bab i pendahuluan 1.1 latar belakangeprints.umm.ac.id/46963/2/bab i.pdf · klopo memanfaatkan waduk...

23
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Generasi muda lahir sebagai bagian dari peradaban dunia. Semangat perubahan terhadap hal yang dianggap bertentangan dengan nilai-nilai luhur yang dapat diyakini para pemuda menjadi landasan utama mereka dalam bergerak menentang sistem yang tidak sesuai. Sejarah membuktikan bahwasannya gerakan para kaum muda berhasil mempengaruhi semangat kebangsaan rakyat Indonesia untuk merdeka. Pada tahun 1928 misalnya, organisasi-organisasi kepemudaan lahir dengan bernafaskan semangat pemuda dengan istilah “jong” atau pemuda. Organisasi-organisasi pemuda yang ada di Indonesia pada dasarnya memiliki tujuan untuk dapat menghimpun remaja serta menyalurkan kesibukan remaja ke dalam hal yang produktif. Yang mana himpunan atau organisasi pemuda yang ada, di samping bermanfaat untuk memberikan sumbangan dalam pembangunan negaranya, juga berfungsi sebagai pengembangan sikap sosial generasi muda. Organisasi sendiri dapat dikelompokkan menjadi paguyuban ( Gemeinschaft) yakni yang didasarkan atas rasa ikatan batin yang telah terbentuk sejak lama dan bergantung pada interaksi antar individu atau primer. Kemudian Karang Taruna merupakan suatu bentuk organisasi kepemudaan yang berada di Indonesia yang merupakan sebuah tempat atau wadah dalam pengembangan dan pembangunan jiwa sosial terhadap generasi muda. Maka dari itu Karang Taruna dapat tumbuh melalui kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari masyarakat dan untuk masyarakat itu sendiri terutama oleh generasi muda yang ada di suatu wilayah desa, kelurahan atau bahkan komunitas sosial yang sederajat, terutama yang bergerak

Upload: others

Post on 28-Nov-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46963/2/BAB I.pdf · Klopo memanfaatkan Waduk tersebut sebagai tempat pemancingan serta untuk penangkaran ikan mujaer, nila,

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Generasi muda lahir sebagai bagian dari peradaban dunia. Semangat perubahan

terhadap hal yang dianggap bertentangan dengan nilai-nilai luhur yang dapat diyakini

para pemuda menjadi landasan utama mereka dalam bergerak menentang sistem yang

tidak sesuai. Sejarah membuktikan bahwasannya gerakan para kaum muda berhasil

mempengaruhi semangat kebangsaan rakyat Indonesia untuk merdeka. Pada tahun 1928

misalnya, organisasi-organisasi kepemudaan lahir dengan bernafaskan semangat

pemuda dengan istilah “jong” atau pemuda.

Organisasi-organisasi pemuda yang ada di Indonesia pada dasarnya memiliki

tujuan untuk dapat menghimpun remaja serta menyalurkan kesibukan remaja ke dalam

hal yang produktif. Yang mana himpunan atau organisasi pemuda yang ada, di samping

bermanfaat untuk memberikan sumbangan dalam pembangunan negaranya, juga

berfungsi sebagai pengembangan sikap sosial generasi muda. Organisasi sendiri dapat

dikelompokkan menjadi paguyuban (Gemeinschaft) yakni yang didasarkan atas rasa

ikatan batin yang telah terbentuk sejak lama dan bergantung pada interaksi antar

individu atau primer.

Kemudian Karang Taruna merupakan suatu bentuk organisasi kepemudaan yang

berada di Indonesia yang merupakan sebuah tempat atau wadah dalam pengembangan

dan pembangunan jiwa sosial terhadap generasi muda. Maka dari itu Karang Taruna

dapat tumbuh melalui kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari masyarakat dan

untuk masyarakat itu sendiri terutama oleh generasi muda yang ada di suatu wilayah

desa, kelurahan atau bahkan komunitas sosial yang sederajat, terutama yang bergerak

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46963/2/BAB I.pdf · Klopo memanfaatkan Waduk tersebut sebagai tempat pemancingan serta untuk penangkaran ikan mujaer, nila,

2

dalam bidang kesejahteraan sosial. Bidang kesejahteraan sosial meliputi bidang

ekonomi, keterampilan, keagamaan, olahraga, dan kesenian yang sesuai dengan tujuan

didirikannya organisasi karang taruna untuk memberikan pembinaan dan pemberdayaan

terhadap para remaja yang ada di dalam suatu desa atau wilayah itu sendiri. Sebagai

bentuk dari organisasi sosial, Karang Taruna yaitu tempat untuk mengembangkan

kegiatan seperti halnya perekonomian, sosial, dan budaya dengan memanfaatkaan

potensi yang ada di dalam lingkungan masyarakat, baik itu dari Sumber Daya Manusia

(SDM) atau pun dari Sumber Daya Alam (SDA) yang telah tersedia. begitu generasi

muda dapat berpartisipasi ke dalam pembangunan yang lebih baik. Demikian generasi

muda dapat berpartisipasi dan produktif dalam pembangunan yang lebih baik.

Selanjutnya guna untuk mendukung kegiatan masyarakat, perlu untuk mencapai

suatu tujuan yang merupakan keinginan dari semua masyarakat. Maka didirikan lah

organisasi guna untuk mewujudkan suatu keinginan yang ingin dicapai bersama.

