bab i pendahuluan - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15414/4/bab 1.pdf · berita ratusan...

28
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Dari tahun ketahun Laju arus Globalisasi memungkinkan semua orang untuk mendapatkan informasi dengan mudah. Informasi bisa didapat dimanapun dan kapanpun. Tidak ada satupun informasi yang luput dari pandangan dan jangkauan kita. Arus Globalisasi juga dapat dirasakan setelah berkembangnya era reformasi dan runtuhnya era orde baru. Era Reformasi membawa pengaruh yang sangat besar bagi sistem komunikasi negara Indonesia, hal ini di tandai dengan munculnya berbagai bentuk media massa. Media massa dapat di bagi menjadi dua yaitu media massa cetak, dan media massa elektronik. Media massa elektronik adalah sebuah media yang dalam penyampaian informasinya disajikan dengan bentuk audio ataupun visual. Sedangkan media massa cetak adalah media yang penyampaian pesannya berbentuk tertulis dan dicetak berupa lembaran. Agar dapat memberikan informasi yang benar dan cepat terhadap masyarakat maka media atau pers dituntut untuk dapat bisa menambah pengetahuan pembacanya dengan menyajikan informasi atau berita yang berdasarkan fakta dari suatu peristiwa. Berita harus memenuhi beberapa unsur yang nantinya akan membuat suatu berita tersebut layak untuk dipublish. Berita harus cepat dan cermat, dalam bahasa jurnalistiknya harus akurat selain akurat berita

Upload: hangoc

Post on 03-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15414/4/Bab 1.pdf · Berita Ratusan Mahasiswa Ospek UINSA Pingsan Kelaparan di media online Surabaya.tribunnews.com periode

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Dari tahun ketahun Laju arus Globalisasi memungkinkan semua

orang untuk mendapatkan informasi dengan mudah. Informasi bisa didapat

dimanapun dan kapanpun. Tidak ada satupun informasi yang luput dari

pandangan dan jangkauan kita.

Arus Globalisasi juga dapat dirasakan setelah berkembangnya era

reformasi dan runtuhnya era orde baru. Era Reformasi membawa pengaruh

yang sangat besar bagi sistem komunikasi negara Indonesia, hal ini di

tandai dengan munculnya berbagai bentuk media massa. Media massa

dapat di bagi menjadi dua yaitu media massa cetak, dan media massa

elektronik. Media massa elektronik adalah sebuah media yang dalam

penyampaian informasinya disajikan dengan bentuk audio ataupun visual.

Sedangkan media massa cetak adalah media yang penyampaian pesannya

berbentuk tertulis dan dicetak berupa lembaran.

Agar dapat memberikan informasi yang benar dan cepat terhadap

masyarakat maka media atau pers dituntut untuk dapat bisa menambah

pengetahuan pembacanya dengan menyajikan informasi atau berita yang

berdasarkan fakta dari suatu peristiwa.

Berita harus memenuhi beberapa unsur yang nantinya akan

membuat suatu berita tersebut layak untuk dipublish. Berita harus cepat

dan cermat, dalam bahasa jurnalistiknya harus akurat selain akurat berita

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15414/4/Bab 1.pdf · Berita Ratusan Mahasiswa Ospek UINSA Pingsan Kelaparan di media online Surabaya.tribunnews.com periode

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2

harus berimbang tidak boleh memihak. Berita harus objektif, Karena berita

memiliki power untuk menciptakan opini public, jadi sesuatu yang ditulis

oleh media harus memenuhi unsur-unsur diatas agar tidak ada pihak yang

dirugikan1

Media online adalah media massa yang tersaji secara online di

situs web (website) internet. Media Online ini juga produk jurnalistik

online. Jurnalistik online (disebut juga cyber journalism) didefinisikan

sebagai “pelaporan fakta atau peristiwa yang diproduksi dan

didistribusikan melalui internet”2. Media online ini persepektif kajiannya

terletak pada kapasitas komunikasinya. Misalnya audience yang diraih

oleh media online memiliki kemampuan untuk memberi respon komentar

secara langsung yang ditulis kedalam kolom coment.Audience online

dalam proses komunikasi merupakan full participant.

Dampak dari reformasi juga berpengaruh kedalam penerbitan

khususnya pada media cetak surat kabar. Surat kabar adalah media cetak

yang mudah dijangkau masyarakat untuk mendapatkan suatu informasi

yang baru. Surat kabar dipengaruhi oleh faktor verbal atau bahasa dan

faktor visual pada gambar yang dimuat kedalam berita. Pada dasarnya

media cetak dan elektronik dalam penyampaian sebuah informasi atau isi

berita sama saja, tak ada bedanya. Hanya sistem penyajiannya yang

berbeda. Dalam menyajikan informasi pemberitaanya media masa cetak,

dalam penyajiannya juga menggunakan unsur visualisasi gambar berupa

foto, grafis, atau karikatur, namun unsur utamanya adalah tulisan. Oleh

1Kusumaningrat, jurnalistik: teori dan praktek, (Bandung: PT. Remaja rosdakarya.2002). hal 47

2 www.romelteamedia.com/2014/04/media-online-pengertian-dan.html?m=1

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15414/4/Bab 1.pdf · Berita Ratusan Mahasiswa Ospek UINSA Pingsan Kelaparan di media online Surabaya.tribunnews.com periode

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3

sebab itu media massa cetak berorientasi pada kekuatan pemikiran dan

pengungkapan verbal (kata-kata dan tulisan).

Seiring berkembangnya jaman, selera para konsumen pun berubah

ditengah maraknya pertumbuhan media online. Perkembangan teknologi

memiliki banyak implikasi pada seluruh manusia. Perkembangan

teknologi yang begitu pesat ikut mempengaruhi proses eksistensi media.

