikanan dan kelautan serta
meningktanya daya saing daerah, iklim investasi, perdagangan dalam negeri
dan maka Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan menetapkan tujuan
sebagai berikut :
- Meningkatnya Produksi Ikan
- Meningkatnya Ketahanan pangan
- Meningkatnya Konsumsi Ikan
Sasaran :
Berkembangnya dan menguatnya kelembagaan, pelatihan SDM dan sistem
ekonomi kerakyatan menuju Kota Kompeten yang diuraikan dalam beberapa
sasaran yaitu :
- Meningkatnya produksi perikanan budidaya
- Meningkatnya produksi perikanan tangkap
- Meningkatnya Angka konsumsi Ikan
- Meningkatnya pola pangan harapan (PPH)
Strategi dan Arah Kebijakan :
Strategi Pembangunan Daerah Kota Denpasar mengacu pada Visi Misi yang
telah ditetapkan yang dijalankan dengan ” Padmaksara Langkah Baru
Dharmanegara Demi Denpasar ” dengan Arah Kebijakan :
- Arah Kebijakan Strategis : Peningkatan Produksi Pertanian dan
Pemantapan Ketahanan Pangan melalui kegiatan pemanfaatan
pekarangan untuk peningkatan ketahanan pangan ditingkat
keluarga/rumah tangga.
- Arah kebijakan penunjang ; diarahkan untuk meningkatkan peran serta
masyarakat perikanan melalui peningkatan kualitas SDM perikanan yang
ditujukan untuk dapat meningkatkan pendapatan dan kesejateraan petani
dan nelayan dengan tetap memperhatikan kelestarian sumberdaya ikan
dan lingkungan.
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 12
2.1.2 Program/Kegiatan
Rencana program kegiatan Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan
Kota Denpasar mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Kerja Daerah.
Tahun 2017Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar
melaksanakan 11 program dengan 17 kegiatan sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
2.1. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
3.1. Pendidikan dan Pelatihan Formal.
4. Program Pengembanga Perikanan Budidaya
4.1. Pengembangan Pasar Benih dan Balai Benih Ikan
4.2. Pembinaan dan Pengembanga Perikanan Budidaya.
4.3. Pelatihan Penyuluhan dan Pemberdayaan pembudidaya ikan
5. Program Pengembangan Perikanan Tangkap
5.1..Pembinaan dan Pengembangan Perikanan Tangkap
6. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir
6.1. Pengembangan saran prasarana dan pelestarian sumberdaya
kelautan dan perikanan
7.Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengawasan dan
Pengendalian Sumberdaya Kelautan.
7.1. Pengembangan Sarana dan Prasarana Pengawasan Pemanfaatan
Sumberdaya Kelautan dan Perikanan
8. Program Peningkatan Penyediaan Pangan Hewani
8.1. Pengembangan dan Pemeliharaan RPH
9.Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produk Perikanan
9.1. Kajian Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produk perikanan
9.2. Promosi hasil produk perikanan unggulan daerah
10.Program Perencanaan Pembangunan Peternakan Perikanan dan
Kelautan
10.1. Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Peternakan,
Perikanan dan Kelautan
10.2 Penyusunan Laporan Pelaksanaan Kegiatan peternakan Perikanan
dan kelautan.
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 13
10.3. Penyusunan data dan statistik peternakan perikanan dan kelautan
11. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
11.1. Analisis dan penyusunan pola konsumsi dan suplay pangan
11.2. Peningkatan koordinasi monitoring dan evaluasi kegiatan
Dewan Ketahanan Pangan.
2.2. Indikator Kinerja Utama Dinas
Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan
yang tgealh ditetapkan, telah dituangkan dalam Perjanjian Kinerja antara
Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan dengan Walikota
Denpasar. Adapun Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas perikanan dan
Ketahanan pangan Kota Denpasar dapat dilihat pada tabel 2.1 dan secara
rinci IKU terlampir.