Organisasi kepemudaan juga diperlukan untuk mengkoordinasikan sumber-sumber

yang telah ada untuk mendapatkan hasil maksimal. Kemudian Organisasi Karang

Taruna ini seharusnya mendapatkan suatu perhatian lebih dari masyarakat, pemerintah

atau dengan pihak-pihak yang terkait. Diketahui akhir-akhir ini telah banyak pemuda-

pemudi yang kurang mendapatkan perhatian dan juga sulitnya untuk mengekspresikan

diri, sehingga dapat dilihat apa yang remaja lakukan saat ini merupakan hal-hal yang

tidak diharapkan oleh semua pihak. Pada faktanya masih banyak pemuda-pemudi yang

tidak peduli atau tidak tanggap akan kegiatan-kegiatan pemuda-pemudi, misalnya

pemuda-pemudi yang sedang bekerja atau melanjutkan pendidikannya diluar daerah,

sehingga ini membuat mereka tak acuh terhadap kegiatan Karang Taruna, selain itu juga

pemuda-pemudi yang mengalami pernikahan dini lebih banyak meluangkan waktunya

untuk mengurus rumah tangga mereka masing-masing, dan masih banyak lainnya.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46963/2/BAB I.pdf · Klopo memanfaatkan Waduk tersebut sebagai tempat pemancingan serta untuk penangkaran ikan mujaer, nila,

3

Desa merupakan suatu wilayah yang penduduknya atau masyarakatnya bermata

pencaharian dibidang pertanian, bercocok tanam, atau agrarian, nelayan. Jika dilihat dari

segi sosial budaya, desa tampak dari hubungan sosial antar penduduknya yang bersifat

khas, yakni hubungan kekeluargaan, bersifat pribadi, tidak banyak pilihan, kurang

tampak adanya pengkotaan, atau dengan kata lain bersifat homogeny, serta bergotong-

royong. Kemudian pembangunan merupakan proses perubahan di dalam kehidupan

yang di dalamnya melibatkan masyarakat sebagai unsur yang tidak terpisahkan. Perlu

diketahui didalam konteks sebuah pembangunan pada desa wisata misalnya, melalui

perencanaan harus dimulai sejak awal dengan melibatkan masyarakat asli dari daerah

tersebut. Saat ini optimalisasi terhadap suatu wilayah atau desa, mulai banyak dilakukan

orang. Salah satu nya optimalisasi desa dilakukan dengan mengubah desa biasa menjadi

desa wisata. Dalam bentuk ini dilakukan pengembangan desa wisata yang tidak

dilepaskan dari ciri kegiatan masyarakat perdesaan yang telah ada, baik aspek ekonomi

maupun sosial budaya.

Secara mendasar atau secara esensial desa wisata merupakan pengembangan

suatu desa dengan memanfaatkan kemampuan unsur-unsur yang ada dalam masyarakat

dan desa yang berfungsi sebagai atribut produk wisata menjadi satu rangkaian aktivitas

pariwisata yang terpadu dan memiliki tema tertentu sesuai dengan karakteristik desa.

Dewasa ini, kejenuhan terhadap bentuk wisata modern dan ingin kembali merasakan

kehidupan di alam pedesaan serta berinteraksi dengan masyarakat dan aktifitas sosial

budayanya menyebabkan berkembangnya wisata di daerah-daerah pedesaan yang

kemudian dikemas dalam bentuk desa wisata.

Berdasarkan esensi desa wisata tersebut, maka suatu desa disebut sebagai desa

wisata apabila desa wisata tersebut adalah suatu kawasan pedesaan yang menawarkan

keseluruhan suasana yang mencerminkan keaslian pedesaan baik dari kehidupan sosial

ekonomi, sosial budaya, adat istiadat, keseharian, memiliki arsitektur bangunan dan

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46963/2/BAB I.pdf · Klopo memanfaatkan Waduk tersebut sebagai tempat pemancingan serta untuk penangkaran ikan mujaer, nila,

4

struktur tata ruang desa yang khas, atau kegiatan perekonomian yang unik dan menarik

serta mempunyai potensi untuk dikembangkannya berbagai komponen kepariwisataan,

misalnya atraksi, akomodasi, makanan-minuman dan kebutuhan wisata lainnya

(Hadiwijoyo, 2012:68).

Saat ini di Kabupaten Malang mulai banyak bermunculan destinasi-destinasi

wisata baru. Diantaranya terbentuknya destinasi Desa Wisata Panorama Jurang Toleh di

Desa Jatiguwi Kecamatan Sumberpucung, yaitu yang dipelopori oleh Karang Taruna

Muda Karya Desa Jatiguwi. Sebelumnya dilihat dari letak geografi, Desa Wisata

Panorama Jurang Toleh berada di Kebon Klopo lebih tepatnya di Desa Jatiguwi yang

mana daerah Kebon Klopo tersebut ikut dialiri Waduk Bendungan Ir. Sutami, Karang

Kates. Sebelumnya juga, mengapa ditempatkan di Dusun Jatimulyo? Karena

berdasarkan letak geografisnya dekat dengan waduk dan kebetulan di daerah dekat

waduk terdapat tanah atau lahan kosong. Dari situ juga, sebelumnya masyarakat Kebon

Klopo memanfaatkan Waduk tersebut sebagai tempat pemancingan serta untuk

penangkaran ikan mujaer, nila, lele, dll. Dikarenakan Desa Jatiguwi juga ikut

bekerjasama dengan Perum Jasatirta dan Kelompok Petani Ikan Desa Jatiguwi yang

sudah terbentuk, guna mengembangkan potensi alam dengan pemeliharaan ikan di

sungai Brantas dan Lahor dengan menggunakan jaring sekat.

