bab i pendahuluan 1.1 latar belakang...
TRANSCRIPT
1 Rebecca Triana Siahaan, 2013
Pengaruh Country Of Origin Effect Terhadap Minat Beli (Survei Kepada Konsumen Sepatu Fesyen
Wanita Lokal Di Komunitas Fashionese Daily)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Perekonomian Indonesia yang terus tumbuh ditengah krisis global yang
melanda negara-negara maju salah satu alasannya karena sektor industri non
migas yang memiliki kontribusi peningkatan yang cukup signifikan. Seluruh
cabang industri non-migas tahun 2011 mengalami pertumbuhan positif. Salah satu
cabang yang mengalami pertumbuhan tinggi adalah Industri Tekstil, Barang Kulit
& Alas Kaki dengan pertumbuhan 7,52%, meningkat secara tajam dimana sejak
2005 terus mengalami guncangan akibat menurunnya permintaan ekspor dan
maraknya produk impor, sehingga pertumbuhannya hanya kurang dari 2%
(sumber: Kementrian Perindustrian RI, Maret 2012).
Adapun pertumbuhan industri tekstil, barang kulit dan alas kaki
berdasarkan Gambar 1.1 memiliki tren yang terus meningkat. Dari tahun 2007
sampai 2011 sektor ini menunjukan peningkatan yang sangat signifikan, namun
sayangnya pada tahun 2012 (triwulan III) di sektor ini terjadi penurunan yang
cukup drastis. Penurunan kinerja pertumbuhan cabang industri ini disebabkan
melambatnya perekonomian dunia.
Perlambatan ekonomi dunia berdampak pada memburuknya kinerja
perdagangan nasional, terutama terhadap negara-negara tujuan ekspor utama
seperti Eropa, Amerika Serikat, Jepang, dan ASEAN. Meski demikian, Indonesia
2
Rebecca Triana Siahaan, 2013
Pengaruh Country Of Origin Effect Terhadap Minat Beli (Survei Kepada Konsumen Sepatu Fesyen
Wanita Lokal Di Komunitas Fashionese Daily)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
masih memiliki banyak peluang yang bisa dimanfaatkan untuk menjaga kinerja
pertumbuhan industri agar tetap tinggi. Peluang yang dimaksud antara lain potensi
perbaikan ekonomi di Amerika dan Jepang pada akhir tahun 2012, serta besarnya
pasar dalam negeri dengan jumlah kelas menengah mencapai 134 juta orang.
(sumber: Kompas.com, Desember 2012)
Sumber: Kemenperin.go.id, Januari 2013
Gambar 1.1
Pertumbuhan Sektor Industri Tekstil Barang Kulit dan Alas Kaki
Pertumbuhan pendapatan masyarakat kelas menengah disertai juga dengan
perubahan perilaku konsumsi. Mereka sangat kritis dalam memilih produk
unggulan, berdaya tahan tinggi, dan fungsional. Begitu juga dengan menjadikan
produk fesyen berkualitas atau fesyen dengan merek tertentu sebagai kebutuhan.
Produk sepatu kini bukan semata-mata digunakan sebagai pelindung kaki
melainkan juga merupakan bagian dari gaya hidup, prestise, karakter, dan fungsi-
fungsi lainnya. Sepatu fesyen perlu dikembangkan seiring dengan meningkatnya
-3,68 -3,64
0,6 1,77
7,52
3,64
-6
-4
-2
0
2
4
6
8
10
2007 2008 2009 2010 2011 2012(Triwulan
III)
Pe
rtu
mb
uh
an (
%)
Tahun
Pertumbuhan Sektor Industri Tekstil Barang Kulit dan Alas Kaki
3
Rebecca Triana Siahaan, 2013
Pengaruh Country Of Origin Effect Terhadap Minat Beli (Survei Kepada Konsumen Sepatu Fesyen
Wanita Lokal Di Komunitas Fashionese Daily)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
permintaan, karena masyarakat kelas menengah tidak hanya membeli sandang dan
pangan tapi bersedia membayar lebih untuk brand atau design tertentu.