Tabel. 2.1. Indikator Kinerja Utama Dinas Perikanan dan Ketahanan
Pangan Kota Denpasar
Tujuan/sasaran Indikator Kinerja Utama
Penjelasan / Formula
Penanggung jawab
Sumberdata
Meningkatnya produksi perikanan
- Jumlah produksi perikanan budidaya
- Jumlah produksi perikanan tangkap
- Jumlah produksi dimaksud adalah produksi budidaya air tawar dan produksi budidaya
- Jumlah produksi perikanan tangkap dimaksud adalah perikanan tangkap nelayan kecil di laut dan perairan umum
Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan pangan Kota Denpasar
Lap Statistik Perikanan tahun 2016, DPKP
Meningkatnya Ketahanan pangan
Jumlah Skor PPH
Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan pangan Kota Denpasar
Hasil analisa neraca bahan makanan Kota denpasar
Meningkatnya konsumsi ikan
Angka konsumsi ikan
Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan pangan Kota Denpasar
Buku Informasi data DPKP 2016
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 14
2.3. Perjanjian Kinerja
Perjanjian Kinerja merupakan pernyataan komitmen yang
merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan
terukur dalam rentang waktu satu tahun, disamping itu juga merupakan
Rencana Kinerja Tahunan yang telah disesuaikan dengan ketersediaan
anggaran yaitu setelah proses anggaran selesai dan disepakati antara
pengemban tugas dengan atasannya.
Dokumen Perjanjian Kinerja Dinas Peternakan Perikanan dan
Kelautan Kota Denpasar tahun 2017 memuat informasi tentang sasaran
yang ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan berikut indikator kinerja
sasaran dan rencana atau target capaiannya yang merupakan tujuan, tugas
pokok dan fungsi Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar.
Disamping itu perjanjian kinerja juga memuat informasi tentang program
dan kegiatan serta anggaran yang digunakan untuk mencapai sasaran.
Perjanjian Kinerja Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota
Denpasar Tahun 2017 dapat dilihat pada tabel 2.2 dan secara rinci dapat
dilihat pada Perjanjian Kinerja terlampir.
Tabel 2.2. Perjanjian Kinerja Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan
Tahun 2017
No Sasaran Strategis/Kinerja
Indikator Kinerja Target
1 Meningkatnya Produksi Perikanan
- Jumlah produksi perikanan budidaya
- Jumlah produksi perikanan tangkap
559 ton 1.089,9 ton
2 Meningkatnya Ketahanan pangan
Jumlah Skor PPH 94,4
3 Meningkatnya Konsumsi Ikan
Angka konsumsi ikan 34,32 kg/kpt/tahun
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 15
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 Pengukuran Capaian Kinerja
Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan
Kota Denpasar berpedoman pada pedoman umum Penetapan Indikator Kinerja
Utama di lingkungan Instansi Pemerintah sesuai dengan Peraturan Mentari
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : Permen/PAN/05/2007.
Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan tolok ukur keberhasilan
organisasi secara menyeluruh dan dan menggambarkan tugas,fungsi organisasi
tersebut. Adapun untuk memulai keberhasilan pelaksanaan kinerja organisasi,
maka perlu dilaporkan Indikator Kinerja Utama (IKU) dari beberapa indikator
yang ada. Capaian indikator kinerja utama diharapkan dapat memberikan
gambaran atau informasi sejauhmana organisasi dapat mencapai kinerjanya.
Indikator Kinerja Utama mencerminkan outcome dari program –program
utama Dinas Perikanan Dan Ketahanaan Pangan Kota Denpasar yang
merupakan penjabaran dari kebijakan yang telah dirumuskan dan memberikan
dukungan nyata bagi keberhasilan pelaksanaan tujuan dan sasaran serta
kebijakan yang telah ditetapkan. Sehubungan dengan perkembangan dinamika
masyarakat, Indikator Kinerja Utama disesuaikan dengan Perjanjian Kinerja
Tahun 2017 dengan 4 indikator kinerja dengan 3 sasaran strategis.
Tabel 3.1.
Realisasi Target Kinerja Sasaran 1 Meningkatnya Produksi Perikanan
No
Indikator
Kinerja
Target
Renstra
Realisasi
s/d th
2017
Tahun 2017
Target Realisasi Capaian
1
2
Jumlah produksi perikanan budidaya Jumlah produksi perikanan tangkap
610 ton
1325
ton
564,8 ton
1.239,9
ton
559 ton
1.089,9
ton
564,8 ton
1.239,9
ton
100%
100%
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 16
Pada indikator kinerja jumlah produksi perikanan budidaya tahun
2017 sebesar 564,8 ton dari target 559 ton persentase capaian
sebesar 100%.