Selain memanfaatkan sumber daya alam (SDA), Karang Taruna Muda Karya

Desa Jatiguwi ini terinspirasi dengan bermunculannya destinasi-destinasi wisata baru di

Kabupaten Malang, seperti kemunculannya Sumber Maron, Sumber Sirah, Kampung

Jodipan, Kampung Topeng dll sekaligus juga melihat angka pengangguran di Dusun

Jatimulyo tersebut. Maka dari itu dilihat dari segala aspek potensi desa, Desa Jatiguwi

memang belum memiliki potensi berbasis desa wisata. Bahkan dilihat dari segi

perekonomian pas-pasan dan juga tingkat pengangguran cukup banyak.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46963/2/BAB I.pdf · Klopo memanfaatkan Waduk tersebut sebagai tempat pemancingan serta untuk penangkaran ikan mujaer, nila,

5

Pengembangan Desa Wisata didorong oleh tiga faktor. Pertama, wilayah pedesaan

memiliki potensi alam dan budaya yang relatif lebih otentik daripada wilayah perkotaan,

masyarakat pedesaan masih menjalankan tradisi dan ritual-ritual budaya dan topografi

yang cukup serasi. Kedua, wilayah pedesaan memiliki lingkungan fisik yang relatif

masih asli atau belum banyak tercemar oleh ragam jenis polusi dibandingankan dengan

kawasan perkotaan. Ketiga, dalam tingkat tertentu daerah pedesaan menghadapi

perkembangan ekonomi yang relatif lambat, sehingga pemanfaatan potensi ekonomi,

sosial dan budaya masyarakat lokal secara optimal merupakan alasan rasional dalam

pengembangan pariwisata pedesaan (Damanik, 2013:69).

Desa Wisata dapat dijadikan sebagai alat untuk memberdayakan masyarakat

sekaligus menjadi sumber pemasukan bagi suatu wilayah. Dalam hal ini, proses

pengelolaan potensi alam menjadi sebuah obyek wisata desa dan juga tidak dapat

meninggalkan beberapa aspek pendukung seperti sumber daya manusia. Salah satu

sumber daya manusia tersebut adalah pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna.

Karang Taruna adalah generasi muda yang diharapkan dapat menjadi agen perubahan

pada suatu masyarakat di suatu wilayah. Salah satu bentuk fakta sosialnya saat ini mulai

banyak pemuda-pemudi yang berhasil mengembangkan sebuah inovasi maupun

menjadi sebuah agen perubahan sosial ekonomi di daerahnya. Salah satunya dimulai

dengan terbentuknya Desa Wisata Panorama Jurang Toleh pada awal tahun 2017

dengan memanfatkan lahan personal yang disetujui dan kemudian di dukung oleh

Pemerintah Desa Jatiguwi dengan sistem bagi hasil hingga sampai saat ini. Dari

terbentuknya Desa Wisata Panorama Jurang Toleh, juga dimulai aktifnya kembali

Organisasi Karang Taruna Muda Karya di Kelurahan Jatiguwi.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46963/2/BAB I.pdf · Klopo memanfaatkan Waduk tersebut sebagai tempat pemancingan serta untuk penangkaran ikan mujaer, nila,

6

Salah satu kabupaten di Jawa Timur yang mengembangkan serta memanfaatkan

potensi wisata alam dan budaya masyarakat yang dimiliki menjadi obyek dan daya tarik

wisata adalah Kabupaten Malang melalui Desa Wisata Jurang Toleh Bon Klopo yang

terletak di Dusun Jatimulyo Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung. Desa Wisata

Jurang Toleh memiliki berbagai potensi wisata yang dijadikan daya tarik bagi

wisatawan untuk berkunjung. Tempat wisata ini menyuguhkan beragam fasilitas seperti

danau yang unik. Pengunjung juga bisa menikmati hamparan taman bunga yang indah,

cocok untuk berteduh dan berfoto selfie. Apalagi, tren wisata sekarang ini cenderung

mengunggulkan spot-spot foto yang unik sebagai latar foto. Gazebo yang bertebaran

ikut memanjakan pengunjung untuk beristirahat. Selain itu, terdapat wahana lain seperti

dek terapung di pinggir danau yang memang di-setting sebagai tempat selfie. Ada juga

panggung yang menyatu dengan pohon seperti yang biasa dijumpai di tempat-tempat

wisata lain.

Dari beberapa penjelasan di atas, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian yang

bertujuan untuk mengetahui gambaran dan perkembangan serta pembangunan terhadap

adanya Desa Wisata Panorama Jurang Toleh di Desa Jatiguwi.

Pembahasan ini bertujuan untuk mengkaji berlangsungnya proses peran Karang

Taruna dalam kegiatan pengembangan Desa Wisata pada Desa Wisata Panorama Jurang

Toleh di Desa Jatiguwi. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

Dari Pemaparan latar belakang diatas maka dari itu penulis terinspirasi untuk

membuat judul: Peran Karang Taruna dalam Pengembangan Desa Wisata Panorama

Jurang Toleh di Desa Jatiguwi Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46963/2/BAB I.pdf · Klopo memanfaatkan Waduk tersebut sebagai tempat pemancingan serta untuk penangkaran ikan mujaer, nila,

7

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan deskripsi permasalahan yang telah dipaparkan dalam latar belakang,

maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1.2.1 Bagaimana peran Karang Taruna Muda Karya dalam kegiatan

pengembangan Desa Wisata Panorama Jurang Toleh di Desa Jatiguwi?

1.2.2 Bagaimana cara pengembangan Desa Wisata Panorama Jurang Toleh yang

dilakukan oleh Karang Taruna Muda Karya Desa Jatiguwi?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk:

1.3.1 Mengetahui peran Karang Taruna Desa Jatiguwi dalam kegiatan

pengembangan Desa Wisata Jurang Toleh.