Selain meningkatnya jumlah masyarakat kelas menengah atas,
perdagangan luar negeri dapat dijadikan cara untuk meningkatkan pertumbuhan
sektor industri ini. Kemampuan bersaing produk lokal dikancah perekonomian
global tergolong cukup baik. Selama tahun 2012, nilai ekspor sepatu Indonesia
mencapai US$ 3,5 miliar atau naik 6% dari nilai ekspor sepatu 2011 yang sebesar
US$ 3,3 miliar. Pangsa pasar ekspor sepatu Indonesia telah tersebar ke 148 negara
di dunia. (sumber: ditjen.kemendag.go.id dan kemenperin.go.id, Januari 2013)
Produk alas kaki Indonesia memang cukup diterima di luar negeri namun
sayangnya di negerinya sendiri belum mendapat respon yang cukup baik. Pangsa
pasar produk sepatu lokal yang dapat dikuasai untuk kelas menengah atas telah
mencapai 70% dan untuk kelas menengah ke bawah baru mampu menguasai 45%,
sisanya masih dikuasai sepatu impor. (sumber: www.ditjen.kemendag.go.id).
Persaingan usaha fesyen lokal dengan merek global semakin sengit.
Dengan berbasiskan produksi massal, merek global bisa memasang harga yang
terjangkau. Apalagi, berbagai merek asing kerap melakukan diskon besar-besaran.
Kondisi ini membuat konsumen berpikir dua kali untuk membeli produk dalam
negeri yang dari segi harga bisa lebih mahal ketimbang produk impor. Secara
kualitas produk sepatu lokal masih jauh lebih baik dari sisi keawetan maupun
kerapihannya. (sumber: swa.co.id, Januari 2013).
4
Rebecca Triana Siahaan, 2013
Pengaruh Country Of Origin Effect Terhadap Minat Beli (Survei Kepada Konsumen Sepatu Fesyen
Wanita Lokal Di Komunitas Fashionese Daily)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Produsen sepatu lokal diharapkan untuk menciptakan produk berdaya
saing tinggi seiring maraknya produk sepatu impor, salah satunya dari China.
Pada tahun 2012 produk sepatu impor menguasai 40% pasar sepatu di Indonesia,
sisanya masih didominasi oleh produk impor dari China, Vietnam dan India, dan
tahun ini diperkirakan meningkat 10%. Untuk menjaga persaingan dengan produk
impor, produsen sepatu nasional berencana tidak menaikkan harga pada tahun ini.
Langkah tersebut dilakukan karena harga sepatu impor di pasar ritel relatif lebih
murah ketimbang produk lokal. Meski demikian, sepatu impor yang beredar di
pasar domestik saat ini tergolong berkualitas rendah. (sumber:
indonesiafinancetoday.com, Januari 2013).
Kelompok hasil industri kulit, barang kulit dan alas kaki memiliki nilai
impor yang terus meningkat selama lima tahun terakhir. Peningkatan nilai impor
yang signifikan dari sektor industri ini terlihat dari tabel 1.1. Data tersebut
menunjukan terjadi pengingkatan nilai impor lebih dari empat kali lipat dalam
kurun waktu lima tahun. Apabila peningkatan ini terus menerus dibiarkan
tentunya akan berdampak buruk terhadap pertumbuhan industri sepatu lokal.
Tabel 1.1
Perkembangan Nilai Impor Sektor Industri Kulit, Barang Kulit dan
Alas Kaki
Tahun Nilai Impor (dalam USD)
2007 221.837.181
2008 567.462.140
2009 415.336.326
2010 707.339.676
5
Rebecca Triana Siahaan, 2013
Pengaruh Country Of Origin Effect Terhadap Minat Beli (Survei Kepada Konsumen Sepatu Fesyen
Wanita Lokal Di Komunitas Fashionese Daily)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2011 967.237.790
Sumber: kemenperin.go.id, Januari 2013
Seiring dengan perkembangan zaman sepatu kini merupakan bagian yang
tak terpisahkan dalam fesyen wanita. Pengguna alas kaki Indonesia khususnya
dalam kategori sepatu fesyen masih didominasi oleh wanita. Wanita masih
menjadi peluang bagi sektor ini karena wanita cenderung lebih memperhatikan
penampilan dan prestise dari produk yang dipakainya.
