bab i pendahuluan 1.1 latar belakang - depok.go.id · c. sebelah selatan berbatasan dengan...

26
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok 1 Tahun 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sebagai sebuah organisasi, instansi pemerintah semakin dituntut untuk memperlihatkan pencapaian keberhasilan tugas pokok dan fungsinya. Keberhasilan sebuah organisasi akan banyak di pengaruhi oleh kemampuannya untuk menyampaikan informasi secara terbuka, seimbang, dan merata bagi semua pihak berkepentingan (stakeholder). Dengan penguasaan informasi yang seimbang, pihak pihak yang terkait dengan organisasi dapat mengambil keputusan yang wajar. Instansi pemerintah diwajibkan untuk menyiapkan, menyusun, dan menyampaikan informasi kinerja secara tertulis, priodik, dan melembaga sebagai perwujudan normative pertanggungjawaban. Penyampaian kinerja ini dimaksudkan sebagai pengungkapan/komunikasi capaian kinerja instansi pemerintah berdasarkan komitmen yang telah ditetapkan, yaitu focus organisasi untuk mencapai tingkat kinerja yang tertuang dalam rumusan tujuan dan sasaran. Instansi pemerintah yang bersangkutan harus mempertanggungjawabkan dan menjelaskan keberhasilan danke gagalan tingkat kinerja yang dicapainya. Berbagai pengungkapan ini dituangkan dalam dokumen- dokumen SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) SAKIP pada pokoknya nerupakan instrument yang digunakan pemerintah dalam memenuhi kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organiasai (LAN dan BPKP, 2000; 13). Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan intansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilakan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun

Upload: trandat

Post on 04-May-2018

226 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - depok.go.id · c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cibinong dan ... Selain sumberdaya air tanah di Kota ... di Kecamatan Tapos yaitu

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok

1

Tahun 2014

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sebagai sebuah organisasi, instansi pemerintah semakin dituntut untuk

memperlihatkan pencapaian keberhasilan tugas pokok dan fungsinya. Keberhasilan

sebuah organisasi akan banyak di pengaruhi oleh kemampuannya untuk

menyampaikan informasi secara terbuka, seimbang, dan merata bagi semua pihak

berkepentingan (stakeholder). Dengan penguasaan informasi yang seimbang, pihak

pihak yang terkait dengan organisasi dapat mengambil keputusan yang wajar. Instansi

pemerintah diwajibkan untuk menyiapkan, menyusun, dan menyampaikan informasi

kinerja secara tertulis, priodik, dan melembaga sebagai perwujudan normative

pertanggungjawaban.

Penyampaian kinerja ini dimaksudkan sebagai pengungkapan/komunikasi

capaian kinerja instansi pemerintah berdasarkan komitmen yang telah ditetapkan,

yaitu focus organisasi untuk mencapai tingkat kinerja yang tertuang dalam rumusan

tujuan dan sasaran. Instansi pemerintah yang bersangkutan harus

mempertanggungjawabkan dan menjelaskan keberhasilan danke gagalan tingkat

kinerja yang dicapainya. Berbagai pengungkapan ini dituangkan dalam dokumen-

dokumen SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)

SAKIP pada pokoknya nerupakan instrument yang digunakan pemerintah

dalam memenuhi kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan

kegagalan pelaksanaan misi organiasai (LAN dan BPKP, 2000; 13).

Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari

pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan intansi yang lebih tinggi kepada

pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang

disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen

penerima amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan

wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi

pada kinerja yang dihasilakan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk

kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - depok.go.id · c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cibinong dan ... Selain sumberdaya air tanah di Kota ... di Kecamatan Tapos yaitu

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok

2

Tahun 2014

sebelumnya. Dengan demikian target kinerjanya yang diperjanjikan juga mencakup

outcome yang dihasilkan dari kegiatan pada tahun sebelumnya, sehingga terwujud

kesinambungan kinerja setiap tahunnya.

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang selanjutnya disingkat

SAKIP, adalah rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur yang

dirancang untuk tujuan penetapan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian,

pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka

pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah.

Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah

untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan / kegagalan pelaksanaan program dan

kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka

mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran / target kinerja yang telah

ditetapkan melalui laporaqn kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik

(Perpres 29 tahun 2014). Melalui penyelenggaraan SAKIP dapat tergambarkan kinerja

instansi apakah telah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan atau belum.

Penyelenggaraan SAKIP dilaksanakan secara selaras dan sesuai dengan

penyelenggaraan Sistem Akuntansi Pemerintah dan tata cara pengendalian serta

evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan.

Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan transparansi kinerja pemerintah,

serta sebagai implementasi penganggaran berbasis kinerja, dengan berpedoman pada

Pepres No 29 Tahun 2014 tentang SAKIP, dan Permen PAN dan Reformasi Birokrasi

Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja

dan Tata cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah,.

Sesuai pasal 5 Perpres No. 29 Tahun 2014, Penyelenggaraan SAKIP meliputi :

a. rencana strategis

b. perjanjian kinerja

c. pengukuran kinerja, pengolahan data kinerja

d. pelaporan kinerja, dan

e. reviu dan evaluasi kinerja

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - depok.go.id · c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cibinong dan ... Selain sumberdaya air tanah di Kota ... di Kecamatan Tapos yaitu

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok

3

Tahun 2014

1. 2 Dasar Hukum

Pelaksanaan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Pemerintah Kota

Depok Tahun 2014 dengan memperhatikan kepada peraturan perundang-undangan

yang melandasi pelaksanaan LAKIP, yaitu :

1. Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang

Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;

2. Undang-undang Nomor 1 tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara

(Lembaran Negara Indonesia tahun 2004 Nomor 5);

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

4. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Daerah;

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang

Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang

Organisasi Perangkat Daerah.

7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

8. Peraturan Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah;

9. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 7 Tahun 2008 tentang Urusan

Pemerintahan Wajib dan Pilihan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kota

Depok. (Lembaran Daerah Kota Depok Tahun 2008 Nomor 7).

10. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 13 Tahun 2011 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Depok Tahun 2011 –

2016;Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 11 Tahun 2014 tentang Anggaran

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - depok.go.id · c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cibinong dan ... Selain sumberdaya air tanah di Kota ... di Kecamatan Tapos yaitu

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok

4

Tahun 2014

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Depok Tahun Anggaran 2015.

11. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 11 Tahun 2014 tentang Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Depok Tahun Anggaran 2015;

12. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat

Daerah Kota Depok sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan

Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 17 Tahun 2013 tentang Perubahan Keempat

Atas Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 08 Tahun 2008;

13. Keputusan Walikota Depok Nomor 821.29/14/Kpts/Ortala/Huk/2015 Tentang

Pembentukan Tim Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Depok Tahun 2014.

1. 3 Bidang Kewenangan

Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 12

Ayat (1) menyebutkan bahwa urusan wajib yang menjadi kewenangan Pemerintah

Daerah Kabupaten/Kota yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar meliputi (a).

Pendidikan (b). Kesehatan (c). Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (d). Perumahan

Rakyat dan Kawasan Permukiman (e). Ketentraman, Ketertiban Umum, dan

Perlindungan masyarakat (f). Sosial dan Ayat (2) Urusan Pemerintahan Wajib yang

tidak berkaitan dengan Pelayanan dasar meliputi (a). Tenaga Kerja (b). Pemberdayaan

Perempuan anak (c). Pangan (d). Pertanahan (e) Lingkungan Hidup (f). (Administrasi

Kependudukan dan Pencatatan Sipil (g). Pemberdayaan masyarakat dan Desa (h),

Pengendalian Penduduk dan Kelurga Berencana (i). Perhubungan (j). Komunikasi dan

Informatika (k). Koperasi, usaha kecil dan menengah.

