bab i. pendahuluan 1. peranan statistika
TRANSCRIPT
BAB I. PENDAHULUAN
1. PERANAN STATISTIKA
Dalam kehidupan sehari-hari perhitungan statistik banyak dipakai, mislkan saja dalam
pernyataan sebagai berikut:
Dalam satu bulan keperluan rumah tangga sebesar Rp. 1.300.000,00
Bulan September 2020 diperumahan Agus salim lebih dari 5 sepeda motor yang hilang
Pemerintah menghitung statistika dengan melihat pemerintahan atau pembangunan masa
lalu sehingga bisa di di buat evaluasi dan rencana untuk masa yang akan datang.
Jika dalam dunia penelitian atau riset tidak hanya untuk mendapat manfaat yang baik
tetapi harus digunakan. Statistika juga telah cukup mampu untuk menentukan apakah faktor yang
satu dipengaruhi atau mempengaruhi faktor lainnya.
2. STATISTIK, STATISTIKA dan METODE STATISTIKA
Statistik merupakan kumpulan data baik yang berupa bilangan maupun non bilangan
yang disusun dalam tabel dan diagram yang menggambarkan suatu persoalan. Contoh:
statistik penduduk, statistik kelahiran, statistik produksi, statistik pertanian dan statistik
pendidikan.
Statistika merupakan pengetahuan yang memiliki hubungan tentang cara pengumpulan
data pengolahan atau penganalisisan dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan
data dan penganalisisan yang dilakukan. Tujuan mempelajari statistika membuat
kesimpulan (prediksi, perkiraan, keputusan) tentang ciri tertentu dari sebuah populasi
yang didasarkan atas informasi yang terkandung dalam suatu sampel
Metode Statistika : Statistika Terapan, teknik mempelajari statistika semata-mata dari
aspek penggunaan bukan dari aspek matematis (statistika matematis atau teoritis).
3. DATA STATISTIKA
Data yang berbentuk bilangan dinamakan data kuantitatif, terdapat 2 yaitu:
Data dengan variabe diskrit yaitu data yang biasanya hasilnya dalam bentuk hitungan
atau bilangan.
Contoh: 1) Keluarga Pak Ali memiliki 2 oarang anak laki-laki dan 1 anak perempuan
2) Jumlah sekolahan SMP yang ada dikecamatan Bangorejo sebanyak 25
sekolahan
Data kontinu yaitu data yang biasanya hasinya dalam bentuk pengukuran
Contoh: 1) Tinggi badan Eka yaitu 165 cm
2) Pak Andre mengendarai mobil dengan kecepatan 90 km/jam
4. POPULASI DAN SAMPEL
Kesimpulan yang dibuat mengenai sesuatu hal umumnya diharapkan berlaku
untuk hal itu secara keseluruhan dan bukan hanya untuk sebagian saja. Jika dikatakan 20%
mahasiswa di Indonesia berasal dari keluarga berpenghasilan rendah, maka pernyataan ini
berlaku umum untuk seluruh mahasiswa di Indonesia ditinjau dari segi ekonomi keluarganya
dan bukan hanya untuk sekelompok mahasiswa saja. Untuk sampai kepada pernyataan
demikian, diperlukan data mentah yang bisa dikumpulkan dengan dua jalan :
a. semua orangtua mahasiswa beserta karakteristiknya yang diperlukan (dalam hal ini
keadaan ekonomi keluarga), diteliti atau dijadikan objek penelitian
b. sebagian saja dari semua orangtua mahasiswa yang dikenai penelitian
Dalam hal pertama, semua telah dilakukan sedangkan dalam hal kedua, penelitian
telah dilakukan secara sampling. Totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung
ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua
anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya, dinamakan
populasi. Adapun sebagian yang diambil dari populasi disebut sampel.
5. SYARAT DATA YANG BAIK
1. Data harus obyektif
Artinya, data itu dapat menggambarkan keadaan seperti apa adanya, sesuai dengan apa
yang terjadi. Harga barang Rp. 1000,00 dilaporkan Rp, 1.500,00 bukan data obyektif,
walaupun sudah menggunakan kuitansi.