Merek sepatu fesyen wanita belum sepenuhnya menguasai pangsa pasar
dalam negeri terjadi karena persepsi masyarakat tentang merek sepatu dalam
negeri yang tidak begitu baik. Hal ini sejalan dengan artikel dari pendapat yang
menyatakan bahwa perempuan Indonesia kesulitan menjawab merek Indonesia,
mereka lebih mudah mengingat merek luar negeri. Karena hampir belum ada
merek sepatu lokal wanita yang ‘kuat’. (sumber: mix.co.id, Januari 2013)
Sumber: McKinsey Consumer and Shopper Insight Indonesia study 2011
Gambar 1.2
6
Rebecca Triana Siahaan, 2013
Pengaruh Country Of Origin Effect Terhadap Minat Beli (Survei Kepada Konsumen Sepatu Fesyen
Wanita Lokal Di Komunitas Fashionese Daily)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kepercayaan Konsumen Indonesia terhadap Merek (%)
Berdasarkan gambar 1.2 kepercayaan konsumen Indonesia terhadap merek
jika dibadingkan dengan negara lain menunjukkan bahwa konsumen di Indonesia
masih percaya kepada merek dan meyakini bahwa merek yang terkenal dan harga
yang mahal adalah jaminan atas kualitas. Hal ini menandakan merek lokal hingga
kini masih belum mendapatkan kepercayaan penuh dari masyarakat.
Survey Nielsen memperlihatkan bahwa jika dibandingkan dengan wilayah
lain, kecenderungan konsumen di Asia Pasifik untuk memilih merek lokal
daripada merek global lebih rendah pada saat mempertimbangkan untuk membeli
produk baru. Di Asia, preferensi untuk merek global dua kali lipat lebih tinggi
dibandingkan dengan brand lokal. Meskipun merek lokal mulai meningkat
menjadi premium, persepsi mengenai kualitas masih menjadi isu. (swa.co.id,
Januari 2013)
Bandung sebagai salah satu kota yang menjadi icon fesyen di Indonesia
yang memiiki peluang pasar bagi pemasar untuk bisa sukses. Disamping itu hal
ini menyebabkan tingkat kompetensi yang cukup tinggi karena persaingan bukan
hanya terjadi di merek lokal namun juga harus bersaing dengan merek global yang
sudah memiliki reputasi dan citra yang baik. Kota ini juga dikenal sebagai tempat
lahirnya berbagai merek fesyen lokal yang sudah cukup tertanam di benak
konsumen. Tabel 1.2 memperlihatkan beberapa merek sepatu fesyen wanita yang
ada di Istana Sepatu Bandung.
TABEL 1.2
Beberapa Merek Sepatu di Istana Sepatu Bandung
7
Rebecca Triana Siahaan, 2013
Pengaruh Country Of Origin Effect Terhadap Minat Beli (Survei Kepada Konsumen Sepatu Fesyen
Wanita Lokal Di Komunitas Fashionese Daily)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Merek Asal Merek No Merek Asal Merek
1 Amanda Jane’s Lokal 10 Julia’r Lokal
2 Austin Asing 11 Lesly Lokal
3 Cortina Asing 12 Ottavio Asing
4 Giani Febiani Lokal 13 Jemma Lokal
5 Glee Lokal 14 B.O.B Lokal
6 Seven Nine Asing 15 Lolita Lokal
7 Donatello Lokal 16 Collete Lokal
8 Inside Asing 17 Vilienty Lokal
9 Bettina Asing 18 Pavillion Lokal Sumber: Hasil observasi lapangan penulis, April 2013
Banyaknya merek sepatu fesyen wanita yang beredar tentunya
menjadikan pilihan konsumen semakin beragam. Beberapa hal dapat dijadikan
pertimbangan konsumen sebelum membeli, merek adalah salah satunya. Salah
satu pilihan konsumen tentang merek adalah membeli sepatu fesyen wanita lokal
atau impor.
Penulis melakukan pra peneitian pada 30 orang anggota komunitas online
Fashionese Daily untuk membandingkan minat beli sepatu fesyen lokal dan
impor. Penulis mengambil komunitas ini karena ini merupakan salah satu
komunitas yang sering dikunjungi dan dapat dipercaya untuk mendapatkan
sumber informasi yang komperhensif mengenai fesyen dan kecantikan.
Komunitas ini jumlah anggotanya yang tergolong cukup besar yakni lebih
dari 20.000 dan terdapat komunikasi yang cukup interaktif antar anggotanya.