Hal tersebut juga terjadi karena pola perkembangan manusia modern yang

cenderung serba instan. Media massa sedikit banyak akan mengalami

pergeseran atau resolusi ke arah yang lebih canggih. Mulai dari buku,

majalah, surat kabar, atau media cetak lainnya tidak memakai kertas lagi

karena kita bisa membacanya secara online . perkembangan media online

sejalur dengan makin merambahnya internet di setiap pelosok Indonesia,

serta merebaknya handphone yang bisa dengan mudah mengakses internet.

Media online mengubah para pelaku bisnis media yang

sebelumnya berpikiran bahwa media cetak sudah ideal dalam memenuhi

kebutuhan masyarakat. Televisi dan radio, dianggap tidak akan mampu

menandingi pencapaian media cetak dari sisi kedalaman dan kebebasan

mengulas sesuatu. Sekalipun televisi dan radio memiliki kelebihan sendiri.

Tapi tetap tidak memiliki apa yang telah dicapai cetak. Pada

perkembangannya ketiga jenis media ini dianggap sebagai media

tradisional karena muncul yang namanya new media. Generasi ini datang

ke Indonesia seperti ingin mengganti media tradisional Indonesia. Dengan

argumentasi peningkatan pelayanan dan kepuasan terhadap pembaca,

pemodal media cetak maupun televisi ikut merambah dunia online.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15414/4/Bab 1.pdf · Berita Ratusan Mahasiswa Ospek UINSA Pingsan Kelaparan di media online Surabaya.tribunnews.com periode

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

4

Para pebisnis media ini tidak ingin ditinggal pembacanya yang

telah menikmati kemudahan akses dengan new media ini. Namun pada

dasarnya, tidak serta merta media tradisional yang masuk ke dunia online

ini dapat menerapkan apa yang ada di media konvensionalnya ke dalam

new media, karena karakteristik yang terdapat di kedua media tersebut

sedikit terdapat perbedaan.

Isu-isu yang banyak diangkat dalam media online masih sama

dengan dengan isu yang diangkat oleh media konvensional, namun

sifatnya yang Real time, membuat media online lebih update dengan

perkembangan isu yang sedang hangat dibicarakan. Dan bahkan sekarang

banyak fenomena bahwa media konvensional saat ini akan mengekor pada

isu yang telah diangkat oleh media online. Jadi dalam hal ini, media online

memiliki nilai plus tersendiri.

Selain dari pemberitaan media online ini Real time, topik yang

disajikan oleh media online sangat menarik, terutama dari segi bahasa

yang diolah sedemikian rupa sehingga para pembaca tertarik terhadap

berita tersebut, walaupun pada intinya isi dari berita sedikit berbeda

dengan realitasnya, hal ini disebabkan adanya framing atau pembingkaian

dalam pemberitaan.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti memilih media

online Surabaya.tribunnews.com karena media online ini merupakan

media baru dan media online salah satu situs portal berita yang

memberikan layanan informasi dan berita mengenai peristiwa diseluruh

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15414/4/Bab 1.pdf · Berita Ratusan Mahasiswa Ospek UINSA Pingsan Kelaparan di media online Surabaya.tribunnews.com periode

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

5

Indonesia khususnya surabaya. Khalayak sasaran dalam media online ini

tdak terbatas, semua khalayak mampu mendapatkan informasi yang

diberikan oleh media online Surabaya.tribunnews.com

Berita Ratusan Mahasiswa Ospek UINSA Pingsan Kelaparan di

media online Surabaya.tribunnews.com periode Agustus 2015, menjadi hal

yang menarik untuk diamati, karena berita ini sempat menjadi tranding

topic di kalangan mahasiswa terutama di kalangan mahasiswa UINSA

sendiri. Karena dengan adanya permasalahan inilah peneliti ingin

mengetahui bagaimana cara media online membingkai suatu peristiwa

tentang kasus Pingsannya ratusan mahasiswa Ospek UINSA yang

mengkaitkan panitia Oscaar (nama lain Ospek di UINSA) dan nama baik

UINSA Surabaya.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka rumusan

masalahnya, adalah:

Bagaimanakah surabaya.tribunnews.com membingkai berita Ratusan

Mahasiswa Ospek UINSA Pingsan Kelaparan periode Agustus 2015?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

Mengetahui surabaya.tribunnews.com membingkai berita Ratusan

Mahasiswa Ospek UINSA Pingsan Kelaparan periode Agustus 2015.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15414/4/Bab 1.pdf · Berita Ratusan Mahasiswa Ospek UINSA Pingsan Kelaparan di media online Surabaya.tribunnews.com periode

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

6

D. Manfaat Penelitian

1. Praktis :

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi,

memperluas, dan memperkaya pengetahuan dalam bidang Ilmu

Komunikasi. Serta berguna bagi pengembangan Ilmu

Komunikasi khususnya bidang Jurnalistik mengenai framing

dalam pemberitaan. Memberikan informasi dan referensi

khususnya bagi para mahasiswa Ilmu Komunikasi yang

mengadakan penelitian sejenis.

2. Manfaat teoritis :

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan

dan dapat dijadikan acuan bagi para praktisi jurnalistik di

redaksi media online Tintamerahnews.com untuk dapat melihat

dan mengidentifikasikan frame berita pada setiap pemberitaan di

media.

E. Kajian Terdahulu

Berikut ini adalah 2 contoh penelitian yang relevan dengan

penelitian penulis yaitu, yang Pertama, penelitian yang dilakukan oleh

Nuraini yang berjudul “konstruksi Realitas Berita Di Media Massa”,

studi analisis framing berita pembunuhan pada Head Line Surat Kabar

Pos Kota edisi 1 Februari s/d 28 Februari 2006, kesimpulan dalam

penelitian ini adalah wartawan pos kota lebih cenderung kearah

subjektifitas dalam memainkan kata-kata pada pemberitaan tersebut.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15414/4/Bab 1.pdf · Berita Ratusan Mahasiswa Ospek UINSA Pingsan Kelaparan di media online Surabaya.tribunnews.com periode

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

7

Selain itu dalam mencari informasi lebih fokus pada saksi-saksi saja

sedangkan keterangan dari keluarga korban hanya sedikit sekali

diikutsertakan.