Pada indikator jumlah produksi perikanan tangkap tahun 2017
realisasi sebesar 1.239,9 ton dari target 1.089,9 ton. Persentase
capain sebesar 100%.
Tabel 3.2 Realisasi Target Kinerja Sasaran 2 Meningkatnya Ketahanan pangan
No
Indikator
Kinerja
Target
Renstra
Realisasi
s/d th
2017
Tahun 2017
Target Realisasi Capaian
1
Jumlah Skor Pola pangan harapan (PPH)
93,95
94,05
94,2
94,05
99,84%
Pada indikator jumlah skor Pola Pangan Harapan (PPH) pada tahun 2017
realisasi sebesar 94,05 dari target 94,2. Persentase capaian sebesar 99,84%.
.
Tabel 3.3
Realisasi Target Kinerja Sasaran 3 Meningkatnya Konsumsi Ikan
No
Indikator
Kinerja
Target
Renstra
Realisasi
s/d th
2017
Tahun 2017
Target Realisasi Capaian
1
Angka Konsumsi Ikan (kg/kapita/th)
36,00
34,60
34,32
34,60
100%
Pada indikator angka konsumsi ikan tahun 2017 sebesar 34,60
kg/kpt/th dari target 34,32 kg/kpt/th. Persentase capain sebesar 100%.
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 17
3.2 Analisis Dan Evaluasi Capaian Kinerja
Analisis dan evaluasi capaian kinerja akan dilakukan terhadap
sasaran-sasaran ataupun target-target yang telah ditetapkan dalam Rencana
Strategis Dinas Perikanan Dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar. Evaluasi
terhadap capaian-capaian kinerja menetapkan sebuah tuntutan mengingat
pentingnya meningkatkan pelayanan perikanan maupun panganyang
berkualitas dan melalui pelaksanaan evaluasi kinerja secara periodik akan
membantu Dinas Perikanan Dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar dalam
menyelesaikan permasalahan –permasalahan yang dihadapi.
Sasaran 1.Meningkatnya Produksi Perikanan
A. Indikator Kinerja jumlah produksi perikanan budidaya :
Presentase capaian kinerja tahun 2017mencapai 100%, dari target
produksi yang ditetapkan sebesar 559 ton tercapai 564,8 ton. Sesuai
dengan target akhir RPJMD yang dituangkan dalam Renstra dinas
sebesar 610 ton diakhir periode Rensra (tahun 2021), maka capaian
pada tahun 2017 telah mencapai 98,97%. Capaian produksi perikanan
budidaya merupakan produksi budidaya didarat/air tawar (209,6 ton)
maupun produksi budidaya di laut (455,2 ton). Beberapa faktor yang
mendukung tercapainya target diatas diantaranya ketersediaan benih
yang mencukupi dan berkualitas, pemberian bantuan sarana prasarna
kepada pelaku usaha pembudidaya, pembinaan yang intensif, pelatihan
keterampilan budidaya untuk menumbuhkan minat masyarakat untuk
melakukan usaha budidaya ikan yang bisa dilaksanakan di areal yang
sempit dengan usaha budidaya dengan menggunakan terpal. Di tahun
2017 juga mulai dikembangkan usaha budidaya mina padi yaitu
memelihara ikandiarel persawahan tumpang sari tanaman padi dengan
ikan. Benih ikan yang ditebar di areal minapadi adalah ikan nila. Hasil
panen budidaya minapadi ini tidak merupakan ikan konsumsi karena
diperlukan pemeliharaan lebih lanjut untuk bisa menjadi ikan konsumsi.
Jika dibandingkan dengan tahun 2016 dimana produksi perikanan
budidaya sebesar 546,2 ton, maka di tahun 2017 terjadi kenaikan
sebesar 18,6 ton atau meningkat 3,4%. Diharapkan di akhir periode
RPJMD target sebesar 610 ton bisa tercapai atau terlampaui.