1.3.2 Mengetahui cara pengembangan Desa Wisata Panorama Jurang Toleh yang

dilakukan oleh Karang Taruna Muda Karya Desa Jatiguwi.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat secara teoritis dan juga secara praktis, sebagai berikut:

1.4.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi

atau masukan bagi ilmu pembangunan sosiologi khususnya ilmu sosiologi

pembangunan, kemudian dapat untuk mengetahui bagaimana peran dan cara Karang

Taruna dalam kegiatan pengembangan Desa Wisata Jurang Toleh yang ada pada

Dusun Jatimulyo Desa Jatiguwi Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang.

Maka dari itu dapat diketahui bahwa peran Karang Taruna pada penelitian ini

menggunakan teori yang sesuai dengan peran Karang Taruna yaitu menggunakan

Teori Stuktur Fungsional - AGIL (Talcott Parsons).

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46963/2/BAB I.pdf · Klopo memanfaatkan Waduk tersebut sebagai tempat pemancingan serta untuk penangkaran ikan mujaer, nila,

8

1.4.2 Manfaat Praktis

Secara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan

bagi :

1) Manfaat bagi Karang Taruna, dari hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan

agar Karang Taruna Desa Jatiguwi untuk kedepannya agar tetap terus

berinovasi, berkarya, dan lain sebagainya guna untuk meningkatkan potensi

Desa Jatiguwi. Serta diharapkan untuk kedepannya Karang Taruna dapat terus

melakukan pembangunan desa yang dapat menunjang kesejahteraan serta

memakmurkan masyarakat Desa Jatiguwi.

2) Manfaat bagi Masyarakat, dari hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan

bagi masyarakat Desa Jatiguwi agar dapat tetap terus menjaga, merawat,

mengelola Wisata Jurang Toleh, dan lain-lain guna identity Desa Jatiguwi dan

generation yang akan mendatang Desa Jatiguwi.

3) Manfaat bagi Penulis, dari hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi

penulis, agar turut serta menjaga, melestarikan, mempromosikan Desa Wisata,

dan lain sebagainya.

4) Manfaat bagi Program Studi Sosiologi, dari hasil penelitian ini dapat dijadikan

bahan tambahan kajian dan masukan bagi Jurusan Sosiologi, melalui teori

pembangunan sosiologi dapat diterapkan melalui adanya peran Karang Taruna.

Serta dari peran Karang Taruna dapat pula merambah ke arah pembangunan,

pengembangan, serta pemberdayaan masyarakat Desa Jatiguwi.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46963/2/BAB I.pdf · Klopo memanfaatkan Waduk tersebut sebagai tempat pemancingan serta untuk penangkaran ikan mujaer, nila,

9

1.5 Definisi Konsep

Definisi konsep adalah pernyataan yang mengartikan atau memberi makna suatu

konsep istilah tertentu. Definisi konsep merupakan penggambaran secara umum dan

menyeluruh yang menyiratkan maksud dan konsep atau istilah tersebut bersifat

konstruktif, formal, dan mempunyai pengertian yang abstrak.

1.5.1 Peran

Peran adalah suatu konsep perilaku apa yang dapat dilaksanakan oleh

individu-individu dalam masyarakat sebagai organisasi. Dalam Kamus

Sosiologi peranan atau peran (role) adalah pelaksanaan hak dan kewajiban

seseorang sesuai dengan kedudukannya. Peran juga dapat dikatakan sebagai

perilaku individu, yang penting bagi struktur sosial masyarakat.

Pengertian peran menurut Soerjono Soekanto (2002:243), yaitu peran

merupakan aspek dinamis kedudukan (status), apabila seseorang melaksanakan

hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu

peranan. Dari hal diatas lebih lanjut kita lihat pendapat lain tentang peran yang

telah ditetapkan sebelumnya disebut sebagai peranan normatif. Sebagai peran

normatif dalam hubungannya dengan tugas dan kewajiban dinas perhubungan

dalam penegakan hukum mempunyai arti penegakan hukum secara total

enforcement, yaitu penegakan hukum secara penuh, (Soerjono Soekanto 1987:

220).

Peran adalah suatu rangkaian yang teratur yang ditimbulkan karena suatu

jabatan. Manusia sebagai makhluk sosial memiliki kecenderungan untuk hidup

berkelompok. Dalam kehidupan berkelompok tadi akan terjadi interaksi antara

anggota masyarakat yang satu dengan anggota masyarakat yang lainnya.

Tumbuhnya interaksi diantara mereka ada saling ketergantungan. Di dalam

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46963/2/BAB I.pdf · Klopo memanfaatkan Waduk tersebut sebagai tempat pemancingan serta untuk penangkaran ikan mujaer, nila,

10

kehidupan bermasyarakat itu munculah apa yang dinamakan peran (role). Peran

merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan seseorang, apabila seseorang

melaksanakan hak-hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka

orang yang bersangkutan menjalankan suatu peranan. Untuk memberikan

pemahaman yang lebih jelas ada baiknya terlebih dahulu kita pahami tentang

pengertian peran, (Miftah Thoha, 1997).

1.5.2 Karang Taruna

Karang Taruna secara eksplisit merupakan wadah pembinaan dan

pengembangan generasi muda yang aktif dalam pembangunan nasional serta

dalam bidang kesejahteraan sosial dimana Karang Taruna sebagai salah satu

bentuk wadah kreativitas generasi muda yang memiliki peranan sangat penting

bagi tumbuh kembangnya kegiatan yang dilakukan (Muslam et al., 2016).