Kedua, Penelitian yang dilakukan oleh Arby Sumandoyo tentang

“Analisis Framing Berita Kampanye Kompas dan Media Indonesia

(Studi deskriptif keberpihakan media terhadap kampanye dua pasang

calon Gubernur DKI edisi Juli-Agustus 2007)”, Dengan metode

penelitian deskriptif komparatif dan menggunakan teori agenda setting

dengan kerangka framing model Robert Entman. Hasil penelitiannya

adalah kecenderungan pemberitaan surat kabar kompas dan media

Indonesia ditinjau melalui analisis penggunaan perangkat framing,

perumpamaan penonjolan kalimat dan gambaran sosok serta penalaran

yang dibangun untuk mendukung gagasan berita kampanye dua pasang

calon gubernur dalam pilkada DKI 2007, menunjukan bahwa surat

kabar kompas memberikan penekanan terhadap harapan warga Jakarta

terhadap gubernur dalam Pilkada DKI 2007, Menunjukan bahwa surat

kabar kompas lebih mengkampanyekan suara warga dalam

pemberitaanya. Sedangkan Media Indonesia lebih memfokuskan pada

citra positif terhadap Fauzi Bowo.

Adapun perbedaan dengan penelitian pertama terletak pada teori,

metode, analisa yang digunakan. Penelitian pertama menggunakan teori

dari Robert entman dan Penelitian yang kedua menggunakan teori agenda

setting sedangkan peneliti menggunakan teori use and effect..

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15414/4/Bab 1.pdf · Berita Ratusan Mahasiswa Ospek UINSA Pingsan Kelaparan di media online Surabaya.tribunnews.com periode

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

8

F. Definisi Konsep

Definisi konsep adalah definisi singkat dari sejumlah fakta atau

data yang ada. Oleh karena itu penulis memberikan batasan istilah atau

definisi yang digunakan dalam penelitian ini. Dengan demikian, istilah

atau definisi yang di maksud memiliki pengertian terbatas.

Adapun batasan bagi beberapa konsep dalam penelitian ini yaitu:

1. Berita

Dalam kamus komunikasi definisi dari berita adalah laporan

informasi mengenai hal atau peristiwa yang baru saja terjadi,

menyangkut kepentingan umum dan disiarkan secara cepat oleh

media massa, Surat kabar,majalah,radio siaran,televise siararan

ataupun oleh media online. Pendapat tersebut mengukuhkan

asumsi peneliti bahwa masyarakat membutuhkan informasi

berdasarkan tingkat kebutuhan mereka atas informasi yang

disjikan. Dan kemasan suatu penyajian berita merupakan faktor

yang dapat mempengaruhi masyarakat dalam mengkonsumsi suatu

informasi seperti asumsi dari kusumaningrat yaitu : Pers Barat

memandang berita sebagai “komoditi” sebagai “barang dagangan”

yang dapat diperjualbelikan3.

Selain itu berita menurut bahasannya atau definisi berita dalam arti

teknis jurnalistik adalah laporan tentang fakta atau ide yang

termasa yang dipilih oleh staf redaksi suatu media untuk disiarkan,

3 Kusumaningrat, jurnalistik: teori dan praktek, (Bandung: PT. Remaja rosdakarya.

2006). hal 33

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15414/4/Bab 1.pdf · Berita Ratusan Mahasiswa Ospek UINSA Pingsan Kelaparan di media online Surabaya.tribunnews.com periode

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

9

yang dapat menarik perhatian pembaca, entah karena pentingnya

atau pula karena mencakup segi-segi human interest4.

2. Media Online

Media Online yaitu terkait dengan pengertian media dalam konteks

komunikasi massa. Media singkatan dari media komunikasi massa

dalam bidang keilmuan komunikasi massa mempunyai

karakteristik tertentu, seperti publisitas dan periodisitas. Pengertian

media online secara khusus adalah media yang menyajikan karya

jurnalistik (berita, artikel, feature) secara online5.

3. Rubrik

Rubrik menurut Onong Uchjana Effendi adalah istilah yang berasal

dari bahasa belanda yang artinya ruangan pada halaman surat

kabar, majalah, atau media cetak lainya yang membahas tentang

kegiatan dalam suatu masyarakat. Contohnya Rubrik berita, rubric

entertainment, rubric olahraga6. Rubrik menurut Redi panuju

bahwa pesan-pesan yang disuguhkan dengan mengelompokan

berdasarkan kategorisasi tertentu misalnya berdasarkan bidang

ataupun lingkup grafis. Rubrikasi tetap misalnya menempatkan

berita dan artikel berdasarkan tema politik, ekonomi, olahraga dan

hiburan.

Arti rubrik dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) adalah

kepala karangan (ruangan tetap dalam surat kabar atau majalah

4 .Dja`far H. Assegaf, Jurnalistik Indonesia; Menulis Berita dan Feature -Panduan

Praktis Jurnalis: (Ghalia Gunung Agung. 1985). hal. 24 5 http://www.romelteamedia.com/2014/04/media-online-pengertian-dan.html

6 Effendy, Dinamika Komunikasi.(PT Remaja Rosdakarya: Bandung. 1981) Hal 90

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15414/4/Bab 1.pdf · Berita Ratusan Mahasiswa Ospek UINSA Pingsan Kelaparan di media online Surabaya.tribunnews.com periode

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

10

untuk menampung pembaca7. Dengan adanya rubric ini, maka

pembaca akan lebih mudah dalam mencari informasi mana yang

ingin dibacanya atau dibutuhkanya. Dan juga kelebihan dari rubrik

ini dalam suatu media online maka tata letak suatu media online

tersebut akan lebih tertata dengan baik sehingga pembaca tertarik

untuk membacanya.