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 18
Ket. Panen lele yang merupakan komuditas unggulan perikanan budidaya dan budidaya
lele di kolam terpal
B. Indikator Kinerja jumlah produksi perikanan tangkap.
Persentase capaian kinerja tahun 2017 sebesar 100% dari target
produksi 1.089,9 ton tercapai 1.239,9 ton.Sesuai dengan target akhir
RPJMD yang dituangkan dalam Renstra dinas sebesar 1.325 ton diakhir
periode Rensra (tahun 2021), maka capaian pada tahun 2017 telah
mencapai 93,58%. Capaian produksi perikanan tangkap merupakan
produksi penangkapan di laut (1.184,2 ton) dan produksi tangkap di
perairan umum (55,7 ton). Capaian produksi ikan di perairan umum juga
dipengaruhi dengan seringnya dilaksanakan penebaran ikan (restocking)
sebagai upaya untuk menjaga ekosistem dan populasi ikan di perairan
umum. Jika dibandingkan dengan produksi tangkap tahun 2016 yang
mencapai 1.002,3 ton maka di tahun 2017 terjadi peningkatan sebesar
237,6 ton (23,7%). Beberapa faktor yang mendukung tercapainya target
produksi perikanan tangkap diantaranya dengan dilakukan secara
intensif, pelatihan keterampilan untuk nelayan, bantuan sarpras dan juga
dengan penumbuhan kelompok-kelompok baru. Selain faktor-faktor
diatas produksi penangkapan di laut juga sangat dipengaruhioleh factor
alam (cuaca) dan musim ikan. Diharapkan pada akhir periode RPJMD
target produksi yang terpasang bisa tercapai atau terlampaui.
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 19
Ket. Pembinaan nelayan dan hasil tangkapan nelayan
Adapun program dan kegiatan yang mendukung Sasaran 1 dapat dilihat
pada Table 3.4. dibawah ini.
Tabel 3.4. Pelaksanaan Program dan Kegiatan Sasaran 1
Sasaran1 Program dan kegiatan Indikator-indikator
Meningkatnya Produksi Perikanan.
Program : Pengembangan perikanan budidaya : Kegiatan :
- Pengembangan pasar benih
dan balai benih ikan
- Pembinaan dan
pengembangan perikanan
budidaya
- Pelatihan Penyuluhan dan
Pemberdayaan
Pembudidaya Ikan
Program : Pengembangan Perikanan Tangkap
- Jumlah
produksi benih, sarana prasarana BBI, penerapan teknologi pembenihan
- Jumlah sarana prasarana perikanan udidaya, pelatihan teknologi perikanan budidaya, penangan kesehatan ikan dan lingkungan
- Pembinaan kelembagaan kelompok, kenaikan kelas kelompok
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 20
Kegiatan : - Pembinaan dan
pengembangan perikanan
tangkap
Program : Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir. Kegiatan :
- Pengembangan sarana
prasarana dan pelestarian.
sumberdaya kelautan dan
perikanan.
Program : Pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan Kegiatan :
- Pengembangan Sarana dan
prasarana pengawasan
pemanfaatan sumberdaya
kelautan dan perikanan
- Pelatihan
teknologi
perikanan
tangkap
- Pembinaan
kelompok
- Sarana dan
prasarana
kelompok
- Jumlah
masyarakat
pesisir yang
diberdayakan
- jumlah sarana
pelestarian
sumberdaya
kelautan
perikanan
- Pelatihan
anggota
pokmaswas
- Pembinaan
Pokmaswas
Sasaran 2. Meningkatnya Ketahanan Pangan.
A. Indikator Kinerja Jumlah Skor Pola Pangan Harapan (PPH).
Persentase capaian kinerja pada tahun 2017 mencapai 99,84%, dari
target 94,2 tercapai 94,05. Pola Pangan Harapan adalah merupakan
susunan beragam pangan yang didasarkan pada sumbangan energy dari
kelompok pangan utama baik secara absolute maupun dari suatu pola
ketersediaan atau konsumsi pangan. Dari hasil PPH tersebut, untuk
konsumsi di Kota Denpasar sudah berada di segitiga emas karena hasil
PPH ˃ 88 (94,05) dari skor Nasional 100. Konsumsi penduduk Kota
Denpasar sudah beragam, bergizi seimbang dan aman, namun perlu
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 21
ditingkatkan konsumsi umbi-umbian, sayur, buah dan mengurangi
konsumsi beras, gula dan protein. hewani. .