1.3.1 Struktur Organisasi

Organisasi perangkat daerah sebagai wadah penyelenggaraan pemerintahan,

pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan haruslah terbentuk secara solid,

kokoh dan berdayaguna. Struktur organisasi pemerintah Kota Depok mengacu pada

Peraturan Pemerintah no. 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah yang

ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah Kota Depok No. 8 tahun 2008 sebagaimana

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - depok.go.id · c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cibinong dan ... Selain sumberdaya air tanah di Kota ... di Kecamatan Tapos yaitu

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok

5

Tahun 2014

terakhir dirubah dengan Perda no. 17 Tahun 2013 tentang Perubahan Keempat atas

Perda no.8 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah.

Sesuai dengan Pasal 21 PP No. 41 Tahun 2007 bahwa besaran Organisasi

Perangkat Daerah Kota Depok memiliki nilai antara 40 (empat puluh) sampai dengan

70 (tujuh puluh) terdiri dari:

a) Sekretariat daerah, terdiri dari paling banyak 3 (tiga) asisten;

b) Sekretariat DPRD;

c) Dinas paling banyak 15 (lima belas);

d) Lembaga teknis daerah paling banyak 10 (sepuluh);

e) Kecamatan; dan

f) Kelurahan

Maka, struktur Organisasi Perangkat Daerah Kota Depok, adalah sebagai berikut;

a. Sekretariat daerah, terdiri dari 3 (tiga) asisten;

b. Sekretariat DPRD;

c. Satuan Polisi Pamong Praja Type A;

d. Dinas sebanyak 15 (lima belas);

e. Lembaga teknis daerah sebanyak 9 (sembilan);

f. Lembaga lain sebanyak 2 (dua);

g. 11 (sebelas) Kecamatan; dan

h. 63 (enam puluh tiga) Kelurahan

1.5. Gambaran Umum Kota Depok

1.5.1. Kondisi Geografis

Secara geografis Kota Depok terletak pada koordinat 6o 19’ 00” – 6o 28’ 00”

Lintang Selatan dan 106o 43’ 00” – 106o 55’ 30” Bujur Timur. Bentang alam

Kota Depok dari Selatan ke Utara merupakan daerah dataran rendah –

perbukitan bergelombang lemah, dengan elevasi antara 50 – 140 meter diatas

permukaan laut dan kemiringan lerengnya kurang dari 15%. Kota Depok sebagai

wilayah termuda di Jawa Barat, mempunyai luas wilayah sekitar 200,29 km2,

dan secara geografis wilayah Kota depok dialiri oleh sungai-sungai besar yaitu

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - depok.go.id · c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cibinong dan ... Selain sumberdaya air tanah di Kota ... di Kecamatan Tapos yaitu

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok

6

Tahun 2014

Sungai Ciliwung dan Cisadane serta 13 sub Satuan Wilayah Aliran Sungai.

Disamping itu terdapat pula 26 situ. Data luas situ pada tahun 2013 sebesar

142,90 Ha.

Dengan luas wilayah 200,29 km2 atau 0,58% dari luas Provinsi Jawa Barat,

berbatasan langsung dengan Kota Jakarta atau berada dalam lingkungan

wilayah Jabotabek. Secara administratif,berdasarkan Perda No 8 Tahun 2008

tentang Pembentukan Wilayah Kecamatan di Kota Depok, Pemerintahan Kota

Depok yang tadinya terdiri dari 6 Kecamatan dimekarkan menjadi 11

Kecamatanyakni Kec.Cimanggis, Kec.Sukmajaya, Kec. Tapos, Kec.Sawangan,

Kec.PancoranMas, Kec.Limo, Kec.Beji, Kec. Cinere, Kec. Bojongsari, Kec.

Cipayung dan Kec, Cilodong sebagaimana Gambar 1.1.

Gambar 1.1

Kota Depok berbatasan langsung dengan tiga kabupaten/kota dan dua provinsi

yaitu:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan

Propinsi Banten danWilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pondok Gede Kota Bekasi dan

Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor;

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - depok.go.id · c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cibinong dan ... Selain sumberdaya air tanah di Kota ... di Kecamatan Tapos yaitu

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok

7

Tahun 2014

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cibinong dan Kecamatan

Bojonggede Kabupaten Bogor;

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Parung dan Gunung

Sindur Kabupaten Bogor.

Sejak tahun 2009, Kota Depok terbagi atas 11 (sebelas) wilayah kecamatan sebagai

hasil pemekaran dari 6 (enam) kecamatan dan terdiri dari 63 (enam puluh tiga)

Kelurahan, yaitu :

1. Kecamatan Pancoran Mas, dengan 6 kelurahan

2. Kecamatan Sukmajaya, dengan 6 Kelurahan

3. Kecamatan Beji, dengan 6 kelurahan

4. Kecamatan Cimanggis, dengan 6 Kelurahan

5. Kecamatan Sawangan, dengan 7 Kelurahan

6. Kecamatan Limo, dengan 4 kelurahan

7. Kecamatan Cipayung, dengan 5 kelurahan

8. Kecamatan Cilodong, dengan 5 kelurahan

9. Kecamatan Tapos, dengan 7 kelurahan

10. Kecamatan Bojongsari, dengan 7 kelurahan

11. Kecamatan Cinere, dengan 4 kelurahan.

Dari sisi topografi, umumnya kemiringan lahan di Kota Depok berkisar 8-15%.

Namun terdapat pula kecamatan dengan kemiringan rendah yaitu di sebagian

Kecamatan Cinere, Kecamatan Beji Kecamatan Cimanggis. Sedangkan daerah

dengan kemiringan >15% terbentang dari Selatan ke Utara yaitu di sepanjang

sungai yang melintasi Kota Depok.

Berdasarkan kondisi hidrogeologi, Kota Depok didominasi oleh kelompok litiligi

endapan lanau, pasir, kerikil dan kerakal hasil pengendapan kembali endapan

vulkanik kwarter (kipas alluvial muda) serta konglomerat dan pasir sungai (endapan

alluvial tua), dengan tingkat kelulusan air sedang sampai tinggi termasuk akifer

dengan produktivitas tinggi di bagian utara dan akifer dengan produktivitas

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - depok.go.id · c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cibinong dan ... Selain sumberdaya air tanah di Kota ... di Kecamatan Tapos yaitu

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok

8

Tahun 2014

sedang di bagian selatan dengan penyebaran akifer luas dengan debit antara 1-5

liter/detik. Keadaan ini menunjukkan bahwa Kota Depok memiliki kandungan air

tanah yang cukup baik. Selain sumberdaya air tanah di Kota Depok juga terdapat

sumberdaya air lain yang berasal dari sumberdaya air permukaan yang meliputi 30

setu dan 14 sungai yang melintasi Kota Depok.

Secara umum wilayah Kota Depok memiliki daya dukung yang cukup untuk

pengembangan kegiatan budidaya baik budidaya pertanian maupun non

pertanian. Namun ada beberapa bagian wilayah yang memiliki daya dukung rendah

untuk pengembangan meskipun dengan upaya teknologi yaitu daerah dengan

kemiringan lereng curam/tinggi, rawan longsor, dan potensi erosi, di antaranya

adalah kawasan sempadan Sungai Ciliwung, Cikeas, Pesanggrahan dan Sungai

Angke. Selain itu daerah yang termasuk wilayah kendala/limitasi adalah sempadan

jalur pipa gas, sempadan jalan kereta api, sempadan setu dan sempadan jalur

distribusi energi listrik saluran udara tegangan tinggi (SUTT) dan saluran udara

tegangan ekstra tinggi (SUTET).