4. Analisis framing

Salah satu cara yang di gunakan untuk mengungkap bagaimana

cara yang digunakan media massa membangun konstruksi atas

sebuah realitas adalah dengan framing. Menurut Agus Sudibyo

Framing adalah metode penyajian realitas dimana kebenaran

suatu realitas tidak diingkari secara total, melainkan dialihkan

secara halus, dengan memberika sorotan terhadap aspek yang

tertentu saja. Dengan menggunakan istilah yang mempunyai

konotasi tertentu dengan bantuan foto, karikatur, atau alat

ilustrasi lainya8. Jika dikaitkan dengan pokok permasalahan,

peneliti ingin mengetahui bagaimana Surabaya.tribunnews.com

membingkai berita Ratusan Mahasiswa Ospek UINSA Pingsan

Kelaparan periode Agustus 2015

G. Kerangka Pikir Penelitian

istilah konstruksi realitas menjadi terkenal sejak diperkenalkan

oleh Peter L Berger dan Thomas Luckman dalam buku the social of

construction reality. Realitas menurut Berger tidak dibentuk secara

7 Kamus Besar Bahasa Indonesia ,2003. Hal. 965 8 Agus Sudibyo. Tinjauan Teoretis Analisis Framing (Pantau. No.10,2001), hal. 168

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15414/4/Bab 1.pdf · Berita Ratusan Mahasiswa Ospek UINSA Pingsan Kelaparan di media online Surabaya.tribunnews.com periode

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

11

ilmiah, tidak juga sesuatu yang diturunkan oleh Tuhan. Tetapi dibentuk

dan di konstruksi. Dengan pemahaman ini realitas berwujud ganda /

plural. Setiap orang mempunyai konstruksi yang berbeda-beda atas

suatu realitas, berdasarkan pengalaman, preferensi, pendidikan dan

lingkungan sosial, yang dimiliki masing-masing individu9.

lebih lanjut gagasan Berger mengenai konteks berita harus

dipandang sebagai konstruksi atas realitas. Karenanya sangat pptensial

terjadi peristiwa yang sama di konstruksi secara berbeda. Setiap

wartawan mempunyai pandangan dan konsepsi yang berbeda atas suatu

peristiwa. Hal ini dapat dilihat bagaimana wartawan

mengkonstruksikan peristiwa dalam pemberitaannya. Berita dalam

pandangan konstruksi sosial bukan merupakan fakta yang real. Berita

adalah produk interaksi wartawan dengan fakta, realitas sosial tidak

begitu saja menjadi berita tetapi melalui proses. Diantaranya proses

interaksi dimana wartawan dilanda oleh realitas yang ia amati dan

diserap dalam kessadarannya, kemudian di proses selanjutnya adalah

eksternalisasi. Dalam proses ini wartawan menceburkan diri dalam

memaknai realitas. Hasil dari berita adalah produk dan proses interaksi

dan dialektikal ini.10

pekerjaan media hakikatnya adalah mengkonstruksikan realitas,

isi media adalah hasil para pekerja media mengkonstruksikan berbagai

realotas yang dipilihnya, di sebabkan oleh sifat dan faktanya bahwa

pekerjaan media massa adalah realitas yang telah di konstruksikan

9 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media ( Yogyakarta: LKiS , 2002), hal 15

10 Ibid. Hal 15

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15414/4/Bab 1.pdf · Berita Ratusan Mahasiswa Ospek UINSA Pingsan Kelaparan di media online Surabaya.tribunnews.com periode

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

12

pembuatan berita di media pada dasarnya tak lebih dari penyusunan

realitas-realitas hingga membentuk sebuah cerita11

Konstruksi realitas terbentuk bukan hanya dari cara wartawan

memandang realitas tapi kehidupan politik tempat media itu berada.

Sistem politik yang diterapkan sebuah negara ikut menentukan

mekanisme kerja media massa negara itu memepengaruhi cara media

massa tersebut mengkonstruksi realitas, menurut Hamad, karena sifat

dan faktanya bahwa rugas redaksional media massa adalah

menceritakan peristiwa-peristiwa, maka tidak berlebihan bahwa seluruh

isi media adalah realitas yang telah dikonstruksikan12.

Ada dua karakteristik penting dari pendekatan konstruksionis :

1. Pendekatan konstruksionis menekankan pada politik pemaknaan dan

proses bagaimana seseorang membuat gambaran tentang realitas.

Makna bukanlah suatu yang absolut, konsep statik yang ditemukan

dalam suatu pesan. Makna adalah suatu proses aktif yang ditafsirkan

seseorang dalam suatu pesan.

2. Pendekatan konstruksionis memandang kegiatan komunikasi

sebagai proses yang dinamis. Pendekatan konstruksionis memeriksa

bagaimana pembentukan pesan dari isi komunikator dan dalam sisi

penerima ia memeriksa bagaimana pembentukan pesan dari isi

11 Sobur, Analisa Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisa Wacana, Analisa

Semiotika dan Analisa Framing, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002). Hal 88 12 Hamad, Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa: Sebuah Studi Critical

Discourse Analysis Terhadap Berita-Berita Politik, (Jakarta: Granit, 2004). Hal 55

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15414/4/Bab 1.pdf · Berita Ratusan Mahasiswa Ospek UINSA Pingsan Kelaparan di media online Surabaya.tribunnews.com periode

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

13

komunikator dan dalam sisi penerima ia memeriksa bagaimana

konstruksi makna individu ketika menerima pesan. 13

Bagan 1.1 Kerangka Pikir Penelitian

Disini, alasan peneliti menggunakan teori konstruksi realitas

sosial yaitu dengan maksud untuk memperoleh suatu gambaran

bagaimana suatu media online khususnya Surabaya.tribunnews.com

dalam mengkonstruksikan suatu berita Ratusan mahasiswa ospek

UINSA pingsan kelaparan.

H. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini dikategorikan dalam penelitian kualitatif. Penelitian

komunikasi kualitatif biasanya tidak dimaksudkan untuk

memberikan penjelasan-penjelasan (explanations), mengontrol

gejalagejala komunikasi, mengemukakan prediksi-prediksi, atau

menguji teori apapun, tetapi lebih dimaksudkan untuk

13 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media ( Yogyakarta:

LKiS , 2002), hal 40-41

Berita Online Surabaya.tribunnews.com

Teori Konstruksi Realitas Sosial

Framing model Pan dan Kosicki

Berita Ratusan Mahasiswa Ospek UINSA Pingsan Kelaparan

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15414/4/Bab 1.pdf · Berita Ratusan Mahasiswa Ospek UINSA Pingsan Kelaparan di media online Surabaya.tribunnews.com periode

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

14

mengemukakan gambaran dan/atau pemahaman (understanding)

mengenai bagaimana dan mengapa suatu gejala atau realitas

komunikasi terjadi.14

Penelitian kualitatif tidak mendasarkan bukti-bukti empirik pada

logika matematik, prinsip-prinsip bilangan, ataupun teknik-teknik

analisis statistik, tetapi lebih mendasarkan diri pada hal-hal yang

bersifat diskursif, seperti transkip dokumen, catatan lapangan, hasil

wawancara, dokumen-dokumen tertulis, dan data nondiskursif

lazimnya dikonversikan ke dalam bentuk-bentuk nasrasi yang

bersifat deskriptif sebelum dianalisis, diinterpretasi, dan kemudian

disimpulkan.15

Penelitian kualitatif memiliki tujuan menemukan hal-hal yang

bersifat tersembunyi (latent) yang karenanya sangat menaruh

perhatian pada kejangggalan dan kontorversi. Peneliti dituntut

untuk dapat mengemukakan penjelasan-penjelasan mengenai

temuan-temuan data yang dinilai penting dan menarik, termasuk

yang saling berbeda atau berlawanan satu sama lain.16 Pijakan

analisis dan penarikan kesimpulan dalam penelitian komunikasi

kualitatif adalah kategori - kategori substantif dari makna-makna,

atau lebih tepatnya adalah interpretasi-interpretasi terhadap gejala

yang diteliti, yang pada umumnya memang tidak dapat diukur

dengan bilangan.17

14 Ibid, hal. 35 15 Ibid, hal. 37 16 Ibid, hal. 98 17 Ibid, hal. 38

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15414/4/Bab 1.pdf · Berita Ratusan Mahasiswa Ospek UINSA Pingsan Kelaparan di media online Surabaya.tribunnews.com periode

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

15

2. Metode Penelitian

Metode yang akan digunakan dalam penelititan ini adalah analisis

framing, Analisis framing secara sederhana dapat digambarkan

sebagai analisis untuk mengetahui bagaimana realitas (peristiwa,

aktor, kelompok atau apa saja) dibingkai oleh media.

Pembingkaian tersebut tentu saja melalui proses konstruksi.

Di sini, realitas sosial dimaknai dan dikonstruksi dengan makna

tertentu. Peristiwa dipahami dengan bentukan tertentu18. Analisis

framing sebagai suatu metode analisis teks banyak mendapat

pengaruh dari teori sosiologi dan psikologi. Dari sosiologi terutama

sumbangan pemikiran Peter Berger dan Erving Goffman,

sedangkan teori psikologi terutama yang berhubungan dengan

skema dan kognisi19. Dalam perspektif komunikasi, analisis

framing dipakai untuk membedah cara-cara atau ideologi media

saat mengkonstruksi fakta20.

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis framing dengan pendekatan model Zhongdang Pan dan

Gerald M. Kosicki. Menurut Pan dan Kosicki, framing

didefinisikan sebagai proses membuat suatu pesan menjadi lebih

menonjol, menempatkan informasi lebih daripada yang lain

18 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media ( Yogyakarta:

LKiS , 2002), hal 3 19 Ibid, hal 11 20 Sobur, Analisa Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisa Wacana, Analisa

Semiotika dan Analisa Framing, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002). Hal 162

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15414/4/Bab 1.pdf · Berita Ratusan Mahasiswa Ospek UINSA Pingsan Kelaparan di media online Surabaya.tribunnews.com periode

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

16

sehingga khalayak lebih tertuju pada pesan tersebut21.

1. Analisi Framing Model Pan dan Kosicki

perangkat framing dapat dibagi dalam empat struktur besar.

Pertama, struktur sintaksis. Sintaksis berhubungan dengan

bagaimana wartawan menyusun peristiwa dalam bentuk susunan

umum berita. Dapat diamati dari bagan berita (lead, latar, headline,

kutipan yang diambil, dan sebagainya). Kedua, struktur skrip.

Skrip berhubungan dengan bagaimana wartawan mengisahkan atau

menceritakan peristiwa ke dalam bentuk berita. Ketiga, struktur

tematik. Tematik berhubungan dengan bagaimana wartawan

mengungkapkan pandangan atas peristiwa ke dalam proposisi,

kalimat atau hubungan antar kalimat yang membentuk teks secara

keseluruhan. Keempat, struktur retoris. Retoris berhubungan

dengan bagaimana wartawan menekankan arti tertentu ke dalam

berita. Struktur ini melihat bagaimana wartawan memekai pilihan

kata, idiom, grafik dan gambar yang dipakai bukan hanya

mendukung tulisan, melainkan juga menekankan arti tertentu

kepada pembaca22.