Adapun program dan kegiatan yang mendukung Sasaran 2 dapat dilihat
pada table 3.5. dibawah ini.
Tabel 3.5. Pelaksanaan Program dan Kegiatan Sasaran 2
Sasaran 2 Program dan kegiatan Indikator-indikator
Meningkatnya Ketahanan Pangan
Program : Peningkatan ketahanan Pangan. Kegiatan:
- Analisis dan penyusunan pola konsumsi dan suplai pangan
- Peningkatan Koordinasi
Monitoring Dewan Ketahanan pangan.
- Tersedianya
data NBM dan PPH ketersediaan pangan
- Jumlah koordinasi Dewan Ketahanan pangan Kota Denpasar
Ket. Pembibitan untuk kebutuhan bibit untuk kegiatan KRPL
Sasaran 3. Meningkatnya Konsumsi Ikan..
A. Angka Konsumsi Ikan.
Persentase capaian kinerja mencapai 100% dari target 34,32 kg/kapita/th
tercapai 34,60 kg/kapita/th meningkat dari tahun 2016 yang mencapai
angka 34,10. Jika dibandingkan dengan angka konsumsi ikan Provinsi Bali
33,52 kg/kapita/tahun, menunjukan tingkat konsumsi ikan masyarakat Kota
Denpasar lebih tinggi dari Provinsi Bali. Jika dibandingkan dengan tingkat
konsumsi nasional yang 41kg/kapita/tahun, tingkat konsumsi kita
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 22
masihjauh lebih rendah. Sesuai dengan target akhir RPJMD yang
dituangkan dalam Renstra dinas sebesar 36 kg/kapita/tahun diakhir
periode Rensra (tahun 2021), maka capaian sampai tahun 2017 telah
mencapai 96,11%. Untuk mencapai angka konsumsi ikan yang tinggi ke
depannya perlu dilaksanakan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan
minat masyarakat untuk mengkonsumsi ikan. Salah satunya kegiatan yang
menyasar anak-anak sekolah melalui Gerakan Gemar Makan Ikan
(Gemarikan) dengan memberikan menu serba ikan untuk generasi muda
yang cerdas. Kegiatan lomba masak serba ikan juga perlu lebih digiatkan
untuk meningkatkan angka konsumsi ikan. Adapun faktor yang
mendukung capaian angka konsumsi ikan adalah total produksi ikan
ditambah ikan masuk dan dikurangi ikan keluar berbanding dengan jumlah
penduduk.
Program dan kegiatan yang mendukung Sasaran 3 dapat dilihat pada
Tabel 3.6. dibawah ini.