Sebagaimana yang tertulis di websitenya komunitas ini telah bertumbuh menjadi
komunitas niche untuk wanita pecinta fesyen dan kecantikan bagi mereka yang
memiliki ketertarikan kuat pada industri ini. Fashionese Daily mencoba
8
Rebecca Triana Siahaan, 2013
Pengaruh Country Of Origin Effect Terhadap Minat Beli (Survei Kepada Konsumen Sepatu Fesyen
Wanita Lokal Di Komunitas Fashionese Daily)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memberikan kontribusi bagi dunia fesyen dengan menyebarluaskan informasi.
(sumber: www.fashionesedaily.com, Mei 2013)
Berdasarkan hasil pra penelitian pada gambar 1.3 telihat bahwa 57%
responden menganggap merek adalah hal yang penting dipertimbangkan saat
membeli sepatu fesyen wanita, selebihnya 43% menganggap merek tidak penting.
Sumber: Pra penelitian, Mei 2013
Gambar 1.3
Pendapat Konsumen tentang Pertimbangan bahwa Merek Penting
saat Membeli Sepatu Fesyen Wanita
Begitu juga tentang keinginan konsumen untuk membeli merek sepatu lokal dan
asing yang tersaji pada gambar 1.3. Hasil temuan menunjukan sebagian besar
responden yakni 67% lebih tertarik kepada merek asing sedangkan 33% tertarik
pada merek lokal. Ini menunjukan bahwa minat beli konsumen akan sepatu fesyen
wanita buatan lokal masih rendah.
33%
67%
Merek Lokal
Merek Asing
57%
43% Ya Tidak
9
Rebecca Triana Siahaan, 2013
Pengaruh Country Of Origin Effect Terhadap Minat Beli (Survei Kepada Konsumen Sepatu Fesyen
Wanita Lokal Di Komunitas Fashionese Daily)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber: Pra Peneitian, Mei 2013
Gambar 1.4
Minat Konsumen dalam Memilih Merek Sepatu Fesyen Wanita
Tabel 1.3 juga menunjukan perbandingan minat konsumen dalam memilih
merek sepatu fesyen wanita. Responden lebih berkeinginan membeli sepatu
fesyen wanita dengan merek asing. Ini terlihat dari 57 kali konsumen memilih
merek asing sedangkan hanya 25 kali konsumen memilih merek lokal.
Tabel 1.3
Perbandingan Keinginan Konsumen dalam Memilih Merek Sepatu
Fesyen Wanita
Sumber: Pra penelitian, Mei 2013
No Merek Sepatu Asal Merek Total Keinginan Membeli
Total
1 Stefani Baldo Asing 1
57
2 Piere Cardin Paris Asing 6
3 Everbest Asing 7
4 Clarks Asing 4
5 Elle Asing 6
6 Hush Puppies Asing 8
7 Charles & Keith Asing 11
8 Nine west Asing 6
9 The Litlle Things She Needs Asing 8
10 Studio Nine Lokal 2
25
11 Symbolize Lokal 1
12 Andre Valentino Lokal 3
13 Yongki Komaladi Lokal 4
14 Amante Lokal 1
15 Donnatelo Lokal 3
16 Rotteli Lokal 7
17 BOB Lokal 4
18 Wimmo Lokal 0
Total 82
10
Rebecca Triana Siahaan, 2013
Pengaruh Country Of Origin Effect Terhadap Minat Beli (Survei Kepada Konsumen Sepatu Fesyen
Wanita Lokal Di Komunitas Fashionese Daily)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Kotler dan Amstrong (2012:5), pemasaran bertujuan untuk
membangun hubungan jangka panjang dengan konsumen yang profitable. Dalam
konsep pemasaran costumer focus dan value adalah cara untuk meningkatakan
profit. Menyerahkan nilai yang superior bagi pelanggan adalah salah satu caranya
melaui produk yang unggul dan membangun merek yang kuat di benak
konsumen.
Kedua temuan diatas menunjukan bahwa merek asing tertanam lebih kuat
dibenak konsumen dan menimbulkan hasrat konsumen untuk membeli. Minat beli
konsumen terhadap suatu produk penting,untuk diperhatikan oleh seorang
pemasar karena dengan adanya ketertarikan konsumen akan suatu produk dan
nantinya akan berlanjut dengan keinginan dan kemudian tindakan untuk membeli.
Keberhasilan perusahaan bergantung pada keputusan konsumen dalam melakukan
pembelian dimana minat beli konsumen ditentukan oleh seberapa besar
kepercayaan konsumen terhadap suatu merek produk.