Keempat struktur tersebut dapat digambar dalam bentuk

skema sebagai berikut:

21 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media ( Yogyakarta:

LKiS , 2002), hal 252 22 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media ( Yogyakarta:

LKiS , 2002), hal 255-256

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15414/4/Bab 1.pdf · Berita Ratusan Mahasiswa Ospek UINSA Pingsan Kelaparan di media online Surabaya.tribunnews.com periode

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

17

Tabel 1.1 Skema Framing Model Pan dan Kosicki

STRUKTUR PERANGKAT

FRAMING

UNIT YANG

DIAMATI

SINTAKSIS

Cara wartawan

menyusun berita

1. Skema

Berita

Headline, lead, latar

informasi, kutipan

sumber, pernyataan,

penutup

SKRIP

Cara wartawan

mengisahkan fakta

2. Kelengka

pan berita 5 W + 1H

a. S

i

n

t

a

k

s

a. Sintaksis

Dalam pengertian umum, sintaksis adalah susunan

kata dalam frase atau kalimat. Dalam wacana berita,

TEMATIK

Cara wartawan

menulis fakta

3. Detai

4. Koherasi

5. Bentuk

Kalimat

6. Kata

Ganti

Paragraf, Proposisi,

kalimat, Hubungan

antar kalimat

RETORIS

Cara wartawan

menekankan fakta

7. Leksikon

8. Grafis

9. Metafora

Kata, Idiom,

gambar/foto, grafik

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15414/4/Bab 1.pdf · Berita Ratusan Mahasiswa Ospek UINSA Pingsan Kelaparan di media online Surabaya.tribunnews.com periode

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

18

sintaksis merujuk pada pengertian susunan dan bagian

berita, sintaksis menunjuk pada pengertian dan susunan

bagian berita –headline, lead, latar informasi, sumber,

penutup– dalam suatu kesatuan teks berita secara

keseluruhan23. Intinya, struktur sintaksis menerangkan

bagaimana wartawan memahami peristiwa yang dapat

dilihat dari cara wartawan menyusun fakta kedalam bentuk

berita24.

Headline, mempunyai fungsi framing yang kuat.

Headline mempengaruhi bagaimana kisah dimengerti untuk

kemudian digunakan dalam membuat pengertian isu dan

peristiwa sebagaimana mereka beberkan. Headline

digunakan untuk menunjukan bagaimana wartawan

mengkonstruksi suatu isu25. Berkaitan dengan

headline/judul berita, biasanya judul dibuat semenarik

mungkin. Dari sisi hurufnya berbeda font, ada yang tebal,

sedang, tipis. Posisi judul menjadi sangat penting karena

jika pembaca membuka atau melihat media massa, maka

yang akan terbaca pertama kali adalah judulnya26.

Lead atau teras berita yang berada setelah judul

yang terdiri dari satu alinea pendek dan merupakan intisari

23 Eriyanto. Analisis Framing.( Lkis:Yogyakarta. 2002). Hal 295 24 Ishak. Mix Methologhy Dalam Penelitian Komunikasi. (2011). Hal 128 25 Eriyanto. Analisis Framing.( Lkis:Yogyakarta. 2002). Hal 297 26 Ishak, Op.cit. hal 128

Page 19: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15414/4/Bab 1.pdf · Berita Ratusan Mahasiswa Ospek UINSA Pingsan Kelaparan di media online Surabaya.tribunnews.com periode

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

19

berita. Lead yang baik terdiri maksimal 35 kata dan

menempatkan unsur when sebagai elemen berita yang

penting untuk ditempatkan di teras berita27. Latar

Informasi, Latar informasi merupakan bagian berita yang

dapat mempengaruhi makna yang ingin ditampilkan

wartawan. Seorang wartawan ketika menulis berita

biasanya mengemukakan latar belakang atas peristiwa yang

ditulis. Latar yang dipilih menentukan kearah mana

pandangan khalayak hendak dibawa28.

Sumber berita. Yakni Bagian berita yang tidak kalah

penting terkait dengan pengutipan sumber berita. Bagian ini

dalam penulisan berita dimaksudkan untuk membangun

objektifitas. Ia juga merupakan bagian berita yang

menekankan bahwa apa yang ditulis wartawan bukan

pendapat wartawan semata, melainkan pendapat orang lain

yang mempunyai otoritas tertentu29.

b. Skrip

Bentuk umum dari unsur penulisan berita atau skrip

adalah pada 5W+1H (who, what, where, why, +how).

Meskipun pola ini tidak selaludapat dijumpai dalam setiap

berita yang ditampilkan, kategori informasi ini yang

diharapkan diambil oleh wartawan untuk dilaporkan.

27 Ibid. 128 28 Eriyanto. Analisis Framing.( Lkis:Yogyakarta. 2002). Hal 298 29 Ibid.hal 289

Page 20: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15414/4/Bab 1.pdf · Berita Ratusan Mahasiswa Ospek UINSA Pingsan Kelaparan di media online Surabaya.tribunnews.com periode

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

20

Unsur kelengkapan berita ini dapat menjadi penanda

framing yang penting30. What berarti peristiwa apa yang

akan dilaporkan kepada khalayak. Who berarti siapa yang

menjadi pelaku dalam peristiwa dalam berita itu. When

berarti kapan berita itu terjadi: tahun, bulan, minggu, hari,

jam menit. Where berarti dimana peristiwa itu terjadi. Why

adalah alasan mengapa peristiwa yang diberitakan itu

terjadi. Sedangkan How berarti bagaimana jalan peristiwa

atau bagaimana cara menanggulangi peristiwa tersebut31.

c. Tematik

Bagi Pan dan Kosicki, berita mirip sebuah

pengujian hipotesis: peristiwa yang diliput, sumber yang

dikutip, dan pernyataan yang diungkapkan semua perangkat

itu digunakan untuk membuat dukungan yang logis bagi

hipotesis yang dibuat. Kalau struktur sintaksis berhubungan

dengan fakta yang diambil oleh wartawan akan

ditempatkan pada skema atau bagan berita, maka struktur

tematik berhubungan dengan bagaimana fakta itu ditulis.