Tabel 3.6. Pelaksanaan Program dan Kegiatan Sasaran 3
Sasaran 3 Program dan kegiatan Indikator-indikator
Meningkatnya Konsumsi Ikan
Program : Kajian Optimalisasi Pengelolaan dan pemasaran produk Perikanan. Kegiatan:
- Kajian Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan
- Promosi hasil Produk perikanan Unggulan daerah
- Terlaksananya
pelatihan pengolahan - Terlaksananya
pembinaan dan pengawasan mutu produk perikanan
- Terlaksananya kampanye dan safari gemar makan ikan
- Jumlah produk olahan perikanan yang difasilitasi pameran
- Jumlah pembinaan dan pengawasan pemasaran produk perikanan
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 23
Ket. Kegiatan Gemarikan pada anak-anak SD dan Pembinaan mutu perikanan
3.3. Akuntabilitas Keuangan
Akuntabilitas keuangan yang dicapai oleh Dinas Perikanan dan
Ketahanan Pangan Kota Denpasar tahun 2017 berdasarkan alokasi per
program dan kegiatan dapat dirinci pada table 3.11 sebagai berikut :
Tabel 3.7
Akuntabilitas Keuangan Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan
Kota Denpasar
No Program & Kegiatan Alokasi
(Rp)
Realisasi
(Rp) %
1 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
a) Pelayanan Administrasi
Perkantoran
1.638.544.900
1.546.927.480
94,41
2
Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur
a) Peningkatan Sarana
dan Prasarana Aparatur
915.551.000
858.635.800
93,78
3 Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya
Manusia
a) Pendidikan dan
Pelatihan Formal
44.000.000
29.184.400
66,33
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 24
4 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
a) Analisis dan
penyususunan Pola
konsumsi suplai pangan
b) Peningkatan Koordinasi
Monitoring dan evaluasi
kegiatan Dewan
Ketahanan pangan
92.407.500
38.460.000
88.514.000
37.220.000
95,79
96,77
5 Program
Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir
a) Pengembangan
sarana Prasarana
dan pelestarian
Sumberdaya
Kelautan dan
Perikanan
182.242.900
182.042.900
99,89
6 Program Pemberdayaan
Masyarakat dalam
pengawasan dan
pengendalian
sumberdaya kelautan
a) Pengembangan Sarana
Pengawasan,
pemanfaatan
sumberdaya kelautan
dan perikanan
164.826.400
161.826.765
98,18
7 Program Pengembangan
Budidaya perikanan
a) Pengembangan Pasar
Benih dan Balai Benih
Ikan
b) Pembinaan dan
Pengembangan
86.829.000
294.860.000
84.279.650
283.296.000
97,06 96,07
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 25
Perikanan Budidaya
c) Pelatihan penyuluhan
dan pemberdayaan
pembudidaya ikan
32.035.500
26.995.000 84,27
8
Program Pengembangan
Pengembangan
Perikanan tangkap
a) Pembinaan dan
Pengembangan
Perikanan Tangkap
306.132.000
302.527.700
98,82
9
Program Optimalisasi
Pengelolaan dan
pemasaran Produksi
Perikanan
a) Promosi Hasil Produksi
Unggulan daerah
b) Kajian Optimalisasi
Pengelolaan dan
pemasaran produk
perikanan
63.931.000
126.956.200
57.632.200
123.631.200
90,14
97,38
10 Program Penyedian
pangan Hewani
a) Pengembangan dan
pemeliharaan RPH
472.428.000
439.676.400
93,67
11 Program Pembangunan
Peternakan Perikanan
dan Kelautan
a) Penyusunan Dokumen
Perencanaan
pembangunan
peternakan perikanan
dan kelautan.
32.430.000
27.074.686
83,48
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 26
b) Penyusunan laporan
pelaksanaan kegiatan
peternakan, perikanan
dan kelautan
c) Penyusunan data
statistik peternakan,
perikanan dan kelautan
21.405.800
28.331.000
21.405.800
28.331.000
100 100
TOTAL 4.541.371.200 4.299.200.981
Dari 11 program dan 17 kegiatan yang dilaksanakan ada 3 program
dengan 3kegiatannya yang realisasi keuangannya di bawah 85% yaitu :
1).Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia
a). Pendidikan dan Pelatihan Formal
Pada kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal, dari total anggaran Rp.
44.000.000,-realisasi keuangannya mencapai Rp. 29.184.400,- (66,33%)
sementara fisiknya tercapai 100%. Hal ini disebabkan karena peserta yang
mengikuti pendidikan dan pelatihan pendanaannya adalah real cost dan
ada pelatihan yang sebagian ditanggung oleh pihak penyelenggara.
2). Program Pengembangan Budidaya Perikanan
a) Kegiatan pelatihan Penyuluh dan Pemberdayaan Pembudidaya Ikan
Pada kegiatan Penyuluh dan pemberdayaan Pembudidaya Ikan dari total
anggaran Rp. 32.035.500,- realisasi keuangannya mencapai Rp.
26.995.000,-. (84,27%) dengan realisasi fisik kegiatan mencapai 80%. Hal
ini disebabkan karena pada belanja jasa tenaga ahli (narasumber) sebesar
Rp. 5.000.000,- karena kegiatan ini menggunakan jasa narasumber dari
Dinas Perikanan dan Ketahanan pangan tidak menggunakan jasa nara
sumber dari luar, sehingga anggaran kembali ke kas daerah.