Sementara untuk wilayah ber-HPL di Kota Depok yang paling luas terdapat di

Kecamatan Sukmajaya seluas 2.068 Ha; dan wilayah ber-HGB yang paling luas ada

di Kecamatan Tapos yaitu seluas 8.036 Ha.Sementara itu wilayah kumuh yang paling luas

terdapat di Kecamatan Tapos yaitu seluas 102,184 Ha. Adapun jumlah bangunan rumah

tempat tinggal menurut kecamatan di Kota Depok sebanyak 357,203 unit dengan rincian

sesuai table 1.1.

Kecamatan Jumlah Bangunan Rumah

(Unit) Ber IMB

1 Beji 28,660 6.260

2 Cimanggis 21,631 10.372

3 Limo 16,565 12.527

4 Sawangan 24,308 2.837

5 Sukmajaya 60,592 7.882

6 Pancoran Mas 74,445 8.253

7 Tapos 47,045 9.910

8 Cinere 19,682 5.223

Tabel 1.1. Jumlah Bangunan Rumah Tempat Tinggal

Menurut Kecamatan di Kota Depok posisi 31 Desember 2014

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - depok.go.id · c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cibinong dan ... Selain sumberdaya air tanah di Kota ... di Kecamatan Tapos yaitu

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok

9

Tahun 2014

9 Bojongsari 16,019 2.428

10 Cilodong 33,250 2.397

11 Cipayung 15,006 2.510

Jumlah 357,203 70.599 Sumber: Dinas Tata Ruang dan Permukiman, Kota Depok, 2014

Berkaitan dengan Sumber Daya Air yang ada di Kota Depok terdiri dari dua

sumber yaitu sungai dan situ. Secara umum sungai-sungai di Kota Depok

termasuk kedalam dua Satuan Wilayah Sungai Besar, yaitu sungai Ciliwung dan

Cisadane. Selanjutnya sungai-sungai tersebut dibagi menjadi 13 Satuan Wilayah

Aliran Sungai, yaitu sungai Ciliwung, Kali Baru, Pesanggrahan, Angke, Sugutamu,

Cipinang, Cijantung, Sunter, Krukut, Saluran Cabang Barat, Saluran Cabang

Tengah dan sungai Caringin. Kedalaman situ-situ bervariasi antara 1 sampai 4

meter.

1.5.2 Kondisi Demografis

Dengan luas wilayah 200,29 km², Kota Depok pada tahun 2014 memiliki jumlah

penduduk sebanyak 2.042.391 jiwa. Sementara pada tahun 2013 jumlah penduduk

Kota Depok sebanyak 1.994.215jiwa, artinya terdapat peningkatan jumlah

penduduk sebanyak 48.176 jiwa. Pertumbuhan penduduk yang demikian tinggi ini

dipengaruhi oleh tingginya arus migrasi yang masuk ke Kota Depok, mengingat

Kota Depok dinilai sebagai daerah yang sangat strategis dilihat dari seluruh fungsi

kota, baik dari fungsi jasa, perdagangan maupun permukiman.Letak wilayah Kota

Depok yang juga berbatasan langsung dengan Ibukota Negara Republik Indonesia

DKI Jakarta di sebelah Utara dan Wilayah Bogor di sebelah menjadikan Kota

Depok menjadi daerah penyeimbang sekaligus buffer zone dari kawasan resapan

air. Kota Depok juga berperan sebagai counter magnet bagi DKI Jakarta dan

wilayah sekitarnya sehingga aktivitas yang tumbuh dan berkembang di Kota

Depok cenderung merupakan kegiatan perkotaan yang memiliki daya tarik untuk

kegiatan di sektor perniagaan, jasa, pendidikan dan permukiman serta kegiatan

investasi lainnya. Selain itu, Kota Depok juga menempatkan Depok berada pada

poros Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi).

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - depok.go.id · c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cibinong dan ... Selain sumberdaya air tanah di Kota ... di Kecamatan Tapos yaitu

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok

10

Tahun 2014

Perkembangan jumlah Penduduk Kota Depok selama tahun 2012 – 2014 dapat

dilihat pada grafik 1.1. Berdasarkan grafik 1.1. terlihat perkembangan jumlah

penduduk yang cukup pesat terjadi pada periode 2013-2014.Dimana pada periode

2012-2013 terjadi peningkatan jumlah penduduk tetapi kenaikannya lebih sedikit

dibandingkan dengan kenaikan jumlah penduduk pada periode 2013-2014.

Grafik 1.1. Jumlah Penduduk Kota Depok Tahun 2010– 2014

Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Depok, 2014

Sementara itu, untuk mengetahui komposisi penduduk berdasarkan struktur

penduduk menurut usia dan jenis kelamin di Kota Depok secara rinci dapat dilihat

pada tabel 1.2. Berdasarkan tabel 1.2. dapat diketahui komposisi penduduk

menurut jenis kelamin, dimana penduduk Kota Depok masih didominasi oleh

penduduk laki-laki dengan rincian jumlah penduduk laki-lakisebanyak 1.043.815

jiwa dan dan perempuan 998. 576jiwa.

Kondisi penduduk berdasarkan struktur penduduk menurut usia dan jenis

kelamin dapat dilihat pada tabel 1.2 yang menunjukkan bahwa struktur usia usia

35-39 tahun dan usia 30-34 tahun merupakan kelompok usia yang mendominasi,

masing-masing sebanyak 205.438 dan 205.269 jiwa. Sementara jumlah penduduk

dengan proporsi terkecil ada pada penduduk usia 70-74 tahun ke atas, yaitu

sebanyak 28.125 jiwa.

1.737.152

1.813.612

1.956.292 1.994.215

2.042.391

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

1.550.000

1.600.000

1.650.000

1.700.000

1.750.000

1.800.000

1.850.000

1.900.000

1.950.000

2.000.000

2.050.000

2.100.000

1 2 3 4 5

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - depok.go.id · c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cibinong dan ... Selain sumberdaya air tanah di Kota ... di Kecamatan Tapos yaitu

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok

11

Tahun 2014

Tabel 1.2. Stuktur Penduduk Kota Depok Menurut Usia dan Jenis Kelamin

Posisi 31 Desember 2014

No Kelompok

Umur Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 0-4 51.036 47.629 98.665

2 5-9 88.289 81.462 169.751

3 10-14 91.796 86.837 178.633

4 15-19 83.586 78.736 162.322

5 20-24 80.809 76.845 157.654

6 25-29 82.900 84.319 167.219

7 30-34 101.600 103.669 205.269

8 35-39 104.587 100.851 205.438

9 40-44 95.135 88.316 183.451

10 45-49 78.810 71.001 149.811

11 50-54 59.263 55.826 115.089

12 55-59 45.695 43.506 89.201

13 60-64 32.216 28.736 60.952

14 65-69 19.013 19.627 38.640

15 70-74 14.330 13.795 28.125

16 75+ 14.750 17.421 32.171

JUMLAH

1.043.815 998.576 2.042.391

Sumber :Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Depok, 2014

Sementara jumlah penduduk Kota Depok berdasar tingkat pendidikan dapat

dilihat dari komposisi penduduk usia 10 tahun keatas menurut ijazah tertinggi

sebagaimana diuraikan pada tabel 1.3.