Bagaimana kalimat yang dipakai, bagaimana menempatkan

dan menulis sumber kedalam teks berita secara

keseluruhan32.

Adapun perangkat dari struktur tematik adalah:

30 Ibid hal 300 31 Ishak. Mix Methologhy Dalam Penelitian Komunikasi. (2011). Hal 130 32 Eriyanto. Analisis Framing.( Lkis:Yogyakarta. 2002). Hal 301

Page 21: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15414/4/Bab 1.pdf · Berita Ratusan Mahasiswa Ospek UINSA Pingsan Kelaparan di media online Surabaya.tribunnews.com periode

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

21

Detail, adalah elemen yang berelasi dengan kontrol

informasi yang ditampilkan seseorang (komunikator).

Komunikator akan menampilkan secara berlebihan

informasi yang menguntungkan dirinya atau citra yang

baik33. Koherensi, dipahami sebagai penataan secara rapi

realitas dan gagasan, fakta, dan ide kedalam satu untaian

yang logis sehingga memudahkan untuk memahami pesan

yang dikandungnya. Koherensi dapat ditampilkan melalui

hubungan sebab akibat dan bisa juga sebagai penjelas34.

Bentuk kalimat, adalah sisi pemakaian kalimat yang

berelasi dengan cara berfikir logis, yaitu prinsip kausalitas.

Bentuk kalimat tidak hanya menjadi persoalan teknis

kebenaran atau bahasa, tetapi menentukan makna yang

dibentuk oleh susunan kalimat. Kalimat merupakan bagian

terkecil dari ujaran teks (wacana) yang mengungkapkan

pikiran secara utuh. Kata ganti, adalah elemen yang

digunakan untuk melakukan manipulasi bahasa dengan

membuat suatu komunitas imajinatif. Agar berita menarik,

jurnalis menggunakan kata-kata yang berbeda dalam

sebuah berita35.

d. Retoris

Struktur retoris berelasi dengan bagaimana cara

33 Ishak. Mix Methologhy Dalam Penelitian Komunikasi. (2011). Hal 130 34 Ibid. hal 131 35 Ibid. hal 132

Page 22: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15414/4/Bab 1.pdf · Berita Ratusan Mahasiswa Ospek UINSA Pingsan Kelaparan di media online Surabaya.tribunnews.com periode

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

22

jurnalis menggunakan perangkat retoris untuk membangun

citra, meningkatkan poin-poin yang menonjol pada sisi

tertentu dan meningkatkan gambaran yang diinginkan dari

suatu berita36. Struktur retoris berhubungan dengan cara

wartawan menekankan arti tertentu. Dengan kata lain,

struktur retoris memakai pilihan kata, idiom, grafik,

gambar, yang juga dipakai guna memberi penekanan pada

arti tertentu37. Leksikon, merupakan pemilihan atau

pemakaian kata-kata tertentu untuk menggambarkan

peristiwa. Pilihan ini tidak dilakukan secara kebetulan,

tetapi secara ideologis untuk menunjukan pemaknaan

seseorang terhadap fakta. Grafis, diwujudkan dalam bentuk

variasi huruf (ukuran, warna dan efek), caption, grafik,

gambar,tabel, foto, dan data lainnya. Termasuk juga

penempatan dan ukuran judul. Elemen grafis memberikan

efek kognitif dan menunjukkan apakah suatu informasi itu

dianggap penting dan menarik sehingga harus difokuskan.

Metafora, merupakan kiasan yang mempunyai persamaan

sifat atau benda atau hal yang bisa dinyatakan dengan kata

atau frase untuk mendukung dan menekankan pesan utama

yang akan disampaikan.

36 Ibid. hal 132 37 Sobur, Analisis Teks Media.( Remaja Rosdakarya:Bandung. 2001). Hal 176

Page 23: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15414/4/Bab 1.pdf · Berita Ratusan Mahasiswa Ospek UINSA Pingsan Kelaparan di media online Surabaya.tribunnews.com periode

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

23

3. Obyek Penelitian

Dalam penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian yaitu

berita Pingsannya ratusan mahasiswa Ospek UINSA yang

mengkaitkan nama baik UINSA Surabaya, Yang diberitakan oleh

media online Surabaya.tribunnews.com sebagai berikut:

Tabel 1.1

Berita Ratusan Mahasiswa Ospek UINSA pingsan

kelaparan

No Judul Berita Hari/Tanggal

Ratusan Mahasiswa Ospek

UINSA Pingsan kelaparan

Kamis, 27 Agustus 2015

Berita di atas merupakan berita yang di sajikan oleh

surabaya.tribunnews.com pada hari Kamis, 27 Agustus 2015.

4. Sumber Data

Secara garis besar data dalam penelitian komunikasi kualitatif juga

dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis: (a) data yang diperoleh

dari interview, (b) data yang diperoleh dari observasi, dan (c) data

yang berupa dokumen, teks, atau karya seni yang kemudian

dinarasikan (dikonversikan ke dalam bentuk narasi)38. Dalam

penelitian ini menggunakan dua jenis data, yaitu data primer dan

data sekunder. Data Primer disini berupa hasil rekapan berita yang

didapat dari berita online surabaya.tribunnews.com. Data Sekunder

38 Ibid, hal 96

Page 24: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15414/4/Bab 1.pdf · Berita Ratusan Mahasiswa Ospek UINSA Pingsan Kelaparan di media online Surabaya.tribunnews.com periode

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

24

adalah data yang didapat dengan menggunakan buku-buku untuk

mendukung teori serta mempelajari dokumen, laporan dan naskah-

naskah lain yang berhubungan dengan penelitian. Data sekunder

disini diperoleh melalui buku-buku, artikel, internet, dan sumber-

sumber lain.