1.5.3 Pengembangan

Pengembangan secara umum berarti pola pertumbuhan, perubahan secara

perlahan (evolution) dan perubahan secara bertahap. Menurut Seels & Richey

(Alim Sumarno, 2012) pengembangan berarti

proses menterjemahkan atau menjabarkan spesifikasi rancangan kedalam

bentuk fitur fisik. Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia nomor 18

tahun 2002 Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan yang telah

terbukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat dan aplikasi ilmu

pengetahuan dan teknologi yang telah ada atau menghasilkan teknologi baru

pengembangan sendiri merupakan proses yang digunakan untuk

mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Penelitian ini mengikuti

suatu langkah-langkah secara siklus. Langkah penelitian proses pengembangan

ini terdiri atas kajian tentang temuan penelitian produk yang akan

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46963/2/BAB I.pdf · Klopo memanfaatkan Waduk tersebut sebagai tempat pemancingan serta untuk penangkaran ikan mujaer, nila,

11

dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan temuan-temuan tersebut,

melakukan uji coba lapangan sesuai dengan latar dimana produk tersebut akan

dipakai, dan melakukan revisi terhadap hasil uji lapangan (Punaji Setyosari,

2013:222-223).

Menurut Panen (2001) bahwa bahan ajar merupakan bahan-bahan atau

materi pelajaran yang disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan

peserta didik dalam proses pembelajaran (Andi 2011:16).

1.5.4 Desa Wisata

Desa wisata adalah desa yang memiliki potensi keunikan dan daya tarik

wisata yang khas serta desa wisata sendiri merupakan suatu wilayah pedesaan

yang menawarkan keaslian baik dari segi sosial budaya, adat–istiadat,

keseharian, arsitektur tradisional, struktur tata ruang desa yang disajikan dalam

suatu-suatu bentuk integrasi komponen pariwisata antara lain seperti atraksi,

akomodasi dan fasilitas pendukung.

Menurut Priasukmana & Mulyadin (2001), Desa Wisata merupakan suatu

kawasan pedesaan yang menawarkan keseluruhan suasana yang

mencerminkan keaslian pedesaaan baik dari kehidupan sosial ekonomi, sosial

budaya, adat istiadat, keseharian, memiliki arsitektur bangunan dan struktur

tata ruang desa yang khas, atau kegiatan perekonomian yang unik dan menarik

serta mempunyai potensi untuk dikembangkanya berbagai komponen

kepariwisataan, misalnya atraksi, akomodasi, makanan-minuman, cindera-

mata, dan kebutuhan wisata lainnya.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46963/2/BAB I.pdf · Klopo memanfaatkan Waduk tersebut sebagai tempat pemancingan serta untuk penangkaran ikan mujaer, nila,

12

1.5.5 Panorama

Panorama adalah gambar yang melukiskan pandangan umum atau secara

luas tentang sebagian wilayah suatu negeri. Menurut Kamus Besar Indonesia

(KBBI), Panorama merupakan pemandangan alam yang bebas dan luas.

Panorama dipertunjukkan bagian demi bagian pada suatu saat enggan membuka

gulungan demi gulungan di hadapan penonton. Panorama ditemukan

di Inggris oleh Robert Barker pada tahun 1787.

1.5.6 Jurang Toleh

Jurang Toleh adalah destinasi desa wisata yang terbilang masih baru,

menarik, dan menjadi tempat favorit untuk di jadikan sasaran berkunjung bagi

wisatawan baik dari desa maupun luar Desa Jatiguwi. Destinasi desa wisata ini

dibuka pada liburan Lebaran tahun 2017.

Tempat wisata ini menyuguhkan beragam fasilitas seperti danau yang

unik. Pengunjung juga bisa menikmati hamparan taman bunga yang indah.

Cocok untuk berteduh dan berfoto selfie. Apalagi, tren wisata sekarang ini

cenderung mengunggulkan spot-spot foto yang unik sebagai latar foto. Gazebo

yang bertebaran ikut memanjakan pengunjung untuk istirahat (Malang Times,

05 November 2017).

Selain itu, terdapat wahana lain seperti dek terapung di pinggir danau yang

memang di-setting sebagai tempat selfie. Ada juga panggung yang menyatu

dengan pohon seperti yang biasa dijumpai di tempat-tempat wisata lain.

Destinasi wisata ini masih terbilang sangat baru dan uniknya harga tiket

untuk masuk desa wisata ini tidak bayar alias gratis, akan tetapi pengunjung

hanya perlu membayar untuk parkir saja. Untuk kendaraan beroda dua tarif

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46963/2/BAB I.pdf · Klopo memanfaatkan Waduk tersebut sebagai tempat pemancingan serta untuk penangkaran ikan mujaer, nila,

13

parkir Panorama Jurang Toleh ini sebesar Rp 3.000 dan tarif parkir kendaraan

beroda empat sebesar Rp 5.000.

Pembangunan Desa Wisata Panorama Jurang Toleh ini mengusut unsur

air dan hutan. Yang mana air ini dari aliran Waduk Karangkates dengan

dipadukan pepohonan sengon atau jati sehingga menyerupai hutan. Selain itu

didalam desa wisata ini mengusut konsep Instagramable yang kekinian serta

menyuguhkan taman-taman bunga yang indah, gazebo yang nyaman untuk

bersantai, dan spot-spot menarik untuk ber-selfi. Selain itu desa Wisata

Panorama Jurang Toleh ini juga menyewakan kostum yakni kostum Apache,

untuk persewaan per kostum seharga Rp 10.000,- untuk 15 menit.

