bab i pendahuluan 1.1 latar belakangrepository.upi.edu/41760/2/s_geo_1501654_chapter1.pdftps 3r,...

15
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah suatu Negara yang kaya akan sumber daya alam. Sumber daya alam yang terdapat di Indonesia tentu sangatlah berguna. Potensi sumber daya alam tentu mampu meningkatan perekonomian suatu negara sehingga diperlukan adanya suatu pembangunan yang memiliki keterkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam yang tentunya mampu berpengaruh terhadap lingkungan hidup. Dalam upaya pembangunan tentu terdapat dampak positif dan negatif. Pembangunan di Indonesia sendiri mampu meningkatkan pendapatan nasional, namun disamping itu justru dapat menyebabkan adanya pencemaran yang dapat merusak lingkungan hidup sehingga dapat menurunkan kualitas lingkungan hidup. Dalam Rapat Kordinasi Nasional Kementerian Lingkungan Hidup yang diadakan pada tanggal 1-2 April 2013 di Jakarta mengenai permasalahan lingkungan di Negara Indonesia terdapat beberapa permasalahan, antara lain : sekitar 50-70% merupakan isu pencemaran lingkungan utama adalah permasalahan pencemaran yang disebabkan oleh adanya kegiatan domestik berupa limbah padat maupun limbah cair atau persampahan. Permasalahan tersebut tentunya akan berdampak buruk pada permasalahan kerusakan ekosistem yang terus mengalami peningkatan, baik ekosistem di danau, ekosistem di sungai, ekosistem di teluk, ekosistem di pesisir dan ekosistem di pantai (KLH 2013). Dari berbagai permasalahan lingkungan yang ada, sampah menjadi salah satu faktor yang cukup besar yang menyebabkan adanya kerusakan lingkungan. Permasalahan sampah terjadi bukan hanya dalam skala lokal, namun sudah menjadi masalah Nasional bahkan Global. Permasalahan sampah perlu ditangani dengan serius oleh pemerintah daerah dan pemerintah pusat serta oleh penghasil sampah yaitu masyarakat. Permasalahan sampah yang terjadi salah satunya yaitu di Kabupaten Kuningan Jawa Barat dapat diakibatkan oleh pengelolaan sampah yang sangat kurang, sedangkan jumlah sampah yang dihasilkan terus bertambah Iyang Meydha Widyawan, 2019 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA BERBASIS TPS 3R DI DESA HAURKUNING KECAMATAN NUSAHERANG KABUPATEN KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

Upload: others

Post on 28-Nov-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.upi.edu/41760/2/S_GEO_1501654_Chapter1.pdfTPS 3R, serta terdapat pula mesin-mesin pencacah yang rusak dan tidak dapat dioperasikan. Sehingga

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah suatu Negara yang kaya akan sumber daya alam. Sumber

daya alam yang terdapat di Indonesia tentu sangatlah berguna. Potensi sumber

daya alam tentu mampu meningkatan perekonomian suatu negara sehingga

diperlukan adanya suatu pembangunan yang memiliki keterkaitan dengan

pengelolaan sumber daya alam yang tentunya mampu berpengaruh terhadap

lingkungan hidup. Dalam upaya pembangunan tentu terdapat dampak positif dan

negatif. Pembangunan di Indonesia sendiri mampu meningkatkan pendapatan

nasional, namun disamping itu justru dapat menyebabkan adanya pencemaran

yang dapat merusak lingkungan hidup sehingga dapat menurunkan kualitas

lingkungan hidup.

Dalam Rapat Kordinasi Nasional Kementerian Lingkungan Hidup yang

diadakan pada tanggal 1-2 April 2013 di Jakarta mengenai permasalahan

lingkungan di Negara Indonesia terdapat beberapa permasalahan, antara lain :

sekitar 50-70% merupakan isu pencemaran lingkungan utama adalah

permasalahan pencemaran yang disebabkan oleh adanya kegiatan domestik berupa

limbah padat maupun limbah cair atau persampahan. Permasalahan tersebut

tentunya akan berdampak buruk pada permasalahan kerusakan ekosistem yang

terus mengalami peningkatan, baik ekosistem di danau, ekosistem di sungai,

ekosistem di teluk, ekosistem di pesisir dan ekosistem di pantai (KLH 2013).