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengambilan dalam penelitian komunikasi kualitatif lebih

mendasarkan diri pada pertimbangan-pertimbangan tertentu

(purposseful selection) sesuai dengan tujuan penelitian. Teknik

cuplikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive

sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan kecenderungan

peneliti memilih data yang dianggap mewakili informasi dan

permasalahan secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi

sumber yang mantap.39

Teknik pengambilan sampel ini pada dasarnya bertolak dari

identifikasi tentang kasus-kasus yang paling menonjol, paling

sering, atau paling biasa muncul dalam kelompok-kelompok yang

diamati. Disini peneliti, untuk upaya mengambil sampel terlebih

dahulu memisahkan data berdasarkan kelompok-kelompok dengan

memperhatikan karakter-karakter tertentu, kemudian peneliti

mengambil sampel untuk mewakili masing-masing kelompok

dengan memperhatikan sifat tipikal, yakni kasus-kasus yang

39 Ibid, hal.88

Page 25: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15414/4/Bab 1.pdf · Berita Ratusan Mahasiswa Ospek UINSA Pingsan Kelaparan di media online Surabaya.tribunnews.com periode

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

25

menonjol.40 Dalam penelitian ini, dipilih berita mengenai Ratusan

Mahasiswa Ospek UINSA pingsan kelaparan, yang dianggap dapat

mewakili informasi yang dibutuhkan, dengan komposisi seperti

yang dipaparkan di atas.

6. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam metode

ilmiah. Dengan analisis, data tersebut dapat diberi arti dan makna

yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Anaalisis

data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang

lebih mudah dibaca dan interpretasikan.41

Penelitian ini menggunakan analisis framing, framing sering

digunakan untuk menggambarkan proses seleksi dan menonjolkan

aspek tertentu dari realitas oleh media. Framing dapat dipandang

sebagai penempatan informasi-informasi dalam konteks yang khas

sehingga isu tertentu mendapatkan alokasi lebih besar dari isu yang

lain42. Gagasan tentang framing pertama kali dilontarkan oleh

Baterson tahun 195543. Mulanya frame dimaknai sebagai struktur

konseptual atau perangkat kepercayaan yang mengorganisir

pandangan politik, kebijakan dan wacana serta yang menyediakan

kategori-kategori standar untuk mengapresiasi realitas. Konsep ini

kemudian dikembangkan lebih jauh oleh Goffman pada 1974, yang

40 Ibid,, hal .93-94 41 Marsi Singarimbun, Metode Penelitian Survey (Jakarta: LP3LS, 1989). hal 263. 42 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media ( Yogyakarta:

LKiS , 1999), hal 20 43 Sobur, Analisa Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisa Wacana, Analisa

Semiotika dan Analisa Framing, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002). hal 161

Page 26: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15414/4/Bab 1.pdf · Berita Ratusan Mahasiswa Ospek UINSA Pingsan Kelaparan di media online Surabaya.tribunnews.com periode

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

26

mengandaikan frame sebagai kepingan-kepingan perilaku (strips of

behavior) yang membimbing individu dalam membaca realitas44.

Ada beberapa definisi mengenai framing dari beberapa peneliti.

Robert M. Entman lebih lanjut mendefinisikan framing sebagai

“seleksi dari berbagai aspek realitas yang diterima dan membuat

peristiwa itu lebih menonjol dalam suatu teks komunikasi, dalam

banyak hal itu berarti menyajikan secara khusus definisi terhadap

masalah, interpretasi sebagai akibat, evaluasi moral dan tawaran

penyelesaian sebagaimana masalah itu digambarkan”.

Pan dan Kosicki mendefinisikan framing sebagai strategi

konstruksi dan memproses berita. Perangkat kognisi yang

digunakan dalam mengkode informasi, menafsirkan peristiwa dan

dihubungkan dengan rutinitas dan konversi pembentukan berita45.

Pan dan Kosicki menyatakan bahwa terdapat dua konsepsi dari

framing yang saling berkaitan.

a. Dalam konsepsi psikologi yaitu bagaimana seseorang

memproses informasi dalam dirinya serta bagaimana

seseorang mengolah sejumlah informasi dan ditunjukkan

dalam skema tertentu.

b. Konsepsi sosiologis yaitu bagaimana individu menafsirkan

suatu peristiwa melalui cara pandang tertentu. Bagaimana

seseorang mengklasifikasikan, mengorganisasikan, dan

44 Ibid hal 162 45 Eriyanto, 2002: 68 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik

Media ( Yogyakarta: LKiS , 2002), hal 253

Page 27: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15414/4/Bab 1.pdf · Berita Ratusan Mahasiswa Ospek UINSA Pingsan Kelaparan di media online Surabaya.tribunnews.com periode

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

27

menafsirkan pengalaman sosialnya untuk mengerti dirinya

dan realitas di luar dirinya46.

46 Ibid, hal 253

Page 28: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15414/4/Bab 1.pdf · Berita Ratusan Mahasiswa Ospek UINSA Pingsan Kelaparan di media online Surabaya.tribunnews.com periode

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

28

I. Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah dalam pembahasan adalah dengan

sistematika seperti berikut :

BAB I PENDAHULUAN: Pada bab ini menguraikan tentang latar

belakang, rumusan masalah dan fokus penelitian, tujuan penelitian,

manfaat hasil penelitian, penelitian terdahulu, definisi konsep

penelitian, kerangka pikir penelitian, metode penelitian, sistematika

pembahasan dan jadwal penelitian.

BAB II KAJIAN TEORITIS: Pada bab ini menguraikan tentang kajian

pustaka dan kajian teori yang berkaitan dengan penelitian.

BAB III PAPARAN DATA PENELITIAN: Pada bab ini menguraikan

tentang profil data dan deskripsi hasil yang berkaitan dengan

penelitian.

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN: Pada bab ini

menguraikan tentang analisis data dan konfirmasi dengan teori yang

berkaitan dengan peneliti.

BAB V PENUTUP: Pada bab ini menguraikan tentang simpulan dan

rekomendasi dengan teori yang berkaitan dengan penelitian.