1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah metode yang digunakan dalam melakukan penilaian,

dalam hal ini yang dimaksudkan meliputi pendekatan penelitian, jenis penelitian, unit

penelitian, lokasi penelitian, menentukan subyek penelitian, menentukan teknik

pengumpulan data, dan teknik analisa data yang akan dipaparkan sebagai berikut :

1.6.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian yang digunakan peneliti untuk meneliti yaitu menggunakan

penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor mengatakan “Metode

Kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data diskriptif

berupa kata yang tertulis dari orang dan pelaku yang diamati (Moleong,

2000:3). Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian

naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (Natural

Setting) (Sugiyono, 2014:8).

Metode penelitian kualitatif menunjuk untuk penelitian yang mempunyai

sifat mengamati kasus dengan demikian proses dari pengumpulan data dan

analis itu mempunyai sifat yang khusus (Indrawan, Poppy, 2014:68).

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46963/2/BAB I.pdf · Klopo memanfaatkan Waduk tersebut sebagai tempat pemancingan serta untuk penangkaran ikan mujaer, nila,

14

Sedangkan menurut Lincoln dan Guba menyebutkan bahwa pendekatan

kualitatif disebut juga dengan case study atau bisa juga disebut dengan

qualitative, yaitu merupakan penelitian yang mendalam dan sangat detail

tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan subyek-subyek penelitian

tersebut (Pujosuwarno, 1992:34).

1.6.2 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis kualitatif dengan analisis deskriptif

kualitatif, yaitu penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, atau

kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi di daerah

tertentu, dan penelitian jenis deskriptif cenderung tidak perlu menerangkan

saling hubungan dan menguji hipotesis (Zuriah, 2009:47). Metode kualitatif

adalah suatu proses dimana penelitian dan pemahaman yang menyelidiki suatu

fenomena sosial dan masalah manusia. Menurut Bodgan dan Taylor

sebagaimana dikutip oleh Lexy J. Moleong mendeskripsikan metodelogi

kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

data-data dan perilaku yang diamati. Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan

pada latar dan individu tersebut secara holistik atau utuh.

Dengan metode ini dapat mengantarkan penulis untuk mengenal lebih

mendalam para subyek (Kepala Desa, Karang Taruna Desa Jatiguwi, dan

pemilik lahan) yang berkaitan dengan peran Karang Taruna Jatiguwi dalam

kegiatan pengembangan Desa Wisata Panorama Jurang Toleh. Penulis

menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif adalah pendekatan ini lebih

mampu menjawab pertanyaan yang diajukan dan lebih mudah dalam

memperoleh data-data untuk menjawab permasalahan penelitian.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46963/2/BAB I.pdf · Klopo memanfaatkan Waduk tersebut sebagai tempat pemancingan serta untuk penangkaran ikan mujaer, nila,

15

1.6.3 Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian adalah tempat dimana peneliti mencari data yang

sebenarnya dari subyek yang akan diteliti. Dalam penelitian ini dilakukan di

Dusun Jatimulyo (Kebon Klopo atau Bon Klopo) RT 29 RW 07 Desa Jatiguwi,

Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang. Kemudian lokasi Desa Wisata

Panorama Jurang Toleh ini apabila dilihat dari pusat Kota Malang yaitu

berjarak 35 kilometer. Selain itu lokasi ini merupakan tempat desa wisata yang

dikelolah oleh Karang Taruna Muda Karya Desa Jatiguwi.

Lokasi penelitian ini dipilih karena berdasarkan pertimbangan bahwa Desa

Wisata Panorama Jurang Toleh Desa Jatiguwi ini merupakan wujud nyata dari

peran dan cara pengembangan Karang Taruna Muda Karya Desa Jatiguwi

dalam kegiatan pengembangan desa wisata.

1.6.4 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2013:224), teknik pengumpulan data merupakan

langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari

penelitian adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan data disini

merupakan hal terpenting yang dapat menunjang dalam aktivitas penelitian. Di

dalam proses pengumpulan data, terdapat beberapa metode yang harus

dilakukan oleh peneliti. Karena dari hal ini dapat menunjang penelitiuntuk

mendapatkan sumber data yang akurat.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46963/2/BAB I.pdf · Klopo memanfaatkan Waduk tersebut sebagai tempat pemancingan serta untuk penangkaran ikan mujaer, nila,

16

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara observasi

(observation), wawancara, dan dokumentasi yang akan dilakukan oleh peneliti

dengan penjelasan sebagai berikut:

1) Observasi

Observasi merupakan metode penggalian data terhadap sebuah

penelitian yang dilakukan dengan cara mengamati secara langsung

tentang kondisi lapangan, baik yang berupa keadaan fisik maupun

perilaku yang terjadi selama berlangsungnya penelitian. Selain itu

observasi juga diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara

sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.

Pengamatan dan pencatatan ini dilakukan terhadap objek ditempat terjadi

atau berlangsungnya peristiwa (Zuriah, 2019:173).

Selain itu, pengertian lain dari teknik pengamatan atau observasi

adalah suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari

bebagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting

adalah proses-proses pengamatan dan ingatan (Sugiyono, 2013:145).