Tabel 1.3. Jumlah Penduduk Kota Depok Menurut Tingkat Pendidikan

Posisi 31 Desember 2014

NO. Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa)

1 SD/ MI Sederajat 206.168

2 SLTP/MTS Sederajat 266.482

3 SLTA/MA/Sederajat 722.771

4 S1 157.430

5 S2 15.382

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - depok.go.id · c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cibinong dan ... Selain sumberdaya air tanah di Kota ... di Kecamatan Tapos yaitu

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok

12

Tahun 2014

6 S3 1.423

7 Diploma I/II 20.569

8 Diploma III 63.888

Jumlah

Sumber: Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil Kota Depok, 2014

Berdasar tabel 1.3. diketahui bahwa berdasarkan tingkat pendidikan, komposisi

penduduk Kota Depok didominasi pada penduduk dengan tingkat

SLTA/MA/Sederajat sebanyak 722.771 jiwa, disusul penduduk dengan tingkat

pendidikan SLTP/MTS/Sederajat dan SD/MI/Sederajat. Sementara untuk kelompok

minoritas terdapat pada penduduk dengan tingkat pendidikan S3 yaitu sebanyak

1.423 jiwa.

Selain berdasar tingkat pendidikan, jumlah penduduk Kota Depok dapat dilihat

dari sebaran penduduk di kecamatan yang rinciannya terdapat pada tabel 1.4.

Tabel 1.4.

Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan di Kota Depok Posisi 31 Desember 2014

NO. KECAMATAN Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 Kecamatan Beji 89.138 84.962 174.100

2 Kecamatan Cimanggis 138.788 130.929 269.717

3 Kecamatan Limo 46.860 44.973 91.833

4 Kecamatan Sawangan 78.614 74.306 152.920

5 Kecamatan Sukmajaya 140.935 138.568 279.503

6 Kecamatan Pancoran Mas

134.428 128.543 262.971

7 Kecamatan Tapos 136.692 131.193 267.885

8 Kecamatan Cinere 57.934 55.348 113.282

9 Kecamatan Bojongsari 60.465 57.772 118.237

10 Kecamatan Cilodong 78.520 74.802 153.322

11 Kecamatan Cipayung 81.441 77.180 158.621

Kota Depok 1.043.815 998.576 2.042.391

Sumber: Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil Kota Depok, 2014

Tabel 1.4 menunjukkan jumlah penduduk terbesar berada di kecamatan

Sukmajaya sebanyak 279.503 jiwa, kemudian penduduk di Kecamatan Cimanggis

sebanyak 269.717 jiwa, penduduk di Kecamatan Tapos sebanyak 267.885 jiwa.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - depok.go.id · c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cibinong dan ... Selain sumberdaya air tanah di Kota ... di Kecamatan Tapos yaitu

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok

13

Tahun 2014

Sementara penduduk dengan jumlah terkecil ada di Kecamatan Limo yaitu

sebanyak 91.833 jiwa. Sementara untuk persebaran kepala keluarga yang ada di

setiap kecamatan di Kota Depok polanya dapat dilihat pada tabel 1.5.

Tabel 1.5.

Jumlah kepala Keluarga Menurut Kecamatan di Kota Depok Tahun 2014

No Kecamatan Jumlah KK

1 Kecamatan Beji 52.242

2 Kecamatan Cimanggis 79.822

3 Kecamatan Limo 25.606

4 Kecamatan Sawangan 42.328

5 Kecamatan Sukmajaya 80.206

6 Kecamatan Pancoran Mas 74.669

7 Kecamatan Tapos 79.290

8 Kecamatan Cinere 32.530

9 Kecamatan Bojongsari 32.844

10 Kecamatan Cilodong 43.345

11 Kecamatan Cipayung 43.258

JUMLAH 586.140

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Depok, 2014

Berdasarkan tabel 1.5. tersebut diketahui pola persebaran kepala keluarga (KK)

sama dengan pola persebaran penduduk yaitu didominasi oleh empat kecamatan

masing-masing adalah Kecamatan Sukmajaya (80.206 KK), Kecamatan Cimanggis

(79.822 KK), Kecamatan Tapos (79.290 KK). Sementara persebaran KK yang

paling sedikit dapat dijumpai di Kecamatan Limo yaitu sebanyak 25.606 KK.

1.6. Aspek Strategis Kota Depok

1.6.1. Aspek Kekuatan (Strenght) Kota Depok

a. Potensi Unggulan Daerah

Depok yang memiliki visi sebagai kota niaga dan jasa yang nyaman diharapkan

menjadi daerah yang nyaman bagi penduduknya, dengan tetap mempertahankan

ruang terbuka hijau dan potensi lahan pertanian. Pertanian Belimbing yang

produktif menjadi salah satu pilihan dalam mempertahankan ruang terbuka hijau

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - depok.go.id · c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cibinong dan ... Selain sumberdaya air tanah di Kota ... di Kecamatan Tapos yaitu

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok

14

Tahun 2014

perkotaan (sesuai amanat UU Tata Ruang yaitu RTH perkotaan harus memuat 30%

dari total luas wilayah). Karenanya Kota Depok tetap memiliki komoditas unggulan

yang bernilai Kompetitif dan Komparatif, khususnya komoditas hortikultura sebagai

sumber daya lokal (Base Resources) kota Depok yaitu belimbing yang harus

dilestarikan, dan menjadi ICON Kota Depok.

Secara komparatif Buah Belimbing Dewa Depok

Lebih unggul dibandingkan buah belimbing yang

lainnya yang ada di Indonesia. Hal ini diketahui

pada setiap Event Lomba Buah Unggul dan

pameran-pameran buah Nasional serta

Internasional, Buah Belimbing Dewa ini lebih

unggul dan selalu menjuarai sebagai buah

unggul nasional versi Trubus. Belimbing Depok

dikenal dengan Belimbing Dewa, sebagai hasil

buah karya petani penangkar Depok Bapak H.

Usman Mubin.

Buah yang berwarna kuning-orange keemasan, mengandung vitamin C dan A yang

cukup tinggi, buah besar dapat mencapai 0.8 Kg per buah, rasa manis ditenggarai

sebagi obat herbal penurun darah tinggi/hipertensi, kencing manis, nyeri lambung,

dll. Pertanaman Belimbing di kota Depok banyak dikembangkan dilahan-lahan

masyarakat dan uniknya banyak juga dikembangkan disepanjang kali ciliwung,

contohnya di kel. Pondok Cina, Kel. Tugu dan kelurahan Kelapa Dua. Sehingga

pemandangan sepanjang kali Ciliwung menjadi indah dan asri dengan keberadaan

tanaman belimbing ini, hal ini berpotensi menjadi kawasan Agrowisata Belimbing

Depok di Sepanjang DAS Ciliwung. Sesuatu potensi Sumber Daya Alam yang tak

ternilai harganya, ditengah hiruk pikuknya kemacetan jalan jalan di kota Depok.