Dari berbagai permasalahan lingkungan yang ada, sampah menjadi salah

satu faktor yang cukup besar yang menyebabkan adanya kerusakan lingkungan.

Permasalahan sampah terjadi bukan hanya dalam skala lokal, namun sudah

menjadi masalah Nasional bahkan Global. Permasalahan sampah perlu ditangani

dengan serius oleh pemerintah daerah dan pemerintah pusat serta oleh penghasil

sampah yaitu masyarakat. Permasalahan sampah yang terjadi salah satunya yaitu

di Kabupaten Kuningan Jawa Barat dapat diakibatkan oleh pengelolaan sampah

yang sangat kurang, sedangkan jumlah sampah yang dihasilkan terus bertambah

Iyang Meydha Widyawan, 2019 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA BERBASIS TPS 3R DI DESA HAURKUNING KECAMATAN NUSAHERANG KABUPATEN KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.upi.edu/41760/2/S_GEO_1501654_Chapter1.pdfTPS 3R, serta terdapat pula mesin-mesin pencacah yang rusak dan tidak dapat dioperasikan. Sehingga

2

beriringan dengan pertambahan jumlah penduduk. Menurut UU Republik

Indonesia nomor 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah bahwa pertambahan

jumlah sampah yang dihasilkan dipengaruhi oleh jumlah penduduk. Oleh sebab itu

apabila semakin meningkatnya jumlah penduduk pada suatu wilayah dengan

prilaku hidup konsumtif, semakin variatif jenis sampah dan karakteristik sampah

yang disebabkan oleh masyarakat, maka jumlah sampah yang dihasilkan akan

meningkat pula begitu juga dengan ragam atau macam sampah yang dihasilkan.

Sehingga dalam cara pemilahan sampah akan mengalami kerumitan sebab jenis

sampah yang dihasilkan oleh masyarakat perharinya semakin banyak.

(Martinawati, dkk, 2016).

Jumlah penduduk Kabupaten Kuningan dalam kurun watu 3 tahun terakhir

yaitu pada tahun 2015 jumlah penduduk Kabupaten Kuningan sebanyak

1.055.417, dan mengalami peningkatan di tahun 2016 menjadi sebanyak

1.061.886, kemudian di tahun 2017 jumlah penduduk Kabupaten Kuningan terus

bertambah menjadi 1.068.201. Sehingga persentase pertumbuhan penduduk dari

tahun 2015-2017 sebesar 1,2 % (Badan Pusat Statistik Kabupaten Kuningan).

Menurut Bupati Kuningan dalam peresmian TPS 3R di Desa Haurkuning,

Desa Luragung Landeuh dan Desa Cilimus menjelaskan bahwa jumlah sampah

yang dihasilkan dalam kurun waktu satu hari di Kabupaten Kuningan mampu

mencapai angka 1200 ton sehingga masalah ini menjadi tangung jawab bersama

dari berbagai pihak dalam penanggulangannya. Oleh sebab itu, perlu adanya

kesadaran masyarakat untuk dapat membuang sampah sesuai pada tempatnya.

Tabel 1.1

Sumber Sampah Periode 2017-2018 di Kabupaten Kuningan

No Timbulan Sampah Persentase

1. Sampah rumah tangga 70,20 %

2. Sampah kantor 10 %

3. Sampah pasar tradisional 6,89 %

4. Sampah fasilitas publik 5,91 %

5. Sampah pusat perniagaan 4,67 %

6. Sampah Kawasan 2.09 %

7. Sampah lain 0,26 %

Sumber : SIPSN Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Iyang Meydha Widyawan, 2019 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA BERBASIS TPS 3R DI DESA HAURKUNING KECAMATAN NUSAHERANG KABUPATEN KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.upi.edu/41760/2/S_GEO_1501654_Chapter1.pdfTPS 3R, serta terdapat pula mesin-mesin pencacah yang rusak dan tidak dapat dioperasikan. Sehingga