2. Data harus dapat mewakili (representatif)
Data prakiraan (estimate) dikatakan mewakili, kalau nilai data-data tersebut dekat dengan
data sebenarnya yang diprakirakan (to be estimated)
3. Data harus mempunyai kesalahan sampling (sampling error) yang kecil (apabila data
merupakan suatu prakiraan). Kesalahan sampling merupakan kesalahan yang terjadi pada
data prakiraan dan digunakan untuk mengukur tingkat ketelitian
4. Data harus tepat waktu
Syarat tepat waktu penting sekali kalau data akan digunakan untuk mengontrol
pelaksanaan suatu perencanaan sehingga persoalan yang terjadi dapat diketahui untuk
segera diatasi, dikoreksi, dan dipecahkan
5. Data harus mempunyai hubungan dengan persoalan yang akan dipecahkan (relevan).
Dalam praktik, seringkali data yang diperlukan tidak dikumpulkan sedangkan data yang
tak diperlukan justru sudah banyak yang terkumpul. Itulah sebabnya, pada kegiatan
pengumpulan data harus ada pengarahan dari pihak pimpinan. Data yang relevan berarti
dapat menggambarkan faktor-faktor yang mungkin merupakan penyebab timbulnya suatu
persoalan. Produksi padi merosot, mungkin karena bibitnya kurang, pupuk tidak cukup,
banyak sawah yang digusur untuk mendirikan perumahan, curah hujan kurang, harga
padi rendah, dan lain sebagainya. Hasil penjualan suatu barang merosot mungkin karena
mutu, harga terlalu tinggi, ada saingan impor, daya beli rendah, kurang promosi, dan
sebagainya. Karyawan perusahaan loyo mungkin karena gajinya rendah, lama belum naik
pangkat, hubungannya dengan kepala bagian kurang harmonis, dan lain sebagainya.
6. PENGUMPULAN DATA
Statistika induktif diperlukan statistika deskriptif yang benar dan untuk hal terakhir
ini diperlukan data. Data harus betul-betul ”jujur”, yakni kebenarannya harus dapat
dipercaya. Proses pengumpulan data dapat dilakukan dengan jalan sensus atau sampling.
Untuk kedua hal, sensus maupun sampling, banyak langkah yang dapat ditempuh dalam
usaha mengumpulkan data, antara lain :
a. Mengadakan penelitian langsung ke lapangan atau di laboratorium terhadap objek
penelitian. Hasilnya dicatat untuk kemudian dianalisis.
b. Mengambil atau menggunakan, sebagian atau seluruhnya, dari sekumpulan data yang
telah dicatat atau dilaporkan oleh badan atau orang lain
c. Mengadakan angket, yakni cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar isian atau
daftar pertanyaan yang telah disiapkan dan disusun sedemikian rupa sehingga calon
responden hanya tinggal mengisi atau menandainya dengan mudah dan cepat
Teknik membuat pertanyaan untuk angket dan cara-cara mengajukannya,
biasanya dipelajari dalam metode riset (metode penelitian). Sekedar pegangan, beberapa hal
berikut perlu diperhatikan :
a. siapkan dan rencanakan baik-baik keseluruhannya meliputi tenaga, bahan-bahan dan
biaya
b. pertanyaan-pertanyaan harus singkat, jelas, tidak menimbulkan macam-macam
penafsiran dan mudah dimengerti
c. tujukan pertanyaan-pertanyaan kepada objek atau masalah yang sedang diteliti
d. ajukan pertanyaan-pertanyaan yang pantas, sopan dan usahakan tidak akan menyinggung
perasaan calon responden
Saat pengisisan angket biasanya berisi pertanyaan berbentuk pilihan (pertanyaan tertutup).
Pertanyaan diajukan disertai beberapa jawaban yang mungkin timbul. Calon responden
hanya tinggal mencoret yang tidak perlu atau memberi tanda (mencontreng atau melingkari)
pada jawaban yang telah disediakan.
7. PEMERIKSAAN TERHADAP DATA
Sebelum data diolah lebih lanjut, lakukanlah pemeriksaan kembali terhadap data itu.
Ini perlu untuk menghindarkan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan misalnya kekeliruan
ataupun ketidak benaran tentang data. Tidak beresnya alat pengukur, tidak telitinya orang
yang membaca alat-alat untuk mendapatkan data dan tidak telitinya waktu mengadakan
pencatatan atau menyalin data akan menghasilkan data yang kebenarannya tidak dapat
dipercaya.
Periksalah apakah ada data yang meragukan, dan jika ini terjadi cepatlah
diyakinkan kebenarannya. Demikian pula, periksalah apakah semua pertanyaan dalam angket
sudah diisi oleh responden. Jika terdapat yang kosong, usahakan untuk melengkapinya.