3).Program Pembangunan Peternakan Perikanan dan Kelautan
a). Penyusunan Dokumen Perencanaan pembangunan peternakan perikanan
dan kelautan.
Pada kegiatan Penyusunan Dokumen Perencanaan pembangunan
peternakan perikanan dan kelautan dari total anggaran Rp. 32.430.000,-
realisasi keuangan mencapai 27.074.686,-. (83,49%). Hal ini terjadi karena
pada belanja perjalanan dinas luar daerah pendanaan adalah real cost,
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 27
sehingga ada sisa anggaran yang kembali ke kas daerah. Secara fisik pada
kegiatan diatas tercapai 100%.
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 28
BAB IV
PENUTUP
IV.1.Kesimpulan
Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar telah
melaksanakan program/kegiatan pembangunan perikanan dan pangan sesuai
dengan perencanaan strategis 5 tahun yang dijabarkan dalam Rencana Kinerja
Tahunan. Pembangunan perikanan dan ketahanan pangan telah dilaksanakan
dalam bentuk 11 program dengan 17 kegiatan. Semua program dan kegiatan
yang dilaksanakan semua sudah mengacu pada RPJMD yang telah mengalami
Revisi sesuai dengan Perda Kota denpasar Nomor 3 tahun 2017 dan Renstra
Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan tahun 2016 – 2021.
Sesuai dengan paparan yang disampaikan dalam Bab III sebelumnya,
tingkat keberhasilan pencapaian pelaksanaan tugas Dinas Perikanan dan
Ketahanan Pangan Kota Denpasar secara umum dapat dikatakan sudah
berhasil, dapat dilihat dari target yang ada telah dicapai dengan baik.
Pernyataan tersebut didukung oleh hasil pengukuran kinerja dari 3 sasaran
strategis dan 4 indikator kinerja semua terealisasi sesuai dengan target yang
telah ditetapkan.
Dilihat dari segi pendanaan, dari 11 program 17 kegiatan yang
dilaksanakan Dinas Perikanan dan Ketahanaan Pangan Kota Denpasar
sebagian besar realisasinya sudah diatas 80% dengan realisasi rata-rata
94,67%. Jika dibandingkan dengan penyerapan anggaran tahun 2016 yang
mencapai 93,03%, di tahun 2017 terjadi peningkatan penyerapan anggaran
sebesar 1,64%.
Dari total 4 indikator yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Kepala Dinas
Perikanan dan Ketahanan Pangan dengan Walikota Denpasar ada satu
indikator yang tidak mencapai target yaitu : Skor Pola Pangan Harapan (PPH).
Dari target 94,2 tercapai 94,05. Namun angka ini sudah diatas skor provinsi
yaitu 92,5.
IV.2. Saran
Dalam upaya pencapaian sasaran program dan kegiatan pada masa
mendatang maka perlu diperhatikan mulai dari:
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 29
- Pra perencanaan, baik itu berupa proposal, kajian teknis,
penyusunan RKA yang disesuaikan dengan tujuan Dinas dan tetap
mengacu pada RPJMD Kota dan Renstra Dinas.
- Monitoring dan evaluasi program dan kegiatan perlu dilaksanakan
setiap triwulan untuk meningkatkan capaian program dan kegiatan.
- Diperlukan bantuan sarana prasarana kepada kelompok yang
memadai dan tepat sasaran.
- Diperlukan pembinaan dan pelatihan keterampilan SDM baik teknis
maupun penerapan informasi dan teknologi dalam pengembangan
usaha baik dibidang perikanan maupun pangan.
Demikian harapan kami semoga Dokumen LKjIP ini dapat bermanfaat
dan berguna bagi masyarakat dan berbagai pihak yang berkepentingan.
Akhirnya apabila ada hal yang kurang berkenan maupun kekeliruan
dalam penyusunan LKjIP ini, maka dengan lapang dada kami senantiasa
menerima saran perbaikan serta kritik yang positif terhadap
penyempurnaannya.
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 30
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 31
42
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 33