3

Persentase timbulan sampah terbesar di Kabupaten Kuningan periode 2017–

2018 yaitu sampah rumah tangga dengan jumlah persentase 70,20 %, dan

persentase timbulan sampah peringkat 2 yaitu sampah kantor dengan jumlah

persentase 10 %, kemudian persentase timbulan sampah peringkat 3 yaitu sampah

pasar tradisional dengan jumlah persentase 6,89 %, dan persentase timbulan

sampah peringkat 4 yaitu sampah fasilitas publik dengan jumlah persentase 5.91

%, kemudian persentase timbulan sampah peringkat 5 yaitu sampah pusat

perniagaan dengan jumlah persentase 4,67 %, serta persentase timbulan sampah

peringkat 6 yaitu sampah kawasan dengan jumlah persentase 2.09 %, dan untuk

persentase timbulan sampah peringkat terakhir yaitu sampah lain dengan jumlah

persentase sebesar 0,26 %.

Permasalahan sampah rumah tangga di Kabupaten Kuningan perlu untuk

segera diatasi. Permasalahan sampah harus diatasi dengan pengelolaan sampah

dengan cara yang baik dan benar, serta harus sesuai dengan peraturan yang ada

serta yang mampu memberikan keuntungan bagi lingkungan dan masyarakat.

Pemerintah telah berupaya dalam mengatasi permasalahan sampah yaitu dengan

dirumuskannya UU No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Dalam

UUPS dijelaskan proses pengelolaan sampah, yaitu pengurangan sampah yang

terdiri dari kegiatan pembatasan timbunan sampah, daur ulang sampah dan

pemanfaatan sampah. Serta penanganan sampah yang terdiri dari proses

pemilahan sampah dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampah

berdasarkan jenisnya serta pemindahan dari sumber sampah ke TPS kemudian ke

TPA. (Diwyacitra Tansatrisna, 2014).

Dalam Perda Kabupaten Kuningan Nomor 04 Tahun 2010 Tentang

Pengelolaan Sampah Pasal 9 ayat (1) Setiap orang dalam pengelolaan sampah

wajib mengurangi dan menangani sampah dengan cara yang berwawasan

lingkungan; dan ayat (2) Pengurangan dan penanganan sampah sebagaimana

dimaksud pada Ayat (1) yaitu dengan cara mengurangi, memakai kembali, dan

mendaur ulang. Pemerintah Kabupaten Kuningan telah berupaya dalam

pengelolaan sampah rumah tangga dengan diberikannya TPS 3R dibeberapa Desa

Iyang Meydha Widyawan, 2019 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA BERBASIS TPS

3R DI DESA HAURKUNING KECAMATAN NUSAHERANG KABUPATEN KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.upi.edu/41760/2/S_GEO_1501654_Chapter1.pdfTPS 3R, serta terdapat pula mesin-mesin pencacah yang rusak dan tidak dapat dioperasikan. Sehingga

4

yang tersebar di berbeda kecamatan, hal ini seiring dengan Peraturan Daerah

Kabupaten Kuningan Nomor 04 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Sampah Pasal

11 ayat (1) Pengelolaan sampah meliputi : a. Pengurangan Sampah; b. Penanganan

Sampah, dan ayat (2) Penyelenggaraan Pengelolaan Sampah sebagaimana

dimaksud pada Ayat (1) dilaksanakan secara terpadu oleh Pemerintah Daerah

bersama masyarakat. Serta Pasal 12 ayat (1) Pengurangan sampah sebagaimana

dimaksud dalam pasal 11 huruf a adalah kegiatan memperlakukan sampah dengan

cara 3 R (Reduce, Reuse dan Recycle), meliputi : a. Pembatasan Timbulan Sampah

; b. Pemanfataan Kembali Sampah; c. Pendauran Ulang Sampah.