Kecerobohan dan sifat masa bodoh para petugas yang akan menimbulkan data yang tidak
benar haruslah diatasi. Jika data terpaksa harus ditaksir nilainya, lakukanlah sebaik-baiknya.
Diatas segala-galanya, dapatkanlah data yang sahih dan betul-betul dapat
dipercaya kebenarannya !
J. PENYAJIAN DATA
Data yang telah dikumpulkan, baik berasal dari populasi ataupun dari sampel,
untuk keperluan laporan dan atau analisis selanjutnya, perlu diatur, disusun, disajikan dalam
bentuk yang jelas dan baik. Garis besarnya ada dua cara penyajian data yang sering dipakai
ialah : tabel atau daftar dan grafik atau diagram.
Macam-macam daftar yang dikenal :
a. daftar baris kolom
b. daftar kontingensi
c. daftar distribusi frekuensi
Sedangkan diagram yang akan diuraikan di sini ialah :
a. diagram batang
b. diagram lambang atau diagram simbol
c. diagram pastel dan diagram lingkaran
d. diagram peta atau kartogram
e. diagram garis
f. diagram pencar atau diagram titik (dot diagram)
TUGAS INDIVIDU
NAMA :
NIM :
KELAS :
Carilah studi kasus terkait dengan data statistik dalam kehidupan sehari-hari.
Boleh cari data dari internet, kemudian tulis alamat link nya juga!
BAB II. DISTRIBUSI FREKUENSI
1. PENDAHULUAN
Distribusi frekuensi merupakan suatu bentuk penyusunan yang teratur mengenai
suatu rangkaian data dengan menggolongkan besar dan kecilnya angka yang bervariasi ke
dalam kelas tertentu. Tujuan dalam mempelajari distribusi frekuensi untuk memperoleh
gambaran yang sederhana dan sistematis mengenai peristiwa yang dinyatakan dalam angka.
Berikut ini merupakan contoh pencatatan nilai ujian matematika ekonomi untuk 80 oang
mahasiswa pada tahun 2015.
2. MEMBUAT DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI
Dalam meyusun daftr distribusi frekuensi dengan pabjang yang sma dapat dilakukan
dengan cara langkah sebgai berikut:
a. Menyusun daftar nilai yang acak tersebut mulai kelas paling terkecil sampai terbesar.
b. Menghtung jumlah masing-masing frekuensi setiap kelas
c. Menentukan banyak kelas. Kelas yang bisa dipakai minimal 5 kelas dan paling
banyak 15 kelas. Rumus untuk mencari jumlah kelas :
Menggunakan Rumus Sturgess (1926) :
k = 1 + 3,322 log n
dimana : k = jumlah kelas
n = jumlah data observasi
Pada contoh 1, diketahui n = 80, maka
79 49 48 74 81 98 76 80
80 84 90 70 91 93 82 93
70 71 92 38 56 81 74 73
68 72 84 51 65 93 83 86
90 35 data terkecil 83 73 74 43 86 88
92 93 76 71 90 72 67 74
80 91 61 72 97 91 88 81
70 74 99 data terbesar 95 80 59 71 77
63 60 83 82 60 67 89 65
74 63 88 70 60 88 79 75
Jumlah kelas = k = 1 + 3,322 log 80
= 1 + 3,322 (1,903089987)
= 1 + 6,322064936
= 7,322064936
= 7 (pembulatan)
d. Menentukan panjang interval kelas atau simbul p atau i.
14,97
3599
7
ildataterkecardataterbes
k
Rangei
= 9 atau 10 (Pembulatan mencari angka yang mudahs
e. Jika p = 10 maka untuk kelas pertama terhitung dimulai dengan data 35 – 44, sedang
untuk kelas kedua 45 – 54 dan seterusnya
3. MENENTUKAN BATAS KELAS (CLASS LIMITS)
Dalam penentuan batas kelas bawah sama dengan ujungnya dikurangi 0,5.