Sumber: Pra Penelitian, Mei 2013
Gambar 1.5
Persepsi Kualitas Sepatu Fesyen Wanita Lokal
50% 50%
0%
Baik
Biasa Saja(ragu-ragu)
Buruk
11
Rebecca Triana Siahaan, 2013
Pengaruh Country Of Origin Effect Terhadap Minat Beli (Survei Kepada Konsumen Sepatu Fesyen
Wanita Lokal Di Komunitas Fashionese Daily)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hal utama yang menjadi alasan konsumen lebih tertarik pada sepatu
fesyen wanita asing ialah karena kualitasnya yang dirasa lebih baik, memberikan
kenyamanan, keawetan dan desainnya yang lebih menarik. Untuk itu peneliti
membandingkan persepsi kualitas antara produk sepatu fesyen lokal dan asing.
Persepsi konsumen terhadap kualitas sepatu lokal juga masih biasa saja atau
cenderung diragukan. Terlihat pada gambar 1.5 terdapat 50% responden
Sumber: Pra Penelitian, Mei 2013
Gambar 1.6
Persepsi Kualitas Sepatu Fesyen Asing
menganggap produk sepatu fesyen lokal kualitasnya biasa saja dan 50%
responden menggangap kualitas sepatu fesyen lokal sudah baik. Berbeda jauh
jika dibandingkan dengan persepsi konsumen terhadap merek sepatu asing yang
terlihat pada gambar 1.6. Temuan menunjukan 90% responden menyatakan merek
sepatu asing kualitasnya baik dan hanya 10% yang menyatakan merek sepatu
asing kualitasnya biasa saja.
Tingkat persaingan merek yang ketat dalam pasar global menyebabkan
tiap negara yang menghasilkan suatu produk harus memahami penerimaan
konsumen terhadap produk lokal yang dihasilkan oleh negara mereka. Pengaruh
90%
10%
0%
Baik
Biasa saja(ragu-ragu)
Buruk
12
Rebecca Triana Siahaan, 2013
Pengaruh Country Of Origin Effect Terhadap Minat Beli (Survei Kepada Konsumen Sepatu Fesyen
Wanita Lokal Di Komunitas Fashionese Daily)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dari negara asal atau Country of Origin serta persepsi pembeli terhadap suatu
produk dari negara tertentu adalah fenomena yang harus dipahami pemasar.
COO (Country of origin) effect adalah asosiasi mental dan kepercayaan
konsumen terhadap yang dipicu oleh suatu negara. Pejabat pemerintah ingin
memperkuat citra negara mereka untuk membantu pemasar dalam negeri yang
mengekspor dan untuk menarik perusahaan asing dan investor. Pemasar ingin
menggunakan citra positif COO untuk menjual produk atau jasa (Kotler 2012:
614).
Berdasarkan data pra penelitian diketahui bahwa persepsi kualitas produk
sepatu fesyen wanita lokal berada dibawah persepsi kualitas produk asing. COO
Effect adalah salah satu aspek yang digunakan untuk mengevaluasi sebuah
produk. (Gurhan-Canli dan Maheswaran, 2000). Pemasar ingin menggunakan
citra positif dari persepsi country of origin untuk membantu memasarkan
produknya. Negara asal bisa dijadikan indikator kualitas dan dapat mempengaruhi
proses evaluasi produk secara keseluruhan.
Dalam rangka meningkatkan minat beli konsumen, sepatu fesyen wanita
lokal berusaha mengambil ekuitas dari merek asing. Hal ini dilakukan guna
mempermudah konsumen mempersepsikan produk lokal sebagai produk asing.
Produk lokal mengambil keuntungan dari produk asing untuk membangun dan
meningkatkan daya tarik produk mereka dengan menggunakan nama merek yang
terdengar asing, menggunakan simbol-simbol asing dalam iklan, atau
menggunakan bahasa asing pada label produk.
13
Rebecca Triana Siahaan, 2013
Pengaruh Country Of Origin Effect Terhadap Minat Beli (Survei Kepada Konsumen Sepatu Fesyen
Wanita Lokal Di Komunitas Fashionese Daily)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mengingat permasalahan yang telah dikemukakan ternyata persepsi
konsumen tentang negara asal suatu merek sangatlah penting dalam menimbulkan
minat pembelian suatu produk terutama produk lokal yang dimata konsumen
memiliki kualitas yang kurang baik dan keinginan konsumen untuk membelinya
rendah, maka dari itu penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang pengaruh
country of origin effect terhadap minat beli produk lokal (studi kasus terhadap
konsumen sepatu fesyen wanita di komunitas Fashionese Daily).