Tabel 1.2

TPS 3R di Kabupaten Kuningan

No. Lokasi Sudah Tidak/ Tahun Jumlah

Desa Kecamatan Berjalan Belum Pendirian Penduduk Berjalan

1. Caracas Cilimus √ 2013 5.677

2. Linggasana Cilimus √ 2015 1.866

3. Cilimus Cilimus √ 2016 8.433

4. Jalaksana Jalaksana √ 2013 6.943

5 Babakanmulya Jalaksana √ 2015 3.846

6. Manis Kidul Jalaksana √ 2015 6.540

7. Manis Kaler Jalaksana √ 2012 4.551

8. Ragawacana Kramatmulya √ 2014 3.206

9. Widarasari Kramatmulya √ 2017 1.668

10. Kalapagunung Kramatmulya √ 2018 4.464

11. Kelurahan Cipari Cigugur √ 2018 4.234

12. Kelurahan Cigugur Cigugur √ 2018 7.058

13. Kelurahan Awirarangan Kuningan √ 2017 9.290

14. Ancaran Kuningan √ 2018 8.310

15. Ciputat Ciawigebang √ 2015 4.644

16. Luragung Landeuh Luragung √ 2016 4.851

17. Sindangsuka Luragung √ 2018 1.347

18. Cibeureum Cibeureum √ 2018 4.995

19. Haurkuning Nusaherang √ 2016 4.574

20. Nanggerangjaya Mandirancan √ 2018 3.104

21. Ciwaru Ciwaru √ 2012 7.936

Jumlah 107.537 Sumber : DLH Kabupaten Kuningan dan Hasil Observasi Awal Peneliti, 2019

Iyang Meydha Widyawan, 2019 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA BERBASIS TPS 3R DI DESA HAURKUNING KECAMATAN NUSAHERANG KABUPATEN KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.upi.edu/41760/2/S_GEO_1501654_Chapter1.pdfTPS 3R, serta terdapat pula mesin-mesin pencacah yang rusak dan tidak dapat dioperasikan. Sehingga

5

Pemerintah Kabupaten Kuningan terus berupaya dalam melakukan

pembenahan dan penanganan sampah, bukan hanya dilakukan diperkotaan

melainkan juga dipedesaan. Salah satu upaya Pemerintah Daerah Kabupaten

Kuningan dalam melakukan penanganan permasalahan sampah rumah tangga

yaitu melalui sarana Tempat Pengolahan Sampah Reuse, Reduce dan Recycle

(TPS 3R). Pengelolaan sampah rumah tangga tentu harus dilakukan oleh beberapa

pihak, bukan hanya pemerintah saja, melainkan masyarakat sebagai penghasil

sampah itu sendiri sangat perlu ikut berpartisipasi. Peningkatan partisipasi

masyarakat dalam pengelolaan sampah sangat dibutuhkan melalui pengurangan

sampah untuk menghindari kemungkinan dampak negatif yang diakibatkan oleh

adanya penumpukan sampah di lingkungan Hernawati (dalam Susanti, dkk.,2017).

Berdasarkan hasil dari observasi awal di lapangan oleh penulis, dari jumlah TPS

3R di Kabupaten Kuningan sebanyak 21 TPS 3R ditemukan bahwa tidak semua

TPS 3R berjalan sebagaimana mestinya. TPS 3R di Kabupaten Kuningan yang

berjalan atau berstatus aktif hanya terdapat 1 TPS 3R, yaitu TPS 3R di Desa

Haurkuning.

Desa Haurkuning menjadi satu-satunya Desa yang menjalankan TPS 3R

sebagaimana mestinya. TPS 3R di Desa Haurkuning bernama TPS 3R Songajaya

yang dibangun di lahan tanah bengkok yang beralamat di RT 04 RW 05 Dusun

Kliwon. Berjalannya TPS 3R di Desa ini dikarenakan adanya beberapa penyebab

yang tentunya belum terlaksana atau tidak terlaksana di Desa lainnya yaitu di

Desa Haurkuning telah diadakan penyuluhan/sosialisasi/pelatihan tentang

pengelolaan sampah, selain itu terdapat pula SDM yang mampu mengoperasikan

mesin pencacah sampah organik dan anorganik yang diberikan sebagai bantuan

dari Provinsi Jawa Barat yang bekerja sama dengan Pemerintah Daerah

Kabupaten Kuningan dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kuningan, selain

itu terdapat SDM yang bersedia menjadi petugas di TPS 3R yang terdiri dari 2

orang petugas untuk bidang persampahan seperti pengangkutan dan pemilahan

sampah, sedangkan 1 orang petugas yaitu khusus untuk mengoperasikan mesin

pencacah plastik. Sedangkan Desa-desa lain yang memiliki TPS 3R namun

Iyang Meydha Widyawan, 2019 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA BERBASIS TPS 3R DI DESA HAURKUNING KECAMATAN NUSAHERANG KABUPATEN KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.upi.edu/41760/2/S_GEO_1501654_Chapter1.pdfTPS 3R, serta terdapat pula mesin-mesin pencacah yang rusak dan tidak dapat dioperasikan. Sehingga