Sedangkan untuk batas kelas atas ujungnya ditambah 0,5. Berikut penentuan batas kelas :
No Nilai matematika Frekuensi Batas kelas
atas
Batas kelas
bawah
1 35 - 44 3 34,5 44,5
2 45 - 54 3 44,5 54,5
3 55 - 64 8 54,5 64,5
4 65 - 74 23 64,5 74,5
5 75 - 84 20 74,5 84,5
6 85 - 94 19 84,5 94,5
7 95 - 104 4 94,5 104,5
4. TITIK TENGAH KELAS = m
Adalah : nilai rata-rata hitung dari kedua tepi kelas atau batas kelas
2
atasbataskelasbawahbataskelasm
Titik tengah kelas pertama = 5,392
44351
m
Titik tengah kelas kedua = 5,492
54452
m
Titik tengah kelas ketiga = 5,592
64553
m
Titik tengah kelas keempat = 5,692
74654
m
Titik tengah kelas kelima = 5,792
84755
m
Titik tengah kelas keenam = 5,892
94856
m
Titik tengah kelas ketujuh = 5,992
104957
m
Interval kelas ( i ) = m7–m6 = 99,5 – 89,5 = 10 atau
= m6–m5 = 89,5 – 79,5 = 10 atau
= m5–m4 = 79,5 – 69,6 = 10 atau
= m4–m3 = 69,5 – 59,5 = 10 atau
= m3–m2 = 59,5 – 49,5 = 10 atau
= m2– m1 = 49,5 – 39,5 = 10.
5. PENYAJIAN GRAFIK FREKUENSI
a. Histogram (grafik batang)
6. MACAM DISTRIBUSI FREKUENSI
1. Biasa
2. Distribusi Frekuensi Kumulatif
a. Lebih dari
b. Kurang dari
3. Distribusi Frekuensi Relatif
4. Distribusi Frekuensi Persentase (%)
1). Distribusi Frekuensi Biasa : distribusi frekuensi seperti pada tabel 1
2). a. Distribusi Frekuensi Kumulatif “Lebih dari”
b. Distribusi Frekuensi Kumulatif “Kurang dari”
Nilai matematika Frekuensi Kumulatif
( orang)
Lebih dari 35 80
Lebih dari 45 80 - 3 = 77
Lebih dari 55 77 - 3 = 74
Lebih dari 65 74 - 8 = 66
Lebih dari 75 66 - 23 = 43
Lebih dari 85 43 - 20 = 23
Lebih dari 95 23 - 19 = 4
Lebih dari 105 4 - 4 = 0
TABEL II (2)
DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF "LEBIH DARI"
NILAI MATEMATIKA MAHASISWA
PADA TAHUN 2015
NILAI MATEMATIKA FREKUENSI KUMULATIF
(orang)
Kurang dari 35 0
Kurang dari 45 0 + 3 = 3
Kurang dari 55 3 + 3 = 6
Kurang dari 65 6 + 8 = 14
Kurang dari 75 14 + 23 = 37
Kurang dari 85 37 + 20 = 57
Kurang dari 95 57 + 19 = 76
Kurang dari 105 76 + 4 = 80
TABEL II (3)
DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF "KURANG DARI"
NILAI MATEMATIKA MAHASISWA
PADA TAHUN 2015
Distribusi frekuensi kumulatif “lebih dari” dan “kurang dari” apabila digambar akan
membentuk “KURVE OGIVE”, seperti tampak pada gambar
Gambar II (3)
3). Distribusi Frekuensi Relatif
Adalah distribusi frekuensi yang masing-masing kelas, frekuensinya dibagi
dengan jumlah observasinya.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
34.5 44.5 54.5 64.5 74.5 84.5 94.5 104.5
Ju
m P
en
ab
un
g
Besar tabungan
Nilai matematika Frekuensi Relatif
35 - 44 3/80 = 0,0445 - 54 3/80 = 0,0455 - 64 8/80 = 0,1065 - 74 23/80 = 0,2875 - 84 20/80 = 0,2585 - 94 19/80 = 0,24
95 - 104 4/80 = 0,05Jumlah 80/80 = 1
TABEL II (4)DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIF
NILAI MATEMATIKA MAHASISWAPADA TAHUN 2015
4. Distribusi Frekuensi Persentase (%)
Adalah distribusi frekuensi relatif dikalikan dengan persentase (%)
Nilai matematika Frekuensi Relatif (%)
35 - 44 3/80 x 100% = 4
45 - 54 3/80 x 100% = 4
55 - 64 8/80 x 100% = 10
65 - 74 23/80 x 100% = 28
75 - 84 20/80 x 100% = 25
85 - 94 19/80 x 100% = 24