Selain belimbing dewa, Tanaman Aloevera atau lidah buaya, umumnya dikenal oleh

masyarakat luas hanya sebagai solusi penyubur rambut, karena banyak

mengandung zat yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti asam amino, karbohidrat,

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - depok.go.id · c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cibinong dan ... Selain sumberdaya air tanah di Kota ... di Kecamatan Tapos yaitu

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok

15

Tahun 2014

lemak, air, vitamin, mineral dan enzim. Selain banyak manfaatnya untuk kesehatan,

tanaman tersebut juga bisa memberikan pendapatan yang baik bagi petaninya

Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

lidah buaya dikembangkan menjadi beberapa bentuk

olahan diantaranya menjadi minuman segar dalam cup,

Tanaman lidah buaya ini bisa menjadi unggulan lain di Kota

Depok. Terbukti, semakin banyak pemesanan dari luar

daerah, dan banyak pula daerah lain yang ingin belajar

membudidayakan serta mengolah tanaman ini.

Potensi Unggulan Lain Kota Depok Curug Gentong yang berarti miniatur air terjun

di dalam gentong memiliki keindahan tersendiri. Dengan sentuhan seni yang tinggin

air terjun dipadu dengan nuansa alam pedesaan serta rumah tradisional Sunda itu

seolah-olah terlihat nyata.

Kesannya menyegarkan, suara gemericik air itu

berasal dari gentong-gentong dari gerabah berbagai

ukuran, yang berderet di ruang tamu itu. Gentong

pun bukan gentong biasa, tetapi gentong “robek”

berisi taman mini di rongganya. Penataan tamannya

pun beraneka macam. Tata taman paling sederhana

tampil dalam bentuk tebing batu sintetis, tutupan

rerumputan sintetis, dan kolam dengan air mancur

mini yang menimbulkan suara. gemericik.

Keindahan curug dengan nuansa alam pedesaan itu juga ditampilkan ke dalam guci

yang dilubangi dan juga disajikan di pot kembang terbuka, baik itu yang berukuran

besar maupun kecil. Selain itu, Kota Depok juga masih memiliki Kerajinan genta atau

lonceng angin (wind chimes) adalah sebuah produk kerajinan yang biasanya terbuat

dari bambu, kerang dan logam ringan. Produk kerajinan ini dipergunakan sebagai

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - depok.go.id · c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cibinong dan ... Selain sumberdaya air tanah di Kota ... di Kecamatan Tapos yaitu

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok

16

Tahun 2014

hiasan rumah/taman, dan bila terkena angin akan menimbulkan nada yang tak

beraturan serta terkesan berisik.

Hal itu sangat berbeda dengan lonceng angin hasil tangan

kreatif warga Sawangan Depok. Kerajinan yang dinamakan

genta nada tersebut bila terkena angin dapat menghasilkan

nada-nada etnik Jawa, Sunda, Bali, Batak, Mandarin, India, dan

Jepang. Pemilihan bahan aluminium dikarenakan bahan

tersebut mudah untuk diwarnai serta memiliki gaung/sustain

yang sempurna. Sekarang produknya banyak dipajang dan

dimiliki oleh masyarakat,

mulai dari masyarakat biasa sampai istana Negara, bahkan sudah masuk pasar di

Amerika Serikat. menjadi salah satu media untuk mengenalkan kekayaan melodi

etnik bangsa Indonesia. Selain itu juga masih ada tanaman hias, ikan hias, ikan

konsumsi dan benih ikan konsumsi yang nantinya dapat dikembangkan untuk

menjadi alternatif produk unggulan Kota Depok selain belimbing.

b. Pertumbuhan Ekonomi

Keberhasilan pembangunan suatu daerah dapat diketahui dari Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) daerah tersebut. Dimana nilai PDRB disajikan atas dasar

harga berlaku dan harga konstan. PDRB atas harga berlaku memperhitungkan

pengaruh harga, sementara PDRB atas dasar harga konstan dengan

menghilangkan pengaruh harga. Penyajian PDRB atas dasar harga konstan

mencerminkan perubahan PDRB tanpa dipengaruhi oleh perubahan harga yang

biasanya cenderung meningkat dari tahun ke tahun.

Laju pertumbuhan ekonomi kota Depok tahun 2013 ini dibandingkan dengan tahun

sebelumnya sedikit mengalami perlambatan yaitu menjadi sebesar 6,92 persen dari

7,15 persen. Laju pertumbuhan ekonomi Kota Depok masih diatas laju

pertumbuhan ekonomi Jawa Barat yang sebesar 6,06 persen atau 0,86 poin lebih

tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - depok.go.id · c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cibinong dan ... Selain sumberdaya air tanah di Kota ... di Kecamatan Tapos yaitu

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok

17

Tahun 2014

Dibandingkan tahun 2012 dengan PDRB atas harga berlaku sebesar Rp

20.001.733,26 juta, dan pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 16,30

persen yaitu mencapai Rp.23.261.048,75 juta. Sedangkan PDRB atas dasar harga

konstan tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 6,92 persen dari Rp

7.445.661,89 juta tahun 2012 menjadi Rp 7.960.537,94 juta pada tahun 2013.

Selanjutnya PDRB Kota Depok periode 2011-2013 selengkapnya dapat dilihat pada

Tabel 1.6 dan Tabel 1.7.

TABEL 1.6 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KOTA DEPOK

ATAS DASAR HARGA BERLAKU TAHUN 2011-2013 (Juta Rp)

SEKTOR 2011 2012 2013*)

(1) [2] [3] [4]

A. PRIMER 375.014,31 392.520,48 447,897,48

1. PERTANIAN 375.014,31 392.520,48 447,897

2. PERTAMBANGAN dan PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00

B. SEKUNDER 7.898.492,49 8.868.394,36 10.205.717,81

3.INDUSTRI PENGOLAHAN 6.334.561,58 7.060.126,99 7.945.220,69

4. LISTRIK,GAS & AIR BERSIH 674.194,84 791.121,09 1.050.861,00

5. BANGUNAN 889.736,07 1.017.146,28 1.209.636,13

C. TERSIER 9.639.806,10 10.740.818,42 12.607.433,46

6.PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 6.582.826,33 7.476.102,89 8.841.514,77

7.ANGKUTAN&KOMUNIKASI 1.141.465,64 1.192.355,21 1.458.007,19

8.KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN

604.137,97 658.439,23 741.121,56

9. JASA – JASA 1.311.376,16 1.413.921,09 1.566.789,94

PDRB KOTA DEPOK 17.913.312,90 20.001.733,26 23,261.048,75

*) Angka Sementara Sumber :PDRB Lapangan Usaha Kota Depok 201/2014, Kerjasama Bappeda Kota Depok dengan BPS Kota Depok

Tabel 1.7. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KOTA DEPOK

ATAS DASAR HARGA KONSTAN TAHUN 2011-2013 (Juta Rp)

SEKTOR 2011 2012 2013*)

(1) [2] [3] [4]

A. PRIMER 192.028,72 190.532,79 191.498,19

1. PERTANIAN 192.028,72 190.532,79 191.498,19

2. PERTAMBANGAN dan PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00

B. SEKUNDER 3.382.686,61 3.673.043,15 3.961.167,90

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 2.706.085,56 2.915.294,31 3.103.803,98

4. LISTRIK,GAS & AIR BERSIH 201.477,47 231.116,38 268.372,10

5. BANGUNAN 475.123,58 526.632,46 588.991,81

C. TERSIER 3.373.787,43 3.582.085,95 3.807.871,85

6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 2.204.514,80 2.364.185,33 2.527.971,78

7. ANGKUTAN & KOMUNIKASI 365.389,73 378.867,81 389.911,63

8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN

281.637,44 297.914,63 319.868,70

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - depok.go.id · c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cibinong dan ... Selain sumberdaya air tanah di Kota ... di Kecamatan Tapos yaitu

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok

18

Tahun 2014

9. JASA - JASA 522.245,46 541.118,18 570.119,74

PDRB KOTA DEPOK 6.948.502,76 7.445.661,89 7.960.537,94

*) Angka Sementara Sumber : PDRB Lapangan Usaha Kota Depok 201/2014, Kerjasama Bappeda Kota Depok dengan BPS Kota Depok

Sementara laju pertumbuhan ekonomi Kota Depok dapat diihat pada tabel 1.8. Laju

pertumbuhan ekonomi (LPE) suatu daerah merupakan indikator untuk mengukur

perkembangan ekonomi suatu daerah. Indikator ini menunjukkan naik tidaknya

produk yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan ekonomi suatu daerah tersebut.

Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator makro yang sering digunakan sebagai

salah satu alat strategi kebijakan bidang ekonomi.Laju pertumbuhan ekonomi Kota

Depok tahun 2009 s.d. 2013 dapat dilihat pada tabel 1.8.

Tabel 1.8. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Depok

Tahun 2009-2013

SEKTOR 2009 2010 2011 2012 2013*)

(1) [2] [3] [4] [5] [6]

A. PRIMER 1,94 7,52 2,72 -0,78 0,51

1. PERTANIAN 3,99 7,52 2,72 -0,78 0,51

2. PERTAMBANGAN dan PENGGALIAN - - - - -

B. SEKUNDER 6,91 5,05 5,13 8,58 7,84

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 6,57 4,35 3,77 7,73 6,47

4. LISTRIK,GAS & AIR BERSIH 4,51 5,87 3,79 14,71 16,12

5. BANGUNAN 7,83 9,29 14,23 10,84 11,84

C. TERSIER 6,19 7,67 8,32 6,17 6,30

6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 5,76 8,38 8,55 7,24 6,93

7. ANGKUTAN & KOMUNIKASI 6,01 6,86 8,17 3,69 2,91

8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN

4,63 6,45 12,01 5,78 7,37

9. JASA - JASA 7,37 5,99 5,61 3,61 5,36

PDRB KOTA DEPOK 6,22 6,36 6,58 7,15 6,92

PDRB PROVINSI JAWA BARAT 4,19 6,20 6,51 6,28 6,06

*) Angka Sementara Sumber :PDRB Kota Depok, Kerjasama Bappeda Kota Depok dengan BPS Kota Depok

Berdasarkan kelompok sektor, diketahui seluruh sektor baik sektor primer, sekunder

maupun tersier mengalami kenaikan pada tahun 2013, artinya pertumbuhan ekonomi

di Kota Depok mengalami pertumbuhan positif. Perkembangan Laju pertumbuhan

ekonomi (LPE) Kota Depok selama 5 (lima) tahun terakhir dapat dilihat pada grafik 1.2.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - depok.go.id · c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cibinong dan ... Selain sumberdaya air tanah di Kota ... di Kecamatan Tapos yaitu

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok

19

Tahun 2014

Grafik 1.2.

Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kota DepokTahun 2009 – 2013

Sumber: Data Diolah dari Sumber PDRB Kota Depok Kerjasama Bappeda Kota Depok dengan BPS Kota Depok

Pada sektor pertanian mengalami pertumbuhan kecil, berbeda pada 2012 pada

sektor ini mengalami penurunan. Kelompok tersier juga mengalami pertumbuhan

positif sebesar 6,30 persen pada tahun 2013 dari 6,17 persen pada tahun 2012. Hal

yang berbeda terjadi pada kelompok sekunder, yang pada tahun 2013 ini

mengalami pertumbuhan yang melambat dari 8,58 persen menjadi 7,84 persen

pada tahun 2012, ini disebabkan karena melambatnya pertumbuhan di sektor

industri pengolahan.

Sementara itu, sektor yang mengalami laju pertumbuhan ekonomi yang signifikan

terjadi pada sektor listrik, gas, dan air bersih. Hal ini menunjukkan bahwa

pemenuhan kebutuhan masyarakat akan listrik, gas, dan air bersih semakin besar.

Gambaran Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Depok dapat dilihat pada grafik 1.2.

1.6.2 Aspek Kelemahan (Weakness) Kota Depok

Bidang Kesehatan

Persoalan kesehatan menjadi salah satu agenda utama Pemkot Depok.

Seperti kota-kota di negara berkembang lainnya, kota seluas 200,29 kilometer

persegi ini berhadapan dengan sejumlah penyakit menular seperti demam berdarah

-

1

2

3

4

5

6

7

8

2009 2010 2011 2012 2013

LPE KotaDepok

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - depok.go.id · c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cibinong dan ... Selain sumberdaya air tanah di Kota ... di Kecamatan Tapos yaitu

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok

20

Tahun 2014

dengue (DBD), demam chikungunya, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dan

tuberkulosis. Ketika perang terhadap penyakit menular digencarkan, persoalan

penyakit degeneratif juga datang, antara lain diabetes, hipertensi, stroke dan

kolesterol. Penyakit-penyakit ini muncul seiring dengan pertumbuhan ekonomi

yang cukup tinggi dengan pola makan yang kurang sehat di Indonesia, termasuk di

Depok. Terhadap masalah kesehatan ini, Pemkot Depok pun melakukan proyek

ganda, yaitu memberantas penyakit menular dan mencegah penyakit degeneratif.

Upaya untuk menanganinya dilakukan dengan aneka usaha, mulai dari promotif,

preventif dan kuratif. Ketiga upaya itu kami lakukan secara bersamaan karena

tingkat kesadaran masyarakat terhadap penyakit-penyakit ini masih bervariasi.

Untuk mencegah penyakit degeneratif yang umumnya karena gaya hidup,

Pemerintah Kota Depok mengajak masyarakat untuk mengubah pola hidup, pola

makan, dan perilaku. Depok juga memberikan pelayanan Puskesmas 24 jam dan

gratis rawat inap DBD kelas 3.

Bidang pendidikan

Tidak tercapainya APK pada tingkat SMP dan SMA dikarenakan kurangnya

daya tampung di sekolah yang ada di Kota Depok khususnya pada tingkat SMP dan

SMA Negeri, serta faktor dari orang tua dan siswa itu sendiri yang menginginkan

untuk bersekolah di sekolah negeri sehingga dengan daya tampung yang kurang,

banyak siswa yang bersekolah diluar Kota Depok. Disamping itu, adanya gagal

lelang pada kegiatan pembangunan ruang kelas baru, rehabilitasi ruang kelas,

pembangunan dan relokasi sekolah serta tidak dapat dilaksanakannya

pembangunan unit sekolah baru karena belum tersedianya lahan. Hal tersebut

berdampak pada daya tampung sekolah di Kota Depok yang tidak dapat

mengimbangi kenaikan jumlah penduduk khususnya pada usia 16-18 tahun sebesar

6.382 jiwa dibanding tahun lalu.

Bidang Lingkungan Hidup

1. Rehabilitasi lahan kritis tidak tercapai target karena lahan kritis di rehabilitasi Tahun

2014 sebesar 49,23 Ha atau sebesar 2,55% dari total lahan kritis 1.926 Ha, berkurang

dibandingkan dengan Tahun 2013. Penurunan rehabilitasi lahan kritis ini

dikarenakan penanganan lahan kritis terkait dengan jumlah penanaman pohon,

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - depok.go.id · c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cibinong dan ... Selain sumberdaya air tanah di Kota ... di Kecamatan Tapos yaitu

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok

21

Tahun 2014

Tahun 2014 di Kota Depok bantuan pohon penghijauan dari pemerintah pusat

(kementrian kehutanan) tidak ada, sehingga mengurangi penanganan lahan kritis

yang dapat di rehabilitasi

2. Penegakan hukum lingkungan tidak tercapai target karena perusahaan yang

mencemari kebanyakan Home Industri yang secara ekonomi masih kurang

Bidang Ketahanan Pangan

1. Tidak tercapainya target produksi pangan disebabkan oleh Luasan Lahan baku

sawah yang dapat digunakan untuk ditanami padi pada tahun 2014 adalah 175 Ha.