6

tidak/belum berjalan disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain yaitu belum

mendapatkan penyuluhan/sosialisasi/pelatihan tentang pengelolaan sampah

sehingga masyarakat atau aparat Desa tidak tahu bagaimana cara mengoperasikan

mesin pencacah, selain itu tidak adanya SDM yang bersedia menjadi petugas di

TPS 3R, serta terdapat pula mesin-mesin pencacah yang rusak dan tidak dapat

dioperasikan. Sehingga TPS 3R hanya dijadikan sebagai tempat untuk menimbun

sampah yang nantinya akan diangkut ke TPA, padahal salah satu fungsi dari TPS

3R yaitu untuk mengurangi jumlah timbunan sampah di TPA. Berikut ini adalah

tabel TPS 3R yang berstatus aktif atau berjalan :

Tabel 1.3

TPS 3R berstatus Aktif di Kabupaten Kuningan

No Lokasi Tahun Pendirian Jumlah KK

Desa Kecamatan

1. Haurkuning Nusaherang 2016 1.118

Jumlah 1.118

Sumber : Perhitungan Peneliti

Melihat kondisi tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

Berbasis TPS 3R Di Desa Haurkuning Kecamatan Nusaherang Kabupaten

Kuningan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah

tangga berbasis TPS 3R di Desa Haurkuning dalam bentuk buah pikiran?

2. Bagaimana tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah

tangga berbasis TPS 3R di Desa Haurkuning dalam bentuk harta benda?

3. Bagaimana tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah

tangga berbasis TPS 3R di Desa Haurkuning dalam bentuk tenaga?

4. Bagaimana tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah

tangga berbasis TPS 3R di Desa Haurkuning dalam bentuk keterampilan?

Iyang Meydha Widyawan, 2019 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA BERBASIS TPS 3R DI DESA HAURKUNING KECAMATAN NUSAHERANG KABUPATEN KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.upi.edu/41760/2/S_GEO_1501654_Chapter1.pdfTPS 3R, serta terdapat pula mesin-mesin pencacah yang rusak dan tidak dapat dioperasikan. Sehingga

7

5. Bagaimana tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah

tangga berbasis TPS 3R di Desa Haurkuning dalam bentuk sosial?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Menganalisis tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah

rumah tangga berbasis TPS 3R di Desa Haurkuning dalam bentuk buah

pikiran

2. Menganalisis tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah

rumah tangga berbasis TPS 3R di Desa Haurkuning dalam bentuk harta

benda

3. Menganalisis tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah

rumah tangga berbasis TPS 3R di Desa Haurkuning dalam bentuk tenaga

4. Menganalisis tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah

rumah tangga berbasis TPS 3R di Desa Haurkuning dalam bentuk

keterampilan

5. Menganalisis tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah

rumah tangga berbasis TPS 3R di Desa Haurkuning dalam bentuk sosial

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penulis mengharapkan hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan

dan kajian bagi para pembaca yang memiliki ketertarikan untuk melakukan

penelitian yang sama atau hanya sekedar mengetahui mengenai partisipasi

masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga berbasis TPS 3R serta

sebagai masukan dan informasi untuk penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Sebagai sebagian dari satu syarat yang harus dilakukan oleh penulis

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Departemen Geografi

Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosisal Universitas Pendidikan

Indonesia

Iyang Meydha Widyawan, 2019 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA BERBASIS TPS 3R DI DESA HAURKUNING KECAMATAN NUSAHERANG KABUPATEN KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.upi.edu/41760/2/S_GEO_1501654_Chapter1.pdfTPS 3R, serta terdapat pula mesin-mesin pencacah yang rusak dan tidak dapat dioperasikan. Sehingga

8

b. Manfaat bagi Peran Pemerintah

Penulis mengharapkan hasil dari penelitian ini dapat menjadi bahan

evaluasi dari keberhasilan program Pemerintah Kabupaten Kuningan

dalam melaksanakan berbagai program pengelolaan sampah

c. Manfaat Bagi Masyarakat

Penulis mengarapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan

pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga

lingkungan dan pentingnya berperan serta dalam program pemerintah

demi menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi jumlah timbunan

sampah di TPA.