95 - 104 4/80 x 100% = 5
Jumlah 100
TABEL II (5)
DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIF
NILAI MATEMATIKA MAHASISWA
PADATAHUN 2015
TUGAS INDIVIDU
NAMA :
NIM :
KELAS :
Data berikut merupakan tinggi badan murid SD Suka Maju Bangorejo kelas IV
sebagai berikut:
101 65 95 66 122 107 92 95
61 92 128 74 91 73 115 106
71 125 93 118 103 124 78 63
106 116 63 102 64 114 104 113
94 74 126 93 118 96 86 94
61 114 84 103 76 66 115 105
104 91 65 94 104 114 91 65
74 75 116 64 94 75 97 98
83 96 106 96 104 95 105 86
64 98 83 107 66 66 74 61
1. Urutkan data diatas dari data terkecil sampai data terbesar
2. Hitung jumlah kelasnya
3. Hitung interval kelasnya
4. Hitung titik tengahnya
5. Hitung distribusi kumulatif lebih dari
BAB III PENDUGAAN SECARA STATISTIK
1. PENDAHULUAN
Dalam pengukuran secara statistik ini akan menjelaskan 2 pengukuran yaitu: ukuran
gejala pusat dan ukuran gejala letak. Beberapa macam ukuran dalam gejala pusat antara lain:
rata-rata hitung, rata-rata ukur, rata-rata harmonil dan modus. Sedangkan macam-macam ukuran
dari gejala letak antara lain: median, kuartil, desil dan persentil. Ukuran yang dihitung dengan
melihat kumpulan data sampel maka dinamakan dengan statistik, sedangkan ukuran yang
dihitung dengan data sampel dinamakan parameter.
2. RATA- RATA HITUNG
Dalam pemgukuran rata-rata hitung dapat dibagi menjadi 2 yaitu data yang belum
dikelompokkan dan data yang sudah dikelompokkan
a. Data yang belum dikelompokkan
n
X
X
n
i
i 1
__
atau n
XXXX n
...21__
Keterangan :
∑ Xi = jumlah nilai data keseluruhan
Xn = nilai data ke n
n = jumlah data
Contoh:
Jika ada 5 mahasiswa mendapat nilai dengan menggunakan data sebagai berikut mka
nilai x rata-rata ialah:
No Nama Nilai
1 Lila 70
2 Santi 69
3 Edi 45
4 Eka 80
5 Herman 56
Jumlah 320
Jawab :
n
X
X
n
i
i 1
__
atau n
XXXX n
...21__
645
568045.6970
b. Rata-rata hitung untuk data yang sudah dikelompokkan
k
i
i
k
i
ii
f
mf
X
1
1__
Contoh :
No Nilai mahasiwa Frekuensi
1 35 - 44 3
2 45 – 54 3
3 55 – 64 8
4 65 – 74 23
5 75 - 84 20
6 85 – 94 19
7 95 - 104 4
Jumlah 6030
Jawab:
No Nilai mahasiwa Frekuensi mi fi.mi
1 35 - 44 3 39,5 118,5
2 45 – 54 3 49,5 148,5
3 55 – 64 8 59,5 478
4 65 – 74 23 69,5 1598,5
5 75 - 84 20 79,5 1590
6 85 – 94 19 89,5 1700,5
7 95 - 104 4 99,5 398
Jumlah 80 6030
38,7580
030.6
1
1__
k
i
i
k
i
ii
f
mf
X
3. RATA-RATA UKUR
a. Rata-rata Ukur untuk data yang belum dikelompokkan
nnXXXU .... 21
Jika bilangannya besar maka gunakan logarita saja untuk mempermudah dalam
menghitung
)log...log(log1
log 21 nXXXn
U
Contoh: Menghitung rat-rata ukur data yang belum dikumpulkan. Berikut tabel nilai
matematika mahasiswa
No Nama Nilai
1 Lila 70
2 Santi 69
3 Edi 45
4 Eka 80
5 Herman 56
Jumlah 320
Jawab:
5
56log80log45log69log70log
)56.80.45.69.70log(5
1
LogU
10
653213,1...875061,1544068,1929419,160206,1
781813,1log U
b. Rata-rata Ukur untuk data yang sudah dikelompokkan
k
i
i
k
i
ii
f
mf
LogU
1
1
log
Contoh : Menghitung berapa rata-rata ukurnya
868983325,180
518666,149log
1
1
k
i
i
k
i
ii
f
mf
LogU
4. RATA-RATA HARMONIK
a. Rata-rata Harmonis untuk data yang belum dikelompokkan
n
n
i iXXX
n
X
nH
1...