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas
penulis mengidentifikasikan masalah yaitu semakin tingginya tingkat persaingan
antara produk lokal dan global. Salah satu sektor yang mengalaminya ialah sektor
industri tekstil, barang kulit dan alas kaki. Peningkatan jumlah sepatu impor yang
masuk ke Indonesia dan perlahan mengikis pangsa pasar sepatu lokal Indonesia
merupakan fenomena yang terjadi belakangan ini. Sepatu fesyen wanita adalah
salah satu kategori produk merek lokal yang merasakan dampaknya, hal ini
terindikasi dari preferensi konsumen yang lebih tinggi ke merek lokal.
Perilaku konsumen merupakan hal yang perlu dicermati oleh pemasar
untuk bisa bertahan ditengah sengitnya persaingan. Schiffman dan Kanuk
(2008:6) menyatakan bahwa perilaku yang konsumen ditampilkan dalam mencari,
membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk dan jasa yang
mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Memahami perilaku
14
Rebecca Triana Siahaan, 2013
Pengaruh Country Of Origin Effect Terhadap Minat Beli (Survei Kepada Konsumen Sepatu Fesyen
Wanita Lokal Di Komunitas Fashionese Daily)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
konsumen membuat pemasar mengerti faktor apa saja yang mempengaruhi orang
saat membeli.
Salah satu hal yang perlu dipahami adalah faktor eksternal yang
mempengaruhinya konsumen, yakni asosiasi konsumen tetang sebuah merek.
Ketika konsumen memutuskan untuk membeli suatu produk mereka akan
mempertimbangkan darimana produk itu berasal. Konsumen menggunakan
country of origin sebagai evaluasi sebelum melakukan pembelian.
Mengadopsi citra negara asal produk yang menjadi tren merupakan salah
satu kuncinya. Hal ini disebabkan rendahnya persepsi kualitas akan produk sepatu
fesyen lokal buatan Indonesia. Dengan diterapkannya strategi penggunaan citra
produk lokal yang bercita rasa global melaui country of origin effect (COO effect)
maka diharapkan minat beli konsumen akan meningkat.
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah maka pokok
permasalahan yang akan diteliti penulis adalah bagaimana pengaruh country of
origin effect terhadap minat beli konsumen sepatu fesyen wanita lokal di
komunitas Fashionese Daily.
1.2.2 Rumusan Masalah
Seperti yang telah dikemukakan dalam gambaran permasalahan yang telah
dipaparkan maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana gambaran country of origin effect sepatu fesyen wanita lokal.
15
Rebecca Triana Siahaan, 2013
Pengaruh Country Of Origin Effect Terhadap Minat Beli (Survei Kepada Konsumen Sepatu Fesyen
Wanita Lokal Di Komunitas Fashionese Daily)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Bagaimana gambaran minat beli konsumen sepatu sepatu fesyen wanita
lokal.
3. Bagaimana tingkat hubungan antara country of origin effect konsumen
sepatu fesyen wanita dengan minat beli sepatu merek sepatu fesyen
wanita.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh penulis diharapkan dapat
memberikan gambaran tentang:
1. Country of origin effect sepatu fesyen wanita lokal
2. Minat beli konsumen sepatu sepatu fesyen wanita lokal
3. Tingkat hubungan antara country of origin effect konsumen sepatu fesyen
wanita lokal dengan minat beli sepatu merek sepatu fesyen wanita lokal.
1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak yang terkait, yakni:
1. Secara teoritis
Diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu manajemen
khususnya bidang manajemen pemasaran serta memperluas bahan kajian
tentang country of origin effect dan minat beli.
2. Secara praktis
16
Rebecca Triana Siahaan, 2013
Pengaruh Country Of Origin Effect Terhadap Minat Beli (Survei Kepada Konsumen Sepatu Fesyen
Wanita Lokal Di Komunitas Fashionese Daily)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bagi perusahaan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan
informasi mengenai country of origin effect sepatu fesyen wanita dan
menjadi bahan masukan bagi perusahaan untuk meningkatkan minat beli
masyarakat terhadap merek sepatu fesyen wanita lokal.