1.5 Struktur Organisasi Skripsi

Penelitian ini terbagi ke dalam tujuh bagian, sebagai berikut :

1. BAB I Pendahuluan

Pada bab I pendahuluan ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, struktur organisasi skripsi dan keaslian

penelitian.

2. BAB II Kajian Pustaka

Pada bab II kajian pustaka ini berisi tinjauan pustaka yang terdiri dari teori-

teori yang relevan dan mendukung seperti teori tentang persampahan dan

partisipasi masyarakat.

3. BAB III Metodologi Penelitian

Pada bab III metodologi penelitian ini berisi lokasi penelitian, metode

penelitian, pendekatan geografi, populasi dan sampel, desain penelitian,

variabel penelitian, definisi operasional, alat dan bahan, teknik pengumpulan

data, teknik pengolahan data, dan teknik analisis data.

4. BAB IV Hasil dan Pembahasan

Pada bab IV hasil dan pembahasan ini berisi hasil penelitian yaitu gambaran

umum penelitian dan pembahasan terkait tingkat partisipasi masyarakat dalam

pengelolaan sampah rumah tangga berbasis TPS 3R di Desa Haurkuning.

5. BAB V Kesimpulan dan Saran

Iyang Meydha Widyawan, 2019 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA BERBASIS TPS 3R DI DESA HAURKUNING KECAMATAN NUSAHERANG KABUPATEN KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.upi.edu/41760/2/S_GEO_1501654_Chapter1.pdfTPS 3R, serta terdapat pula mesin-mesin pencacah yang rusak dan tidak dapat dioperasikan. Sehingga

9

Pada bab V kesimpulan dan saran ini berisi kesimpulan dan rekomendasi yang

menjelaskan inti dari hasil dan analisis penelitian.

6. Daftar Pustaka dan Lampiran-lampiran

1.6 Keaslian Penelitian

Keaslian penelitian terdiri dari penelitian-penelitian terdahulu yang relevan

yang mempunyai kesamaan tema, masalah, lokasi maupun metode penelitian.

Telah banyak dilakukan penelitian oleh beberapa peneliti terdahulu mengenai

penelitian partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah di berbagai lokasi,

akan tetapi terdapat perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian terdahulu,

dimana penelitian ini lebih difokuskan pada bentuk partisipasi masyarakat yang

berada di wilayah yang memiliki TPS 3R aktif atau berjalan. Adapun rincian

keaslian penelitian sebagai berikut :

Iyang Meydha Widyawan, 2019 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA BERBASIS TPS 3R DI DESA HAURKUNING KECAMATAN NUSAHERANG KABUPATEN KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.upi.edu/41760/2/S_GEO_1501654_Chapter1.pdfTPS 3R, serta terdapat pula mesin-mesin pencacah yang rusak dan tidak dapat dioperasikan. Sehingga

10

Tabel 1.4

Penelitian Terdahulu

Penulis Judul Metode Hasil

Devi Hernawati, Partisipasi Masyarakat dalam Menggunakan penelitian Partisipasi masyarakat sangat besar dalam

Choirul Saleh, Pengelolaan Sampah Berbasis kualitatif pembangunan TPST, dalam perencanaan,

Suwondo 3R (Reduce. Reuse, Recycle) Teknik pengumpulan data pelaksanaan pembangunan TPST.

(Jurnal) (Studi Pada Tempat Pengelolaan dilakukan secara trianggulasi Partisipasi masyarakat sangat besar dalam

Sampah Terpadu di Desa (gabungan) memelihara danmemanfaatkanhasil

Mulyoagung Kecamatan Dau Analisis data bersifat induktif, pembangunan TPST.

Kabupaten Malang) dan hasil penelitian kualitatif Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan

lebih menekankan makna sampah berbasis 3R dalam skala individu

daripada generalisasi. memang kurang

Fokus dalam penelitian ini Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan

adalah: (1) Partisipasi sampah berbasis 3R dalam skala kelompok

masyarakat dalam sangat baik.

pembangunan TPST, (2)

Partisipasi masyarakat dalam

pengelolaan sampah berbasis

3R.