111
211
Besar Tabungan Frekuensi Titik tengah Log mi fi . Log mi
( fi ) ( mi )
35 - 44 3 39.5 1.5965971 4.789791287
45 - 54 3 49.5 1.6946052 5.083815597
55 - 64 8 59.5 1.774517 14.19613573
65 - 74 23 69.5 1.8419848 42.36565051
75 - 84 20 79.5 1.9003671 38.00734257
85 - 94 19 89.5 1.951823 37.08463767
95 - 104 4 99.5 1.9978231 7.991292323
Jumlah 80 149.5186657
PERHITUNGAN RATA-RATA UKUR YANGDIKELOMPOKKAN
NILAI MATEMATIKA MAHASISWA DARI 80 MAHASISWA
Contoh: Hitunglah berapa rata-rata harmonisnya
No Nama Nilai
1 Lila 70
2 Santi 69
3 Edi 45
4 Eka 80
5 Herman 56
Jumlah 320
Jawab: 41,57174173,0
5
56
1
80
1
45
1
69
1
70
1
5
H
b. Rata-rata Harmonis untuk data yang sudah dikelompokkan
k
i i
i
k
i
i
m
f
f
H
1
1
Contoh : Hitunglah berapa rata-rata harmonisnya
,730.72.73,7210,1
80
1
1 Rp
m
f
f
Hk
i i
i
k
i
i
Besar Tabungan fi mi fi / mi
35 - 44 3 39.5 0.08
45 - 54 3 49.5 0.06
55 - 64 8 59.5 0.13
65 - 74 23 69.5 0.33
75 - 84 20 79.5 0.25
85 - 94 19 89.5 0.21
95 - 104 4 99.5 0.04
Jumlah 80 1.10
PERHITUNGAN RATA-RATA HARMONIS
NILAI MATEMATIKA MAHASISWA
5. MODUS
a. Modus untuk data yang belum dikelompokkan
Contoh: terdapat sampel degan nilai 12, 34,14, 34, 28, 34, 34, 28, 14 maka nilai
modusnya:
xi fi
12 1
14 2
20 2
34 4
b. Modus untuk data yang sudah dikelompokkan
21
10
bb
bpbM
Dimana :
b = batas bawah kelas modus, kelas interval dengan frekuensi terbanyak
b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda kelas
yang lebih kecil sebelum tanda kelas modus
b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda kelas
yang lebih besar sesudah tanda kelas modus
p = panjang kelas interval = interval kelas ( i )
6. MEDIAN
Median adalah nilai tengah, dengan pengertian bahwa dari sekelompok data dibagi
menjadi dua bagian yang sama dan pembaginya disebut sebagai median.
a. Median untuk data yang belum dikelompokkan
Untuk sekumpulan data yang berjumlah ganjil, maka nilai mediannya adalah merupakan
data yang paling tengah
Untuk sekumpulan data yang berjumlah genap, maka nilai mediannya adalah merupakan
jumlah dua data tengah dibagi 2 (dua).