Observasi merupakan tahapan melakukan pengamatan lapang

terhadap suatu objek. Dimana teknik observasi yang peneliti lakukan

adalah mengenai peran dan cara pengembangan Desa Wisata Panorama

Jurang Toleh oleh Karang Taruna Muda Karya Desa Jatiguwi,

Kecamatan Sumberpucung. Dari sini peneliti akan melakukan observasi

pada waktu siang hari atau malam hari, yakni menyesuaikan waktu

senggang Karang Taruna Muda Karya Desa Jatiguwi. Sehingga peneliti

bisa berinteraksi secara langsung dengan mudah dan Karang Taruna

Muda Karya tidak merasa terganggu dengan observasi yang dilakukan

oleh peneliti.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46963/2/BAB I.pdf · Klopo memanfaatkan Waduk tersebut sebagai tempat pemancingan serta untuk penangkaran ikan mujaer, nila,

17

2) Wawancara

Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melihatkan

seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang lainnya

dengantujuan tertentu. Wawancara secara garis besar dibagi menjadi

dua, yakni wawancara tak terstruktur dan wawancara terstruktur.

Wawancara tak terstruktur sering juga disebut sebagai wawancara

mendalam, wawancara secara intensif, wawancara kualitatif, dan

wawancara terbuka (openended interview). Sedangkan wawancara

terstruktur sering disebut sebagai sebagai wawancara baku (standardized

interview), yang susunan pertanyaannya sudah ditetapkan, dengan

pilihan-pilihan jawaban yang juga sudah disediakan (Mulyana,

2007:180).

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan wawancara tidak terstruktur, karena penelitian yang

dilakukan oleh peneliti bersifat kualitatif. Sehingga dalam hal ini data

yang didapatkan berupa data secara naturalistik dan pertanyaan yang

diajukan tidak ditetapkan (bersifat baku).

Proses wawancara peneliti dilakukan dengan mewawancarai subyek

peneliti dengan bertemu langsung di tempat kediaman subjek. Yang

artinya dalam hal ini peneliti mengambil data secara langsung terkait

dengan peran dan cara pengembangan Desa Wisata Panorama Jurang

Toleh oleh Karang Taruna Muda Karya Desa Jatiguwi, Kecamatan

Sumberpucung Kabupaten Malang.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46963/2/BAB I.pdf · Klopo memanfaatkan Waduk tersebut sebagai tempat pemancingan serta untuk penangkaran ikan mujaer, nila,

18

3) Dokumentasi

Dokumentasi juga merupakan sebuah cara yang dilakukan untuk

menyediakan dokumen-dokumen dengan menggunakan bukti-bukti

yang akurat. Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang

didapat dari berbagai macam bentuk yaitu seperti catatan peristiwa yang

berbentuk tulisan, gambar-gambar, arsip, foto, dan berupa data-data yang

mendukung untuk dijadikan sebagai literatur sumber data. Teknik

dokumentasi merupakan pendukung dari observasi dan wawancara agar

data yang nantinya disajikan lebih akurat.

Metode dokumentasi dapat dilakukan dengan cara menganalisis

dokumen-dokumen seperti foto kegiatan. Dokumentasi yang akan saya

lakukan adalah mengumpulkan bukti-bukti yang otentik untuk

mendukung penelitian.

1.6.5 Teknik Penentuan Subjek Penelitian

Penentuan subyek penelitian merupakan salah satu hal yang penting

dalam melakukan penelitian. Penentuan subyek penelitian yang tepat,

memungkinkan di perolehnya data dan informasi yang valid serta akurat karena

subjek penelitian merupakan salah satu sumber data dalam penelitian kualitatif.

Dengan demikian penelitian menggunakan teknik purposive sampling

sebagai penentuan subjek penelitian. Penentuan sampel penelitian dilakukan

dengan cara purposive sampling.

Purposive sampling yaitu penentuan sumber informasi secara purposive

yang dilandasi dengan tujuan atau pertimbangan tertentu terlebih dahulu.

Purposive dapat diartikan sebagai maksud tujuan atau kegunaan. Oleh sebab

itu, pengambilan sumber informasi di dasarkan dalam maksud atau tujuan yang

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46963/2/BAB I.pdf · Klopo memanfaatkan Waduk tersebut sebagai tempat pemancingan serta untuk penangkaran ikan mujaer, nila,

19

telah ditentukan. Sehingga peneliti membuat pertimbangan dan kriteria yang

telah ditentukan (Yusuf, 2013:369).

Berdasarkan penjelasan di atas, sampel penelitian yang dipilih dengan

kriteria sebagai berikut:

1) Ketua Karang Taruna Muda Karya Desa Jatiguwi. Alasan memilih

sampel tersebut adalah individu tersebut yang mengerti dan paham

latar belakang atau asal-usul awal proses pembangunan Desa Wisata

Panorama Jurang Toleh Dusun Jatimulyo Desa Jatiguwi, Kecamatan

Sumberpucung Kabupaten Malang hingga saat ini.

2) Anggota Karang Taruna Muda Karya. Alasan memilih sampel tersebut

karena, anggota Karang Taruna Muda Karya yang mengetahui

bagaimana awal terciptanya Desa Wisata Panorama Jurang Toleh,

selain itu anggota tersebut juga yang ikut membangun serta

mengembangkan Desa Wisata Panorama Jurang Toleh tersebut

hingga saat ini.

3) Perangkat Desa (Kepala Desa). Alasan peneliti memilih kriteria

tersebut karena Kepala Desa Jatiguwi lah yang mendorong Karang

Taruna Muda Karya untuk dapat menciptakan pembangunan Desa

berbasis Desa Wisata Panorama Jurang Toleh Dusun Jatimulyo, Desa

Jatiguwi.

4) Pemilik Lahan atau tanah (Desa Wisata Panorama Jurang Toleh).