Diwyacitra Persepsi Dan Partisipasi Menggunakan metode Masyarakat memiliki persepsi positif dan

Tansatrisna Masyarakat Dalam Pengelolaan penelitian survei dengan partisipasi tinggi dalam pengelolaan sampah

(2014) Sampah Rumah Tangga pedekatan kuantitatif yang rumah tangga Iyang Meydha Widyawan, 2019 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA BERBASIS TPS 3R DI DESA HAURKUNING KECAMATAN NUSAHERANG KABUPATEN KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.upi.edu/41760/2/S_GEO_1501654_Chapter1.pdfTPS 3R, serta terdapat pula mesin-mesin pencacah yang rusak dan tidak dapat dioperasikan. Sehingga

11

Skripsi didukung oleh data kualitatif. Terdapat hubungan yang nyata antara faktor

internal dan eksternal individu dengan

persepsi masyarakat terhadap pengelolaan

sampah rumah tangga

Terdapat hubungan nyata antara persepsi

masyarakat terhadap pengelolaan sampah

rumah tangga dengan partisipasi dalam

pengelolaan sampah rumah tangga

Martinawati, Partisipasi Masyarakat dalam Analisis data yang dilakukan Tingkat partisipasi masyarakat terhadap

Imron Zahri, Pengelolaan Sampah Rumah untuk menjawab tujuan dan pengelolaan sampah tergolong tinggi

dan M. Faizal Tangga: SebuahStudi di menguji hipotesis penelitian.

Usia dan lama bermukim mempunyai (2016) Kecamatan Sukarami Pengumpulan data

Jurnal

Kota Palembang

menggunakan kuesioner hubungan tingkat partisipasi masyarakat

terhadap pengelolaan sampah.

Pengolahan data secara tabulasi

Untuk menciptakan lingkungan bebas data

sampah dapat mengurangi beban pemerintah Analisis data menggunakan analisis deskriftif dan analisis dengan partisipasi masyarakat yang tinggi.

statistika

Faizal Ahmad Partisipasi Masyarakat Dalam Menggunakan pendekatan Pola partisipasi yang digambarkan berupa

(2012) Pengelolaan Sampah Berbasis kualitatif dengan jenis latar belakang partisipasi, bentuk partisipasi

Skripsi Komunitas Lokal (Studi deskriptif.

Tingkat partisipasi, faktor yang mendorong Deskriptif Bank Sampah Teknik analisis data dengan

“Poklili”, Kota Depok

model interaktif terdiri atas 4 partisipasi anggota bank sampah dalam

kegiatan pengelolaan sampah di Bank Iyang Meydha Widyawan, 2019 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA BERBASIS TPS 3R DI DESA HAURKUNING KECAMATAN NUSAHERANG KABUPATEN KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.upi.edu/41760/2/S_GEO_1501654_Chapter1.pdfTPS 3R, serta terdapat pula mesin-mesin pencacah yang rusak dan tidak dapat dioperasikan. Sehingga

Ragil Agus Partisipasi masyarakat dalam Teknik pengambilan data Faktor jenis pekerjaan berpengaruh pada

Prianto (2011) pengelolaan sampah di melalui observasi dan peran serta karena mempengaruhi derajat

kelurahan jombang kota wawancara yang didukung oleh aktifitas dalam kelompok dan mobilitas

semarang data sekunder dan data primer. individu.

Teknik analisis data yang Jenis pekerjaan seseorang berhubungan digunakan yaitu metode dengan waktu luang yang dimiliki, perhatian

analisis

kualitatif melalui

dengan lingkungan sekitar, pendapatan,

pengumpulan data, penyajian

wawasan dan sedikit banyak mempengaruhi

data, reduksi data dan

pola berpikir seseorang.

penarikan

kesimpulan

Semakin banyak waktu yang dipergunakan (verifikasi). untuk bekerja maka kesempatan berperan

serta semakin kecil.

Iyang Meydha Widyawan, 2019 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA BERBASIS TPS 3R DI DESA HAURKUNING KECAMATAN NUSAHERANG KABUPATEN KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Semakin lama seseorang tinggal dan menetap

Lamanya tinggal memiliki keterkaitan yang

kuat dengan bentuk peran serta masyarakat dalam

proses keterlibatan warga dalam pertemuan,

kegiatan fisik/kerja bakti.