Contoh:
Untuk data ganjil
8, 12, 5, 3, 16, 7, 2, 3, 8 diurutkan menjadi : 2, 3, 3, 5, 7, 8, 8, 12 ,16
Median = Me = 7
untuk data genap
8, 12, 5, 3, 16, 7, 2, 3, 8, 17 diurutkan menjadi : 2, 3, 3, 5, 7, 8, 8, 12 ,16,17
Median = 7 + 8 = 7,5
2
b. Median untuk data yang sudah dikelompokkan
f
Fn
pbMMedian e
2 Dimana :
b = tepi kelas bawah dimana median terdapat
p = panjang kelas = interval kelas = i
n = jumlah data = jumlah frekuensi kelas
F = frekuensi kumulatif sebelum kelas median
f = frekuensi kelas median
Contoh: Hitunglah berapa mediannya
Me
Nilai mahasiswa Frekuensi Frekuensi Kumulatif
(orang) (orang)
35 - 44 3 3
45 -54 3 6
55 - 64 8 14
65 - 74 23 37
75 - 84 20 57
85 - 94 19 76
95 - 104 4 80
Jumlah 80
PERHITUNGAN MENCARI MEDIAN
NILAI MATEMATIKA MAHASISWA
Median terletak pada data ke = 5,402
180
2
1
n
f
Fn
pbMMedian e
2
20
372
80
105,74
)15,0(105,74
7. KUARTIL
Nilai Kuartil adalah merupakan nilai dari sekumpulan data yang dibagi menjadi empat
bagian yang sama, dan yang membagi data tersebut dinamakan kuartil. Untuk
mennetukan nilai kuartil caranya adalah:
Susun data menurut nilainya
Tentukan letak kuartil 4
)1(
niK i
Tentukan nilai kuartil
Jawab :
a. Nilai Kuartil untuk data yang belum dikelompokkan
8, 12, 5, 3, 16, 7, 2, 3, 8 diurutkan menjadi : 2, 3, 3, 5, 7, 8, 8, 12 ,16
(a). Kuartil satu (K1) terletak pada data ke 5,24
)19(1
Jadi : K1 = 3 + 0,5 (3 – 3 ) = 3
(b). Kuartil dua (K2) = Median terletak pada data ke 54
)19(2
Jadi : K2 = 7
(c). Kuartil tiga (K3) terletak pada data ke 5,74
)19(3
Jadi : K3 = 8 + 0,5 (12 – 8 ) = 8 + 2 = 10
b. Nilai Kuartil untuk data yang sudah dikelompokkan
f
Fin
pbK i
4 dimana :
Ki = kuartil ke i = kuartil ke 1, 2, dan 3
b = tepi kelas bawah interval yang mengandung kuartil
P = Panjang kelas interval = interval kelas = i
F = frekuensi kumulatif sebelum kelas kuartil
f = frekuensi kelas kuartil
Contoh: hitunglah berapa K1, K2 dan K3.
K1
K2
K1 terletak pada data ke 25,204
)180(1
f
Fin
pbK i
4
23
144
)80(1
105,64
23
6105,64 11,6761,25,64
K2 terletak pada data ke 50,404
)180(2
20
374
)80(2
105,742
K 20
3105,74 765,15,74
K3 terletak pada data ke 75,604
)180(3
Nilai matematika Frekuensi Frekuensi Kumulatif
(orang) (orang)
35 - 44 3 3
45 - 54 3 6
55 - 64 8 14
65 - 74 23 37
75 - 84 20 57
85 - 94 19 76
95 - 104 4 80
Jumlah 80
PERHITUNGAN KUARTIL
NILAI MATEMATIKA MAHASISWA
19
574
)80(3
105,843
K 19
3105,84 08,8658,15,84
8. DESIL
Pengertian dari desil, yaitu nilai dari sekumpulan data yang dibagi menjadi sepuluh
bagian yang sama, dan yang membagi data tersebut dinamakan desil.
a. Nilai Desil untuk data yang belum dikelompokkan
1) Susun data berdasarkan urutan data, dimulai dari yang terkecil sampai terbesar,
atau sebaliknya dari yang terbesar sampai terkecil
2) Tentukan letak dari desil yang diminta : 10
)1(
niDi
3). Tentukan nilai dari desil yang diminta tersebut.
Contoh: Jika diketahui kelompok data berikut : 8, 12, 5, 3, 16, 7, 3, 8 .Tentukan D3, D6 dan D8.
8, 12, 5, 3, 16, 7, 3, 8 diurutkan menjadi : 3, 3, 5, 7, 8, 8, 12 ,16
1) Desil tiga (D3) terletak pada data ke 7,210
)18(3
Jadi : D3 = 3 + 0,7 (5 – 3 ) = 3 + 1,4 = 4,4
2) Desil enam (D6) terletak pada data ke 4,510
)18(6
Jadi : D6 = 8 + 0,4 ( 8 – 8 ) = 8
3) Desil delapan (D8) terletak pada data ke 2,710
)18(8
Jadi : D8 = 12 + 0,2 (16 – 12) = 12 + 0,8 = 12,8
b. Nilai Desil untuk data yang sudah dikelompokkan
f
Fin
PbDi
10
Dimana :
Di = desil ke i = desil ke 1, 2, 3, ... , 9
b = tepi kelas bawah interval yang mengandung desil
P = Panjang kelas interval = interval kelas = i
F = frekuensi kumulatif sebelum kelas desil
f = frekuensi kelas desil
Contoh: hitunglah berapa D1, D7 dan D9.