Rata-rata petani padi merupakan penggarap, luasan sawah seluas 384 Ha pada

akhir tahun 2013 hanya dimanfaatkan seluas 175 Ha pada tahun 2014, selebihnya

ditanami tanaman lain (palawija dan sayuran) dan sebagian lagi tidak dapat

digunakan karena sudah dikuasai oleh pihak pengembang yang telah memiliki izin

lokasi. Untuk tanaman palawija, produksi meningkat dari tahun 2013, produksi tidak

tercapai disebabkan oleh karena banyaknya tanaman jagung yang dipanen muda,

yang termasuk dalam kategori sayuran (tidak dapat dihitung sebagai produksi

palawija dalam statistik petanian). Dari luas panen sebanyak 54 Ha, produksi jagung

yang terhitung dipanen sebagai produksi palawija hanya seluas 5 Ha pada tahun

2014. Begitupun dengan produksi sayuran, relatif stabil. Target RPJMD tidak dapat

terpenuhi karena luasan lahan baku untuk tanaman sayuran tidak mencukupi lagi

untuk memenuhi target RPJMD yang ditargetkan dengan luasan lahan baku pada

tahun 2011.

2. Produksi ikan konsumsi tidak optimal karena berbagai kendala, seperti cuaca

ekstrim yang mengakibatkan kurang optimalnya produksi akibat kematian serta

serangan hama penyakit.

3. Produksi daging tidak mencapai target hal ini dikarenakan keterbatasan bibit sapi

potong dan keterbatasan hijauan pakan ternak, sehingga peternak sapi potong

berkurang dan mengalihkan usaha ke sektor lain. Demikian pula dengan produksi

susu yang jauh dari target yang telah ditetapkan. Popuklasi sapi perah disebagian

wilayah sudah mulai berkurang seperti di Kelurahan Kukusan Kecamatan Beji

menjadi salah satu faktor tidak tercapainya target, walaupun di wilayah kecamatan

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - depok.go.id · c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cibinong dan ... Selain sumberdaya air tanah di Kota ... di Kecamatan Tapos yaitu

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok

22

Tahun 2014

Sawangan dan Kecamatan Cipayung masih bertahan jumlah populasi yang cukup

banyak.

1.6.3. Aspek Peluang (Opportunity) Kota Depok

Untuk menuju kota maju dan sejahtera, Kota Depok dengan PDRB sebesar Rp

23,26 triliun ini memiliki delapan program unggulan, yaitu UMKM Berdaya, Pemuda

Berwirausaha, Betonisasi Jalan, Pembangunan Gedung SMA, Gratis Pendidikan,

Beasiswa Kuliah, Puskesmas 24 Jam, Rawat Inap Gratis DBD, dan Santunan Kematian.

Adapun 4 program andalannya yaitu Depok Kota Tertib dan Unggul, Depok Kota

Bersih dan Hijau, Depok Kota Layak Anak, dan Depok Cyber City. Dalam

perjalanannya, Depok telah meraih sejumlah prestasi, antara lain penghargaan

tertinggi di bidang penyelenggaraan pemerintahan Parasamya Purnakarya Nugraha

pada 2014. Kota Depok juga meraih predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)

dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tiga kali berturut-turut, untuk laporan

keuangan 2011, 2012, dan 2013. Dengan manajemen kepemimpinan yang transparan

dan partisipatif sejak perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pelaporan

pembangunan, Depok berhasil membangun kepercayaanwarga untukmembayar pajak

dan aneka retribusi daerah sehingga mampu mengungkit Pendapatan Asli Daerah

(PAD) sepuluh kali lipat dari 66 M (tahun 2005) menjadi 660 M (tahun 2014), laju

pertumbuhan ekonomi pun selalu di atas rata-rata nasional, dengan Gini Rasio < 0,4

dan tingkat kemiskinan hanya 2,32%.Selain itu, skor Indeks Pembangunan Manusia

(IPM) Kota Depok mengalahkan kota-kota legendaris lainnya, dengan menembus

angka 80 sejak tahun 2013 dan masuk jajaran 3 besar secara nasional. Kolaborasi

dengan aneka perguruan tinggi ternama, berbagai komunitas kreatif serta para pelaku

usaha, Depok potensial menjadi Smart City yang dapat menjembatani kemajuan masa

depan Indonesia. Depok Bridging your Futur. Satu lagi terobosan yang digulirkan

Pemerintah Kota Depok adalah one day no car (ODNC) yang juga dilaksanakan setiap

Selasa. Sejak 2012, Pemkot Depok mengajak warga melakukan penghematan

penggunaan BBM bersubsidi. Di Depok terdapat 124.590 mobil pribadi yang

menggunakan bahan bakar rata-rata 10 liter per hari. Jika sehari saja seluruh pengguna

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - depok.go.id · c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cibinong dan ... Selain sumberdaya air tanah di Kota ... di Kecamatan Tapos yaitu

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok

23

Tahun 2014

mobil beralih ke sepeda motor atau angkutan umum, efisiensi biaya dari BBM nyaris

mencapai Rp 7 miliar.

Selain itu, dalam bidang lingkungan hidup kita juga mempelopori aplikasi

kebijakan bagi industri, bangunan komersial, dan bangunan publik dalam pembuatan

sumur imbuhan/sumur injeksi sejak akhir tahun 2011 untuk menangkap air hujan,

menampung dan langsung memasukkan ≥ 90 M ke dalam tanah sehingga langsung

menjadi air bawah tanah dan mencegah amblasnya lapisan tanah. Hal lainnya adalah

terkait pemilahan sampah sejak dari rumah, pembentukan bank sampah yang sudah

mencapai 500 unit se-Kota Depok, berdirinya unit-unit pengolahan sampah skala

kawasan, telah menorehkan prestasi yaitu Sanipura Award dari Menko Kesra, di mana

Depok berhasil meraih tiga (3) kategori sekaligus, yaitu Nawasis (National Water

Sanitation Information Services), Komitmen Pendanaan, dan Inovasi. Adapun gagasan

saat ini adalah di bidang konservasi, rekreasi, dan edukasi, yaitu mempersiapkan

kecukupan Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik sebesar 20% dan RTH privat sebesar 10%

(Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang) dan

membangunnya menjadi Taman Botani Nasional dengan koleksi mayoritas

keanekaragaman hayati Indonesia yang bernama Arboretum Indonesia.

1.4.4. Aspek Hambatan (Threats) Kota Depok

1. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) tidak mencapai target karena beberapa unit

pelayanan masuk dalam kategori gap tinggi (diatas 10) semuanya adalah layanan

dasar, yaitu : (1) pasar; (2) Layanan Pemadam Kebakaran; (3) Air Bersih; (4) Rumah

Potong Hewan; (5) Pendidikan Menengah; (6) Jembatan dan Jalan; (7) Jalan

Lingkungan; (8) Terminal; dan (9) Persampahan. Dari kesembilan layanan

tersebut, layanan terminal memiliki gap yang paling tinggi, yaitu mencapai 33,72%.