Sampah “Poklili”. tahapan yang harus dilakukan

yaitu pengumpulan data, reduksi

data, display data dan tahap

penarikan kesimpulan atau

verifikasi

12

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.upi.edu/41760/2/S_GEO_1501654_Chapter1.pdfTPS 3R, serta terdapat pula mesin-mesin pencacah yang rusak dan tidak dapat dioperasikan. Sehingga

13

di suatu daerah pada umumnya akan

memberikan pengaruh positif bagi

perkembangan kehidupan psikologisnya

sehingga dapat merangsang rasa memiliki

yang mendalam, dan mampu menumbuhkan

kesadaran untuk memelihara, mengelola dan

mengembangkan hasil pembangunan

Semakin banyak jumlah tetangga yang

dikenal, semakin tinggi ikatan psikologis

dengan lingkungannya yang berpengaruh

pada besarnya keinginan untuk terlibat dalam

kegiatan bersama.

A.Ismawati Gambaran Partisipasi Teknik pengambilan data Gambaran pengetahuan, sikap masyarakat

(2013) Masyarakat dalam Pengelolaan melalui observasi dan dalam pengelolaan sampah pada Bank

Skripsi Sampah Pada Bank Sampah wawancara yang didukung oleh Sampah UKM Mandiri dikategorikan baik.

UKM Mandiri di RW 002 data sekunder dan data primer Gambaran tindakan masyarakat yang Kelurahan Tamamaung, berupa hasil dari wawancara merupakan nasabah dalam pengelolaan

Kecamatan Panakkukang, Kota

dan kuisioner.

sampah pada Bank Sampah UKM Mandiri

Makassar

Menggunakan Analisa univariat

dikategorikan baik.

dilakukan terhadap tiap

Gambaran tindakan masyarakat yang bukan variabel dari hasil penelitian.

. merupakan nasabah dalam pengelolaan sampah dikategorikan baik.

Iyang Meydha Widyawan, 2019 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA BERBASIS TPS 3R DI DESA HAURKUNING KECAMATAN NUSAHERANG KABUPATEN KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.upi.edu/41760/2/S_GEO_1501654_Chapter1.pdfTPS 3R, serta terdapat pula mesin-mesin pencacah yang rusak dan tidak dapat dioperasikan. Sehingga

14

Gambaran mobilisasi masyarakat dalam

pengelolaan sampah pada Bank Sampah

UKM Mandiri dikategorikan baik.

Gambaran partisipasi masyarakat dalam

pengelolaan sampah pada Bank Sampah

UKM Mandiri dikategorikan kurang.

Iyang Meydha Partisipasi Masyarakat dalam Metode yang digunakan dalam Tingkat partsipasi dalam bentuk ide/pikiran

Widyawan Pengelolaan Sampah Rumah penelitian ini yaitu metode

termasuk ke dalam kategori rendah

(2019) Tangga Berbasis TPS 3R di survey Sedangkan dalam bentuk harta benda, Desa Haurkuning

Kecamatan Nusaherang

Kabupaten Kuningan

tenaga, keterampilan dan sosial termasuk ke

dalam kategori sedang.

Teknik pengambilan data

Sehingga tingkat partisipasi masyarakat

menggunakan studi literatur, dalam penelitian ini termasuk ke dalam

instrumen/angket dan studi

kategori sedang.

dokumentasi Terdapat bentuk partisipasi yang paling

Teknik analisis data tinggi dalam penelitian ini yaitu partisipasi menggunakan presentase dan dalam bentuk harta benda yaitu membayar

biaya retribusi untuk pengangkutan sampah penskoringan.

rumah tangga, serta partisipasi dalam bentuk

tenaga yaitu memungut sampah yang

berserakan.

Sumber : Hasil olahan peneliti

Iyang Meydha Widyawan, 2019 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA BERBASIS TPS 3R DI DESA HAURKUNING KECAMATAN NUSAHERANG KABUPATEN KUNINGAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangrepository.upi.edu/41760/2/S_GEO_1501654_Chapter1.pdfTPS 3R, serta terdapat pula mesin-mesin pencacah yang rusak dan tidak dapat dioperasikan. Sehingga

15