Alasan peneliti memilih kriteria tersebut karena, pemilik lahan merasa

bahwa lahan tersebut kurang menghasilkan. Sehingga pemilik lahan

menyetujui lahan tersebut kepada Karang Taruna untuk dijadikan

taman atau desa wisata atas dasar bagi hasil.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46963/2/BAB I.pdf · Klopo memanfaatkan Waduk tersebut sebagai tempat pemancingan serta untuk penangkaran ikan mujaer, nila,

20

1.6.6 Sumber Data

Lofland (dalam Moleong, Lexy J, 2009:157) mengemukakan bahwa,

sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan,

selebihnya yaitu data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Maka dari itu

data yang diperlukan untuk mengetahui bagaimanakah peran Karang Taruna

Muda Karya dan cara pengembangan Desa Wisata Panorama Jurang Toleh

yang dilakukan oleh Karang Taruna Muda Karya Desa Jatiguwi. Kemudian

data yang dikumpulkan yakni melalui wawancara, observasi, maupun studi

dokumentasi sumber data adalah objek dari mana data itu diperoleh.

Berdasarkan jenis data yang diperlukan maka dalam penelitian ini yang

di jadikan partisipan oleh peneliti adalah sekelompok objek yang dijadikan

sumber data dalam penelitian yang bentuknya dapat berupa manusia, benda-

benda, dokumen-dokumen, dan sebagainya. Dengan demikian berdasarkan

tujuan dan permasalahan yang ada dalam penelitian ini, maka yang menjadi

populasi yang akan dipilih adalah Ketua Karang Taruna Muda Karya Desa

Jatiguwi dan anggota yang menjadi pelaku-pelaku pembangunan dan

pengembangan desa wisata serta populasi lainnya yang dapat membantu untuk

menjadi sebagai sumber data dalam penelitian ini.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46963/2/BAB I.pdf · Klopo memanfaatkan Waduk tersebut sebagai tempat pemancingan serta untuk penangkaran ikan mujaer, nila,

21

1) Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek

penelitian yang dipercaya melalui sebuah observasi dan wawancara pada

objek penelitian yang di teliti (Munawaroh, 2012:82).

2) Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang di dapat melalui hasil observasi

maupun studi pustaka yang dilakukan oleh peneliti. Dokumen-dokumen,

catatan komunikasi, foto-foto dokumentasi merupakan bentuk dari data

sekunder. Data sekunder juga merupakan salah satu teknik penunjang

data primer (Arikunto, 2012:22).

1.6.7 Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini bertumpu pada

metode penelitian yang digunakan, dimana dalam penelitian ini menggunakan

metode kualitatif, yaitu dengan proses mengatur urutan data,

mengorganisasikan nya kedalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar

(Moleong, 2002:103).

Selain itu analisis data juga merupakan proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan

bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat

diinformasikan kepada orang lain (Bogdan dalam Sugiyono, 2013:244).

Dalam analasis data penulis menggunakan metode Miles dan Huberman.

Menurut Miles dan Huberman mengemukakan bahwa ada tiga tahapan yang

harus dilakukan dalam menganalisis data penelitian kualitatif, yaitu (1) Reduksi

data (data reduction), (2) paparan data (data display), (3) penarikan kesimpulan

dan verifikasi (conclusing drawing/veryfiying). Analisis data kualitatif

dilakukan dengan cara bersamaan pada proses pengumpulan data berlangsung,

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46963/2/BAB I.pdf · Klopo memanfaatkan Waduk tersebut sebagai tempat pemancingan serta untuk penangkaran ikan mujaer, nila,

22

artinya kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan juga selama dan sesudah

pengumpulan data (Gunawan, 2013:210).

Teknis yang dilakukan dengan menggunakan teknik analisis data yang

mencakup tiga kegiatan yang bersamaan sebagai berikut :

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses merangkum, memilih hal-hal yang

pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya

serta membuang yang tidak perlu. Dengan demikian, data yang telah

direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan

mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya,

dan mencari yang bila diperlukan kembali. Kemudian dalam proses ini

peneliti menggabungkan data-data yang sudah diperoleh melalui proses

observasi, wawancara dan dokumentasi mendalam tentang peran Karang

Taruna dan cara pengembangan Desa Wisata Panorama Jurang Toleh Di

Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang.

2. Penyajian Data

Penyajian data adalah kumpulan informasi yang tersusun dan member

kemungkinan untuk menarik kesimpulan serta pengambilan tindakan.

Bentuk penyajiannya antara lain berupa teks naratif, matriks, jaringan,

dan bagian. Tujuannya adalah untuk memudahkan dan membaca

kesimpulan.

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46963/2/BAB I.pdf · Klopo memanfaatkan Waduk tersebut sebagai tempat pemancingan serta untuk penangkaran ikan mujaer, nila,

23

3. Menarik Kesimpulan

Dalam tahap ini peneliti membuat rumusan proposisi yang

berhubungan dengan prinsip logika, mengangkatnya sebagai temuan

penelitian, kemudian dilanjutan dengan mengkaji secara berulang-ulang

terhadap data yang ada, pengelompokkan data yang telah terbentuk dan

proposisi yang telah dirumuskan.

4. Keabsahan Data

Pemeriksaan terhadap keabsahan data pada dasarnya, selain

digunakan untuk menyanggah balik yang dituduhkan kepada penelitian

kualitatif yang mengatakan tidak ilmiah, juga merupakan sebagai unsur

yang tidak terpisahkan dari tubuh pengetahuan penelitian kualitatif

(Moleong, 2007:320).

Keabsahan data dapat dilakukan untuk membuktikan apakah

penelitian yang dilaukan benar-benar merupakan penelitian ilmiah

sekaligus untuk menguji data yang diperoleh. Uji keabsahan data dalam

penelitian kualitatif meliputi uji, credibility, transferability,

dependability, dan confirmability (Sugiyono, 2007:270).