D1
D7
D9
D1 terletak pada data ke 1,810
)180(1
8
610
)80(1
104,541
D 8
2105,54 575,24,54
D7 terletak pada data ke 7,5610
)180(7
20
3710
)80(7
105,747
D 20
19105,74 845,95,74
D9 terletak pada data ke 9,7210
)180(9
19
5710
)80(9
105,849
D 19
15105,84 39,9289,75,84
9. PERSENTIL
Pengertian nilai persentil, yaitu nilai dari sekumpulan data yang dibagi menjadi 100
(seratus) bagian yang sama, dan yang membagi data tersebut dinamakan persentil.
Nilai matematika Frekuensi Frekuensi Kumulatif
(orang) (orang)
35 - 44 3 3
45 - 54 3 6
55 - 64 8 14
65 - 74 23 37
75 - 84 20 57
85 - 94 19 76
95 - 104 4 80
Jumlah 80
PERHITUNGAN DESIL
NILAI MATEMATIKA MAHASIWA
a. Nilai Persentil untuk data yang belum dikelompokkan
1) Susun data berdasarkan urutan data, dimulai dari yang terkecil sampai terbesar, atau
sebaliknya dari yang terbesar sampai terkecil
2) Tentukan letak dari persentil yang diminta : 100
)1(
niPi
3) Tentukan nilai dari persentil yang diminta tersebut
Contoh : Jika diketahui kelompok data berikut : 8, 12, 5, 3, 16, 7, 3, 8, 2, 2, 15, 17, 3, 5, 8, 6, 5,
4, 4, 12
Tentukan P5, P66 dan P89.
Jawab : 8, 12, 5, 3, 16, 7, 3, 8, 2, 2, 15, 17, 3, 5, 8, 6, 5, 4, 4, 12
diurutkan menjadi : 2, 2, 3, 3, 3, 4, 4, 5, 5, 5, 6, 7, 8, 8, 8, 12, 12, 15, 16, 17
(a). Persentil lima (P5) terletak pada data ke 05,1100
)120(5
Jadi : P5 = 2 + 0,05 (2 – 2 ) = 2
(b). P66 terletak pada data ke 86,13100
)120(66
Jadi : P66 = 8 + 0,86 ( 8 – 8 ) = 8
(c). P89 terletak pada data ke 69,18100
)120(89
Jadi : P89 = 15 + 0,69 (16 – 15) = 15,69
b. Nilai Persentil untuk data yang sudah dikelompokkan
f
Fin
PbPi
100
Dimana :
Pi = persentil ke i = persentil ke 1, 2, 3, ... , 99
b = tepi kelas bawah interval yang mengandung persentil
P = Panjang kelas interval = interval kelas = i
F = frekuensi kumulatif sebelum kelas persentil
f = frekuensi kelas persentil
Contoh: Hitunglah Berapa P7, P27 Dan P91
Jawab:
P7 terletak pada data ke 67,5100
)180(7
3
3100
)80(7
105,447
P 3
6,2105,44 17,5367,85,44
P27 terletak pada data ke 87,21100
)180(27
23
14100
)80(27
105,6427
P 23
6,7105,64 80,6730,35,64
P91 terletak pada data ke 71,73100
)180(91
19
57100
)80(91
105,8491
P 19
8,15105,84 82,9232,85,84
Nilai matematika Frekuensi Frekuensi Kumulatif
(orang) (orang)
35 - 44 3 3
45 - 54 3 6
55 - 64 8 14
65 - 74 23 37
75 - 84 20 57
85 - 94 19 76
95 - 104 4 80
Jumlah 80
PERHITUNGAN PERSENTIL
NILAI MATEMATIKA MAHASISWA
TUGAS INDIVIDU
NAMA :
NIM :
KELAS :
Data berikut merupakan tinggi badan murid SD Suka Maju Bangorejo kelas IV sebagai
berikut:
101 65 95 66 122 107 92 95
61 92 128 74 91 73 115 106
71 125 93 118 103 124 78 63
106 116 63 102 64 114 104 113
94 74 126 93 118 96 86 94
61 114 84 103 76 66 115 105
104 91 65 94 104 114 91 65
74 75 116 64 94 75 97 98
83 96 106 96 104 95 105 86
64 98 83 107 66 66 74 61
a. Hitung rata-rata hitung dan rata-rata ukur dengan menggunakan data berkelompok
b. Hitunglah median dan modus dengan menggunakan data berkelompok
c. Hitung kuartil 2 dan desil 3