2. Target Tingkat WaktuTanggap Daerah Layanan yang tidak tercapai yang

dipengaruhi oleh :

a. Meningkatnya jumlah kejadian kebakaran yang cukup signifikan sebanyak 53

Kejadian (37,32%) dari tahun sebelumnya, Hal ini disebabkan oleh meningkatnya

suhu permukaan bumi dan pemanasan global.

Page 24: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - depok.go.id · c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cibinong dan ... Selain sumberdaya air tanah di Kota ... di Kecamatan Tapos yaitu

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok

24

Tahun 2014

b. Kurangnya jumlah personil yang dimiliki Dinas Pemadam Kebakaran, Bahkan

sangat jauh dari kondisi ideal yang seharusnya.

Kondisi personil Damkar Per, 31 Desember 2014 sebanyak 135 Orang dengan

102 PNS, 2 Tenaga Kontrak dan 31 Tenaga Sukwan.

Kondisi ideal personil Damkar yang dibutuhkan sebanyak 365 Orang,

dengandemikian kekurangan personil sebanyak 265 Orang.

c. Kondisi mobil operasional pemadam kebakaran yang jumlahnya tidak sesuai

dengan kondisi ideal penanggulangan kebakakaran dan kondisi mobil semakin

menurun kelayakannya.

d. Kepadatan arus lalu lintas yang semakin buruk, sehingga menghambat laju

mobil operasional pemadam kebakaran menuju lokasi kejadian kebakaran.

3. Kontribusi PDRB industri terhadap PDRB Kota tidak sesuai target karena kondisi

saat ini banyak industri besar yang gulung tikar, namun industri-industri baru yang

muncul (baik rumah tangga, kecil maupun menengah) tidak cukup mampu untuk

dapat mendongkrak pertumbuhan industri.

4. Penanganan titik macet tidak tercapai karena Simpang jalan kemakmuran,

simpang jalan raden saleh karena pembebasan lahan tidak terealisasi

5. Cakupan layanan persampahan (%) tidak mencapai target karena dikarenakan

kemampuan sumberdaya Dinas yang meliputi armada dan SDM yang masih belum

optimal dan perlu peningkatan di tahun-tahun ke depan. Dengan berlakunya

Peraturan Daerah No 05 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Persampahan, terdapat

perubahan sistem pengolahan sampah di UPS, yaitu UPS hanya menerima dan

mengolah sampah organik yang telah terpilah menjadi kompos. Sampai akhir

tahun 2014, terdapat 15 UPS organik, dan kompos yang dihasilkan sudah diuji dan

memenuhi baku mutu. Pelaksanaan Perda 05/2014 ini menjadi salah satu upaya

alternatif terbaik yang dapat dilakukan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota

Depok dalam mensiasati masalah TPA yang sudah kadaluarsa dan meningkatkan

cakupan pengelolaan persampahan Kota Depok;

6. Realisasi kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) ini tidak mencapai target yang

telah ditetapkan

Page 25: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - depok.go.id · c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cibinong dan ... Selain sumberdaya air tanah di Kota ... di Kecamatan Tapos yaitu

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok

25

Tahun 2014

7. Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A (%) tidak mencapai target karena

menurunya jumlah siswa usia sekolah (7-12 tahun) yang bersekolah di Kota Depok,

disamping itu terdapat 18.664 Siswa yang berusia kurang dari 6 tahun tetapi

sudah bersekolah di tingkat SD sementara daya tampung SD terbatas. Faktor

gagal lelang pada kegiatan pembangunan Ruang Kelas Baru SD Negeri juga

mempengaruhi jumlah daya tampung yang ada di sekolah. Sementara data anak

SD yang bersekolah di luar Kota Depok sulit diperoleh

8. Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B (%) tidak mencapai target karena

menurunnya jumlah siswa usia sekolah (13-15 Tahun) yang bersekolah di Kota

Depok, di samping itu terdapat 13.712 siswa yang berusia kurang dari 12 tahun tapi

sudah bersekolah di tingkat SMP serta adanya gagal lelang pada kegiatan

pembangunan ruang kelas baru di SMP Negeri juga mempengaruhi daya tampung

di tingkat SMP khususnya SMP Negeri. Sementara data anakSMP yang bersekolah

di luar Kota Depok sulit diperoleh. Dapat kami sampaikan bahwa tidak dapat

dipungkiri hingga saat ini sebagian besar masyarakat berkeinginan untuk

menyekolahkan anaknya di sekolah negeri. Untuk meningkatkan APM/APK ini,

pada tahun pelajaran 2014/2015 Dinas Pendidikan telah mengambil kebijakan

menambah daya tampung dengan membuka 3 (tiga) SMP negeri baru, yang

terbukti dapat meningkatkan APM/APK di Tahun 2014, namun peningkatan ini

tidak sebesar dari target yang ditentukan.

9. Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MAN/Paket C (%) tidak sesuai target karena

menurunnya jumlah siswa usia sekolah (16-18 Tahun) yang bersekolah di Kota

Depok karena sebesar 16.240 siswa yang berusia kurang dari 15 Tahun sudah

bersekolah pada jenjang SMA/K serta dipengaruhi juga oleh kurangnya daya

tampung di tingkat SMA/SMK khususnya SMA/SMK negeri. Disamping itu tidak

dapat dipungkiri bahwa hingga saat ini sebagian besar masyarakat berkeinginan

untuk dapat menyekolahkan anaknya di sekolah negeri. Untuk meningkatkan

APM/APK, Dinas Pendidikan Kota Depok telah mengambil kebijakan menambah

daya tampung SMA dengan membuka 4 (empat) SMA Negeri baru di tahun

pelajaran 2014/2015. Upaya ini terbukti meningkatkan APM/APK Tahun 2014,

namun peningkatannya belum memenuhi sesuai dengan target yang

Page 26: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - depok.go.id · c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cibinong dan ... Selain sumberdaya air tanah di Kota ... di Kecamatan Tapos yaitu

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Depok

26

Tahun 2014

ditentukan.Capaian APM pada tahun 2014 juga terlihat menurun dibandingkan

capaian APM pada Tahun 2013. Karena adanya kenaikan jumlah penduduk sebesar

6.382 yang kemungkinan merupakan pendatang yang bersekolah diluar kota

Depok atau tidak bersekolah namun memilih untuk bekerja (sebagai pelayan toko,

buruh, dll).

10. Angka Kematian Ibu (AKI) rendah dikarenakan :

a. Tidak optimalnya kinerja petugas dalam hal pengumpulan data cakupan

sehingga data kurang maksimal.

b. Keterlambatan penanganan pasien karena jejaring rujukan pasien belum

maksimal dan terbatasnya RS swasta yang MOU dengan BPJS.

c. Pengetahuan/keterampilan petugas pada pertolongan persalinan perlu

ditingkatkan terutama terkait penanganan pra rujukan.

d. Terbatasnya sarana NICU di rumah sakit bagi pasien BBLR.

e. Masih adanya penanganan persalinan oleh dukun.

f. Sosial ekonomi kurang menimbulkan kurangnya asupan gizi (kasus gizi

anemi) pada ibu bahkan sebelum kehamilan yang dapat menyebabkan

kematian (HPP) pada saat persalinan; masih adanya karakteristik ibu hamil

dengan 4T (terlalu : muda, tua, jarak hamil dekat dan banyak); lingkungan

yang tidak sehat (adanya penyakit infeksi).